BAB 2 - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Komunikasi
Kegunaan dasar dari sistem komunikasi adalah menjalankan pertukaran data antara
dua pihak. Pada gambar dibawah ditampilkan suatu model komunikasi yang
sederhana yaitu komunikasi satu arah (one way comunication). Berikut adalah blok
diagram elemen-elemen model komunikasi pada gambar 2.1 dibawah ini :
Gambar 2.1. Model Komunikasi Data Sederhana
2.1.1. Sistem komunikasi serial mikrokontroler dengan PC
Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu
secara berurutan). Port serial adalah salah satu fasilitas pada komputer untuk
melakukan komunikasi dengan peralatan atau komputer lain dengan pengiriman data
secara serial (berderet secara berurutan) 89C51 mempunyai On Chip Serial Port yang
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial
ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman data terjadi. Untuk
menampung data yang diterima atau data yang akan dikirimkan, 89C51 mempunyai
sebuah register, yaitu SBUF yang terletak pada alamat 99H. Register Ini berfungsi
sebagai buffer sehingga pada saat mikrokontroler ini membaca data yang pertama dan
data kedua belum diterima secara penuh, data ini tidak akan hilang.
Pada proses penerimaan data dari Port Serial, data yang masuk ke dalam Port
Serial akan ditampung pada Receive register terlebih dahulu dan diteruskan ke jalur
bus internal pada saat pembacaan register SBUF sedangkan pada proses pengiriman
data ke Port Serial, data yang dituliskan dari bus internal akan ditampung pada
transmit Register terlebih dahulu sebelum dikirim ke Port Serial.
TXD
(P3.1)
RXD
(P3.0)
D
SHIFT REGISTER
Cik
SBUF
Receive Buffer Register
(read only)
Baud rate clock
(transmit)
SBUF
Transmit Buffer
Register (write only)
Baud rate clock
(receive)
Bus Internal 89C51
Gambar 2.2. Blok Diagram Port Serial
Universitas Sumatera Utara
2.2. Perangkat Keras
2.2.1. RS 232
Istilah RS232 sudah begitu populer sehingga sering dianggap RS232 mengatur
semua hal tentang komunikasi data serial, meskipun sesungguhnya RS232 tidak
mengatur sejauh itu. Pemahaman spesifikasi RS232 bisa sangat membantu
menghubungkan alat berbasis mikrokontroler dengan Modem standar. RS232 lebih
merupakan
komunikasi data antara komputer DTE (Data Terminal Equipment)
dengan alat-alat pelengkap komputer DCE (Data Circuit-Terminating Equipment)
bisa meliputi macam-macam alat pelengkap komputer yang dihubungkan ke komputer
dengan standard RS232, misalnya printer, Optical Mark Reader, Cash Register, PABX
dan sebagainya.
Gambar 2.3. Hubungan antara DTE-DCE-DCE-DTE
Ada 3 hal pokok yang diatur standard RS232, antara lain adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai
2. Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal
pada kaki-kaki di konektor
3. Penentuan tata cara pertukaran informasi antara komputer dan alat-alat
pelengkapnya.
Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut:
1) Logika ‘1’ disebut mark terletak antara -3 volt hingga -25 volt.
2) Logika ‘0’ disebut space terletak antara +3 volt hingga +25 volt.
3) Daerah tegangan antara -3 volt hingga + 3 volt adalah invaled level,
yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga
harus dihindari. Demikian juga, level tegangan lebih negatif dari -25
volt. atau lebih positif dari + 25
volt juga menghindari karena
tegangan tersebut dapat merusak line pengendali pada saluran RS232.
2.2.1.1 Konektor dan Jenis Sinyal RS232
Standar RS232 menentukan pula jenis-jenis sinyal yang dipakai mengatur pertukaran
informasi antara DTE (Data Terminal Equipment) dan DCE (Data CircuitTerminating Equipment), semuanya terdapat 24 jenis sinyal tapi yang umum dipakai
hanyalah 9 jenis sinyal. Konektor yang dipakai pun ditentukan dalam standar RS23,
Universitas Sumatera Utara
untuk sinyal yang lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya
bisa dipakai untuk 9 sinyal yang umum dipakai.
