Undangan untuk bergabung ke Kelompok Kerja mengenai Etika Teknologi Energi di Asia dan Pasifik UNESCO Bangkok, atas nama mitra-mitra proyek (termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Thailand dan Kementerian Energi Thailand), mengundang perorangan dan organisasi yang berminat untuk berperan serta dalam kelompok-kelompok kerja untuk proyek Etika Teknologi Energi di Asia dan Pasifik. Tentang proyeknya Energi sangat erat terkait pada lingkungan hidup kita dan penggunaan sumber dayanya, juga dengan hampir semua lingkup kegiatan ekonomi. Karena para pengambil kebijakan di dunia bergulat dengan perubahan iklim, pilihan-pilihan mengenai pembangkitan energi dan konsumsinya akan memberi dampak secara berarti pada tingkat emisi gas rumah kaca dan pada kesehatan lingkungan hidup, dan juga pada kemampuan orang untuk menjangkau energi untuk memanaskan dan mendinginkan rumah mereka, melakukan perjalanan, bekerja dan menikmati waktu senggang. Proyek ini tidak dimaksudkan untuk mengulangi berbagai pertemuan yang diselenggarakan mengenai energi dan lingkungan hidup, tetapi untuk mengajukan pertanyaan seputar etika dan nilai yang seringkali diabaikan. Ini bertujuan untuk mendepolitisasi diskusi mengenai etika lingkungan hidup untuk menghasilkan keluaran lintas-budaya dan multidisiplin yang akan menjadi berarti untuk pembuatan kebijakan jangka-panjang. Wilayah Asia Pasifik megalami pertumbuhan permintaan energi tahunan yang tercepat di dunia dan pemenuhuan permintaan ini dalam kurun dua dekade yang akan datang akan menjadi tantangan besar. Sementara harga minyak bumi terus meningkat, negara-negara menghadapi tekanan bertambah untuk menegaskan kebijakan energi mereka dan memperoleh keamanan energi. Etika semua pilihan energi, termasuk bahan bakar fosil, bahan bakar nabati, energi nuklir, sel bahan bakar, terbarukan, dsb, perlu dipandang secara holistik. Bagaimana produksi energi mempengaruhi lingkungan hidup dan organisme hidup lain? Bagaimana kenaikan harga energi mempengaruhi kaum miskin? Apa kewajiban etika untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat? Apa kewajiban etika kita terhadap generasi mendatang dan apa visi kita dalam menghadapi masa depan? Apakah nilai-nilai lingkungan hidup yang dianut dalam tradisi filsafat dan agama di Asia mempengaruhi keberlanjutan hubungan kita dengan lingkungan hidup kita? Proyek ini diluncurkan dalam bulan September 2007 dengan suatu konferensi 3-hari di Imperial Tara Hotel, Bangkok. Dengan tuan rumah UNESCO Bangkok bekerja sama dengan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kementerian Energi, Thailand, dihadiri oleh seratus peserta dari kurang lebih 20 negara, dari berbagai sektor dan latar belakang, dengan sederetan pandangan mengenai masalah-masalah ini. Mengenai kelompok kerja 1 Mengikuti konferensi ini telah dibentuk empat belas kelompok kerja sementara dalam topik-topik berikut ini (rician selanjutnya di bawah ini): Universalisme dan nilai lingkungan hidup Etika pandangan-dunia mengenai alam Visi dan harapan masa depan Perwakilan dan siapa menentukan Keterlibatan masyarakat Tanggung jawab pihak yang berkepentingan Keadilan energi dan keamanan manusia Analisis biaya-manfaat dan konstruksi ekonomi Penerimaan dan pengembangan teknologi energi (peninjauan status pengetahuan terkini) Kerangka etika untuk agenda penelitian dan kebijakan Kerangka pendidikan untuk etika lingkungan hidup Dialog nuklir Aliran energi, lingkungan hidup, dan implikasi etika produksi daging Etika air dan pengelolaan sumber daya air Tujuan kelompok-kelompok kerja ialah mengembangkan dialog seputar masalah khusus ini dengan fokus pada etika lingkungan hidup dan keamanan manusia. Setiap kelompok akan menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan, ilmuwan dan peneliti untuk mempertimbangkan dimensi etika dari kebijakan energi. Siapa yang kami cari? Kami mencari orang yang berminat untuk berperan serta dalam kelompok kerja dengan jangkauan pengalaman yang beragam dalam etika energi dan lingkungan hidup, dari bidang-bidang termasuk, tetapi tidak terbatas pada, keteknikan, pemerintahan, badan-badan penasihat kelembagaan, organisasi masyarakat madani, industri yang terkait dengan energi, pendidikan, dan akademia. Mereka yang berperan serta ialah sebagai perorangan dengan standar ketangguhan intelektual dan integritas tertinggi, dan laporan akan ditinjau oleh mitra bestari, dan tidak akan mewakili