jagung - Ir. Ellen Lumisar Panggabean, MP.

advertisement
jagung
KARAKTERISTIK :


Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam
akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c)
akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio.
Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah
plumula muncul ke permukaan tanah. Akar seminal
hanya sedikit berperan dalam siklus hidup jagung.
Akar adventif adalah akar yang semula berkembang
dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar
adventif berkembang dari tiap buku secara
berurutan dan terus keatas antara 7-10 buku,
semuanya di bawah permukaan tanah. Akar adventif
berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar
adventif berperan dalam pengambilan air dan hara.



Akar kait atau penyangga adalah akar adventif
yang muncul pada dua atau tiga buku di atas
permukaan tanah.
Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga
tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah
batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara
dan air.
Perkembangan akar jagung (kedalaman dan
penyebarannya) bergantung pada varietas,
pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan
air tanah, dan pemupukan
Batang

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak
bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas
sejumlah ruas dan buku ruas. Batang jagung tegak
dan mudah terlihat. Ruas terbungkus pelepah daun
yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin. Batang
memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit
(epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler),
dan pusat batang (pith). fungsi batang tanaman
jagung adalah sebagai media pengangkut zat-zat
makanan dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat
ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk
halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap
stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun.



Sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah,
daun jagung mulai terbuka. Jumlah daun sama dengan
jumlah buku batang. Jumlah daun umumya berkisar
antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang
terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun.
Tanaman jagung di daerah tropis mempunyai jumlah
daun relatif lebih banyak dibanding di daerah beriklim
sedang
Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal
panjang, lebar, tebal, sudut, dan warna pigmentasi
daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari
sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,19 cm), lebar (9,1-11 cm), hingga sangat lebar (>11
cm).
Bunga

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari
suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua
floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal:
gluma). Bunga jantan(tassel) tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.




Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki
sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung
butiran-butiran pati.
Dinding tebalnya terbentuk dari dua lapisan, exine
dan intin, dan cukup keras.
Karena adanya perbedaan perkembangan bunga
pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah
maka pollen pecah secara kontinu dari tiap tassel
dalam tempo seminggu atau lebih.
Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran
stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut
jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau
lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang
rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan
kelobot.

Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap
panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan
lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik.
MENURUT JENISNYA :
1.Jagung Komposit.
Dikategorikan sebagai jenis jagung lokal, jagung ini biasanya
ditanam oleh petani pada jaman dulu (sekarang sudah jarang
sekali).
a.Keunggulan :
-Berumur pendek.
-Biasanya tahan penyakit.
-Tidak menimbulkan ketergantungan.
-Bisa ditanam secara berulang-ulang tanpa harus
beli ditoko karena bisa diturunkan.
b.Kekurangan.
-Kapasitas produksi jagung jenis ini rendah hanya
sekitar3-5 ton per hektar, maka sangat rugi sekali
jika menanam jagung ini dengan menggunakan pupuk
kimia. Contoh jagung komposit :Arjuna, Bisma, Joster,
Raga, Goter, Kretek, Genjah Mas, Genjah Rante,dll.
2.Jagung
Hibrida.
Jagung yang pada proses pembuatannya dengan cara
pemuliaan dan penyilangan antara jagung induk jantan dan
jagung induk betina sehingga menghasilkan jagung jenis baru
yang memiliki sifat keunggulan dari kedua induknya.
a.Keunggulan.
- Kapasitas produksinya tinggi sekitar 8-12 ton
per hektar.
b.Kekurangan.
- Harga jagung mahal mencapai 20 kali sampai
40 kali lipat jagung konsumsi.
- Jagung tidak bisa diturunkan lagi sebagai benih
karena produksi akan turun mencapai 30 %, tidak
bisa diproduksi oleh sembarang penangkar karena
persyaratan yang berat. Menimbulkan ketergantung
an bagi petani karena jagung tidak bisa ditanam
lagi.
- Jika mencoba berkreasi terhadap benih ini akan
berujung ke Pengadilan bahkan Penjara.
Contoh jagung hibrida :Pioner, Bisi, NK, DK dll.
3.Jagung Transgenik
Jagung yang proses pembuatannya dengan cara
menyisipkan gen dari makhluk hidup atau nonmakhluk hidup yang hasilnya nanti diharapkan.
a.Keunggulan.
-Jagung itu bisa tahan penyakit, tahan hama
atau juga tahan obat kimia, sehingga tanaman
itu menjadi tanaman super.
b.Kekurangan.
- Tidak selektif.
Contoh Jagung Transgenik: Jagung Round-up
Ready (Jagung RR)
Klasifikasi Jagung Berdasarkan
Umur Tanaman



