PENGARUH ZIKIR (MEMBACA AL-QURAN)

advertisement
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENGARUH ZIKIR (MEMBACA AL-QURAN) TERHADAP
PERUBAHAN KADAR HORMON T4 (TETRAIODOTIRONIN) PADA
QORI DILINGKUNGAN IPTIQ JAKARTA
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi
Oleh:
PRIMADONA
NIM: 104102003257
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Skripsi dengan Judul
PENGARUH ZIKIR (MEMBACA AL-QURAN) TERHADAP
PERUBAHAN KADAR HORMON T4 (TETRAIODOTIRONIN) PADA
QORI DILINGKUNGAN IPTIQ JAKARTA
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Farmasi
Oleh :
PRIMADONA
NIM 104102003257
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. M. Yanis Musdja,M.Sc.Apt
NIP. 330 003 139
Drs. H. Ahmad Ghalib, M.A
NIP. 150 186 609
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Drs. M. Yanis Musdja,M.Sc.Apt
NIP. 330 003 139
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: PRIMADONA
NIM
: 104102003257
Judul
: Pengaruh Zikir (Membaca Al-Quran) Terhadap Perubahan Kadar
Hormon T4 (Tetraiodotironin) Pada Qori Dilingkungan IPTIQ
Jakarta
Dinyatakan bahwa skripsi dari mahasiswa ini telah disetujui, diperiksa dan
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Pembimbing
Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt
Pembimbing I
Drs. H. Achmad Gholib, M.A
Pembimbing II
Penguji
Zilhadia, M.Si, Apt
Penguji I
Farida Sulistiawaty, M.Si, Apt
Penguji II
Alfiah, M.A
Penguji III
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt
NIP. 330.003.139
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. DR (hc). Dr. M.K Tadjudin, Sp. And
Tanggal Lulus : 28 Januari 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Januari 2010
PRIMADONA
NIM : 104102003257
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRACT
Zikir is psycho-religious therapy which enhances peace in mind as well as
soul and assists to improve body defense. This research aims to examine the
influence of zikir (reciting Al-Quran) to T4 (tetraiodotironin) levels in the blood.
This research was conducted over fifteen healthy volunteers who come from
Lembaga Tahfizd and Tilawah Al-Quran at IPTIQ Jakarta. Those volunteers’
blood was taken before and after conducting zikir for an hour. Then, the blood
was controlled and examined its T4 (tetraiodotironin) using ELISA method
through IMMULITE equipment. The datas was then analyzed by using statistic
method examination T-paired (paired T-tes) and showed significant result that
was p = 0.251 (p>0.05). From this research was also found that zikir in an hour
would not influenced significantly over kadar T4 (tetraiodotironin) levels of
bloods of healthy volunteers.
Keywords : T4 (tetraiodotironin), Zikir.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK
Zikir merupakan terapi psikoreligius yang bisa mendatangkan ketenangan
jiwa dan membantu meningkatkan ketahanan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh zikir (membaca Al-Quran) terhadap nilai kadar T4
(tetraiodotironin) didalam darah. Penelitiaan ini dilakukan terhadap sukarelawan
sehat sebanyak 15 orang yang berasal dari Lembaga Tahfizd dan Tilawah AlQuran di IPTIQ Jakarta. Sukarelawan sehat tersebut diambil darahnya sebelum
dan sesudah melakukan zikir selama 60 menit. Kemudian darah tersebut diukur
kadar T4 (tetraiodotironin) dengan metode ELISA menggunakan alat
IMMULITE. Data tersebut dianalisis dengan metode statistik uji T-berpasangan
(paired T-tes) dan menunjukkan hasil nilai signifikansi adalah p = 0.251 (p>0.05).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa zikir selama 60 menit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kadar T4 (tetraiodotironin) didalam darah
sukarelawan sehat.
Kata kunci : T4 (tetraiodotironin), Zikir.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala
karunia rahmat dan kemudahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tak
lupa penulis sampaikan kepada junjungan Rasullah Muhammad S.A.W atas
segala petunjuk dan bimbingannya menuju jalan yang diberkati Allah.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “PENGARUH
ZIKIR (MEMBACA AL-QURAN) TERHADAP PERUBAHAN KADAR
HORMON T4 (TETRAIODOTIRONIN) PADA QORI DILINGKUNGAN
IPTIQ JAKARTA”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, sebagai rasa hormat penulis sampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada yang terhormat.
Ayahanda Awizar dan Ibunda Rosmawati tercinta, yang telah melahirkan,
mambesarkan, mendidik dengan tulus ikhlas dan penuh kasih sayang. Penulis
menyadari, mustahil penulis dapat mencapai pendidikan yang setingkat ini tanpa
pengorbanan keduanya. Oleh karena itu, ayah dan bunda, penulis memohon
kepada pencipta langit dan bumi, agar keduanya senantiasa dalam keadaan sehat
dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Datuk Yusuf Ramli & Kakak Astri yang senantiasa membimbing penulis
hidup kearah yang baik, dan selalu memberikan limpahan kasih sayang serta
motivasi terhadap penulis dalam menyelesaikan pendidikan SI.
Adik tercinta Azwardi, Deni Asra, Adek Fitri dan Nur Anisa Ulfa, yang
telah banyak memberi semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah, Prof. DR (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp. And.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Drs. M. Yanis Musdja,M.Sc.Apt, sebagai pembimbing I sekaligus Ketua
Jurusan Farmasi yang telah banyak mencurahkan tenaga dan pikirannya serta
selalu memberikan inspirasi dan mengembangkan wawasan penulis, terutama
dalam konsep skripsi ini, serta selalu memberikan motivasi, dorongan dan juga
konsep solusi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Drs. H. Ahmad Ghalib sebagai pembimbing II sekaligus Pembantu Dekan
Bidang Administrasi Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan
sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan saran-saran, kemudahan,
motivasi serta mengarahkan penulis sehingga penelitian ini dapat terlaksana dan
terselesaikan dengan baik.
Dra. Neneng Gusniarti sebagai Koordinator Laboratorium Makmal
Terpadu FKUI yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir.
Seluruh staf pengajar Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tidak mengenal lelah
dalam memberikan wawasan ilmunya, sehingga dapat mewarnai pola pikir dan
pola laku penulis.
Drs. H. Abdur Rokhim Hasan, M.A, sebagai Rektor Lembaga Tahfizd dan
Tilawah al-Quran Institut PTIQ Jakarta
yang banyak membantu dalam
penyelesain skripsi ini, terutama dalam memberikan izin kepada penulis
menjadikan mahasiwa PTIQ sebagai objek penelitian.
Terima kasih penulis sampaikan kepada kawan yang terhormat saudara
Marvel yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada kawan-kawan, khususnya kawankawan angkatan 2004-2005 program studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta: Hariri, Bonyx, Mamed, Zay, Fadhil, Purnama, Mu’min, Didin, Nanda,
Ony, Arif, Ifeth, Fira, Titi, Mila, Ipeh, Wiwit, Dian, Dini, Achy, Tuti, Rakhma,
Nenda, Yanti, Novi, Putri, Citra, Devy, Lela, Septi yang tidak henti-hentinya
memberikan motivasi dan berkenan memberikan berbagai buku, jurnal, untuk
dikopikan.
Sahabat tercinta Himpunan Mahasiswa Riau (HIPEMARI) Jakarta yang
telah mewarnai kehidupan penulis dan selalu memberikan dukungan dalam
menyelesaikan pendidikan SI.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada saudari Nuvuz
yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian dan penyusunan
skripsi.
Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, karena
banyaknya pihak yang telah membantu penulis.
Kepada semuanya, semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa menerima
segala amal-nya dan mengampuni segala kesalahan-nya dan penulis berharap
semoga penelitian ini bermenfaat untuk kesehatan masyarakat dan mewarnai
dunia ilmu pengetahuan. Amin.
Penulis
Jakarta, Januari 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN PERNYATAAN
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Batasan Penelitian
4
1.3. Rumusan Masalah
4
1.4. Hipotesa
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Zikir
6
2.1.1. Pengertian Zikir
6
2.1.2. Keutamaan Zikir
8
2.1.3. Macam dan Bentuk Zikir
10
2.1.4. Pengaruh Bacaan Zikir Bagi Kesehatan Jiwa
16
2.2. Hormon
18
2.2.1. Definisi Hormon
18
2.2.2. Hormon Tiroksin
18
2.2.3. Sekresi Hormon Tiroksin
19
2.2.4. Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroksin
22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.2.5. Fungsi Dalam Jaringan
23
2.2.6. Efek Terhadap Pertumbuhan
25
2.2.7. Efek Pada Mekanisme Tubuh
25
2.3. Metoda ELISA
BAB III
2.3.1. Pengenalan ELISA
30
2.3.2. Prinsip Tes ELISA
30
2.3.3. Komponen Pemeriksaan ELISA
32
2.3.4. Karakteristik Pemeriksaan
33
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
BAB IV
30
35
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian
37
4.2. Bahan dan Alat
37
4.2.1. Bahan
37
4.2.2. Alat
37
4.3. Rancangan Penelitian
38
4.4. Prosedur Kerja
38
4.5.
BAB V
5.1.
4.4.1. Prosedur Analisis Sampel Darah
38
4.4.2. Analisis Kadar Tetraiodotironin (T4)
39
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
5.1.1. Hasil Pengukuran T4
5.2.
5.3.
39
Analisis Data dengan Metode Statistik (SPSS)
41
41
43
5.2.1. Test of Normality
43
5.2.2. Paired T-Test
43
Pembahasan
44
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
50
6.2. Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
51
DAFTAR LAMPIRAN
53
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR LAMPIRAN
I.
Alat Immulite
55
Perangkat Alat Analisa Sample Darah
56
III.
Gambar Kelenjar Tiroid
60
IV.
Susunan Tiga Dimensi Hormon Tiroksin
60
Penampang Kelenjar Tiroid
61
Alur Penelitian
62
Data Hasil Analisa Sample Darah T4(tetraiodotironin)
63
Tabel Data Hasil Kuesioner
64
Surat Pernyataan Kesedian Menjadi Subyek Penelitian
65
Kuesioner Sensus Responden Penelitian
66
Surat Kerja Sama dengan Pihak Institut PTIQ Jakarta
68
II.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Zikir adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mendatangkan
ketentraman jiwa dan raga. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :
‫ﻟﻘﻠ‬
ِ‫ﺘ ﻤﺌِ ﻗﻠ ﺒﻬ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ َﻻ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ ﺘ ﻤﺌ‬
‫ﻤﻨ‬
‫ﻟﱠ ِﻴ‬
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
(QS Ar-Ra'd 13: 28).
Zikir juga merupakan amal yang paling baik yang dapat meningkatkan
derajat disisi Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda :“ Tidak inginkah
kalian kuberitahu tentang amal yang paling baik yang dapat meningkatkan
derajat kalian dihadapan Allah, yang lebih baik daripada mensedekahkan emas
dan perak yang lebih baik daripada kalian berperang melawan musuh, lalu kalian
saling memukul dengan mereka? Kaum muslimin menjawab, “ ya tentu saja kami
ingin”, rasulullah bersabda : “ yaitu zikir kepada Allah yang Maha Agung dan
Maha Tinggi. Hadits nabi yang diriwayatkan Imam Muslim, Nassai dan Bazzar.
Selain bermakna ibadah, zikir juga bisa dijadikan sebagai
terapi
penyembuh penyakit jika ibadah zikir dilakukan secara terus menerus. Prof Dr H
Dadang Hawari (2003) mengatakan, berzikir bisa menjadi unsur penyembuh
penyakit. Kondisi dunia saat ini memungkinkan orang terkena gangguan berbagai
penyakit bahkan gangguan jiwa. Zikir merupakan terapi psikoreligius yang dapat
membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme untuk penyembuhan penyakit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Disamping mempunyai makna ibadah, zikir juga dapat menghapus dosa,
mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari berbagai penyakit.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan
ketahanan tubuh, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, meningkatkan usia
harapan (Mc. Leland, 1998). Begitu sebaliknya, kondisi tubuh yang tidak stabil
menyebabkan rentan terhadap infeksi, dapat mempercepat perkembangan sel
kanker, dan meningkatkan metastasis (Putra ST, 1997).
Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, doa dan zikir mengandung unsur
psikoterapieutik. Pasikoreligius terapi ini mengandung kekuatan spiritual
kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme (harapan
kesembuhan). Dua hal ini, yaitu rasa percaya diri (self confidence) dan optimisme,
merupakan dua hal yang sangat essensial bagi penyembuhan suatu penyakit di
samping obat-obatan dan tindakan medis yang diberikan (Hawari, 1998).
Dr. Moh. Sholeh, psikiater, penulis disertasi Pengaruh Salat Tahajjud
terhadap Peningkatan Respons Ketahanan Tubuh Imunologik, Suatu Pendekatan
Psikoneuroimunologi (2000), menyatakan bahwa sholat, zikir dan doa merupakan
autosugesti yang dapat mendorong seseorang berbuat sesuai dengan yang
didoakan dan dapat membentuk keseimbangan tubuh (homeostasis) dan
membantu meningkatkan respon ketahanan tubuh.
Secara fisiologis irama yang mengatur irama kehidupan manusia adalah
hormon. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku,
keseimbangan dan metabolisme. Sekresi hormon diatur oleh hipotalamus,
hipotalamus akan bekerja dengan baik dan maksimal apabila kondisi tubuh dalam
keadaan yang stabil. Didalam penelitian ini, hormon yang dimaksud adalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
hormon T4 (tetraiodotironin). Hormon T4 (tetraiodotironin) mempunyai efek
umum dan efek yang spesifik terhadap pertumbuhan. Efek hormon T4
(tetraiodotironin) terhadap pertumbuhan lebih nyata terutama pada masa
pertumbuhan anak-anak. Pada penderita hipotiroidisme, kecepatan pertumbuhan
menjadi sangat tertinggal. Pada penderita hipertiroidisme, seringkali terjadi
pertumbuhan tulang yang sangat berlebihan, sehingga anak tadi menjadi lebih
tinggi daripada anak lainnya. Akan tetapi, tulang akan menjadi lebih cepat matang
dan pada umur yang muda epifisisnya sudah menutup, sehingga lama
pertumbuhan lebih singkat dan tinggi badan akhir semasa dewasa mungkin
malahan lebih pendek (Guyton, Hall 1997).
Ibadah zikir mengandung unsur spiritual, pikiran dipusatkan pada Allah
SWT yang kemudian pada akhirnya muncul suatu harapan (hope), rasa percaya
diri (self confidence) pada diri seseorang, sehingga membentuk kondisi tubuh
yang homeostasis dan akhirnya kekebalan tubuh meningkat. Kondisi tubuh seperti
ini akan membantu sekresi hormon T4 (tetraiodotironin) menjadi normal karena
adanya respon emosional tubuh yang positif dari pengaruh berzikir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berzikir terhadap
sekresi kadar hormon T4 (tetraiodotironin) didalam darah. Penelitian dilakukan
dengan mengambil sukarelawan dari Qori penghapal Al Quran sebanyak 15 orang
di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (IPTIQ) Jakarta. Pengujian dilakukan
dengan pengambilan sampel darah dan dianalisis dengan metode ELISA
menggunakan alat IMMULITE terhadap hormon T4 (tetraiodotironin).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1.2.
Batasan Penelitian
Zikir kepada Allah secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat
bentuk, hal ini didasarkan pada aktivitas apa yang digunakan untuk mengingat
Allah:
1. Zikir pikir (tafakur)
2. Zikir dengan lisan atau ucapan
3. Zikir dengan hati (qalbu)
4. Zikir dengan amal perbuatan
Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah Qori penghapal AlQuran. Bentuk zikir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah zikir dengan lisan
atau ucapan disebut juga dengan zikir jahar. Zikir dalam penelitian ini dibatasi
dalam bentuk membaca Al-Quran selama 60 menit. Untuk mengurangi faktor
perbedaan umur dan faktor eksternal lainnya, dilakukan penyeleksian pada
mahasiswa IPTIQ Jakarta. Jumlah sampel yang diambil dari Qori penghafal AlQuran adalah 15 orang.
1.3.
Rumusan Masalah
Didalam ibadah zikir terdapat unsur spiritual, pikiran yang dipusatkan
pada sang pencipta menimbulkan perasaan berserah diri yang pada akhirnya
muncul suatu harapan, ketenangan, sehingga membentuk kondisi tubuh yang
homeostasis sehingga kekebalan tubuh meningkat. Kondisi ini tidak terlepas dari
sistem kerja yang mengatur irama kehidupan manusia yaitu hormon. Penelitian ini
difokuskan pada hormon T4 (tetraiodotironin) didalam darah. Apakah ibadah zikir
(membaca Al-quran) mempunyai pengaruh terhadap perubahan kadar hormon T4
(tetraiodotironin) didalam darah?
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1.4.
Hipotesa
Hipotesa yang diajukan adalah :
Ibadah zikir (membaca Al-quran) mempunyai pengaruh terhadap
perubahan kadar hormon T4 (tetraiodotironin) didalam darah.
1.5.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berzikir terhadap
kadar hormon T4 (tetraiodotironin) didalam darah. Penelitian ini untuk
membuktikan bahwa zikir bisa membentuk kondisi tubuh yang homeostasis dan
dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Kemudian pada akhirnya, selain bermakna
ibadah, zikir juga menjadi terapi kesehatan dalam masyarakat dan dunia medis.
1.6.
•
Manfaat penelitian
Memasyarakatkan zikir sebagai ibadah yang dapat meningkatkan takwa
serta memberikan manfaat yang sangat baik untuk memelihara kesehatan.
•
Menjadikan kerangka dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam
rangka pengembangan terapi zikir khususnya tentang T4 (tetraiodotironin).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Zikir
2.1.1. Pengertian Zikir
Zikir secara etimologi berasal dari asal kata bahasa arab zakara, artinya
mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau
mengerti. Biasanya perilaku zikir diperlihatkan orang hanya dalam bentuk
renungan sambil duduk dengan membaca bacaan-bacaan tertentu. Sedangkan
dalam pengertian terminologi zikir sering dimaknai sebagai suatu amal ucapan
atau amal qauliyah melalui bacaan-bacaan tertentu untuk mengingat Allah.
Berzikir kepada Allah adalah suatu rangka dari rangkaian Iman dan Islam yang
mendapat perhatian khusus dan istimewa dari Al-Quran dan sunnah. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang menyinggung
dan membahas masalah ini. Al-Quran memberi petunjuk bahwa zikir itu bukan
hanya ekspresi daya ingatan yang ditampilkan dengan bacaan-bacaan lidah sambil
duduk merenung, tetapi lebih dari itu, zikir bersifat implementatif dalam berbagai
variasi yang aktif dan kreatif (Alfandi Haryanto, 2008).
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rad:
‫ﻟﻘﻠ‬
ِ‫ﺘ ﻤﺌِ ﻗﻠ ﺒﻬ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ َﻻ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ ﺘ ﻤﺌ‬
‫ﻤﻨ‬
‫ﻟﱠ ِﻴ‬
“yaitu orang-orang beriman dan hati mereka akan menjadi tenang
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenang.” (QS.Ar-Ra’d 13 : 28).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah SWT berfirman dalam surat Thaha :
ِ‫ﻨﺎ ﻟﻠﱠﻴل‬
ِ‫ ﻗﺒ َل ﻠ ِ ﻟﺸﱠﻤ ِ ﻗﺒلَ ﻏ ﺒِﻬﺎ ﻤ‬
‫ﺢ ﺒِﺤﻤ ِ ﺒ‬
‫ﺴﺒ‬
‫ﻓﺎﺼﺒِ ﻋﻠﻰ ﻤﺎ ﻴﻘ ﻟ‬
‫ﻟﻨﱠﻬﺎ ِ ﻟﻌﻠﱠ ﺘ ﻀﻰ‬
َ ‫ﺢ‬
‫ﻓﺴﺒ‬
“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertsbihlah
dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan
bertasbih pulalah pada waktu-waktu dimalam hari dan pada waktu-waktu di
siang hari, supaya kamu merasa tenang” (QS Thaha : 130)
Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan sebuah hadist melalui
Mu’awiyah r.a yang menceritakan:
“Rasulullah Saw. keluar menuju sebagian sahabatnya yang membentuk
suatu halqah (zikir). Beliau bersabda, “Apakah yang menyebabkan kalian dudukduduk membentuk halqah kepada Allah dan memuji-Nya atas karunia-Nya yang
telah menunjukkan kami kepada Islam dan menganugerahkannya kepada kami.
“Beliau bersabda, “Apakah hanya karena Allah, kalian melakukan duduk-duduk
ini? Ingatlah, sesungguhnya aku tidak bermaksud untuk melancarkan suatu
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tuduhan terhadap kalian, melainkan telah datang kepadaku bahwa Allah Swt
membanggakan kalian di kalangan para malaikat.”
Bilamana seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah , maka dia
akan merasa dekat dengan Allah dan berada dalam perlindungan serta penjagaanNya. Dengan demikian, akan timbul pada dirinya perasaan percaya pada diri
sendiri, teguh, tenang, tenteram dan bahagia. Firman Allah SWT :
ِ
‫ﻟِﻲ ﻻ ﺘﻜﻔ‬
‫ﺸﻜ‬
‫ﻓﺎ ﻜ ﻨِﻲ َ ﻜ ﻜ‬
“Karena itu ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan selalu ingat pula
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan jangan lah kamu mengingkari
nikmat-Ku” (Al-Baqarah 2 : 152)
Ingat akan Allah, menimbulkan perasaan tenang dan tenteram dalam jiwa,
merupakan terapi bagi kegelisahan manusia ketika dia mendapatkan merasa
dirinya lemah tidak mempunyai penyangga dan penolong menghadapi berbagai
tekanan dan bahaya kehidupan (Ahmad Husain Ali Salim, 2006).
2.1.2. Keutamaan Zikir
Berzikir kepada Allah adalah ibadah sunnah yang teramat mulia. Zikir
adalah peringkat doa yang paling tinggi, yang di dalamnya tersimpan berbagai
keutamaan dan manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan kita. Bahkan
kualitas diri kita di hadapan Allah sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas
zikir kita kepada-Nya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Allah SWT berfirman :
ِ‫ﻟﻠﱠﻪ‬
‫ﻟﻤﻨﻜ ِ ﻟ ِﻜ‬
‫ﻟﺼﻠﺎ ﺘﻨﻬﻰ ﻋ ِ ﻟﻔﺤﺸﺎ‬
ِ ‫ﻟﻜِﺘﺎ ِ َﻗِ ِ ﻟﺼﻠﺎ‬
ِ‫ﺘلُ ﻤﺎ ُ ﺤِﻲ ِﻟﻴ ﻤ‬
‫ﻟﻠﱠﻪ ﻴﻌﻠ ﻤﺎ ﺘﺼﻨﻌ‬
‫َﻜﺒ‬
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Ankabut 29 : 45)
Sebenarnya, semua ibadah adalah mengingat Allah atau menunjang untuk
mengingat Allah. Dalam sholat, seseorang berdiri mengucapkan takbir, membaca
Al Quran, mengucapkan tasbih sewaktu ruku’ dan sujud, mengucapkan hamdalah
dan solawat kepada Rasulullah SAW, kemudian selesai sholat dilanjutkan dengan
mengucapkan kalimat-kalimat istighfar, tasbih, hamdalah, takbir dan doa kepadaNya, semua itu merupakan tindakan perbuatan untuk mengingat Allah SWT
(Ahmad Husain Ali Salim, 2006).
Mengingat Allah dengan tulus dan ikhlas karena mengharap ridha-Nya,
maka sesungguhnya kita adalah orang yang mulia dan dimuliakan Allah,
sebaliknya jika kita lalai dari mengingat Allah maka sesungguhnya kita termasuk
golongan manusia yang sangat merugi, manusia rendah, hina, dan tak berguna.
Dan sesungguhnya tiada yang lebih baik dan berharga bagi seorang hamba yang
hidup di bumi Allah ini,
selain mendapatkan cinta dan kasih dari Allah.