Sinyal-sinyal tersebut ada yang menuju ke DCE ada pula yang berasal dari
DCE. Bagi sinyal yang menuju ke DCE artinya DTE berfungsi sebagai output dan
DCE berfungsi sebagai input, misalnya sinyal TD, pada sisi DTE kaki TD adalah
output, dan kaki ini dihubungkan ke kaki TD pada DCE yang berfungsi sebagai input.
Kebalikan sinyal TD adalah RD, sinyal ini berasal dari DCE dan dihubungkan ke kaki
RD pada DTE yang berfungsi sebagai output.
Susunan sinyal RS232 pada konektor DB9 dan konektor DB25 berlainan,
susunan kaki ini dan bahasan di atas semuanya diringkas dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jenis sinyal RS232
Adapun konfigurasi port-port pada connector DB-9 dapat dilihat pada Gambar 2.4
dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
(a)
(b)
Gambar 2.4. (a). Port DB-9 Betina
(b). Port DB-9 Jantan
Dibawah ini tabel 2.2 merupakan tabel pin-pin yang terdapat pada port DB-9
Tabel 2.2. Pin-Pin Pada Port DB-9
Pin
Sinyal
1
Data Carrier Datect
2
Received Data
3
Transmitted Data
4
Data Terminal Ready
5
Sinyal Ground
6
Data Set Ready
7
Request to Send
8
Clear to Send
9
Ring Indikator
Konektor port serial terdiri dari dua jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25) dan 9
pin (DB9) yang berpasangan (male dan female). Bentuk DB- 25 sama persis dengan
port paralel.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Penampil Tujuh Segmen
Penampil tujuh segmen adalah indikator penunjuk angka, terdiri dari tujuh buah LED
(Light emitting Diode) yang disusun sehingga menjadi satu komponen. Dibawah ini
gambar 2.5 mmerupakan gambar output hasil tampilan seven segmen :
Gambar 2.5. Tampilan tujuh segmen
Setiap LED pada penampil tujuh segmen diberi kode huruf untuk menyatakan
LED mana yang nyala. Kode tersebut adalah a, b, c, d, e, f, g. sebagai contoh apabila
yang menyala segmen a, b, g, e, dan d maka yang tampil adalah desimal 2. Berikut ini
gambar 2.6 adalah gambar posisi kode huruf pada penampil tujuh segmen:
Gambar 2.6. Posisi Kode Huruf Penampil Tujuh Segmen
Salah satu fungsi dari penampil tujuh segmen adalah untuk menampilkan sistem
bilangan, penampil tujuh segmen terdiri dari dua jenis yaitu anoda bersama (common
anode) dan katoda bersama (common katode). Pada anoda bersama kaki-kaki
anodanya terhubung ke ground, begitu juga sebaliknya pada katoda bersama.
2.2.3.
IC 4094
Universitas Sumatera Utara
IC 4094 adalah suatu IC shift register 8 tingkat yang memiliki register latch untuk
setiap bit untuk keperluan memindahkan data dari saluran serial kesaluran paralel
dengan 3 tingkatan pergeseren bit Q0 sampai bit Q7 menuju output. Output paralel
dapat dihubungkan langsung dengan jalur data umum. Data digeser pada perubahan
sinyal clock dari Low ke High, selanjutnya data digeser dari register geser keregister
penyimpanan, kemudian dengan memberikan logika high pada pin OE akan
menggeser data dari register penyimpangan menuju register output.
Gambar 2.7. Diagram fungsi register (Data Sheet IC 4094)
Ada dua serial yang keluar dari IC 4094 yaitu Qs dan Q’s yang disediakan
untuk keperluan penyambungan beberapa IC secara serial. Data tersedia pada Qs pada
pergeseran sinyal clock dari logika low ke logika high untuk memungkinkan
pergeseran dengan kecepatan tinggi dalam keperluan penyambungan beberapa IC
secara serial. Output pada Q’s akan bergeser pada saat sinyal clock berubah dari
Universitas Sumatera Utara
logika high ke logika low. Gambar 2.8 menunjukkan posisi dan penamaan pin untuk
IC 4094.
