BAIIAYA ASAP ROKOK TERHADAP KESEIIATAN JANTUNG Oleh: Dr. Hernayanti, M.Si PENDAHULTTAN Rokok secara umum telah terbukti mempunyai andil besar dalam mempertinggi angka kematian. Menurut Badan Kesehatan WHO kualitas hidup menjadi rendah dan kematian lebih dini bertambah dengan pesatnyaproduksi rokok, terutarna berkembang seperti di Indonesia. Kampanye anti rokok di Negara di Indonesia telah banyak dilakukan baik melalui berbagai media massq ceramah ilmiah dan symposium, tetapi pada kenyataannya hal tersebut belum mengurangi jumlah perokok di Indonesia yang masih meningkat setiap tahrinnya. Komponen utama asap rokok seperti gas karbon monoksida (CO) dan nikotin berhubungan erat dengan penr-akrt Jantung atau penlakrt kardioraskuler. Gas CO pada asam rokok yang masuk tubuh manusia lewat inhalasi, akan berikatan kuat dengan atom besi dari kompleks protohaem pada hemoglobin dan membentuk karboksihemoglobin. Daya ikat CO terhadap Hb lebih kuat 250 kali dibandingkan daya ikat O2 terhadap Hb, sehingga pada perokok yang menghirup gas CO dari asap rokok, dapat mengalami kekurangan oksigen akibat adanya hambatan aliran oksigen dari darah ke seluruh tubuh. PENYAKIT JANTUNG YANG DISEBABKAN OLEH ASAP ROKOK Karbon rnonoksida apabila terhirup oleh perokok akan masuk ke dalam paru-paru ikut beredaran darah dan berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin bio.unsoed.ac.id (HbCO). Pada perccbaan dengan binatang, kadar HbCO sebesar l0-2A% dapat mengakibatkan perubahan histologis pada otot jantung, pembuluh darah, sistem syaraf pusat serta terjadi penimhunan kolesterol pada aorta dan pembuluh darah arteri. Apabila hal ini terjadi pada manusia akan menyebabkan penyakit kardiovaskuler yaitu arterosklerosis yang akan berkembang menjadi penyakit janfung koroner. Arterosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Pada bagian intima arteri ditemukan aterom yang berisi kolesterol, garam-garam kalsium, zat lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pmbuluh serebral, vertebral, renal &orta, pernbuluh tungkai dan pernbuluh koroner. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian di Negara rnaju dan sernakin sering ditemukan di Indinesia. Faktor resikopencetus penyakit tersebut adalah hiperlipidemia, hipertensi, diabetes mellitus dan terutama dari kebiasaan merokok. Menurut Subrata (1994) gas CO pada asap rokok yang terhirup oleh perokok akan masuii ke daiam paru-paru kemudian terbarva aliran darah dan berikatan dengan hemoglobin membentuk HbCO. Keberadaan FIbCO dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah, seperti kolesterol, trigliserida dan Low Density Lipoprotein (LDL). Makin banyak rokok yang dihisap per hari akan rnenyebabkan peningkatan kadar HbCO dalarn darah dan apabila kadar HbCO mencapai 3,3Yo dapat rneningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida di atas 200 mgldl, disertai peningkatan kadar LDL > 150 mg/dl. Pada perokok berat {2 pak/hari) ditemukan kadar HbCO 5-l}o/o. Peningkatan kadar IfbCO akan diikuti dengan penurunan kadar High Density Lipoprotein (FIDL). Nilai normal F{DL adalah 45-65 mg/dl, tetapi pada perokok hanya bio.unsoed.ac.id berkisar antara 45-65 mg/dl. Senyawa HDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol yang berlebihan dalam tubuh sehingga merupakan anti risk factor terhadap penyakit jantung t) koroner. Penurunan kadar HDL akan menyebabkan peningkatan kadar merupakan factor pencetus penyakit jantung koroner. Fungsi LDL LDL adalah yang membawa kolesterol ke jaringan perifer, sehingga makin banyak kolesterol yang dibawa ke jaringan perifer akan menyebabkan terjadinya sumbatan pembuluh darah perifer yang dikenal dengan istilah penyakit arterosklerosis. Kolesterol dan LDL merupakan komponen utama dalam arterosklerosis, sehingga merokok akan mempercepat te{adinya kematian akibat penyakit j antung koroner. Jantung juga akan beke{a lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah karena asap rokok mengandung nikotin. Nikotin bekerja sama dengan CO dapat memaksa jantung untuk memompa darah lebih banyak lagi, sehingga resiko terjadinya serangan jantung pada perokok bertambah besar dan dapat menyebabkan kematian. Asap rokok selain berbahaya bagi perokok sendiri juga terhadap perokok pasif yang berada di lingkungan perokok. Zat berbabaya yffig terkandung dalam asap rokok sebanyak 25a/a masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75o/o sisanya beredar di udara bebas yang beresiko masuk ke dalam tubuh orang disekitarnya (perokok pasif). Hal ini menyebabkan resiko perokok pasif untuk menderita penyakit jantung koroner lebih besar 3 kali lipat dibandingkan perokok alcif. KESIMPULAN Perokok terutama perokok berat beresiko mengalami penyakit jantung koroner, yang ditandai dengan peningkatan kadar HbCO, kadar kolesterol, trigliserida, LDL serta penunrnan kadar HDL. Perokok pasif juga beresiko terkena penyakit jantung koroner. bio.unsoed.ac.id DAFTAR PUSTAKA Kisyanto, Y' 1981' Hubungan kadar lemak dalam darah dengan penyakit jantung koroner (PJK). Naskah simposium Himpunan KimiaKtinik tntonesia (F{rrul Saroso, "r-.S. 1994. fuIerokok dan Kesehatan. Disampaikan pada lokakarya fuIerokok dsn Kesehat an Jakarta {septembe r 199 4} Sodlri, H.S. 1975. A nerv perspective in chclestercl in rnan. Perspect. Bio! A,4ed 485 l&: 472- Subrata, 1994. Hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner. penerbit Rajawali Nusindo, Jakarta bio.unsoed.ac.id