Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18 Jakarta Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: FITRIANA NIM 1112018200046 JURUSAN MANAJEMENPENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1438 H ABSTRAK Fitriana (NIM : 1112018200046). Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18 Jakarta. Skripsi Program Strata Satu (S-1), Program Studi Manajemen Pendidikan, FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap kegiatan unit produksi di sekolah. Sekolah yang merupakan lembaga non profit mampu mengelola sebuah usaha yang berorientasi bisnis seperti unit produksi. Unit produksi merupakan sarana praktik untuk melatih siswa dalam berwirausaha yang sekaligus dapat memberikan pemasukan dana untuk sekolah. Di sini penulis akan membahas mengenai proses Perencanaan Unit Produksi di SMKN 18 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan unit produksi di SMK Negeri 18 Jakarta, yang dilihat berdasarkan tahapan penyusunan perencanaan usaha unit produksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 18 Jakarta dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan pengumpulan data. Di samping itu, penulis merujuk kepada bukubuku, jurnal ilmiah, tentang perencanaan kewirausahaan dan unit produksi, yang dijadikan sebagai landasan teori untuk mengkaji proses perencanaan unit produksi di SMK Negeri 18 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan unit produksi yang terdiri dari unit usaha Mini Market Dallas, Bank Mini Dallas, Dallas Office, Kantin Kejujuran dan Kantin Sekolah Sehat Dallas belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlihat masih adanya beberapa kekurangan dalam perencanaan unit produksi. Kekurangan tersebut diantaranya belum adanya legalitas usaha. Tidak adanya rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang sebagai acuan. Belum adanya buku pedoman praktik unit produksi yang mengambarkan bagaimana unit produksi akan dijalankan. Belum adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola unit produksi secara profesional. Tidak dilibatkannya warga sekolah termasuk siswa sebagai pelaksana utama dalam perencanaan unit produksi dan kurang maksimalnya waktu untuk praktik siswa. Kata kunci : Perencanaan, Unit Produksi, Perencanaan Usaha i ABSTRACT Fitriana (NPM 1112018200040). Production Planning Unit at SMK Negeri 18 Jakarta. Study of S1 Program (S-1), Department of Management of Education, Faculty of Science and Teaching State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta. This study was motivated by the interest of authors to production unit activity in the school. School which is a non-profit organization is able to manage a practical-oriented businesses such as the production unit. The production unit is a practical tool for students train them as long as being an entrepreneur that could provide income for school funds. Here the author will discuss the process of Production Planning Unit at SMK 18 Jakarta. This study aims to determine production planning unit process in SMK Negeri 18 Jakarta, which is viewed by preparation step of business planning of production units. This study implemented at SMK Negeri 18 Jakarta using descriptive qualitative data collection techniques in this study using the technique of interview, observation and data collection. In addition, the authors refer to books, scientific journals, about entrepreneurship planning from the production unit, which is used as a theoretical basis for assessing process of production planning unit at SMK Negeri 18 Jakarta. The results showed that the process of a production planning unit consists of business units Mini Markel Dallas, Bank Mini Dallas, Dallas Office, Honestbased Canteen and Health-based Canteen of Dallas not in a good run yet. It can be seen there are still some shortcomings in the production planning unit of which have their business legality. The absence of short-term plans, medium and long term as a reference. Lack of production unit handbook to describe how the production unit will be run. Lack of human resources capable of managing a production unit in a professional manner. The exclusion of citizens includes school students in the main implementing as a maximum plan of production units and less time to practice by students. Keywords: Planning, Production Unit, Business Planning ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugrahNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan umumnya bagi seluruh pembaca karya ini. Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian dunia dan akhirat. Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik materil dan moral kepad a penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang juga sekaligus dosen pembimbing II, yang selalu mendukung dan membimbing dalam penulisan skripsi. 3. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Dra. Valentina Purnawa D, M. Si. Kepala Sekolah SMK Negeri 18 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 5. Dra. Hj. Cony Sri Astuty. Ketua Unit Produksi beserta dewan guru SMK Negeri 18 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. iii 6. Kedua orang tua terbaik, bapak dan mamaku tersayang, berkat doa, dukungan, kasih sayang, usaha dan kerja keras mereka, penulis dapat melangkah sampai sejauh ini dalam usaha meraih mimpi penulis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Kakak dan adik tercinta, Mba Nur, Mba Erna, Mba Lia dan adikku Indah Astuti yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penelitian agar segera pula menjadi orang yang sukses serta bermanfaat untuk orang banyak. 8. Aa Rohili tersayang, yang selalu perhatian, tegas, dan tulus dalam menemani hari-hari penulis selama 5 tahun ini. Serta banyak memberikan arahan, motivasi dan dukungannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga penulis bisa lulus kuliah dengan menyelesaikan skripsi ini sampai selesai. 9. Sahabat terbaik, Susi Erawati, yang sudah seperti saudara bagi penulis yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk bisa terus menggapai mimpi yang diinginkan penulis, termasuk dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. 10. Sahabat-sahabat baru selama 4 tahun ini, Ciwi-ciwi Keceh; Alprilia garut yang perfectsionis, Uswah cipondoh yang fashionable, Azka parung yang puitis, Risma bekasi yang suka ga enakan, Nisa bogor yang aktif dikampus, dan Nada yang sulit ditebak, dan juga Shinta Apriliani si gadis ciledug. Kalian yang selalu mengisi hari-hari penulis di masamasa kuliah ini. Semoga setelah lulus kita semua dapat mengabdikan ilmu-ilmu yang sudah kita dapatkan selama ini dikampus. Sukses dan bahagia selalu untuk kita semua. Kalian Luar Biasah!. 11. Teman-teman di SMK 30 Lolly, khususnya Ayu Andini, Yaniska, dan Nilam Octiara, dan Marisa. Meskipun jarang bertemu, tetapi masih menyempatkan untuk memberikan dukungan kepada penulis supaya tetap mempunyai semangat dalam mengerjakan skripsi. iv 12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012, kawan kawan Power Ranger dan Semut Ranger yang selalu indah untuk dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain. Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Aamiin. Jakarta, 10 Oktober 2016 Hormat saya, Fitriana Penulis v SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAII Yang bertandatangan di bawah mi: Nama Fitriana NIM 1112018200046 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manaj emenPendidikan MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHINYA Bahwa skripsi yang berjudul Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18 Jakarta adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan: Pembimbing 1 Nama : Dr. Salman Tumanggor, M.Pd NIP : NIP. 19570710 197903 1 002 Pembimbing 2 Nama : Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd NIP : NIP. 19661009 199303 1 004 mi saya buat, dengan sebenar-benarnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi mi bukan Demikian surat pernyataan hasil karya sendiri. Jakarta, 10 Oktober 2016 Yang men atakan Fitriana L'll DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI UJI REFERENSI ABSTRAK .................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................. v DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah................................................................................. 7 D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... BAB II KAJIAN TEORI A. Unit Produksi .............................................................................................. 9 1. Pengertian Kewirausahaan ................................................................... 9 2. Pengertian Unit Produksi ..................................................................... 11 3. Tujuan Unit Produksi ........................................................................... 13 4. Prinsip-Prinsip Unit Produksi .............................................................. 15 B. Perencanaan Unit Produksi ......................................................................... 17 1. Pengertian Perencanaan Unit Produksi .................................................. 17 2. Faktor-faktor dalam Mempersiapkan Perencanaan Unit Produksi ........ 20 3. Pengertian Perencanaan Usaha .............................................................. 22 vi 4. Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha ............................................. 24 C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 39 D. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 43 B. Obyek dan Subyek Penelitian ................................................................... 43 C. Metode Penelitian....................................................................................... 44 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44 E. Instrumen .................................................................................................. 47 F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran UmumSMKN 18 Jakarta .......................................................... 52 1. Profil dan Sejarah Berdirinya SMKN 18 Jakarta ................................. 52 2. Data Umum Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 .................................. 53 3. Visi, Misi, dan Tujuan SMKN 18 Jakarta ............................................ 54 4. Fasilitas Belajar dan Penunjang ..................................................... ..... 55 B. Gambaran Umum Unit Produksi SMKN 18 Jakarta 1. Latar Belakang Unit Produksi ............................................................. 55 2. Visi, Misi, Sasaran Mutu Unit Produksi .............................................. 57 C. Deskripsi dan Analisa Data..................................................................... ... 58 1. Unit Produksi ...................................................................................... 58 2. Struktur Organisasi Unit Produksi ...................................................... 59 3. Tujuan Unit Produksi ........................................................................... 60 4. Aspek-Aspek Perencanaan Usaha Unit Produksi ................................ 62 5. Proses Penyusunan Perencanaan Unit Produksi .................................. 77 vii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 83 B. Saran .......................................