IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti Lampiran I Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor 188.45/149/KUM/2015 Tanggal 10 April 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN PIULAN PERMAI PT. DUA SUGIH PROPERTI DI DESA SEMANGAT KARYA, KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA, Matrik Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) No. Sumber dampak Jenis Dampak TAHAP PRAKONSTRUKSI 1. Pembebasan Persepsi Lahan masyarakat Komponen sosial ekonomi 2. Sosialisasi dan Perijinan Persepsi masyarakat Besaran Dampak Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan Pembebasan lahan melibatkan aparat dan instansi terkait Melakukakan pengukuran lahan bersama aparat dan masy setempat Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan Tapak proyek dan masyarakat sekitar lokasi Selama kegiatan penentuan lokasi, pembebasan lahan dan perijinan Pelaksanaan pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat yang terkena dampak pembebasan lahan Tapak proyek dan masyarakat sekitar lokasi Dilakukan sekali selama masa prakontruksi Tapak proyek dan masyarakat sekitar lokasi Selama kegiatan penentuan lokasi, pembebasan lahan dan perijinan Pelaksanaan pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat yang terkena dampak Ketaatan thd perijinan Tapak proyek dan masyarakat sekitar lokasi Dilakukan sekali selama masa prakontruksi Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, BPN Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. 3. Sumber dampak Pembersihan lahan dan Pemanfaatan lahan Jenis Dampak Besaran Dampak Perubahan Kualitas udara dan kebisingan Perubahan Biota darat Komponen Hidrologis dan kualitas air Kesehatan masyarakat Sikap dan persepsi masyarakat Kualitas udara PPRI No 41/1999 dan Pergub Kalsel No. 053 tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien (parameter TSP, SO2 NO2, CO) Kepmen LH No.48/1996 untuk parameter kebisingan Kondisi Hidrologis (parameter genangan air), kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat dibandingkan dengan rona awal PP No. 82 tahun 2001dan Per Gub. Kal-Sel No.05 tahun 2007 (parameter BOD, COD, DO, TSS, pH, Fe) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan Melakukan pembersihan dan pematangan lahan sesuai dengan keperluan proyek, penggunaan penutup telinga berupa earplug bagi pekerja, mengisolasi air larian dengan membuat saluran keliling menuju kolam retensi, segera melakukan penanaman penutup atau pelindung untuk lahan terbuka untuk pemanfaatan lahan harus memenuhi ketentuan perijinan yang berlaku dalam kegiatan pemanfaatan lahan harus memperhatikan ceceran dan buangan bekas galian tetap memperhatikan status sungai alami dengan memperhatikan penampang sungai untuk pembersihan lahan harus memperhatikan kontur untuk arah aliran air Tapak proyek perumahan dan sekitarnya Selama tahap konstruksi dan dilanjutkan pada tahap operasi UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan Pemantauan kualitas udara (NO2, SO2 CO dan debu) dilakukan dengan pengambilan langsung dilapangan dengan high volume air pump, selanjutnya sampel ditimbang dengan timbangan analitik dengan metode gravimetric dan dianalisis di laboratorium). Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan alat Continous Sound Level Meter, range 3-120 dBA. Pemantauan hidrologi dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan dan wawancara dengan masyarakat. Kualitas air dilakukan dengan pengukuran insitu terutama untuk parameter yang mudah berubah (suhu dan oksigen terlarut) dan analisis laboratorium untuk parameter yang tidak memungkinkan diukur secara insitu. Kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat dengan cara wawancara Tapak proyek, pemukiman penduduk dan sekitarnya Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kebersihan Kab Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dishubkominfo Kab. Barito Kuala IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. 1. 2. Sumber dampak Jenis Dampak TAHAP KONSTRUKSI Rekruitmen Terbukanya Tenaga Kerja peluang Konstruksi kerja/usaha Keresahan masyarakat akibat proses rekruitmen tenaga kerja Timbulnya konflik antara pekerja dan pemrakarsa Mobilisasi peralatan dan material Perubahan Kualitas udara Kebisingan Peningkatan kepadatan lalu lintas dan kerusakan jalan Sikap dan persepsi masyarakat Besaran Dampak UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan Jenis peluang Memberi prioritas pada kerja yang masyarakat setempat tersedia saat sebagai tenaga kerja jika kontruksi memenuhi syarat Prosentase jumlah Pemberian upah minimal tenaga kerja lokal sesuai dengan UMR yang dan luar daerah berlaku yang diterima saat Sistem penerimaan kerja kontruksi lewat satu pintu dengan melibatkan aparat kelurahan setempat Tapak proyek Sekali saat penerimaan karyawan Pendataan jumlah tenaga kerja lokal yang diterima saat operasi Pendataan intensitas gejolak sosial Tapak proyek sampai batas sosial yaitu wilayah Desa Semangat Karya Sekali saat penerimaan karyawan Per. Gub. Kalsel. No.053 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan di Kalimantan Selatan Intensitas kecelakaan lalu lintas Kondisi kerusakan badan jalan Kelancaran arus lalu lintas Kenyamanan pengguna jalan Jalan angkutan menuju lokasi proyek Selama tahap konstruksi kualitas udara (NO2, SO2, CO dan debu) dilakukan dengan pengambilan langsung dilapangan dengan high volume air pump, selanjutnya sampel ditimbang dengan timbangan analitik dengan metode gravimetric dan dianalisis di laboratorium. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan alat continous Sound Level Meter, range 3-120 dBA. Pemantauan lalulintas darat dilakukan dengan pengamatan langsung untuk menghitung data LHR dan Kemacetan. Pemantauan sikap dan persepsi masyarakat dengan wawancara dengan responden Jalan angkutan menuju lokasi proyek, pemukiman penduduk dan sekitarnya Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali Mengurangi kecepatan kendaraan pengangkut Pembuatan rambu-rambu sepanjang jalan masuk dan pengaturan lalu lintas Melakukan pengangkutan pada jam-jam tidak sibuk (siang hari) Pembatasan muatan sesuai dengan kapasita alat angkut dan kelas jalan Menggunakan penutup saat melakukan pengangkutan Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Disnakertrans Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Disnakertrans Kab. Barito Kuala Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dishubkominfo Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dishubkominfo Kab. Barito Kuala IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. 3. Sumber dampak Pembangunan Perumahan dan Fasilitas Penunjangnya Jenis Dampak Besaran Dampak Perubahan kualitas udara dan kebisingan Kualitas air Kondisi Hidrologis; Kesehatan masyarakat Per. Gub. Kalsel. No.053 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan di Kalimantan Selatan Kualitas air mengacu pada PerGub Kal Sel No. 05 tahun 2007 (Parameter TDS, TSS, BOD, COD, DO, pH, Fe) Parameter Hidrologis (Debit, Limpasan/Genang an Air); Kesehatan masyarakat dibandingkan dengan rona awal (10 besar penyakit) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan Pintu masuk Selama kegiatan Perawatan peralatan yang proyek dan kontruksi digunakan sehingga berlangsung kebisingan, gas buang dan ruas jalan di dalam ceceran minyak dapat lingkungan diminimalkan, maupun di Penggunaan penutup depan tapak telinga berupa earplug proyek bagi pekerja, pemberlakuan peraturanperaturan K3, meminimalkan perubahan tata guna lahan dan kondisi hidrologis dengan melakukan pembangunan Perumahan Citra Praja Idaman sesuai dengan keperluan dan tetap menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup dan tetap mempertahankan lahan tersebut tidak kedap air (tidak disemen atau diaspal), menanam pohon penghijauan dan tanaman hias di sekitar tapak proyek, serta pembuatan saluran drainase keliling diseluruh jalan lingkungan dan jalan utama perumahan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan Tapak proyek, Selama tahap Pemantauan kualitas pemukiman konstruksi dan udara (CO, NO2, SO2 penduduk dan berlanjut pada dan debu) dilakukan sekitarnya tahap dengan pengambilan operasional langsung dilapangan dengan frekuensi dengan high volume air setiap 6 bulan pump, selanjutnya sampel sekali ditimbang dengan timbangan analitik dengan metode gravimetric dan dianalisis di laboratorium. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan alat continous Sound Level Meter, range 3-120 dBA. Pemantauan ruang, tanah dan lahan dilakukan dengan pengamatan langsung serta penggunaan data sekunder dari instansi terkait. Pemantauan hidrologi dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan Kualitas air dilakukan dengan pengukuran insitu terutama untuk parameter yang mudah berubah (suhu dan oksigen terlarut) dan analisis laboratorium untuk parameter yang tidak memungkinkan diukur secara insitu Kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat dengan cara Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kebersihan Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dishubkominfo Kab. Barito Kuala IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. Sumber dampak TAHAP OPERASI 1. Pemakaian / hunian rumah 2. Aktivitas dapur Jenis Dampak Besaran Dampak Perubahan kualitas udara, kebisingan perubahan transportasi darat, penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha Pergub Kalsel No. 053 tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Kebiisingan (Parameter TSP, NO2, SO2, dan CO); Tingkat kemacetan lalulintas (LHR), Pendapatan masyarakat dibandingkan dengan rona awal. Limbah padat dari dapur ini kalau dibuang secara langsung akan berdampak terhadap estetika dan kualitas udara (bau tidak sedap/busuk) Kesehatan masy Kualitas air Perda Kab. Barito Kuala No. 15 tahun 2001 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum, kualitas air mengacu pada Pergub Kalsel No. 05 tahun 2007 (Parameter TDS, TSS, BOD, COD, DO, pH, Fe); UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan Melakukan penanaman pohon terutama yang berfungsi untuk menyerap bahan pencemar udara dan meredam bunyi sebagai bentuk RTH, pengaturan lalulintas (pemasangan ramburambu) pada jalan komple , memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar untuk berusaha terutama yang berhubungan dengan pemakaian/penghunian rumah, pengelolaan sampah diwajibkan menggunakan metode 3 R ( Reduce, Reuse dan