By:ilhan erda/m.sidiq.flp bekasi Sakharya “Alhamdulillah!”,sebentar lagi,aku akan di wisuda di kampus hebat ini,terbaik di dunia.tapi….” ”Kemana gerangan Zebulon? Apa dia berada di Sakharya,Sderot,Manhattan?” ”Ah,fikiranku tak tenang,gundah,hanya sekelebat bayangan seorang Shimon ben Zebulon ,sahabat kecil,teman sejati,saudara seperjuangan saja,aku bermalam-malam menjelang prosesi wisuda menjadi labil psikologisku..” ”Ummi,kemana Abi Hassan?”tangisan kecil terdengar,mengerang- ngerang, merintih akibat luka kecil terkena peluru karet Brigade Kfir Army,di lutut kanan atas tungkai.. ”Innalillahi.”,Nak Abimu telah pergi Nak.” ”Kemana Mi?” ”Ehmmm,nakkk,maafkan Ummi!” ”Abimu pergi ke surga ,jihad,wafat setelah di penjara,dinterogasi di Tel Aviv,jenazah beliau,bahkan tak boleh dimakam kan di sini.!” 6 tahun kemudian... Aku,sekarang,seorang Islam Kurdi Palestine,sekolah di Kemal Attaturk Seculario,sebuah junior highschhol,di pinggiran kota Sakharya ,timur Turkey,hidup di asuhan seorang keluarga Israel Turki bersuku Zebulon ,dan bersekolah satu bangku,tidur satu kamar,bahkan kelak kuliah di satu universitas... Aku ingat Bapa Josh Zebulon,saat Ummi meregang nyawa di Sakharya Hospitally,di serambi depan,saat digempur penyakit glukosa ,dan dengan amputasi masukkan ke kaki kiri yang mengancamnya..,tak ruang sakit,akibat kami uang.Ya,Bapa Josh lah membiayai Ummi,bahkan sampai yang biaya ke miskin, hina biaya pemakaman juga tak di punya pengobatan Ummi,juga masih terngiang di telingaku: ”Tuan,terima kasih banyak atas beribu kebaikan tuan atas keluarga kami,juga perlakuan atas Safiq,sudilah tuan menerima sebidang rumah kami di Gaza barat,sebagai balasan kecil kebaikan tuan,ahh....Tu,tuu.” ’Ummi Hafsah,tak perlulah ,kamu menghitung semua ini,aku rela ,merawat Safiq,menyekolahkannya,dia pantas mendapat kelayakan itu,dia teman yang cocok untuk Shimon,bahkan ke-2nya seperti tak dapat dipisahkan ,melebihi hubungan seorang kerabat!” 7 tahun kemudian.... Aku,Hakan Safiq,seorang scientifist lulusan Berkeley University,bekerja di Defense Authorithy System,CIA zone Ankara,lajang 26 tahun ,berkewarganegaraan ganda AS-Turki. ”Ku dengar-dengar menikah,katanya ,seminggu dengan seorang yang lalu perempuan Shimon Yahudi telah Amerika juga,tapi mengapa tak mengabariku ?” Ya,dia mungkin telah,mengobati luka kecil rinduku akan dia saat wisudaku 3 tahun lalu,dengan kunjungannya ke apartemenku,juga oleh-oleh berupa foto-foto kenangan aku ,dia ,Bapa Josh,juga Umi di Sakharya. Aku,seorang Hakan Safiq,seorang supervisor agen intelijen AS,dengan 2 orang anak gagah,Ahmad Najib,juga Keenan Ali,beristrikan wanita sholehah dari Yaman . ”Bapa,kenapa Shimon tak jua datang ke sini,padahal sudah hampir 2 tahun berlalu?” ”Tak jugakah dia ,rindu,sama Bapa,juga Safiq,dan tahukah bahwa si Qibi,anjing kesayangannya ini,bahkan telah mempunyai anak?” ”Shafiq,ya dia juga di Amerika ,tetapi,hanya lewat telepon saja ,dia bicara,tak jelas kerja,alamat rumah dia berada,ya dia juga menyinggung kamu,menitipkan salam juga untuk kamu.” ”Mungkin...” ”Sibuk,ada kepentingan negara atau..?”selaku ke Bapa. Selama 5 hari ini aku di Sakharya ,menggali lagi semua kenangan – kenangan yang hampir 13 tahun terlewatkan selepas kepergianku ke USA. Dari lembar ke 1 sampai terakhir,mulai dari Sinagog Yerubeam,temapat aku dulu sering menunggu Shimon beribadat setelah sepulang sekolah,Taman Babylon ,tempat kami,juga Bapa sering menghabiskan weekend,tak lupa di hari terakhir ini aku juga mengunjungi makam Ummi dengan sebaris doa dan sebait janji yang berbunyi: ”Ummi,Safiq berjanji akan selalu melindungi Bapa Josh,Shimon dari marabahaya apapun,bahkan kematian,sekeras apapun,sebagaimana dia selama ini melindungi,merawat Umi juga Safiq,.Pasti dan suatu keharusan itu.” Tergeletak,2 buah surat di meja