Neraca Pembayaran, Hutang Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi By : Sylvia O. P Ginandjar Studi Ekonomi Negara Berkembang Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia Introduction If I were the president of a Third World nation… I would be far more frightened by a welldressed gentleman bringing loans from the IMF or Citibank than by a bearded guerrilla muttering threats of revolution --Lewis Lapham, Imperial Masquerade, 1990 The IMF should write-off in entirety its claims against all heavily indebted poor countries (HIPCs) that implement an effective economic development strategy in conjunction with the World Bank and the regional development institutions. --Report Of The International Financial Institution Advisory Commission, 2000 Masing-masing diri kita dalam kehidupan sehari-hari selalu menyaksikan dan merasakan dampak-dampak negatif dari situasi internasional yang kita sendiri tidak ikut menciptakannya, tetapi bebannya selalu jatuh ke pundak kita, sampai pada akhirnya kini kita menjadi pengekspor neto modal internasional. Penyesuaian – penyesuaian selalu dituntut dari pihak kita, tetapi negara-negara maju tidak memberikan pertanda sedikitpun mengenai kesediaan mereka untuk melakukan hal yang serupa dalam perekonomian mereka sendiri --Jose Sarney, Presiden Brasil, 1987 Balance of Payment Sebuah Tabel neraca pembayaran dirancang untuk merangkum transaksi finansial penduduk dari suatu negara dengan penduduk atau pelaku ekonomi dari negaranegara lain Skema Neraca Pembayaran Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa Pendapatan dari Investasi Pembayaran Bunga dan Cicilan Hutang Saldo Kiriman dan Transfer Uang Total Saldo neraca tranksaksi berjalan (A-B+C-D+E) A B C D E F Investasi Swasta Langsung Hutang Luar Negeri (Swasta dan Pemerintah) dikurangi amortisasi Kenaikan Aset Luar negeri dalam sistem perbankan domestik Arus keluar modal milik penduduk Total Saldo neraca transaksi modal (G + H-I-J) G Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas (cas reserve account) L atau neraca cadangan internasional Catatan Koreksi dan penghapusan (errors dan ommisions) (L-F-K) H I J K L M Sumber : Capital Flight : The Problem and Policy Responses (Washington D.C, Institute for International Economics, 1987) Tren Mutakhir Atas Kondisi Neraca Pembayaran Negara-Negara Berkembang Masih banyak bertumpu pada toleransi terhadap defisit neraca transaksi berjalan. Dalam kondisi defisit negara-negara berkembang mengadakan impor modal dan barang sehingga bisa tetap menyediakan mesin-mesin dan peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin jalannya industrialisasi dengan cepat. Bagaimana dengan pendapatan ekspor? Untuk menutup defisit neraca traksaksi berjalan pemerintah negara-negara berkembang menggunakan dana bantuan luar negeri resmi yang bersifat bilateral dan investasi langsung perusahaan multinasional , pinjaman swasta , serta bantuan multilateral khusus Bank Dunia dan lembaga-lembaga pembangunan internasional lainnya. Ketersediaan sumber pembiayaan yang sangat banyak, acapkali neraca modal menjadi surplus dan bisa menutup defisit. Awal dekade 1980-an dan 1990-an mengalami defisit neraca transaksi berjalan sekaligus defisit pada neraca modalnya sekaligus Tren Mutakhir Atas Kondisi Neraca Pembayaran Negara-Negara Berkembang Faktor-faktor yang menyebabkannya defisit neraca transaksi berjalan Penurunan harga yang sangat tajam atas harga-harga komoditi, termasuk minyak Resesi global yang mengakibatkan penuyusutan volume perdagangan dunia secara keseluruhan Meningkatnya proteksionisme negara-negara maju terhadap ekspor dari negar-negara berkembang Meningkatnya nilai tukar yang terlalu tinggi yang semakin memperparah posisi ekspor Faktor-faktor yang menyebabkannya defisit neraca saldo Lonjakan kewajiban pembayaran kembali hutang luar negeri Kemerosotan tajam dalam jumlah pemberian pinjaman baru oleh bank-bank internasional Pelarian modal secara besar-besaran Tren Mutakhir Atas Kondisi Neraca Pembayaran Negara-Negara Berkembang Faktor-faktor yang menyebabkannya defisit neraca transaksi berjalan Penurunan harga yang sangat tajam atas harga-harga komoditi, termasuk minyak Resesi global yang mengakibatkan penuyusutan volume perdagangan dunia secara keseluruhan Meningkatnya proteksionisme negara-negara maju terhadap ekspor dari negar-negara berkembang Meningkatnya nilai tukar yang terlalu tinggi yang semakin memperparah posisi ekspor Faktor-faktor yang menyebabkannya defisit neraca saldo Lonjakan kewajiban pembayaran kembali hutang luar negeri Kemerosotan tajam dalam jumlah pemberian pinjaman baru oleh bank-bank internasional Pelarian modal secara besar-besaran Hutang Negara Berkembang Akumulasi Hutang Luar Negeri (external debt) merupakan suatu gejala umum yang wajar. Pada awal 1980-an dan 1990-an bank-bank komersial internasional dan lembaga-lembaga keuangan internasional mulai memainkan peranan besar dalam pinjaman internasional, dengan memutar surplus dana OPEC berupa “ petrodollar” dan menyalurkan berbagai pinjaman sebaguna kepada negara-negara berkembang. Beberapa persoalan yang timbul dari hutang luar negeri adalah memperlebar jurang antara negara-negara miskin di bagian selatan dan negara-negara kaya di bagian utara, memiskinkan penduduk di negara-negara dunia ketiga, dan sering pula dilihat sebagai sebuah bentuk penjajahan baru. Upaya Penanggulangan : Instabilitas Makroekonomi dan Kebijakan stabilisasi IMF Terdapat empat komponen Dasar yang terkandung dalam program stabilisasi IMF : Penghapusan atau liberalisasi atas kontrol pihak pemerintah terhadap lalu lintas devisa dan impor. Devaluasi nilai tukar resmi mata uang domestik negara-negara berkembang yang seringkali terlalu tinggi Pemberlakuan program-program anti inlasi domestik serba ketat Peningkatan upaya untuk menarik dana investasi asing dan pembukaan perekonomian terhadap hubungan-hubungan komersial internasional