BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan disajikan oleh manajemen kepada para pengguna untuk memungkinkan para pengguna menilai pertanggungjawaban manajemen keuangan dan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kembali investasi dan posisi keuangan perusahaan, namun bagi para pengguna laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen mengandung kemungkinan adanya pengaruh kepentingan pribadi manajemen dalam penyajian informasi hasil usaha dan posisi keuangan yang menguntungkan bagi mereka dan kesalahan serta ketidak jujuran yang dilakukan oleh manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Oleh karena itu, para pengguna laporan keuangan memerlukan jasa profesional untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna. Demi kepentingan tersebut, seorang manajer keuangan perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang baik dalam pembuatan keputusan. Keputusan didasarkan atas informasi yang disajikan oleh fungsi keuangan. Berkualitasnya informasi yang tersaji tergantung pada efektivitas dan efisiensi kinerja fungsi tersebut. Fungsi keuangan Fungsi keuangan tidak hanya bertugas dalam pembuatan laporan tetapi juga mengatur pencarian sumber–sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dariberbagai sumber, baik sumber dana intern yang 1 berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang menuntut perusahaan untuk terus memberikan kinerja terbaik. Ilmu pengetahuan juga ikut mengalami perkembangan. Salah satu sub bidang dari akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan kinerja berjalan dengan efektif dan efisien adalah ilmu auditing, yaitu audit operasional. Audit operasional merupakan alat bantu manajemen dalam mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasikan perbaikan fungsi keuangan. Selama ini banyak perusahaan lebih menekankan pada audit laporan keuangan dan jarang melakukan audit operasional. Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis (Agoes, 2013). Audit operasional menyediakan informasi, analisis, penilaian-penilaian, rekomendasi mengenai objek pemeriksaannya. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah membantu menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi perusahaan. Audit operasional dapat diterapkan pada semua divisi, bagian, fungsi atau departemen dalam perusahaan.Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelatihan dan sertifikasi, PT “X” selalu dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna jasa. Atas dasar tersebut dibutuhkan kinerja terbaik dari setiap department khususnya fungsi keuangan, yang tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi manajemen puncak dalam pengambilan keputusan. Dari hasil temuan audit akan terlihat bahwa fungsi manajemen keuangan suatu perusahaan mendukung atau tidak keseluruhan upaya pencapaian tujuan berbagai sasaran perusahaan. Atas dasar inilah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Audit Operasional dalam Penilaian Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Fungsi Keuangan (Studi Kasus pada PT “X”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan audit operasional terhadap fungsi keuangan PT “X”? 2. Apakah fungsi keuangan PT “X” telah berjalan dengan efektif? 3. Apakah fungsi keuangan PT “X” telah berjalan dengan efisien? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan apa yang telah dikemukakan diatas tentang pokok-pokok perumusan masalah,maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahuibagaimana penerapan audit operasional dalam fungsi keuangan PT “X”. 2. Untuk mengetahui apakah kinerja fungsi keuangan PT “X” telah berjalan dengan efektif. 3. Untuk mengetahui apakah kinerja fungsi keuangan PT “X” telah berjalan dengan efisien. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya keseluruhan penjelasan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian maka telah tersirat tentang manfaat yang akan timbul setelah penelitian ini dilakukan sebagai berikut: 1. Kontribusi teoritis a. Diharapkan dari hasil penelitian ini mampu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang audit operasional, khususnya masalah yang berkaitan dengan fungsi keuangan. b. Untuk meningkatkan pemahaman audit operasional terhadap fungsi keuangan berdasarkan fakta dan praktek yang sesungguhnya. c. Sebagai sarana untuk menambah wawasan, kemampuan berfikir dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah di STIESIA dan sebagai bahan pertimbangan agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk penelaitian selanjutnya. 2. Kontribusi praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak manajemen mengenai efektivitas dan efisiensi kinerja fungsi keuangan.Selain itu dapat dijadikan sumbangan pemikiran mahasiswa dalam rangka mengatasi masalah yang timbul dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Dari hasil penelitian ini diharapka dapat membantu perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar dalam pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka penulis memberikan batasan ruang lingkup, yaitu penerapan audit operasional untuk menilai efektivitas dan efisiensi fungsi keuangan pada PT “X” yang tujuannya diarahkan pada tiga aspek, antara lain: 1. Mengevaluasi kinerja. 2. Mengidentifikasi kesempatan untuk pengingkatan. 3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Hal-hal diluar empat sasaran tersebut tidak akan dibahas dalam penelitian ini.