BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus memiliki pengetahuan tenatang Anticipatory guidance yang artinya petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Memberitahukan bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak .Dengan memberitahukan upaya ataupun aktivitas yang dapat dilakukan orang tua dalam anticipatory guidance dapat mencegah anak dari kecelakaan dan dari bahaya yang mengancam dapat dihindarkan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Anticipatory Guidance ? 2. Apa saja aktivitas utama dalam Anticipatory Guidance ? 3. Bagaimana bimbingan orang tua berdasarkan tahap tumbuh kembang anak ? 4. Bagaimana cara pencegahan terhadap kecelakaan pada anak ? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keprawatan Anak I di Akademi Keperawatan Purworejo. 2. Tujuan Khusus Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Ancipatory Guidance dan asuhan keperawatan pada anak dengan ancipatory guidance serta menambah wawasan serta pengetahuan dalam merawat pasien. 1 3. Manfaat Agar Mahasiswa dapat : 1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Anticipatory Guidance 2. Mengetahui dan Memahami aktivitas utama dalam Anticipatory Guidance 3. Mengetahui dan Memahami bimbingan orang tua berdasarkan tahap tumbuh kembang anak 4. Mengetahui dan Memahami cara pencegahan terhadap kecelakaan pada anak 2 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Anticipatory: bersifat lebih dulu;bersifat antisipasi. Sedangkan guidance adalah bimbingan, pedoman, petunjuk. Jadi Anticipatory Guidance adalah pedoman/petunjuk untuk mengantisipasi sebelum masalah kesehatan/tumbuh kembang terjadi. Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini diberikan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai tujuan perawatan pediatrik primer yang menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Anticipatory Guidance merupakan tantangan karena rentang dan kompleksitas dari masalah, perbedaan individual di antara anak normal dan keluarganya. Waktu yang terbatas pada saat supervisi kesehatan. B. Aktivitas Utama dalam Anticipatory Guidance. 1. Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi dengan mengumpulkan riwayat dan observasi secara hati-hati adalah satu syarat yaitu memahami anak dan keluarga. 2 kategori utama mengenai informasi yangg harus dikumpulkan, yaitu : a. informasi tentang anak b. informasi informasi tentang lingkungan anak Asuhan kesehatan anak tradisional fokus pada anak—khususnya masalah promosi kesehatan fisik, pencegahan penyakit, deteksi dan treatment dan perkembangan milestones. Sedangkan asuhan kesehatan anak terkini memperluas fokusnya pada masalah perilaku dan lingkungan di mana anak 3 berkembang. Informasi yang berkaitan dengan Anticipatory Guidance : Informasi tentang anak a) Concerns/masalah: diekspresikan oleh orangtua atau anak b) Kesehatan: status sekarang dan follow up dari masalah waktu yang lalu c) Perawatan routine: makan, tidur dan eliminasi d) Perkembangan: evaluasi dengan performance di sekolah atau dengan test standar (Denver II; tes IQ) e) Tingkah laku: temperamen dan interaksi dengan keluarga, teman sebaya dan yang lainnya. Informasi tentang lingkungan anak a) Komposisi keluarga (di rumah) b) Jadual pengasuhan anak: siapa dan kapan c) Stress keluarga: pekerjaan, finansial, penyakit, kematian, pindah rumah, perkawinan dan hubungan lainnya d) Family supports: kerabat, teman, organisasi, sumber-sumber material e) Stimulasi di rumah pre school/sekolah, peers, organisasi f) Stimulasi/aktivitas di luar rumah g) Keamanan Prinsip-prinsip dasar tentang persyaratan Anticipatory Guidance. a. Berikan kesempatan pada orang tua dan anak untuk mengungkapkan permasalahan mereka pada awal setiap kunjungan. b. Bangun interaksi yang hangat dengan si anak pada tiap kunjungan dengan memberi sapa, berbicara dan bermain dengan anak sebelum melakukan interaksi yang lebih menakutkan anak seperti PE dan imunisasi. 4 c. Selalu cari tahu tentang bagaimana sesuatu berlangsung pada orangtua dengan puji orangtua, dorong orangtua untuk punya waktu bagi diri mereka sendiri dan keduanya. 2. Membangun hubungan terapeutik Membangun hubungan terapeutik berdasar pada mutual trust dan respect adalah Anticipatory Guidance efektif. Hubungan Terapeutik merupakan sumber yang sangat penting bagi dukungan emosional dengan mendengar dengan respek berempati pada frustrasi orangtua, mendorong parenting yang efektif akan membantu ortu mendapat rasa kompetensi dan percaya diri dalam pola mengasuh anak mereka. Penting juga membangun hubungan terapuetik dengan si anak jika anak menjadi lebih independent. 