pertemuan 6 EKONOMIKA 2.

advertisement
EKONOMIKA 2
Pengantar Ekonomi Internasional
ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pengertian dan Ruang Lingkup
Perdagangan Internasional
# Apa itu Perdagangan ?
Perdagangan atau pertukaran diartikan sebagai
proses tukar menukar yang didasarkan atas
kehendak sukarela dari masing – masing
pihak.
Perdagangan hanya akan terjadi apabila paling
tidak ada satu pihak yang memperoleh
keuntungan / manfaat dan tidak ada pihak
laing yang merasa dirugikan.
# Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama.
# Ruang Lingkup Perdagangan Internasional
• Transfer of goods and services
• Transfer of capital
• Transfer of labour
• Tranfer of technology
• Transfer of data
Perdagangan antar Negara
• Perdagangan antar negara dalah perdagangan
yang dilakukan oleh suatu Negara baik barang
maupun jasa yang di perdagangan ke Negara lain
yaitu melalui ekspor dan impor.
• Perbedaan harga barang merupakan pangkal
timbulnya perdagangan antar negara
• Perbedaan harga barang disetiap negara
disebabkan oleh :
- perbedaan ongkos produksi
- perbedaan dalam pendapatan negara
- perbedaan selera
• Dua Faktor UTAMA yang menyebabkan timbulnya
perdagangan internasional yaitu faktor – faktor
yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran.
Merkantilisme
• Adalah suatu aliran / filsafat ekonomi yang
tumbuh berkembang dengan pesat pada abad
XVI s.d. XVIII di Eropa Barat
• Ide pokok Merkantilisme :
1. Suatu negara / raja akan kaya atau makmur dan
kuat bila ekspor lebih besr dari pada impor (X > M)
2. Surplus dari selisih X-M atau ekpor netto yang
positif tsb diselesaikan dengan pemasukan logam
mulia (LM). Makin besar ekspor netto makan
semakin banyak LM yang dimiliki/diperoleh dari
luar negeri
3. LM digunakan sebagai alat pembayaran
4. LM digunakan untuk membiayai armada perang
guna memperuas perdagangan dan penyebaran
agama
Kebijakan Merkantilisme
• Mendorong Ekspor sebesar-besarnya,
kecuali LM
• Melarang / Membatasi Impor dengan
ketat, kecuali LM
Merkantilisme mendapatkan kritik dari
David Hume : Mekanisme Otomatis dari
Price Flow Mechanism
Teori Klasik Perdagangan Internasional
• Adam Smith
Kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kemakmuran suatu negara bukan berdasarkan banyaknya
LM yang dimiliki
Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP
dan sumbangan perdagangan luar negeri thd GDP negara
tsb
Pemerintah harus mengurangi campur tangan terhadap
perdagangan LN (free trade)
Spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan
berdasarkan keunggulan absolut (Absolute Advantage)
Absolute Advantage akan mendorong produktifitas dan
efisiensi sehingga mendorong peningkatan perdagangan
internasional dan GDP
Peningkatan GDP dan perdagangan internasional sama
dengan peningkatan kemakmuran suatu negara
Teori Klasik Adam Smith
• Suatu negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional (Gain
From Trade) dan meningkatkan
kemakmurannya bila :
a. Terdapat FreeTrade (perdagangan
bebas)
b. Melakukan spesialisasi berdasarkan
keunggulan absolut (Absolute
Advantage) yang dimiliki.
Keunggulan Absolute A. Smith
• Adalah keuntungan yang diperoleh oleh
suatu negara dari mengkhususkan
kegiatannya pada memproduksi barangbarang dengan efisiensi lebih tinggi dari
negara lain.
• Asumsinya :
1. Faktor produksi yang digunakan hanya
tenaga kerja
2. Kualita barang yang diproduksi kedua
negara sama
3. Dilakukan dengan barter
4. Tanpa biaya transpor
Tabel Produksi sebelum Spesialisasi
Produk /satuan
tenaga kerja / hari
Teh
Sutra
Dasar Tukar Dalam
Negeri
4 kg = 1 m
Indoneisa
12 kg
3m
1 kg = ¼ m
½ kg = 1 m
China
4 kg
8m
Produk 2 Negara
16 kg
11 m
1 kg = 2 m
Tabel Produksi setelah Spesialisasi
Produk /satuan
tenaga kerja / hari
Teh
Sutra
Indoneisa
24 kg
0
China
0
16
Produk 2 negara
24 kg
16 m
J.S. Mill – Compatarive advantage
• Suatu negara akan menghasilkan dan kemudian
mengekspor suatu barang yang memiliki
comparative advantage terbesar dan
mengimpor barang yang memiliki comparative
disadvantage, yaitu suatu barang yang dapat
dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor
barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan
ongkos yang besar.
• Nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya
tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut. Makin banyak
tenaga yang dicurahkan untuk memproduksi
suatu barang makin mahal barang tersebut.
David Ricardo - Comparative Advantage
• Teori yang digunakan dasar mendukung perdagangan
bebas
• Menyanggah Smith: keunggulan absolut.
• Suatu Negara akan mengekspor barang ke Negara lain
jika Negara lebih efisien.
Menurut Ricardo:
• Tidak ada masalah jika suatu Negara kurang efisien
dalam memproduksi semua barang
• Perdagangan tergantung pada keunggulan komparatif
atau efisiensi relatif
• Negara akan menjual barang-barang yang relatif lebih
efisien dalam produksinya
• Melalui spesialisasi setiap Negara akan memperoleh
keuntungan dari perdagangan luar negeri
Comparative Advantage
• Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency)
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi
produksi dengan mengekspor barang yang di produksi
secara lebih efisien serta mengimpor barang yang
produksinya kurang/tidak efisien
• Production Comparative Advantage (Labor
Productivity)
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang dimana negara
tersebut berproduksi relatif lebih produktif serta
mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi
relatif kurang/tidak produktif
Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency)
• Data Hipotesis Cost Comparative
Negara
Produksi
1 kg Gula
1 m Kain
Indonesia
3 hari kerja
4 hari kerja
China
6 hari kerja
5 hari kerja
• Cost Comparative (Labor Efficiency)
Perhitungan Cost Comparative Adv (Labor Effiency)
Perbandingan Cost
1 kg Gula
1 m Kain
Indonesia / China
3/6 hari kerja
4/5 hari kerja
China / Indonesia
6/3 hari kerja
5/4 hari kerja
Gain from Trade Labor Efficiency
Sebelum Spesialisasi
Negara
Sesudah spesialisasi
1 kg Gula
1 m Kain
2 kg Gula
2 m Kain
Indonesia
3 hari kerja
4 hari kerja
6 hari kerja
0
China
6 hari kerja
5 hari kerja
0
10 hari kerja
total
9 hari kerja
9 hari kerja
6 hari kerja
10 hari kerja
Production Comparative Advantage (Labor
Productivity)
• Data Hipotesa Labor Productivity
Negara
Produksi Setiap Tenaga Kerja per Hari kerja
Dasar Tukar
Dalam Negeri
4/3 kg = 1 m
Indoneisa
1/3 kg gula
1/4 m sutra
1 kg = 3/4 m
5/6 kg = 1 m
China
1/6 kg
1/5 m sutra
1 kg = 6/5 m
• Data Perhitungan Production
Comparative Adv. (Labor Productivity)
Production Comparative Adv. (Labor Productivity) tenaga Kerja / hari
kerja
Perbandingan prouksi
Gula
Kain Sutra
Indonesia / China
6/3 kg
5/4 m
China / Indonesia
3/6 kg
4/5 m
SIRKULASI ALIRAN
PENDAPATAN
KOMPONEN PENGELURAN
AGREGAT
• Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke ata barang-barang yang
dihasilkan di dalam negeri (Cdn)
• Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor
perusahaan menghasilkan barang dan jasa
• Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di
dalam negeri (G).
• Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan
perusahaan-perusahaan di dalam negeri (X)
• Barang impor, yaitu barang yang sudah dibeli dari luar negeri (M).
Rumus Pengeluaran Agregat:
AE = Cdn + I +G + X + M
FAKTOR PENENTU EKSPOR
• Barang-barang yang dibutuhkan negara lain karena tidak dapat
diproduksi negara tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi
kebutuhan di negara tersebut.
• Kemampuan suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang
dapat bersaing di pasaran luar negeri.
• Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor.