Gambar 2.8. Diagram Pin IC 4094 (Data sheet IC 4094).
Keterangan:
D
= data input
CP
= clock input
STR
= strobe input
EO
= ouput enable input
QS, Q’S
= output serial
Q0 S/d Q7 = output parallel
2.2.4. Buzzer
Buzzer merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat menghasilkan bunyi
saat diberikan tegangan pada kedua kakinya. Prinsip dasarnya sama seperti loud
speaker. Konstruksinya terdiri dari core logam yang dililit oleh coil. Core ini berada
didalam magnet berbentuk lingkaran. Sebagai penghasil bunyi, digunakan plat metal
Universitas Sumatera Utara
tipis yang berada diatas coil dan magnet. Saat pin supply diberi tegangan, maka core
akan bersifat seperti magnet. Antara core dan magnet akan saling berlawanan. Akibat
reaksi kedua sifat magnet ini, plat akan bergetar dan timbul bunyi. Konstuksi buzzer
dapat dilihat pada gambar 2.9. dibawah ini.
Plat Metal
Core
Coil
Magnet
Casing
Supply Pins
Gambar 2.9. Konstruksi Buzzer
2.2.5. Mikrokontroler ATMEGA8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, sehingga semua instruksi yang
dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat membedakan sekali dengan instruksi
MCS-51 (berarsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah
Reduced Instruktion Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set
Computing.
Universitas Sumatera Utara
Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi
yang digunakan mereka bisa dikatakan hampir sama.
2.2.5.1.
Arsitektur ATMega8535
1.
Saluran IO sebanyak 32 buah, Port A, Port B, Port C, dan Port D
2.
ADC 10 bit sebanyak 8 channel
3.
Tiga buah timer/counter
4.
32 registrasi
5.
Watchdog timer dengan oscilator internal
6.
SRAM sebanyak 512 byte
7.
Memori flash sebesar 8 kb
8.
Sumber interrupt internal dan eksternal
9.
Port SPI (Serial Peripheral Interface)
10.
EEPROM on board sebanyak 512 byte
11.
Komparator analog
12.
Port
USART
(Universal
Shynchronous
Sahynchronous
Receiver
Trasnmitter)
2.2.5.2.
1.
Fitur ATMega8535
Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz.
Universitas Sumatera Utara
2.
Ukuran memori flash 8Kb, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar
512 byte.
3.
ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel
4.
Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
5.
Mode sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik.
2.2.5.3
Konfigurasi Pin ATMega8535
1.
Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
2.
GND merupakan pin ground
3.
Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin ADC
4.
Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus yaitu timer/counter, komparator analog dan SPI
5.
Port C (PC0...PC7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus yaitu komparator analog dan timer oscilator
6.
Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O yang memepunyai fungsi khusus,
yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial
7.
RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroller
8.
XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan pin masukkan clock eksternal
9.
AVcc merupakan ppin masukkan untuk tegangan AC
10.
AREF merupakan pin masukkan tegangan referensi untuk ADC
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMega8535
(Sumber : www.DataSheet ATMega8535.com)
Gambar 2.11. Arsitektur Perangkat Keras (Hardware) ATMega 8535
2.2.5.4.
Peta Memory ATMega8535
Universitas Sumatera Utara
ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang
terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.
32 buah register umum
2.
64 buah register I/O
3.
512 byte SRAM internal
Registrasi untuk keperluan umum menempati space pada alamat terbawah yaitu
$00 sampai $1F. Sementara itu registrasi khusus untuk menangani I/O dan kontrol
terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20
sampai $5F. Registrasi tersebut merupakan regsitrasi yang khusus digunakan untuk
mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register,
timer,counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori
secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya
digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai $25F.
Gambar 2.12. Memori Data Mikrokontroler ATMega 8535
Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam 2 byte karena setiap
instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR ATMega8535 memiliki 4 Kbyte x
Universitas Sumatera Utara
16 bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut
memiliki 12 bit program counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.
