EKONOMIKA 2 Pengantar Ekonomi Internasional ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA UNIVERSITAS GUNADARMA Pengertian dan Ruang Lingkup Perdagangan Internasional # Apa itu Perdagangan ? Perdagangan atau pertukaran diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing – masing pihak. Perdagangan hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan / manfaat dan tidak ada pihak laing yang merasa dirugikan. # Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. # Ruang Lingkup Perdagangan Internasional • Transfer of goods and services • Transfer of capital • Transfer of labour • Tranfer of technology • Transfer of data Perdagangan antar Negara • Perdagangan antar negara dalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu Negara baik barang maupun jasa yang di perdagangan ke Negara lain yaitu melalui ekspor dan impor. • Perbedaan harga barang merupakan pangkal timbulnya perdagangan antar negara • Perbedaan harga barang disetiap negara disebabkan oleh : - perbedaan ongkos produksi - perbedaan dalam pendapatan negara - perbedaan selera • Dua Faktor UTAMA yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional yaitu faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. Merkantilisme • Adalah suatu aliran / filsafat ekonomi yang tumbuh berkembang dengan pesat pada abad XVI s.d. XVIII di Eropa Barat • Ide pokok Merkantilisme : 1. Suatu negara / raja akan kaya atau makmur dan kuat bila ekspor lebih besr dari pada impor (X > M) 2. Surplus dari selisih X-M atau ekpor netto yang positif tsb diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM). Makin besar ekspor netto makan semakin banyak LM yang dimiliki/diperoleh dari luar negeri 3. LM digunakan sebagai alat pembayaran 4. LM digunakan untuk membiayai armada perang guna memperuas perdagangan dan penyebaran agama Kebijakan Merkantilisme • Mendorong Ekspor sebesar-besarnya, kecuali LM • Melarang / Membatasi Impor dengan ketat, kecuali LM Merkantilisme mendapatkan kritik dari David Hume : Mekanisme Otomatis dari Price Flow Mechanism Teori Klasik Perdagangan Internasional • Adam Smith Kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kemakmuran suatu negara bukan berdasarkan banyaknya LM yang dimiliki Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan luar negeri thd GDP negara tsb Pemerintah harus mengurangi campur tangan terhadap perdagangan LN (free trade) Spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan keunggulan absolut (Absolute Advantage) Absolute Advantage akan mendorong produktifitas dan efisiensi sehingga mendorong peningkatan perdagangan internasional dan GDP Peningkatan GDP dan perdagangan internasional sama dengan peningkatan kemakmuran suatu negara Teori Klasik Adam Smith • Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional (Gain From Trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila : a. Terdapat FreeTrade (perdagangan bebas) b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (Absolute Advantage) yang dimiliki. Keunggulan Absolute A. Smith • Adalah keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara dari mengkhususkan kegiatannya pada memproduksi barangbarang dengan efisiensi lebih tinggi dari negara lain. • Asumsinya : 1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja 2. Kualita barang yang diproduksi kedua negara sama 3. Dilakukan dengan barter 4. Tanpa biaya transpor Tabel Produksi sebelum Spesialisasi Produk /satuan tenaga kerja / hari Teh Sutra Dasar Tukar Dalam Negeri 4 kg = 1 m Indoneisa 12 kg 3m 1 kg = ¼ m ½ kg = 1 m China 4 kg 8m Produk 2 Negara 16 kg 11 m 1 kg = 2 m Tabel Produksi setelah Spesialisasi Produk /satuan tenaga kerja / hari Teh Sutra Indoneisa 24 kg 0 China 0 16 Produk 2 negara 24 kg 16 m J.S. Mill – Compatarive advantage • Suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar. • Nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang makin mahal barang tersebut. David Ricardo - Comparative Advantage • Teori yang digunakan dasar mendukung perdagangan bebas • Menyanggah Smith: keunggulan absolut. • Suatu Negara akan mengekspor barang ke Negara lain jika Negara lebih efisien. Menurut Ricardo: • Tidak ada masalah jika suatu Negara kurang efisien dalam