Sedangkan cinta dan kasih sayang itu, hanya akan Allah berikan kepada hamba-
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
hamba-Nya yang bersedia melakukan perbuatan yang paling Allah sukai dan
cintai, yakni banyak menggingat-Nya. Bukan hanya cinta dan kasih Allah yang
kita peroleh jika kita bersedia mengisi hari dan hati kita dengan menggingat Allah,
tetapi mengingat Allah juga akan memberikan kita perasaan aman dan tentram, ini
artinya kita akan terbebas dari gundah, cemas, dan gelisah (Alfandi Haryanto,
2008).
Dalam firman Allah:
‫ﻟﻘﻠ‬
ِ‫ﺘ ﻤﺌِ ﻗﻠ ﺒﻬ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ َﻻ ﺒِ ِﻜ ِ ﻟﻠﻪِ ﺘ ﻤﺌ‬
‫ﻤﻨ‬
‫ﻟﱠ ِﻴ‬
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram. “ (QS.Ar-ra’d 13 : 28)
Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan
ketentraman hati. Berzikir kepada Allah adalah suatu ibadah yang membawa
ketenangan dan penyembuhan jiwa. Hadist riwayat Baihaqi : Menyebut-nyebut
Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah
penyakit (artinya penyakit akhlak).
2.1.3. Macam dan Bentuk Zikir
Telah dikatakan sebelumnya bahwa zikir adalah aktifitas untuk mengingat
Allah, mengingat akan kesucian zat dan sifat-Nya, mengingat akan nikmat dan
karunia yang telah Allah berikan, mengingat akan keagungan dan kemulian-Nya,
mengingat cinta dan kasih yang telah Dia curahkan kepada kita, baik dengan lisan
maupun perbuatan (Abdul Rosul, 2007).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
‫ِ ﺒﻨﺎ‬
َ‫ِ ﻷ‬
‫ﻓِﻲ ﺨﻠ ِ ﻟﺴﻤﺎ‬
‫ﻴﺘﻔﻜﱠ‬
ِ‫ﻋﻠﻰ ﺠﻨ ﺒِﻬ‬
ِ ‫ﻟﻨﱠﺎ‬
‫ﻟﻠﻪ ﻗِﻴﺎﻤﺎ ﻗﻌ‬
‫ﻫ ﺒﺎ ِﻼ ﺴﺒﺤﺎﻨ ﻓﻘِﻨﺎ ﻋ‬
‫ﻟﱠ ِﻴ ﻴ ﻜ‬
‫ﻤﺎ ﺨﻠﻘ‬
“ (yaitu orang-orang yang menginggat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring,dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata); Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka periharalah kami dari siksa api
neraka.” (Ali- Imron : 191)
Selain memberitahukan kepada kita terkait waktu untuk mengingat Allah,
penggalan ayat diatas juga menunjukan kepada kita dua bentuk atau jenis zikir
kepada Allah. Pertama, zikir pikir atau tafakur, yakni mengingat Allah dengan
cara memikirkan, menelaah dan merenungkan, ayat-ayat Allah, baik ayat qauliyah
(Al-Quran) atau ayat kauniyah (alam semesta) ciptaan-Nya. Kedua, zikir lisan
(ucapan) yaitu zikir kepada Allah yang dilakukan dengan cara menyebut dan
mengingat Allah dengan perkataan lisan atau membaca bacaan zikir tertentu dan
dapat didengar telinga orang yang bersangkutan atau orang lain. Selain kedua
bantuk zikir tersebut, Al-Quran juga mengemukakan bentuk zikir lain, yakni zikir
dengan qalbu (hati) dan zikir dengan ‘amal (perbuatan). Tentang zikir qalbu (hati)
ini diungkapkan Allah dalam Al-Quran (Sangkan, 2004).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :
‫ﻤ‬ ‫ ﻵﺼﺎلِ ﻻ ﺘﻜ‬‫ﻟﻘ ِل ﺒِﺎﻟﻐ‬
ِ‫ﻟﺠﻬ ِ ﻤ‬
‫ﺒ ﻓِﻲ ﻨﻔﺴِ ﺘﻀ ﻋﺎ ﺨِﻴﻔﺔ‬
‫ﻜ‬
‫ ﻟﻐﺎﻓِﻠِﻴ‬.
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri
dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. “(QS.Al-Araf: 205)
Dengan demikian, maka zikir kepada Allah secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi empat bentuk atau jenis. Hal ini didasarkan pada
aktivitas apa yang digunakan untuk mengingat Allah, yaitu :
1. Zikir pikir (tafakur)
2. Zikir dengan lisan atau ucapan
3. Zikir dengan hati (qalbu)
4. Zikir dengan amal perbuatan
1. Zikir Pikir (Tafakur)
Al-Quran menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan yang paling
unggul, paling mulia derajat dan kedudukannya, yang telah diciptakan dengan
bentuk dan susunan tubuh yang sangat baik dan sempurna atau sebaik-baiknya
bentuk.
Sebagai ciptaan
yang
paling
baik
dan unggul,
maka
Allah
menganugerahinya berbagai potensi yang luar biasa. Dan salah satunya dari
sekian banyak potensi manusia adalah potensi kecerdasan yaitu kemampuan untuk
berfikir. Sesungguhnya kecerdasan merupakan potensi yang hanya dimiliki oleh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
manusia, sebagai karunia Allah kepada manusia. Oleh karena itu, melalui AlQuran Allah memerintahkan agar manusia memelihara dan memanfaatkan potensi
tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk memahami, berfikir dan memikirkan
tentang fenomena alam, merenungkan, dan menelaah Al-Quran, dan diri manusia
sendiri. Berfikir dan bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi, bahtera yang
luas dan membawa berbagai hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita,
memikirkan tentang diri kita sendiri sebagai sosok ciptaan dan hamba Allah yang
diciptakan dengan teramat indah dan sempurna, merenungkan dan memikirkan
makna dan serta kandungan Al-Quran adalah bentuk dari zikir kepada Allah,
yakni zikir pikir. Sungguh betapa penting dan berharganya Al-Quran bagi
manusia, oleh karena itu sudah seharusnya jika kita menjadikannya sebagai
pegangan dan landasan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Serta
menjadikanya sebagai bahan bacaan dan perenungan dalam keseharian kita.
Karena membaca, merenungi dan men-tadabburi makna serta isi dan kandungan
Al-Quran adalah perintah Allah, yang memiliki kualitas nilai pahala yang sangat
besar di sisi Allah (Alfandi Haryanto, 2008).
2.
Zikir Lisan
Zikir lisan dapat dimaknai dengan zikir yang diucapkan dengan lisan dan
dapat didengar oleh telinga, didengar oleh orang yang bersangkutan maupun
orang lain. Menyebut dan mengingat Allah dapat dibedakan menjadi dua macam,
yakni zikir yang dilakukan dengan suara yang pelan (sirr) atau berbisik (hams)
dan dengan zikir yang dilaksanakan dengan suara yang keras dan bersama-sama
(jahr), seperti tilawah (qori) istighatsah atau doa bersama yang dewasa ini sering
dilakukan kelompok organisasi keislaman. Zikir dengan cara ini sangat baik bagi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pemula sebab dengan menyebut dan mengingat nama Allah dengan lisan,
maksudnya diucapkan dengan lisan dan dapat didengar telinga orang yang
bersangkutan dapat membantunya untuk menghilangkan dan menghapuskan halhal lain yang melintas dalam pikiran selain Allah. Selain itu, zikir dengan lisan
secara bersama-sama (tilawah, istighatsah, doa bersama dan lain-lain), juga dapat
dijadikan sebagai metode dakwah Islamiah yang sangat baik bagi perkembangan
dan kemajuan Islam di masa depan (Alfandi Haryanto, 2008).
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
‫ﺘﺒﺘﱠلْ ِﻟﻴﻪِ ﺘﺒﺘِﻴﻼ‬
‫ﻜِ ﺴ ﺒ‬

“Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh
ketekunan. “(QS.Al-Muzzammil : 8 )
3. Zikir Qalbu
Zikir qalbu adalah aktivitas mengingat Allah yang dilakukan dengan hati
atau qalbu saja, artinya sebutan itu dilakukan dengan ingatan hati. Zikir qalbu
juga dapat dimaknai dengan melaksanakan zikir dengan lidah dan hati,
maksudnya lidah menyebut lafal tertentu dengan lafazh zikir, dengan suara yang
pelan dan hati mengingat dengan meresapi maknanya. Zikir dengan hati adalah
zikir yang sangat baik dan utama, karena zikir dengan cara ini dapat
menghantarkan kita untuk lebih khusuk, terhindar dari bahaya riya’ dan
memberikan kesan yang mendalam. Sesunguhnya hati atau sering juga disebut
dengan istilah qalbu merupakan bagian paling penting dalam tubuh kita, sebab
hati-lah yang menjadi barometer baik dan tidaknya seseorang, dengan perkataan
lain, kita akan menjadi baik jika hati kita baik, sebaliknya kita akan menjadi buruk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dalam pandangan Allah jika hati kita buruk. Hati adalah komponen psikis manusia
yang harus senantiasa dijaga agar tidak mudah sakit atau bahkan mati, karena
sesungguhnya hati kita ini mudah terserang penyakit dan mati. Hati atau qalbu
akan rusak ketika hati tidak diisi dengan energi dan makanan, dan sumber energi
yang di butuhkan hati tiada lain adalah zikrullah (Muhammad Makhdlori, 2008).
Dalam Firman Allah:
‫ﻤ‬ ‫ ﻵﺼﺎلِ ﻻ ﺘﻜ‬‫ﻟﻘ ِل ﺒِﺎﻟﻐ‬
ِ‫ﻟﺠﻬ ِ ﻤ‬
‫ﺒ ﻓِﻲ ﻨﻔﺴِ ﺘﻀ ﻋﺎ ﺨِﻴﻔﺔ‬
‫ﻜ‬
‫ﻟﻐﺎﻓِﻠِﻴ‬
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS.Al-Araf :
205 )
4.
Zikir Amal
Bentuk dan macam zikir lain adalah zikir dengan amal perbuatan. Yang
dimaksud dengan zikir amal perbuatan disini adalah setiap perbuatan atau
aktivitas seseorang yang baik dan dapat menghantarkanya untuk teringat kepada
Allah. Zikir amal juga dapat diartikan sebagai tindakan yang didasarkan pada
aturan dan ketentuan Allah. Zikir secara alamiyah ini terwujud dalam bentuk
kesediaan kita untuk menjadikan Allah sebagai sumber utama dan motivasi dari
setiap aktivitas dan tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian pula dengan tujuan akhir yang hendak di capai tidak lain adalah ridha
Allah semata. Sesungguhnya zikir itu bertalian pada perbuatan, kerja keras, dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kesengsaraan, dan ia tidak berarti berdiam disudut-sudut masjid atau diam
dirumah dengan mempraktekan zikir tanpa memiliki pengaruh apapun didalam
masyarakatnya, lingkungannya, keluarganya atau dirinya sendiri. Oleh karena itu,
seseorang yang berzikir kepada Allah ‘azzawa wa jalla dan bekerja adalah lebih
disukai oleh Allah dan lebih dekat pada rahmat dan karunia-Nya dari pada
seseorang yang berzikir yang tidak bekerja (Abdul Rosul, 2007).
2.1.4. Pengaruh Bacaan Zikir Bagi Kesehatan Jiwa
Berangkat dari kenyataan masyarakat modern, khususnya masyarakat
barat yang dapat digolongkan the post industrial society telah mencapai puncak
kejayaan dan kenikmatan materi justru berbalik dari apa yang diharapkan, yakni
mereka dihinggapi rasa cemas, sehingga tanpa disadari integritas kemanusiaannya
tereduksi, dan terperangkap dalam jaringan system rasionalitas teknologi yang
sangat tidak manusiawi. Akhirnya mereka tidak mempunyai pegangan hidup yang
mapan. Lebih dari itu muncul dekadensi moral dan perbuatan brutal serta tindakan
yang dianggap menyimpang. Dalam kenyataannya, filsafat rasionalitas tidak
mampu memenuhi kebutuhan pokok manusia dan aspek nilai lainnya. Manusia
mengalami kehampaan spiritual, yang mengakibatkan gangguan kejiwaan. Islam
sebagai agama rahmatan lil’alamin menawarkan suatu konsep dikembangkan
nilai-nilai ilahiah dalam batin seseorang.