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 88 viii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 43 Tabel 3.2 Daftar Check List .................................................................................. 47 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Perencanaan Unit Produksi .............. 48 ix DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1 Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha ............................................ 24 Tabel 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 42 Tabel 4.1 Struktur Organisasi Unit Produksi ........................................................ 60 x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................................................. 89 Lampiran 2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ............................................................... 91 Lampiran 3 Hasil Wawancara Ketua Unit Produksi ....................................................... 95 Lampiran 4 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Mini Market ...................................... 102 Lampiran 5 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Bank Mini ......................................... 106 Lampiran 6 Hasil Wawancara Ketua Unit UsahaKantor Dallas ..................................... 110 Lampiran 7 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Travel Online ................................... 113 Lampiran 8 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Kantin Kejujuran .............................. 118 Lampiran 9 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha KANSSAS ........................................ 122 Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru Kewirausahaan .................................................... 125 Lampiran 11 Hasil Wawancara Siwa ............................................................................. 127 Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa ............................................................................ 129 Lampiran 13Tupoksi Unit Produksi ................................................................................ 131 Lampiran 14 Standar Operasional Prosedur ................................................................... 134 Lampiran 15 Standar Kinerja Unit Produksi ................................................................... 136 Lampiran 16 Grafik Jumlah Penerimaan ........................................................................ 137 Lampiran 17 Form Daftar Nilai Praktik Siswa ............................................................... 138 Lampiran 18 Form Sasaran Mutu 1 ................................................................................ 139 Lampiran 19 Form Sasaran Mutu 2 ................................................................................ 140 Lampiran 20 Program Kerja Unit Produksi .................................................................... 141 Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 142 Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................ 143 Lampiran 23 Hasil Observasi ......................................................................................... 144 xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat sekarang ini menuntut manusia untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Meningkatkan kualitas diri harus dilakukan seseorang agar mampu bersaing di tengah persaingan global. Persaingan global terjadi karena adanya perubahan di segala bidang seperti teknologi, ekonomi, sosial, termasuk industri. Dalam dunia industri tenaga terampil yang kompeten dan siap bekerja sangat dibutuhkan. Salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam mengembangkan keterampilan, kompetensi dan produktifitas manusia dalam bekerja adalah lembaga pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Undang-undang di atas menegaskan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan maupun watak peserta didik untuk menjadi manusia yang kreatif dan berkualitas. Untuk itu sekolah perlu membuat program yang dapat mengembangkan kreatifitas dalam berwirausaha agar bisa bersaing di dunia industri melalui pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan harus diajarkan baik secara teori maupun praktik, salah satu praktik kewirausahaan adalah dengan mengadakan kegiatan unit produksi. 1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. 1 2 Unit produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu alternatif dalam rangka mendekatkan mutu tamatan SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Unit produksi juga merupakan salah satu sumber atau sarana belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek keterampilan untuk menghasilkan produk maupun jasa. Unit produksi mempersiapkan sangatlah manusia penting yang sebagai mampu langkah awal mengembangkan untuk seluruh kreatifitasnya. Maka setiap sekolah diharuskan menerapkan praktik kewirausahaan melalui kegiatan unit produksi terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ini sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2, bahwa: Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit produksi yang beroperasi secara profesional.2 Melalui kegiatan unit produksi ini, banyak nilai positif yang bisa didapatkan oleh sekolah. Berdasarkan Pedoman Manajemen Pelaksanaan Unit Produksi yang dikutip Zam Zam Zawawi, penyelenggaraan Unit Produksi SMK dan MAK mempunyai beberapa tujuan, 5 (lima) diantaranya adalah:3 1. Memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengerjakan praktek yang berorientasi pada pasar di lingkungan sekolah. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan siswa pada sekolah menengah kejuruan. 3. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya. 4. Melatih untuk berani mengambil resiko dengan perhitungan yang matang. 5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dikalangan siswa, guru dan manajemen sekolah. Berdasarkan pedoman pelaksanaan unit produksi tersebut, unit produksi perlu diterapkan di sekolah untuk membangun karakter kewirausahaan siswa. Namun saat ini, meskipun unit produksi banyak memberikan nilai positif 2 Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2, hal. 9 Zam Zam Zawawi Firdaus, “ Pengaruh Unit Produksi, Prakerin, dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”, Vol.2, No.3, November 2012, h. 399. 3 3 banyak sekolah kejuruan yang belum mengembangkan dan mengoptimalkan unit-unit usaha yang ada di sekolahnya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sekolah kejuruan belum mengembangkan kegiatan unit produksi dengan baik. Menurut Singgih Darjanto, penyelenggaraan unit produksi/jasa di SMK yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri masih jauh dari harapan karena kenyataannya banyak dijumpai hal-hal sebagai berikut: 1.Unit produksi/jasa di SMK tidak dapat berkembang sebagai unit yang setara dengan unit usaha yang seharusnya, sehingga belum dapat memberikan pengalaman nyata dan intens terhadap siswa yang terlibat, 2. UP/J SMK yang mampu berkembang dan dikelola secara profesional, biasanya cenderung tertutup bagi siswa yang akan melakukan praktik kerja, 3. Belum semua SMK yang menyelenggarakan unit produksi/jasa dikelola secara profesional, sehingga unit produksi/jasa sekedar ada dan berjalan tanpa pengelolaan yang matang. 4 Dengan demikian, berdasarkan pendapat di atas salah satu faktor yang paling berperan adalah faktor manajemen. Manajemen atau pengelolaan adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Semua proses tersebut perlu dilakukan agar semua kegiatan dalam suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sekolah perlu mengatur atau mengelola kegiatan unit produksi dengan efektif agar tidak menggangu proses kegiatan belajar mengajar. Unit produksi yang tidak dikelola dengan baik akan memengaruhi produktifitas usahanya, memengaruhi pelaksanaan kegiatan sekolah, termasuk memengaruhi kemampuan para siswanya dalam berwirausaha. Dalam proses manajemen, hal yang penting dan pertama dilakukan adalah perencanaan. Perencanaan bagi sebuah oganisasi penting karena dapat dijadikan sebagai pedoman atau arahan dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu, dengan adanya perencanaan maka dapat diketahui skala prioritas apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak. 4 Singgih Darjanto, “Manajemen Unit Produksi dan Jasa di Sekolah Menengah Kejuruan Umar Fatah Rembang, 2012, hal. 8. 4 Melalui perencanaan, organisasi juga dapat memperkirakan suatu kejadian yang akan terjadi sehingga organisasi dapat meminimalisir resiko yang ada. Dalam mengambil keputusan akan banyak pilihan-pilihan yang muncul terkait pelaksanaan suatu kegiatan, untuk itu dengan adanya perencanaan organisasi dapat menemukan alternatif-alternatif pilihan yang terbaik yang bisa digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan unit produksi, sekolah harus mampu merencanakan kegiatan unit produksi dengan baik terlebih dahulu. Perencanaan yang merupakan proses menentukan jalannya sebuah kegiatan, perlu dirancang dengan baik agar tujuan dari unit produksi tersebut dapat tercapai. Perencanaan yang dilakukan diantaranya terkait pengembangan usaha, pengadaan barang, kegiatan penjualan, promosi, jadwal karyawan dan sebagainya. Jika unit produksi direncanakan dengan baik, maka pelaksanaannya menjadi lebih efektif. Sehingga akan lebih mudah untuk melakukan pengawasan dan pengevaluasian terkaitnya. Oleh karena itu, penelitian akan dilakukan di salah satu SMK di Jakarta Selatan yaitu SMK Negeri 18 Jakarta. SMK Negeri 18 adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang memiliki kegiatan unit produksi di sekolahnya, yang beralamat di JL. Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri Pondok Pinang. SMKN 18 Jakarta mempunyai laboratorium kewirausahaan khusus untuk kegiatan unit produksi. SMK N 18 mempunyai kegiatan unit produksi berawal dari rencana Kepala Sekolah bersama dengan komite sekolah dan staf untuk mengembangkan program-program kewirausahaan di sekolah sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudidayakan Kewirausahaan. Kegiatan unit produksi di SMKN 18 Jakarta dipimpin oleh Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama, kemudian dikelola oleh seorang guru yang menjabat sebagai ketua unit produksi. Seorang ketua unit produksi bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional 6 (enam) bidang usaha 5 yang pertama, mini market dallas atau dallas mart (delapan belas) yang menyediakan makanan dan minuman, seragam, alat tulis dan sebagainya. Kedua, kantin kejujuran delapan belas atau dallas honesty di mana siswa dituntut untuk jujur dalam membayar makanan yang sudah diambilnya. Ketiga, bank mini dallas adalah usaha yang kegiatannya mirip dengan bank konvensional pada umumnya namun hanya melayani simpanan atau tabungan siswa. Keempat, kantor delapan belas atau dallas office menyediakan usaha pengetikan, fotokopi, print dan lain-lain. Kelima, KANSSAS atau kantin sekolah sehat delapan belas menyediakan makanan dan minuman yang sehat. Keenam, Travel Online atau jasa pemesanan tiket kereta, pesawat, dan melayani pembayaran listrik dan telepon. Untuk setiap unit usaha dikelola oleh satu sampai dua orang guru yang juga dibantu siswa. Siswa yang bertugas adalah siswa/i kelas X dan kelas XI semua jurusan sesuai dengan jadwal. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis pada SMKN 18 Jakarta terdapat beberapa kendala dalam kegiatan unit produksi, diantaranya:5 Siswa dalam melaksanakan praktik hanya terlibat secara pasif karena siswa hanya melakukan rutinitas untuk melayani konsumen, mendata administrasi, dan melaporkan keuangan / pemasukan setiap harinya, siswa tidak dilibatkan dalam perencanaan unit produksi. Tidak dikelolanya unit produksi secara profesional karena hanya melibatkan guru. Guru yang terlibat dalam unit produksi membagi waktunya antara mengajar di kelas dan mengelola unit produksi. Guru memanfaatkan waktu luangnya untuk mengontrol semua aktivitas yang terjadi dalam unit produksi. Selain itu, karena kurangnya pendanaan, sekolah belum mampu untuk membayar sumber daya manusia yang profesional sehingga sekolah belum mengadakan rekrutmen pegawai untuk bertugas dalam unit produksi. Terbatasnya waktu yang dimiliki guru dalam mengelola unit produksi menyebabkan kurang efektifnya proses 5 Hasil wawancara (observasi awal) dengan Ketua Unit Produksi (Ibu Sri Cony Astuty), pada tanggal 08-06-2016. 6 perencanaan unit produksi. Perencanaan unit produksi hanya melibatkan guru yang terdapat dalam struktur organisasi unit produksi. Oleh karena itu, untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam kegiatan unit produksi di sekolah, perencanaan menjadi hal yang sangat penting mengingat perencanaan adalah proses awal yang akan memengaruhi kegiatan selanjutnya. Kegiatan unit produksi di sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak menggangu kegiatan pembelajaran jika direncanakan dengan baik. Sekolah perlu melakukan perencanaan yang baik yaitu dengan menetapkan program-program yang dapat mendukung kegiatan unit produksi di sekolah. Sehingga tujuan akhir dari adanya unit produksi untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan berwirausaha dan pemasukan dana untuk pengembangan sekolah dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk membahas ke dalam judul skripsi “PERENCANAAN UNIT PRODUKSI DI SMKN 18 JAKARTA”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pelibatan siswa secara aktif dalam proses perencanaan unit produksi. 2. Praktik yang dilakukan siswa dalam kegiatan unit produksi tidak maksimal. 3. Kurang efektifnya pelaksanaan unit produksi. 4. Tidak dikelolanya unit produksi secara profesional. 5. Belum adanya rekrutmen sumber daya manusia yang profesional. 6. Perencanaan unit produksi yang belum optimal. 7. Kurang efektifnya jam kerja yang dimiliki guru dalam mengelola unit produksi. 7 C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak semua masalah diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, tidak meluas, dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis hanya membatasi penelitian mengenai belum optimalnya perencanaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta. D. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah, yaitu “Bagaimana Proses Perencanaan Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta?” E. Tujuan Penelitian Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan yaitu : 1. Untuk mendeskripsikan tahapan penyusunan perencanaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta 2. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang mendukung perencanaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan serta menjadi bahan masukan untuk penelitian yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian di masa depan khususnya mengenai perencanaan unit produksi. 2. Secara praktik 8 a. Hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti sebagai tenaga kependidikan dalam mengembangkan unsur-unsur manajemen dalam hal perencanaan, terutama perencanaan kegiatan unit produksi. b. Bagi pemerintah daerah, mampu menjadi bahan masukan untuk terus mendukung kegiatan unit produksi baik dalam hal perizinan, pendanaan, serta dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana. c. Bagi Sekolah, mampu menjadi bahan masukan dalam hal pengelolaan khususnya perencanaan unit produksi, serta untuk terus untuk terus mengembangkan kegiatan unit produksi. d. Bagi Siswa, mampu menjadi bahan masukan mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui unit produksi yang sudah dipelajari di sekolah. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Unit Produksi 1. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan usaha yang berhubungan dengan kegiatan menjual sebuah produk atau jasa. Saat ini mata pelajaran kewirausahaan telah banyak diajarkan di sekolah, khususnya di sekolah menengah kejuruan yang diharapkan lulusannya mempunyai keterampilan kerja sesuai dengan dibidang keahliannya. Pengertian dari kewirausahaan, banyak para tokoh yang sudah mendefinisikannya sesuai dengan latar belakang dan dengan cara pandangnya masing-masing. Definisi-definisi tersebut diantaranya: Menurut Herni Ali dan Hamam Faizin, kata lain untuk menyebut entrepreneurship adalah wirausaha. Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata-kata wira dan usaha. Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Usaha berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu maksud. Secara terminologis, wirausaha berarti orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.1 Dengan demikian kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan sebuah usaha yang berorientasi bisnis dengan menggunakan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip Sonny Sumarsono, kewiraswastaan berasal dari kata entrepeneur (bahasa inggris) adalah “orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, 1 Herni Ali dan Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2010), Cet. 1, hal. 4. 9 10 menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya”.2 Menurut Hisrich, dkk yang dikutip Hendra Manurung Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kita dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.3 Menurut Prof. Yuyun Wirasasmita yang dikutip Herni dan Hamam mendefinisikan kewirausahaan sebagai proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai dalam jangka waktu yang lama.4 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terdapat persamaan yang menyatakan bahwa kewirausahaan identik dengan proses berpikir inovatif dan kreatif untuk melihat peluang, sampai mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki. Menurut Kilby yang dikutip Eman Suherman kewirausahaan atau enterpreneurship adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil.5 Dengan demikian proses kewirausahaan menurut pendapat Kilby, merupakan sebuah usaha yang memerlukan pengelolaan terhadap semua aspek yang ada di dalamnya seperti peluang usaha, sumber daya manusia, produk, dan keuangan untuk mencapai tujuan usaha. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan sebuah proses kemampuan berfikir kreatif dan inovatif untuk 2 Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, (Jakarta: Graha Ilmu), hal.2. Hendra Manurung, “Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas dan Inovasi”, Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1: January 2013, hal. 2. 4 Herni Ali dan Hamam Faizin, loc.cit 5 Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2010), cet.ke 2, hal. 8. 3 11 menciptakan peluang usaha yang berbeda sehingga menghasilkan nilai tambah secara ekonomi maupun sosial. Proses tersebut berupa kegiatan menciptakan produk, memasarkan produk, bertemu dengan konsumen, melayani konsumen, mendata produk, melakukan administrasi, mengatur penempatan produk (display), sampai pada pengevaluasian. 2. Pengertian Unit Produksi Pengertian dari unit produksi, banyak para tokoh yang sudah mendefinisikannya sesuai dengan latar belakang dan dengan cara pandangnya masing-masing. Definisi-definisi tersebut diantaranya: Saroni menjelaskan salah satu kegiatan yang dapat dianggap sebagai wahana pendidikan seutuhnya adalah unit produksi. Unit produksi ini merupakan satu kegiatan yang melibatkan secara langsung semua elemen yang ada di sekolah untuk melakukan berbagai kegiatan usaha untuk meningkatkan income bagi sekolah maupun bagi setiap individu.6 Dalam Keputusan Menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 080/U/1990 yang dikutip Sugiarti dijelaskan bahwa unit produksi adalah salah satu sumber atau wahana belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek keterampilan diharapkan dapat menghasilkan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas yang benar-benar mampu dan ahli sesuai bidang keahliannya.7 Sekolah menengah kejuruan bertujuan mencetak peserta didik yang tidak hanya mempunyai prestasi secara akademik tetapi juga siap untuk bekerja di dunia industri sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing. SMK menjadi wadah untuk menyiapkan peserta didik dengan kurikulum yang mengkhususkan peserta didik mempelajari keahliankeahlian kerja sesuai dengan peminatannya. Pengkhususan tersebut juga menjadi bahan untuk sekolah dalam menyiapkan wadah atau sarana 6 Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Enterpreneur Muda, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 183. 7 Sugiarti, “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, hal.12, tidak dipublikasikan. 12 praktik bagi peserta didik. Melalui sarana praktik berupa kegiatan usaha yang sudah disediakan, peserta didik mampu belajar berwirausaha. Menurut Kuswantoro unit produksi adalah pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah penghasilan sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan, peningkatan SDM, dan lain-lain juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata pada siswanya.8 Dalam Dikmenjur yang dikutip Sri Lestari juga dijelaskan bahwa unit produksi sekolah merupakan suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah, bersifat bisnis (profit oriented) dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan kemampuan yang dikelola secara profesional.9 Menurut Sartono dalam PMPTK Depdiknas, yang dikutip atas Wiyono, dkk bahwa unit produksi dan jasa (UPJ) sekolah/madrasah ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah/madrasah secara berkesinambungan bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah/madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara profesional. UP sekolah adalah wadah kewirausahaan di sekolah, sehingga harus dikelola secara akademis dan bisnis serta dilembagakan dalam suatu wadah usaha.10 Paparan di atas menjelaskan bahwa unit produksi sekolah tidak hanya sebagai bahan pembelajaran praktik kewirausahaan yang bersifat akademis namun juga bersifat bisnis. Bersifat bisnis karena sebuah unit produksi tentunya akan berhubungan dengan pengelolaan sebuah usaha yang didalamnya terdapat unsur pembuatan maupun pengadaan sebuah produk. Pengadaan maupun pembuatan produk tersebut akan memerlukan pembiayaan seperti modal dan tentunya akan mengharapkan kembalinya modal atau laba. Dalam hal inilah maka orientasi bisnis bisa terdapat dalam kegiatan unit produksi. Sekolah sebagai lembaga yang bergerak 8 Diunduh dari https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1870/teaching-factory pada tanggal 28 September, pukul 16.30. 9 Sri Lestari, “ Model Pengelolaan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 2010”, hal. 5. 10 Wiyono, dkk., Program Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah/Madrasah, (Solo: LPPKS, 2013), hal. 3. 