Gambar 2.13. Memori Program AVR ATMega 8535
(Sumber : www.ATMega8535.com)
Selain itu AVR ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM sebanyak
512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.
2.2.5.5.
Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Status Register ATMega 8535
(Sumber: www.DataSheet ATMega8535.com)
1) Bit 7
I (Global Interrupt Enable), bit harus di set untuk mengenablekan
semua jenis interupsi.
2) Bit 6
T (Bit copy Storage), instruksi BLD dan BST menggunakan bit T
sebagai sumber atau tegangan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah
register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan
sebaliknya bit T dapat disalin kembali kesuatu bit dalam register GPR dengan
menggunakan instruksi BLD.
3) Bit 5
H (Half Cary Flag)
4) Bit 4
S (sign bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (negatif) dan
flag V (komplemen dua overflow)
5) Bit 3
V (Two’s Component Overflow Flag) bit ini berfungsi untuk
mendukung operasi matematis.
6) Bit 2
N (negative flag) flag N akan menjadi set, jika suatu operasi matematis
menghaslkan bilangan negatif.
7) Bit 1
Z (zero flag) bit ini menjadi set apabila hasil operasi matematis
menghasilkan bilangan 0.
8) Bit 0 C bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.
Universitas Sumatera Utara
Komponen-komponen Dasar
Rancangan menggunakan beberapa komponen elektronika, untuk memudahkan
memahami fungsi dan kateristik dari masing-masing komponen maka penulis
mencoba membahasnya disini.
2.2.6.1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui,
resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω
(Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna
untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya
dengan Ohmmeter.
Gambar 2.14. Resistor
2.2.6.2.
Kapasitor
Universitas Sumatera Utara
Kapasitor dilihat dari fungsinya merupakan alat atau komponen elektrolit yang dapat
menyimpan muatan listrik. Kapasitor terbentuk dari dua buah pelat sejajar yang
dipisahkan oleh insulator yang disebut dielektrik. Bahan dielektrik yang dapat
digunakan adalah kertas, kaca, keramik, mika.
Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik atau nilai kapasitansi
dinyatakan dalam farad (F). Satu farad adalah nilai dari kapasitansi untuk menyimpan
muatan sebesar satu Coulomb apabila diberikan tegangan satu volt.
Jadi kemampuan kapasitor menyimpan muatan dapat dituliskan dalam bentuk
rumus sebagai berikut :
C=
Q
V
Keterangan :
C = Kapasitansi, satuannya farad
Q = Muatan kapasitor, satuannya coulomb
V = Tegangan kapasitor, satuannya volt
Kapasitor yang digunakan pada rangkaian ini adalah : kapasitor elektrolit dan
kapasitor keramik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.15. (a) Kapasitor elektrolit (b) Kapasitor keramik
2.2.6.3. Dioda
Dioda adalah suatu bahan yang dibuat dari bahan yang disebut PN Junction yaitu
suatu bahan campuran yang terdiri dari bahan positif (P type) dan bahan negatif (N
type). Apabila kedua bahan tersebut dipertemukan maka akan menjadi komponen
aktif yang disebut Dioda. Tipe P akan membentuk kaki yang disebut kaki Anoda dan
Tipe N akan membentuk Katoda. Pada dioda, arus listrik hanya akan dapat mengalir
dari anoda ke kutub katoda.
A
K
Gambar 2.16. Simbol Dioda
Sifat umum dioda adalah hanya dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah
saja. Oleh karena itu bila pemasangan dioda terbalik maka dioda tidak akan dapat
menghantarkan arus listrik. Prinsip ini biasanya digunakan sebagai pengaman alat
elektronika yaitu untuk menunjukkan benar atau salah penyambungan catu daya.
Universitas Sumatera Utara
Dioda memiliki dua elektroda (kaki), yaitu anoda dan katoda. Kaki – kaki ini
tidak boleh terbalik dalam pemasangannya. Kaki katoda biasanya dekat dengan tanda
cincin sedangkan kaki yang jauh dari tanda cincin berarti kaki anoda.