3. Menyediakan edukasi dan bimbingan Memberi edukasi Berdasar data yang diperoleh dari pengkajian (diberikan secara individual). Topik-topik yang penting pada semua umur dan layak dipertimbangkan, yaitu : a. Stress keluarga, misal : orangtua single, perceraian, perpisahan, pindah, pengangguran, sakit, mati. b. Temperamen c. Anak yang terburu-buru, seperti jadwal padat dan pressure untuk berprestasi dan tumbuh dengan cepat. d. Self-esteem, yaitu perkembangan sense of competence. C. Bimbingan Orang tua Berdasarkan Tahap Tumbuh Kembang Anak 1. TAHUN PERTAMA a. Enam Bulan Pertama a) Memahami akan adanya proses penyesuaian orang tua dengan bayinya. 5 b) Mengajarkan perawatan infant dan membantu orang tua untuk memahami sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan bagaimana bayi mengekspresikan apa yang diinginkannya melalui menangis. c) Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama. d) Menganjurkan orang tua untuk memahami jadwal dalam memenuhi kebutuhan bayi. e) Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan. f) Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan perkembangan bayinya. g) Menyiapkan orang tua akan kebutuhan bayinya tentang rasa aman. h) Menyiapkan orang tua untuk memulai memberikan makanan padat. b. Enam Bulan Kedua a) Menyiapka orang tua akan adanya ketakutan bayinya terhadap orang yang tidak dikenal b) Menganjurkan orang tua untuk menghindarkan perpisahan yang lama dengan bayinya c) Membimbing orang tua untuk disiplin karena makin meningkatnya mobilitas bayi d) Menganjurkan kontak mata daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin e) Menganjurkan orang tua untuk lebih banyak perhatian bila bayinya berkelakuan baik daripada ketika menangis f) Mengajurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya dengan pengganti ibu yang sesuai g) Mendiskusikan persiapan penyapihan h) Menggali perasaan orang tua tentang pola tidur bayi. 6 2. USIA TOODLER a. Usia 12-18 bulan a) Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toodler terutama negativism b) Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan dari botol serta peningkatan asupan makanan padat c) Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan dengan rasa yang disukaiyang merupakan d) Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol yang merupakan penyebab utama gigi berlubang e) Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah f) Perlu ketentuan-ketentuan/disiplin dengan lembut untuk meminimalkan negativism, tempertantrum serta penekanan akan kebutuhan yang positif dan disiplin yang sesuai g) Perlunya mainan yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak b. Usia 18-24 bulan a) Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain b) Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran adik baru c) Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan gigi dan kebiasaan-kebiasaan pencetus gigi berlubang d) Mendiskusikan metode disiplin yang ada e) Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet training f) Mendiskusikan berkembangnya rasa takut anak g) Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada waktu mengalami stress h) Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua i) Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan, frustasi dan kejengkelan dalam merawat anak usia toodler 7 c. Usia 24-36 bulan a) Mendiskusikan pentingnya meniru dan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan. b) Mendiskusikan pendekatan yang dilakuakan dalm toilet training c) Menekankan keunikan dari proses berfikir toodler terutama untuk bahasa yang diungkapkan d) Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan nyata, hindari kebingungan dan salah pengertian e) Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau play group 3. PRA SEKOLAH a. Usia 3 tahun a) Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas b) Menekankan pentingnya batas-batas / peraturan-peraturan c) Mengantisipasi perubahan perilaku agresif d) Menganjurkan orang tua menawarkan anaknya alternativealternatif pilihan pada saat anak bimbang e) Perlunya perhatian ekstra b. Usia 4 tahun a) Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa b) Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual c) Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis c. Usia 5 tahun a) Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah b) 4. Meyakinkan bahwa usia tersebut adalah periode tenang pada anak USIA SEKOLAH a. Usia 6 tahun a) Bantu orang tua memahami berinteraksi dengan teman 8 kebutuhan mendorong anak b) Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda c) Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak ke luar rumah d) Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda b. Usia 7-10 tahun a) Menakankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian b) Tertarik beraktifitas diluar rumah c) Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita pubertas c. Usia 11-12 tahun a) Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh pubertas b) Anak wanita pertumbuhan cepat c) Sex education yang adekuat dan informasi yang adekuat. D. Pencegahan Terhadap Kecelakaan Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak. Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak. Faktorfaktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di antaranya adalah jenis kelamin, usia dan lingkungan. Untuk jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah. Untuk usia pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya. Sedangkan untuk lingkungan adalah dapat dilihat dari adanya penjaga atau pengasuh. Cara Pencegahan : a. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak. b. Kualitas asuhan meningkat. c. Lingkungan aman. 9 d. Bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua: e. Lantai rumah yang basah atau licin f. Rumah dengan tangga yang curam 7 tidak ada pegangan g. Alat makan dari bahan pecah belah h. Penyimpanan zat berbahaya yang terbuka & dapat dijangkau anak i. Adanya sumur yang terbuka j. Adanya parit di depan/samping rumah k. Rumah yang letaknya di pinggir jalan raya l. Kompor/alat memasak yang dijangkau anak m. Kabel listrik yang berantakan n. Stop kontak yang tidak tertutup Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah: a. Benda tajam disimpan di tempat yang aman b. Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup c. Zat yang berbahaya disimpan dalam almari terkunci d. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman e. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering f. Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga g. Sekring listrik harus tertutup h. Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen i. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup rapat j. Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak k. Bila bayi tidur, berikan p[engaman di pinggir tempat tidur Pencegahan terhadap kecelakaan menurut tumbuh kembang 1. Masa Bayi Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2. 10 Pencegahan: a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati). b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal. c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi. d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai. e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari. 2. Masa Toddler Jenis kecelakaan : a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda. b. Tenggelam. c. Keracunan atau terbakar. d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon. e. Aspirasi dan asfiksia. Pencegahan : a. Awasi jika dekat sumber air. b. Ajarkan berenang. c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika. d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari. e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan. f. Cek air mandi sebelum dipakai. g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman. i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras. j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance. 3. Pra Sekolah Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan. Pencegahan ada 2 cara ; 11 a. Mengontrol lingkungan. b. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya. a) Jauhkan korek api dari jangkauan. b) Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak. c) Mendidik anak : i. Cara menyeberang jalan. ii. Arti rambu-rambu lalulintas. iii. perlu belajar mengontrol lingkungan. 4. Usia Sekolah a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak. b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang. Perawat mengajarkan keamanan : a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda. b. Aturan yang aman dalam berenang c. Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik. d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar. 5. Remaja a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala. b. Kecelakaan karena olah raga. Pencegahan a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja. b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai. c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga. 12 BAB III PENUTUP A Kesimpulan Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini diberikan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai tujuan perawatan pediatrik primer yang menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Dengan memberitahukan upaya ataupun aktivitas yang dapat dilakukan orang tua dalam anticipatory guidance dapat mencegah anak dari kecelakaan dan dari bahaya yang mengancam. B Saran Setelah mengetahui tentang Ancipatory Guidance diharapkan bagi para pembaca dapat lebih mengerti dan sebagai perawat ataupun tenaga kesehatan kita harus dapat memberikan pengarahan kepada keluarga pasien khususnya orang tua tentang Anticipatory Guidance dengan benar agar anak terhindar dari bahaya yang mengancam keselamatan. 13 DAFTAR PUSTAKA Hurlock E B. 1991. Perkembangan Anak Jilid I. Erlangga: Jakarta. Markum dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. IDI: Jakarta. Hastuti, Apriani. 2012. Petujuk Antisipasi (Anticipatory Guidance) (http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/petunjuk-antisipasianticipatory-guidance /). Diakses tanggal 1 Maret 2015. 14