13 bidang jasa perlu melakukan perencanaan yang baik untuk mengelola semua administrasi dan keuangan agar semua dapat berjalan tanpa ada masalah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit produksi merupakan suatu kegiatan praktik pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan sekolah, yang bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan semua sumber daya sekolah. Unit produksi ini terdiri dari unit usaha yang memproduksi barang maupun jasa yang dikelola secara profesional. 3. Tujuan Unit Produksi Sebagai sebuah sarana praktik siswa di sekolah, unit produksi tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut merupakan harapan sekolah agar dengan adanya unit produksi memberikan dampak yang positif bagi warga sekolah, lingkungan, dan pengembangan sekolah. Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK mempunyai tujuan yang berdasarkan pengertian unit produksi diantaranya; Menurut Dikmenjur yang dikutip oleh Tim Diklat Direktorat Tenaga Pendidikan 5 dari 17 menyatakan bahwa tujuan up (unit produksi) SMK/MAK adalah untuk :11 Meningkatkan mutu tamatan dalam berbagai segi terutama dalam hal pengetahuan dan keterampilan; a. Wahana pelatihan berbasis produksi/jasa bagi siswa b. Wahana menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan siswa pada SMK/MAK; c. Sarana praktik produktif secara langsung bagi siswa; d. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan, fasilitas dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya; e. Menambah semangat kebersamaan, karena dapat menjadi wahana peningkatan aktivitas produktif guru dan siswa serta memberi income serta peningkatan kesejahteraan warga sekolah; 11 Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan, 2007, hal. 7. 14 Dalam hal ini unit produksi diharapkan dapat memberikan masukan yang positif untuk semua warga sekolah khususnya siswa dan guru. Siswa dan guru mempunyai peran aktif dalam terselenggaranya unit produksi. Guru dapat memberikan pembelajaran baik secara teori dan praktik melalui unit produksi sekolah. Secara tidak langsung guru juga memberikan kesempatan untuk dirinya agar lebih meningkatkan kemampuannya sebagai tenaga pendidik terutama keterampilan dalam berwirausaha. Selain itu siswa sebagai pelaku yang berperan dalam pelaksanaan unit produksi mendapatkan banyak ilmu pengetahuan khususnya secara praktik. Dalam pelaksanaan unit produksi siswa dapat terus meningkatkan kreativitasnya karena unit produksi merupakan kegiatan kewirausahaan yang menuntut pelakunya untuk kreatif dan terus berinovasi menciptakan produk atau jasa yang dapat memberikan keuntungan dalam hal keuangan maupun pengembangan diri. Menurut Wiyono, dkk tujuan dilaksanakannya kegiatan unit produksi di sekolah yaitu: 12 a. Sarana pelatihan berbasis produksi/jasa bagi guru dan peserta didik b. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan peserta didik c. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya. d. Menambah semangat kebersamaan untuk meningkatkan aktivitas produksi dan kesejahteraan bagi guru dan peserta didik e. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan praktik peserta didik. f. Meningkatkan kreativitas dan inovasi di kalangan peserta didik, guru dan manajemen sekolah, serta membangun kemampuan sekolah dalam menjalin kerjasama sinergis dengan pihak luar dan lingkungan serta masyarakat luas. Tujuan unit produksi di atas lebih lengkap karena tujuan dari unit produksi mencakup semua aspek yang ada di sekolah. Tujuan yang lebih banyak diharapkan dapat tercapai dilihat dari aspek kepribadian yang nantinya bisa tertanam di dalam diri siswa, guru serta warga sekolah 12 Wiyono, dkk., loc.cit. 15 lainnya seperti, percaya diri, berani mengambil resiko, profesional, mandiri, bisa menjalin kerja sama dengan orang lain. Aspek pendanaan, jika sekolah mampu mengelola unit produksi dengan baik maka sekolah mendapatkan dana masukan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sekolah. Aspek mutu lulusan, diharapkan para lulusan sekolah nantinya mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penyelenggaraan unit produksi di sekolah ditujukan untuk dapat menanamkan karakter-karakter seorang wirausaha diantaranya, berani mengambil resiko, kreatif, inovatif, percaya diri, dan tanggung jawab. Tujuan diadakan unit produksi selain untuk siswa dan guru tetapi juga untuk pengembangan sekolah agar dapat terus meningkatkan kualitasnya serta dapat berperan aktif dalam menjaga keharmonisan antara sekolah dengan pihak luar sekolah serta masyarakat sekitar. Hubungan yang baik antar semua pihak termasuk masyarakat akan mendukung tercapainya tujuan unit produksi sekolah. 4. Prinsip-Prinsip Unit Produksi Sebagai sumber belajar peserta didik dan sumber pendanaan pendidikan di sekolah, UP (Unit Produksi) dijalankan dengan mengembangkan prinsip-prinsip kemandirian, akuntabilitas, transparan, kemitraan, partisipasi, efektif, dan efisien.13 Dalam prinsip unit produksi yang pertama adalah kemandirian. Kemandirian merupakan hal yang paling mendasar dalam unit produksi sekolah. Sekolah bukan sebuah perusahaan yang hanya ingin menghasilkan keuntungan semata tetapi sekolah adalah sebuah organisasi sosial yang bertujuan mewujudkan terbentuknya generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas, berakhlak dan berkarakter. Sekolah bukan perusahaan yang modal atau pendanaannya berasal dari pemegang saham atau dari bank. Sekolah hanya mengandalkan dana yang berasal dari iuran bulanan 13 Ibid. 16 siswa dan dari bantuan pemerintah. Untuk menambah pemasukan dana, sekolah perlu mencari cara agar dapat mengatasi jika ada kekurangan dana dalam operasional sekolah. Melalui unit produksi inilah sekolah secara mandiri mengelola baik dalam hal pendanaan dan pengelolaannya. Sekolah akan memutuskan sendiri apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana mengatasi masalahnya sendiri untuk dapat mengembangkan unit produksi di sekolahnya. Kedua, akuntabilitas adalah pertanggungjawaban sekolah kepada semua pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan unit produksi. Semua hal terkait unit produksi harus dilaporkan untuk dapat memperlihatkan bagaimana perkembangannya dan untuk menghindari adanya kecurigaan berupa kecurangan. Ketiga, keterbukaan atau transparan merupakan hal yang penting dilakukan dalam semua kegiatan. Dengan adanya keterbukaan maka semua pihak akan merasa puas sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap pelaksanaan unit produksi yang sedang berlangsung di sekolah. Keempat, dalam unit produksi sekolah kemitraan adalah hal yang akan terjadi terkait pengadaan produk, distribusi, dan sebagainya. Dalam kemitraan ini sekolah akan berhubungan langsung dengan banyak pihak khususnya pihak dari luar sekolah sehingga sekolah akan mempunyai banyak koneksi yang tentunya akan berdampak positif untuk sekolah. Kelima, partisipasi ialah keterlibatan aktif stakeholder secara langsung dalam manajemen unit produksi sekolah yang didasari keyakinan bahwa bila stakeholder berpartisipasi, mereka merasa dihargai. Dalam melakukan partisipasi harus dipertimbangkan kompetensi, tenaga, dana, dan waktu stakeholder sesuai dengan relevansinya. Dalam hal ini, para guru adalah yang mempunyai peran penting sebagai stakeholder selain para siswa. Guru harus membuat perencanaan terlebih dahulu karena pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar. Untuk itu guru harus membagi jadwal mengajar dengan berpartisipasi mengelola unit produksi. 17 Keenam, efektif adalah setiap upaya untuk mencapai output atau hasil yang sesuai dengan persyaratan yang diharapkan para pelanggan. Efektif atau tepat guna bisa diukur melalui acuan yang sudah direncanakan. Ketujuh, efisien atau penghematan. Penghematan artinya semua yang dilakukan dalam pelaksanaan unit produksi di sekolah sudah dibuat dengan baik tanpa adanya pemborosan untuk menghindari kekurangan dana. Melalui prinsip-prinsip tersebut, sekolah dapat merasakan manfaat yang positif dengan adanya unit produksi di sekolah. Sehingga sekolah dapat lebih berkembang dalam meningkatan mutu sekolah melalui kegiatan unit produksi. B. Perencanaan Unit Produksi 1. Pengertian Perencanaan Unit Produksi Pada hakikatnya secara langsung maupun tidak langsung semua orang selalu melakukan kegiatan perencanaan dalam kehidupan sehari-harinya. Sebelum melaksanakan kegiatannya seperti bekerja, sekolah, dan sebagainya, terlebih dahulu seseorang akan merencanakan apa saja yang akan dilakukannya nanti. Begitu juga dengan sebuah organisasi yang mempunyai sumber daya manusia yang lebih banyak dengan karakter individu yang berbeda-beda, serta bidang pekerjaannya yang lebih kompleks, tentu menuntut organisasi tersebut untuk bisa mengelola semuanya. Salah satu kegiatan mengelola organisasi yang pertama kali harus diperhatikan adalah perencanaan. Dalam manajemen fungsi perencanan merupakan fungsi yang paling berperan penting dalam terlaksananya suatu kegiatan. Dalam hal perencanaan maka akan berkaitan pula dengan bidang manajemen lainnya seperti keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Perencanaan memiliki banyak definisi yang diungkapkan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandang dan latar belakangnya dalam merumuskan arti perencanaan. Diantara beberapa definisi tersebut diantaranya: Menurut T.Hani Handoko yang dikutip Ais 18 Zakiyudin menjelaskan perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.14 Indra Imam dan Siswandi menjelaskan perencanaan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses perumusan di muka tentang berbagai tindakan yang akan dilakukan di kemudian hari guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana adalah setiap rincian dari perumusan di muka untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, rencana merupakan perincian dari perencanaan. Proses awal perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci berbagai cara, teknik dan prosedur guna mencapai tujuan tersebut.15 Perencanaan merupakan suatu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk bisa melihat bagaimana kegiatan yang nanti akan dilakukan. Perencanaan didapat dari hasil pemikiran dengan melihat keadaan yang ada kemudian disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan bisa diartikan sebagai perkiraan mengenai tindakan apa saja yang mendukung dan tidak mendukung sebuah kegiatan. Dengan perencanaan sebuah kegiatan yang dilakukan akan berjalan dengan efektif. Dalam hal ini perencanaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan dalam penentuan apa saja yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya, kapan kegiatan akan dilakukan dan siapa saja yang mengerjakannya. Perencanaan sebagai langkah awal penting untuk bisa memperkirakan bagaimana jalannya sebuah kegiatan pada masa depan. Perencanaan dijadikan sebagai pedoman atau penentu arah bagaimana sebuah organisasi dapat terus menjalankan ativitasnya. Sekolah perlu membuat perencanaan unit produksi sebagai pedoman untuk bisa menentukan bagaimana kegiatan kewirausahaan akan dijalankan. Pedoman tersebut diantaranya pembuatan visi, misi, tujuan serta prosedur kerja terkait unit produksi di sekolah. 14 Ais Zakiyudin, Teori dan Praktek Manajemen, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013), h. 19. Indra Iman & Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009), h. 41. 