ANTROPOLOGI SOSIAL Oleh: Tim Pengajar Dra. Winati Wigna, MDS Dr. Saharuddin Martua Sihaloho, MSi Ratri Virianita, MSi Rina Mardiana, MSi ANTROPOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sering kali terdapat klaim bahwa ilmu-ilmu sosial, kerap kali juga disebut ”ilmu lunak”, kurang ilmiah dibandingkan ilmu-ilmu fisik atau ”ilmu-ilmu keras”, karena ilmu-ilmu sosial itu tidak dapat melakukan eksperimen di mana semua variabel dapat dikendalikan, dan karena ilmu sosial tidak mampu memprediksi kejadian-kejadian sosial dengan akurasi yang mutlak. LANJUTAN Kritik yang demikian itu berakar dari kesalahpahaman mengenai apa ilmu pengetahuan dan apa yang bukan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bukanlah suatu kumpulan pengetahuan atau suatu perangkat khusus metodologi penelitian, atau suatu kajian laboratorium dalam manipulasi data kuantitatif yang impersonal. Ilmu pengetahuan adalah suatu cara memperoleh atau mengumpulkan pengetahuan mengenai perspektif ilmiah, dimana sasaran strategi penelitian ilmiah adalah mendeskripsikan dan menganalisis entitas dan kejadian yang dapat diamati dan hubungan-hubungannya dengan menggunakan teori-teori yang kuat, dan yang berkaitan, yang rentan terhadap koreksi dan perbaikan melalui pengujian empiris. Lanjutan Mengacu pendapat Pelto dan Pelto (1989): ”Antropologi dapat dipandang ilmiah karena kajian ini meliputi kegiatan akumulasi pengetahuan yang sistematik dan dapat dipercaya mengenai suatu aspek universal yang dilaksanakan melalui pengamatan empiris dan diinterpretasi dalam konteks antar hubungan konsep-konsep yang lebih disukai bagi pengamatan empiris” . Selain itu, antropologi menerima konsep Popper bahwa keberulangan (falsifiability) adalah kriteria esensial dari pendekatan ilmiah. Dan menerima pendapat Cohen (1970) bahwa ”apakah suatu teori itu ilmiah atau tidak tergantung pada apakah gagasan-gagasan yang ada di dalamnya dapat dilakukan tes validitas”. Naroll (1970) mengmukakan bahwa ”penelitian ilmiah terdiri dari konstruksi teori-teori umum dan elegan yang hadir bersama-sama dengan upaya-upaya sistematik untuk membatalkannya” Lanjutan Bila disimpulkan maka Antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial (social science) karena berspektif ilmiah: - mendeskripsikan dan menganalisis entitas dan kejadian yang dapat diamati. - menggunakan teori yang kuat dan berkaitan. - rentan terhadap koreksi dan perbaikan melalui pengujian empiris, Apa Antropologi itu? Banyak orang mengartikan antropologi sebagai kajian tentang orang2 “primitif”. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena dlm perkembangan nya antropologi saat ini juga mengkaji aneka ragam fenomena sosial meliputi spektrum yang memuat berbagai kajian khusus tentang biologi dan evolusi manusia sampai dengan kajian tentang kehidupan sosial manusia kontemporer, baik di daerah terpencil/terisolir/ pedesaan maupun perkotaan; masyarakat primitif maupun modern. Lanjutan Antropologi berasal dari bahasa latin: - Antropos = manusia - Logos = ilmu ► ilmu yang mengkaji manusia Banyak ilmu lain mempelajari manusia, namun dari sudut pandangnya sendiri2. Antropologi memperhatikan lima masalah mengenai mahluk manusia itu ialah: Lanjutan 1) Sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai mahluk biologis: Paleo-Antropologi. 2) Sejarah terjadinya aneka warna mahluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya: Antropologi Fisik. 3) Persebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia: Etnolinguistik. 4) Perkembangan, persebaran & terjadinya aneka warna dari kebudayaan manusia diseluruh dunia: Prehistori. 5) Dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupam masyarakat-masyarakat dan sukusuku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi zaman sekarang ini: Etnologi. Paleo Antropologi Cabang antropologi yang meneliti asalusul dan perkembangan mahluk manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu atau fosilfosil manusia dari zaman dahulu yang tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi sebagai objek penelitian. Penelitian di lakukan dengan berbagai metode penggalian. Antropologi Fisik Cabang antropologi yg mengkaji tentang sejarah terjadinya aneka warna mahluk manusia berdasar ciri-ciri tubuhnya sebagai objek penelitiannya. - Fenotipik (ciri-ciri tubuh lahir): warna kulit, war na rambut, index tengkorak, bentuk muka, war na mata, bentuk hidung,tinggi dan bentuk tubuh dsb. - Genotipik (ciri-ciri tubuh dalam): golongan darah dsb. Pengelompokan : RAS Somatologi Lanjutan Pembandingan anatomi ras-ras kini sudah semakin berkurang dilakukan, digantikan oleh kemajuan yang cepat: lapangan kajian genetika manusia. Genetika, bersama dengan aspekaspek demografi, ilmu forensik, dan paleomedis, membangun antropologi biologi modern dalam pengertian paling luas. Etnolinguistik Cabang antropologi yang berfokus pada bahasa (terutama yang tidak mengenal tradisi tulis). Objek penelitiannya yang berupa daftar kata-kata,pelukisan ciri-ciri,dan pelukisanpelukisan tentang tata bahasa dari bahasabahasa lokal yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini, terkumpul bersama-sama demngan bahan tentang unsur-unsur kebudayaan sesuatu suku bangsa. Dari bahan ini telah berkembang bermacam-macam metode analisa bahasa, berbagai masalah sekitar hubunjgan antara bahasa dan kebudayaan. Arkeologi (Prehistori) Mempelajari Sejarah Perkembangan dan Persebaran Kebudayaan Manusia di muka bumi dalam zaman sebelum manusia menenal huruf. Mempelajari sejarah kebudayaan dari zaman prehistori di Indonesia, diteruskan sampai pada masa jatuhnya negaranegara Indonesia-Hindu dan lenyapnya kebudayaan Indonesia-Hindu. Etnologi Ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai dasar-dasar kebudayaan manusia, dengan mempelajari kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini. Skema Pencabangan Antropologi Dsb Antropologi Kesehatan Antropologi Politik Antropologi Hukum Antropologi Ekonomi Etnologi & Etnografi: Antropologi sosial Etnolingutstik Arkeologi / Prehistoris Antropologi Budaya Atropologi Fisik Antropologi PERSPEKTIF ANTROPOLOGI Perspektif antropologi adalah cara pandang antropologi thd gejala sosial budaya. Suatu cara pandang, merupakan penekanan pada aspek tertentu, dan menjadikan aspek-aspek lain sebagai lingkungan yang mendukungnya. Ada tiga perspektif besar dalam antropologi, yaitu: 1. Perspektif yang menekankan pada analisis masyarakat dan kebudayaan.Dikenal dengan Relativisme: memandang dengan simpatik bentuk-bentuk budaya dari masyarakat yang lain. 2. Perspektif yang menekankan faktor waktu, yang terdiri dari proses historis dari masa lampau hingga kini (diakronik), masa kini (sinkronik) dan interaksi antara masa lampau dan masa kini (interaksionis). 3. Perspektif konstelasi teori-teori dan berbagai kemungkinan keterkaitan dan relevansi satu sama lain. (pendekatan holistik) SEJARAH ANTROPOLOGI Pada dasarnya cikal-bakal ilmu antropologi adalah ilmu biologi. Hal ini disebabkan cabang ilmu biologi atau ilmu pengetahu-an alam lainnya lebih awal muncul dari-pada ilmu sosial. Sebagai contoh, ilmu antropologi yang mempelajari evolusi manusia berawal dari teori evolusi Charles Darwin; dari cabang ilmu biologi. SEJARAH ANTROPOLOGI Fase I. Sebelum tahun 1800 Sudah mulai terkumpul suatu himpunan besar bukubuku kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya. Sebuah tulisan para musafir, pelaut, pendeta nasrani dan pegawai pemerintah Belanda. Isi buku-buku tadi berupa: deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik berbagai suku bangsa (di Afrika, Asia, Osenia, Indian, dan Amerika. Pada permulaan abat ke-19, perhatian terhadap himpunan pengetahuan tentang masyarakat, adat istiadat dan ciri-ciri fisik bangsa-bangsa di luar Eropa dari pihak-pihak ilmiah menjadi sangat pesat, sehingga timbul usaha-usaha pertama dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan pengetahuan etnografi menjadi