PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

advertisement
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA
JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS V SDN BUGASUR KEDALEMAN II
GUDO JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
GALIH PANDHU WIJAYA
NIM: 098358
ABSTRAK: Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini
bertempat di SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang dan waktu
pelaksanaannya pada bulan Juli – Agustus 2015. Sumber data penelitian
ini adalah siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang
Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 14
laki-laki dan 6 perempuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini berupa tes lompat jauh gaya jongkok dan lembar checklist. Sedangkan
teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes lompat jauh gaya
jongkok. Pada siklus I prosentase siswa yang mendapat nilai 71-80
(cukup) sebanyak 75% (15 siswa) dan siswa yang mendapat nilai 81-90
(baik) sebanyak 25% (5 siswa). Pada siklus II siswa yang mendapat nilai
71-80 (cukup) sebanyak 15% (3 siswa) dan siswa yang mendapat nilai
81-90 (baik) sebanyak 85% (17 siswa). Pada siklus ke I ada 11 siswa
yang nilainya dibawah KKM sedangkan pada siklus ke II ada 3 siswa
yang nilainya dibawah KKM (dengan nilai KKM 78).
Kata Kunci: Alat Bantu Pembelajaran, Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok
LATAR BELAKANG
Salah satu cabang olahraga yang
dilakukan pada setiap sekolah adalah
atletik. Atletik merupakan induk dari
tanpa memiliki dasar-dasar atletisme
yang kuat. Cabang olahrag atletik
meliputi lari, lompat, lempar dan jalan.
Lompat jauh adalah suatu aktivitas
semua cabang olahraga karena dialah
gerakan
yang dilakukan di dalam
yang pertama kali meletakkan dasar
lompatan untuk mencapai lompatan
penajaman kinerja otot, pernafasan dan
yang sejauh-sejauhnya. Lompat jauh ini
kelenturan. Semboyan abadi Citius,
adalah olahraga yang menggabungkan
Altius, dan Fortius (lebih cepat, lebih
kecepatan (speed), kekuatan (stenght),
tinggi dan lebih kuat) berakar dari
kelenturan
panorama subtansi atletisme. Seorang
(endurance), dan ketepatan (acuration)
pemain bola basket, sepak bola, bulu
dalam upaya untuk memperoleh jarak
tangkis atau renang umpamanya tidak
lompatan sejauh-jauhnya. Kecepatan
bisa menyuguhkan ketrampilan uniknya
dan otot kaki yang kuat juga berkaitan
(flexibility),
daya
tahan
dengan berat
badan, karena dalam
olahraga lompat jauh kaki mendapat
beban yang besar dalam lompatan. Hal
ini disebabkan karena postur tubuh atau
berat
badan
seseorang
mungkin
memengaruhi hasil lompatan.
Lompat
jauh
papan
adalah
dasar-dasar
keberhasilan.
Seiring dengan kemajuan di dunia
pendidikan,
maka
muncul
metode
pembelajaran
menjadi
salah
satu
banyak
yang
dapat
alternatif
dari
jongkok
permasalahan pembelajaran yang ada
anaerobik
saat ini. Meski demikian, metode
seperti sistem prospagen terutama untuk
pembelajaran belum banyak diterapkan
mencukupi kebutuhan ATP pada saat
di sekolah-sekolah. Oleh karena itu,
latihan singkat maupun pada saat
guru
bertanding. Anaerobic tidak terlalu
kebutuhan yang berhubungan dengan
membutuhkan oksigen karena dilakukan
materi
dalam waktu singkat (di bawah 1
pembelajaran
yang
cocok
menit). Pada dasarnya kecepatan saat
diaplikasikan.
Guru
harus
melakukan awalan atau ancang-ancang
menerapkan metode yang sesuai dengan
sangat membutuhkan latihan yang lebih
materi
mengarah
disampaikan.
merupakan
gaya
dari
kemampuan
pada
kecepatan
kaki.
Misalnya dengan cara lari sprint dengan
jarak 50 meter, berdasarkan asumsi di
atas
bahwa
kecepatan
lari
yang
ditunjang dengan energi yang terdapat
pada
tubuh
penghargaan
dapat
memberikan
terhadap
pencapaian
prestasi yang diinginkan oleh atlit.
