12 | Humaniora RABU, 6 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA SEKILAS Baru 9 Provinsi Bebas Rabies DARI 33 provinsi di Indonesia, baru 9 provinsi yang bebas rabies. Kesembilan provinsi itu di antaranya Bangka Belitung, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan itu saat pembukaan rapat koordinasi Bali bebas rabies pada 2012, di Denpasar, kemarin. Sementara itu, dari 24 provinsi yang terjangkit rabies selama JanuariSeptember 2010, dilaporkan terjadi 51.078 kasus gigitan hewan penular rabies dan merenggut 154 korban jiwa. (Ant/H-2) Konsumen Hypermart Sumbang PMI PALANG Merah Indonesia (PMI) memperoleh dana Rp1,5 miliar dari sumbangan sosial Dana Peduli Sesama, yang diselenggarakan Lippo Group lewat kelompok usaha Hypermart. Dana dari konsumen itu digalang lewat 49 gerai Hypermart di 50 kota. Penggalangan dana dilakukan dari Januari-Juni 2010. ‘’Kegiatan ini karya nyata anak bangsa dan perusahaan nasional dalam mengemban tanggung jawab sosial,’’ ujar Presiden Lippo Group Theo L Sambuaga, dalam penyerahan dana sosial kepada PMI di Hotel Aryaduta, kemarin. Acara itu dihadiri Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, CEO Lippo Group James Riady, dan Presiden Matahari Food Business Carmelito Regalado. (*/H-2) Inaugurasi STKIP Sampoerna School MI/PANCA SYURKANI KUNJUNGAN PUTERI INDONESIA: Sejumlah finalis Puteri Indonesia 2010 mengunjungi bangsal perawatan anak di RSCM, Jakarta, kemarin. Kunjungan 38 finalis tersebut merupakan salah satu program sosial dalam rangka pemilihan Puteri Indonesia 2010 yang akan berlangsung pada 8 Oktober 2010 dengan tema Cintai negeri melalui penggunaan dan penghargaan karya anak bangsa. Praktik Pemasungan masih Memprihatinkan Sarana dan akses yang minim bagi pasien gangguan jiwa berujung pada perlakuan yang sangat tidak manusiawi. Cornelius Eko R IBUAN penderita gang guan jiwa di In donesia diyakini masih mendapat perlakuan kurang manusiawi di lingkungannya dengan cara dipasung. Hal itu disebabkan sulitnya akses menuju klinik dan rumah sakit jiwa (RSJ), serta faktor ekonomi. “Layanan yang menangani ma salah kesehatan jiwa sangat terbatas. RSJ hanya ada di ibu kota provinsi, sedangkan puskesmas yang seharusnya menjadi ujung tombak layanan malah tidak memiliki sumber daya manusia kejiwaan,” papar Direktur Medik dan Keperawatan RSJ dr Soeharto Herdjan Jakarta, Dr Eka Viora, SpKJ, kemarin. Eka mengungkapkan sarana pelayanan kesehatan jiwa memang masih jauh dari ideal jika dibandingkan dengan jumlah R OBERT Geoffrey Edwards, pencipta teknologi bayi tabung, meraih penghargaan Nobel untuk bidang kesehatan. Ia dianggap berjasa bagi pasangan suami istri yang sangat mendambakan buah hati. Berkat teknologi pembuahan di luar (in vitro fertilization/IVF) dengan cara menyuntikkan sperma ke indung telur, memiliki anak tidak lagi mustahil bagi suami istri yang tidak subur. “Hari ini, visi Robert Edwards adalah kenyataan dan membawa sukacita kepada orang-orang yang tidak subur di seluruh dunia,” ungkap Komite Nobel di Stockholm, Swedia, kemarin. Edwards yang berhak atas hadiah 10 juta krona Swedia atau US$1,5 juta awalnya berguru di Departemen Zoologi University College of North Wales (UCNW). Namun, setelah lulus, ia justru bekerja di California Institute of Technology, AS. Pria kelahiran Manchester, Inggris, pada September 1925, itu kemudian pulang kampung dan bekerja di National Institute for Medical penduduk. Diperkirakan, dari total penduduk Indonesia, paling tidak terdapat 0,46% atau sekitar 