Recycle), Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan ketentuan Ijin Lokasi Meminimalkan limbah padat dan cair dengan cara efisiensi penggunaan air Menyediakan tempat sampah disetiap blok kavling perumahan Pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga ke TPS atau TPA dilakukan dengan cara kerjasama dengan pihak ketiga Melakukan sosialisasi UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan wawancara Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Tapak proyek Selama tahap operasi terutama pada saat pemakaian atau penghunian rumah Pemantauan kualitas udara (NO2, SO2, CO dan debu) dilakukan dengan pengambilan langsung dilapangan dengan high volume air pump, selanjutnya sampel ditimbang dengan timbangan analitik dengan metode gravimetric dan dianalisis di laboratorium. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan alat continous Sound Level Meter, range 3-120 dBA. Parameter pendapatan masyarakat dengan cara pengamatan langsung, wawancara dan data sekunder dari instansi terkait. Tapak proyek, perumahan Selama tahap operasi Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kebersihan Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Tiap rumah dalam komplek perumahan Selama tahap pemakaian perumahan Pemantauan kualitas udara dilakukan dengan pengambilan langsung dilapangan dengan high volume air pump, selanjutnya sampel ditimbang dengan timbangan analitik dengan metode gravimetric dan dianalisis di laboratorium Kualitas air dilakukan dengan pengukuran insitu terutama untuk parameter Tiap rumah di lokasi perumahan Selama tahap operasi Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kebersihan Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. Sumber dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Per Gub Kalsel No. 036 tahun 2008 tentang Baku Mutu Limbah Cair; kesehatan masyarakat mengacu pada rona awal (data 10 besar penyakit) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan dan pertemuan rutin dengan masy penghuni mengenai pentingnya kebersihan di areal perumahan 3. Aktivitas MCK Limbah cair yang banyak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat berdampak negatif terhadap parameter kualitas air, Kesehatan masy Persepsi masy Per Gub KalSel No. 04 tahun 2007 dan Per Gub Kalsel No. 036 tahun 2008 tentang Baku Mutu Limbah Cair; kesehatan masyarakat mengacu pada rona awal (data 10 besar penyakit) Membuat septic tank sesuai standar sanitasi lingkungan Membuat saluran pembuangan air limbah secara terintegrasi Membuat sumur resapan di tiap rumah Mensosialisasikan bagamana cara hidup sehat Membuat peraturan yang menunjang bagi kesehatan lingkungan Tapak perumahan Selama tahap operasi perumahan 4. Aktivitas sosial masyarakat sosial ekonomi, sosial budaya, kesehatan masyarakat, persepsi masyarakat serta keamanan dan ketertiban Kualitas air Limbah padat Berkembangnya sosial ekonomi masyarakat Perubahan sosial budaya Meningkatnya jenis penyakit dan angka kesakitan masyarakat Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat dampak yang terjadi pada Melakukan pertemuan antar warga secara rutin misal bulanan guna pemecahan permasalahan perumahan atau pemeliharaan komplek perumahan. Melakukan atau membuat dan mengaktifkan pos pelayanan seperti kesehatan serta keamanan dan ketertiban Tapak perumahan Selama tahap operasi perumahan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan yang mudah berubah (suhu dan oksigen terlarut) dan analisis laboratorium untuk parameter yang tidak memungkinkan diukur secara insitu Kesehatan masyarakat dipantau dengan metode wawancara dan data sekunder Tiap rumah Selama tahap Kualitas air dilakukan dalam lokasi operasi dengan pengukuran insitu perumahan terutama untuk parameter yang mudah berubah (suhu dan oksigen terlarut) dan analisis laboratorium untuk parameter yang tidak memungkinkan diukur secara insitu Biota air dengan pengambilan sampel dan wawancara dengan masyarakat Wawancara dengan masy Parameter sosial ekonomi, sosial budaya serta sikap dan persepsi masyarakat dipantau dengan cara pengamatan langsung, wawancara dan data sekunder dari instansi terkait Parameter Keamanan dan Ketertiban dipantau dengan cara mengamati besarnya tingkat kejahatan dan gangguan ketertiban dengan cara Perumahan Selama tahap operasi Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Instansi Pelaksana yaitu PT.Dua Sugih Properti Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala Instansi Penerima Laporan yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti No. Sumber dampak Jenis Dampak Besaran Dampak komponen lingkungan lain Gangguan keamanan dan ketertiban setelah adanya perumahan dibanding rona awal UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi Periode Lingk Hidup pengelolaan pengelolaan Membuat ikatan hubungan sosial antar warga UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Upaya Lokasi Periode Pemantauan Lingk Hidup Pemantauan Pemantauan pengamatan langsung dan data sekunder Kesehatan masyarakat dipantau dengan metode wawancara dan data sekunder BUPATI BARITO KUALA, H. HASANUDDIN MURAD Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup IZIN LINGKUNGAN Pembangunan Perumahan Piulan Permai PT. Dua Sugih Properti