15 19 Perencanaan unit produksi dan jasa (UPJ) sekolah ialah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengelola untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Perencanaan UPJ dalam hal ini adalah perencanaan pembelajaran dan usaha atau bisnis karena fungsi unit produksi dan jasa sekolah adalah sebagai sumber belajar atau wahana bagi peserta didik melakukan praktik dan pendanaan pendidikan bagi sekolah yang melaksanakan unit produksi tersebut.16 Salah satu praktik kegiatan kewirausahaan yang ada di SMK adalah unit produksi. Unit produksi adalah suatu sarana praktik kegiatan kewirausahaan yang ada di sekolah yang dikelola oleh seluruh warga sekolah. Dalam unit produksi sekolah bisa mendapat banyak manfaat terutama sebagai bahan pembelajaran dan untuk mendapatkan pemasukan dana tambahan. Meskipun belum dikelola secara profesional, unit produksi perlu mendapat perhatian khusus dari sekolah agar bisa berkembang. Salah satu faktor terpenting dalam pengelolaan unit produksi adalah perencanaan. Perencanaan unit produksi menjadi tolak ukur bagi sekolah tentang bagaimana sebuah usaha akan dijalankan di sekolah tersebut. Sesuai dengan pengertian di atas, bahwa dalam perencanaan unit produksi terdiri atas dua faktor penting yaitu, dalam hal pembelajaran khususnya kewirausahaan serta pendanaan sekolah. Unit produksi merupakan salah bentuk usaha yang kegiatannya menjual, memproduksi, dan menawarkan barang dan jasa. Kegiatan tersebut didapatkan secara teori dalam mata pelajaran kewirausahaan. Siswa kemudian diharuskan mempraktikkannya di lapangan. Untuk itu sekolah perlu menyediakan wadah bagi siswa dalam melakukan kegiatan produksinya. Kegiatan produksi tersebut perlu direncanakan tentang bagaimana siswa mempraktikkannya, apa saja manfaat yang bisa didapatkan, bagaimana kesesuaian antara teori dengan praktik, dan bagaimana siswa bisa belajar menginput data, melayani konsumen, 16 Wiyono, dkk., op. Cit., hal. 9. 20 bagaimana agar memperoleh keuntungan dan meminimalkan kerugian dalam usaha, dan sebagainya. Selain untuk sarana pembelajaran, perencanaan unit produksi juga penting untuk pemasukan dana tambahan bagi sekolah. Sebagai sebuah usaha, unit produksi tidak terlepas dari biaya-biaya yang digunakan untuk operasional kegiatan. Dengan adanya perencanaan unit produksi, sekolah dapat membuat pedoman atau prosedur untuk pelaksanaannya. Sekolah sebagai lembaga non profit artinya tidak mengharapkan keuntungan yang besar tentu mempunyai target khusus yang ingin dicapai. Pendanaan sekolah yang terbatas perlu mempertimbangkan segala macam pengeluaran yang dibutuhkan untuk kepentingan unit produksi. Dengan adanya perencanaan, semua hal terkait pendanaan yang akan dibutuhkan dalam operasional unit produksi bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Berdasarkan pembahasan di atas, perencanaan unit produksi sekolah merupakan sebuah proses awal dalam mempersiapkan terlaksananya unit unit usaha agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang ingin dicapai. Perencanaan tersebut dibuat untuk sebagai pedoman atau penentu arah sekolah dalam menerapkan unit usaha yang mampu memberi banyak manfaat untuk siswa, guru, dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas sekolah. 2. Faktor-faktor dalam Mempersiapkan Rencana Unit Produksi Dalam mendukung terlaksananya unit produksi yang efektif dan efisien maka diperlukan proses perencanaan yang tepat agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan perencanaan unit produksi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan rencana UP sekolah antara lain:17 a. Mempelajari pasar (membaca peluang bisnis) b. Meneliti perilaku pasar pada masa yang akan datang 17 Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan, 2007, hal.29. 21 c. d. e. f. g. h. i. Memilih lokasi usaha Mempersiapkan rencana usaha Mempersiapkan rencana organisasi Mempersiapkan rencana keuangan Studi kelayakan usaha bisnis Cara memilih bentuk usaha Serta cara memulai unit produksi sekolah Beberapa faktor di atas merupakan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan unit produksi sekolah. Seperti halnya dengan kewirausahaan, unit produksi di sekolah dalam melakukan perencanaan pertama kali yang dilakukan adalah melihat peluang yang ada. Peluang akan terlihat saat wirausahawan memahami apa yang saat itu sedang dibutuhkan di sekitarnya. Setelah melihat peluang dengan mempelajari pasar terlebih dahulu, selanjutnya wirausahawan dapat mengenali siapa konsumen yang akan membeli produkya . Ini penting karena dengan menentukan siapa konsumen yang akan dituju sama dengan menentukan segmentasi pasar. Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam rencana unit produksi adalah penentuan lokasi. Lokasi merupakan salah satu penunjang keberhasilan sebuah usaha atau unit produksi di sekolah. Lokasi sebaiknya berada di tempat yang nyaman, bersih dan bisa diakses dengan mudah oleh penjual dan konsumen. Setelah lokasi dipilih kemudian perlu mempersiapkan rencana usaha, rencana organisasi, dan rencana keuangan. Ketiganya akan menunjukkan gambaran keseluruhan bagaimana kegiatan unit usaha akan dilaksanakan. Untuk itu dalam sebelum membuat rencana-rencana tersebut perlu dipersiapkan apa saja yang nanti akan dibutuhkan seperti, latar belakang usaha, jumlah siswa, guru dan staf sekolah, data-data keuangan yang dimiliki sekolah, dan sebagainya. Hal yang juga penting untuk mendapat perhatian adalah mengenai kelayakan sebuah usaha dapat diterima masyarakat dan pemerintah, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dalam mendirikan sebuah usaha. 22 Kemudian yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana sekolah memilih bentuk usaha yang sesuai dengan organisasi sekolah dan berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan bersama oleh kepala sekolah, guru, dan staf. Faktor terakhir adalah bagaimana caranya untuk memulai unit produksi akan dilakukan. Mengingat unit produksi di sekolah adalah bentuk dari kegiatan kewirausahaan maka perencanaan yang sesuai untuk diterapkan dalam unit produksi adalah perencanaan usaha (bussiness plan). 3. Pengertian Perencanaan Usaha Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi perencanaan usaha, diantaranya: Hisrich Peters yang dikutip Nurochim dan Iwan Purwanto mendefinisikan business plan sebagai dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Perencanaanya biasanya terkait dengan pemasaran, permodalan, manufaktur dan SDM.18 Menurut Megginson yang dikutip Buchori Alma, Business Plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/pemodalan susunan para pemiliki dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.19 Dengan demikian perencanaan usaha adalah suatu catatan yang memuat rincian usaha yang akan dilaksanakan seperti pemasaran, permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia yang mengelola usaha. Adapun pandangan lain dari Khusnul Khotimah, dkk, perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang diinginkan.20 Dengan demikian perencanaan usaha berkaitan dengan persiapan untuk 18 Nurochim dan Iwan Purwanto, Manajemen Bisnis, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 212. 19 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 220. 20 Khusnul Khotimah, dkk., Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 104. 23 menyediakan barang dan jasa yang akan diproduksi sampai kepada konsumen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan usaha adalah sebuah proses awal dalam menentukan langkah untuk kegiatan usaha, yang berisi data mengenai usaha yang sedang dijalankan, mulai dari data pengelola, strategi usaha, proses produksi, sampai pada pertanggung jawaban yang harus dilakukan oleh sumber daya manusia sebagai pengelola usaha. 24 4. Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha Dalam pembuatan sebuah perencanaan usaha tentu harus melalui tahapan-tahapan yang harus dilewati agar pelaksanaan sebuah usaha nantinya dapat berjalan lancar dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu terdapat tahapan-tahapan dalam penyusunan perencanaan usaha, yaitu: 21 Gambar 2.1 Dari Mana Mulai? (Gambaran Bidang Usaha, Missi) Kemana akan Menuju? (Visi, sasaran, tujuan) Bagaimana cara mencapai? Apa yang dituju? (Strategi ) Implikasi Aspek Pasar Implikasi Aspek Lokasi Implikasi Aspek Produksi/Operasi Implikasi Aspek Legalitas dan manajemen Implikasi Aspek Keuangan Tahapan penyusunan perencanaan usaha menurut gambar di atas dapat dijelaskan bahwa yang pertama dilakukan dalam memulai usaha yaitu memuat gambaran mengenai latar belakang atau ide awal lahirnya sebuah usaha. Saat ide atau peluang muncul dan bisa dimanfaatkan dengan baik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan, sasaran, serta visi, 21 M. Musrofi, Kunci Sukses Berwirausaha, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003), hal.139. 25 misi usaha. Melalui visi misi maka dapat ditentukan strategi yang tepat untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah itu, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan unit produksi. Aspek yang pertama adalah aspek pasar, aspek lokasi,aspek produksi/operasi, aspek manajemen, aspek legalitas, dan aspek keuangan. Seperti yang dijelaskan oleh Wiyono, dkk, untuk lebih memantapkan perencanaan UP, dalam pembentukannya perlu diawali juga dengan langkah-langkah rencana bisnis (bussisnes plan). Sistematika rencana bisnis unit produksi tersebut meliputi :22 Ringkasan eksekutif, pernyataan visi, analisis lingkungan bisnis, gambaran produksi/jasa, analisis persaingan, strategi harga, gambaran kebijakan kredit usaha, gambaran keunggulan kompetitif UPJ sekolah, gambaran metode segmentasi pasar yang digunakan, identifikasi pengalaman belajar peserta didik, gambaran lokasi, gambaran rencana promosi, identifikasi manajemen dan personal, pertimbangan adanya badan hukum, identifikasi pemasok, identifikasi resiko yang tidak dapat diramalkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasar utama dalam perencanaan unit produksi mengikuti tahapan penyusunan perencanaan usaha pada umumnya. Untuk itu, tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan usaha yang disesuaikan dengan unit produksi yang ada di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Gambaran Bidang Usaha Dari struktur di atas, terlihat bahwa dalam sistematika perencanaan usaha yang pertama dibuat adalah mengenai penjelasan jati diri dari usaha tersebut. Gambaran sebuah usaha merupakan penggambaran semua keterangan unit usaha tentang identitas dan bagaimana pelaksananaannya. Hal ini diperlukan sebagai penjelasan singkat mengenai rencana usaha yang sedang dibuat. Dalam memaparkan bidang usahanya, setiap organisasi atau perusahaan tidak akan sama tergantung dengan bidang usaha dan bentuk organisasinya. 22 Wiyono, dkk., op.cit, hal. 10. 