Sosiologi Perkebunan - Learning of Dedi doank

advertisement
Sosiologi Pertanian
Pengertian dan Ruang Lingkup
Pendahuluan
• Pokok bahasan :
– Pengertian sosiologi secara umum
– Ruang lingkup Sosiologi Pertanian/
Perkebunan
– Kegunaan mempelajari sosiologi pertanian
Sejarah lahirnya Sosiologi
• Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi sosial (Prancis)
• Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15
• Perubahan dibidang sosial dan politik
• Meningkatnya individualisme
• Lahirnya ilmu pengetahuan modern
• Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri
(Laeyendecker,1983).
• Auguste Comte (1798-1857), orang yang pertama kali
menggunakan perkataan sosiologi.
• Menurut Comte, bahwa sosiologi harus didasarkan
pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan
metode historis secara sistematis (deskripsi ilmiah)
• Objek yang dikaji pun harus berupa fakta bukan
harapan atau prediksi.
• Comte, mengklasifikasikan sosiologi ke dalam dua
kategori besar, yaitu statika sosial (mewakili stabilitas
dan kemantapan sosial), serta dinamika sosial (mewakili
perubahan dan dan kemajuan sosial
• Emile durkheim (1858-1917), sosiologi meneliti
lembaga lembaga dalam masyarakat dan proses proses
sosial
• Durkheim dan rekannya memperkenalkan pembagian
sosiologi berdasrakan pokok bahasannya :
–
–
–
–
–
Sosiologi umum (kepribadian individu dan kelompok man.)
Sosiologi agama
Sosiologi hukum dan moral (organisasi politik, sosial)
Sosiologi kejahatan
Sosiologi ekonomi (ukuran ukuran penelitian dan
kelompok kerja)
– Sosiologi masyarakat (masyarakat perkotaan dan
masyarakat pedesaan)
– Sosiologi estetika
Terminologi
• Sosiologi , berasal dari bahasa Yunani :
– Socius = kawan, teman (orang lain dalam
satu hubungan
– Logos = ilmu, pengetahuan

Sosiologi = ilmu tentang berteman, ilmu
tentang bagaimana manusia berkawan
Definisi Menurut Beberapa Ahli
• Giddens, “sociology is the study of human social
life,groups and socities” (sosiologi merupakan studi/ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan sosial manusia,
kelompok dan masyarakat)
• Pitrin Sorokin, mengatakan bahwa sosiologi adalah
suatu ilmu yang mempelajari (1) hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial,
(2) hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri umum semua
gejala sosial
• Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial
dan hasilnya yaitu organisasi sosial
• Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial, termasuk perubahanperubahan sosial
• Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiahterhadap interaksi sosial
dan hasilnya yaitu organisasi sosial
• Green (1960) dalam Raharjo (1999) menyatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mepelajari kehidupan
manusia dalam masyarakat, dalam pelbagai aspeknya.
• Menurut Priyotamtomo (2001), sosiologi mepelajari
perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia
dengan meneliti kelompok yang dibangunnnya
• Kelompok :
–
–
–
–
–
–
–
keluarga,
suku,
komunitas,
pemerintah,
organisasi sosial,
kelompok ekonomi,
kelompok politik, dan lain sebagainya
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

