Dua Tahun Kinerja Pemerintah: Reformasi Kelembagaan dan

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Dua Tahun Kinerja Pemerintah: Reformasi Kelembagaan
dan Deregulasi Ekonomi di Lingkungan Kemendag
Jakarta, 25 Oktober 2016 - Memperingati dua tahun kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
Kalla, Kementerian Perdagangan berhasil menuntaskan paket deregulasi dan debirokratisasi di
bidang perdagangan. Deregulasi dan debirokratisasi ini merupakan mandat Paket Kebijakan
Ekonomi (PKE) Jilid I. Tuntasnya paket deregulasi ini diharapkan mampu mengembalikan
kepercayaan dunia internasional terhadap iklim usaha di Indonesia.
“Rasionalisasi peraturan dan penyederhanaan prosedur perizinan diharapkan bisa meningkatkan
kegiatan industri, kepercayaan masyarakat, dan kemudahan berusaha (ease of doing business),”
tegas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta hari ini, Selasa (25/10).
Kebijakan deregulasi perdagangan menyelesaikan masalah regulasi dan birokrasi, lemahnya
penegakan hukum, dan ketidakpastian usaha yang menjadi beban daya saing industri. “Deregulasi
juga bertujuan memperbaiki tumpang-tindih regulasi yang menghambat pertumbuhan
perdagangan dan investasi,” jelas Mendag Enggar.
Kemendag konsisten membantu upaya penegakan hukum dan melindungi kepastian usaha. Upaya
tersebut diwujudkan dengan menciptakan saluran penyelesaian permasalahan regulasi dan
birokrasi serta membangun ketentuan sanksi yang tegas dan tuntas dalam setiap peraturan.
Di samping itu, pengawasan, pengamanan, dan kenyamanan serta pemberantasan pemerasan dan
pungli tidak luput dari pantauan Kemendag.
Melalui deregulasi dan debirokratisasi di bidang perdagangan, Mendag berharap, pelaku usaha
tidak lagi memiliki stigma terhadap standar/norma wajib yang dianggap sebagai perizinan.
Saat ini, sistem perizinan, khususnya ekspor impor, dilakukan melalui sistem elektronik (online)
yang terintegrasi melalui Indonesia National Single Window (INSW), dengan digital signatur, dan
paperless. Dari 169 perizinan yang ada di Kemendag, melalui paket deregulasi dan debirokratisasi,
telah dipangkas 45 izin (28,9%).
Terkait pengamanan pasar dalam negeri, pemerintah telah menyusun beberapa mekanisme
pengawasan terkait implementasi ketentuan mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Mekanisme pengawasan yang dilakukan melalui penyederhanaan dokumen yang semula berupa
Surat Pendaftaran Barang (SPB) menjadi Nomor Pendaftaran Barang (NPB) untuk pengawasan
pra-pasar terhadap produk impor.
Sedangkan terkait rasionalisasi impor, pemerintah tetap berupaya mengendalikan arus masuk
barang impor ke dalam wilayah pabean Indonesia dalam rangka mendukung aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).
Dalam kegiatan ekspor impor, beberapa perizinan dihapus, seperti Nomor Pengenal Importir
Khusus (NPIK), Importir Terdaftar (IT), Importir Produsen (IP), dan Eksportir Terdaftar (ET).
“Bahkan service level agreement (SLA) perizinan berhasil dipercepat; dari yang semula 5 hari
menjadi 3 hari,” kata Mendag Enggar.
Sejak 2015, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla meluncurkan berbagai PKE untuk
menyederhanakan regulasi dan meningkatkan daya saing perekonomian. Di bidang perdagangan,
paket kebijakan berbentuk deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian
usaha.
Pada Juni 2016, Presiden Jokowi meresmikan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Efektivitas
Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi. Tujuannya adalah memastikan paket kebijakan yang telah dan
akan diluncurkan berjalan dengan baik. Satgas ini terdiri atas 4 kelompok kerja dan Mendag
Enggar mendapat mandat sebagai Ketua Pokja I yang membidangi Kampanye dan Diseminasi
Kebijakan.
Reformasi Kelembagaan
Selain deregulasi dan debirokratisasi, Kemendag juga melakukan reformasi birokrasi. Reformasi
birokrasi di lingkungan Kemendag telah meraih beberapa penghargaan, yaitu penghargaan dari
Ombudsman berada di zona hijau nilai 95 dengan tingkat kepatuhan tinggi atas pelaksanaan
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (hasil penilaian 2015). Selain itu, Kemendag juga
meraih nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) predikat BB dengan nilai
73,30 dan penghargaan Opini BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dalam dua tahun
terakhir.
Di samping itu, Kemendag telah berhasil menyusun Roadmap Reformasi Birokrasi Kemendag
Tahun 2015-2019 yaitu dengan dikeluarkannya Permendag No. 26/M-DAG/PER/4/2016 tentang
Roadmap Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan 2015-2019.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Luther Palimbong
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Kasan Muhri
Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528431/021-23528533
Email: [email protected]
Download