Banyak manusia yang gelisah hatinya ketika mereka tidak memiliki
pegangan yang kuat dengan keimanan. Kegelisahan jiwa manusia modern
khususnya dibarat dikarenakan tipisnya pegangan iman kepada Tuhan.
Merebaknya paham materialisme dan individualisme serta kapitalisme membuat
masyarakat modern kehilangan kendali. Nilai-nilai keagamaan tidak lagi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diangagap sakral, akibatnya banyak tempat-tempat agama dibarat kehilangan
jemaatnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan berdampak pada masyarakat
muslim. Akan tetapi dengan kuatnya iman dengan pendekatan zikir kepada tuhan,
maka diharapkan kaum muslimin tetap terkendali dan spiritualisme akan tetap
memiliki daya pengikat yaitu hati selalu tertuju kepada Allah. Kenyataan
menunjukan bahwa orang-orang yang kehilangan kepercayaan diri lantaran
banyaknya kesalahan atau dosa misalnya telibat masalah prostitusi, narkotika, dan
obat-obatan terlarang, masalah kriminal, kesulitan ekonomi dan lain-lain. Mereka
yang kehilangan pegangan keagamaan akan mampu bangkit dengan pencerahan
keagamaan melalui zkir. Di pondok Nabah, pondok pesantren Suralaya
Tasikmalaya, para pasien yang terlibat masalah kejiwaan seperti disebutkan
diatas, sebagian besar bisa memperoleh kepercayaan diri dan bangkit rasa
optimisme jiwanya karena melalui terapi atau penyembuhan zikir. Mereka
melakukan zikir ditengah malam sekitar jam 01.00 WIB berjamaah dan berakhir
sampai setelah subuh dengan melakukan zikir dengan bacaan tertentu. Hasilnya
ternyata sebagian besar diatas 80% sembuh melalui terapi zikir. Pengalaman zikir
ini mampu memberikan pencerahan bagi jiwa-jiwa yang kering dan gersang
menjadi jiwa yang penuh optimisme. Dengan berzikir dilakukan dengan khusuk
dan sungguh-sungguh dapat membangkitkan optmisme (Alfandi Haryanto, 2008).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.2. Hormon
2.2.1. Definisi Hormon
Hormon adalah zat kimia yang di sekresi kedalam cairan tubuh oleh
sebuah sel kelenjar buntu, dibawa oleh darah ke sel-sel target atau sasaran dan
mengendalikan serta mengatur fungsi sel-sel tersebut di dalam tubuh. Pada tubuh
manusia terdapat pengaturan terhadap metabolisme, pertumbuhan, dan berbagai
fungsi yang ada di tubuh. Pengaturan ini menggunakan saraf, dan hormon. Hal
yang sangat penting dalam pengaturan fungsi tubuh adalah hormon. Hormon
dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin yang tidak mempunyai saluran sendiri,
karena hasil produksinya akan langsung masuk ke darah. Hormon mempunyai
efek yang sangat penting karena mampu merangsang sel target untuk
menjalankan, atau menghentikan aktivitasnya. Meskipun kadarnya dalam darah
sangat kecil, hormon mampu mengaktifkan dengan kuat sel targetnya. Salah satu
hormon yang mengatur metabolisme tubuh adalah hormon tiroksin dan hormon
tetraiodotironin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid yang berada pada leher
bagian depan. Produksi hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di hipotalamus
dan hormon tiroid yang dihasilkan oleh dirinya sendiri dengan cara memacu atau
mengahambat produksinya dengan mengeluarkan Thyroid Stimulating Hormone,
Thyroid Releasing Hormone (Davidson Sue, Tony Smith, 2006).
2.2.2. Hormon Tiroksin
Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah kedua sisi laring dan terletak
disebelah anterior trakea. Kelenjar tiroid mensekresi dua macam hormon yaitu,
tetraiodotironin dan triiodotironin yang biasa disebut T4 dan T3. Hormon ini
sangat mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh (Guyton, Hall, 1997),
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tiroksin atau T4 disebut juga dengan tetraiodotironin atau disebut juga denagan
Levotiroksin (Ernst Mutschler, 1991).
Kekurangan sekresi hormon tiroid akan menyebabkan penurunan
kecepatan metabolisme basal kira-kira 40 sampai 50 persen dibawah normal,
sedangkan kelebihan sekresi hormon tiroksin akan menyebabkan naiknya
kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen diatas normal.
Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior (Guyton, Hall, 1997).
2.2.3. Sekresi Hormon Tiroksin
Kelenjar
tiroid
mensekresikan
dua
macam
hormon
yaitu
T4
(tetraiodotironin) dan T3 (triiodotironin). Kira-kira 93 persen kelenjar tiroid
mensekresikan hormon tetraiodotironin dan 7 persennya adalah triiodotironin.
Akan tetapi, hampir semua tetraiodotironin akhirnya diubah menjadi triiodotironin
didalam jaringan, sehingga secara fungsional keduanya penting. Secara kualitatif,
fungsi kedua hormon sama, tetapi berbeda dalam kecepatan dan intensitas
kerjanya. Triiodotironin empat kali lebih kuat daripada tetraiodotironin, namun
jumlah didalam darah jauh lebih sedikit dan keberadaannya dalam darah jauh
lebih singkat daripada tetraiodotironin (Guyton, Hall, 1997).
Sekresi hormon tiroid diatur oleh system hipotalamus hipofisis.
Mekanisme kerja system endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu
organ tubuh yang terletak dibawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai
system syaraf tertentu. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitary atau
hipofisis yang dapat mengeluarkan hormon tiroksin (Anna Poedjiadi, 1994).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel yang tertutup, diameternya antara
100 sampai 300 mikrometer yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut
koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang mengeluarkan hormonnya
kebagian folikel itu. Unsur utama dari koloid itu adalah glikoprotein tiroglobulin,
yang mengandung hormon tiroid didalam molekul-molekulnya. Begitu hormon
yang disekresikan sudah masuk ke dalam folikel, hormon itu akan diabsorbsi
kembali melalui epitel folikel kedalam darah, sebelum dapat berfungsi dalam
tubuh. Setiap menit, jumlah aliran darah didalam kelenjar tiroid lima kali lebih
besar daripada berat kelenjar tiroid itu sendiri, yang merupakan suplai darah yang
sama banyaknya dengan bagian lain dalam tubuh (Guyton, Hall, 1997).
Untuk menjaga agar tingkat aktivitas metabolisme dalam tubuh tetap
normal, maka setiap saat harus disekresikan hormon tiroid dengan jumlah yang
tepat, dan agar hal ini dapat terjadi, ada mekanisme umpan balik spesifik yang
bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior untuk mengatur
kecepatan sekresi tiroid. Hormon perangsang tiroid (TSH), yang disebut juga
dengan tirotropin, merupakan salah satu hormon kelenjar hipofisis anterior, yaitu
suatu glikoprotein. Hormon ini meningkatkan sekresi tiroksin dan triiodotironin
oleh kelenjar tiroid. Sekresi TSH oleh hipofisis anterior diatur oleh satu hormon
hipotalamus, Hormon Pelepas-Tirotropin (TRH), yang disekresikan oleh ujungujung saraf didalam eminensia mediana hipotalamus dan kemudian diangkut ke
hipofisis anterior dalam darah porta hipotalamus-hipofisis. Sampai saat ini belum
diketahui dengan tepat inti didalam eminensia mediana yang bertanggung jawab
untuk menimbulkan sekresi TRH (Guyton, Hall, 1997).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Salah satu rangsangan yang telah diketahui dengan baik untuk
meningkatkan kecepatan sekresi TRH oleh hipotalamus, dan sekresi TSH oleh
hipofisis anterior adalah menempatkan tubuh pada rasa dingin, keadaan ini akan
meningkatkan pengeluaran hormon tiroid dan dapat meningkatkan kecepatan
metabolisme basal. Berbagai reaksi emosional juga dapat mempengaruhi
pengeluaran TRH dan TSH, secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi
sekresi hormon tiroid. Sebaliknya, rasa gembira dan kecemasan yang merupakan
kondisi yang sangat merangsang system saraf simpatis menyebabkan penurunan
sekresi TSH, dan keadaan ini meningkatkan kecepatan metabolisme dan panas
tubuh dan menyebabkan timbulnya suatu reaksi inversi terhadap pusat pengaturan
panas (Guyton, Hall, 1997).
Meningkatnya hormon tiroid didalam cairan tubuh akan menurunkan
sekresi TSH oleh hipofisis
anterior. Bila kecepatan sekresi hormon tiroid
meningkat, maka kecepatan sekresi TSH akan menurun. Hampir semua efek
penurunan umpan balik ini terjadi, walaupun seluruh hipofisis anterior telah
dipisahkan dari hipotalamus. Oleh karena itu mungkin sekali bahwa peningkatan
hormon tiroid menghambat sekresi TSH oleh hipofisis anterior terutama melalui
suatu efek langsung terhadap hipofisis anterior itu sendiri, walaupun dapat juga
secara sekunder karena banyak efek-efek yang lebih lemah, yang bekerja melalui
hipotalamus (Guyton, Hall, 1997)
Mekanisme umpan balik juga dipakai untuk menjaga agar konsentrasi
hormon tiroid dalam sirkulasi darah tetap berada dalam konsentrasi normal. Bila
ada efek umpan balik yang melewati hipotalamus yang membantu umpan balik
langsung pada kelenjar hipofisis sendiri, maka pengaruh keadaan ini menjadi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sangat lambat dan sedikitnya disebabkan oleh adanya perubahan pada kecepatan
metabolisme dipusat pengatur suhu tubuh dalam hipotalamus, yang telah
diketahui mempunyai efek yang bermakna pada pengaturan system hormon tiroid
(Guyton, Hall, 1997).
2.2.4. Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid
Ada 7 tahap pembentukan dan sekresi hormon tiroid, yaitu (Sherwood,
1996) :
a. Trapping
Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat pada bagian
basal sel folikel. Dimana dalam keadaan basal, sel tetap berhubungan dengan
pompa Na/K tetapi belum dalam keadaan aktif. Pompa iodida ini bersifat energy
dependent dan membutuhkan ATP. Daya pemekatan konsentrasi iodida oleh
pompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum darah. Pompa Na/K
yang menjadi perantara dalam transport aktif iodida ini dirangsang oleh TSH.
b. Oksidasi
Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodida tersebut
harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif oleh suatu enzim
peroksidase. Bentuk aktif ini adalah iodium. Iodium ini kemudian akan bergabung
dengan residu tirosin membentuk monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada
molekul tiroglobulin (proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini dipengaruhi oleh
kadar iodium dalam plasma. Sehingga makin tinggi kadar iodium intrasel maka
akan makin banyak pula iodium yang terikat sebaliknya makin sedikit iodium di
intra sel, iodium yang terikat akan berkurang sehingga pembentukan T3 akan
lebih banyak daripada T4.
c. Coupling
Dalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin
(DIT) yang terbentuk dari proses iodinasi akan saling bergandengan (coupling)
sehingga akan membentuk triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Komponen
tiroglobulin beserta tirosin dan iodium ini disintesis dalam koloid melalui iodinasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dan kondensasi molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin.
Tiroglobulin dibentuk oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid melalui
proses eksositosis granula.
d. Penimbunan (storage)
Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut kemudian
akan disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di dalamnya mengandung
T3 dan T4), baru akan dikeluarkan apabila ada stimulasi TSH.
e. Deiodinasi
Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin. Residu
ini kemudian akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin
serta iodida. Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian
iodium.
f. Proteolisis
TSH yang
diproduksi oleh
hipofisis
anterior
akan
merangsang
pembentukan vesikel yang di dalamnya mengandung tiroglobulin. Atas pengaruh
TSH, lisosom akan mendekati tetes koloid dan mengaktifkan enzim protease yang
menyebabkan pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.
g. Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)
Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran basal dan
kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah tersedia di sirkulasi darah
yaitu Thyroid Binding Protein (TBP) dan Thyroid Binding Pre Albumin (TBPA).
Hanya 0,35% dari T4 total dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan
bebas. Ikatan T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP.
