PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN BUGASUR KEDALEMAN II GUDO JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 GALIH PANDHU WIJAYA NIM: 098358 ABSTRAK: Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini bertempat di SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang dan waktu pelaksanaannya pada bulan Juli – Agustus 2015. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 14 laki-laki dan 6 perempuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes lompat jauh gaya jongkok dan lembar checklist. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes lompat jauh gaya jongkok. Pada siklus I prosentase siswa yang mendapat nilai 71-80 (cukup) sebanyak 75% (15 siswa) dan siswa yang mendapat nilai 81-90 (baik) sebanyak 25% (5 siswa). Pada siklus II siswa yang mendapat nilai 71-80 (cukup) sebanyak 15% (3 siswa) dan siswa yang mendapat nilai 81-90 (baik) sebanyak 85% (17 siswa). Pada siklus ke I ada 11 siswa yang nilainya dibawah KKM sedangkan pada siklus ke II ada 3 siswa yang nilainya dibawah KKM (dengan nilai KKM 78). Kata Kunci: Alat Bantu Pembelajaran, Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok LATAR BELAKANG Salah satu cabang olahraga yang dilakukan pada setiap sekolah adalah atletik. Atletik merupakan induk dari tanpa memiliki dasar-dasar atletisme yang kuat. Cabang olahrag atletik meliputi lari, lompat, lempar dan jalan. Lompat jauh adalah suatu aktivitas semua cabang olahraga karena dialah gerakan yang dilakukan di dalam yang pertama kali meletakkan dasar lompatan untuk mencapai lompatan penajaman kinerja otot, pernafasan dan yang sejauh-sejauhnya. Lompat jauh ini kelenturan. Semboyan abadi Citius, adalah olahraga yang menggabungkan Altius, dan Fortius (lebih cepat, lebih kecepatan (speed), kekuatan (stenght), tinggi dan lebih kuat) berakar dari kelenturan panorama subtansi atletisme. Seorang (endurance), dan ketepatan (acuration) pemain bola basket, sepak bola, bulu dalam upaya untuk memperoleh jarak tangkis atau renang umpamanya tidak lompatan sejauh-jauhnya. Kecepatan bisa menyuguhkan ketrampilan uniknya dan otot kaki yang kuat juga berkaitan (flexibility), daya tahan dengan berat badan, karena dalam olahraga lompat jauh kaki mendapat beban yang besar dalam lompatan. Hal ini disebabkan karena postur tubuh atau berat badan seseorang mungkin memengaruhi hasil lompatan. Lompat jauh papan adalah dasar-dasar keberhasilan. Seiring dengan kemajuan di dunia pendidikan, maka muncul metode pembelajaran menjadi salah satu banyak yang dapat alternatif dari jongkok permasalahan pembelajaran yang ada anaerobik saat ini. Meski demikian, metode seperti sistem prospagen terutama untuk pembelajaran belum banyak diterapkan mencukupi kebutuhan ATP pada saat di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, latihan singkat maupun pada saat guru bertanding. Anaerobic tidak terlalu kebutuhan yang berhubungan dengan membutuhkan oksigen karena dilakukan materi dalam waktu singkat (di bawah 1 pembelajaran yang cocok menit). Pada dasarnya kecepatan saat diaplikasikan. Guru harus melakukan awalan atau ancang-ancang menerapkan metode yang sesuai dengan sangat membutuhkan latihan yang lebih materi mengarah disampaikan. merupakan gaya dari kemampuan pada kecepatan kaki. Misalnya dengan cara lari sprint dengan jarak 50 meter, berdasarkan asumsi di atas bahwa kecepatan lari yang ditunjang dengan energi yang terdapat pada tubuh penghargaan dapat memberikan terhadap pencapaian prestasi yang diinginkan oleh atlit. Ada empat komponen utama lompat jauh gaya jongkok: lari awalan, harus mampu pembelajaran pembelajaran menyesuaikan serta metode untuk mampu yang akan Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa sekolah dasar, hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pada usia sekolah dasar pada umumnya cenderung lebih suka pembelajaran yang bersifat menyenangkan. Karena suasana yang menyenangkan merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran tumpuan atau tolakan, sikap di udara khususnya