Jika P (anoda) diberi tegangan positif dan N (katoda) diberi tegangan negatif
maka pemberian tegangan ini disebut bias maju (biased forward), Sebaliknya, bila
diberi tegangan yang terbalik yaitu P (anoda) diberi tegangan negatif dan N (katoda)
diberi tegangan positif maka pemberian tegangan ini disebut bias mundur (biased
reverse). Pada keadaan ini, arus yang mengalir dalam dioda sangat kecil sehingga
dapat diabaikan
2.2.6.3.1 Dioda Cahaya (LED : Light Emitting Diode)
LED merupakan salah satu jenis dioda yang mengubah energi perpindahan electron –
electron yang jatuh dari pita konduksi ke pita valensi menjadi cahaya. Berwana –
warninya cahaya yang dipancarkan ini, dikarenakan jenis bahan yang digunakan
berbeda – beda. Bahan – bahannya antara lain gallium, arsen dan fosfor. Penggunaan
LED biasanya berhubungan dengan segala hal yang dilihat oleh manusia, seperti
untuk mesin hitung, jam digital, dan lain – lain.
K
A
Gambar 2.17. Simbol Dioda Cahaya ( LED )
\
Universitas Sumatera Utara
2.2.6.4
Transistor
Semua transistor memiliki tiga buah kaki terminal atau sambungan. Transistor dayarendah dibuat dengan kemasan dari bahan plastik atau logam. Kemasan transistor
yang terbuat dari plastik memiliki salah satu sisi permukaan yang berbentuk
datar, sedangkan yang terbuat dari logam memiliki sebuah tonjolan (tag) pada pinggiran bawahnya (rim). Fitur-fitur ini dimaksudkan untuk membantu pemakai
mengidentifikasikan kaki-kaki terminal. Apabila dilihat dari arah bawah, kaki-kaki
transistor akan nampak sebagaimana berikut ini, untuk sebagian besar (namun tidak
semua). Terminal-terminalnya diberi label denan huruf-huruf c, b dan e yang
merupakan singkatan dari kolektor (collector), basis (base), emitor (emitter).
Gambar 2.18. Ilustrasi transisitor tampak bawah
2.2.6.5
Transformator
Transformator adalah komponen magnet listrik yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik. Transformator terdiri dari 3 komponen pokok
yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua
(sekunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.19. Transformator dan Lambang Transformator
(Sumber: http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_fname=trafo.html)
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl
induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer
berbalik arah, medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik
yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
2.3
Perangkat Lunak
2.3.1. Teori umum Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja
dalam lingkungan sistem operasi windows. Visual Basic merupakan bahasa program
yang berbentuk orientasi objek untuk membangun aplikasi dalam lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Windows. Dalam merancang aplikasi Visual Basic digunakan pendekatan visual dari
para programer dalam bentuk form, sedangkan untuk codingnya digunakan bahasa
basic yang cenderung mudah dipelajari.
2.3.2.
IDE (Intregrated Development and Environment) Visual Basic
IDE (Intregrated Development and Environment) Visual Basic merupakan lingkungan
pengembangan terpadu bagi programer dalam mengembangkan suatu aplikasi.
Dengan menggunakan IDE programer kita dapat membuat user interface, melakukan
coding, melakukan testing dan debugging serta mengkompilasi program menjadi
eksekutabel. Untuk menjalankan IDE Visual Basic dapat dijalankan dari start menu
pada windows atau melalui shortcut. Kemudian setelah masuk ke lingkungan Visual
Basic dapat memilih project, bisa membuat yang baru dengan memilih New atau
memilih file yang sudah ada dengan akhiran *.vbp dengan memilih existing dan
memilih recent untuk membuka file yang terakhir dibuka.
Gambar 2.20. Icon Visual Basic Pada Start Menu
IDE Visual Basic menggunakan multiple document interface (MDI) yang berupa
jendela-jendela, tapi pada saat kita membuka Visual Basic hanya beberapa jendela
Universitas Sumatera Utara
saja yang ditampilkan. Untuk menampilkan jendela yang lainnya kita dapat
membukanya menggunakan menu View.
Gambar 2.21. IDE New Project
2.3.3. Komponen-komponen Pada Visual Basic 6.0
2.3.3.1.