M. Johnson merinci ciri ciri sbb :
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoritis
c. Sosiologi bersifat kumulatif
d. Bersifat non -etis
Sosiologi Pertanian
• Planck (1993), Sosiologi Pertanian (Agricultural
Sociology) sering disamakan dengan Sosiologi
Pedesaan (Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku
jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja.
• Raharjo (1999), pertanian memang masih merupakan
karakteristik pokok dari umumnya desa-desa di dunia.
• Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian bagi
keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa
kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu
berkisar pada aspek pertanian.
Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian
• Sosiologi pertanian menurut Planck (1993) adalah
sosiologi ekonomi seperti halnya sosiologi industri, yang
membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi
pertanian.
• Tema utama dalam sosiologi pertanian adalah
– organisasi sosial pertanian (struktur pertanian),
– usaha pertanian,
– bentuk organisasi pertanian,
– masalah sosial pertanian.
– posisi sosial petani dalam masyarakat.
Kegunaan Mempelajari Sosiologi
Pertanian
• Mengumpulkan keterangan mengenai masyarakat yang
berprofesi sebagai petani dan pola hubungannya
• Membantu dalam mengambil gambaran detail tentang
tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatankegiatan petani yang umumnya hidup dalam lingkungan
pedesaan.
Struktur Pertanian
Sosiologi Masyarakat Perkebunan
Topik Pembahasan
•
•
•
•
•
Sistem pertanian berpindah (nomaden)
Pertanian Keluarga
Pertanian Feodalistik
Pertanian kapitalistik
Pertanian kolektif
Pendahuluan
• Struktur Social akan membentuk kerangka bagi
berkembangnya struktur pertanian
• Struktur sosial yang feodal, kapitalis, dan sosialistik akan
menghasilkan kondisi yang sangat berbeda dalam hal
kepemilikan lahan, sistem organisasi kerja dan bentuk
pertanian
• Selain struktur sosial masyarakat, tujuan ekonomi
masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting
(ex, kekayaan, dasar pemenuhan kebutuhan, tabungan
hari tua, kekuasaan, dan martabat)
Menurut Kuhren dalam Plack (1993), struktur pertanian
dapat menggambarkan suatu sistim yang komplek dimana
struktur tersebut terdiri dari pola institusi, ekonomi,
organisasi sosial, dan etika yang terdapat dalam sektor
pertanian dan daerah pedesaan yang berorientasi pada
sistim sosial dan ekonomi
Penggembalaan berpindah

Ada dua sistem penggembalaan berpindah :
1. Sistim tranchumance, sistim ini ditandai oleh imigrasi secara
periodik kawanan hewan milik orang yang hidup menetap.
Kawanan hewan itu berpindah-pindah diantara dua daerah
yang iklimnya sangat berbeda (pegunungan dan dataran
rendah). Umumnya berlokasi di daerah marginal dan tidak
perlu memberi makan ternak dalam kandang pada musim
dingin.
2. Sistim pastoral nomadism, penggembalaan oleh kelompok
sosial (suku atau keluarga besar) dengan hewan gembalanya
melewati wilayah suku berupa padang rumput yang umumnya
dimiliki atas dasar tradisi dan kekuasaan, bukan atas dasar
hukum.

Pada penggembalaan berpindah, ternak tidak hanya
dipandang sebagai dasar pemenuhan kebutuhan sendiri
namun juga sebagai cadangan makanan dalam
kehidupan mengembara (nomadik)

Penggembalaan berpindah yang bijaksana sangat
penting bagi reklamasi daerah marginal dan juga untuk
rute perjalanan dan perdagangan tradisional
Perladangan berpindah
• Perladangan berpindah ialah suatu jenis pertanian
dengan lahan yang ditanami berpindah secara berkala,
sehingga lahan yang telah dipanen sebelumnya
dibiarkan bera dan menjadi hutan kembali.
• Di Indonesia perladangan berpindah masih bisa ditemui
di sebagian daerah Sulawesi, Kalimantan, Irian dan
sebagian kecil Sumatra.
• Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh kelompok
kelompok sosial (suku), dan ketua suku mempunyai
wewenang untuk menentukan lahan mana yang bisa
dimanfaatkan oleh setiap keluarga
• Pembagian tugas antar gender
Pertanian Feodalistik


Feodalisme dalam pengertian ini dikaitkan dengan
“stratifikasi sosial” yang ditandai dengan perbedaan
kekayaan, pendapatan, kekuasaan dan martabat
Secara umum ada dua tipe pertanian feodalistik yaitu
 feodalisme persewaan dan

latufundia (hacienda).
Feodalisme Persewaan

Penggunaan lahan, pajak atau kekuasaan ekonomi
merupakan dasar bagi para pemilik lahan (tuan tanah)
untuk menguasai petani dan mereka yang tidak memiliki
lahan.


Petani dan orang yang tidak berlahan (landless) tidak
memiliki pilihan lain untuk mempertahankan hidupnya,
sehingga terpaksa membayar sewa yang tinggi
Bagi tuan tanah, lahan adalah kekayaan untuk
disewakan dan sekaligus memberikan martabat dan
kekuasaan karena ketergantungan penyewa juga
mencakup kehidupan pribadinya dan memaksa penyewa
untuk patuh dalam segala keadaan
Latifundia (hacienda)




Latufundia adalah pemilikan lahan yang luar biasa luasnya.
Saat ini hanya terdapat di negara-negara Amerika Latin.
Bentuk yang paling banyak dijalankan adalah hacienda
(facenda) yang berasal dari UU kolonial yang
memperbolehkan berlangsungnya kerja paksa atau
pemberian hadiah lahan bagi jasa kemiliteran
Hacienda adalah kesatuan sosial dan ekonomi yang sama
dengan satu negara kecil, hidup secara swasembada dan
memenuhi kebutuhan ekonomi sendiri (autarki) berada di
bawah pelindung (patron)
Hacienda juga meliputi padang rumput, perkebunana dan
hutan. Penguasa umumnya mendapat pelayanan dari pekerja
penyewa, pemukim, penggembala, pengelola dan lain-lain,
dan sebaliknya dia juga menyediakan fasilitas-fasilitas sosial
ekonomi walaupun dengan standar yang sangat rendah
Pertanian Keluarga
۩
Dalam pertanian keluarga, hak milik dan hak pakai ada di
tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan pekerjaan
dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan
dengan demikian tidak terikat kepada kelompok sosial yang
lebih besar
۩
Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial pedesaan
sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor produksi,
kemakmuran dan tempat tinggal
۩
Ada korelasi antara besarnya pertanian dan kemampuan
tenaga kerja. Keadaan ideal ialah apabila pertanian itu cukup
besar bagi keluarga itu untuk melakukan semua pekerjaan
sendiri dan dapat memenuhi segala kebutuhan
Pertanian Kapitalistik
‫۝‬
‫۝‬
‫۝‬
Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di negara
yang sedang berkembang adalah “perkebunan”.
Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang
bersekala besar yang mengutamakan tanaman
tahunan misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali
sistim penanamannya satu jenis (monokultur)
Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik
pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan
untuk ekspor misalnya tebu, pisang, teh, cengkih,
kelapa sawit dan sebagainya
Pertanian Kolektif

Didalam pertanian sosialistik, produksi telah
diserahkan kepada rakyat dan produksi
direncanakan oleh negara. Pertanian kolektif
umunya bukan hanya merupakan sistim
ekonomi tetapi lebih merupakan pandangan
hidup secara keseluruhan, berdasarkan politik,
etika atau agama.
Pertanian Sosialistik





Berdasarkan ideologi sosialistik, pemikiran pribadi atas lahan
mengarah pada pemerataan
Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahawa pertanian kecil
telah ketinggalan oleh kemajuan teknik dan oleh karena itu
harus digabungkan dengan unit-unit ekonomi yang besar.
Tujuan jangka panjang dari hal tersebut adalah
menghapuskanperbedaan antara pola kehidupan industri dan
pertanian yang saat ini belum tercapai
Contoh adalah sistem pertanian kolkhoz di Rusia,
pengendalian produksi dibawah pengaruh negara namun
negara tidak diharuskan menanggung resiko ekonomi.
Negara dapat mempengaruhi dan mengarahkan tingkat upah
maupun pembentukan dan pengalihan modal dengan
menentukan quota pengiriman dan harga.

Beberapa kelemahan sistem pertanian sosialistik, dilihat
dari sudut pencapaian produksi :
 Perusahaan tani harus menerima setiap orang yang
mencari pekerjaan karenamereka mempunyai hak
atas pekerjaan walaupun mereka sebenarnya tidak
ataukurang diperlukan
 Pengawasan, waktu dan birokrasi sangat komplek
 Tingkat produksi relatif rendah jika dibandingkan
dengan negara industri
Download