jasmani dan mendarat. Kecepatan di Run-up, sekolah dasar. Dalam pembelajaran atau pendekatan yang tinggi melompat lompat jauh gaya jongkok agar lebih pendidikan di menarik, maka guru bisa menggunakan alat bantu pembelajaran. Alat bantu Rumusan Masalah merupakan alat-alat yang digunakan Berdasarkan uraian yang terdapat oleh guru dalam menyampaikan materi dalam latar belakang di atas, maka agar lebih menarik dan membuat siswa dirumuskan masalah sebagai berikut: lebih aktif (Soekidjo : 2003). Dengan menggunakan alat mempermudah bantu akan guru saat menyampaikan materi kepada siswa, sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang telah Apakah ada peningkatan kemampuan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang Tahun Pelajaran 2015/2016. disampaikan guru. Sekolah Dasar Bugasur Tujuan Penelitian Kedaleman II Gudo, merupakan salah Berdasarkan rumusan masalah di satu lembaga pendidikan formal yang atas, tujuan penelitian ini adalah untuk secara mengetahui jelas mengajarkan materi adanya peningkatan kesehatan. kemampuan gerak dasar lompat jauh Berdasarkan observasi awal peneliti, gaya jongkok menggunakan alat bantu menujukkan besar pembelajaran pada siswa kelas V SDN siswa dalam melakukan latihan lompat Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang jauh sering kali mengabaikan latihan Tahun Pelajaran 2015/2016. pendidikan jasmani bahwa dan sebagian fisik yang akhirnya berpengaruh pada Batasan Masalah kurang efektifnya hasil lompat jauh yang diharapkan. Berdasarkan Dalam penelitian ini peneliti peneliti memberi batasan-batasan agar tidak berinisiatif untuk melakukan sebuah terjadi perluasan kajian yang ada dalam penelitian penelitian. fenomena di atas, tentang maka Peningkatan Penelitian ini menitik Kemampuan Gerak Dasar Lompat Jauh beratkan pada peningkatan kemampuan Gaya Jongkok Menggunakan Alat gerak dasar lompat jauh gaya jongkok Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas menggunakan alat bantu pembelajaran V SDN Bugasur Kedaleman II pada siswa kelas V SDN Bugasur Gudo Jombang Tahun Pelajaran 2015/2016 Kedaleman II Gudo Jombang Tahun Pelajaran 2015/2016. peneliti berikutnya, hasil penelitian ini Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu: manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. 1. dapat digunakan sebagai salah satu referensi lompat jauh gaya jongkok. KAJIAN TEORI Atletik Teoritis Secara teoritis manfaat penelitian Dalam nomor atletik terdapat ini yaitu mengetahui tentang salah satu bermacam latihan fisik yang lengkap cabang atletik, yaitu lompat jauh. dan menyeluruh. Latihan fisik tersebut Khususnya lompat jauh gaya jongkok. diharapkan akan memberikan kepuasan 2. karena dengan melakukan berbagai Praktis kegiatan dalam olahraga atletik maka Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa serta peneliti berikutnya. Bagi guru penelitian ini bisa memberikan sumbangsih tentang salah satu cabang dari atletik, khususnya tentang lompat jauh. Sehingga guru bisa mengembangkan kemampuan siswa pada materi lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, sehingga meningkatkan kreatifitas guru disekolah untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran. Sedangkan untuk siswa, penelitian ini akan dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam materi pelajaran lompat jauh gaya menciptakan yang lebih jongkok, suasana serta bisa pembelajaran menyanangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pelajaran Penjas.. Dan untuk dorongan bergerak naluri dapat memegang seseorang terpenuhi. peranan penting untuk Atletik dalam pendidikan dan pengembangan kondisi fisik individu pelaku olahraga. Atletik juga menjadi dasar pokok untuk pengembangan dan peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga lainnya. Dalam mata pelajaran atletik yang dipelajari adalah gerakan dasar manusia didalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Selain itu dalam kejuaraan atletik ada beberapa nomor yang diperlombakan antara lain nomor lari, jalan cepat, nomor lompat, dan nomor lempar. Khusus untuk nomor lompat yang diperlombakan baik yang bersifat nasional maupun internasional terdiri dari nomor: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit dan lompat tinggi galah. Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan Lompat jauh adalah salah satu pada saat melayang di udara. Soegito nomor lompat dari cabang olahraga (1994:143) menyebutkan ada tiga cara atletik. Dalam perlombaan lompat jauh sikap melayang yaitu: (1) gaya jongkok seorang pelompat akan bertumpu pada (waktu melayang bersikap jongkok), (2) balok gaya lenting tumpuan sekuat-kuatnya dan ( waktu di udara badan untuk mendarat di bak lompat sejauh- dilentingkan), dan (3) gaya jalan di jauhnya. Syarifuddin udara ( waktu melayang kaki bergerak (1992:90) lompat jauh adalah suatu seolah-olah berjalan di udara). Untuk bentuk gerakan melompat mengangkat mencapai prestasi yang baik di dalam kaki ke atas, ke depan dalam upaya lompat jauh perlu didukung dengan membawa titik berat badan selama latihan yang baik. Kaitannya dengan mungkin di udara (melayang di udara) latihan untuk mencapai prestasi ada yang dilakukan dengan cepat dan beberapa unsur yang perlu diperhatikan dengan jalan melakukan tolakan pada dan satu kaki untuk mencapai jarak yang menurut Sajoto (1988:15) adalah: Menurut sejauh-jaunhnya. 1. Untuk mencapai prestasi yang baik di dalam Syariffudin lompat jauh (1992:90), si Unsur tersebut Latihan fisik, yaitu latihan yang bertujuan untuk meningkatkan menurut selain ditingkatkan. kondisi fisik. 2. Latihan teknik, yaitu latihan pelompat harus memiliki kekuatan, yang kecepatan, ketepatan, kelenturan dan mempermahir koordinasi gerak, juga harus memahami ketrampilan gerak dalam suatu dan menguasai teknik untuk melakukan cabang olahraga tertentu. gerakan lompat jauh tersebut serta dapat 3. bertujuan untuk penguasaan Latihan taktik, yaitu latihan yang melakukannya dengan cepat, tepat, bertujuan luwes dan lancar. Teknik untuk lompat mengembangkan jauh yang benar perlu memperhatikan menumbuhkan daya tafsir pada unsur-unsur: awalan, tolakan, sikap atlit badan kegiatan olahraga. di mendarat. udara (melayang) dan ketika untuk dan melaksanakan 4. Latihan mental, yaitu latihan lompatan yang lebih banyak menekankan (melayang), kaki ayun/bebas diayunkan pada perkembangan kedewasaan jauh ke depan dan pelompat mengambil serta emosional atlit, seperti suatu semangat sikap dipertahankan selam mungkin. Dalam pantang menyerah, percaya diri tahap pertama saat melayang, tubuh dan lai-lain. bagian atas dipertimbangkan agar tetap bertanding, Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok tegak saat posisi dan berada langkah gerakan yang lengan diudara harus akan Lompat jauh gaya jongkok adalah menggambarkan suatu semi sirkel dari salah satu nomor lompat dari cabang depan atas terus ke bawah dan ke olahraga belakang. atletik. Lompat jauh Dalam persiapan untuk merupakan cabang olahraga atletik yang mendarat, kaki tumpu di bawa ke paling sederhana dibandingkan nomor- depan, sendi lutut kaki ayun diluruskan nomor lapangan yang lain, seperti dan badan dibungkukkan ke depan nomor lari dan nomor lempar. Seorang bersamaan dengan ke pelompat jauh yang baik harus bisa diayunkan cepat ke depan pada saat memahami mendarat sifat-sifat teknik dan karakteristik gerakan pada lompat jauh, karena gerakan dalam lompat jauh merupakan gabungan dari beberapa unsur gerakan dengan tujuan dapat melakukan lompatan yang sejauh- jauhnya. Menurut Ballesteros (2008 : 18) hakekat lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu dan awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dan kekuatan kaki tolak. Purnomo (2007 : 86) menjelaskan teknik lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut: lompat jauh gaya jongkok, bila dilihat dari teknik dua lengan Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa lompat jauh gaya jongkok adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu lari awalan dengan daya vertical yang dihasilkan dan kekuatan kaki tolak. Kecepatan