Ada empat komponen utama lompat
jauh
gaya
jongkok:
lari
awalan,
harus
mampu
pembelajaran
pembelajaran
menyesuaikan
serta
metode
untuk
mampu
yang
akan
Pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok pada siswa sekolah dasar,
hendaknya
disesuaikan
dengan
karakteristik siswa. Pada usia sekolah
dasar pada umumnya cenderung lebih
suka
pembelajaran
yang
bersifat
menyenangkan. Karena suasana yang
menyenangkan merupakan salah satu
faktor penting dalam
pembelajaran
tumpuan atau tolakan, sikap di udara
khususnya
jasmani
dan mendarat. Kecepatan di Run-up,
sekolah dasar. Dalam pembelajaran
atau pendekatan yang tinggi melompat
lompat jauh gaya jongkok agar lebih
pendidikan
di
menarik, maka guru bisa menggunakan
alat bantu pembelajaran. Alat bantu
Rumusan Masalah
merupakan alat-alat yang digunakan
Berdasarkan uraian yang terdapat
oleh guru dalam menyampaikan materi
dalam latar belakang di atas, maka
agar lebih menarik dan membuat siswa
dirumuskan masalah sebagai berikut:
lebih aktif (Soekidjo : 2003). Dengan
menggunakan
alat
mempermudah
bantu
akan
guru
saat
menyampaikan materi kepada siswa,
sehingga siswa lebih mudah untuk
memahami
materi
yang
telah
Apakah
ada
peningkatan
kemampuan gerak dasar lompat jauh
gaya jongkok menggunakan alat bantu
pembelajaran pada siswa kelas V SDN
Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang
Tahun Pelajaran 2015/2016.
disampaikan guru.
Sekolah
Dasar
Bugasur
Tujuan Penelitian
Kedaleman II Gudo, merupakan salah
Berdasarkan rumusan masalah di
satu lembaga pendidikan formal yang
atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
secara
mengetahui
jelas
mengajarkan
materi
adanya
peningkatan
kesehatan.
kemampuan gerak dasar lompat jauh
Berdasarkan observasi awal peneliti,
gaya jongkok menggunakan alat bantu
menujukkan
besar
pembelajaran pada siswa kelas V SDN
siswa dalam melakukan latihan lompat
Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang
jauh sering kali mengabaikan latihan
Tahun Pelajaran 2015/2016.
pendidikan
jasmani
bahwa
dan
sebagian
fisik yang akhirnya berpengaruh pada
Batasan Masalah
kurang efektifnya hasil lompat jauh
yang
diharapkan.
Berdasarkan
Dalam
penelitian
ini
peneliti
peneliti
memberi batasan-batasan agar tidak
berinisiatif untuk melakukan sebuah
terjadi perluasan kajian yang ada dalam
penelitian
penelitian.
fenomena
di
atas,
tentang
maka
Peningkatan
Penelitian
ini
menitik
Kemampuan Gerak Dasar Lompat Jauh
beratkan pada peningkatan kemampuan
Gaya Jongkok
Menggunakan Alat
gerak dasar lompat jauh gaya jongkok
Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas
menggunakan alat bantu pembelajaran
V SDN Bugasur Kedaleman II
pada siswa kelas V SDN Bugasur
Gudo
Jombang Tahun Pelajaran 2015/2016
Kedaleman II Gudo Jombang Tahun
Pelajaran 2015/2016.
peneliti berikutnya, hasil penelitian ini
Manfaat Penelitian
Manfaat
dalam
penelitian
ini
terbagi menjadi dua yaitu: manfaat
secara teoritis dan manfaat secara
praktis.
1.
dapat digunakan sebagai salah satu
referensi lompat jauh gaya jongkok.
KAJIAN TEORI
Atletik
Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian
Dalam
nomor
atletik
terdapat
ini yaitu mengetahui tentang salah satu
bermacam latihan fisik yang lengkap
cabang atletik, yaitu lompat jauh.
dan menyeluruh. Latihan fisik tersebut
Khususnya lompat jauh gaya jongkok.
diharapkan akan memberikan kepuasan
2.
karena dengan melakukan berbagai
Praktis
kegiatan dalam olahraga atletik maka
Secara
praktis,
penelitian
ini
bermanfaat bagi guru, siswa serta
peneliti berikutnya. Bagi guru penelitian
ini
bisa
memberikan
sumbangsih
tentang salah satu cabang dari atletik,
khususnya
tentang
lompat
jauh.
Sehingga guru bisa mengembangkan
kemampuan siswa pada materi lompat
jauh
gaya
jongkok
dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran,
sehingga meningkatkan kreatifitas guru
disekolah
untuk
membuat
dan
mengembangkan media pembelajaran.
