Struktur Sel - ghinaanzalina

advertisement
Bakteri, Fungi, Algae dan Virus
GHINA ANZALINA
1500769
PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
1. Perbedaan Bakteri, Fungi, Algae dan Virus
2. Manfaat Algae dan Fungi Bagi Industri Pangan
3. Dasar Pengklasifikasian Algae
4. Pertumbuhan Virus
5. Bacteriophage
1. Perbedaan Bakteri, Fungi, Algae dan Virus
BAKTERI
Struktur Sel
FUNGI
ALGA
VIRUS
Prokaryotik Eukaryotik
Eukaryotik
Aseluler (bukan
sel)
Cara
Autotrof /
Mendapatkan heterotrof
Makanan
Heterotrof
(saprofit,
parasit)
Autotrof
Tidak
membutuhkan
makanan
Alat Gerak
Flagel
Tidak ada
Flagel, atau
tidak punya
lat gerak
Tidak ada
Kingdom
Monera
Fungi
Protista
Virus
Bakteri
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil,
ada beberapa yang fotosintetik dan produksi aseksualnya secara
pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran sel kecil dimana setiap
selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri pada
umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri
dari tiga bentuk dasar yaitu bentuk bulat atau kokus, bentuk batang
atau Bacillus, bentuk spiral.
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran
inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik). Beberapa kelompok bakteri
dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan,
pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa
nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas.
Fungi
Fungi adalah tumbuhan yang tidak mempunyai
klorofil sehingga bersifat heterotrof. Fungi ada yang
uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi fungi, ada yang dengan
cara vegetatif ada juga dengan cara generatif.
Fungi menyerap zat organik dari lingkungan
melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh
makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam
bentuk glikogen.
Alga
Alga atau ganggang merupakan protista yang
bertalus memiliki pigmen dan klorofil. Tubuhnya terdiri
atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel
(multiseluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai
Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup
sebagai Nekton, Bentos atau. Habitat alga adalah air
atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai
Endofit.
Pada tahun 1983, ada dua orang peneliti yang
mengklasifikasikan alga dalam tiga kelompok besar
yaitu Alga Hijau, Alga Coklat dan Alga Merah
Virus
Virus memiliki ukuran sangat renik, yaitu antara 25 – 300 nm
(1 nm = 10-9 m). Virus yang berukuran paling kecil adalah virus
polio (Poliovirus). Panjang tubuhnya hanya 25nm. oleh karena
ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
Virus memiliki bentuk bermacam-macam. Ada yang bulat,
batang, dan ada yang seperti huruf T. Virus yang berbentuk bulat
misalnya virus inflenza (influenza virus) dan virus penyebab AIDS
(Human immunidefiency virus / HIV). Virus berbentuk oval misalnya
virus rabies. Virus yang berbentuk batang misalnya virus mosaik
tembakau (Tobacco mosaic virus / TMV). Virus yang berbentuk
polihendral misalnya Adenovirus (penyebab penyakit demam). Virus
yang berbentuk T misalnya yang menyerang bakteri (Bakteriofage
atau disingkat fage).
2. Manfaat Algae dan Fungi
Bagi Industri Pangan
A. Alga
Banyak sekali jenis alga di dunia ini yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makan untuk manusia.
Contohnya di jepang. Ada jenis makanan di Jepang
yang disebut Kombu, terbuat dari laminaria (salah
satu dari jenis laga cokelat) yang mengandung fe dan
protein yang tinggi serta memberikan manfaat
vitamin A dan C. Beragam jenis alga yang dapat
dikomsumsi telah banyak ditemukan, dan menjadi
bahan makanan alternatif pengganti beras maupun
jagung.
B. Fungi
Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering
digunakan dalam pembuatan tempe. Rhizopus sP tumbuh baik
pada kisaran pH 3,4-6. Secara umum jamur juga membutuhkan
air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air jamur lebih
sedikit dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air
yang kurang sesuai untuk pertumbuhan jamur, jumlah nutrien
dalam bahan, juga dibutuhkan oleh jamur.
Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang
mencakup banyak jenis ragi. Saccharomyces adalah dari berasal
dari bahasa Latin yang berarti gula jamur. Banyak anggota dari
genus ini dianggap sangat penting dalam produksi makanan.
Salah satu contoh adalah Saccharomyces cerevisiae, yang
digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir. Anggota lain
dari genus ini termasuk Saccharomyces bayanus, digunakan
dalam pembuatan anggur, dan Saccharomyces boulardii,
digunakan dalam obat-obatan.
3. Dasar Pengklasifikasian Algae
klasifikasi alga didasarkan pada kriteria berikut :
- Pigmen dalam artian susunan kimianya
- produksi makanan cadangan (kimia penyusunnya)
- flagell (jumlah dan morfologinya)
- dinding sel (kimiawi penyusun dan sifat fisiknya)
- sejarah hidup dan reproduksinya.
4. Pertumbuhan Virus
1. Tahap pelekatan adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel
yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada
reseptor (protein khusus pada membrane plasma sel inang yang
mengenali virus).
2. Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk
ke dalam sitoplasma sel inang.
3. Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan
partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh
materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen
virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
4. Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nukleat dan
protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
5. Tahap pelepasan adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang
dengan memecahkan sel tersebut.
5. Bacteriophage
Bacteriophage adalah sejumlah virus yang menginfeksi
bakteri dan dapat mematikannya. Bacteriophage merupakan
salah satu mikroorganisme yang banyak ditemukan hidup
dipermukaan bumi. Sampai sekarang lebih dari 5.500
bacteriophage telah diketahui dan diperkirakan terdapat
sekitar 10 pangkat 30 bacteriophage yang diketahui hidup
pada lapisan biosfir tempat dimana bakteri biasa hidup
seperti di tanah, air atau saluran pencernaan hewan.
Bacteriophage merupakan parasit obligate intracelullar
yang dapat berkembangbiak hanya di dalam sel induk
semang. Kespesifikkan ini menunjukan bahwa bacteriphage
tertentu hanya dapat menginfeksi bakteri tertentu yang
mempunyai reseptor yang cocok dengan bacteriophage
tersebut. Peneliti telah mengetahui jenis induk semang yang
sesuai untuk bacteriophage tertentu.
Download