Tahun 2 Buku 3 REMAJA Buku Pegangan Guru Kehidupan Kristen (2) Terang Dunia (Januari/Februari/Maret) “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita, lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” (Matius 5:13-16) ÿ Diterbitkan oleh Majelis Pusat Gereja Yesus Sejati Indonesia Tahun 2 Buku 3 REMAJA Buku Pegangan Guru Kehidupan Kristen (2) Judul Kehidupan Kristen (2) Bagian # 1: Persoalan Kerohanian Dengan gaya hidup sibuk yang sebagian besar orang miliki sekarang ini, kita seringkali mendapati diri sendiri tidak memiliki waktu untuk menenangkan jiwa dan tidak memiliki kualitas waktu yang baik untuk membaca Alkitab dan berkomunikasi dengan Allah. Doa-doa kita seringkali dipanjatkan secara singkat dan bersifat ritual saja. Pembacaan Alkitabpun menjadi seperti sebuah tugas yang rutin, bahkan kadang terlewatkan. Dalam semuanya ini, kita tidak menyadari bahwa kunci untuk memiliki penguasaan diri atas hidup adalah dengan bersandarkan pada pertolongan dan anugerah Allah. “Sebab beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus, Allah Israel: Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yes. 30:15). Pelajaran-pelajaran pada bagian ini akan menjadi pengingat bagi para Guru Pendidikan Agama dan murid mengenai pentingnya memelihara kehidupan rohani yang sehat di tengah segala hal lainnya yang kita harus lakukan. Bagian # 2: Persoalan Cinta Cinta adalah sesuatu yang kita semua cari. Banyak orang di dunia ini tidak pernah menemukan cinta yang sejati. Satu dari banyak alasannya adalah karena mereka tidak memiliki sikap yang murni terhadap hubungan cinta itu sendiri. Banyak orang di dunia yang mendekati cinta dengan tabiat untuk bersenang-senang dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mereka berpindah dari satu hubungan ke hubungan lainnya. Mereka tidak dapat mengikat diri mereka pada satu hubungan seumur hidup. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah berwaspada untuk tidak diombang-ambingkan oleh kecenderungan dunia. Allah ingin agar ciptaan-Nya menikmati cinta di dunia. Cinta yang sejati dapatlah ditemukan dan itu merupakan berkat dari pada Allah. Jadi, ketika menghadapi berbagai persoalan mengenai pacaran dan pernikahan, kita haruslah memelihara kesucian hubungan dengan sesama jemaat yang berlainan jenis kelaminnya.Dengan percaya kepada Tuhan, kita dapat berharap untuk menemukan cinta yang sejati dan pernikahan yang indah dan langgeng, yang diberkati oleh Allah. Bagian # 3: Persoalan Budaya dan Media Kita telah dibombardir setiap hari dengan berbagai persoalan yang kontroversial. Murid-murid memiliki beberapa pertanyaan seperti berikut: Bagaimana orang Kristen seharusnya memandang homoseksualitas? Bolehkah seorang Kristen mengkonsumsi minuman yang beralkohol? Macam musik pop apakah yang dapat dikenan di hadapan Allah? Semuanya ini merupakan persoalan yang harus dipikirkan dan dipecahkan. Alkitab tidak memberikan kita daftar mengenai apa saja yang harus dan yang tidak harus kita lakukan. Tetapi, melalui prinsip-prinsip dasar mengenai persyaratan Allah bagi kita, Alkitab memberikan jawaban terhadap berbagai persoalan itu. Pelajaran pada bagian ini akan membantu murid-murid untuk memikirkan beberapa persoalan yang dilemparkan kepada mereka oleh media dan lingkungan sosial. Penting bahwa para Guru Pendidikan Agama menangani topik ini secara peka dan memberikan petunjuk melalui doa. Bagian # 4: Persoalan Kehidupan Ada berbagai persoalan perilaku yang kita seringkali anggap sebagai sudah selayaknya atau tidak perlu diperhatikan. Hal-hal ini sangat mendasar, tetapi merupakan aspek penting dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen: Kejujuran, menghadapi ketamakan dan pengendalian amarah. Paling tidak, kita harus menjadi teladan dan terang bagi dunia berkaitan dengan persoalan ini. Sederhananya, sebagai orang Kristen yang menyandang status khusus sebagai anak-anak Allah, kita haruslah memuliakan nama-Nya dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Alkitab. Adalah penting untuk membiarkan murid-murid mengetahui bahwa persoalan ini, sekalipun tidak mendasar, tetapi penting bagi kehidupan kita, baik di hadapan Tuhan maupun sesama. Pelajaran ini akan membuat mereka melihat apa yang Alkitab ajarkan mengenai persoalan ini. Akhirnya, dukungan dan tuntunan dari Guru Pendidikan Agama haruslah ada untuk membantu murid-murid menjalani hidup menurut prinsip-prinsip ini. Daftar Isi Selamat Datang di Kurikulum Remaja i-ii Memahami Para Remaja Anda iii Beberapa Keinginan Para Remaja (1-2) Bagaimana Saya Berkomunikasi Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid? iv-v vi Membangun Persahabatan Bersama dengan Murid-Murid vii Bagaimana Membuat Murid-Murid Tetap Termotivasi dan Tertarik? viii Lomba Ayat Hafalan dan Bacaan Kitab untuk Minggu ini ix Ayat Hafalan untuk Kwartal ini x-xi Bagian # 1: Persoalan Kerohanian Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 1. Terlalu Sibuk untuk Berdoa 2. Latihlah Kehidupan Rohani Kalian xiii 1 15 Bagian # 2: Persoalan Cinta Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 3. Serba-Serbi dalam Berpacaran 4 Mengapa Harus Hidup Kudus 5. Cinta Sepanjang Masa 24 25 37 47 Bagian # 3: Persoalan Budaya dan Media Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 6. www.musikpop.masakini 7. Marilah Kita Berpesta-pora 8. www.pornografi.dosa 9. Homoseksualitas 56 57 65 73 81 Bagian # 4: Persoalan Kehidupan Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 10. Makna Kejujuran 11. Ketamakan 12. Amarah 13. Ulasan 90 91 99 107 117 Selamat Datang di Kurikulum Remaja Buku ini telah dirancang untuk membantu para Guru Pendidikan Agama untuk merencanakan dan menjadikan suasana belajar dan mengajar menjadi lebih terarah kepada murid-murid. Karena pengaruh firman Allah yang dahsyat, para Guru Pendidikan Agama memohon agar dapat menyaksikan sendiri setiap langkah perubahan dari muridmurid dalam memahami dan menerapkan Alkitab di dalam kehidupan mereka. Di sini, Anda akan menemukan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengajar kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanya. Judul Pelajaran Ringkasan dari Lima Kitab Taurat Kurikulum ini meliputi: Bacaan Kitab Mat. 24-25; 22:31-32; Yoh. 5:39; Kel. 20-23; Im. 17-26; Ul. 5:12-26 CONTOH Sasaran Pelajaran 1. 2. Memahami pentingnya mempelajari Perjanjian Lama dan mengenal pengajaran utama dari Lima Kitab Taurat Menjadi termotivasi untuk mempelajari Alkitab dan beroleh pemahaman bagaimana menjalankan hidup mereka Ayat Alkitab Karena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:18) Bacaan Kitab untuk Minggu ini Kejadian 1-10 i Kehidupan Kristen (2) Semua pelajaran ini didasarkan pada: (Tidak tertera di dalam Buku Aktivitas Murid) Latar Belakang Alkitab Sumber tambahan yang berkaitan dengan pelajaran untuk diketahui bagi para guru dan murid. Pemanasan Sesuatu yang menawan perhatian murid-murid, agar mereka dapat memulainya. Pemahaman Alkitab Bimbinglah murid-murid di dalam menemukan kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanyamelalui penerapan pemahaman Alkitab di dalam kehidupan nyata. (Lembar Kerja Murid hanya dalam bentuk yang sederhana) Menguji Pemahaman Ujilah pemahaman keseluruhan dari murid murid. Anda dapat melakukannya dengan berbagai cara yang berbeda. Salah satunya adalah menanyakan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang mereka telah pelajari. Penerapan Kehidupan Bantulah setiap murid untuk menerapkan firman Allah di dalam kehidupan mereka sama seperti Roh Kudus memimpin mereka. Motivasilah murid-murid melakukan tindakan untuk melatih apa yang mereka telah pelajari. Bagaimana mereka melakukan tindakan itu? Kapankah mereka melakukannya? Renungan dan Doa Mintalah murid-murid untuk berbagi apa yang mereka masih ingat setelah pelajaran berlangsung dan akhirilah di dalam doa. Ingatlah!!! Sasaran dan pengajaran guru ada tertulis pada setiap pendahuluan pelajaran. Bacaan Kitab untuk Minggu ini dan Ayat Hafalan ada tertulis pada setiap pelajaran. Pastikan membacanya sebelum mempersiapkan dan mengajar murid-murid. Kehidupan Kristen (2) ii Memahami Para Remaja Adalah penting mengajarkan dan memperlengkapi para remaja dengan dasar kekuatan yang kokoh, yaitu iman yang teguh. Sekarang ini, kita bersama dengan angkatan yang sedang mencari jawaban yang benar. Sekalipun mungkin telah mengalami suka maupun duka di dalam kehidupan atau kemerosotan rohani, mereka tetap ingin mengetahui siapa yang membuat suatu perbedaan di dalam dunia ini. Para remaja yang menjadi percaya kepada Allah akan dianggap tidak masuk akal, karena mereka pun hidup di dunia yang penuh dengan kekerasan terhadap hukum-hukum Allah. Sebagai akibat dari hal ini adalah timbulnya wabah penyakit, kerusaksan lingkungan dan kekerasan rumah tangga. Oleh karena itu, mereka diperhadapkan dengan keputusan-keputusan penting setiap harinya. Apa yang mereka putuskan dapat mempengaruhi nilai-nilai Kehidupan, iman, pendidikan, pilihan dalam berteman, pekerjaan, pernikahan dan kehidupan bergereja. Selain itu, para remaja mungkin berjuang menghadapi tekanan dari teman sebaya, gaya hidup, penyalahgunaan, persoalan keluarga, sebagaimana pula dengan jati diri. Dengan kata lain, mereka diombangambingkan oleh perubahan, entahkah secara rohani, perasaan, sosial maupun jasmani. iii Kehidupan Kristen (2) Para remaja membutuhkan sesuatu dan seseorang bagi mereka untuk disandari, apapun yang dianggap layak untuk menjadi pegangan hidup mereka. Lalu, tugas kita adalah membimbing para remaja untuk menyaksikan kuasa Allah di dalam dunia yang selalu berubah ini. Sangat mengherankan, para remaja ingin menjadi ‘rohani’. sekalipun seluruh masyarakat berada di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka perlu mendengarkan banyak kesaksian pribadi dan kebenaran Alkitab mengenai bagaimana kasih Allah telah menyentuh kehidupan orang lain serta pengharapan apa saja yang dimiliki, sekalipun kita hidup di dunia yang sering kali tidak berperikemanusiaan. Bagaimana kita dapat meneguhkan iman mereka di dalam Tuhan, yang mengasihi dan peduli kepada mereka lebih daripada siapapun juga? Beberapa Keinginan Para Remaja (1) 1. Mengasihi dan Diterima Para remaja memiliki suatu keinginan yang besar untuk diterima oleh temanteman sebayanya dan memperhatikan apa yang orang lain pikirkan mengenai diri mereka. Mereka kuatir mengenai bagaimana orang lain memperhatikan mereka secara jasmani (penampilan: terlalu tinggi, terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus, pemahaman mengenai seks) dan secara mental (kepandaian: terlalu pandai atau terlalu bodoh). Mereka pun memperhatikan para teman, guru, olahragawan, personal media sebagai contoh bagi diri mereka. Oleh karena itu, cara guru menyatakan iman dan keyakinan akan menjadi saksi yang positif bagi diri mereka. 2. Menjalin hubungan dengan Allah atau Mencari Keyakinan Iman 3. Merasakan Pengalaman Pribadi Bersama dengan Allah Dalam kehidupan mereka sampai saat ini, para remaja mungkin masih belum memiliki banyak pengalaman pribadi bersama dengan Allah. Kehidupan ibadah mereka sepertinya telah teratur berjalan dengan menghadiri kebaktian di gereja ataupun di kelas dan berdoa sebelum tidur. Sekalipun keteraturan ini baik, tetapi masih belum cukup. Sekarang, saatnya memotivasi mereka untuk berdoa secara tekun, sehingga dapat menyadari peran Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagikan beberapa kesaksian pribadi yang akan menyentuh hati mereka. Dengan demikian, mereka akan mulai melihat Allah sebagai sahabat, penghibur dan penasihat pribadi bagi diri mereka. Pada usia seperti ini, para remaja tidak lagi akan datang ke gereja hanya disebabkan orangtua menyuruh mereka melakukannya. Mereka mulai mengembangkan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Sekalipun kemampuan berpikir para remaja akan menyebabkan mereka mempertanyakan apa peranan Allah dan Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penting bagi Guru Pendidikan Agama senantiasa menantang mereka untuk menyediakan waktu dalam berdoa dan beribadah di luar kelas dan gereja, sehingga dapat membangun iman mereka sendiri. Sasaran kerohanian mereka adalah menemukan makna dan tujuan hidup mereka melalui Yesus Kristus. Kehidupan Kristen (2) iv Beberapa Keinginan Para Remaja kemampuan untuk membiarkan mereka mengetahui kelayakan diri mereka. Para remaja menghormati orangtua dan orang dewasa lainnya secara konsisiten. Ketika mereka membuat keputusan sendiri dan belajar dari kesalahan, hal itu akan membuat mereka menemukan jati dirinya sendiri dan apa yang diyakininya. Ketika melakukannya, mereka pun dapat menjadi setia terhadap keyakinan dan nilai-nilai kehidupan mereka. 4. 4. 5. Memahami Tujuan Hidup yang Sesungguhnya Para remaja ingin mengetahui siapa sesungguhnya diri mereka. Pada usia kritis seperti ini, mereka mulai bertanya kepada diri sendiri, “Apakah tujuan hidup saya?” dan “Apakah maksud dari semuanya ini?” Seorang remaja perlu memandang diri sendiri sebagai seseorang yang berbeda dan yang layak untuk mencapai keberhasilan dari masa transisi menuju masa dewasa. Keyakinan diri mereka begitu kuat, hingga merasa perlu membuktikan diri sebagai seseorang yang berkemampuan untuk itu. Beberapa orangtua tidak ingin membiarkan anak-anak mereka pergi seorang diri hingga menjadi berlebihan, karena merasa kuatir akan adanya ancaman perkembangan diri dari anakanak mereka. Sebagai akibatnya, para remaja akhirnya memberontak kepada orangtua. Sebagai Guru Pendidikan Agama, kita perlu menunjukkan dukungan dan motivasi serta memberikan nasihat yang membantu mereka. Kita pun perlu meneguhkan talenta dan v Kehidupan Kristen (2) Kemurnian dan Kekudusan Mungkin karena usia yang masih muda dan kurang begitu berpengalaman di dalam dunia yang nyata ini, para remaja sering kali merasa bahwa mereka dapat mengatasi segala sesuatunya, bila berusaha dengan cukup keras. “Saya dapat mengatasinya,” demikianlah pikir mereka. “Itu boleh saja terjadi kepada diri mereka, tetapi tidak akan terjadi kepada diri saya!” Di satu sisi adalah positif memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Bagaimanapun, ketika menghadapi banyak perncobaan yang sesungguhnya, mereka mungkin belum siap untuk menghadapi semuanya dengan ‘kepala dingin’. Sekalipun tidak perlu memberitahukan mereka dengan cerita-cerita dari banyak orang yang telah gagal untuk tetap murni dan kudus, kita tetap perlu membiarkan mereka memahami kenyataan dan kesulitan-kesulitan itu. Tantanglah mereka untuk berpikir mengenai apa yang penting bagi diri mereka dan motivasilah agar tetap teguh kepada apa yang mereka yakini. Bagaimana Saya Berkomunikasi Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid? 1. Sambutlah setiap murid pada tiap-tiap bagian pelajaran Sambutan yang bersahabat dan yang ramah menyatakan perhatian yang sepenuhnya. Ungkapan seperti “bagaimana keadaan kamu?” dapat menyatakan perhatian yang tulus. Ungkapan seperti “luar biasa bertemu dengan kamu!” dapat mengubah harihari dari seseorang. Sambutan kita hanya memerlukan waktu sekitar 30-40 detik, tetapi murid-murid akan begitu merasakan bahwa kita benar-benar peduli kepada mereka. 2. Kirimlah sebuah kartu/email atauhubungilah melalui telepon untuk mengetahui seseorang sedang melakukan hal apa Dengan mengatakan, “Saya takjub bagaimana kamu dapat melakukannya”, akan membuat suatu perbedaan yang menonjol di dalam kehidupan seseorang. Sekalipun perbuatan ini hanya memerlukan waktu 4-5 menit dan harga yang tidak seberapa dari selembar kartu, tetapi akan membuat hari-hari para remaja bersemangat kembali. 3. Undanglah setiap murid ke ru- mah dalam acara persekutuan atau kejadian istimewa lainnya Kenangan terindah kita dari melayani Tuhan dihasilkan melalui persekutuan atau kejadian istimewa lainnya. Setiap persekutuan akan memberikan suatu kesempatan yang baru untuk menunjukkan rasa simpati dan empati kepada seseorang. 4. Berdoalah bersama dengan mereka Para remaja perlu mengetahui bahwa para guru ternyata mendoakan mereka dengan tekun. Sekalipun mereka mungkin begitu sibuk dengan aktivitas belajar, kita hendaknya senantiasa mengingatkan bahwa berdoa bersama pada saat-saat tertentu itu merupakan satu-satunya cara untuk memohon hikmat dan kekuatan dari Allah. Kehidupan Kristen (2) vi Membangun Persahabatan Bersama dengan Murid-Murid Pada abad 21 ini, hampir semua remaja berkomunikasi melalui email setiap harinya. Dengan bantuan internet, banyak orang menemukan cara yang luar biasa untuk tetap dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka yang tidak dapat berbicara langsung dan dengan orangorang yang tinggalnya berjauhan. Sebagai Guru Pendidikan Agama, penggunaan email untuk menjangkau murid-murid merupakan cara yang indah di dalam membangun persahabatan. Sejak mengetahui murid-murid dapat mengirimkan email yang sedikit lebih mendalam daripada sekedar katakata sambutan atau pujian, Anda mungkin dapat ajukan pertanyaan yang merangsang pikiran murid-murid mengenai apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, apa yang mereka yakini, bagaimana hubungan mereka dengan keluarga atau mungkin mulailah dengan suatu pertanyaan yang pribadi mengenai hubungan mereka dengan Allah. Fakta menunjukkan bahwa murid-murid merasa senang bila menemukan email di mailbox mereka, sekalipun Anda dan mereka jarang berkomunikasi. Setidaknya, pikirkan vii Kehidupan Kristen (2) email apa yang dapat memotivasi muridmurid agar mengetahui bahwa mereka berada di dalam pikiran Anda atau mengetahui bahwa Anda mengharapkan mereka berhasil di dalam ujian atau aktivitas olahraga. Bahkan Anda dapat membuat hari-hari mereka penuh semangat dengan memberikan pujian atau motivasi tertulis di dalamnya. Untuk menjangkau murid-murid secara tepat guna melalui email, tulislah pesan Anda secara singkat (cukup satu paragraf atau satu kalimat). Hidup di dalam masyarakat yang serba cepat ini, tidak banyak dari antara kita yang ingin memeriksa sebuah email yang panjang isinya. Begitu pula penting untuk menjawab pesan dalam waktu 1-2 hari. Murid-murid mencari Anda untuk memperoleh dukungan dan bimbingan. Anda akan segera kehilangan kepercayaan dari mereka, bila tidak ada balasan dari Anda selama satu minggu ke depan. Tetap usahakan menggunakan nada kalimat yang ramah di dalam menulis email Anda. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda selalu berada di dekat mereka, terutama ketika salah seorang murid sedang sakit jasmani atau lemah rohani. Kutiplah sebagian ayat Alkitab dan gunakan humor secara bebas. Para remaja tidak akan menanggapi secara positif kepada guruguru yang selalu menyalahkan. Tetaplah berada di sana dan jadilah teladan. Email adalah alat komunikasi yang luar biasa dengan murid-murid. Kiranya Allah meneguhkan iman muridmurid dan menanamkan pemahaman akan firman-Nya kepada mereka. Bagaimana Membuat Murid-Murid Tetap Termotivasi dan Tertarik? Kamu dapat menggunakan... 1. Permainan 2. Video klip 3. Diskusi untuk menemukan solusi atau gagasan lainnya 4. Poster 5. Pertanyaan yang menarik atau topik-topik yang hangat 6. Kesaksian atau pujian yang menyentuh hati 7. Saat-saat perenungan untuk mengintrospeksi diri 8. Kesetiaan dan kerajinan Ketika membawakan pelajaran, kamu dapat menggunakan... 1. Suatu gaya dari seorang guru ketika mengajar murid-murid 2. Suatu penggalian Alkitab yang mendalam 3. Suatu tulisan singkat yang menarik perhatian murid-murid 4. suatu film yang bermakna dalam dan yang berkaitan dengan topik pelajaran Guru dapat menguji pemahaman murid-murid dengan... 1. Meminta murid-murid untuk berbagi apa yang mereka telah pelajari 2. Menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pemahaman Alkitab 3. Meminta murid-murid untuk menemukan moral yang baik selama pelajaran 4. Menanyakan siapa tokoh yang murid-murid ingin jadikan bagian dari kehidupan mereka 5. Meminta murid-murid untuk menerapkan pemahaman Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari Kehidupan Kristen (2) viii Lomba Ayat Hafalan Apakah Anda mengetahui bahwa dengan bersama-sama menghafal Ayat Hafalan di dalam kelas, dapat memberikan saat yang paling baik dalam mengajarkan firman Allah? Kebanyakan orang beranggapan bahwa murid-murid kelas Remaja telah mengetahui banyak mengenai ayat-ayat dalam Alkitab. Bagaimanapun, anggapan itu tidaklah benar. Oleh karena itu, kita sebagai Guru Pendidikan Agama haruslah lebih menekankan bagian pelajaran ini daripada yang lainnya. Mengapa? Karena dengan mengingat ayat Alkitab dapat membantu murid-murid bertahan menghadapi pencobaan dan membangun iman yang lebih teguh. Pastikan bahwa ini merupakan hal yang melibatkan para guru dan murid. Tantanglah murid-murid untuk dapat mengingat Ayat Hafalan bersama dengan Anda setiap minggunya. Adalah gagasan yang positif, bila Anda dan murid-murid dapat mengucapkan ketiga belas Ayat Hafalan pada akhir kwartal. Ini merupakan cara yang luar biasa untuk memotivasi Anda dan muridmurid. Mungkin Anda dapat menantang murid-murid dengan sebuah lomba. Buatlah lomba itu sebagai tantangan yang nyata dan lihatlah siapa yang dapat mengucapkan Ayat Hafalan paling banyak pada perlombaan itu. Anda dapat memberikan apapun macam penghargaan kepada murid-murid yang menang. Karena perlu mengulang Ayat Hafalan dari minggu ke minggu, Anda dapat menghabiskan waktu lebih banyak untuk membicarakannya bersama murid-murid. Biarkan firman Allah itu mempengaruhi kehidupan ix Kehidupan Kristen (2) pribadi murid-murid dan menjadi bagian dari kehidupan mereka. Setelah suatu periode waktu tertentu, Anda pasti akan melihat kehidupan muridmurid bertumbuh seperti yang Allah kehendaki. Intinya adalah bila muridmurid mendapati Anda sedang serius dalam menghafal Ayat Alkitab, mereka pun akan melihatnya sebagai suatu cara yang penting untuk bertumbuh lebih menyerupai Yesus Kristus. Kiranya Allah senantiasa meneguhkan semangat pelayanan kita kepada muridmurid. Bacaan Kitab untuk Minggu ini 1. Amsal 1-3 2. Amsal 4-6 3. Amsal 7-9 4. Amsal 10-12 5. Amsal 13-15 6. Amsal 16-18 7. Amsal 19-21 8. Amsal 22-24 9. Amsal 25-27 10. Amsal 28-30 11. Amsal 31 Pengkhotbah 2 12. Pengkhotbah 3-5 Ayat Hafalan untuk Bulan Januari, Februari dan Maret 1. “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes. 5:16-18) 2. “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” (Flp. 2:15) 3. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Kor. 13:4-8) 4. “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibr. 12:14) 5. “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej. 2:23) 6. “Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!” (Mzm. 135:3) 7. “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Ef. 5:15,18) 8. “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” (2 Tim. 2:22) 9. “Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.” (Mzm. 119:160) Kehidupan Kristen (2) x Ayat Hafalan untuk Bulan Januari, Februari dan Maret 10. “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” (Rm. 8:5) 11. “Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim. 6:10) 12. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (Ef. 4:26-27) xi Kehidupan Kristen (2) Halaman Kosong Kehidupan Kristen (2) xii Persoalan Kerohanian Sasaran Dengan gaya hidup sibuk yang sebagian besar orang miliki sekarang ini, kita seringkali mendapati diri sendiri tidak memiliki waktu untuk menenangkan jiwa dan tidak memiliki kualitas waktu yang baik untuk membaca Alkitab dan berkomunikasi dengan Allah. Doa-doa kita seringkali dipanjatkan secara singkat dan bersifat ritual saja. Pembacaan Alkitabpun menjadi seperti sebuah tugas yang rutin, bahkan kadang terlewatkan. Dalam semuanya ini, kita tidak menyadari bahwa kunci untuk memiliki penguasaan diri atas hidup adalah dengan bersandarkan pada pertolongan dan anugerah Allah. “Sebab beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus, Allah Israel: Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yes. 30:15). Pelajaran-pelajaran pada bagian ini akan menjadi pengingat bagi para Guru Pendidikan Agama dan murid mengenai pentingnya memelihara kehidupan rohani yang sehat di tengah segala hal lainnya yang kita harus lakukan. Prioritas Kita “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:2) xiii Kehidupan Kristen (2) Bagian # 1 Renungan Bagi Para Guru Manusia adalah makhluk yang sangat terbatas. Baik secara pikiran maupun tubuh, kita dibatasi dalam banyak hal. Oleh karena itu, mustahil untuk melakukan semua hal yang kita ingin lakukan dengan kapasitas tenaga fisik, intelektual dan emosi yang terbatas. Keterbatasan ini ditambah pula dengan jumlah waktu yang kita miliki. Mengetahui cara untuk memberikan prioritas merupakan pelajaran penting yang harus dipelajari, agar dapat menyelesaikan apa yang kita harus lakukan. Hidup di masyarakat yang modern dipadati dengan berbagai aktivitas dan komitmen. Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan – pekerjaan, keluarga, teman, gereja. Sebagai umat Kristen, kita harus menyadari bahwa di tengah gaya hidup yang sibuk, seringkali mudah untuk tidak menjalin hubungan dengan Allah, karena mengejar komitmen lainnya. Semua itu karena dengan Tuhan, jarang ada batas waktu untuk bertemu, sehingga mudah sekali mengesampingkan berbagai perkara rohani. Oleh karena itu, sangatlah penting menyediakan tempat bagi pengejaran-pengejaran rohani dalam hidup kita, karena itu tidak tergantikan. pelajaran Terlalu Sibuk untuk Berdoa 1 Bacaan Kitab Mzm. 103:1-22; Yes. 59:1-3; Mzm. 66:18; Bil. 11:1-35; Mat. 26:36-44; 7:7 Sasaran Pelajaran 1. Membantu murid-murid untuk bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan 2. Memotivasi murid-murid untuk mengembangkan gaya hidup doa (P – praise [memuji], R – repent [bertobat], A – ask [memohon], Y – yield [mendapat]) 3. Membantu murid-murid mengatur hari-hari mereka, agar dapat meluangkan waktu bersama dengan Tuhan Ayat Alkitab “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes. 5:16-18) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 1-3 Latar Belakang Alkitab Sejak awal penciptaan, umat Allah telah memanjatkan doa-doa mereka kepada-Nya. Setelah air bah, Nuh mempersembahkan korban bakaran dari setiap burung dan binatang yang tidak haram kepada Allah (Kej. 8: 20-21). Kita mengetahui pula bahwa Abraham, Ishak dan Yakubpun mempersembahkan korban bakaran kepada Allah. Ini merupakan bentuk dari berdoa kepada Allah. Pada zaman Musa, Allah memberikan petunjuk bagaimana cara membangun Kemah Suci. Itu menjadi tempat ibadah, sekaligus tempat umat Allah dapat datang dan mempersembahkan korban kepada-Nya. Imam Besar pun akan masuk ke Ruang Maha Kudus satu kali dalam setahun untuk mempersembahkan korban penebusan bagi mereka. Persembahan dan korban merupakan cara umat untuk menjangkau Allah. Tentu saja, Allah mendengar seruan semua orang yang berpaling kepada-Nya. Sebagai contoh, saat Hagar putus asa karena Ismael, anaknya, hampir mati, ia duduk dan menangis, Allahpun mendengar tangisannya (Kej. 21:8-21). Pada masa selanjutnya, umat Allah selalu mengarah kepada Allah di dalam berbagai bentuk doa. Ada banyak mazmur yang sebenarnya merupakan doa-doa dari pemazmur itu sendiri. Kehidupan Kristen (2) 1 Pada masa Perjanjian Baru, saat Tuhan Yesus mati di kayu salib, tabir yang memisahkan Ruang Maha Kudus dengan Ruang Kudus terbelah menjadi dua (Mat. 27:51). Ini melambangkan bahwa sebuah jalan yang baru dan yang hidup telah dibukakan bagi kita, sehingga sekarang kita dapat mendekat kepada Allah secara langsung. Karena Tuhan Yesus adalah tabir yang telah terkoyak, sehingga kita dapat diperdamaikan dengan Allah (Ibr. 10:19-22). Hari ini, kita haruslah menghargai kesempatan yang indah ini untuk dapat datang langsung ke hadirat Tuhan dan haruslah pula senantiasa berpaling dan bersandar kepada-Nya melalui doa. Sesungguhnya, inilah janji Allah, bahwa biia kita menyerahkan semuanya kepada Allah, kita akan memiliki damai sejahtera. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:6-7). Pemanasan Pernahkah kalian dalam hidup mengalami saat-saat yang terlalu lemah secara rohani untuk berdoa? Bagaimana perasaan kalian saat itu? Apakah kalian merasakan bahwa dalam segala sesuatu yang dilakukan, merasakan ketidakyakinan akan perkenanan atau pimpinan dari pada Allah, hanya karena belum bertanya kepada-Nya? Apakah kalian merasakan tidak memiliki kekuatan untuk bersinar bagiNya, untuk memberitakan Injil atau melihat kuasa-Nya dalam pekerjaan kudus di gereja, tempat kalian ikut berpartisipasi di dalamnya? Banyak yang membandingkan doa dengan nafas hidup orang Kristen. Orang Kristen yang tidak berdoa kepada Allah, yang tidak berkomunikasi kepada-Nya dan yang tidak mendengarkan suara-Nya adalah orang Kristen yang tidak hidup di dalam Dia. Ia boleh mengaku sebagai orang Kristen, tetapi cara menjalani hidupnya, keputusan yang diambilnya dan semua hal lain dalam hidupnya adalah tidak terkait dengan Allah. Jadi, bagaimana ia dapat menyebut dirinya sebagai orang Kristen? Hari ini, kita akan mempelajari topik penting ini. Kiranya Allah memimpin agar kita memiliki sudut pandang yang baru mengenai peranan doa dalam kehidupan kita. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Doa Musa yang Sunguh-Sungguh Alkitab dipenuhi dengan teladan dari para pendoa. Dapatkah kalian menyebutkan beberapa di antaranya? Menurut kalian, mengapa mereka adalah para pendoa yang luar biasa? Dengan cara apakah doa-doa mereka begitu penuh kuasa? (Biarkan murid-murid yang menanggapinya.) Hari ini, kita akan mengamati dua dari doa-doa Musa. Musa senantiasa berkomunikasi dengan Allah. Demikianlah firman Allah kepada Musa, “Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam 2 Kehidupan Kristen (2) penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hambaKu Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki?” (Bil. 12:6-8). Sungguh Musa adalah seorang yang sangat istimewa di hadirat Allah. Alasan utamanya adalah karena dia adalah seorang yang senantiasa berdoa dengan sungguh-sungguh dan berkomunikasi lama kepada Allah. Dari teladan kehidupan doa Musa, kita dapat melihat bahwa doa sungguh membuat perbedaan dalam hubungan antara seseorang dengan Allah. Bacalah beberapa referensi Alkitabiah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. A. Allah Menampakkan Diri-Nya kepada Musa (Kel. 33:15-23) a. Ayat.15 dan 16 – Untuk siapakah dan apakah yang Musa doakan? Apakah yang dikatakan mengenai karakternya? Musa berdoa agar Allah mau menyertai umat Israel dalam perjalanan mereka masuk ke Tanah Kanaan. Allah telah berfirman bahwa umat Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk dan tidak akan menyertai mereka. Di sini, kita dapat melihat bahwa Musa adalah seorang yang memiliki hubungan yang begitu eratnya dengan Allah, karena ia cukup mengenal Allah untuk percaya pada kasih dan belas kasihan-Nya, bahkan hingga berunding dengan-Nya. b. Ayat 17 – Menurut kalian, apakah maksudnya mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan Allah mengenal kita? Mendapat kasih karunia di hadapan Allah dapat meliputi hal-hal berikut: – Berkat-berkat Allah menyertai kita – Allah berkenan kepada kita dan mau mendengarkan doa-doa kita – Allah mendengarkan doa-doa kita dan berbelas kasih kepada kita Allah mengenal kita dapat meliputi hal-hal berikut: – Kita begitu eratnya kepada Allah, dengan ketaatan dan interaksi kita yang tetap dengan Dia, sehingga Allah menjadi seperti seorang sahabat yang karib. – Allah berkenan kepada kita dan memberi perhatian khusus kepada kita dan semua aspek kehidupan kita. c. Ayat 18 – Apakah yang Musa pohonkan? Menurut kalian, apakah Musa terlalu arogan untuk memohon sesuatu yang (hampir) mustahil seperti itu? Apakah yang dikatakan Musa mengenai hubungannya dengan Tuhan? Musa memohon untuk melihat kemuliaan Allah, memandang Allah muka dengan muka (lihatlah ayat 20). Tampaknya hal ini seperti sikap yang arogan atau bahkan permohonan yang beresiko, karena tidak seorangpun yang dapat melihat Allah muka dengan muka dan tetap hidup. Tetapi, Musa adalah seorang yang sungguh beriman, karena dia telah mengalami Allah di dalam suatu hubungan yang begitu akrabnya. Musa merasa cukup dekat dengan Allah untuk memohon berkat seperti itu. Permohonan itu pun menunjukkan bahwa Musa mencari Allah. d. Ayat 19-23 – Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri, apakah tepatnya yang telah terjadi di sini. Melalui kejadian ini, apakah yang dikatakan kepada kita mengenai status Musa di hadapan Allah? Adakah orang lain di dalam Alkitab yang memiliki pengalaman yang serupa dengan Musa? Kehidupan Kristen (2) 3 Allah memberitahukan Musa bahwa tidak seorangpun yang dapat memandang wajah-Nya dan tetap hidup. Tetapi, Allah mengabulkan permohonannya dengan cara tertentu. Allah berjalan melewati Musa, sehingga Musa hanya dapat melihat belakang-Nya dan bukan wajah-Nya. Tetapi Allah menempatkan Musa terlebih dahulu di lekuk sebuah gunung dan memakai tangan-Nya untuk menudungi Musa. Kita dapat melihat betapa Allah menghargai dan mengasihi Musa. Sepanjang yang kita ketahui, di dalam Alkitab tidak ada lagi orang yang dapat datang sedekat itu untuk melihat Allah. Allah sering menampakkan diri dalam berbagai rupa ketika Dia dilihat oleh para hamba-Nya. Sebagai contoh dalam Kejadian 17, Allah menampakkan diri kepada Abraham, tetapi kita tidak diberitahukan apakah Abraham sungguh-sungguh melihat Allah muka berhadapan dengan muka. Elia pun melihat Allah dalam bunyi angin sepoisepoi basa (1 Raj. 19:12). e. Apakah kalian melihat Allah di dalam doa-doa kalian? Bahkan bila tidak sungguh-sungguh melihat Allah di dalam doa-doa kalian seperti Musa, apakah itu merupakan pengalaman yang serupa? Melihat Allah di dalam doa berarti doa-doa kalian dijawab. Doa-doa kita yang dijawab oleh Allah BUKAN berarti semua permohonan kita terwujud. Tetapi itu berarti kita lebih banyak belajar mengenai jalan-jalan Allah, bahwa Dia memberikan kita sesuai dengan kebutuhan kita dan hikmat-Nya, bukan sesuai dengan keinginan kita. Melihat Tuhan di dalam doa berarti pula kita mengalami sukacita, damai sejahtera dan penghiburan, sehingga dapat menghadapi berbagai persoalan kehidupan dengan sudut pandang yang berbeda, yang sesuai dengan pengajaran Allah. f. Bagaimana seseorang dapat mengalami ‘melihat Allah muka berhadapan dengan muka’ di dalam doanya? “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Mat. 7:7). Bila kita mencari Allah, kita akan pasti menemukan-Nya. Kadang, ketika kita merasa bingung dan lemah, cara terbaik untuk bersekutu kembali dengan Allah adalah dengan pergi ke gereja dan menerima firman-Nya melalui khotbah-khotbah dan pemahaman Alkitab. Kita pun dapat berinteraksi dengan saudara-saudari seiman. Dari situ, kita akan memperoleh kembali kekuatan untuk berdoa dan melalui doa, kita dapat lebih dekat kepada-Nya. B. Wajah Musa yang Bercahaya (Kel. 34:27-35) a. Ayat 28 dan 29 – Di manakah Musa? Apakah yang sedang ia lakukan? Musa naik ke Gunung Sinai, menerima Sepuluh Perintah lagi, yang ditulisi Allah pada loh-loh batu yang baru. (Loh-loh batu pertama yang berisi Sepuluh Perintah telah dihancurkan Musa dengan melemparkannya ke tanah saat menyaksikan bagaimana umat Israel telah membuat patung lembu emas bagi diri mereka sendiri di Gunung Sinai. Lihatlah Keluaran 32:19.) b. Ayat 29-35 – Selama berapa harikah Musa naik ke atas gunung, seorang diri dengan Allah? Berkaitan dengan doa, apakah pengajarannya bagi kita sekarang ini? Musa naik ke atas gunung selama empat puluh hari empat puluh malam. Pengajaran bagi kita sekarang ini adalah bahwa doa-doa kita janganlah 4 Kehidupan Kristen (2) tergesa-gesa. Kita tidak dapat berkomunikasi dengan benar dengan siapapun, bila tergesa-gesa dan hanya memiliki beberapa menit untuk orang itu. Demikian pula dengan doa. Kita haruslah menyiapkan hati dan berkomunikasi kepada Allah dengan sungguh. c. Menurut kalian, mengapa wajah Musa bercahaya saat ia turun dari gunung? Musa begitu dekatnya dengan Allah hingga wajahnya bercahaya. Kita belajar mengenai perilaku dan perkataan dari seseorang yang dengannya banyak menghabiskan waktu. Bila kita selalu dekat kepada Allah, kita dapat menjadi saleh sama seperti Musa, dengan kemuliaan Allah yang terpancar dari wajah kita. Dan, kita dapat bersinar bagi Dia ketika berinteraksi dengan orang lain yang berada di sekitar kita. d. Apakah kalian mengenal orang lain yang suka berdoa? Apakah kalian melihat wajah mereka bercahaya seperti Musa? (Murid-murid yang menjawabnya.) e. Bagaimana perwujudan dari ‘wajah yang bercahaya’ di dalam kehidupan umat Kristen sehari-hari sekarang ini? Orang yang memiliki ‘wajah yang bercahaya’ akan menunjukkan sifat-sifat Allah seperti lemah lembut, baik, damai sejahtera, kasih dan lain sebagainya. Ini tampak dari perkataan dan perbuatannya terhadap orang lain. Bagian # 2 – P-R-A-Y (DOA) Apakah kadang kalian merasakan bahwa diri kalian tidak memiliki banyak hal yang harus dikomunikasikan kepada Allah di dalam doa? Sekalipun tidak benar bahwa seseorang tidak memiliki apa-apa yang harus dikomunikasikan kepada Allah (bandingkan saja bagaimana kalian dapat melakukan chatting bersama dengan teman selama berjam-jam!), tetapi adalah benar bahwa banyak orang seringkali begitu lemah rohani, sehingga mereka tidak mendisplinkan diri untuk berdoa. Tetapi, ketika lemah rohanilah, kita justru perlu berkomunikasi kepada Allah. Hari ini, kita akan merenungkan ‘PRAY’ (doa) sebagai sebuah singkatan kata yang akan membantu merenungkan hal-hal yang harus didoakan kepada Allah. Kita akan mempelajari empat huruf dari kata ‘PRAY’ dan lihatlah apa yang Alkitab katakan mengenai empat huruf itu. Setelah itu, kalian dapat mengemukakan pemikiran sendiri mengenai singkatan kata dari P-R-A-Y itu! A. P – Praise (Memuji) a. Ada banyak hal dalam kehidupan yang kita dapat ucapkan syukur kepada Allah dan memuji Dia. Murid-murid sebaiknya membaca seluruh Mazmur 103, yang adalah mazmur pengucapan syukur. i. Sebutkan semua hal yang pemazmur pujikan bagi Tuhan. (mengampuni dosa-dosanya, menyembuhkan penyakitnya, menebus nyawanya/menyelamatkan hidupnya, baik secara jasmani maupun rohani, memenuhi hidupnya dengan kasih dan kemurahan, memenuhi hidupnya dengan hal-hal yang baik, memberikan dia kekuatan) Kehidupan Kristen (2) 5 ii. Apakah kalian melihat persamaan atau relevansi dari hal-hal ini dalam kehidupan zaman modern sekarang ini? Untuk setiap hal yang kalian daftarkan, carilah satu contoh pada zaman modern sekarang yang sesuai. (Murid-murid yang menjawabnya.) b. Seperti yang dikatakan Ayat Hafalan dalam pelajaran ini, kita haruslah mengucap syukur dalam segala hal. Apakah mungkin memuji Allah, bahkan ketika tampak tidak ada alasan untuk mengucap syukur kepadaNya? Marilah kita melihat syair pada Kidung Rohani # 394 untuk membantu menjawab pertanyaan ini. i. Apakah yang kidung ini katakan mengenai hal-hal yang harus disyukuri dari Allah? (Dalam kidung ini, kita diajarkan untuk mengucap syukur atas: – Sang Penebus, Tuhan Yesus, yang telah menyelamatkan/menebus kita – Semua yang Allah telah sediakan bagi kita – Masa yang indah maupun susah – Yesus Kristus yang tinggal di dalam jiwa kita – Musim kemarau yang menyenangkan maupun musim hujan yang suram – Masa-masa yang sukar dan air mata kita yang sekarang telah berlalu – Damai di dalam jiwa kita – Doa-doa yang terjawab maupun yang tidak terjawab (untuk alasan yang kebaikan kita) – Masa-masa sulit yang Tuhan sediakan – Susah maupun senang – Penghiburan saat putus asa – Anugerah dan kasih-Nya – Bunga mawar yang berduri (tidak ada yang sempurna di dunia ini) – Rumah, keluarga – Pengharapan – Sukacita maupun dukacita – Kedamaian surgawi dan pengharapan akan surga dan kekekalan Pujian ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan, ada banyak masa yang sukar, tetapi pada masa-masa itu, kita memiliki rahmat Tuhan. Yang terpenting, kita memiliki damai sejahtera di dalam hati. Kita pun memiliki pengharapan akan keselamatan dan itulah yang terpenting.) ii. Menurut kalian, apakah sulit untuk mengucapkan syukur atas beberapa hal yang terdaftar di kidung pujian itu? Mengapa? Atau mengapa tidak? (Muridmurid yang menjawabnya.) B. R – Repent (Bertobat) Pertobatan merupakan prasyarat dari doa yang efektif. Artinya bahwa agar doa-doa dijawab oleh Allah, kita haruslah bertobat atas semua dosa pribadi terlebih dahulu. Marilah kita melihat apa yang dikatakan ayat Alkitab berikut ini mengenai hubungan antara pertobatan dengan dijawabnya doa-doa kita. 6 Kehidupan Kristen (2) a. Simpulkan dengan kata-kata anda sendiri apa arti ayat-ayat: Yesaya 59:1-3 dan Mazmur 66:18. (Kadang, ketika doa-doa kita tidak terjawab, itu karena kita memiliki dosa hingga memisahkan diri kita dari pada Allah. Jadi, kita haruslah bertobat dan berbalik dari jalan kita terlebih dahulu sebelum berharap Allah mendengarkan doa-doa kita.) b. Menurut kalian, mengapa pertobatan begitu penting agar doa-doa kita dijawab? (Ibrani 12:14 – ketika berdosa, kita tidak kudus. Oleh karena itu, kita tidak dapat mendekati Tuhan. Maka doa-doa kita tidak dapat didengar oleh-Nya. Ketika bertobat, Tuhan itu setia dan adil dan akan mengampuni dosa-dosa kita, seperti yang disebutkan dalam 1 Yohanes 1:9. Lalu, dalam keadaan kudus kita mendekati takhta kemuliaan-Nya kembali.) C. A – Ask (Memohon) a. Banyak dari antara kita tidak berani memohon keinginan hati pribadi kepada Allah. Sesungguhnya, Allah adalah Bapa yang pengasih, sehingga kita dapat menceritakann segala sesuatu kepada-Nya dengan rasa hormat. Marilah kita melihat apa yang dikatakan ayat berikut ini kepada kita mengenai memohon sesuatu dari Allah: Matius 7:7 dan Mazmur 37:5. Ayat-ayat ini memberitahukan bahwa selama kita mencari Allah, Dia akan menjawab doa-doa kita. Tetapi, kita harus mempercayakan seluruhnya ke dalam tangan-Nya dan percaya bahwa Dia akan melakukan yang terbaik bagi kita. b. Ketika mengetahui bahwa kita dapat memohon sesuatu dari Allah, kita haruslah memahami bahwa Allah tidak akan memberikan semua yang kita inginkan. Dia akan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Bacalah ayat-ayat berikut dan simpulkan apa yang sedang ayat-ayat itu katakan: Yakobus 4:2-3 dan Roma 8:32. Roma 8:32 memberitahukan bahwa Allah telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, maka bukankah terlebih lagi Dia akan memberikan semua yang kita perlukan? Bila tidak memperoleh apa yang kita perlukan, itu karena kita tidak memohonnya, seperti yang dikatakan Yakobus kepada kita. Bila kita telah memohon, tetapi belum menerimanya, itu mungkin karena kita menginginkan sesuatu untuk alasan yang keliru (dan karena kita tidak sungguh-sungguh memerlukan semuanya itu)! c. Bacalah puisi berikut. Puisi ini mengingatkan kita mengenai pentingnya memohon hadirat Tuhan dalam kehidupan kita setiap harinya. Perbedaan Aku bangun pagi-pagi dan tergesa-gesa hingga siang hari; Banyak yang harus diselesaikan hingga tak kumiliki waktu untuk berdoa. Banyak persoalan terjadi atas diriku dan makin beratlah setiap tugas. “Mengapa Allah tidak menolongku?” tanya diriku. Dia menjawab, “Engkau tidak memohonnya.” Kehidupan Kristen (2) 7 Aku ingin melihat sukacita dan keindahan, tetapi hari-hari sukar, kelabu dan suram. Aku bertanya mengapa Allah tidak menunjukkannya kepadaku. Dia berkata, “Engkau tidak memohonnya.” Aku berusaha masuk ke dalam hadirat Allah; Aku menggunakan semua kunci. Allah dengan lembut dan penuh kasih berkata, “Anak-Ku, engkau tidak mengetuknya.” Aku bangun pagi-pagi hari ini dan berhenti sejenak sebelum jalani hari itu; Aku memiliki begitu banyak hal yang harus diselesaikan hingga harus kupergunakan waktu untuk berdoa. Pertanyaan: 1. Mengenai hari itu, apakah penulis puisi menginginkan sesuatu tetapi gagal memperolehnya? (Penulis ingin memiliki hidup yang penuh sukacita dan indah. Dia ingin tidak memiliki masalah. Dia justru ingin berada dalam hadirat Allah.) 2. Kebutuhan sehari-hari apakah yang kalian miliki atau sesuatu yang ingin dimiliki dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kalian memohonnya kepada Allah? Mengapa atau mengapa tidak? 3. “Aku memiliki begitu banyak hal yang harus diselesaikan hingga harus kupergunakan waktu untuk berdoa.” Jelaskan reaksi kalian terhadap dua baris terakhir dari puisi ini. Renungkan kaitannya dengan kehidupan kalian. D. Y – Yield (Mendapat) Hal yang sangat penting untuk diingat mengenai doa adalah bahwa kita haruslah taat terhadap kehendak Allah. Memohon adalah kewajiban kita, tetapi pengabulan doa sepenuhnya merupakan hak mutlak dari pada Allah. Sekarang, kita melihat dua contoh yang berbeda mengenai permohonan doa – yang satu tidak sesuai dengan kehendak Allah, sementara yang lainnya adalah pelajaran yang luar biasa dalam hal ketaatan terhadap kehendak Allah. a. Umat Israel memohon daging (Bil. 11:1–14,31–34) i. Apakah sungut-sungut dari umat Israel? (Mereka merindukan makanan enak saat di Mesir – ikan, mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.) ii. Mengapa mereka tidak puas dengan manna yang turun dari langit? (Mereka makan manna setiap hari hingga menginginkan sesuatu yang lain untuk memuaskan keinginan mereka.) iii. Apakah Allah memenuhi keinginan mereka? (Ya, Allah memenuhi keinginan mereka. Tetapi, doa yang terjawab bukan berarti Allah berkenan terhadap permohonan itu. Allah memberikan apa yang mereka inginkan, tetapi murka Allah turun atas diri mereka. Demikian pula, kita kadang memaksakan sesuatu terjadi, tetapi itu bukan berarti kita memiliki berkat Allah atau perkenanan-Nya.) 8 Kehidupan Kristen (2) iv. Menurut kalian, apakah Allah berkenan dengan permohonan mereka, karena keinginan mereka dipenuhi? Jelaskan jawaban kalian. (Permohonan kita dipenuhi bukan berarti bahwa permohonan itu sesuai dengan kehendak Allah. Hukuman Allah datang kepada umat Israel, bahkan saat daging masih berada di dalam mulut mereka. Ada perbedaan antara memaksakan sesuatu kepada Allah dengan permohonan yang sungguhsungguh sesuai dengan kehendak-Nya, yang berkenan kepada-Nya. Dalam suatu artikel dalam Majalah Warta Sejati Edisi 50 dengan judul artikel “Berdoa di dalam Roh” berkaitan dengan topik ini. Artikel ini pun sangat dianjurkan untuk dibaca dan direnungkan, baik bagi para Guru Pendidikan Agama dan para murid.) v. Akhirnya, apakah yang terjadi dengan umat Israel yang memohon daging? Pelajaran apakah yang kalian dapat ambil dari kejadian ini? (Allah memukul mereka dengan tulah yang besar, sehingga orang-orang yang sedang makan daging mati saat mereka sedang menyantapnya. Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil adalah janganlah memaksakan keinginan kita sendiri. Allah dapat memenuhinya, tetapi itu bukan untuk kebaikan kita. Lebih penting berkenan kepada Allah daripada doa-doa kita yang terjawab. Pelajaran lainnya adalah dalam mengumpulkan apa yang kita perlukan haruslah bijak, mengetahui apa yang kita pohonkan kepada Allah adalah benar-benar berarti – apakah permohonan itu sesuai dengan kehendak Allah atau sebaliknya. Seringkali, kita terlalu terfokus pada perkara-perkara dunia (seperti makanan, atau kekayaan) hingga melupakan bahwa tujuan Allah menjadi Tuhan atas kita adalah untuk menyelamatkan kita dan memuliakan Dia, bukannya untuk menjadikan kita kaya di dunia atau menikmati berbagai kesenangan duniawi.) b. Doa Yesus Kristus di Taman Getsemani (Mat. 26:36-44) i. Ayat 37 dan 38 – Mengapa Tuhan Yesus begitu sedih dan gentar? (Tuhan Yesus mengetahui bahwa itulah saatnya bagi Dia untuk mengalami banyak penderitaan dan akhirnya, disalibkan di kayu salib. Sekalipun Dia adalah Allah yang menjadi manusia, secara wujud jasmani, Dia tetap dapat merasakan penderitaan seperti manusia lainnya.) ii. Ayat 39 – “Cawan ini” merujuk pada hal apakah? (Cawan mengacu pada penderitaan di kayu salib dan kematian yang akan dialami-Nya demi kita.) iii. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa doa Tuhan Yesus adalah salah satu doa yang sesuai dengan kehendak Allah? (Lihatlah pula Lukas 22:43) (Dia tidak memaksakan kehendak-Nya sendiri untuk mengambil cawan itu. Dia menyerahkannya pada kehendak Bapa. Kita mengetahui bahwa ada kemudian seorang malaikat diutus untuk meneguhkan-Nya.) iv. Apakah yang terjadi setelah ketiga doa yang dipanjatkan Tuhan Yesus? (Tuhan Yesus diteguhkan dan bertekad untuk menderita bagi kita. Dia akan mengikuti kehendak Allah dan tidak tunduk terhadap ketakutan-Nya sendiri sebagai seorang manusia.) Kehidupan Kristen (2) 9 v. Teladan apakah yang Tuhan Yesus ajarkan bagi kita mengenai berdoa? (Mengetahui kehendak Allah ketika kita berdoa dan jangan beranggapan bahwa berdoa itu berarti Allah harus melakukan segala sesuatu sesuai dengan cara kita.) Menguji Pemahaman 1. Mengapa pertobatan itu penting bagi doa-doa kita? 2. Apakah benar bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita pohonkan? 3. Dua hal penting apakah yang harus diingat mengenai berdoa? Penerapan Kehidupan Tangan yang Berdoa Bagian A – Bacalah tulisan berikut, lalu diskusikan pertanyaan yang ada Sayangku, Ketika engkau bangun pagi ini, aku memandangimu dan berharap engkau akan berbicara kepadaku, sekalipun hanya beberapa patah kata, memohon pendapatku atau bersyukur atas segala hal baik yang telah terjadi dalam hidupmu kemarin. Tetapi aku melihat engkau begitu sibuk, berusaha mencari pakaian yang pantas untuk dikenakan. Ketika engkau berlari berkeliling rumah dalam keadaan siap, aku tahu akan ada beberapa menit bagimu untuk berhenti sejenak dan mengatakan halo, tetapi engkau terlalu sibuk. Pada suatu ketika, engkau harus menanti, lima belas menit tanpa berbuat apa-apa kecuali duduk di kursi. Lalu, aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Kukira engkau ingin berbicara denganku, tetapi engkau justru berlari ke arah telepon dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan sebuah gosip terbaru. Sepanjang hari, aku memperhatikanmu dengan sabar. Dengan semua kegiatanmu, Aku beranggapan bahwa engkau akan terlalu sibuk untuk mengatakan sesuatu kepadaku. Aku memperhatikan bahwa sebelum makan siang engkau memandangi sekeliling, mungkin merasa malu untuk berbicara denganku, itulah sebabnya engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau melihat tiga hingga empat meja di sekitarmu dan memperhatikan beberapa temanmu yang sedang berbicara kepada-Ku secara singkat sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak demikian. Baiklah. Masih ada waktu sisa dan aku berharap engkau akan berbicara kepadaku. Kemudian, engkau pulang ke rumah dan tampaknya engkau memiliki banyak hal yang harus dilakukan. Setelah melakukan beberapa hal, engkau 10 Kehidupan Kristen (2) menyalakan televisi. Segala sesuatu terjadi hanyalah menghabiskan banyak waktu setiap harinya di depan televisi, tidak memikirkan apa-apa, hanya menikmati tayangan televisi yang ada. Aku kembali menanti dengan sabar ketika engkau menonton televisi dan menyantap makananmu, tetapi sekali lagi, engkau tidak berbicara kepadaku. Saatnya untuk tidur, aku mengira engkau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau naik ke atas tempat tidur dan langsung terlelap. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa aku senantiasa ada untukmu. Aku memiliki kesabaran, lebih daripada yang engkau ketahui, bahkan aku ingin mengajarkan engkau bagaimana untuk bersabar terhadap orang lain pula. Aku begitu mengasihimu, sehingga menanti setiap hari untuk sebuah anggukan, doa atau pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Sulit untuk berkomunikasi satu arah. Ya, engkau bangun pagi sekali lagi. Dan kembali, aku akan menanti, hanya karena aku mengasihimu. Aku berharap bahwa hari ini engkau akan memberikan sedikit waktu bagiku. Kiranya hari ini engkau baik-baik saja. Kekasihmu, ____________________ Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Menurut kalian, siapakah penulis surat ini? Jelaskan jawaban kalian. 2. Dalam hidup kalian, berapa kalikah kalian merasa ditolak atau diabaikan? Jelaskan bagaimana perasaan kalian saat itu. Apakah perasaan penulis surat itu sama dengan yang pernah kalian alami? 3. Bila kalian belum dapat menebaknya, surat ini dapat dilihat sebagai surat dari Allah kepada anak-anak-Nya, yang seringkali lalai untuk berdoa. Apakah kalian melihat persamaannya dengan hidup kalian, yang adakalanya kalian pun gagal dalam banyak kesempatan untuk berbicara kepada Allah? 4. Tuliskan rutinitas dalam hidup kalian, dari saat bangun pagi hingga pergi tidur pada malam harinya. Catatlah hal-hal pada hari ketika kalian memanjatkan doadoa ke hadirat Allah. 5. Bagikan rutinitas harian kalian kepada teman dalam satu kelas. Teman itu akan memberikan saran kepada kalian mengenai saat-saat tertentu ketika kalian seharusnya berdoa, tetapi seringkali gagal untuk melakukannya. Kalian akan melakukan hal yang sama untuk rutinitas yang dibuat oleh teman. Inilah contohnya: Kehidupan Kristen (2) 11 Waktu dalam Sehari Kegiatan Pagi Hari Bangun dari tempat tidur dan bergegas untuk mandi, mengambil bekal makanan sambil bergegas mengejar bis sekolah. Menjelang Siang Hari Di sekolah, teman sekelas mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan. Saya berusaha mengendalikan amarah, tetapi gagal dan membalas dengan perkataan yang kasar. Akhirnya, kami marah seorang dengan yang lainnya. Siang Hari Tambahan dari murid-murid 6. Pertimbangkan saran dari teman kalian. Lalu, di antara kalian berdua, buatlah janji untuk saling memotivasi di dalam berdoa setiap harinya. Bila jadwal kalian mengizinkan, kalian dapat mengatur waktu berdoa bersama-sama pada waktu-waktu tentu, masing-masing di rumah kalian sendiri. Waktu Berdoa Saran dari Teman/Waktu Seharusnya Saya Telah Berdoa Tips Mengajar Setiap minggu, selama kirakira 15 menit, entah di awal ataupun di akhir pelajaran, mintalah murid-murid untuk membagikan rutinitas harian mereka ini. Motivasilah mereka untuk memegang jadwal ini dan membagikan setiap minggunya. Bagian B – Berikut adalah sebagian dari prosa yang memberikan inspirasi. Marilah kita membaca dan merenungkannya di dalam hati kita; dan ketika berdoa, biarlah itu menjadi pengingat bagi kita untuk apa yang kita doakan. Setelah membaca, tuliskan daftar hal yang akan didoakan. Ini akan menjadi daftar doa pribadi kalian. Kalian tidak perlu membagikannya dengan siapapun, bila kalian tidak menginginkannya. Tetapi, biarkan daftar ini menjadi petunjuk setiap hari ketika kalian berdoa. Dengan berlalunya waktu, kalian seharusnya dapat mengubah hal-hal tertentu di dalam daftar doa itu. 1. Jempol adalah jari yang terdekat dengan kalian. Jadi, mulailah doa kalian dengan mendoakan orang-orang yang terdekat dengan diri kalian. Mereka adalah orang-orang yang paling mudah untuk diingat. Berdoalah bagi orang-orang yang kalian kasihi, seperti yang pernah C.S. Lewis 12 Kehidupan Kristen (2) katakan, “Berdoa itu merupakan suatu tugas yang menyenangkan.” 2. Jari sebelahnya adalah jari telunjuk. Berdoalah bagi orang-orang yang mengajar, yang memberikan petunjuk dan yang menyembuhkan. Ini mencakup para guru, dokter dan pendeta. Mereka memerlukan dukungan dan hikmat untuk menunjukkan arah yang benar bagi orang lain. Bawalah mereka selalu di dalam doa kalian. 3. Jari tengah adalah jari yang paling tinggi. Itu mengingatkan kita akan para pemimpin kita. Berdoalah bagi presiden, para pemimpin dalam bisnis dan industri dan para pemimpin lainnya. Mereka membentuk negara kita dan mengendalikan pendapat umum. Merekapun memerlukan pimpinan dari Allah. 4. Jari keempat adalah jari yang mengenakan cincin. Fakta yang mengejutkan bagi banyak orang adalah bahwa jari yang satu ini merupakan jari kita yang terlemah (seperti yang diakui oleh setiap guru piano). Ini seharusnya mengingatkan kita untuk mendoakan orang-orang yang lemah, yang sedang menghadapi masalah ataupun yang sedang sakit. Mereka memerlukan doa kalian siang dan malam. Kalian tidak dapat berdoa terlalu banyak bagi mereka. 5. Dan akhirnya, sampailah pada jari kita yang kecil, jari yang terkecil dari semua. Di sinilah, kita seharusnya menempatkan diri kita dalam hubungannya dengan Allah dan sesama, seperti yang Alkitab katakan, “Yang terkecil di antara kamu akan menjadi yang terbesar.” Jari kelingking kalian seharusnya mengingatkan kalian untuk mendoakan diri sendiri. Pada waktu kalian mendoakan keempat kelompok lainnya, kebutuhan kalian sendiri akan ditempatkan pada sudut pandang yang benar dan akan dapat mendoakan diri sendiri dengan lebih efektif. Renungan dan Doa Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 405 (Bacalah syairnya bersama dengan para murid). Kidung ini memberitahukan mengenai banyak hal yang kita harus doakan. Entahkah dalam keadaan susah ataupun senang, kita dapat berdoa kepada Allah. Dalam masa pencobaan, saat marah, bahkan saat pencobaan dan kesulitan yang besar, kita seharusnya senantiasa berdoa. Hanya bila mencobanya dan mendisiplinkan diri sendiri untuk senantiasa berkomunikasi kepada Allah, kita pasti akan mengalami bahwa doa yang sungguh-sungguhlah yang akan membuat suatu perbedaan dalam hidup kita! Kehidupan Kristen (2) 13 Halaman Kosong 12 14 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Latihlah Kehidupan Rohani Kalian 2 Bacaan Kitab Ef. 6:13-18; Kel. 33:17-23; 24:28-33; Bil. 12:6-8; Ul. 34:1-12; Dan. 6:1-29; Kis. 2:43-47; 4:31-33; 6:2-4 Sasaran Pelajaran 1. Memeriksa unsur-unsur penting dari pertumbuhan rohani 2. Menemukan cara memenangkan peperangan antara rohani dan kedagingan 3. Menerapkan rencana untuk membentuk kehidupan rohani murid-murid dengan memakai tujuan-tujuan khusus Ayat Alkitab “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” (Flp. 2:15) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 4-6 Latar Belakang Alkitab Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 15 Pemanasan Masyarakat yang kita tempati sekarang ini banyak membicarakan perihal tetap sehat dan menjaga kebugaran. Jelajahilah internet dan kalian akan menemukan banyak sekali situs yang berkaitan dengan kesehatan, dengan jangkauan topik mulai dari cara mengkonsumsi makanan yang baik dan cara menjaga kebugaran hingga berbagai macam program dan produk kesehatan. Pernahkah memikirkan mengenai apa artinya menjadi sehat dan bugar dalam kehidupan rohani kita? Bila kalian harus menjelaskan kerohanian yang sehat, bagaimana menjelaskan kebugaran seseorang secara rohani? (Biarkan murid-murid menuliskan beberapa sifat yang muncul dalam pikiran mereka.) Ada banyak jawaban bagi pertanyaan ini. Satu pelajaran mungkin tidak cukup untuk menampung seluruh sifat yang mungkin ditemukan dalam seseorang untuk tetap bugar secara rohani, tetapi kita akan berusaha melihat beberapa unsur penting dari kesehatan dan pertumbuhan rohani. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Tujuan dari Pengembangan Rohani Menurut kalian, apakah tujuan dasar dari pengembangan rohani? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Karena kita telah mempelajari Ayat Hafalan pada hari ini, salah satu hal penting yang kita sebagai anak-anak Allah harus kejar adalah menjadi terang dunia di tengah angkatan yang jahat dan yang suka melawan ini, sehingga didapati tidak bersalah dan tidak bercela. Kita pun harus secara aktif melakukan tugas dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil ke segala bangsa dan memelihara domba-domba-Nya (Bacalah Mat. 28:19-20). Dengan cara itu, kita dapat memuliakan Tuhan dan memberikan manfaat bagi orang-orang yang berhubungan dengan kita di dunia. Sekarang, marilah kita melihat beberapa ayat Alkitab yang memberitahukan perihal pertumbuhan dan pengembangan rohani. A. Galatia 5:22-23 Dapat menghasilkan buah Roh Kudus adalah salah satu indikasi apakah seseorang itu sehat dan bugar secara rohani atau sebaliknya. Jelaskan bagaimana menghasilkan sembilan buah Roh Kudus berkaitan dengan tujuan dasar dari pengembangan rohani. (Dua tujuan dasar dari pengembangan rohani adalah: 1) agar kita memuliakan nama Allah dengan mentaati ajaran-Nya dan 2) memiliki hubungan yang baik dengan orangorang di sekitar kita. Bila memiliki semuanya ini, kita akan memiliki sukacita yang sejati di dunia dan pengharapan surgawi. Buah Roh Kudus adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Ini adalah sifat-sifat yang penting dalam hubungan kita dengan sesama dan Allah. Sebagai contoh, kita harus memiliki kasih kepada sesama, agar dapat memperlakukan mereka dengan baik. Selain itu, bila mengasihi Allah, kita 16 Kehidupan Kristen (2) akan mengasihi gereja-Nya dan melakukan yang terbaik bagi saudara-saudari seiman dan memberikan yang terbaik yang kita miliki bagi pekerjaan kudus di gereja.) B. Efesus 4:13-14 Aspek penting dari pengembangan rohani adalah sampai pada ‘ukuran kepenuhan Kristus’. Apakah sifat-sifat Tuhan Yesus Kristus yang Alkitab telah tunjukkan kepada kita? Setiap murid haruslah menyebutkan sedikitnya tiga sifat itu. Untuk setiap sifat yang disebutkan, jelaskan bagaimana kita dapat berjuang untuk mencapai sifat rohani itu. (Kasih, kemurahan, kebaikan, belas kasihan, hikmat, kelemahlembutan, pengampunan, kesucian, kekudusan, kebenaran.) C. Kolose 1:9-10 Mengenal kehendak Tuhan itu penting. Tanpa hikmat rohani untuk mengenal Allah dan kehendak-Nya, maka mudah untuk melakukan hal yang keliru, bahkan bila kita melakukannya dengan bersemangat sekalipun. Menurut kalian, bagaimana seseorang dapat meningkatkan pemahaman rohaninya, sehingga dapat mengenal kehendak Allah? (Membaca Alkitab dan Pemahaman Alkitab, mengikuti persekutuan dan belajar bersama antara saudara-saudari seiman/pendeta di gereja, berdoa, mendengarkan khotbah, merenungkan firman Tuhan setiap saat dalam kehidupan kita dan dalam setiap keputusan yang kita ambil.) D. 2 Petrus 1:5-8 a. Petrus menyebutkan delapan unsur yang sungguh penting dalam pengembangan rohani. Buatlah daftar mengenai unsur-unsur itu. (Iman, kebaikan, pengetahuan, penguasaan diri, kesabaran, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang.) b. Apakah hasil dari memiliki dan melakukan sesuatu dengan sifat-sifat yang baik ini? (Delapan sifat yang baik ini akan memimpin kita untuk mengenal Allah dengan benar. Ayat 10 mengatakan bahwa bila melakukannya, kita tidak akan pernah gagal dan akan disambut ke dalam kerajaan Tuhan kita yang kekal.) c. Untuk kedelapan unsur ini, jelaskan bagaimana kalian dapat memperbaiki setiap bidang kehidupan kalian dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Biarlah murid-murid yang menjawabnya.) Bagian # 2 – Pengembangan Rohani Orang-Orang Kudus Zaman Dahulu Melalui Alkitab, kita mengetahui banyak orang yang berhasil secara rohani. Mereka begitu erat hubungan dirinya dengan Allah dan di akhir hidup mereka, kita pun mengetahui bahwa mereka memiliki keyakinan akan keselamatan diri mereka dan kembali kepada Allah. Kita akan melihat beberapa dari antara mereka, sehingga melalui perjalanan hidup mereka bersama Tuhan, kita dapat mengumpulkan beberapa tips mengenai bagaimana kita sekarang seharusnya melakukan pengembangan rohani dari diri sendiri. Kehidupan Kristen (2) 17 A. Musa a. Bacalah Ulangan 34:1–12. Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri seperti apakah saat-saat terakhir hidup Musa. (Musa hanya seorang diri bersama dengan Allah saat ia mendekati ajalnya. Ia memandang ke Kanaan dan mengetahui bahwa sekalipun dirinya tidak akan melihat Kanaan secara fisik, tetapi Allah akan membawanya ke tanah sesungguhnya yang berlimpah-limpah susu dan madunya, yaitu surga.) b. Dengan cara apakah kita dapat mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang paling istimewa dari semua nabi dalam sejarah umat Israel? (Musalah satu-satunya orang yang dikubur oleh Allah.) c. Bacalah Keluaran 33:17–23; 34:28–33 dan Bilangan 12:6–8. Apakah kalian akan mengatakan bahwa doa Musa adalah salah satu doa yang tingkat kedekatannya dengan Allah paling tinggi? Bagaimana kalian dapat mengatakannya? (Allah membiarkan Musa melihat Dia dan kemuliaan-Nya. Musa tinggal bersama Allah di atas Gunung Sinai selama 40 hari 40 malam (dua kali). Allah sendiri berfirman bahwa nabi-nabi lain melihat diri-Nya dalam penglihatan dan mimpi, kecuali Musa. Dia berbicara muka berhadapan dengan muka.) d. Beberapa sifat apa sajakah yang Allah saksikan dalam diri Musa, sehingga Dia ingin berbicara kepadanya muka berhadapan dengan muka? (Musa ingin dekat kepada Allah, sehingga ia memohon untuk melihat Allah. Musa pun setia dan taat kepada Allah dalam segala hal.) e. Bagaimana kita dapat belajar dari Musa dalam kehidupan doa kita? (Kita dapat mendekat kepada Allah seperti Musa, bila sungguh-sungguh menginginkan dan mengutamakan Dia dalam hidup kita. Ini mencakup ketaatan kepada Allah dalam segala hal.) B. Daniel a. Bacalah Daniel 6. Daniel 6:3-4 memberitahukan bahwa Daniel memiliki ‘roh yang luar biasa’ dan tidak ada kesalahan padanya, bahkan terhadap musuhmusuhnya. Dapatkah kalian mengatakan hal yang sama tentang diri sendiri? Menurut kalian, apakah yang mendukung sifat baik Daniel itu? Hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pengembangan rohani seseorang agar menjadi seberhasil Daniel? (Daniel mentaati Allah dalam segala hal. Dia berdoa kepada Allah sedikitnya tiga kali sehari, bahkan di tengah orang banyak yang tidak menyembah Allah. Dalam pengembangan rohani kita, adalah penting untuk mentaati Allah dalam segala hal. Ini mencakup pikiran-pikiran yang kita miliki, hal-hal yang kita lakukan, cara kita berinteraksi dengan orang lain.) b. Daniel bukan hanya mentaati raja tanpa hikmat dan menghormati Allah. Apakah yang kita dapat katakan dari pasal ini? Apakah ketaatan Daniel lebih besar kepada Allah daripada kepada raja mengajarkan bagaimana kita seharusnya menjalani kehidupan? (Dalam hal-hal yang tidak mengganggu ibadahnya kepada Allah, Daniel memenuhi kewajibannya terhadap raja dengan baik. Tetapi, selama berkaitan 18 Kehidupan Kristen (2) dengan perkara-perkara Allah, Allah senantiasa menjadi prioritas utama di dalam hidup Daniel. Oleh karena itu, kita melihat bahwa Daniel tetap berdoa kepada Allah, sekalipun surat penetapan telah dikeluarkan bagi siapapun untuk tidak boleh beribadah atau sujud menyembah kepada siapapun, kecuali kepada raja. Prinsip yang sama haruslah diterapkan dalam kehidupan kita. Kita melakukan apapun yang harus dikerjakan, dengan kemampuan kita yang terbaik, tetapi dalam segala yang dilakukan, kita harus tetap tinggal dalam pengajaran Allah dan tidak membiarkan apapun mengganggu, karena Dialah yang terpenting di dalam kehidupan kita.) C. Jemaat Mula-mula a. Bacalah Kisah Para Rasul 2:43-47 dan 4:31–33. Jelaskan dengan kata-katam kalian sendiri seperti apakah kehidupan jemaat mula-mula. (Setia pada pengajaran Allah, bersekutu seorang dengan yang lainnya, berdoa, berbagi harta, satu hati.) b. Bacalah Kisah Para Rasul 6:2-4. Para rasul adalah pilar gereja. Apakah unsur penting dari kehidupan mereka menurut ayat-ayat ini? (Prioritas para rasul adalah pada doa dan pelayanan firman.) Menguji Pemahaman 1. Apakah tujuan dasar dari pengembangan rohani? 2. Apakah sembilan buah Roh Kudus? 3. Mengapa penting mengenal kehendak Allah dan memiliki hikmat dan pemahaman rohani? Bagaimana seorang anak Allah dapat memperoleh pemahaman rohani yang lebih besar? 4. Apakah rahasia keberhasilan di balik kebijakan hidup Daniel? 5. Bila kalian harus menyimpulkan kehidupan yang dijalani oleh jemaat mula-mula dalam empat kata, apakah perkataan itu? Kehidupan Kristen (2) 19 Penerapan Kehidupan Latihan Rohani Saya Sehari-hari Bagian A – Seluruh perlengkapan senjata Allah (Bacalah Ef. 6:13-18) 1. Efesus 6:13 menjelaskan hasil akhir bila kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Apakah hasil akhirnya? 2. Ciri khas enam komponen dari seluruh perlengkapan senjata Allah. (Ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, Injil damai sejahtera, perisai iman, ketopong keselamatan, pedang Roh – firman Allah) 3. Untuk setiap komponen, diskusikan bagaimana kalian dapat membangun diri sendiri di kehidupan keluarga, sekolah dan gereja. Bagian B – Latihan Rohani Pernahkah kalian melihat para atlet yang sedang bertanding dalam pertandingan olahraga? Banyak dari antara mereka memiliki tubuh yang kuat dengan otot yang kencang. Dalam kebanyakan pertandingan olahraga, stamina dan ketahanan tubuh sungguh diperlukan. Untuk menjadi atlet yang kompetitif, seseorang haruslah menjalani latihan bertahun-tahun lamanya. Bukan itu saja. Dia pun harus melakukannya dengan konsisten. Itu adalah proses yang berkelanjutan, bukan dilakukan sekali-sekali. Bila tidak melakukan latihan selama beberapa waktu, dia akan merasakan bahwa seluruh kekuatan, kemampuan dan staminanya merosot, sehingga untuk kembali ke bentuk semula memerlukan usaha yang lebih keras lagi. Demikian pula dengan pengembangan rohani kita. Bila tidak berdoa, membaca Alkitab atau pergi kebaktian di gereja selama beberapa waktu, kita akan mendapati bahwa kita telah menjauh dari hadirat Allah. Dan untuk kembali kepada Allah tampaknya begitu sulitnya. Selanjutnya, kalian akan membaca beberapa pemikiran yang dibagikan oleh saudara-saudari mengenai bagaimana mereka memastikan tetap menjaga rutinitas rohani mereka. Maka, bagikan rutinitas kalian kepada murid lainnya. 