Sedangkan untuk siswa, penelitian ini
akan dapat meningkatkan kreatifitas
siswa dalam materi pelajaran lompat
jauh
gaya
menciptakan
yang
lebih
jongkok,
suasana
serta
bisa
pembelajaran
menyanangkan
dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam
mengikuti pelajaran Penjas.. Dan untuk
dorongan
bergerak
naluri
dapat
memegang
seseorang
terpenuhi.
peranan
penting
untuk
Atletik
dalam
pendidikan dan pengembangan kondisi
fisik individu pelaku olahraga. Atletik
juga
menjadi
dasar
pokok
untuk
pengembangan dan peningkatan prestasi
yang optimal bagi cabang olahraga
lainnya.
Dalam mata pelajaran atletik yang
dipelajari adalah gerakan dasar manusia
didalam kehidupan sehari-hari, yaitu
berjalan,
berlari,
melompat,
dan
melempar. Selain itu dalam kejuaraan
atletik
ada
beberapa
nomor
yang
diperlombakan antara lain nomor lari,
jalan cepat, nomor lompat, dan nomor
lempar. Khusus untuk nomor lompat
yang diperlombakan baik yang bersifat
nasional maupun internasional terdiri
dari nomor: lompat jauh, lompat tinggi,
lompat jangkit dan lompat tinggi galah.
Dalam
lompat
jauh
terdapat
beberapa macam gaya atau sikap badan
Lompat jauh adalah salah satu
pada saat melayang di udara. Soegito
nomor lompat dari cabang olahraga
(1994:143) menyebutkan ada tiga cara
atletik. Dalam perlombaan lompat jauh
sikap melayang yaitu: (1) gaya jongkok
seorang pelompat akan bertumpu pada
(waktu melayang bersikap jongkok), (2)
balok
gaya lenting
tumpuan sekuat-kuatnya
dan
( waktu di udara badan
untuk mendarat di bak lompat sejauh-
dilentingkan), dan (3) gaya jalan di
jauhnya.
Syarifuddin
udara ( waktu melayang kaki bergerak
(1992:90) lompat jauh adalah suatu
seolah-olah berjalan di udara). Untuk
bentuk gerakan melompat mengangkat
mencapai prestasi yang baik di dalam
kaki ke atas, ke depan dalam upaya
lompat jauh perlu didukung dengan
membawa titik berat badan selama
latihan yang baik. Kaitannya dengan
mungkin di udara (melayang di udara)
latihan untuk mencapai prestasi ada
yang dilakukan dengan cepat dan
beberapa unsur yang perlu diperhatikan
dengan jalan melakukan tolakan pada
dan
satu kaki untuk mencapai jarak yang
menurut Sajoto (1988:15) adalah:
Menurut
sejauh-jaunhnya.
1.
Untuk mencapai prestasi yang baik
di
dalam
Syariffudin
lompat
jauh
(1992:90),
si
Unsur
tersebut
Latihan fisik, yaitu latihan yang
bertujuan untuk meningkatkan
menurut
selain
ditingkatkan.
kondisi fisik.
2.
Latihan teknik, yaitu latihan
pelompat harus memiliki kekuatan,
yang
kecepatan, ketepatan, kelenturan dan
mempermahir
koordinasi gerak, juga harus memahami
ketrampilan gerak dalam suatu
dan menguasai teknik untuk melakukan
cabang olahraga tertentu.
gerakan lompat jauh tersebut serta dapat
3.
bertujuan
untuk
penguasaan
Latihan taktik, yaitu latihan yang
melakukannya dengan cepat, tepat,
bertujuan
luwes dan lancar. Teknik untuk lompat
mengembangkan
jauh yang benar perlu memperhatikan
menumbuhkan daya tafsir pada
unsur-unsur: awalan, tolakan, sikap
atlit
badan
kegiatan olahraga.
di
mendarat.
udara
(melayang)
dan
ketika
untuk
dan
melaksanakan
4.
Latihan mental, yaitu latihan
lompatan
yang lebih banyak menekankan
(melayang), kaki ayun/bebas diayunkan
pada perkembangan kedewasaan
jauh ke depan dan pelompat mengambil
serta emosional atlit, seperti
suatu
semangat
sikap
dipertahankan selam mungkin. Dalam
pantang menyerah, percaya diri
tahap pertama saat melayang, tubuh
dan lai-lain.
bagian atas dipertimbangkan agar tetap
bertanding,
Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok
tegak
saat
posisi
dan
berada
langkah
gerakan
yang
lengan
diudara
harus
akan
Lompat jauh gaya jongkok adalah
menggambarkan suatu semi sirkel dari
salah satu nomor lompat dari cabang
depan atas terus ke bawah dan ke
olahraga
belakang.
atletik.