memproduksi semua barang • Perdagangan tergantung pada keunggulan komparatif atau efisiensi relatif • Negara akan menjual barang-barang yang relatif lebih efisien dalam produksinya • Melalui spesialisasi setiap Negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri Comparative Advantage • Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency) Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dengan mengekspor barang yang di produksi secara lebih efisien serta mengimpor barang yang produksinya kurang/tidak efisien • Production Comparative Advantage (Labor Productivity) Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency) • Data Hipotesis Cost Comparative Negara Produksi 1 kg Gula 1 m Kain Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja China 6 hari kerja 5 hari kerja • Cost Comparative (Labor Efficiency) Perhitungan Cost Comparative Adv (Labor Effiency) Perbandingan Cost 1 kg Gula 1 m Kain Indonesia / China 3/6 hari kerja 4/5 hari kerja China / Indonesia 6/3 hari kerja 5/4 hari kerja Gain from Trade Labor Efficiency Sebelum Spesialisasi Negara Sesudah spesialisasi 1 kg Gula 1 m Kain 2 kg Gula 2 m Kain Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja 6 hari kerja 0 China 6 hari kerja 5 hari kerja 0 10 hari kerja total 9 hari kerja 9 hari kerja 6 hari kerja 10 hari kerja Production Comparative Advantage (Labor Productivity) • Data Hipotesa Labor Productivity Negara Produksi Setiap Tenaga Kerja per Hari kerja Dasar Tukar Dalam Negeri 4/3 kg = 1 m Indoneisa 1/3 kg gula 1/4 m sutra 1 kg = 3/4 m 5/6 kg = 1 m China 1/6 kg 1/5 m sutra 1 kg = 6/5 m • Data Perhitungan Production Comparative Adv. (Labor Productivity) Production Comparative Adv. (Labor Productivity) tenaga Kerja / hari kerja Perbandingan prouksi Gula Kain Sutra Indonesia / China 6/3 kg 5/4 m China / Indonesia 3/6 kg 4/5 m SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN KOMPONEN PENGELURAN AGREGAT • Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke ata barang-barang yang dihasilkan di dalam negeri (Cdn) • Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa • Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G). • Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri (X) • Barang impor, yaitu barang yang sudah dibeli dari luar negeri (M). Rumus Pengeluaran Agregat: AE = Cdn + I +G + X + M FAKTOR PENENTU EKSPOR • Barang-barang yang dibutuhkan negara lain karena tidak dapat diproduksi negara tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi kebutuhan di negara tersebut. • Kemampuan suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. • Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor. FAKTOR PENENTU IMPOR • • • • • Dalam sirkulasi aliran pendapatan, diasumsikan barang-barang diimpor oleh rumah tangga. Walau dalam praktiknya, barang-barang tidak hanya diimpor rumah tangga, tetapi juga pemerintah dan perusahaan. Sehingga fungsi impor berhubungan dengan pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka semakin tinggi pula impornya. Persamaan fungsi impor : M = m Y, dimana m merupakan tingkat perubahan impor akibat perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Apabila sebagian dari impor tidak bergantung pada pendapatan nasional, maka fungsi impor digambarkan dengan persamaan: M = M0 + mY, dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional. Kecondongan mengimpor dari waktu ke waktu mengalami perubahan. (Gambar b.i) Pergeseran dari M1 – M2 menunjukkan kecondongan mengimpor yang berkurang, seperti berubahnya citarasa masyarakat yang lebih mencintai produk domestik, misalnya. Kecondongan mengimpor (bergeser) meningkat seiring meningkatnya pendapatan nasional (gambar 2.ii). Efek inflasi misalnya, yang menyebabkan barang dalam negeri jadi lebih mahal sehingga masyrakat lebih banyak membeli barang impor. Sedangkan Kemampuan suatu negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya akan memicu masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang-barang impor. KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA Penawaran dan Pengeluaran Agregat Penawaran Agregat (AS) terdiri atas barang yang diproduksi di dalam negeri yang meliputi pendapatan nasional (Y) serta barang yang