KEWENANGAN UNI EROPA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI NEGARA YANG BUKAN ANGGOTANYA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL Novrizal Aji 110110070465 ABSTRAK Dalam penyelesaian suatu konflik, Piagam PBB memberikan kewenangan pada organisasi regional untuk terlibat menyelesaikan konflik yang terjadi di negara anggotanya. Uni Eropa sebagai suatu organisasi regional justru lebih banyak terlibat dalam penyelesaian konflik yang terjadi di negara yang bukan anggotanya. Hal tersebut berbenturan dengan yurisdiksi organisasi regional setempat yang lebih berhak terlibat dalam penyelesaian konflik di suatu negara. Di lain pihak Uni Eropa mempunyai kebijakan luar negeri yang memperkenankan Uni Eropa melakukan intervensi terhadap suatu negara dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Selain itu Uni Eropa seringkali bertindak sebelum atau tanpa pemberian mandat dari Dewan Keamanan PBB selaku pemegang tanggung jawab utama dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kesesuaian kewenangan Uni Eropa dalam menyelesaikan konflik di negara yang bukan anggotanya dengan hukum internasional dan tindakan yang dapat diambil Dewan Keamanan PBB apabila kewenangan Uni Eropa tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis dengan mengkaji dan meneliti data sekunder berupa sumber-sumber hukum internasional dan bahan-bahan kepustakaan terkait. Penelitian ini meliputi penelitian terhadap instrumen hukum Uni Eropa yang memuat kebijakan Uni Eropa untuk terlibat dalam penyelesaian konflik dan menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Penelitian juga dilakukan terhadap instrumen hukum internasional yang mengatur mengenai kewenangan organisasi regional dalam penyelesaian konflik di negara anggotanya, serta instrumen hukum internasional yang mengatur masalah pelarangan intervensi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat diketahui bahwa kewenangan Uni Eropa dalam penyelesaian konflik yang terjadi di negara-negara yang bukan anggotanya tidak sesuai dengan hukum internasional. Keterlibatan Uni Eropa tersebut bertentangan dengan prinsip non-intervensi di mana Uni Eropa sering bertindak sebelum atau tanpa mandat dari Dewan Keamanan PBB, yang mana telah melanggar Pasal 2 ayat (7) Piagam PBB and Resolusi Majelis Umum No. 2625 tahun 1970. Piagam PBB dalam Pasal 5 dan 6 memberikan upaya bagi Dewan Keamanan PBB untuk menindak negara-negara anggota Uni Eropa yang melanggar hukum internasional, namun hal tersebut sulit dilakukan dikarenakan pengaruh politik dari negara-negara anggota Uni Eropa yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. iv THE AUTHORITY OF THE EUROPEAN UNION CONCERNING CONFLICT RESOLUTION IN THE EU NON-MEMBER STATES ACCORDING TO INTERNATIONAL LAW Novrizal Aji 110110070465 ABSTRACT In a conflict resolution, the United Nations Charter sets the authorization of regional organization to involve in conflict resolution in its member states. European Union as a regional organization more often involved in non EU states. This is contradicted with jurisdiction of other regional organizations that more entitled to involve in conflict resolution. In the other hand, EU has a foreign policy that allows EU to intervene a state in maintaining international peace and security. EU often acts before or without a mandate from UN Security Council as the holder of primary responsibility in maintaining international peace and security. This research aims to detemine compatibility the EU authority concerning conflict resolution in its nonmember states with the international law and measures can be taken by UN Security Council whether the EU authority violates the international law or not. The research method used in this research is descriptive analythical method in studying and researching secondary data in the form of international law sources and related literature materials. This research covers EU law instruments contain EU policy to involve in conflict resolution and to maintain international peace and security. This research also covers international law instruments regulate authorization of regional organization concerning conflict resolution in its member states, and international law instruments regulate non-intervention principles. According to this research, it shows that EU authority concerning conflict resolution in its non-member states is incompatible with international law. The EU involvement in conflict resolution is incompatible with non-intervention principles in which EU often acts before or without a mandate from UN Security Council, as it violates Article 2 (7) UN Charter and UNGA Resolution No. 2625 (1970). UN Charter sets measures for UN Security Council to enforce sanctions to the EU member states that violate international law based on Article 5 and 6 UN Charter, however it is difficult to be realized because of dominant political influence of the EU member states in international forums, as it recognized that two EU member states are the permanent members of UN Security Council. v