Tool box
Tool box adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukkan objek tertentu ke
dalam jendela Form.
Kontrol-kontrol yang ada pada tool box yaitu :
a) Picture box adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image dengan
format file gambar. Contohnya bitmap, GIF, JPEG, dll.
Universitas Sumatera Utara
b) Label, adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat
diperbaiki oleh pemakai.
c) Text box adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh
pemakai.
d) Frame adalah kontrol yang digunakan untuk membingkai dan mengelompokkan
objek tertentu.
e) Command button merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event
proses tertentu apabila pemakai melakukan klik padanya.
f) Option button digunakan untuk menampilkan pilihan yang akan dipilih dimana
hanya salah satu yang dapat aktip dalam satu keadaan.
g) DriveListBox dipakai untuk membuat objek yang dapat mengenali dan
menampilkan drive-drive yang terpasang dalam sistem komputer.
h) DirListBox dipakai untuk membuat objek yang dapat mengenali dan menampilkan
direktori atau folder dalam suatu drive.
i) FileListBox dipakai untuk membuat objek
yang dapat
mengenali dan
menampilkan nama-nama file pada suatu direktori atau folder dalam suatu drive.
j) Timer berguna untuk mengaktifkan prosedure, function dan event pada interval
waktu tertentu.
k) Multimedia Control
Komponen ini dipakai untuk mengontrol file-file audio dan video. Ada dua
cara pemakaian multimedia control, pertama komponen berisi antar muka dengan
pengguna dan pengguna dapat memanipulasi dengan tombol-tombol yang ada. Cara
Universitas Sumatera Utara
yang kedua adalah dengan menyembunyikan multimedia control dan memainkannya
dengan memanfaatkan metoda dari komponen tersebut.
Format-format file yang dapat dimainkan oleh multimedia control adalah file
dengan ekstensi WAV (yang berhubungan dengan suara), file dengan ekstensi MID
(yang berhubungan dengan MIDI/ Musical Instrument Digital Interface), file dengan
ekstensi AVI (yang berhubungan dengan animasi dan video), file dengan ekstensi
DAT (Digital Audio Tape), File dengan ekstensi VCR (Video Casette Recorder) dan
lain-lain.
Gambar 2.22.Tampilan Komponen-komponen Pada Microsoft Visual Basic 6.0
2.3.3.2. Project
Project adalah sekumpulan modul yang berisikan program yang sedang dijalankan.
Project disimpan dalam file yang berakhiran .VBP. File ini menyimpan seluruh
komponen program, termasuk pilihan proyek, pilihan environment, pilihan file EXE
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek. Pada jendela proyek terdapat
tiga icon, yaitu icon View Code, icon View Object, dan icon Toggle Folders.
Universitas Sumatera Utara
Icon View Code dipakai untuk menampilkan jendela editor kode program. Icon
View Object dipakai untuk menampilkan bentuk formulir (Form) dan icon Toggle
Folders berguna untuk menampilkan folder ( tempat penyimpan file).
2.3.3.3. Form
Pada Visual Basic, Form adalah jendela yang dapat diubah-ubah untuk membuat
antarmuka program. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas
atau meja kerja yang dapat dilukis atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain.
Pada saat anda membuat suatu program aplikasi (proyek) baru, akan otomatis
tersedia satu form dan disebut form1. Nantinya dalam satu proyek, anda dapat
menggunakan lebih dari satu form. Biasanya pada saat mendesain form, terdapat garis
titik-titik yang disebut grid yang berfungsi untuk membantu pengaturan tata letak
objek yang dimasukkan dalam form.
2.3.3.4. Properties
Jendela properti digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting properti dari
elemen yang terdapat pada form Suatu objek atau elemen biasanya mempunyai
beberapa properti yang dapat langsung diatur dari jendela properti atau lewat kode
program. Setting ini akan menentukan cara kerja dari objek yang bersangkutan saat
program aplikasi dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3.5. Kode Program
Kode progam adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika suatu
objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu
objek. Contoh penulisan kode program untuk pengaksesan port serial pada Visual
Basic adalah sebagai berikut:
Private Sub Form_Load()
MSComm1.CommPort = 1
MSComm1.Setting = “9600,n,8,1”
MSComm1.PortOpen = True
End Sub
2.3.3.6. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian yang akan diterima oleh suatu objek, misalnya
klik, seret, tunjuk dan lain-lain. Event yang diterima objek akan memicu MS-Visual
Basic untuk menjalankan kode program yang ada didalamnya.