26 Untuk unit produksi di sekolah secara umum ringkasan eksekutifnya berisi:23 1) Tujuan UP/J SMK/MAK dan produk/jasa yang akan dihasilkan 2) Kecenderungan paling penting industri barang/jasa 3) Tipe iklan dan promosi yang akan diimplementasikan 4) Penjualan dan keuntungan tiga tahun terakhir (jika UP/J sudah berjalan) 5) Proyeksi penjualan dan keuntungan tiga tahun yang akan datang 6) Pendidikan dan pengalaman bisnis manajemen UP/J SMK/MAK 7) Pertimbangan seperti MoU, kontak pelanggan, hak paten, dan lain-lain. 8) Informasi penting lainnya seperti prosedur kerja di UP/J SMK/MAK Dalam penggambaran bidang usaha perlu dijelaskan mengenai tujuan dari didirikannya sebuah unit usaha beserta tujuan dari adanya produk/jasa yang dihasilkan. Tujuan merupakan sebuah motivasi bagi organisasi agar bisa menjalankan sebuah usaha dengan baik. Dengan adanya tujuan, sekolah dapat mempunyai arah bagaimana unit produksi akan berjalan secara efektif dan efisien. Secara singkat juga akan dijelaskan mengenai bagaimana unit produksi sekolah akan berjalan, seperti promosi yang digunakan dalam memasarkan produk dan pelayanan jasa yang akan ditawarkan. Dijelaskan pula mengenai keuangan terkait unit produksi yang sedang dijalankan dimulai dari keterangan penjualan dan keuntungan yang didapat serta proyeksi keuangan dalam beberapa tahun kedepan sebagai bahan pertimbangan. Keuangan merupakan hal yang penting dan sangat sensitif sehingga perlu adanya transparansi dan pengawasan yang ketat sehingga sekolah tidak mengalami kerugian. Ringkasan keuangan ini juga dapat digunakan oleh sekolah untuk menarik donatur yang ingin menyumbangkan dananya agar dikelola oleh sekolah melalui unit produksi. Dengan penggambaran atau pendeskripsian usaha, akan dapat diketahui unit produksi sekolah tersebut berupa manajemen yang ada 23 Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, op.cit. hal. 48. 27 di sekolah, penjelasan mengenai hubungan sekolah dengan pihak eksternal yaitu distributor atau pemasok, perjanjian-perjanjian, serta prosedur tentang bagaimana pelaksanaan unit produksi. Selain itu sebuah organisasi perlu membuat visi. Visi merupakan ungkapan “menjadi seperti apa” suatu bentuk usaha di masa depan. Karena itu, pernyataan visi biasanya dimulai dengan kata-kata: “menjadi”.24 Visi biasanya dibuat untuk dapat ditunjukkan kepada semua anggota organisasi dan pihak eksternal akan menjadi apa organisasi tersebut dalam beberapa tahun kedepan. Visi merupakan bagian dari harapan organisasi yang ingin dicapai selain tujuan, agar sebuah organisasi mempunyai prediksi tentang langkah-langkah apa yang perlu dipersiapkan untuk mencapai visi tersebut. b. Strategi untuk Mencapai Tujuan Menurut Indo Yama dan Hemmy Fauzan strategi adalah program umum untuk mendefinisikan dan mewujudkan tujuan-tujuan suatu organisasi; atau tanggapan organisasi terhadap lingkungannya.25 Adapun menurut Eddy Soeryanto Soegoto, strategi bisnis berisi garis besar bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan bagaimana bisnis merespons tantangan dan kebutuhan baru.26 Dengan demikian strategi dalam perencanaan usaha berkaitan dengan cara-cara untuk mencapai tujuan, serta untuk menghadapi keadaan yang ada di luar usaha. Salah satu strategi yang digunakan dalam menyusun sebuah perencanaan adalah dengan melakukan analisis SWOT. Menurut Eddy Soeryanto untuk menganalisis organisasi dan lingkungan kita dapat menerapkan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), 24 M. Musrofi, op.cit., hal. 141. Indo Yama Nasarudin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hal. 175. 26 Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, (Jakarta: PT. Elex Media Kumputindo), hal. 82. 25 28 yakni metode untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman yang ada.27 Dengan demikian, organisasi yang sedang merencanakan usaha dapat mengenali apa keunggulan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki. Analisis SWOT ini akan berguna untuk menentukan sebuah strategi yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan usaha. c. Implikasi Aspek Pasar Pengertian pasar adalah pelanggan potesial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.28 Dengan demikian pasar adalah sebuah peluang untuk menarik konsumen dan mendapatkan keuntungan. Menganalisis pasar dalam unit produksi sekolah berarti melihat bagaimana keadaan atau suasana yang ada di dalam lingkungan sekolah. Konsumen utama unit produksi adalah siswa, guru, dan warga sekolah lainnya. Siswa termasuk warga sekolah lainnya perlu dianalisis kebutuhan selama berada di lingkungan di sekolah. Dalam merencanakan unit produksi, menganalisis pasar artinya memperkirakan apa saja yang dibutuhkan oleh para konsumen unit produksi untuk kemudian disediakan oleh unit produksi yang di sesuaikan dengan bidang keahlian atau jurusan yang dimiliki sekolah. Menganalisis pasar bukan hanya berkaitan dengan lingkungan usaha dan konsumen, tetapi juga para pesaing. Dalam setiap dunia usaha akan selalu ada pesaing. Pesaing atau kompetitor merupakan lawan dalam menarik konsumen yang diinginkan. Menurut Suryana meskipun bukan sebuah usaha yang besar namun analisis pesaing 27 Ibid., hal. 83. Diunduh http://slideplayer.info/slide/2819758/ pada tanggal 19 Agustus 2016, pukul 11.52. 28 29 diperlukan untuk menjaga kestabilan usaha sekolah. Analisis pesaing, memuat gambaran tentang:29 1) Pesaing yang ada, jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan pelanggan terhadap kita. 2) Perusahaan yang mungkin masuk pasar, siapa, kapan, dan mengapa masuk pasar? Apa dampak dari masuknya pesaing baru terhadap target pasar kita? 3) Kekuatan dan kelemahan pesaing. Pesaing sekolah bisa diidentifikasi yang terdiri dari sekolah lain yang letaknya tidak terlalu jauh, yang juga mempunyai unit usaha yang sama, serta pesaing yang ada di luar sekolah seperti tempat-tempat yang menjual makanan, pakaian, alat tulis, ataupun tempat yang juga menyediakan jasa. Dengan adanya analisis pesaing, sekolah dapat memperkirakan berapa jumlah pesaing yang ada disekitar sekolah, bagaimana keunggulan dan kekurangan yang dimiliki pesaing, sehingga sekolah dapat menghindari adanya kerugian. Dalam menganalisis aspek pasar maka akan berhubungan dengan memasarkan produk. Menurut Abdullah dan Tantri yang dikutip Wiyono menyebutkan, bahwa pemasaran adalah sebuah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen naik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.30 Dengan demikian, proses pemasaran merupakan proses yang dilakukan untuk merencanakan agar produk atau jasa dapat sampai kepada konsumen setelah melalui penetapan harga, promosi, dan distribusi. Menurut Musrofi, Proses pemasaran taktis, dengan aktivitas inti berupa penciptaan nilai dan komunikasi nilai, yang mencakup “4 P”, yakni: 1) Spesifikasi Produk atau Jasa (Product). 2) Penetapan 3) 29 Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 131. Wiyono, dkk., op. cit. hal. 12. 30 30 Harga (Price) 4) Sistem Distribusi (Place/Distribution) 5) Promosi (Promotion). 31 Berdasarkan pendapat di atas, dalam merencanakan pemasaran produk / jasa perlu memperhatikan spesifikasi produk/ jasa yang ingin diproduksi, kemudian menetapkan harga produk yang disesuaikan dengan biaya beli dan proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa tersebut. Selanjutnya adalah mendistribusikan produk/jasa kepada konsumen baik secara langsung atau melalui perantara. Dalam kegiatan pemasaran salah satu aspek yang juga sangat penting adalah promosi. Menurut Suryana promosi merupakan cara mengomunikasikan barang dan jasa yang akan ditawarkan agar konsumen dapat mengenal dan kemudian membelinya. Sesuai dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), mengingatkan (to remind), dan memengaruhi (to influence).32 Dengan demikian, kegiatan promosi merupakan kegiatan yang akan memengaruhi pendapatan, karena dengan promosi yang tepat dapat meningkatkan penjualan sebuah produk sedangkan tidak adanya promosi atau kurang tepatnya sebuah promosi tidak akan meningkatkan penjualan sebuah produk. Sesuai dengan pendapat di atas promosi digunakan untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan memengaruhi. Menginformasikan digunakan untuk memberitahukan kepada konsumen tentang produk/jasa yang ada di unit produksi sekolah terutama keunggulannya agar konsumen menjadi tertarik. Membujuk, dengan adanya promosi secara tidak langsung seorang penjual juga akan melakukan proses membujuk berupa rayuan kepada konsumen untuk mau membeli produk yang ditawarkan. Mengingatkan, promosi juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengingatkan kembali konsumen yang mungkin saja sudah lupa terhadap produk yang sedang ditawarkan. Terakhir yaitu 31 M. Musrofi, op.cit, hal. 146. Suryana, op.cit.. hal. 153. 32 memengaruhi, dalam 31 mempromosikan sebuah produk, penjual akan memengaruhi konsumen dengan memberikan kata-kata yang bisa membuat konsumen merasa percaya terhadap manfaat dari produk/jasa yang ditawarkan. Dalam mempromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.33 Dengan demikian kegiatan promosi merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa atau guru dengan media apapun. Baik melalui iklan berupa brosur, pamflet, internet, media sosial, maupun menawarkan produknya secara langsung kepada masyarakat yang ada di sekitar sekolah atau yang disebut dirrect selling. d. Implikasi Aspek Lokasi Salah satu yang juga perlu direncanakan dengan baik adalah penentuan lokasi, lokasi merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan unit usaha karena lokasi akan memengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuan unit produksi sekolah. Lokasi yang digunakan harus dapat dijangkau oleh konsumen yang ada di dalam maupun di luar sekolah. Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi, yaitu:34 a. Backward Linkage berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resource) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat b. Forward Linkage berarti pertalian ke depan,yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi. Dalam pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menetapkan sebuah lokasi usaha yang pertama adalah mempertimbangkan lokasi terkait proses produksi dan sumber daya 33 Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 231. Ibid., hal. 223. 34 32 yang diperlukan. Dalam hal ini sekolah perlu menyiapkan lokasi yang tidak mengganggu proses pembelajaran karena adanya kegiatan produksi dan tidak menggangu masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Lokasi tersebut juga harus nyaman, aman, dan bersih sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik. Kedua, lokasi unit produksi haruslah dapat dijangkau konsumen dengan mudah. Lokasi yang tidak terlalu jauh dan tidak menyulitkan konsumen akan menjadi pertimbangan tersendiri untuk konsumen dalam membeli produk. e. Implikasi Aspek Produksi/Operasi Perencanaan produksi/operasi akan berkaitan dengan produk atau jasa yang akan dijual. Produk merupakan sebuah hasil dari adanya proses produksi yang biasanya berupa barang atau benda yang dapat dilihat wujudnya. Produk-produk tersebut dapat berupa alat-alat tulis, seragam, keperluan sekolah, makanan, minuman dan sebagainya. Produk yang dijual di sekolah tidak dalam jumlah yang besar seperti perusahaan pada umumnya, ini karena disesuaikan dengan jumlah konsumen dan dana yang tersedia. Sedangkan menurut Arman Hakim, jasa adalah tindakan atau kinerja satu pihak penyedia kepada pemakai, terkait dengan barang atau tidak. Misalnya, jasa rancangan web untuk e-business, konsultasi, dan lainnya. Klasifikasi produk:35 1) 2) 3) 4) 5) Barang murni Barang dengan tambahan jasa Hibrid (barang + jasa) Jasa dengan tambahan barang Jasa murni Dalam hal ini, unit produksi yang menghasilkan keluaran berupa barang maka kegiatan operasi merupakan proses penciptaan sesuatu bahan baku atau bahan mentah untuk sampai menjadi barang yang siap 35 Arman Hakim Nasution, dkk., Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2001), hal. 183. 