FAKTOR PENENTU IMPOR
•
•
•
•
•
Dalam sirkulasi aliran pendapatan, diasumsikan barang-barang diimpor
oleh rumah tangga. Walau dalam praktiknya, barang-barang tidak
hanya diimpor rumah tangga, tetapi juga pemerintah dan perusahaan.
Sehingga fungsi impor berhubungan dengan pendapatan nasional.
Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka semakin tinggi
pula impornya. Persamaan fungsi impor : M = m Y, dimana m
merupakan tingkat perubahan impor akibat perubahan pendapatan
masyarakat dan pendapatan nasional.
Apabila sebagian dari impor tidak bergantung pada pendapatan
nasional, maka fungsi impor digambarkan dengan persamaan: M = M0 +
mY, dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi
pendapatan nasional.
Kecondongan mengimpor dari waktu ke waktu mengalami perubahan.
(Gambar b.i) Pergeseran dari M1 – M2 menunjukkan kecondongan
mengimpor yang berkurang, seperti berubahnya citarasa masyarakat
yang lebih mencintai produk domestik, misalnya.
Kecondongan mengimpor (bergeser) meningkat seiring meningkatnya
pendapatan nasional (gambar 2.ii). Efek inflasi misalnya, yang
menyebabkan barang dalam negeri jadi lebih mahal sehingga masyrakat
lebih banyak membeli barang impor. Sedangkan Kemampuan suatu
negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya akan memicu
masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang-barang impor.
KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
Penawaran dan Pengeluaran Agregat
Penawaran Agregat (AS) terdiri atas barang yang diproduksi di dalam negeri
yang meliputi pendapatan nasional (Y) serta barang yang diimpor dari luar
negeri. Persamaan:
AS = Y + M
Pengeluaran Agregat (AE) meliputi lima komponen: pengeluaran rumah
tangga atas barang yg diproduksi di dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I),
pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X) dan pengeluaran ke atas impor (M).
Persamaan:
AE = Cdn + I + G + X + M
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran dalam negeri (Cdn) dan
pengeluaran atas barang-barang impor (M). Persamaan:
C = Cdn + M
KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
Sehingga persamaan di atas, AE dapat disederhanakan menjadi:
AE = C + I + G + X
Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila:
Y+M =C+I+G+X
Y = C + I + G + (X – M)
Suntikan dan bocoran
Keseimbangan dicapai ketika:
I+G+X =S+T+M
Pendapatan disposibel merupakan sisa pendapatan nasional dikurangi
dengan pajak-pajak:
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu
Atau
Yd = Y – T
Selanjutnya pendapatan disposible digunakan untuk membeli barang
dalam negeri dan impor dan ditabung:
C = Cd + M
untuk ditabung, sebanyak S
Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai
apabila:
Y–T=C+S
atau
Y=C+S+T
Dimana C merupakan pengeluaran rumah tangga membeli barang
dalam negeri dan impor. Sehingga:
Y = C + I + G + (X – M)
Dengan demikian pendapatan nasional perekonomian terbuka
mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku persamaan:
C + I + G + (X – M) = C + S + T
Multiplier dalam perekonomian terbuka
• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara
jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan
nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam
pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan
dalam pendapatan nasional tersebut
• Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian
tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan pemisalan impor
proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat
pengeluaran otonom.
Proses multiplier dalam perekonomian terbuka
Tahap
multiplier
∆Y
∆T
Pertambahan
konsumsi
∆ Yd
∆ Cdn
I
II
III
TOTAL
•
∆S
∆M
∆Y1= ∆ X= 200
∆Y2= ∆ Cdn =
100
∆Y3= ∆ Cdn =
50
40
20
10
160
80
40
100
50
25
20
10
5
40
20
10
…………….
….
…….
……
….
…..