Sebagai contoh dari suatu kode program, kita perhatikan penyataan:
Private Sub Command1_Click()
Universitas Sumatera Utara
Baris tersebut menunjukkan penggunaan event click pada objek Command1,
yang berarti jika kita klik pada objek command1, maka baris kode program
dibawahnya akan dilaksanakan.
2.3.3.7. Metoda
Metoda adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah
tersedia dalam suatu objek. Suatu metoda dapat dipanggil dengan menyebut nama
objek diikuti tanda titik dan nama metodanya. Metoda biasanya akan mengerjakan
suatu tugas khusus pada suatu objek tertentu sedangkan properti biasanya memberi
definisi nilai atau setting pada objek.
2.3.3.8.
Modul
Modul dapat diartikan sama dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk
standar. Modul dapat berisi beberapa kode program atau prosedure yang dapat
digunakan dalam program aplikasi. Sebenarnya suatu form juga adalah sebuah modul
tetapi mempunyai objek berupa form. Untuk membuat sebuah modul ke dalam sebuah
program aplikasi yaitu dengan cara mengklik menu Project lalu klik pada Add
Module, selanjutnya kita dapat mengisi kode program dalam modul tersebut.
2.3.4. Bahasa Pemrograman Visual Basic
Universitas Sumatera Utara
Bahasa dasar visual basic adalah dialek BASIC (Beginner All Purpose Simbolic
Interchange Code). Sebaris kode pada visual basic disebut dengan istilah pernyataan
program (Program Statement). Pernyataan program adalah serangkaian kombinasi
kata kunci, properti, fungsi, operator, dan simbol-simbol pada visual basic yang
semuanya membentuk sebuah instruksi yang valid yang dikenali compiler visual
basic. Aturan pembuatan program yang harus digunakan disebut dengan istilah sintaks
(Syntax).
2.3.4.1. Variabel
Dalam melakukan pemrograman kita akan selalu memerlukan tempat penyimpanan
data, misalnya untuk menampung data hasil perhitungan, menampung hasil data
pembacaan register, atau lainnya. Tempat penyimpanan itu merupakan pointer yang
menunjuk pada alamat memori fisik tertentu pada komputer.
2.3.4.2. Tipe Data dan Deklarasi Variabel
Seperti pada bahasa pemrograman lainnya, dalam penggunaan variable harus
mempunyai nama dan tipe data tertentu. Nama variabel menunjuk pada suatu tempat
dalam memori komputer, sedangkan tipe data mengontrol besarnya memori yang
disediakan untuk variabel tersebut.
Pada tabel 2.4. menunjukkan tipe data pada visual basic beserta ukuran byte
dan range tipe data tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4.Tipe Variabel pada Visual Basic
Selain tipe data di atas, programer dapat membuat tipe data baru dengan
mengambil salah satu atau beberapa tipe standar yang telah tersedia. Sarana ini sangat
bermanfaat apabila programer menangani sekelompok data yang menyatu, tetapi
terbagi ke dalam beberapa kategori data yang berbeda. Kita dapat membuat tipe data
buatan menggunakan pernyataan ‘Type’.
Sintaksnya adalah sebagai berikut:
Type NamaTipe
NamaVariabel as Tipe Variabel
Universitas Sumatera Utara
End Type
Ada dua cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel yaitu Deklarasi Explicit
dan Deklarasi Implisit. Deklarasi explicit menggunakan pernyataan “DIM“ diikuti
dengan nama dan tipe datanya. Cara ini juga dapat mencegah kesalahan pengetikan
nama variabel dan visual basic akan memberikan peringatan jika menemukan nama
yang tidak dideklarasikan terlebih dahulu sebagai suatu variabel. Berikut ini adalah
contoh pendeklarasian Variabel Explicit ;
\
Dim Nama As String
Dim Angka As Integer
Dim Tanggal As Date
Dim Data_input As Variant
Tabel 2.5. Deklarasi Implisit
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan Option Explicit hanya bekerja per modul, sehingga harus
diletakkan pada bagian deklarasi pada setiap form dan class module. Sedangkan
deklarasi implisit
menggunakan
simbol
di belakang
nama
variabel
yang
mempresentasikan tipe data.