dalam melakukan awalan lari dan kekuatan melakukan kaki tolakan tumpu dalam akan sangat memengaruhi hasil lompatan, karena kecepatan awalan dan kekuatan tolakan akan menentukan arah lompatan yang sesuai dengan gerak parabola dari titik gravitasi. Gerak Dasar dalam Lompat Jauh jongkok seperti, awalan, tolakan, melayang dan pendaratan dengan teknik Gaya Jongkok gerakan yang baik dan benar. Dibawah Seorang pelompat jauh yang baik harus bisa melakukan unsur-unsur gerakan dasar dalamlompat jauh gaya jongkok dengan baik dan benar. Unsurunsur gerakan dasar dalam lompat jauh gaya jongkok terdiri atas beberapa rangkaian gerakan yang saling berkaitan dan saling mendukung antara gerakan satu dengan gerakan yang lainnya, seperti awalan lari, tolakan/tumpuan, melayang dan mendarat. lompat jauh terdiri atas unsur-unsur: tolakan, mendarat. melayang, Keempat unsur dan ini merupakan suatu kesatuan, yaitu urutan gerakan lompat yang tidak putus. Yoyo dkk (2000:15) mengatakan bahwa “ada empat fase yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis gerakan pada lompat jauh, yaitu awalan (run up), tolakan kaki (take of), melayang di udara (flight), dan pendaratan (landing)”. bahwa untuk dapat mencapai prestasi dalam lompat jauh gaya jongkok seorang pelompat jauh harus gerakan bisa jongkok sebagai berikut: 1. Awalan; Awalan dalam lompat jauh gaya jongkok adalah suatu gerakan yang dilakukan dengan cara berlari secepatcepatnya kecepatan agar dapat yang menghasilkan setinggi-tingginya sebagai awalan sebelum melakukan Purnomo (2007:84) kemantapan dalam mengambil awalan adalah penting dan cara yang ideal untuk mencapai itu adalah melakukan lari percepatan secara gradual (sedikit demi sedikit) meningkat. Herald dan Wolfgang (2000:36) mengatakan bahwa panjang ancangancang bervariasi antara 10 langkah (bagi pemua) dan lebih dari 20 langkah (bagi atlet) dan kecepatan meningkat terus menerus tumpuan. sampai Menurut mencapai Bahagia dkk (2000:15) bahwa tujuan awalan dalam Mengacu dari pendapat di atas dapat disimpulkan unsur gerakan dalam lompat jauh gaya tolakan. Zafar (2010:64) mengatakan bahwa awalan, ini akan dijelaskan beberapa unsur- melakukan dalam lompat unsur-unsur jauh gaya lompat jauh adalah untuk mendapatkan posisi optimal atlet untuk melakukan tolakan kaki (take of) dengan kecepatan lari dan menolak secara terkontrol. Atas dasar beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tumpuan pada saat melakukan tolakan dan kecepatan dalam berlari pada saat kecepatan dalam melakukan awalan melakukan awalan. akan sangat memengaruhi kekuatan 3. Sikap badan di udara (melayang); pada saat melakukan tolakan. Seorang Sikap badan di udara dalam lompat pelompat jauh yang dapat melakukan jauh gaya jongkok adalah posisi badan awalan lari secepat-cepatnya akan dapat pada saat melayang di udara dengan melakukan tolakan yang baik pula. kedua lutut ditekuk, kedua tangan di 2. Tumpuan (tolakan); depan di samping kepala dan pada saat Tolakan dalam lompat jauh adalah suatu gerakan menggunakan tolakan kaki kakidengan depan merapat, kedua tangan lurus ke untuk depan dengan berat badan dibawa ke dijadikan tumpuan pada saat melakukan depan. Gaya jongkok dalam lompat tolakan gaya jauh merupakan gaya yang paling jongkok. Zafar (2010:66) menyatakan sederhana dibandingkan dengan gaya bahwa tujuan tolakan kaki (take of) lenting dan gaya berjalan di udara. dalam terkuat akan mendarat kedua kaki lurus ke lompat jauh adalah untuk memperoleh kecepatan vertical dan hilangnya guna kecepatan Menurut Bahagia (2000:15) bahwa memperkecil tahap melayang di udara, yaitu badan horizontal. berada di udara. Oleh karena itu, usaha Menurut Purnomo (2007:85) pada tahap yang tumpuan lompat jauh bila dilihat dari mempertahankan selama mungkin di tekniknya dapat dibagi menjadi 3 tahap udara yaitu: tahap peletakan dari kaki tumpu, gerakan amortisasi, pelurusan. memperoleh sikap pendaratan yang Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan yang paling harus dengan tungkai efektif. dilakukan adalah