∆ Y = 400
∆T=8
0
∆Yd
=320
∆Cdn=
200
∆M=40
∆S=80
MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor
10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan
ekspor Rp 200
• Multiplier = 1 / (1 – MPCdn)
• MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y,
Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5
• Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2
• Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200 akan
menambah pendapatan nasional
sebanyak Rp 400
Perhitungan secara aljabar
•
•
•
•
•
•
Fungsi konsumsi C = a + bYd
Pajak proporsional T = tY
Investasi perusahaan Io
Pengeluaran pemerintah Go
Ekspor X0
Impor M = mY
• Y = C+I+G+(X-M)
• Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0
• Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0)
Proses multiplier ∆X
• Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)
•  ∆Y = Y1 – Y
• ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X)
– b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC)
– t = tingkat (persentase) pajak
– m = tingkat (persentase) impor
• Multiplier ekspor dan impor
– Setiap perubahan ekspor dan impor akan
sec. otomatis menyebabkan perubahan
dalam pendapatan nasional dan tingkat
kegiatan ekonomi negara
– Sampai sejauh mana perubahan ekspor
dan impor akan mempengaruhi pendapatan
nasional dan tingkat kegiatan ekonomi
tergantung pada luasnya proses multiplier
yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor
atau impor tersebut.
Neraca Pembayaran
Internasional
• Neraca pembayaran adalah suatu cacatan
aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana
yang dilakukan diantara suatu negara
dengan negara lain dalam suatu tahun
tertentu
Neraca Transaksi
Berjalan
memiliki
komponen
Neraca Tunai /
Neraca Cadangan
Internasional
Neraca
Pembayaran
memiliki
bentuk
manfaat
Neraca Transaksi
Modal
Seimbang
Surplus
Memberikan informasi tentang
hubungan internasional suatu
negara
Membantu pemerintah dalam
mengambil kebijakan
Memberikan gambaran
mengenai pengaruh transaksi
ekonomi luar negeri terhadap
pendapatan nasional
Membantu pemerintah dalam
mengambil kebijakan
perekonomian
Defisit
membutuhkan
Pendanaan
Lain
bentuknya antara lain
Utang Luar
Negeri
Ciri-ciri transaksi debet
1.
Diberi tanda minus (-), ini menunjukkan bahwa
negara yang mempunyai neraca pembayaran
telah”menerima sesuatu” dari luar negeri
2.
Adanya pengurangan devisa karena pembayaran ke
luar negeri
3.
Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus dibayar
kepada luar negeri
4.
Bertambahnya kewajiban-kewajiban
untukmelakukan pembayaran kepada luar negeri
Ciri-ciri transaksi kredit
1. Diberi tanda plus (+), ini menunjukkan
bahwa negara yang mempunyai neraca
pembayaran telah”mengirimkan sesuatu”
ke luar negeri
2. Adanya penambahan devisa karena
menerima tagihan dari luar negeri
3. Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus
dibayar oleh luar negeri
4. Bertambahnya hak untuk menerima
pembayaran dari luar negeri
KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Secara mendasar, neraca pembayaran dibagi menjadi tiga komponen : (i)
neraca transaksi berjalan; (ii) transaksi modal dan; (iii) cadangan kas
Ekspor barang dan jasa
A
Impor barang dan jasa
B
Pendapatan dari investasi
C
Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri
D
Saldo kiriman dan transfer uang
E
Total saldo neraca transaksi berjalan (A+B+C+D+E)
F
Investasi swasta langsung
G
Utang luar negeri (swasta dan pemerintah), dikurangi amortisasi
H
Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan domestik
I
Arus keluar modal milik penduduk
J
Total saldo neraca transaksi modal (G+H-I-J)
Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas atau neraca cadangan
internasional
Catatan koreksi dan penghapusan
K
L
M
Pos-pos neraca pembayaran
Menurut para ahli ekonomi komponen neraca
pembayaran dikelompokkan menjadi 5 bagian
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Neraca barang
Neraca jasa
Neraca pendapatan modal
Neraca modal
Neraca Moneter
Neraca Barang
• Mencatat transaksi dagang berupa
barang ( visible trade ), ini meliputi
kegiatan ekspor dan impor barang
(komoditi).
Neraca Jasa
• Mencatat transaksi dagang berupa
jasa ( invisible trade ), ini meliputi
segala jasa yang diselenggarakan
untuk luar negeri maupun oleh luar
negeri
Neraca Pendapatan Modal
• Neraca pendapatan modal atau
hasil-hasil modal terdiri atas bunga,
dividen, upah tenaga kerja asing,
bantuan / hadiah ( grants )
Neraca Modal
• Neraca modal yang terdiri atas
pinjaman/kredit, pembelian /penjualan effect.