2.3.4.3.
Konstanta
Konstanta adalah sebuah variabel namun nilai yang dikandungnya tetap. Dengan
konstanta, kode program yang dibuat akan lebih muda dibaca dan dapat mencegah
penulisan yang salah pada kode program. Konstanta harus dideklarasikan lebih dalu
menggunakan pernyataan “Const”, lalu diikuti nama konstanta dan tipe datanya.
Berikut ini adalah contoh pendeklarasian konstanta.
Const Konstanta_Pi as Interger = 3.1415926535
Const Salam As String = “Selamat malam”
Selain konstanta yang dapat kita buat sendiri, visual basic telah menyediakan
konstanta-konstanta siap pakai yang dalam penamaannya diawali dengan karakter
“vb”, contoh vbRed yang merupakan konstanta untuk warna merah.
Berikut ini adalah aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam pemberian nama
sebuah variabel atau konstanta:
1. Harus didahului dengan huruf.
2. Tidak boleh sama, dan nama tersebut tidak digunakan oleh
VisualBasic.
Universitas Sumatera Utara
3. Maksimum 255 karakter
4. Tidak boleh menggunakan karakter-karakter berikut: “+”,”-“, “/”, “<”,
“>”, “;”, “*”.
2.3.5. CodeVisionAVR
CodeVisionAVR merupakan salah satu software kompiler yang khusus digunakan
untuk mikrokontroler keluarga AVR. CodeVisionAVR merupakan yang terbaik bila
dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain karena beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh CodeVisionAVR antara lain:
1. Menggunakan IDE (Integrated Development Environment).
2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, mengkompile program,
mendownload program) serta tampilannya terlihat menarik dan mudah
dimengerti. Kita dapat mengatur settingan editor sedemikian rupa sehingga
membantu memudahkan kita dalam penulisan program.
3. Mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan menggunakan
fasilitas CodeWizardAVR.
4. Memiliki
fasilitas
untuk
mendownload
program
langsung
dari
CodeVisionAVR dengan menggunakan hardware khusus seperti Atmel
STK500, Kanda System STK200+/300 dan beberapa hardware lain yang
telah didefenisikan oleh CodeVisionAVR.
5. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software compiler
lain untuk mengecek kode assemblernya, contohnya AVRStudio.
Universitas Sumatera Utara
6. Memiliki
terminal
komunikasi
serial
yang
terintegrasi
dalam
CodeVisionAVR sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan
program yang telah dibuat khususnya yang menggunakan fasililtas
komunikasi serial UART.
Salah satu kelebihan dari CodeVisionAVR adalah tersedianya fasilitas untuk
mendownload program ke mikrokontroler yang telah terintegrasi sehingga demikian
CodeVisionAVR ini selain dapat berfungsi sebagai software kompiler juga dapat
berfungsi sebagai software programmer/ downloader. Jadi kita dapat melakukan
proses download program yang telah dikompile dengan menggunakan software
CodeVisionAVR juga.
Gambar 2.23. Program Setting
(http://s600.photobucket.com/albums/tt82/electroboter/?).
2.3.6. Software Downloader
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengirimkan bilangan-bilangan heksadesimal ini ke mikrokontroller digunakan
software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat didownload dari internet. Cara
menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk mengambil file
heksadesimal dari hasil kompilasi, kemudian klik Write untuk mengisikan hasil
kompilasi tersebut ke mikrokontroller.
Gambar 2.24. ISP- Flash Programmer
(http://www.google.com/avrku.blogspot.com/2008/11/berkenalan-dengancodevisionavr. pdf).
Universitas Sumatera Utara
Download