PROTISTA Leonardus, S.Si. • Ciri-ciri: – Organisme uniseluler (bersel tunggal) – Eukariotik (memiliki membran nukleus) – Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) – Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) – Hidup bebas, saprofit atau parasit – Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela • Klasifikasi Kingdom Protista: 1. Protozoa (protista mirip hewan) 2. Alga (protista mirip tumbuhan) 3. Jamur (protista mirip fungi) PROTOZOA – 15.000-20.000 spesies – Ukuran: 10-200 μm – Bentuk: tetap, berubah-ubah, sebagian besar punya alat gerak – Cara hidup: heterotrof, memangsa bakteri (pengontrol jumlah bakteri lingkungan), protista lain, soliter, koloni – Habitat: air laut (bebas), air tawar (selokan, kolam, sungai), tanah, parasit (manusia) – Reproduksi: aseksualpembelahan biner seksualkonjugasi (penyatuan inti sel vegetatif) – Struktur dan fungsi tubuh: • Inti sel: mengatur aktivitas sel • Membran sel: pelindung, pengatur pertukaran makanan dan gas • Sitoplasma: cairan sel • Vakuola makanan: mencerna dan mengeluarkan makanan • Vakuola kontraktil (berdenyut): mengatur kadar air (osmoregulator), mengeluarkan sisa makanan • Klasifikasi berdasarkan alat gerak: a. b. c. d. Filum Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk) Filum Ciliata/Ciliophora (silia) Filum Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu) Filum Sporozoa (tidak punya alat gerak) • Ciri-ciri: – Flagell: cambuk – Bentuk: memanjang, oval, bulat, tetap (pelikel) – Habitat: air tawar, air laut, tanah basah, parasit, simbiosis (usus rayap, kecoa kayu) – Cara hidup: soliter, koloni – Reproduksi: pembelahan biner (membujur/longitudinal) – Alat gerak: flagel (bulu cambuk) di posterior/anterior • Golongan: 1. Zooflagellata 2. fitoflagellata 1. Zooflagellata – Tidak punya plastida – Makanan: zat organik di lingkungan, organisme lain (parasit) – Contoh: Trypanosoma gambiense, T. rhodosiensis, Leishmania donovani • Trypanosoma gambiense, T. rhodosiensis – Penyakit: tidur – Inang perantara: lalat tsetse (Glossina morsitans) – Inang utama: manusia • Leishmania donovani – Penyakit: kalaazar/leishmaniasis – Inang perantara: lalat pasir (Phlebotomus sp.) – Inang: manusia Glossina morsitans Trypanosoma gambiense Penderita penyakit tidur Phlebotomus sp. Leishmania donovani leishmaniasis 2. Fitoflagellata – Memiliki klorofil, fotosintesis, autotrof – Sebagai produsen dalam ekosistem air tawar dan air laut – Contoh: Euglena viridis Euglena viridis • Ciri-ciri: – Cilia: rambut kecil, phora: gerakan – Alat gerak: silia/bulu getardi seluruh tubuh atau bagian tubuh tertentupenerima rangsang, pengambil makanan->sitostoma->sitofaring-> makanan penuh->vakuola makanan – Struktur tubuh khusus: makronukleusfungsi vegetatif=pertumbuhan dan perkembangbiakan, mikronukleusfungsi reproduktif=konjugasi, trikokispertahanan diri • Ciri-ciri: – Habitat: air tawar dan air laut (kaya zat organik), bebas, simbiosis, parasit (Blantidium coli=usus besar=blantidiosis/diare) – Reproduksi: aseksual=pembelahan biner (melintang/transversal), seksual=konjugasi – Contoh: Paramaecium caudatum 2 1 3 4 8 7 6 5 • Ciri-ciri: – Rhizo: akar, podos: kaki – Bentuk: berubah-ubah – Alat gerak: pseudopodia (kaki semu)penjuluran sitoplasma selmembulat, tipis meruncingmemangsa makanan – Struktur tubuh khusus: sitoplasma