116 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Euthanasia

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Euthanasia merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menolong
atau menghilangkan rasa sakit yang tidak tertahankan yang diderita seseorang dan
dalam keadaan terminal (penyakit stadium akhir). Euthanasia merupakan
tindakan mercy killing atau pembunuhan belas kasihan. Film Sanctum merupakan
sebuah film yang di dalamnya terdapat tindakan euthanasia. Tindakan euthanasia
dilakukan oleh Frank terhadap Judes dan Luko, euthanasia juga dilakukan Josh
terhadap Frank, serta tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh Goerge.
Euthanasia terutama yang terdapat dalam film Sanctum menimbulkan berbagai
permasalahan etis, karena mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
Etika situasi merupakan sebuah aliran baru dalam bidang etika yang
dikembangkan oleh Joseph Fletcher (1905-1991). Fletcher berpendapat bahwa
teologia moral Kristen tradisional tidak sesuai dengan Injil karena Injil telah
ketinggalan zaman dan tidak relevan lagi untuk menjawab kebutuhan
perkembangan teologi dan praktik hidup masa kini. Etika situasi juga dapat
dikatakan sebagai teori teleologis atau konsekuensial, dan lebih memfokuskan
pada menciptakan cinta dalam jumlah terbesar. Etika situasi merupakan teori etika
yang banyak dipengaruhi oleh eksistensialisme dan personalisme. Etika situasi
menganggap setiap situasi adalah unik dan tidak sama antara satu situasi dengan
situasi lainnya. Etika situasi menganggap bahwa baik atau tidaknya suatu tindakan
116
117
manusia dilihat berdasarkan situasi yang menyertainya yang dilakukan
berdasarkan cinta kasih.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tindakan euthanasia yang dilakukan
dalam film Sanctum dilihat dari perspektif etika situasi, antara lain:
1. Jika dilihat dari sudut pandang etika situasi, maka tindakan euthanasia di
dalam film Sanctum dilakukan karena norma moral umum tidak lagi dapat
digunakan atau diterapkan dalam kasus tersebut, sehingga untuk mencari
jalan keluar harus menentukan jalan lain dengan menggunakan situasi
sebagai bahan pertimbangan.
2. Tindakan euthanasia di dalam film Sanctum dapat dilakukan, jika norma
moral umum tidak dapat dipakai dalam kasus tersebut. Norma moral
umum tetap harus dipakai dalam menghadapi persoalan kehidupan, tetapi
jika norma moral umum tersebut sudah tidak relevan untuk menyelesaikan
masalah kehidupan maka sebaiknya menggunakan norma moral baru yang
disesuaikan dengan situasi yang menyertainya. Norma moral umum hanya
dipakai sebagai patokan dalam menentukan keputusan yang terbaik dalam
menghadapi kasus-kasus yang tidak biasa atau kasus-kasus yang
membutuhkan pertimbangan khusus.
3. Norma-norma yang sangat pokok, misalnya larangan untuk membunuh
makhluk hidup tetap harus diikuti oleh setiap orang dalam setiap situasi
dan hanya diperbolehkan dilanggar jika satu norma bertabrakan dengan
norma yang lain. Situasi tersebut juga terjadi dalam film Sanctum. Norma
118
moral umum mengenai larangan membunuh berbenturan atau bertabrakan
dengan norma lain, yaitu membantu menghilangkan penderitaan rasa sakit
yang tidak tertahankan. Salah satu cara untuk membantu melepaskan
seseorang dari rasa sakit yang tidak tertahankan adalah dengan
mempercepat kematian, sehingga norma tersebut bertabrakan dengan
norma larangan untuk membunuh, tetapi situasi dalam film Sanctum tidak
memungkinkan untuk mengikuti norma moral umum mengenai larangan
membunuh, sehingga terpaksa harus menggunakan norma lain, yaitu
mempercepat kematian seseorang.
4. Etika situasi mendukung tindakan euthanasia yang dilakukan karena rasa
cinta kasih dan dilakukan karena situasi yang menuntut untuk dilakukan
tindakan euthanasia. Etika situasi membenarkan tindakan euthanasia yang
dilakukan dalam film Sanctum, karena dilakukan untuk menolong
rekannya yang terluka parah. Tindakan euthanasia dalam film Sanctum
hanya benar untuk kasus tersebut, sehingga tidak dapat berlaku untuk
hidup yang umum.
B. Saran
1. Peneliti merasa bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Peneliti
berharap dilakukan kembali penelitian secara mendalam mengenai
euthanasia yang dilihat dari berbagai sudut pandang, terutama dari etika
situasi untuk menyempurnakan penelitian ini.
119
2. Peneliti berharap untuk dilakukan peninjauan kembali mengenai tindakan
euthanasia, karena hukum di Indonesia belum memberikan kesempatan
untuk tindakan euthanasia. Euthanasia yang dilakukan seseorang dapat
saja merupakan satu-satunya cara untuk menolong seseorang, seperti kasus
yang terdapat di dalam film Sanctum, sehingga orang yang melakukannya
dapat terbebas dari tuntutan hukum.
Download