Lompat
jauh
Dalam
persiapan
untuk
merupakan cabang olahraga atletik yang
mendarat, kaki tumpu di bawa ke
paling sederhana dibandingkan nomor-
depan, sendi lutut kaki ayun diluruskan
nomor lapangan yang lain, seperti
dan badan dibungkukkan ke depan
nomor lari dan nomor lempar. Seorang
bersamaan dengan ke
pelompat jauh yang baik harus bisa
diayunkan cepat ke depan pada saat
memahami
mendarat
sifat-sifat
teknik
dan
karakteristik gerakan pada lompat jauh,
karena gerakan dalam lompat jauh
merupakan gabungan dari beberapa
unsur gerakan dengan tujuan dapat
melakukan
lompatan
yang
sejauh-
jauhnya.
Menurut Ballesteros (2008 : 18)
hakekat lompat jauh adalah hasil dari
kecepatan
horizontal
yang
dibuat
sewaktu dan awalan dengan daya
vertikal yang dihasilkan dan kekuatan
kaki tolak. Purnomo (2007 : 86)
menjelaskan teknik lompat jauh gaya
jongkok sebagai berikut: lompat jauh
gaya jongkok, bila dilihat dari teknik
dua lengan
Berdasarkan pendapat di atas dapat
dikatakan bahwa lompat jauh gaya
jongkok adalah hasil dari kecepatan
horizontal yang dibuat sewaktu lari
awalan dengan daya vertical yang
dihasilkan dan kekuatan kaki tolak.
Kecepatan dalam melakukan awalan lari
dan
kekuatan
melakukan
kaki
tolakan
tumpu
dalam
akan
sangat
memengaruhi hasil lompatan, karena
kecepatan awalan dan kekuatan tolakan
akan menentukan arah lompatan yang
sesuai dengan gerak parabola dari titik
gravitasi.
Gerak Dasar dalam Lompat Jauh
jongkok
seperti,
awalan,
tolakan,
melayang dan pendaratan dengan teknik
Gaya Jongkok
gerakan yang baik dan benar. Dibawah
Seorang pelompat jauh yang baik
harus
bisa
melakukan
unsur-unsur
gerakan dasar dalamlompat jauh gaya
jongkok dengan baik dan benar. Unsurunsur gerakan dasar dalam lompat jauh
gaya jongkok terdiri atas beberapa
rangkaian gerakan yang saling berkaitan
dan saling mendukung antara gerakan
satu dengan gerakan yang lainnya,
seperti awalan lari, tolakan/tumpuan,
melayang dan mendarat.
lompat jauh terdiri atas unsur-unsur:
tolakan,
mendarat.
melayang,
Keempat
unsur
dan
ini
merupakan suatu kesatuan, yaitu urutan
gerakan lompat yang tidak putus. Yoyo
dkk (2000:15) mengatakan bahwa “ada
empat fase yang harus dipertimbangkan
dalam
menganalisis
gerakan
pada
lompat jauh, yaitu awalan (run up),
tolakan kaki (take of), melayang di
udara
(flight),
dan
pendaratan
(landing)”.
bahwa
untuk
dapat
mencapai prestasi dalam lompat jauh
gaya jongkok seorang pelompat jauh
harus
gerakan
bisa
jongkok sebagai berikut:
1.
Awalan;
Awalan dalam lompat jauh gaya
jongkok adalah suatu gerakan yang
dilakukan dengan cara berlari secepatcepatnya
kecepatan
agar
dapat
yang
menghasilkan
setinggi-tingginya
sebagai awalan sebelum melakukan
Purnomo
(2007:84)
kemantapan dalam mengambil awalan
adalah penting dan cara yang ideal
untuk mencapai itu adalah melakukan
lari percepatan secara gradual (sedikit
demi sedikit) meningkat.
Herald dan Wolfgang (2000:36)
mengatakan bahwa panjang ancangancang bervariasi antara 10 langkah
(bagi pemua) dan lebih dari 20 langkah
(bagi atlet) dan kecepatan meningkat
terus
menerus
tumpuan.
sampai
Menurut
mencapai
Bahagia
dkk
(2000:15) bahwa tujuan awalan dalam
Mengacu dari pendapat di atas dapat
disimpulkan
unsur gerakan dalam lompat jauh gaya
tolakan.
Zafar (2010:64) mengatakan bahwa
awalan,
ini akan dijelaskan beberapa unsur-
melakukan
dalam
lompat
unsur-unsur
jauh
gaya
lompat jauh adalah untuk mendapatkan
posisi optimal atlet untuk melakukan
tolakan kaki (take of) dengan kecepatan
lari dan menolak secara terkontrol.