ektoplasma=plasma sel bagian luar berbatasan dengan membran plasma,lebih kental, endoplasma=plasma sel bagian dalamberperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia • Ciri-ciri: – Habitat: hidup bebas di tanah yang lembab (Amoeba proteus) dan air tawar (Difflugia), air laut (Foraminifera: Globigerina), parasit (Entamoeba gingivalis, Entamoeba histolytica) – Makan: pseudopodia mengelilingi makanan membentuk vakuola makanandicernamasuk ke sitoplasma,difusisisa makanan keluar melalui membran plasma • Ciri-ciri: – Reproduksi: aseksualpembelahan biner, kista=jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, untuk mempertahankan hidup Amoeba proteus Difflugia Globigerina Entamoeba histolytica • Ciri-ciri: – Spore: biji, zoa: hewan – Alat gerak: tidak punya – Bentuk: oval, bulat – Cara hidup: parasit – Reproduksi: aseksual=pembelahan biner, seksual=penyatuan gamet jantan dan betina – Contoh: Toxoplasma gondii (toksoplasmosis), Plasmodium sp. (malaria) • Toxoplasma gondii: – Toksoplasmosismanusia (makanan tercemar kista T. gondii dari kotoran kucing) – Infeksi Toxoplasma membahayakan ibu hamilmembunuh embrio/bayi yang lahir cacat Toxoplasma gondii • Plasmodium: – Parasit pada manusia, menyerang sel hati dan sel darah merah (eritrosit)malaria – Vektor: nyamuk Anopheles betina – Reproduksi: aseksual=skizogoni, seksual=sporogoni – Pemberantasan: memotong siklus hidup Plasmodiummenutup tempat penampungan air yang tergenangnyamuk tidak dapat tumbuh dewasa, obat kina • Plasmodium: – Plasmodium vivax – Plasmodium ovale – Plasmodium malariae – Plasmodium falciparum malaria tertiana malaria kuartana malaria tropikana • P. vivax & P. ovale dapat tetap hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di dalam sel hati penderita, dapat kambuh lagi Plasmodium in Red blood cell Nyamuk Anopheles betina Siklus hidup Plasmodium • Menguntungkan: – Pengontrol jumlah bakteri karena protozoa pemangsa bakteri – Sumber makanan bagi hewan air, menjaga keseimbangan ekosistem – Cangkang dan kerangka Foraminifera, endapan fosil Globigerina menjadi petunjuk pencarian sumber daya minyak, gas alam, mineral – Kerangka Radiolaria yang mengendap di dasar laut (tanah Radiolaria)bahan penggosok • Merugikan: – Entamoeba histolytica penyebab disentri – Trypanosoma brucei penyebab penyakit tidur – Leishmania penyebab penyakit kala-azar – Trichomonas vaginalis parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki – Blantidium coli penyebab diare – Toxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis – Plasmodium penyebab malaria ALGAE • Ciri-ciri: – Algae=ganggang=tumbuhan air sederhana – Ukuran 25μm (Navicula)-50m(Macrocystis) – Bentuk tubuh: thalusthallophyta – Uniseluler dan multiseluler – Soliter dan koloni – Autotrof – Eukariot – Habitat: air tawar, air laut, batu-batuan, tanah o o o o o Kloroplas: organel yang mengandung pigmenmenyerap energi cahaya mataharifotosintesis, bentuk: bulat (Chlorococcum), spiral (Spirogyra), sabuk (Ulothrix) Klorofil: klorofil a,b,c,d Karoten: santofil (keemasan), fukosantin (cokelat) Fikobilin: fikosianin (biru), fikoeritrin (merah) Pirenoid: tempat penyimpanan cadangan makanan (amilum dan minyak: algae hijau, leukosin dan minyak: algae keemasan, laminarin: algae cokelat, tepung florid: algae merah) • Algae uniseluler soliter – Bentuk: bulat, oval, seperti buah pir – Beberapa punya flagel – Contoh: Chlorella, Chlamydomonas, Chlorococcum • Algae uniseluler koloni – Berkelompok, tidak dapat hidup sendiri, protoplasma saling berhubungan melalui pori – Bentuk koloni: cakram, bola, jala – Contoh: Gonium, Volvox, Hydrodictyon • Algae multiseluler – Bentuk: benang/filamen, lembaran – Contoh: benang/filamen: Oedogonium, Spirogyra lembaran: Ulva, Laminaria • Reproduksi aseksual: – Pembelahan biner: sel induk membelah menjadi dua bagian yang sama dan tumbuh menjadi algae baru, algae uniseluler, Chlorela, Euglena – Fragmentasi: filamen atau talus yang putus tumbuh menjadi algae baru, algae multiseluler, Spirogyra, Laminaria, Sargassum – Pembentukan spora: spora dihasilkan dari pembelahan dinding sel induk, keluar setelah dinding sel induk pecah, tumbuh algae baru haploid, algae uniseluler dan multiseluler, Chlamydomonas, Ulothrix Pembentukan spora • Reproduksi seksual: – Isogami: penyatuan dua gamet berbeda jenis, bentuk dan ukuran sama – Anisogami: penyatuan dua gamet berbeda jenis, bentuk sama, ukuran berbeda (sel kelamin betina lebih besar daripada sel kelamin jantan) – Oogami: penyatuan dua gamet , bentuk dan ukuran berbeda • Klasifikasi berdasarkan pigmen dominan: 1. Filum Chlorophyta (Algae hijau: klorofil) 2. Filum Chrysophyta (Algae keemasan: karoten) 3. Filum Phaeophyta (Algae pirang/cokelat: fukosantin 4. Filum Rhodophyta (Algae merah: fikoeritrin) • chloros: hijau • Pigmen dominan: klorofil, klorofil a dan b, karoten • ± 7.000 spesies • Uniseluler dan multiseluler • Memiliki flagel (uniseluler) • Memiliki dinding selselulosa • Cadangan makanan: amilum • Habitat: air tawar, air kolam, genangan air, tempat lembab, laut dangkal • Reproduksi: aseksual=membelah diri, fragmentasi, pembentukan spora, seksual=isogami, anisogami, oogami • Contoh: Chlorococcum, Chlorella, Chlamydomonas, Hydrodictyon, Spirogyra, Ulothrix, Oedogonium, Ulva, Gonium, Volvox, Halimeda, Acetabularia Chlorococcum Chlorella Chlamydomonas Chlamydomonas Terjadi ketika intensitas cahaya cukup sehingga sel dapat berkembang menjadi gamet Terjadi mitosis dan perkembangan selsel menjadi spora atau gamet, tergantung kondisi Berkembang nya dinding yang tebal pada zigot (zigospora) Terjadi penggabungan sitoplasma Gamet jenis + dan _ bertemu Lebih banyak spora yang dihasilkan Hydrodictyon Spirogyra Ulothrix Oedogonium Ulva Gonium Volvox Halimeda Acetabularia • chrysos: emas • Pigmen dominan: karoten=santofil, fukosantin, klorofil a dan c • Uniseluler (fitoplankton) dan multiseluler • Uniseluler soliter (Ochromonas), berkoloni tidak berflagelum, multiseluler (Vaucheria) • Memiliki dinding selhemiselulosa,silika,pektin • Pada Navicula dinding sel: seperti cangkang (zat kersik) bagian dasar=hipoteka, bagian penutup=epiteka • Cadangan makanan: lemak dan karbohidrat • Habitat: air tawar (sebagian besar), air laut • Reproduksi: aseksual=pembelahan biner, seksual=penyatuan gamet jantan dan betina • Contoh: Ochromonas, Navicula, Vaucheria, Synura Ochromonas Navicula Vaucheria Synura • • • • • • • • phaios: cokelat Pigmen dominan: karoten=fukosantin, klorofil a dan c Multiseluler (sebagian besar) Bentuk: benang atau talus (struktur seperti akar, batang, dan daun) Panjang dapat mencapai 50m Memiliki dinding selpektin dan algin Cadangan makanan: laminarin ± 1.000 spesies • Habitat: air laut (sebagian besar), daerah sekitar pantai, daerah pasang surut, mengapung, melekat pada karang atau batuan • Reproduksi: aseksual=fragmentasi (benang, talus),zoospora (talus), seksual=isogami, anisogami, oogami • Metagenesis: pergiliran keturunan generasi gametofit dan generasi sporofit • Contoh: Sargassum, Laminaria, Turbinaria, Fucus vesiculosus, Macrocystis, Hormosira Sargassum Laminaria Turbinaria Fucus vesiculosus Macrocystis Hormosira • rhodos: merah • Pigmen dominan: fikobilin=fikoeritrin, klorofil a dan d, karoten, fikosianinwarna: ungu merah kehitaman • Multiseluler (sebagian besar) • Bentuk: benang atau talus/lembaran (struktur seperti akar, batang, dan daun) • Memiliki dinding selselulosa dan pektin • Cadangan makanan: tepung florid • ± 5.000 spesies • Habitat: air laut (laut dalam 200m) • Reproduksi: aseksual=spora, seksual=oogami • Metagenesis: pergiliran keturunan gametofit dan sporofit • Contoh: Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa Euchema spinosum Gelidium robustum Chondrus crispus Gigartina mammilosa Gracillaria verrucosa • Chlorella: sumber makanan, suplemen bergizi tinggi • Ulva, Caulerpa, Enteromorpha: sayur • Euchema, Gelidium: agar-agar (gelatin) • Laminaria lavaniea: pupuk, makanan ternak • Macrocystis, Laminaria: bahan pengental pada industri makanan, bahan pelekat (asam alginat) JAMUR • Ciri-ciri: – Kesamaan dengan jamur=memiliki struktur yang menghasilkan spora – Heterotrof – Parasit, penguraienzim hidrolitikmemecah senyawa organik – Habitat: air, hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk • Dibagi dalam 2 Filum: 1. Myxomycota (jamur lendir) 2. Oomycota (jamur air) Myxomycota • Fase vegetatif: massa protoplasma yang bergerak seperti Amoeba (predator fagosit) sehingga disebut jamur lendir • Memangsa bakteri, hama, spora, komponen organik (menyerap makanan dari akar pohon, dedaunan) • Habitat: tempat sejuk, lembab, dasar hutan tropis, kayu lapuk • Saat kondisi makanan kurang, sel-sel bergabung membentuk massa yang berlendir dan bermigrasi ke lingkungan baru yang mendukung pertumbuhan • Pergerakan massa dihasilkan dari gabungan kontraksi masingmasing sel tunggal • Contoh: Dictyostelium discoideum Myxomycota Jamur lendir bergerak menyerupai amoeba disebut fase Plasmodium Pembelahan inti zigot membentuk massa lendir kembali Plasmodium dewasa berhenti bergerak dan berhenti tumbuh mepersiapkan pembentukan sporangium Myxoflagelata berubah menjadi myxoamoeba Kedua sel myxoamoeba melakukan fertilisasi membentuk zigot spora berkembang menjadi myxoflagelata Tubuh buah dengan struktur penghasil spora melepaskan spora Oomycota • Benang-benang hifa tidak bersekat, bercabang, inti banyak • Dinding sel: selulosa • Habitat: darat, air • Cara hidup: saprofit • Reproduksi: aseksual=zoospora (2 flagel), seksual=oogami (oogoniumgamet betina, anteridiumgamet jantan) Oomycota • Contoh: – Saprolegnia: saprofit (hewan mati) – Phytophtora: parasit (tanaman budidaya) • Phytophtora infestans parasit pada kentang • P. nicotinae parasit pada tembakau • P palmifera parasit pada kelapa – Pythium: parasit (kecambah) – Plasmopara: parasit (daun anggur) – Saccharomyces: uniseluler, khamir/yeast, aseksual=tunas, seksual=konjugasi • Saccharomyces cerevisiae=roti, alkohol • S. tuac=niratuak Oomycota