SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Bertemu Uni Eropa, Kemendag Sampaikan Deregulasi Ekspor-Impor Jakarta, 14 September 2015 – Pertemuan Working Group on Trade and Investment (WGTI) ke-7 yang berlangsung 10-11 September 2015, di Bali, menjadi ajang sosialisasi paket deregulasi yang sedang dicanangkan pemerintah Indonesia. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan daya saing di sektor industri dan membuka peluang bisnis dan investasi yang lebih luas. Deregulasi dan debirokratisasi akan dilaksanakan secara bertahap pada akhir September dan akan diselesaikan pada akhir Oktober 2015. “Indonesia dan Uni Eropa sepakat bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua pihak perlu untuk lebih ditingkatkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang saat ini dalam kondisi yang relatif stagnan," jelas Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Bachrul Chairi, di Jakarta (14/9). Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Bachrul Chairi, dan Delegasi Uni Eropa dipimpin oleh Direktur Direktorat C-Asia dan Amerika Latin, Komisi Eropa, Helena König. “Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 7% per tahun sehingga kita harus meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi, termasuk dengan Uni Eropa, terutama melalui kerja sama teknis guna meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar Uni Eropa,” ungkap Bachrul. Isu-isu yang menjadi perhatian Indonesia dalam pertemuan kali ini adalah hambatan ekspor Indonesia di Uni Eropa, seperti kampanye negatif terhadap produk minyak sawit Indonesia. Juga dibahas penerapan non-tariff barrier untuk produk-produk pertanian Indonesia seperti kopi, kakao, dan teh, serta masih terhambatnya implementasi Forest Law Enforcement, Governance, and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT-VPA) di masing-masing negara anggota Uni Eropa. Sementara itu, Uni Eropa menyampaikan isu-isu mengenai kebijakan investasi, prosedur impor termasuk untuk produk hortikultura dan hewan atau produk yang berasal dari hewan, dan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah dan rotan. Selain itu, dilakukan juga pembahasan Scoping Paper yang akan dijadikan dasar dalam perundingan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA). Pembahasan Scoping Paper sudah dimulai sejak tahun 2012, namun pada tahun 2013 belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Beberapa isu penting masih di-pending. Tujuannya untuk mendorong terwujudnya kerja sama komprehensif yang saling menguntungkan. Beberapa isu yang ditunda pembahasannya adalah tingkat liberalisasi tarif untuk perdagangan barang, kebijakan bea keluar, competition policy, perdagangan dan pembangunan yang berkelanjutan, pengadaan barang/ jasa pemerintah, animal welfare, dan investasi. Pertemuan berlangsung dalam atmosfer yang konstruktif. Masing-masing pihak dapat saling memahami concerns dari pihak lainnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kedua pihak telah memiliki dasar dan pemahaman bersama terkait isu-isu menghambat dan telah menemukan common ground and understanding. Pembahasan lebih detail akan dikomunikasikan lebih lanjut. Perdagangan Menurun Total perdagangan Indonesia dan Uni Eropa pada tahun 2014 mencapai USD 29,6 miliar yang terdiri dari ekspor senilai USD 16,9 miliar dan impor sebesar USD 13,7 miliar. Total perdagangan pada periode Januari-Juni 2015 senilai USD 13,4 miliar atau menurun sebesar 10,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 senilai USD 15 miliar. Rata-rata pertumbuhan total perdagangan Indonesia-Uni Eropa dalam lima tahun terakhir (2009-2014) sebesar 1,1%. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Uni Eropa meliputi minyak sawit, alas kaki, kopra, kopi, dan peralatan elektronik. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Uni Eropa meliputi peralatan elektronik untuk telepon, permesinan, obat-obatan, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang. Terkait penanaman modal, dalam 5 tahun terakhir (2010-2014), nilai investasi Uni Eropa di Indonesia mencapai USD 11,79 miliar dengan total proyek berjumlah 3.350 buah. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Ani Mulyati Kepala Pusat Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Syamsul Bahri Siregar Sekretaris Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3442576/021-3858206 Email: [email protected]