Atas dasar beberapa pendapat
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
tumpuan pada saat melakukan tolakan
dan kecepatan dalam berlari pada saat
kecepatan dalam melakukan awalan
melakukan awalan.
akan sangat memengaruhi kekuatan
3. Sikap badan di udara (melayang);
pada saat melakukan tolakan. Seorang
Sikap badan di udara dalam lompat
pelompat jauh yang dapat melakukan
jauh gaya jongkok adalah posisi badan
awalan lari secepat-cepatnya akan dapat
pada saat melayang di udara dengan
melakukan tolakan yang baik pula.
kedua lutut ditekuk, kedua tangan di
2. Tumpuan (tolakan);
depan di samping kepala dan pada saat
Tolakan dalam lompat jauh adalah
suatu
gerakan
menggunakan
tolakan
kaki
kakidengan
depan merapat, kedua tangan lurus ke
untuk
depan dengan berat badan dibawa ke
dijadikan tumpuan pada saat melakukan
depan. Gaya jongkok dalam lompat
tolakan
gaya
jauh merupakan gaya yang paling
jongkok. Zafar (2010:66) menyatakan
sederhana dibandingkan dengan gaya
bahwa tujuan tolakan kaki (take of)
lenting dan gaya berjalan di udara.
dalam
terkuat
akan mendarat kedua kaki lurus ke
lompat
jauh
adalah untuk memperoleh kecepatan
vertical
dan
hilangnya
guna
kecepatan
Menurut Bahagia (2000:15) bahwa
memperkecil
tahap melayang di udara, yaitu badan
horizontal.
berada di udara. Oleh karena itu, usaha
Menurut Purnomo (2007:85) pada tahap
yang
tumpuan lompat jauh bila dilihat dari
mempertahankan selama mungkin di
tekniknya dapat dibagi menjadi 3 tahap
udara
yaitu: tahap peletakan dari kaki tumpu,
gerakan
amortisasi, pelurusan.
memperoleh sikap pendaratan yang
Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan
bahwa
kekuatan
yang
paling
harus
dengan
tungkai
efektif.
dilakukan
adalah
melakukan
atau
Zafar
gerakan-
lengan agar
(2010:67)
mengatakan bahwa gerakan tubuh di
dihasilkan dari tolakan kaki dipengaruhi
udara
oleh kecepatan awalan dan kekuatan
persiapan untuk mendarat yang efisien.
kaki tumpu serta koordinasi yang baik
antara
lengan
dan
kaki.
(waktu
melayang)
inilah
Dengan demikian dapat disimpulkan
Untuk
bahwa seorang pelompat jauh dapat
menghasilkan tolakan yang maksimal
melakukan lompatan dengan maksimal
harus menggunakankaki terkuat sebagai
apabila dia bisa mempertahankan posisi
badan
selama
mungkin
pada
saat
melayang di udara, semakin lama dapat
mempertahankan posisi badan di udara
akan semakin baik lompatan yang
dihasilkan.
jongkok adalah jatuhnya keduan kaki
secara bersamaan saat menyentuh pasir
di bak pendaratan. Fase mendarat
gerakan
terakhir
dari
rangkaian lompat jauh gaya jongkok.
saat
pembelajaran merupakan alat- alat yang
digunakan
oleh
guru
dalam
Alat bantu sering disebut juga sebagai
Mendarat dalam lompat jauh gaya
Pada
Menurut Soekidjo (2003) alat bantu
menyampaikan materi pembelajaran.
4. Mendarat.
merupakan
Pengertian Alat Bantu Pembelajaran
melakukan
pendaratan
diusahakan badan jatuh kedepan, karena
hasil lompatan diukur dari bekas lepas
tapak sampai bekas posisi badan pada
saat mendarat. Menurut Zafar (2010:68)
karakterisik teknik mendarat dalam
lompat jauh adalh sebagai berikut:
a. Kedua tungkai hampir sepenuhnya
diluruskan
b. Togok dibengkokkan ke depan
c. Kedua lengan ditarik ke belakang
d. Pinggang didorong ke depan menuju
ke titik sentuh tanah.
alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan mempraktekkan sesuatu
saat proses belajar mengajar. Secara
terperinci manfaat alat peraga yaitu:
a. Menimbulkan minat belajar siswa
b. Mencapai
sasaran
pembelajaran
yang lebih baik
c. Mempermudah
guru
dalam
menyampaikan materi pengajaran
d. Mempermudah
siswa
dalam
menerima materi pelajaran.
Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
pada siswa sekolah dasar hendaknya
disesuaikan
dengan
karakteristik
siswanya. Pada usia sekolah dasar,
umumnya cenderung lebih suka bentuk
pembelajaran
yang
menyenangkan.
Pengajaran
menyenangkan
bersifat
merupakan
yang
faktor
Mengaju dari pendapat diatas
penting dalam pembelajaran khususnya
jadi posisi badan pada saat mendarat
pendidkan jasmani disekolah dasar.
sangat menentukan prestasi lompat jauh
Menurut Djumidar (2001:19) terdapat
gaya jongkok karena hasil lompatan
bermacam-macam modifikasi alat bantu
diukur dari bekas tolakan sampai bekas
yang
jatuhnya badan pada saat mendarat di
lompat jauh gaya jongkok diantaranya:
bak pasir.
mengarah
pada
pembelajaran
a. Pembelajaran awalan lompat jauh
Dalam pembelajaran melayang di
gaya jongkok dengan menggunakan
udara
alat bantu bilah.
pembelajaran
Pembelajaran lompat jauh dengan
yang
menggunakan
lingkaran dapat disesuaikan dengan
bentuk
bilah
merupakan
pembelajaran
siswa
melakukan
meraih
digantung.
lingkaran
Ketinggian
yang
tingkat kemampuan siswa dalam
dilakukan dengan melompati bilah,
meraih lingkaran tersebut dari yang
menggunakan dua kaki dengan
rendah sampai yang tinggi.
jarak antar bilah dari 0,5 m, 1 m,
1.5
m.
Pembelajaran
d. Pembelajaran mendarat lompat jauh
dengan
gaya jongkok dengan menggunakan
menggunakan alat bantu bilah dapat
alat bantu ban bekas.
meningkatkan power otot tungkai
Pembelajaran
mendarat
dalam
serta gerakannya dapat dilakukan
lompat jauh gaya jongkok dengan
dengan cepat dan mudah.
menggunakan alat bantu ban bekas,
b. Pembelajaran
tolakan/tumpuan
merupakan
bentuk
belajar
lompat jauh gaya jongkok dengan
pelaksanaannya
menggunakan alat bantu kardus.
berlari
Dengan menggunakan alat bantu
ditengah lingkaran dengan jarak yang
kardus, siswa diharapkan lebih
telah
termotivasi karena dengan adanya
bertujuan untuk mengatur langkah pada
rintangan yang berupa kotak kardus
saat
sehingga bisa memacu siswa untuk
sehingga
saling
tolakan
lainnya.
berkompetisi
Selain
satu
itu,
sama
dengan
dilakukan
yang
melewati
ban
ditentukan.
awalan
tepat
diatas
dapat meningkatkan power otot
Jenis Penelitian
melayang
diudara
lompat jauh gaya jongkok dengan
menggunakan alat bantu lingkaran
yang digantung.
berada
ini
jauh,
melakukan
garis
batas
tumpuan.
Desain Penelitian
c. Pembelajaran
lompat
waktu
menggunakan alat bantu kardus
tungkai.
atau
Pembelajaran
dalam
pada
dengan
Menurut
Kemmis
(1988),
penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan peneliti dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalaran praktik
sosial mereka. Bila penelitian tindakan
yang berkaitan pada bidang pendidikan
Waktu Penelitian
dilaksanakan dalam kawasan sebuah
Penelitian ini dilakukan pada 9
kelas, maka penelitian tindakan ini
Juli - 14 Agustus 2015 tahun pelajaran
disebut PTK.
2015/2016. Penentuan waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK)
mengacu pada akademik sekolah karena
yang
PTK memerlukan beberapa siklus yang
menerapkan tindakan di dalam kelas
membutuhkan proses belajar mengajar
dengan menggunakan aturan sesuai
yang efektif dikelas.
dengan metodologi penelitian yang di
Subjek Penelitian
adalah
suatu
pengamatan
lakukan dalam beberapa periode atau
Subjek penelitian ini adalah
siklus. Berdasarkan uraian di atas maka
siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman
bisa disimpulkan bahwa penelitian ini
II
menggunakan
sebanyak 20 orang, terdiri dari 14 siswa
desain
penelitian
tindakan kelas atau PTK.
Gudo
Jombang.
Dengan
siswa
laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Rancangan Penelitian
Instrumen Penelitian
Menurut
Rancangan penelitian yang akan
Arikunto
(2009:101)
ini
instrumen penelitian adalah alat bantu
yang
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
Setiap
dalam kegiatannya mengumpulkan agar
siklus penelitian terdiri dari empat
kegiatan tersebut menjadi sistematis.
kegiatan
perencanaan,
Bentuk dari instrumen tersebut meliputi
tindakan pelaksanaan, observasi dan
angket (questionaire), daftar cocok
refleksi.