pandangan organisasi-organisasi mitra. Kami mencari organisasi dengan perhatian pada proyek ini untuk membantu proses penjabaran, konsultasi dan dialog. Anggota-anggota kelompok kerja tidak dibayar untuk waktu mereka walaupun mungkin tersedia dana melalui UNESCO Bangkok dan mitra-mitra proyek untuk pertemuan-pertemuan nyata atau maya dan sumber daya lain. Ingin tahu lebih lanjut? Untuk informasi lanjutan mengenai proyek ini silahkan menghubungi Dr. Darryl Macer, Regional Unit in Social and Human Sciences in Asia and the Pacific (RUSHSAP) di UNESCO Bangkok telepon +66(0) 2391 0577, pesawat 147 atau email [email protected]. Ada kelompok yahoo, [email protected]. 2 Uraian Kelompok-kelompok Kerja Universalisme dan nilai-nilai lingkungan hidup Nilai-nilai lingkungan hidup di wilayah Asia Pasifik diperoleh dari keragaman warisan filsafat dan agama yang kaya. Seberapa jauh landasan kesamaan dapat ditemukan dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mencari penerapan hakhak universal dan dialog antar nilai-nilai yang berbeda? Apakah tepat untuk mencari nilai-nilai lingkungan hidup universal atau pluralis? Adakah sesuatu seperti yang dimaksud dengan ‘etos lingkungan hidup Asia’ yang dapat menjadi dasar untuk membangun dan mempromosikan suatu pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan? Pandangan-dunia secara etika tentang alam Adakah pandangan-dunia yang inheren dalam tradisi filsafat dan agama di Asia Pasifik yang membentuk hubungan-hubungan etika dengan dunia alami? Apakah ini pandangan-dunia yang antroposentris, biosentris, ekosentris atau kosmosentris? Bagaimana pandangan-dunia kita mengalokasikan nilai dan makna pada orang, tumbuhan, hewan dan biosfera? Apa hubungan antara pandangan-dunia seperti ini dan keputusan-keputusan nyata yang diambil oleh pembuat kebijakan atau hidup keseharian rakyat yang mereka wakili? Visi dan harapan masa depan Apa yang menjadi skala waktu yang paling sesuai untuk mempertimbangkan masalahmasalah etika lingkungan - tahun, puluhan tahun, abad, atau generasi? Adakah visi bersama mengenai di mana kita inginkan masyarakat berada selepas Tujuan-tujuan Pembangunan Milenium? Bagaimana menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, mutu kehidupan, dan aspirasi lain dalam suatu visi yang holistik? Perwakilan dan siapa menentukan Apa hak negara untuk menentukan teknologi energi untuk rakyatnya, bila keputusankeputusan seperti ini boleh jadi berhadapan dengan suatu risiko lingkungan hidup atau keamanan bagi negara-negara tetangga, bagi wilayah atau bagi semua negara? Apa hak propinsi, masyarakat dan kelompok etnis dalam hal infrastruktur energi dalam daerah geografi mereka? Keterlibatan masyarakat Bagaimana kita dapat melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan? Apakah masyarakat diberi kesempatan untuk menegaskan nilai-nilai lingkungan hidup mereka? Apakah masyarakat mempunyai penjangkauan cukup terhadap informasi mengenai teknologi energi dan risiko dan manfaatnya? Apa peran pendidikan dalam membantu masyarakat untuk mengambil keputusan mengenai masa depan mereka? Apakah perempuan dan anak muda dilibatkan? Apa tahapan yang pantas bagi suatu proyek energi untuk konsultasi masyarakat? Adakah jalan tengah antara waktu konsultasi yang cukup dan kesegeraan penerapan suatu proyek? Bagaimana kita dapat mengembangkan pandangan ‘tidak di pekarangan belakang saya’ bila menyangkut infrastruktur berskala-besar? Bagaimana pelibatan masyarakat dapat mencerminkan pergeseran paradigma dari prinsip paternalisme melalui kesepakatan berpengetahuan menuju pilihan berpengetahuan? Tangung jawab pihak yang berkepentingan 3 Apa tanggung jawab pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan hidup dan generasi mendatang? Apakah kerangka yang berbasis hak sesungguhnya sesuai untuk etika lingkungan hidup, bila penekanan pada tangung jawab mungkin lebih penting? Bila konsensus regional atau global tidak dapat dicapai, apakah negara mempunyai tanggung jawab untuk melakukan apa yang ‘secara etika’ tepat, walaupun jika tidak seorangpun menghendakinya? Kelompok ini akan mengangkat tanggung jawab ilmuwan, pembuat kebijakan (pendanaan dan pengaturan), umum (termasuk konsumen dan non-konsumen dari berbagai produk yang berbeda), penanam modal, perusahaan, lembaga, kelompok berkepentingan khusus (misalnya yang secara geografinya dekat dengan suatu pembangkit energi, kelompok pekerja profesi, kelompok