EVALUASI PENDIDIKAN RINGKASAN Oleh: IMAN NURAHMAN, M.Pd BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut: Evaluasi pendidikan adalah: (1) Proses / kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan; (2) Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan. BAGAN TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan yang telah ditentukan Proses / Kegiatan Pencapaian Tujuan Hasil-hasil Pendidikan yang telah dapat dicapai. Pembandingan antara Tujuan dengan Hasil yang telah dicapai. Informasi (Sesuai/tidak sesuai, Berhasil/Gagal, Bermutu/Kurang Bermutu? Mengapa Bagaimana?) B. Feed Back/Umpan Balik – Upaya Perbaikan/Penyemp urnaan Program Pendidikan Hubungan antara Penilaian (Evalation) dan Pengukuran (Meausurement) Pengukuran (Meausurement) dan dalam bahasa Arabnya adalah muqayasah, dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk “mengukur” sesuatu. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan ukuran berupa thermometer: hasilnya: 36 Celsius, 38 Celcius dst. Contoh lain: Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab dengan betul sebanyak 80 butir soal. (Pengukuran kuantitatif) Pengukuran yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu; misalnya: pengukuran yang dilakukan oleh penjahit pakaian mengenai panjang lengan, panjang kaki, lebar bahu, ukuran pinggang dsb. (2) Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu; misalnya: pengukuran untuk menguji daya tahan per baja terhadap tekanan berat, pengukuran untuk menguji daya tahan lampu pijar dsb. (3) Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji sesuatu; misalnya: mengukur kemajuan belajar peserta didik dalam rangka mengisi nilai raport yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar. Pengukuran jenis ketiga inilah yang biasa dikenal dalam dunia pendidikan. “Penilaian” berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti: mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya. Jadi penilaian itu sifatnya kualitatif. Dalam contoh di atas tadi, seseorang yang suhu badannya 36 Celsius termasuk orang yang normal kesehatannya, dengan demikian orang tersebut dapat ditentukan sehat badannya. Dari 100 butir soal, 80 butir dijawab dengan betul oleh Ahmad; dengan demikian dapat ditentukan bahwa Ahmad termasuk anak yang pandai. Sedangkan “evaluasi” adalah mencakup dua kegiatan yang telah dikemukakan terdahulu, yaitu mencakup “pengukuran” dan “penilaian”. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai itu, dilakukanlah pengukuran, dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia kependidikan dikenal dengan istilah tes. Mengukur dengan alat tes bukan satu-satunya cara untuk menilai hasil belajar siswa; namun ada cara lain misalnya adalah: dengan melakukan observasi (pengamatan), melakukan wawancara dsb. Lebih tegasnya perbedaan antara pengukuran (measurement) dengan penilaian (evaluation) Wandt dan Brown (1977) mengatakan, bahwa: measurement means the act or process of exestaining the extent or quantity of something. Pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu; ia akan memberikan jawab atas pertanyaan: How much? Adapun penilaian atau evaluasi yang menurut Wandt dan Brown didefinisikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu itu, akan memberikan jawab atas pertanyaan: What value? C. Perbedaan antara Penilaian dan Penelitian Ada tiga hal yang dapat dijadikan indicator untuk dapat mengetahui secara jelas mengenai perbedaan antara penilaian dan penelitian. Jenis Indikator Dasar Berpijaknya Tujuannya Temanya Penilaian (Evaluation) Senantiasa Mendasarkan diri pada suatu criteria (tolak ukur) Bukan untuk menemukan dalil atau teori, atau menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (generalisasi), melainkan bertujuan untuk menentukan nilai dari sesuatu, atas dasar criteria (tolak ukur) yang telah ditentukan. Tema dari penilaian adalah: Melakukan pengukuran untuk memperoleh data yang akan dibandingkan dengan criteria yang ada. Penelitian (Reseach) Belum tentu mendasarkan diri pada suatu criteria. Bertujuan untuk menemukan dalil atau teori, atau menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (=generalisasi). Temanya: Melakukan pengukuran dalam rangka menemukan dalil, atau menarik kesimpulan yang bersifat umum. Memberikan interpretasi terhadap data hasil pengukuran apakah sesuai ataukah menyimpang dari criteria yang ada. Menentukan pendapat (=Judgment), dan mengambil keputusan sebagai tindak langsung hasil penilaian. Jadi, evaluasi itu berorientasi kepada pengambilan keputusan (Decision Oriented). D. Memberikan interpretasi terhadap data hasil pengukuran. Menarik kesimpulan (conclusion) hasil penelitian dan membuat prediksi (prediction). (Jadi penelitian lebih berorientasi kepada: penyimpulan). Fungsi Evaluasi Pendidikan Ada tiga macam fungsi pokok yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. BAGAN TENTANG FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN Mengukur kemajuan Menunjang Penyusunan Rencana Kemajuan Memperbaiki / menyempurnakan kembali Secara Umum Bagi Peserta Didik Mengenal Kapasitas dan Status Dirinya Bagi Pendidik Kepastian tentang Hasil Usahanya Bagi Peserta Didik Dorongan Perbaikan dan Peningkatan Prestasi Secara Psikologis Fungsi Evaluasi Pendidikan Secara Didaktis Fungsi Diagnostik Fungsi Penempatan Secara Khusus Bagi Pendidik Fungsi Selektif Fungsi Bimbingan Fungsi Instruksional Secara Administra tif Memberikan Laporan Memberikan Data Memberikan Gambaran . E. Tujuan Evaluasi Pendidikan 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu: a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu. b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. 2. Tujuan Khusus Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah: a. b. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan ke luar atau cara-cara perbaikannya. F. Kegunaan Evaluasi Pendidikan Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah: 1. 2. 3. Terbukanya bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan. Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya. G. Klasifikasi Evaluasi Pendidikan BAGAN TENTANG KLASIFIKASI EVALUASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN Evaluasi pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologis Klasifikasi evaluasi pendidikan berdasarkan fungsinya. Evaluasi pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhankebutuhan didaktik Evaluasi pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhankebutuhan administratif KLASIFIKASI EVALUASI DALAM BIDANG PENDIDKAN Klasifikasi evaluasi pendidikan yang didasarkan pada penggunaan informasi yang bersumber dari kegiatan evaluasi tersebut bagi kepentingan pengambilan keputusan pendidikan. Berdasarkan banyaknya orang yang terlihat dalam pengambilan keputusan pendidikan Evaluasi Pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat individual. Evaluasi Pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat institusional. Evaluasi Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat didaktik Berdasarkan macamnya keputusan pendidikan Evaluasi Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat bimbingan dan penyuluhan Evaluasi Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat administratif Evaluasi Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan riset Berdasarkan atas pertanyaan: Dimana/pada bagian manakah evaluasi itu dilakukan dalam rangka proses pembelajaran. Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif H. Obyek (Sasaran) Evaluasi Pendidikan 1. Aspek Kemampuan Alat yang biasa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test). 2. Aspek Kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. 3. Aspek Sikap Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar ke luar. Untuk menilai sikap tersebut digunakan alat berupa tes sikap (attitude test), atau sering dikenal denga skala sikap (attitude scale), sebab tes tersebut berbentuk skala. I. Subyek (Pelaku) Evaluasi Pendidikan Subyek pelaku evaluasi pendidikan adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. J. Ruang Lingkup (Scope) Evaluasi Pendidikan di Sekolah 1. 2. 3. Evaluasi Program Pengajaran Evaluasi Proses Pelaksanaan Pengajaran Evaluasi Hasil Belajar