2.2.5. Fungsi Dalam Jaringan
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk menyebabkan
transkripsi inti dari sejumlah besar gen. Sel tubuh, enzim protein, dan zat lainnya
dalam tubuh akan meningkat. Hasil akhir dari semua ini adalah peningkatan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyeluruh aktivitas fungsional diseluruh tubuh. Dalam jaringan hampir semua
tiroksin diubah menjadi triiodotironin, sekitar 90 persen molekul hormon tiroid
yang akan berikatan dengan reseptor adalah triiodotironin, dan hanya 10 persen
tiroksin yang berikatan dengan reseptor. Kemudian reseptor-reseptor hormon
melekat pada rantai genetik DNA atau terletak berdekatan dengan rantai genetik
DNA. Saat berikatan dengan hormon tiroid, reseptor menjadi aktif dan mengawali
proses transkripsi. Kemudian dibentuk sejumlah besar tipe RNA messenger, dan
kemudian diikuti dengan translasi RNA pada ribosom sitoplasma untuk
membentuk ratusan tipe protein yang baru.
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme seluruh atau sebagian
besar jaringan tubuh. Bila sekresi hormon ini berlebihan, maka kecepatan
metabolisme basal meningkat 60 sampai 100 persen diatas nilai normal.
Kecepatan penggunaan makanan sebagai energi juga akan meningkat. Walaupun
kecepatan sintesis protein pada saat itu meningkat, pada saat yang sama kecepatan
katabolisme protein juga akan meningkat. Pada orang muda kecepatan
pertumbuhan akan dipercepat. Proses mental menjadi tereksitasi, dan aktivitas
kelenjar endokrin lainnya juga meningkat.
Bila seekor binatang diberikan tiroksin ataupun triiodotironin, maka
ukuran maupun jumlah mitokondrianya meningkat. Proses ini merupakan suatu
kesimpulan bahwa salah satu fungsi tiroksin yang utama adalah meningkatkan
jumlah dan aktivitas mitokondria, dan selanjutnya tiroid meningkatkan kecepatan
pembentukan adenosine trifosfat (ATP). Akan tetapi, bila konsentrasi hormon
tiroid yang sangat tinggi, mitokondria akan membengkak secara tidak teratur
(Guyton dan Hall, 1997).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.2.6. Efek Terhadap Pertumbuhan
Hormon tiroid mempunyai efek yang umum dan efek yang spesifik
terhadap pertumbuhan. Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan lebih nyata
terutama pada masa pertumbuhan anak-anak. Pada penderita hipotiroidisme,
kecepatan pertumbuhan menjadi sangat tertinggal. Pada penderita hipertiroidisme,
seringkali terjadi pertumbuhan tulang yang sangat berlebihan, sehingga anak tadi
menjadi lebih tinggi daripada anak lainnya. Akan tetapi, tulang akan menjadi lebih
cepat matang dan pada umur yang muda epifisisnya sudah menutup, sehingga
lama pertumbuhan lebih singkat dan tinggi badan akhir semasa dewasa mungkin
malahan lebih pendek (Guyton, Hall 1997).
Efek yang penting dari hormon tiroid adalah meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama
pascalahir. Bila janin tidak dapat mensekresi hormon tiroid maka pertumbuhan
dan pematangan otak sebelum dan sesudah bayi itu dilahirkan akan sangat
tebelakang dan otak tetap berukuran lebih kecil daripada normal.
2.2.7. Efek Pada Mekanisme Tubuh
1.
Efek pada metabolisme karbohidrat
Hormon tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat,
termasuk penggunaan glukosa yang tepat oleh sel, meningkatkan glikolisis,
meningkatkan kecepatan absorbsi dari saluran cerna, dan juga meningkatkan
sekresi insulin dengan hasil akhirnya adalah efek terhadap metabolisme
karbohidrat. Semua efek ini mungkin disebabkan oleh naiknya enzim akibat dari
hormon tiroid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.
Efek pada metabolisme lemak
Pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan dibawah
pengaruh hormon tiroid. Karena lemak merupakan sumber energi utama untuk
suplai jangka panjang, maka lemak yang telah disimpan dalam tubuh akan lebih
banyak dipecah daripada elemen-elemen jaringan lain. Khususnya lipid akan
diangkut dari jaringan lemak, yang meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas
didalam plasma. Hormon tiroid juga sangat mempercepat proses oksidasi asam
lemak bebas oleh sel.
3.
Efek pada plasma dan lemak hati
Meningkatnya hormon tiroid akan menurunkan jumlah kolesterol,
fosfolipid dan trigliserida dalam darah. Sebaliknya, menurunnya sekresi tiroid
sangat meningkatkan konsentrasi kolesterol, fosfolipid dan trigliserida plasma dan
hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak yang berlebihan didalam hati.
4.
Efek pada metabolisme vitamin
Hormon tiroid meningkatkan jumlah berbagai enzim, vitamin merupakan
bagian penting dari beberapa enzim maka, hormon tiroid ini meningkatkan
kebutuhan akan vitamin. Oleh karena itu, bila sekresi hormon tiroid ini berlebihan
maka akan timbul defisiensi vitamin relative, kecuali pada saat yang sama
kenaikan kebutuhan vitamin itu dapat dicukupi.
5.
Efek pada laju metabalisme basal
Oleh karena hormon tiroid meningkatkan metabolisme sebagian basal sel
tubuh, maka kelebihan hormon ini kadangkala akan meningkatkan laju
metabolisme basal sampai setinggi 60 samapi 100 persen diatas nilai normalnya.
Sebaliknya, bila tidak ada hormon tiroid yang dihasilkan, maka laju metabolisme
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
basal menurun sampai setengah dari nilai normalnya, menjadi -30 sampai -45
persen.
6.
Efek pada berat badan
Bila produksi hormon tiroid meningkat, maka akan menurunkan berat
badan, dan bila produksi hormon tiroid menurun maka akan menyebabkan
kenaikan berat badan, karena hormon tiroid meningkatkan nafsu makan, dan
keadaan ini dapat melebihi keseimbangan perubahan kecepatan metabolisme.
7.
Efek pada sistem kardiovaskular
Aliran darah dan curah jantung
Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian
oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang
dilepaskan dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar
jaringan tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah pada
kulit terutama meningkat karena meningkatnya kebutuhan untuk pembuangan
panas. Sebagai akibat dari meningkatnya aliran darah, maka curah jantung juga
akan meningkat sampai 60 persen atau lebih diatas normal bila terdapat kelebihan
hormon tiroid, dan turun sampai 50 persen dari normal pada keadaan
hipotiroidisme yang berat (Guyton, Hall, 1997).
Frekuensi denyut jantung
Frekuensi denyut jantung lebih meningkat dibawah pengaruh hormon
tiroid daripada perkiraan peningkatan curah jantung. Oleh karena itu, hormon
tiroid ini mungkin berpengaruh langsung pada eksitabilitas jantung, yang
selanjutnya akan meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kekuatan denyut jantung
Peningkatan aktivitas enzimatik yang disebabkan oleh peningkatan
produksi hormon tiroid juga akan meningkatkan kekuatan denyut jantung bila
sekresinya berlebih (Guyton, Hall, 1997).
Volume darah
Hormon tiroid menyebabkan volume darah meningkat. Efek ini
disebabkan oleh vasodilatasi yang mengakibatkan bertambahnya jumlah darah
yang terkumpul dalam sirkulasi.
Tekanan arteri
Tekanan arteri rata-rata biasanya tidak berubah. Akan tetapi, karena
terdapat peningkatan aliran darah melalui jaringan diantara dua denyut jantung,
maka tekanan nadi menjadi sering meningkat, bersama dengan kenaikan sistolik
sebesar 10 sampai 15 mmHg pada hipotiroidisme, dan tekanan distolik secara
bersamaan akan menurun (Guyton, Hall, 1997).
8.
Efek pada respirasi
Meningkatnya kecepatan metabolisme akan meningkatkan pemakaian
oksigen dan pembentukan karbondioksida, efek-efek ini mengaktifkan semua
mekanisme yang meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernapasan.
9.
Efek pada saluran cerna
Hormon tiroid meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, hormon
ini meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran
cerna. Seringkali terjadi diare, dan kekurangan akan menyebabkan konstipasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10.
Efek pada system saraf pusat
Pada umumnya hormon tiroid meningkatkan kecepatan berpikir, tetapi
seringkali menimbulkan disosiasi pikiran kalau sekresi hormon berlebihan,
sebaliknya, berkurangnya hormon tiroid akan menyebabkan menurunnya fungsi
ini. Penderita hipertiroidisme cendrung menjadi cemas dan psikoneurotik, seperti
kompleks ansietas, kecemasan sangat berlebihan atau paranoia (Guyton, Hall,
1997).
11.
Efek terhadap fungsi otot
Sedikit peningkatan hormon tiroid menyebabkan otot bereaksi dengan
kuat, namun bila jumlah hormon tiroid berlebihan maka otot-otot manjadi lemah
disebabkan karena berlebihannya katabolisme protein. Sebaliknya, kekurangan
hormon tiroid akan menyebabkan otot sangat lamban, dan otot berelaksasi dengan
perlahan setelah kontraksi. Salah satu gejala paling khas dari hipotiroid adalah
timbulnya tremor halus pada otot.
12.
Efek pada tidur
Efek yang melelahkan dari hormon tiroid pada otot dan sisrem saraf pusat,
maka penderita hipertiroid seringkali merasa kelelahan terus menerus, tetapi
karena efek eksitasi dari hormon pada sinaps, maka timbul kesulitan tidur.
Sebaliknya, somnolen yang berat merupakan gejal dari hipotiroid disertai waktu
tidur yang berlangsung 12 sampai 14 jam sehari.
13
Efek pada fungsi seksual
Agar dapat timbul fungsi seksual yang normal maka dibutuhkan sekresi
hormon tiroid yang normal. Pada pria, kurangnya sekresi hormon tiroid
menyebabkan hilangnya libido, dan sebaliknya, kelebihan hormon tiroid
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
seringkali menyebabkan impotensi. Pada wanita, kekurangan hormon tiroid akan
menyebabkan timbulnya menoragia dan polimenore, yang secara berurutan berarti
timbulnya pendarahan mensturasi yang berlebihan dan lebih sering. Dan pada
beberapa wanita lain, kekurangan hormon ini menimbulkan periode mensturasi
yang tidak teratur kadangkala menimbulkan amenore.
2.3. Metoda ELISA
2.3.1. Pengenalan ELISA
Enzyme Linked Immunosorbent Assay adalah teknik berlabel untuk
memperlihatkan adanya atau tidak adanya antigen atau antibody. Metoda ini
tergantung pada pemakaian salah satu dari imunoreagen yang dilekati dengan
enzim. Oleh karena itu perlu ditentukan pemisahan antara konjugat bebas dan
terikat untuk mendapatkan hasil. Antigen adalah bahan asing yang terdapat pada
tubuh manusia atau organisme multiseluler lain yang dapat menimbulkan
pembentukan antibodi. Sifat antigenik juga ditentukan oleh berat molekul bahan
tersebut. Pada umumnya bahan asing itu harus mempunyai berat molekul yang
tinggi dan berat molekul 5000 dianggap sebagai berat molekul terendah yang
masih dapat memberikan sifat antigenik. Bahan kimia yang memiliki berat
molekul tinggi adalah golongan zat protein, polisakarida, lipida dan asam nukleat
tetapi hanya zat protein dan polisakarida dapat bersipat sebagai antigen yang
sempurna dan protein merupakan antigen yang terbaik (Ali zien & Taufik, 2007).
2.3.2. Prinsip Tes ELISA
Antigen atau antibodi dilabel pada fase padat. Metoda berikut kemudian
dapat digunakan untuk suatu pemeriksaan (Melhuish, 1986).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Metoda Sandwich
A. Sandwich Antigen
Fase padat dilabel dengan antibodi terhadap antigen yang akan dideteksi.
Sample ditambahkan dan selama inkubasi antigen akan terikat pada fase padat.
Kemudian tahap pencucian untuk menghilangkan semua bahan-bahan yang tidak
terikat. Antibodi kedua lalu ditambahkan dilabel dengan enzim yang akan terikat
pada antigen. Pencucian berikutnya untuk menghilangkan setiap konjugat
antibodi/enzim yang tidak terikat, lalu substrat ditambahkan. Bila ada enzim yang
terikat maka akan terjadi perubahan warna. Setelah selama waktu tertentu larutan
penyetop ditambahkan.