melakukan atau Zafar gerakan- lengan agar (2010:67) mengatakan bahwa gerakan tubuh di dihasilkan dari tolakan kaki dipengaruhi udara oleh kecepatan awalan dan kekuatan persiapan untuk mendarat yang efisien. kaki tumpu serta koordinasi yang baik antara lengan dan kaki. (waktu melayang) inilah Dengan demikian dapat disimpulkan Untuk bahwa seorang pelompat jauh dapat menghasilkan tolakan yang maksimal melakukan lompatan dengan maksimal harus menggunakankaki terkuat sebagai apabila dia bisa mempertahankan posisi badan selama mungkin pada saat melayang di udara, semakin lama dapat mempertahankan posisi badan di udara akan semakin baik lompatan yang dihasilkan. jongkok adalah jatuhnya keduan kaki secara bersamaan saat menyentuh pasir di bak pendaratan. Fase mendarat gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok. saat pembelajaran merupakan alat- alat yang digunakan oleh guru dalam Alat bantu sering disebut juga sebagai Mendarat dalam lompat jauh gaya Pada Menurut Soekidjo (2003) alat bantu menyampaikan materi pembelajaran. 4. Mendarat. merupakan Pengertian Alat Bantu Pembelajaran melakukan pendaratan diusahakan badan jatuh kedepan, karena hasil lompatan diukur dari bekas lepas tapak sampai bekas posisi badan pada saat mendarat. Menurut Zafar (2010:68) karakterisik teknik mendarat dalam lompat jauh adalh sebagai berikut: a. Kedua tungkai hampir sepenuhnya diluruskan b. Togok dibengkokkan ke depan c. Kedua lengan ditarik ke belakang d. Pinggang didorong ke depan menuju ke titik sentuh tanah. alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu saat proses belajar mengajar. Secara terperinci manfaat alat peraga yaitu: a. Menimbulkan minat belajar siswa b. Mencapai sasaran pembelajaran yang lebih baik c. Mempermudah guru dalam menyampaikan materi pengajaran d. Mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa sekolah dasar hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswanya. Pada usia sekolah dasar, umumnya cenderung lebih suka bentuk pembelajaran yang menyenangkan. Pengajaran menyenangkan bersifat merupakan yang faktor Mengaju dari pendapat diatas penting dalam pembelajaran khususnya jadi posisi badan pada saat mendarat pendidkan jasmani disekolah dasar. sangat menentukan prestasi lompat jauh Menurut Djumidar (2001:19) terdapat gaya jongkok karena hasil lompatan bermacam-macam modifikasi alat bantu diukur dari bekas tolakan sampai bekas yang jatuhnya badan pada saat mendarat di lompat jauh gaya jongkok diantaranya: bak pasir. mengarah pada pembelajaran a. Pembelajaran awalan lompat jauh Dalam pembelajaran melayang di gaya jongkok dengan menggunakan udara alat bantu bilah. pembelajaran Pembelajaran lompat jauh dengan yang menggunakan lingkaran dapat disesuaikan dengan bentuk bilah merupakan pembelajaran siswa melakukan meraih digantung. lingkaran Ketinggian yang tingkat kemampuan siswa dalam dilakukan dengan melompati bilah, meraih lingkaran tersebut dari yang menggunakan dua kaki dengan rendah sampai yang tinggi. jarak antar bilah dari 0,5 m, 1 m, 1.5 m. Pembelajaran d. Pembelajaran mendarat lompat jauh dengan gaya jongkok dengan menggunakan menggunakan alat bantu bilah dapat alat bantu ban bekas. meningkatkan power otot tungkai Pembelajaran mendarat dalam serta gerakannya dapat dilakukan lompat jauh gaya jongkok dengan dengan cepat dan mudah. menggunakan alat bantu ban bekas, b. Pembelajaran tolakan/tumpuan merupakan bentuk belajar lompat jauh gaya jongkok dengan pelaksanaannya menggunakan alat bantu kardus. berlari Dengan menggunakan alat bantu ditengah lingkaran dengan jarak yang kardus, siswa diharapkan lebih telah termotivasi karena dengan adanya bertujuan untuk mengatur langkah pada rintangan yang berupa kotak kardus saat sehingga bisa memacu siswa untuk sehingga saling tolakan lainnya. berkompetisi Selain satu itu, sama dengan dilakukan yang melewati ban ditentukan. awalan tepat diatas dapat meningkatkan power otot Jenis Penelitian melayang diudara lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan alat bantu lingkaran