Neraca Moneter
• Pada neraca ini mencakup tentang
perubahan-perubahan cadangan devisa baik
yang berupa stock emas maupun berupa mata
uang keras ( devisa ) serta posisinya terhadap
IMF. Pada neraca ini dicatat transaksi-transaksi
yang merupakan “ Neraca Pamungkas/
penyelesaian “ dari transaksi yang terdapat
neraca barang, neraca jasa, neraca
pendapatan modal dan neraca modal.
Agar dapat mempunyai gambaran yang lebih
jelas maka perhatikan contoh yang sangat
sederhana di bawah ini :
Diketahui data neraca pembayaran
sebagai berikut ( dalam milyar rupiah )
 Impor
 Bunga dan deviden yang dibayar
 Ekspor
 Bunga dan deviden yang diterima
 Jasa-jasa yang diterima
 Pinjaman yang diterima
 Jasa-jasa yang diberikan
 Pinjaman yang diberikan
5.400
550
6.800
500
1.350
5.300
500
5.500
Ditanyakan :
• Susunlah data di atas ke dalam tabel bersaldo
neraca pembayaran !
• Berapakah saldo rekening berjalan ?
• Berapakah saldo rekening total
• Bagaimana posisi neraca pembayaran tersebut ?
• Berapakah pertambahan/pengurangan cadangan
devisa ?
Neraca Pembayaran Surplus
Debet (-)
Pengeluaran/Hutang
1.
2.
3.
Impor Barang
Penerimaan Jasa
Bunga & Dev yg dibayar
Kredit (+)
Penerimaan/Piutang
Saldo
( + / - )
- 5.400
- 1.350
550
1. Ekspopr Barang
2. Pemberian Jasa
3. Bunga & Dev yg diterima
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
- 7.300
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
+
7.800
+
500
4. Pinjaman yg diberikan
- 5.500
4. Pinjaman yg diterima
+
5.300
-
200
REKENING TOTAL
- 12.800
REKENING TOTAL
+ 13.100
+
300
5. Pertambahan Cad Devisa
-
5. Pengurangan Cad Devisa
+
-
300
JUMLAH
- 13.300
JUMLAH
+ 13.300
500
+
+
+
6.800
500
500
200
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB SURPLUS SEBESAR 300 MILYAR RUPIAH
+ 1.400
- 850
50
0
Neraca Pembayaran Defisit
Debet (-)
Pengeluaran/Hutang
1.
2.
3.
Impor Barang
Penerimaan Jasa
Bunga & Dev yg dibayar
Kredit (+)
Penerimaan/Piutang
- 15.400
- 1.350
550
1. Ekspor Barang
2. Pemberian Jasa
3. Bunga & Dev yg diterima
Saldo
( + / - )
+
+
+
6.800
500
500
- 8.600
- 850
50
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
- 17.300
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
+ 7.800
- 9.500
4. Pinjaman yg diberikan
- 5.300
4. Pinjaman yg diterima
+ 13.300
+ 8.000
REKENING TOTAL
- 22.600
+ 21.100
- 1.500
5. Pertambahan Cad Devisa
-
JUMLAH
- 30.600
8.000
REKENING TOTAL
5. Pengurangan Cad Devisa
+
9.500
JUMLAH
+ 30.600
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 1.500 MILYAR RUPIAH
+ 1.500
0
Defisit atau Surplus
• Neraca pembayaran negara A tahun 2011, sebagai berikut
–
–
–
–
–
–
–
Ekspor
Impor
Neraca pembayaran
Pinjaman otonomi (yg diterima)
Pinjaman akomodatif
Stok nasional
Saldo
+7000
- 9000
-2000
+200
+550
+1250
0
• Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca
pembayarannya ?
• Neraca Pembayaran Negara A DEFISIT 1800( 200 tdk ada
hub dg kelbh impor )
Debet (-)
Pengeluaran/Hutang
1.