B. Sandwich Antibodi
Suatu antigen yang khusus untuk antibodi yang akan dideteksi dilabel pada
fase padat. Selama inkubasi sample, antibodi itu akan terikat pada fase padat.
Setelah penghilangan bahan-bahan yang tidak terikat dengan cara pencucian,
antibodi yang dilabel enzim ditambahkan yang akan terikat pada antibodi.
Penambahan substrat akan menimbulkan warna bila terdapat enzim.
2. Metoda Sandwich Inhibasi
Tehnik ini biasa digunakan untuk mendeteksi antibodi. Sample di preinkubasi dengan antigen yang telah diketahui. Bila terdapat antibodi dalam
sample, aktivitas antigen akan dihambat. Beberapa sample yang telah dipreinkubasi dipindahkan kedalam lubang tes yang telah dilabel antibodi, kemudian
dilanjutkan dengan metoda sandwich. Hasil positif akan memperlemah warna atau
tanpa warna.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Metoda Kompetisi
Metoda ini paling sering digunakan untuk mendeteksi antibodi. Suatu
antigen yang spesifik terhadap antibodi itu dilapiskan pada fase padat. Sample
ditambahkan dan antibodi kedua dilabel dengan enzim juga ditambahkan. Selama
inkubasi, antibodi dari sample dan antibodi berlabel enzim saling bersaing untuk
mengikatkan diri ke fase padat tersebut. Setelah pencucian, substrat ditambahkan.
Hasil positif akan membuat warna tidak ada atau berkurang.
4. Metoda Penangkapan Antibodi
Ini metoda yang paling efektif untuk mendeteksi antibodi IgM. Suatu antibodi
terhadap IgM manusia dilabel pada fase padat. Sampel ditambahkan dan setiap
IgM yang ada akan terikat pada fase padat itu. Setelah pencucian antigen tertentu
ditambahkan dan diikuti dengan antibodi yang diikat dengan enzim. Berikutnya
pencucian tahap kedua lalu substrat ditambahkan. Hasil positif menghasilkan
perubahan warna.
5. Metoda Penentuan Satu Tahap
Metoda ini merupakan variasi dari metoda sandwich antigen. Fase padatnya
dilapis dengan suatu antibodi, kemudian sample dan konjugat ditambahkan,
diinkubasi pada saat yang berbarengan. Setelah pencucian, substrat ditambahkan
dan bila ada enzimnya yang terikat maka substrat akan membentuk warna
(Melhuish, 1986).
2.3.3. Komponen Pemeriksaan ELISA
1. Fase Padat
Fase padat dibutuhkan untuk memungkinkan perbedaan yang mana yang
terikat dan mana yang bebas. Ada beberapa pilihan senyawa yang dapat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
digunakan sebagai fase padat. Contohnya selulose, kaca atau plastik. Beberapa
presentase dapat digunakan misalnya manik-manik (bead), tabung, atau plate
mikro titer. Karena protein antibodi dan virus dapat dengan mudah dilabel pada
permukaan plastik, seperti polivinil atau polistiren, maka plastik merupakan
pilihan yang banyak menfaatnya untuk fase padat.
2. Enzim
Enzim digunakan dalam konjugat dimana enzim ini dapat dilabelkan pada
antigen atau antibodi. Ada banyak enzim yang dianjurkan untuk digunakan
sebagai label pada pemeriksaan ELISA. Yang paling umum dipakai adalah HRP
(horseradish peroxidase), fosfat alkali dan glukosa oksidase. Tidak ada enzim
yang ideal untuk label ELISA dan kriteria yang paling penting untuk seleksi
enzim adalah sensitifitas deteksinya, mudah dan cepat pendeteksian enzimnya.
3. Substrat
Dengan enzim HRP ada beberapa substrat kromogen yang dapat
digunakan. Ada dua yang paling umum dipakai : OPD (O-phenylenediamine
dihydrochloride) dan TMB (3,3 ', 5,5'-tetramethylbenzidine). Organon tehnik pada
mulanya telah memilih OPD karena stabilitasnya dan mudahnya deteksi hasil
akhir. Warna akhir yang dibaca pada panjang gelombang 492 nm, secara mudah
dapat terlihat dengan mata telanjang sebagai warna jingga atau coklat dan warna
ini tidak berubah setelah pemberhentian reaksi dengan asam sulfat. TMB dan
OPD, urea peroxidase yang digunakan sebagai sumber oksigen pada reaksi
substrat (Melhuish, 1986).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.3.4. Karakteristik Pemeriksaan
Yang sangat penting untuk dipertimbangkan oleh pemakai Elisa adalah
sensisitifitas, spesifisitas, dan kepraktisannya. Factor-faktor yang sangat
mempengaruhi untuk masalah-masalah tersebut diatas adalah antibodi, label
enzim dan deteksinya dan metoda pembeda yang terikat dan bebas yang
digunakan pada assay itu.
1. Sensitivitas
Kebutuhan utama untuk test adalah sesuai tingkat sensitivitas yang
dibutuhkan oleh suatu laboratorium. Hal ini dapat ditentukan oleh rekomendasi
eksternal, misalnya level imunitasnya pada uji sering untuk vaksinasi, oleh
kebutuhan legal, level deteksi minimal untuk uji saring HBsAg atau oleh
kebutuhan klinis rutin laboratorium itu sendiri. Sensitivitas dapat dipengaruhi oleh
seleksi antibodi yang mempunyai daya afinitas sangat tinggi, atau dengan
mengurangi reaksi latar belakang sehingga menghasilkan konsentrasi rendah dari
analit lebih mudah diteksi.
2. Spesifisitas
Kebutuhan uji saring mungkin paling baik diberikan oleh assay dengan
spectrum poliklonal yang luas, sedangkan assay dengan monoklonal spesifik
tinggi mungkin lebih ditujukan pada prognosis pada suatu penyakit atau untuk
memonitor terapi obat. Spesifisitas biasanya diungkapkan sebagai presentase dari
hasil positif dan negative yang dari pengetesan dibandingkan dengan panel serum
yang sudah diketahui, panel serum negative yang mengandung sejumlah besar
serum dan dengan menghubungkan dengan metoda lain (Melhuis, 1986).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, zikir mengandung unsur
psikoterapiutik. Pasikoreligius terapi ini mengandung kekuatan spiritual
kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme. Dua hal
ini, yaitu rasa percaya diri dan optimisme, merupakan dua hal yang sangat
essensial bagi penyembuhan suatu penyakit di samping obat-obatan dan tindakan
medis yang diberikan. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan adanya
pengaruh zikir (membaca Al-Quran) terhadap perubahan kadar hormon T4
(tetraiodotironin) di dalam tubuh. Zikir merupakan salah satu metode untuk
mencapai keseimbangan tubuh. Dengan adanya kondisi yang tenang, respons
emotional positif, maka sistem syaraf pusat akan bekerja lebih baik. Hipotalamus
akan mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis untuk menghasilkan hormon
dengan baik. Mekanisme kerja diatas akan menghasilkan kondisi tubuh yang sehat
dikarenakan konsentrasi hormon tiroksin dalam darah selalu normal, tidak
berlebih dan tidak berkurang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ibadah Zikir
Iman
Pikiran
dipusatkan
Kepada Allah
Tenang
Respons Emosional
Positif
Hipothalamic Pituitary
Konsentrasi Hormon Tiroksin didalam
Darah Normal
Bagan kerangka konseptual penelitian
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2008 sampai Februari 2009.
Penelitian ini dilakukan di IPTIQ Jakarta dan Makmal RSCM Jakarta.
4.2.
Bahan dan Alat
4.2.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel darah dan
analisa sampel darah adalah alcohol 70%, Kit Lot T4 (tetraiodotironin)
IMMULITE® Total T4, Siemens Medical Solutions Diagnostics, Enzim
Tetraioditironin, Beach, Aquabidest, chimiluminescent substrat, probabe wash.
4.2.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Timbangan Berat Badan
Manusia, Pengukur Tinggi Badan, Spuit (alat suntik) 10 ml, alcohol, kapas,
termos es, tabung reaksi, rak tabung reaksi, sampel cup, pipet colum, sentrifuse,
vortex, tip pipet mikro volume 20-200 µL. Kemudian untuk analisa sampel
digunakan Immulite (ELISA Reader).
4.3.
Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan empat tahap :
1. Pengisian kuesioner
Menyeleksi
sampel
menggunakan tehnik kuesioner
dengan
beberapa
kriteria,
penyeleksian
ini
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Pengambilan darah
Pengambilan darah pada volunteer (sukarelawan sehat) sebanyak dua kali,
pengambilan darah pertama dilakukan sebelum berzikir dan pengambilan darah
kedua dilakukan setelah volunteer (sukarelawan sehat) berzikir selama 1 jam.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan kadar hormon tetraiodotironin (T4) dilakukan di laboratorium
Makmal RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo), Jakarta. Analisis
Tetraiodotironin atau T4 dilakukan dengan menggunakan alat Immulite (ELISA
Reader).
4. Analisis Data
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan metoda statistik yaitu diuji
dengan program SPSS 16.0.
4.4.
Prosedur Kerja
4.4.1. Prosedur Analisis Sampel Darah
Darah diambil dua kali, sebelum dan sesudah berzikir. Darah diambil
menggunakan spuit 10 ml sebanyak 10 ml. Pengambilan pertama dimulai jam 0800 WIB sampai 09.00 WIB. Setelah itu volunteer berzikir selama 1 jam.
Kemudian setelah 1 jam, dilakukan pengambilan darah yang kedua dengan
menggunakan spuit 10 ml sebanyak 10 ml. kemudian darah disimpan didalam
lemari pendingin pada suhu -20° agar darah tidak lisis sebelum dianalisa.
Darah kemudian disentrifuse dengan 3000 rpm selama 15 menit untuk
dipisahkan dari sel darah merah yang kemudian diambil serumnya. Serum
kemudian disimpan dalam lemari es dengan suhu -20°
Serum dibiarkan mencair, kemudian serum dipipet sebanyak 200 uL
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dimasukan
kedalam sample cup yang kemudian dimasukan kedalam wadah
sampel cup. Kemudian wadah sampel cup dimasukan kedalam Immulite 1000
untuk dianalisa hormon T4 (Tetraiodotironin).
4.4.2. Analisis Kadar Tetraiodotironin (T4)
1. Dimasukan serum kedalam sampel cup minimal 200 uL.
2. Dimasukan kedalam rel Immulite dan barcode T4 begitu seterusnya
sampai semua sampel diperiksa. Immulite memeriksa sampel secara
otomatis. Dengan menggunakan metoda ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay) yaitu teknik pengukuran antigen dan antibodi.
3. Diproses menggunakan alat IMMULITE 1000 bekerja secara otomatis
selama 30 menit.
4. Analisa data hasil T4 (Tetraiodotironin).
4.5. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Data hasil
pengukuran hormon T4 (tetraiodotironin) pada volunteer sebelum berzikir dan
sesudah berzikir kemudian diuji sebaran datanya (test of normality). Apabila
sebaran datanya normal maka data dianalisis dengan menggunakan Paired T-test,
apabila sebaran data tidak normal, maka dilakukan transformasi terhadap data.
Apabila variabel baru hasil tranformasi mempunyai sebaran data yang normal,
maka dipakai Paired T-test (Uji T berpasangan), tetapi apabila variable baru hasil
transformasi data mempunyai sebaran data yang tidak normal maka dipilih dengan
menggunakan uji Wilcoxon.
Data hasil analisis kadar T4 (tetraiodotironin) dalam darah diuji dengan
program SPSS 16.0 untuk mengetahui normalitas data tersebut (test of normality).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Alat untuk menguji kenormalan data adalah Kolmogorov-Smirnov (sama dengan
uji Liliefor) dan Shapiro Wilk. Interpretasi data dengan uji ini adalah sebagai
berikut:
o Nilai Sig. atau Signifikansi pada kedua uji tersebut < 0,05, Distribusi data
adalah tidak normal.
o Nilai Sig. atau Signifikansi pada kedua uji tersebut > 0,05, Distribusi data
adalah normal.
Setelah pengujian kenormalan distribusi data (test of normality), maka data
diuji dengan Uji T-Berpasangan (Paired T-Test). Interpretasi dari pengujian
dengan menggunakan Uji T-Berpasangan adalah sebagai berikut:
o Nilai Sig. atau Signifikansi pada kedua uji tersebut < 0,05, terdapat perbedaan
yang bermakna pada data analisis kadar T4 (Tetraiodotironin) sebelum dan
sesudah berzikir.
o Nilai Sig. atau Signifikansi pada kedua uji tersebut > 0,05, terdapat perbedaan
yang tidak bermakna pada data analisis kadar T4 (Tetraiodotironin) sebelum
dan sesudah berzikir.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Hasil Pengukuran T4
Kadar hormon tetraiodotironin diukur dengan menggunakan Immulite
ELISA Reader. Hasil pengukuran kadar hormon T4 dapat dilihat pada tabel 1.
Kode
Kadar T4 (I)
Sampel
µg/dl
Nilai T4
Kadar T4 (II)
Nilai T4
Keterangan
µg/dl
T4. 1
7.6
Tinggi
6.0
Normal
↓
T4. 2
7.0
Tinggi
6.4
Normal
↓
T4. 3
6.7
Normal
6.2
Normal
↓
T4. 4
4.4
Rendah
5.0
Normal
↑
T4. 5
5.8
Normal
5.8
Normal
↔
T4. 6
6.8
Normal
6.8
Normal
↔
T4. 7
7.6
Tinggi
7.4
Tinggi
↓
T4. 8
8.0
Tinggi
7.9
Tinggi
↓
T4. 9
9.9
Tinggi
8.4
Tinggi
↓
T4. 10
8.9
Tinggi
8.8
Tinggi
↓
T4. 11
8.4
Tinggi
8.4
Tinggi
↔
T4. 12
7.4
Tinggi
7.4
Tinggi
↔
T4. 13
8.0
Tinggi
8.7
Tinggi
↑
T4. 14
9.1
Tinggi
9.4
Tinggi
↑
T4. 15
-
-
-
-
Tabel 1. Hasil pengukuran kadar Tetraiodotironin (T4)
lisis
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Keterangan :
Kadar T4 (I) = Kadar Hormon Tetraiodotironin dalam darah volunteer yang diambil
sebelum zikir
Kadar T4 (II) = Kadar Hormon Tetraiodotironin dalam darah volunteer yang diambil
setelah zikir selama 1 jam
Sampel darah pada sukarelawan nomor 15 (Arief Maulana) lisis.
Diagram Hasil Pengukuran T4 Sebelum dan Sesudah
Berzikir
12
9.9
10
9.4
9.1
8.9 8.8
Kadar T4 (µg/dl)
8.4
8
8.7
8.4 8.4
8
8 7.9
7.6
7.6
7
7.4 7.4
6.8 6.8
6.7
6.4
6
7.4
6.2
5.8 5.8
6
5
4.4
4
2
0
0
0
T4. 1
T4. 2
Sebelum
T4. 3
T4. 4
Sesudah
T4. 5
T4. 6
T4. 7
T4. 8
T4. 9
T4. 10
T4. 11 T4. 12 T4. 13 T4. 14 T4. 15
Sampel
Diagram Hasil Pengukuran T4 Sebelum dan Sesudah Berzikir
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5.2 Analisis Data dengan Metode Statistik (SPSS)
5.2.1 Test of Normality
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Sig.
.200(*)
Statistic
.974
.147
14
.200(*)
* This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
.962
Kadar_T4_1
Statistic
.131
df
Shapiro-Wilk
14
Kadar_T4_2
df
14
Sig.
.920
14
.755
Hasil pengujian sebaran data (test of normality) terhadap data kadar T4
(Tetraiodotironin) sebelum dan sesudah berzikir menunjukkan bahwa sebaran data
tersebut adalah normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai significancy pada T4
sebelum berzikir adalah 0.920 dan pada data T4 sesudah berzikir adalah 0.755
(sig. > 0.05).
5.2.2 Paired T-Test
Paired Samples Test
Mean
Pair 1
Kadar_T4_1
Kadar_T4_2
.21429
Std.
Deviatio
n
Paired Differences
Std.
Error
95% Confidence Interval
Mean
of the Difference
Lower
Upper
.66663
.17816
-.17062
.59919
t
1.203
df
13
Hasil pengujian data dengan menggunakan Paired T-Test menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) terhadap data hormon
T4 (tetraiodotironin) sebelum dan sesudah berzikir dengan nilai signifikansi 0.251
(p > 0.05).
Sig.
(2tailed)
.251
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5.3. Pembahasan
Zikir merupakan salah satu metode untuk mencapai keseimbangan
(homeostasis) tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berzikir
terhadap kadar tetraiodotironin pada sukarelawan sehat. Penelitian ini merupakan
bagian dari rangkaian penelitian pendahuluan yang membahas pengaruh berzikir
terhadap kadar hormon
T4 (tetraiodotironin) pada sukarelawan sehat.
Sukarelawan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sukarelawan sehat yang
dinyatakan sebagai sampel apabila memenuhi persyaratan. Dalam penelitian ini
digunakan kuesioner untuk mempermudah dalam pencarian sukarelawan. Ada
beberapa tahapan yang dilakukan dalam mencari sukarelawan, yaitu pengisian
kuesioner, pemeriksaan fisik, berat badan, tinggi badan dan umur. Untuk kriteria
yang dijadikan volunteer adalah laki-laki, usia 18-25 tahun, mahasiswa, sehat
jasmani dan rohani, dan bersedia menjadi sampel. Kemudian untuk parameter
faktor lingkungan, agar kegiatan dan rutinitas yang dilakukan sukarelawan tidak
jauh berbeda, sukarelawan yang digunakan adalah mahasiswa yang aktif di
Lembaga Tahfizh dan Tilawah Alquran di IPTIQ Jakarta.
Sukarelawan yang diambil sebanyak 15 orang. Kemudian dilakukan
pengambilan sampel darah, pengambilan sampel darah dilakukan sebanyak 2 kali,
sebelum dan susudah melakukan kegiatan zikir selama 60 menit. Darah yang
pertama diambil sebanyak 10 ml dan darah yang kedua diambil sebanyak 10 ml
dilakukan setelah berzikir. Darah disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama
15 menit, teknik ini dilakukan untuk memisahkan serumnya dengan sel darah
merah. Setelah itu, serum dianalisa dengan metoda ELISA menggunakan
IMMULITE.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pada penelitian ini dititik beratkan pada zikir 60 menit sebelum
pengambilan darah kedua, yang pada akhirnya diharapkan adanya perubahan yang
signifikan pada kadar T4 (tetraiodotironin) sampel darah pertama dibandingkan
dengan sampel darah yang kedua. Pada penelitian ini kadar T4 (tetraiodotironin)
pada sampel darah sukarelawan diharapkan kadarnya normal. Nilai range normal
kadar T4 (tetraiodotironin) tersebut adalah 4.59-6.89 ug/dl.
Berdasarkan data T4 yang diperoleh, sampel dikelompokkan menjadi 6
kelompok, yaitu : 1. Tinggi menjadi normal, 2. Rendah menjadi normal, 3. Tetap
normal, 4. Turun tetap tinggi, 5. Tetap tinggi, 6. Semakin tinggi
Kelompok 1 kondisi kadar T4 nya adalah tinggi pada sampel pengambilan
darah pertama. Dan pada sampel darah yang kedua mengalami penurunan menjadi
normal. Kondisi ini mungkin dipengaruhi oleh zikir yang dilakukan selama 60
menit. Kadar hormon T4 pada T4.1 sebelum berzikir kadar hormon T4
(tetraiodotironin) diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 7.6 µg/dl, namun setelah
berzikir kadar T4 turun menjadi normal yaitu sebesar 6.0 µg/dl, mengalami
penurunan kadar T4 (tetraiodotironin) sebanyak 1.6 µg/dl. Kadar hormon T4
pada T4.2 sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar
7.0 µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 (tetraiodotironin) turun menjadi
normal yaitu sebesar 6.4 µg/dl, mengalami penurunan kadar T4 (tetraiodotironin)
sebanyak 0.6 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.3 sebelum
berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 6.7 µg/dl, namun
setelah berzikir kadar T4 turun menjadi normal yaitu sebesar 6.2 µg/dl,
mengalami penurunan kadar T4 sebanyak 0.5 µg/dl. Kemungkinan yang terjadi
adalah ketika kadar T3 (triiodotironin) mengalami kekurangan didalam darah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
maupun jaringan, dan T4 secara otomatis mengalami deiodinasi menjadi T3
didalam jaringan. Pada orang dewasa normal, sepertiga T4 dalam darah diubah
menjadi T3. Dalam penelitian ini penurunan T4 menjadi normal kemungkinan
disebabkan oleh sukarelawan yang berzikir. Kondisi tubuh yang labil akan
menghambat system kerja hipotalamus sehingga system syaraf dan kondisi tubuh
lainnya akan terganggu (William F. Ganong, 2003). Dengan berzikir maka dapat
mengembalikan kondisi tubuh yang labil menjadi stabil sehingga kerja system
hipotalamus tidak terganggu dan pada akhirnya kondisi tubuh menjadi
homeostasis.
Kelompok 2 kondisi kadar T4 (tetraiodotironin) nya adalah rendah pada
sampel pengambilan darah pertama. Dan pada sampel darah yang kedua
mengalami kenaikan menjadi normal. Kondisi ini mungkin dipengaruhi oleh zikir
yang dilakukan selama 60 menit. Kadar hormon T4 pada T4.4 sebelum berzikir
kadar hormon T4 dibawah normal (rendah) yaitu sebesar 4.4 µg/dl, namun setelah
berzikir kadar T4 naik menjadi normal yaitu sebesar 5.0 µg/dl, mengalami
kenaikan kadar T4 sebanyak 0.6 µg/dl. Pada kelompok kedua, yaitu kelompok
kadar hormon T4 dari rendah menjadi normal. Ini disebabkan kurang
maksimalnya kerja dari kelenjar tiroid dalam pengambilan iodida. Kelenjar tiroid
bekerja dan mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif iodida dari
sirkulasi kedalam koloid. Mekanisme transport disebut dengan “iodide trapping”.
Kondisi seperti ini kemungkinan besar disebabkan karena kebutuhan T3 yang
terlalu tinggi, jadi T4 yang dibutuhkan otomatis menjadi tinggi. Kemudian
pengambilan darah yang kedua nilai T4 menjadi normal. pada waktu pengambilan
darah yang kedua kondisi tubuh sudah berbeda karena keadaan lebih tenang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
disebabkan adanya aktifitas zikir yang dilakukan. Paling tidak dengan kondisi
homestasis mencegah ambilan atau menghambat proses deiodinasi T4 menjadi T3
yang berlebihan.
Kelompok 3 kondisi kadar T4 nya adalah normal pada sampel
pengambilan darah pertama. Dan pada sampel darah yang kedua tetap normal.
Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.5 sebelum berzikir kadar hormon T4
normal yaitu sebesar 5.8 µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 tetap normal
yaitu sebesar 5.8 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.6 sebelum
berzikir kadar hormon T4 normal yaitu sebesar 6.8 µg/dl, namun setelah berzikir
kadar T4 tetap normal yaitu sebesar 6.8 µg/dl. Pada kelompok ini kadar hormon
T4 tetap normal. Keadaan ini adalah keadaan dimana proses deiodinasi T4
menjadi T3 berjalan normal. Didalam kelenjar tiroid, 80 ug/h iodium disekresi
dalam T3 dan T4, iodida sangat penting untuk kelanjutan fungsi tiroid normal
tetapi defisiensi atau kelebihan iodida dapat menghambat fungsi tiroid. Keadaan
kelompok ketiga ini mempunyai kondisi tubuh yang selalu homeostasis, jadi
system kerja hormon dan jaringan lainnya tetap stabil.