yang digantung. berada ini jauh, melakukan garis batas tumpuan. Desain Penelitian c. Pembelajaran lompat waktu menggunakan alat bantu kardus tungkai. atau Pembelajaran dalam pada dengan Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang pendidikan Waktu Penelitian dilaksanakan dalam kawasan sebuah Penelitian ini dilakukan pada 9 kelas, maka penelitian tindakan ini Juli - 14 Agustus 2015 tahun pelajaran disebut PTK. 2015/2016. Penentuan waktu penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) mengacu pada akademik sekolah karena yang PTK memerlukan beberapa siklus yang menerapkan tindakan di dalam kelas membutuhkan proses belajar mengajar dengan menggunakan aturan sesuai yang efektif dikelas. dengan metodologi penelitian yang di Subjek Penelitian adalah suatu pengamatan lakukan dalam beberapa periode atau Subjek penelitian ini adalah siklus. Berdasarkan uraian di atas maka siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman bisa disimpulkan bahwa penelitian ini II menggunakan sebanyak 20 orang, terdiri dari 14 siswa desain penelitian tindakan kelas atau PTK. Gudo Jombang. Dengan siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian Menurut Rancangan penelitian yang akan Arikunto (2009:101) ini instrumen penelitian adalah alat bantu yang yang dipilih dan digunakan oleh peneliti Setiap dalam kegiatannya mengumpulkan agar siklus penelitian terdiri dari empat kegiatan tersebut menjadi sistematis. kegiatan perencanaan, Bentuk dari instrumen tersebut meliputi tindakan pelaksanaan, observasi dan angket (questionaire), daftar cocok refleksi. (checklist), atau pedoman wawancara dilakukan dalam dilaksanakan berbentuk penelitian dalam siklus pokok kegiatan penelitian. yaitu ( Tempat Penelitian interview guide atau inteview schedule), lembar pengamatan atau Tempat penelitian adalah tempat panduan pengamatan (observation sheet digunakan melakukan atau observation schedule), soal tes , penelitian untuk memperoleh data yang inventori (inventory), skala (scala), dan diinginkan. Penelitian ini bertempat di lain sebagainya. yang dalam SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah tes dan lembar cheklist. Untuk mengukur kemampuan Prosedur Analisis Data lompat jauh gaya jongkok dengan tes lompat jauh gaya jongkok. Dengan standard nilai KKM 78. Kriteria penilaian tes dengan menggunakan Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Tes Pedoman Nilai Penilaian Baik Sekali Putra Putri (cm) (cm) >250 >200 dilakukan pengolahan data hasil penelitian yang kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi rumus presentasi sebagai berikut: 91– 191 - 81 – 250 200 90 231 - 181 - 71 – 240 190 80 221- 171 - 61 – 230 180 70 Sangat <221 <171 50 – Kurang - 230 - 180 60 Kurang selanjutnya Maksum (2007 :8) 241 - Cukup penelitian selama penelitian berlangsung. Menurut 100 Baik diperoleh, data sudah terkumpul untuk mendapatkan pedoman penilaian sebagai berikut: Keterangan Setelah (Muhajir dan Sutrisno, 2013 : 143) P= x 100 % Keterangan : P = Presentase n = Jumlah rata-rata N= Jumlah maksimum HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal (Pra Tindakan) Sebelum Prosedur Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : melaksanakan proses Penelitian Tindakan Kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan 1. Melakukan observasi 2.Mengukur kemampuan nyata yang ada di lapangan. Hasil siswa dalam lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan tes lompat jauh gaya jongkok. kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Tahun Ajaran 2015/2016, yang mengikuti materi pelajaran Pendidikan Jasmani terdiri dari 20 siswa. Dilihat dari proses pembelajaran khususnya materi lompat jauh gaya jongkok dapat dikatakann proses pembelajarannya kurang berhasil. 2. Para siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. 