MODUL KULIAH ALJABAR LINIER – PKKP- STTI NIIT “I-TECH” Mata Kuliah ALJABAR LINIER Semester I Kelas Dosen PKKP SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA Ir. Dwi Martisunu, M.Si Pertemuan : 1 (Satu) Waktu : Minggu, 11 Maret 2012 Modul Topik Sub Topik Materi Tujuan 1 (Satu) Pengenalan Vektor dalam penentuan besar dan arah dalam perhitungan aljabar linier Pengertian dasar besaran Vektor Pengertian besaran dan arah Vektor Operasi Perhitungan Vektor Vektor dalam ruang 1,2,dan 3 dimensi Menjelaskan Cara menghitung besaran vektor dibantu dengan metode jajaran genjang, segitiga dan perkalian skalar yang dalam ruang 1,2 dan 3 dimensi 1 VEKTOR Definisi : Vektor adalah suatu potongan (ruang; segmen) garis yang mempunyai arah. Arah panah menentukan arah vektor dan panjang vektor panah menyatakan besarannya. Ekor panah dinamakan titik permulaan (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik terminal (terminal point). Contoh : A B (a) (b) Catatan : (a) Vektor AB (b) Vektor Vektor Ekivalen Vektor vektor yang mempunyai panjang yang sama dan arah yang sama disebut ekivalen. Jika v dan w ekivalen, maka kita menuliskann V = W. Definisi : Dua buah vector dikatakan sama, jika panjang dan arahnya sama, Jadi vektor tidak tergantung keapda letaknya, tetapi tergantung pada panjang dan arahnya. 2 OPERASI OPERASI PADA VEKTOR 1. PENJUMLAHAN VEKTOR Misal penjumlahan vektor V dan W kita mengenal 2 metode : a. METODE JAJARAN GENJANG w V Vektor hasil (resultan) didapat dari diagonal jajaan genjang yang dibentuk oleh V serta W setelah titik awal ditempatkan berimpit. b. METODE SEGITIGA Resultant diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor (misal W) pada titik ujung vektor yang lainnya, maka resultant adalah vektor bertitik awal V, dan bertitik ujung dititik W. V+W W W V V 3 V+W 2. PERKALIAN SKALAR Jika K suatu skalar bilangan riil dan V suatu vektor maka perkalian skalar KV menghasilkan suatu vektor yang panjangnya IKI kali panjang V, dan arahnya sama dengan arah V bila K positif atau berlawanan dengan V bila K negative. Bila K = 0 maka KV = 0, disebut vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan titik ujungnnya berhimpit. Contoh : (1). V = (1, -2) dan W = (7,6) Maka v + w = (1,-2) +(7,6) = (8,4) dan 4 V =4(1, -2) = (4, -8) Karena V – W = V + - (W), Maka V – W = = V + (- W) = (1 – 7, -2 -6) = (- 6, -8) (2). V = (1, -3, 2) dan W = (4, 2, 1) Maka V +W = (1,--3, 2) + (4, 2, 1) = (5, 2, 3) Dan 2 V = 2 (1 , -3, 2) = (2, -6, 4) Maka V – W = V + (- W) = (-3, -5, 1) RUANG BERDIMENSI SATU (R1) Setiap bilangan riil dapat diawali oleh sebuah titik pada suatu garis lurus, yang membentuk susunan koordinat di dalam ruang berdimensi 1, ditulis R1 misal pilih O sebagai titik awal susunan koordinat dan suatu titik E dimana panjang OE = 1 Satuan R O P E Titik O mewakili bilangan nol, Titik E mewakili bilangan satu. 4 RUANG BERDIMENSI DUA (R2) Setiap bilangan riil dapat diwakili oleh sebuah titik pada suatu bidang rata, yang membuat susunan koordinat di dalam ruang berdimensi dua, ditulis R2 Masing masing garis disebut sumbu koordinat. O E C RUANG BERDIMENSI TIGA (R3) Setiap triple bilangan riil dapat diwakili oleh sebuah titik didalam ruang berdimensi tiga ditulis R3 dengan membentuk suatu susunan koordinat yaitu mengambil 3 garis berpotongan di titik awal O . Latihan Diketahui V = (4, -3) dan W = (3, -2) Ditanya : a) V + W b) V – W c) 5 V 5 lurus.