Impor Barang
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
2. Pinjaman akomodatif
(yang dibayarkan)
REKENING TOTAL
JUMLAH
Kredit (+)
Penerimaan/Piutang
Saldo
( + / - )
- 9.000
1. Ekspor Barang
+
- 9.000
REKENING BERJALAN
( CURRENT ACCOUNT )
+
-
-
550
9.550
9.550
7.000
7.000
- 2.000
- 2.000
2. Pinjaman yg diterima
+
200
REKENING TOTAL
+
7.200
- 2.350
3. Pengurangan Cad Devisa
+
2.000
-
350
4. Pengurangan cad devisa
+
350
+
350
+
9.550
JUMLAH
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 2.350 MILYAR RUPIAH
-
350
0
Defisit atau Surplus
• Neraca pembayaran negara B tahun 1996, sebagai
berikut
• Ekspor
- 7000
• Impor
+ 9000
• Neraca pembayaran
+ 2000
• Pinjaman otonomi yg dib
-250
• Pinjaman akomodatif
-500
• Stok nasional
-1250
• Saldo
0
• Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca
pembayarannya ?
• Neraca Pembayaran Negara A Surplus 1750(250 tdk
ada hub dg kelbh impor)
UTANG LUAR NEGERI DAN PEREKONOMIAN NASIONAL
Mengapa banyak negara berkembang membutuhkan dana bantuan berupa
utang? Alasan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Banyak negara berkembang memiliki defisit perdagangan.
2. Utang luar negeri dibutuhkan untuk meningkatkan standar kehidupan
negara berkembang.
3. Utang luar negeri dibutuhkan untuk membuat seluruh anggota masyarakat
lebih mandiri.
4. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana.
Dampak Utang Luar Negeri
•
•
•
•
Ekonom tradisional mengemukakan bahwa manfaat bantuan luar
negeri telah terbuktikan antara lain mendorong pertumbuhan
ekonomi dan transformasi struktural di banyak negara
berkembang.
Di pihak lain berpendapat bahwa dalam kenyataannya bantuan
luar negeri tersebut sama sekali tidak mendorong pertumbuhanh
hingga menjadi lebih cepat. Bantuan itu justru memperlambat
pertumbuhan.
Harapan akan bantuan luar negeri guna menghilangkan hambatan
dan mengisi kesenjangan yang ada, ternyata justru memperlebar
kesenjangan tabungan dan devisa yang ada, dan menciptakan
kesenjangan baru seperti kota dan desa, sektor modern dan
tradisional.
Belakangan ini muncul pendapat bahwa utang telah menciptakan
kaum birokrat yang korup, mematikan inisiatif, dan menciptakan
mental pengemis bagi negara penerimanya.
Upaya Penanggulangan Utang Luar Negeri
Sejumlah besar usulan telah diajukan untuk meringankan atau
merenegosiasi beban utang luar negeri yang telah membengkak
sedemikian besar. Usulan paling menonjol adalah sebagaiman
dikemukakan oleh Paris Club. Usulan tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Penangguhan
atau
pembatalan
sebagian
pinjaman
nonkonsesional, maksimal hingga sepertiga dari total uang
komersial.
2. Penurunan suku bunga utang keseluruhan.
3. Perpanjangan periode pembayaran sampai dengan 25 tahun.
Anatomi Neraca Pembayaran Internasional
• Rekening transaksi berjalan (current account)
– neraca perdagangan (balance of trade)
– neraca jasa (service balance)
– neraca transfer unilateral (unilateral transfer balance)
• Rekening Modal (capital account)
a. menunjukkan aliran modal finansial secara langsung
diperdagangkan maupun untuk membayar barang dan jasa.
b. Transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang
c. Pengklasifikasian rekening modal:
- Investasi portofolio
- Investasi jangka pendek (surat berharga dengan jatuh
tempo kurang dari satu tahun)
- Investasi asing langsung di mana ada kontrol manajemen
- Pinjaman luar negeri yag dilakukan oleh pemerintah
Pos-Pos Dasar Neraca Pembayaran Internasional
•
•
•
•
Current account
(transaksi berjalan)
Capital account
(transaksi modal)
– Transaksi dagang barang-barang --- neraca
barang
– jasa-jasa --- neraca jasa
•
•
•
•
•
•
Pendapatan modal
Transaksi Unilateral
Penanaman modal langsung
Hutang jangka panjang
hutang jangka pendek
sektor moneter ------- lalu lintas moneter
(cad. Devisa)
Current account
(transaksi
berjalan)
Capital account
(transaksi modal)
Sistematika Neraca Pembayaran Internasional
(versi Bank Indonesia)
Debit
Kredit
A. barang-barang dan jasa-jasa
1. barang dagangan
2. jasa-jasa
(-)
(-)
(+)
(+)
B. Transaksi unilateral
1. pembayaran & hadiah swasta
2. transfer pemerintah
(-)
(-)
(+)
(+)
C. Kapital jangka panjang
1. investasi langsung swasta
2. modal swasta lainnnya
3. modal pemerintah
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
D. Modal jangka pendek
Sub total A-D
(-)
(-)
(+)
(+)
E. Cadangan Pemerintah
1. official modal jangka pendek
2. emas
3. SDR dan cad. asset lainnya
Sub total E
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+)
Total A – E
(-)
(+)
Uraian
Current account of Balance of Payment
Debit
Kredit
Barang dan jasa
1.Ekspor barang dagang
1. Impor barang dagang
2.Ekspor jasa
2. Impor jasa
- Penjualan jasa transpor
- Pembelian jasa transpor
- Penjualan jasa asuransi
- Pemb. jasa asuransi
- Penj. jasa konsultasi
- Pemb. jasa konsultasi
3. Pengeluaran turis dalam negeri di luar 3.Pengeluaran turis asing di dalam
negeri
negeri
4.Penjualan jasa lain dari luar negeri
4. Pembelian jasa lain dari luar negeri
5. Pembayaran pendapatan investasi asing 5.Penerimaan pendapatan investasi
di dalam negeri oleh pend. Dalam di dalam negeri
negeri
Transfer
6. Transfer dari orang asing
6. Transfer kpd orang asing
-Penerimaan pensiun dari LN
- Pembayaran pensiun ke Luar negeri
-Sumbangan swasta asing ke DN
- Sumbangan swasta ke luar negeri
- Sumbangan LN ke DN
- Batuan kepada orang asing
Capital account of balance of payment
Debet
Kredit
Modal jangka panjang
1. Investasi lansung di LN
1. Investasi langsung di DN
2. Pembelian surat berharga jangka panjang 2. Pembelian surat berharga jangka
milik negara lain
panjang DN oleh penduduk asing
3. Pinjaman jangka panjang yang diberikan 3. Pinjaman jangka panjang yang diterima
kepada penduduk negara lain
dari penduduk negara lain
Modal Jangka pendek
1. Kredit untuk perdagangan dari negara 1. Kredit untuk perdagangan yang
lain
diberikan kepada negara lain
2. Deposito bank di LN
2. Deposito bank di DN milik negara lain
3. Pembelian surat berharga jangka pendek 3. Penjualan surat berharga jangka
di LN
pendek kepada penduduk negara lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi
berjalan (current account):
• Inflasi domestik
Inflasi tinggi akan mempengaruhi keseimbangan current account. Hal ini
dikarenakan konsumen dan perusahaan dalam negeri memperbesar impor
dan menurunkan ekspornya.
• Pendapatan domestik
Pendapatan domestik naik terhadap pendapatan doestik negara lain
(dalam %) menyebabkan keseimbangan current account turun. Hal ini
terutama disebabkan oleh semakin tingginya tingkat konsumsi barang dan
jasa baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri oleh konsumen
dikarenakan pendapatannya naik.
• Kurs valuta asing
Bila mata uang suatu negara mengalami apresiasi relatif terhadap patner
dagang, maka keseimbangan current account menurun. Karena ekspor
menjadi lebih mahal akibat menguatnya mata uang domestik.
• Retriksi pemerintah
Berupa bea masuk (tariff) dan kuota
Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca
modal (capital account):
• suatu negara dapat mengenakan pajak
penghasilan khusus terhadap investor asing.
Kebijakan ini akan mengurangi insentif dalam
membeli surat-surat berharga luar negeri dan
oleh karena itu dapat meningkatkan rekening
modal
• Liberalisasi atas kontrol terhadap modal
internasional secara bertahap
• antisipasi pergerakan kurs valas oleh para
investor surat berharga
Identifikasi ketidakseimbangan neraca pembayaran
internasional
• Secara pembukuan, neraca pembayaran internasional selalu seimbang,
namun adakalanya tidak seimbang. Neraca pembayaran internasional
dikatakan tidak seimbang, jika:
•
Total debet transaksi autonomous tidak sama dengan total kredit
transaksi autonomous.