1. Aku telah kehilangan banyak saat yang penting dalam hidup. Kadang, tidak ada jalan untuk kembali – kehilangan akan sesuatu dan itu untuk selamanya. Saat itu tidak akan pernah kembali lagi kepadaku. Jadi, aku belajar untuk menggunakan saat-saat yang penting setiap harinya. Terutama pagi hari itu penting. Ketika kebanyakan orang masih tidur, ketka hiruk-pikuk kehidupan belum dimulai, aku menjadikannya sebagai waktu berdoa. Bagi kebanyakan orang, itu adalah pekerjaan sehari-hari. Tetapi bagiku, itu adalah saat-saat yang khusus, bangun setiap pagi untuk bertemu dengan sahabat terbaikku. Itu adalah perjanjian yang aku buat sendiri dengan Allah. Aku telah melakukannya selama bertahun-tahun sejak mulai kuliah dan merasa doa pagi itu sungguh membantuku meletakkan segala sesuatu dalam sudut pandang yang benar, bahkan memberikanku kekuatan untuk mengatasi semua yang terjadi selama hari itu. 20 Kehidupan Kristen (2) 2. Aku selalu bertanya-tanya bagaimana beberapa orang dapat menghabiskan begitu banyak waktu di pagi hari untuk mandi dan berpakaian. Seolah-olah aroma harum dan penampilan yang baik itu lebih penting daripada memohon Allah untuk menjadi bagian dari hidup kita pada hari itu. Bagiku, sangatlah penting memohon Allah untuk berpartisipasi dalam seluruh aktivitasku pada hari itu. Aku dapat saja menghabiskan sepanjang pagi hari untuk berpakaian atau menyantap sarapan yang lezat. Tetapi, bila tidak memiliki hadirat Allah pada hari itu, aku merasa tidak memiliki hari yang baik, tidak peduli betapa harumnya atau rapinya saya berpakaian. 3. Aku telah menyediakan saat teduh setiap harinya hanya bagi Allah dan diriku sendiri. Aku merasakan malam hari merupakan waktu yang terbaik. Aku menggunakannya untuk membaca Alkitab dan berkomunikasi kepada Allah mengenai segala persoalan dan segala hal yang terjadi dalam hidupku sepanjang hari itu. Sebelum memulai saat teduh, aku biasanya menghabiskan jam-jam malam itu tanpa melakukan hal yang penting. Sekarang, sebelum makan malam dan sebelum kembali ke buku-bukuku, aku memastikan memiliki saat-saat yang baik bersama Allah dengan membaca firman-Nya terlebih dahulu. Ini terbukti paling ampuh dalam menunjukkan kelemahan dan pelanggaranku. Aku merasa bertumbuh secara rohani dengan berkomunikasi dengan Allah setiap harinya. 4. Aku merasakan malam hari merupakan saat-saat yang terbaik bagi diriku. Biasanya, aku membaca Alkitab selama 15-20 menit. Lalu, berdoa dan berkomunikasi kepada Allah mengenai apa yang terjadi sepanjang hari itu dan rencana-rencanaku untuk hari esok. Itulah saatnya, ketika biasanya tidak terlalu berisik, sehingga aku dapat lebih berkonsentrasi dan berkomunikasi lebih mendalam kepada Allah. Aku pun menggunakan waktu itu untuk merenungkan bagaimana menerapkan firman Tuhan atas apa yang sedang terjadi dalam hidupku. 5. Selama setengah tahun, aku tinggal di tempat yang tidak ada jemaat ataupun gereja. Dua minggu pertama baik-baik saja, karena aku masih membaca Alkitab dan berdoa sendiri. Aku mendengarkan kaset-kaset khotbah yang kubawa. Tetapi tidak lama kemudian, aku menyadari betapa lemahnya diriku. Aku tidak lagi ingin memegang hari Sabat. Doa semakin lama semakin singkat. Lalu, aku menyadari pentingnya dukungan rohani melalui persekutuan dengan saudara-saudari seiman. Aku memutuskan untuk tetap berhubungan dengan jemaat gereja dan sekarang, aku berusaha agar tidak melewatkan kebaktian, sekalipun lokasinya jauh. Ikut ambil bagian dalam beberapa pekerjaan gereja pun merupakan cara yang baik untuk tetap bersekutu erat dengan saudara-saudari seiman. Berdasarkan pengalaman yang dibagikan dari saudara-saudari seiman, kenalilah beberapa faktor penting yang mempengaruhi kesehatan rohani kalian. Bila kalian memiliki lebih banyak gagasan, masukkan ke dalam rutinitas pengembangan rohani kalian di bawah ini. Ketika menuliskan rutinitas pengembangan rohani kalian, katakan bagaimana kalian ingin melakukannya, aktivitas apa sajakah yang ingin dimasukkan dan kapan ingin melakukannya. Kehidupan Kristen (2) 21 Renungan dan Doa Nyanyikan pujian dalam Kidung Rohani # 399. Di atas segalanya, orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah haruslah menjadi orang yang benar di hadapan-Nya dan sesama. Seperti Tuhan Yesus sendiri berkata, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahpenyembah demikian” (Yoh. 4:23). Ketika membangun kehidupan rohani kita, itulah visi yang harus diingat sepanjang masa. 22 Kehidupan Kristen (2) Halaman Kosong Kehidupan Kristen (2) 23 Keluar Berdirinya dari Persoalan Mesir Kerajaan menuju CintaIsrael Kanaan Sasaran sesuatu kita di Cinta adalah Pilihan Setelah yang yang kita pergumulan buat semua cari. orang di dalam hidup yang sulitBanyak dapat dengan menghasilkan Firaun, dunia ini cara tidak pernah menemukan dampak dengan jangka Allahpanjang menunjukkan bagi cinta sejati. Satu banyak masayang kehebatan-Nya depan kita yang dandari luar angkatan biasa alasannya adalah karena mereka yang kemudian. kepada orang Mesir, Oleh orang karena Israel tidak sikap yang murni itu, memiliki akhirnya adalah meninggalkan penting negeri untuk terhadap hubungan cinta itusemua mempertimbangkan perbudakan. Di padang gurun, sendiri. Banyak di dunia keputusan mereka mengalami kita.orang Allah banyak memiliki naik yang mendekati pemerintahan dan turunnya cinta yang imandengan sebelum tertinggi tabiat untukmereka bersenang-senang bagi orang akhirnya Israel, tetapi tiba di mereka tepi dalam waktu singkat. Oleh karena justru memilih Sungai Yordan, untuksuatu menjadi Tanah taat itu, mereka berpindah satusaat kepada Perjanjian seorang yang tepat raja.dari Pada berada di hubungan ke hubungan lainnya. itu, Samuel hadapan mereka. telah memperingati Pada bagian Mereka tidak dapat mengikat orang ini, murid-murid Israel, tetapi akan mereka mempelajari lebih diri merekamenderita padaTanah satu hubungan memilih gambaran dari diPerjanjian bawah seumur hidup. kekuasaan (Tanah Suci) raja-raja dan peperangan yang jahat. orang Sebagai Allah, Bersama Israel beberapa yanganak-anak pertama raja, seluruh adalah kita haruslah berwaspada untuk bangsa untuk mengamankan bahkan terbawa tanah untuk itu. tidak diombang-ambingkan oleh menyembah Seperti beberapa kepada berhala. pengalaman kecenderungan Allah ingin lain sebelumnya, Pada dunia. pelajaran melalui ketaatan ini, agar ciptaan-Nya menikmati murid-murid terhadap perintah-perintah akan mempelajari Allah cinta di bersandar dunia. yang sejatidari amanat dan dan Cinta kehidupan sepenuhnya dapatlah itu para nabiditemukan kepada dan Allahlah paradan raja. sehingga Di sini, merupakan dari pada pola yang berkat kemenangan membawa dapat diperoleh. pengaruh Allah. Jadi, terlihat: ketika menghadapi dapatlah Ini harus menjadi pesan Barangsiapa yang berbagai persoalan mengenai yang dibawa akan mematuhi pulang Allah oleh muridakan pacaran danberkat. pernikahan, kita berolehKeindahan murid. tanah Kapanpun Kanaan haruslah memelihara kesucian berpaling yang dijanjikan dari padakepada Allah, mereka orang hubungan sesama jemaat sesungguhnya Israel olehdengan Allah.sedang Melalui menaruh keadaan yang berlainan jenis kelaminnya. kehidupan tanah dan iklimnya, pribadi ke kita dalam dapat Dengan percaya Tuhan, suatu bahaya. melihat bahwa kepada Dari sesungguhnya, beberapa kita dapat berharap untuk kehidupan pemeliharaan raja Allah yang baik sungguhlah seperti menemukan cinta yang sejati Daud dan perbuatan mengagumkan. dari para dan indah dan raja pernikahan yang Kepemimpinan jahat, yang murid-murid Yosua akan langgeng, yang diberkati oleh memahami dan imannya pentingnya yang teguh kehidupan kepada Allah. yang tetap Allah merupakan berada dalam penekanan firman Allah yang yang palingabadi. berharga bagi muridJalani dengan Cinta Melalui murid.Hidup Perang di Yerikho dan Allah di Ai merupakan dua contoh berbeda ”yang Saudara-saudaraku yang pentingnya kekasih, menggambarkan marilah kita saling mengasihi, sebab ketaatan kepada perintah Allah kasih berasal dari Allah; dan setiap tanpaitubertanya. orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:7-8) 24 Kehidupan Kristen (2) Bagian # 2 1 Renungan Bagi Para Guru Sekalipun orang Israel mengenal Cinta adalah yang perintah Umat Allahsebuah Israel dengankata tidak baik, hanya tetapi telah dimasukkan dalamberbuat menjauhi sejarah menunjukkan Allah ke untuk bahwa ribuan demikian puladengan untuk dosa. puisi, mengenal Sering tidaklah kali,sama mereka pun diucapkan. Selamabahwa ribuan tahunitu, tidak menjalankannya. dapat menyadari Karena Allahlah manusia dimotivasi oleh sumber kita lihat telah bagaimana pertolongan orang di Israel saat cinta dalam yang mereka mereka berulang berada kaliapa berbuat di dalam dosa kepada suatu lakukan. Para artisdemi menuliskan, persoalan. Allah, generasi Mereka justru generasi. berpaling melukiskan dan menggubah kepada Ini haruslah raja-raja menjadi dari bangsa peringatan asing perihal cinta. Para pencinta untuk umat bagi meminta Kristen bantuan sekarang. militer kehilangan nyawa mereka atas dan bersekutu Sekalipun telah dengan menempuh mereka nama cinta. Banyak yangyang sebagai Pendidikan imbalannya. AgamalagiAtau bertahunhidup dan bekerja karena cinta.kita lebih buruk tahun, tetapi lagi, tidak mereka menjamin berpaling Cinta adalah perasaanasing manusia kepada pasti dapat allah-allah terapkannya di dalam yang yang di berbagai samamendalam, kehidupan sekali tidak sehari-hari. dapat membantu Ketika aspek yang telah diberkati oleh mereka. pencobaan Pelajaran datang, yang pertama banyak Allah. atasitu, nama adalahSayangnya, yang jatuh. kita Karena harus mengetahui penting cinta orang-orang telah siapapula, agar kitasesungguhnya tetapkan batasan sumber yang melakukan hal kita. yang pertolongan tegas tentang apa melukai yang Pengenalan dapat sesama dantidak diri sendiri. saja yang dan tidak cukup, dapat karena dilakukan kita Memang penting bahwa kita untuk harus melangkah sebagai umat Kristen maju yang ingin memahami apa ituke cinta yang menerapkannya setia kepada firman Allah. jalan Ketika yang sejati dan mengejar cinta ituKetika memimpin menyerah dan kehidupan berkata kita. “ya” pada menurut kehendak indah yanglebih memerlukan, dosa, maka akan apakah didapati kita siap ada di pikiran Allah ketika berpaling mudah lagi kepada berbuat dosa AllahDia setelah untuk menganuerahkan kasih kepada memohon itu. Kita harus pertolongan-Nya? tetapkan batasan umat Allah adalahorangAtau, manusia. yang apakah jelas dan kita berkata seperti “tidak” sumber cinta. Cinta yangbila sejati orang dosa pada yang sejak beriman awal, dangkal, tidak, tidak dapat dialami tanpa Allah yangakan kita mencoba jatuh ke berbagai dalam nasib cara dan Sebagai anakyangberkat-Nya. tujuan sama yang seperti sia-sia mereka sebelum yang anak-Nya, adalah bahwa menyadari menjauh dari bahwa Allahpenting berulang Allah ternyata kali. kita memelihara hubungan bersedia dan selalu siapyang untuk akrab dengan Allah dan firmanmenolong Ketaatan kepada kita? Perintah Allah Nya, sehingga dapat senantiasa menjaga sudut pandang yang Allah adalah “Janganlah engkau Penolong lupaKita di Saat benar mengenai cinta.Taurat ini, yang Paling memperkatakan Membutuhkan kitab tetapi renungkanlah itu siang dan “Tuhan supaya malam, adalah engkau kekuatanku bertindak dan perisaiku;sesuai hati-hati kepada-Nya dengan segala hatiku percaya. yang tertulisAku di dalamnya, tertolongsebab sebab itu beria-ria dengan demikian hatiku perjalananmu dan dengan nyanyianku akan berhasil aku dan bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.” engkau (Mazmur (Yosua 1:8) 28:7) pelajaran Serba-Serbi dalam Berpacaran 3 Bacaan Kitab Kej. 24:1-67; 29:1-35; 1 Kor. 6:12; 7:13; 10:23; 2 Sam. 13:1-19 Sasaran Pelajaran 1. Memeriksa tujuan berpacaran dari sudut pandang alkitabiah 2. Memahami perbedaan antara cinta dan tergila-gila dan memutuskan untuk tidak mengejar rasa tergila-gila 3. Membantu murid-murid memutuskan untuk tidak berpacaran hingga mereka siap untuk menikah Ayat Alkitab “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Kor. 13:4-8) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 7-9 Latar Belakang Alkitab Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 25 Pemanasan Topik hari ini mungkin sangat menarik kebanyakan dari kalian. Beberapa dari antara kalian mungkin memiliki pertanyaan yang sama berkaitan dengan topik ini. Pertanyaan apakah yang kalian miliki mengenai berpacaran? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Beberapa pertanyaan lainnya yang mungkin ada mencakup: Apakah berpacaran itu merupakan sesuatu yang dapat ditemukan di dalam Alkitab? Apakah berpacaran itu sungguhsungguh diperkenan oleh Allah? Kapankah saya boleh mulai berpacaran? Mungkin tidak semua pertanyaan kalian akan terjawab pada akhir pelajaran ini. Tetapi, kalian pasti akan belajar lebih banyak mengenai sudut pandang yang alkitabiah mengenai berpacaran. Dengan lebih banyak diskusi dengan saudara-saudari yang lebih senior, berdoa dan mempelajari pengajaran Allah, kalian akan menemukan jawaban atas pertanyaan lainnya yang mungkin dimiliki. 26 Kehidupan Kristen (2) Tips Mengajar Ini adalah topik yang paling digemari untuk dibicarakan oleh murid-murid. Banyak dari pelajaran ini dalam format diskusi. Pastikan untuk menciptakan suasana yang terbuka dan dapat diterima mereka, sehingga ada perubahan ide, pandangan dan pertanyaan. Anda dapat membawakan berbagai pengalaman yang hidup, entah dari kehidupan pribadi maupun dari berbagai contoh yang Anda telah ketahui, sebagai tambahan untuk bahan-bahan dalam pelajaran ini. Bagi Guru Pendidikan Agama: Bersama mereka pelajarilah setiap ciri khas dari cinta yang disebutkan di sini dan bahaslah secara singkat mengapa itu merupakan ciri khas yang penting dari cinta yang sejati. Ada sebuah artikel bagus dalam majalah Warta Sejati edisi 46 (Mei-Juni 2005, halaman 35-40) mengenai topik Pacaran vs Perjondohan: “Dari Ishak dan Yakub Hingga Kencan Masa Kini: Pacaran vs Perjodohan”. Mungkin Anda dapat mencetak salinan dari artikel itu kepada murid-murid satu minggu sebelum pelajaran dan mintalah mereka untuk membacanya di rumah terlebih dahulu. Artikel itu merupakan bahan diskusi yang baik bagi pelajaran hari ini. Pemahaman Alkitab Hubungan cinta merupakan aspek yang begitu mendasar di dalam kehidupan manusia. Mengherankan, Alkitab tidak berbicara terlalu banyak mengenai berpacaran. Janganlah kita salah paham. Allah pasti sungguh peduli dengan aspek perasaan dari kehidupan kita dan Alkitab memberikan banyak pengetahuan mengenai hubungan dengan sesama manusia dan pernikahan. Sekalipun Alkitab tidak secara khusus berbicara banyak mengenai berpacaran, tetapi Alkitab memberikan banyak dasar untuk menuntun kita dalam menghadapi persoalan kehidupan. Dengan beberapa petunjuk inilah kita seharusnya bertindak dengan bijak dalam segala yang kita lakukan. Kita seringkali mendengar orang membicarakan perihal berpacaran atau pernikahan, entah dalam kondisi ‘gaya Ishak’ atau ‘gaya Yakub’. Apakah kalian terbiasa dengan ‘gaya Ishak’ atau ‘gaya Yakub’? Bacalah Kejadian 24 dan 29. Jadi, ketika berbicara mengenai ‘gaya Ishak’ dan ‘gaya Yakub’, apakah yang terlintas di dalam pikiran kalian? Tulislah beberapa kesan dan bagikan pendapat kalian dengan murid lainnya. Banyak dari antara kita cenderung untuk menggabungkan pernikahan Ishak dan Ribka dengan konsep perjodohan. Sebaliknya, pernikahan Yakub dengan Rahel adalah pemikiran yang lebih bersifat terbuka. Jadi, bagi banyak orang muda, merasa bahwa ‘gaya Yakub’ itu lebih sesuai dengan pemikiran modern mereka. Tampaknya beresiko atau bahkan terasa kuno, bila hanya dijodohkan seperti Ishak. Kebanyakan orang muda lebih suka berkenalan sendiri dengan orang lain. Kita melihat bahwa Allah bukan tidak berkenan terhadap gaya pernikahan Ishak ataupun Yakub. Sesungguhnya, kedua gaya pernikahan itu pada dasarnya membagikan ciri khas yang sangat penting yang kita dapat pelajari, tidak peduli betapa bebasnya generasi kita. Marilah kita melihat lebih seksama mengenai kedua kisah cinta itu. Bagian # 1 – “Apakah Umat Allah Berpacaran?” A. Ishak dan Ribka (Kej. 24) a. Siapakah yang menjodohkan Ishak dan Ribka? (Hamba Abraham yang sudah tua, Abraham sendiri dan tentu saja Allah, yang kepada-Nya mereka serahkan seluruh proses penjodohan.) b. Di manakah kita dapat melihat pimpinan Allah selama proses penjodohan itu? (Hamba tua itu berdoa memohon suatu pertanda – bahwa seorang gadis akan memberikan dirinya dan unta-untanya minum serta gadis itu melakukannya, dialah itu – Ribka.) c. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa Ribka adalah seorang gadis yang baik? (Ribka berbelas kasihan terhadap hamba tua yang telah menempuh perjalanan yang jauh. Sekalipun lelah secara fisik, tetapi ia mau menimba air dari sumur dan memberikan hamba tua itu dan unta-untanya minum.) Kehidupan Kristen (2) 27 d. Apakah yang kalian pahami mengenai sifat Ishak dari kejadian lainnya dalam kitab Kejadian? (Ishak adalah seorang anak yang sungguh taat kepada Abraham, bapanya. Selain itu, ia adalah seorang yang tenang saat Abraham membawanya naik ke atas Gunung Moria untuk mempersembahkannya sebagai korban yang hidup. Selanjutnya, ia pun seorang yang lemah lembut dan pemurah saat tetangganya menutup sumur yang telah digali oleh hamba-hambanya. Ia tidak bertengkar dengan mereka, tetapi hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah.) e. Menurut kalian, apakah kepribadian Ishak sungguh berpengaruh terhadap penerimaannya atas istri yang belum pernah dilihatnya, yang dipilihkan oleh Abraham bagi dirinya? Apalagi yang penting dalam keadaan seperti ini? Jelaskan jawaban kalian. (Iman kepada Allah sungguh berpengaruh dalam penerimaan Ishak atas pernikahan yang diatur. Bukan berarti bahwa kita percaya tanpa melihat dan menerima setiap perjodohan. Beriman kepada Allah dalam hal pernikahan BUKAN BERARTI menutup mata dan menyerahkan semua tanggung jawab kepada Allah. Dalam kasus ini, kita melihat berkat-berkat Allah. Pernikahan Ishak dan Ribka dibangun di atas iman Abraham terhadap firman Allah, demikian pula dengan kepercayaan dan ketaatan Ishak. Ishak percaya kepada ayahnya dan ayahnya percaya kepada hamba tuanya. Di sini, iman hamba tua itu pun sungguh penting. Ketiganya memiliki hubungan yang begitu erat. Ribka memilki sifat-sifat tertentu yang dapat dibuktikan oleh kerabat dekatnya. Dengan kata lain, perjodohan Ishak dan Ribka bukanlah pengaturan yang dilakukan secara terburu-buru atau membabi-buta.) B. Yakub dan Rahel (Kej. 29) a. Apakah salah satu perbedaan utama antara bagaimana Yakub dan Ishak bertemu dengan istri-istri mereka? b. Apakah rencana dari tindakan Yakub saat memutuskan bahwa ia ingin menikahi Rahel? c. Apakah perbedaan rencana tindakan Yakub dari cara konvensional mengenai pacaran yang kita pahami sekarang ini? d. Seringkali, apa yang tidak terucapkan dapat memberikan kita petunjuk untuk memahami suatu keadaan. Dari persoalan kacaunya malam pernikahan Yakub, apakah yang kita dapat simpulkan mengenai hubungan antara Yakub dan Rahel (terutama, seberapa dekatkah mereka sebelum menikah)? e. Cinta Yakub kepada Rahel berakhir setelah istrinya itu meninggal. Apakah bedanya cinta Yakub dengan cinta dari kebanyakan hubungan pacaran yang kalian ketahui? (Sesungguhnya, cara melamar Yakub tidak seluruhnya sama seperti yang biasa dilakukan sekarang. Pertama, Yakub tidak memiliki sikap coba-coba terhadap Rahel. Dia memutuskan bekerja selama tujuh tahun, agar dapat bersama dengannya. Dia tidak berencana untuk beralih ke gadis lainnya selama tujuh tahun itu. Ini merupakan komitmen Yakub sejak dari awal, bukanlah sikap 28 Kehidupan Kristen (2) melihat dan mencoba, sikap yang dimiliki kebanyakan pemuda sekarang ketika mereka mulai berpacaran dengan seseorang. Kedua, sangatlah mungkin bahwa Yakub tidak sungguh-sungguh memulai hubungan dengan Rahel. Ada beberapa alasan seperti yang diyakini: (a) Laban tidak akan mengizinkannya. (b) Bila Yakub cukup dekat secara fisik dengan Rahel, sepertinya ia tidak mungkin akan keliru bahwa Lea adalah Rahel pada malam pernikahannya. Perbedaan terbesar antara cara Ishak dengan cara Yakub dalam pernikahan adalah Ishak tidak bertemu dengan istrinya sebelum pernikahan dan tidak memilih istrinya sama sekali. Selain itu, baik Ishak maupun Yakub memiliki cara melamar yang murni dan yang kudus. Kita tidak boleh menyalahgunakan istilah ‘gaya Yakub’ untuk menyimpulkan bahwa karena itu, kita dapat berpacaran seperti yang kita sukai. Sebagai anak-anak Allah, apapun yang kita perbuat, ada petunjuk yang harus diikuti. Marilah kita lihat beberapa nasihat alkitabiah berikut.) Bagian # 2 – Prinsip dalam Menghadapi Lawan Jenis Sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya tidak pernah melukai orang lain. Oleh karena itu, dalam hal-hal yang berkaitan dengan perasaan, kita haruslah bertindak dengan sangat berhati-hati. Kita haruslah memiliki hikmat dan pengendalian diri. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut dan diskusikan pertanyaannya. A. 2 Samuel 13:1-19 a. Apakah yang menyebabkan Amnon begitu tertarik kepadaTamar? b. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa perasaan Amnon terhadap Tamar adalah bukan perasaan cinta yang sejati? (Penting untuk menjelaskan kepada murid-murid bahwa perasaan tergila-gila tidaklah sama dengan perasaan cinta, seperti yang tampak jelas dalam hal perasaan Amnon terhadap Tamar. Kesalahpahaman umum yang berlaku di antara para remaja adalah bahwa perasaan tergila-gila berbeda dengan perasaan cinta yang sejati – perasaan tergila-gila tidaklah berlangsung lama. Itu adalah cara yang paling dangkal untuk menganalisis perasaan seseorang. Perasaan tergilagila dapat berakhir pada suatu saat dan perasaan tertarik seperti ini seringkali berakhir hingga kita sungguh-sungguh bertemu dengan orang itu. Biasanya rasa tertarik pudar ketika kita akrab dengan seseorang dan berbagi banyak pengalaman. Tetapi, melalui beberapa pengalaman yang dibagikan, ada pula yang bertumbuh menjadi cinta yang sejati. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah dapat mengendalikan perasaan sendiri, janganlah mengejar setiap rasa tertarik yang mungkin kita rasakan terhadap lawan jenis. Ketertarikan datang dan pergi, tetapi kita haruslah memelihara hati bagi seseorang, yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan kita.) B. 1 Korintus 6:9 a. Di antara para pemuda sekarang, hubungan seks pranikah sangatlah umum dikenal. Apakah yang Alkitab katakan mengenai perbuatan ini? (Mereka yang melakukannya tidak akan mewarisi kerajaan Allah.) Kehidupan Kristen (2) 29 b. Ketika ada perasaan tertarik dan tergila-gila di antara dua orang, seringkali diinginkan kedekatan secara fisik. Bagaimana kita dapat memelihara kekudusan dalam keadaan seperti ini? (Penting bahwa interaksi mereka seorang terhadap lainnya haruslah berlangsung secara terbuka dan di tempat umum. Yang terbaik adalah tidak menghabiskan waktu seorang diri di ruang atau di tempat yang tertutup.) C. 2 Korintus 6:14 a. Dalam kasus Amnon, kita telah melihat bagaimana perasaan tergila-gila dapat menyebabkan kehancuran. Prinsip apa yang disebutkan dalam ayat ini mengenai bagaimana harus mencari pasangan kita? (Kita janganlah berdasarkan pada perasaan saat itu atau dengan melihat semata. Amnon telah lama tergila-gila kepada Tamar. Jadi, kita seharusnya tidak menggunakan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan tergilagila itu. Sesungguhnya, perasaan tergila-gila dapat berlangsung lama, bila seseorang terus saja berada dalam hasrat dan fantasinya sendiri atau tidak mau mengindahkan nasihat dari orang lain.) b. Apakah maksudnya bersekutu dengan kegelapan? (Ketika seseorang bersekutu dengan kegelapan, orang itu akan berbuat jahat dan melakukan perbuatan dosa.) D. 1 Yohanes 4:11 Alkitab mengajarkan kita mengenai banyak hal. Prinsip dasar dalam hubungan kita dengan sesama adalah kasih. Bagaimana seseorang dapat menerapkan kasih yang bertanggung jawab dalam hal berpacaran dan perasaan? (Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri. Kita janganlah berpacaran dengan tujuan bersenang-senang atau memuaskan hasrat kita. Satu-satunya tujuan berpacaran adalah untuk pernikahan. Bila kalian belum siap untuk menikah, janganlah berpacaran. Ini adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.) Menguji Pemahaman 1. Dalam hal apakah cara Ishak dan cara Yakub berbeda dalam pernikahan dan dalam hal apakah mereka sama? 2. Mengapa kadang perasaan tergila-gila itu berbahaya? 3. Apakah petunjuk dasar dari Alkitab yang kita harus terapkan dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari? 4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip itu dalam berbagai persoalan yang berkaitan dengan perasaan kita? 30 Kehidupan Kristen (2) Penerapan Kehidupan Berpacaran atau Tidak Berpacaran Ada perbedaan yang jelas antara kita dengan Ishak atau bahkan dengan Yakub. Kita hidup dalam masyarakat dan budaya yang berbeda. Kita bertemu dengan banyak orang, termasuk dari lawan jenis. Pola interaksi sosial manusia pun telah berubah. Tetapi, ada satu hal yang kita harus senantiasa ingat: Allah tidak pernah berubah. Jadi, setiap angkatan dari umat Allah menghadapi tantangan hidup dari prinsip-prinsip-Nya, entah dalam keadaan sosial atau budaya mereka. 1. Masih adakah perjodohan di abad ke-21 ini? Ya, tentu saja masih ada dan itu tidak hanya dilakukan di gereja kita atau dalam masyarakat yang masih tradisional. Orang-orang seringkali diatur oleh temanteman. Sekarang, agen-agen perjodohan online-pun begitu populer. Pada dasarnya, perjodohan haruslah dianggap sebagai kesempatan untuk bertemu dengan seseorang dan mengenal orang lain terlebih dahulu sebagai teman. Lalu mungkin nantinya, pertemanan dapat berkembang lebih lanjut. Dengan bergantung pada kerohanian dan kedewasaan, perjodohan dapatlah menjadi pengalaman yang membangun dan meneguhkan iman dalam pencarian kita akan kehendak Allah dalam pernikahan. 2. Apakah berpacaran adalah hal yang baik di hadapan Allah? Jawaban sederhananya adalah ya. Tetapi, mungkin ini bukan pertanyaan yang tepat untuk diajukan. (Bacalah 1 Kor. 6:12; 7:13; 10:23). Pertanyaan tepat yang harus diajukan adalah apakah melalui berpacaran, kita dapat memuliakan Allah, mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar kita atas semua yang dilakukan. Sebagai permulaan, kita mungkin ingin mengajukan pertanyaan berikut. 3. Mengapa saya ingin berpacaran dengan seseorang? Apakah kadang kalian merasa ingin memiliki kekasih? Apakah alasannya? Ini adalah beberapa cerita mengenai para remaja dan pengalaman berpacaran mereka. Untuk masing-masing cerita, diskusikan menurut kalian apakah motif mereka dalam berpacaran itu benar atau sehat. Menurut kalian, apakah akibat yang akan terjadi bila seseorang masuk ke dalam suatu hubungan berdasarkan motivasi yang dijelaskan dalam cerita-cerita berikut? Apakah kalian akan melakukan hal yang sama bagi diri sendiri? Cerita 1 Jason banyak bergaul dengan sekelompok teman yang sungguh mengetahui cara untuk lebih bersenang-senang dalam hidup mereka. Mereka selalu memiliki aktivitas seusai sekolah dan pada akhir pekan. Satu hal yang Jason perhatikan, yang membedakan dia dari teman-temannya adalah bahwa mereka semua memiliki kekasih. Seringkali ketika mereka bepergian, gadis-gadis itu pun turut serta di dalamnya. Jason selalu merasa canggung sebagai satu-satunya bujangan di dalam kelompok itu. Dia memutuskan harus berusaha untuk mendapatkan kekasih secepat mungkin. Sekalipun tampak canggung, Jason mulai bercakap- Kehidupan Kristen (2) 31 cakap dengan lebih banyak gadis di sekolahnya. Dia berhasil menemukan seorang kekasih. Tetapi, kekasihnya itu sama sekali tidak suka bergaul dengan teman-temannya. Mereka sering bertengkar mengenai ke mana akan pergi, pergi dengan siapa dan apa yang akan dilakukan. Jasoh mulai menyadari bahwa memelihara hubungan dengan seseorang ternyata lebih sulit daripada perkiraannya. Tidak sesederhana hanya memiliki seorang kekasih. Dia mulai menyesal memiliki kekasih, karena kehilangan kebebasan ketika masih bujangan. Tetapi dia tidak mengetahui cara memberitahukannya kepada gadis itu. Cerita 2 Ann adalah seorang gadis yang sangat tidak suka untuk bergaul. Dia sangat tidak cantik ataupun terkenal. Dia selalu menganggap dirinya biasa-biasa saja. Ketika melihat banyak gadis di sekolahnya memiliki kekasih, dia berharap dapat lebih ramah dan lebih cantik, karena sepertinya memiliki kekasih sungguh sangat menyenangkan. Bila memiliki kekasih, dia tentu tidak akan merasa kesepian, pikirnya. Sepertinya, dia pun memandang dengan perasaan iri. Cerita 3 Setelah dewasa, Rob selalu menjadi seorang yang berbudi luhur. Dia selalu taat kepada orangtuanya. Di hadapan saudara-saudaranya, Rob adalah seorang anak yang sempurna. Di hadapan teman-temannya, Rob adalah seorang yang paling baik. Satu-satunya keburukan Rob adalah dia terlalu konservatif dan terlalu keras terhadap dirinya sendiri. Setelah masuk SMU, Rob lambat-laun mulai merasa lelah menjadi anak yang baik. Dia ingin menjadi lebih normal, menjadi lebih menyerupai teman-temannya di sekolah. Dia memutuskan akan mencoba banyak hal yang dilakukan para remaja lainnya. Di antara beberapa hal pertama yang terdapat di dalam daftarnya adalah mencoba untuk berpacaran. Bagaimanapun, apa salahnya mengajak seorang gadis dan mencoba menemukan belahan jiwa, bila gadis itu baik? a. Apakah motivasi atau sikap dari orang-orang yang tidak memuliakan Allah ketika mereka berpacaran? (Membuang waktu, menghilangkan rasa sepi, seks, bersenang-senang, coba-coba saja.) b. Apakah akibat berbahaya dari beberapa sikap seperti itu? (Hal itu dapat melukai banyak pihak, karena perasaan manusia sangatlah rapuh dan berharga. Perasaan yang terluka dapat menyebabkan banyak ketidakamanan, bahkan kehilangam kepercayaan terhadap cinta. Selain itu, meninggalkan sejarah yang tidak akan pernah dapat kalian hapus. Kalian tentu tidak ingin menikahi seseorang yang memiliki sejarah berpacaran yang panjang, yang telah berulang kali berganti-ganti dengan beberapa mantan kekasihnya. Kalianpun haruslah menuntut hal yang sama dari diri sendiri dan memelihara cinta terhadap orang yang ingin kalian nikahi.) c. Bagaimana seharusnya sikap yang benar terhadap berpacaran – berpacaran yang berkenan di hadapan Allah? (Sebagai orang Kristen, kita tidak berpacaran untuk mengisi rasa kesepian atau untuk membuang waktu. Waktu kita seharusnya dipergunakan untuk lebih mendekat kepada Allah dan umat-Nya, melakukan hal-hal yang 32 Kehidupan Kristen (2) bermanfaat bagi kemuliaan nama-Nya dan bagi orang yang berada di sekitar kita. Kita tidak boleh berpacaran dengan tujuan untuk bersenangsenang, hanya untuk coba-coba atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu untuk kesenangan jasmani. Oleh karena itu, berpacaran seharusnya memiliki tujuan yang serius mengenai orang lain, yang mengarah kepada tahap pernikahan. Pernikahan seharusnya merupakan SATU-SATUNYA tujuan dari berpacaran. Kita TIDAK BOLEH membiarkan rasa tergila-gila bertumbuh, sehingga mengakibatkan timbulnya hubungan emosional dan hubungan seksual. Dengan demikian, kita pun tidak akan melakukan dosa yang membawa maut kepada Allah. Kita haruslah melepaskan diri dari setiap macam keadaan yang beresiko ini setiap saat.) 4. Adakah usia yang tepat untuk mulai berpacaran? Pada dasarnya, orang yang siap untuk berpacaran adalah mereka yang telah siap dan memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada seseorang untuk selamanya (yaitu dua menjadi satu), hidup menurut pengajaran yang alkitabiah. Karena kita telah diajarkan bahwa berpacaran seharusnya untuk tujuan pernikahan, jadi mulailah berpacaran hanya ketika kita siap untuk menikah. Tidak ada usia ‘yang tepat’ untuk mulai berpacaran, tetapi ada beberapa faktor yang memerlukan pertimbangan serius. a. Kedewasaan Emosional – Suatu kemampuan untuk dapat menerima diri sendiri dan orang lain yang berada di sekitar kita. Ini pun mencakup dapat hidup dan bekerja sama terhadap orang lain dengan tenggang rasa. Banyak perasaan luka yang diperbuat terhadap seseorang, bila tidak yakin terhadap apa yang kita inginkan secara emosi. Mungkin kita beranggapan boleh saja berpindah ke hubungan lainnya, karena hubungan yang terdahulu tidak berjalan begitu lancar. Tetapi, hal itu justru dapat meninggalkan bekas luka terhadap orang lain seumur hidupnya, karena kita tidak cukup dewasa secara emosi untuk berpacaran. b. Keamanan Keuangan – Seseorang yang tidak dapat menjaga keuangannya sendiri haruslah mencemaskan untuk menemukan kestabilan terlebih dahulu, seperti pekerjaan yang tetap. Kejadian 2:24 memberitahukan bahwa “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya.” Ini memerlukan kemampuan untuk menjalani hidup terpisah dari orangtua dan termasuk pula memiliki harta benda untuk memelihara dirinya sendiri dan pasangan hidupnya. c. Kedewasaan Rohani – Sulit untuk menunjukkan dengan tepat apa maksud dari dewasa secara rohani. Tetapi orang yang mengejar dan mencari Allah seumur hidupnya mengetahui cara untuk berperilaku yang saleh, bertanggung jawab dan mengasihi orang-orang yang berkaitan dengannya. Inilah faktor penting dalam menjalin suatu hubungan. 5. Apakah baik menunda untuk berpacaran? Siap berpacaran bukan berarti kita harus terjun dalam berpacaran. Sesungguhnya, ada orang yang siap untuk berpacaran yang memilih untuk menundanya, karena mereka ingin mengejar hal-hal yang lebih penting terlebih dahulu. Di sini, ada dua cerita nyata mengenai para pemuda di gereja yang melakukannya: Kehidupan Kristen (2) 33 Cerita 1 Saudari W merupakan dambaan dari banyak saudara. Bukan hanya menarik secara fisik, tetapi dia pun kuliah di suatu universitas yang bergengsi dan sangat giat dalam melayani Allah di gereja. Selama di SMU dan kuliah, banyak laki-laki yang mencoba untuk mengajaknya keluar. Saat tahun terakhir di universitas, dia mulai berteman dekat dengan seorang saudara yang telah dikenalnya bertahun-tahun lamanya. Sekalipun tidak berada di tempat yang sama, tetapi mereka seringkali berhubungan melalui e-mail. Bagaimanapun, dia dapat merasakan bahwa saudara itu tertarik terhadap dirinya. Dia pun menyukai saudara itu, karena merupakan seorang pemuda teladan di gereja dan memiliki pekerjaan yang baik. Suatu hari, saudara itu bertanya apakah dia mau menjadi kekasihnya. Dia menghadapi dilema yang serius. Sekalipun setahun lagi lulus, tetapi merasa masih terlalu awal baginya untuk memastikan bahwa saudara inilah yang sungguh-sungguh ingin dinikahinya kelak. Yang lebih penting lagi, dia ingin lulus sekolah terlebih dahulu. Dia mengetahui bahwa dirinya tidak akan mungkin dapat menyeimbangkan potensinya secara maksimal, melayani Allah di gereja dan menjalin hubungan pada saat yang sama. Selain itu, menjalin suatu hubungan bukanlah hal yang sepele; dia ingin memastikan bahwa waktu dan tenaga yang digunakan untuk menjalin hubungan dapat membangun keduanya. Sekalipun tampaknya bertentangan dengan perasaannya, dia menolak saudara itu. Dia memutuskan untuk mempercayakan persoalan ini ke dalam tangan Allah dan meyakini bahwa Allahlah yang akan memelihara pernikahannya, bila saatnya tiba. Cerita 2 Ketika Saudara L lulus dari universitas dan menemukan pekerjaan yang baik, dia mulai mendapatkan perhatian dari banyak saudari seiman, orangtua, bahkan dari jemaat yang lebih senior di gereja. Sungguh, semua orang menganggap dirinya siap untuk menikah! Di dalam benaknya, dia pun berpikir demikian. Dia senantiasa mencintai anak-anak dan dengan diam-diam, ingin menikah muda, sehingga dapat memiliki anak-anaknya sendiri. Bagaimanapun, ketika mulai mendapatkan semua perhatian itu, dia mulai memikirkan apa makna yang sesungguhnya dari berpacaran dan menikah itu. Karena baru saja memulai karirnya, dia mulai menyadari bahwa menyeimbangkan pekerjaan dan pelayanan kepada Allah sungguhlah sulit. Dia tidak perlu memiliki komitmen tambahan pada tahap ini. Oleh karena itu, dia menata pikirannya bahwa dia lebih suka menanti beberapa tahun lagi sebelum mempertimbangkan untuk berpacaran atau menikah. 34 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Beberapa orang mengatakan bahwa tanpa mengenal dan takut akan Allah, seseorang tidak dapat sungguh-sungguh mengasihi orang lain. Itu benar adanya, karena kasih berasal dari Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah menerapkan kasih dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Dalam hal perasaan, kita janganlah terbawa oleh emosi sesaat. Kita haruslah senantiasa berjaga-jaga dan berdoa serta tidak membiarkan perasaan tergila-gila itu semakin menjadi. Ingatlah bahwa bersandar pada keinginan daging akan membawa kepada maut, tetapi bersandar pada Roh Kudus dan mematikan keinginan daging justru akan membawa pada hidup (Rm. 8:13). Kita haruslah memandang segala sesuatu dengan sudut pandang jangka panjang dan memegang pengajaran Allah. Dengan demikian, kita tidak akan melukai perasaan orang lain atau diri sendiri, karena itu adalah bagian dari penerapan kasih Allah di dunia. Kiranya Allah memimpin semua orang, sehingga kita akan senantiasa mencari pimpinan-Nya. Kehidupan Kristen (2) 35 Halaman Kosong 36 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Mengapa Harus Hidup Kudus 4 Bacaan Kitab Ul. 7:6-14; Mzm. 119:11; Ayb. 31:1; 1 Kor. 6:19-20,9-10; 10:12; Yak. 4:7; Gal. 5:15-16; 2 Tim. 2:22 Sasaran Pelajaran 1. Menggerakkan murid-murid untuk memutuskan agar tetap hidup kudus dengan pertolongan Roh Kudus 2. Memotivasi murid-murid untuk menandatangani perjanjian mengenai kekudusan Ayat Alkitab “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibr. 12:14) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 10-12 Latar Belakang Alkitab “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya” (Ul. 7:6). Sejak awal penciptaan, Allah telah memilih Abraham dan keturunannya untuk menjadi umat pilihan-Nya. Keistimewaan ini datang dengan suatu harga dan tanggung jawab. Umat pilihan Allah ini dipisahkan dari bangsa-bangsa lain. Mereka kepunyaan Allah dan karena itu, mereka harus mematuhi perintah-perintahNya. Itulah sebabnya mereka memiliki berkat dan kemuliaan Allah. Hari ini, kita adalah umat pilihan kepunyaan Allah. “Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham…Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah” (Gal. 3:7,28-29). Demikian pula, kita harus menjaga diri tetap kudus dan memisahkan diri dari kejahatan yang terdapat di dunia sekarang ini. Apakah maksudnya menjadi kudus? Kekudusan diwajibkan untuk kita lakukan di dalam segala hal – pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Khususnya Kehidupan Kristen (2) 37 pada sekarang ini, ada lebih banyak interaksi antara para jemaat dengan lawan jenis daripada berabad-abad yang lalu. Bagi semua orang di sekitar kita, pergaulan seksual itu adalah sesuatu yang telah lazim untuk dilakukan. Bagi orang yang tidak percaya, hubungan seksual dengan pasangan yang berlainan jenis kelamin itu sesuatu yang tidak salah. Tetapi, bagi orang percaya perlulah diketahui bahwa kita haruslah memelihara kekudusan untuk orang yang akan kita nikahi. Pemanasan Ayat Hafalan hari ini memberitahukan bahwa tanpa kekudusan, kita tidak dapat melihat Tuhan. Menurut kalian, apakah maksudnya melihat Tuhan? Melihat Tuhan dapat berarti melihat Dia dalam hidup ini dan setelah kita meninggal, di surga. Alkitab memiliki banyak contoh yang menunjukkan bahwa bila kita tidak suci atau tidak kudus, Tuhan akan memalingkan wajah-Nya dari hadapan kita. Dia tidak akan menjawab doa-doa kita atau menerima persembahan dan pelayanan kita bagi Dia. Tentu saja, bila tidak kudus dan banyak dosa, kita tidak akan dapat masuk ke dalam kerajaan surga-Nya. Hari ini, kita akan melihat lebih seksama mengenai topik kekudusan ini. Kiranya Tuhan memimpin kita untuk menaruh kekudusan sebagai prioritas utama dalam menjalani hidup. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Dipisahkan Dari Dunia Kita hidup di dalam dunia yang sungguh rusak pada hari ini. Mungkin kita tidak melihat seluruh kejahatan yang terjadi di sekitar kita, karena sebagian besar kejahatan dilakukan dengan diam-diam. Mungkin, di kalangan teman dan kerabat, kita tidak melihat fenomena ini, tetapi ada banyak kejahatan dan ketidakbermoralan yang terjadi di dunia sekarang ini. 2 Timotius 3:1-5 memberitahukan bahwa pada harihari terakhir, banyak orang akan berkelakuan ‘tidak kudus…tidak dapat mengekang diri…lebih menuruti hawa nafsu’. Satu persoalan yang orang-orang muda merasa paling sukar untuk tetap kudus adalah hubungan seksual. Sekarang, seks pranikah adalah hal yang biasa, bahkan sepertinya memalukan bila mengaku kepada teman-teman bahwa kita masih perawan! Bagi orang-orang yang telah menikah, hubungan cinta di luar nikah adalah hal biasa. Hubungan seksual semalam bukanlah masalah besar. Sebagai anak-anak Allah, apakah menyadari bahwa kita memiliki tempat yang begitu istimewanya di dunia hari ini? Apakah menyadari bahwa kita adalah umat yang dipisahkan, yang berbeda dengan orang kebanyakan di dunia? Oleh karena itu, dengan standar moral kita, kita haruslah memisahkan diri dari gaya hidup di dunia sekarang ini. 38 Kehidupan Kristen (2) a. Nuh (Kej. 6:1-8) Pada masa-masa awal, saat Allah pertama kali memusnahkan dunia dengan air bah, itu disebabkan oleh dosa-dosa manusia pada masa itu yang telah menjadi terlalu besar. Tetapi, sebelum memusnahkan dunia, Allah telah memilih Nuh. Nuh mendapat kasih karunia di hadirat Allah, karena dia adalah seorang yang benar. Melalui Nuh, Allah ingin menyelamatkan sisa manusia yang ada, hanya bila mereka mau bertobat dan masuk ke dalam bahtera! b. Abraham (Kej.12:1-3) Abraham dipilih bukan karena Allah mengasihi dia secara khusus dan hanya ingin menyelamatkannya. Allah memberitahukan bahwa melalui dia, seluruh bangsa akan diberkati. Allah berharap bahwa Abraham menjalani hidup dengan dipimpin oleh hukum-hukum-Nya dan diapun sungguh-sungguh mengikuti Allah dengan setia. c. Umat Israel (Kel. 8:22-23; Ul. 7:6-14; bandingkan dengan 1 Pet. 2:9) Saat Allah menulahi orang Mesir, ada pemisahan yang jelas antara tanah Gosyen yang didiami oleh umat Israel dengan tanah tempat tinggal orang Mesir. Allah menunjukkan dengan jelas bahwa umat Israel adalah kepunyaan-Nya, sehingga dari tulah keempat dan seterusnya, umat Israel tidak terkena. Status khusus sebagai umat Allah ini dijelaskan kepada umat Israel secara lengkap dalam Ulangan 7:6-14; umat Israel dipilih bukan karena mereka istimewa. Mereka istimewa hanya karena dipilih. Dipilih berarti mereka harus dipisahkan. Gaya hidup dan standar moral mereka haruslah sesuai dengan gaya hidup dan standar moral Allah. Mereka tidak seperti bangsa lain yang berada di sekitar mereka. Kemudian dalam sejarah umat Israel, kita melihat bahwa Allah diam bersama-sama dengan mereka ketika mereka berpegang pada firman Allah dan anugerah Allah meninggalkan mereka ketika mereka berdosa terhadap Dia dan mencari allah-allah asing. d. Umat Pilihan di Bawah Perjanjian Baru (1 Kor. 6:19-20,9-10) Kita telah melihat bagaimana Allah memilih umat Israel untuk menjadi umat pilihan-Nya, hidup terpisah dari bangsa-bangsa lain. Demikian pula hari ini, kita dipanggil untuk hidup sebagai umat yang terpisah. Oleh karena itu, kita janganlah pernah mengkompromikan standar-standar kekudusan kita. Standar moral dunia telah berubah sepanjang sejarah. Tetapi firman Allah tidak pernah berubah. Kita haruslah senantiasa mengingat akan status istimewa kita dan menjaga diri untuk tidak tercemar oleh dunia! Tidak peduli bagaimana standar dunia berubah, tidak peduli apa yang teman-teman kita lakukan atau memotivasi kita untuk lakukan, kita haruslah berpegang teguh pada hukum-hukum Allah. Bagian # 2 – Pedoman untuk Menjauhkan Diri dari Ketidakkudusan Alkitab banyak memberikan nasihat mengenai bagaimana kita dapat tetap kudus dan menjauhkan diri dari ketidakkudusan. Ayat-ayat berikut adalah pilihan dalam jumlah yang kecil. Untuk masing-masing dari ayat-ayat itu, tuliskan bagaimana kita dapat menjaga kekudusan dengan mentaati firman Allah ini. Kehidupan Kristen (2) 39 Mazmur 119:11 – “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Penting bagi kita untuk merasa yakin akan pengajaran Allah – apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Menyimpan firman Allah dalam hati merupakan sesuatu yang sangat penting. Itu berarti kita senantiasa mengingat hukum-hukum Allah, bahkan ketika tidak sedang memegang Alkitab sekalipun. Ketika mengalami pencobaan atau merasa tidak yakin akan apa yang harus dilakukan, firman Allahlah yang akan memelihara kita, bila kita memilih untuk mentaati pengajaran-Nya. Kita tidak boleh meremehkan pentingnya menghafal Ayat Hafalan selama pelajaran. Ketika membaca Alkitab setiap hari, kita pun haruslah menyimpan firman Allah dalam ingatan kita.) Ayub 31:1 – “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?” (Banyak cerita sukses merupakan hasil dari kebulatan tekad dan ketetapan. Selama ketaatan akan perintah Allah diperhatikan, kebulatan tekadpun akan banyak diperhitungkan pula. Kita haruslah bertekad untuk memegang teguh hukum-hukum Allah, tidak peduli bagaimana lingkungan kita berubah. Salah satu cara untuk tetap pada tekad itu adalah dengan melindungi mata kita dari hal-hal yang jahat. Keinginan mata seringkali menjadi jembatan bagi keinginan daging. ‘Tidak melihat yang jahat’ mungkin menjadi cara terbaik untuk menghindar dari yang jahat. Seperti Ayub, kita haruslah membuat perjanjian dengan diri sendiri, agar tidak membiarkan kita dicobai.) 1 Korintus 10:12 – “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (Berjaga-jagalah. Ini hampir seperti pesan yang selalu diulang-ulang. Tetapi, kita mengetahui bahwa banyak orang masih terjatuh ke dalam pencobaan dan akhirnya berbuat dosa terhadap Allah. Telah dikatakan bahwa orang yang tenggelam adalah orang yang tidak tahu cara berenang. Adalah masuk akal bila orang yang tidak dapat berenang seringkali hanya menghindar berada di dalam air. Orang yang dapat berenanglah yang memegahkan kemampuan mereka untuk bertahan melawan ombak dan akan tenggelam ketika terbukti ombak itu terlalu dahsyat bagi mereka. Ini sama dengan pencobaan. Saat beranggapan diri cukup kuat, kita akan jatuh. Janganlah kita memegahkan kemampuan kita untuk bertahan melawan pencobaan. Seperti nasihat Alkitab, kita haruslah mengerjakan keselamatan pribadi dengan takut dan gentar – Flp. 2:12.) Yakobus 4:7 – “Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yusuf memutuskan untuk berpegang teguh akan pengajaran Allah. Saat dibujuk dan digoda oleh istri tuannya, Yusuf tidak tergoyahkan. Sesungguhnya, dengan tegas, dia memberitahukan perempuan itu, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kej. 39:9). Akhirnya, dia melarikan diri! Dia berlari, bahkan tanpa mengambil kembali bajunya dari perempuan penggoda itu. Hari ini, kita haruslah berbuat hal yang sama.) Galatia 5:16-17 – “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” 40 Kehidupan Kristen (2) (Dalam hal standar moral, tidak ada jalan tengah, entahkah merupakan umat Allah ataupun bukan umat Allah. Entahkah hidup oleh Roh Kudus atau memenuhi keinginan daging. Salah satu cara untuk memelihara kekudusan kita adalah dengan mentaati Roh Kudus. Bagaimana mengetahui bila kita sedang mentaati Roh Kudus? Kita mengetahui bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah. Bila berpegang pada perintahperintah Allah, kita sedang mentaati Roh Kudus.) 2 Timotius 2:22 – “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” (Dalam kehidupan iman, kita haruslah memiliki teman-teman di dalam Tuhan dan saling mendukung. Seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 4:9-12, “Berdua lebih baik daripada seorang diri…Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Dalam sejarah, kita memiliki banyak tokoh teladan di dalam Alkitab, salah satunya adalah Daniel dan sahabat-sahabatnya. Murid-murid Yesus Kristus seringkali bekerja berkelompok atau berpasang-pasangan. Bahkan Rasul Paulus memiliki teman-teman dalam pekerjaan penginjilannya, seperti Barnabas dan Timotius yang menyertai dirinya pada saat yang berbeda. Ketika memiliki teman yang baik di dalam Tuhan, kita dapat berbagi persoalan dan kelemahan pribadi serta teman-teman pun dapat membantu memeriksanya untuk kita.) Menguji Pemahaman 1. Dalam Ulangan 7:6-14, Allah memberitahukan umat Israel bahwa mereka adalah istimewa, umat pilihan dan akan diberkati. Tetapi janji ini bersyarat. Apakah yang umat Israel harus lakukan, agar dapat menerima janji berkat ini? 2. Dalam Korintus 6:9-10, siapakah yang disebutkan sebagai orang-orang yang tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah? 3. Apakah alasan yang pemazmur berikan untuk menyimpan firman Allah dalam hatinya (Mzm. 119:11)? 4. Tekad apakah yang Ayub buat terhadap matanya sendiri (Ayb. 31:1)? 5. Nasihat sederhana apakah yang Yakobus berikan perihal melawan pencobaan/ kejahatan dalam Yakobus 4:7? Kehidupan Kristen (2) 41 Penerapan Kehidupan Tidak Memberi Kesempatan kepada Dosa Bagian A – Menjaga Diri Sendiri untuk Tetap Kudus Banyak hal seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Hal yang sama terjadi dalam menjaga kekudusan kita. Ketika tidak menghadapi pencobaan, kita tentu saja mudah untuk tetap kudus. Tetapi ketika secara fisik diperhadapkan dengan kesempatan untuk berbuat dosa, kita seringkali merasakan bahwa roh itu penurut, tetapi daging lemah. Oleh karena itu, penting bahwa kita tidak memberi kesempatan kepada Iblis atau diri sendiri untuk berbuat dosa. Bahkan sebelum menghadapi keadaan itu, kita perlu bersiap untuk kemungkinan keadaan yang akan terjadi ketika pencobaan menjadi sedemikian dahsyat hingga kita terjatuh. Yang ditampilkan di sini adalah beberapa perkataan hikmat dari saudara dan saudari seiman yang telah menjaga kekudusan saat mereka berpacaran. Bacalah apa yang mereka katakan, lalu diskusikan agar kita dapat menghindar dari melakukan dosa ketidakkudusan. Kasus 1 “Aku senang karena aku dan K berhubungan jarak jauh sebelum kami menikah. Terpisah secara fisik berarti bahwa kita tidak menghadapi pencobaan untuk terlalu dekat secara fisik.” – Saudari L. Kasus 2 “Aku selalu beranggapan bahwa laki-lakilah yang melakukan ‘langkah awal’. Jadi, aku memutuskan untuk tidak berduaan saja dengan kekasihku di ruangan tertutup. Kami memutuskan bahwa semua bentuk berpacaran kami haruslah dilakukan di tempat yang terbuka.” Saudara T. Kasus 3 “Aku kira kalian akan menganggapku ‘kuno’, tetapi aku tidak pernah memegang tangannya hingga setelah kami menikah. Berpacaran kami diisi dengan aktivitasaktivitas yang sangat bersih seperti menonton televisi dengan anggota keluargaku, makan di restoran atau berjalan-jalan dengan sekelompok pemuda gereja. Kami tidak pernah berpacaran ‘secara pribadi’ – kami selalu melakukannya di tempattempat yang terbuka. ‘Aktivitas pacaran yang umum’ tidak menghentikan kami untuk saling mengenal dengan lebih baik. Sesungguhnya, cara terbaik untuk mengenaI seseorang adalah bagaimana dia bersikap terhadap orang lain.” – Saudara C. Kasus 4 “Teman-teman, aku telah diberitahukan bahwa penampilanku kurang baik. Aku memastikan bahwa diriku selalu berpakaian sopan, sehingga tidak memberi cela bagi Iblis untuk menciptakan segala bentuk godaan kepada setiap saudara.” – Saudari A. 42 Kehidupan Kristen (2) Kasus 5 “Aku yakin bahwa menjaga kekudusan adalah masalah menghargai diri sendiri. Aku cukup menghargai diri untuk mengetahui bahwa aku ingin mentaati firman Allah dan menjadi mempelai yang kudus bagi suamiku ketika kami kelak menikah. Aku mengharapkan hal yang sama dari suami masa depanku. Oleh karena itu, aku membuat suatu peraturan di dalam hidupku bahwa aku tidak akan melakukan seks pranikah, tidak peduli betapa yakinnya diriku bahwa aku akan menikahi laki-laki yang sedang kupacari.” – Saudari S. Bagian B – Hubungan untuk dipelihara, bukan untuk spekulasi! Seringkali, ketika dua orang merasa saling tertarik, ada banyak motivasi untuk saling mengenal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tetapi suatu hubungan yang kokoh tidak pernah dibangun dalam waktu yang singkat. Yang sering terjadi adalah bahwa gairah cinta yang semula menjadi padam, bahkan menyisakan banyak perasaan yang campur aduk. Inilah cerita nyata yang dialami seorang saudara dan saudari di gereja. Kiranya kesaksian ini dapat menjadi bahan perenungan dan pengingat bagi para pemuda-pemudi di gereja, agar berhati-hati dengan perasaan mereka dan melatih pengendalian diri dalam suatu hubungan. Kesaksian Seorang saudari menghampiriku ketika aku berkunjung ke suatu gereja. Ketika aku memandangnya, air mata menggenang di matanya. Jelaslah bahwa dia adalah seorang yang peka dan yang sedang menderita. Dia menangis ketika menceritakan cerita berikut kepadaku. Bertahun-tahun sebelumnya, dia dan seorang saudara telah bertemu di suatu seminar teologi pemuda. Mereka adalah para pekerja yang sangat aktif di gereja dan memiliki anugerah yang luar biasa dari Allah. Selama seminar itu, mereka saling mengenal dengan baik dan setelah itu, mereka mulai berpacaran. Mereka masuk ke dalam hubungan emosional yang akrab. Mereka bukanlah macam orang yang malumalu. Saudara itu pun mengaku bahwa dirinya tertarik saudari itu. Demikianpun dengan saudari itu, dia pun mengaku bahwa perasaan mereka sama. Hubungan mereka itu diikuti dengan saling bertukar pengalaman hidup pribadi. Ketidaksabaran menempatkan mereka di jalur cepat. “Kamipun langsung terhubung,” ingat saudari itu. Semuanya diutarakan dalam percakapan pertama kalinya. Dia mencurahkan seluruh kisah hidupnya kepada saudara itu, termasuk bagaimana pergumulan dirinya sebagai orang Kristen dan di sekolah. Saudara itu pun melakukan hal yang sama. Sekalipun mereka baru saja saling berkenalan, tetapi percakapan mereka langsung sampai tingkat hubungan yang lebih tinggi. Mereja merasa dekat, bahkan tidak sempat menjalin persahabatan atau sungguhsungguh memeriksa sifat masing-masing. Serbuan asmara itu begitu memabukkan, tetapi akhirnya, ketika semuanya telah mencapai puncaknya, gairah cinta itupun lenyap – ilusi menjadi realita. Hubungan mereka berakhir dengan pahit. Semua itu menyisakan rasa bersalah dan munafik. Saudari ini berkata, “Semua orang di gereja menganggapku sebagai saudari terbaik yang tanpa dosa. Tetapi apakah kamu mengetahui apa yang terlintas di kepalaku setiap kali datang ke gereja? Aku adalah orang munafik. Aku perlu pengampunan Allah.” Hari ini, mereka berdua begitu menyesal karena telah terlalu banyak berbagi perasaan seorang dengan yang lainnya. Kehidupan Kristen (2) 43 Pertanyaan Diskusi: Mengapa yang terbaik adalah tidak mengejar hubungan romantis sebelum kita siap untuk melakukan pernikahan? Bagian C – “Janjiku pada Kekudusan” Kita hidup di dunia yang banyak membicarakan perihal prestasi. Prestasi di sekolah, prestasi dalam bidang olahraga, prestasi dalam keluarga, bahkan prestasi di gereja. Kita senantiasa diingatkan bahwa kita perlu memiliki daftar ‘yang harus dilakukan’. Bila ingin memperoleh sesuatu dalam hidup, kita harus berorientasi pada prestasi; kita harus memiliki misi pribadi. Atau mungkin sebuah visi atau daftar tujuan. Pernahkah kita merenungkan apa yang ingin kita capai bagi Tuhan? Kira-kira seabad yang lalu, seorang pemuda membuat daftar mengenai apa yang ingin dia lakukan. Sekalipun mungkin tidak tampak seperti sebuah daftar yang akan kita buat pada hari ini, tetapi daftarnya itu telah bertahan sepanjang abad itu dan selalu mengilhami banyak orang Kristen pada hari ini. Aku akan menjadi benar, karena ada orang yang mempercayaiku; Aku akan menjadi kudus, karena ada orang yang peduli; Aku akan menjadi kuat, karena ada banyak orang yang menderita; Aku akan menjadi berani, karena ada banyak orang yang berani. Aku akan menjadi sahabat, dari semua musuh yang tidak memiliki teman; Aku akan memberi dan melupakan pemberian; Aku akan rendah hati, karena aku mengetahui kelemahanku; Aku akan menengadah, tertawa dan mengasihi dan mengangkat. Apakah kata-kata ini tidak asing bagi kalian? Ya, ini adalah sebagian syair dari kidung pujian terkenal yang terdapat di dalam Kidung Rohani gereja kita (# 396). Penulis dari syair ‘Aku akan’ menuliskannya sebagai tekad bagi dirinya sendiri untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip kekristenan yang telah diajarkan kepada dirinya ketika dia dewasa. Tepatlah setelah lulus dari Princeton, Howard Arnold Walter berlayar ke Jepang untuk mengajarkan bahasa Inggris di Universitas Waseda selama satu tahun. Dari Tokyo, dia mengirimkan dua bait puisi ini kepada ibunya. Ketika kembali ke Amerika, Walter pergi ke seminari dan selanjutnya berlayar ke India sebagai anggota staf Asosiasi Pemuda Kristen. Dia mati ketika masih muda di sana pada tahun 1918 karena penyakit influenza. Sepanjang sejarah, ada banyak pemuda Kristen yang telah membuat tekad untuk berpegang teguh pada pengajaran Allah. Hari ini, kita pun haruslah membuat tekad serupa dan memastikan bahwa kita mengikuti tekad itu seumur hidup kita, tidak peduli apa yang akan terjadi. Setelah membaca kisah Walter, marilah kita sekarang berusaha untuk melakukan janji kita sendiri untuk tetap kudus bagi Allah. Buatlah ‘Janji mengenai Kekudusan’ yang serupa dengan yang dibuat oleh Walter untuk dirinya sendiri, baik secara perorangan maupun berpasangan. Dalam janji kalian itu, pastikan untuk memasukkan alasan mengapa kalian ingin tetap kudus. Kalian pun dapat memasukkan rincian bagaimana diri kalian dapat menghindari dari kecemaran, sehingga dapat tetap kudus. Renungkan dengan sungguh-sungguh, tetapi tetaplah kreatif dan tulus! Setelah selesai, bagikanlah kepada murid lainnya. 44 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Nyanyikan pujian dalam Kidung Rohani # 401. Kesucian dan kekudusan haruslah dikejar dan dilakukan. Inilah latihan kedisiplinan hidup kita setiap hari, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan kita. Marilah kita baca dalam 1 Korintus 6:18-20. Tubuh kita adalah Bait Allah. Roh Kudus Allah ingin tinggal di dalam kita. Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat mencemari dan mempermalukan tubuh ini. Kita senantiasa dapat berpaling kepada Tuhan Yesus untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya. Kiranya kita tetap suci dan kudus hingga Dia datang kembali dan menganugerahkan kita untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal! Kehidupan Kristen (2) 45 Halaman Kosong 46 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Cinta Sepanjang Masa 5 Bacaan Kitab Kej. 1:27-28; 2:18-24; Kid. 8:6-7; Ef. 5:22-23 Sasaran Pelajaran 1. Menemukan makna sejati dari pernikahan 2. Membiarkan murid-murid memikirkan sifat-sifat apa yang penting ketika memilih pasangan hidup Ayat Alkitab “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej. 2:23) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 13-15 Latar Belakang Alkitab Pernikahan adalah sebuah anugerah dari Allah bagi umat manusia. Allahlah yang mengadakan pernikahan yang pertama. Allah melihat Adam seorang diri dan merasakan baik untuk memberikan seorang penolong bagi Adam (Kej. 2:18,21-23). Adam pun sangat senang dengan anugerah Allah itu kepadanya, sehingga saat melihat Hawa, dia berkata: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku (Kej. 2:23). Alkitab melanjutkan dengan peraturan mengenai pernikahan: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu” (Kej. 2:24-25). Pernikahan dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang paling intim di antara manusia, yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan berbagi hidup mereka bersama, secara fisik, emosi, mental dan rohani. Allah mengakui pentingnya pernikahan di antara umat-Nya. Sebagai contoh, “Apabila baru saja seseorang mengambil istri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi istrinya” (Ul. 24:5). Pernikahan adalah suatu hubungan istimewa yang harus diatur dengan benar. Karena pernikahan adalah anugerah yang paling berharga dari Allah, kita harus menghormati hal ini, Kehidupan Kristen (2) 47 dari memilih pasangan hidup hingga menjalaninya setelah menikah. Ketika dua orang hidup bersama, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Bahkan pada masa Perjanjian Lama, ada beberapa kejadian perceraian. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Musa mengizinkan perceraian hanya karena mereka mengeraskan hati. “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Mat. 19:6-8). Semua pengajaran Allah adalah baik bagi kehidupan kita. Pernikahan memerlukan banyak latihan sifat-sifat yang saleh seperti kasih, kesabaran, kebaikan, kelemahlembutan dan lain sebagainya. Pernikahan yang paling membahagiakan adalah pernikahan yang kedua belah pihaknya mentaati perintah Allah dan hidup dengan melakukan pengajaran-Nya setiap hari. Pemanasan Apakah kalian mengetahui siapa yang mengucapkan kata-kata untuk Ayat Hafalan pada hari ini? Ayat itu adalah perkataan Adam saat dia pertama kalinya bertemu dengan Hawa, istri yang telah diciptakan Allah baginya yang berasal dari tulang rusuknya sendiri. Dari perkataan ini, kita dapat mengatakan bahwa Adam menyatakan rasa sukacita dan keakrabannya dengan istrinya. Hawa diambil dari tulang rusuk Adam yang sangat berharga dan rentan. Hawa adalah orang yang Adam lindungi dan perhatikan dengan cinta. Hawa diciptakan karena Allah melihat bahwa tidak baik bagi Adam seorang diri saja. Allah ingin memberikan Adam seorang penolong baginya. Keindahan suatu pernikahan adalah anugerah Allah bagi umat manusia. Sayangnya, pernikahan tidaklah tampak seperti hari ini. Di Amerika dan di Eropa, tingkat perceraian kira-kira satu dari setiap dua pasangan. Di Eropa, banyak pasangan yang lebih suka hanya hidup bersama, karena mereka tidak lagi percaya pada lembaga pernikahan. Di manakah kita sebagai anak-anak Allah berdiri di tengah segala ketakutan dan kurangnya keyakinan terhadap pernikahan pada hari ini? Apakah pernikahan tidak lagi menjadi seperti yang dikehendaki Allah pada saat permulaan penciptaan? Marilah kita mempelajari topik ini dari sudut pandang alkitabiah, agar dapat mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah bagi kita pada hari ini. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Mengapa Kita Menikah? Bacalah Kejadian 2:18-24 a. Pada mulanya, Allah mengadakan pernikahan demi umat manusia. Bagaimana kita mengetahui bahwa pernikahan diadakan untuk kebaikan manusia? (Kita telah melihat bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya untuk kebaikan manusia, demikianpun perempuan diciptakan dengan tujuan yang sama.) 48 Kehidupan Kristen (2) b. Apakah yang diharapkan dari pernikahan bagi laki-laki? (Allah mengadakan pernikahan dan menciptakan perempuan, agar laki-laki tidak merasa kesepian dan memiliki seorang penolong.) c. Bacalah pula Kejadian 1:27-28. Apakah tujuan lainnya dari pernikahan? (Agar manusia berkembang biak dan bertambah banyak, yaitu dengan memiliki keturunan.) d. Mengapa penting bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dan bukannya dari bagian tubuh lainnya dari Adam, seperti kepala, lengan atau kaki? (Tulang rusuk letaknya tepat di bawah jantung manusia dan berada di bagian yang sangat rentan dari tubuh manusia. Oleh karena itu, laki-laki haruslah melindungi istrinya seperti dia menyayangi nyawanya sendiri. Hawa tidak diciptakan dari potongan tulang tengkorak Adam, bila demikian, perempuan akan menganggap dirinya dapat menjadi kepala dari laki-laki. Hawa pun tidak diambil dari tulang kaki, karena perempuan tidaklah lebih rendah atau berada di bawah laki-laki kedudukannya. Perempua berada pada kedudukan yang sama dengan laki-laki, tetapi perlu diperhatikan.) e. Apakah ayat 24 berarti bahwa ketika menikah, kita harus terlepas dari orangtua? Bila tidak demikian, apakah maksudnya? (Ini berarti bahwa kita dapat memulai dan memelihara keluarga sendiri. Sejak menikah, sebuah unit keluarga barulah dijadikan dan itu menjadi prioritas utama bagi kita.) f. Menurut kalian, kapankah seseorang cukup dewasa untuk ‘meninggalkan ayah dan ibunya’? (Tidak ada usia yang tepat. Tetapi kita harus dewasa secara mental, intelektual, keuangan dan emosional sebelum memulai dan peduli terhadap sebuah keluarga. Dengan standar hari ini di kebanyakan negara, yaitu ketika kita telah menyelesaikan tingkat pendidikan lanjutan tertentu dan memiliki kapasitas untuk mendukung diri sendiri dan keluarga. Pula ketika kita telah sampai pada tingkat kedewasaan emosional untuk mengetahui apa maksudnya menyerahkan diri kita dalam suatu hubungan cinta.) Bacalah Kidung Agung 8:6-7; Efesus 5:22–23 Bagaimana pernikahan memiliki hubungan yang sama antara Kristus dan jemaat? (Dalam pernikahan, suami mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat dan memberikan nyawa-Nya bagi jemaat. Istri haruslah tunduk kepada suaminya seperti jemaat tunduk kepada Kristus.) Bagian # 2 – Apakah yang Kita Harus Temukan dari Pasangan Hidup? A. Temukan Belahan Jiwa Kalian Kalian mungkin memiliki gambaran mengenai seperti apakah pernikahan atau bagaimana seharusnya menjalankannya. Mungkin kalian membaca sebuah buku mengenai percintaan dan merindukan pula hal seperti itu. Mungkin kalian mengagumi suatu pasangan pernikahan sebagai teladan. Atau gambaran kalian mungkin didasarkan pada film-film Hollywood. Kehidupan Kristen (2) 49 Sesungguhnya, bila ingin memiliki pernikahan yang langgeng, kita haruslah melupakan segala fantasi dari hubungan yang ideal. Sangatlah penting untuk memahami bahwa pernikahan yang sempurna tidaklah seperti di film-film Hollywood yang kita saksikan, tetapi lebih berdasarkan pada prinsip-prinsip di Alkitab. Tokohtokoh pemeran di dalam film tidaklah menghadapi berbagai tantangan hidup yang nyata setiap harinya. Bila ingin memiliki hubungan yang sempurna, kalian haruslah melenyapkan segala harapan yang tidak nyata terhadap pasangan kalian. Pasangan kita biasanya tidaklah setampan, secantik atau sekaya bintang film. Pernikahan yang realistis melibatkan dua orang yang berbeda pendapat dan cita rasa, pula kewajiban yang berbeda di luar hubungan itu. Perbedaan-perbedaan yang ada akan memperkaya hubungan kalian. Pertanyaan-pertanyaan berikut didasarkan pada artikel dari Majalah Warta Sejati edisi 37 (Juli-Agustus 2003) dengan judul ‘Menemukan Belahan Jiwa Anda’ yang ditulisi oleh Terry Chang. Diskusikan jawabannya dengan murid-murid, bila waktu pelajaran masih mencukupi. a. Langkah pertama adalah berpaling kepada Allah: Jelaskan mengapa penulis menyadari bahwa kriteria yang dia pergunakan untuk menilai atau memilih pasangan pernikahan yang potensial tidaklah menjamin kebahagiaan seumur hidup. b. Mendahulukan pengajaran Allah: Apakah pemahaman dari ‘orang yang tepat’ menurut penulis? Apakah ciri khas lainnya yang kalian akan masukkan ke dalam pemahaman mengenai ‘orang yang tepat’? c. Pentingnya berdoa: Faktor apa sajakah yang harus ada pada orang yang telah berdoa untuk memahami kehendak Allah? d. Menjadi orang yang tepat: Pernikahan melibatkan kemampuan yang besar dalam kemitraan. Sifat penting apa sajakah yang harus dimiliki seseorang sebelum dia dapat mempertimbangkan dirinya siap untuk menikah? B. Lima Sikap Penting Selain menikah di dalam Tuhan, memiliki iman yang sama dan melayani Tuhan bersama-sama di gereja, ada lima sikap yang mutlak perlu ditambahkan, agar sebuah pernikahan menjadi luar biasa (GREAT). G for Good communication (komunikasi yang baik) R for Real partnership (kemitraan yang nyata) E for Effort (usaha) A for Adaptability (adaptasi) T for Total Commitment (komitmen yang total) Selain itu, kedua pasangan haruslah membaca Alkitab, berdoa bersama setiap harinya dan menghadiri kebaktian di gereja! 50 Kehidupan Kristen (2) Menguji Pemahaman 1. Mengapa Allah mengadakan pernikahan? 2. Apakah yang Adam katakan ketika pertama kalinya melihat Hawa? Apakah makna dari perkataannya itu? 3. Dalam hal apakah peran suami terhadap istri sama seperti peran Kristus terhadap jemaat? 4. Sikap penting apa sajakah yang seseorang harus miliki ketika (a) mencari pasangan hidupnya dan (b) ketika akan mempertimbangkan menikah? Penerapan Kehidupan Berbagai Persoalan dalam Pernikahan Bagian A – Pernikahan Bukanlah Dongeng Kita telah berbicara cukup banyak mengenai harapan-harapan yang seharusnya TIDAK dimiliki dalam pernikahan pada hari ini. Benar, pernikahan bukanlah sebuah dongeng. Ketika masuk dalam realita kehidupan, setiap pasangan yang menikah menyadari bahwa pernikahan bukanlah ‘bahagia selamanya’. Bacalah artikel dalam majalah Warta Sejati edisi 39 (Januari-Februari 2004) dengan judul ‘Perjalanan Tahun Pertamaku’. Artikel ini merupakan kesaksian dari seorang saudari mengenai tahun pertama pernikahannya. Bacalah kesaksiannya dan diskusikan pertanyaan berikut. 1. Apakah bagian-bagian dari realita kehidupan suami dan istri yang tidak tampak sebelum mereka benar-benar menikah? (Pikirkan mengenai kepribadian/minat, pertimbangan ekonomi, pengaturan waktu dan lain sebagainya.) 2. Area konflik manakah yang tidak ditangani dengan baik oleh saudari itu, menurut dia? Cara lain apakah yang telah dicobanya untuk menghindari konflik-konflik itu? 3. Metode apa sajakah yang dia (dan suaminya) telah usahakan agar pernikahan mereka berhasil? Bahan bacaan tambahan: 1. “Mitos tentang Pernikahan’ dari majalah Warta Sejati edisi 41 (Mei-Juni 2004). 2. ‘Berjalan Bersama’ dari majalah Warta Sejati edisi 69 (Juli-September 2011, halaman 40-47). Kehidupan Kristen (2) 51 Bagian B – Cinta Selamanya? Bacalah Keluaran 20:14,17; Matius 19:8-9; Ibrani 13:4 Berzinah adalah dosa yang sangat dibenci oleh Allah dan itu merupakan pelanggaran terhadap Sepuluh Perintah. Dari sini, kita dapat memahami betapa pentingnya seseorang tetap setia terhadap pasangannya. Pernikahan merupakan sesuatu yang harus dianggap serius. Bagi kebanyakan orang sekarang ini, lebih baik bagi berpisah daripada dua orang (suami dan istri) tinggal bersama dalam sebuah pernikahan yang tidak bahagia. Menurut kalian, apakah pengaruh dari sikap seperti ini? Bacalah Matius 19:6 1. Mengapa pengajaran Allah mengenai pernikahan seumur hidup penting bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan pada hari ini? 2. Karena pernikahan adalah untuk seumur hidup, pengaruh apakah yang seorang Kristen lajang harus perhatikan mengenai perilaku mereka sebelum menikah, terutama interkasi dengan jemaat yang berlainan jenis kelamin? Bacalah 1 Korintus 13:1-8 1. Pernikahan merupakan suatu keintiman yang paling erat di antara dua orang, ketika saling berbagi perihal hampir semua aspek kehidupan mereka. Oleh karena itu, pernikahan tanpa cinta adalah hal yang sangat menyedihkan. Tetapi, cinta bukanlah seperti yang digambarkan dalam novel-novel percintaan atau dongeng. Ketika dua orang yang berlainan jenis kelamin bertemu, mungkin ada ketertarikan di antara mereka – penampilan fisik, kekaguman intelektual, kecocokan kepribadian dan lain sebagainya. Tetapi ketertarikan itu sendiri tidak cukup bagi pernikahan. Berdasarkan apa yang baru saja kalian baca, apakah perbedaan antara cinta dan ketertarikan belaka? 2. Allah adalah kasih. Untuk masing-masing ciri khas “Kasih adalah...”, tuliskan satu penerapan praktis yang dapat dilakukan dalam keluarga. 3. Kasih bukanlah hanya perasaan. Kasih adalah puncak dari sebuah tindakan. Bagaimana kalian akan mencirikan seseorang yang memiliki kasih? Sifat apa sajakah yang dimiliki seseorang yang pengasih? Bagaimana kalian dapat mengatakannya melalui perbuatannya? Bagian C – Sampai Maut Memisahkan Kita Banyak kekasih berjanji untuk bersama selamanya, baik hidup maupun mati, tetapi aku tidak yakin bahwa telah mendengar orang yang memiliki kesetiaan dan pengabdian seperti Nyonya Isidor Straus. Pada tahun 1912, Nyonya Straus dan suaminya adalah salah seorang penumpang di kapal Titanic yang naas selama perjalanannya itu. Tidak banyak perempuan yang turun dari kapal itu, tetapi Nyonya Straus adalah salah seorang dari beberapa perempuan yang tidak selamat, karena satu alasan yang sederhana. Dia merasakan tidak tega meninggalkan suaminya. Itulah sebabnya Mabel Bird, pembantu dari Nyonya Straus, yang selamat dari bencana, menceritakan kisah itu: Saat kapal Titanic mulai tenggelam, para perempuan dan anak-anak yang paniklah, yang mula-mula dimuatkan ke dalam perahu-perahu penyelamat. Tuan dan Nyonya Straus dengan tenang menghibur para penumpang dan membantu banyak dari mereka untuk masuk ke dalam perahu. “Jika bukan karena mereka,“ kata Mabel. “Aku telah tenggelam. Aku berada di perahu keempat dari lima perahu penyelamat. 52 Kehidupan Kristus (2) Nyonya Straus membuat aku dapat masuk ke dalam perahu dan meletakkan beberapa bungkusan berat ke atasku.” Lalu, Tuan Straus memohon, agar istrinya masuk ke dalam perahu penyelamat bersama pembantunya dan yang lainnya. Nyonya Strauspun mulai masuk. Dia telah menginjakkan kakinya di bibir perahu, tetapi tiba-tiba, berubah pikiran, memalingkan kepala dan melangkah kembali ke kapal yang sedang tenggelam itu. “Sayang, masuklah ke dalam perahu!” pinta suaminya. Nyonya Straus menatap ke dalam mata laki-laki yang dengannya dia telah menghabiskan paling banyak waktu dalam hidupnya, laki-laki yang telah menjadi sahabat terbaiknya, pendampingnya yang sejati dan selalu menghibur jiwanya. Dia memegang tangan laki-laki itu dan laki-laki itu mendekatkan tubuhnya yang gemetar kepadanya. “Tidak,” jawab Nyonya Straus dengan menantang. “Aku tidak akan masuk ke dalam perahu. Kita telah melalui banyak tahun luar biasa bersama-sama. Sekarang, kita sudah tua. Aku tidak akan meninggalkanmu. Ke mana engkau pergi, aku akan pergi.” Dan itulah tempat terakhir mereka terlihat, berdiri sambil berpelukan di dek, istri yang setia ini memeluk erat pada suaminya dengan berani, suami tercinta ini memeluk istrinya sambil melindungi, ketika kapal itu tenggelam. Bersama-sama selamanya… Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Seberapa banyakkah orang yang berbuat hal yang sama pada hari ini? 2. Menurut kalian, apakah yang dilakukan Nyonya Straus sesuai dengan semangat dari perkataan Yesus Kristus dalam Markus 10:9, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”? 3. Menurut kalian, apakah rahasia dari sebuah hubungan yang bertahan lama? Bagian D – Debat: Pernikahan adalah Selamanya Hari ini, setidaknya setengah dari populasi orang dewasa di dunia ini tidak lagi percaya terhadap ikatan pernikahan yang langgeng. Meningkatnya angka perceraian tampak jelas di hampir setiap negara. Kebanyakan orang muda memasuki pernikahan tanpa keyakinan atau ketetapan hati bahwa pernikahan akan berhasil. Hari ini, kita akan melakukan suatu debat mengenai topik ini. Di satu sisi akan memperdebatkan mengenai kekudusan dan kelanggengan dari sebuah pernikahan, sedangkan yang lainnya akan menerangkan apa yang dipikirkan banyak orang di dunia hari ini mengenai pernikahan. Di akhir debat ini, buatlah sebuah ringkasan mengenai bagaimana pandangan sekuler, lalu ulangilah pandangan yang alkitabiah mengenai pernikahan. Pernyataan: (Kalian menerangkan pandangan yang alkitabiah mengenai pernikahan) 1. “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikankan manusia” (Mat. 19:6). Takut akan Allah merupakan permulaan hikmat dan hikmat akan memberikan sukacita yang sejati. Oleh karena itu, kita harus mentaati perintah Allah bahwa pernikahan adalah untuk seumur hidup. 2. Pernikahan adalah sesuatu yang memerlukan banyak kemampuan dan usaha. Kita tidak boleh menyerah ketika timbul persoalan hidup. 3. Hubungan itu sulit dan bukan antara suami dan istri saja. Sejak muda, kita mengetahui bahwa komunikasi itu sukar. Kita haruslah belajar untuk hidup rukun dengan saudara-saudara dan orangtua. Kita pun haruslah berusaha keras Kehidupan Kristen (2) 53 untuk memelihara hubungan dengan teman-teman. Terlebih lagi dengan pernikahan. Kita seharusnya bekerja keras agar pernikahan itu berhasil. 4. Hal lainnya... Bantahan Pernyataan: (Kalian menerangkan pandangan yang ada sekarang ini mengenai pernikahan) 1. Lebih baik bagi dua orang berpisah daripada tinggal bersama dan tidak bahagia. Itu pun lebih baik bagi anak-anak. Merupakan kerugian psikologis bagi anakanak bahwa orangtua mereka tidak saling mengasihi. Pertengkaran orangtua memiliki dampak psikologis yang mendalam bagi anak-anak. Suatu pasangan janganlah pernah tetap dalam sebuah pernikahan demi anak-anak. Itu hanya akan menghasilkan lebih banyak luka daripada kebaikan. 2. Pernikahan berbeda dengan berpacaran. Bila dua orang menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan dengan menikahi seorang dengan yang lain, mereka harus berpisah agar tidak saling menyakiti lagi dan bercerai. Dengan demikian, mereka berdua dapat memiliki kesempatan yang baru dalam hal cinta. 3. Pada masa yang lalu, manusia tidak hidup lama sekali, sehingga lebih mudah untuk tetap hidup dalam pernikahan. Sekarang, dengan perkembangan medis, kita semua hidup sampai lanjut usia, sehingga mustahil untuk tetap dalam pernikahan selama empat hingga lima dekade. Hal-hal yang baru pasti akan terjadi. 4. Kadang, kalian tidak mengetahui apakah yang kalian benar-benar butuhkan atau perlukan hingga mengalami kegagalan. Sesungguhnya, pernikahan yang gagal adalah batu loncatan untuk menemukan orang yang tepat kelak. 5. Hal lainnya... Renungan dan Doa Banyak jemaat yang pernikahannya bahagia mengatakan bahwa pernikahan memungkinkan mereka lebih menyadari kasih antara Allah dan jemaat daripada ketika masih lajang. Itu sama seperti yang dikatakan dalam Efesus 5:22-23. Sesungguhnya, pernikahan merupakan sesuatu yang sangat mulia – anugerah khusus yang Allah telah berikan kepada manusia. Kiranya kita semua mencari pimpinan Allah ketika mempersiapkan diri untuk menikah. 54 Kehidupan Kristen (2) Halaman Kosong Kehidupan Kristen (2) 55 Keluar Persoalan Berdirinya dari Mesir Budaya Kerajaan menuju danIsrael Media Kanaan Sasaran dibombardir setiap Kita telah Pilihan Setelah yang kita pergumulan buat di hari dengan persoalan dalam yang hidup sulit berbagai dapat dengan menghasilkan Firaun, yang kontroversial. Murid-murid dampak dengan cara jangka Allahpanjang menunjukkan bagi memiliki beberapa pertanyaan masa depan kehebatan-Nya kita yang danluar angkatan biasa seperti berikut: Bagaimana yang kemudian. kepada orang Mesir, Oleh orangkarena Israel orang Kristen seharusnya itu, akhirnya adalah meninggalkan penting negeri untuk memandang homoseksualitas? mempertimbangkan perbudakan. Di padang semua gurun, Bolehkah seorang Kristen keputusan mereka mengalami kita. Allah banyak memiliki naik mengkonsumsi yang pemerintahan dan turunnya minuman yang iman sebelum tertinggi beralkohol? Macamtetapi musikdi poptepi bagi orangmereka akhirnya Israel, tiba mereka apakah yang dapat dikenan justru memilih Sungai Yordan, untuksuatu menjadi Tanah taat di hadapan Allah?tepat Semuanya kepada Perjanjian seorang yang raja. Pada berada saat di ini persoalan itu,merupakan hadapan Samuel mereka. telah memperingati Pada yang bagian harus dipikirkan danmereka dipecahkan. orang ini, murid-murid Israel, tetapi akan mempelajari lebih Alkitab memberikan kita memilihtidak gambaran menderita dari Tanah diPerjanjian bawah daftar mengenai apa saja kekuasaan (Tanah Suci) raja-raja dan peperangan yangyang jahat. harus dan yang harus Bersama orang Israel beberapa yangtidak pertama raja, seluruh adalah kita lakukan. Tetapi, melalui bangsa untuk mengamankan bahkan terbawa tanahuntuk itu. prinsip-prinsip dasar berhala. mengenai menyembah Seperti beberapa kepada pengalaman persyaratan bagi kita, lain sebelumnya, PadaAllahpelajaran melalui ketaatan ini, Alkitab memberikan murid-murid terhadap perintah-perintah akan jawaban mempelajari Allah terhadap berbagai persoalan itu. amanatbersandar dan dan kehidupan sepenuhnya dari kepada Pelajaran pada bagian para nabi dan Allahlah para raja. sehingga Di sini, ini akan membantu murid-murid pola kemenangan yang membawa dapat diperoleh. pengaruh untuk memikirkan dapatlah Ini harus terlihat: menjadibeberapa pesan Barangsiapa yang persoalan yang dilemparkan yang dibawa akan mematuhi pulang Allah oleh muridakan kepada mereka oleh media berolehKeindahan murid. berkat. tanah Kapanpun Kanaan dan lingkungan sosial. Penting berpaling yang dijanjikan dari pada kepada Allah, mereka orang bahwa paraAllah. Guru Pendidikan sesungguhnya Israel oleh sedang Melalui menaruh keadaan Agama menangani kehidupan tanah dan iklimnya, pribaditopik ke kitainidalam dapat secara dan memberikan suatu peka melihat bahaya. bahwa Dari sesungguhnya, beberapa petunjuk doa. baik kehidupanmelalui pemeliharaan raja Allah yang sungguhlah seperti Daud dan perbuatan dari para mengagumkan. raja yang Kepemimpinan jahat, murid-muridYosua akan memahami dan imannya pentingnya yang teguh kehidupan kepada yang tetap Allah merupakan berada dalam penekanan firman Allah yang yang palingabadi. berharga bagi muridmurid. Perang di Yerikho dan di Ai Melepaskan Segala merupakan Diri duadari contoh berbeda Kejahatanl yang menggambarkan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah ”tanpa Karena itu tunduklah kepada bertanya. Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.” (Yak 4:7, 8a) 56 Kehidupan Kristen (2) Bagian # 3 2 1 Renungan Bagi Para Guru Sekalipun orang Israel mengenal Ada sebuah mengenai perintah Umat Allahkisah Israel dengan tidak baik, hanya tetapi seekor katak yanguntuk masuk berbuat ke menjauhi sejarah menunjukkan Allah bahwa dalam periuk yangdengan berisi dosa. sebuah mengenal Sering tidaklah kali,sama mereka pun air. dinaikkan tidakTemperatur dapat menjalankannya. menyadariapi bahwa Karena Allahlah itu, dengan perlahan hingga sumber kita lihatsangat bagaimana pertolongan orang di Israel saat katak itu berada memiliki untuk mereka berulang kali berbuat diwaktu dalam dosa kepada suatu berasimilasi dengan temperatur persoalan. Allah, generasi Mereka demi justru generasi. berpaling di sekelilingnya. Dengan cara kepada Ini haruslah raja-raja menjadi dari bangsa peringatan asing itu, katak tidakKristen akan menyadari untuk bagi umat meminta bantuan sekarang. militer bahaya bahwa dia berada di dan bersekutu Sekalipun telah dengan menempuh mereka dalam dan tidakAtau akan sebagaiperiuk Pendidikan imbalannya. Agama bertahunyang berusaha melompat ke luar lebih buruk tahun, tetapi lagi, tidak mereka menjamin berpaling kita untuk menyelamatkan dirinya kepada pasti dapat allah-allah terapkannya asing di dalam yang dan yang tidak lama samakematian kehidupan sekali tidak sehari-hari. dapat membantu Ketika lagi. Kisah sedih dari katak itu mereka. pencobaan Pelajaran datang, yang pertama banyak sesungguhnya adalahitu, sebuah adalahjatuh. yang kita Karena harus mengetahui penting parodi yang baik mengenai siapa kita agar sesungguhnya tetapkan batasan sumber yang keadaan yang kita. dihadapi olehdapat pertolongan tegas tentang apa yang Pengenalan banyak orang Kristen sekarang. saja yang dan tidak tidak cukup, dapat karena dilakukan kita Kita untuk harusperlahan sebagai melangkah umat belajar Kristenmaju yang untuk ingin hidup berhasilfirman dengan nilai-nilai menerapkannya setia kepada ke Allah. jalan Ketika yang dan pahamdan dariberkata dunia kita. sekuler, memimpin menyerah kehidupan “ya”Ketika pada tanpa menyadarinya. Kita memerlukan, dosa, maka akan apakah didapati kita lebih siap mungkin beranggapan bahwa berpaling mudah lagi kepada berbuat dosa Allah setelah untuk kita telahharus berjaga-jaga, memohon itu. Kita pertolongan-Nya? tetapkanbila batasan sering pergi kebaktian dan orangtetap Atau, apakah yang jelas dan kitaberkata seperti “tidak” berhubungan dengan orang dosa pada yangsejak beriman awal,temanbila dangkal, tidak, teman gereja. Tetapi, sebagian yangakan kita mencoba jatuh ke berbagai dalam nasib cara besar waktuyang kita dihabiskan dan tujuan yang sama seperti sia-sia mereka sebelum yang dengan orang-orang yangternyata tidak menyadari menjauh dari bahwa Allah berulang Allah kali. memiliki Allah dan bersedia firman dan selalu siapyang untuk tidak berpegang pada prinsipmenolong Ketaatan kepada kita? Perintah Allah prinsip alkitabiah. Adalah penting bahwa kita engkau mengintrospeksi Allah adalah “Janganlah Penolong lupaKita di diri Saat sendiri dan mendapat dukungan yang Paling memperkatakan Membutuhkan kitab Taurat ini, dari dalam tetapisaudara-saudari renungkanlah itudisiang dan Kristus. Dengan cara berpikir “Tuhan supaya malam, adalah engkau kekuatanku bertindak dan dan bertindak, kita haruslah perisaiku; hati-hati sesuai kepada-Nya dengan segala hatiku meyakini bahwa diri kita tidaklah percaya. yang tertulis Aku di dalamnya, tertolong sebab sebab dipengaruhi oleh dunia. itu beria-ria dengan demikian hatiku perjalananmu dan dengan nyanyianku akan berhasil aku dan bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.” engkau (Mazmur (Yosua 1:8) 28:7) pelajaran www.musikpop.masakini 6 Bacaan Kitab 1 Sam. 16:14-23; 2 Taw. 20:1-26; Why. 18:4; Rm. 12:2 Sasaran Pelajaran 1. Memungkinkan murid-murid memahami apa pengaruh dari lirik musik terhadap pikiran kita 2. Membantu murid-murid memutuskan untuk mendengarkan macam musik apa yang baik 3. Membantu murid-murid untuk mengendalikan pikiran mereka Ayat Alkitab “Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!” (Mzm. 135:3) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 16-18 Latar Belakang Alkitab Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Tidak Kehidupan Kristen (2) 57 Pemanasan Musik adalah bagian dari hampir setiap hidup manusia. Tetapi macam musik yang didengarkan oleh seseorang adalah pilihan yang disengaja. Macam musik apakah yang kalian dengarkan? Apakah kalian memiliki alasan untuk mendengarkan macam musik itu? Apakah kalian mendengarkan berbagai macam musik pada saat berbeda? Apakah pengaruh dari macam musik itu bagi diri kalian? (Guru Pendidikan Agama haruslah membiarkan murid-murid menjawab secara bebas dan jujur, tanpa tekanan karena macam musik yang mereka dengarkan itu mungkin tidak dapat diterima di hadapan guru, teman-teman di gereja atau bahkan jemaat.) Kita akan mengingat semua jawaban kalian. Hari ini, topik pelajaran kita adalah ‘Musik Pop’. Salah satu tujuan pelajaran ini adalah agar kita semua memiliki pemikiran mengenai prinsip-prinsip Alkitab yang harus ikuti dalam memilih macam yang akan kita dengarkan. Pemahaman Alkitab Musik dalam Alkitab Sejarah asal mula musik berasal dari kitab Kejadian (Kej. 4:21). Kita mengetahui bahwa Allah memberikan musik untuk dinikmati oleh manusia. Musik hampir bersifat naluriah bagi kita. Sesungguhnya, telah ada berbagai studi pada tahuntahun belakangan ini yang melihat hakekat dari musik dan dampak psikologisnya terhadap manusia. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa musik yang lembut dapat mengatur detak jantung seseorang. Mungkin kita semua telah mengalami bagaimana musik kadang dapat menenangkan syaraf atau bahkan meningkatkan semangat kita. Musik adalah bagian penting dari kehidupan dan kita haruslah belajar memanfaatkan anugerah Allah ini dengan baik. Dapatkah kalian mengingat berbagai kejadian di dalam Alkitab yang melibatkan musik? Mungkin kebanyakan dari antara kita memikirkan contoh-contoh dalam kitab Mazmur, karena puisi seringkali digabungkan dengan musik. Benar, ada banyak mazmur yang berbicara mengenai musik atau menyanyikan pujian bagi Allah. Marilah kita melihat beberapa dari mazmur ini. Kita pun akan melihat beberapa contoh lain dari Alkitab yang melibatkan musik pula. A. Musik untuk Memuji Allah Bacalah ayat berikut dengan suara yang keras: Mazmur 69:31-32 Mazmur 71:22-23 Mazmur 135:3 Mazmur 147:1 Keluaran 15:1-22 Lukas 1:46–55 58 Kehidupan Kristen (2) Pertanyaan untuk dipertimbangkan: a. Kebanyakan dari mazmur yang disebutkan melibatkan nyanyian pujian bagi Allah. Mengapa penting menyanyikan pujian bagi Allah? Jawablah berdasarkan kedua ayat yang ditunjukkan di sini dan contoh-contoh dalam Alkitab atau pengalaman yang mungkin kalian miliki. (Kita menyanyikan pujian bagi Allah, karena itu merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan. Menyanyikan pujian bagi Allah pun mengingatkan mengenai hal-hal baik yang Ia telah lakukan bagi kita dan dapat meningkatkan semangat kita dan memuliakan nama Allah. Kadang, ketika kita sedang lemah, menyanyikan pujian dapat menjamah dan menghibur kita.) b. Musik dapat menggerakkan seseorang untuk menangis. Musik dapat mengilhami semangat berjuang. Musik dapat menciptakan suasana yang sesuai untuk saat itu. Kekuatan musik sungguhlah besar. Apakah musik pernah membantu dalam iman kalian? Bagaimana caranya? B. Musik Untuk Tujuan Tertentu Di dalam Alkitab, ada beberapa contoh musik yang memainkan peran tertentu dalam membantu tokoh-tokoh Alkitab. Marilah kita melihat dua contoh berikut. Pertanyaan akan membantu kalian memahami ayat berikut: 1 Samuel 16:14–23 a. Mengapa Saul memerlukan Daud untuk memainkan kecapi? (Roh jahat menyiksa Saul.) b. Menurut kalian, macam musik apakah yang Daud mainkan bagi Saul? Mengapa? (Sepertinya macam musik yang tenang dan yang ringan, karena Saul tersiksa. Mungkin pula macam musik yang ringan dan yang sederhana.) c. Menurut kalian, apakah macam musik berkaitan dengan pemain musik atau komposer musik? Menurut kalian, macam musik seperti apakah yang dimainkan Daud? (Mungkin itu menjelaskan dari gaya hidup yang Daud jalani.) (Daud adalah anak dari seorang gembala yang tinggal bersama dengan kawanan dombanya di padang rumput, di dekat sumber air. Domba merupakan seekor binatang yang sangat lembut dan jinak. Tampaknya lingkungan seperti itu membantu Daud untuk menjadi seorang yang pengasih dan yang tenang. Musiknyapun adalah perpaduan antara sifat dan gaya hidupnya.) 2 Tawarikh 20:1–26 a. Bagaimana reaksi awal dari Yosafat saat dia mendengar berita bahwa tentara bani Moab dan bani Amon sedang maju berperang melawan rakyatnya? (Yosafat berdoa kepada Allah saat itu juga.) b. Apakah yang Yahaziel (bukan Nabi Yehezkiel) katakan kepada pada bangsa itu (ayat 14)? (Yahaziel memberitahukan bahwa peperangan itu milik Tuhan dan bahwa mereka seharusnya tidak menjadi takut terhadap jumlah tentara musuh yang besar. Mereka akan menang, sekalipun tanpa berperang.) c. Strategi perang apakah yang Yosafat gunakan (ayat 21-22)? Apakah keuntungan dari strategi perang ini? (Yosafat menyuruh bangsa itu untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan dan memujiNya. Hal ini baik karena Yosafat memperoleh kembali keberanian dan kekuatan Kehidupan Kristen (2) 59 ketika mengingatkan dirinya sendiri mengenai kuasa dan anugerah Allah saat dia menyanyikan pujian bagi Allah.) d. Bagaimanakah hasil perangnya? (Karena kemurahan Allah, musuh mulai berperang seorang dengan yang lainnya dan saling menyerang diri mereka sendiri, sehingga bangsa Israel memenangkan peperangan itu tanpa berperang.) Menguji Pemahaman 1. Mengapa Miryam menyanyikan pujian dan apakah yang dia nyanyikan setelah menyeberangi Laut Merah? 2. Apakah isi nyanyian dari pujian Maria bagi Allah? 3. Apakah pengaruh musik yang dimainkan Daud terhadap jiwa Saul? 4. Apakah yang sangat istimewa dari strategi perang yang Yosafat gunakan dalam peperangan melawan bani Moab dan bani Amon? Tips Mengajar Untuk bagian ini, Anda mungkin ada baiknya memberikan contoh terlebih dahulu mengenai berbagai macam musik/lagu yang beredar sekarang ini. Anda dapat memilih untuk memutar beberapa di antaranya bagi murid-murid dan mintalah komentar mereka mengenai pengaruh dari berbagai macam musik itu bagi para pendengarnya. Anda pun dapat mencetak lirik dari beberapa lagu sekuler (pilihlah dengan cermat!) dan mintalah murid-murid menyadari betapa tidak kristianinya dan tidak membangunnya lagu-lagu itu. Penerapan Kehidupan Bagian A – Pedoman dalam Memilih Macam Musik Sebagai orang Kristen, kita haruslah sangat selektif terhadap macam musik apa yang kita akan dengarkan. Wahyu 18:4 berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” Panggilan yang datang kepada dunia ini bukan hanya memerlukan partisipasi yang aktif dari umat dunia dalam perbuatan dosa, tetapi sekaligus merupakan panggilan untuk memisahkan diri dari umat dunia dalam hal gaya hidup. Macam musik yang kita 60 Kehidupan Kristen (2) dengarkan tentu merupakan bagian dari gaya hidup kita. Roma 12:2 berkata: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Oleh karena itu, sangatlah penting bahwa kita mempertimbangkan pilihan musik bagi diri kita. Hari ini, kita dibombardir dengan segala macam musik yang berbeda – klasik, rock, country, hip hop dan lain sebagainya. Kita mengetahui bahwa musik dapat mempengaruhi suasana hati dan dalam jangka panjang, bahkan sikap dan perilaku kita. Musik telah dikenal dapat menghasilkan suasana hati tertentu. Dapatkah kalian memikirkan beberapa contoh? (Biarlah murid-murid yang menjawabnya. Beberapa contoh: Selama konser musik pop, musik bersuara keras telah dikenal untuk menghasilkan suasana hati yang histeris dari para pendengarnya. Di beberapa restoran, musik yang lembut dimainkan pada malam hari dan lilinpun dinyalakan dan ditaruh di atas meja makan. Itu untuk menciptakan suasana yang lembut, romantis, dan santai bagi orang yang sedang makan malam. Walkman dipergunakan untuk memutar lagu-lagu nina bobo di telinga bayi-bayi prematur, agar membantu mereka tidur dengan lebih nyenyak. Kita dapat memikirkan banyak contoh lainnya. Pengaruh musik terhadap suasana hati seseorang tidaklah dapat diabaikan.) Selain berbagai macam musik yang berbeda, lirik pun ternyata merupakan faktor yang penting. Kata-kata dalam suatu lagu begitu memiliki pengaruh, bahkan dapat memotivasi seseorang dalam berbagai hal. Itulah sebabnya, berita-berita media adalah bagian dari propaganda yang penting. Ketika kata-kata digabungkan dengan musik, kekuatannya akan menjadi jauh lebih besar. Kita hanya dapat berjaga-jaga dan waspada terhadap apa yang kita dengar! Sekarang, dalam kelompok yang terdiri dari tiga murid, buatlah daftar pedoman bagi diri kalian sendiri dan saudara-saudari dalam Kristus mengenai macam musik yang harus dihindari. Untuk setiap pedoman, cobalah sertai minimal satu ayat Alkitab untuk mendukungnya. Bila kalian tidak dapat menemukan ayatnya, bersiaplah untuk menjelaskan mengapa memasukkan pedoman itu. Mungkin kalian ingin menggunakan bagan yang diberikan di bawah ini sebagai referensi. Kehidupan Kristen (2) 61 Pedoman Dukungan Alkitabiah Musik yang tidak terlalu gaduh. “Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.” (Mzm. 131:2) Musik yang tidak terlalu gaduh. Penjelasan Penting untuk menenangkan dan mendiamkan jiwa kita, agar dapat menjadi dekat kepada Allah, seperti seorang anak yang disapih di dada ibunya. Wajib bagi kita sebagai orang yang percaya kepada Allah untuk mengenal pengajaranNya dengan baik, sehingga dapat membedakan apa yang boleh atau yang tidak boleh dilakukan, termasuk pilihan kita atas musik. Banyak musik pop sekarang ini secara terbuka memiliki lirik yang penuh dengan dosa, kitapun haruslah sangat selektif. Bagian B – Musik dalam Ibadah Kristen Saat bangsa Israel membangun kerajaan dan mengakhiri gaya hidup berpindah-pindah, pelayanan musik mereka mulai menjadi kebutuhan ibadah. Pada Perjanjian Lama, ada para pemusik yang secara khusus mengabdikan diri untuk pelayanan musik di Bait Allah. Kitab 1 Tawarikh menunjukkan bahwa sedikitnya ada tiga kejadian yang berbeda saat Daud mengatur pelayanan musik bani Lewi. 1. Menyanyi dan memainkan musik saat Tabut Perjanjian dibawa kembali ke Yerusalem (1 Taw. 15:14-24) 2. Memperingati, mengucap syukur dan memuji Tuhan di Kemah Suci (1 Taw.16:4-6) 3. Sebagai pemain musik di Bait Allah (yang dibangun oleh Salomo) (1 Taw. 23:5) Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Macam musik apakah yang kita miliki sekarang ini di gereja? 2. Musik manakah yang telah disebutkan pada pertanyaan sebelumnya yang sama dengan apa yang dimiliki oleh umat Israel dalam pelayanan musik mereka pada masa Perjanjian Lama? 3. Apakah tujuan dari musik dalam gereja kita sekarang ini? 62 Kehidupan Kristen (2) 4. Apakah tujuan itu berbeda dengan yang ditemukan dalam Alkitab? 5. Bacalah Matius 28:19-20. Kedua ayat ini memberikan tugas penting yang Tuhan Yesus telah percayakan kepada gereja-Nya dalam Perjanjian Baru – memberitakan injil, mengajar dan menggembalakan orang-orang percaya. Menurut kalian, apakah musik dalam gereja kita sekarang ini telah sesuai dengan kedua tujuan itu? Kontribusi apakah lagi dari musik terhadap tujuan ini? Renungan dan Doa Marilah kita baca dalam Yesaya 30:15 bersama-sama: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Ayat ini memberitahukan sebuah rahasia mengenai hubungan yang baik dengan Allah – perasaan yang aman dan yang stabil. Ketika hati merasa tenang, kita dapat mengalihkan perhatian kepada Allah dan pada apa yang Ia telah katakan mengenai bagaimana menjalani hidup kita. Kiranya pilihan musik kita sesuai dengan petunjuk untuk lebih mendekat kepada Allah dan bukannya menjauh dari pada Dia. Kehidupan Kristen (2) 63 Halaman Kosong 64 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Marilah Kita Berpesta-pora 7 Bacaan Kitab Ams. 20:1; 23:30-35; 1 Kor. 6:12; 10:23; 8:8-9,13; Flp. 4:13; Ams. 3:5-6 Sasaran Pelajaran 1. Memampukan murid-murid untuk mengetahui fakta sesungguhnya mengenai hakikat dari penyalahgunaan dan alkoholisme 2. Membantu murid-murid mengatakan ‘tidak’ ketika mereka diundang untuk mengkonsumsi alkohol atau merokok melalui suatu acara 3. Membantu murid-murid memahami bahwa Roh Kudus dapat menolong kita untuk mengambil keputusan yang bijak di dalam situasi yang sulit Ayat Alkitab “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Ef. 5:15,18) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 19-21 Latar Belakang Alkitab Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 65 Pemanasan Aktivitas apakah yang kalian dan/atau teman lakukan di luar gereja ketika pergi ke suatu tempat? Mungkin kebanyakan dari antara kalian belum terkena aspek yang lebih liar dari kehidupan remaja. Tetapi banyak dari antara remaja terlibat dalam obat-obatan, rokok dan minuman keras ketika mereka pergi ke suatu tempat. Bahkan pesta menjadi aktivitas yang biasa ketika kalian masuk ke dalam perkuliahan. Pergi ke klub-klub malam merupakan hal yang banyak dilakukan pula oleh orang-orang yang bukan Kristen. Bila memang tidak terlibat dalam aktivitas seperti itu, pujilah Tuhan dan kalian tidak perlu untuk mencobanya. Bila telah diminta untuk ikut serta dalam aktivitas seperti itu, penting untuk memahami resiko di balik aktivitas semacam itu dan berdoalah memohon pertolongan Allah untuk mengatasi godaan semacam itu. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Mengkonsumsi Minuman yang Beralkohol, suatu Aktivitas yang Beresiko Tinggi! Bacalah ayat-ayat berikut: Amsal 20:1 dan Amsal 23:30-35. Pertanyaan diskusi: a. Pernahkah kalian melihat orang yang mabuk? Mungkin kalian pernah melihatnya di televisi atau di film. Hal apa sajakah yang dilakukan orang yang sedang mabuk, yang tidak baik, bahkan yang menyebabkan mereka sungguh menyesal nantinya? b. Seberapa miripkah apa yang kalian telah sebutkan dengan yang dijelaskan dalam Amsal 23:30-35? c. Apakah dikatakan ayat-ayat ini kepada kalian mengenai resikonya bagi kehidupan rohani, bila kita mengkonsumsi minuman beralkohol? Di sini, penulis kitab Amsal memberikan gambaran yang sangat tepat mengenai seperti apakah orang yang agak mabuk dan yang akhirnya, mabuk. Dengan alkohol, tidak seorangpun mengetahui apa yang terjadi ketika seseorang kehilangan kendali atas tindakannya sendiri. Mabuk bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Tetapi terjadi secara perlahan dan seringkali dimulai ketika seseorang masih dalam keadaan sadar. Itu merupakan proses yang terjadi secara perlahan ketika seseorang pada mulanya kehilangan kesadaran dan masuk ke dalam suasana hati yang begitu santainya, sehingga menjadi berani untuk melakukan hal-hal yang secara normal tidak akan dilakukan. Lalu, ketika seseorang mabuk, dia mungkin bahkan tidak menyadari apa yang sedang dilakukan atau yang tidak dilakukan olehnya. Dalam banyak kasus, bahkan seseorang tidak mengingat apa yang telah dilakukannya selagi dalam keadaan mabuk. Selain mabuk, persoalan lainnya yang berkaitan dengan mengkonsumsi minuman beralkohol adalah alkoholisme. Banyak pecandu alkohol dimulai ketika 66 Kehidupan Kristen (2) mereka mengkonsumsinya untuk mengurangi stress. Sejak dahulu, telah diamati bahwa ada kaitan antara mengkonsumsi minuman beralkohol dengan pengurangan stress. Sebagai contoh, penulis puisi Yunani, Alcaeus menggambarkannya sebagai cara untuk mengatasi stress: “Kita janganlah membiarkan roh kita berduka... pertahanan yang terbaik adalah dengan mencampurkan anggur (yang telah difermentasi) dan meminumnya.” Shakespeare, dalam perannya sebagai Julius Caesar (Babak IV, Adegan III), menuliskan: “Janganlah berbicara lagi mengenainya. Berikanlah aku semangkuk anggur. Dengan begitu, aku akan menguburkan semua ketidakbaikan…” Sebenarnya, alkohol bukanlah hanya alat yang telah dipergunakan untuk memecahkan persoalan (atau lebih baik, menghindari persoalan). Rokok dan obatobatan seringkali dipergunakan dengan cara yang sama. Sesungguhnya, sama sekali tidak ada solusi untuk apapun sama sekali bila kita mempergunakannya. Rokok dan obat-obatan justru menjadi persoalan di dalam diri mereka sendiri ketika seseorang ketagihan! Seringkali ini merupakan sebuah kenyataan, karena zat-zat ini membuat banyak orang menjadi ketagihan, bahkan sebelum mereka menyadarinya. Bagian # 2 – Keadaan Mabuk Dapat Mengakibatkan Dosa! Dalam Alkitab, kita dapat menemukan orang-orang yang telah berbuat dosa di bawah pengaruh alkohol. Ketika membaca mengenai tokoh-tokoh ini, kalian akan menemukan bahwa mereka tidak berencana untuk melakukan hal yang bodoh. Tetapi anggur yang terfermentasilah yang menyebabkannya, tanpa mereka sadari hingga sudah terlambat. Itulah sebabnya, alkohol adalah zat yang beracun! Nuh (Kej. 9:20-24) a. Menurut kalian, apakah yang menyebabkan Nuh mengkonsumsi minuman yang beralkohol? (Kehidupan Nuh telah menjadi lebih stabil. Dia telah menanam pohon anggur dan membuat anggurnya sendiri. Dalam keadaan puas, dia tidak mengendalikan dirinya hingga mengkonsumsinya secara berlebihan.) b. Apakah ada situasi yang serupa dengan hari ini yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengkonsumsinya hingga berlebihan pula? (Agaknya kita lebih banyak mengkonsumsi minuman beralkohol ketika berada dalam kelompok orang-orang peminum. Karena merasa senang dan bersahabat, kita dapat diajak untuk minum. Kadang, kita mengkonsumsi minuman beralkohol, karena ingin diterima oleh orang lain. Atau mungkin kita hanya mencobanya, karena ingin tahu. Kita pun mungkin mengkonsumsinya, karena telah mendengar bahwa minuman itu dapat membuat melupakan kemalangan kita sesaat dan dapat membuat seseorang merasa santai serta membuat kehilangan kesadaran! Memang sulit untuk mengetahui sesungguhnya berapa banyak kita dapat mengkonsumsinya. Selain itu, sulit pula untuk menjaga berapa banyak yang boleh kita minum ketika sedang bersama dengan teman. Oleh karena itu, yang terbaik adalah jangan pernah memulainya.) Lot (Kej. 19:30-36) a. Menurut kalian, apakah tragedi perzinahan dalam kasus ini dapat dihindari? Bagaimana caranya? (Faktor yang sangat penting di sini adalah anggur. Bila Lot berjaga-jaga dan mengendalikan diri, dia tidak akan mabuk.) Kehidupan Kristen (2) 67 b. Lot tidak belajar dari kesalahannya pada malam pertama kepindahan keluarganya. Pelajaran apakah yang kita dapat pelajari dari kebodohan Lot? (Kita haruslah senantiasa mengingat akan kebodohan pertama kita dan janganlah mengulanginya kembali. Sesungguhnya, dalam hal mengkonsumsi minuman beralkohol, kita hanya perlu untuk menghindarinya sama sekali.) Raja Belsyazar (Dan. 5:1-4) a. Menurut kalian, dalam perjamuan di istana, apakah raja dapat menghindar dari mengkonsumsi minuman beralkohol? (Kemungkinan besar tidak.) b. Apakah yang raja dapat lakukan daripada membiarkan dirinya mabuk? (Raja dapat dengan bijak mengkonsumsinya sedikit dan seterusnya mencicipi dari cawan yang sama sepanjang malam. Raja pun dapat melakukan aktivitas lainnya yang berfokus pada perjamuan daripada anggur.) c. Dosa apakah yang raja lakukan ketika berada dalam keadaan agak mabuk? (Raja menggunakan perabot-perabot dari Bait Allah sebagai cawan untuk menjamu para tamunya. Dia pun memuji ilah-ilah yang terbuat dari emas, perak, perunggu, besi, kayu dan batu, yang adalah para berhala.) d. Peristiwa ini memberitahukan perihal apakah kepada kita mengenai bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol? (Dalam keadaan setengah sadar ketika mengkonsumsi minuman beralkohol, kita menjadi santai; semangat dan perbuatan seringkali di luar kendali penuh diri kita. Inilah saatnya ketika kita mudah berbuat dosa kepada Allah, padahal tidaklah sungguh-sungguh bermaksud demikian.) Menguji Pemahaman 1. Hal apa sajakah yang dapat dilakukan oleh seorang pemabuk, seperti yang digambarkan dalam Amsal 23:30-35? 2. Apakah yang Nuh, Lot dan Raja Belsyazar lakukan masing-masing di bawah pengaruh alkohol? 3. Menurut kalian, mengapa Amsal 23:31 memberitahukan agar kita jangan melihat pada anfggur kalau merah menarik warnanya dan mengilau dalam cawan – apakah bahaya yang tersembunyi dari alkohol? 68 Kehidupan Kristen (2) Penerapan Kehidupan Bagian A – Mengatakan Tidak Beberapa orang mungkin ingin memperdebatkan mengenai aktivitas-aktivitas mereka yang dapat merugikan. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa berdansa dapat menjadi pelatihan yang baik dan anggur tidak selalu merugikan bagi tubuh. Anggur yang dipakai dalam masakan dapat menambah cita rasa makanan. Anggur pun dipergunakan untuk obat-obatan (1 Tim. 5:23). Jadi, mengapa kita harus menjaga diri terhadap aktivitas-aktivitas seperti itu? Kita dapat menjawab pertanyaan ini dari beberapa sudut pandang. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan alasan mengapa kita harus mengatakan ‘tidak’ untuk aktivitas-aktivitas seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok dan memakai obat-obatan. 1. 1 Korintus 6:12 (Bagi Guru Pendidikan Agama: Ada banyak hal yang Alkitab tidak sebutkan secara jelas apa yang kita tidak boleh lakukan. Tetapi, seringkali banyak hal memiliki kekuatan untuk menahan seseorang sedemikian rupa, sehingga kecanduan itu berkembang. Rokok dan obat-obatan pasti berada dalam kategori ini. Dalam ayat ini terdapat dua faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu: apakah aktivitas itu berguna bagi kita dan apakah kita dapat diperhamba oleh kekuatan dari aktivitas itu.) 2. 1 Korintus 10:23 (Bagi Guru Pendidikan Agama: Ada banyak hal yang kita sebagai umat Kristen tidak boleh lakukan. Tetapi, pertanyaan yang lebih terkait adalah sungguhsungguhkah bila aktivitas itu membangun atau tidak membangun. Persoalan dari suatu aktivitas membangun atau tidak membangun adalah menghadapi dua segi yaitu: membangun diri-sendiri dan membangun orang lain, yang kemudian membawa kita ke hal berikutnya. Lihatlah hal berikut.) 3. 1 Korintus 8:8-9,13 (Bagi Guru Pendidikan Agama: Paulus mempertimbangkan apakah perbuatannya menjadi batu sandungan bagi seorang saudara. Bahkan rela untuk tidak makan daging, bila ketika dia memakan daging dapat menyebabkan seorang saudara tersandung dalam iman. Ini merupakan kelanjutan dari hal kedua yang timbul – apakah perbuatan kita membangun orang lain. Ketika berbuat sesuatu, kita haruslah mempertimbangkan apa pengaruh dari perbuatan itu bagi orang lain.) 4. 1 Korintus 6:19-20 (Bagi Guru Pendidikan Agama: Tubuh kita adalah Bait Allah. Melalui baptisan air, tubuh kita diselamkan ke dalam air dan darah Yesus Kristus yang mulia secara ajaib menghapuskan segala dosa kita. Bahkan Allah mengizinkan Roh-Nya sendiri, yaitu Roh Kudus, untuk tinggal di dalam tubuh kita. Jadi, tubuh jasmani ini begitu berharga di hadapan Allah. Kita seharusnya tidak dengan sengaja melakukan sesuatu yang dapat mencemarkan tubuh ini, seperti merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol atau mengkonsumsi zat aditif lainnya. Kehidupan Kristen (2) 69 Kita haruslah mempertanggungjawabkan kepada Allah mengenai bagaimana memelihara tubuh jasmani ini.) Bagian B – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku!” Bacala Filipi 4:13. Kita seringkali tidak mengetahui kelemahan dan keterbatasan diri sendiri hingga sungguh-sungguh beroleh kegagalan dan kejatuhan. Yang terjadi setelah diri kita menghadapi persoalan adalah sulit untuk menemukan jalan bagi pemulihan. Dalam kesaksian berikut, seorang saudara yang pernah kecanduan obat-obatan memberikan kesaksian mengenai anugerah Allah yang telah menolong dirinya mengatasi kecanduan itu. Kuasa Allah dan Roh Kudus akan menolong kita melepaskan diri dari yang jahat dan itulah makna sesungguhnya dari ayat yang baru saja kita baca, sehingga kita dapat menanggung segala perkara di dalam Kristus yang memberi kekuatan kepada kita! Bahan Bacaan: ‘Dalam Keputusasaan Saya Menermukan Tuhan’, suatu kesaksian dari Saudara Jason Yu yang dimuat dalam majalah Warta Sejati edisi 66 (Juli-September 2010, halaman 34-39). Dapat pula dilihat di situs www. mannamagazine.org (dalam bahasa Inggris). Setelah membaca kesaksian itu, bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 2 murid dan buatlah proses dan langkah-langkah dari Saudara Jason untuk menempuh jalannya menuju pemulihan dan masuk ke dalam kawanan domba Allah. Bagian C – Rokok, Obat-obatan dan Alkohol Dalam aktivitas berikut, murid-murid haruslah: a. datang dengan skenario munculnya godaan untuk mencoba merokok, mengkonsumi obat-obatan atau alkohol, b. memerankan skenario dalam bentuk yang sangat singkat untuk menjelaskan bagaimana kita dapat tertarik untuk mencoba salah satu dari yang telah disebutkan, c. perankan pula perihal bagaimana seseorang dapat menghindari godaan ini dan mengatakan ‘tidak’. Prosedur: 1. Sebagai satu kelas, mintalah murid-murid untuk memberikan masukan mengenai beberapa tempat atau saat yang memungkinkan godaan-godaan seperti itu timbul. 2. Pula mintalah mereka mendiskusikan bagaimana seseorang dapat ditarik untuk mencoba zat-zat itu. 3. Lalu, mintalah mereka membuat daftar cara dari seseorang agar dapat tetap teguh dan mengatakan ‘tidak’ – baik secara langsung maupun tidak langsung kepada orang-orang yang mengajak mereka untuk mencoba zat-zat itu. 4. Kemudian, dalam kelompok yang terdiri dari dua atau tiga murid, mintalah mereka untuk menyiapkan sebuah sketsa yang menggambarkan sebuah skenario. 5. Bila telah siap, mintalah setiap kelompok untuk menyajikan sketsa itu di hadapan murid yang lainnya. 6. Setelah semua pertunjukan itu, tanyakan apakah mereka memiliki saran lebih lanjut mengenai situasi yang disajikan oleh setiap kelompok berkaitan dengan cara untuk mengatakan ‘tidak’ terhadap suatu godaan. 70 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 177. Ketika menjalani hidup, kita akan menemukan bahwa pencobaan akan terus bertambah. Batasan mengenai apa yang benar dan apa yang salah, apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan menjadi lebih kabur. Kita haruslah diperlengkapi dengan firman Allah dan kuasa Roh Kudus, sehingga memiliki hikmat dan kekuatan untuk membedakan apa yang benar dan apa yang salah, dapat membedakan apa yang baik dan apa yang buruk. Selain itu, kita haruslah senantiasa bersandar kepada Allah. Marilah kita membaca dari sebuah ayat sebagai kesimpulan. Bacalah Amsal 3:5-6: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Kehidupan Kristen (2) 71 Halaman Kosong 72 Kehidupan Kristen (2) pelajaran www.pornografi.dosa 8 Bacaan Kitab 2 Tim. 2:22; Mat. 5:28-29; 8:9; Mzm. 19:15; 139:23-24; Pkh. 11:9; 12:14 Sasaran Pelajaran 1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa pornografi itu dosa 2. Membimbing murid-murid untuk tetap menjadi perabot Allah yang kudus dengan memusatkan kelebihan waktu dan tenaga mereka untuk aktivitas yang positif Ayat Alkitab “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” (2 Tim. 2:22) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 22-24 Latar Belakang Alkitab Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 73 Pemanasan Kita hidup di dunia yang orang-orangnya melakukan berbagai dosa seksual. Banyak yang berpacaran dan melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangannya. Di pertokoan, kita dapat memperoleh majalah-majalah yang berisikan artikel mengenai seksualitas dengan begitu terbukanya. Hari ini, orang bahkan tidak perlu meninggalkan rumah untuk memenuhi hawa nafsu mereka, karena memiliki internet. Sebagai umat Kristen, kita hidup di tengah semuanya itu. Tidak terelakkan bahwa kadang, kita pun mendapatkan undangan dari teman-teman untuk turut serta dalam aktivitas seperti itu bersama dengan mereka. Kita mungkin bahkan menjadi lemah dan jatuh ke dalam cobaan seperti itu. Oleh karena itu, sangatlah penting bahwa kita memahami perkenanan Allah atas aktivitas-aktivitas seperti itu dan diteguhkan dalam roh kita. Pemahaman Alkitab Pornografi A. Apakah Pornografi? Mungkin pertanyaan ini tidak memerlukan jawaban, karena kita semua mengetahui apa pornografi itu. Tetapi tepatnya, apakah yang merupakan pornografi? Biasanya pornografi ditermukan dalam majalah-majalah yang disediakan untuk pembaca tertentu. Ada pula film-film porno yang dijual secara terbuka atau disewakan. Dan tentu saja, ada di Internet. B. Apakah pada Zaman Dahulu ada Pornografi? Di dalam Alkitab tidak ada catatan mengenai pornografi. Tetapi dari catatan sejarah, kita mengetahui bahwa dalam setiap kebudayaan, terdapat gambar-gambar yang eksplisit, yang dapat digolongkan ke dalam pornografi pada masa sekarang ini. Apakah gambar-gambar itu diedarkan secara luas atau tidak selama berbagai periode di Alkitab, kita tidak mengetahuinya. Tetapi, kita mengetahui bahwa Tuhan Yesus memiliki beberapa pengajaran yang berkaitan dengan menjaga mata dan hati kita. a. Matius 5:27-29 – “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu, jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” 74 Kehidupan Kristen (2) b. Matius 18:9 – “Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu daripada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.” Melalui ayat-ayat ini, kita mengetahui bahwa persyaratan dari Allah adalah bahwa kita haruslah memelihara kekudusan mata. Apakah yang kita lihat dapat mempengaruhi apa yang kita pikirkan dalam hati dan dalam pikiran. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan diri mengenai apa yang kita lihat untuk memelihara kekudusan dari seluruh tubuh kita. C. Mengapa Pornografi itu Dosa? Tidak ada ayat Alkitab yang berkata, “Janganlah melihat yang pornografi.” Tetapi, kita mengetahui bahwa prinsip yang berlaku umum bagi kita adalah bahwa kita haruslah menjaga diri tetap suci dan kudus, di hadapan Allah dan manusia. Kita pun haruslah menjaga hati tetap kudus. Baca ayat-ayat berikut dan jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri mengenai bagaimana ayat-ayat berikut sebagai pengingat yang baik bahwa pornografi itu dosa di hadapan Allah. a. Mazmur 19:15 – “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan, gunung batuku dan penebusku.” b. Mazmur 139:23-24 – “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” c. Pengkhotbah 11:9 – “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” d. Pengkhotbah 12:14 – “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” Guru Pendidikan Agama menyimpulkan bagian ini bersama dengan muridmurid: Dalam segala yang dilakukan, kita haruslah mengingat akan status diri sendiri sebagai anak-anak Allah. Allah menginginkan kita terpisah dari orang lain dalam angkatan yang jahat ini. Kita haruslah memelihara kekudusan dalam segala hal. Perkataan dan pikiran kita haruslah tetap kudus dan berkenan kepada Allah (Mzm. 19:15). Kadang, kita pun haruslah memohon agar Dia menerangi hati, sehingga bila telah menyembunyikan dosa, kita menyadarinya untuk berubah (Mzm. 139:2324). Allah telah memberikan kita banyak hal yang baik untuk dinikmati di dunia ini. Khususnya sebagai orang muda, kita mau mencoba banyak hal dan menikmati sebanyak mungkin yang didapat. Tetapi, mengingat status sebagai anak-anak Allah, kita haruslah memuliakan Dia. Dan pada akhirnya, dalam segala hal, kita haruslah mengingat bahwa Allah sedang mengawasi dan pada hari terakhir, Dia akan menghakimi kita berdasarkan perbuatan kita. Kehidupan Kristen (2) 75 Menguji Pemahaman 1. Mengapa pornografi itu dosa? 2. Apakah yang Tuhan Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa kita harus mencungkil mata, bila mata itu menyebabkan kita berbuat dosa? 3. Alkitab mengatakan bahwa kita dapat berbuat sesuai keinginan, tetapi apakah akibat yang kita harus pertimbangkan? Penerapan Kehidupan Bagian A – Tuhan Menginginkan Kita Tetap Kudus Ibrani 12:7 berkata, “Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” Ketika kita berbuat salah, adalah suatu berkat yang besar, bila Allah menghukum kita. Itulah caranya kita mengetahui bahwa kita telah berbuat salah dan mungkin akan memberikan kesan dalam ingatan, agar tidak pernah melakukannya lagi. Beberapa kesaksian berikut dari saudara dan saudari seiman menggambarkan pentingnya menjauhi pornografi. Allah menginginkan kita untuk tetap kudus dalam segala hal. Kesaksian 1 Saudari W diajak beberapa teman pergi menonton sebuah film. Ketika saudari ini menanyakan perihal judul filmnya, dia mengetahui bahwa itu merupakan salah satu film yang banyak mempertontonkan adegan seksualnya. Tetapi, dia pun tidak mau mengecewakan teman-temannya. Pikirnya itu boleh-boleh saja, karena hanya sebuah film. Yang lebih penting lagi adalah dia turut serta dalam aktivitas temantemannya atau mereka mungkin menganggapnya terlalu ‘suci’ dan nantinya tidak akan mengajaknya lagi dalam aktivitas mereka. Tetapi, itu bukan cara berpikir yang Allah perkenan. Pada keesokan paginya, ketika bangun dari tempat tidur dan melihat cermin, dia menyadari bahwa kedua matanya telah membengkak, membesar dan memerah. Dengan segera, saudari ini mengetahui bahwa itu merupakan sebuah hukuman yang dari pada Allah. Dia menangis dan berdoa dengan putus asa. Tidak sampai satu minggu, matanya kembali normal. Dia mengetahui dengan pasti apa pesan Allah bagi dirinya. Kesaksian 2 Pengalaman Saudari P sungguhlah mirip dengan pengalaman Saudari W. Bukan karena menonton film, tetapi saudari ini sungguh-sungguh berada di sebuah pesta, yang orang-orangnya sedang berdansa dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Dia tidak pernah mengira bahwa pergi ke pesta seperti itu adalah sesuatu yang salah. Saudari ini beranggapan bahwa selama dirinya tidak mengkonsumsi 76 Kehidupan Kristen (2) minuman beralkohol dan tidak turut serta dalam hubungan seksual dengan siapapun, boleh-boleh saja. Pada malam itu, pesta berlangsung dengan sangat liar. Di akhir pesta, banyak orang yang begitu mabuknya hingga tidak dapat menahan diri dan mulai sungguh-sungguh melakukan hubungan intim secara fisik dengan pasangan mereka atau lawan jenis yang mereka temui di pesta itu. Sekalipun saat itu Saudari P ingin meninggalkan pesta, tetapi dia tidak melakukannya. Tentu saja, dia tidak ikut dalam keintiman fisik mereka, tetapi tetap saja, terjadi kebobrokan telah terjadi. Pada keesokan harinya, ketika bangun, dia melihat keduanya matanya memerah dan membesar. Tidak peduli pengobatan atau krim mata yang dicobanya, semuanya itu tidaklah berguna. Lalu, saudari ini menyadari bahwa itu merupakan hukuman yang dari pada Allah. Saudari ini bertobat dan menangis dengan keras di hadapan Allah. Pujilah Tuhan, dia sembuh dalam waktu dua hari lamanya. Tetapi pelajaran itu membekas hingga sekarang dan dia menyadari bahwa banyak pesta dari orangorang kafir adalah aktivitas yang seharusnya tidak pernah kita datangi, sebagai anak-anak Allah. Kesaksian 3 Saudara L adalah seorang pemuda teladan di gerejanya. Dia menerima Roh Kudus saat masih SD. Bahkan sejak SMP, dia seringkali dijadwalkan untuk memimpin pujian dan membantu kelas Pendidikan Agama untuk anak-anak yang lebih kecil usianya. Pada tahun pertama kuliahnya, dia mengikuti Seminar Teologi Pemuda. Di sana, sewaktu berdoa, dia merasakan bahwa dirinya tidak lagi dapat berdoa dalam bahasa roh. Dalam doa-doa selanjutnya, dia terus berusaha dan menyadari sebuah kenyataan bahwa Roh Kudus telah meninggalkan dirinya! Dia merasa sangat berduka, tetapi tidak menginginkan siapapun mengetahui hal itu. Inilah sebabnya dia mengetahui mengapa Roh Kudus telah meninggalkannya. Sesungguhnya, dia telah melihat situs-situs yang mempertontonkan gambar-gambar porno selama beberapa waktu. Setiap kali melihatnya, dia akan merasa begitu bersalah dan berdoa memohon pengampunan Allah. Bahkan dia akan berdoa dalam bahasa roh untuk memastikan bahwa Roh Kudus tidak meninggalkannya. Tetapi, dia tidak dapat menahan godaan dan terus melakukan aktivitas itu selama beberapa bulan. Ketika Roh Kudus benarbenar meninggalkannya, barulah dia menyadari bahwa dirinya telah berbuat dosa yang besar di hadapan Allah. Ketika mendengarkan firman Allah melalui pelajaran yang diajarkan dalam seminar teologi itu, dia bertekad untuk mengaku dosa dan berdoa kepada Allah, agar Allah berkenan memberikan Roh Kudus kepadanya. Dia mengumpulkan keberanian dan memberitahukan pendeta mengenai hal itu. Pendeta mengatakan bahwa dia haruslah sungguh-sungguh bertobat dan janganlah pernah melakukannya lagi. Selama seminar itu, Saudara L selalu berlutut di baris pertama selama doa mohon Roh Kudus. Dia pun berdoa dan berpuasa pada jam makan. Di akhir seminar, dia masih belum menerima Roh Kudus. Pendeta mengatakan bahwa dia janganlah pernah menyerah dalam bertobat. Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Kesaksian-kesaksian itu memberikan kita tiga macam aktivitas pornografi yang kita harus jauhi. Macam aktivitas lain apakah yang menurut kalian harus kita jauhi sepenuhnya pula? 2. Kita mengetahui bahwa Allah mengawasi semua yang kita lakukan dan mengetahui semua yang kita pikirkan. Menurut kalian, apakah dihukum oleh Allah seperti dalam kasus yang baru saja kita baca lebih baik daripada tidak ada hal buruk yang terjadi ketika kita berbuat dosa? Diskusikan alasan kalian. Kehidupan Kristen (2) 77 3. Tiga pelajaran paling penting apakah bagi kalian melalui kesaksian-kesaksian ini dalam hal bagaimana mengatakan ‘tidak’ kepada teman-teman atau kepada diri sendiri? 4. Bila kalian pernah mendengarkan kasus yang serupa, bagikan kesaksian itu (tentu saja tanpa perlu menyebutkan nama) kepada murid lainnya. Bagian B – Cara Menjauh dari Ketidakkudusan Kita telah melihat betapa pentingnya bahwa kita tidak melanggar di wilayah kekudusan ini. Alkitab berkata, “Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yak. 4:7). Bila berkaitan dengan dosa, strategi terbaik adalah jangan mendekatinya. Sekarang, marilah kita melihat beberapa cara agar dapat mengatakan ‘tidak’ terhadap pornografi yang berkaitan dengan dosa. Untuk setiap godaan berikut, pikirkan dua alasan yang mungkin mengapa itu terjadi dan bagaimana kalian dapat melawan godaan itu. Lalu, bagikan kepada murid lainnya. 1. Mengatakan ‘tidak’ kepada ajakan teman-teman untuk bergabung Godaan: Seorang teman memberitahukan mengenai situs ‘panas’ dan menanyakan apakah aku mau pergi ke rumahnya untuk melihat situs itu bersama-sama. Bagaimana aku seharusnya menjawab: Aku akan memberitahukan bahwa aku adalah seorang Kristen dan tidak ingin melihat gambar-gambar semacam itu. Sekalipun tidak ada yang mengetahui, tetapi Allah mengetahuinya dan sebagai anak Allah, aku ingin memuliakan nama-Nya, entah ada yang melihat ataupun tidak ada yang melihat. 2. Mengatakan ‘tidak’ kepada diri sendiri Godaan: (Pikirkan mengenai beberapa situasi ketika kalian dapat digodai untuk mencoba hal-hal tertentu. Sebagai contoh, ketika kalian merasa begitu jenuh…) Bagaiamana aku seharusnya menjawab: (biarlah murid-murid yang menjawabnya) 3. Bahkan jangan berusaha untuk mendekat Godaan: (Pikirkan mengenai situasi ketika godaan-godaan ini muncul dalam lingkungan kalian. Sebagai contoh, ketika kalian melewati kios majalah...) Bagaimana aku seharusnya menjawab: (biarlah murid-murid yang menjawabnya) Ketika berperang melawan godaan, kita janganlah hanya melakukan strategi untuk menghindar. Kita haruslah secara proaktif memperlengkapi diri dengan aktivitas yang membangun secara rohani atau aktivitas lainnya yang bermanfaat. Dalam beberapa kelompok yang terdiri dari dua hingga tiga murid, buatlah sebuah daftar mengenai hal-hal yang menurut kalian dapat membantu menghabiskan waktu dengan bijak. Di sini ada beberapa contoh yang dapat kalian mulai: Secara proaktif mulailah melakukan hal lainnya, seperti mengikuti kebaktian, pemahaman Alkitab, mengadakan persekutuan, olah raga. Contoh apa lagi yang kalian dapat pikirkan? 78 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 224. Pujian ini mengajarkan kita untuk menguji diri sendiri dan memohon pengudusan dari pada Allah. Penting bagi kita untuk menjadi kudus baik di dalam hati maupun dalam penampilan luar di hadapan manusia. Hati dan pikiran kita palinglah sulit untuk dikendalikan dan adalah tanggung jawab kita untuk mendisiplin diri dengan pertolongan Roh Kudus. Bila hanya baik dari luar, tetapi dari dalam hati penuh dengan kecemaran, kita sama seperti seperti kubur yang dilabur putih seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Kuburan tampak bagus dari luar, tetapi di dalamnya, penuh dengan mayat dan tulang belulang. Bacalah Matius 23:27. Kita haruslah senantiasa menguji diri sendiri: Apakah aku adalah kubur yang dilabur putih? Kiranya Allah memberikan kita kekuatan untuk melawan godaan dunia dan memelihara diri tetap kudus dalam segala hal. Kehidupan Kristen (2) 79 Halaman Kosong 80 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Homoseksualitas 9 Bacaan Kitab Kej. 19:1-11; Im. 18:22; 20:13; Hak. 19:22-29; 1 Kor. 6:9 Sasaran Pelajaran 1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa homoseksual itu dosa 2. Memungkinkan murid-murid memahani bahwa semua yang mengisyaratkan homoseksual adalah perbuatan dosa terhadap Allah. Ayat Alkitab “Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.” (Mzm. 119:160) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 25-27 Latar Belakang Alkitab Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 81 Pemanasan Topik yang kita sedang pelajari adalah sebuah topik yang agak sensitif. Sensitif karena dalam masyarakat kita sekarang, setiap pendapat yang berkaitan dengan topik ini dapat dianggap salah secara politis, bahkan dapat memicu tanggapan yang negatif. Kita mungkin memiliki teman-teman yang begitu berpegang teguh pada pandangan mengenai persoalan ini. Apapun latar belakang kita masing-masing ketika membawakan pelajaran ini, marilah kita memiliki kerendahan hati dan rasa hormat kepada Allah serta mau belajar dari Alkitab apa yang Allah katakan mengenai persoalan homoseksual ini. Tips Mengajar Topik dalam pelajaran hari ini sungguhlah sensitif. Penting sebagai Guru Pendidikan Agama, berdoa memohon hikmat dan kelemahlembutan dalam mendekati dan membahas topik ini bersama murid-murid. Bergantung pada murid-murid dan lingkungan dari mana mereka berasal, kita dapat memiliki pandangan yang sangat teguh. Penting bahwa kita menerima pandangan setiap orang dengan tegas, tetapi dengan cara yang sopan, tanpa mengkompromikan prinsipprinsip Alkitab. Keefektifan dari pelajaran ini bergantung pada sebagian besar diskusi antara guru dengan murid dan murid dengan murid. Para Guru Pendidikan Agama haruslah dipersiapkan secara mental untuk menjaga alur diskusi dan terpimpin oleh prinsipprinsip alkitabiah. Pemahaman Alkitab Homoseksualitas A. Berbagai Pandangan yang Berbeda Pandangan apa sajakah mengenai homoseksualitas yang kalian telah dengar? (Biarkan murid-murid menjawabnya dengan jujur, membagikan beberapa pandangan itu kepada banyak orang, baik di dalam maupun di luar gereja). Karena dengan banyaknya persoalan, kita dapat mendekatinya dari berbagai sudut pandang, 82 Kehidupan Kristen (2) termasuk dari sudut padang sosial politik, moral agama atau bahkan psikologi. Beberapa pandangan yang telah diungkapkan dalam beberapa dekade mengenai homoseksualitas termasuk berikut ini: a. Homoseksualitas merupakan suatu perbuatan dosa di hadapan Allah. b. Homoseksualitas merupakan suatu akibat dari kelainan biologis dan genetika. Jadi sesungguhnya, para homoseks itu tidak dapat membantu diri mereka sendiri dan harus diterima apa adanya. c. Homoseksualitas merupakan akibat dari kebebasan masyarakat yang berlebihan, sekaligus pertimbangan yang sungguh tidaklah benar, sehingga kita haruslah menahan diri dalam menghakimi siapapun. d. Homoseksualitas merupakan sebuah pilihan pribadi. Tidak peduli apa yang telah atau sedang dikatakan, tidak peduli siapa yang mengatakannya, inilah persoalan yang telah disebutkan di dalam Alkitab sejak penciptaan. Itu berarti Allah telah memiliki standar dan persyaratan agar hal ini diperhatikan. Firman Allah tidak pernah berubah. Sebagai orang Kristen, kita haruslah memahami bahwa apa yang dikatakan dunia mengenai persoalan ini dapatlah berubah sesuai dengan kecenderungan masyarakat, bahkan dengan laporan-laporan terbaru dari berbagai riset dalam bidang genetika. Bagaimanapun, standar Allah tidak akan pernah berubah. Marilah kita pelajari apa yang Alkitab katakan mengenai persoalan ini, lalu diskusikan mengapa kita harus menahan diri dari tindakan keji ini dan bagaimana dapat melakukan pendekataan atas persoalan ini dengan cara Kristen. B. Apakah yang Alkitab Katakan Alkitab menyatakan dengan sangat jelas bahwa homoseksualitas adalah dosa. Marilah kita melihat dari beberapa bagian di dalam Alkitab yang menunjukkan persoalan ini: a. Kejadian 19:1–11 i. Bagaimana keadaan moral dari penduduk kota Sodom saat itu? (Penduduk di kota itu begitu buruk perilakunya, bahkan hanya terdapat kurang dari sepuluh orang benar yang ditemukan (Kej. 18:32) dan itulah sebabnya, Allah ingin memusnahkannya.) ii. Apakah yang penduduk di kota itu coba lakukan ketika dua malaikat Allah mengunjungi rumah Lot? (Mereka ingin berhubungan seksual dengan para malaikat Allah.) iii. Bagaimana akhir dari kota yang buruk perilakunya itu (lKej. 18:17-20; 19:2425)? (Dibakar dengan api belerang dari langit.) iv. Apakah kalian melihat kesamaan antara kota Sodom dan kota Gomora dengan dunia yang kita tinggali sekarang ini? Apakah akhir dari kota Sodom menjadi sebuah peringatan bagi kita sekarang ini? (Di dunia sekarang ini, kita melihat banyak perzinahan sama seperti di kota Sodom. Orang-orang tidak bertobat dari perbuatan mereka, bahkan sebaliknya, bermegah di dalamnya dan terus melakukannya. Sama seperti penduduk kota Sodom dimusnahkan, Allah pun kelak akan memusnahkan dunia yang penuh dosa ini.) Kehidupan Kristen (2) 83 b. Imamat 18:22; 20:13 i. Homoseksualitas bukan hanya fenomena masyarakat modern. Seperti yang kita dapat lihat pada masa Perjanjian Lama, telah ada peringatan dari Allah terhadap perbuatan dosa ini. Apakah ini memberitahukan bahwa hukumhukum Allah sepanjang masa? (Hukum-hukum Allah tidak pernah berubah. Apa yang merupakan dosa pada masa Perjanjian Lama, masih tetap merupakan dosa pada masa kini. Apa yang Allah anggap jijik pada masa yang lalu, masih dianggap-Nya jijik pada masa kini.) ii. Menurut kalian, apakah orang-orang pada masa Perjanjian Lama memikirkan penjelasan untuk membenarkan perbuatan homoseksual? Menurut kalian, pembenaran seperti apakah yang mereka gunakan? Apakah alasan-alasan ini sama seperti yang kita dengar pada hari ini? (Alasan umum bagi para homoseksual adalah bahwa mereka lahir dengan kecenderungan seperti itu. Benar, semua orang memiliki kecenderungan dan keinginan daging. Kita tidak dapat hanya mengatakan bahwa karena kita lahir dengan kelemahan, maka boleh menuruti kelemahan itu. Allah telah memanggil kita ke dalam terang dan akan membantu mengatasi kelemahan kita, bila kita bersedia mentaati-Nya. Kita pun haruslah berjuang melawan keinginan daging dengan bersandar pada Roh Kudus, agar dapat menundukkan keinginan daging itu.) c. Hakim-hakim 19:22-29 i. Perbuatan liar dan biadab apakah yang dicatatkan pada bagian ini? (Mereka melakukan perbuatan homoseks, memperkosa dan membunuh. Seolah-olah mereka telah menjadi gila.) ii. Kita dapat melihat bahwa orang-orang itu hidup dalam angkatan yang sangat buruk perilakunya. Apakah kalian melihat kesamaan antara saat itu dengan dunia kita sekarang ini? (Sekarang ini, di sekitar kita, kita melihat atau mengetahui teman-teman yang melakukan berbagai macam dosa. Dalam berita, kita membaca dan mendengar banyak perihal kejahatan yang telah dilakukan – perkosaan, pembunuhan, penganiayaan dan lain sebagainya.) iii. Bacalah Hakim-Hakim 21:25 – “Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” Apakah yang dikatakan ayat dan bagian yang baru saja kalian baca mengenai pentingnya mentaati firman Allah dalam angkatan yang buruk perilakunya ini? (Bila semua orang melakukan apa yang menurut mereka benar, tidak ada standar yang baku dan semua orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Dunia kita sekarang ini serupa dengan keadaan pada saat itu. Sungguh menyedihkan. Etika dan moral begitu bersifat subjektif. Oleh karena itu, kita haruslah bersandar pada standar moral dan etika yang baku – pengajaran Allah. Bila tidak, kita akan melihat kekacauan.) iv. Sebagai anak Allah, menurut kalian, apakah peran kalian pada zaman akhir ini, yang hampir semua orang melakukan apa yang benar menurut padangannya sendiri? (Kita haruslah menjaga diri agar tidak bernoda di dunia ini. Kita janganlah melakukan apa yang orang-orang dunia ini lakukan. Selain itu, kita haruslah memberitakan injil dan menyelamatkan orang-orang di sekitar kita dari kehancuran moral dan etika.) 84 Kehidupan Kristen (2) d. 1 Korintus 6:9 i. Pada zaman Rasul Paulus, homoseksualitas tentu sesuatu yang telah ada. Apakah yang Paulus katakan mengenai homoseksualitas? (Para homoseks tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah.) ii. Dari Perjanjian Lama hingga zaman para rasul, firman Allah mengenai homoseksualitas tidak pernah berubah. Apakah yang Allah katakan mengenai hal ini pada zaman kita sekarang? (Hari ini, tidak peduli apa yang orang katakan, tidak peduli apa yang hasil riset sampaikan dan tidak peduli bagaimana hukum berubah, Allah masih menentang homoseksualitas.) C. Mengatasi Kelemahan Kita Hari ini, ada banyak pembicaraan mengenai homoseksualitas yang seharusnya diterima sebagai bagian dari keterbatasan psikologis atau kebutuhan dari kelompok orang tertentu. Ada beberapa hasil riset yang mengatakan bahwa kecenderungan homoseksualitas merupakan hasil dari kelainan genetika dalam diri seseorang (tetapi ada pula yang menyatakan hal yang sebaliknya). Bahkan beberapa hasil riset telah melangkah terlalu jauh dengan mengatakan bahwa kita seharusnya menerima homoseksualitas sebagai bagian dari sifat manusia sama seperti kita menerima kebutuhan psikologis lainnya – kelaparan dan keinginan heteroseksual. Dalam menghadapi begitu banyak pemikiran, bagaiman kita harus memandang atau mempertanggungjawabkan sikap Alkitab terhadap persoalan ini? Satu jawabannya adalah KETAATAN! Sebelumnya kita telah belajar bahwa Allah tidak berkenan akan homoseksualitas. Bahkan bila itu sungguh-sungguh keterbatasan manusia secara psikologis, tidaklah ada alasan untuk memaklumi homoseksualitas sebagai sesuatu yang diperbolehkan. Prinsip yang sama berlaku dengan tidak memaklumi memiliki banyak pasangan seks. Sesungguhnya, satu ciri khas yang membedakan manusia dari hewan adalah kenyataan bahwa kita mengetahui cara untuk mengendalikan naluri kita. Salah satu alasan mengapa dunia memiliki begitu banyak persoalan adalah karena manusia telah kehilangan kendali dalam banyak hal. Kita melihat banyak keluarga retak, karena salah satu dari orangtua (atau keduanya) memutuskan untuk memiliki pasangan di luar nikah. Hati menjadi hancur ketika salah satu pihak dalam suatu hubungan memutuskan bahwa dia tidak lagi mencintai pasangannya dan ingin menjalin hubungan dengan yang lainnya. Tanggung jawab dan kendali adalah dua sifat yang merosot dalam dunia sekarang ini. Perbuatan ketaatan terbesar terhadap pengajaran Allah adalah ketika kita mengabaikan kebutuhan jasmani demi melakukan kehendak Allah. Bila tidak memiliki kelemahan jasmani, dengan sendirinya kita tidak akan melakukan hal-hal yang keliru. Lalu, di manakah peranan ketaatan itu? Ketaatan muncul hanya ketika kita menahan keinginan daging dan memilih untuk mentaati hukum Allah. Satu contoh sederhana adalah tindakan melampiaskan amarah ketika kita sedang marah. Berbicara dengan sinis merupakan tanggapan alami ketika kita marah atau bahkan, sama seperti yang dilakukan anak-anak dan orang dewasa lainnya, membalas secara fisik. Tetapi, bila mengenal pengajaran Allah dan memilih untuk taat, kita akan mengendalikan amarah dan menghadapi situasi itu dengan cara yang berkenan kepada Allah. Itulah ketaatan. Kita akan melihat dua contoh ketaatan: Ayub pada Perjanjian Lama dan Tuhan Yesus pada Perjanjian Baru. Kehidupan Kristen (2) 85 a. Bacalah Ayub 1:9-2:10 i. Apakah persoalan Ayub, menurut tuduhan Iblis di hadapan Allah? (Bahwa Allah melindungi dan memberkati Ayub, itulah sebabnya dia memiliki alasan untuk memuji dan menyembah Allah.) ii. Saat Ayub kehilangan seluruh miliknya, termasuk anak-anaknya, dia pasti bertanya-tanya dan mengutuk Allah. Tetapi Ayub tidak melakukannya. Sebaliknya, apa yang dia katakan? (“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” dan “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”) iii. Ayub memberikan kita suatu teladan yang luar biasa mengenai bagaimana seseorang dapat menahan keinginan daging dan memilih untuk berdiri di pihak Allah, dengan demikian mengalahkan semua siasat jahat dari si Iblis. Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri, bagaimana cerita hidup Ayub memberikan kita gambaran mengenai pemahaman akan ketaatan. (Kita taat tidak peduli apa yang terjadi.) b. Bacalah Matius 4:1-4 i. Kapankah Iblis datang dengan pencobaan pertama kepada Tuhan Yesus? (Setelah Yesus Kristus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam lamanya dan dalam kondisi kelaparan dan lemah secara jasmani.) ii. Bagaimana Tuhan Yesus pada titik terlemah-Nya secara jasmani saat itu? (Sebagai manusia, setelah tidak makan atau tidak minum selama empat puluh hari empat puluh malam, pastilah lemah dan makanan merupakan godaan utama.) iii. Iblis berkata, “Jika engkau Anak Allah…” – menurut kalian, apakah Tuhan Yesus memiliki kuasa untuk mengubah batu menjadi roti? Apakah Tuhan Yesus memiliki alasan yang baik untuk berbuat demikian, bila Dia sungguhsungguh melakukannya? Jelaskan jawaban kalian. (Ya, sebagai Allah, Tuhan Yesus dapat mengubah batu menjadi roti untuk memberi makan diri-Nya sendiri. Tetapi, Dia tidak akan dicobai oleh Iblis.) iv. Tuhan Yesus memiliki alasan yang baik secara jasmani untuk mengubah batu menjadi roti – Dia kelaparan setelah berpuasa selama empat hari empat puluh malam. Dia pun memiliki kuasa untuk melakukannya – Dia adalah Allah sendiri! Tetapi, Dia memberikan kita teladan mengenai bagaimana menahan semua alasan fisik. Apakah ini mengatakan mengenai pendekatan kita terhadap persoalan homoseksualitas, bahkan yang lebih umum, persoalan perzinahan? (Sekalipun seseorang dapat memiliki kecenderungan terhadap homoseksualitas secara fisik, tetapi dia haruslah menahan kelemahan itu dan bergumul daripada menggunakannya sebagai alasan untuk berbuat dosa.) 86 Kehidupan Kristen (2) Menguji Pemahaman 1. Macam dosa seperti apakah yang terdapat di Sodom dan Gomora? 2. Pandangan bagaimanakah yang menuntun kehidupan manusia selama zaman Hakim-Hakim? Apakah yang salah dengan pandangan itu? 3. Uraikan dengan kata-kata kalian sendiri mengenai isi dari ayat-ayat berikut: Imamat 18:22 dan 20:13. 4. Apakah yang dikatakan dalam 1 Korintus 6:9 mengenai akhir dari para homoseksual? Penerapan Kehidupan Apakah yang Kalian Akan Katakan? Bagian A – Pengakuan berikut berasal dari seorang homoseksual yang menolak ajakan dari seorang jemaat untuk datang ke gereja. Tentu saja, nama orang itu telah diubah. Dia tidak mau berbalik kepada Allah atau datang ke gereja, karena dia beryakinan bahwa gereja tidak memahami posisi orang-orang semacam dirinya. Bacalah pengalaman hidupnya, lalu tuliskan dengan sebuah kalimat mengenai motivasi bagi dia. Lalu, bagikan kepada teman-teman sekelas mengenai cara terbaik agar kita dapat mendekati para homoseksual. Pengalaman hidup Kevin: Aku menyadari bahwa diriku adalah seorang homoseks sejak berusia 12 tahun. Sebenarnya sebelum itu, para guru di sekolah telah berbicara kepada mamaku bahwa aku tampak lebih suka bergaul dengan anak perempuan di sekolah daripada anak laki-laki. Dalam hal perasaan dan emosi, aku lebih peka. Aku merasa bahwa diriku dapat berbicara dengan anak perempuan seperti salah seorang dari antara mereka; aku memahami gejolak emosi mereka dan kadang, aku pun mengalami suasana hati seperti mereka. Mama dan kakak perempuan menerima diriku apa adanya. Mereka selalu memanjakanku sebagai seorang anak bungsu. Sejak aku menyatakan sebagai homoseks, mereka tidak pernah memperlakukan diriku dengan buruk. Aku sangat menghargai perlakuan mereka itu. Beberapa orang mengatakan bahwa homoseks itu terjadi disebabkan oleh kelainan gen. Aku sungguh tidak mengetahuinya. Aku hanya mengetahui bahwa diriku lebih tertarik terhadap laki-laki daripada perempuan. Mungkin itu karena papaku meninggalkan mama ketika aku baru berusia 3 tahun, sehingga aku tumbuh besar bersama mama, kakak perempuan dan tanteku. Ada banyak pengaruh feminin ketika diriku berkembang dewasa. Selain itu, aku akan mengatakan bahwa homoseks itu merupakan pilihanku. Itu cara yang lebih mudah bagiku untuk menjalani hidup. Aku tidak dapat benar-benar membayangkan diriku. Aku yakin bahwa homoseks merupakan gabungan faktor genetika dan lingkungan. Kehidupan Kristen (2) 87 Gereja…apakah kalian benar-benar percaya bahwa apa yang Alkitab katakan mengenai homoseksualitas dapat diterima secara hurufiah? Jadi, aku tidak pernah memikirkan diriku dapat menjadi orang Kristen, karena aku adalah aku dan tidak akan pernah menjadi yang lainnya. Apakah nasihat dan tanggapan kalian mengenai persoalan ini? Bagian B – Perdebatan Sederhana Bacalah 1 Petrus 3:15 dan Titus 1:9. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah “kuduskan Kristus di dalam hati (kita) sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari (kita) tentang pengharapan yang ada pada (kita), tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” Oleh karena itu, penting untuk dapat mengetahui mengapa kita percaya apa yang kita lakukan. Hari ini, kita akan melakukan sebuah debat sederhana dengan topik: ‘Homoseksualitas haruskah dimaklumi dan diterima oleh gereja”. Petunjuk: 1. Bagilah murid-murid ke dalam dua kelompok. 2. Baik dengan menunjukkan tangan atau sesuai dengan pilihan murid-murid, mintalah satu kelompok untuk menjadi pendukung topik dan kelompok lainnya untuk menjadi penentang topik. 3. Berdasarkan apa yang telah dicakupkan dalam pelajaran hari ini dan bahan/ gagasan yang mereka peroleh dari luar pelajaran ini, murid-murid haruslah mempertanggungjawabkan pandangan yang mereka yakini. 4. Mintalah setiap kelompok untuk memberikan inspirasi dan memperdebatkannya, lalu pilihlah 3-4 pembicara untuk mewakili posisi mereka masing-masing. 5. Lakukan perdebatan sederhana, setiap pembicara tidak boleh berbicara lebih dari dua menit lamanya. Renungan dan Doa Hari ini kita telah belajar bahwa homoseksualitas itu adalah dosa. Tidak ada keraguan mengenai hal itu. Tetapi ini bukan berarti bahwa kita mulai berkeliling dan menolak homoseksualitas. Sebaliknya, kita haruslah seperti Tuhan Yesus, yang ingin untuk menjangkau dan membantu mereka. Ada banyak orang di luar sana, bahkan di lingkungan kita, yang memerlukan Allah. Dunia telah berada di bawah kuasa Iblis. Ketika melihat orang berdosa, kita haruslah membedakan antara dosa dan orang yang berdosa. Saat Tuhan Yesus di dunia, Dia datang untuk menyelamatkan orangorang yang berdosa. Suatu kali, saat Dia sedang makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, lalu orang-orang Farisi bertanya kepada murid-muridNya, “Mengapa Gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Tuhan Yesus menjawab: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Mat. 9:11-12). Hari ini, apakah kita sama seperti orang Farisi yang tidak mau berkumpul dengan orang berdosa? Atau, apakah kita adalah orang Kristen sejati yang akan membawa ‘orang sakit’ kepada Dokter Terhebat, Tuhan Yesus kita? Kiranya Allah memberikan kita hikmat dan kasih untuk menjangkau semua orang berdosa, agar Kerajaan Allah dapat menjangkau jiwa manusia lebih banyak lagi. 88 Kehidupan Kristen (2) Halaman Kosong Kehidupan Kristen (2) 89 Keluar Berdirinya dari Persoalan Mesir Kerajaan menuju HidupIsrael Kanaan Sasaran Ada berbagai perilaku Pilihan persoalan Setelah yang kita pergumulan buat di yang seringkali anggap dalamkita hidup sulit dapat dengan menghasilkan Firaun, sebagai sudah selayaknya dampak cara dengan jangka Allah panjang menunjukkan bagi atau perlu diperhatikan. masatidak kehebatan-Nya depan kita yang danluar angkatan biasa Hal-hal ini sangat mendasar, yang kemudian. kepada orang Mesir, Oleh orangkarena Israel tetapi merupakan aspek penting itu, akhirnya adalah meninggalkan penting negeri untuk dalam kehidupan kita sebagai mempertimbangkan perbudakan. Di padang semua gurun, orang Kristen: Kejujuran, keputusan mereka mengalami kita. Allah banyak memiliki naik menghadapi ketamakan dan pemerintahan dan turunnya yang iman sebelum tertinggi pengendalian amarah. bagi orangmereka akhirnya Israel, tetapi tibaPaling di mereka tepi tidak, harus menjadi justru kita Sungai memilih Yordan, untuk suatu menjadi Tanah taat teladan terang bagi dunia kepada dan Perjanjian seorang yang tepat raja. Pada berada saat di berkaitan dengan ini. itu, Samuel hadapan mereka. telah persoalan memperingati Pada bagian Sederhananya, sebagai orang orang ini, murid-murid Israel, tetapi akan mereka mempelajari lebih Kristen menyandang memilih yang gambaran menderita dari Tanah diPerjanjian bawah status khusus sebagai anakkekuasaan (Tanah Suci) raja-raja dan peperangan yang jahat. anak Allah, kita Bersama orang Israel beberapa yangharuslah pertama raja, seluruh adalah memuliakan nama-Nya danuntuk bangsamengamankan untuk bahkan terbawa tanah itu. berpegang teguh pada prinsipmenyembah Seperti beberapa kepada berhala. pengalaman prinsip Alkitab. lain sebelumnya, Pada pelajaran melalui ketaatan ini, terhadap Adalah penting untukAllah murid-murid perintah-perintah akan mempelajari membiarkan amanatbersandar dan danmurid-murid kehidupan sepenuhnya dari mengetahui bahwa para nabi dan kepada Allahlah para persoalan raja.sehingga Di sini, ini, tidak mendasar, polasekalipun kemenangan yang membawa dapat diperoleh. pengaruh tetapi penting bagi kehidupan dapatlah Ini harus terlihat: menjadi pesan Barangsiapa yang kita, di hadapan Tuhan yang baik akan dibawa mematuhi pulangAllah oleh muridakan maupun sesama. berolehKeindahan murid. berkat.Pelajaran tanah Kapanpun Kanaan ini akandijanjikan membuat mereka berpaling yang dari padakepada Allah, mereka orang melihat apaAllah. yang Alkitabmenaruh sesungguhnya Israel oleh sedang Melalui keadaan ajarkan mengenai kehidupan tanah dan iklimnya, pribadipersoalan ke kita dalam dapat ini. Akhirnya, dukungan dan suatu melihat bahaya. bahwa Dari sesungguhnya, beberapa tuntunan kehidupandari pemeliharaan rajaGuru Allah yangPendidikan baik sungguhlah seperti Agama haruslah ada untuk Daud dan mengagumkan. perbuatan dari para membantu murid-murid raja yang Kepemimpinan jahat, murid-muridYosua akan menjalani hidup menurut memahami dan imannya pentingnya yang teguh kehidupan kepada prinsip-prinsip ini. dalam yang tetap Allah merupakan berada penekanan firman Allah yang yang palingabadi. berharga bagi muridHidup Kristen murid.sebagai Perang Orang di Yerikho danSejati di Ai merupakan dua contoh berbeda ”yang Danmenggambarkan segala sesuatu yang pentingnya kamu lakukan dengan perkataan ketaatan kepada perintah Allah atau tanpaperbuatan, bertanya. lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17) 90 Kehidupan Kristen (2) Bagian # 4 2 1 Renungan Bagi Para Guru Sekalipun orang Israel mengenal perintah Umat Allah Israel dengan tidak baik, hanya tetapi Setia terhadap perkara-perkara menjauhi sejarah menunjukkan Allah untuk bahwa kecil adalah hal yang luarberbuat biasa. dosa. Sering mengenal tidaklah kali,sama mereka dengan pun Perkataan ini sungguh benar! tidak menjalankannya. dapat menyadari Karena Allahlah Dalam kehidupanbahwa rohani, kita itu, sumber kita lihat bagaimana pertolongan orang di Israel saat mungkin telah menyadarinya merekadiri berulang berada kali berbuat diSebagai dalam dosa kepada suatu dalam sendiri. persoalan. Allah, generasi Mereka demi justru berpaling contoh, mudah bagi kitagenerasi. untuk kepada Ini haruslah raja-raja menjadi dari bangsa peringatan asing berdoa dan berpuasa selama untuk umat bagi meminta Kristen bantuan sekarang. militer berjam-jam selama Kursus dan bersekutu Sekalipun telah dengan menempuh mereka Alkitab Dasar/Lanjutan atau sebagai Kebaktian Pendidikan imbalannya. Agama Atau bertahunyang selama Kebangunan lebih buruk tahun, tetapi lagi, tidak mereka menjamin berpaling kita Rohani. Tetapi, seberapa kepada pasti dapat allah-allah terapkannya asing di dalam yang banyakkah dari antara kita yang sama sekali tidak kehidupan sehari-hari. dapat membantu Ketika sungguh-sungguh memelihara mereka. pencobaan Pelajaran datang, yang pertama banyak gaya hidup seperti ini dengan adalahjatuh. yang kita Karena harus itu, mengetahui penting semangat setiap harinya? Ujian siapa kita agar tetapkan batasan sumber yang iman kitasesungguhnya yang sesungguhnya pertolongan tegas tentang apa yang Pengenalan dapat terhadap Allahkita. bukan mengenai saja yang dan yang tidakkita tidak cukup, dapat karena dilakukan kita apa lakukan selama harus melangkah sebagai umatyang Kristen maju yang untuk ingin acara-acara diadakan oleh menerapkannya setia kepada firman kesejati Allah. jalan Ketika yang gereja. Iman yang berasal memimpin menyerah kehidupan berkatakita. “ya”Ketika pada dari setiap dan perbuatan kecil dan memerlukan, dosa, maka akan apakah didapati kita lebih siap pikiran yang sederhana dalam berpaling mudah lagi kita kepada berbuat dosa Allah setelah untuk kehidupan sehari-hari. memohon itu. Kita harus pertolongan-Nya? tetapkan batasan Ujian sesungguhnya terhadap Atau, apakah yang jelas pribadi dan kitaberkata seperti “tidak” kerohanian adalah orangorang dosa pada yangsejak awal, bila dangkal, tidak, dalam cara kitaberiman menghadapi yangakan kita mencoba jatuh ke berbagai dalam cara orang lain. Janganlah kita nasib dan tujuan yang sama seperti sia-sia mereka sebelum yang menipu diri yang sendiri atau tertipu. menyadari menjauh dari bahwa Allah berulang Allah ternyata kali. Marilah kita berusaha keras bersedia dansebagai selalu seorang siap untuk untuk hidup menolong Ketaatan kepada kita?yang Perintah Allah Kristen sejati, ditunjukkan dengan hidup yang dipimpin Allah firman “Janganlah adalahengkau Penolong lupaKita di Saat oleh Allah. yang Paling Membutuhkan memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan “Tuhan supaya malam, adalah engkau kekuatanku bertindak dan perisaiku;sesuai hati-hati kepada-Nya dengan segala hatiku percaya. yang tertulisAku di dalamnya, tertolongsebab sebab itu beria-ria dengan demikian hatiku perjalananmu dan dengan nyanyianku akan berhasil aku dan bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.” engkau (Mazmur (Yosua 1:8) 28:7) pelajaran Makna Kejujuran 10 Bacaan Kitab Rm. 8:5; Ef. 4:15; Kel. 20:16-17; Ams. 4:23; Rm. 12:3; 1 Raj. 21:1-25; Yoh. 13:21-30 Sasaran Pelajaran 1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa kecurangan bukanlah hanya mencuri dan bahwa ada kecurangan-kecurangan lainnya, entah itu besar maupun kecil 2. Membantu murid-murid menilai sifat mereka sendiri 3. Membantu murid-murid memutuskan untuk tidak mengkompromikan sifat mereka Ayat Alkitab “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” (Rm. 8:5) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 28-30 Latar Belakang Alkitab Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Kehidupan Kristen (2) 91 Pemanasan ‘Kejujuran’ adalah kata yang tidak banyak kita dengar akhir-akhir ini. Manusia beranggapan bahwa kejujuran itu diberikan dan semua orang adalah jujur atau kita hidup di dunia yang keuntungan dan pendapatan lebih penting dari semua pertimbangan lain serta beranggapan pula bahwa kejujuran tidak lagi cocok bagi gambaran siapapun. Yang terakhir mungkin benar. Sebagai orang Kristen, kita haruslah berpegang teguh pada prinsip kejujuran dan dalam semua hubungan dengan orang lain, kita haruslah jujur. Hari ini, kita akan melihat topik ini. Marilah kita terlebih dahulu menjelaskan apa makna kejujuran bagi kalian. Dalam aspek kehidupan apa sajakah kejujuran itu berkaitan? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Kita akan mengingat semua jawaban kalian ketika mempelajari pelajaran hari ini. Kita akan melihat apakah ada hal yang tidak kalian pikirkan mengenai apa makna dari menjadi jujur. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Jujur dalam... Alkitab tidak memberikan kita perintah khusus bahwa kita harus jujur, tetapi dari berbagai pengajaran lain, kita mengetahui bahwa kejujuran sangatlah penting di hadapan Allah. Marilah kita melihat beberapa referensi Alkitab yang berkaitan dengan kejujuran. A. Perkataan (Ef. 4:15) Apakah maksud sesungguhnya dari mengatakan kebenaran dengan kasih? Apakah itu berarti kita dengan ceroboh mengatakan segala sesuatu yang harus dikatakan? Apakah itu akan dianggap tindakan kasih? (Sedapat mungkin, kita melakukannya tanpa harus bertentangan dengan kebenaran, kita haruslah berkata secara benar dan jujur. Tetapi, ada beberapa hal yang tidak perlu dikatakan atau diketahui dan kita perlu hikmat untuk mengetahui kapan harus menjaga mulut kita. Sebagai contoh, bila seseorang telah melakukan hal yang memalukan dan tidak berdampak terhadap gereja, maka tidak perlulah orang lain sampai mengetahuinya. Dengan tidak menyebarkannya, kita tidaklah berlaku tidak jujur. Itu hanya sesuatu yang tidak perlu disebarkan.) B. Uang/Sesuatu/Barang (Kel. 20:16-17) a. Apakah maksudnya tidak manjadi saksi palsu? (Maksudnya adalah tidak mengatakan sesuatu yang tidak benar, sejauh yang kita ketahui.) 92 Kehidupan Kristen (2) b. Perintah ke-9 (berkatalah jujur di dalam perkataanmu) seringkali bersamaan dengan perintah ke-10 (janganlah mengingini milik orang lain) sebagai satu pengajaran. Menurut kalian, apakah hubungan antara kejujuran dan ketamakan? (Seringkali, kita membesar-besarkan sesuatu atau masuk ke dalam kebenaran yang setengah-setengah, bila memperoleh sesuatu. Dengan banyaknya kasus ketidakjujuran, memang ada beberapa keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, Alkitab mengajarkan kita untuk tidak berdusta dan menjadi tamak.) c. Bacalah: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagaibagai duka” (1 Tim. 6:9-10). Menurut kalian, apakah ketamakan akan uang dan kejujuran itu berdampingan? (Ketamakan adalah ketika keinginan kalian melebihi daripada apa yang dimiliki. Sulit untuk menyetarakan kejujuran dengan ketamakan, karena untuk memperoleh apa yang tidak layak didapatkan, kita seringkali harus menggunakan cara-cara yang tidak jujur.) d. Dapatkah kalian memikirkan tokoh Alkitab yang karena ketamakannya akan uang membuat dirinya berdusta? (Izebel, Yu das Iskariot, Ananias/Safira) C. Hati Kita (Ams. 4:23; Rm. 12:3) a. Apakah maksud dari menjaga hati dengan segala kewaspadaan? (Maksudnya adalah memastikan bahwa pikiran dan rencana kita dikendalikan dengan benar dan bersesuaian dengan pengajaran Allah.) b. Mengapa ‘menjaga hati’ begitu penting? (Semua tindakan berasal dari suatu gagasan atau pemikiran, yang berasal dari kepala dan hati kita. Oleh karena itu, kita haruslah menjaga hati kita, bila ingin menjaga diri dari dosa.) c. Menurut kalian, apakah kejujuran adalah salah satu aspek penting dari ‘menjaga hati’? (Tentu saja.) d. Mengapa kejujuran penting untuk berbagai persoalan hidup? (Kejujuran mempengaruhi banyak tindakan lainnya – seperti apa yang kita ucapkan dan apa yang kita perbuat dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.) e. Mengapa penting bagi kita untuk bersikap jujur dengan diri sendiri (Rm. 12:3)? (Bila tidak bersikap jujur terhadap diri sendiri, kita mungkin menjadi tidak nyaman terhadap banyak hal, terutama ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Selanjutnya, dapat membuat kita merasa tidak bahagia, bahkan berbuat dosa terhadap orang lain. Jujur terhadap diri sendiri pun berarti kita dapat datang ke hadapan Allah dengan hati yang benar untuk bertobat.) Kehidupan Kristen (2) 93 f. Apakah menjadi jujur terhadap diri sendiri berkaitan dengan iman dan kehidupan rohani kita? (Kita perlu mengetahui apakah diri kita ini benar di hadapan Allah. Penampilan luar seringkali menipu. Kita mungkin adalah seorang Kristen yang baik di hadapan orang lain, karena pergi ke gereja dan banyak melakukan pelayanan bagi Allah. Tetapi, apakah kita berada di dalam kebenaran? Bagaimana pikiran, perkataan dan perbuatan kita? Kita sendirilah yang mengetahuinya. Kita haruslah senantiasa menguji diri sendiri, agar dapat memperbaikinya setiap saat dan menjadi orang Kristen yang sejati. Bagian # 2 – Studi Kasus Kejujuran dan ketamakan seringkali tidak dapat disetarakan. Seringkali ketidakjujuran memberikan akibat buruk baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sekarang, kita akan melihat dua studi kasus dari Alkitab mengenai kejatuhan tokohtokoh yang disebabkan oleh ketamakan dan ketidakjujuran mereka. A. Izebel Menjebak Nabot (1 Raj. 21:1-25) a. Apakah Ahab memerlukan kebun anggur tambahan? (Ahab memang memiliki keinginan itu, tetapi tidak sungguh-sungguh memerlukan kebun anggur lainnya itu.) b. Mengapa Ahab menginginkan kebun anggur tambahan? (Ahab menginginkan untuk mengubahnya menjadi kebun sayuran, karena letaknya persis di sebelah istananya.) c. Apakah rencana yang dijalankan oleh Izebel untuk membantu Ahab mendapatkan kebun anggur Nabot? (Izebel menggunakan beberapa orang untuk menjebak Nabot dengan mengatakan bahwa dia telah menghujat Allah, sehingga patutlah dia dihukum mati.) d. Apakah reaksi Allah terhadap rencana Izebel? (Allah menghukum Izebel dan anjing-anjing liarpun memakan mayatnya.) e. Bagaimana akhir hidup Izebel dan Ahab akibat beratnya dosa mereka? (Ahab mati dalam peperangan. Memberikan kesaksian palsu merupakan dosa yang besar di hadapan Allah.) B. Yudas Iskariot (Yoh. 13:21-30) a. Pada Perjamuan Malam, Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Dia tidak melewatkan Yudas Iskariot, sekalipun telah diketahui akan mengkhianati diri-Nya. Bila kalian adalah Yudas Iskariot, menghadapi tuan kalian yang membungkuk untuk membasuh kaki kalian, bagaimana perasaan kalian? (Merasa bersalah, mungkin mengubah rencana untuk mengkhianati Tuhan Yesus.) 94 Kehidupan Kristen (2) b. Menurut kalian, apakah Yudas Iskariot memiliki kesempatan untuk mengubah rencana jahatnya untuk mengkhianati Tuhan Yesus pada saat itu? Apakah Tuhan Yesus akan mengampuninya? Bagaimana reaksi dari murid-murid yang lain? (Ya, Tuhan Yesus sungguh berbelas kasih dan bila Yudas Iskariot bertobat pada menit-menit yang terakhir, dia akan diampuni.) c. Bila Yudas Iskariot bertobat dan berubah pikiran, Allah pasti akan menggenapi keselamatan dengan cara yang lain. Menurut kalian, mengapa Yudas Iskariot membuat dirinya menjadi orang yang akan dicatat di dalam sejarah sebagai pengkhianat Yesus Kristus? (Ketamakan akan uang. Yudas Iskariot dikuasai oleh pemikiran itu dan tidak berusaha untuk membersihkan hatinya dari rencana jahat itu.) d. Apakah pelajaran bagi kalian atas keputusan Yudas Iskariot itu? Menguji Pemahaman 1. Dalam hal apa sajakah kita harus bersikap jujur? 2. Apakah maksud dari berpegang pada kebenaran di dalam kasih (Ef. 4:15)? 3. Apakah kaitan antara ketamakan dengan kejujuran? 4. Bagaimana akhir dari orang-orang seperti itu, yang berusaha memperoleh keuntungan dari ketidakjujuran, seperti Izebel dan Yudas Iskariot? Penerapan Kehidupan Lebih dari Satu Sen Pimpinlah sebuah diskusi singkat sebelum cerita berikut ini dibagikan (Guru Pendidikan Agama haruslah memastikan bahwa murid-murid tidak membaca cerita itu sebelum diskusi): Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apakah yang kalian akan lakukan, bila kasir sebuah toko memberikan uang kembalian yang lebih kepada kalian? 2. Faktor apa sajakah yang kalian pertimbangkan ketika melakukan keputusan seperti itu? 3. Menurut kalian, apakah ada persoalan mengenai jumlahnya? Bila itu hanya beberapa sen saja, apakah kalian akan menyimpannya? Tetapi, bila itu beberapa dollar atau lebih, apakah yang kalian akan lakukan? Kehidupan Kristen (2) 95 4. Menurut kalian, apakah ada pengaruh dari keputusan kalian itu? Ini adalah sebuah cerita mengenai kejujuran yang akan dipertimbangkan oleh kebanyakan orang sebagai hal yang sangat sepele. Tetapi ada istilah, “Setia pada perkara-perkara kecil merupakan hal yang besar.” Hal yang sama dapat dikatakan untuk kejujuran. Kita akan melihat bagaimana uang satu sen itu dapat memberikan pengaruh yang besar. Beberapa tahun yang lalu, seorang pendeta berpindah tempat tinggal ke Houston, Texas. Beberapa minggu setelah itu, dia berkesempatan untuk mengendarai bis dari rumahnya ke pusat kota. Ketika duduk, dia mendapati supir bis itu tanpa sengaja memberikan uang kembalian lebih sebanyak 10 sen. Ketika dia sedang memikirkan apa yang harus dilakukan, secara bergantian muncul malaikat kecil, duduk di bahunya dan membisikkan sesuatu ke telinganya. Yang satu berkata, “Lebih baik kamu mengembalikannya. Salah bila kamu menyimpannya.” Di bahu satunya lagi, sebuah suara berkata, “Oh, lupakan saja. Itu hanya 10 sen. Siapa yang akan peduli dengan jumlah uang sekecil itu? Lagipula perusahaan bis itu sudah mendapatkan terlalu banyak keuntungan dari tarif semua penumpang. Dengan jutaan dollar yang terkumpulkan setiap harinya, mereka tidak akan merasakan rugi. Terimalah itu sebagai hadiah dari Allah dan berdiam dirilah.” Ketika sampai di tempat pemberhentian, dia menunggu sesaat di depan pintu, dan menyerahkan uang itu kepada supir, katanya, “Ini. Kamu telah memberikanku uang kembalian terlalu banyak.” Supir itu menjawab, “Bukankah kamu pendeta baru di kota ini? Akhir-akhir ini, aku sedang berpikir untuk pergi ke gereja. Aku baru saja ingin melihat apa yang kamu akan perbuat, bila aku memberikan uang kembalian lebih sebanyak 10 sen. Ketika pendeta itu turun dari bis, dia menyambar tiang lampu terdekat dan berpegangan padanya, serta berkata, “Oh Tuhan, aku hampir menjual Anak-Mu demi 10 sen.” (Oleh Alan Johnson, “Orang Kristen Roma – Surat Kebebasan”) Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Setelah membaca cerita ini, apakah tanggapan kalian terhadap pertanyaan terdahulu dalam diskusi akan menjadi berbeda sekarang? Mengapa? 2. Untuk kedua malaikat itu, kalian lebih menyetujui pendapat yang mana? Mengapa? 3. Bayangkan skenario yang berbeda: Bila supir itu bukanlah orang yang sedang menguji pendeta itu, apakah jawaban kalian untuk pertanyaan kedua akan menjadi berbeda? Mengapa? 4. Apakah kalian dapat memikirkan skenario lain bahwa kejujuran itu sungguh penting? Dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 murid, buatlah sebuah situasi mengenai kejujuran itu sungguh penting. Jelaskan situasi itu dan faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangkan. 96 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Sebagai kesimpulan untuk pelajaran hari ini, marilah kita membaca sebuah cerita yang terkenal. Ini adalah cerita yang kebanyakan dari antara kita telah mendengarkannya sewaktu masih kanak-kanak. Banyak dari antara kita telah diberitahukan untuk senantiasa bersikap jujur. Ketika berkembang dewasa, hidup menjadi lebih kompleks dan kadang, sulit bagi kita untuk tetap bersikap jujur. Tetapi marilah kita senantiasa menjaga kepolosan seorang anak kecil, tidak peduli betapa dewasanya diri kita, karena itu indah di hadapan Allah. Kiranya Allah menolong kita untuk senantiasa bersikap jujur dan benar. Saat George Washington berusia kira-kira 6 tahun, dia dibuatkan kapak oleh seorang tuan yang kaya dan sangat menyukainya. Dia menebang segala sesuatu yang dia temui di jalan. Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di kebun, dia menghibur dirinya dengan memotong pohon kacang polong ibunya dan menemukan sebuah pohon ceri mudah asal Inggris yang bagus, yang paling dibanggakan oleh ayahnya. Dia meletakkan kapaknya ke batang pohon itu dan menebangnya hingga tumbang. Beberapa saat setelah itu, ayahnya menemukan apa yang telah terjadi dengan pohon kebanggaannya itu. Dia masuk ke rumah sambil marah besar dan mencari tahu siapa orang nakal yang telah menebang pohon kebanggaannya itu. Tidak seorang pun dapat memberitahukannya. Lalu, George, dengan kapak kecilnya, masuk ke ruangan itu. “George,” kata ayahnya, “Apakah kamu mengetahui siapa yang telah menumbangkan pohon ceri kecilku yang indah di kebun? Aku tidak akan mengambil lima guinea (mata uang Inggris dahulu yang berupa koin emas) untuk itu!” Ini adalah pertanyaan yang sukar dijawab dan untuk sesaat George terkejut, tetapi dengan cepat ia berseru: “Aku tidak berdusta, ayah, engkau mengetahui bahwa aku tidak dapat berdusta! Akulah yang menebangnya dengan kapak kecilku.” Amarahpun surut dari wajah ayahnya dan memeluk anak itu dengan lembut sambil berkata: “Anakku, kamu janganlah takut untuk mengatakan yang benar, karena bagiku itu lebih berharga daripada ratusan pohon!” Ya, sekalipun pohon itu berbunga perak dan berdaun emas murni!” Pastilah kejujuran kita terhadap sesama dan di hadapan Allah akan dipuji oleh Bapa surgawi kita sama seperti George Washington dipuji oleh ayahnya! Kehidupan Kristen (2) 97 Halaman Kosong 98 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Ketamakan 11 Bacaan Kitab Kej. 13:5-18; 18:20; 19:23-26; 2 Raj. 5:5-27; Mat. 26:14-16; Kis. 1:18-20; 5:1-11; Ams. 30:7-9 Sasaran Pelajaran 1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa ketamakan menghasilkan perbuatan dosa 2. Membantu murid-murid untuk menjadi orang yang jujur Ayat Alkitab “Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim. 6:10) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Amsal 31-Pengkhotbah 2 Latar Belakang Alkitab Sejarah Alkitab dipenuhi dengan orang-orang yang telah kehilangan nyawa mereka atau anugerah Allah, karena ketamakan akan kekayaan atau hal duniawi lainnya. Lot adalah salah satu contohnya. Saat Abraham memberitahukan bahwa Lot dapat memilih sebidang tanah untuk dirinya sendiri, dia memilih tanah di daerah sungai Yordan, yang diairi dengan baik dan beranggapan bahwa keluarga dan kawanan ternaknya dapatlah hidup dengan baik. Dia tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa tanah yang dipilihnya itu ternyata dekat dengan kota Sodom dan Gomora, yang penuh dengan perbuatan dosa dan kejahatan. Kekayaan merupakan faktor pertimbangan terpenting baginya (Kej. 13:10-13). Akhirnya, kita mengetahui bahwa dia kehilangan seluruh hartanya, bahkan istrinya pula. Di Perjanjian Baru, kita mengetahui cerita mengenai Yudas Iskariot. Dia dibutakan oleh ketamakannya, sehingga tidak dapat melihat betapa kecilnya jumlah 30 keping uang perak itu. Karena hal itu, dia sampai rela mengkhianati Tuhan Yesus dan mengalami kematian yang mengerikan serta kehilangan keselamatan dirinya sendiri (Mat. 27:2-4, Kis. 1:16-18). Kehidupan Kristen (2) 99 Alkitab mengajarkan: “Ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar” (1 Tim. 6:6). Dan ada suatu alasan yang baik untuk itu. Ketamakan dapat menyebabkan seseorang kehilangan akal sehatnya. Orang dapat mengorbankan banyak hal demi memperoleh apa yang dia inginkan lebih banyak. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah belajar untuk bersandar kepada Allah dan merasa puas dengan apa yang telah Dia sediakan bagi kita. Kita bekerja untuk kehidupan yang lebih baik dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah dan dengan segala berkat-Nya, kita tidak akan kekurangan apapun. Pemanasan Kita telah mendengar dan membaca mengenai orang-orang yang menyebabkan tragedi atas diri mereka sendiri akibat dari ketamakan. Ada beberapa orang yang berinvestasi saham tanpa pengendalian diri, sehingga ketika nilai saham mulai anjlok atau ketika pasar jatuh, mereka sungguh-sungguh hancur pula. Kebanyakan dari antara mereka berakhir dengan masalah psikologis, bahkan ada yang sampai bunuh diri. Ada pula orang-orang yang melakukan kejahatan karena ketamakan mereka, melukai banyak orang, bahkan diri mereka sendiri. Mempertimbangkan standar yang lebih baik tidaklah salah, tetapi ketamakan seringkali tidak dapat dipenuhi dan bila tidak berusaha mengendalikan ketamakan, kita akan jatuh ke dalam perangkat Iblis dan berbuat dosa. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Beberapa Tokoh Alkitab yang Jatuh Disebabkan oleh Ketamakan Dalam sejarah umat manusia, kita telah mendengar banyak cerita dari orangorang yang kehilangan nyawanya atau dibayar dengan harga tinggi, karena akibat dari ketamakan. Alkitab pun memiliki banyak contoh mengenai orang-orang seperti itu. Kita akan melihat beberapa dari antara mereka. A. Lot (Kej. 13:5-18; 18:20; 19:23-26) a. Menurut kalian, apakah Lot bersikap tamak dan egois saat memilih tanah untuk dirinya sendiri? (Lot mungkin terlalu mencemaskan dirinya sendiri. Ketika tidak menyerahkan seluruh kehidupan dan segalanya kepada Allah, kita akan menjadi ingin memiliki dan ingin mempertahankannya, bahkan berjuang untuk memperoleh segala sesuatu bagi diri sendiri.) b. Faktor apa sajakah yang Lot tidak mau pertimbangkan saat berusaha memuaskan ketamakan dan ambisinya untuk memiliki sebidang tanah yang lebih baik? (Entahkah tanah yang Lot pilih mengizinkan dirinya terus menyembah Allah atau tidak, entahkah orang-orang yang menduduki tanah itu adalah orang-orang jahat yang akan mempengaruhi imannya kepada Allah atau tidak.) 100 Kehidupan Kristen (2) c. Apakah ada alasan bagi Lot untuk menyesali pilihannya? (Penduduk kota Sodom and kota Gomora telah rusak moralnya dan penuh dengan dosa. Lot kehilangan semua yang dia miliki, termasuk istrinya.) B. Gehazi (2 Raj. 5:5-27) a. Menurut kalian, mengapa Elisa menolak pemberian yang diberikan oleh Naaman? (Elisa melakukan mujizat bagi Naaman, karena belas kasihan dan untuk memuliakan Allah dan bukannya untuk kepentingannya sendiri. Selain itu, Elisa menginginkan Naaman memahami bahwa dia haruslah mengucapkan syukur kepada Allah atas kesembuhannya.) b. Apakah masuk akal bila Gehazi ingin memiliki pemberian itu? Menurut kalian, apakah alasan itu benar? (Gehazi beranggapan bahwa Elisa layak untuk memperoleh pemberian atas kesembuhan Naaman. Tetapi dengan menerima pemberian itu, akan menggagalkan maksud memuliakan Allah melalui kesembuhan itu.) c. Apakah akibat kebohongan dan ketamakan Gehazi? (Gehazi dihukum dengan penyakit kusta.) C. Ananias and Safira (Kis. 5:1-11) a. Apakah yang Ananias dan Safira lakukan? (Ananias dan Safira berbohong bahwa mereka telah mempersembahkan semuanya kepada jemaat.) b. Apakah para rasul mengharuskan orang-orang percaya untuk mempersembahkan semua yang mereka miliki? (Tidak.) c. Menurut kalian, mengapa Ananias dan Safira berbohong? Apakah itu perlu? (Ananias dan Safira mungkin merasakan tekanan untuk berbohong, karena kebanyakan jemaat memberikan semua yang mereka miliki. Ananias dan Safira mungkin ingin mendapatkan kemuliaan, sehingga orang lain pun akan menilai diri mereka hebat. Sesungguhnya, tidaklah perlu untuk berbohong, karena Allah tidak mengharuskan mereka mempersembahkan semua yang mereka miliki.) D. Yudas Iskariot (Mat. 26:14-16; Kis. 1:18-20) a. Dengan harga berapakah Yudas Iskariot menjual Tuhan Yesus? (30 keping uang perak.) b. Apakah jumlah uang sebesar itu layak untuk dosa yang besar itu? (Sama sekali tidak.) c. Menurut kalian, mengapa Yudas Iskariot melakukan perbuatan bodoh seperti itu? (Diawali dengan ketamakan, lalu kebodohan.) Kehidupan Kristen (2) 101 d. Bagaimana Yudas Iskariot menggunakan uangnya? (Membeli sebidang tanah.) e. Seperti apakah akhir hidup dari Yudas Iskariot? (Dia menggantung dirinya dan mati saat terjatuh, dengan seluruh isi perutnya keluar.) Bagian # 2 – Nasihat Alkitab terhadap Ketamakan a. Amsal 1:10–19 i. Hal apa sajakah yang mungkin dilakukan oleh orang yang tamak? (Menjadi pengikut dari para perampok/pencuri, bahkan pembunuhan.) melakukan ii. Seperti apakah akhir hidup orang yang tamak? (Dia dapat kehilangan nyawanya sendiri.) b. Amsal 15:27 i. Menurut kalian, persoalan apakah yang akan diakibatkan oleh orang yang tamak terhadap keluarganya? (Bila dia mendapatkan persoalan, keluarganya pun akan terlibat. Sumber penghasilan mereka mungkin akan terpengaruh pula.) ii. Dalam hal apa sajakah ketamakan berkaitan dengan suap? (Orang yang menerima suap itu adalah orang yang tamak; itulah sebabnya mereka terjatuh ke dalam perangkap orang-orang yang ingin menyuap untuk keuntungan mereka sendiri.) c. Amsal 21:25-26 i. Apakah seseorang yang malas biasanya orang yang tamak? (Tidak selalu, tetapi bila seseorang malas untuk bekerja, untuk hidup jujur, orang itu mungkin tergoda untuk menerima uang dengan jalan pintas.) ii. Apakah yang terjadi ketika orang itu malas dan tamak? (Dia tidak akan dapat mencukupi dirinya sendiri, karena terlalu malas untuk bekerja, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia akan selalu mengharapkan sesuatu yang dia inginkan, tetapi tidak mau bekerja.) iii. Mungkinkah seseorang yang tamak adalah orang yang murah hati dan suka memberi? Mengapa atau mengapa tidak? (Tidak mungkin, karena untuk menjadi murah hati, seseorang haruslah rela mengalami sedikit kerugian. Jadi, bila seseorang itu tamak, dia akan selalu ingin menyimpan semuanya bagi dirinya sendiri.) 102 Kehidupan Kristen (2) d. Yesaya 56:11 Ketamakan dapat menghasilkan suatu masyarakat yang dingin dan yang egois. Mengapa? (Orang yang tamak hanya memikirkan dirinya sendiri. Masyarakat akan menjadi dingin, bila masing-masing hanya memperhatikan dirinya sendiri.) e. 1 Tim. 3:1-3 i. Mengapa penting bagi orang yang ingin bekerja bagi Allah untuk menjauhi ketamakan? (Bila tamak, dia mungkin mengkompromikan hal-hal penting mengenai Allah demi uang. Yang lebih buruk lagi, dia bahkan dapat mengkhianati gereja atau Allah demi uang.) ii. Persoalan apa sajakah yang dapat dialami oleh seorang pekerja kudus, bila dia tamak? (Dia dapat dengan mudah dicobai hingga tersesat. Lihatlah pula pertanyaan sebelumnya.) f. 1 Timotius 6:6-10 i. Menurut kalian, dalam hal ketamakan apakah dapat menyebabkan seseorang menyimpang dari imannya? (Bila seseorang tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya, dia dapat pergi dan mengejar hal-hal yang diinginkan dengan mengorbankan imannya.) ii. Bagaimana seseorang dapat menjaga diri terhadap ketamakan? (Seseorang haruslah belajar untuk merasa puas dan mencari perkara-perkara surgawi dan bukanlah perkara-perkara di dunia yang sementara ini.) iii. Mengapa kepuasan merupakan cara terbaik untuk menjaga diri terhadap ketamakan? (Orang yang merasa puas dengan apa yang dimilikinya, tidak akan melakukan hal-hal yang berdosa hanya untuk menambah harta bendanya.) Menguji Pemahaman 1. Apakah yang Lot pilih bagi dirinya sendiri dan mengapa pilihannya itu tidak bijaksana? 2 Apakah yang salah dengan sikap Gehazi? 3 Apakah yang terjadi dengan Ananias dan Safira karena berbohong kepada Roh Kudus? 4 Mengapa kalian katakan bahwa Yudas Iskariot merupakan seorang yang sungguh-sungguh tragis? Kehidupan Kristen (2) 103 5 Apakah yang Alkitab katakan mengenai ketamakan dan iman serta melayani Allah? 6 Mengapa kepuasan merupakan cara terbaik untuk menjaga diri terhadap ketamakan? Penerapan Kehidupan Bagian A – Tragedi atas Ketamakan Ada sebuah kisah mengenai seorang bodoh yang kehilangan nyawa hanya untuk memuaskan ketamakannya. Kisah tragis ini menunjukkan banyak hal mengenai sifat manusia. Bacalah kisah ini dan diskusikan beberapa pertanyaan berikut: Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah negeri dengan berpenduduk jarang, tetapi memiliki tanah yang cocok untuk pertanian, yang bersebelahan dengan sebuah negeri yang padat penduduknya, tetapi memiliki sangat sedikit tanah untuk dikembangkan. Raja negeri yang besar itu membuat deklarasi dengan menawarkan bagian dari tanahnya kepada barangsiapa yang ingin bertani di negerinya selama mereka memenuhi persyaratan itu. Para petani pun diwajibkan untuk pergi dari tempat yang telah ditentukan saat matahari terbit, menandai tanah itu dan kembali ke lokasi yang sama saat matahari terbenam dan tidak boleh terlambat satu menitpun. Bila seseorang terlambat, tanah itu bukan lagi bagiannya. Ada seorang laki-laki yang pergi saat matahari terbit untuk menandai tanah yang diinginkannya. Dia berjalan jauh untuk menandai pos-posnya dan terus melakukannya untuk memperoleh lebih luas lagi tanah yang dia akan gunakan. Ketika matahari mulai terbenam di langit barat, dia menyadari bahwa dirinya telah menyimpang terlalu jauh dari tujuan. Agar dapat kembali saat matahari terbenam, dia berlari sepanjang jalan agar dapat kembali ke tempat tujuan, tetapi ketika melakukannya, dia mati saat karena kelelahan. Raja memerintahkan para bawahannya untuk menguburkan orang itu dan sekalipun dia memenuhi batas waktu yang ditentukan, tidak ada harta yang diberikan kepadanya. Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Dalam kisah ini, laki-laki itu adalah seorang yang tamak akan tanah/harta. Menurut kalian, benda apa lagi yang diingini dan didambakan oleh setiap orang? (Pikirkan beberapa kisah hidup tragis yang kalian ketahui, yang karena ketamakan menyebabkan kejatuhan seseorang.) (Kepopuleran, ambisi dalam berbagai hal, uang.) 2. Dalam kisah ini, laki-laki yang tamak itu melelahkan dirinya sendiri, karena dia tidak memikirkan untuk pulang lebih awal. Hal apa sajakah yang akan dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh apa yang diinginkan? 3. Menurut kalian, apakah akan begitu panjang langkah untuk menjadi orang Kristen yang kita inginkan? Hal apa sajakah yang seharusnya tidak pernah kita lakukan? Di manakah dan kapankah kita menentukan batas? 104 Kehidupan Kristen (2) 4. Menurut kalian, bagaimanakah seseorang dapat mengendalikan dirinya dari ketamakan? Bagian B – Bagaimana Kita Bergumul Mengatasi Ketamakan? Kita mengetahui bahwa ketamakan merupakan suatu hal yang kita harus gumulkan. Sebagai anak-anak Allah, kita perlu bersandar pada Roh Kudus untuk menolong kita, agar dapat melihat kelemahan diri sendiri dan berjaga-jaga terhadap godaan ketamakan yang mungkin kita akan hadapi. Ketamakan merupakan sifat bawaan yang hampir dimiliki oleh setiap orang. Itu bukan berarti bahwa tiap-tiap orang haruslah menjadi perampok atau pencuri, agar dianggap sebagai orang yang tamak. Ketamakan itu justru bermula dari hal-hal yang sederhana. Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sangat sabar, yang selalu mengampuni putranya setiap kali dia mencuri sesuatu dari tetangganya saat masih kecil. Suatu hari, yang dicuri oleh anak itu adalah semangkok makanan dan jarum emas kecil pada saat yang lainnya. Sang ibu tidak pernah menghentikan perbuatan anaknya itu. Ketika anak itu telah dewasa, dia menjadi semakin berani dan tidak lama kemudian, menjadi seorang perampok. Dia merampoki semua macam orang. Dari barang-barang yang sederhana sewaktu masih kecil hingga uang dalam jumlah yang sangat besar. Akhirnya, dia ditangkap dan akan dihukum gantung. Pada kunjungan yang terakhir, dia meminta sang ibu untuk mendekat kepadanya, ke sel penjaranya. Sang ibu mengira dia berencana untuk melarikan diri. Tetapi sang ibu tidak menyangka sama sekali akan apa yang terjadi terhadap dirinya. Anak itu justru menggigit telinga ibunya! Anak itu mengatakan bahwa dia melakukannya karena rasa dendam. Dia menyalahkan sang ibu, yang tidak Tips Mengajar pernah mengajarkannya dengan benar saat masih kecil. Bila telah diajarkan untuk mengendalikan Bila waktu pelajaran masih perbuatan mencuri saat masih kecilnya, dia tidak memungkinkan, Anda boleh akan menjadi seorang penjahat. membagi murid-murid ke Salah satu pesan dari kisah ini adalah dalam beberapa kelompokbahwa ketamakan, bila dibiarkan berkembang, dan mintalah mereka untuk ternyata dapat mengakibatkan kesalahan yang melakukan sandiwara pendek fatal seumur hidup. yang lucu atau memainkan Dalam bagian ini, kita masing-masing akan peran mengenai orangmemikirkan satu atau dua hal, yang kita ketahui orang yang berada di bawah paling lemah dan paling tidak tahan terhadap godaan ketamakan. Lalu, ketamakan. Lalu, kita akan menuliskan sebuah berikan pendapat mengenai catatan singkat yang menjelaskan mengenai bagaimana membantu orangbidang kehidupan mana yang sering jatuh ke dalam orang itu. Dengan cara itu, godaan dan apakah godaan itu mengakibatkan murid-murid mungkin tidak dosa. Setelah itu, kita akan menaruh catatan itu, merasa bahwa mereka harus tanpa mencantumkan nama, ke dalam sebuah menuliskan kelemahan diri kotak. Kemudian, Guru Pendidikan Agama akan sendiri, tetapi justru sebaliknya, mengambil setiap lembar dari kertas itu dan dapat mendidik langsung menuliskannya di papan tulis. Berikanlah pendapat melalui sandiwara itu. bagaimana kita dapat berjaga-jaga terhadap godaan ketamakan itu. Kehidupan Kristen (2) 105 Renungan dan Doa Marilah kita baca dalam Amsal 30:7-9. Ini adalah doa permohonan yang sungguh bijaksana yang dipanjatkan kepada Allah. Seorang Kristen haruslah berkeinginan untuk senantiasa hidup sederhana. Allah telah berjanji untuk memelihara kehidupan kita. Bila menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga pada hal-hal yang duniawi, kita pasti akan mengkompromikan iman dan semangat kita terhadap Allah. Bahkan yang lebih buruk lagi, kita akan membuat keputusan yang bodoh seperti beberapa tokoh Alkitab yang telah kita pelajari pada hari ini. Bila bertekad untuk menjalani hidup yang sederhana, kita dapat menjauhkan diri dari perangkap ketamakan. 106 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Amarah 12 Bacaan Kitab Bil. 20:1-29; Hak. 12:1-7; Dan. 6:1-29; Yoh. 8:1-7 Sasaran Pelajaran 1. Membantu murid-murid untuk belajar dari teladan para tokoh Alkitab yang memiliki persoalan amarah 2. Membantu murid-murid mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengendalikan dan meredakan amarah Ayat Alkitab “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (Ef. 4:26-27) Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid) Pengkhotbah 3-5 Latar Belakang Alkitab Amarah dapat menyerupai api yang dapat membakar seluruh hutan. Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan berbagai contoh tragedi yang terjadi saat amarah tidak terkendali. Dalam Hakim-Hakim 12:1-7, kita melihat kejadian yang menyedihkan mengenai bagaimana saudara sesama orang Israel saling membunuh, karena kedua pihak tidak mengetahui cara untuk mengatasi kemarahan mereka. Bani Efraim marah karena mereka tidak diikutsertakan oleh Yefta, hakim itu, untuk berperang melawan bani Amon. Yefta menjawab dengan menunjukkan kemarahan dan kebodohan, sehingga menyebabkan bani Efraim menjadi semakin marah. Pada akhirnya, bani Gilead (saudara Yefta) membunuh empat puluh ribu orang Efraim saat muncul peperangan di antara mereka. Kita dapat melihat bahwa amarah dapat membuat seseorang mengucapkan perkataan yang provokatif, yang melukai, bahkan menyebabkan timbulnya suatu persoalan. Amsal 16:32 berkata, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Amarah adalah salah satu kelemahan manusia yang sulit untuk dikendalikan. Amarah itu sendiri tidak membangun, tetapi justru akan menyebabkan pikiran atau perbuatan orang lainlah Kehidupan Kristen (2) 107 yang seringkali penuh dengan dosa atau dapat terpicu untuk berbuat dosa. Amarah yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kebencian, yang dapat menjadi perbuatan yang merugikan secara fisik. Itulah sebabnya, Amsal 29:22 berkata, “Si pemarah menimbulkan pertengkaran dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.” Pemanasan Apakah di dalam kelas ini, ada seseorang yang berani mengatakan bahwa dirinya tidak pernah marah sebelumnya? Apakah amarah selalu menyebabkan peperangan secara verbal atau fisik? Mengapa atau mengapa tidak? (Biarkan muridmurid yang menjawabnya.) Marilah kita membaca dalam Amsal 16:32 – “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Menurut kalian, mengapa orang yang seperti dikatakan ayat di atas begitu berpengaruh? Dapatkah kalian memikirkan beberapa situasi ketika kelemahlembutanlah yang dapat menang pada saat itu? Hari ini, kita akan melihat topik amarah ini. Sangatlah mungkin untuk menjadi marah, tetapi janganlah sampai gagal untuk menahan amarah itu atau yang seperti Efesus 4:26 katakan: “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa.” Kita akan melihat beberapa contoh mengenai amarah yang terkendali atau amarah yang tidak terkendali. Pemahaman Alkitab Bagian # 1 – Amarah yang Serba Salah Untuk dua bagian berikut, bacalah beberapa referensi Alkitab dan jawablah pertanyaannya. A. Bilangan 20:1-12 a. Apakah sungut-sungut dari umat Israel? (Mereka tidak memiliki air untuk diminum.) b. Pada ayat 3-5, kita melihat bahwa umat Israel bersungut-sungut dengan cara seperti yang biasa mereka lakukan sejak meninggalkan Mesir. Telitilah sungutsungut mereka itu. i. Perbandingan apakah yang mereka lakukan? (Mereka membandingkan keadaaan mereka sekarang dengan kehidupan di Mesir dan makanan yang mereka nikmati.) ii. Siapakah yang mereka persalahkan? (Musa, karena dialah yang membawa mereka keluar dari Mesir.) iii. Menurut kalian, apakah sungut-sungut seperti itu mempengaruhi suasana hati Musa atau orang lain, karena persoalan itu? Mengapa? 108 Kehidupan Kristen (2) (Tentu saja berpengaruh, terutama karena mereka melakukannya berulang kali. Bahkan itu membuat orang yang paling lembut hatinyapun merasa kesal pada akhirnya.) c. Apakah yang Allah firmankan agar Musa lakukan untuk mengatasi situasi itu? (Allah menyuruh Musa berseru di hadapan umat Israel kepada bukit batu, agar air dapat mengalir keluar dari padanya.) d. Apakah akibat dari sungut-sungut umat Israel kepada Musa (ayat 10-12)? (Musa begitu kesalnya hingga tidak mentaati perintah Allah, yaitu hanya berseru kepada bukit batu itu. Sebaliknya, dia memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya dan airpun keluar. Sebagi akibatnya, Allah tidak mengizinkan Musa untuk masuk ke Kanaan, karena dia tidak menghormati-Nya.) e. Bila kalian berada pada posisi Musa, apakah yang kalian akan lakukan? B. Hakim-Hakim 12:1-6 a. Apakah sungut-sungut dari bani Efraim (ayat 1)? (Bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam peperangan melawan bani Amon.) i. Menurut kalian, apakah itu adalah sungut-sungut yang dapat dibenarkan? Mengapa? (Tidak, karena menurut Yefta, bani Efraim telah dipanggil, tetapi mereka memilih untuk tidak berperang. Lihatlah pada ayat 2.) ii. Menurut kalian, apakah pendekatan ini provokatif dan ofensif (menyinggung perasaan orang lain)? Jelaskan. (Setiap kali berhadapan dengan seseorang, kita beresiko untuk menjadi kesal. Bani Efraim pun pasti bersikap menyerang dan kasar.) iii. Menurut kalian, apakah mereka telah menyatakan perasaan tidak senang dengan cara yang lainnya? Bagaimana? (Mungkin dengan berbicara kepada Yefta setelah semua situasi reda, mereka dapat diperhitungkan di lain kesempatan. Bagaimanapun tidak ada cara untuk mengubah situasi yang telah terjadi.) b. Apakah jawaban Yefta? Menurut kalian, apakah jawabannya seprovokatif dan seofensif dengan pendekatan bani Efraim? Kutiplah bukti dari perikop yang ada. (Yefta menjawab dengan melemparkan kesalahan terhadap bani Efraim bahwa mereka telah dipanggil untuk membantu, tetapi tidak mau membantunya, ayat 2. Bahkan Yefta mengatakan bahwa akibat mereka tidak mau membantu, dia harus dengan bersusah payah berperang melawan bani Amon, ayat 3.) c. Apakah akibat dari konfrontasi antara bani Efraim dan Yefta? (Yefta mengumpulkan bani Gilead untuk memerangi bani Efrfaim. Sesungguhnya, mereka semua adalah saudara dari umat Israel. Empat puluh dua orang Efraim mati pada akhirnya.) d. Menurut kalian, apakah tragedi itu dapat dihindari? Dalam hal apakah kedua pihak dapat mengalah sedikit? (Mereka seharusnya berusaha untuk tidak berbicara terlalu kasar. Atau, dapat menunda persoalan itu sejenak hingga semua orang merasa lebih tenang Kehidupan Kristen (2) 109 untuk membicarakannya. Adalah bijaksana untuk tidak mendiskusikan segala sesuatu ketika orang sedang marah atau sedang tidak siap.) e. Apakah yang dikatakan peristiwa ini kepada kalian mengenai bahaya dari kemungkinan timbulnya konfrontasi dan perkataan yang mengesalkan hati? (Hal itu dapat menyebabkan banyak kerugian, kadang suatu kerugian yang tidak dapat diperbaiki dalam hidup seseorang dan hubungan di antara sesamanya rusak.) Bagian # 2 – Menghindari Kemungkinan Timbulnya Konfrontasi A. Daniel 6:1-10 a. Apakah rencana jahat terhadap Daniel? (Para pejabat tinggi dan wakil raja ingin melenyapkan Daniel dengan membuat Daniel melawan ketetapan raja bahwa tidak seorang pun boleh menyembah pada apapun, kecuali kepada raja sendiri.) b. Sebagai salah seorang kesayangan raja, menurut kalian, apakah Daniel dapat menghadap raja untuk menjelaskan persoalannya setelah menyelidiki rencana jahat terhadap dirinya? (Tentu saja dapat, tetapi Daniel memilih untuk mengatakannya terlebih dahulu kepada Allah, sebelum melakukan sesuatu.) c. Mengapa situasi itu mungkin dapat menimbulkan konfrontasi? Siapa sajakah yang akan saling berkonfrontasi? (Daniel dapat berkonfrontasi dengan raja atau para pejabat tinggi dan wakil raja, rekan-rekannya itu.) d. Apakah yang Daniel pilih untuk dilakukan dalam menghadapi situasi itu? (Daniel memilih berdoa dan bersandar kepada Allah.) e. Apakah lagi yang dapat Daniel lakukan? Jelaskan. (Daniel dapat saja merasakan takut dan tidak menyembah Allah. Dengan demikian, dia telah gagal. Dia dapat berbicara kepada raja. Tetapi Daniel memilih cara yang paling dapat diandalkan, yaitu berpaling kepada Allah terlebih dahulu.) B. Yohanes 8:1-7 a. Mengapa situasi ini dapat menimbulkan konfrontasi? (Bila Yesus Kristus membiarkan perempuan itu pergi, orang banyak akan menuduh Dia memaklumi tindak perzinahan. Bila Dia tidak melakukannya, mereka dapat menuduh-Nya pula tidak bermurah hati.) b. Siapakah yang berusaha memicu ketegangan/konfrontasi terhadap Tuhan Yesus? (Para ahli hukum Taurat dan orang-orang Farisi.) 110 Kehidupan Kristen (2) c. Bagaimana Tuhan Yesus menghindari ketegangan/konfrontasi itu? (Tuhan Yesus menenangkan diri-Nya saat menghadapi konfrontasi dengan menggambar sesuatu di tanah.) C. Kesimpulan Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang sedang marah, janganlah dia mengucapkan lebih dari tiga kalimat. Ini menyoroti peran penting dalam mengendalikan perkataan ketika kita tidak memandang situasi dengan jelas. Menurut kalian, mengapa demikian? (Jawaban meliputi: perkataan dapat menyebabkan perdebatan; perkataan dapat melukai batin seseorang, padahal kita tidak bermaksud demikian; perkataan seperti susu yang ditumpahkan dan kalian tidak akan pernah dapat mengembalikannya lagi, suatu kerugian yang disebabkan oleh perkataan kadang tidak dapat diperbaiki.) Selain mengendalikan perkataan kita, cara apakah lagi dalam menghindari situasi ang tegang/amarah? Teladan Daniel menunjukkan kepada kita mengenai pentingnya berdoa. Teladan Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita mengenai perlunya menenangkan diri dan tidak langsung bereaksi. (Gagasan kepada murid-murid – pergi berjalan, pergi berlari atau melakukan hal lainnya dan kembali menghadapi persoalan yang ada hanya setelah seseorang telah merasa siap, merasa tenang dan lain sebagainya.) Menguji Pemahaman 1. Apakah sungut-sungut dari umat Israel di Kadesh? 2. Mengapa Musa kehilangan ketenangan dirinya? 3. Apakah yang Yefta lakukan hingga menyebabkan sesama umat Israel saling membunuh? 4. Apakah yang dapat dilakukan dalam kasus Musa dan Yefta dalam menghindari tragedi itu? 5. Bagaimana cara Daniel dan Tuhan Yesus dalam menghadapi situasi yang dapat menimbulkan konfrontasi? Kehidupan Kristen (2) 111 Penerapan Kehidupan Bagian A – Amarah, Senjata yang Mematikan Kebanyakan orang menjadi marah pada saat-saat tertentu dalam hidup mereka. Beberapa orang lebih mudah marah, sementara yang lainnya tidak mudah marah. Sesungguhnya, ketika kita mengatakan bahwa seseorang mudah marah, karena seringkali melihat lebih banyak manifestasi amarah dari orang itu. Salah satu manifestasi amarah yang paling banyak terlihat adalah meledaknya perkataan marah. Ini adalah cerita mengenai kerugian dari amarah dan perkataan yang mengesalkan hati. Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang sifatnya sangat sulit untuk dipahami. Ayahnya memberikan dia sebuah tas yang berisi penuh dengan paku dan menyuruhnya memakukan satu paku di pagar kebun setiap kali dirinya kehilangan kesabaran atau bertengkar dengan seseorang. Hari pertama, anak itu memakukan 37 paku di pagar kebun. Pada minggu-minggu berikutnya, anak itu belajar mengendalikan diri dan jumlah paku yang dipakukan ke pagar semakin berkurang setiap harinya. Anak itu mendapati bahwa lebih mudah belajar mengendalikan diri daripada memakukan paku di pagar. Akhirnya, tibalah saatnya ketika anak itu tidak memakukan satu pakupun di pagar kebun. Lalu, dia menemui ayahnya dan memberitahukan kepada beliau bahwa dirinya tidak perlu lagi memakukan paku di pagar kebun. Kemudian, sang ayah menyuruh anaknya untuk mencabut satu paku setiap harinya dari pagar itu setiap kali dirinya berhasil mengendalikan perilakunya dan tidak kehilangan kesabaran. Hari demi hari berlalu dan akhirnya, anak itu memberitahukan kembali kepada ayahnya bahwa dirinya telah mencabut semua paku dari pagar itu. Setelah itu, sang ayah membawa anaknya ke depan pagar itu dan berkata kepadanya: “Anakku, sekarang engkau telah bersikap baik, tetapi lihatlah berapa banyak lubang yang telah engkau tinggalkan di pagar itu. Pagar itu tidak pernah sama seperti dahulu lagi.” Ketika kalian bertengkar dengan seseorang dan mengucapkan perkataan yang melukai batinnya, sesungguhnya, kalian telah meninggalkan luka batin pada dirinya seperti sebatang paku yang melubangi pagar itu. Kalian dapat menikam seseorang, lalu menarik kembali pisau itu, tetapi akan selalu meninggalkan bekas luka. Tidak peduli berapa kali kalian meminta maaf, bekas luka itu akan tetap ada. Luka yang disebabkan oleh perkataan yang melukai batin seseorang akan sama buruknya dengan bekas luka fisik. Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Dapatkah memikirkan sebuah kejadian ketika kalian marah dan mengatakan atau melakukan sesuatu, sehingga menyebabkan ‘lubang di pagar’ seperti yang telah dilakukan oleh anak laki-laki dalam cerita itu? 2. Apakah kalian bermaksud untuk memperbaiki kerusakan atau luka yang disebabkan oleh diri sendiri? Bila ya, bagaimana caranya? Bila tidak, mengapa tidak? 112 Kehidupan Kristen (2) 3. Bila dapat melakukan hal yang berbeda, apakah yang kalian akan lakukan dalam kejadian itu? 4. Pelajaran apakah yang kalian telah pelajari dari kejadian itu? Bagian B – Pengendalian Diri Ketika Marah Seperti yang Ayat Hafalan ajarkan bahwa kita tidak boleh berbuat dosa ketika sedang marah. Apakah maksudnya menjadi marah, tetapi tanpa berbuat dosa? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Kadang tidak dapat dielakkan bahwa sesuatu terjadi atau orang tertentu membuat kita marah. Tetapi, bagaimana kita menghadapi situasi akan menentukan, bila kita adalah seorang Kristen yang sejati dengan sifat rohani yang baik. Alkitab memiliki banyak ayat yang bersifat nasihat mengenai cara mengatasi situasi yang bertolak belakang. Dengan menggunakan Konkordansi Alkitab, muridmurid dapat bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 orang untuk membuat daftar mengenai lima ayat yang berkaitan dengan nasihat dalam mengendalikan diri ketika kita marah. (Kalian dapat menggunakan pencarian kata seperti ‘marah’, ‘murka’, ‘perasaan’ dan lain sebagainya. Sebagai suatu kelompok, berikan gagasan mengenai kata-kata yang ada kaitannya dengan topik ini.) Untuk setiap ayat, buatlah sebuah contoh mengenai situasi yang meledak dan satu paragraf penjelasan mengenai bagaimana ayat Alkitab itu dapat membantu meredakan amarah. Lalu, bagikan kepada murid lainnya mengenai apa yang telah dihasilkan oleh kelompok kalian. Inilah contoh untuk aktivitas yang dimaksud: Kehidupan Kristen (2) 113 Ayat Hafalan Amsal 15:1 “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah” Contoh Situasi Penjelasan bagaimana ayat hafalan itu membantu/ telah membantu Suatu hari, Maria pulang ke rumahnya dengan penampilan seolah-olah begitu buruknya hari itu. Saat melangkah masuk ke apartemen, dia berteriak kepada saudarinya, “Dapatkah kamu mematikan musik itu? Aku sudah merasa tertekan dan musikmu itu lebih menjengkelkan lagi!” Saudarinya merasa sangat tersinggung dan menjawab, “Kamu pantas stress. Tetapi itu tidak ada hubungannya denganku. Mengapa kamu melampiaskannya kepadaku dan musikku?” Kemudian terjadilah pertengkaran. Bila Maria dengan hati-hati mengingatkan dirinya, agar tidak mengucapkan perkataan yang menjengkelkan dan mengetahui bahwa dirinya memiliki hari yang begitu tertekan, dia seharusnya tidak akan memarahi saudarinya. Bila saudarinya ingat untuk menjawab dengan kata-kata yang lembut, seperti, “Ok, Aku akan mematikan musikku sekarang. Apakah kamu merasa lebih baik?” Segala sesuatu akan langsung terkendali. Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4 Contoh 5 Beberapa dari ayat-ayat ini dapat dibagikan untuk membantu murid-murid menggunakannya: Pengkhotbah 7:9; Amsal 20:3; 16:32. 114 Kehidupan Kristen (2) Renungan dan Doa Bacalah Amsal 18:21 – “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Dalam pelajaran hari ini, kita telah mempelajari mengenai pentingnya mengendalikan lidah ketika kita marah. Sesungguhnya, ada begitu banyak manifestasi amarah yang lainnya. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah senantiasa waspada, agar tidak membiarkan diri terpancing. Diperlukan usaha secara sadar dalam mengembangkan kerohanian. Akhirnya, marilah kita membaca dalam Yakobus 1:19-20 – “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” Kiranya Allah membantu kita menjadi seorang yang lemah lembut, agar dapat memuliakan nama-Nya! Kehidupan Kristen (2) 115 Halaman Kosong 116 Kehidupan Kristen (2) pelajaran Ulasan 13 Sasaran Pelajaran 1. Agar murid-murid dapat memperbaiki beberapa hal penting yang telah dipelajari pada 12 pelajaran sebelumnya. 2. Agar murid-murid dapat menerapkan Ayat Hafalan dalam kehidupan mereka. Pertanyaan Bagian A – Ujian Ayat Hafalan Untuk beberapa ayat Alkitab berikut, tuliskan ayat-ayat hafalannya dan jelaskan bagaimana tiap-tiap ayat hafalan itu berkaitan dengan kehidupan kalian sehari-hari. Beberapa bagian dari ayat-ayat telah diberikan sebagai petunjuk untuk membantu kalian. 1. 1 Tesalonika 5:16-18 (Pelajaran 1) “Bersukacitalah senantiasa, ____________________, dalam segala hal ____________________; sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: 2. Filipi 2:15 (Pelajaran 2) “Supaya kamu ____________________ dan ____________________, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang ____________________ dan ____________________, ____________________ di antara mereka _____________________ di dunia.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: 3. Ibrani 12:14 (Pelajaran 4) “Berusahalah ____________________ ____________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: dengan semua orang Kehidupan Kristen (2) dan 117 4 Efesus 5:15,18 (Pelajaran 7) “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu ____________________, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti…Dan janganlah kamu mabuk oleh ____________________ menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah ____________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: 5. Roma 8:5 (Pelajaran 10) “Sebab mereka yang hidup menurut daging, ____________________; mereka yang hidup ____________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: 6. Efesus 4:26-27 (Pelajaran 12) “Apabila kamu menjadi marah, janganlah ____________________: janganlah matahari ____________________ dan janganlah ____________________, ____________________.” Kaitan dengan kehidupanku sekarang: Bagian B – Diskusi 1. Terlalu Sibuk untuk Berdoa – Mengapa penting memiliki doa yang teratur? – Siapakah ‘pahlawan-pahlawan doa’ dalam Alkitab dan bagaimana doa memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka? 2. Latihlah Kehidupan Rohani Kalian – Diskusikan suatu rencana, yang menjelaskan secara rinci mengenai ‘latihan’ untuk memelihara kehidupan rohani. Prosedur apa sajakah yang diwajibkan dan mengapa prosedur itu penting? 3. Serba-Serbi dalam Berpacaran – Apakah orang Kristen boleh berpacaran? – Usia berapakah yang baik untuk mulai berpacaran? Mengapa? – Hal apa sajakah yang harus sangat diwaspadai ketika berhubungan dengan jemaat yang berlawanan jenis kelamin? 4. Mengapa Harus Hidup Kudus – Mengapa kekudusan begitu penting? – Keadaan/situasi apakah yang membuat kekudusan terancam? Bagaimana kita dapat mengelakkan situasi seperti ini? 5. Cinta Sepanjang Masa – Bagaimana cinta berbeda dengan rasa tergila-gila belaka? – Dari Alkitab, apakah maksud dari cinta yang sejati? 6. www.musikpop.masakini – Mengapa kita harus selektif terhadap lirik lagu yang kita dengarkan? – Bagaimana musik mempengaruhi diri seseorang? – Berikan dua contoh dari Alkitab mengenai bagaimana musik dapat berkaitan dengan kerohanian seseorang. 118 Kehidupan Kristen (2) 7. Marilah Kita Berpesta-pora – Mengapa alkohol itu berbahaya? – Bagaimana cara kita dapat menghindari pengaruh dari alkohol? 8. www.pornografi.dosa – Bagaimana kita mengetahui bahwa pornografi itu dosa? – Aktivitas sehat apa sajakah yang kita dapat ikuti daripada mengarahkan perhatian kepada aktivitas yang tidak sehat dan yang tidak membangun seperti pornografi? 9. Homoseksualitas – Apakah pendapat Alkitab mengenai homoseksualitas? – Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap homoseksualitas? 10. Makna Kejujuran – Dalam hal apa sajakah kita harus bersikap jujur? 11. Ketamakan – Sebutkan beberapa tokoh Alkitab yang jatuh akibat ketamakan. – Pelajaran apa sajakah yang kita dapat pelajari dari kejatuhan mereka? – Bagaimana kita dapat menjaga diri terhadap ketamakan? 12. Amarah – Apakah kaitan amarah dengan dosa/pelanggaran? – Strategi baik apa sajakah yang harus dilakukan ketika kita merasa marah, agar tidak berbuat dosa? Renungan dan Doa Selama kwartal ini, kita telah mempelajari berbagai aspek kehidupan Kristen dari diri sendiri. Kita telah mendiskusikan mengenai cara untuk memiliki kehidupan rohani yang sehat dan pula berbagai persoalan mengenai cinta, hubungan dan budaya yang populer. Sekalipun kita mungkin memiliki berbagai pendapat mengenai cara menjalani hidup, pelajaran terpenting adalah mengingat bahwa tidak peduli apapun yang diperbuat, kita tidak boleh lupa bahwa hiduplah bagi Kristus. Dalam segala hal yang kita perbuat, berikanlah segala kemuliaan dan pujian hanya bagi Bapa di surga. Kehidupan Kristen (2) 119 Halaman Kosong llllllllllllllllll “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23) Allah berkenan menguji jalan hidup kita adalah untuk melatih dan membangun barangsiapa yang Dia kasihi. Dia melakukan ini dengan alasan-alasan yang baik dan yang mulia, sehingga kita dapat diperbarui. “Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.” (Titus 2:7) Pendidikan Agama REMAJA Tahun 2 Buku 3 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16) True Jesus Church General Assembly, USA (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2012