diimpor dari luar negeri. Persamaan: AS = Y + M Pengeluaran Agregat (AE) meliputi lima komponen: pengeluaran rumah tangga atas barang yg diproduksi di dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X) dan pengeluaran ke atas impor (M). Persamaan: AE = Cdn + I + G + X + M Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran dalam negeri (Cdn) dan pengeluaran atas barang-barang impor (M). Persamaan: C = Cdn + M KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA Sehingga persamaan di atas, AE dapat disederhanakan menjadi: AE = C + I + G + X Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila: Y+M =C+I+G+X Y = C + I + G + (X – M) Suntikan dan bocoran Keseimbangan dicapai ketika: I+G+X =S+T+M Pendapatan disposibel merupakan sisa pendapatan nasional dikurangi dengan pajak-pajak: Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T Selanjutnya pendapatan disposible digunakan untuk membeli barang dalam negeri dan impor dan ditabung: C = Cd + M untuk ditabung, sebanyak S Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila: Y–T=C+S atau Y=C+S+T Dimana C merupakan pengeluaran rumah tangga membeli barang dalam negeri dan impor. Sehingga: Y = C + I + G + (X – M) Dengan demikian pendapatan nasional perekonomian terbuka mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku persamaan: C + I + G + (X – M) = C + S + T Multiplier dalam perekonomian terbuka • Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut • Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian tiga sektor (Y,C,S) disebabkan pemisalan impor proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom. Proses multiplier dalam perekonomian terbuka Tahap multiplier ∆Y ∆T Pertambahan konsumsi ∆ Yd ∆ Cdn I II III TOTAL • ∆S ∆M ∆Y1= ∆ X= 200 ∆Y2= ∆ Cdn = 100 ∆Y3= ∆ Cdn = 50 40 20 10 160 80 40 100 50 25 20 10 5 40 20 10 ……………. …. ……. …… …. ….. ∆ Y = 400 ∆T=8 0 ∆Yd =320 ∆Cdn= 200 ∆M=40 ∆S=80 MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor 10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan ekspor Rp 200 • Multiplier = 1 / (1 – MPCdn) • MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y, Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5 • Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2 • Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200 akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp 400 Perhitungan secara aljabar • • • • • • Fungsi konsumsi C = a + bYd Pajak proporsional T = tY Investasi perusahaan Io Pengeluaran pemerintah Go Ekspor X0 Impor M = mY • Y = C+I+G+(X-M) • Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0 • Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0) Proses multiplier ∆X • Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X) • ∆Y = Y1 – Y • ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X) – b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC) – t = tingkat (persentase) pajak – m = tingkat (persentase) impor • Multiplier ekspor dan impor – Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec. otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi negara – Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan impor akan mempengaruhi pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi tergantung pada luasnya proses multiplier yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor atau impor tersebut. Neraca Pembayaran Internasional • Neraca pembayaran adalah suatu cacatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu Neraca Transaksi Berjalan memiliki komponen Neraca Tunai / Neraca Cadangan Internasional Neraca Pembayaran memiliki bentuk manfaat Neraca Transaksi Modal Seimbang Surplus Memberikan informasi tentang hubungan internasional suatu negara Membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan Memberikan gambaran mengenai pengaruh transaksi ekonomi luar negeri terhadap pendapatan nasional Membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan perekonomian Defisit membutuhkan Pendanaan Lain bentuknya antara lain Utang Luar Negeri Ciri-ciri transaksi debet 1. Diberi tanda minus (-), ini menunjukkan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah”menerima sesuatu” dari luar negeri 2. Adanya pengurangan devisa karena pembayaran ke luar negeri 3. Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus dibayar kepada luar negeri 4. Bertambahnya kewajiban-kewajiban untukmelakukan pembayaran kepada luar negeri Ciri-ciri transaksi kredit 1. Diberi tanda plus (+), ini menunjukkan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah”mengirimkan sesuatu” ke luar negeri 2. Adanya penambahan devisa karena menerima tagihan dari luar negeri 3. Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus dibayar oleh luar negeri 4. Bertambahnya hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN Secara mendasar, neraca pembayaran dibagi menjadi tiga komponen : (i) neraca transaksi berjalan; (ii) transaksi modal dan; (iii) cadangan kas Ekspor barang dan jasa A Impor barang dan jasa B Pendapatan dari investasi C Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri D Saldo kiriman dan transfer uang E Total saldo neraca transaksi berjalan (A+B+C+D+E) F Investasi swasta langsung G Utang luar negeri (swasta dan pemerintah), dikurangi amortisasi H Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan domestik I Arus keluar modal milik penduduk J Total saldo neraca transaksi modal (G+H-I-J) Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas atau neraca cadangan internasional Catatan koreksi dan penghapusan K L M Pos-pos neraca pembayaran Menurut para ahli ekonomi komponen neraca pembayaran dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Neraca barang Neraca jasa Neraca pendapatan modal Neraca modal Neraca Moneter Neraca Barang • Mencatat transaksi dagang berupa barang ( visible trade ), ini meliputi kegiatan ekspor dan impor barang (komoditi). Neraca Jasa • Mencatat transaksi dagang berupa jasa ( invisible trade ), ini meliputi segala jasa yang diselenggarakan untuk luar negeri maupun oleh luar negeri Neraca Pendapatan Modal • Neraca pendapatan modal atau hasil-hasil modal terdiri atas bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, bantuan / hadiah ( grants ) Neraca Modal • Neraca modal yang terdiri atas pinjaman/kredit, pembelian /penjualan effect. Neraca Moneter • Pada neraca ini mencakup tentang perubahan-perubahan cadangan devisa baik yang berupa stock emas maupun berupa mata uang keras ( devisa ) serta posisinya terhadap IMF. Pada neraca ini dicatat transaksi-transaksi yang merupakan “ Neraca Pamungkas/ penyelesaian “ dari transaksi yang terdapat neraca barang, neraca jasa, neraca pendapatan modal dan neraca modal. Agar dapat mempunyai gambaran yang lebih jelas maka perhatikan contoh yang sangat sederhana di bawah ini : Diketahui data neraca pembayaran sebagai berikut ( dalam milyar rupiah ) Impor Bunga dan deviden yang dibayar Ekspor Bunga dan deviden yang diterima Jasa-jasa yang diterima Pinjaman yang diterima Jasa-jasa yang diberikan Pinjaman yang diberikan 5.400 550 6.800 500 1.350 5.300 500 5.500 Ditanyakan : • Susunlah data di atas ke dalam tabel bersaldo neraca pembayaran ! • Berapakah saldo rekening berjalan ? • Berapakah saldo rekening total • Bagaimana posisi neraca pembayaran tersebut ? • Berapakah pertambahan/pengurangan cadangan devisa ? Neraca Pembayaran Surplus Debet (-) Pengeluaran/Hutang 1. 2. 3. Impor Barang Penerimaan Jasa Bunga & Dev yg dibayar Kredit (+) Penerimaan/Piutang Saldo ( + / - ) - 5.400 - 1.350 550 1. Ekspopr Barang 2. Pemberian Jasa 3. Bunga & Dev yg diterima REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) - 7.300 REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) + 7.800 + 500 4. Pinjaman yg diberikan - 5.500 4. Pinjaman yg diterima + 5.300 - 200 REKENING TOTAL - 12.800 REKENING TOTAL + 13.100 + 300 5. Pertambahan Cad Devisa - 5. Pengurangan Cad Devisa + - 300 JUMLAH - 13.300 JUMLAH + 13.300 500 + + + 6.800 500 500 200 POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB SURPLUS SEBESAR 300 MILYAR RUPIAH + 1.400 - 850 50 0 Neraca Pembayaran Defisit Debet (-) Pengeluaran/Hutang 1. 2. 