1. Varietas Berumur Pendek (Genjah) : umur panennya
berkisar antara 70 – 80 hari setelah tanam (HST).
Contoh : varietas Medok, Madura, Kodok, Putih Nusa,
Impa Kina, dan Abimayu.
2. Varietas Berumur Sedang (Medium) : umur panennya
berkisar antara 80 – 100 HST. Contoh : varietas
Panjalinan, Bromo, Arjuna, Sadewa, Parikesit, Hibrida
C-1 dan CPI-1.
3. Varietas Berumur Panjang (Dalam) : umur panennya
berkisar antara 80 – 110 HST. Contoh : varietas
Harapan, Metro, Pandu, Bima dan Composit-2.
Klasifikasi Jagung Berdasarkan
Tempat Penanaman




Berdasarkan ketinggian tempat penanaman, jagung
dibedakan menjadi dua kelompok :
1. Varietas jagung dataran rendah : dapat tumbuh
dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian kurang dari 1.000 m dpl. Contoh : varietas
Harapan, Arjuna, Sadewa, Parikesit, Bromo, Abimayu,
Kalingga dan Wiyasa.
2. Varietas jagung dataran tinggi : dapat tumbuh dan
berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1.000 m dpl. Contoh : varietas
Bima, Pandu, Kania Putih, dan Baster Kuning.
Klasifikasi Jagung Berdasarkan
Ketahanan Terhadap H & P





Berdasarkan sifat ketahananH & P dibedakan menjadi empat j:
1. Varietas yang Tahan (Resisten) : varietas yang tahan (tetap tumbuh
dan berproduksi dengan baik) apabila dalam keadaan hama dan
penyakit berkembang dengan baik serta merupakan tanaman yang
jagungnya terserang kurang dari 10%. Contoh : C-1, Pioneer-1,
Pioneer-2, Sadewa, Semar-1 dan 2.
2. Varietas yang Toleran : varietas yang toleran terhadap hama dan
penyakit ditandai dengan kemampuan varietas jagung yang hanya
terserang 11%-25% pada saat hama dan penyakit berkembang
dengan baik. Contoh : DMR 5, C1, C2, dan IPB-4.
3. Varietas Setengah Toleran : tanaman yang ditandai dengan
kemampuan terserang antara 26%-50% oleh hama dan penyakit
pada saat organisme tersebut berkembang dengan baik. Contohnya
: semua varietas jagung unggul.
4.
Varietas Peka : tanaman yang ditandai dengan kemampuan
terserang lebih dari 50% pada waktu organisme tersebut
berkembang biak. Contohnya : varietas Metro.
Klasifikasi Jagung Berdasarkan
Pembentukannya

Tanaman jagung adalah tanaman yang menyerbuk silang,
artinya sebagian besar (± 95%) penyerbukannya berasal dari
tanaman lain. Pada umumnya tanaman menyerbuk silang, susunan
genetik antar satu tanaman dengan yang lain dalam suatu
varietas akan berlainan. Walaupun demikian, varietas tersebut
masih menunjukkan sifat-sifat yang dapat diukur, seperti tinggi
tanaman, bentuk tongkol, tipe biji, warna biji dan sebagianya.
Varietas yang telah mengalami seleksi dan adaptasi pada suatu
lingkungan akan menunjukkan suatu keseragaman fenotipe yang
dapat dibedakan . Pada dasarnya varietas jagung digolongkan
menjadi :
1. Varietas bersari bebas (non hibrid/Open Pollinated Variety/ OPV)

