Tips Menjalani Puasa pada Kondisi khusus

advertisement
Tips Menjalani Puasa pada Kondisi khusus
1. Pasien Diabetes Melitus (DM)

Puasa bagi penderita DM sebenarnya tidak masalah
selama yg dilakukan
adalah mengatur pola makan disertai pemberian obat sehingga tidak
mengganggu ibadah dan kadar gula dalam darah.
Namun, disarankan
penderita diabetes melakukan pemeriksaan gula darah puasa, gula darah 2
jam pasca puasa dan HbA1c sebab puasa dapat memengaruhi naik turunnya
gula darah jika tidak diimbangi dengan Untuk pasien Diabetes dengan kadar
gula darah terkendali di angka normal / mendekati normal : Lakukan
pengaturan makan saja sehingga penderita Diabetes bisa menjalankan puasa.
Pengaturan makannya hendaknya penderita diabetes mengisi 50% kebutuhan
energi sehari saat buka puasa dengan komposisi makanan ringan / segar
sebelum shalat maghrib dan makanan padat setelah shalat magrib. Jika
kebutuhan masih dirasa kurang maka pasien Diabetes dapat menambahkan
10% sesudah tarawih dengan makanan ringan seperti roti, buah, atau susu
disertai konsumsi obat anti diabetes. Sedangkan pemenuhan kebutuhan sahur
harus terpenuhi 40% dengan komposisi makanan padat. Untuk menghindari
hipoglikemi / penurunan kadar gula darah maka penderita diabetes
melambatkan waktu sahur dan menyegerakan berbuka.

Untuk pasien Diabetes yang mampu mengendalian kadar gula darahnya dengan
menggunakan obat antidiabetes dosis tunggal : cukup obat diminum saat
berbuka. Namun pada pasien yg membutuhkan obat antidiabetes dosis
terbagi (diminum 2 x sehari ) dianjurkan memberikan obat dosis tinggi saat
berbuka sedangkan saat sahur diberikan dosis lebih rendah.
Khusus pasien yg menggunakan insulin dosis kombinasi atau multiple : tidak
dianjurkan puasapemberian asupan makan yang benar.
2. Pasien Gagal Ginjal Kronik
Puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
meningkatkan kekuatan osmosis urin. Penghentian konsumsi air selama Puasa
sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan
kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air.
Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi
ginjal.
Pasien gagal ginjal kronik dapat menjalankan ibadah puasa dengan
pengaturan makan yaitu pemenuhan kebutuhan energi 35 kkal/kg Bb dan
protein 0,75 g/kg BB/hari. Cairan dibatasi sekitar 300 cc. Pemberian
cairan berdasarkan jumlah cairan yg keluar (melalui urine) ditambah
insensible water loss. Pembatasan cairan diatur dengan seksama agar tidak
terjadi dehidrasi yg akan memperburuk fungsi ginjal. Penderita gagal
ginjal kronis harus makan makanan yang rendah kalium (batasi buahbuahan dan sayur). Untuk pasien dengan Hemodialisa, mengenai kebutuhan
proteinnya tanyakan pada Ahli Gizi
3. Ibu hamil
Puasa pada ibu hamil yang perlu diperhatikan adalah harus mengkonsumsi zat gizi
yang cukup seimbang sehingga kondisi bumil tetap fit. Sebelum melakukan puasa
konsultasikan dulu kepada Dokter tentang kondisi kandungannya. “Ada baiknya
ibu hamil melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG sebelum bulan Ramadhan
untuk melihat kondisi ibu dan janin yang dikandung” kata dr. Wisnu, Sp.OG. Ibu
Hamil yang berpuasa harus memilih makanan yang sehat agar tidak mengganggu
kesehatan ibu dan kandungannya. Berikut diantaranya :

Sayuran hijau seperti bayam kaya zat besi yg dibutuhkan untuk pembentukan
hemoglobin pada ibu dan mineral yg baik untuk perkembangan janin.

Konsumsi Buah-buahan ketika sahur dan berbuka seperti buah jeruk, pisang,
kurma dan apel. Serat pada buah dapat meningkatkan metabolisme dan
kekebalan badan agar tetap fit saat puasa

Jangan terlalu banyak mengkonsumsi gula dan makanan pedas. Konsumsi
makanan manis seperlunya saja saat berbuka

Banyak Minum susu saat setelah berbuka maupun sahur.
4. Anak-anak
Pemenuhan gizi pada anak selama puasa sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
anak-anak
masih
dalam
tahap
pertumbuhan
dan
perkembangan.
Untuk
pengaturannya salah satunya adalah sebagai berikut:

Berikan makanan pembuka saat sahur sebelum menyantap makanan pelengkap.
Atur 30 menit sebelum imsak anak mengkonsumsi air yang cukup atau susu.
Tambahkan multivitamin secara teratur sebelum imsak agar kebutuhan gizi si
kecil lengkap saat berpuasa

Jika Menjelang tidur malam anak merasa lapar, berikan segelas susu hangat
dan makanan yang tidak terlalu berat . Atur waktunya 15-30 menit sebelum
anak tidur

Pada saat buka puasa , pastikan anak mengkonsumsi minuman manis yang
mengandung cukup karbohidrat. Berikan segelas susu hangat agar organ
tubuh anak kembali normal setelah berpuasa. Atur jeda waktu mengkonsumsi
makanan berbuka setidaknya 30 menit untuk mengkonsumsi makanan lengkap
Download