3. Saat peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan, dapat dilihat bahwa siswa cenderung sulit untuk diatur saat materi lompat jauh gaya jongkok berlangsung. Siswa menunjukkan sikap semaunya sendiri, kurang memerhatikan penjelasan guru, siswa tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya karena ada yang sebagian bercanda dengan temantemannya, bahkan ada yang bermain sendiri. 4. Karena letak lapangan sekolah yang berdekatan dengan jalan raya sehingga menyebabkan situasi belajar yang cukup ramai, hal tersebut sangat mengganggu proses belajar mengajar sehingga membuat guru kurang bisa menghandel kelas. Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada materi lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V. Adapun diskripsi data yang diambil adalah gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V. Kondisi awal gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V sebelum diberikan tindakan model pembelajaran melalui pendekatan bermain dengan menggunakan alat bantu pembelajaran diperlihatkan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Persentase Data Awal / Pra Tindakan Hasil Gerak Dasar lompat Jauh Gaya Jongkok jumlah siswa 91-100 Baik Sekali 81-90 Baik 71-80 Cukup 15 61-70 Kurang 5 50-60 Sangat Kurang Jumlah 20 Tabel 4.4 Persentase Hasil Gerak Dasar lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus I 1. 2. 3. 4. 5. n o 1. 2. 3. 4. 5. nilai ket no nilai ket persentase (%) 75 % 25 % 100% jumlah persentase siswa (%) 1. 91-100 baik sekali 2. 81-90 baik 5 25 % 3. 71-80 cukup 15 75% 4. 61-70 kurang 5. 50-60 sangat kurang jumlah 20 100% tabel 4.6 Persentase Hasil Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus II no nilai keterangan jumlah perse siswa ntase (%) 91-100 baik sekali 81-90 baik 17 85 % 71-80 cukup 3 15 % 61-70 kurang 50-60 kurang sekali jumlah 20 100% TABEL 4.7 Hasil Evaluasi Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus I dan II no 1 1. 2 2. 33. 44. 55. nilai 91-100 81-90 71-80 61-70 50-60 ket Baik Sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah Siswa pra siklus 75 % 25 % 100% siklus I 25 % 75 % 100% siklus II 85% 15% 100 % SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang Tahun Ajaran 2014/2015 dilaksanakan dalam II siklus. Setiap yaitu: siklus terdiri atas 4 tahapan perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada BAB IV, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Bugasur Kedaleman II Gudo Jombang 2015/2016. Dari Tahun Ajaran hasil analisis, diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hal ini bisa dilihat saat siklus I prosentase siswa Arikunto, Suharsimi. 2009. Menejemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Ballesteros,J.M. 1979. Pedoman Latihan Dasar Atletik. Alih Bahasa SDS. Jakarta: PB. PASI. Djumidar. 2001. Atletik. Semarang: Anaka Ilmu Harald, M dan Wolfgang Ritzdorf. 2000. Pedoman Mengajar Atletik. Jakarta: Staf Sekretariat IAAF-RDC. Hendrayana, Y. 2007. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Indonesia University of Education. Kemmis, S dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin University. Maksum, A. 2007. Statistik dalam Olahraga. Surabaya. Fakultas Keolahragaan UNESA. Muhajir dan Budi Sutrisno. 2013. Latihan Kebugaran Indonesia KOI-ASCA. ---- yang mendapat nilai 71-80 (cukup) sebanyak 75% (15 siswa) dan siswa yang mendapat nilai 81-90 (baik) sebanyak 25% (5 siswa). Pada siklus II siswa yang mendapat nilai 71-80 (cukup) sebanyak 15% (3 siswa) dan siswa yang mendapat nilai 81-90 (baik) sebanyak 85% (17 siswa). Pada siklus ke I ada 11 siswa yang nilainya dibawah KKM sedangkan pada siklus ke II ada 3 siswa yang nilainya dibawah KKM. Margono. 2000. Atletik. Yogyakarta. Univeritas Negeri Yogyakarta. Purnomo. E. 2007. Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sajoto. M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: P2LPTK Soegito. 1994. Dasar-Dasar Ketrampilan Atletik. Direktorat Jendral Olahraga. Depdiknas Soekidjo. 2003. Alat Peraga. Jakarta: Media Group. Syarifuddin, A. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Yoyo Bahagia dkk. 2000. Atletik. Jakarta: Depdiknas. Zafar. D. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: Rosdakarya.