(checklist), atau pedoman wawancara
dilakukan
dalam
dilaksanakan
berbentuk
penelitian
dalam
siklus
pokok
kegiatan
penelitian.
yaitu
(
Tempat Penelitian
interview
guide
atau
inteview
schedule), lembar pengamatan atau
Tempat penelitian adalah tempat
panduan pengamatan (observation sheet
digunakan
melakukan
atau observation schedule), soal tes ,
penelitian untuk memperoleh data yang
inventori (inventory), skala (scala), dan
diinginkan. Penelitian ini bertempat di
lain sebagainya.
yang
dalam
SDN Bugasur Kedaleman II Gudo
Jombang.
Dalam penelitian ini instrument
yang digunakan adalah tes dan lembar
cheklist. Untuk mengukur kemampuan
Prosedur Analisis Data
lompat jauh gaya jongkok dengan tes
lompat jauh gaya jongkok. Dengan
standard
nilai KKM 78.
Kriteria
penilaian tes dengan menggunakan
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Tes
Pedoman
Nilai
Penilaian
Baik Sekali
Putra
Putri
(cm)
(cm)
>250
>200
dilakukan
pengolahan data hasil penelitian yang
kesimpulan.
Dalam
penelitian
ini
peneliti menggunakan teknik analisis
deskriptif berdasarkan hasil observasi
rumus presentasi
sebagai berikut:
91–
191 -
81 –
250
200
90
231 -
181 -
71 –
240
190
80
221-
171 -
61 –
230
180
70
Sangat
<221
<171
50 –
Kurang
- 230
- 180
60
Kurang
selanjutnya
Maksum (2007 :8)
241 -
Cukup
penelitian
selama penelitian berlangsung. Menurut
100
Baik
diperoleh,
data
sudah terkumpul untuk mendapatkan
pedoman penilaian sebagai berikut:
Keterangan
Setelah
(Muhajir dan Sutrisno, 2013 : 143)
P=
x 100 %
Keterangan :
P = Presentase
n = Jumlah rata-rata
N= Jumlah maksimum
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal (Pra Tindakan)
Sebelum
Prosedur Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
melaksanakan
proses
Penelitian Tindakan Kelas, terlebih
dahulu peneliti melakukan kegiatan
survey awal untuk mengetahui keadaan
1. Melakukan observasi
2.Mengukur
kemampuan
nyata yang ada di lapangan. Hasil
siswa
dalam lompat jauh gaya jongkok
dengan menggunakan tes lompat
jauh gaya jongkok.
kegiatan survey awal tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SDN Bugasur
Kedaleman II Gudo Tahun Ajaran
2015/2016, yang mengikuti materi
pelajaran Pendidikan Jasmani terdiri
dari 20 siswa. Dilihat dari proses
pembelajaran khususnya materi
lompat jauh gaya jongkok dapat
dikatakann proses pembelajarannya
kurang berhasil.
2. Para
siswa
kurang
memiliki
perhatian dan motivasi dalam
pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok.
3. Saat peneliti melakukan pengamatan
langsung di lapangan, dapat dilihat
bahwa siswa cenderung sulit untuk
diatur saat materi lompat jauh gaya
jongkok
berlangsung.
Siswa
menunjukkan
sikap
semaunya
sendiri,
kurang
memerhatikan
penjelasan
guru, siswa tidak
memperhatikan pelajaran dengan
sepenuhnya karena ada yang
sebagian bercanda dengan temantemannya, bahkan ada yang bermain
sendiri.
4. Karena letak lapangan sekolah yang
berdekatan dengan jalan raya
sehingga
menyebabkan
situasi
belajar yang cukup ramai, hal
tersebut sangat mengganggu proses
belajar mengajar sehingga membuat
guru kurang bisa menghandel kelas.
Sebelum melaksanakan tindakan,
peneliti melakukan pengambilan data
awal penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi awal keadaan kelas
pada materi lompat jauh gaya jongkok
pada siswa kelas V. Adapun diskripsi
data yang diambil adalah gerak dasar
lompat jauh gaya jongkok siswa kelas
V.
Kondisi awal gerak dasar lompat
jauh gaya jongkok pada siswa kelas V
sebelum diberikan tindakan model
pembelajaran
melalui
pendekatan
bermain dengan menggunakan alat
bantu pembelajaran diperlihatkan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Persentase Data Awal / Pra
Tindakan Hasil Gerak Dasar lompat Jauh
Gaya Jongkok
jumlah
siswa
91-100 Baik Sekali
81-90
Baik
71-80
Cukup
15
61-70
Kurang
5
50-60
Sangat Kurang
Jumlah
20
Tabel 4.4 Persentase Hasil Gerak Dasar
lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus I
1.