Kelompok 4 kondisi kadar T4 nya adalah tinggi pada sampel pengambilan
darah pertama. Dan pada sampel darah yang kedua mengalami penurunan tetapi
tetap tinggi. Kondisi ini mungkin dipengaruhi oleh zikir yang dilakukan selama 60
menit. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.7 sebelum berzikir kadar
hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 7.6 µg/dl, namun setelah berzikir
kadar T4 turun tetapi tetap tinggi yaitu sebesar 6.0 µg/dl. Kadar hormon T4
(tetraiodotironin) pada T4.8 sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal
(tinggi) yaitu sebesar 8.0 µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 turun tetapi tetap
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tinggi yaitu sebesar 7.9 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.9
sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 9.9 µg/dl,
namun setelah berzikir kadar T4 (tetraiodotironin) turun tetapi tetap tinggi yaitu
sebesar 8.4 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.10 sebelum
berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 8.9 µg/dl, namun
setelah berzikir kadar T4 turun tetapi tetap tinggi yaitu sebesar 8.8 µg/dl. Pada
kelompok keempat ini
kadar hormon T4 tinggi, namun setelah berzikir
mengalami penurunan tetapi penurunannya tidak terlalu signifikan sehingga kadar
T4 tetap tinggi.
Kelompok 5 kondisi kadar T4 nya adalah tinggi pada sampel pengambilan
darah pertama. Dan pada sampel darah yang kedua tidak mengalami perubahan
artinya kadar T4 tetap tinggi. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.11
sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 8.4 µg/dl,
namun setelah berzikir kadar T4 tetap tinggi tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar 8.4 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada T4.12 sebelum
berzikir kadar hormon T4 (tetraiodotironin) diatas normal (tinggi) yaitu sebesar
7.4 µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 tetap tinggi tidak mengalami
perubahan yaitu sebesar 7.4 µg/dl. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah sukarelawan kurang konsentrasi pada saat
berzikir sehingga ketenangan batin dan jiwa sukarelawan tidak tercapai. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap system kerja hipotalamus sehingga penurunan kadar
hormon T4 tidak maksimal.
Kelompok 6 kondisi kadar T4 nya adalah tinggi pada sampel pengambilan
darah pertama. Dan pada pengambilan sampel darah yang kedua mengalami
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kenaikan artinya kadar T4 semakin tinggi. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin)
pada T4.13 sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar
8.0 µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 semakin tinggi menjadi 8.7 µg/dl,
mengalami kenaikan sebesar 0.7 µg/dl. Kadar hormon T4 (tetraiodotironin) pada
T4.14 sebelum berzikir kadar hormon T4 diatas normal (tinggi) yaitu sebesar 9.1
µg/dl, namun setelah berzikir kadar T4 semakin tinggi menjadi 9.4 µg/dl,
mengalami kenaikan kadar T4 sebesar 0.3 µg/dl. Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh beberapa faktor diluar parameter percobaan. Seperti kondisi sukarelawan
yang sedang stress berlebihan, zikir
yang tidak konsentrasi sehingga
mempengaruhi hasil penelitian, karena keadaan stres, respons emotional menjadi
negatif, maka sistem syaraf pusat akan bekerja tidak optimal, sehingga
hipotalamus bekerja tidak efektif.
Pada T4.15 sampel darah mengalami lisis sehingga kadar hormon T4 tidak
dapat diukur. Lisisnya sampel darah ini disebabkan karena pengambilan darah
pada sukarelawan ini terlalu sedikit kemudian pengambilan darahnya dilakukan
dibeberapa vena dilengannya, karena pengambilan darahnya terlalu sulit.
Dari hasil analisis data menggunakan metoda statistic 16.0 sebaran data
dari kadar T4 sebelum dan sesudah bezikir pada volunteer adalah normal
(p>0.05), maka data tersebut diuji dengan menggunakan metode statistic Paired Ttest (uji T berpasangan). Setelah diuji dengan menggunakan Paired T- test
didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar T4
dalam darah volunteer sebelum dan sesudah berzikir (p >0.05).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kadar hormon T4 sebelum membaca Al-quran dengan kadar
hormon T4 sesudah membaca Al-Quran selama 60 menit.
6.2.
Saran
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh zikir terhadap kadar
hormon T4 (tetraiodotironin) dengan intensitas zikir yang lebih lama dan zikir
yang dilakukan secara terus-menerus serta dengan jumlah volunteer yang lebih
banyak
2. Dilakukan penelitian lanjutan pada sukarelawan yang tidak pernah melakukan
kegiatan berzikir (membaca Al-Quran) serta dilakukan control terhadap subjek
penelitian yang lebih ketat seperti perlakuan yang sama pada semua volunteer.
3. Adanya penelitian lanjutan pada pezikir terhadap hormon endorphin, TSH
(tiroid stimulating hormon), eritrosit, leukosit, trombosit, dan fragmen darah
lainnya. Serta Imunoglobulin (G, A, D, M, dan E), komplemen dan antibodi
lain dengan memperbanyak jumlah variabel dan memperbesar sampel.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta. Hal 341-351.
Al azkarun Nawawiyah. 2005. Khasiat Zikir dan Doa. Sinarbaru Algersindo ;
Bandung. Hal 11- 31.
Al-Qaththan, Manna Khalil. 1994. Studi Ilmu Al-Qur’an. Lentera Antara Nusa:
Jakarta.
Ahmad Faicol. 2008. Manfaat Doa dan Zikir. Almahira: Jakarta.
Ahmad Husain Ali Salim. 2006. Terapi AlQuran Untuk Penyakit Fisik dan Psikis
Manusia. Asta Buana Sejahtera : Jakarta.
Alfandi Haryanto, Munir Samsul. 2008. Energi Dzikir Menentramkan Jiwa
Membangkitkan Optimsme. Amzah: Wonosobo. Hal: 15-33.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, PT. Bumi Restu, 1978.
Ernst Mutschler. Dinamika Obat Farmakologi dan Toksikologi. Edisi ke 5.
Penerbit ITB. Bandung. Hal 327-338.
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 9. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta. Hal 1187-1199.
Ganong, William F.2002. Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 20: Jakarta. Hal:
518-520.
Guyton, Arthur C. et all. 1992. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.
Edisi ke-3. EGC: Jakarta.
Ganiswarna, Sulistia G, 1995. Hormon dan Antagonis. Dalam : Farmakologi dan
Terapi, Edisi 4. Jakarta.
Harper. 2003. Biokimia Harper. Edisi ke 25. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Jakarta. Hal 508-559.
Ivan M. Roitt. 2003. Imunologi Essntial Immunology. Widya Medika : Jakarta.
Hal 183-201.
Koolman, Jan dan Klaus-Heinrich Rohm. 2001. Atlas Berwarna dan Teks
Biokimia. Hiokrates: Jakarta.
Luh Ketut Suryani. 2004. Kemampuan Spritual Anda. PT. Intisari Mediatama :
Jakarta.
Moh.Sholeh. 2006. Terapi Sholat Tahajud. Mizan Publika: Jakarta
Muhammad Rosul Abdul. 2007. Jangan Asal Dzikir. Pusaka Hidayah: Bandung.
Hal: 33-35.
Muhammad Abdul Ghoffar. 2006. Penyembuhan Dengan Doa dan Zikir
Rasulullah Saw. Almahira: Jakarta.
Murray, Robert K. et.all. 1999. Biokomia Harper. Edisi 24. EGC: Jakarta. Hal:
547-552
Nawawi, Imam. 2005. Khasiat Dzikir dan Do’a al-azkarun Nawawiyyah. Sinar
Baru Algesindo: Bandung.
R.J, Melhuish.1986. Sistem Kekebalan. Organon Teknika Indonesia: Jakarta.
Hal: 8-13
Sherwood 1996. Hormon Tiroid dan Paratiroid. Dalam : Sherwood L (eds).
Fisiologi Manusia, dari sel ke sistem. EGC : Jakarta.
Staff Pengajar FK UI.1994. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara: Jakarta.
Hal. 61-64.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
I. Immulite
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
II. Perangkat Analisa Sample Darah
Perangkat Immulate
Immulate
Kit lot T4
Kit T4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Adjustor
Reagent
Freezer kit T4
Freezer sample darah
Tabumg darah
Cup sampel
Mesin immulate
Test Adjustor
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Enzim
Alur kerja T4
Substrat
enzim
Cup T4
Antibody
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pipet Volume
Sampel dimasukan dalam cup
Kerja adjustor
Adjustor dalam kerja
Adjustor T4
Barcode scan
Sampel dimasukamn dalam cup T4
Cup T4 dalam IMMULATE
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Layar Hasil
Layar Hasil
Sentrifuse
Vortex
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
III. Gambar Kelenjar Tiroid
IV. Susunan Tiga Dimensi Hormon Tiroksin
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
V. Penampang Kelenjar Tiroid
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
VI. Alur Penelitian
QORI
PENGISIAN KUESIONER
PENGAMBILAN DARAH
MEMBACA AL-QURAN
PENGAMBILAN DARAH
ANALISIS DATA LABORATORIUM
ANALISIS DATA STATISTIK
HASIL PENELITIAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
VII. Data Hasil Analisa Sample Darah T4 (Tetraiodotironin) Pada Pezikir
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
VII. Tabel Data Hasil Kuesioner
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
IX. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Subyek Penelitian
I. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SUBYEK
PENELITIAN
Yang bertanda tanngan dibawah ini saya,
Nama
: ............................................................................................
Umur
:..............................................................................................
BB (kg) / TB (cm)
:..............................................................................................
Jenis kelamin
:.............................................................................................
Alamat
:.............................................................................................
Prestasi
:.............................................................................................
No.Hp/Tlp
:.............................................................................................
Setelah mendapatkan penjelasan dan memahami rencana penelitian yang berjudul
Manfaat Zikir Ditinjau dari sisi medis, maka saya dengan sukarela menyatakan
bersadia menjadi subjek penelitian, yang tujuannya untuk membuktikan bahwa
dengan berzikir (membaca Al-Quran ) dapat membuat jiwa menjadi tenang,
meningkatkan metaboloisme dan dapat menghilangkan stres.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
X. Kuesioner Sensus Responden Penelitian
KUESIONER SENSUS RESPONDEN PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan seluruh alternatif jawaban
2. Pilihlah dengan cara melingkari alternative jawaban yang paling sesuai
menurut anda
3. Saya mohon semua pertanyaan dapat diisi dengan jujur dan benar, tidak ada
yang terlewatkan, karena untuk membuktikan zikir ditinjau dari sisi medisnya.
1. Komposisi makanan apa yang anda konsumsi tiap hari?
a. Nasi, protein (hewani dan nabati) dan sayur
b. Nasi, protein (hewani ) dan sayur
c. Nasi, protein ( nabati) dan sayur
d. Nasi ,sebutkan………………..
2. Lamanya berdzikir atau membaca al-Quran tiap hari?
a. Kurang dari 30 menit
b. Sekitar 30 menit-1 jam
c. Sekitar 2-3 jam
d. bukan salah satu diatas….
3. Lamanya waktu tidur malam setiap hari ?
a. 5 jam
b. 6 jam
c. 7 jam
d. Bukan salah satu diatas,sebutkan…….
4. Apakah anda sering melakukan sholat malam ? berapa kali dalam seminggu!
a. Jika ya, sebutkan berapa kali………
b. Tidak
5. Apakah anda melakukan puasa sunat? Berapa kali dalam seminggu!
a. Jika ya, sebutkan berapa kali…
b. Tidak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6. Apakah anda merokok/ berapa batang perhari!
a. Jika ya, berapa batang perhari!
b. Tidak
7. Minuman apa yang sering anda minum tiap hari ?
a. Teh
b. Kopi
c. Susu
d. Bukan salah satu diatas sebutkan…….
8. Apakah anda mengkonsumsi suplemen atau makanan tambahan ?
a. Jika ya, sebutkan….
b. Tidak
9. Olahraga yang sering anda lakukan? Berapa lama !
a. Bola voli,sebutkan…………….
b. Bola basket, sebutkan …………
c. Sepak bola ,sebutkan …………..
d. Badminton/bulu tangkis ,sebutkan………
10. Apakah saat ini anda mengidap suatu penyakit?
a. Ya, sudah sembuh
b. Ya, sedang berobat
c. Tidak
11. Jenis panyakit apa yang anda derita saat ini?
Sebutkan……………..
12. Apakah saat ini anda mempunyai masalah (pribadi, keuangan, keluarga) yang
membuat rasa tidak tenang?
a. Ya,tapi tidak stress
b. Ya, dan menjadi stress
c. Tidak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
XI. Surat Kerja Sama dengan Pihak Institut PTIQ Jakarta
Download