kerjaku,beridentitas dari Mr.Shimon Zebulon,Jerusalem,Israel,dan satu lagi atas nama Mr.Kim Strousbrough,atasanku di CIA. Isi lembar surat pertama:”Saudaraku Safiq,maaf beberapa tahun terakhir ini,aku tak sempat mengunjungi kamu di Manhattan,juga aku hanya sekali pulang ke Sakharya ,.Tetapi jangan khawatir,aku pasti dan selalu ingat kamu,juga Bapa.Aku sekarang berada di Jerusalem Timur,ada kepentingan di sana.Mohon doanya,semoga cepat selesai.” Ku,setel TV 11,channel 4 dan di beritakan: ”Setelah berencana berhasil menyisir,dan menginvansi kota menginterogasi Gaza,pasukan seluruh kepala Israel keluarga tersisa di Gaza City guna misi perluasan pemukiman Yahudi”,kemudian juga keberhasilan Israel mengusir dan merampas pemukiman baru penduduk Palestina di Blok Affah Rum,timur Gaza dengan 0 % perlawanan penduduk.” Beberapa hari ini ,hatiku berkecamuk,bergejolak.Kurasakan nampak ada firasat buruk bakal menimpaku dan juga Shimon, mungkin.... ”Ya Allah,lindungilah hambamu ini dari segala marabahaya apapun baik dari kejahatan tersembunyi,mata,dan syetan.”Doaku yang setiap hari menepis kegalauanku.Setiap detik,menit,hari aku gunakan untuk berdoa,mencari informasi semua keluargaku di Sakharya,Gaza,setelah diberitakan invasi tersebut.Aku,juga, mengambil cuti panjang 2 bulan di tempat kerjaku. ”Mungkinkah aku harus ke Gaza?” ”Bagaimana keadaan rumahku di sana?” ”Apa maqam Abi...?” Segudang pertanyaan ,menghantui,memaksa aku cepat memutuskan tindakan. ”Abi,ini Safiq,ampuni aku Bi,tak bisa menjaga makam Abi dengan becus,juga melindungi rumah kita di Rum.” ”Bi,Paman Attah telah wafat,rumahnya hancur di bombardir ,aku tak tahu kabar Zainab,Rafi ,putera paman Attah.Maaf bi......”isakku di pusara Abi Masya Allah,puing-puing sajadah berhamburan bangunan terbang rumahku tertiup hancur,selembar angin,juga buku-buku berserakan ,sobek tak terbaca lagi judulnya,hanya identitas rumah bertanda: Hassan Amrullah Safoglu Affah rum,block 6,Gaza City Palestine Ya itu saja yang terselamatkan,menyapaku,menggiringku masuk lebih dalam ke puing reruntuhan kamar yang lain.Kosong,senyap,hanya bau anyir darah kering saja tercium olehku. Kring,kring,kring,”Hello,Selam iyi aksamlar?” ”Hi,apa ada orang disana?””Hiiii,Shimon,.!” Lengang,kosong,tak ada seorang pun membalasku di ujung sana,baik di Sakharya,atau di Amerika Aku berjalan menyusuri Pasar Gaza,dengan pemandangan ,di sekitarku anak-anak yatim baru ,yang kehilangan orang tuanya,bayi – bayi kecil yang mati,juga orang-orang dewasa yang merintih kesakitan ,terkena serpihan bom fosfor.Kubeli koran Jerussalem Post,berbahasa Ibrani,aku tak fasih benar tapi,sedikit mengerti artinya.Judul halaman utamanya: ”PM Benyamin Netanyahu,dan Knesset,memberikan segenap penghargaan ke anggota Kol.Shimon Zebulon,atas kegemilangannya di Gaza.” ”What,s!”,apa yang terjadi?” Aku berusaha tak suu,dzon,tiba-tiba hp ku berbunyi,ada sms dari Shimon:”Safiq,aku sedang ada di Sderot,temui aku di di sana ,aku tahu kau ada di sini,Palestina, ku tunggu.Shimon” Tampak dari ,berseragam kejauhan,kulihat hijau-hijau seorang bertemankan seperti laras prajurit ak-47,juga Israel ,di belakangnya panser zevna ,tanpa salam,atau sepatah kata pun dia langsung berjalan mendekatiku,lantas berkata lirih: ”Saudaraku Safik,tolong paham ya,jangan kamu gelap mata,marah,maksudku bukan untuk menghancurkan rumah kamu juga ,makam abi Hassan,atau......,tapi semuanya....” ”Shimon...,cukup.....!!!.” Aku tak bisa berucap,berbicara,perih,luka hati ini mengapa ini semua harus begini.Bagaimana aku harus berkata ke Abi Hassan ,Umi?” Add: Sakharya :Kota di turkey timur Sderot :Kota di Israel Sinagog :Tempat peribadatan Yahudi/Israel Selam,iyi aksamlar:Salam,hi selamat pagi(bahasa turki) Junior highschool :SMP Knesset :Parlemen Israel Brigade Kfir army :Tentara Elite Israel/Kopassus