2. Varietas hibrida

ASAL TANAMAN JAGUNG
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi
secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari
Amerika Tengahatau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait
erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai
bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu.
Teori Asal Asia
Tanaman jagung yang ada di wilayah Asia diduga berasal
dari Himalaya. Hal ini ditandai oleh ditemukannya tanaman
keturunan
jali
(jagung
jali,
Coixspp.)
dengan
famili
Andropogoneae. Kedua spesies ini mempunyai lima pasang
kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak dukungan.
Teori Asal Andean
Tanaman jagung berasal dari dataran tinggi Andean Peru, Bolivia,
dan Ekuador. Hal ini didukung oleh hipotesis bahwa jagung berasal
dari Amerika Selatan dan jagung Andean mempunyai keragaman
genetik yang luas,terutama di dataran tinggi Peru. Kelemahan teori
ini adalah tidak ditemukan kerabat liar jagung Seperti teosinte di
dataran tinggi tersebut. Mangelsdorfseorang ahli biologi evolusi
yang mengkhususkan perhatian pada tanaman jagung menampik
hipotesis ini.
Teori Asal Meksiko
Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung berasal dari Meksiko,
karena jagung dan spesies liar jagung (teosinte) sejak lama
ditemukan di daerah tersebut, dan masih ada di habitat asli hingga
sekarang. Hal ini juga didukung oleh ditemukannya fosil tepung sari
dan tongkol jagung dalam gua, dan kedua
spesies mempunyai keragaman genetik yang luas. Teosinte dipercaya
sebagai nenek moyang (progenitor) tanaman jagung.
Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah (Meksiko bagian
selatan) sekitar 8.000-10.000 tahun yang lalu.
Teori Asal Meksiko
Dari penggalian ditemukan fosil tongkol jagung dengan ukuran
kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7.000 tahun.
Menurut pendapat beberapa ahli botani, teosinte (Zea mays
sp. Parviglumis) sebagai nenek moyang tanaman jagung,
merupakan tumbuhan liar yang berasal dari lembah Sungai
Balsas, lembah di Meksiko Selatan. Bukti genetik, antropologi,
dan arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah
Amerika Tengah
EVOLUSI TANAMAN JAGUNG
Penelitian filogenetik menunjukkan bahwa jagung merupakan
keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. Parviglumis).
Seperti jagung,teosinte mempunyai 10 pasang kromosom,
yang
secara
sitogenetik
sama
dengan
jagung
persilangannya menghasilkan keturunan yang fértil.
dan
EVOLUSI TANAMAN JAGUNG
Persamaan jagung dan teosinte:
Keduanya mempunyai bunga jantan terpisah berupa tassel yang
terletak di atas tongkol dan bunga betina terletak pada cabang
lateral bagian samping (ketiak daun).
Keduanya mempunyai 10 pasang kromosom.
Persilangan jagung dengan teosinte menghasilkan keturunan yang
fertil.
EVOLUSI TANAMAN JAGUNG
Perbedaan jagung dan teosinte:
Perbedaan yang spesifik terutama pada organ betinanya. Jagung (Zea mays sp.)
Teosinte (Zea mexicana sp.)
- Tongkol tertutup oleh kelobot, biji - Biji jatuh sendiri jika tidak mudah lepas dari
tongkol. sudah matang
- Tongkol terdiri atas banyak baris - Tongkol kecil, terdiri atas biji (multi rows).
enam baris biji atau lebih
- Bijinya penuh mengelilingi janggel - Setiap biji terbungkus dan terbungkus
kelobot. oleh glume dan kelobot yang keras (cupule)
Gambar : jagung teosinte dan jagung modern
Pada awalnya biji teosinte tersusun
dalam satu baris tunggal. Setiap biji
terbungkus oleh kelobot yang keras
(cupule) dan sepasang glume
.Satu baris biji ini seperti satu tongkol
pada jagung modern.
Pembungkus cupule sangat keras
sehingga sulit dibuka, mungkin hal ini
yang menyebabkan teosinte
membuang sendiri bijinya jika sudah
dewasa.
Biji-biji teosinte keras, endospermnya
mengkilap seperti endosperm pada
jagung pop corn. Jika dipanaskan,
kandungan airnya menguap dan zat
pati
dalam endosperma akan meletus.
Gambar : Susunan biji teosinte.
Gambar : Biji-biji yang terbungkus
oleh sepasang glume (tanpa cupule).
Gambar:Barisan biji pada pod
corn.
Gambar : Tongkol teosinte dan tongkol jagung modern
Pada Gambar terlihat tongkol teosinte yang terbungkus kelobot,
sebaris biji teosinte yang terbungkus copule dan barisan bijinya
terdiri atas tujuh biji. Teosinte mempunyai tongkol yang lebih kecil
dibandingkan dengan tongkol jagung modern. Tongkol jagung
modern terbungkus oleh kelobot. Bunga betina jagung modern
berbentuk serabut, biasa disebut silk, bunga betina ditutup oleh
kelobot dan di dalamnya terdapat barisan biji.
Gambar :Tassel yang memproduksi pollen pada teosinte dan
jagung modern
Bunga jantan berupa tassel pada teosinte maupun jagung terletak
di bagian atas dan memproduksi pollen atau serbuk sari .Produksi
serbuk sari ditandai oleh pecahnya kantong sari pada tassel, dan
bila bunga betina sudah berambut maka penyerbukan akan
berlangsung.
Download