3. Impor Barang Penerimaan Jasa Bunga & Dev yg dibayar Kredit (+) Penerimaan/Piutang - 15.400 - 1.350 550 1. Ekspor Barang 2. Pemberian Jasa 3. Bunga & Dev yg diterima Saldo ( + / - ) + + + 6.800 500 500 - 8.600 - 850 50 REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) - 17.300 REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) + 7.800 - 9.500 4. Pinjaman yg diberikan - 5.300 4. Pinjaman yg diterima + 13.300 + 8.000 REKENING TOTAL - 22.600 + 21.100 - 1.500 5. Pertambahan Cad Devisa - JUMLAH - 30.600 8.000 REKENING TOTAL 5. Pengurangan Cad Devisa + 9.500 JUMLAH + 30.600 POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 1.500 MILYAR RUPIAH + 1.500 0 Defisit atau Surplus • Neraca pembayaran negara A tahun 2011, sebagai berikut – – – – – – – Ekspor Impor Neraca pembayaran Pinjaman otonomi (yg diterima) Pinjaman akomodatif Stok nasional Saldo +7000 - 9000 -2000 +200 +550 +1250 0 • Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca pembayarannya ? • Neraca Pembayaran Negara A DEFISIT 1800( 200 tdk ada hub dg kelbh impor ) Debet (-) Pengeluaran/Hutang 1. Impor Barang REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) 2. Pinjaman akomodatif (yang dibayarkan) REKENING TOTAL JUMLAH Kredit (+) Penerimaan/Piutang Saldo ( + / - ) - 9.000 1. Ekspor Barang + - 9.000 REKENING BERJALAN ( CURRENT ACCOUNT ) + - - 550 9.550 9.550 7.000 7.000 - 2.000 - 2.000 2. Pinjaman yg diterima + 200 REKENING TOTAL + 7.200 - 2.350 3. Pengurangan Cad Devisa + 2.000 - 350 4. Pengurangan cad devisa + 350 + 350 + 9.550 JUMLAH POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 2.350 MILYAR RUPIAH - 350 0 Defisit atau Surplus • Neraca pembayaran negara B tahun 1996, sebagai berikut • Ekspor - 7000 • Impor + 9000 • Neraca pembayaran + 2000 • Pinjaman otonomi yg dib -250 • Pinjaman akomodatif -500 • Stok nasional -1250 • Saldo 0 • Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca pembayarannya ? • Neraca Pembayaran Negara A Surplus 1750(250 tdk ada hub dg kelbh impor) UTANG LUAR NEGERI DAN PEREKONOMIAN NASIONAL Mengapa banyak negara berkembang membutuhkan dana bantuan berupa utang? Alasan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Banyak negara berkembang memiliki defisit perdagangan. 2. Utang luar negeri dibutuhkan untuk meningkatkan standar kehidupan negara berkembang. 3. Utang luar negeri dibutuhkan untuk membuat seluruh anggota masyarakat lebih mandiri. 4. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana. Dampak Utang Luar Negeri • • • • Ekonom tradisional mengemukakan bahwa manfaat bantuan luar negeri telah terbuktikan antara lain mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi struktural di banyak negara berkembang. Di pihak lain berpendapat bahwa dalam kenyataannya bantuan luar negeri tersebut sama sekali tidak mendorong pertumbuhanh hingga menjadi lebih cepat. Bantuan itu justru memperlambat pertumbuhan. Harapan akan bantuan luar negeri guna menghilangkan hambatan dan mengisi kesenjangan yang ada, ternyata justru memperlebar kesenjangan tabungan dan devisa yang ada, dan menciptakan kesenjangan baru seperti kota dan desa, sektor modern dan tradisional. Belakangan ini muncul pendapat bahwa utang telah menciptakan kaum birokrat yang korup, mematikan inisiatif, dan menciptakan mental pengemis bagi negara penerimanya. Upaya Penanggulangan Utang Luar Negeri Sejumlah besar usulan telah diajukan untuk meringankan atau merenegosiasi beban utang luar negeri yang telah membengkak sedemikian besar. Usulan paling menonjol adalah sebagaiman dikemukakan oleh Paris Club. Usulan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Penangguhan atau pembatalan sebagian pinjaman nonkonsesional, maksimal hingga sepertiga dari total uang komersial. 2. Penurunan suku bunga utang keseluruhan. 3. Perpanjangan periode pembayaran sampai dengan 25 tahun. Anatomi Neraca Pembayaran Internasional • Rekening transaksi berjalan (current account) – neraca perdagangan (balance of trade) – neraca jasa (service balance) – neraca transfer unilateral (unilateral transfer balance) • Rekening Modal (capital account) a. menunjukkan aliran modal finansial secara langsung diperdagangkan maupun untuk membayar barang dan jasa. b. Transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang c. Pengklasifikasian rekening modal: - Investasi portofolio - Investasi jangka pendek (surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun) - Investasi asing langsung di mana ada kontrol manajemen - Pinjaman luar negeri yag dilakukan