kepercayaan), dan organisme hidup lain, sebagai contoh dalam suatu perspektif lintas-budaya. Keadilan energi dan kemanan manusia Sementara pembangkitan energi mendukung pertumbuhan ekonomi dan standar kehidupan yang lebih tinggi, ini juga mengandung biaya-biaya keuangan dan lingkungan hidup. Bagaimana kita mempertemukan konsumsi energi yang tidak proporsional oleh negara-negara maju dengan permintaan akan energi di negaranegara berkembang, dan khususnya di wilayah Asia Pasifik? Apakah wajar bagi negara-negara kaya untuk mendorong negara-negara kurang berkembang untuk membatasi konsumsi energi mereka dan berpaling dari gaya hidup mewah? Adakah jalan bagi negara-negara berkembang untuk menjangkau teknologi dan keahlian yang memperkenankan pembangkitan energi yang lebih efisien di dunia maju? Pada tingkat sosial, apakah pemerintah perlu memberi kemudahan-kemudahan untuk menjadikan energi lebih murah dan terjangkau bagi rakyat berpenghasilan kurang? Apakah subsidi untuk energi berisiko memberi subsidi untuk penggunaan energi secara tidak efisien? Analisis biaya-manfaat dan konstruksi ekonomi Bagaimana nilai-nlai lingkungan hidup dan budaya secara terbaiknya dapat dimasukkan ke dalam analisis biaya-manfaat untuk proyek energi? Apa biaya-biaya nyata dari ‘energi murah’? Apa biaya-biaya bentuk energi yang mana saja jika kita memperhitungkan biaya-biaya peluang (opportunity costs) dari konstruksi infrastruktur atau sebidang tanah suatu wilayah, dan biaya-biaya energi total selama siklus kehidupan suatu produk, termasuk limbah, buangan dan keamanan? Adopsi & pengembangan teknologi energi (tinjauan pengetahuan terkini) Peninjauan dari alternatif energi untuk proyek skala lokal dan nasional akan berfokus pada implikasi etika yang inheren dalam pilihan-pilihan penelitian yang berbeda untuk produksi dan penyampaian energi. Ini akan menyangkut pengembangan inovasi ilmu pengetahuan baru dan penelitian translasi, difusi teknologi, dan keragman energi. Juga akan dibahas jejaring global dan teknologi informasi (TI). Di sini akan dianalisis butir-butir dari alternatif yang berbeda. Kerangka etika untuk agenda penelitian dan kebijakan Apa kriteria yang digunakan pembuat kebijakan dalam menentukan adopsi teknologi energi, dan bagaimana memasukkan pertimbangan etika? Bagaimana seharusnya pembuat kebijakan mengidentifikasi dan memakai prinsip kehati-hatian? Bagaimana mereka menjamin aspek peka-jender dalam perumusan kebijakan dari perencanaan sampai penerapan dan penilaian dampak, menekankan bahwa perempuan dalam suatu 4 masyarakat ialah modal kekayaan (UNEP) dalam pengelolaan lingkungan hidup dan energi? Kelompok ini akan memeriksa pemahaman yang berbeda dari kerangka etika dengan memperhatikan masalah etika yang kritis termasuk: kode etika peneliti, nilai kemasyarakatan, hak semua pelaku (pihak yang berkepentingan), hak masyarakat asli, nilai keagamaan, masalah hukum dan menyertakan kesimpulan kelompok-kelompok kerja khusus lain. Setelah meninjau semua kebijakan, akan dianalisis kerangka etika yang inheren dalam dokumen-dokumen untuk merancang suatu model kerangka etika. Kerangka pendidikan untuk etika lingkungan hidup Kelompok kerja ini akan menghubungkan upaya yang tengah berlangsung untuk mengembangkan dan menguji bahan dan strategi pendidikan etika lingkungan hidup dengan percobaan-percobaan panduan (pilot trials). Topik berhubungan dengan cakupan semua kelompok kerja lain yang ada. Dialog nuklir Kelompok ini akan mempelajari kepekaan khusus debat energi nuklir dari perspektif etika. Aliran energi, lingkungan hidup, dan implikasi produksi daging Daging, sebagai bahan makanan, ialah suatu bentuk energi untuk manusia, tetapi untuk menghasilkan daging yang cukup untuk memenuhi permintaan global cadangan yang sangat besar dari energi diperlukan dalam bentuk pakan, pupuk, produksi farmasi, transport dan pendinginan. Kelompok ini akan memeriksa konsumsi energi, khususnya bahan bakar fosil, dalam industri produksi daging, dan implikasi etika untuk manusia dan lingkungan hidup. Etika air dan pengelolaan sumber daya air Masalah etika yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air, termasuk penggunaannya dalam energi dan wilayah penggunaan lain merupakan prioritas di banyak negara. Juga terdapat masalah soal keterjangkauan yang adil, cara-cara untuk mengkonservasi air, dan menswastakan sesuatu yang oleh banyak orang dianggap sebagai sumber daya umum. 5