(tidak sebidang ) yang VEKTOR DI DALAM RN Perhatikan susunan koordinat yang tegak lurus (Orthogonal) disebut pula susunan koordinat courtesian di R2.Suatu vektor disebut satuan bila panjangnya = 1 Y2 E2 o E1 X1 e1 = OE1 yang titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnya E1 (1,0), e2 = OE2 yang titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnnya E2 (0,1) Kita tulis e1 = 1e1 + Oe2 e2 = O e1 + 1e2 Disingkat menjadi e1 = ( 1, O) e2 = ( O, 1) Vektor a yang titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnya titik A (a1, a2), Vektor a disebut Vektor posisi (radius vektor) dari titik A. Y2 E2 o E1 a = a1 e1 + a2 e2 atau a = (a1, a2) 6 X1 DALIL DALIL OPERASI VEKTOR Untuk setiap vektor a = (a1, a2, ..,an), b = (b1, b2,….,bn) c = (c1, c2,…..cn) ε Rn dan k,m, skalar skalar berlaku : 1. a+b=b+q Komutatif 2. (a + b) + c = a + (b + c) Asosiatif 3. K(a + b) = k a + k b Distributif 4. a+0=a 5. a + (-a) = 0 6. (k + m) a = k a + ma 7. (km)a = k(ma) = m(ka) Definisi : Dapat produk dari a dan b ditulis a.b adalah suatu skalar : a.b = IaI . IbI cos Ɵ Dalam persamaan linier perkalian antara panjang a , panjang b dan cosinus sudut antara a dan b . SOAL DAN PEMBAHASAN : 1. Diketahui vektor vektor a,b,c,d,e,dan f dibawah ini Tentukan: (i) a 2 a+b–c (ii) a + d + 2f (iii) b+e+ f (iv) a+½f b c Cari x dan y dari (4,zY) = X(2,3) = (2X,3X) Jawab : 4 = 2x ; y = 3x; berarti x = 2 , y = 6. 7 d e f 3. Koordinat titik sudut segitiga ABC adalah A (2,3,3) B(4,1,0) dan C(0,0,0) Tentukan koordinat titik beratnya Jawab : Z titik berat segitiga ABC [CZ] = 1/3 [CD] JADI CZ = 1/3 CD = 1/3 (CA + CB) = 1/3 [2,2,3] + 1/3 [4,1,0] = [2,1,1] Koordinatnya = Z (2,1,1) ---------------------- 3. (i) Tentukan a, b bila a = [ 2, - 3, 6 ] b = [ 8, 2, - 3 ] (i) Jarak A( 2,4,0 ) ; B ( - 1,- 2, 1 ) (i) Jarak vektor a = [ 1, 7 ] b = [ 6, - 5 ] Jawab : (i) a.b = [ 2, - 3, 6 ] . [ 8, 2, - 3 ] = 2.8 +(- 3).2 + 6. (- 3) = - 8 (ii) Jarak A dan B = distance = ѵ ( -1 - 2 )2 + ( -2 - 4 )2 + ( 1 - 0 )2 = ѵ 46 (iii) Jarak 2 vektor a dan b kita tulis d (a,b) dirumuskan Ia – bI Jadi d(a,b) = ѵ (6 - 1)2 + (-5 - 7)2 = 13 4. (i)Tentukan k, supaya a = [ 1, k, -2.5 ] mempunyai panjang = ѵ 39 (ii)Berapa sudut antara a = [ 1,2,3,4 ] ; B (- 1,- 2, 1) (iii) Jarak vektor a = [ 1, 7 ] b = [ 6, - 5 ] Jawab : (i) I a I = ѵ 12 + k2 + (-2)2 + 52 = ѵ 39 berarti k2 = 39 atau k = +/- 3 (ii) Sudut antara a dan b a.b Cos Ɵ = ----------IaI IbI 8 1.0 + 2.0 + 3.1 + 4.1 Cos Ɵ = -----------------------------------------------------{ѵ12 22+32+42}. {ѵ02 02+12+12} 7 Cos Ɵ = -------ѵ 60 (iii) 7 jadi Ɵ = arc cos ----ѵ 60 a tegak lurus b berarti a. b = 0 = 1 . 4 + k . (-k) + (-3) . 1 diperoleh k2 = 1 a tau k = + / - 1 . 5. Tunjukan bahwa : (i) Titik A [ 1, 1, 1 ] terletak pada g (ii) Titik B [ 6, 2, 1 ] tidak terletak pada g, bila g : [x1,x2,x3,] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, 1 ] Jawab : (i) Ada yang memenuhi persamaan [ 1, 1, 1 ] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, -1 ] atau 1=2+λ 1=1 1=-λ Jadi λ = - 1 memenuhi menunjukkan bahwa [ 1, 1, 1 ] terletak pada g (ii) Persamaan [ 6, 2, 1 ] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, -1 ] atau 6=2+λ 2=1 1=-λ Tidak memenuhi menunjukkan bahwa [ 6, 2, 1 ] tidak terletak pada g 9