oleh pemerintah Pos-Pos Dasar Neraca Pembayaran Internasional • • • • Current account (transaksi berjalan) Capital account (transaksi modal) – Transaksi dagang barang-barang --- neraca barang – jasa-jasa --- neraca jasa • • • • • • Pendapatan modal Transaksi Unilateral Penanaman modal langsung Hutang jangka panjang hutang jangka pendek sektor moneter ------- lalu lintas moneter (cad. Devisa) Current account (transaksi berjalan) Capital account (transaksi modal) Sistematika Neraca Pembayaran Internasional (versi Bank Indonesia) Debit Kredit A. barang-barang dan jasa-jasa 1. barang dagangan 2. jasa-jasa (-) (-) (+) (+) B. Transaksi unilateral 1. pembayaran & hadiah swasta 2. transfer pemerintah (-) (-) (+) (+) C. Kapital jangka panjang 1. investasi langsung swasta 2. modal swasta lainnnya 3. modal pemerintah (-) (-) (-) (+) (+) (+) D. Modal jangka pendek Sub total A-D (-) (-) (+) (+) E. Cadangan Pemerintah 1. official modal jangka pendek 2. emas 3. SDR dan cad. asset lainnya Sub total E (-) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+) Total A – E (-) (+) Uraian Current account of Balance of Payment Debit Kredit Barang dan jasa 1.Ekspor barang dagang 1. Impor barang dagang 2.Ekspor jasa 2. Impor jasa - Penjualan jasa transpor - Pembelian jasa transpor - Penjualan jasa asuransi - Pemb. jasa asuransi - Penj. jasa konsultasi - Pemb. jasa konsultasi 3. Pengeluaran turis dalam negeri di luar 3.Pengeluaran turis asing di dalam negeri negeri 4.Penjualan jasa lain dari luar negeri 4. Pembelian jasa lain dari luar negeri 5. Pembayaran pendapatan investasi asing 5.Penerimaan pendapatan investasi di dalam negeri oleh pend. Dalam di dalam negeri negeri Transfer 6. Transfer dari orang asing 6. Transfer kpd orang asing -Penerimaan pensiun dari LN - Pembayaran pensiun ke Luar negeri -Sumbangan swasta asing ke DN - Sumbangan swasta ke luar negeri - Sumbangan LN ke DN - Batuan kepada orang asing Capital account of balance of payment Debet Kredit Modal jangka panjang 1. Investasi lansung di LN 1. Investasi langsung di DN 2. Pembelian surat berharga jangka panjang 2. Pembelian surat berharga jangka milik negara lain panjang DN oleh penduduk asing 3. Pinjaman jangka panjang yang diberikan 3. Pinjaman jangka panjang yang diterima kepada penduduk negara lain dari penduduk negara lain Modal Jangka pendek 1. Kredit untuk perdagangan dari negara 1. Kredit untuk perdagangan yang lain diberikan kepada negara lain 2. Deposito bank di LN 2. Deposito bank di DN milik negara lain 3. Pembelian surat berharga jangka pendek 3. Penjualan surat berharga jangka di LN pendek kepada penduduk negara lain Faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi berjalan (current account): • Inflasi domestik Inflasi tinggi akan mempengaruhi keseimbangan current account. Hal ini dikarenakan konsumen dan perusahaan dalam negeri memperbesar impor dan menurunkan ekspornya. • Pendapatan domestik Pendapatan domestik naik terhadap pendapatan doestik negara lain (dalam %) menyebabkan keseimbangan current account turun. Hal ini terutama disebabkan oleh semakin tingginya tingkat konsumsi barang dan jasa baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri oleh konsumen dikarenakan pendapatannya naik. • Kurs valuta asing Bila mata uang suatu negara mengalami apresiasi relatif terhadap patner dagang, maka keseimbangan current account menurun. Karena ekspor menjadi lebih mahal akibat menguatnya mata uang domestik. • Retriksi pemerintah Berupa bea masuk (tariff) dan kuota Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca modal (capital account): • suatu negara dapat mengenakan pajak penghasilan khusus terhadap investor asing. Kebijakan ini akan mengurangi insentif dalam membeli surat-surat berharga luar negeri dan oleh karena itu dapat meningkatkan rekening modal • Liberalisasi atas kontrol terhadap modal internasional secara bertahap • antisipasi pergerakan kurs valas oleh para investor surat berharga Identifikasi ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional • Secara pembukuan, neraca pembayaran internasional selalu seimbang, namun adakalanya tidak seimbang. Neraca pembayaran internasional dikatakan tidak seimbang, jika: • Total debet transaksi autonomous tidak sama dengan total kredit transaksi autonomous. Defisit ; jika total debet > total kredit Surplus ; jika total debet < total kredit • (X-M) + (CI-CO) + FXB = BOP di mana: (X-M) : neraca transaksi berjalan (CI-CO) : neraca transaksi modal FXB : cadangan devisa negara BOP : neraca pembayaran • Penyesuaian ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional tergantung dari system nilai tukar yang dianut oleh suatu negara. Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian terbuka • Perekonomian berusaha mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi (bila memungkinkan mencapai penggunaan tenaga kerja penuh) tanpa inflasi. neraca pembayaran yang menguntungkan , langkah pemerintah: – Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure dampening policy) – Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure switching policy) Kebijakan menekan pengeluaran • langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat • Impor turun tanpa mengurangi ekspor • dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah inflasi dan tingkat kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi. – Menaikkan pajak pendapatan – Menaikkan tingkat bunga – Mengurangi pengeluaran pemerintah Kebijakan memindahkan pengeluaran • Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih banyak atas barang dalam negeri dan meningkatkan ekspor. • Dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu yang sama menghadapi masalah pengangguran yang tinggi – Memindahkan pengeluaran secara paksa – Memindahkan pengeluaran dengan membuat perangsang untuk mengekspor • Memindahkan secara paksa: – Mempertinggi pajak impor – Menentukan quota atas barang tertentu – Mengawasi penggunaan valuta asing • Insentif untuk mengekspor: – Menciptakan perangsang ekspor – Melakukan devaluasi Penghambat impor (import barrier) • Langkah pemerintah dalam perpajakan atau peraturan impor yang mengurangi kebebasan perdagangan luar negeri, – Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap barang impor) – Penghambat bukan tarif (peraturan yang mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar negeri) • Penghambat tarif • Tarif pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau Tarif spesifik • Quota pembatasan jumlah barang impor Efek Tarif Tujuan kebijakan hambatan impor – Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran – Menghapuskan defisit dalam negeri neraca perdagangan – Mensukseskan usaha mendiversifikasikan perekonomian – Melindungi industri yang baru berkembang – Melindungi industri dalam negeri yang berkedudukan terancam Pengawasan penggunaan devisa • Exchange control tindakan bank sentral yang mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan impor dan investasi ke luar negeri • Pembelian dan penjualan mata uang asing • Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke pemerintah • Yang memerlukan devisa membeli ke pemerintah • Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam neraca pembayaran • Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran modal ke luar negeri Cara melaksanakan pengawasan devisa • Masalah Neraca perdagangan tidak serius: – Mengawasi seluruh jual beli valuta asing – Menetapkan nilai valuta sing • Masalah Neraca perdagangan serius: – Sistem kurs berganda /multiple exchange rate • Memberikan perangsang yang besar untuk mengekspor, membatasi impor barang mewah • Barang penting (makanan, barang modal dan bahan mentah) diimpor dengan harga wajar. Devaluasi (penurunan nilai mata uang) • Dilakukan sebagai langkah terakhir, karena efek buruk ke konsumen (harga barang impor naik) dan merugikan pihak yang berhutang ke luar negeri • Yang diharapkan dari devaluasi : – Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya saing negara tersebut (barang negara tsb menjadi murah di psr LN dan lebih mahal di dlm Negeri) ekspor terpacu naik, pelarian modal ke LN < Syarat sukses Devaluasi • permintaan atas ekspor elastis (perubahan harga menimbulkan perubahan permintaan yang lebih besar) • Permintaan barang Impor bersifat elastis • Penawaran barang ekspor elastis • Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan • Negara lain tidak mendevaluasi mata uangnya.