2.
3.
4.
5.
n
o
1.
2.
3.
4.
5.
nilai
ket
no
nilai
ket
persentase
(%)
75 %
25 %
100%
jumlah
persentase
siswa
(%)
1. 91-100 baik sekali
2. 81-90
baik
5
25 %
3. 71-80
cukup
15
75%
4. 61-70
kurang
5. 50-60
sangat kurang
jumlah
20
100%
tabel 4.6 Persentase Hasil Gerak Dasar
Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus II
no
nilai
keterangan jumlah perse
siswa
ntase
(%)
91-100 baik sekali
81-90
baik
17
85 %
71-80
cukup
3
15 %
61-70
kurang
50-60
kurang
sekali
jumlah
20
100%
TABEL 4.7 Hasil Evaluasi Lompat Jauh
Gaya Jongkok Pada Siklus I dan II
no
1 1.
2 2.
33.
44.
55.
nilai
91-100
81-90
71-80
61-70
50-60
ket
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
Jumlah Siswa
pra
siklus
75 %
25 %
100%
siklus
I
25 %
75 %
100%
siklus
II
85%
15%
100 %
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian Tindakan Kelas pada
siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman
II
Gudo
Jombang
Tahun
Ajaran
2014/2015 dilaksanakan dalam II siklus.
Setiap
yaitu:
siklus terdiri atas 4 tahapan
perencanaa,
pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan pada
BAB IV, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Pembelajaran melalui penggunaan
alat
bantu
pembelajaran
dapat
meningkatkan kemampuan gerak dasar
lompat jauh gaya jongkok pada siswa
kelas V SDN Bugasur Kedaleman II
Gudo
Jombang
2015/2016.
Dari
Tahun
Ajaran
hasil
analisis,
diperoleh peningkatan yang signifikan
dari siklus I dan siklus II. Hal ini bisa
dilihat saat siklus I prosentase siswa
Arikunto, Suharsimi. 2009. Menejemen
Penelitian. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
Ballesteros,J.M.
1979.
Pedoman
Latihan Dasar Atletik. Alih
Bahasa SDS. Jakarta: PB. PASI.
Djumidar. 2001. Atletik. Semarang:
Anaka Ilmu
Harald, M dan Wolfgang Ritzdorf.
2000.
Pedoman
Mengajar
Atletik. Jakarta: Staf Sekretariat
IAAF-RDC.
Hendrayana, Y. 2007. Pendidikan
Jasmani dan Olahraga Adaptif.
Indonesia University of
Education.
Kemmis, S dan Taggart, R. 1988. The
Action Research Planner.
Deakin: Deakin University.
Maksum, A. 2007. Statistik dalam
Olahraga. Surabaya. Fakultas
Keolahragaan UNESA.
Muhajir dan Budi Sutrisno. 2013.
Latihan Kebugaran Indonesia
KOI-ASCA. ----
yang mendapat nilai 71-80 (cukup)
sebanyak 75% (15 siswa) dan siswa
yang mendapat nilai 81-90 (baik)
sebanyak 25% (5 siswa). Pada siklus II
siswa
yang mendapat
nilai
71-80
(cukup) sebanyak 15% (3 siswa) dan
siswa yang mendapat nilai 81-90 (baik)
sebanyak 85% (17 siswa). Pada siklus
ke I ada 11 siswa yang nilainya dibawah
KKM sedangkan pada siklus ke II ada 3
siswa yang nilainya dibawah KKM.
Margono. 2000. Atletik. Yogyakarta.
Univeritas Negeri Yogyakarta.
Purnomo. E. 2007. Pedoman Mengajar
Dasar
Gerak
Atletik.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sajoto. M. 1988. Pembinaan Kondisi
Fisik Dalam Olahraga. Jakarta:
P2LPTK
Soegito. 1994. Dasar-Dasar
Ketrampilan Atletik. Direktorat
Jendral Olahraga. Depdiknas
Soekidjo. 2003. Alat Peraga. Jakarta:
Media Group.
Syarifuddin, A. 1992. Atletik. Jakarta:
Depdikbud. Dirjendikti Proyek
Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Yoyo Bahagia dkk. 2000. Atletik.
Jakarta: Depdiknas.
Zafar. D. 2010. Mengajar dan Melatih
Atletik. Bandung: Rosdakarya.
Download