33 untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumennya. Sedangkan unit produksi yang hanya menyediakan keluaran berupa jasa, kegiatan operasi merupakan proses pelaksanaan jasa dari sebelum konsumen datang sampai akhir jasa tersebut dirasakan oleh konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan bagaimana jasa tersebut dapat memuaskan konsumen. Terdapat beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas jasa, yaitu:36 1) Ketepatan waktu pelayanan 2) Akurasi Pelayanan 3) Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan 4) Tanggung Jawab 5) Kelengkapan 6) Kemudahan mendapatkan pelayanan 7) Variasi model pelayanan 8) Pelayanan Pribadi 9) Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan 10) Atribut pendukung lainnya. Jasa berhubungan erat dengan pelayanan, untuk itu diperlukan sikap yang baik diantaranya seperti ramah, tanggung jawab dan sopan. Jasa juga berarti harus memberikan pelayanan yang efektif dan efisien, mudah, dan harus membuat konsumen merasa senang dan nyaman atas pelayanan yang diberikan. Beberapa dimensi di atas merupakan cara untuk meningkatkan kualitas jasa yang dimiliki. Jasa tidak dapat dilihat bentuknya seperti halnya produk, yang bisa dinilai baik atau tidaknya dilihat dari bentuk atau kemasan luarnya saja. Jasa hanya bisa dirasakan, sehingga untuk bisa menilai baik atau buruknya berasal dari apa yang sudah dirasakan oleh konsumen selama menikmati jasa tersebut. Untuk dapat menghasilkan jasa yang baik maka diperlukan persiapan dan perencanaan yang baik. Melalui proses produksi/operasi berupa pelatihan atau pembekalan secara teori dan praktik serta berdasarkan dimensi-dimensi di atas jasa yang baik bisa dihasilkan. 36 Vincent Gasperz, Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002), hal. 2. 34 Dengan adanya gambaran mengenai produk/jasa apa yang dihasilkan maka sekolah dapat membuat perencanaan terkait apa saja yang akan dibutuhkan dan diperlukan untuk memproduksi barang/jasa tersebut. Menurut Sutarno produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi barang jadi.37 Menurut Sutarno, operasi atau operations adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Keluaran dapat berupa barang atau jasa.38 Menurut Musrofi, produk/jasa yang ada harus diproduksi dengan baik sehingga tidak mengecewakan konsumen. Rencana aspek produksi pada dasarnya mencakup bagaimana proses produksi atau mekanisme usaha, penentuan apa saja fasilitas produksi yang diperlukan, berapa kapasitas produksinya, bagaimana penyediaan bahan baku dan bahan pembantu, penyediaan mesin, alat, dan perlengkapan, dan sebagainya.39 Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi/operasi produk adalah menciptakan barang yang sebelumnya belum bernilai jual sampai mempunyai nilai jual. Bahan yang belum diproduksi atau bahan mentah kemudian diproses untuk menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi atau siap untuk digunakan oleh konsumen. Sedangkan proses produksi dalam jasa adalah proses pelayanan yang prima kepada konsumen, sehingga konsumen dapat merasakan jasa tersebut dan merasa puas terhadap yang sudah diberikan. f. Implikasi Aspek Manajemen dan Legalitas 1) Manajemen Dalam rencana bisnis terdapat aspek manajemen dan personal. Dua aspek tersebut akan sangat berpengaruh dalam keberlangsungan sebuah usaha. Menurut penelitian Dun & 37 Sutarno, Serba-serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal. 108. Ibid., hal. 105. 39 M. Musrofi, op.cit. hal. 164. 38 35 Bradstreet di Amerika Serikat yang dikutip M.Musrofi, 90% kegagalan usaha disebabkan tidak bagusnya aspek manajemen. Aspek manajemen mencakup bagaimana pengelolaan orang-orang yang terlibat dalam usaha. 40 Dengan demikian aspek manajemen merupakan aspek yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi. Manajemen biasanya terkait dengan pengelolaan, struktur organisasi usaha, standar operasional prosedur yang akan digunakan, kebijakan, dan pembagian tugas. Dalam hal ini peran seorang pemimpin sangat dibutuhkan. Menurut Suryana spesifikasi organisasi dan manajemen adalah: 41 a) Bagaimana perusahaan diorganisir baik secara legal (seperti perusahaan umum, kemitraan, atau yang lainnya) maupun secara fungsional. b) Orang-orang kunci dalam perusahaan, beserta latar belakang, dan sifat-sifat spesifik lain yang memengaruhi keberhasilan usaha Pemimpin di sekolah adalah seorang kepala sekolah yang akan bekerja sama dengan ketua unit produksi beserta bawahannya yaitu para guru. Untuk itu dalam manajemen akan berkaitan pula dengan sumber daya manusia yang akan berperan dalam pelaksanaan unit produksi tersebut. Sumber daya manusia tersebut adalah seluruh warga sekolah baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak dalam unit produksi sekolah. Dalam perencanaan unit produksi, keterlibatan sumber daya manusia yang ada sangatlah diperlukan. Dengan keterlibatan atau memberdayakan semua sumber daya manusia yang ada di sekolah untuk ikut merencanakan unit produksi, maka sasaran dan tujuan dari unit produksi dapat tercapai. 40 M. Musrofi, op.cit. hal.168. Suryana, op.cit. hal. 132. 41 36 Menurut Vincent bahwa memberdayakan karyawan berarti memungkinkan karyawan untuk mencapai kemampuan prestasi tinggi. Proses pemberdayaan karyawan dilakukan melalui memberikan kewenangan kepada karyawan untuk membuat lebih banyak keputusan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.42 Menurut Jan De Vries dalam Vincent Gaspersz menjelaskan bahwa perencanaan kualitas tidak hanya memberdayakan (empowers) pekerja untuk memulai perbaikan kualitas, tetapi menempatkan setiap orang dalam arah yang sama guna membantu mencapai sasaran perusahaan secara menyeluruh (company-wide goals). 43 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan seluruh warga sekolah dalam merencanakan unit produksi sangatlah penting. Dengan mengikutsertakan seluruh warga sekolah, maka dapat mendukung terlaksananya kegiatan unit produksi yang lebih berkembang. Selain pendapat dan juga masukan yang lebih bervariasi untuk kemajuan unit produksi, keterlibatan semua pihak juga akan menambah rasa memiliki seluruh warga sekolah terhadap unit produksi. Dengan adanya rasa memiliki, maka akan timbul rasa untuk menjaga, mempertahankan, serta mengembangkan unit produksi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Unit produksi yang baik dan terus berkembang menunjukkan kualitas sebuah sekolah yang mandiri, yang mampu memenuhi sendiri kebutuhan dana untuk keperluan sekolah. 2) Legalitas Legalitas usaha adalah suatu kesahihan yang dimiliki oleh suatu usaha untuk dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.44 Dalam manajemen juga terdapat pengelolaan terkait legalitas usaha. Untuk mendirikan dan mengelola sebuah usaha diperlukan adanya pertimbangan badan hukum sebagai antisipasi jika ada 42 Vincent Gaspersz, op. cit. hal. 89. Ibid.,, hal. 89. 44 Di unduh dari https://prezi.com/m/vziiqiujnyfy/legalitas-usaha/ pada tanggal 15 September 2016, pukul 12.30. 43 37 permasalahan terkait perizinan usaha. Sebagai bahan pertimbangan badan hukum biasanya berisikan : akte pendirian, pajak yang akan dibayar, hak paten, merk dagang, perjanjian kontrak dengan pemasok, penyalur, pelanggan dan lain-lain. g. Implikasi Aspek Keuangan Menurut Arman Hakim, pada prinsipnya suatu neraca keuangan (balance sheet) mengandung 3 (tiga) bagian pokok, yaitu: 45 1) Assets (Harta) yang dicatat pada neraca sisi debet 2) Liabilities (Kewajiban Hutang) yang dicatat pada neraca sisi kredit 3) Ownerships (Modal) yang dicatat pada neraca kredit. Dengan demikian dalam merencanakan keuangan akan berkaitan dengan harta yang dimiliki, kewajiban atau hutang yang timbul karena pelaksanaan usaha, serta modal yang digunakan saat akan melaksanakan usaha. Dalam mengelola keuangan sebuah usaha, tentu akan berkaitan dengan pertanggung jawaban laporan keuangan. Menurut Arman Hakim Nasution, laporan keuangan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:46 1) Balance Sheet (Neraca Keuangan), yaitu suatu daftar yang menggambarkan assets, liabilitas dan ownership pada akhir periode tertentu. Pada awal periode, balance sheet biasa disebut opening balance (neraca pembuka). 2) Profit & loss Statement/Income Statement (Laporan Rugi-Laba), yaitu suatu daftar yang berisi ringkasan pendapatan (income) dan biaya (expense) serta pengaruhnya terhadap modal pada akhir periode tertentu. 3) Retained Earning Statement, yaitu pertanyaan yang berisi sebagian dari keuntungan usaha selama periode tertentu yang diinvestasikan / disimpan kembali ke dalam perusahaan (yang tidak dibagikan secara dividen). Dengan demikian untuk merencanakan sebuah laporan keuangan, terdapat tiga laporan dasar yang perlu dipersiapkan. Pertama, adalah 45 Arman Hakim Nasution, dkk., Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2001), hal. 135. 46 Ibid., hal. 136. 38 neraca yang menunjukkan aset, kewajiban, serta modal yang dibutuhkan. Neraca dapat menjadi gambaran bagi pengelola mengenai keadaan keuangan usaha yang dimiliki. Kedua, laporan laba rugi yang akan menunjukkan besarnya keuntungan yang didapat dan kerugian yang dialami selama periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keuangan merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam sebuah perencanaan usaha. Perencanaan keuangan yang tidak baik akan mengakibatkan tidak efektifnya modal yang sudah disiapkan. Untuk itu, modal dan aset yang sudah dimiliki harus dimanfaatkan dengan baik, agar terhindar dari kerugian dikemudian hari. Berdasarkan aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan unit produksi, memiliki persamaan dengan perencanaan usaha pada umumya. Terdapat aspekaspek seperti penentuan visi, misi, tujuan, sasaran yang merupakan pondasi rencana lalu menetapkan langkah-langkah selanjutnya seperti menentukan aspek pasar, lokasi, manajemen dan legalitas, produksi/operasi, dan aspek keuangan. Kesemua aspek tersebut akan mendukung terlaksananya unit produksi di sekolah. Penambahan dalam perencanaan unit produksi sekolah berkaitan dengan aspek pembelajaran siswa, di mana siswa dituntut untuk menjalankan sebuah usaha yang sebelumnya hanya mereka pelajari secara teori dalam mata pelajaran kewirausahaan atau mata pelajaran produktif yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam proses penyusunan perencanaan ini, perlu koordinasi yang baik antara ketua unit produksi yang sudah dipilih dengan pemimpin sekolah, seperti kepala sekolah, komite, kepala yayasan, untuk kemudian disampaikan kepada wakil kepala sekolah, guru, staff, karyawan dan yang terakhir kepada siswa. 39 C. Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap penelitian terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, referensi tersebut antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari yang berkaitan dengan unit produksi berjudul “Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Studi Kasus di SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009”, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pengelolaan unit produksi, faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan unit produksi, dan untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan pengelola unit produksi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di SMK Negeri 2 Klaten. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa dalam UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan. Aspek UP meliputi : a. Input, berupa sumber daya manusia (SDM), modal, metode dan fasilitas b. fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian c. Pelaksanaan berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan d. Pemasaran e. Pelayanan Konsumen f. Output, tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk maupun jasa yang laku jual dan peserta pelatihan memiliki keterampilan (skill) yang dapat diterapkan didunia industri. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai sebagai berikut : a. Waktu pelaksanaan, unit produksi di smk ini masih relatif kurang b. kurikulum pembelajaran di sekolah c. Keterbatasan alat d. Persaingan dengan industri.47 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di sini penulis tidak 47 Sri Lestari, “Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Studi Kasus di SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. 40 membahas unit produksi secara keseluruhan, penulis lebih memfokuskan bagaimana perencanaan unit produksi yang baik dapat menghasilkan pelaksanaan yang efektif. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti yang berjudul “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Unit Produksi Busana terhadap minat berwirausaha siswa dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pelaksanaan unit produksi sekolah terhadap minat berwirausaha siswa tata busana di SMK Ibu Kartini Semarang. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan unit produksi busana memberi kontribusi terhadap minat berwirausaha siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang. Besarnya kontribusi dalam kategori cukup yaitu sebesar 57,35%, dimana pada pelaksanaan Unit Produksi Busana berada pada kategori tinggi serta minat berwirausaha berada pada kategori tinggi tetapi kontribusi pelaksanaan unit produksi busana terhadap minat berwirausaha menunjukkan kategori cukup. Keadaan ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat memberikan kontribusi terhadap minat berwirausaha adalah pelaksanaan unit produksi busana dan sisanya diduga dipengaruhi juga oleh faktor lain.48 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di sini penulis lebih fokus untuk membahas tahap awal sebelum pelaksanaannya yaitu dalam hal perencanaan kegiatan unit produksi dengan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menggambarkan proses perencanaan unit produksi. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rohanah yang berjudul “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang” Program Studi Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri 48 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sugiarti, “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Semarang Universitas Negeri Semarang, 2013. 41 perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan unit produksi boga di SMKN 3 Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. perencanaan unit produksi boga SMKN 3 Magelang sudah dilaksanakan dengan cukup baik dilihat dari kesesuaian dengan teori. b. Pengorganisasian unit produksi boga SMKN 3 Magelang sesuai dengan prasyarat manajemen organisasi. c. Pelaksanaan unit produksi boga di SMKN 3 Magelang sudah sesuai dengan rencana, namun ada beberapa aspek yang belum terlaksana. d. Pengawasan unit produksi boga terdiri dari: sumber daya manusia, produksi, pengawasan, dan pemasaran.49 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis, di sini penulis meneliti aspek perencanaan unit produksi agar lebih fokus. Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan penelitian dengan 3 instrumen penelitian, yaitu wawancara, studi dokumen, dan observasi. D. Kerangka Berpikir Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta. Kondisi nyata unit produksi SMKN 18 Jakarta, yaitu : kurangnya sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola unit produksi, merangkapnya guru mata pelajaran sebagai pengelola unit produksi, masih kurangnya daya beli masyarakat terhadap hasil produk kegiatan unit produksi, serta tidak dilibatkannya siswa dalam perencanaan unit produksi. Unit produksi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi siswa dan sekolah karena dengan adanya unit produksi, akan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan wirausaha sehingga mampu bersaing di dunia industri di masa yang akan datang serta dapat menjadikan sekolah lebih mandiri. Oleh karena itu, unit produksi perlu direncanakan dengan baik agar tujuan adanya unit produksi di sekolah dapat tercapai. Dengan perencanaan yang baik, unit 49 Siti Rohanah “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2013. 42 produksi dapat terlaksana dengan efektif sehingga dapat menunjang terciptanya sekolah mandiri dan siswa yang berjiwa wirausaha yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional tingkat SMK. Dengan melihat perbedaan kondisi nyata dari harapan di atas, maka di duga masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yaitu belum optimalnya perencanaan kegiatan unit produksi dalam mencapai keberhasilan kegiatan unit produksi di sekolah, sehingga diperlukan strategi-strategi untuk mengoptimalkan perencanaan unit produksi, diantaranya : 1. Menerapkan analisis SWOT 2. Menyiapkan perencanaan usaha 3. Memberdayakan seluruh warga sekolah untuk ikut berperan dalam unit produksi. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir yang dipaparkan di atas, maka dibuat dalam bentuk diagram sebagai berikut: Gambar 2.2 Diagram Kerangka Kondisi Nyata 1. Rendahnya daya beli masyarakat di luar lingkungan sekolah 2. Merangkapnya guru sebagai pengajar dan sebagai pengelola unit produksi. 3. Belum optimalnya perencanaan unit produksi OUTPUT PROSES INPUT Masalah Belum optimalnya perencanaan unit produksi 1. 2. 3. Strategi Menerapkan analisis SWOT Menyiapkan perencanaan usaha Memberdayakan seluruh warga sekolah untuk ikut berperan dalam unit produksi FEEDBACK 1. 2. 3. Hasil Tercapainya perencanaan unit produksi yang efektif Tercapainya tujuan sekolah dan tujuan unit produksi Tercapainya tujuan sekolah menengah kejuruan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai perencanaan unit produksi ini dilakukan di sekolah yang menerapkan kegiatan kewirausahaan dalam bentuk unit produksi. Tempat penelitian dilaksanakan di SMKN 18 Jakarta yang berada di JL. Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. SMKN 18 Jakarta dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa SMKN 18 Jakarta memiliki unit produksi. Adapun penelitian ini direncanakan mulai dari bulan Januari sampai Oktober 2016, dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Jenis Kegiatan 1. Observasi awal Bimbingan skripsi bab 1-3 Pengumpulan data Pelaksanaan penelitian Pengolahan data bimbingan bab 4-5 Uji referensi Munaqosah 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jan Feb Mar Waktu Apr Mei Jun Jul Agu Sep B. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah kevaliditasan data yang didapat dari faktafakta perencanaan unit produksi dalam bentuk soft copy dan hard copy. 43 44 Sedangkan subyek pada penelitian ini adalah sumber data yang secara langsung mengetahui keadaan situasi dan kondisi unit produksi yang dijalankan para stake holder, yaitu : 1. Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta sebanyak 1 orang. 2. Ketua unit produksi kewirausahaan SMKN 18 Jakarta sebanyak 1 orang. 3. Ketua unit usaha sebanyak 6 orang. 4. Guru Kewirausahaan sebanyak 1 orang. 5. Siswa-siswa yang terlibat dalam kegiatan unit produksi sebanyak 2 orang. C. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan penelitian deskriptif. Istilah “deskriptif” berasal dari istilah bahasa inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Dengan demikian penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.1 Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini dengan tujuan menggambarkan suatu proses perencanaan unit produksi di sekolah. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.2 Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.3. Ibid, hal. 253. 2 45 1. Observasi Di dalam pengertian psikologis, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.3 Menurut Marshal, yang dikutip Sugiyono menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Peneliti mengamati secara langsung kondisi objek sekolah untuk mendapatkan data yang diperlukan dan informasi mengenai perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta. Hal yang diamati diantaranya, seperti keadaan yang sedang berlangsung dalam unit produksi seperti promosi, penjualan, pembelian, pengadaan barang, penataan barang, interaksi dengan konsumen, serta proses pembuatan perencanaan unit produksi. 2. Wawancara Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.4 Esterbeg mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.5 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh, untuk mencari informasi dan data tentang perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta. 3 Ibid, hal. 199. Ibid., hal. 198. 5 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 260. 4 46 Wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan dengan informan. Adapun informan yang dijadikan sumber data oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta b. Kepala Unit Produksi c. Penanggung Jawab Masing-masing Unit Produksi d. Perwakilan siswa yang pernah terlibat dalam UPJ e. Guru Kewirausahaan Wawancara yang dilakukan di sekolah diperlukan untuk memperoleh data berupa informasi yang jelas tentang kejadian yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini, yang meliputi mengenai sejarah berdirinya lembaga pendidikan, latar belakang terlaksananya kegiatan unit produksi, tujuan unit produksi, kerja sama antar guru dan siswa serta para staff, proses pembuatan rencana usaha. 3. Studi Dokumen Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan studi dokumen, peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.6 Studi dokumen terkait perencanaan kegiatan unit produksi bisa didapatkan melalui dokumendokumen yang mendukung kegiatan unit produksi seperti data-data sumber daya manusia, SOP, daftar kinerja, data inventaris, MoU antara pihak sekolah dengan pihak eksternal, maupun laporan-laporan mengenai kegiatan unit produksi. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan 6 Suharsimi Arikunto, op.cit. hal. 201. 47 berdasarkan perkiraan.7 Dengan adanya studi dokumentasi maka akan mempermudah dalam mengolah data hasil penelitian karena data yang dihasilkan merupakan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di sekolah, serta kebenaran dan kevaliditasan data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu dibuat pedoman dokumentasi sebagai berikut: Tabel 3.2 Daftar Ceklist No. Dokumen Ada Tidak Ket Ada 1. Dokumen Profil Sekolah a. b. c. d. e. 2. Latar Belakang Sekolah Profil SMKN 18 Jakarta Visi Misi dan Tujuan Sekolah Struktur Organisasi Sarana dan prasarana Dokumen Unit Produksi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Latar Belakang UP Visi Misi dan Tujuan UP Struktur Organisasi UP SOP Tata Tertib MoU / Perjanjian Laporan Usaha Data Absen Legalitas/Perizinan Usaha E. Instrumen Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan 7 Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hal. 158 48 hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.8 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Perencanaan Unit Produksi di SMKN 18 Jakarta DIMENSI Tahapan SUB DIMENSI Penyusunan a. Gambaran Bidang Usaha Perencanaan Usaha Unit 1) Mendeskripsikan keadaan unit produksi Produksi 2) Memuat latar belakang unit produksi b. Sasaran Usaha yang dituju 1) Menentukan visi, misi, sasaran dan tujuan unit produksi 2) Mengidentifikasi langkah-langkah untuk mencapai sasaran c. Pembuatan Strategi untuk mencapai tujuan 1) Analisis SWOT 2) Membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. d. