remaja - True Jesus Church IA Site

advertisement
Tahun 2 Buku 3
REMAJA
Buku Pegangan Guru
Kehidupan Kristen (2)
Terang Dunia
(Januari/Februari/Maret)
“Kamu adalah garam dunia.
Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia.
Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita,
lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian,
sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di surga.”
(Matius 5:13-16)
ÿ
Diterbitkan oleh Majelis Pusat
Gereja Yesus Sejati Indonesia
Tahun 2 Buku 3
REMAJA
Buku Pegangan Guru
Kehidupan Kristen (2)
Judul
Kehidupan Kristen (2)
Bagian # 1: Persoalan Kerohanian
Dengan gaya hidup sibuk yang sebagian besar orang miliki sekarang ini, kita seringkali mendapati diri sendiri tidak
memiliki waktu untuk menenangkan jiwa dan tidak memiliki kualitas waktu yang baik untuk membaca Alkitab dan
berkomunikasi dengan Allah. Doa-doa kita seringkali dipanjatkan secara singkat dan bersifat ritual saja. Pembacaan
Alkitabpun menjadi seperti sebuah tugas yang rutin, bahkan kadang terlewatkan. Dalam semuanya ini, kita tidak
menyadari bahwa kunci untuk memiliki penguasaan diri atas hidup adalah dengan bersandarkan pada pertolongan
dan anugerah Allah. “Sebab beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus, Allah Israel: Dengan bertobat dan
tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”
(Yes. 30:15).
Pelajaran-pelajaran pada bagian ini akan menjadi pengingat bagi para Guru Pendidikan Agama dan
murid mengenai pentingnya memelihara kehidupan rohani yang sehat di tengah segala hal lainnya yang kita harus
lakukan.
Bagian # 2: Persoalan Cinta
Cinta adalah sesuatu yang kita semua cari. Banyak orang di dunia ini tidak pernah menemukan cinta yang sejati.
Satu dari banyak alasannya adalah karena mereka tidak memiliki sikap yang murni terhadap hubungan cinta itu
sendiri. Banyak orang di dunia yang mendekati cinta dengan tabiat untuk bersenang-senang dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, mereka berpindah dari satu hubungan ke hubungan lainnya. Mereka tidak dapat mengikat diri
mereka pada satu hubungan seumur hidup.
Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah berwaspada untuk tidak diombang-ambingkan oleh kecenderungan
dunia. Allah ingin agar ciptaan-Nya menikmati cinta di dunia. Cinta yang sejati dapatlah ditemukan dan itu merupakan
berkat dari pada Allah. Jadi, ketika menghadapi berbagai persoalan mengenai pacaran dan pernikahan, kita haruslah
memelihara kesucian hubungan dengan sesama jemaat yang berlainan jenis kelaminnya.Dengan percaya kepada
Tuhan, kita dapat berharap untuk menemukan cinta yang sejati dan pernikahan yang indah dan langgeng, yang
diberkati oleh Allah.
Bagian # 3: Persoalan Budaya dan Media
Kita telah dibombardir setiap hari dengan berbagai persoalan yang kontroversial. Murid-murid memiliki beberapa
pertanyaan seperti berikut: Bagaimana orang Kristen seharusnya memandang homoseksualitas? Bolehkah seorang
Kristen mengkonsumsi minuman yang beralkohol? Macam musik pop apakah yang dapat dikenan di hadapan Allah?
Semuanya ini merupakan persoalan yang harus dipikirkan dan dipecahkan. Alkitab tidak memberikan kita daftar
mengenai apa saja yang harus dan yang tidak harus kita lakukan. Tetapi, melalui prinsip-prinsip dasar mengenai
persyaratan Allah bagi kita, Alkitab memberikan jawaban terhadap berbagai persoalan itu.
Pelajaran pada bagian ini akan membantu murid-murid untuk memikirkan beberapa persoalan yang
dilemparkan kepada mereka oleh media dan lingkungan sosial. Penting bahwa para Guru Pendidikan Agama
menangani topik ini secara peka dan memberikan petunjuk melalui doa.
Bagian # 4: Persoalan Kehidupan
Ada berbagai persoalan perilaku yang kita seringkali anggap sebagai sudah selayaknya atau tidak perlu diperhatikan.
Hal-hal ini sangat mendasar, tetapi merupakan aspek penting dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen: Kejujuran,
menghadapi ketamakan dan pengendalian amarah. Paling tidak, kita harus menjadi teladan dan terang bagi dunia
berkaitan dengan persoalan ini. Sederhananya, sebagai orang Kristen yang menyandang status khusus sebagai
anak-anak Allah, kita haruslah memuliakan nama-Nya dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Alkitab.
Adalah penting untuk membiarkan murid-murid mengetahui bahwa persoalan ini, sekalipun tidak mendasar,
tetapi penting bagi kehidupan kita, baik di hadapan Tuhan maupun sesama. Pelajaran ini akan membuat mereka
melihat apa yang Alkitab ajarkan mengenai persoalan ini. Akhirnya, dukungan dan tuntunan dari Guru Pendidikan
Agama haruslah ada untuk membantu murid-murid menjalani hidup menurut prinsip-prinsip ini.
Daftar Isi
Selamat Datang di
Kurikulum Remaja
i-ii
Memahami
Para Remaja Anda
iii
Beberapa Keinginan
Para Remaja (1-2)
Bagaimana Saya
Berkomunikasi
Secara Tepat Guna
kepada Murid-Murid?
iv-v
vi
Membangun
Persahabatan Bersama
dengan Murid-Murid
vii
Bagaimana Membuat
Murid-Murid
Tetap Termotivasi
dan Tertarik?
viii
Lomba Ayat Hafalan
dan Bacaan Kitab
untuk Minggu ini
ix
Ayat Hafalan untuk
Kwartal ini
x-xi
Bagian # 1: Persoalan Kerohanian
Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru
1. Terlalu Sibuk untuk Berdoa
2. Latihlah Kehidupan Rohani Kalian
xiii
1
15
Bagian # 2: Persoalan Cinta
Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 3. Serba-Serbi dalam Berpacaran
4 Mengapa Harus Hidup Kudus
5. Cinta Sepanjang Masa
24
25
37
47
Bagian # 3: Persoalan Budaya dan Media
Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 6. www.musikpop.masakini
7. Marilah Kita Berpesta-pora
8. www.pornografi.dosa
9. Homoseksualitas
56
57
65
73
81
Bagian # 4: Persoalan Kehidupan
Sasaran dan Renungan Bagi Para Guru 10. Makna Kejujuran
11. Ketamakan 12. Amarah
13. Ulasan
90
91
99
107
117
Selamat Datang di Kurikulum Remaja
Buku ini telah dirancang untuk membantu para Guru Pendidikan Agama untuk
merencanakan dan menjadikan suasana belajar dan mengajar menjadi lebih terarah
kepada murid-murid.
Karena pengaruh firman Allah yang dahsyat, para Guru Pendidikan Agama
memohon agar dapat menyaksikan sendiri setiap langkah perubahan dari muridmurid dalam memahami dan menerapkan Alkitab di dalam kehidupan mereka.
Di sini, Anda akan menemukan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengajar
kebenaran firman Allah yang tidak berubah selamanya.
Judul Pelajaran
Ringkasan dari
Lima Kitab Taurat
Kurikulum ini
meliputi:
Bacaan Kitab
Mat. 24-25; 22:31-32; Yoh. 5:39;
Kel. 20-23; Im. 17-26;
Ul. 5:12-26
CONTOH
Sasaran Pelajaran
1.
2.
Memahami pentingnya mempelajari Perjanjian Lama
dan mengenal pengajaran utama dari Lima Kitab
Taurat
Menjadi termotivasi untuk mempelajari Alkitab dan
beroleh pemahaman bagaimana menjalankan hidup
mereka
Ayat Alkitab
Karena Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.” (Mat. 5:18)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini
Kejadian 1-10
˜
i
Kehidupan Kristen (2)
Semua pelajaran ini didasarkan pada:
(Tidak tertera di dalam Buku Aktivitas Murid)
Latar Belakang Alkitab
Sumber tambahan yang berkaitan dengan pelajaran
untuk diketahui bagi para guru dan murid.
Pemanasan
Sesuatu yang menawan perhatian
murid-murid,
agar mereka dapat memulainya.
Pemahaman Alkitab
Bimbinglah murid-murid di dalam menemukan
kebenaran firman Allah yang tidak berubah
selamanyamelalui penerapan pemahaman Alkitab
di dalam kehidupan nyata.
(Lembar Kerja Murid hanya dalam bentuk yang sederhana)
Menguji Pemahaman
Ujilah pemahaman keseluruhan
dari murid murid. Anda dapat
melakukannya dengan berbagai
cara yang berbeda. Salah satunya
adalah menanyakan suatu pertanyaan
yang berkaitan dengan apa yang mereka
telah pelajari.
Penerapan Kehidupan
Bantulah setiap murid untuk menerapkan firman Allah
di dalam kehidupan mereka sama seperti
Roh Kudus memimpin mereka.
Motivasilah murid-murid melakukan tindakan untuk
melatih apa yang mereka telah pelajari.
Bagaimana mereka melakukan tindakan itu?
Kapankah mereka melakukannya?
Renungan dan Doa
Mintalah murid-murid untuk berbagi
apa yang mereka masih ingat
setelah pelajaran berlangsung dan
akhirilah di dalam doa.
Ingatlah!!!
Sasaran dan pengajaran guru ada tertulis pada setiap pendahuluan pelajaran.
Bacaan Kitab untuk Minggu ini dan Ayat Hafalan ada tertulis pada setiap pelajaran.
Pastikan membacanya sebelum mempersiapkan dan mengajar murid-murid.
Kehidupan Kristen (2)
ii
Memahami Para Remaja
Adalah penting mengajarkan dan
memperlengkapi para remaja dengan
dasar kekuatan yang kokoh, yaitu iman
yang teguh. Sekarang ini, kita bersama
dengan angkatan yang sedang mencari
jawaban yang benar. Sekalipun mungkin
telah mengalami suka maupun duka
di dalam kehidupan atau kemerosotan
rohani, mereka tetap ingin mengetahui
siapa yang membuat suatu perbedaan
di dalam dunia ini.
Para remaja yang menjadi
percaya kepada Allah akan dianggap
tidak masuk akal, karena mereka pun
hidup di dunia yang penuh dengan
kekerasan terhadap hukum-hukum
Allah. Sebagai akibat dari hal ini adalah
timbulnya wabah penyakit, kerusaksan
lingkungan dan kekerasan rumah tangga.
Oleh karena itu, mereka diperhadapkan
dengan keputusan-keputusan penting
setiap harinya. Apa yang mereka
putuskan dapat mempengaruhi nilai-nilai
Kehidupan, iman, pendidikan, pilihan
dalam berteman, pekerjaan, pernikahan
dan kehidupan bergereja. Selain itu, para
remaja mungkin berjuang menghadapi
tekanan dari teman sebaya, gaya hidup,
penyalahgunaan, persoalan keluarga,
sebagaimana pula dengan jati diri.
Dengan kata lain, mereka diombangambingkan oleh perubahan, entahkah
secara rohani, perasaan, sosial maupun
jasmani.
iii
Kehidupan Kristen (2)
Para
remaja
membutuhkan
sesuatu dan seseorang bagi mereka untuk
disandari, apapun yang dianggap layak
untuk menjadi pegangan hidup mereka.
Lalu, tugas kita adalah membimbing
para remaja untuk menyaksikan kuasa
Allah di dalam dunia yang selalu
berubah ini. Sangat mengherankan,
para remaja ingin menjadi ‘rohani’.
sekalipun seluruh masyarakat berada di
sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka
perlu mendengarkan banyak kesaksian
pribadi dan kebenaran Alkitab mengenai
bagaimana kasih Allah telah menyentuh
kehidupan orang lain serta pengharapan
apa saja yang dimiliki, sekalipun kita
hidup di dunia yang sering kali tidak
berperikemanusiaan. Bagaimana kita
dapat meneguhkan iman mereka di
dalam Tuhan, yang mengasihi dan
peduli kepada mereka lebih daripada
siapapun juga?
Beberapa Keinginan Para Remaja (1)
1. Mengasihi dan Diterima
Para remaja memiliki suatu keinginan
yang besar untuk diterima oleh temanteman sebayanya dan memperhatikan
apa yang orang lain pikirkan mengenai
diri mereka. Mereka kuatir mengenai
bagaimana orang lain memperhatikan
mereka secara jasmani (penampilan:
terlalu tinggi, terlalu pendek, terlalu
gemuk, terlalu kurus, pemahaman
mengenai seks) dan secara mental
(kepandaian: terlalu pandai atau terlalu
bodoh). Mereka pun memperhatikan
para teman, guru, olahragawan, personal
media sebagai contoh bagi diri mereka.
Oleh karena itu, cara guru menyatakan
iman dan keyakinan akan menjadi saksi
yang positif bagi diri mereka.
2. Menjalin hubungan dengan Allah atau Mencari Keyakinan
Iman
3.
Merasakan Pengalaman Pribadi Bersama dengan Allah
Dalam kehidupan mereka sampai saat
ini, para remaja mungkin masih belum
memiliki banyak pengalaman pribadi
bersama dengan Allah. Kehidupan
ibadah mereka sepertinya telah teratur
berjalan dengan menghadiri kebaktian
di gereja ataupun di kelas dan berdoa
sebelum tidur. Sekalipun keteraturan
ini baik, tetapi masih belum cukup.
Sekarang, saatnya memotivasi mereka
untuk berdoa secara tekun, sehingga
dapat menyadari peran Allah dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Bagikan
beberapa kesaksian pribadi yang
akan menyentuh hati mereka. Dengan
demikian, mereka akan mulai melihat
Allah sebagai sahabat, penghibur dan
penasihat pribadi bagi diri mereka.
Pada usia seperti ini, para remaja
tidak lagi akan datang ke gereja
hanya disebabkan orangtua menyuruh
mereka melakukannya. Mereka mulai
mengembangkan hubungan pribadi
dengan Yesus Kristus. Sekalipun
kemampuan berpikir para remaja akan
menyebabkan mereka mempertanyakan
apa peranan Allah dan Alkitab di dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi penting
bagi Guru Pendidikan Agama senantiasa
menantang mereka untuk menyediakan
waktu dalam berdoa dan beribadah di
luar kelas dan gereja, sehingga dapat
membangun iman mereka sendiri.
Sasaran kerohanian mereka adalah
menemukan makna dan tujuan hidup
mereka melalui Yesus Kristus.
Kehidupan Kristen (2)
iv
Beberapa Keinginan Para Remaja
kemampuan untuk membiarkan mereka mengetahui kelayakan diri mereka.
Para remaja menghormati orangtua dan
orang dewasa lainnya secara konsisiten.
Ketika mereka membuat keputusan
sendiri dan belajar dari kesalahan, hal
itu akan membuat mereka menemukan
jati dirinya sendiri dan apa yang diyakininya. Ketika melakukannya, mereka pun
dapat menjadi setia terhadap keyakinan
dan nilai-nilai kehidupan mereka.
4.
4.
5.
Memahami Tujuan Hidup yang Sesungguhnya
Para remaja ingin mengetahui siapa
sesungguhnya diri mereka. Pada usia
kritis seperti ini, mereka mulai bertanya kepada diri sendiri, “Apakah tujuan
hidup saya?” dan “Apakah maksud dari
semuanya ini?” Seorang remaja perlu
memandang diri sendiri sebagai seseorang yang berbeda dan yang layak
untuk mencapai keberhasilan dari masa
transisi menuju masa dewasa. Keyakinan diri mereka begitu kuat, hingga
merasa perlu membuktikan diri sebagai
seseorang yang berkemampuan untuk itu. Beberapa orangtua tidak ingin
membiarkan anak-anak mereka pergi
seorang diri hingga menjadi berlebihan,
karena merasa kuatir akan adanya ancaman perkembangan diri dari anakanak mereka. Sebagai akibatnya, para
remaja akhirnya memberontak kepada
orangtua. Sebagai Guru Pendidikan
Agama, kita perlu menunjukkan dukungan dan motivasi serta memberikan
nasihat yang membantu mereka. Kita
pun perlu meneguhkan talenta dan
v
Kehidupan Kristen (2)
Kemurnian dan Kekudusan
Mungkin karena usia yang masih muda
dan kurang begitu berpengalaman di
dalam dunia yang nyata ini, para remaja
sering kali merasa bahwa mereka dapat mengatasi segala sesuatunya, bila
berusaha dengan cukup keras. “Saya
dapat mengatasinya,” demikianlah pikir
mereka. “Itu boleh saja terjadi kepada
diri mereka, tetapi tidak akan terjadi kepada diri saya!” Di satu sisi adalah positif
memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Bagaimanapun, ketika menghadapi
banyak perncobaan yang sesungguhnya, mereka mungkin belum siap untuk
menghadapi semuanya dengan ‘kepala
dingin’. Sekalipun tidak perlu memberitahukan mereka dengan cerita-cerita
dari banyak orang yang telah gagal untuk tetap murni dan kudus, kita tetap
perlu membiarkan mereka memahami
kenyataan dan kesulitan-kesulitan itu.
Tantanglah mereka untuk berpikir mengenai apa yang penting bagi diri mereka
dan motivasilah agar tetap teguh kepada
apa yang mereka yakini.
Bagaimana Saya Berkomunikasi
Secara Tepat Guna kepada Murid-Murid?
1. Sambutlah setiap murid pada tiap-tiap bagian pelajaran
Sambutan yang bersahabat dan yang ramah menyatakan perhatian yang sepenuhnya.
Ungkapan seperti “bagaimana keadaan kamu?” dapat menyatakan perhatian yang
tulus. Ungkapan seperti “luar biasa bertemu dengan kamu!” dapat mengubah harihari dari seseorang. Sambutan kita hanya memerlukan waktu sekitar 30-40 detik,
tetapi murid-murid akan begitu merasakan bahwa kita benar-benar peduli kepada
mereka.
2.
Kirimlah sebuah kartu/email atauhubungilah melalui telepon untuk mengetahui seseorang sedang melakukan hal apa
Dengan mengatakan, “Saya takjub bagaimana kamu dapat melakukannya”, akan
membuat suatu perbedaan yang menonjol di dalam kehidupan seseorang. Sekalipun
perbuatan ini hanya memerlukan waktu 4-5 menit dan harga yang tidak seberapa dari
selembar kartu, tetapi akan membuat hari-hari para remaja bersemangat kembali.
3.
Undanglah setiap murid ke ru-
mah dalam acara persekutuan
atau kejadian istimewa lainnya
Kenangan terindah kita dari melayani
Tuhan dihasilkan melalui persekutuan
atau kejadian istimewa lainnya.
Setiap persekutuan akan memberikan
suatu kesempatan yang baru untuk
menunjukkan rasa simpati dan empati
kepada seseorang.
4.
Berdoalah bersama dengan mereka
Para remaja perlu mengetahui bahwa para guru ternyata mendoakan mereka
dengan tekun. Sekalipun mereka mungkin begitu sibuk dengan aktivitas belajar,
kita hendaknya senantiasa mengingatkan bahwa berdoa bersama pada saat-saat
tertentu itu merupakan satu-satunya cara untuk memohon hikmat dan kekuatan dari
Allah.
Kehidupan Kristen (2)
vi
Membangun Persahabatan Bersama
dengan Murid-Murid
Pada abad 21 ini, hampir
semua remaja berkomunikasi melalui
email setiap harinya. Dengan bantuan
internet, banyak orang menemukan
cara yang luar biasa untuk tetap dapat
berkomunikasi dengan orang-orang
di sekitar mereka yang tidak dapat
berbicara langsung dan dengan orangorang yang tinggalnya berjauhan.
Sebagai
Guru
Pendidikan
Agama, penggunaan email untuk
menjangkau murid-murid merupakan
cara yang indah di dalam membangun
persahabatan.
Sejak mengetahui murid-murid dapat
mengirimkan email yang sedikit lebih
mendalam daripada sekedar katakata sambutan atau pujian, Anda
mungkin dapat ajukan pertanyaan
yang merangsang pikiran murid-murid
mengenai apa yang sedang terjadi di
dunia saat ini, apa yang mereka yakini,
bagaimana hubungan mereka dengan
keluarga atau mungkin mulailah dengan
suatu pertanyaan yang pribadi mengenai
hubungan mereka dengan Allah.
Fakta
menunjukkan
bahwa
murid-murid merasa senang bila
menemukan email di mailbox mereka,
sekalipun Anda dan mereka jarang
berkomunikasi. Setidaknya, pikirkan
vii
Kehidupan Kristen (2)
email apa yang dapat memotivasi muridmurid agar mengetahui bahwa mereka
berada di dalam pikiran Anda atau
mengetahui bahwa Anda mengharapkan
mereka berhasil di dalam ujian atau
aktivitas olahraga. Bahkan Anda dapat
membuat hari-hari mereka penuh
semangat dengan memberikan pujian
atau motivasi tertulis di dalamnya.
Untuk menjangkau murid-murid
secara tepat guna melalui email, tulislah
pesan Anda secara singkat (cukup satu
paragraf atau satu kalimat). Hidup di
dalam masyarakat yang serba cepat
ini, tidak banyak dari antara kita yang
ingin memeriksa sebuah email yang
panjang isinya. Begitu pula penting
untuk menjawab pesan dalam waktu 1-2
hari. Murid-murid mencari Anda untuk
memperoleh dukungan dan bimbingan.
Anda
akan
segera
kehilangan
kepercayaan dari mereka, bila tidak ada
balasan dari Anda selama satu minggu
ke depan.
Tetap usahakan menggunakan
nada kalimat yang ramah di dalam
menulis email Anda. Biarkan mereka
mengetahui bahwa Anda selalu berada
di dekat mereka, terutama ketika salah
seorang murid sedang sakit jasmani
atau lemah rohani. Kutiplah sebagian
ayat Alkitab dan gunakan humor
secara bebas. Para remaja tidak akan
menanggapi secara positif kepada guruguru yang selalu menyalahkan. Tetaplah
berada di sana dan jadilah teladan.
Email adalah alat komunikasi
yang luar biasa dengan murid-murid.
Kiranya Allah meneguhkan iman muridmurid dan menanamkan pemahaman
akan firman-Nya kepada mereka.
Bagaimana Membuat Murid-Murid
Tetap Termotivasi dan Tertarik?
Kamu dapat menggunakan...
1. Permainan
2. Video klip
3. Diskusi untuk menemukan solusi
atau gagasan lainnya
4. Poster
5. Pertanyaan yang menarik atau
topik-topik yang hangat
6. Kesaksian atau pujian yang
menyentuh hati
7. Saat-saat perenungan untuk
mengintrospeksi diri
8. Kesetiaan dan kerajinan
Ketika membawakan pelajaran,
kamu dapat menggunakan...
1. Suatu gaya dari seorang guru ketika mengajar murid-murid
2. Suatu penggalian Alkitab yang mendalam
3. Suatu tulisan singkat yang menarik perhatian murid-murid
4. suatu film yang bermakna dalam dan yang berkaitan dengan topik pelajaran
Guru dapat menguji pemahaman murid-murid dengan...
1. Meminta murid-murid untuk berbagi apa yang mereka telah pelajari
2. Menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pemahaman Alkitab
3. Meminta murid-murid untuk menemukan moral yang baik selama pelajaran
4. Menanyakan siapa tokoh yang murid-murid ingin jadikan bagian dari kehidupan
mereka
5. Meminta murid-murid untuk menerapkan pemahaman Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari
Kehidupan Kristen (2)
viii
Lomba Ayat Hafalan
Apakah Anda mengetahui bahwa
dengan
bersama-sama
menghafal
Ayat Hafalan di dalam kelas, dapat
memberikan saat yang paling baik dalam
mengajarkan firman Allah? Kebanyakan
orang beranggapan bahwa murid-murid
kelas Remaja telah mengetahui banyak
mengenai ayat-ayat dalam Alkitab.
Bagaimanapun, anggapan itu tidaklah
benar. Oleh karena itu, kita sebagai
Guru Pendidikan Agama haruslah
lebih menekankan bagian pelajaran
ini daripada yang lainnya. Mengapa?
Karena dengan mengingat ayat Alkitab
dapat membantu murid-murid bertahan
menghadapi
pencobaan
dan
membangun iman yang lebih teguh.
Pastikan bahwa ini merupakan
hal yang melibatkan para guru dan
murid. Tantanglah murid-murid untuk
dapat mengingat Ayat Hafalan bersama
dengan Anda setiap minggunya. Adalah
gagasan yang positif, bila Anda dan
murid-murid dapat mengucapkan ketiga
belas Ayat Hafalan pada akhir kwartal.
Ini merupakan cara yang luar biasa
untuk memotivasi Anda dan muridmurid. Mungkin Anda dapat menantang
murid-murid dengan sebuah lomba.
Buatlah lomba itu sebagai tantangan
yang nyata dan lihatlah siapa yang
dapat mengucapkan Ayat Hafalan paling
banyak pada perlombaan itu. Anda
dapat memberikan apapun macam
penghargaan kepada murid-murid yang
menang.
Karena perlu mengulang Ayat
Hafalan dari minggu ke minggu, Anda
dapat menghabiskan waktu lebih
banyak
untuk
membicarakannya
bersama murid-murid. Biarkan firman
Allah itu mempengaruhi kehidupan
ix
Kehidupan Kristen (2)
pribadi murid-murid dan menjadi
bagian dari kehidupan mereka. Setelah
suatu periode waktu tertentu, Anda
pasti akan melihat kehidupan muridmurid bertumbuh seperti yang Allah
kehendaki. Intinya adalah bila muridmurid mendapati Anda sedang serius
dalam menghafal Ayat Alkitab, mereka
pun akan melihatnya sebagai suatu
cara yang penting untuk bertumbuh
lebih menyerupai Yesus Kristus.
Kiranya Allah senantiasa meneguhkan
semangat pelayanan kita kepada muridmurid.
Bacaan Kitab untuk Minggu ini
1. Amsal 1-3
2. Amsal 4-6
3. Amsal 7-9
4. Amsal 10-12
5. Amsal 13-15
6. Amsal 16-18
7. Amsal 19-21
8. Amsal 22-24
9. Amsal 25-27
10. Amsal 28-30
11. Amsal 31
Pengkhotbah 2
12. Pengkhotbah
3-5
Ayat Hafalan untuk
Bulan Januari, Februari dan Maret
1.
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.” (1 Tes. 5:16-18)
2.
“Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat
ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di
dunia.” (Flp. 2:15)
3.
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan
diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Kor. 13:4-8)
4.
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibr. 12:14)
5.
“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej. 2:23)
6.
“Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab
nama itu indah!” (Mzm. 135:3)
7.
“Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah
seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...dan janganlah kamu mabuk oleh
anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh.” (Ef. 5:15,18)
8.
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan
damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati
yang murni.” (2 Tim. 2:22)
9.
“Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil
adalah untuk selama-lamanya.” (Mzm. 119:160)
Kehidupan Kristen (2)
x
Ayat Hafalan untuk
Bulan Januari, Februari dan Maret
10. “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.”
(Rm. 8:5)
11. “Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim. 6:10)
12. “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan
kepada Iblis.” (Ef. 4:26-27)
xi
Kehidupan Kristen (2)
Halaman Kosong
Kehidupan Kristen (2)
xii
Persoalan Kerohanian
Sasaran
Dengan gaya hidup sibuk yang
sebagian besar orang miliki
sekarang ini, kita seringkali
mendapati diri sendiri
tidak memiliki waktu untuk
menenangkan jiwa dan tidak
memiliki kualitas waktu yang
baik untuk membaca Alkitab
dan berkomunikasi dengan
Allah. Doa-doa kita seringkali
dipanjatkan secara singkat dan
bersifat ritual saja. Pembacaan
Alkitabpun menjadi seperti
sebuah tugas yang rutin,
bahkan kadang terlewatkan.
Dalam semuanya ini, kita
tidak menyadari bahwa kunci
untuk memiliki penguasaan
diri atas hidup adalah
dengan bersandarkan pada
pertolongan dan anugerah
Allah. “Sebab beginilah firman
Tuhan Allah, Yang Mahakudus,
Allah Israel: Dengan bertobat
dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal
tenang dan percaya terletak
kekuatanmu”
(Yes. 30:15).
Pelajaran-pelajaran
pada bagian ini akan menjadi
pengingat bagi para Guru
Pendidikan Agama dan
murid mengenai pentingnya
memelihara kehidupan rohani
yang sehat di tengah segala
hal lainnya yang kita harus
lakukan.
Prioritas Kita
“Pikirkanlah perkara yang di atas,
bukan yang di bumi”
(Kolose 3:2)
xiii
Kehidupan Kristen (2)
Bagian # 1
Renungan Bagi Para Guru
Manusia adalah makhluk
yang sangat terbatas. Baik
secara pikiran maupun tubuh,
kita dibatasi dalam banyak
hal. Oleh karena itu, mustahil
untuk melakukan semua
hal yang kita ingin lakukan
dengan kapasitas tenaga
fisik, intelektual dan emosi
yang terbatas. Keterbatasan
ini ditambah pula dengan
jumlah waktu yang kita
miliki. Mengetahui cara
untuk memberikan prioritas
merupakan pelajaran penting
yang harus dipelajari, agar
dapat menyelesaikan apa
yang kita harus lakukan. Hidup
di masyarakat yang modern
dipadati dengan berbagai
aktivitas dan komitmen.
Ada begitu banyak hal yang
harus dilakukan – pekerjaan,
keluarga, teman, gereja.
Sebagai umat Kristen, kita
harus menyadari bahwa di
tengah gaya hidup yang sibuk,
seringkali mudah untuk tidak
menjalin hubungan dengan
Allah, karena mengejar
komitmen lainnya. Semua
itu karena dengan Tuhan,
jarang ada batas waktu untuk
bertemu, sehingga mudah
sekali mengesampingkan
berbagai perkara rohani. Oleh
karena itu, sangatlah penting
menyediakan tempat bagi
pengejaran-pengejaran rohani
dalam hidup kita, karena itu
tidak tergantikan.
pelajaran
Terlalu Sibuk untuk Berdoa
1
Bacaan Kitab
Mzm. 103:1-22; Yes. 59:1-3; Mzm. 66:18; Bil. 11:1-35; Mat. 26:36-44; 7:7
Sasaran Pelajaran
1. Membantu murid-murid untuk bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan
2. Memotivasi murid-murid untuk mengembangkan gaya hidup doa (P –
praise [memuji], R – repent [bertobat], A – ask [memohon], Y – yield
[mendapat])
3. Membantu murid-murid mengatur hari-hari mereka, agar dapat
meluangkan waktu bersama dengan Tuhan
Ayat Alkitab
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.” (1 Tes. 5:16-18)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 1-3
Latar Belakang Alkitab
Sejak awal penciptaan, umat Allah telah memanjatkan doa-doa mereka
kepada-Nya. Setelah air bah, Nuh mempersembahkan korban bakaran dari setiap
burung dan binatang yang tidak haram kepada Allah (Kej. 8: 20-21). Kita mengetahui
pula bahwa Abraham, Ishak dan Yakubpun mempersembahkan korban bakaran
kepada Allah. Ini merupakan bentuk dari berdoa kepada Allah. Pada zaman Musa,
Allah memberikan petunjuk bagaimana cara membangun Kemah Suci. Itu menjadi
tempat ibadah, sekaligus tempat umat Allah dapat datang dan mempersembahkan
korban kepada-Nya. Imam Besar pun akan masuk ke Ruang Maha Kudus satu
kali dalam setahun untuk mempersembahkan korban penebusan bagi mereka.
Persembahan dan korban merupakan cara umat untuk menjangkau Allah. Tentu
saja, Allah mendengar seruan semua orang yang berpaling kepada-Nya. Sebagai
contoh, saat Hagar putus asa karena Ismael, anaknya, hampir mati, ia duduk dan
menangis, Allahpun mendengar tangisannya (Kej. 21:8-21). Pada masa selanjutnya,
umat Allah selalu mengarah kepada Allah di dalam berbagai bentuk doa. Ada banyak
mazmur yang sebenarnya merupakan doa-doa dari pemazmur itu sendiri.
Kehidupan Kristen (2)
1
Pada masa Perjanjian Baru, saat Tuhan Yesus mati di kayu salib, tabir yang
memisahkan Ruang Maha Kudus dengan Ruang Kudus terbelah menjadi dua (Mat.
27:51). Ini melambangkan bahwa sebuah jalan yang baru dan yang hidup telah
dibukakan bagi kita, sehingga sekarang kita dapat mendekat kepada Allah secara
langsung. Karena Tuhan Yesus adalah tabir yang telah terkoyak, sehingga kita
dapat diperdamaikan dengan Allah (Ibr. 10:19-22). Hari ini, kita haruslah menghargai
kesempatan yang indah ini untuk dapat datang langsung ke hadirat Tuhan dan haruslah
pula senantiasa berpaling dan bersandar kepada-Nya melalui doa. Sesungguhnya,
inilah janji Allah, bahwa biia kita menyerahkan semuanya kepada Allah, kita akan
memiliki damai sejahtera. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:6-7).
Pemanasan
Pernahkah kalian dalam hidup mengalami saat-saat yang terlalu lemah
secara rohani untuk berdoa? Bagaimana perasaan kalian saat itu? Apakah kalian
merasakan bahwa dalam segala sesuatu yang dilakukan, merasakan ketidakyakinan
akan perkenanan atau pimpinan dari pada Allah, hanya karena belum bertanya
kepada-Nya? Apakah kalian merasakan tidak memiliki kekuatan untuk bersinar bagiNya, untuk memberitakan Injil atau melihat kuasa-Nya dalam pekerjaan kudus di
gereja, tempat kalian ikut berpartisipasi di dalamnya?
Banyak yang membandingkan doa dengan nafas hidup orang Kristen. Orang
Kristen yang tidak berdoa kepada Allah, yang tidak berkomunikasi kepada-Nya
dan yang tidak mendengarkan suara-Nya adalah orang Kristen yang tidak hidup di
dalam Dia. Ia boleh mengaku sebagai orang Kristen, tetapi cara menjalani hidupnya,
keputusan yang diambilnya dan semua hal lain dalam hidupnya adalah tidak terkait
dengan Allah. Jadi, bagaimana ia dapat menyebut dirinya sebagai orang Kristen?
Hari ini, kita akan mempelajari topik penting ini. Kiranya Allah memimpin agar
kita memiliki sudut pandang yang baru mengenai peranan doa dalam kehidupan
kita.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Doa Musa yang Sunguh-Sungguh
Alkitab dipenuhi dengan teladan dari para pendoa. Dapatkah kalian
menyebutkan beberapa di antaranya? Menurut kalian, mengapa mereka adalah
para pendoa yang luar biasa? Dengan cara apakah doa-doa mereka begitu penuh
kuasa? (Biarkan murid-murid yang menanggapinya.)
Hari ini, kita akan mengamati dua dari doa-doa Musa. Musa senantiasa
berkomunikasi dengan Allah. Demikianlah firman Allah kepada Musa, “Jika di antara
kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam
2
Kehidupan Kristen (2)
penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hambaKu Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku
berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki?” (Bil. 12:6-8). Sungguh
Musa adalah seorang yang sangat istimewa di hadirat Allah. Alasan utamanya adalah
karena dia adalah seorang yang senantiasa berdoa dengan sungguh-sungguh dan
berkomunikasi lama kepada Allah. Dari teladan kehidupan doa Musa, kita dapat
melihat bahwa doa sungguh membuat perbedaan dalam hubungan antara seseorang
dengan Allah.
Bacalah beberapa referensi Alkitabiah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
A. Allah Menampakkan Diri-Nya kepada Musa (Kel. 33:15-23)
a. Ayat.15 dan 16 – Untuk siapakah dan apakah yang Musa doakan? Apakah
yang dikatakan mengenai karakternya?
Musa berdoa agar Allah mau menyertai umat Israel dalam perjalanan mereka
masuk ke Tanah Kanaan. Allah telah berfirman bahwa umat Israel adalah bangsa
yang tegar tengkuk dan tidak akan menyertai mereka. Di sini, kita dapat melihat
bahwa Musa adalah seorang yang memiliki hubungan yang begitu eratnya
dengan Allah, karena ia cukup mengenal Allah untuk percaya pada kasih dan
belas kasihan-Nya, bahkan hingga berunding dengan-Nya.
b. Ayat 17 – Menurut kalian, apakah maksudnya mendapat kasih karunia di
hadapan Allah dan Allah mengenal kita?
Mendapat kasih karunia di hadapan Allah dapat meliputi hal-hal berikut:
– Berkat-berkat Allah menyertai kita
– Allah berkenan kepada kita dan mau mendengarkan doa-doa kita
– Allah mendengarkan doa-doa kita dan berbelas kasih kepada kita
Allah mengenal kita dapat meliputi hal-hal berikut:
– Kita begitu eratnya kepada Allah, dengan ketaatan dan interaksi kita yang
tetap dengan Dia, sehingga Allah menjadi seperti seorang sahabat yang
karib.
– Allah berkenan kepada kita dan memberi perhatian khusus kepada kita dan
semua aspek kehidupan kita.
c. Ayat 18 – Apakah yang Musa pohonkan? Menurut kalian, apakah Musa
terlalu arogan untuk memohon sesuatu yang (hampir) mustahil seperti itu?
Apakah yang dikatakan Musa mengenai hubungannya dengan Tuhan?
Musa memohon untuk melihat kemuliaan Allah, memandang Allah muka dengan
muka (lihatlah ayat 20). Tampaknya hal ini seperti sikap yang arogan atau bahkan
permohonan yang beresiko, karena tidak seorangpun yang dapat melihat Allah
muka dengan muka dan tetap hidup. Tetapi, Musa adalah seorang yang sungguh
beriman, karena dia telah mengalami Allah di dalam suatu hubungan yang begitu
akrabnya. Musa merasa cukup dekat dengan Allah untuk memohon berkat
seperti itu. Permohonan itu pun menunjukkan bahwa Musa mencari Allah.
d. Ayat 19-23 – Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri, apakah tepatnya
yang telah terjadi di sini. Melalui kejadian ini, apakah yang dikatakan
kepada kita mengenai status Musa di hadapan Allah? Adakah orang lain di
dalam Alkitab yang memiliki pengalaman yang serupa dengan Musa?
Kehidupan Kristen (2)
3
Allah memberitahukan Musa bahwa tidak seorangpun yang dapat memandang
wajah-Nya dan tetap hidup. Tetapi, Allah mengabulkan permohonannya dengan
cara tertentu. Allah berjalan melewati Musa, sehingga Musa hanya dapat melihat
belakang-Nya dan bukan wajah-Nya. Tetapi Allah menempatkan Musa terlebih
dahulu di lekuk sebuah gunung dan memakai tangan-Nya untuk menudungi
Musa. Kita dapat melihat betapa Allah menghargai dan mengasihi Musa.
Sepanjang yang kita ketahui, di dalam Alkitab tidak ada lagi orang yang
dapat datang sedekat itu untuk melihat Allah. Allah sering menampakkan diri
dalam berbagai rupa ketika Dia dilihat oleh para hamba-Nya. Sebagai contoh
dalam Kejadian 17, Allah menampakkan diri kepada Abraham, tetapi kita
tidak diberitahukan apakah Abraham sungguh-sungguh melihat Allah muka
berhadapan dengan muka. Elia pun melihat Allah dalam bunyi angin sepoisepoi basa (1 Raj. 19:12).
e. Apakah kalian melihat Allah di dalam doa-doa kalian? Bahkan bila tidak
sungguh-sungguh melihat Allah di dalam doa-doa kalian seperti Musa,
apakah itu merupakan pengalaman yang serupa?
Melihat Allah di dalam doa berarti doa-doa kalian dijawab. Doa-doa kita yang
dijawab oleh Allah BUKAN berarti semua permohonan kita terwujud. Tetapi
itu berarti kita lebih banyak belajar mengenai jalan-jalan Allah, bahwa Dia
memberikan kita sesuai dengan kebutuhan kita dan hikmat-Nya, bukan sesuai
dengan keinginan kita. Melihat Tuhan di dalam doa berarti pula kita mengalami
sukacita, damai sejahtera dan penghiburan, sehingga dapat menghadapi
berbagai persoalan kehidupan dengan sudut pandang yang berbeda, yang
sesuai dengan pengajaran Allah.
f. Bagaimana seseorang dapat mengalami ‘melihat Allah muka berhadapan
dengan muka’ di dalam doanya?
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Mat. 7:7). Bila kita mencari Allah,
kita akan pasti menemukan-Nya. Kadang, ketika kita merasa bingung dan
lemah, cara terbaik untuk bersekutu kembali dengan Allah adalah dengan pergi
ke gereja dan menerima firman-Nya melalui khotbah-khotbah dan pemahaman
Alkitab. Kita pun dapat berinteraksi dengan saudara-saudari seiman. Dari situ,
kita akan memperoleh kembali kekuatan untuk berdoa dan melalui doa, kita
dapat lebih dekat kepada-Nya.
B. Wajah Musa yang Bercahaya (Kel. 34:27-35)
a. Ayat 28 dan 29 – Di manakah Musa? Apakah yang sedang ia lakukan?
Musa naik ke Gunung Sinai, menerima Sepuluh Perintah lagi, yang ditulisi Allah
pada loh-loh batu yang baru. (Loh-loh batu pertama yang berisi Sepuluh Perintah
telah dihancurkan Musa dengan melemparkannya ke tanah saat menyaksikan
bagaimana umat Israel telah membuat patung lembu emas bagi diri mereka
sendiri di Gunung Sinai. Lihatlah Keluaran 32:19.)
b. Ayat 29-35 – Selama berapa harikah Musa naik ke atas gunung, seorang
diri dengan Allah? Berkaitan dengan doa, apakah pengajarannya bagi kita
sekarang ini?
Musa naik ke atas gunung selama empat puluh hari empat puluh malam.
Pengajaran bagi kita sekarang ini adalah bahwa doa-doa kita janganlah
4
Kehidupan Kristen (2)
tergesa-gesa. Kita tidak dapat berkomunikasi dengan benar dengan siapapun,
bila tergesa-gesa dan hanya memiliki beberapa menit untuk orang itu. Demikian
pula dengan doa. Kita haruslah menyiapkan hati dan berkomunikasi kepada
Allah dengan sungguh.
c. Menurut kalian, mengapa wajah Musa bercahaya saat ia turun dari
gunung?
Musa begitu dekatnya dengan Allah hingga wajahnya bercahaya. Kita belajar
mengenai perilaku dan perkataan dari seseorang yang dengannya banyak
menghabiskan waktu. Bila kita selalu dekat kepada Allah, kita dapat menjadi
saleh sama seperti Musa, dengan kemuliaan Allah yang terpancar dari wajah
kita. Dan, kita dapat bersinar bagi Dia ketika berinteraksi dengan orang lain yang
berada di sekitar kita.
d. Apakah kalian mengenal orang lain yang suka berdoa? Apakah kalian
melihat wajah mereka bercahaya seperti Musa?
(Murid-murid yang menjawabnya.)
e. Bagaimana perwujudan dari ‘wajah yang bercahaya’ di dalam kehidupan
umat Kristen sehari-hari sekarang ini?
Orang yang memiliki ‘wajah yang bercahaya’ akan menunjukkan sifat-sifat Allah
seperti lemah lembut, baik, damai sejahtera, kasih dan lain sebagainya. Ini
tampak dari perkataan dan perbuatannya terhadap orang lain.
Bagian # 2 – P-R-A-Y (DOA)
Apakah kadang kalian merasakan bahwa diri kalian tidak memiliki banyak
hal yang harus dikomunikasikan kepada Allah di dalam doa? Sekalipun tidak benar
bahwa seseorang tidak memiliki apa-apa yang harus dikomunikasikan kepada Allah
(bandingkan saja bagaimana kalian dapat melakukan chatting bersama dengan
teman selama berjam-jam!), tetapi adalah benar bahwa banyak orang seringkali
begitu lemah rohani, sehingga mereka tidak mendisplinkan diri untuk berdoa. Tetapi,
ketika lemah rohanilah, kita justru perlu berkomunikasi kepada Allah.
Hari ini, kita akan merenungkan ‘PRAY’ (doa) sebagai sebuah singkatan kata
yang akan membantu merenungkan hal-hal yang harus didoakan kepada Allah. Kita
akan mempelajari empat huruf dari kata ‘PRAY’ dan lihatlah apa yang Alkitab katakan
mengenai empat huruf itu. Setelah itu, kalian dapat mengemukakan pemikiran sendiri
mengenai singkatan kata dari P-R-A-Y itu!
A. P – Praise (Memuji)
a. Ada banyak hal dalam kehidupan yang kita dapat ucapkan syukur kepada
Allah dan memuji Dia. Murid-murid sebaiknya membaca seluruh Mazmur
103, yang adalah mazmur pengucapan syukur.
i. Sebutkan semua hal yang pemazmur pujikan bagi Tuhan.
(mengampuni dosa-dosanya, menyembuhkan penyakitnya, menebus
nyawanya/menyelamatkan hidupnya, baik secara jasmani maupun rohani,
memenuhi hidupnya dengan kasih dan kemurahan, memenuhi hidupnya
dengan hal-hal yang baik, memberikan dia kekuatan)
Kehidupan Kristen (2)
5
ii. Apakah kalian melihat persamaan atau relevansi dari hal-hal ini dalam
kehidupan zaman modern sekarang ini? Untuk setiap hal yang kalian
daftarkan, carilah satu contoh pada zaman modern sekarang yang sesuai.
(Murid-murid yang menjawabnya.)
b. Seperti yang dikatakan Ayat Hafalan dalam pelajaran ini, kita haruslah
mengucap syukur dalam segala hal. Apakah mungkin memuji Allah,
bahkan ketika tampak tidak ada alasan untuk mengucap syukur kepadaNya? Marilah kita melihat syair pada Kidung Rohani # 394 untuk membantu
menjawab pertanyaan ini.
i. Apakah yang kidung ini katakan mengenai hal-hal yang harus disyukuri dari
Allah?
(Dalam kidung ini, kita diajarkan untuk mengucap syukur atas:
– Sang Penebus, Tuhan Yesus, yang telah menyelamatkan/menebus kita
– Semua yang Allah telah sediakan bagi kita
– Masa yang indah maupun susah
– Yesus Kristus yang tinggal di dalam jiwa kita
– Musim kemarau yang menyenangkan maupun musim hujan yang suram
– Masa-masa yang sukar dan air mata kita yang sekarang telah berlalu
– Damai di dalam jiwa kita
– Doa-doa yang terjawab maupun yang tidak terjawab (untuk alasan yang kebaikan kita)
– Masa-masa sulit yang Tuhan sediakan
– Susah maupun senang
– Penghiburan saat putus asa
– Anugerah dan kasih-Nya
– Bunga mawar yang berduri (tidak ada yang sempurna di dunia ini)
– Rumah, keluarga
– Pengharapan
– Sukacita maupun dukacita
– Kedamaian surgawi dan pengharapan akan surga dan kekekalan
Pujian ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan, ada banyak masa
yang sukar, tetapi pada masa-masa itu, kita memiliki rahmat Tuhan. Yang
terpenting, kita memiliki damai sejahtera di dalam hati. Kita pun memiliki
pengharapan akan keselamatan dan itulah yang terpenting.)
ii. Menurut kalian, apakah sulit untuk mengucapkan syukur atas beberapa hal
yang terdaftar di kidung pujian itu? Mengapa? Atau mengapa tidak? (Muridmurid yang menjawabnya.)
B. R – Repent (Bertobat)
Pertobatan merupakan prasyarat dari doa yang efektif. Artinya bahwa agar
doa-doa dijawab oleh Allah, kita haruslah bertobat atas semua dosa pribadi terlebih
dahulu. Marilah kita melihat apa yang dikatakan ayat Alkitab berikut ini mengenai
hubungan antara pertobatan dengan dijawabnya doa-doa kita.
6
Kehidupan Kristen (2)
a. Simpulkan dengan kata-kata anda sendiri apa arti ayat-ayat: Yesaya 59:1-3
dan Mazmur 66:18.
(Kadang, ketika doa-doa kita tidak terjawab, itu karena kita memiliki dosa hingga
memisahkan diri kita dari pada Allah. Jadi, kita haruslah bertobat dan berbalik
dari jalan kita terlebih dahulu sebelum berharap Allah mendengarkan doa-doa
kita.)
b. Menurut kalian, mengapa pertobatan begitu penting agar doa-doa kita
dijawab?
(Ibrani 12:14 – ketika berdosa, kita tidak kudus. Oleh karena itu, kita tidak
dapat mendekati Tuhan. Maka doa-doa kita tidak dapat didengar oleh-Nya.
Ketika bertobat, Tuhan itu setia dan adil dan akan mengampuni dosa-dosa kita,
seperti yang disebutkan dalam 1 Yohanes 1:9. Lalu, dalam keadaan kudus kita
mendekati takhta kemuliaan-Nya kembali.)
C. A – Ask (Memohon)
a. Banyak dari antara kita tidak berani memohon keinginan hati pribadi
kepada Allah. Sesungguhnya, Allah adalah Bapa yang pengasih, sehingga
kita dapat menceritakann segala sesuatu kepada-Nya dengan rasa hormat.
Marilah kita melihat apa yang dikatakan ayat berikut ini kepada kita
mengenai memohon sesuatu dari Allah: Matius 7:7 dan Mazmur 37:5.
Ayat-ayat ini memberitahukan bahwa selama kita mencari Allah, Dia akan
menjawab doa-doa kita. Tetapi, kita harus mempercayakan seluruhnya ke dalam
tangan-Nya dan percaya bahwa Dia akan melakukan yang terbaik bagi kita.
b. Ketika mengetahui bahwa kita dapat memohon sesuatu dari Allah, kita
haruslah memahami bahwa Allah tidak akan memberikan semua yang
kita inginkan. Dia akan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Bacalah
ayat-ayat berikut dan simpulkan apa yang sedang ayat-ayat itu katakan:
Yakobus 4:2-3 dan Roma 8:32.
Roma 8:32 memberitahukan bahwa Allah telah menyerahkan nyawa-Nya
bagi kita, maka bukankah terlebih lagi Dia akan memberikan semua yang kita
perlukan? Bila tidak memperoleh apa yang kita perlukan, itu karena kita tidak
memohonnya, seperti yang dikatakan Yakobus kepada kita. Bila kita telah
memohon, tetapi belum menerimanya, itu mungkin karena kita menginginkan
sesuatu untuk alasan yang keliru (dan karena kita tidak sungguh-sungguh
memerlukan semuanya itu)!
c. Bacalah puisi berikut. Puisi ini mengingatkan kita mengenai pentingnya
memohon hadirat Tuhan dalam kehidupan kita setiap harinya.
Perbedaan
Aku bangun pagi-pagi dan tergesa-gesa hingga siang hari;
Banyak yang harus diselesaikan hingga tak kumiliki waktu untuk berdoa.
Banyak persoalan terjadi atas diriku dan makin beratlah setiap tugas.
“Mengapa Allah tidak menolongku?” tanya diriku.
Dia menjawab, “Engkau tidak memohonnya.”
Kehidupan Kristen (2)
7
Aku ingin melihat sukacita dan keindahan, tetapi hari-hari sukar, kelabu dan suram.
Aku bertanya mengapa Allah tidak menunjukkannya kepadaku.
Dia berkata, “Engkau tidak memohonnya.”
Aku berusaha masuk ke dalam hadirat Allah;
Aku menggunakan semua kunci.
Allah dengan lembut dan penuh kasih berkata,
“Anak-Ku, engkau tidak mengetuknya.”
Aku bangun pagi-pagi hari ini dan berhenti sejenak sebelum jalani hari itu;
Aku memiliki begitu banyak hal yang harus diselesaikan hingga harus kupergunakan
waktu untuk berdoa.
Pertanyaan:
1. Mengenai hari itu, apakah penulis puisi menginginkan sesuatu tetapi gagal
memperolehnya? (Penulis ingin memiliki hidup yang penuh sukacita dan indah.
Dia ingin tidak memiliki masalah. Dia justru ingin berada dalam hadirat Allah.)
2. Kebutuhan sehari-hari apakah yang kalian miliki atau sesuatu yang ingin dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kalian memohonnya kepada Allah?
Mengapa atau mengapa tidak?
3. “Aku memiliki begitu banyak hal yang harus diselesaikan hingga harus
kupergunakan waktu untuk berdoa.” Jelaskan reaksi kalian terhadap dua baris
terakhir dari puisi ini. Renungkan kaitannya dengan kehidupan kalian.
D. Y – Yield (Mendapat)
Hal yang sangat penting untuk diingat mengenai doa adalah bahwa kita
haruslah taat terhadap kehendak Allah. Memohon adalah kewajiban kita, tetapi
pengabulan doa sepenuhnya merupakan hak mutlak dari pada Allah. Sekarang, kita
melihat dua contoh yang berbeda mengenai permohonan doa – yang satu tidak
sesuai dengan kehendak Allah, sementara yang lainnya adalah pelajaran yang luar
biasa dalam hal ketaatan terhadap kehendak Allah.
a. Umat Israel memohon daging (Bil. 11:1–14,31–34)
i. Apakah sungut-sungut dari umat Israel?
(Mereka merindukan makanan enak saat di Mesir – ikan, mentimun dan
semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.)
ii. Mengapa mereka tidak puas dengan manna yang turun dari langit?
(Mereka makan manna setiap hari hingga menginginkan sesuatu yang lain
untuk memuaskan keinginan mereka.)
iii. Apakah Allah memenuhi keinginan mereka?
(Ya, Allah memenuhi keinginan mereka. Tetapi, doa yang terjawab bukan
berarti Allah berkenan terhadap permohonan itu. Allah memberikan apa
yang mereka inginkan, tetapi murka Allah turun atas diri mereka. Demikian
pula, kita kadang memaksakan sesuatu terjadi, tetapi itu bukan berarti kita
memiliki berkat Allah atau perkenanan-Nya.)
8
Kehidupan Kristen (2)
iv. Menurut kalian, apakah Allah berkenan dengan permohonan mereka, karena
keinginan mereka dipenuhi? Jelaskan jawaban kalian.
(Permohonan kita dipenuhi bukan berarti bahwa permohonan itu sesuai
dengan kehendak Allah. Hukuman Allah datang kepada umat Israel, bahkan
saat daging masih berada di dalam mulut mereka. Ada perbedaan antara
memaksakan sesuatu kepada Allah dengan permohonan yang sungguhsungguh sesuai dengan kehendak-Nya, yang berkenan kepada-Nya.
Dalam suatu artikel dalam Majalah Warta Sejati Edisi 50 dengan judul artikel
“Berdoa di dalam Roh” berkaitan dengan topik ini. Artikel ini pun sangat
dianjurkan untuk dibaca dan direnungkan, baik bagi para Guru Pendidikan
Agama dan para murid.)
v. Akhirnya, apakah yang terjadi dengan umat Israel yang memohon daging?
Pelajaran apakah yang kalian dapat ambil dari kejadian ini?
(Allah memukul mereka dengan tulah yang besar, sehingga orang-orang
yang sedang makan daging mati saat mereka sedang menyantapnya.
Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil adalah janganlah memaksakan
keinginan kita sendiri. Allah dapat memenuhinya, tetapi itu bukan untuk
kebaikan kita. Lebih penting berkenan kepada Allah daripada doa-doa kita
yang terjawab. Pelajaran lainnya adalah dalam mengumpulkan apa yang
kita perlukan haruslah bijak, mengetahui apa yang kita pohonkan kepada
Allah adalah benar-benar berarti – apakah permohonan itu sesuai dengan
kehendak Allah atau sebaliknya. Seringkali, kita terlalu terfokus pada
perkara-perkara dunia (seperti makanan, atau kekayaan) hingga melupakan
bahwa tujuan Allah menjadi Tuhan atas kita adalah untuk menyelamatkan
kita dan memuliakan Dia, bukannya untuk menjadikan kita kaya di dunia
atau menikmati berbagai kesenangan duniawi.)
b. Doa Yesus Kristus di Taman Getsemani (Mat. 26:36-44)
i. Ayat 37 dan 38 – Mengapa Tuhan Yesus begitu sedih dan gentar?
(Tuhan Yesus mengetahui bahwa itulah saatnya bagi Dia untuk mengalami
banyak penderitaan dan akhirnya, disalibkan di kayu salib. Sekalipun Dia
adalah Allah yang menjadi manusia, secara wujud jasmani, Dia tetap dapat
merasakan penderitaan seperti manusia lainnya.)
ii. Ayat 39 – “Cawan ini” merujuk pada hal apakah?
(Cawan mengacu pada penderitaan di kayu salib dan kematian yang akan
dialami-Nya demi kita.)
iii. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa doa Tuhan Yesus adalah salah
satu doa yang sesuai dengan kehendak Allah? (Lihatlah pula Lukas 22:43)
(Dia tidak memaksakan kehendak-Nya sendiri untuk mengambil cawan itu.
Dia menyerahkannya pada kehendak Bapa. Kita mengetahui bahwa ada
kemudian seorang malaikat diutus untuk meneguhkan-Nya.)
iv. Apakah yang terjadi setelah ketiga doa yang dipanjatkan Tuhan Yesus?
(Tuhan Yesus diteguhkan dan bertekad untuk menderita bagi kita. Dia akan
mengikuti kehendak Allah dan tidak tunduk terhadap ketakutan-Nya sendiri
sebagai seorang manusia.)
Kehidupan Kristen (2)
9
v. Teladan apakah yang Tuhan Yesus ajarkan bagi kita mengenai berdoa?
(Mengetahui kehendak Allah ketika kita berdoa dan jangan beranggapan
bahwa berdoa itu berarti Allah harus melakukan segala sesuatu sesuai
dengan cara kita.)
Menguji Pemahaman
1. Mengapa pertobatan itu penting bagi doa-doa kita?
2. Apakah benar bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita
pohonkan?
3. Dua hal penting apakah yang harus diingat mengenai berdoa?
Penerapan Kehidupan
Tangan yang Berdoa
Bagian A – Bacalah tulisan berikut, lalu diskusikan pertanyaan yang ada
Sayangku,
Ketika engkau bangun pagi ini, aku memandangimu dan berharap engkau akan
berbicara kepadaku, sekalipun hanya beberapa patah kata, memohon pendapatku
atau bersyukur atas segala hal baik yang telah terjadi dalam hidupmu kemarin.
Tetapi aku melihat engkau begitu sibuk, berusaha mencari pakaian yang
pantas untuk dikenakan. Ketika engkau berlari berkeliling rumah dalam keadaan siap,
aku tahu akan ada beberapa menit bagimu untuk berhenti sejenak dan mengatakan
halo, tetapi engkau terlalu sibuk.
Pada suatu ketika, engkau harus menanti, lima belas menit tanpa berbuat
apa-apa kecuali duduk di kursi. Lalu, aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Kukira engkau ingin berbicara denganku, tetapi engkau justru berlari ke arah telepon
dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan sebuah gosip terbaru.
Sepanjang hari, aku memperhatikanmu dengan sabar. Dengan semua kegiatanmu,
Aku beranggapan bahwa engkau akan terlalu sibuk untuk mengatakan sesuatu
kepadaku.
Aku memperhatikan bahwa sebelum makan siang engkau memandangi
sekeliling, mungkin merasa malu untuk berbicara denganku, itulah sebabnya engkau
tidak menundukkan kepalamu. Engkau melihat tiga hingga empat meja di sekitarmu
dan memperhatikan beberapa temanmu yang sedang berbicara kepada-Ku secara
singkat sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak demikian.
Baiklah. Masih ada waktu sisa dan aku berharap engkau akan berbicara
kepadaku. Kemudian, engkau pulang ke rumah dan tampaknya engkau memiliki
banyak hal yang harus dilakukan. Setelah melakukan beberapa hal, engkau
10
Kehidupan Kristen (2)
menyalakan televisi. Segala sesuatu terjadi hanyalah menghabiskan banyak waktu
setiap harinya di depan televisi, tidak memikirkan apa-apa, hanya menikmati tayangan
televisi yang ada. Aku kembali menanti dengan sabar ketika engkau menonton televisi
dan menyantap makananmu, tetapi sekali lagi, engkau tidak berbicara kepadaku.
Saatnya untuk tidur, aku mengira engkau merasa terlalu lelah. Setelah
mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau naik ke atas tempat
tidur dan langsung terlelap. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari
bahwa aku senantiasa ada untukmu. Aku memiliki kesabaran, lebih daripada yang
engkau ketahui, bahkan aku ingin mengajarkan engkau bagaimana untuk bersabar
terhadap orang lain pula. Aku begitu mengasihimu, sehingga menanti setiap hari
untuk sebuah anggukan, doa atau pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Sulit
untuk berkomunikasi satu arah.
Ya, engkau bangun pagi sekali lagi. Dan kembali, aku akan menanti, hanya
karena aku mengasihimu. Aku berharap bahwa hari ini engkau akan memberikan
sedikit waktu bagiku.
Kiranya hari ini engkau baik-baik saja.
Kekasihmu, ____________________
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Menurut kalian, siapakah penulis surat ini? Jelaskan jawaban kalian.
2. Dalam hidup kalian, berapa kalikah kalian merasa ditolak atau diabaikan?
Jelaskan bagaimana perasaan kalian saat itu. Apakah perasaan penulis surat
itu sama dengan yang pernah kalian alami?
3. Bila kalian belum dapat menebaknya, surat ini dapat dilihat sebagai surat dari
Allah kepada anak-anak-Nya, yang seringkali lalai untuk berdoa. Apakah kalian
melihat persamaannya dengan hidup kalian, yang adakalanya kalian pun gagal
dalam banyak kesempatan untuk berbicara kepada Allah?
4. Tuliskan rutinitas dalam hidup kalian, dari saat bangun pagi hingga pergi tidur
pada malam harinya. Catatlah hal-hal pada hari ketika kalian memanjatkan doadoa ke hadirat Allah.
5. Bagikan rutinitas harian kalian kepada teman dalam satu kelas. Teman itu
akan memberikan saran kepada kalian mengenai saat-saat tertentu ketika
kalian seharusnya berdoa, tetapi seringkali gagal untuk melakukannya. Kalian
akan melakukan hal yang sama untuk rutinitas yang dibuat oleh teman. Inilah
contohnya:
Kehidupan Kristen (2)
11
Waktu dalam
Sehari
Kegiatan
Pagi Hari
Bangun dari tempat tidur
dan bergegas untuk mandi,
mengambil bekal makanan
sambil bergegas mengejar
bis sekolah.
Menjelang
Siang Hari
Di sekolah, teman sekelas
mengucapkan sesuatu yang
tidak menyenangkan.
Saya berusaha mengendalikan
amarah, tetapi gagal dan
membalas dengan perkataan
yang kasar. Akhirnya, kami
marah seorang dengan
yang lainnya.
Siang Hari
Tambahan dari murid-murid
6. Pertimbangkan saran dari teman kalian. Lalu,
di antara kalian berdua, buatlah janji untuk
saling memotivasi di dalam berdoa setiap
harinya. Bila jadwal kalian mengizinkan, kalian
dapat mengatur waktu berdoa bersama-sama
pada waktu-waktu tentu, masing-masing di
rumah kalian sendiri.
Waktu
Berdoa
Saran dari
Teman/Waktu
Seharusnya Saya
Telah Berdoa
Tips Mengajar
Setiap minggu, selama kirakira 15 menit, entah di awal
ataupun di akhir pelajaran,
mintalah murid-murid untuk
membagikan rutinitas harian
mereka ini. Motivasilah mereka
untuk
memegang
jadwal
ini dan membagikan setiap
minggunya.
Bagian B – Berikut adalah sebagian dari prosa
yang memberikan inspirasi. Marilah kita membaca
dan merenungkannya di dalam hati kita; dan ketika
berdoa, biarlah itu menjadi pengingat bagi kita
untuk apa yang kita doakan. Setelah membaca,
tuliskan daftar hal yang akan didoakan. Ini akan
menjadi daftar doa pribadi kalian. Kalian tidak perlu
membagikannya dengan siapapun, bila kalian tidak menginginkannya. Tetapi, biarkan
daftar ini menjadi petunjuk setiap hari ketika kalian berdoa. Dengan berlalunya waktu,
kalian seharusnya dapat mengubah hal-hal tertentu di dalam daftar doa itu.
1. Jempol adalah jari yang terdekat dengan kalian.
Jadi, mulailah doa kalian dengan mendoakan orang-orang yang terdekat
dengan diri kalian. Mereka adalah orang-orang yang paling mudah untuk diingat.
Berdoalah bagi orang-orang yang kalian kasihi, seperti yang pernah C.S. Lewis
12
Kehidupan Kristen (2)
katakan, “Berdoa itu merupakan suatu tugas yang menyenangkan.”
2. Jari sebelahnya adalah jari telunjuk.
Berdoalah bagi orang-orang yang mengajar, yang memberikan petunjuk dan
yang menyembuhkan. Ini mencakup para guru, dokter dan pendeta. Mereka
memerlukan dukungan dan hikmat untuk menunjukkan arah yang benar bagi
orang lain. Bawalah mereka selalu di dalam doa kalian.
3. Jari tengah adalah jari yang paling tinggi.
Itu mengingatkan kita akan para pemimpin kita. Berdoalah bagi presiden,
para pemimpin dalam bisnis dan industri dan para pemimpin lainnya. Mereka
membentuk negara kita dan mengendalikan pendapat umum. Merekapun
memerlukan pimpinan dari Allah.
4. Jari keempat adalah jari yang mengenakan cincin.
Fakta yang mengejutkan bagi banyak orang adalah bahwa jari yang satu ini
merupakan jari kita yang terlemah (seperti yang diakui oleh setiap guru piano). Ini
seharusnya mengingatkan kita untuk mendoakan orang-orang yang lemah, yang
sedang menghadapi masalah ataupun yang sedang sakit. Mereka memerlukan
doa kalian siang dan malam. Kalian tidak dapat berdoa terlalu banyak bagi
mereka.
5. Dan akhirnya, sampailah pada jari kita yang kecil, jari yang terkecil dari semua.
Di sinilah, kita seharusnya menempatkan diri kita dalam hubungannya dengan
Allah dan sesama, seperti yang Alkitab katakan, “Yang terkecil di antara kamu
akan menjadi yang terbesar.” Jari kelingking kalian seharusnya mengingatkan
kalian untuk mendoakan diri sendiri. Pada waktu kalian mendoakan keempat
kelompok lainnya, kebutuhan kalian sendiri akan ditempatkan pada sudut
pandang yang benar dan akan dapat mendoakan diri sendiri dengan lebih
efektif.
Renungan dan Doa
Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 405 (Bacalah syairnya bersama
dengan para murid). Kidung ini memberitahukan mengenai banyak hal yang kita
harus doakan. Entahkah dalam keadaan susah ataupun senang, kita dapat berdoa
kepada Allah. Dalam masa pencobaan, saat marah, bahkan saat pencobaan dan
kesulitan yang besar, kita seharusnya senantiasa berdoa. Hanya bila mencobanya
dan mendisiplinkan diri sendiri untuk senantiasa berkomunikasi kepada Allah, kita
pasti akan mengalami bahwa doa yang sungguh-sungguhlah yang akan membuat
suatu perbedaan dalam hidup kita!
Kehidupan Kristen (2)
13
Halaman Kosong
12
14
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Latihlah
Kehidupan Rohani Kalian
2
Bacaan Kitab
Ef. 6:13-18; Kel. 33:17-23; 24:28-33; Bil. 12:6-8; Ul. 34:1-12; Dan. 6:1-29;
Kis. 2:43-47; 4:31-33; 6:2-4
Sasaran Pelajaran
1. Memeriksa unsur-unsur penting dari pertumbuhan rohani
2. Menemukan cara memenangkan peperangan antara rohani dan
kedagingan
3. Menerapkan rencana untuk membentuk kehidupan rohani murid-murid
dengan memakai tujuan-tujuan khusus
Ayat Alkitab
“Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.”
(Flp. 2:15)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 4-6
Latar Belakang Alkitab
Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
15
Pemanasan
Masyarakat yang kita tempati sekarang ini banyak membicarakan perihal
tetap sehat dan menjaga kebugaran. Jelajahilah internet dan kalian akan menemukan
banyak sekali situs yang berkaitan dengan kesehatan, dengan jangkauan topik mulai
dari cara mengkonsumsi makanan yang baik dan cara menjaga kebugaran hingga
berbagai macam program dan produk kesehatan. Pernahkah memikirkan mengenai
apa artinya menjadi sehat dan bugar dalam kehidupan rohani kita? Bila kalian harus
menjelaskan kerohanian yang sehat, bagaimana menjelaskan kebugaran seseorang
secara rohani? (Biarkan murid-murid menuliskan beberapa sifat yang muncul dalam
pikiran mereka.)
Ada banyak jawaban bagi pertanyaan ini. Satu pelajaran mungkin tidak cukup
untuk menampung seluruh sifat yang mungkin ditemukan dalam seseorang untuk
tetap bugar secara rohani, tetapi kita akan berusaha melihat beberapa unsur penting
dari kesehatan dan pertumbuhan rohani.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Tujuan dari Pengembangan Rohani
Menurut kalian, apakah tujuan dasar dari pengembangan rohani? (Biarkan
murid-murid yang menjawabnya.) Karena kita telah mempelajari Ayat Hafalan pada
hari ini, salah satu hal penting yang kita sebagai anak-anak Allah harus kejar adalah
menjadi terang dunia di tengah angkatan yang jahat dan yang suka melawan ini,
sehingga didapati tidak bersalah dan tidak bercela. Kita pun harus secara aktif
melakukan tugas dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil ke segala bangsa dan
memelihara domba-domba-Nya (Bacalah Mat. 28:19-20). Dengan cara itu, kita dapat
memuliakan Tuhan dan memberikan manfaat bagi orang-orang yang berhubungan
dengan kita di dunia. Sekarang, marilah kita melihat beberapa ayat Alkitab yang
memberitahukan perihal pertumbuhan dan pengembangan rohani.
A. Galatia 5:22-23
Dapat menghasilkan buah Roh Kudus adalah salah satu indikasi apakah
seseorang itu sehat dan bugar secara rohani atau sebaliknya. Jelaskan bagaimana
menghasilkan sembilan buah Roh Kudus berkaitan dengan tujuan dasar dari
pengembangan rohani.
(Dua tujuan dasar dari pengembangan rohani adalah: 1) agar kita memuliakan nama
Allah dengan mentaati ajaran-Nya dan 2) memiliki hubungan yang baik dengan orangorang di sekitar kita. Bila memiliki semuanya ini, kita akan memiliki sukacita yang
sejati di dunia dan pengharapan surgawi. Buah Roh Kudus adalah kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan
dan penguasaan diri. Ini adalah sifat-sifat yang penting dalam hubungan kita dengan
sesama dan Allah. Sebagai contoh, kita harus memiliki kasih kepada sesama, agar
dapat memperlakukan mereka dengan baik. Selain itu, bila mengasihi Allah, kita
16
Kehidupan Kristen (2)
akan mengasihi gereja-Nya dan melakukan yang terbaik bagi saudara-saudari seiman
dan memberikan yang terbaik yang kita miliki bagi pekerjaan kudus di gereja.)
B. Efesus 4:13-14
Aspek penting dari pengembangan rohani adalah sampai pada ‘ukuran
kepenuhan Kristus’. Apakah sifat-sifat Tuhan Yesus Kristus yang Alkitab telah
tunjukkan kepada kita? Setiap murid haruslah menyebutkan sedikitnya tiga sifat itu.
Untuk setiap sifat yang disebutkan, jelaskan bagaimana kita dapat berjuang untuk
mencapai sifat rohani itu.
(Kasih, kemurahan, kebaikan, belas kasihan, hikmat, kelemahlembutan,
pengampunan, kesucian, kekudusan, kebenaran.)
C. Kolose 1:9-10
Mengenal kehendak Tuhan itu penting. Tanpa hikmat rohani untuk mengenal
Allah dan kehendak-Nya, maka mudah untuk melakukan hal yang keliru, bahkan
bila kita melakukannya dengan bersemangat sekalipun. Menurut kalian, bagaimana
seseorang dapat meningkatkan pemahaman rohaninya, sehingga dapat mengenal
kehendak Allah?
(Membaca Alkitab dan Pemahaman Alkitab, mengikuti persekutuan dan belajar
bersama antara saudara-saudari seiman/pendeta di gereja, berdoa, mendengarkan
khotbah, merenungkan firman Tuhan setiap saat dalam kehidupan kita dan dalam
setiap keputusan yang kita ambil.)
D. 2 Petrus 1:5-8
a. Petrus menyebutkan delapan unsur yang sungguh penting dalam pengembangan
rohani. Buatlah daftar mengenai unsur-unsur itu.
(Iman, kebaikan, pengetahuan, penguasaan diri, kesabaran, kesalehan, kasih
akan saudara-saudara, kasih akan semua orang.)
b. Apakah hasil dari memiliki dan melakukan sesuatu dengan sifat-sifat yang baik
ini?
(Delapan sifat yang baik ini akan memimpin kita untuk mengenal Allah dengan
benar. Ayat 10 mengatakan bahwa bila melakukannya, kita tidak akan pernah
gagal dan akan disambut ke dalam kerajaan Tuhan kita yang kekal.)
c. Untuk kedelapan unsur ini, jelaskan bagaimana kalian dapat memperbaiki setiap
bidang kehidupan kalian dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Biarlah murid-murid yang menjawabnya.)
Bagian # 2 – Pengembangan Rohani Orang-Orang Kudus Zaman Dahulu
Melalui Alkitab, kita mengetahui banyak orang yang berhasil secara rohani.
Mereka begitu erat hubungan dirinya dengan Allah dan di akhir hidup mereka, kita
pun mengetahui bahwa mereka memiliki keyakinan akan keselamatan diri mereka
dan kembali kepada Allah. Kita akan melihat beberapa dari antara mereka, sehingga
melalui perjalanan hidup mereka bersama Tuhan, kita dapat mengumpulkan beberapa
tips mengenai bagaimana kita sekarang seharusnya melakukan pengembangan
rohani dari diri sendiri.
Kehidupan Kristen (2)
17
A. Musa
a. Bacalah Ulangan 34:1–12. Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri seperti
apakah saat-saat terakhir hidup Musa.
(Musa hanya seorang diri bersama dengan Allah saat ia mendekati ajalnya.
Ia memandang ke Kanaan dan mengetahui bahwa sekalipun dirinya tidak
akan melihat Kanaan secara fisik, tetapi Allah akan membawanya ke tanah
sesungguhnya yang berlimpah-limpah susu dan madunya, yaitu surga.)
b. Dengan cara apakah kita dapat mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang
paling istimewa dari semua nabi dalam sejarah umat Israel?
(Musalah satu-satunya orang yang dikubur oleh Allah.)
c. Bacalah Keluaran 33:17–23; 34:28–33 dan Bilangan 12:6–8. Apakah kalian akan
mengatakan bahwa doa Musa adalah salah satu doa yang tingkat kedekatannya
dengan Allah paling tinggi? Bagaimana kalian dapat mengatakannya?
(Allah membiarkan Musa melihat Dia dan kemuliaan-Nya. Musa tinggal bersama
Allah di atas Gunung Sinai selama 40 hari 40 malam (dua kali). Allah sendiri
berfirman bahwa nabi-nabi lain melihat diri-Nya dalam penglihatan dan mimpi,
kecuali Musa. Dia berbicara muka berhadapan dengan muka.)
d. Beberapa sifat apa sajakah yang Allah saksikan dalam diri Musa, sehingga Dia
ingin berbicara kepadanya muka berhadapan dengan muka?
(Musa ingin dekat kepada Allah, sehingga ia memohon untuk melihat Allah.
Musa pun setia dan taat kepada Allah dalam segala hal.)
e. Bagaimana kita dapat belajar dari Musa dalam kehidupan doa kita?
(Kita dapat mendekat kepada Allah seperti Musa, bila sungguh-sungguh
menginginkan dan mengutamakan Dia dalam hidup kita. Ini mencakup ketaatan
kepada Allah dalam segala hal.)
B. Daniel
a. Bacalah Daniel 6. Daniel 6:3-4 memberitahukan bahwa Daniel memiliki ‘roh
yang luar biasa’ dan tidak ada kesalahan padanya, bahkan terhadap musuhmusuhnya. Dapatkah kalian mengatakan hal yang sama tentang diri sendiri?
Menurut kalian, apakah yang mendukung sifat baik Daniel itu? Hal apa sajakah
yang harus diperhatikan dalam pengembangan rohani seseorang agar menjadi
seberhasil Daniel?
(Daniel mentaati Allah dalam segala hal. Dia berdoa kepada Allah sedikitnya tiga
kali sehari, bahkan di tengah orang banyak yang tidak menyembah Allah. Dalam
pengembangan rohani kita, adalah penting untuk mentaati Allah dalam segala
hal. Ini mencakup pikiran-pikiran yang kita miliki, hal-hal yang kita lakukan, cara
kita berinteraksi dengan orang lain.)
b. Daniel bukan hanya mentaati raja tanpa hikmat dan menghormati Allah. Apakah
yang kita dapat katakan dari pasal ini? Apakah ketaatan Daniel lebih besar
kepada Allah daripada kepada raja mengajarkan bagaimana kita seharusnya
menjalani kehidupan?
(Dalam hal-hal yang tidak mengganggu ibadahnya kepada Allah, Daniel
memenuhi kewajibannya terhadap raja dengan baik. Tetapi, selama berkaitan
18
Kehidupan Kristen (2)
dengan perkara-perkara Allah, Allah senantiasa menjadi prioritas utama di dalam
hidup Daniel. Oleh karena itu, kita melihat bahwa Daniel tetap berdoa kepada
Allah, sekalipun surat penetapan telah dikeluarkan bagi siapapun untuk tidak
boleh beribadah atau sujud menyembah kepada siapapun, kecuali kepada raja.
Prinsip yang sama haruslah diterapkan dalam kehidupan kita. Kita melakukan
apapun yang harus dikerjakan, dengan kemampuan kita yang terbaik, tetapi
dalam segala yang dilakukan, kita harus tetap tinggal dalam pengajaran Allah
dan tidak membiarkan apapun mengganggu, karena Dialah yang terpenting di
dalam kehidupan kita.)
C. Jemaat Mula-mula
a. Bacalah Kisah Para Rasul 2:43-47 dan 4:31–33. Jelaskan dengan kata-katam
kalian sendiri seperti apakah kehidupan jemaat mula-mula.
(Setia pada pengajaran Allah, bersekutu seorang dengan yang lainnya, berdoa,
berbagi harta, satu hati.)
b. Bacalah Kisah Para Rasul 6:2-4. Para rasul adalah pilar gereja. Apakah unsur
penting dari kehidupan mereka menurut ayat-ayat ini?
(Prioritas para rasul adalah pada doa dan pelayanan firman.)
Menguji Pemahaman
1. Apakah tujuan dasar dari pengembangan rohani?
2. Apakah sembilan buah Roh Kudus?
3. Mengapa penting mengenal kehendak Allah dan memiliki hikmat dan pemahaman
rohani? Bagaimana seorang anak Allah dapat memperoleh pemahaman rohani
yang lebih besar?
4. Apakah rahasia keberhasilan di balik kebijakan hidup Daniel?
5. Bila kalian harus menyimpulkan kehidupan yang dijalani oleh jemaat mula-mula
dalam empat kata, apakah perkataan itu?
Kehidupan Kristen (2)
19
Penerapan Kehidupan
Latihan Rohani Saya Sehari-hari
Bagian A – Seluruh perlengkapan senjata Allah (Bacalah Ef. 6:13-18)
1. Efesus 6:13 menjelaskan hasil akhir bila kita mengenakan seluruh perlengkapan
senjata Allah. Apakah hasil akhirnya?
2. Ciri khas enam komponen dari seluruh perlengkapan senjata Allah. (Ikat
pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, Injil damai sejahtera, perisai iman,
ketopong keselamatan, pedang Roh – firman Allah)
3. Untuk setiap komponen, diskusikan bagaimana kalian dapat membangun diri
sendiri di kehidupan keluarga, sekolah dan gereja.
Bagian B – Latihan Rohani
Pernahkah kalian melihat para atlet yang sedang bertanding dalam
pertandingan olahraga? Banyak dari antara mereka memiliki tubuh yang kuat
dengan otot yang kencang. Dalam kebanyakan pertandingan olahraga, stamina dan
ketahanan tubuh sungguh diperlukan. Untuk menjadi atlet yang kompetitif, seseorang
haruslah menjalani latihan bertahun-tahun lamanya. Bukan itu saja. Dia pun harus
melakukannya dengan konsisten. Itu adalah proses yang berkelanjutan, bukan
dilakukan sekali-sekali. Bila tidak melakukan latihan selama beberapa waktu, dia
akan merasakan bahwa seluruh kekuatan, kemampuan dan staminanya merosot,
sehingga untuk kembali ke bentuk semula memerlukan usaha yang lebih keras lagi.
Demikian pula dengan pengembangan rohani kita. Bila tidak berdoa,
membaca Alkitab atau pergi kebaktian di gereja selama beberapa waktu, kita akan
mendapati bahwa kita telah menjauh dari hadirat Allah. Dan untuk kembali kepada
Allah tampaknya begitu sulitnya.
Selanjutnya, kalian akan membaca beberapa pemikiran yang dibagikan oleh
saudara-saudari mengenai bagaimana mereka memastikan tetap menjaga rutinitas
rohani mereka. Maka, bagikan rutinitas kalian kepada murid lainnya.
1. Aku telah kehilangan banyak saat yang penting dalam hidup. Kadang, tidak ada
jalan untuk kembali – kehilangan akan sesuatu dan itu untuk selamanya. Saat itu
tidak akan pernah kembali lagi kepadaku. Jadi, aku belajar untuk menggunakan
saat-saat yang penting setiap harinya. Terutama pagi hari itu penting. Ketika
kebanyakan orang masih tidur, ketka hiruk-pikuk kehidupan belum dimulai,
aku menjadikannya sebagai waktu berdoa. Bagi kebanyakan orang, itu adalah
pekerjaan sehari-hari. Tetapi bagiku, itu adalah saat-saat yang khusus, bangun
setiap pagi untuk bertemu dengan sahabat terbaikku. Itu adalah perjanjian yang
aku buat sendiri dengan Allah. Aku telah melakukannya selama bertahun-tahun
sejak mulai kuliah dan merasa doa pagi itu sungguh membantuku meletakkan
segala sesuatu dalam sudut pandang yang benar, bahkan memberikanku
kekuatan untuk mengatasi semua yang terjadi selama hari itu.
20
Kehidupan Kristen (2)
2. Aku selalu bertanya-tanya bagaimana beberapa orang dapat menghabiskan
begitu banyak waktu di pagi hari untuk mandi dan berpakaian. Seolah-olah
aroma harum dan penampilan yang baik itu lebih penting daripada memohon
Allah untuk menjadi bagian dari hidup kita pada hari itu. Bagiku, sangatlah
penting memohon Allah untuk berpartisipasi dalam seluruh aktivitasku pada hari
itu. Aku dapat saja menghabiskan sepanjang pagi hari untuk berpakaian atau
menyantap sarapan yang lezat. Tetapi, bila tidak memiliki hadirat Allah pada hari
itu, aku merasa tidak memiliki hari yang baik, tidak peduli betapa harumnya atau
rapinya saya berpakaian.
3. Aku telah menyediakan saat teduh setiap harinya hanya bagi Allah dan diriku
sendiri. Aku merasakan malam hari merupakan waktu yang terbaik. Aku
menggunakannya untuk membaca Alkitab dan berkomunikasi kepada Allah
mengenai segala persoalan dan segala hal yang terjadi dalam hidupku sepanjang
hari itu. Sebelum memulai saat teduh, aku biasanya menghabiskan jam-jam
malam itu tanpa melakukan hal yang penting. Sekarang, sebelum makan malam
dan sebelum kembali ke buku-bukuku, aku memastikan memiliki saat-saat yang
baik bersama Allah dengan membaca firman-Nya terlebih dahulu. Ini terbukti
paling ampuh dalam menunjukkan kelemahan dan pelanggaranku. Aku merasa
bertumbuh secara rohani dengan berkomunikasi dengan Allah setiap harinya.
4. Aku merasakan malam hari merupakan saat-saat yang terbaik bagi diriku.
Biasanya, aku membaca Alkitab selama 15-20 menit. Lalu, berdoa dan
berkomunikasi kepada Allah mengenai apa yang terjadi sepanjang hari itu
dan rencana-rencanaku untuk hari esok. Itulah saatnya, ketika biasanya tidak
terlalu berisik, sehingga aku dapat lebih berkonsentrasi dan berkomunikasi lebih
mendalam kepada Allah. Aku pun menggunakan waktu itu untuk merenungkan
bagaimana menerapkan firman Tuhan atas apa yang sedang terjadi dalam
hidupku.
5. Selama setengah tahun, aku tinggal di tempat yang tidak ada jemaat ataupun
gereja. Dua minggu pertama baik-baik saja, karena aku masih membaca Alkitab
dan berdoa sendiri. Aku mendengarkan kaset-kaset khotbah yang kubawa. Tetapi
tidak lama kemudian, aku menyadari betapa lemahnya diriku. Aku tidak lagi ingin
memegang hari Sabat. Doa semakin lama semakin singkat. Lalu, aku menyadari
pentingnya dukungan rohani melalui persekutuan dengan saudara-saudari
seiman. Aku memutuskan untuk tetap berhubungan dengan jemaat gereja dan
sekarang, aku berusaha agar tidak melewatkan kebaktian, sekalipun lokasinya
jauh. Ikut ambil bagian dalam beberapa pekerjaan gereja pun merupakan cara
yang baik untuk tetap bersekutu erat dengan saudara-saudari seiman.
Berdasarkan pengalaman yang dibagikan dari saudara-saudari seiman,
kenalilah beberapa faktor penting yang mempengaruhi kesehatan rohani kalian. Bila
kalian memiliki lebih banyak gagasan, masukkan ke dalam rutinitas pengembangan
rohani kalian di bawah ini. Ketika menuliskan rutinitas pengembangan rohani kalian,
katakan bagaimana kalian ingin melakukannya, aktivitas apa sajakah yang ingin
dimasukkan dan kapan ingin melakukannya.
Kehidupan Kristen (2)
21
Renungan dan Doa
Nyanyikan pujian dalam Kidung Rohani # 399. Di atas segalanya, orang
yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah haruslah menjadi orang yang benar
di hadapan-Nya dan sesama. Seperti Tuhan Yesus sendiri berkata, “Tetapi saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahpenyembah demikian” (Yoh. 4:23). Ketika membangun kehidupan rohani kita, itulah
visi yang harus diingat sepanjang masa.
22
Kehidupan Kristen (2)
Halaman Kosong
Kehidupan Kristen (2)
23
Keluar
Berdirinya
dari
Persoalan
Mesir
Kerajaan
menuju
CintaIsrael
Kanaan
Sasaran
sesuatu
kita di
Cinta adalah
Pilihan
Setelah
yang yang
kita
pergumulan
buat
semua
cari.
orang di
dalam hidup
yang
sulitBanyak
dapat
dengan
menghasilkan
Firaun,
dunia
ini cara
tidak
pernah
menemukan
dampak
dengan
jangka
Allahpanjang
menunjukkan
bagi
cinta
sejati.
Satu
banyak
masayang
kehebatan-Nya
depan
kita
yang
dandari
luar
angkatan
biasa
alasannya
adalah
karena
mereka
yang kemudian.
kepada
orang
Mesir,
Oleh
orang
karena
Israel
tidak
sikap
yang murni
itu, memiliki
akhirnya
adalah
meninggalkan
penting
negeri
untuk
terhadap
hubungan
cinta itusemua
mempertimbangkan
perbudakan.
Di padang
gurun,
sendiri.
Banyak
di dunia
keputusan
mereka
mengalami
kita.orang
Allah
banyak
memiliki
naik
yang
mendekati
pemerintahan
dan
turunnya cinta
yang
imandengan
sebelum
tertinggi
tabiat
untukmereka
bersenang-senang
bagi orang
akhirnya
Israel, tetapi
tiba di
mereka
tepi
dalam
waktu
singkat.
Oleh karena
justru memilih
Sungai
Yordan,
untuksuatu
menjadi
Tanah
taat
itu,
mereka
berpindah
satusaat
kepada
Perjanjian
seorang
yang
tepat
raja.dari
Pada
berada
di
hubungan
ke hubungan
lainnya.
itu, Samuel
hadapan
mereka.
telah memperingati
Pada
bagian
Mereka
tidak dapat
mengikat
orang
ini,
murid-murid
Israel,
tetapi
akan
mereka
mempelajari
lebih
diri
merekamenderita
padaTanah
satu hubungan
memilih
gambaran
dari
diPerjanjian
bawah
seumur
hidup.
kekuasaan
(Tanah
Suci)
raja-raja
dan peperangan
yang jahat.
orang
Sebagai
Allah,
Bersama
Israel
beberapa
yanganak-anak
pertama
raja, seluruh
adalah
kita
haruslah
berwaspada
untuk
bangsa
untuk
mengamankan
bahkan
terbawa
tanah
untuk
itu.
tidak
diombang-ambingkan
oleh
menyembah
Seperti
beberapa
kepada berhala.
pengalaman
kecenderungan
Allah
ingin
lain
sebelumnya,
Pada dunia.
pelajaran
melalui
ketaatan
ini,
agar
ciptaan-Nya
menikmati
murid-murid
terhadap
perintah-perintah
akan
mempelajari
Allah
cinta
di bersandar
dunia.
yang
sejatidari
amanat
dan
dan Cinta
kehidupan
sepenuhnya
dapatlah
itu
para nabiditemukan
kepada
dan
Allahlah
paradan
raja.
sehingga
Di sini,
merupakan
dari pada
pola yang berkat
kemenangan
membawa
dapat
diperoleh.
pengaruh
Allah.
Jadi, terlihat:
ketika menghadapi
dapatlah
Ini
harus
menjadi
pesan
Barangsiapa
yang
berbagai
persoalan
mengenai
yang dibawa
akan
mematuhi
pulang
Allah
oleh muridakan
pacaran
danberkat.
pernikahan,
kita
berolehKeindahan
murid.
tanah
Kapanpun
Kanaan
haruslah
memelihara
kesucian
berpaling
yang
dijanjikan
dari padakepada
Allah,
mereka
orang
hubungan
sesama
jemaat
sesungguhnya
Israel
olehdengan
Allah.sedang
Melalui
menaruh
keadaan
yang
berlainan
jenis kelaminnya.
kehidupan
tanah
dan iklimnya,
pribadi
ke
kita dalam
dapat
Dengan
percaya
Tuhan,
suatu bahaya.
melihat
bahwa kepada
Dari
sesungguhnya,
beberapa
kita
dapat berharap
untuk
kehidupan
pemeliharaan
raja Allah
yang
baik
sungguhlah
seperti
menemukan
cinta yang sejati
Daud dan perbuatan
mengagumkan.
dari para
dan
indah dan
raja pernikahan
yang
Kepemimpinan
jahat, yang
murid-murid
Yosua
akan
langgeng,
yang
diberkati
oleh
memahami
dan
imannya
pentingnya
yang
teguh
kehidupan
kepada
Allah.
yang tetap
Allah
merupakan
berada dalam
penekanan
firman
Allah yang
yang
palingabadi.
berharga bagi muridJalani
dengan
Cinta Melalui
murid.Hidup
Perang
di Yerikho
dan Allah
di Ai
merupakan dua contoh berbeda
”yang
Saudara-saudaraku
yang pentingnya
kekasih,
menggambarkan
marilah
kita saling
mengasihi,
sebab
ketaatan
kepada
perintah
Allah
kasih
berasal dari Allah; dan setiap
tanpaitubertanya.
orang yang mengasihi, lahir dari Allah
dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih”
(1 Yohanes 4:7-8)
24
Kehidupan Kristen (2)
Bagian # 2
1
Renungan Bagi Para Guru
Sekalipun orang Israel mengenal
Cinta
adalah
yang
perintah
Umat
Allahsebuah
Israel
dengankata
tidak
baik,
hanya
tetapi
telah
dimasukkan
dalamberbuat
menjauhi
sejarah
menunjukkan
Allah ke
untuk
bahwa
ribuan
demikian
puladengan
untuk
dosa. puisi,
mengenal
Sering
tidaklah
kali,sama
mereka
pun
diucapkan.
Selamabahwa
ribuan
tahunitu,
tidak menjalankannya.
dapat
menyadari
Karena
Allahlah
manusia
dimotivasi
oleh
sumber
kita
lihat telah
bagaimana
pertolongan
orang
di Israel
saat
cinta
dalam
yang
mereka
mereka
berulang
berada
kaliapa
berbuat
di dalam
dosa
kepada
suatu
lakukan.
Para
artisdemi
menuliskan,
persoalan.
Allah,
generasi
Mereka
justru
generasi.
berpaling
melukiskan
dan
menggubah
kepada
Ini
haruslah
raja-raja
menjadi
dari bangsa
peringatan
asing
perihal
cinta.
Para
pencinta
untuk umat
bagi
meminta
Kristen
bantuan
sekarang.
militer
kehilangan
nyawa
mereka
atas
dan bersekutu
Sekalipun
telah
dengan
menempuh
mereka
nama
cinta.
Banyak
yangyang
sebagai
Pendidikan
imbalannya.
AgamalagiAtau
bertahunhidup
dan
bekerja
karena
cinta.kita
lebih buruk
tahun,
tetapi
lagi,
tidak
mereka
menjamin
berpaling
Cinta
adalah
perasaanasing
manusia
kepada
pasti
dapat
allah-allah
terapkannya
di dalam
yang
yang
di
berbagai
samamendalam,
kehidupan
sekali tidak
sehari-hari.
dapat
membantu
Ketika
aspek
yang
telah
diberkati
oleh
mereka.
pencobaan
Pelajaran
datang,
yang pertama
banyak
Allah.
atasitu,
nama
adalahSayangnya,
yang
jatuh.
kita Karena
harus
mengetahui
penting
cinta
orang-orang
telah
siapapula,
agar
kitasesungguhnya
tetapkan
batasan
sumber
yang
melakukan
hal kita.
yang
pertolongan
tegas
tentang
apa melukai
yang
Pengenalan
dapat
sesama
dantidak
diri
sendiri.
saja yang
dan
tidak
cukup,
dapat
karena
dilakukan
kita
Memang
penting
bahwa
kita untuk
harus melangkah
sebagai
umat
Kristen
maju
yang
ingin
memahami
apa
ituke
cinta
yang
menerapkannya
setia
kepada
firman
Allah.
jalan
Ketika
yang
sejati
dan mengejar
cinta
ituKetika
memimpin
menyerah
dan
kehidupan
berkata
kita.
“ya”
pada
menurut
kehendak
indah
yanglebih
memerlukan,
dosa,
maka
akan
apakah
didapati
kita
siap
ada
di pikiran
Allah ketika
berpaling
mudah
lagi kepada
berbuat
dosa
AllahDia
setelah
untuk
menganuerahkan
kasih kepada
memohon
itu.
Kita harus pertolongan-Nya?
tetapkan
batasan
umat
Allah
adalahorangAtau, manusia.
yang
apakah
jelas dan
kita
berkata
seperti
“tidak”
sumber
cinta.
Cinta
yangbila
sejati
orang dosa
pada
yang
sejak
beriman
awal,
dangkal,
tidak,
tidak
dapat
dialami
tanpa
Allah
yangakan
kita
mencoba
jatuh
ke
berbagai
dalam
nasib
cara
dan
Sebagai
anakyangberkat-Nya.
tujuan
sama yang
seperti
sia-sia
mereka
sebelum
yang
anak-Nya,
adalah
bahwa
menyadari
menjauh
dari
bahwa
Allahpenting
berulang
Allah ternyata
kali.
kita
memelihara
hubungan
bersedia
dan selalu
siapyang
untuk
akrab
dengan
Allah
dan firmanmenolong
Ketaatan
kepada
kita?
Perintah
Allah
Nya, sehingga dapat senantiasa
menjaga
sudut
pandang
yang
Allah adalah
“Janganlah
engkau
Penolong
lupaKita
di Saat
benar
mengenai
cinta.Taurat ini,
yang Paling
memperkatakan
Membutuhkan
kitab
tetapi renungkanlah itu siang dan
“Tuhan supaya
malam,
adalah engkau
kekuatanku
bertindak
dan
perisaiku;sesuai
hati-hati
kepada-Nya
dengan segala
hatiku
percaya.
yang
tertulisAku
di dalamnya,
tertolongsebab
sebab
itu beria-ria
dengan
demikian
hatiku
perjalananmu
dan dengan
nyanyianku
akan
berhasil
aku
dan
bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.”
engkau
(Mazmur
(Yosua
1:8)
28:7)
pelajaran
Serba-Serbi dalam Berpacaran
3
Bacaan Kitab
Kej. 24:1-67; 29:1-35; 1 Kor. 6:12; 7:13; 10:23; 2 Sam. 13:1-19
Sasaran Pelajaran
1. Memeriksa tujuan berpacaran dari sudut pandang alkitabiah
2. Memahami perbedaan antara cinta dan tergila-gila dan memutuskan
untuk tidak mengejar rasa tergila-gila
3. Membantu murid-murid memutuskan untuk tidak berpacaran hingga
mereka siap untuk menikah
Ayat Alkitab
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan
diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak
mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
(1 Kor. 13:4-8)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 7-9
Latar Belakang Alkitab
Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
25
Pemanasan
Topik hari ini mungkin sangat menarik
kebanyakan dari kalian. Beberapa dari antara
kalian mungkin memiliki pertanyaan yang sama
berkaitan dengan topik ini. Pertanyaan apakah
yang kalian miliki mengenai berpacaran? (Biarkan
murid-murid yang menjawabnya.)
Beberapa
pertanyaan
lainnya
yang
mungkin ada mencakup: Apakah berpacaran itu
merupakan sesuatu yang dapat ditemukan di
dalam Alkitab? Apakah berpacaran itu sungguhsungguh diperkenan oleh Allah? Kapankah saya
boleh mulai berpacaran? Mungkin tidak semua
pertanyaan kalian akan terjawab pada akhir
pelajaran ini. Tetapi, kalian pasti akan belajar lebih
banyak mengenai sudut pandang yang alkitabiah
mengenai berpacaran. Dengan lebih banyak
diskusi dengan saudara-saudari yang lebih senior,
berdoa dan mempelajari pengajaran Allah, kalian
akan menemukan jawaban atas pertanyaan lainnya
yang mungkin dimiliki.
26
Kehidupan Kristen (2)
Tips Mengajar
Ini adalah topik yang paling
digemari untuk dibicarakan
oleh murid-murid. Banyak
dari pelajaran ini dalam
format diskusi. Pastikan untuk
menciptakan suasana yang
terbuka dan dapat diterima
mereka,
sehingga
ada
perubahan ide, pandangan
dan pertanyaan. Anda dapat
membawakan
berbagai
pengalaman yang hidup, entah
dari kehidupan pribadi maupun
dari berbagai contoh yang
Anda telah ketahui, sebagai
tambahan untuk bahan-bahan
dalam pelajaran ini.
Bagi Guru Pendidikan Agama:
Bersama mereka pelajarilah
setiap ciri khas dari cinta
yang disebutkan di sini dan
bahaslah
secara
singkat
mengapa itu merupakan ciri
khas yang penting dari cinta
yang sejati. Ada sebuah artikel
bagus dalam majalah Warta
Sejati edisi 46 (Mei-Juni 2005,
halaman 35-40) mengenai
topik Pacaran vs Perjondohan:
“Dari Ishak dan Yakub Hingga
Kencan Masa Kini: Pacaran vs
Perjodohan”. Mungkin Anda
dapat mencetak salinan dari
artikel itu kepada murid-murid
satu minggu sebelum pelajaran
dan mintalah mereka untuk
membacanya di rumah terlebih
dahulu. Artikel itu merupakan
bahan diskusi yang baik bagi
pelajaran hari ini.
Pemahaman Alkitab
Hubungan cinta merupakan aspek yang begitu mendasar di dalam kehidupan
manusia. Mengherankan, Alkitab tidak berbicara terlalu banyak mengenai berpacaran.
Janganlah kita salah paham. Allah pasti sungguh peduli dengan aspek perasaan dari
kehidupan kita dan Alkitab memberikan banyak pengetahuan mengenai hubungan
dengan sesama manusia dan pernikahan. Sekalipun Alkitab tidak secara khusus
berbicara banyak mengenai berpacaran, tetapi Alkitab memberikan banyak dasar
untuk menuntun kita dalam menghadapi persoalan kehidupan. Dengan beberapa
petunjuk inilah kita seharusnya bertindak dengan bijak dalam segala yang kita
lakukan.
Kita seringkali mendengar orang membicarakan perihal berpacaran atau
pernikahan, entah dalam kondisi ‘gaya Ishak’ atau ‘gaya Yakub’. Apakah kalian
terbiasa dengan ‘gaya Ishak’ atau ‘gaya Yakub’? Bacalah Kejadian 24 dan 29. Jadi,
ketika berbicara mengenai ‘gaya Ishak’ dan ‘gaya Yakub’, apakah yang terlintas di
dalam pikiran kalian? Tulislah beberapa kesan dan bagikan pendapat kalian dengan
murid lainnya.
Banyak dari antara kita cenderung untuk menggabungkan pernikahan Ishak
dan Ribka dengan konsep perjodohan. Sebaliknya, pernikahan Yakub dengan Rahel
adalah pemikiran yang lebih bersifat terbuka. Jadi, bagi banyak orang muda, merasa
bahwa ‘gaya Yakub’ itu lebih sesuai dengan pemikiran modern mereka. Tampaknya
beresiko atau bahkan terasa kuno, bila hanya dijodohkan seperti Ishak. Kebanyakan
orang muda lebih suka berkenalan sendiri dengan orang lain. Kita melihat bahwa
Allah bukan tidak berkenan terhadap gaya pernikahan Ishak ataupun Yakub.
Sesungguhnya, kedua gaya pernikahan itu pada dasarnya membagikan ciri khas
yang sangat penting yang kita dapat pelajari, tidak peduli betapa bebasnya generasi
kita. Marilah kita melihat lebih seksama mengenai kedua kisah cinta itu.
Bagian # 1 – “Apakah Umat Allah Berpacaran?”
A. Ishak dan Ribka (Kej. 24)
a. Siapakah yang menjodohkan Ishak dan Ribka?
(Hamba Abraham yang sudah tua, Abraham sendiri dan tentu saja Allah, yang
kepada-Nya mereka serahkan seluruh proses penjodohan.)
b. Di manakah kita dapat melihat pimpinan Allah selama proses penjodohan itu?
(Hamba tua itu berdoa memohon suatu pertanda – bahwa seorang gadis akan
memberikan dirinya dan unta-untanya minum serta gadis itu melakukannya,
dialah itu – Ribka.)
c. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa Ribka adalah seorang gadis yang
baik?
(Ribka berbelas kasihan terhadap hamba tua yang telah menempuh perjalanan
yang jauh. Sekalipun lelah secara fisik, tetapi ia mau menimba air dari sumur dan
memberikan hamba tua itu dan unta-untanya minum.)
Kehidupan Kristen (2)
27
d. Apakah yang kalian pahami mengenai sifat Ishak dari kejadian lainnya dalam
kitab Kejadian?
(Ishak adalah seorang anak yang sungguh taat kepada Abraham, bapanya.
Selain itu, ia adalah seorang yang tenang saat Abraham membawanya naik ke
atas Gunung Moria untuk mempersembahkannya sebagai korban yang hidup.
Selanjutnya, ia pun seorang yang lemah lembut dan pemurah saat tetangganya
menutup sumur yang telah digali oleh hamba-hambanya. Ia tidak bertengkar
dengan mereka, tetapi hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah.)
e. Menurut kalian, apakah kepribadian Ishak sungguh berpengaruh terhadap
penerimaannya atas istri yang belum pernah dilihatnya, yang dipilihkan oleh
Abraham bagi dirinya? Apalagi yang penting dalam keadaan seperti ini? Jelaskan
jawaban kalian.
(Iman kepada Allah sungguh berpengaruh dalam penerimaan Ishak atas
pernikahan yang diatur. Bukan berarti bahwa kita percaya tanpa melihat dan
menerima setiap perjodohan. Beriman kepada Allah dalam hal pernikahan
BUKAN BERARTI menutup mata dan menyerahkan semua tanggung jawab
kepada Allah.
Dalam kasus ini, kita melihat berkat-berkat Allah. Pernikahan Ishak dan
Ribka dibangun di atas iman Abraham terhadap firman Allah, demikian pula
dengan kepercayaan dan ketaatan Ishak. Ishak percaya kepada ayahnya
dan ayahnya percaya kepada hamba tuanya. Di sini, iman hamba tua itu pun
sungguh penting. Ketiganya memiliki hubungan yang begitu erat. Ribka memilki
sifat-sifat tertentu yang dapat dibuktikan oleh kerabat dekatnya. Dengan kata
lain, perjodohan Ishak dan Ribka bukanlah pengaturan yang dilakukan secara
terburu-buru atau membabi-buta.)
B. Yakub dan Rahel (Kej. 29)
a. Apakah salah satu perbedaan utama antara bagaimana Yakub dan Ishak
bertemu dengan istri-istri mereka?
b. Apakah rencana dari tindakan Yakub saat memutuskan bahwa ia ingin menikahi
Rahel?
c. Apakah perbedaan rencana tindakan Yakub dari cara konvensional mengenai
pacaran yang kita pahami sekarang ini?
d. Seringkali, apa yang tidak terucapkan dapat memberikan kita petunjuk untuk
memahami suatu keadaan. Dari persoalan kacaunya malam pernikahan Yakub,
apakah yang kita dapat simpulkan mengenai hubungan antara Yakub dan Rahel
(terutama, seberapa dekatkah mereka sebelum menikah)?
e. Cinta Yakub kepada Rahel berakhir setelah istrinya itu meninggal. Apakah
bedanya cinta Yakub dengan cinta dari kebanyakan hubungan pacaran yang
kalian ketahui?
(Sesungguhnya, cara melamar Yakub tidak seluruhnya sama seperti yang biasa
dilakukan sekarang. Pertama, Yakub tidak memiliki sikap coba-coba terhadap
Rahel. Dia memutuskan bekerja selama tujuh tahun, agar dapat bersama
dengannya. Dia tidak berencana untuk beralih ke gadis lainnya selama tujuh
tahun itu. Ini merupakan komitmen Yakub sejak dari awal, bukanlah sikap
28
Kehidupan Kristen (2)
melihat dan mencoba, sikap yang dimiliki kebanyakan pemuda sekarang ketika
mereka mulai berpacaran dengan seseorang. Kedua, sangatlah mungkin bahwa
Yakub tidak sungguh-sungguh memulai hubungan dengan Rahel. Ada beberapa
alasan seperti yang diyakini: (a) Laban tidak akan mengizinkannya. (b) Bila
Yakub cukup dekat secara fisik dengan Rahel, sepertinya ia tidak mungkin akan
keliru bahwa Lea adalah Rahel pada malam pernikahannya.
Perbedaan terbesar antara cara Ishak dengan cara Yakub dalam pernikahan
adalah Ishak tidak bertemu dengan istrinya sebelum pernikahan dan tidak
memilih istrinya sama sekali. Selain itu, baik Ishak maupun Yakub memiliki cara
melamar yang murni dan yang kudus. Kita tidak boleh menyalahgunakan istilah
‘gaya Yakub’ untuk menyimpulkan bahwa karena itu, kita dapat berpacaran
seperti yang kita sukai. Sebagai anak-anak Allah, apapun yang kita perbuat,
ada petunjuk yang harus diikuti. Marilah kita lihat beberapa nasihat alkitabiah
berikut.)
Bagian # 2 – Prinsip dalam Menghadapi Lawan Jenis
Sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya tidak pernah melukai orang lain.
Oleh karena itu, dalam hal-hal yang berkaitan dengan perasaan, kita haruslah
bertindak dengan sangat berhati-hati. Kita haruslah memiliki hikmat dan pengendalian
diri. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut dan diskusikan pertanyaannya.
A. 2 Samuel 13:1-19
a. Apakah yang menyebabkan Amnon begitu tertarik kepadaTamar?
b. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa perasaan Amnon terhadap Tamar
adalah bukan perasaan cinta yang sejati?
(Penting untuk menjelaskan kepada murid-murid bahwa perasaan tergila-gila
tidaklah sama dengan perasaan cinta, seperti yang tampak jelas dalam hal
perasaan Amnon terhadap Tamar. Kesalahpahaman umum yang berlaku di antara
para remaja adalah bahwa perasaan tergila-gila berbeda dengan perasaan cinta
yang sejati – perasaan tergila-gila tidaklah berlangsung lama. Itu adalah cara
yang paling dangkal untuk menganalisis perasaan seseorang. Perasaan tergilagila dapat berakhir pada suatu saat dan perasaan tertarik seperti ini seringkali
berakhir hingga kita sungguh-sungguh bertemu dengan orang itu. Biasanya
rasa tertarik pudar ketika kita akrab dengan seseorang dan berbagi banyak
pengalaman. Tetapi, melalui beberapa pengalaman yang dibagikan, ada pula
yang bertumbuh menjadi cinta yang sejati.
Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah dapat mengendalikan perasaan
sendiri, janganlah mengejar setiap rasa tertarik yang mungkin kita rasakan
terhadap lawan jenis. Ketertarikan datang dan pergi, tetapi kita haruslah
memelihara hati bagi seseorang, yang akan menghabiskan sisa hidupnya
bersama dengan kita.)
B. 1 Korintus 6:9
a. Di antara para pemuda sekarang, hubungan seks pranikah sangatlah umum
dikenal. Apakah yang Alkitab katakan mengenai perbuatan ini?
(Mereka yang melakukannya tidak akan mewarisi kerajaan Allah.)
Kehidupan Kristen (2)
29
b. Ketika ada perasaan tertarik dan tergila-gila di antara dua orang, seringkali
diinginkan kedekatan secara fisik. Bagaimana kita dapat memelihara kekudusan
dalam keadaan seperti ini?
(Penting bahwa interaksi mereka seorang terhadap lainnya haruslah berlangsung
secara terbuka dan di tempat umum. Yang terbaik adalah tidak menghabiskan
waktu seorang diri di ruang atau di tempat yang tertutup.)
C. 2 Korintus 6:14
a. Dalam kasus Amnon, kita telah melihat bagaimana perasaan tergila-gila dapat
menyebabkan kehancuran. Prinsip apa yang disebutkan dalam ayat ini mengenai
bagaimana harus mencari pasangan kita?
(Kita janganlah berdasarkan pada perasaan saat itu atau dengan melihat
semata. Amnon telah lama tergila-gila kepada Tamar. Jadi, kita seharusnya
tidak menggunakan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan tergilagila itu. Sesungguhnya, perasaan tergila-gila dapat berlangsung lama, bila
seseorang terus saja berada dalam hasrat dan fantasinya sendiri atau tidak mau
mengindahkan nasihat dari orang lain.)
b. Apakah maksudnya bersekutu dengan kegelapan?
(Ketika seseorang bersekutu dengan kegelapan, orang itu akan berbuat jahat
dan melakukan perbuatan dosa.)
D. 1 Yohanes 4:11
Alkitab mengajarkan kita mengenai banyak hal. Prinsip dasar dalam hubungan
kita dengan sesama adalah kasih. Bagaimana seseorang dapat menerapkan kasih
yang bertanggung jawab dalam hal berpacaran dan perasaan?
(Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri. Kita janganlah berpacaran dengan tujuan
bersenang-senang atau memuaskan hasrat kita. Satu-satunya tujuan berpacaran
adalah untuk pernikahan. Bila kalian belum siap untuk menikah, janganlah
berpacaran. Ini adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.)
Menguji Pemahaman
1. Dalam hal apakah cara Ishak dan cara Yakub berbeda dalam pernikahan dan
dalam hal apakah mereka sama?
2. Mengapa kadang perasaan tergila-gila itu berbahaya?
3. Apakah petunjuk dasar dari Alkitab yang kita harus terapkan dalam seluruh
aspek kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip itu dalam berbagai persoalan yang
berkaitan dengan perasaan kita?
30
Kehidupan Kristen (2)
Penerapan Kehidupan
Berpacaran atau Tidak Berpacaran
Ada perbedaan yang jelas antara kita dengan Ishak atau bahkan dengan
Yakub. Kita hidup dalam masyarakat dan budaya yang berbeda. Kita bertemu dengan
banyak orang, termasuk dari lawan jenis. Pola interaksi sosial manusia pun telah
berubah. Tetapi, ada satu hal yang kita harus senantiasa ingat: Allah tidak pernah
berubah. Jadi, setiap angkatan dari umat Allah menghadapi tantangan hidup dari
prinsip-prinsip-Nya, entah dalam keadaan sosial atau budaya mereka.
1. Masih adakah perjodohan di abad ke-21 ini?
Ya, tentu saja masih ada dan itu tidak hanya dilakukan di gereja kita atau dalam
masyarakat yang masih tradisional. Orang-orang seringkali diatur oleh temanteman. Sekarang, agen-agen perjodohan online-pun begitu populer. Pada
dasarnya, perjodohan haruslah dianggap sebagai kesempatan untuk bertemu
dengan seseorang dan mengenal orang lain terlebih dahulu sebagai teman.
Lalu mungkin nantinya, pertemanan dapat berkembang lebih lanjut. Dengan
bergantung pada kerohanian dan kedewasaan, perjodohan dapatlah menjadi
pengalaman yang membangun dan meneguhkan iman dalam pencarian kita
akan kehendak Allah dalam pernikahan.
2. Apakah berpacaran adalah hal yang baik di hadapan Allah?
Jawaban sederhananya adalah ya. Tetapi, mungkin ini bukan pertanyaan yang
tepat untuk diajukan. (Bacalah 1 Kor. 6:12; 7:13; 10:23). Pertanyaan tepat yang
harus diajukan adalah apakah melalui berpacaran, kita dapat memuliakan
Allah, mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang yang berada di
sekitar kita atas semua yang dilakukan. Sebagai permulaan, kita mungkin ingin
mengajukan pertanyaan berikut.
3. Mengapa saya ingin berpacaran dengan seseorang?
Apakah kadang kalian merasa ingin memiliki kekasih? Apakah alasannya? Ini
adalah beberapa cerita mengenai para remaja dan pengalaman berpacaran
mereka. Untuk masing-masing cerita, diskusikan menurut kalian apakah motif
mereka dalam berpacaran itu benar atau sehat. Menurut kalian, apakah akibat
yang akan terjadi bila seseorang masuk ke dalam suatu hubungan berdasarkan
motivasi yang dijelaskan dalam cerita-cerita berikut? Apakah kalian akan
melakukan hal yang sama bagi diri sendiri?
Cerita 1
Jason banyak bergaul dengan sekelompok teman yang sungguh mengetahui
cara untuk lebih bersenang-senang dalam hidup mereka. Mereka selalu memiliki
aktivitas seusai sekolah dan pada akhir pekan. Satu hal yang Jason perhatikan,
yang membedakan dia dari teman-temannya adalah bahwa mereka semua
memiliki kekasih. Seringkali ketika mereka bepergian, gadis-gadis itu pun turut
serta di dalamnya. Jason selalu merasa canggung sebagai satu-satunya bujangan
di dalam kelompok itu. Dia memutuskan harus berusaha untuk mendapatkan
kekasih secepat mungkin. Sekalipun tampak canggung, Jason mulai bercakap-
Kehidupan Kristen (2)
31
cakap dengan lebih banyak gadis di sekolahnya. Dia berhasil menemukan
seorang kekasih. Tetapi, kekasihnya itu sama sekali tidak suka bergaul dengan
teman-temannya. Mereka sering bertengkar mengenai ke mana akan pergi,
pergi dengan siapa dan apa yang akan dilakukan. Jasoh mulai menyadari
bahwa memelihara hubungan dengan seseorang ternyata lebih sulit daripada
perkiraannya. Tidak sesederhana hanya memiliki seorang kekasih. Dia mulai
menyesal memiliki kekasih, karena kehilangan kebebasan ketika masih
bujangan. Tetapi dia tidak mengetahui cara memberitahukannya kepada gadis
itu.
Cerita 2
Ann adalah seorang gadis yang sangat tidak suka untuk bergaul. Dia sangat
tidak cantik ataupun terkenal. Dia selalu menganggap dirinya biasa-biasa saja.
Ketika melihat banyak gadis di sekolahnya memiliki kekasih, dia berharap dapat
lebih ramah dan lebih cantik, karena sepertinya memiliki kekasih sungguh sangat
menyenangkan. Bila memiliki kekasih, dia tentu tidak akan merasa kesepian,
pikirnya. Sepertinya, dia pun memandang dengan perasaan iri.
Cerita 3
Setelah dewasa, Rob selalu menjadi seorang yang berbudi luhur. Dia selalu taat
kepada orangtuanya. Di hadapan saudara-saudaranya, Rob adalah seorang
anak yang sempurna. Di hadapan teman-temannya, Rob adalah seorang yang
paling baik. Satu-satunya keburukan Rob adalah dia terlalu konservatif dan
terlalu keras terhadap dirinya sendiri. Setelah masuk SMU, Rob lambat-laun
mulai merasa lelah menjadi anak yang baik. Dia ingin menjadi lebih normal,
menjadi lebih menyerupai teman-temannya di sekolah. Dia memutuskan
akan mencoba banyak hal yang dilakukan para remaja lainnya. Di antara
beberapa hal pertama yang terdapat di dalam daftarnya adalah mencoba
untuk berpacaran. Bagaimanapun, apa salahnya mengajak seorang gadis dan
mencoba menemukan belahan jiwa, bila gadis itu baik?
a. Apakah motivasi atau sikap dari orang-orang yang tidak memuliakan Allah
ketika mereka berpacaran?
(Membuang waktu, menghilangkan rasa sepi, seks, bersenang-senang,
coba-coba saja.)
b. Apakah akibat berbahaya dari beberapa sikap seperti itu?
(Hal itu dapat melukai banyak pihak, karena perasaan manusia sangatlah
rapuh dan berharga. Perasaan yang terluka dapat menyebabkan banyak
ketidakamanan, bahkan kehilangam kepercayaan terhadap cinta. Selain itu,
meninggalkan sejarah yang tidak akan pernah dapat kalian hapus. Kalian
tentu tidak ingin menikahi seseorang yang memiliki sejarah berpacaran yang
panjang, yang telah berulang kali berganti-ganti dengan beberapa mantan
kekasihnya. Kalianpun haruslah menuntut hal yang sama dari diri sendiri
dan memelihara cinta terhadap orang yang ingin kalian nikahi.)
c. Bagaimana seharusnya sikap yang benar terhadap berpacaran – berpacaran
yang berkenan di hadapan Allah?
(Sebagai orang Kristen, kita tidak berpacaran untuk mengisi rasa kesepian
atau untuk membuang waktu. Waktu kita seharusnya dipergunakan untuk
lebih mendekat kepada Allah dan umat-Nya, melakukan hal-hal yang
32
Kehidupan Kristen (2)
bermanfaat bagi kemuliaan nama-Nya dan bagi orang yang berada di
sekitar kita. Kita tidak boleh berpacaran dengan tujuan untuk bersenangsenang, hanya untuk coba-coba atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu
untuk kesenangan jasmani. Oleh karena itu, berpacaran seharusnya
memiliki tujuan yang serius mengenai orang lain, yang mengarah kepada
tahap pernikahan. Pernikahan seharusnya merupakan SATU-SATUNYA
tujuan dari berpacaran. Kita TIDAK BOLEH membiarkan rasa tergila-gila
bertumbuh, sehingga mengakibatkan timbulnya hubungan emosional dan
hubungan seksual. Dengan demikian, kita pun tidak akan melakukan dosa
yang membawa maut kepada Allah. Kita haruslah melepaskan diri dari
setiap macam keadaan yang beresiko ini setiap saat.)
4. Adakah usia yang tepat untuk mulai berpacaran?
Pada dasarnya, orang yang siap untuk berpacaran adalah mereka yang telah
siap dan memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada seseorang untuk
selamanya (yaitu dua menjadi satu), hidup menurut pengajaran yang alkitabiah.
Karena kita telah diajarkan bahwa berpacaran seharusnya untuk tujuan
pernikahan, jadi mulailah berpacaran hanya ketika kita siap untuk menikah.
Tidak ada usia ‘yang tepat’ untuk mulai berpacaran, tetapi ada beberapa faktor
yang memerlukan pertimbangan serius.
a. Kedewasaan Emosional – Suatu kemampuan untuk dapat menerima diri
sendiri dan orang lain yang berada di sekitar kita. Ini pun mencakup dapat
hidup dan bekerja sama terhadap orang lain dengan tenggang rasa. Banyak
perasaan luka yang diperbuat terhadap seseorang, bila tidak yakin terhadap
apa yang kita inginkan secara emosi. Mungkin kita beranggapan boleh
saja berpindah ke hubungan lainnya, karena hubungan yang terdahulu
tidak berjalan begitu lancar. Tetapi, hal itu justru dapat meninggalkan bekas
luka terhadap orang lain seumur hidupnya, karena kita tidak cukup dewasa
secara emosi untuk berpacaran.
b. Keamanan Keuangan – Seseorang yang tidak dapat menjaga keuangannya
sendiri haruslah mencemaskan untuk menemukan kestabilan terlebih
dahulu, seperti pekerjaan yang tetap. Kejadian 2:24 memberitahukan
bahwa “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya.” Ini memerlukan kemampuan untuk menjalani
hidup terpisah dari orangtua dan termasuk pula memiliki harta benda untuk
memelihara dirinya sendiri dan pasangan hidupnya.
c. Kedewasaan Rohani – Sulit untuk menunjukkan dengan tepat apa maksud
dari dewasa secara rohani. Tetapi orang yang mengejar dan mencari
Allah seumur hidupnya mengetahui cara untuk berperilaku yang saleh,
bertanggung jawab dan mengasihi orang-orang yang berkaitan dengannya.
Inilah faktor penting dalam menjalin suatu hubungan.
5. Apakah baik menunda untuk berpacaran?
Siap berpacaran bukan berarti kita harus terjun dalam berpacaran. Sesungguhnya,
ada orang yang siap untuk berpacaran yang memilih untuk menundanya, karena
mereka ingin mengejar hal-hal yang lebih penting terlebih dahulu. Di sini, ada
dua cerita nyata mengenai para pemuda di gereja yang melakukannya:
Kehidupan Kristen (2)
33
Cerita 1
Saudari W merupakan dambaan dari banyak saudara. Bukan hanya menarik secara
fisik, tetapi dia pun kuliah di suatu universitas yang bergengsi dan sangat giat dalam
melayani Allah di gereja. Selama di SMU dan kuliah, banyak laki-laki yang mencoba
untuk mengajaknya keluar. Saat tahun terakhir di universitas, dia mulai berteman
dekat dengan seorang saudara yang telah dikenalnya bertahun-tahun lamanya.
Sekalipun tidak berada di tempat yang sama, tetapi mereka seringkali berhubungan
melalui e-mail. Bagaimanapun, dia dapat merasakan bahwa saudara itu tertarik
terhadap dirinya. Dia pun menyukai saudara itu, karena merupakan seorang pemuda
teladan di gereja dan memiliki pekerjaan yang baik.
Suatu hari, saudara itu bertanya apakah dia mau menjadi kekasihnya. Dia
menghadapi dilema yang serius. Sekalipun setahun lagi lulus, tetapi merasa masih
terlalu awal baginya untuk memastikan bahwa saudara inilah yang sungguh-sungguh
ingin dinikahinya kelak. Yang lebih penting lagi, dia ingin lulus sekolah terlebih
dahulu. Dia mengetahui bahwa dirinya tidak akan mungkin dapat menyeimbangkan
potensinya secara maksimal, melayani Allah di gereja dan menjalin hubungan pada
saat yang sama. Selain itu, menjalin suatu hubungan bukanlah hal yang sepele;
dia ingin memastikan bahwa waktu dan tenaga yang digunakan untuk menjalin
hubungan dapat membangun keduanya.
Sekalipun tampaknya bertentangan dengan perasaannya, dia menolak
saudara itu. Dia memutuskan untuk mempercayakan persoalan ini ke dalam tangan
Allah dan meyakini bahwa Allahlah yang akan memelihara pernikahannya, bila
saatnya tiba.
Cerita 2
Ketika Saudara L lulus dari universitas dan menemukan pekerjaan yang baik, dia
mulai mendapatkan perhatian dari banyak saudari seiman, orangtua, bahkan dari
jemaat yang lebih senior di gereja. Sungguh, semua orang menganggap dirinya
siap untuk menikah! Di dalam benaknya, dia pun berpikir demikian. Dia senantiasa
mencintai anak-anak dan dengan diam-diam, ingin menikah muda, sehingga dapat
memiliki anak-anaknya sendiri.
Bagaimanapun, ketika mulai mendapatkan semua perhatian itu, dia mulai
memikirkan apa makna yang sesungguhnya dari berpacaran dan menikah itu.
Karena baru saja memulai karirnya, dia mulai menyadari bahwa menyeimbangkan
pekerjaan dan pelayanan kepada Allah sungguhlah sulit. Dia tidak perlu memiliki
komitmen tambahan pada tahap ini. Oleh karena itu, dia menata pikirannya bahwa
dia lebih suka menanti beberapa tahun lagi sebelum mempertimbangkan untuk
berpacaran atau menikah.
34
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Beberapa orang mengatakan bahwa tanpa mengenal dan takut akan Allah,
seseorang tidak dapat sungguh-sungguh mengasihi orang lain. Itu benar adanya,
karena kasih berasal dari Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah menerapkan
kasih dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Dalam hal perasaan, kita janganlah
terbawa oleh emosi sesaat. Kita haruslah senantiasa berjaga-jaga dan berdoa
serta tidak membiarkan perasaan tergila-gila itu semakin menjadi. Ingatlah bahwa
bersandar pada keinginan daging akan membawa kepada maut, tetapi bersandar
pada Roh Kudus dan mematikan keinginan daging justru akan membawa pada hidup
(Rm. 8:13). Kita haruslah memandang segala sesuatu dengan sudut pandang jangka
panjang dan memegang pengajaran Allah. Dengan demikian, kita tidak akan melukai
perasaan orang lain atau diri sendiri, karena itu adalah bagian dari penerapan kasih
Allah di dunia. Kiranya Allah memimpin semua orang, sehingga kita akan senantiasa
mencari pimpinan-Nya.
Kehidupan Kristen (2)
35
Halaman Kosong
36
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Mengapa Harus Hidup Kudus
4
Bacaan Kitab
Ul. 7:6-14; Mzm. 119:11; Ayb. 31:1; 1 Kor. 6:19-20,9-10; 10:12; Yak. 4:7;
Gal. 5:15-16; 2 Tim. 2:22
Sasaran Pelajaran
1. Menggerakkan murid-murid untuk memutuskan agar tetap hidup kudus
dengan pertolongan Roh Kudus
2. Memotivasi murid-murid untuk menandatangani perjanjian mengenai
kekudusan
Ayat Alkitab
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibr. 12:14)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 10-12
Latar Belakang Alkitab
“Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; engkaulah yang
dipilih oleh Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat
kesayangan-Nya” (Ul. 7:6). Sejak awal penciptaan, Allah telah memilih Abraham dan
keturunannya untuk menjadi umat pilihan-Nya. Keistimewaan ini datang dengan suatu
harga dan tanggung jawab. Umat pilihan Allah ini dipisahkan dari bangsa-bangsa lain.
Mereka kepunyaan Allah dan karena itu, mereka harus mematuhi perintah-perintahNya. Itulah sebabnya mereka memiliki berkat dan kemuliaan Allah.
Hari ini, kita adalah umat pilihan kepunyaan Allah. “Jadi kamu lihat, bahwa
mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham…Dalam hal ini tidak
ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham
dan berhak menerima janji Allah” (Gal. 3:7,28-29). Demikian pula, kita harus menjaga
diri tetap kudus dan memisahkan diri dari kejahatan yang terdapat di dunia sekarang
ini. Apakah maksudnya menjadi kudus? Kekudusan diwajibkan untuk kita lakukan di
dalam segala hal – pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Khususnya
Kehidupan Kristen (2)
37
pada sekarang ini, ada lebih banyak interaksi antara para jemaat dengan lawan
jenis daripada berabad-abad yang lalu. Bagi semua orang di sekitar kita, pergaulan
seksual itu adalah sesuatu yang telah lazim untuk dilakukan. Bagi orang yang tidak
percaya, hubungan seksual dengan pasangan yang berlainan jenis kelamin itu
sesuatu yang tidak salah. Tetapi, bagi orang percaya perlulah diketahui bahwa kita
haruslah memelihara kekudusan untuk orang yang akan kita nikahi.
Pemanasan
Ayat Hafalan hari ini memberitahukan bahwa tanpa kekudusan, kita tidak
dapat melihat Tuhan. Menurut kalian, apakah maksudnya melihat Tuhan? Melihat
Tuhan dapat berarti melihat Dia dalam hidup ini dan setelah kita meninggal, di surga.
Alkitab memiliki banyak contoh yang menunjukkan bahwa bila kita tidak suci atau
tidak kudus, Tuhan akan memalingkan wajah-Nya dari hadapan kita. Dia tidak akan
menjawab doa-doa kita atau menerima persembahan dan pelayanan kita bagi Dia.
Tentu saja, bila tidak kudus dan banyak dosa, kita tidak akan dapat masuk ke dalam
kerajaan surga-Nya.
Hari ini, kita akan melihat lebih seksama mengenai topik kekudusan ini.
Kiranya Tuhan memimpin kita untuk menaruh kekudusan sebagai prioritas utama
dalam menjalani hidup.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Dipisahkan Dari Dunia
Kita hidup di dalam dunia yang sungguh rusak pada hari ini. Mungkin kita
tidak melihat seluruh kejahatan yang terjadi di sekitar kita, karena sebagian besar
kejahatan dilakukan dengan diam-diam. Mungkin, di kalangan teman dan kerabat,
kita tidak melihat fenomena ini, tetapi ada banyak kejahatan dan ketidakbermoralan
yang terjadi di dunia sekarang ini. 2 Timotius 3:1-5 memberitahukan bahwa pada harihari terakhir, banyak orang akan berkelakuan ‘tidak kudus…tidak dapat mengekang
diri…lebih menuruti hawa nafsu’.
Satu persoalan yang orang-orang muda merasa paling sukar untuk tetap
kudus adalah hubungan seksual. Sekarang, seks pranikah adalah hal yang biasa,
bahkan sepertinya memalukan bila mengaku kepada teman-teman bahwa kita masih
perawan! Bagi orang-orang yang telah menikah, hubungan cinta di luar nikah adalah
hal biasa. Hubungan seksual semalam bukanlah masalah besar. Sebagai anak-anak
Allah, apakah menyadari bahwa kita memiliki tempat yang begitu istimewanya di
dunia hari ini? Apakah menyadari bahwa kita adalah umat yang dipisahkan, yang
berbeda dengan orang kebanyakan di dunia? Oleh karena itu, dengan standar moral
kita, kita haruslah memisahkan diri dari gaya hidup di dunia sekarang ini.
38
Kehidupan Kristen (2)
a. Nuh (Kej. 6:1-8)
Pada masa-masa awal, saat Allah pertama kali memusnahkan dunia dengan air
bah, itu disebabkan oleh dosa-dosa manusia pada masa itu yang telah menjadi
terlalu besar. Tetapi, sebelum memusnahkan dunia, Allah telah memilih Nuh.
Nuh mendapat kasih karunia di hadirat Allah, karena dia adalah seorang yang
benar. Melalui Nuh, Allah ingin menyelamatkan sisa manusia yang ada, hanya
bila mereka mau bertobat dan masuk ke dalam bahtera!
b. Abraham (Kej.12:1-3)
Abraham dipilih bukan karena Allah mengasihi dia secara khusus dan hanya
ingin menyelamatkannya. Allah memberitahukan bahwa melalui dia, seluruh
bangsa akan diberkati. Allah berharap bahwa Abraham menjalani hidup dengan
dipimpin oleh hukum-hukum-Nya dan diapun sungguh-sungguh mengikuti Allah
dengan setia.
c. Umat Israel (Kel. 8:22-23; Ul. 7:6-14; bandingkan dengan 1 Pet. 2:9)
Saat Allah menulahi orang Mesir, ada pemisahan yang jelas antara tanah
Gosyen yang didiami oleh umat Israel dengan tanah tempat tinggal orang Mesir.
Allah menunjukkan dengan jelas bahwa umat Israel adalah kepunyaan-Nya,
sehingga dari tulah keempat dan seterusnya, umat Israel tidak terkena. Status
khusus sebagai umat Allah ini dijelaskan kepada umat Israel secara lengkap
dalam Ulangan 7:6-14; umat Israel dipilih bukan karena mereka istimewa.
Mereka istimewa hanya karena dipilih. Dipilih berarti mereka harus dipisahkan.
Gaya hidup dan standar moral mereka haruslah sesuai dengan gaya hidup dan
standar moral Allah. Mereka tidak seperti bangsa lain yang berada di sekitar
mereka.
Kemudian dalam sejarah umat Israel, kita melihat bahwa Allah diam
bersama-sama dengan mereka ketika mereka berpegang pada firman Allah dan
anugerah Allah meninggalkan mereka ketika mereka berdosa terhadap Dia dan
mencari allah-allah asing.
d. Umat Pilihan di Bawah Perjanjian Baru (1 Kor. 6:19-20,9-10)
Kita telah melihat bagaimana Allah memilih umat Israel untuk menjadi umat
pilihan-Nya, hidup terpisah dari bangsa-bangsa lain. Demikian pula hari ini, kita
dipanggil untuk hidup sebagai umat yang terpisah. Oleh karena itu, kita janganlah
pernah mengkompromikan standar-standar kekudusan kita. Standar moral dunia
telah berubah sepanjang sejarah. Tetapi firman Allah tidak pernah berubah. Kita
haruslah senantiasa mengingat akan status istimewa kita dan menjaga diri untuk
tidak tercemar oleh dunia! Tidak peduli bagaimana standar dunia berubah, tidak
peduli apa yang teman-teman kita lakukan atau memotivasi kita untuk lakukan,
kita haruslah berpegang teguh pada hukum-hukum Allah.
Bagian # 2 – Pedoman untuk Menjauhkan Diri dari Ketidakkudusan
Alkitab banyak memberikan nasihat mengenai bagaimana kita dapat tetap
kudus dan menjauhkan diri dari ketidakkudusan. Ayat-ayat berikut adalah pilihan
dalam jumlah yang kecil. Untuk masing-masing dari ayat-ayat itu, tuliskan bagaimana
kita dapat menjaga kekudusan dengan mentaati firman Allah ini.
Kehidupan Kristen (2)
39
Mazmur 119:11 – “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan
berdosa terhadap Engkau.”
(Penting bagi kita untuk merasa yakin akan pengajaran Allah – apa yang boleh dan
tidak boleh kita lakukan. Menyimpan firman Allah dalam hati merupakan sesuatu yang
sangat penting. Itu berarti kita senantiasa mengingat hukum-hukum Allah, bahkan
ketika tidak sedang memegang Alkitab sekalipun. Ketika mengalami pencobaan
atau merasa tidak yakin akan apa yang harus dilakukan, firman Allahlah yang akan
memelihara kita, bila kita memilih untuk mentaati pengajaran-Nya. Kita tidak boleh
meremehkan pentingnya menghafal Ayat Hafalan selama pelajaran. Ketika membaca
Alkitab setiap hari, kita pun haruslah menyimpan firman Allah dalam ingatan kita.)
Ayub 31:1 – “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku
memperhatikan anak dara?”
(Banyak cerita sukses merupakan hasil dari kebulatan tekad dan ketetapan. Selama
ketaatan akan perintah Allah diperhatikan, kebulatan tekadpun akan banyak
diperhitungkan pula. Kita haruslah bertekad untuk memegang teguh hukum-hukum
Allah, tidak peduli bagaimana lingkungan kita berubah. Salah satu cara untuk
tetap pada tekad itu adalah dengan melindungi mata kita dari hal-hal yang jahat.
Keinginan mata seringkali menjadi jembatan bagi keinginan daging. ‘Tidak melihat
yang jahat’ mungkin menjadi cara terbaik untuk menghindar dari yang jahat. Seperti
Ayub, kita haruslah membuat perjanjian dengan diri sendiri, agar tidak membiarkan
kita dicobai.)
1 Korintus 10:12 – “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri,
hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
(Berjaga-jagalah. Ini hampir seperti pesan yang selalu diulang-ulang. Tetapi, kita
mengetahui bahwa banyak orang masih terjatuh ke dalam pencobaan dan akhirnya
berbuat dosa terhadap Allah. Telah dikatakan bahwa orang yang tenggelam adalah
orang yang tidak tahu cara berenang. Adalah masuk akal bila orang yang tidak
dapat berenang seringkali hanya menghindar berada di dalam air. Orang yang dapat
berenanglah yang memegahkan kemampuan mereka untuk bertahan melawan
ombak dan akan tenggelam ketika terbukti ombak itu terlalu dahsyat bagi mereka.
Ini sama dengan pencobaan. Saat beranggapan diri cukup kuat, kita akan jatuh.
Janganlah kita memegahkan kemampuan kita untuk bertahan melawan pencobaan.
Seperti nasihat Alkitab, kita haruslah mengerjakan keselamatan pribadi dengan takut
dan gentar – Flp. 2:12.)
Yakobus 4:7 – “Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia
akan lari dari padamu!”
(Yusuf memutuskan untuk berpegang teguh akan pengajaran Allah. Saat dibujuk
dan digoda oleh istri tuannya, Yusuf tidak tergoyahkan. Sesungguhnya, dengan
tegas, dia memberitahukan perempuan itu, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan
kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kej. 39:9). Akhirnya, dia
melarikan diri! Dia berlari, bahkan tanpa mengambil kembali bajunya dari perempuan
penggoda itu. Hari ini, kita haruslah berbuat hal yang sama.)
Galatia 5:16-17 – “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan
menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging –
karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan
apa yang kamu kehendaki.”
40
Kehidupan Kristen (2)
(Dalam hal standar moral, tidak ada jalan tengah, entahkah merupakan umat
Allah ataupun bukan umat Allah. Entahkah hidup oleh Roh Kudus atau memenuhi
keinginan daging. Salah satu cara untuk memelihara kekudusan kita adalah dengan
mentaati Roh Kudus. Bagaimana mengetahui bila kita sedang mentaati Roh Kudus?
Kita mengetahui bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah. Bila berpegang pada perintahperintah Allah, kita sedang mentaati Roh Kudus.)
2 Timotius 2:22 – “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan,
kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni.”
(Dalam kehidupan iman, kita haruslah memiliki teman-teman di dalam Tuhan dan
saling mendukung. Seperti yang dikatakan dalam Pengkhotbah 4:9-12, “Berdua lebih
baik daripada seorang diri…Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Dalam sejarah,
kita memiliki banyak tokoh teladan di dalam Alkitab, salah satunya adalah Daniel
dan sahabat-sahabatnya. Murid-murid Yesus Kristus seringkali bekerja berkelompok
atau berpasang-pasangan. Bahkan Rasul Paulus memiliki teman-teman dalam
pekerjaan penginjilannya, seperti Barnabas dan Timotius yang menyertai dirinya
pada saat yang berbeda. Ketika memiliki teman yang baik di dalam Tuhan, kita dapat
berbagi persoalan dan kelemahan pribadi serta teman-teman pun dapat membantu
memeriksanya untuk kita.)
Menguji Pemahaman
1. Dalam Ulangan 7:6-14, Allah memberitahukan umat Israel bahwa mereka adalah
istimewa, umat pilihan dan akan diberkati. Tetapi janji ini bersyarat. Apakah yang
umat Israel harus lakukan, agar dapat menerima janji berkat ini?
2. Dalam Korintus 6:9-10, siapakah yang disebutkan sebagai orang-orang yang
tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah?
3. Apakah alasan yang pemazmur berikan untuk menyimpan firman Allah dalam
hatinya (Mzm. 119:11)?
4. Tekad apakah yang Ayub buat terhadap matanya sendiri (Ayb. 31:1)?
5. Nasihat sederhana apakah yang Yakobus berikan perihal melawan pencobaan/
kejahatan dalam Yakobus 4:7?
Kehidupan Kristen (2)
41
Penerapan Kehidupan
Tidak Memberi Kesempatan kepada Dosa
Bagian A – Menjaga Diri Sendiri untuk Tetap Kudus
Banyak hal seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Hal yang
sama terjadi dalam menjaga kekudusan kita. Ketika tidak menghadapi pencobaan,
kita tentu saja mudah untuk tetap kudus. Tetapi ketika secara fisik diperhadapkan
dengan kesempatan untuk berbuat dosa, kita seringkali merasakan bahwa roh itu
penurut, tetapi daging lemah. Oleh karena itu, penting bahwa kita tidak memberi
kesempatan kepada Iblis atau diri sendiri untuk berbuat dosa. Bahkan sebelum
menghadapi keadaan itu, kita perlu bersiap untuk kemungkinan keadaan yang akan
terjadi ketika pencobaan menjadi sedemikian dahsyat hingga kita terjatuh.
Yang ditampilkan di sini adalah beberapa perkataan hikmat dari saudara dan
saudari seiman yang telah menjaga kekudusan saat mereka berpacaran. Bacalah
apa yang mereka katakan, lalu diskusikan agar kita dapat menghindar dari melakukan
dosa ketidakkudusan.
Kasus 1
“Aku senang karena aku dan K berhubungan jarak jauh sebelum kami menikah.
Terpisah secara fisik berarti bahwa kita tidak menghadapi pencobaan untuk terlalu
dekat secara fisik.” – Saudari L.
Kasus 2
“Aku selalu beranggapan bahwa laki-lakilah yang melakukan ‘langkah awal’. Jadi,
aku memutuskan untuk tidak berduaan saja dengan kekasihku di ruangan tertutup.
Kami memutuskan bahwa semua bentuk berpacaran kami haruslah dilakukan di
tempat yang terbuka.” Saudara T.
Kasus 3
“Aku kira kalian akan menganggapku ‘kuno’, tetapi aku tidak pernah memegang
tangannya hingga setelah kami menikah. Berpacaran kami diisi dengan aktivitasaktivitas yang sangat bersih seperti menonton televisi dengan anggota keluargaku,
makan di restoran atau berjalan-jalan dengan sekelompok pemuda gereja. Kami
tidak pernah berpacaran ‘secara pribadi’ – kami selalu melakukannya di tempattempat yang terbuka. ‘Aktivitas pacaran yang umum’ tidak menghentikan kami untuk
saling mengenal dengan lebih baik. Sesungguhnya, cara terbaik untuk mengenaI
seseorang adalah bagaimana dia bersikap terhadap orang lain.” – Saudara C.
Kasus 4
“Teman-teman, aku telah diberitahukan bahwa penampilanku kurang baik. Aku
memastikan bahwa diriku selalu berpakaian sopan, sehingga tidak memberi cela
bagi Iblis untuk menciptakan segala bentuk godaan kepada setiap saudara.” –
Saudari A.
42
Kehidupan Kristen (2)
Kasus 5
“Aku yakin bahwa menjaga kekudusan adalah masalah menghargai diri sendiri.
Aku cukup menghargai diri untuk mengetahui bahwa aku ingin mentaati firman
Allah dan menjadi mempelai yang kudus bagi suamiku ketika kami kelak menikah.
Aku mengharapkan hal yang sama dari suami masa depanku. Oleh karena itu, aku
membuat suatu peraturan di dalam hidupku bahwa aku tidak akan melakukan seks
pranikah, tidak peduli betapa yakinnya diriku bahwa aku akan menikahi laki-laki yang
sedang kupacari.” – Saudari S.
Bagian B – Hubungan untuk dipelihara, bukan untuk spekulasi!
Seringkali, ketika dua orang merasa saling tertarik, ada banyak motivasi
untuk saling mengenal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tetapi suatu hubungan
yang kokoh tidak pernah dibangun dalam waktu yang singkat. Yang sering terjadi
adalah bahwa gairah cinta yang semula menjadi padam, bahkan menyisakan banyak
perasaan yang campur aduk. Inilah cerita nyata yang dialami seorang saudara dan
saudari di gereja. Kiranya kesaksian ini dapat menjadi bahan perenungan dan
pengingat bagi para pemuda-pemudi di gereja, agar berhati-hati dengan perasaan
mereka dan melatih pengendalian diri dalam suatu hubungan.
Kesaksian
Seorang saudari menghampiriku ketika aku berkunjung ke suatu gereja. Ketika aku
memandangnya, air mata menggenang di matanya. Jelaslah bahwa dia adalah
seorang yang peka dan yang sedang menderita. Dia menangis ketika menceritakan
cerita berikut kepadaku.
Bertahun-tahun sebelumnya, dia dan seorang saudara telah bertemu di suatu
seminar teologi pemuda. Mereka adalah para pekerja yang sangat aktif di gereja
dan memiliki anugerah yang luar biasa dari Allah. Selama seminar itu, mereka saling
mengenal dengan baik dan setelah itu, mereka mulai berpacaran. Mereka masuk ke
dalam hubungan emosional yang akrab. Mereka bukanlah macam orang yang malumalu. Saudara itu pun mengaku bahwa dirinya tertarik saudari itu. Demikianpun
dengan saudari itu, dia pun mengaku bahwa perasaan mereka sama.
Hubungan mereka itu diikuti dengan saling bertukar pengalaman hidup
pribadi. Ketidaksabaran menempatkan mereka di jalur cepat. “Kamipun langsung
terhubung,” ingat saudari itu. Semuanya diutarakan dalam percakapan pertama
kalinya. Dia mencurahkan seluruh kisah hidupnya kepada saudara itu, termasuk
bagaimana pergumulan dirinya sebagai orang Kristen dan di sekolah. Saudara itu
pun melakukan hal yang sama. Sekalipun mereka baru saja saling berkenalan,
tetapi percakapan mereka langsung sampai tingkat hubungan yang lebih tinggi.
Mereja merasa dekat, bahkan tidak sempat menjalin persahabatan atau sungguhsungguh memeriksa sifat masing-masing. Serbuan asmara itu begitu memabukkan,
tetapi akhirnya, ketika semuanya telah mencapai puncaknya, gairah cinta itupun
lenyap – ilusi menjadi realita. Hubungan mereka berakhir dengan pahit. Semua itu
menyisakan rasa bersalah dan munafik. Saudari ini berkata, “Semua orang di gereja
menganggapku sebagai saudari terbaik yang tanpa dosa. Tetapi apakah kamu
mengetahui apa yang terlintas di kepalaku setiap kali datang ke gereja? Aku adalah
orang munafik. Aku perlu pengampunan Allah.”
Hari ini, mereka berdua begitu menyesal karena telah terlalu banyak berbagi
perasaan seorang dengan yang lainnya.
Kehidupan Kristen (2)
43
Pertanyaan Diskusi: Mengapa yang terbaik adalah tidak mengejar hubungan
romantis sebelum kita siap untuk melakukan pernikahan?
Bagian C – “Janjiku pada Kekudusan”
Kita hidup di dunia yang banyak membicarakan perihal prestasi. Prestasi di
sekolah, prestasi dalam bidang olahraga, prestasi dalam keluarga, bahkan prestasi
di gereja. Kita senantiasa diingatkan bahwa kita perlu memiliki daftar ‘yang harus
dilakukan’. Bila ingin memperoleh sesuatu dalam hidup, kita harus berorientasi
pada prestasi; kita harus memiliki misi pribadi. Atau mungkin sebuah visi atau daftar
tujuan.
Pernahkah kita merenungkan apa yang ingin kita capai bagi Tuhan?
Kira-kira seabad yang lalu, seorang pemuda membuat daftar mengenai apa
yang ingin dia lakukan. Sekalipun mungkin tidak tampak seperti sebuah daftar yang
akan kita buat pada hari ini, tetapi daftarnya itu telah bertahan sepanjang abad itu
dan selalu mengilhami banyak orang Kristen pada hari ini.
Aku akan menjadi benar, karena ada orang yang mempercayaiku;
Aku akan menjadi kudus, karena ada orang yang peduli;
Aku akan menjadi kuat, karena ada banyak orang yang menderita;
Aku akan menjadi berani, karena ada banyak orang yang berani.
Aku akan menjadi sahabat, dari semua musuh yang tidak memiliki teman;
Aku akan memberi dan melupakan pemberian;
Aku akan rendah hati, karena aku mengetahui kelemahanku;
Aku akan menengadah, tertawa dan mengasihi dan mengangkat.
Apakah kata-kata ini tidak asing bagi kalian? Ya, ini adalah sebagian syair
dari kidung pujian terkenal yang terdapat di dalam Kidung Rohani gereja kita (#
396). Penulis dari syair ‘Aku akan’ menuliskannya sebagai tekad bagi dirinya sendiri
untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip kekristenan yang telah diajarkan kepada
dirinya ketika dia dewasa. Tepatlah setelah lulus dari Princeton, Howard Arnold
Walter berlayar ke Jepang untuk mengajarkan bahasa Inggris di Universitas Waseda
selama satu tahun. Dari Tokyo, dia mengirimkan dua bait puisi ini kepada ibunya.
Ketika kembali ke Amerika, Walter pergi ke seminari dan selanjutnya berlayar ke
India sebagai anggota staf Asosiasi Pemuda Kristen. Dia mati ketika masih muda di
sana pada tahun 1918 karena penyakit influenza.
Sepanjang sejarah, ada banyak pemuda Kristen yang telah membuat tekad
untuk berpegang teguh pada pengajaran Allah. Hari ini, kita pun haruslah membuat
tekad serupa dan memastikan bahwa kita mengikuti tekad itu seumur hidup kita,
tidak peduli apa yang akan terjadi. Setelah membaca kisah Walter, marilah kita
sekarang berusaha untuk melakukan janji kita sendiri untuk tetap kudus bagi Allah.
Buatlah ‘Janji mengenai Kekudusan’ yang serupa dengan yang dibuat oleh
Walter untuk dirinya sendiri, baik secara perorangan maupun berpasangan. Dalam
janji kalian itu, pastikan untuk memasukkan alasan mengapa kalian ingin tetap kudus.
Kalian pun dapat memasukkan rincian bagaimana diri kalian dapat menghindari dari
kecemaran, sehingga dapat tetap kudus. Renungkan dengan sungguh-sungguh,
tetapi tetaplah kreatif dan tulus! Setelah selesai, bagikanlah kepada murid lainnya.
44
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Nyanyikan pujian dalam Kidung Rohani # 401. Kesucian dan kekudusan
haruslah dikejar dan dilakukan. Inilah latihan kedisiplinan hidup kita setiap hari, baik
dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan kita.
Marilah kita baca dalam 1 Korintus 6:18-20. Tubuh kita adalah Bait Allah. Roh
Kudus Allah ingin tinggal di dalam kita. Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat
mencemari dan mempermalukan tubuh ini. Kita senantiasa dapat berpaling kepada
Tuhan Yesus untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya. Kiranya kita tetap
suci dan kudus hingga Dia datang kembali dan menganugerahkan kita untuk masuk
ke dalam kerajaan-Nya yang kekal!
Kehidupan Kristen (2)
45
Halaman Kosong
46
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Cinta Sepanjang Masa
5
Bacaan Kitab
Kej. 1:27-28; 2:18-24; Kid. 8:6-7; Ef. 5:22-23
Sasaran Pelajaran
1. Menemukan makna sejati dari pernikahan
2. Membiarkan murid-murid memikirkan sifat-sifat apa yang penting ketika
memilih pasangan hidup
Ayat Alkitab
“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej. 2:23)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 13-15
Latar Belakang Alkitab
Pernikahan adalah sebuah anugerah dari Allah bagi umat manusia. Allahlah
yang mengadakan pernikahan yang pertama. Allah melihat Adam seorang diri dan
merasakan baik untuk memberikan seorang penolong bagi Adam (Kej. 2:18,21-23).
Adam pun sangat senang dengan anugerah Allah itu kepadanya, sehingga saat
melihat Hawa, dia berkata: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku
(Kej. 2:23). Alkitab melanjutkan dengan peraturan mengenai pernikahan: “Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang,
manusia dan istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu” (Kej. 2:24-25). Pernikahan
dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang paling intim di antara manusia, yaitu
seorang laki-laki dan seorang perempuan berbagi hidup mereka bersama, secara
fisik, emosi, mental dan rohani.
Allah mengakui pentingnya pernikahan di antara umat-Nya. Sebagai contoh,
“Apabila baru saja seseorang mengambil istri, janganlah ia keluar bersama-sama
dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun
lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan
hati perempuan yang telah diambilnya menjadi istrinya” (Ul. 24:5). Pernikahan adalah
suatu hubungan istimewa yang harus diatur dengan benar. Karena pernikahan adalah
anugerah yang paling berharga dari Allah, kita harus menghormati hal ini,
Kehidupan Kristen (2)
47
dari memilih pasangan hidup hingga menjalaninya setelah menikah. Ketika dua
orang hidup bersama, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Bahkan pada masa
Perjanjian Lama, ada beberapa kejadian perceraian. Tuhan Yesus menjelaskan
bahwa Musa mengizinkan perceraian hanya karena mereka mengeraskan hati.
“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”
(Mat. 19:6-8).
Semua pengajaran Allah adalah baik bagi kehidupan kita. Pernikahan
memerlukan banyak latihan sifat-sifat yang saleh seperti kasih, kesabaran, kebaikan,
kelemahlembutan dan lain sebagainya. Pernikahan yang paling membahagiakan
adalah pernikahan yang kedua belah pihaknya mentaati perintah Allah dan hidup
dengan melakukan pengajaran-Nya setiap hari.
Pemanasan
Apakah kalian mengetahui siapa yang mengucapkan kata-kata untuk Ayat
Hafalan pada hari ini? Ayat itu adalah perkataan Adam saat dia pertama kalinya
bertemu dengan Hawa, istri yang telah diciptakan Allah baginya yang berasal dari
tulang rusuknya sendiri. Dari perkataan ini, kita dapat mengatakan bahwa Adam
menyatakan rasa sukacita dan keakrabannya dengan istrinya. Hawa diambil dari
tulang rusuk Adam yang sangat berharga dan rentan. Hawa adalah orang yang
Adam lindungi dan perhatikan dengan cinta. Hawa diciptakan karena Allah melihat
bahwa tidak baik bagi Adam seorang diri saja. Allah ingin memberikan Adam seorang
penolong baginya. Keindahan suatu pernikahan adalah anugerah Allah bagi umat
manusia.
Sayangnya, pernikahan tidaklah tampak seperti hari ini. Di Amerika dan di
Eropa, tingkat perceraian kira-kira satu dari setiap dua pasangan. Di Eropa, banyak
pasangan yang lebih suka hanya hidup bersama, karena mereka tidak lagi percaya
pada lembaga pernikahan.
Di manakah kita sebagai anak-anak Allah berdiri di tengah segala ketakutan
dan kurangnya keyakinan terhadap pernikahan pada hari ini? Apakah pernikahan
tidak lagi menjadi seperti yang dikehendaki Allah pada saat permulaan penciptaan?
Marilah kita mempelajari topik ini dari sudut pandang alkitabiah, agar dapat
mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah bagi kita pada hari ini.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Mengapa Kita Menikah?
Bacalah Kejadian 2:18-24
a. Pada mulanya, Allah mengadakan pernikahan demi umat manusia. Bagaimana
kita mengetahui bahwa pernikahan diadakan untuk kebaikan manusia?
(Kita telah melihat bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya untuk kebaikan
manusia, demikianpun perempuan diciptakan dengan tujuan yang sama.)
48
Kehidupan Kristen (2)
b. Apakah yang diharapkan dari pernikahan bagi laki-laki?
(Allah mengadakan pernikahan dan menciptakan perempuan, agar laki-laki tidak
merasa kesepian dan memiliki seorang penolong.)
c. Bacalah pula Kejadian 1:27-28. Apakah tujuan lainnya dari pernikahan?
(Agar manusia berkembang biak dan bertambah banyak, yaitu dengan memiliki
keturunan.)
d. Mengapa penting bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dan bukannya
dari bagian tubuh lainnya dari Adam, seperti kepala, lengan atau kaki?
(Tulang rusuk letaknya tepat di bawah jantung manusia dan berada di bagian yang
sangat rentan dari tubuh manusia. Oleh karena itu, laki-laki haruslah melindungi
istrinya seperti dia menyayangi nyawanya sendiri. Hawa tidak diciptakan dari
potongan tulang tengkorak Adam, bila demikian, perempuan akan menganggap
dirinya dapat menjadi kepala dari laki-laki. Hawa pun tidak diambil dari tulang
kaki, karena perempuan tidaklah lebih rendah atau berada di bawah laki-laki
kedudukannya. Perempua berada pada kedudukan yang sama dengan laki-laki,
tetapi perlu diperhatikan.)
e. Apakah ayat 24 berarti bahwa ketika menikah, kita harus terlepas dari orangtua?
Bila tidak demikian, apakah maksudnya?
(Ini berarti bahwa kita dapat memulai dan memelihara keluarga sendiri. Sejak
menikah, sebuah unit keluarga barulah dijadikan dan itu menjadi prioritas utama
bagi kita.)
f. Menurut kalian, kapankah seseorang cukup dewasa untuk ‘meninggalkan ayah
dan ibunya’?
(Tidak ada usia yang tepat. Tetapi kita harus dewasa secara mental, intelektual,
keuangan dan emosional sebelum memulai dan peduli terhadap sebuah
keluarga. Dengan standar hari ini di kebanyakan negara, yaitu ketika kita telah
menyelesaikan tingkat pendidikan lanjutan tertentu dan memiliki kapasitas untuk
mendukung diri sendiri dan keluarga. Pula ketika kita telah sampai pada tingkat
kedewasaan emosional untuk mengetahui apa maksudnya menyerahkan diri
kita dalam suatu hubungan cinta.)
Bacalah Kidung Agung 8:6-7; Efesus 5:22–23
Bagaimana pernikahan memiliki hubungan yang sama antara Kristus dan jemaat?
(Dalam pernikahan, suami mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat dan
memberikan nyawa-Nya bagi jemaat. Istri haruslah tunduk kepada suaminya seperti
jemaat tunduk kepada Kristus.)
Bagian # 2 – Apakah yang Kita Harus Temukan dari Pasangan Hidup?
A. Temukan Belahan Jiwa Kalian
Kalian mungkin memiliki gambaran mengenai seperti apakah pernikahan
atau bagaimana seharusnya menjalankannya. Mungkin kalian membaca sebuah
buku mengenai percintaan dan merindukan pula hal seperti itu. Mungkin kalian
mengagumi suatu pasangan pernikahan sebagai teladan. Atau gambaran kalian
mungkin didasarkan pada film-film Hollywood.
Kehidupan Kristen (2)
49
Sesungguhnya, bila ingin memiliki pernikahan yang langgeng, kita haruslah
melupakan segala fantasi dari hubungan yang ideal. Sangatlah penting untuk
memahami bahwa pernikahan yang sempurna tidaklah seperti di film-film Hollywood
yang kita saksikan, tetapi lebih berdasarkan pada prinsip-prinsip di Alkitab. Tokohtokoh pemeran di dalam film tidaklah menghadapi berbagai tantangan hidup yang
nyata setiap harinya.
Bila ingin memiliki hubungan yang sempurna, kalian haruslah melenyapkan
segala harapan yang tidak nyata terhadap pasangan kalian. Pasangan kita biasanya
tidaklah setampan, secantik atau sekaya bintang film. Pernikahan yang realistis
melibatkan dua orang yang berbeda pendapat dan cita rasa, pula kewajiban yang
berbeda di luar hubungan itu. Perbedaan-perbedaan yang ada akan memperkaya
hubungan kalian.
Pertanyaan-pertanyaan berikut didasarkan pada artikel dari Majalah Warta
Sejati edisi 37 (Juli-Agustus 2003) dengan judul ‘Menemukan Belahan Jiwa Anda’
yang ditulisi oleh Terry Chang. Diskusikan jawabannya dengan murid-murid, bila
waktu pelajaran masih mencukupi.
a. Langkah pertama adalah berpaling kepada Allah: Jelaskan mengapa penulis
menyadari bahwa kriteria yang dia pergunakan untuk menilai atau memilih
pasangan pernikahan yang potensial tidaklah menjamin kebahagiaan seumur
hidup.
b. Mendahulukan pengajaran Allah: Apakah pemahaman dari ‘orang yang tepat’
menurut penulis? Apakah ciri khas lainnya yang kalian akan masukkan ke dalam
pemahaman mengenai ‘orang yang tepat’?
c. Pentingnya berdoa: Faktor apa sajakah yang harus ada pada orang yang telah
berdoa untuk memahami kehendak Allah?
d. Menjadi orang yang tepat: Pernikahan melibatkan kemampuan yang besar dalam
kemitraan. Sifat penting apa sajakah yang harus dimiliki seseorang sebelum dia
dapat mempertimbangkan dirinya siap untuk menikah?
B. Lima Sikap Penting
Selain menikah di dalam Tuhan, memiliki iman yang sama dan melayani
Tuhan bersama-sama di gereja, ada lima sikap yang mutlak perlu ditambahkan, agar
sebuah pernikahan menjadi luar biasa (GREAT).
G for Good communication (komunikasi yang baik)
R for Real partnership (kemitraan yang nyata)
E for Effort (usaha)
A for Adaptability (adaptasi)
T for Total Commitment (komitmen yang total)
Selain itu, kedua pasangan haruslah membaca Alkitab, berdoa bersama
setiap harinya dan menghadiri kebaktian di gereja!
50
Kehidupan Kristen (2)
Menguji Pemahaman
1. Mengapa Allah mengadakan pernikahan?
2. Apakah yang Adam katakan ketika pertama kalinya melihat Hawa? Apakah
makna dari perkataannya itu?
3. Dalam hal apakah peran suami terhadap istri sama seperti peran Kristus terhadap
jemaat?
4. Sikap penting apa sajakah yang seseorang harus miliki ketika (a) mencari
pasangan hidupnya dan (b) ketika akan mempertimbangkan menikah?
Penerapan Kehidupan
Berbagai Persoalan dalam Pernikahan
Bagian A – Pernikahan Bukanlah Dongeng
Kita telah berbicara cukup banyak mengenai harapan-harapan yang
seharusnya TIDAK dimiliki dalam pernikahan pada hari ini. Benar, pernikahan
bukanlah sebuah dongeng. Ketika masuk dalam realita kehidupan, setiap pasangan
yang menikah menyadari bahwa pernikahan bukanlah ‘bahagia selamanya’.
Bacalah artikel dalam majalah Warta Sejati edisi 39 (Januari-Februari 2004)
dengan judul ‘Perjalanan Tahun Pertamaku’. Artikel ini merupakan kesaksian dari
seorang saudari mengenai tahun pertama pernikahannya. Bacalah kesaksiannya
dan diskusikan pertanyaan berikut.
1. Apakah bagian-bagian dari realita kehidupan suami dan istri yang tidak tampak
sebelum mereka benar-benar menikah? (Pikirkan mengenai kepribadian/minat,
pertimbangan ekonomi, pengaturan waktu dan lain sebagainya.)
2. Area konflik manakah yang tidak ditangani dengan baik oleh saudari itu, menurut
dia? Cara lain apakah yang telah dicobanya untuk menghindari konflik-konflik
itu?
3. Metode apa sajakah yang dia (dan suaminya) telah usahakan agar pernikahan
mereka berhasil?
Bahan bacaan tambahan:
1. “Mitos tentang Pernikahan’ dari majalah Warta Sejati edisi 41 (Mei-Juni 2004).
2. ‘Berjalan Bersama’ dari majalah Warta Sejati edisi 69 (Juli-September 2011,
halaman 40-47).
Kehidupan Kristen (2)
51
Bagian B – Cinta Selamanya?
Bacalah Keluaran 20:14,17; Matius 19:8-9; Ibrani 13:4
Berzinah adalah dosa yang sangat dibenci oleh Allah dan itu merupakan pelanggaran
terhadap Sepuluh Perintah. Dari sini, kita dapat memahami betapa pentingnya
seseorang tetap setia terhadap pasangannya. Pernikahan merupakan sesuatu yang
harus dianggap serius. Bagi kebanyakan orang sekarang ini, lebih baik bagi berpisah
daripada dua orang (suami dan istri) tinggal bersama dalam sebuah pernikahan yang
tidak bahagia. Menurut kalian, apakah pengaruh dari sikap seperti ini?
Bacalah Matius 19:6
1. Mengapa pengajaran Allah mengenai pernikahan seumur hidup penting bagi
keluarga dan masyarakat secara keseluruhan pada hari ini?
2. Karena pernikahan adalah untuk seumur hidup, pengaruh apakah yang seorang
Kristen lajang harus perhatikan mengenai perilaku mereka sebelum menikah,
terutama interkasi dengan jemaat yang berlainan jenis kelamin?
Bacalah 1 Korintus 13:1-8
1. Pernikahan merupakan suatu keintiman yang paling erat di antara dua orang,
ketika saling berbagi perihal hampir semua aspek kehidupan mereka. Oleh
karena itu, pernikahan tanpa cinta adalah hal yang sangat menyedihkan. Tetapi,
cinta bukanlah seperti yang digambarkan dalam novel-novel percintaan atau
dongeng. Ketika dua orang yang berlainan jenis kelamin bertemu, mungkin
ada ketertarikan di antara mereka – penampilan fisik, kekaguman intelektual,
kecocokan kepribadian dan lain sebagainya. Tetapi ketertarikan itu sendiri tidak
cukup bagi pernikahan. Berdasarkan apa yang baru saja kalian baca, apakah
perbedaan antara cinta dan ketertarikan belaka?
2. Allah adalah kasih. Untuk masing-masing ciri khas “Kasih adalah...”, tuliskan
satu penerapan praktis yang dapat dilakukan dalam keluarga.
3. Kasih bukanlah hanya perasaan. Kasih adalah puncak dari sebuah tindakan.
Bagaimana kalian akan mencirikan seseorang yang memiliki kasih? Sifat apa
sajakah yang dimiliki seseorang yang pengasih? Bagaimana kalian dapat
mengatakannya melalui perbuatannya?
Bagian C – Sampai Maut Memisahkan Kita
Banyak kekasih berjanji untuk bersama selamanya, baik hidup maupun mati,
tetapi aku tidak yakin bahwa telah mendengar orang yang memiliki kesetiaan dan
pengabdian seperti Nyonya Isidor Straus. Pada tahun 1912, Nyonya Straus dan
suaminya adalah salah seorang penumpang di kapal Titanic yang naas selama
perjalanannya itu. Tidak banyak perempuan yang turun dari kapal itu, tetapi Nyonya
Straus adalah salah seorang dari beberapa perempuan yang tidak selamat, karena
satu alasan yang sederhana. Dia merasakan tidak tega meninggalkan suaminya.
Itulah sebabnya Mabel Bird, pembantu dari Nyonya Straus, yang selamat dari
bencana, menceritakan kisah itu:
Saat kapal Titanic mulai tenggelam, para perempuan dan anak-anak yang paniklah,
yang mula-mula dimuatkan ke dalam perahu-perahu penyelamat. Tuan dan Nyonya
Straus dengan tenang menghibur para penumpang dan membantu banyak dari
mereka untuk masuk ke dalam perahu. “Jika bukan karena mereka,“ kata Mabel.
“Aku telah tenggelam. Aku berada di perahu keempat dari lima perahu penyelamat.
52
Kehidupan Kristus (2)
Nyonya Straus membuat aku dapat masuk ke dalam perahu dan meletakkan
beberapa bungkusan berat ke atasku.” Lalu, Tuan Straus memohon, agar istrinya
masuk ke dalam perahu penyelamat bersama pembantunya dan yang lainnya.
Nyonya Strauspun mulai masuk. Dia telah menginjakkan kakinya di bibir perahu,
tetapi tiba-tiba, berubah pikiran, memalingkan kepala dan melangkah kembali
ke kapal yang sedang tenggelam itu. “Sayang, masuklah ke dalam perahu!” pinta
suaminya. Nyonya Straus menatap ke dalam mata laki-laki yang dengannya dia telah
menghabiskan paling banyak waktu dalam hidupnya, laki-laki yang telah menjadi
sahabat terbaiknya, pendampingnya yang sejati dan selalu menghibur jiwanya. Dia
memegang tangan laki-laki itu dan laki-laki itu mendekatkan tubuhnya yang gemetar
kepadanya. “Tidak,” jawab Nyonya Straus dengan menantang. “Aku tidak akan
masuk ke dalam perahu. Kita telah melalui banyak tahun luar biasa bersama-sama.
Sekarang, kita sudah tua. Aku tidak akan meninggalkanmu. Ke mana engkau pergi,
aku akan pergi.” Dan itulah tempat terakhir mereka terlihat, berdiri sambil berpelukan
di dek, istri yang setia ini memeluk erat pada suaminya dengan berani, suami tercinta
ini memeluk istrinya sambil melindungi, ketika kapal itu tenggelam. Bersama-sama
selamanya…
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Seberapa banyakkah orang yang berbuat hal yang sama pada hari ini?
2. Menurut kalian, apakah yang dilakukan Nyonya Straus sesuai dengan semangat
dari perkataan Yesus Kristus dalam Markus 10:9, “Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”?
3. Menurut kalian, apakah rahasia dari sebuah hubungan yang bertahan lama?
Bagian D – Debat: Pernikahan adalah Selamanya
Hari ini, setidaknya setengah dari populasi orang dewasa di dunia ini tidak lagi
percaya terhadap ikatan pernikahan yang langgeng. Meningkatnya angka perceraian
tampak jelas di hampir setiap negara. Kebanyakan orang muda memasuki pernikahan
tanpa keyakinan atau ketetapan hati bahwa pernikahan akan berhasil. Hari ini, kita
akan melakukan suatu debat mengenai topik ini. Di satu sisi akan memperdebatkan
mengenai kekudusan dan kelanggengan dari sebuah pernikahan, sedangkan
yang lainnya akan menerangkan apa yang dipikirkan banyak orang di dunia hari
ini mengenai pernikahan. Di akhir debat ini, buatlah sebuah ringkasan mengenai
bagaimana pandangan sekuler, lalu ulangilah pandangan yang alkitabiah mengenai
pernikahan.
Pernyataan: (Kalian menerangkan pandangan yang alkitabiah mengenai
pernikahan)
1. “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikankan manusia”
(Mat. 19:6). Takut akan Allah merupakan permulaan hikmat dan hikmat akan
memberikan sukacita yang sejati. Oleh karena itu, kita harus mentaati perintah
Allah bahwa pernikahan adalah untuk seumur hidup.
2. Pernikahan adalah sesuatu yang memerlukan banyak kemampuan dan usaha.
Kita tidak boleh menyerah ketika timbul persoalan hidup.
3. Hubungan itu sulit dan bukan antara suami dan istri saja. Sejak muda, kita
mengetahui bahwa komunikasi itu sukar. Kita haruslah belajar untuk hidup rukun
dengan saudara-saudara dan orangtua. Kita pun haruslah berusaha keras
Kehidupan Kristen (2)
53
untuk memelihara hubungan dengan teman-teman. Terlebih lagi dengan
pernikahan. Kita seharusnya bekerja keras agar pernikahan itu berhasil.
4. Hal lainnya...
Bantahan Pernyataan: (Kalian menerangkan pandangan yang ada sekarang ini
mengenai pernikahan)
1. Lebih baik bagi dua orang berpisah daripada tinggal bersama dan tidak bahagia.
Itu pun lebih baik bagi anak-anak. Merupakan kerugian psikologis bagi anakanak bahwa orangtua mereka tidak saling mengasihi. Pertengkaran orangtua
memiliki dampak psikologis yang mendalam bagi anak-anak. Suatu pasangan
janganlah pernah tetap dalam sebuah pernikahan demi anak-anak. Itu hanya
akan menghasilkan lebih banyak luka daripada kebaikan.
2. Pernikahan berbeda dengan berpacaran. Bila dua orang menyadari bahwa
mereka melakukan kesalahan dengan menikahi seorang dengan yang lain,
mereka harus berpisah agar tidak saling menyakiti lagi dan bercerai. Dengan
demikian, mereka berdua dapat memiliki kesempatan yang baru dalam hal
cinta.
3. Pada masa yang lalu, manusia tidak hidup lama sekali, sehingga lebih mudah
untuk tetap hidup dalam pernikahan. Sekarang, dengan perkembangan medis,
kita semua hidup sampai lanjut usia, sehingga mustahil untuk tetap dalam
pernikahan selama empat hingga lima dekade. Hal-hal yang baru pasti akan
terjadi.
4. Kadang, kalian tidak mengetahui apakah yang kalian benar-benar butuhkan
atau perlukan hingga mengalami kegagalan. Sesungguhnya, pernikahan yang
gagal adalah batu loncatan untuk menemukan orang yang tepat kelak.
5. Hal lainnya...
Renungan dan Doa
Banyak jemaat yang pernikahannya bahagia mengatakan bahwa pernikahan
memungkinkan mereka lebih menyadari kasih antara Allah dan jemaat daripada ketika
masih lajang. Itu sama seperti yang dikatakan dalam Efesus 5:22-23. Sesungguhnya,
pernikahan merupakan sesuatu yang sangat mulia – anugerah khusus yang Allah
telah berikan kepada manusia. Kiranya kita semua mencari pimpinan Allah ketika
mempersiapkan diri untuk menikah.
54
Kehidupan Kristen (2)
Halaman Kosong
Kehidupan Kristen (2)
55
Keluar
Persoalan
Berdirinya
dari Mesir
Budaya
Kerajaan
menuju
danIsrael
Media
Kanaan
Sasaran
dibombardir
setiap
Kita telah
Pilihan
Setelah
yang kita
pergumulan
buat di
hari
dengan
persoalan
dalam
yang
hidup
sulit berbagai
dapat
dengan
menghasilkan
Firaun,
yang
kontroversial.
Murid-murid
dampak
dengan
cara
jangka
Allahpanjang
menunjukkan
bagi
memiliki
beberapa
pertanyaan
masa depan
kehebatan-Nya
kita
yang
danluar
angkatan
biasa
seperti
berikut:
Bagaimana
yang kemudian.
kepada
orang Mesir,
Oleh
orangkarena
Israel
orang
Kristen
seharusnya
itu,
akhirnya
adalah
meninggalkan
penting negeri
untuk
memandang
homoseksualitas?
mempertimbangkan
perbudakan.
Di padang semua
gurun,
Bolehkah
seorang
Kristen
keputusan
mereka
mengalami
kita. Allah
banyak
memiliki
naik
mengkonsumsi
yang
pemerintahan
dan
turunnya minuman
yang
iman sebelum
tertinggi
beralkohol?
Macamtetapi
musikdi
poptepi
bagi orangmereka
akhirnya
Israel,
tiba
mereka
apakah
yang
dapat
dikenan
justru memilih
Sungai
Yordan,
untuksuatu
menjadi
Tanah
taat
di
hadapan
Allah?tepat
Semuanya
kepada
Perjanjian
seorang
yang
raja.
Pada
berada
saat
di
ini
persoalan
itu,merupakan
hadapan
Samuel
mereka.
telah
memperingati
Pada yang
bagian
harus
dipikirkan
danmereka
dipecahkan.
orang
ini,
murid-murid
Israel, tetapi
akan
mempelajari
lebih
Alkitab
memberikan
kita
memilihtidak
gambaran
menderita
dari
Tanah diPerjanjian
bawah
daftar
mengenai
apa saja
kekuasaan
(Tanah
Suci)
raja-raja
dan
peperangan
yangyang
jahat.
harus
dan
yang
harus
Bersama
orang
Israel
beberapa
yangtidak
pertama
raja,
seluruh
adalah
kita
lakukan.
Tetapi,
melalui
bangsa
untuk
mengamankan
bahkan
terbawa
tanahuntuk
itu.
prinsip-prinsip
dasar berhala.
mengenai
menyembah
Seperti
beberapa
kepada
pengalaman
persyaratan
bagi kita,
lain
sebelumnya,
PadaAllahpelajaran
melalui
ketaatan
ini,
Alkitab
memberikan
murid-murid
terhadap
perintah-perintah
akan jawaban
mempelajari
Allah
terhadap
berbagai
persoalan
itu.
amanatbersandar
dan
dan kehidupan
sepenuhnya
dari
kepada
Pelajaran
pada
bagian
para nabi
dan
Allahlah
para
raja.
sehingga
Di sini,
ini
akan
membantu
murid-murid
pola
kemenangan
yang
membawa
dapat
diperoleh.
pengaruh
untuk
memikirkan
dapatlah
Ini
harus
terlihat:
menjadibeberapa
pesan
Barangsiapa
yang
persoalan
yang
dilemparkan
yang dibawa
akan
mematuhi
pulang
Allah
oleh muridakan
kepada
mereka
oleh
media
berolehKeindahan
murid.
berkat.
tanah
Kapanpun
Kanaan
dan
lingkungan
sosial.
Penting
berpaling
yang
dijanjikan
dari pada
kepada
Allah,
mereka
orang
bahwa
paraAllah.
Guru
Pendidikan
sesungguhnya
Israel
oleh
sedang
Melalui
menaruh
keadaan
Agama
menangani
kehidupan
tanah
dan
iklimnya,
pribaditopik
ke
kitainidalam
dapat
secara
dan memberikan
suatu peka
melihat
bahaya.
bahwa
Dari
sesungguhnya,
beberapa
petunjuk
doa. baik
kehidupanmelalui
pemeliharaan
raja Allah
yang
sungguhlah
seperti
Daud dan perbuatan dari para
mengagumkan.
raja yang
Kepemimpinan
jahat, murid-muridYosua
akan
memahami
dan
imannya
pentingnya
yang teguh
kehidupan
kepada
yang tetap
Allah
merupakan
berada dalam
penekanan
firman
Allah yang
yang
palingabadi.
berharga bagi muridmurid. Perang di Yerikho dan di Ai
Melepaskan
Segala
merupakan Diri
duadari
contoh
berbeda
Kejahatanl
yang menggambarkan pentingnya
ketaatan kepada perintah Allah
”tanpa
Karena
itu tunduklah kepada
bertanya.
Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia
akan mendekat kepadamu.” (Yak
4:7, 8a)
56
Kehidupan Kristen (2)
Bagian # 3
2
1
Renungan Bagi Para Guru
Sekalipun orang Israel mengenal
Ada
sebuah
mengenai
perintah
Umat
Allahkisah
Israel
dengan
tidak
baik, hanya
tetapi
seekor
katak
yanguntuk
masuk berbuat
ke
menjauhi
sejarah
menunjukkan
Allah
bahwa
dalam
periuk
yangdengan
berisi
dosa. sebuah
mengenal
Sering
tidaklah
kali,sama
mereka
pun
air.
dinaikkan
tidakTemperatur
dapat
menjalankannya.
menyadariapi
bahwa
Karena
Allahlah
itu,
dengan
perlahan
hingga
sumber
kita
lihatsangat
bagaimana
pertolongan
orang
di
Israel
saat
katak
itu berada
memiliki
untuk
mereka
berulang
kali berbuat
diwaktu
dalam
dosa
kepada
suatu
berasimilasi
dengan
temperatur
persoalan.
Allah,
generasi
Mereka
demi
justru
generasi.
berpaling
di
sekelilingnya.
Dengan
cara
kepada
Ini
haruslah
raja-raja
menjadi
dari
bangsa
peringatan
asing
itu,
katak
tidakKristen
akan
menyadari
untuk
bagi
umat
meminta
bantuan
sekarang.
militer
bahaya
bahwa
dia
berada
di
dan bersekutu
Sekalipun
telah
dengan
menempuh
mereka
dalam
dan
tidakAtau
akan
sebagaiperiuk
Pendidikan
imbalannya.
Agama
bertahunyang
berusaha
melompat
ke luar
lebih buruk
tahun,
tetapi
lagi,
tidak
mereka
menjamin
berpaling
kita
untuk
menyelamatkan
dirinya
kepada
pasti
dapat
allah-allah
terapkannya
asing
di dalam
yang
dan
yang
tidak
lama
samakematian
kehidupan
sekali tidak
sehari-hari.
dapat
membantu
Ketika
lagi.
Kisah
sedih
dari
katak
itu
mereka.
pencobaan
Pelajaran
datang,
yang
pertama
banyak
sesungguhnya
adalahitu,
sebuah
adalahjatuh.
yang
kita Karena
harus
mengetahui
penting
parodi
yang
baik mengenai
siapa kita
agar
sesungguhnya
tetapkan
batasan
sumber
yang
keadaan
yang kita.
dihadapi
olehdapat
pertolongan
tegas
tentang
apa yang
Pengenalan
banyak
orang
Kristen
sekarang.
saja yang
dan
tidak
tidak
cukup,
dapat
karena
dilakukan
kita
Kita
untuk
harusperlahan
sebagai
melangkah
umat belajar
Kristenmaju
yang untuk
ingin
hidup
berhasilfirman
dengan
nilai-nilai
menerapkannya
setia
kepada
ke Allah.
jalan
Ketika
yang
dan
pahamdan
dariberkata
dunia kita.
sekuler,
memimpin
menyerah
kehidupan
“ya”Ketika
pada
tanpa
menyadarinya.
Kita
memerlukan,
dosa,
maka akan
apakah
didapati
kita lebih
siap
mungkin
beranggapan
bahwa
berpaling
mudah
lagi
kepada
berbuat dosa
Allah
setelah
untuk
kita
telahharus
berjaga-jaga,
memohon
itu.
Kita
pertolongan-Nya?
tetapkanbila
batasan
sering
pergi kebaktian
dan orangtetap
Atau, apakah
yang
jelas
dan
kitaberkata
seperti
“tidak”
berhubungan
dengan
orang dosa
pada
yangsejak
beriman
awal,temanbila
dangkal,
tidak,
teman
gereja.
Tetapi,
sebagian
yangakan
kita
mencoba
jatuh
ke
berbagai
dalam
nasib
cara
besar
waktuyang
kita dihabiskan
dan tujuan
yang
sama
seperti
sia-sia
mereka
sebelum
yang
dengan
orang-orang
yangternyata
tidak
menyadari
menjauh
dari
bahwa
Allah berulang
Allah
kali.
memiliki
Allah dan
bersedia firman
dan selalu
siapyang
untuk
tidak
berpegang
pada prinsipmenolong
Ketaatan
kepada
kita? Perintah
Allah
prinsip alkitabiah. Adalah penting
bahwa
kita engkau
mengintrospeksi
Allah adalah
“Janganlah
Penolong
lupaKita di diri
Saat
sendiri
dan mendapat
dukungan
yang Paling
memperkatakan
Membutuhkan
kitab Taurat
ini,
dari
dalam
tetapisaudara-saudari
renungkanlah itudisiang
dan
Kristus.
Dengan
cara
berpikir
“Tuhan supaya
malam,
adalah engkau
kekuatanku
bertindak
dan
dan
bertindak,
kita haruslah
perisaiku;
hati-hati
sesuai
kepada-Nya
dengan
segala
hatiku
meyakini
bahwa
diri kita tidaklah
percaya.
yang
tertulis
Aku
di dalamnya,
tertolong
sebab
sebab
dipengaruhi
oleh
dunia.
itu beria-ria
dengan
demikian
hatiku
perjalananmu
dan dengan
nyanyianku
akan
berhasil
aku
dan
bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.”
engkau
(Mazmur
(Yosua
1:8)
28:7)
pelajaran
www.musikpop.masakini
6
Bacaan Kitab
1 Sam. 16:14-23; 2 Taw. 20:1-26; Why. 18:4; Rm. 12:2
Sasaran Pelajaran
1. Memungkinkan murid-murid memahami apa pengaruh dari lirik musik
terhadap pikiran kita
2. Membantu murid-murid memutuskan untuk mendengarkan macam
musik apa yang baik
3. Membantu murid-murid untuk mengendalikan pikiran mereka
Ayat Alkitab
“Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab
nama itu indah!” (Mzm. 135:3)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 16-18
Latar Belakang Alkitab
Tidak ada informasi mengenai latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini. Tidak
Kehidupan Kristen (2)
57
Pemanasan
Musik adalah bagian dari hampir setiap hidup manusia. Tetapi macam musik
yang didengarkan oleh seseorang adalah pilihan yang disengaja.
Macam musik apakah yang kalian dengarkan? Apakah kalian memiliki alasan
untuk mendengarkan macam musik itu? Apakah kalian mendengarkan berbagai
macam musik pada saat berbeda? Apakah pengaruh dari macam musik itu bagi
diri kalian? (Guru Pendidikan Agama haruslah membiarkan murid-murid menjawab
secara bebas dan jujur, tanpa tekanan karena macam musik yang mereka dengarkan
itu mungkin tidak dapat diterima di hadapan guru, teman-teman di gereja atau bahkan
jemaat.)
Kita akan mengingat semua jawaban kalian. Hari ini, topik pelajaran kita
adalah ‘Musik Pop’. Salah satu tujuan pelajaran ini adalah agar kita semua memiliki
pemikiran mengenai prinsip-prinsip Alkitab yang harus ikuti dalam memilih macam
yang akan kita dengarkan.
Pemahaman Alkitab
Musik dalam Alkitab
Sejarah asal mula musik berasal dari kitab Kejadian (Kej. 4:21). Kita
mengetahui bahwa Allah memberikan musik untuk dinikmati oleh manusia. Musik
hampir bersifat naluriah bagi kita. Sesungguhnya, telah ada berbagai studi pada tahuntahun belakangan ini yang melihat hakekat dari musik dan dampak psikologisnya
terhadap manusia. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa musik yang lembut
dapat mengatur detak jantung seseorang. Mungkin kita semua telah mengalami
bagaimana musik kadang dapat menenangkan syaraf atau bahkan meningkatkan
semangat kita. Musik adalah bagian penting dari kehidupan dan kita haruslah belajar
memanfaatkan anugerah Allah ini dengan baik.
Dapatkah kalian mengingat berbagai kejadian di dalam Alkitab yang
melibatkan musik? Mungkin kebanyakan dari antara kita memikirkan contoh-contoh
dalam kitab Mazmur, karena puisi seringkali digabungkan dengan musik. Benar,
ada banyak mazmur yang berbicara mengenai musik atau menyanyikan pujian bagi
Allah. Marilah kita melihat beberapa dari mazmur ini. Kita pun akan melihat beberapa
contoh lain dari Alkitab yang melibatkan musik pula.
A. Musik untuk Memuji Allah
Bacalah ayat berikut dengan suara yang keras:
Mazmur 69:31-32
Mazmur 71:22-23
Mazmur 135:3
Mazmur 147:1
Keluaran 15:1-22
Lukas 1:46–55
58
Kehidupan Kristen (2)
Pertanyaan untuk dipertimbangkan:
a. Kebanyakan dari mazmur yang disebutkan melibatkan nyanyian pujian bagi Allah.
Mengapa penting menyanyikan pujian bagi Allah? Jawablah berdasarkan kedua
ayat yang ditunjukkan di sini dan contoh-contoh dalam Alkitab atau pengalaman
yang mungkin kalian miliki.
(Kita menyanyikan pujian bagi Allah, karena itu merupakan suatu pengalaman
yang menyenangkan. Menyanyikan pujian bagi Allah pun mengingatkan
mengenai hal-hal baik yang Ia telah lakukan bagi kita dan dapat meningkatkan
semangat kita dan memuliakan nama Allah. Kadang, ketika kita sedang lemah,
menyanyikan pujian dapat menjamah dan menghibur kita.)
b. Musik dapat menggerakkan seseorang untuk menangis. Musik dapat mengilhami
semangat berjuang. Musik dapat menciptakan suasana yang sesuai untuk saat
itu. Kekuatan musik sungguhlah besar. Apakah musik pernah membantu dalam
iman kalian? Bagaimana caranya?
B. Musik Untuk Tujuan Tertentu
Di dalam Alkitab, ada beberapa contoh musik yang memainkan peran tertentu
dalam membantu tokoh-tokoh Alkitab. Marilah kita melihat dua contoh berikut.
Pertanyaan akan membantu kalian memahami ayat berikut:
1 Samuel 16:14–23
a. Mengapa Saul memerlukan Daud untuk memainkan kecapi?
(Roh jahat menyiksa Saul.)
b. Menurut kalian, macam musik apakah yang Daud mainkan bagi Saul?
Mengapa?
(Sepertinya macam musik yang tenang dan yang ringan, karena Saul tersiksa.
Mungkin pula macam musik yang ringan dan yang sederhana.)
c. Menurut kalian, apakah macam musik berkaitan dengan pemain musik atau
komposer musik? Menurut kalian, macam musik seperti apakah yang dimainkan
Daud? (Mungkin itu menjelaskan dari gaya hidup yang Daud jalani.)
(Daud adalah anak dari seorang gembala yang tinggal bersama dengan
kawanan dombanya di padang rumput, di dekat sumber air. Domba merupakan
seekor binatang yang sangat lembut dan jinak. Tampaknya lingkungan seperti
itu membantu Daud untuk menjadi seorang yang pengasih dan yang tenang.
Musiknyapun adalah perpaduan antara sifat dan gaya hidupnya.)
2 Tawarikh 20:1–26
a. Bagaimana reaksi awal dari Yosafat saat dia mendengar berita bahwa tentara
bani Moab dan bani Amon sedang maju berperang melawan rakyatnya? (Yosafat
berdoa kepada Allah saat itu juga.)
b. Apakah yang Yahaziel (bukan Nabi Yehezkiel) katakan kepada pada bangsa itu
(ayat 14)?
(Yahaziel memberitahukan bahwa peperangan itu milik Tuhan dan bahwa
mereka seharusnya tidak menjadi takut terhadap jumlah tentara musuh yang
besar. Mereka akan menang, sekalipun tanpa berperang.)
c. Strategi perang apakah yang Yosafat gunakan (ayat 21-22)? Apakah keuntungan
dari strategi perang ini?
(Yosafat menyuruh bangsa itu untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan dan memujiNya. Hal ini baik karena Yosafat memperoleh kembali keberanian dan kekuatan
Kehidupan Kristen (2)
59
ketika mengingatkan dirinya sendiri mengenai kuasa dan anugerah Allah saat
dia menyanyikan pujian bagi Allah.)
d. Bagaimanakah hasil perangnya?
(Karena kemurahan Allah, musuh mulai berperang seorang dengan yang
lainnya dan saling menyerang diri mereka sendiri, sehingga bangsa Israel
memenangkan peperangan itu tanpa berperang.)
Menguji Pemahaman
1. Mengapa
Miryam
menyanyikan
pujian
dan apakah yang dia nyanyikan setelah
menyeberangi Laut Merah?
2. Apakah isi nyanyian dari pujian Maria bagi
Allah?
3. Apakah pengaruh musik yang dimainkan Daud
terhadap jiwa Saul?
4. Apakah yang sangat istimewa dari strategi
perang yang Yosafat gunakan dalam
peperangan melawan bani Moab dan bani
Amon?
Tips Mengajar
Untuk bagian ini, Anda
mungkin
ada
baiknya
memberikan contoh terlebih
dahulu mengenai berbagai
macam
musik/lagu
yang
beredar sekarang ini. Anda
dapat memilih untuk memutar
beberapa di antaranya bagi
murid-murid dan mintalah
komentar mereka mengenai
pengaruh
dari
berbagai
macam musik itu bagi para
pendengarnya. Anda pun
dapat mencetak lirik dari
beberapa lagu sekuler (pilihlah
dengan cermat!) dan mintalah
murid-murid menyadari betapa
tidak kristianinya dan tidak
membangunnya lagu-lagu itu.
Penerapan Kehidupan
Bagian A – Pedoman dalam Memilih Macam Musik
Sebagai orang Kristen, kita haruslah sangat selektif terhadap macam musik
apa yang kita akan dengarkan. Wahyu 18:4 berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari padanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” Panggilan
yang datang kepada dunia ini bukan hanya memerlukan partisipasi yang aktif dari
umat dunia dalam perbuatan dosa, tetapi sekaligus merupakan panggilan untuk
memisahkan diri dari umat dunia dalam hal gaya hidup. Macam musik yang kita
60
Kehidupan Kristen (2)
dengarkan tentu merupakan bagian dari gaya hidup kita. Roma 12:2 berkata:
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Oleh karena
itu, sangatlah penting bahwa kita mempertimbangkan pilihan musik bagi diri kita.
Hari ini, kita dibombardir dengan segala macam musik yang berbeda – klasik,
rock, country, hip hop dan lain sebagainya. Kita mengetahui bahwa musik dapat
mempengaruhi suasana hati dan dalam jangka panjang, bahkan sikap dan perilaku
kita. Musik telah dikenal dapat menghasilkan suasana hati tertentu. Dapatkah
kalian memikirkan beberapa contoh? (Biarlah murid-murid yang menjawabnya.
Beberapa contoh: Selama konser musik pop, musik bersuara keras telah dikenal
untuk menghasilkan suasana hati yang histeris dari para pendengarnya. Di beberapa
restoran, musik yang lembut dimainkan pada malam hari dan lilinpun dinyalakan dan
ditaruh di atas meja makan. Itu untuk menciptakan suasana yang lembut, romantis,
dan santai bagi orang yang sedang makan malam. Walkman dipergunakan untuk
memutar lagu-lagu nina bobo di telinga bayi-bayi prematur, agar membantu mereka
tidur dengan lebih nyenyak. Kita dapat memikirkan banyak contoh lainnya. Pengaruh
musik terhadap suasana hati seseorang tidaklah dapat diabaikan.)
Selain berbagai macam musik yang berbeda, lirik pun ternyata merupakan
faktor yang penting. Kata-kata dalam suatu lagu begitu memiliki pengaruh, bahkan
dapat memotivasi seseorang dalam berbagai hal. Itulah sebabnya, berita-berita media
adalah bagian dari propaganda yang penting. Ketika kata-kata digabungkan dengan
musik, kekuatannya akan menjadi jauh lebih besar. Kita hanya dapat berjaga-jaga
dan waspada terhadap apa yang kita dengar!
Sekarang, dalam kelompok yang terdiri dari tiga murid, buatlah daftar
pedoman bagi diri kalian sendiri dan saudara-saudari dalam Kristus mengenai
macam musik yang harus dihindari. Untuk setiap pedoman, cobalah sertai minimal
satu ayat Alkitab untuk mendukungnya. Bila kalian tidak dapat menemukan ayatnya,
bersiaplah untuk menjelaskan mengapa memasukkan pedoman itu. Mungkin kalian
ingin menggunakan bagan yang diberikan di bawah ini sebagai referensi.
Kehidupan Kristen (2)
61
Pedoman
Dukungan Alkitabiah
Musik yang tidak terlalu
gaduh.
“Sesungguhnya, aku
telah menenangkan dan
mendiamkan jiwaku;
seperti anak yang
disapih berbaring dekat
ibunya, ya, seperti anak
yang disapih jiwaku
dalam diriku.” (Mzm.
131:2)
Musik yang tidak terlalu
gaduh.
Penjelasan
Penting untuk
menenangkan dan
mendiamkan jiwa kita,
agar dapat menjadi
dekat kepada Allah,
seperti seorang anak
yang disapih di dada
ibunya.
Wajib bagi kita sebagai
orang yang percaya
kepada Allah untuk
mengenal pengajaranNya dengan baik,
sehingga dapat
membedakan apa
yang boleh atau yang
tidak boleh dilakukan,
termasuk pilihan kita
atas musik. Banyak
musik pop sekarang ini
secara terbuka memiliki
lirik yang penuh dengan
dosa, kitapun haruslah
sangat selektif.
Bagian B – Musik dalam Ibadah Kristen
Saat bangsa Israel membangun kerajaan dan mengakhiri gaya hidup
berpindah-pindah, pelayanan musik mereka mulai menjadi kebutuhan ibadah. Pada
Perjanjian Lama, ada para pemusik yang secara khusus mengabdikan diri untuk
pelayanan musik di Bait Allah. Kitab 1 Tawarikh menunjukkan bahwa sedikitnya ada
tiga kejadian yang berbeda saat Daud mengatur pelayanan musik bani Lewi.
1. Menyanyi dan memainkan musik saat Tabut Perjanjian dibawa kembali ke
Yerusalem (1 Taw. 15:14-24)
2. Memperingati, mengucap syukur dan memuji Tuhan di Kemah Suci (1
Taw.16:4-6)
3. Sebagai pemain musik di Bait Allah (yang dibangun oleh Salomo) (1 Taw. 23:5)
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Macam musik apakah yang kita miliki sekarang ini di gereja?
2. Musik manakah yang telah disebutkan pada pertanyaan sebelumnya yang sama
dengan apa yang dimiliki oleh umat Israel dalam pelayanan musik mereka pada
masa Perjanjian Lama?
3. Apakah tujuan dari musik dalam gereja kita sekarang ini?
62
Kehidupan Kristen (2)
4. Apakah tujuan itu berbeda dengan yang ditemukan dalam Alkitab?
5. Bacalah Matius 28:19-20. Kedua ayat ini memberikan tugas penting yang
Tuhan Yesus telah percayakan kepada gereja-Nya dalam Perjanjian Baru –
memberitakan injil, mengajar dan menggembalakan orang-orang percaya.
Menurut kalian, apakah musik dalam gereja kita sekarang ini telah sesuai dengan
kedua tujuan itu? Kontribusi apakah lagi dari musik terhadap tujuan ini?
Renungan dan Doa
Marilah kita baca dalam Yesaya 30:15 bersama-sama: “Dengan bertobat dan
tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak
kekuatanmu.” Ayat ini memberitahukan sebuah rahasia mengenai hubungan yang
baik dengan Allah – perasaan yang aman dan yang stabil. Ketika hati merasa tenang,
kita dapat mengalihkan perhatian kepada Allah dan pada apa yang Ia telah katakan
mengenai bagaimana menjalani hidup kita. Kiranya pilihan musik kita sesuai dengan
petunjuk untuk lebih mendekat kepada Allah dan bukannya menjauh dari pada Dia.
Kehidupan Kristen (2)
63
Halaman Kosong
64
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Marilah Kita Berpesta-pora
7
Bacaan Kitab
Ams. 20:1; 23:30-35; 1 Kor. 6:12; 10:23; 8:8-9,13; Flp. 4:13; Ams. 3:5-6
Sasaran Pelajaran
1. Memampukan murid-murid untuk mengetahui fakta sesungguhnya
mengenai hakikat dari penyalahgunaan dan alkoholisme
2. Membantu murid-murid mengatakan ‘tidak’ ketika mereka diundang
untuk mengkonsumsi alkohol atau merokok melalui suatu acara
3. Membantu murid-murid memahami bahwa Roh Kudus dapat menolong
kita untuk mengambil keputusan yang bijak di dalam situasi yang sulit
Ayat Alkitab
“Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...dan janganlah
kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi
hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Ef. 5:15,18)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 19-21
Latar Belakang Alkitab
Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai
latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
65
Pemanasan
Aktivitas apakah yang kalian dan/atau teman lakukan di luar gereja ketika
pergi ke suatu tempat? Mungkin kebanyakan dari antara kalian belum terkena aspek
yang lebih liar dari kehidupan remaja. Tetapi banyak dari antara remaja terlibat dalam
obat-obatan, rokok dan minuman keras ketika mereka pergi ke suatu tempat. Bahkan
pesta menjadi aktivitas yang biasa ketika kalian masuk ke dalam perkuliahan. Pergi
ke klub-klub malam merupakan hal yang banyak dilakukan pula oleh orang-orang
yang bukan Kristen.
Bila memang tidak terlibat dalam aktivitas seperti itu, pujilah Tuhan dan kalian
tidak perlu untuk mencobanya. Bila telah diminta untuk ikut serta dalam aktivitas
seperti itu, penting untuk memahami resiko di balik aktivitas semacam itu dan
berdoalah memohon pertolongan Allah untuk mengatasi godaan semacam itu.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Mengkonsumsi Minuman yang Beralkohol,
suatu Aktivitas yang Beresiko Tinggi!
Bacalah ayat-ayat berikut: Amsal 20:1 dan Amsal 23:30-35.
Pertanyaan diskusi:
a. Pernahkah kalian melihat orang yang mabuk? Mungkin kalian pernah melihatnya
di televisi atau di film. Hal apa sajakah yang dilakukan orang yang sedang
mabuk, yang tidak baik, bahkan yang menyebabkan mereka sungguh menyesal
nantinya?
b. Seberapa miripkah apa yang kalian telah sebutkan dengan yang dijelaskan
dalam Amsal 23:30-35?
c. Apakah dikatakan ayat-ayat ini kepada kalian mengenai resikonya bagi kehidupan
rohani, bila kita mengkonsumsi minuman beralkohol?
Di sini, penulis kitab Amsal memberikan gambaran yang sangat tepat mengenai
seperti apakah orang yang agak mabuk dan yang akhirnya, mabuk. Dengan alkohol,
tidak seorangpun mengetahui apa yang terjadi ketika seseorang kehilangan kendali
atas tindakannya sendiri. Mabuk bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Tetapi terjadi secara perlahan dan seringkali dimulai ketika seseorang masih dalam
keadaan sadar. Itu merupakan proses yang terjadi secara perlahan ketika seseorang
pada mulanya kehilangan kesadaran dan masuk ke dalam suasana hati yang begitu
santainya, sehingga menjadi berani untuk melakukan hal-hal yang secara normal
tidak akan dilakukan. Lalu, ketika seseorang mabuk, dia mungkin bahkan tidak
menyadari apa yang sedang dilakukan atau yang tidak dilakukan olehnya. Dalam
banyak kasus, bahkan seseorang tidak mengingat apa yang telah dilakukannya
selagi dalam keadaan mabuk.
Selain mabuk, persoalan lainnya yang berkaitan dengan mengkonsumsi
minuman beralkohol adalah alkoholisme. Banyak pecandu alkohol dimulai ketika
66
Kehidupan Kristen (2)
mereka mengkonsumsinya untuk mengurangi stress. Sejak dahulu, telah diamati
bahwa ada kaitan antara mengkonsumsi minuman beralkohol dengan pengurangan
stress. Sebagai contoh, penulis puisi Yunani, Alcaeus menggambarkannya sebagai
cara untuk mengatasi stress: “Kita janganlah membiarkan roh kita berduka...
pertahanan yang terbaik adalah dengan mencampurkan anggur (yang telah
difermentasi) dan meminumnya.” Shakespeare, dalam perannya sebagai Julius
Caesar (Babak IV, Adegan III), menuliskan: “Janganlah berbicara lagi mengenainya.
Berikanlah aku semangkuk anggur. Dengan begitu, aku akan menguburkan semua
ketidakbaikan…” Sebenarnya, alkohol bukanlah hanya alat yang telah dipergunakan untuk
memecahkan persoalan (atau lebih baik, menghindari persoalan). Rokok dan obatobatan seringkali dipergunakan dengan cara yang sama. Sesungguhnya, sama sekali
tidak ada solusi untuk apapun sama sekali bila kita mempergunakannya. Rokok dan
obat-obatan justru menjadi persoalan di dalam diri mereka sendiri ketika seseorang
ketagihan! Seringkali ini merupakan sebuah kenyataan, karena zat-zat ini membuat
banyak orang menjadi ketagihan, bahkan sebelum mereka menyadarinya.
Bagian # 2 – Keadaan Mabuk Dapat Mengakibatkan Dosa!
Dalam Alkitab, kita dapat menemukan orang-orang yang telah berbuat dosa
di bawah pengaruh alkohol. Ketika membaca mengenai tokoh-tokoh ini, kalian akan
menemukan bahwa mereka tidak berencana untuk melakukan hal yang bodoh.
Tetapi anggur yang terfermentasilah yang menyebabkannya, tanpa mereka sadari
hingga sudah terlambat. Itulah sebabnya, alkohol adalah zat yang beracun!
Nuh (Kej. 9:20-24)
a. Menurut kalian, apakah yang menyebabkan Nuh mengkonsumsi minuman yang
beralkohol?
(Kehidupan Nuh telah menjadi lebih stabil. Dia telah menanam pohon anggur
dan membuat anggurnya sendiri. Dalam keadaan puas, dia tidak mengendalikan
dirinya hingga mengkonsumsinya secara berlebihan.)
b. Apakah ada situasi yang serupa dengan hari ini yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk mengkonsumsinya hingga berlebihan pula?
(Agaknya kita lebih banyak mengkonsumsi minuman beralkohol ketika berada
dalam kelompok orang-orang peminum. Karena merasa senang dan bersahabat,
kita dapat diajak untuk minum. Kadang, kita mengkonsumsi minuman beralkohol,
karena ingin diterima oleh orang lain. Atau mungkin kita hanya mencobanya,
karena ingin tahu. Kita pun mungkin mengkonsumsinya, karena telah
mendengar bahwa minuman itu dapat membuat melupakan kemalangan kita
sesaat dan dapat membuat seseorang merasa santai serta membuat kehilangan
kesadaran! Memang sulit untuk mengetahui sesungguhnya berapa banyak kita
dapat mengkonsumsinya. Selain itu, sulit pula untuk menjaga berapa banyak
yang boleh kita minum ketika sedang bersama dengan teman. Oleh karena itu,
yang terbaik adalah jangan pernah memulainya.)
Lot (Kej. 19:30-36)
a. Menurut kalian, apakah tragedi perzinahan dalam kasus ini dapat dihindari?
Bagaimana caranya?
(Faktor yang sangat penting di sini adalah anggur. Bila Lot berjaga-jaga dan
mengendalikan diri, dia tidak akan mabuk.)
Kehidupan Kristen (2)
67
b. Lot tidak belajar dari kesalahannya pada malam pertama kepindahan
keluarganya. Pelajaran apakah yang kita dapat pelajari dari kebodohan Lot?
(Kita haruslah senantiasa mengingat akan kebodohan pertama kita dan
janganlah mengulanginya kembali. Sesungguhnya, dalam hal mengkonsumsi
minuman beralkohol, kita hanya perlu untuk menghindarinya sama sekali.)
Raja Belsyazar (Dan. 5:1-4)
a. Menurut kalian, dalam perjamuan di istana, apakah raja dapat menghindar dari
mengkonsumsi minuman beralkohol?
(Kemungkinan besar tidak.)
b. Apakah yang raja dapat lakukan daripada membiarkan dirinya mabuk?
(Raja dapat dengan bijak mengkonsumsinya sedikit dan seterusnya mencicipi
dari cawan yang sama sepanjang malam. Raja pun dapat melakukan aktivitas
lainnya yang berfokus pada perjamuan daripada anggur.)
c. Dosa apakah yang raja lakukan ketika berada dalam keadaan agak mabuk?
(Raja menggunakan perabot-perabot dari Bait Allah sebagai cawan untuk
menjamu para tamunya. Dia pun memuji ilah-ilah yang terbuat dari emas, perak,
perunggu, besi, kayu dan batu, yang adalah para berhala.)
d. Peristiwa ini memberitahukan perihal apakah kepada kita mengenai bahaya dari
mengkonsumsi minuman beralkohol?
(Dalam keadaan setengah sadar ketika mengkonsumsi minuman beralkohol,
kita menjadi santai; semangat dan perbuatan seringkali di luar kendali penuh
diri kita. Inilah saatnya ketika kita mudah berbuat dosa kepada Allah, padahal
tidaklah sungguh-sungguh bermaksud demikian.)
Menguji Pemahaman
1. Hal apa sajakah yang dapat dilakukan oleh seorang pemabuk, seperti yang
digambarkan dalam Amsal 23:30-35?
2. Apakah yang Nuh, Lot dan Raja Belsyazar lakukan masing-masing di bawah
pengaruh alkohol?
3. Menurut kalian, mengapa Amsal 23:31 memberitahukan agar kita jangan melihat
pada anfggur kalau merah menarik warnanya dan mengilau dalam cawan –
apakah bahaya yang tersembunyi dari alkohol?
68
Kehidupan Kristen (2)
Penerapan Kehidupan
Bagian A – Mengatakan Tidak
Beberapa orang mungkin ingin memperdebatkan mengenai aktivitas-aktivitas
mereka yang dapat merugikan. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa berdansa
dapat menjadi pelatihan yang baik dan anggur tidak selalu merugikan bagi tubuh.
Anggur yang dipakai dalam masakan dapat menambah cita rasa makanan. Anggur
pun dipergunakan untuk obat-obatan (1 Tim. 5:23). Jadi, mengapa kita harus menjaga
diri terhadap aktivitas-aktivitas seperti itu? Kita dapat menjawab pertanyaan ini dari
beberapa sudut pandang. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan alasan mengapa
kita harus mengatakan ‘tidak’ untuk aktivitas-aktivitas seperti mengkonsumsi
minuman beralkohol, merokok dan memakai obat-obatan.
1. 1 Korintus 6:12
(Bagi Guru Pendidikan Agama: Ada banyak hal yang Alkitab tidak sebutkan
secara jelas apa yang kita tidak boleh lakukan. Tetapi, seringkali banyak hal
memiliki kekuatan untuk menahan seseorang sedemikian rupa, sehingga
kecanduan itu berkembang. Rokok dan obat-obatan pasti berada dalam kategori
ini. Dalam ayat ini terdapat dua faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu: apakah
aktivitas itu berguna bagi kita dan apakah kita dapat diperhamba oleh kekuatan
dari aktivitas itu.)
2. 1 Korintus 10:23
(Bagi Guru Pendidikan Agama: Ada banyak hal yang kita sebagai umat Kristen
tidak boleh lakukan. Tetapi, pertanyaan yang lebih terkait adalah sungguhsungguhkah bila aktivitas itu membangun atau tidak membangun. Persoalan
dari suatu aktivitas membangun atau tidak membangun adalah menghadapi dua
segi yaitu: membangun diri-sendiri dan membangun orang lain, yang kemudian
membawa kita ke hal berikutnya. Lihatlah hal berikut.)
3. 1 Korintus 8:8-9,13
(Bagi Guru Pendidikan Agama: Paulus mempertimbangkan apakah perbuatannya
menjadi batu sandungan bagi seorang saudara. Bahkan rela untuk tidak makan
daging, bila ketika dia memakan daging dapat menyebabkan seorang saudara
tersandung dalam iman. Ini merupakan kelanjutan dari hal kedua yang timbul
– apakah perbuatan kita membangun orang lain. Ketika berbuat sesuatu, kita
haruslah mempertimbangkan apa pengaruh dari perbuatan itu bagi orang lain.)
4. 1 Korintus 6:19-20
(Bagi Guru Pendidikan Agama: Tubuh kita adalah Bait Allah. Melalui baptisan air,
tubuh kita diselamkan ke dalam air dan darah Yesus Kristus yang mulia secara
ajaib menghapuskan segala dosa kita. Bahkan Allah mengizinkan Roh-Nya
sendiri, yaitu Roh Kudus, untuk tinggal di dalam tubuh kita. Jadi, tubuh jasmani
ini begitu berharga di hadapan Allah. Kita seharusnya tidak dengan sengaja
melakukan sesuatu yang dapat mencemarkan tubuh ini, seperti merokok,
mengkonsumsi minuman beralkohol atau mengkonsumsi zat aditif lainnya.
Kehidupan Kristen (2)
69
Kita haruslah mempertanggungjawabkan kepada Allah mengenai bagaimana
memelihara tubuh jasmani ini.)
Bagian B – “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku!”
Bacala Filipi 4:13. Kita seringkali tidak mengetahui kelemahan dan keterbatasan
diri sendiri hingga sungguh-sungguh beroleh kegagalan dan kejatuhan. Yang terjadi
setelah diri kita menghadapi persoalan adalah sulit untuk menemukan jalan bagi
pemulihan. Dalam kesaksian berikut, seorang saudara yang pernah kecanduan
obat-obatan memberikan kesaksian mengenai anugerah Allah yang telah menolong
dirinya mengatasi kecanduan itu. Kuasa Allah dan Roh Kudus akan menolong kita
melepaskan diri dari yang jahat dan itulah makna sesungguhnya dari ayat yang baru
saja kita baca, sehingga kita dapat menanggung segala perkara di dalam Kristus
yang memberi kekuatan kepada kita!
Bahan Bacaan: ‘Dalam Keputusasaan Saya Menermukan Tuhan’, suatu
kesaksian dari Saudara Jason Yu yang dimuat dalam majalah Warta Sejati
edisi 66 (Juli-September 2010, halaman 34-39). Dapat pula dilihat di situs www.
mannamagazine.org (dalam bahasa Inggris).
Setelah membaca kesaksian itu, bagilah murid-murid ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 2 murid dan buatlah proses dan langkah-langkah dari
Saudara Jason untuk menempuh jalannya menuju pemulihan dan masuk ke dalam
kawanan domba Allah.
Bagian C – Rokok, Obat-obatan dan Alkohol
Dalam aktivitas berikut, murid-murid haruslah:
a. datang dengan skenario munculnya godaan untuk mencoba merokok,
mengkonsumi obat-obatan atau alkohol,
b. memerankan skenario dalam bentuk yang sangat singkat untuk menjelaskan
bagaimana kita dapat tertarik untuk mencoba salah satu dari yang telah
disebutkan,
c. perankan pula perihal bagaimana seseorang dapat menghindari godaan ini dan
mengatakan ‘tidak’.
Prosedur:
1. Sebagai satu kelas, mintalah murid-murid untuk memberikan masukan mengenai
beberapa tempat atau saat yang memungkinkan godaan-godaan seperti itu
timbul.
2. Pula mintalah mereka mendiskusikan bagaimana seseorang dapat ditarik untuk
mencoba zat-zat itu.
3. Lalu, mintalah mereka membuat daftar cara dari seseorang agar dapat tetap
teguh dan mengatakan ‘tidak’ – baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada orang-orang yang mengajak mereka untuk mencoba zat-zat itu.
4. Kemudian, dalam kelompok yang terdiri dari dua atau tiga murid, mintalah mereka
untuk menyiapkan sebuah sketsa yang menggambarkan sebuah skenario.
5. Bila telah siap, mintalah setiap kelompok untuk menyajikan sketsa itu di hadapan
murid yang lainnya.
6. Setelah semua pertunjukan itu, tanyakan apakah mereka memiliki saran lebih
lanjut mengenai situasi yang disajikan oleh setiap kelompok berkaitan dengan
cara untuk mengatakan ‘tidak’ terhadap suatu godaan.
70
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 177. Ketika menjalani hidup, kita akan
menemukan bahwa pencobaan akan terus bertambah. Batasan mengenai apa yang
benar dan apa yang salah, apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan
menjadi lebih kabur. Kita haruslah diperlengkapi dengan firman Allah dan kuasa Roh
Kudus, sehingga memiliki hikmat dan kekuatan untuk membedakan apa yang benar
dan apa yang salah, dapat membedakan apa yang baik dan apa yang buruk. Selain
itu, kita haruslah senantiasa bersandar kepada Allah. Marilah kita membaca dari
sebuah ayat sebagai kesimpulan. Bacalah Amsal 3:5-6: “Percayalah kepada Tuhan
dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Kehidupan Kristen (2)
71
Halaman Kosong
72
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
www.pornografi.dosa
8
Bacaan Kitab
2 Tim. 2:22; Mat. 5:28-29; 8:9; Mzm. 19:15; 139:23-24; Pkh. 11:9; 12:14
Sasaran Pelajaran
1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa pornografi itu dosa
2. Membimbing murid-murid untuk tetap menjadi perabot Allah yang kudus
dengan memusatkan kelebihan waktu dan tenaga mereka untuk aktivitas
yang positif
Ayat Alkitab
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”
(2 Tim. 2:22)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 22-24
Latar Belakang Alkitab
Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai
latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
73
Pemanasan
Kita hidup di dunia yang orang-orangnya melakukan berbagai dosa seksual.
Banyak yang berpacaran dan melakukan hubungan seksual dengan banyak
pasangannya. Di pertokoan, kita dapat memperoleh majalah-majalah yang berisikan
artikel mengenai seksualitas dengan begitu terbukanya. Hari ini, orang bahkan tidak
perlu meninggalkan rumah untuk memenuhi hawa nafsu mereka, karena memiliki
internet.
Sebagai umat Kristen, kita hidup di tengah semuanya itu. Tidak terelakkan
bahwa kadang, kita pun mendapatkan undangan dari teman-teman untuk turut serta
dalam aktivitas seperti itu bersama dengan mereka. Kita mungkin bahkan menjadi
lemah dan jatuh ke dalam cobaan seperti itu. Oleh karena itu, sangatlah penting
bahwa kita memahami perkenanan Allah atas aktivitas-aktivitas seperti itu dan
diteguhkan dalam roh kita.
Pemahaman Alkitab
Pornografi
A. Apakah Pornografi?
Mungkin pertanyaan ini tidak memerlukan jawaban, karena kita semua
mengetahui apa pornografi itu. Tetapi tepatnya, apakah yang merupakan pornografi?
Biasanya pornografi ditermukan dalam majalah-majalah yang disediakan untuk
pembaca tertentu. Ada pula film-film porno yang dijual secara terbuka atau disewakan.
Dan tentu saja, ada di Internet.
B. Apakah pada Zaman Dahulu ada Pornografi?
Di dalam Alkitab tidak ada catatan mengenai pornografi. Tetapi dari catatan
sejarah, kita mengetahui bahwa dalam setiap kebudayaan, terdapat gambar-gambar
yang eksplisit, yang dapat digolongkan ke dalam pornografi pada masa sekarang
ini. Apakah gambar-gambar itu diedarkan secara luas atau tidak selama berbagai
periode di Alkitab, kita tidak mengetahuinya. Tetapi, kita mengetahui bahwa Tuhan
Yesus memiliki beberapa pengajaran yang berkaitan dengan menjaga mata dan hati
kita.
a. Matius 5:27-29 – “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu, jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu
dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.”
74
Kehidupan Kristen (2)
b. Matius 18:9 – “Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu
daripada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.”
Melalui ayat-ayat ini, kita mengetahui bahwa persyaratan dari Allah adalah
bahwa kita haruslah memelihara kekudusan mata. Apakah yang kita lihat dapat
mempengaruhi apa yang kita pikirkan dalam hati dan dalam pikiran. Oleh karena itu,
penting untuk mengendalikan diri mengenai apa yang kita lihat untuk memelihara
kekudusan dari seluruh tubuh kita.
C. Mengapa Pornografi itu Dosa?
Tidak ada ayat Alkitab yang berkata, “Janganlah melihat yang pornografi.”
Tetapi, kita mengetahui bahwa prinsip yang berlaku umum bagi kita adalah bahwa
kita haruslah menjaga diri tetap suci dan kudus, di hadapan Allah dan manusia. Kita
pun haruslah menjaga hati tetap kudus.
Baca ayat-ayat berikut dan jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri mengenai
bagaimana ayat-ayat berikut sebagai pengingat yang baik bahwa pornografi itu dosa
di hadapan Allah.
a. Mazmur 19:15 – “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan
renungan hatiku, ya Tuhan, gunung batuku dan penebusku.”
b. Mazmur 139:23-24 – “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan
kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di
jalan yang kekal!”
c. Pengkhotbah 11:9 – “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah
hatimu bersuka pada masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan
pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan
membawa engkau ke pengadilan!”
d. Pengkhotbah 12:14 – “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke
pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik,
entah itu jahat.”
Guru Pendidikan Agama menyimpulkan bagian ini bersama dengan muridmurid:
Dalam segala yang dilakukan, kita haruslah mengingat akan status diri sendiri
sebagai anak-anak Allah. Allah menginginkan kita terpisah dari orang lain dalam
angkatan yang jahat ini. Kita haruslah memelihara kekudusan dalam segala hal.
Perkataan dan pikiran kita haruslah tetap kudus dan berkenan kepada Allah (Mzm.
19:15). Kadang, kita pun haruslah memohon agar Dia menerangi hati, sehingga
bila telah menyembunyikan dosa, kita menyadarinya untuk berubah (Mzm. 139:2324). Allah telah memberikan kita banyak hal yang baik untuk dinikmati di dunia ini.
Khususnya sebagai orang muda, kita mau mencoba banyak hal dan menikmati
sebanyak mungkin yang didapat. Tetapi, mengingat status sebagai anak-anak Allah,
kita haruslah memuliakan Dia. Dan pada akhirnya, dalam segala hal, kita haruslah
mengingat bahwa Allah sedang mengawasi dan pada hari terakhir, Dia akan
menghakimi kita berdasarkan perbuatan kita.
Kehidupan Kristen (2)
75
Menguji Pemahaman
1. Mengapa pornografi itu dosa?
2. Apakah yang Tuhan Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa kita harus
mencungkil mata, bila mata itu menyebabkan kita berbuat dosa?
3. Alkitab mengatakan bahwa kita dapat berbuat sesuai keinginan, tetapi apakah
akibat yang kita harus pertimbangkan?
Penerapan Kehidupan
Bagian A – Tuhan Menginginkan Kita Tetap Kudus
Ibrani 12:7 berkata, “Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?” Ketika kita berbuat salah, adalah suatu berkat yang besar, bila Allah
menghukum kita. Itulah caranya kita mengetahui bahwa kita telah berbuat salah dan
mungkin akan memberikan kesan dalam ingatan, agar tidak pernah melakukannya
lagi. Beberapa kesaksian berikut dari saudara dan saudari seiman menggambarkan
pentingnya menjauhi pornografi. Allah menginginkan kita untuk tetap kudus dalam
segala hal.
Kesaksian 1
Saudari W diajak beberapa teman pergi menonton sebuah film. Ketika saudari ini
menanyakan perihal judul filmnya, dia mengetahui bahwa itu merupakan salah
satu film yang banyak mempertontonkan adegan seksualnya. Tetapi, dia pun tidak
mau mengecewakan teman-temannya. Pikirnya itu boleh-boleh saja, karena hanya
sebuah film. Yang lebih penting lagi adalah dia turut serta dalam aktivitas temantemannya atau mereka mungkin menganggapnya terlalu ‘suci’ dan nantinya tidak
akan mengajaknya lagi dalam aktivitas mereka. Tetapi, itu bukan cara berpikir yang
Allah perkenan. Pada keesokan paginya, ketika bangun dari tempat tidur dan melihat
cermin, dia menyadari bahwa kedua matanya telah membengkak, membesar dan
memerah. Dengan segera, saudari ini mengetahui bahwa itu merupakan sebuah
hukuman yang dari pada Allah. Dia menangis dan berdoa dengan putus asa. Tidak
sampai satu minggu, matanya kembali normal. Dia mengetahui dengan pasti apa
pesan Allah bagi dirinya.
Kesaksian 2
Pengalaman Saudari P sungguhlah mirip dengan pengalaman Saudari W. Bukan
karena menonton film, tetapi saudari ini sungguh-sungguh berada di sebuah pesta,
yang orang-orangnya sedang berdansa dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Dia tidak pernah mengira bahwa pergi ke pesta seperti itu adalah sesuatu yang
salah. Saudari ini beranggapan bahwa selama dirinya tidak mengkonsumsi
76
Kehidupan Kristen (2)
minuman beralkohol dan tidak turut serta dalam hubungan seksual dengan siapapun,
boleh-boleh saja. Pada malam itu, pesta berlangsung dengan sangat liar. Di akhir
pesta, banyak orang yang begitu mabuknya hingga tidak dapat menahan diri dan
mulai sungguh-sungguh melakukan hubungan intim secara fisik dengan pasangan
mereka atau lawan jenis yang mereka temui di pesta itu. Sekalipun saat itu Saudari
P ingin meninggalkan pesta, tetapi dia tidak melakukannya. Tentu saja, dia tidak
ikut dalam keintiman fisik mereka, tetapi tetap saja, terjadi kebobrokan telah terjadi.
Pada keesokan harinya, ketika bangun, dia melihat keduanya matanya memerah
dan membesar. Tidak peduli pengobatan atau krim mata yang dicobanya, semuanya
itu tidaklah berguna. Lalu, saudari ini menyadari bahwa itu merupakan hukuman
yang dari pada Allah. Saudari ini bertobat dan menangis dengan keras di hadapan
Allah. Pujilah Tuhan, dia sembuh dalam waktu dua hari lamanya. Tetapi pelajaran
itu membekas hingga sekarang dan dia menyadari bahwa banyak pesta dari orangorang kafir adalah aktivitas yang seharusnya tidak pernah kita datangi, sebagai
anak-anak Allah.
Kesaksian 3
Saudara L adalah seorang pemuda teladan di gerejanya. Dia menerima Roh Kudus
saat masih SD. Bahkan sejak SMP, dia seringkali dijadwalkan untuk memimpin
pujian dan membantu kelas Pendidikan Agama untuk anak-anak yang lebih kecil
usianya. Pada tahun pertama kuliahnya, dia mengikuti Seminar Teologi Pemuda. Di
sana, sewaktu berdoa, dia merasakan bahwa dirinya tidak lagi dapat berdoa dalam
bahasa roh. Dalam doa-doa selanjutnya, dia terus berusaha dan menyadari sebuah
kenyataan bahwa Roh Kudus telah meninggalkan dirinya! Dia merasa sangat
berduka, tetapi tidak menginginkan siapapun mengetahui hal itu. Inilah sebabnya dia
mengetahui mengapa Roh Kudus telah meninggalkannya. Sesungguhnya, dia telah
melihat situs-situs yang mempertontonkan gambar-gambar porno selama beberapa
waktu. Setiap kali melihatnya, dia akan merasa begitu bersalah dan berdoa memohon
pengampunan Allah. Bahkan dia akan berdoa dalam bahasa roh untuk memastikan
bahwa Roh Kudus tidak meninggalkannya. Tetapi, dia tidak dapat menahan godaan
dan terus melakukan aktivitas itu selama beberapa bulan. Ketika Roh Kudus benarbenar meninggalkannya, barulah dia menyadari bahwa dirinya telah berbuat dosa
yang besar di hadapan Allah. Ketika mendengarkan firman Allah melalui pelajaran
yang diajarkan dalam seminar teologi itu, dia bertekad untuk mengaku dosa dan
berdoa kepada Allah, agar Allah berkenan memberikan Roh Kudus kepadanya. Dia
mengumpulkan keberanian dan memberitahukan pendeta mengenai hal itu. Pendeta
mengatakan bahwa dia haruslah sungguh-sungguh bertobat dan janganlah pernah
melakukannya lagi. Selama seminar itu, Saudara L selalu berlutut di baris pertama
selama doa mohon Roh Kudus. Dia pun berdoa dan berpuasa pada jam makan. Di
akhir seminar, dia masih belum menerima Roh Kudus. Pendeta mengatakan bahwa
dia janganlah pernah menyerah dalam bertobat.
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Kesaksian-kesaksian itu memberikan kita tiga macam aktivitas pornografi yang
kita harus jauhi. Macam aktivitas lain apakah yang menurut kalian harus kita
jauhi sepenuhnya pula?
2. Kita mengetahui bahwa Allah mengawasi semua yang kita lakukan dan
mengetahui semua yang kita pikirkan. Menurut kalian, apakah dihukum oleh
Allah seperti dalam kasus yang baru saja kita baca lebih baik daripada tidak ada
hal buruk yang terjadi ketika kita berbuat dosa? Diskusikan alasan kalian.
Kehidupan Kristen (2)
77
3. Tiga pelajaran paling penting apakah bagi kalian melalui kesaksian-kesaksian
ini dalam hal bagaimana mengatakan ‘tidak’ kepada teman-teman atau kepada
diri sendiri?
4. Bila kalian pernah mendengarkan kasus yang serupa, bagikan kesaksian itu
(tentu saja tanpa perlu menyebutkan nama) kepada murid lainnya.
Bagian B – Cara Menjauh dari Ketidakkudusan
Kita telah melihat betapa pentingnya bahwa kita tidak melanggar di wilayah
kekudusan ini. Alkitab berkata, “Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
(Yak. 4:7). Bila berkaitan dengan dosa, strategi terbaik adalah jangan mendekatinya.
Sekarang, marilah kita melihat beberapa cara agar dapat mengatakan ‘tidak’ terhadap
pornografi yang berkaitan dengan dosa. Untuk setiap godaan berikut, pikirkan dua
alasan yang mungkin mengapa itu terjadi dan bagaimana kalian dapat melawan
godaan itu. Lalu, bagikan kepada murid lainnya.
1. Mengatakan ‘tidak’ kepada ajakan teman-teman untuk bergabung
Godaan: Seorang teman memberitahukan mengenai situs ‘panas’ dan
menanyakan apakah aku mau pergi ke rumahnya untuk melihat situs itu
bersama-sama.
Bagaimana aku seharusnya menjawab: Aku akan memberitahukan bahwa aku
adalah seorang Kristen dan tidak ingin melihat gambar-gambar semacam itu.
Sekalipun tidak ada yang mengetahui, tetapi Allah mengetahuinya dan sebagai
anak Allah, aku ingin memuliakan nama-Nya, entah ada yang melihat ataupun
tidak ada yang melihat.
2. Mengatakan ‘tidak’ kepada diri sendiri
Godaan: (Pikirkan mengenai beberapa situasi ketika kalian dapat digodai
untuk mencoba hal-hal tertentu. Sebagai contoh, ketika kalian merasa begitu
jenuh…) Bagaiamana aku seharusnya menjawab: (biarlah murid-murid yang
menjawabnya)
3. Bahkan jangan berusaha untuk mendekat
Godaan: (Pikirkan mengenai situasi ketika godaan-godaan ini muncul dalam
lingkungan kalian. Sebagai contoh, ketika kalian melewati kios majalah...)
Bagaimana aku seharusnya menjawab: (biarlah murid-murid yang
menjawabnya)
Ketika berperang melawan godaan, kita janganlah hanya melakukan strategi
untuk menghindar. Kita haruslah secara proaktif memperlengkapi diri dengan
aktivitas yang membangun secara rohani atau aktivitas lainnya yang bermanfaat.
Dalam beberapa kelompok yang terdiri dari dua hingga tiga murid, buatlah
sebuah daftar mengenai hal-hal yang menurut kalian dapat membantu menghabiskan
waktu dengan bijak. Di sini ada beberapa contoh yang dapat kalian mulai: Secara
proaktif mulailah melakukan hal lainnya, seperti mengikuti kebaktian, pemahaman
Alkitab, mengadakan persekutuan, olah raga. Contoh apa lagi yang kalian dapat
pikirkan?
78
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Nyanyikan pujian dari Kidung Rohani # 224. Pujian ini mengajarkan kita untuk
menguji diri sendiri dan memohon pengudusan dari pada Allah. Penting bagi kita
untuk menjadi kudus baik di dalam hati maupun dalam penampilan luar di hadapan
manusia. Hati dan pikiran kita palinglah sulit untuk dikendalikan dan adalah tanggung
jawab kita untuk mendisiplin diri dengan pertolongan Roh Kudus. Bila hanya baik dari
luar, tetapi dari dalam hati penuh dengan kecemaran, kita sama seperti seperti kubur
yang dilabur putih seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Kuburan tampak bagus
dari luar, tetapi di dalamnya, penuh dengan mayat dan tulang belulang. Bacalah
Matius 23:27. Kita haruslah senantiasa menguji diri sendiri: Apakah aku adalah kubur
yang dilabur putih? Kiranya Allah memberikan kita kekuatan untuk melawan godaan
dunia dan memelihara diri tetap kudus dalam segala hal.
Kehidupan Kristen (2)
79
Halaman Kosong
80
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Homoseksualitas
9
Bacaan Kitab
Kej. 19:1-11; Im. 18:22; 20:13; Hak. 19:22-29; 1 Kor. 6:9
Sasaran Pelajaran
1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa homoseksual itu dosa
2. Memungkinkan murid-murid memahani bahwa semua yang
mengisyaratkan homoseksual adalah perbuatan dosa terhadap Allah.
Ayat Alkitab
“Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil
adalah untuk selama-lamanya.” (Mzm. 119:160)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 25-27
Latar Belakang Alkitab
Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai
latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
81
Pemanasan
Topik yang kita sedang pelajari adalah
sebuah topik yang agak sensitif. Sensitif karena
dalam masyarakat kita sekarang, setiap pendapat
yang berkaitan dengan topik ini dapat dianggap
salah secara politis, bahkan dapat memicu
tanggapan yang negatif. Kita mungkin memiliki
teman-teman yang begitu berpegang teguh pada
pandangan mengenai persoalan ini. Apapun latar
belakang kita masing-masing ketika membawakan
pelajaran ini, marilah kita memiliki kerendahan hati
dan rasa hormat kepada Allah serta mau belajar dari
Alkitab apa yang Allah katakan mengenai persoalan
homoseksual ini.
Tips Mengajar
Topik dalam pelajaran hari ini
sungguhlah sensitif. Penting
sebagai Guru Pendidikan
Agama, berdoa memohon
hikmat dan kelemahlembutan
dalam
mendekati
dan
membahas topik ini bersama
murid-murid. Bergantung pada
murid-murid dan lingkungan
dari mana mereka berasal,
kita dapat memiliki pandangan
yang sangat teguh. Penting
bahwa
kita
menerima
pandangan
setiap
orang
dengan tegas, tetapi dengan
cara yang sopan, tanpa
mengkompromikan
prinsipprinsip Alkitab. Keefektifan dari
pelajaran ini bergantung pada
sebagian besar diskusi antara
guru dengan murid dan murid
dengan murid. Para Guru
Pendidikan Agama haruslah
dipersiapkan secara mental
untuk menjaga alur diskusi
dan terpimpin oleh prinsipprinsip alkitabiah.
Pemahaman Alkitab
Homoseksualitas
A. Berbagai Pandangan yang Berbeda
Pandangan apa sajakah mengenai homoseksualitas yang kalian telah dengar?
(Biarkan murid-murid menjawabnya dengan jujur, membagikan beberapa pandangan
itu kepada banyak orang, baik di dalam maupun di luar gereja). Karena dengan
banyaknya persoalan, kita dapat mendekatinya dari berbagai sudut pandang,
82
Kehidupan Kristen (2)
termasuk dari sudut padang sosial politik, moral agama atau bahkan psikologi.
Beberapa pandangan yang telah diungkapkan dalam beberapa dekade mengenai
homoseksualitas termasuk berikut ini:
a. Homoseksualitas merupakan suatu perbuatan dosa di hadapan Allah.
b. Homoseksualitas merupakan suatu akibat dari kelainan biologis dan genetika.
Jadi sesungguhnya, para homoseks itu tidak dapat membantu diri mereka sendiri
dan harus diterima apa adanya.
c. Homoseksualitas merupakan akibat dari kebebasan masyarakat yang berlebihan,
sekaligus pertimbangan yang sungguh tidaklah benar, sehingga kita haruslah
menahan diri dalam menghakimi siapapun.
d. Homoseksualitas merupakan sebuah pilihan pribadi.
Tidak peduli apa yang telah atau sedang dikatakan, tidak peduli siapa
yang mengatakannya, inilah persoalan yang telah disebutkan di dalam Alkitab
sejak penciptaan. Itu berarti Allah telah memiliki standar dan persyaratan agar
hal ini diperhatikan. Firman Allah tidak pernah berubah. Sebagai orang Kristen,
kita haruslah memahami bahwa apa yang dikatakan dunia mengenai persoalan
ini dapatlah berubah sesuai dengan kecenderungan masyarakat, bahkan dengan
laporan-laporan terbaru dari berbagai riset dalam bidang genetika. Bagaimanapun,
standar Allah tidak akan pernah berubah.
Marilah kita pelajari apa yang Alkitab katakan mengenai persoalan ini, lalu
diskusikan mengapa kita harus menahan diri dari tindakan keji ini dan bagaimana
dapat melakukan pendekataan atas persoalan ini dengan cara Kristen.
B. Apakah yang Alkitab Katakan
Alkitab menyatakan dengan sangat jelas bahwa homoseksualitas adalah
dosa. Marilah kita melihat dari beberapa bagian di dalam Alkitab yang menunjukkan
persoalan ini:
a. Kejadian 19:1–11
i. Bagaimana keadaan moral dari penduduk kota Sodom saat itu?
(Penduduk di kota itu begitu buruk perilakunya, bahkan hanya terdapat
kurang dari sepuluh orang benar yang ditemukan (Kej. 18:32) dan itulah
sebabnya, Allah ingin memusnahkannya.)
ii. Apakah yang penduduk di kota itu coba lakukan ketika dua malaikat Allah
mengunjungi rumah Lot?
(Mereka ingin berhubungan seksual dengan para malaikat Allah.)
iii. Bagaimana akhir dari kota yang buruk perilakunya itu (lKej. 18:17-20; 19:2425)?
(Dibakar dengan api belerang dari langit.)
iv. Apakah kalian melihat kesamaan antara kota Sodom dan kota Gomora
dengan dunia yang kita tinggali sekarang ini? Apakah akhir dari kota Sodom
menjadi sebuah peringatan bagi kita sekarang ini?
(Di dunia sekarang ini, kita melihat banyak perzinahan sama seperti di
kota Sodom. Orang-orang tidak bertobat dari perbuatan mereka, bahkan
sebaliknya, bermegah di dalamnya dan terus melakukannya. Sama seperti
penduduk kota Sodom dimusnahkan, Allah pun kelak akan memusnahkan
dunia yang penuh dosa ini.)
Kehidupan Kristen (2)
83
b. Imamat 18:22; 20:13
i. Homoseksualitas bukan hanya fenomena masyarakat modern. Seperti yang
kita dapat lihat pada masa Perjanjian Lama, telah ada peringatan dari Allah
terhadap perbuatan dosa ini. Apakah ini memberitahukan bahwa hukumhukum Allah sepanjang masa?
(Hukum-hukum Allah tidak pernah berubah. Apa yang merupakan dosa
pada masa Perjanjian Lama, masih tetap merupakan dosa pada masa kini.
Apa yang Allah anggap jijik pada masa yang lalu, masih dianggap-Nya jijik
pada masa kini.)
ii. Menurut kalian, apakah orang-orang pada masa Perjanjian Lama memikirkan
penjelasan untuk membenarkan perbuatan homoseksual? Menurut kalian,
pembenaran seperti apakah yang mereka gunakan? Apakah alasan-alasan
ini sama seperti yang kita dengar pada hari ini?
(Alasan umum bagi para homoseksual adalah bahwa mereka lahir dengan
kecenderungan seperti itu. Benar, semua orang memiliki kecenderungan
dan keinginan daging. Kita tidak dapat hanya mengatakan bahwa karena
kita lahir dengan kelemahan, maka boleh menuruti kelemahan itu. Allah
telah memanggil kita ke dalam terang dan akan membantu mengatasi
kelemahan kita, bila kita bersedia mentaati-Nya. Kita pun haruslah berjuang
melawan keinginan daging dengan bersandar pada Roh Kudus, agar dapat
menundukkan keinginan daging itu.)
c. Hakim-hakim 19:22-29
i. Perbuatan liar dan biadab apakah yang dicatatkan pada bagian ini?
(Mereka melakukan perbuatan homoseks, memperkosa dan membunuh.
Seolah-olah mereka telah menjadi gila.)
ii. Kita dapat melihat bahwa orang-orang itu hidup dalam angkatan yang
sangat buruk perilakunya. Apakah kalian melihat kesamaan antara saat itu
dengan dunia kita sekarang ini?
(Sekarang ini, di sekitar kita, kita melihat atau mengetahui teman-teman
yang melakukan berbagai macam dosa. Dalam berita, kita membaca dan
mendengar banyak perihal kejahatan yang telah dilakukan – perkosaan,
pembunuhan, penganiayaan dan lain sebagainya.)
iii. Bacalah Hakim-Hakim 21:25 – “Pada zaman itu tidak ada raja di antara
orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya
sendiri.” Apakah yang dikatakan ayat dan bagian yang baru saja kalian baca
mengenai pentingnya mentaati firman Allah dalam angkatan yang buruk
perilakunya ini?
(Bila semua orang melakukan apa yang menurut mereka benar, tidak ada
standar yang baku dan semua orang dapat melakukan apa yang mereka
inginkan. Dunia kita sekarang ini serupa dengan keadaan pada saat itu.
Sungguh menyedihkan. Etika dan moral begitu bersifat subjektif. Oleh
karena itu, kita haruslah bersandar pada standar moral dan etika yang baku
– pengajaran Allah. Bila tidak, kita akan melihat kekacauan.)
iv. Sebagai anak Allah, menurut kalian, apakah peran kalian pada zaman
akhir ini, yang hampir semua orang melakukan apa yang benar menurut
padangannya sendiri?
(Kita haruslah menjaga diri agar tidak bernoda di dunia ini. Kita janganlah
melakukan apa yang orang-orang dunia ini lakukan. Selain itu, kita haruslah
memberitakan injil dan menyelamatkan orang-orang di sekitar kita dari
kehancuran moral dan etika.)
84
Kehidupan Kristen (2)
d. 1 Korintus 6:9
i. Pada zaman Rasul Paulus, homoseksualitas tentu sesuatu yang telah ada.
Apakah yang Paulus katakan mengenai homoseksualitas?
(Para homoseks tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah.)
ii. Dari Perjanjian Lama hingga zaman para rasul, firman Allah mengenai
homoseksualitas tidak pernah berubah. Apakah yang Allah katakan
mengenai hal ini pada zaman kita sekarang?
(Hari ini, tidak peduli apa yang orang katakan, tidak peduli apa yang hasil
riset sampaikan dan tidak peduli bagaimana hukum berubah, Allah masih
menentang homoseksualitas.)
C. Mengatasi Kelemahan Kita
Hari ini, ada banyak pembicaraan mengenai homoseksualitas yang seharusnya
diterima sebagai bagian dari keterbatasan psikologis atau kebutuhan dari kelompok
orang tertentu. Ada beberapa hasil riset yang mengatakan bahwa kecenderungan
homoseksualitas merupakan hasil dari kelainan genetika dalam diri seseorang
(tetapi ada pula yang menyatakan hal yang sebaliknya). Bahkan beberapa hasil riset
telah melangkah terlalu jauh dengan mengatakan bahwa kita seharusnya menerima
homoseksualitas sebagai bagian dari sifat manusia sama seperti kita menerima
kebutuhan psikologis lainnya – kelaparan dan keinginan heteroseksual.
Dalam menghadapi begitu banyak pemikiran, bagaiman kita harus
memandang atau mempertanggungjawabkan sikap Alkitab terhadap persoalan ini?
Satu jawabannya adalah KETAATAN!
Sebelumnya kita telah belajar bahwa Allah tidak berkenan akan
homoseksualitas. Bahkan bila itu sungguh-sungguh keterbatasan manusia secara
psikologis, tidaklah ada alasan untuk memaklumi homoseksualitas sebagai sesuatu
yang diperbolehkan. Prinsip yang sama berlaku dengan tidak memaklumi memiliki
banyak pasangan seks. Sesungguhnya, satu ciri khas yang membedakan manusia
dari hewan adalah kenyataan bahwa kita mengetahui cara untuk mengendalikan
naluri kita. Salah satu alasan mengapa dunia memiliki begitu banyak persoalan adalah
karena manusia telah kehilangan kendali dalam banyak hal. Kita melihat banyak
keluarga retak, karena salah satu dari orangtua (atau keduanya) memutuskan untuk
memiliki pasangan di luar nikah. Hati menjadi hancur ketika salah satu pihak dalam
suatu hubungan memutuskan bahwa dia tidak lagi mencintai pasangannya dan ingin
menjalin hubungan dengan yang lainnya. Tanggung jawab dan kendali adalah dua
sifat yang merosot dalam dunia sekarang ini.
Perbuatan ketaatan terbesar terhadap pengajaran Allah adalah ketika kita
mengabaikan kebutuhan jasmani demi melakukan kehendak Allah. Bila tidak memiliki
kelemahan jasmani, dengan sendirinya kita tidak akan melakukan hal-hal yang keliru.
Lalu, di manakah peranan ketaatan itu? Ketaatan muncul hanya ketika kita menahan
keinginan daging dan memilih untuk mentaati hukum Allah. Satu contoh sederhana
adalah tindakan melampiaskan amarah ketika kita sedang marah. Berbicara dengan
sinis merupakan tanggapan alami ketika kita marah atau bahkan, sama seperti yang
dilakukan anak-anak dan orang dewasa lainnya, membalas secara fisik. Tetapi,
bila mengenal pengajaran Allah dan memilih untuk taat, kita akan mengendalikan
amarah dan menghadapi situasi itu dengan cara yang berkenan kepada Allah. Itulah
ketaatan.
Kita akan melihat dua contoh ketaatan: Ayub pada Perjanjian Lama dan Tuhan
Yesus pada Perjanjian Baru.
Kehidupan Kristen (2)
85
a. Bacalah Ayub 1:9-2:10
i. Apakah persoalan Ayub, menurut tuduhan Iblis di hadapan Allah?
(Bahwa Allah melindungi dan memberkati Ayub, itulah sebabnya dia memiliki
alasan untuk memuji dan menyembah Allah.)
ii. Saat Ayub kehilangan seluruh miliknya, termasuk anak-anaknya, dia pasti
bertanya-tanya dan mengutuk Allah. Tetapi Ayub tidak melakukannya.
Sebaliknya, apa yang dia katakan?
(“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang
juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang
mengambil, terpujilah nama Tuhan!” dan “Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”)
iii. Ayub memberikan kita suatu teladan yang luar biasa mengenai bagaimana
seseorang dapat menahan keinginan daging dan memilih untuk berdiri di
pihak Allah, dengan demikian mengalahkan semua siasat jahat dari si Iblis.
Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri, bagaimana cerita hidup Ayub
memberikan kita gambaran mengenai pemahaman akan ketaatan.
(Kita taat tidak peduli apa yang terjadi.)
b. Bacalah Matius 4:1-4
i. Kapankah Iblis datang dengan pencobaan pertama kepada Tuhan Yesus?
(Setelah Yesus Kristus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam
lamanya dan dalam kondisi kelaparan dan lemah secara jasmani.)
ii. Bagaimana Tuhan Yesus pada titik terlemah-Nya secara jasmani saat itu?
(Sebagai manusia, setelah tidak makan atau tidak minum selama empat
puluh hari empat puluh malam, pastilah lemah dan makanan merupakan
godaan utama.)
iii. Iblis berkata, “Jika engkau Anak Allah…” – menurut kalian, apakah Tuhan
Yesus memiliki kuasa untuk mengubah batu menjadi roti? Apakah Tuhan
Yesus memiliki alasan yang baik untuk berbuat demikian, bila Dia sungguhsungguh melakukannya? Jelaskan jawaban kalian.
(Ya, sebagai Allah, Tuhan Yesus dapat mengubah batu menjadi roti untuk
memberi makan diri-Nya sendiri. Tetapi, Dia tidak akan dicobai oleh Iblis.)
iv. Tuhan Yesus memiliki alasan yang baik secara jasmani untuk mengubah
batu menjadi roti – Dia kelaparan setelah berpuasa selama empat hari
empat puluh malam. Dia pun memiliki kuasa untuk melakukannya – Dia
adalah Allah sendiri! Tetapi, Dia memberikan kita teladan mengenai
bagaimana menahan semua alasan fisik. Apakah ini mengatakan mengenai
pendekatan kita terhadap persoalan homoseksualitas, bahkan yang lebih
umum, persoalan perzinahan?
(Sekalipun seseorang dapat memiliki kecenderungan terhadap
homoseksualitas secara fisik, tetapi dia haruslah menahan kelemahan itu
dan bergumul daripada menggunakannya sebagai alasan untuk berbuat
dosa.)
86
Kehidupan Kristen (2)
Menguji Pemahaman
1. Macam dosa seperti apakah yang terdapat di Sodom dan Gomora?
2. Pandangan bagaimanakah yang menuntun kehidupan manusia selama zaman
Hakim-Hakim? Apakah yang salah dengan pandangan itu?
3. Uraikan dengan kata-kata kalian sendiri mengenai isi dari ayat-ayat berikut:
Imamat 18:22 dan 20:13.
4. Apakah yang dikatakan dalam 1 Korintus 6:9 mengenai akhir dari para
homoseksual?
Penerapan Kehidupan
Apakah yang Kalian Akan Katakan?
Bagian A – Pengakuan berikut berasal dari seorang homoseksual yang menolak
ajakan dari seorang jemaat untuk datang ke gereja. Tentu saja, nama orang itu
telah diubah. Dia tidak mau berbalik kepada Allah atau datang ke gereja, karena
dia beryakinan bahwa gereja tidak memahami posisi orang-orang semacam dirinya.
Bacalah pengalaman hidupnya, lalu tuliskan dengan sebuah kalimat mengenai
motivasi bagi dia. Lalu, bagikan kepada teman-teman sekelas mengenai cara terbaik
agar kita dapat mendekati para homoseksual.
Pengalaman hidup Kevin:
Aku menyadari bahwa diriku adalah seorang homoseks sejak berusia 12 tahun.
Sebenarnya sebelum itu, para guru di sekolah telah berbicara kepada mamaku
bahwa aku tampak lebih suka bergaul dengan anak perempuan di sekolah daripada
anak laki-laki. Dalam hal perasaan dan emosi, aku lebih peka. Aku merasa bahwa
diriku dapat berbicara dengan anak perempuan seperti salah seorang dari antara
mereka; aku memahami gejolak emosi mereka dan kadang, aku pun mengalami
suasana hati seperti mereka.
Mama dan kakak perempuan menerima diriku apa adanya. Mereka selalu
memanjakanku sebagai seorang anak bungsu. Sejak aku menyatakan sebagai
homoseks, mereka tidak pernah memperlakukan diriku dengan buruk. Aku sangat
menghargai perlakuan mereka itu. Beberapa orang mengatakan bahwa homoseks
itu terjadi disebabkan oleh kelainan gen. Aku sungguh tidak mengetahuinya. Aku
hanya mengetahui bahwa diriku lebih tertarik terhadap laki-laki daripada perempuan.
Mungkin itu karena papaku meninggalkan mama ketika aku baru berusia 3 tahun,
sehingga aku tumbuh besar bersama mama, kakak perempuan dan tanteku. Ada
banyak pengaruh feminin ketika diriku berkembang dewasa. Selain itu, aku akan
mengatakan bahwa homoseks itu merupakan pilihanku. Itu cara yang lebih mudah
bagiku untuk menjalani hidup. Aku tidak dapat benar-benar membayangkan diriku.
Aku yakin bahwa homoseks merupakan gabungan faktor genetika dan lingkungan.
Kehidupan Kristen (2)
87
Gereja…apakah kalian benar-benar percaya bahwa apa yang Alkitab katakan
mengenai homoseksualitas dapat diterima secara hurufiah? Jadi, aku tidak pernah
memikirkan diriku dapat menjadi orang Kristen, karena aku adalah aku dan tidak
akan pernah menjadi yang lainnya.
Apakah nasihat dan tanggapan kalian mengenai persoalan ini?
Bagian B – Perdebatan Sederhana
Bacalah 1 Petrus 3:15 dan Titus 1:9. Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah
“kuduskan Kristus di dalam hati (kita) sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada
segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggungan jawab dari (kita) tentang pengharapan yang ada pada
(kita), tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” Oleh karena itu, penting
untuk dapat mengetahui mengapa kita percaya apa yang kita lakukan. Hari ini, kita
akan melakukan sebuah debat sederhana dengan topik: ‘Homoseksualitas haruskah
dimaklumi dan diterima oleh gereja”.
Petunjuk:
1. Bagilah murid-murid ke dalam dua kelompok.
2. Baik dengan menunjukkan tangan atau sesuai dengan pilihan murid-murid,
mintalah satu kelompok untuk menjadi pendukung topik dan kelompok lainnya
untuk menjadi penentang topik.
3. Berdasarkan apa yang telah dicakupkan dalam pelajaran hari ini dan bahan/
gagasan yang mereka peroleh dari luar pelajaran ini, murid-murid haruslah
mempertanggungjawabkan pandangan yang mereka yakini.
4. Mintalah setiap kelompok untuk memberikan inspirasi dan memperdebatkannya,
lalu pilihlah 3-4 pembicara untuk mewakili posisi mereka masing-masing.
5. Lakukan perdebatan sederhana, setiap pembicara tidak boleh berbicara lebih
dari dua menit lamanya.
Renungan dan Doa
Hari ini kita telah belajar bahwa homoseksualitas itu adalah dosa. Tidak ada
keraguan mengenai hal itu. Tetapi ini bukan berarti bahwa kita mulai berkeliling dan
menolak homoseksualitas. Sebaliknya, kita haruslah seperti Tuhan Yesus, yang ingin
untuk menjangkau dan membantu mereka. Ada banyak orang di luar sana, bahkan
di lingkungan kita, yang memerlukan Allah. Dunia telah berada di bawah kuasa Iblis.
Ketika melihat orang berdosa, kita haruslah membedakan antara dosa dan orang
yang berdosa. Saat Tuhan Yesus di dunia, Dia datang untuk menyelamatkan orangorang yang berdosa. Suatu kali, saat Dia sedang makan bersama dengan pemungut
cukai dan orang berdosa, lalu orang-orang Farisi bertanya kepada murid-muridNya, “Mengapa Gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?” Tuhan Yesus menjawab: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit” (Mat. 9:11-12). Hari ini, apakah kita sama seperti orang Farisi yang
tidak mau berkumpul dengan orang berdosa? Atau, apakah kita adalah orang Kristen
sejati yang akan membawa ‘orang sakit’ kepada Dokter Terhebat, Tuhan Yesus kita?
Kiranya Allah memberikan kita hikmat dan kasih untuk menjangkau semua orang
berdosa, agar Kerajaan Allah dapat menjangkau jiwa manusia lebih banyak lagi.
88
Kehidupan Kristen (2)
Halaman Kosong
Kehidupan Kristen (2)
89
Keluar
Berdirinya
dari
Persoalan
Mesir
Kerajaan
menuju
HidupIsrael
Kanaan
Sasaran
Ada
berbagai
perilaku
Pilihan persoalan
Setelah
yang kita
pergumulan
buat di
yang
seringkali
anggap
dalamkita
hidup
sulit
dapat
dengan
menghasilkan
Firaun,
sebagai
sudah
selayaknya
dampak cara
dengan
jangka
Allah
panjang
menunjukkan
bagi
atau
perlu
diperhatikan.
masatidak
kehebatan-Nya
depan
kita
yang
danluar
angkatan
biasa
Hal-hal
ini
sangat
mendasar,
yang kemudian.
kepada
orang
Mesir,
Oleh
orangkarena
Israel
tetapi
merupakan
aspek penting
itu,
akhirnya
adalah
meninggalkan
penting
negeri
untuk
dalam
kehidupan
kita sebagai
mempertimbangkan
perbudakan.
Di padang
semua
gurun,
orang
Kristen:
Kejujuran,
keputusan
mereka
mengalami
kita.
Allah
banyak
memiliki
naik
menghadapi
ketamakan
dan
pemerintahan
dan
turunnya
yang
iman sebelum
tertinggi
pengendalian
amarah.
bagi orangmereka
akhirnya
Israel,
tetapi
tibaPaling
di
mereka
tepi
tidak,
harus
menjadi
justru kita
Sungai
memilih
Yordan,
untuk
suatu
menjadi
Tanah
taat
teladan
terang
bagi
dunia
kepada dan
Perjanjian
seorang
yang
tepat
raja.
Pada
berada
saat
di
berkaitan
dengan
ini.
itu, Samuel
hadapan
mereka.
telah persoalan
memperingati
Pada bagian
Sederhananya,
sebagai
orang
orang
ini,
murid-murid
Israel, tetapi
akan
mereka
mempelajari
lebih
Kristen
menyandang
memilih yang
gambaran
menderita
dari
Tanah diPerjanjian
bawah
status
khusus
sebagai
anakkekuasaan
(Tanah
Suci)
raja-raja
dan peperangan
yang
jahat.
anak
Allah,
kita
Bersama
orang
Israel
beberapa
yangharuslah
pertama
raja, seluruh
adalah
memuliakan
nama-Nya
danuntuk
bangsamengamankan
untuk
bahkan
terbawa
tanah
itu.
berpegang
teguh
pada
prinsipmenyembah
Seperti
beberapa
kepada
berhala.
pengalaman
prinsip
Alkitab.
lain
sebelumnya,
Pada
pelajaran
melalui ketaatan
ini,
terhadap
Adalah
penting
untukAllah
murid-murid
perintah-perintah
akan
mempelajari
membiarkan
amanatbersandar
dan
danmurid-murid
kehidupan
sepenuhnya
dari
mengetahui
bahwa
para nabi dan
kepada
Allahlah
para persoalan
raja.sehingga
Di sini,
ini,
tidak
mendasar,
polasekalipun
kemenangan
yang membawa
dapat
diperoleh.
pengaruh
tetapi
penting
bagi kehidupan
dapatlah
Ini
harus
terlihat:
menjadi
pesan
Barangsiapa
yang
kita,
di hadapan
Tuhan
yang baik
akan
dibawa
mematuhi
pulangAllah
oleh
muridakan
maupun
sesama.
berolehKeindahan
murid.
berkat.Pelajaran
tanah
Kapanpun
Kanaan
ini
akandijanjikan
membuat
mereka
berpaling
yang
dari padakepada
Allah, mereka
orang
melihat
apaAllah.
yang
Alkitabmenaruh
sesungguhnya
Israel
oleh
sedang
Melalui
keadaan
ajarkan
mengenai
kehidupan
tanah
dan
iklimnya,
pribadipersoalan
ke
kita dalam
dapat
ini.
Akhirnya,
dukungan
dan
suatu
melihat
bahaya.
bahwa
Dari
sesungguhnya,
beberapa
tuntunan
kehidupandari
pemeliharaan
rajaGuru
Allah
yangPendidikan
baik
sungguhlah
seperti
Agama
haruslah
ada untuk
Daud dan
mengagumkan.
perbuatan
dari para
membantu
murid-murid
raja yang
Kepemimpinan
jahat,
murid-muridYosua
akan
menjalani
hidup
menurut
memahami
dan
imannya
pentingnya
yang
teguh
kehidupan
kepada
prinsip-prinsip
ini. dalam
yang tetap
Allah
merupakan
berada
penekanan
firman
Allah yang
yang
palingabadi.
berharga bagi muridHidup
Kristen
murid.sebagai
Perang Orang
di Yerikho
danSejati
di Ai
merupakan dua contoh berbeda
”yang
Danmenggambarkan
segala sesuatu yang
pentingnya
kamu
lakukan
dengan
perkataan
ketaatan
kepada
perintah
Allah
atau
tanpaperbuatan,
bertanya.
lakukanlah semuanya itu dalam
nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia
kepada Allah, Bapa kita.”
(Kolose 3:17)
90
Kehidupan Kristen (2)
Bagian # 4
2
1
Renungan Bagi Para Guru
Sekalipun orang Israel mengenal
perintah
Umat
Allah Israel
dengan
tidak
baik, hanya
tetapi
Setia
terhadap
perkara-perkara
menjauhi
sejarah
menunjukkan
Allah
untuk
bahwa
kecil
adalah
hal yang
luarberbuat
biasa.
dosa. Sering
mengenal
tidaklah
kali,sama
mereka
dengan
pun
Perkataan
ini sungguh
benar!
tidak menjalankannya.
dapat
menyadari
Karena
Allahlah
Dalam
kehidupanbahwa
rohani,
kita itu,
sumber
kita
lihat bagaimana
pertolongan
orang
di Israel
saat
mungkin
telah
menyadarinya
merekadiri
berulang
berada
kali
berbuat
diSebagai
dalam
dosa kepada
suatu
dalam
sendiri.
persoalan.
Allah,
generasi
Mereka
demi
justru
berpaling
contoh,
mudah
bagi
kitagenerasi.
untuk
kepada
Ini
haruslah
raja-raja
menjadi
dari bangsa
peringatan
asing
berdoa
dan berpuasa
selama
untuk umat
bagi
meminta
Kristen
bantuan
sekarang.
militer
berjam-jam
selama
Kursus
dan bersekutu
Sekalipun
telah
dengan
menempuh
mereka
Alkitab
Dasar/Lanjutan
atau
sebagai Kebaktian
Pendidikan
imbalannya.
Agama
Atau
bertahunyang
selama
Kebangunan
lebih buruk
tahun,
tetapi
lagi,
tidak
mereka
menjamin
berpaling
kita
Rohani.
Tetapi,
seberapa
kepada
pasti
dapat
allah-allah
terapkannya
asing
di dalam
yang
banyakkah
dari antara
kita
yang
sama sekali tidak
kehidupan
sehari-hari.
dapat
membantu
Ketika
sungguh-sungguh
memelihara
mereka.
pencobaan
Pelajaran
datang,
yang
pertama
banyak
gaya
hidup
seperti
ini dengan
adalahjatuh.
yang
kita
Karena
harus
itu,
mengetahui
penting
semangat
setiap
harinya?
Ujian
siapa kita
agar
tetapkan
batasan
sumber
yang
iman
kitasesungguhnya
yang
sesungguhnya
pertolongan
tegas
tentang
apa yang
Pengenalan
dapat
terhadap
Allahkita.
bukan
mengenai
saja yang
dan
yang
tidakkita
tidak
cukup,
dapat
karena
dilakukan
kita
apa
lakukan
selama
harus melangkah
sebagai
umatyang
Kristen
maju
yang untuk
ingin
acara-acara
diadakan
oleh
menerapkannya
setia
kepada
firman
kesejati
Allah.
jalan
Ketika
yang
gereja.
Iman yang
berasal
memimpin
menyerah
kehidupan
berkatakita.
“ya”Ketika
pada
dari
setiap dan
perbuatan
kecil
dan
memerlukan,
dosa,
maka
akan
apakah
didapati
kita
lebih
siap
pikiran
yang sederhana
dalam
berpaling
mudah
lagi kita
kepada
berbuat
dosa
Allah setelah
untuk
kehidupan
sehari-hari.
memohon
itu.
Kita
harus pertolongan-Nya?
tetapkan
batasan
Ujian
sesungguhnya
terhadap
Atau, apakah
yang
jelas pribadi
dan
kitaberkata
seperti
“tidak”
kerohanian
adalah orangorang dosa
pada
yangsejak
awal, bila
dangkal,
tidak,
dalam
cara
kitaberiman
menghadapi
yangakan
kita
mencoba
jatuh
ke
berbagai
dalam
cara
orang
lain.
Janganlah
kita nasib
dan tujuan
yang
sama
seperti
sia-sia
mereka
sebelum
yang
menipu
diri yang
sendiri
atau
tertipu.
menyadari
menjauh
dari
bahwa
Allah berulang
Allah
ternyata
kali.
Marilah
kita
berusaha
keras
bersedia
dansebagai
selalu seorang
siap untuk
untuk
hidup
menolong
Ketaatan
kepada
kita?yang
Perintah
Allah
Kristen
sejati,
ditunjukkan
dengan hidup yang dipimpin
Allah firman
“Janganlah
adalahengkau
Penolong
lupaKita di Saat
oleh
Allah.
yang Paling Membutuhkan
memperkatakan
kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan
“Tuhan supaya
malam,
adalah engkau
kekuatanku
bertindak
dan
perisaiku;sesuai
hati-hati
kepada-Nya
dengan segala
hatiku
percaya.
yang
tertulisAku
di dalamnya,
tertolongsebab
sebab
itu beria-ria
dengan
demikian
hatiku
perjalananmu
dan dengan
nyanyianku
akan
berhasil
aku
dan
bersyukur kepadaNya.” akan beruntung.”
engkau
(Mazmur
(Yosua
1:8)
28:7)
pelajaran
Makna Kejujuran
10
Bacaan Kitab
Rm. 8:5; Ef. 4:15; Kel. 20:16-17; Ams. 4:23; Rm. 12:3; 1 Raj. 21:1-25;
Yoh. 13:21-30
Sasaran Pelajaran
1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa kecurangan bukanlah
hanya mencuri dan bahwa ada kecurangan-kecurangan lainnya, entah
itu besar maupun kecil
2. Membantu murid-murid menilai sifat mereka sendiri
3. Membantu murid-murid memutuskan untuk tidak mengkompromikan
sifat mereka
Ayat Alkitab
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh.” (Rm. 8:5)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 28-30
Latar Belakang Alkitab
Disebabkan oleh macam dari pelajaran ini, maka tidak ada informasi mengenai
latar belakang Alkitab untuk pelajaran ini.
Kehidupan Kristen (2)
91
Pemanasan
‘Kejujuran’ adalah kata yang tidak banyak kita dengar akhir-akhir ini. Manusia
beranggapan bahwa kejujuran itu diberikan dan semua orang adalah jujur atau
kita hidup di dunia yang keuntungan dan pendapatan lebih penting dari semua
pertimbangan lain serta beranggapan pula bahwa kejujuran tidak lagi cocok bagi
gambaran siapapun. Yang terakhir mungkin benar. Sebagai orang Kristen, kita
haruslah berpegang teguh pada prinsip kejujuran dan dalam semua hubungan
dengan orang lain, kita haruslah jujur.
Hari ini, kita akan melihat topik ini. Marilah kita terlebih dahulu menjelaskan
apa makna kejujuran bagi kalian. Dalam aspek kehidupan apa sajakah kejujuran itu
berkaitan? (Biarkan murid-murid yang menjawabnya.) Kita akan mengingat semua
jawaban kalian ketika mempelajari pelajaran hari ini. Kita akan melihat apakah ada
hal yang tidak kalian pikirkan mengenai apa makna dari menjadi jujur.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Jujur dalam...
Alkitab tidak memberikan kita perintah khusus bahwa kita harus jujur, tetapi
dari berbagai pengajaran lain, kita mengetahui bahwa kejujuran sangatlah penting
di hadapan Allah. Marilah kita melihat beberapa referensi Alkitab yang berkaitan
dengan kejujuran.
A. Perkataan (Ef. 4:15)
Apakah maksud sesungguhnya dari mengatakan kebenaran dengan kasih? Apakah
itu berarti kita dengan ceroboh mengatakan segala sesuatu yang harus dikatakan?
Apakah itu akan dianggap tindakan kasih?
(Sedapat mungkin, kita melakukannya tanpa harus bertentangan dengan kebenaran,
kita haruslah berkata secara benar dan jujur. Tetapi, ada beberapa hal yang tidak
perlu dikatakan atau diketahui dan kita perlu hikmat untuk mengetahui kapan harus
menjaga mulut kita. Sebagai contoh, bila seseorang telah melakukan hal yang
memalukan dan tidak berdampak terhadap gereja, maka tidak perlulah orang lain
sampai mengetahuinya. Dengan tidak menyebarkannya, kita tidaklah berlaku tidak
jujur. Itu hanya sesuatu yang tidak perlu disebarkan.)
B. Uang/Sesuatu/Barang (Kel. 20:16-17)
a. Apakah maksudnya tidak manjadi saksi palsu?
(Maksudnya adalah tidak mengatakan sesuatu yang tidak benar, sejauh yang
kita ketahui.)
92
Kehidupan Kristen (2)
b. Perintah ke-9 (berkatalah jujur di dalam perkataanmu) seringkali bersamaan
dengan perintah ke-10 (janganlah mengingini milik orang lain) sebagai
satu pengajaran. Menurut kalian, apakah hubungan antara kejujuran dan
ketamakan?
(Seringkali, kita membesar-besarkan sesuatu atau masuk ke dalam kebenaran
yang setengah-setengah, bila memperoleh sesuatu. Dengan banyaknya kasus
ketidakjujuran, memang ada beberapa keuntungan yang diperoleh. Oleh karena
itu, Alkitab mengajarkan kita untuk tidak berdusta dan menjadi tamak.)
c. Bacalah: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam
jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan,
yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagaibagai duka” (1 Tim. 6:9-10). Menurut kalian, apakah ketamakan akan uang dan
kejujuran itu berdampingan?
(Ketamakan adalah ketika keinginan kalian melebihi daripada apa yang dimiliki.
Sulit untuk menyetarakan kejujuran dengan ketamakan, karena untuk memperoleh
apa yang tidak layak didapatkan, kita seringkali harus menggunakan cara-cara
yang tidak jujur.)
d. Dapatkah kalian memikirkan tokoh Alkitab yang karena ketamakannya akan
uang membuat dirinya berdusta? (Izebel, Yu das Iskariot, Ananias/Safira)
C. Hati Kita (Ams. 4:23; Rm. 12:3)
a. Apakah maksud dari menjaga hati dengan segala kewaspadaan?
(Maksudnya adalah memastikan bahwa pikiran dan rencana kita dikendalikan
dengan benar dan bersesuaian dengan pengajaran Allah.)
b. Mengapa ‘menjaga hati’ begitu penting?
(Semua tindakan berasal dari suatu gagasan atau pemikiran, yang berasal dari
kepala dan hati kita. Oleh karena itu, kita haruslah menjaga hati kita, bila ingin
menjaga diri dari dosa.)
c. Menurut kalian, apakah kejujuran adalah salah satu aspek penting dari ‘menjaga
hati’?
(Tentu saja.)
d. Mengapa kejujuran penting untuk berbagai persoalan hidup?
(Kejujuran mempengaruhi banyak tindakan lainnya – seperti apa yang kita
ucapkan dan apa yang kita perbuat dan bagaimana kita berinteraksi dengan
orang lain.)
e. Mengapa penting bagi kita untuk bersikap jujur dengan diri sendiri (Rm. 12:3)?
(Bila tidak bersikap jujur terhadap diri sendiri, kita mungkin menjadi tidak nyaman
terhadap banyak hal, terutama ketika membandingkan diri sendiri dengan orang
lain. Selanjutnya, dapat membuat kita merasa tidak bahagia, bahkan berbuat
dosa terhadap orang lain. Jujur terhadap diri sendiri pun berarti kita dapat datang
ke hadapan Allah dengan hati yang benar untuk bertobat.)
Kehidupan Kristen (2)
93
f. Apakah menjadi jujur terhadap diri sendiri berkaitan dengan iman dan kehidupan
rohani kita?
(Kita perlu mengetahui apakah diri kita ini benar di hadapan Allah. Penampilan
luar seringkali menipu. Kita mungkin adalah seorang Kristen yang baik di
hadapan orang lain, karena pergi ke gereja dan banyak melakukan pelayanan
bagi Allah. Tetapi, apakah kita berada di dalam kebenaran? Bagaimana pikiran,
perkataan dan perbuatan kita? Kita sendirilah yang mengetahuinya. Kita
haruslah senantiasa menguji diri sendiri, agar dapat memperbaikinya setiap
saat dan menjadi orang Kristen yang sejati.
Bagian # 2 – Studi Kasus
Kejujuran dan ketamakan seringkali tidak dapat disetarakan. Seringkali
ketidakjujuran memberikan akibat buruk baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sekarang, kita akan melihat dua studi kasus dari Alkitab mengenai kejatuhan tokohtokoh yang disebabkan oleh ketamakan dan ketidakjujuran mereka.
A. Izebel Menjebak Nabot (1 Raj. 21:1-25)
a. Apakah Ahab memerlukan kebun anggur tambahan?
(Ahab memang memiliki keinginan itu, tetapi tidak sungguh-sungguh memerlukan
kebun anggur lainnya itu.)
b. Mengapa Ahab menginginkan kebun anggur tambahan?
(Ahab menginginkan untuk mengubahnya menjadi kebun sayuran, karena
letaknya persis di sebelah istananya.)
c. Apakah rencana yang dijalankan oleh Izebel untuk membantu Ahab mendapatkan
kebun anggur Nabot?
(Izebel menggunakan beberapa orang untuk menjebak Nabot dengan
mengatakan bahwa dia telah menghujat Allah, sehingga patutlah dia dihukum
mati.)
d. Apakah reaksi Allah terhadap rencana Izebel?
(Allah menghukum Izebel dan anjing-anjing liarpun memakan mayatnya.)
e. Bagaimana akhir hidup Izebel dan Ahab akibat beratnya dosa mereka?
(Ahab mati dalam peperangan. Memberikan kesaksian palsu merupakan dosa
yang besar di hadapan Allah.)
B. Yudas Iskariot (Yoh. 13:21-30)
a. Pada Perjamuan Malam, Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Dia
tidak melewatkan Yudas Iskariot, sekalipun telah diketahui akan mengkhianati
diri-Nya. Bila kalian adalah Yudas Iskariot, menghadapi tuan kalian yang
membungkuk untuk membasuh kaki kalian, bagaimana perasaan kalian?
(Merasa bersalah, mungkin mengubah rencana untuk mengkhianati Tuhan
Yesus.)
94
Kehidupan Kristen (2)
b. Menurut kalian, apakah Yudas Iskariot memiliki kesempatan untuk mengubah
rencana jahatnya untuk mengkhianati Tuhan Yesus pada saat itu? Apakah Tuhan
Yesus akan mengampuninya? Bagaimana reaksi dari murid-murid yang lain?
(Ya, Tuhan Yesus sungguh berbelas kasih dan bila Yudas Iskariot bertobat pada
menit-menit yang terakhir, dia akan diampuni.)
c. Bila Yudas Iskariot bertobat dan berubah pikiran, Allah pasti akan menggenapi
keselamatan dengan cara yang lain. Menurut kalian, mengapa Yudas Iskariot
membuat dirinya menjadi orang yang akan dicatat di dalam sejarah sebagai
pengkhianat Yesus Kristus?
(Ketamakan akan uang. Yudas Iskariot dikuasai oleh pemikiran itu dan tidak
berusaha untuk membersihkan hatinya dari rencana jahat itu.)
d. Apakah pelajaran bagi kalian atas keputusan Yudas Iskariot itu?
Menguji Pemahaman
1. Dalam hal apa sajakah kita harus bersikap jujur?
2. Apakah maksud dari berpegang pada kebenaran di dalam kasih (Ef. 4:15)?
3. Apakah kaitan antara ketamakan dengan kejujuran?
4. Bagaimana akhir dari orang-orang seperti itu, yang berusaha memperoleh
keuntungan dari ketidakjujuran, seperti Izebel dan Yudas Iskariot?
Penerapan Kehidupan
Lebih dari Satu Sen
Pimpinlah sebuah diskusi singkat sebelum cerita berikut ini dibagikan (Guru
Pendidikan Agama haruslah memastikan bahwa murid-murid tidak membaca cerita
itu sebelum diskusi):
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apakah yang kalian akan lakukan, bila kasir sebuah toko memberikan uang
kembalian yang lebih kepada kalian?
2. Faktor apa sajakah yang kalian pertimbangkan ketika melakukan keputusan
seperti itu?
3. Menurut kalian, apakah ada persoalan mengenai jumlahnya? Bila itu hanya
beberapa sen saja, apakah kalian akan menyimpannya? Tetapi, bila itu beberapa
dollar atau lebih, apakah yang kalian akan lakukan?
Kehidupan Kristen (2)
95
4. Menurut kalian, apakah ada pengaruh dari keputusan kalian itu?
Ini adalah sebuah cerita mengenai kejujuran yang akan dipertimbangkan oleh
kebanyakan orang sebagai hal yang sangat sepele. Tetapi ada istilah, “Setia pada
perkara-perkara kecil merupakan hal yang besar.” Hal yang sama dapat dikatakan
untuk kejujuran. Kita akan melihat bagaimana uang satu sen itu dapat memberikan
pengaruh yang besar.
Beberapa tahun yang lalu, seorang pendeta berpindah tempat tinggal ke Houston,
Texas. Beberapa minggu setelah itu, dia berkesempatan untuk mengendarai bis dari
rumahnya ke pusat kota. Ketika duduk, dia mendapati supir bis itu tanpa sengaja
memberikan uang kembalian lebih sebanyak 10 sen.
Ketika dia sedang memikirkan apa yang harus dilakukan, secara bergantian
muncul malaikat kecil, duduk di bahunya dan membisikkan sesuatu ke telinganya.
Yang satu berkata, “Lebih baik kamu mengembalikannya. Salah bila kamu
menyimpannya.”
Di bahu satunya lagi, sebuah suara berkata, “Oh, lupakan saja. Itu hanya 10
sen. Siapa yang akan peduli dengan jumlah uang sekecil itu? Lagipula perusahaan
bis itu sudah mendapatkan terlalu banyak keuntungan dari tarif semua penumpang.
Dengan jutaan dollar yang terkumpulkan setiap harinya, mereka tidak akan
merasakan rugi. Terimalah itu sebagai hadiah dari Allah dan berdiam dirilah.”
Ketika sampai di tempat pemberhentian, dia menunggu sesaat di depan pintu,
dan menyerahkan uang itu kepada supir, katanya, “Ini. Kamu telah memberikanku
uang kembalian terlalu banyak.”
Supir itu menjawab, “Bukankah kamu pendeta baru di kota ini? Akhir-akhir
ini, aku sedang berpikir untuk pergi ke gereja. Aku baru saja ingin melihat apa yang
kamu akan perbuat, bila aku memberikan uang kembalian lebih sebanyak 10 sen.
Ketika pendeta itu turun dari bis, dia menyambar tiang lampu terdekat dan
berpegangan padanya, serta berkata, “Oh Tuhan, aku hampir menjual Anak-Mu
demi 10 sen.”
(Oleh Alan Johnson, “Orang Kristen Roma – Surat Kebebasan”)
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Setelah membaca cerita ini, apakah tanggapan kalian terhadap pertanyaan
terdahulu dalam diskusi akan menjadi berbeda sekarang? Mengapa?
2. Untuk kedua malaikat itu, kalian lebih menyetujui pendapat yang mana?
Mengapa?
3. Bayangkan skenario yang berbeda: Bila supir itu bukanlah orang yang sedang
menguji pendeta itu, apakah jawaban kalian untuk pertanyaan kedua akan
menjadi berbeda? Mengapa?
4. Apakah kalian dapat memikirkan skenario lain bahwa kejujuran itu sungguh
penting? Dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 murid, buatlah sebuah situasi
mengenai kejujuran itu sungguh penting. Jelaskan situasi itu dan faktor apa
sajakah yang perlu dipertimbangkan.
96
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Sebagai kesimpulan untuk pelajaran hari ini, marilah kita membaca sebuah
cerita yang terkenal. Ini adalah cerita yang kebanyakan dari antara kita telah
mendengarkannya sewaktu masih kanak-kanak. Banyak dari antara kita telah
diberitahukan untuk senantiasa bersikap jujur. Ketika berkembang dewasa, hidup
menjadi lebih kompleks dan kadang, sulit bagi kita untuk tetap bersikap jujur. Tetapi
marilah kita senantiasa menjaga kepolosan seorang anak kecil, tidak peduli betapa
dewasanya diri kita, karena itu indah di hadapan Allah. Kiranya Allah menolong kita
untuk senantiasa bersikap jujur dan benar.
Saat George Washington berusia kira-kira 6 tahun, dia dibuatkan kapak oleh
seorang tuan yang kaya dan sangat menyukainya. Dia menebang segala sesuatu
yang dia temui di jalan. Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di kebun, dia
menghibur dirinya dengan memotong pohon kacang polong ibunya dan menemukan
sebuah pohon ceri mudah asal Inggris yang bagus, yang paling dibanggakan oleh
ayahnya. Dia meletakkan kapaknya ke batang pohon itu dan menebangnya hingga
tumbang. Beberapa saat setelah itu, ayahnya menemukan apa yang telah terjadi
dengan pohon kebanggaannya itu. Dia masuk ke rumah sambil marah besar dan
mencari tahu siapa orang nakal yang telah menebang pohon kebanggaannya itu.
Tidak seorang pun dapat memberitahukannya. Lalu, George, dengan kapak kecilnya,
masuk ke ruangan itu.
“George,” kata ayahnya, “Apakah kamu mengetahui siapa yang telah
menumbangkan pohon ceri kecilku yang indah di kebun? Aku tidak akan mengambil
lima guinea (mata uang Inggris dahulu yang berupa koin emas) untuk itu!”
Ini adalah pertanyaan yang sukar dijawab dan untuk sesaat George terkejut,
tetapi dengan cepat ia berseru: “Aku tidak berdusta, ayah, engkau mengetahui bahwa
aku tidak dapat berdusta! Akulah yang menebangnya dengan kapak kecilku.”
Amarahpun surut dari wajah ayahnya dan memeluk anak itu dengan lembut
sambil berkata: “Anakku, kamu janganlah takut untuk mengatakan yang benar,
karena bagiku itu lebih berharga daripada ratusan pohon!” Ya, sekalipun pohon itu
berbunga perak dan berdaun emas murni!”
Pastilah kejujuran kita terhadap sesama dan di hadapan Allah akan dipuji oleh
Bapa surgawi kita sama seperti George Washington dipuji oleh ayahnya!
Kehidupan Kristen (2)
97
Halaman Kosong
98
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Ketamakan
11
Bacaan Kitab
Kej. 13:5-18; 18:20; 19:23-26; 2 Raj. 5:5-27; Mat. 26:14-16; Kis. 1:18-20;
5:1-11; Ams. 30:7-9
Sasaran Pelajaran
1. Memungkinkan murid-murid memahami bahwa ketamakan menghasilkan
perbuatan dosa
2. Membantu murid-murid untuk menjadi orang yang jujur
Ayat Alkitab
“Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim. 6:10)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Amsal 31-Pengkhotbah 2
Latar Belakang Alkitab
Sejarah Alkitab dipenuhi dengan orang-orang yang telah kehilangan nyawa
mereka atau anugerah Allah, karena ketamakan akan kekayaan atau hal duniawi
lainnya. Lot adalah salah satu contohnya. Saat Abraham memberitahukan bahwa
Lot dapat memilih sebidang tanah untuk dirinya sendiri, dia memilih tanah di daerah
sungai Yordan, yang diairi dengan baik dan beranggapan bahwa keluarga dan
kawanan ternaknya dapatlah hidup dengan baik. Dia tidak mempertimbangkan
kenyataan bahwa tanah yang dipilihnya itu ternyata dekat dengan kota Sodom dan
Gomora, yang penuh dengan perbuatan dosa dan kejahatan. Kekayaan merupakan
faktor pertimbangan terpenting baginya (Kej. 13:10-13). Akhirnya, kita mengetahui
bahwa dia kehilangan seluruh hartanya, bahkan istrinya pula. Di Perjanjian Baru,
kita mengetahui cerita mengenai Yudas Iskariot. Dia dibutakan oleh ketamakannya,
sehingga tidak dapat melihat betapa kecilnya jumlah 30 keping uang perak itu.
Karena hal itu, dia sampai rela mengkhianati Tuhan Yesus dan mengalami kematian
yang mengerikan serta kehilangan keselamatan dirinya sendiri (Mat. 27:2-4, Kis.
1:16-18).
Kehidupan Kristen (2)
99
Alkitab mengajarkan: “Ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi
keuntungan besar” (1 Tim. 6:6). Dan ada suatu alasan yang baik untuk itu.
Ketamakan dapat menyebabkan seseorang kehilangan akal sehatnya. Orang dapat
mengorbankan banyak hal demi memperoleh apa yang dia inginkan lebih banyak.
Sebagai anak-anak Allah, kita haruslah belajar untuk bersandar kepada Allah dan
merasa puas dengan apa yang telah Dia sediakan bagi kita. Kita bekerja untuk
kehidupan yang lebih baik dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah dan
dengan segala berkat-Nya, kita tidak akan kekurangan apapun.
Pemanasan
Kita telah mendengar dan membaca mengenai orang-orang yang menyebabkan
tragedi atas diri mereka sendiri akibat dari ketamakan. Ada beberapa orang yang
berinvestasi saham tanpa pengendalian diri, sehingga ketika nilai saham mulai anjlok
atau ketika pasar jatuh, mereka sungguh-sungguh hancur pula. Kebanyakan dari
antara mereka berakhir dengan masalah psikologis, bahkan ada yang sampai bunuh
diri. Ada pula orang-orang yang melakukan kejahatan karena ketamakan mereka,
melukai banyak orang, bahkan diri mereka sendiri. Mempertimbangkan standar yang
lebih baik tidaklah salah, tetapi ketamakan seringkali tidak dapat dipenuhi dan bila
tidak berusaha mengendalikan ketamakan, kita akan jatuh ke dalam perangkat Iblis
dan berbuat dosa.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Beberapa Tokoh Alkitab yang Jatuh Disebabkan oleh Ketamakan
Dalam sejarah umat manusia, kita telah mendengar banyak cerita dari orangorang yang kehilangan nyawanya atau dibayar dengan harga tinggi, karena akibat
dari ketamakan. Alkitab pun memiliki banyak contoh mengenai orang-orang seperti
itu. Kita akan melihat beberapa dari antara mereka.
A. Lot (Kej. 13:5-18; 18:20; 19:23-26)
a. Menurut kalian, apakah Lot bersikap tamak dan egois saat memilih tanah untuk
dirinya sendiri?
(Lot mungkin terlalu mencemaskan dirinya sendiri. Ketika tidak menyerahkan
seluruh kehidupan dan segalanya kepada Allah, kita akan menjadi ingin memiliki
dan ingin mempertahankannya, bahkan berjuang untuk memperoleh segala
sesuatu bagi diri sendiri.)
b. Faktor apa sajakah yang Lot tidak mau pertimbangkan saat berusaha memuaskan
ketamakan dan ambisinya untuk memiliki sebidang tanah yang lebih baik?
(Entahkah tanah yang Lot pilih mengizinkan dirinya terus menyembah Allah atau
tidak, entahkah orang-orang yang menduduki tanah itu adalah orang-orang jahat
yang akan mempengaruhi imannya kepada Allah atau tidak.)
100
Kehidupan Kristen (2)
c. Apakah ada alasan bagi Lot untuk menyesali pilihannya?
(Penduduk kota Sodom and kota Gomora telah rusak moralnya dan penuh
dengan dosa. Lot kehilangan semua yang dia miliki, termasuk istrinya.)
B. Gehazi (2 Raj. 5:5-27)
a. Menurut kalian, mengapa Elisa menolak pemberian yang diberikan oleh
Naaman?
(Elisa melakukan mujizat bagi Naaman, karena belas kasihan dan untuk
memuliakan Allah dan bukannya untuk kepentingannya sendiri. Selain itu, Elisa
menginginkan Naaman memahami bahwa dia haruslah mengucapkan syukur
kepada Allah atas kesembuhannya.)
b. Apakah masuk akal bila Gehazi ingin memiliki pemberian itu? Menurut kalian,
apakah alasan itu benar?
(Gehazi beranggapan bahwa Elisa layak untuk memperoleh pemberian
atas kesembuhan Naaman. Tetapi dengan menerima pemberian itu, akan
menggagalkan maksud memuliakan Allah melalui kesembuhan itu.)
c. Apakah akibat kebohongan dan ketamakan Gehazi?
(Gehazi dihukum dengan penyakit kusta.)
C. Ananias and Safira (Kis. 5:1-11)
a. Apakah yang Ananias dan Safira lakukan?
(Ananias dan Safira berbohong bahwa mereka telah mempersembahkan
semuanya kepada jemaat.)
b. Apakah para rasul mengharuskan orang-orang percaya untuk mempersembahkan
semua yang mereka miliki?
(Tidak.)
c. Menurut kalian, mengapa Ananias dan Safira berbohong? Apakah itu perlu?
(Ananias dan Safira mungkin merasakan tekanan untuk berbohong, karena
kebanyakan jemaat memberikan semua yang mereka miliki. Ananias dan Safira
mungkin ingin mendapatkan kemuliaan, sehingga orang lain pun akan menilai
diri mereka hebat. Sesungguhnya, tidaklah perlu untuk berbohong, karena Allah
tidak mengharuskan mereka mempersembahkan semua yang mereka miliki.)
D. Yudas Iskariot (Mat. 26:14-16; Kis. 1:18-20)
a. Dengan harga berapakah Yudas Iskariot menjual Tuhan Yesus?
(30 keping uang perak.)
b. Apakah jumlah uang sebesar itu layak untuk dosa yang besar itu?
(Sama sekali tidak.)
c. Menurut kalian, mengapa Yudas Iskariot melakukan perbuatan bodoh seperti
itu?
(Diawali dengan ketamakan, lalu kebodohan.)
Kehidupan Kristen (2)
101
d. Bagaimana Yudas Iskariot menggunakan uangnya?
(Membeli sebidang tanah.)
e. Seperti apakah akhir hidup dari Yudas Iskariot?
(Dia menggantung dirinya dan mati saat terjatuh, dengan seluruh isi perutnya
keluar.)
Bagian # 2 – Nasihat Alkitab terhadap Ketamakan
a. Amsal 1:10–19
i. Hal apa sajakah yang mungkin dilakukan oleh orang yang tamak?
(Menjadi pengikut dari para perampok/pencuri, bahkan
pembunuhan.)
melakukan
ii. Seperti apakah akhir hidup orang yang tamak?
(Dia dapat kehilangan nyawanya sendiri.)
b. Amsal 15:27
i. Menurut kalian, persoalan apakah yang akan diakibatkan oleh orang yang tamak
terhadap keluarganya?
(Bila dia mendapatkan persoalan, keluarganya pun akan terlibat. Sumber
penghasilan mereka mungkin akan terpengaruh pula.)
ii. Dalam hal apa sajakah ketamakan berkaitan dengan suap?
(Orang yang menerima suap itu adalah orang yang tamak; itulah sebabnya
mereka terjatuh ke dalam perangkap orang-orang yang ingin menyuap untuk
keuntungan mereka sendiri.)
c. Amsal 21:25-26
i. Apakah seseorang yang malas biasanya orang yang tamak?
(Tidak selalu, tetapi bila seseorang malas untuk bekerja, untuk hidup jujur, orang
itu mungkin tergoda untuk menerima uang dengan jalan pintas.)
ii. Apakah yang terjadi ketika orang itu malas dan tamak?
(Dia tidak akan dapat mencukupi dirinya sendiri, karena terlalu malas untuk
bekerja, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia akan selalu mengharapkan
sesuatu yang dia inginkan, tetapi tidak mau bekerja.)
iii. Mungkinkah seseorang yang tamak adalah orang yang murah hati dan suka
memberi? Mengapa atau mengapa tidak?
(Tidak mungkin, karena untuk menjadi murah hati, seseorang haruslah rela
mengalami sedikit kerugian. Jadi, bila seseorang itu tamak, dia akan selalu ingin
menyimpan semuanya bagi dirinya sendiri.)
102
Kehidupan Kristen (2)
d. Yesaya 56:11
Ketamakan dapat menghasilkan suatu masyarakat yang dingin dan yang egois.
Mengapa? (Orang yang tamak hanya memikirkan dirinya sendiri. Masyarakat akan
menjadi dingin, bila masing-masing hanya memperhatikan dirinya sendiri.)
e. 1 Tim. 3:1-3
i. Mengapa penting bagi orang yang ingin bekerja bagi Allah untuk menjauhi
ketamakan?
(Bila tamak, dia mungkin mengkompromikan hal-hal penting mengenai Allah
demi uang. Yang lebih buruk lagi, dia bahkan dapat mengkhianati gereja atau
Allah demi uang.)
ii. Persoalan apa sajakah yang dapat dialami oleh seorang pekerja kudus, bila dia
tamak?
(Dia dapat dengan mudah dicobai hingga tersesat. Lihatlah pula pertanyaan
sebelumnya.)
f. 1 Timotius 6:6-10
i. Menurut kalian, dalam hal ketamakan apakah dapat menyebabkan seseorang
menyimpang dari imannya?
(Bila seseorang tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya, dia dapat pergi
dan mengejar hal-hal yang diinginkan dengan mengorbankan imannya.)
ii. Bagaimana seseorang dapat menjaga diri terhadap ketamakan?
(Seseorang haruslah belajar untuk merasa puas dan mencari perkara-perkara
surgawi dan bukanlah perkara-perkara di dunia yang sementara ini.)
iii. Mengapa kepuasan merupakan cara terbaik untuk menjaga diri terhadap
ketamakan?
(Orang yang merasa puas dengan apa yang dimilikinya, tidak akan melakukan
hal-hal yang berdosa hanya untuk menambah harta bendanya.)
Menguji Pemahaman
1. Apakah yang Lot pilih bagi dirinya sendiri dan mengapa pilihannya itu tidak
bijaksana?
2 Apakah yang salah dengan sikap Gehazi?
3 Apakah yang terjadi dengan Ananias dan Safira karena berbohong kepada Roh
Kudus?
4 Mengapa kalian katakan bahwa Yudas Iskariot merupakan seorang yang
sungguh-sungguh tragis?
Kehidupan Kristen (2)
103
5 Apakah yang Alkitab katakan mengenai ketamakan dan iman serta melayani
Allah?
6 Mengapa kepuasan merupakan cara terbaik untuk menjaga diri terhadap
ketamakan?
Penerapan Kehidupan
Bagian A – Tragedi atas Ketamakan
Ada sebuah kisah mengenai seorang bodoh yang kehilangan nyawa hanya
untuk memuaskan ketamakannya. Kisah tragis ini menunjukkan banyak hal mengenai
sifat manusia. Bacalah kisah ini dan diskusikan beberapa pertanyaan berikut:
Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah negeri dengan berpenduduk jarang,
tetapi memiliki tanah yang cocok untuk pertanian, yang bersebelahan dengan
sebuah negeri yang padat penduduknya, tetapi memiliki sangat sedikit tanah untuk
dikembangkan. Raja negeri yang besar itu membuat deklarasi dengan menawarkan
bagian dari tanahnya kepada barangsiapa yang ingin bertani di negerinya selama
mereka memenuhi persyaratan itu. Para petani pun diwajibkan untuk pergi dari
tempat yang telah ditentukan saat matahari terbit, menandai tanah itu dan kembali ke
lokasi yang sama saat matahari terbenam dan tidak boleh terlambat satu menitpun.
Bila seseorang terlambat, tanah itu bukan lagi bagiannya.
Ada seorang laki-laki yang pergi saat matahari terbit untuk menandai tanah
yang diinginkannya. Dia berjalan jauh untuk menandai pos-posnya dan terus
melakukannya untuk memperoleh lebih luas lagi tanah yang dia akan gunakan.
Ketika matahari mulai terbenam di langit barat, dia menyadari bahwa dirinya telah
menyimpang terlalu jauh dari tujuan.
Agar dapat kembali saat matahari terbenam, dia berlari sepanjang jalan agar
dapat kembali ke tempat tujuan, tetapi ketika melakukannya, dia mati saat karena
kelelahan. Raja memerintahkan para bawahannya untuk menguburkan orang itu dan
sekalipun dia memenuhi batas waktu yang ditentukan, tidak ada harta yang diberikan
kepadanya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Dalam kisah ini, laki-laki itu adalah seorang yang tamak akan tanah/harta.
Menurut kalian, benda apa lagi yang diingini dan didambakan oleh setiap
orang? (Pikirkan beberapa kisah hidup tragis yang kalian ketahui, yang karena
ketamakan menyebabkan kejatuhan seseorang.) (Kepopuleran, ambisi dalam
berbagai hal, uang.)
2. Dalam kisah ini, laki-laki yang tamak itu melelahkan dirinya sendiri, karena dia
tidak memikirkan untuk pulang lebih awal. Hal apa sajakah yang akan dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh apa yang diinginkan?
3. Menurut kalian, apakah akan begitu panjang langkah untuk menjadi orang
Kristen yang kita inginkan? Hal apa sajakah yang seharusnya tidak pernah kita
lakukan? Di manakah dan kapankah kita menentukan batas?
104
Kehidupan Kristen (2)
4. Menurut kalian, bagaimanakah seseorang dapat mengendalikan dirinya dari
ketamakan?
Bagian B – Bagaimana Kita Bergumul Mengatasi Ketamakan?
Kita mengetahui bahwa ketamakan merupakan suatu hal yang kita harus
gumulkan. Sebagai anak-anak Allah, kita perlu bersandar pada Roh Kudus untuk
menolong kita, agar dapat melihat kelemahan diri sendiri dan berjaga-jaga terhadap
godaan ketamakan yang mungkin kita akan hadapi. Ketamakan merupakan sifat
bawaan yang hampir dimiliki oleh setiap orang. Itu bukan berarti bahwa tiap-tiap
orang haruslah menjadi perampok atau pencuri, agar dianggap sebagai orang yang
tamak. Ketamakan itu justru bermula dari hal-hal yang sederhana.
Ada sebuah kisah mengenai seorang ibu yang sangat sabar, yang selalu
mengampuni putranya setiap kali dia mencuri sesuatu dari tetangganya saat masih
kecil. Suatu hari, yang dicuri oleh anak itu adalah semangkok makanan dan jarum
emas kecil pada saat yang lainnya. Sang ibu tidak pernah menghentikan perbuatan
anaknya itu. Ketika anak itu telah dewasa, dia menjadi semakin berani dan tidak
lama kemudian, menjadi seorang perampok. Dia merampoki semua macam orang.
Dari barang-barang yang sederhana sewaktu masih kecil hingga uang dalam
jumlah yang sangat besar. Akhirnya, dia ditangkap dan akan dihukum gantung.
Pada kunjungan yang terakhir, dia meminta sang ibu untuk mendekat kepadanya,
ke sel penjaranya. Sang ibu mengira dia berencana untuk melarikan diri. Tetapi
sang ibu tidak menyangka sama sekali akan apa yang terjadi terhadap dirinya.
Anak itu justru menggigit telinga ibunya! Anak itu
mengatakan bahwa dia melakukannya karena rasa
dendam. Dia menyalahkan sang ibu, yang tidak
Tips Mengajar
pernah mengajarkannya dengan benar saat masih
kecil. Bila telah diajarkan untuk mengendalikan
Bila waktu pelajaran masih
perbuatan mencuri saat masih kecilnya, dia tidak
memungkinkan, Anda boleh
akan menjadi seorang penjahat.
membagi
murid-murid
ke
Salah satu pesan dari kisah ini adalah
dalam beberapa kelompokbahwa ketamakan, bila dibiarkan berkembang,
dan mintalah mereka untuk
ternyata dapat mengakibatkan kesalahan yang
melakukan sandiwara pendek
fatal seumur hidup.
yang lucu atau memainkan
Dalam bagian ini, kita masing-masing akan
peran
mengenai
orangmemikirkan satu atau dua hal, yang kita ketahui
orang yang berada di bawah
paling lemah dan paling tidak tahan terhadap
godaan ketamakan. Lalu,
ketamakan. Lalu, kita akan menuliskan sebuah
berikan pendapat mengenai
catatan singkat yang menjelaskan mengenai
bagaimana membantu orangbidang kehidupan mana yang sering jatuh ke dalam
orang itu. Dengan cara itu,
godaan dan apakah godaan itu mengakibatkan
murid-murid mungkin tidak
dosa. Setelah itu, kita akan menaruh catatan itu,
merasa bahwa mereka harus
tanpa mencantumkan nama, ke dalam sebuah
menuliskan kelemahan diri
kotak. Kemudian, Guru Pendidikan Agama akan
sendiri, tetapi justru sebaliknya,
mengambil setiap lembar dari kertas itu dan
dapat mendidik langsung
menuliskannya di papan tulis. Berikanlah pendapat
melalui sandiwara itu.
bagaimana kita dapat berjaga-jaga terhadap
godaan ketamakan itu.
Kehidupan Kristen (2)
105
Renungan dan Doa
Marilah kita baca dalam Amsal 30:7-9. Ini adalah doa permohonan yang
sungguh bijaksana yang dipanjatkan kepada Allah. Seorang Kristen haruslah
berkeinginan untuk senantiasa hidup sederhana. Allah telah berjanji untuk memelihara
kehidupan kita. Bila menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga pada hal-hal
yang duniawi, kita pasti akan mengkompromikan iman dan semangat kita terhadap
Allah. Bahkan yang lebih buruk lagi, kita akan membuat keputusan yang bodoh
seperti beberapa tokoh Alkitab yang telah kita pelajari pada hari ini. Bila bertekad
untuk menjalani hidup yang sederhana, kita dapat menjauhkan diri dari perangkap
ketamakan.
106
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Amarah
12
Bacaan Kitab
Bil. 20:1-29; Hak. 12:1-7; Dan. 6:1-29; Yoh. 8:1-7
Sasaran Pelajaran
1. Membantu murid-murid untuk belajar dari teladan para tokoh Alkitab
yang memiliki persoalan amarah
2. Membantu murid-murid mengambil langkah-langkah tertentu untuk
mengendalikan dan meredakan amarah
Ayat Alkitab
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri
kesempatan kepada Iblis.” (Ef. 4:26-27)
Bacaan Kitab untuk Minggu ini (bagi para guru dan murid)
Pengkhotbah 3-5
Latar Belakang Alkitab
Amarah dapat menyerupai api yang dapat membakar seluruh hutan. Di
dalam Alkitab, kita dapat menemukan berbagai contoh tragedi yang terjadi saat
amarah tidak terkendali. Dalam Hakim-Hakim 12:1-7, kita melihat kejadian yang
menyedihkan mengenai bagaimana saudara sesama orang Israel saling membunuh,
karena kedua pihak tidak mengetahui cara untuk mengatasi kemarahan mereka.
Bani Efraim marah karena mereka tidak diikutsertakan oleh Yefta, hakim itu, untuk
berperang melawan bani Amon. Yefta menjawab dengan menunjukkan kemarahan
dan kebodohan, sehingga menyebabkan bani Efraim menjadi semakin marah. Pada
akhirnya, bani Gilead (saudara Yefta) membunuh empat puluh ribu orang Efraim
saat muncul peperangan di antara mereka. Kita dapat melihat bahwa amarah dapat
membuat seseorang mengucapkan perkataan yang provokatif, yang melukai, bahkan
menyebabkan timbulnya suatu persoalan.
Amsal 16:32 berkata, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang
yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Amarah adalah salah
satu kelemahan manusia yang sulit untuk dikendalikan. Amarah itu sendiri tidak
membangun, tetapi justru akan menyebabkan pikiran atau perbuatan orang lainlah
Kehidupan Kristen (2)
107
yang seringkali penuh dengan dosa atau dapat terpicu untuk berbuat dosa. Amarah
yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kebencian, yang dapat menjadi
perbuatan yang merugikan secara fisik. Itulah sebabnya, Amsal 29:22 berkata,
“Si pemarah menimbulkan pertengkaran dan orang yang lekas gusar, banyak
pelanggarannya.”
Pemanasan
Apakah di dalam kelas ini, ada seseorang yang berani mengatakan bahwa
dirinya tidak pernah marah sebelumnya? Apakah amarah selalu menyebabkan
peperangan secara verbal atau fisik? Mengapa atau mengapa tidak? (Biarkan muridmurid yang menjawabnya.)
Marilah kita membaca dalam Amsal 16:32 – “Orang yang sabar melebihi
seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang
merebut kota.” Menurut kalian, mengapa orang yang seperti dikatakan ayat di
atas begitu berpengaruh? Dapatkah kalian memikirkan beberapa situasi ketika
kelemahlembutanlah yang dapat menang pada saat itu?
Hari ini, kita akan melihat topik amarah ini. Sangatlah mungkin untuk menjadi
marah, tetapi janganlah sampai gagal untuk menahan amarah itu atau yang seperti
Efesus 4:26 katakan: “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa.”
Kita akan melihat beberapa contoh mengenai amarah yang terkendali atau amarah
yang tidak terkendali.
Pemahaman Alkitab
Bagian # 1 – Amarah yang Serba Salah
Untuk dua bagian berikut, bacalah beberapa referensi Alkitab dan jawablah
pertanyaannya.
A. Bilangan 20:1-12
a. Apakah sungut-sungut dari umat Israel?
(Mereka tidak memiliki air untuk diminum.)
b. Pada ayat 3-5, kita melihat bahwa umat Israel bersungut-sungut dengan cara
seperti yang biasa mereka lakukan sejak meninggalkan Mesir. Telitilah sungutsungut mereka itu.
i. Perbandingan apakah yang mereka lakukan?
(Mereka membandingkan keadaaan mereka sekarang dengan kehidupan di
Mesir dan makanan yang mereka nikmati.)
ii. Siapakah yang mereka persalahkan?
(Musa, karena dialah yang membawa mereka keluar dari Mesir.)
iii. Menurut kalian, apakah sungut-sungut seperti itu mempengaruhi suasana
hati Musa atau orang lain, karena persoalan itu? Mengapa?
108
Kehidupan Kristen (2)
(Tentu saja berpengaruh, terutama karena mereka melakukannya berulang
kali. Bahkan itu membuat orang yang paling lembut hatinyapun merasa
kesal pada akhirnya.)
c. Apakah yang Allah firmankan agar Musa lakukan untuk mengatasi situasi itu?
(Allah menyuruh Musa berseru di hadapan umat Israel kepada bukit batu, agar
air dapat mengalir keluar dari padanya.)
d. Apakah akibat dari sungut-sungut umat Israel kepada Musa (ayat 10-12)?
(Musa begitu kesalnya hingga tidak mentaati perintah Allah, yaitu hanya berseru
kepada bukit batu itu. Sebaliknya, dia memukul bukit batu itu dua kali dengan
tongkatnya dan airpun keluar. Sebagi akibatnya, Allah tidak mengizinkan Musa
untuk masuk ke Kanaan, karena dia tidak menghormati-Nya.)
e. Bila kalian berada pada posisi Musa, apakah yang kalian akan lakukan?
B. Hakim-Hakim 12:1-6
a. Apakah sungut-sungut dari bani Efraim (ayat 1)?
(Bahwa mereka tidak diikutsertakan dalam peperangan melawan bani Amon.)
i. Menurut kalian, apakah itu adalah sungut-sungut yang dapat dibenarkan?
Mengapa?
(Tidak, karena menurut Yefta, bani Efraim telah dipanggil, tetapi mereka
memilih untuk tidak berperang. Lihatlah pada ayat 2.)
ii. Menurut kalian, apakah pendekatan ini provokatif dan ofensif (menyinggung
perasaan orang lain)? Jelaskan.
(Setiap kali berhadapan dengan seseorang, kita beresiko untuk menjadi
kesal. Bani Efraim pun pasti bersikap menyerang dan kasar.)
iii. Menurut kalian, apakah mereka telah menyatakan perasaan tidak senang
dengan cara yang lainnya? Bagaimana?
(Mungkin dengan berbicara kepada Yefta setelah semua situasi reda,
mereka dapat diperhitungkan di lain kesempatan. Bagaimanapun tidak ada
cara untuk mengubah situasi yang telah terjadi.)
b. Apakah jawaban Yefta? Menurut kalian, apakah jawabannya seprovokatif dan
seofensif dengan pendekatan bani Efraim? Kutiplah bukti dari perikop yang
ada.
(Yefta menjawab dengan melemparkan kesalahan terhadap bani Efraim bahwa
mereka telah dipanggil untuk membantu, tetapi tidak mau membantunya, ayat 2.
Bahkan Yefta mengatakan bahwa akibat mereka tidak mau membantu, dia harus
dengan bersusah payah berperang melawan bani Amon, ayat 3.)
c. Apakah akibat dari konfrontasi antara bani Efraim dan Yefta?
(Yefta mengumpulkan bani Gilead untuk memerangi bani Efrfaim. Sesungguhnya,
mereka semua adalah saudara dari umat Israel. Empat puluh dua orang Efraim
mati pada akhirnya.)
d. Menurut kalian, apakah tragedi itu dapat dihindari? Dalam hal apakah kedua
pihak dapat mengalah sedikit?
(Mereka seharusnya berusaha untuk tidak berbicara terlalu kasar. Atau, dapat
menunda persoalan itu sejenak hingga semua orang merasa lebih tenang
Kehidupan Kristen (2)
109
untuk membicarakannya. Adalah bijaksana untuk tidak mendiskusikan segala
sesuatu ketika orang sedang marah atau sedang tidak siap.)
e. Apakah yang dikatakan peristiwa ini kepada kalian mengenai bahaya dari
kemungkinan timbulnya konfrontasi dan perkataan yang mengesalkan hati?
(Hal itu dapat menyebabkan banyak kerugian, kadang suatu kerugian yang tidak
dapat diperbaiki dalam hidup seseorang dan hubungan di antara sesamanya
rusak.)
Bagian # 2 – Menghindari Kemungkinan Timbulnya Konfrontasi
A. Daniel 6:1-10
a. Apakah rencana jahat terhadap Daniel?
(Para pejabat tinggi dan wakil raja ingin melenyapkan Daniel dengan membuat
Daniel melawan ketetapan raja bahwa tidak seorang pun boleh menyembah
pada apapun, kecuali kepada raja sendiri.)
b. Sebagai salah seorang kesayangan raja, menurut kalian, apakah Daniel dapat
menghadap raja untuk menjelaskan persoalannya setelah menyelidiki rencana
jahat terhadap dirinya?
(Tentu saja dapat, tetapi Daniel memilih untuk mengatakannya terlebih dahulu
kepada Allah, sebelum melakukan sesuatu.)
c. Mengapa situasi itu mungkin dapat menimbulkan konfrontasi? Siapa sajakah
yang akan saling berkonfrontasi?
(Daniel dapat berkonfrontasi dengan raja atau para pejabat tinggi dan wakil raja,
rekan-rekannya itu.)
d. Apakah yang Daniel pilih untuk dilakukan dalam menghadapi situasi itu?
(Daniel memilih berdoa dan bersandar kepada Allah.)
e. Apakah lagi yang dapat Daniel lakukan? Jelaskan.
(Daniel dapat saja merasakan takut dan tidak menyembah Allah. Dengan
demikian, dia telah gagal. Dia dapat berbicara kepada raja. Tetapi Daniel
memilih cara yang paling dapat diandalkan, yaitu berpaling kepada Allah terlebih
dahulu.)
B. Yohanes 8:1-7
a. Mengapa situasi ini dapat menimbulkan konfrontasi?
(Bila Yesus Kristus membiarkan perempuan itu pergi, orang banyak akan
menuduh Dia memaklumi tindak perzinahan. Bila Dia tidak melakukannya,
mereka dapat menuduh-Nya pula tidak bermurah hati.)
b. Siapakah yang berusaha memicu ketegangan/konfrontasi terhadap Tuhan
Yesus?
(Para ahli hukum Taurat dan orang-orang Farisi.)
110
Kehidupan Kristen (2)
c. Bagaimana Tuhan Yesus menghindari ketegangan/konfrontasi itu?
(Tuhan Yesus menenangkan diri-Nya saat menghadapi konfrontasi dengan
menggambar sesuatu di tanah.)
C. Kesimpulan
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang sedang marah,
janganlah dia mengucapkan lebih dari tiga kalimat. Ini menyoroti peran penting
dalam mengendalikan perkataan ketika kita tidak memandang situasi dengan jelas.
Menurut kalian, mengapa demikian?
(Jawaban meliputi: perkataan dapat menyebabkan perdebatan; perkataan dapat
melukai batin seseorang, padahal kita tidak bermaksud demikian; perkataan seperti
susu yang ditumpahkan dan kalian tidak akan pernah dapat mengembalikannya lagi,
suatu kerugian yang disebabkan oleh perkataan kadang tidak dapat diperbaiki.)
Selain mengendalikan perkataan kita, cara apakah lagi dalam menghindari
situasi ang tegang/amarah? Teladan Daniel menunjukkan kepada kita mengenai
pentingnya berdoa. Teladan Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita mengenai
perlunya menenangkan diri dan tidak langsung bereaksi.
(Gagasan kepada murid-murid – pergi berjalan, pergi berlari atau melakukan hal
lainnya dan kembali menghadapi persoalan yang ada hanya setelah seseorang telah
merasa siap, merasa tenang dan lain sebagainya.)
Menguji Pemahaman
1. Apakah sungut-sungut dari umat Israel di Kadesh?
2. Mengapa Musa kehilangan ketenangan dirinya?
3. Apakah yang Yefta lakukan hingga menyebabkan sesama umat Israel saling
membunuh?
4. Apakah yang dapat dilakukan dalam kasus Musa dan Yefta dalam menghindari
tragedi itu?
5. Bagaimana cara Daniel dan Tuhan Yesus dalam menghadapi situasi yang dapat
menimbulkan konfrontasi?
Kehidupan Kristen (2)
111
Penerapan Kehidupan
Bagian A – Amarah, Senjata yang Mematikan
Kebanyakan orang menjadi marah pada saat-saat tertentu dalam hidup
mereka. Beberapa orang lebih mudah marah, sementara yang lainnya tidak mudah
marah. Sesungguhnya, ketika kita mengatakan bahwa seseorang mudah marah,
karena seringkali melihat lebih banyak manifestasi amarah dari orang itu. Salah satu
manifestasi amarah yang paling banyak terlihat adalah meledaknya perkataan marah.
Ini adalah cerita mengenai kerugian dari amarah dan perkataan yang mengesalkan
hati.
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang sifatnya sangat sulit untuk
dipahami. Ayahnya memberikan dia sebuah tas yang berisi penuh dengan paku dan
menyuruhnya memakukan satu paku di pagar kebun setiap kali dirinya kehilangan
kesabaran atau bertengkar dengan seseorang. Hari pertama, anak itu memakukan
37 paku di pagar kebun.
Pada minggu-minggu berikutnya, anak itu belajar mengendalikan diri dan
jumlah paku yang dipakukan ke pagar semakin berkurang setiap harinya. Anak itu
mendapati bahwa lebih mudah belajar mengendalikan diri daripada memakukan
paku di pagar.
Akhirnya, tibalah saatnya ketika anak itu tidak memakukan satu pakupun di
pagar kebun. Lalu, dia menemui ayahnya dan memberitahukan kepada beliau bahwa
dirinya tidak perlu lagi memakukan paku di pagar kebun. Kemudian, sang ayah
menyuruh anaknya untuk mencabut satu paku setiap harinya dari pagar itu setiap
kali dirinya berhasil mengendalikan perilakunya dan tidak kehilangan kesabaran.
Hari demi hari berlalu dan akhirnya, anak itu memberitahukan kembali kepada
ayahnya bahwa dirinya telah mencabut semua paku dari pagar itu. Setelah itu, sang
ayah membawa anaknya ke depan pagar itu dan berkata kepadanya: “Anakku,
sekarang engkau telah bersikap baik, tetapi lihatlah berapa banyak lubang yang telah
engkau tinggalkan di pagar itu. Pagar itu tidak pernah sama seperti dahulu lagi.”
Ketika kalian bertengkar dengan seseorang dan mengucapkan perkataan
yang melukai batinnya, sesungguhnya, kalian telah meninggalkan luka batin pada
dirinya seperti sebatang paku yang melubangi pagar itu. Kalian dapat menikam
seseorang, lalu menarik kembali pisau itu, tetapi akan selalu meninggalkan bekas
luka. Tidak peduli berapa kali kalian meminta maaf, bekas luka itu akan tetap ada.
Luka yang disebabkan oleh perkataan yang melukai batin seseorang akan sama
buruknya dengan bekas luka fisik.
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Dapatkah memikirkan sebuah kejadian ketika kalian marah dan mengatakan
atau melakukan sesuatu, sehingga menyebabkan ‘lubang di pagar’ seperti yang
telah dilakukan oleh anak laki-laki dalam cerita itu?
2. Apakah kalian bermaksud untuk memperbaiki kerusakan atau luka yang
disebabkan oleh diri sendiri? Bila ya, bagaimana caranya? Bila tidak, mengapa
tidak?
112
Kehidupan Kristen (2)
3. Bila dapat melakukan hal yang berbeda, apakah yang kalian akan lakukan dalam
kejadian itu?
4. Pelajaran apakah yang kalian telah pelajari dari kejadian itu?
Bagian B – Pengendalian Diri Ketika Marah
Seperti yang Ayat Hafalan ajarkan bahwa kita tidak boleh berbuat dosa ketika
sedang marah. Apakah maksudnya menjadi marah, tetapi tanpa berbuat dosa?
(Biarkan murid-murid yang menjawabnya.)
Kadang tidak dapat dielakkan bahwa sesuatu terjadi atau orang tertentu
membuat kita marah. Tetapi, bagaimana kita menghadapi situasi akan menentukan,
bila kita adalah seorang Kristen yang sejati dengan sifat rohani yang baik.
Alkitab memiliki banyak ayat yang bersifat nasihat mengenai cara mengatasi
situasi yang bertolak belakang. Dengan menggunakan Konkordansi Alkitab, muridmurid dapat bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 orang untuk membuat
daftar mengenai lima ayat yang berkaitan dengan nasihat dalam mengendalikan diri
ketika kita marah.
(Kalian dapat menggunakan pencarian kata seperti ‘marah’, ‘murka’, ‘perasaan’ dan
lain sebagainya. Sebagai suatu kelompok, berikan gagasan mengenai kata-kata
yang ada kaitannya dengan topik ini.)
Untuk setiap ayat, buatlah sebuah contoh mengenai situasi yang meledak
dan satu paragraf penjelasan mengenai bagaimana ayat Alkitab itu dapat membantu
meredakan amarah. Lalu, bagikan kepada murid lainnya mengenai apa yang telah
dihasilkan oleh kelompok kalian.
Inilah contoh untuk aktivitas yang dimaksud:
Kehidupan Kristen (2)
113
Ayat Hafalan
Amsal 15:1
“Jawaban yang lemah
lembut meredakan
kegeraman, tetapi
perkataan yang pedas
membangkitkan marah”
Contoh Situasi
Penjelasan bagaimana
ayat hafalan itu
membantu/
telah membantu
Suatu hari, Maria pulang
ke rumahnya dengan
penampilan seolah-olah
begitu buruknya hari
itu. Saat melangkah
masuk ke apartemen,
dia berteriak kepada
saudarinya, “Dapatkah
kamu mematikan musik
itu? Aku sudah merasa
tertekan dan musikmu
itu lebih menjengkelkan
lagi!” Saudarinya merasa
sangat tersinggung
dan menjawab, “Kamu
pantas stress. Tetapi itu
tidak ada hubungannya
denganku. Mengapa
kamu melampiaskannya
kepadaku dan musikku?”
Kemudian terjadilah
pertengkaran.
Bila Maria dengan
hati-hati mengingatkan
dirinya, agar tidak
mengucapkan perkataan
yang menjengkelkan
dan mengetahui bahwa
dirinya memiliki hari
yang begitu tertekan, dia
seharusnya tidak akan
memarahi saudarinya.
Bila saudarinya ingat
untuk menjawab dengan
kata-kata yang lembut,
seperti, “Ok, Aku akan
mematikan musikku
sekarang. Apakah kamu
merasa lebih baik?”
Segala sesuatu akan
langsung terkendali.
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4
Contoh 5
Beberapa dari ayat-ayat ini dapat dibagikan untuk membantu murid-murid
menggunakannya: Pengkhotbah 7:9; Amsal 20:3; 16:32.
114
Kehidupan Kristen (2)
Renungan dan Doa
Bacalah Amsal 18:21 – “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka
menggemakannya, akan memakan buahnya.” Dalam pelajaran hari ini, kita
telah mempelajari mengenai pentingnya mengendalikan lidah ketika kita marah.
Sesungguhnya, ada begitu banyak manifestasi amarah yang lainnya. Sebagai
anak-anak Allah, kita haruslah senantiasa waspada, agar tidak membiarkan diri
terpancing. Diperlukan usaha secara sadar dalam mengembangkan kerohanian.
Akhirnya, marilah kita membaca dalam Yakobus 1:19-20 – “Hai saudara-saudara
yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah; sebab amarah
manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” Kiranya Allah membantu
kita menjadi seorang yang lemah lembut, agar dapat memuliakan nama-Nya!
Kehidupan Kristen (2)
115
Halaman Kosong
116
Kehidupan Kristen (2)
pelajaran
Ulasan
13
Sasaran Pelajaran
1. Agar murid-murid dapat memperbaiki beberapa hal penting yang telah
dipelajari pada 12 pelajaran sebelumnya.
2. Agar murid-murid dapat menerapkan Ayat Hafalan dalam kehidupan
mereka.
Pertanyaan
Bagian A – Ujian Ayat Hafalan
Untuk beberapa ayat Alkitab berikut, tuliskan ayat-ayat hafalannya dan
jelaskan bagaimana tiap-tiap ayat hafalan itu berkaitan dengan kehidupan kalian
sehari-hari. Beberapa bagian dari ayat-ayat telah diberikan sebagai petunjuk untuk
membantu kalian.
1. 1 Tesalonika 5:16-18 (Pelajaran 1)
“Bersukacitalah senantiasa, ____________________, dalam segala hal
____________________; sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus
Yesus bagi kamu.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
2. Filipi 2:15 (Pelajaran 2)
“Supaya kamu ____________________ dan ____________________,
sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan
yang
____________________
dan
____________________,
____________________ di antara mereka _____________________ di dunia.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
3. Ibrani 12:14 (Pelajaran 4)
“Berusahalah
____________________
____________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
dengan
semua
orang
Kehidupan Kristen (2)
dan
117
4 Efesus 5:15,18 (Pelajaran 7)
“Karena
itu,
perhatikanlah
dengan
saksama,
bagaimana
kamu
____________________, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti…Dan
janganlah kamu mabuk oleh ____________________ menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah ____________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
5. Roma 8:5 (Pelajaran 10)
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, ____________________; mereka
yang hidup ____________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
6. Efesus 4:26-27 (Pelajaran 12)
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah ____________________: janganlah
matahari ____________________ dan janganlah ____________________,
____________________.”
Kaitan dengan kehidupanku sekarang:
Bagian B – Diskusi
1. Terlalu Sibuk untuk Berdoa
– Mengapa penting memiliki doa yang teratur?
– Siapakah ‘pahlawan-pahlawan doa’ dalam Alkitab dan bagaimana doa
memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka?
2. Latihlah Kehidupan Rohani Kalian
– Diskusikan suatu rencana, yang menjelaskan secara rinci mengenai ‘latihan’
untuk memelihara kehidupan rohani. Prosedur apa sajakah yang diwajibkan
dan mengapa prosedur itu penting?
3. Serba-Serbi dalam Berpacaran
– Apakah orang Kristen boleh berpacaran?
– Usia berapakah yang baik untuk mulai berpacaran? Mengapa?
– Hal apa sajakah yang harus sangat diwaspadai ketika berhubungan dengan
jemaat yang berlawanan jenis kelamin?
4. Mengapa Harus Hidup Kudus
– Mengapa kekudusan begitu penting?
– Keadaan/situasi apakah yang membuat kekudusan terancam? Bagaimana
kita dapat mengelakkan situasi seperti ini?
5. Cinta Sepanjang Masa
– Bagaimana cinta berbeda dengan rasa tergila-gila belaka?
– Dari Alkitab, apakah maksud dari cinta yang sejati?
6. www.musikpop.masakini
– Mengapa kita harus selektif terhadap lirik lagu yang kita dengarkan?
– Bagaimana musik mempengaruhi diri seseorang?
– Berikan dua contoh dari Alkitab mengenai bagaimana musik dapat berkaitan
dengan kerohanian seseorang.
118
Kehidupan Kristen (2)
7. Marilah Kita Berpesta-pora
– Mengapa alkohol itu berbahaya?
– Bagaimana cara kita dapat menghindari pengaruh dari alkohol?
8. www.pornografi.dosa
– Bagaimana kita mengetahui bahwa pornografi itu dosa?
– Aktivitas sehat apa sajakah yang kita dapat ikuti daripada mengarahkan
perhatian kepada aktivitas yang tidak sehat dan yang tidak membangun
seperti pornografi?
9. Homoseksualitas
– Apakah pendapat Alkitab mengenai homoseksualitas?
– Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap homoseksualitas?
10. Makna Kejujuran
– Dalam hal apa sajakah kita harus bersikap jujur?
11. Ketamakan
– Sebutkan beberapa tokoh Alkitab yang jatuh akibat ketamakan.
– Pelajaran apa sajakah yang kita dapat pelajari dari kejatuhan mereka?
– Bagaimana kita dapat menjaga diri terhadap ketamakan?
12. Amarah
– Apakah kaitan amarah dengan dosa/pelanggaran?
– Strategi baik apa sajakah yang harus dilakukan ketika kita merasa marah,
agar tidak berbuat dosa?
Renungan dan Doa
Selama kwartal ini, kita telah mempelajari berbagai aspek kehidupan Kristen
dari diri sendiri. Kita telah mendiskusikan mengenai cara untuk memiliki kehidupan
rohani yang sehat dan pula berbagai persoalan mengenai cinta, hubungan dan
budaya yang populer. Sekalipun kita mungkin memiliki berbagai pendapat mengenai
cara menjalani hidup, pelajaran terpenting adalah mengingat bahwa tidak peduli
apapun yang diperbuat, kita tidak boleh lupa bahwa hiduplah bagi Kristus. Dalam
segala hal yang kita perbuat, berikanlah segala kemuliaan dan pujian hanya bagi
Bapa di surga.
Kehidupan Kristen (2)
119
Halaman Kosong
llllllllllllllllll
“Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia.”
(Kolose 3:23)
Allah berkenan menguji
jalan hidup kita adalah
untuk melatih dan membangun
barangsiapa yang Dia kasihi.
Dia melakukan ini dengan
alasan-alasan yang baik dan
yang mulia,
sehingga kita dapat diperbarui.
“Dan jadikanlah dirimu sendiri
suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur dan
bersungguh-sungguh
dalam pengajaranmu.”
(Titus 2:7)
Pendidikan Agama
REMAJA
Tahun 2 Buku 3
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
(2 Timotius 3:16)
True Jesus Church
General Assembly, USA
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2012
Download