satu. Lanjutan Fase II. Pertengahan Abad ke-19 Integrasi yang sungguh-sungguh terjadi pada masa ini. Karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat muncul. Secara singkat cara berpikir evolusi masayarakat tersebut adalah masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi sangat lambat dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat yang rendah melalui beberapa tingkat antara, sampai tingkat yang tinggi.Tahun 1960, telah diklasifikasikan berbagai kebudayaan diseluruh dunia ke dalam tingkat-tingkat evolusi tertentu, maka timbullah antropologi. Lanjutan Fase III. Awal abad 20 Ilmu antropologi menjadi ilmu yang sangat praktis, dengan tujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa guna kepentingan Kolonial dan mendapat pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks. Lanjutan Fase IV. Tahun 1930 Ilmu antropologi memilki masa perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Perubahan yang terjadi di dunia adalah: 1. Timbul antipati terhadap kolonialisme sesudah perang dunia II 2. Hilangnya bangsa-bangsa primitif (bangsa-bangsa asli dan terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa Amerika) sekitar tahun 1930 dan setelah PD II tidak ada lagi di benua ini. Kegunaan ilmu antropologi Kegunaan ilmu antropologi dapat kita ketahui melalui peranan ilmu antropologi diantara ilimu-ilmu yang lainnya, di mana antropologi dapat memberikan manfaat bagi ilmu ekonomi, ilmu kesehatan, dan ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu geologi, ilmu psikiatri, ilmu arkeologi, ilmu hukum adat, ilmu administrasi, ilmu linguistik dan ilmu paleontologi. Mengapa antropologi perlu dipelajari?. 1. Karena sebagai individu manusia tak akan bisa hidup dan berkembang berdasarkan kemampuan dirinya semata. Manusia membutuhkan individu lain, lembaga-lembaga sosial dan masyarakat. Dapat dipahami juga sebaliknya yaitu bahwa sebagai individu, manusia turut memberi bentuk pada lembagalembaga sosial, sistem nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan bermasyarakat yang dimaksud termasuk di dalamnya adalah berbagai komunitas masyarakat sesuai dengan mata pencahariannya seperti petani, nelayan, pedagang dan lain-lain. Lanjutan 2. Karena manusia juga harus menyatu dengan alam. Menyatu dengan alam merupakan bagian dari aktivitas kehidupan individu dan masyarakatnya sehingga ia harus memaknai alam sebagaimana ia memiliki kebudayaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pandangannya terhadap alam. Pada kasus seperti ini, manusia memiliki budaya lokal atau pengetahuan lokal untuk memahami dan memaknai alam sebagai suatu sumberdaya penting dalam kehidupannya. Hal seperti di sebut di atas umunya disebut sebagai suatu kearifan lokal suatu komunitas. Lanjutan Memahami antropologi sosial adalah merupakan proses belajar yang memberi nuansa sosial dan budaya bagi mahasiswa dan pengajar untuk memahami ilmu-ilmu lainnya Lanjutan Dapat memberikan suatu pemahaman dan wacana tentang bagaimana kajian-kajian antropologi sosial dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan juga oleh pemerintah dan stakeholders lainnnya untuk mengisi pembangunan berkelanjutnya menyangkut suatu komunitas Tujuan Penelitian Antropologi Ada empat tujuan bersifat penelitian komparatif: Menyusun sejarah kebudayaan manusia secara imperensial Menggambarkan suatu proses perubahan kebudayaan Untuk memahami taksonomi kebudayaan Untuk menguji korelasi-korelasi antar unsur, antar pranata dan gejala kebudayaan guna membuat generalisasi mengenai tinghkah laku manusia pada umumnya. Kegunaan untuk Indonesia Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai etnik dan suku bangsa yang tentunya mempu-nyai budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini harus dipakai landasan berpikir dalam membuat kebijakan-kebijakan pembangunan. Dengan antropologi perbedaan dan kekhasan kebudayaan dapat dipelajari, kebudayaan mana yang mendukung atau menghambat terhadap pembangunan.