800 ribu-1 juta jiwa yang mengalami gangguan jiwa berat. Padahal, jumlah RSJ di Indonesia hanya kurang lebih ber jumlah 37 buah, dengan rincian 32 milik daerah, 4 milik pusat, dan 1 Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Cibubur. Parahnya lagi, Eka menambahkan, RSJ hanya terdapat di 25 provinsi, itu pun umumnya berada di ibu kota provinsi. Praktis, masyarakat di perdesaan bakal sulit untuk mengantarkan kerabatnya ke tempat pelayanan. Apalagi, puskesmas yang seyogianya menjadi sarana terdepan untuk mencari kasus baru dan pemberian layanan dini terbukti tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. “Tenaga dokter umum tidak memiliki kemampuan mum- puni untuk menangani masalah kesehatan jiwa lantaran tidak memiliki kompetensi. Karena tidak pernah tercatat ada pasien dengan gangguan jiwa di puskesmas, sangat sulit bagi dinas kesehatan setempat untuk Sarana pelayanan kesehatan jiwa memang masih jauh dari ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.” memberikan jatah obat gangguan jiwa pada puskesmas,” jelas Eka. Kendati mengasumsikan masih terdapat ribuan penderita gangguan jiwa yang dipasung, Eka mengakui belum ada kajian pasti perihal jumlah tersebut. Hanya saja, jika dilakukan pencarian (case finding), dia yakin hasilnya akan mencengangkan. “Pascakejadian tsunami di Aceh saja, perawat komunitas gangguan jiwa di sana berhasil menjaring 12 ribu orang dengan gangguan jiwa berat.” Bebas pasung Minimnya sarana dan akses bagi pasien jiwa pun berujung pada perlakuan yang sangat tidak manusiawi. Sebagai jalan pintas, tidak jarang penderita dipasung dengan berbagai cara. Pemerintah sendiri bertekad menghapus praktik semacam ini dengan program Indonesia Bebas Pasung yang akan diluncurkan pada 10 Oktober nanti. Dengan program tersebut bakal dilakukan pelatihan layanan medis kesehatan jiwa bagi dokter umum puskesmas. Juga pembentukan layanan ko munitas seperti perawat komunitas dan penggalakan keluarga sadar masalah gangguan jiwa. Sementara itu, Direktur Utama RSJ dr Soeharto Herdjan, dr Bella Patriajaya mengungkapkan, untuk menekan tingkat pe masungan bisa dilakukan dengan mendistribusikan obat Flufenasin Dekanoat ke puskesmas. Dengan obat ini pasien gangguan jiwa tidak perlu dipasung karena bisa tenang selama satu bulan. Pada tahun ini, sebut Bella, pihaknya telah menjemput delapan pasien dengan gangguan jiwa yang dipasung. “Sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah Banten. Kami bersedia melakukan penjemputan pada korban pemasungan asalkan yang bersangkutan memiliki jaminan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jaminan Kesehatan Daerah,” tandas Bella. (H-1) cornel @mediaindonesia.com SEKOLAH Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional-Sampoerna School of Education untuk pertama kalinya menggelar inaugurasi untuk mahasiswa baru angkatan 2010/2011, di Jakarta, kemarin. Dari 100 calon guru yang berprestasi, 54 mahasiswa memilih jurusan bahasa Inggris, dan 46 lainnya memilih matematika. Terpilihnya 100 calon guru itu melalui seleksi ketat. Prof Dr Paulina Pannen, Ketua STKIP Kebangkitan Nasional-Sampoerna School of Education menyatakan seleksi itu sesuai dengan misi STKIP sebagai center of education excellence. (RO/H-2) RI-Jerman Jalin Kerja Sama Iptek HUBUNGAN Indonesia dengan Jerman di bidang pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) perlu direvitalisasi. Pasalnya hubungan kedua negara di kedua bidang itu terus menurun. Berbeda saat BJ Habibie menjabat sebagai menteri riset dan teknologi, banyak lulusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikan di Jerman. Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan politik di dalam negeri, jumlah mahasiswa yang belajar ke Jerman mulai menyusut. Untuk itulah hubungan kedua negara perlu direvitalisasi agar kerja sama di bidang pendidikan dan iptek bisa digiatkan lagi. Hal itu ditegaskan mantan Pre siden BJ Habibie dalam dis kusi bertema Revitalisasi hubungan Indonesia-Jerman dalam pendidikan dan iptek, di Jakarta, kemarin. Acara tersebut dihadiri Dubes Jerman untuk Indonesia Norbert Baas, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Sangkot Marzuki, dan jajaran Habibie Center. Diskusi dua negara itu merupakan kerja sama Habibie Center dengan Hanns Seidel Foun- Dari Bayi Tabung menuju Hadiah Nobel Research London. Dia lantas menekuni ilmu genetika pada binatang di University of Edinburg. Setelah mengantongi gelar doktor, Edwards bergabung dengan Universitas Cambridge sejak 1963. Lima tahun kemudian, saat menjadi dosen di Royal Society of Medicine London, Edwards bertemu dengan ahli ginekologi Patrick Steptoe. Keduanya sepakat bekerja sama dan selama 10 tahun meneliti teknik pembuahan IVF untuk pasangan suami istri yang tidak subur. Hasil riset yang mereka kembangkan pun menghasilkan karya AP / CHRIS RADBURN PENEMU BAYI TABUNG: Robert Edwards (kiri) menghadiri ulang tahun ke-30 bayi tabung pertama di dunia, yakni Louise Joy Brown, yang menggendong putranya, Cameron, di Balai Bourn, Inggris, beberapa waktu lalu. menakjubkan. Teknik pembuahan di luar berhasil melahirkan bayi tabung pertama yang diberi nama Louise Brown pada Juli 1978. Dua tahun berselang, Edwards mendirikan klinik fertilitas pertama di dunia, bermarkas di Bourn Hall, Cambridge. Namun, Steptoe tidak bisa menikmati hasil karyanya dalam jangka panjang. Ia meninggal pada 1988. MI/SUSANTO BJ Habibie Mantan Presiden dation. Ketua Hanns Seidel Foundation Zehetmair membenarkan hubungan kedua negara terus menurun. Habibie menambahkan, hubungan Indonesia dengan Jerman merupakan langkah pertama dalam melanjutkan pembangunan kerja sama antara Asia dan Eropa. Kedua negara memiliki kemiripan, yang bisa memengaruhi hubungan ASEAN dengan Uni Eropa. ‘’Sebab Indonesia dan Jerman memiliki peran penting dalam hubungan di ASEAN dan Uni Eropa, baik dari jumlah populasi maupun pertumbuhan ekonomi,’’ jelas Habibie. Saat ini hubungan Indonesia dengan Jerman hanya sebatas di lingkup LIPI, BPPT, dan Puspiptek. Untuk itulah Habibie Center akan memfasilitasi hubungan bilateral Indonesia dan Jerman di bidang pendidikan dan iptek. (Bay/*/H-2) Setelah bayi Brown, pada 1980 lahir pula bayi tabung kedua di AS. Teknologi ini terus mewabah walaupun hanya 10% pasangan yang sukses dengan program tersebut. Hingga 1990, telah lahir 4.000 bayi dengan proses IVF, terus meningkat dan sampai saat ini diperkirakan 4 juta anak manusia dilahirkan dengan cara ini. Temuan Edwards dan Steptoe juga memicu berdirinya bank sperma di berbagai negara. Bahkan banyak klinik fertilitas bermunculan termasuk di Indonesia. Sementara Edwards berjaya di bidang kesehatan, dua ilmuwan kelahiran Rusia, Andre Geim dan Konstantin Novoselov, merengkuh Nobel bidang fisika. Keduanya yang bekerja di beberapa universitas di Inggris berjasa meneliti graphene. Hasil penelitian itu bisa mempercepat pembuatan material baru di bidang elektronik, termasuk dalam pengembangan komputer yang lebih canggih. (Reuters/Siswantini S/ Anwar Surachman/H-1)