Defisit ; jika total debet > total kredit
Surplus ; jika total debet < total kredit
• (X-M) + (CI-CO) + FXB = BOP
di mana:
(X-M)
: neraca transaksi berjalan
(CI-CO)
: neraca transaksi modal
FXB
: cadangan devisa negara
BOP
: neraca pembayaran
• Penyesuaian ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional
tergantung dari system nilai tukar yang dianut oleh suatu negara.
Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian
terbuka
• Perekonomian berusaha mencapai tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi (bila
memungkinkan mencapai penggunaan tenaga
kerja penuh) tanpa inflasi. neraca
pembayaran yang menguntungkan ,
langkah pemerintah:
– Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure
dampening policy)
– Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure
switching policy)
Kebijakan menekan pengeluaran
•  langkah pemerintah untuk menstabilkan
neraca pembayaran yang sedang dalam
keadaan defisit dengan melakukan tindakan
yang akan mengurangi pengeluaran agregat
• Impor turun tanpa mengurangi ekspor
•  dilakukan pada saat perekonomian
mengalami masalah inflasi dan tingkat
kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi.
– Menaikkan pajak pendapatan
– Menaikkan tingkat bunga
– Mengurangi pengeluaran pemerintah
Kebijakan memindahkan pengeluaran
• Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar
negeri yang sifatnya mendorong masyarakat
mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih banyak
atas barang dalam negeri dan meningkatkan ekspor.
• Dilakukan pada saat perekonomian mengalami
masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu
yang sama menghadapi masalah pengangguran yang
tinggi
– Memindahkan pengeluaran secara paksa
– Memindahkan pengeluaran dengan membuat
perangsang untuk mengekspor
• Memindahkan secara paksa:
– Mempertinggi pajak impor
– Menentukan quota atas barang tertentu
– Mengawasi penggunaan valuta asing
• Insentif untuk mengekspor:
– Menciptakan perangsang ekspor
– Melakukan devaluasi
Penghambat impor (import barrier)
• Langkah pemerintah dalam perpajakan atau
peraturan impor yang mengurangi kebebasan
perdagangan luar negeri,
– Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap
barang impor)
– Penghambat bukan tarif (peraturan yang
mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar
negeri)
• Penghambat tarif
• Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau
Tarif spesifik
• Quota  pembatasan jumlah barang impor
Efek Tarif
Tujuan kebijakan hambatan impor
– Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
– Menghapuskan defisit dalam negeri neraca
perdagangan
– Mensukseskan usaha mendiversifikasikan
perekonomian
– Melindungi industri yang baru berkembang
– Melindungi industri dalam negeri yang
berkedudukan terancam
Pengawasan penggunaan devisa
• Exchange control  tindakan bank sentral yang mengatur
penggunaan valuta asing untuk tujuan impor dan investasi ke
luar negeri
• Pembelian dan penjualan mata uang asing
• Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke pemerintah
• Yang memerlukan devisa  membeli ke pemerintah
• Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam neraca
pembayaran
• Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran modal ke
luar negeri
Cara melaksanakan pengawasan devisa
• Masalah Neraca perdagangan tidak serius:
– Mengawasi seluruh jual beli valuta asing
– Menetapkan nilai valuta sing
• Masalah Neraca perdagangan serius:
– Sistem kurs berganda /multiple exchange rate
• Memberikan perangsang yang besar untuk mengekspor,
membatasi impor barang mewah
• Barang penting (makanan, barang modal dan bahan mentah)
diimpor dengan harga wajar.
Devaluasi (penurunan nilai mata uang)
• Dilakukan sebagai langkah terakhir, karena
efek buruk ke konsumen (harga barang impor
naik) dan merugikan pihak yang berhutang ke
luar negeri
• Yang diharapkan dari devaluasi :
– Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya
saing negara tersebut (barang negara tsb menjadi
murah di psr LN dan lebih mahal di dlm Negeri) 
ekspor terpacu naik, pelarian modal ke LN <
Syarat sukses Devaluasi
• permintaan atas ekspor elastis
(perubahan harga menimbulkan
perubahan permintaan yang lebih
besar)
• Permintaan barang Impor bersifat
elastis
• Penawaran barang ekspor elastis
• Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan
• Negara lain tidak mendevaluasi mata
uangnya.
Download