Mata Kuliah: PEMASARAN SOSIAL

advertisement
TRADISI
ILMU KOMUNIKASI
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
TRADISI-TRADISI TEORI
KOMUNIKASI
 Robert Craig mencoba menyebut adanya tujuh
tradisi dalam kajian komunikasi (2002) yaitu:
1. semiotik,
2. retoris,
3. kritis,
4. sosiopsikologis,
5. cybernetik,
6. sosiokultural, dan
7. fenomenologi.
Tradisi Semiotika
 Secara etimologis, istilah semiotika berasal
dari bahasa Yunani, “Semeion” yang berarti
“tanda”. secara singkat dapat dikatakan
sebagai studi mengenai tanda (the study of
sign) dalam upaya mencari makna.
 Secara terminologis semiotika adalah sebuah
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan
suatu informasi baik secara verbal maupun
nonverbal sehingga bersifat komunikatif .
 Landasan teoritis dari kalangan ahli
linguistik seperti Ferdinand de
Saussure, Charles S. Pearce, Noam
Chomsky, Benjamin Whorlf, Roland
Barthes, dan lainnya.
 Semiotika adalah ilmu tentang tanda (sign). Namun, ia juga
merupakan proses mental. Proses ketika kita mencoba
menemukan makna (meaning) suatu objek melalui
rekonstruksi dan kombinasi tanda-tanda” .
 Semiotika memandang komunikasi sebagai pembangkitan
makna dalam pesan. Makna bukanlah konsep yang mutlak dan
statis yang bisa ditemukan dalam kemasan pesan. Pemaknaan
merupakan proses aktif.
 Analisis semiotik menyediakan kita sebuah konsep kerangka kerja
menyeluruh dan seperangkat metode dan ketentuan yang bisa
dipakai sejauh mungkin terhadap tanda-tanda praktis seperti
gerak, isyarat, pakaian, tulisan, fotografi, film dan sebagainya.
Tradisi Sosiopsikologis
 Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral.
Dalam kajian komunikasi akan sering dijumpai dalam kajian
tentang dampak media. Memberi perhatian pada
perubahan sikap (attitude).
 Hubungan media dan khalayak tentunya akan menyebabkan
terjadinya perubahan sikap. Media menjadi stimulus dari luar
diri khalayak yang akan menyebabkan terjadinya perubahan
sikap.
 Psikologi Sosial memberi perhatian akan pentingnya interaksi
yang mempengaruhi proses mental dalam diri individu.
Aktivitas komunikasi merupakan salah satu fenomena psikologi
sosial seperti pengaruh media massa, propaganda, atau
komunikasi antar personal lain.
 Dalam konteks komunikasi juga akan banyak
dijelaskan dengan teori-teori dari tradisi
psikologi sosial.
 Misalkan manusia dalam membuat suatu pesan
dilatari faktor-faktor tertentu seperti motif,
kebutuhan, dan sebagainya. Demikian pula
terlibatnya faktor prasangka, streotip, skema
pemikiran, dan sebagainya yang mempengaruhi
dalam komunikasi antar personal.
Tradisi Retorika
 Tradisi retorika memberi perhatian pada aspek proses
pembuatan pesan atau simbol.
 Prinsip utama disini adalah bagaimana menggunakan
simbol yang tepat dalam menyampaikan maksud.
 Dalam media berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan
keredaksian, merancang program acara, penentuan grafis.
Prinsip bahwa pesan yang tepat akan dapat mencapai maksud
komunikator. Kemampuan dalam merancang pesan yang
memadai menjadi perhatian yang penting dalam kajian
komunikasi.
 Tradisi retorika dapat menjelaskan baik dalam kontek
komunikasi antar personal maupun komunikasi massa.
Sepanjang memberi perhatian terhadap bagaimana
proses-proses merancang isi pesan yang
memadai sehingga proses komunikasi dapat
berlangsung secara efektif.
 Pemahaman yang memadai dari tradisi retorika ini akan
membantu dalam memahami bagaimana merancang
suatu pesan yang efektif.
Tradisi Sosiokultural
 Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal
yang penting disini.
 Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana
manusia aktif melakukan pemaknaan terhadap realitas
yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam
proses komunikasi antar personal.
 Sedangkan konstruktivisme menekankan pada proses
pembentukan realitas secara simbolik. Maka komunikasi baik
bermedia maupun antar pribadi sesungguhnya dapat dilihat sebagai
proses pembentukan realitas
Tradisi Fenomenologi
Secara umum menurut Lubis (2004) semua aliran
fenomenologi (idealistis – realistis) mempunyai
keyakinan yang sama dalam hal:
 Keyakinan bahwa manusia dapat mengerti kenyataan
sesungguhnya dari suatu fenomena.
 Keyakinan bahwa ada hal yang menghalangi manusia untuk
mencapai pengertian yang sebenarnya.
 Keinginan menerobos kabut (penghalang) dengan melihat
fenomena itu sendiri sebagaimana adanya
Tradisi Cybernetik
 Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan.
Tradisi cybernetik berangkat dari teori sistim yang
memandang terdapatnya suatu hubungan yang saling
menggantungkan dalam unsur atau komponen yang ada
dalam sistim.
 Hal lain yang penting adalah sistim dipahami sebagai suatu
sistim yang bersifat terbuka sehingga perkembangan dan
dinamika yang terjadi dilingkungan akan diproses didalam
internal sistim.
Tradisi Kritis
 Tradisi ini berangkat dari asumi teori-teori kritis yang
memperhatikan terdapatnya kesenjangan di dalam
masyarakat.
 Proses komunikasi dilihat dari sudut kritis. Bahwa komunikasi
disatu sisi telah ditandai dengan proses dominasi oleh
kelompok yang kuat atas kelompok masyarakat
yang lemah.
 Pada sisi lain, aktifitas komunikasi mestinya menjadi proses
artikulasi bagi kepentingan kelompok masyarakat yang
lemah.
Download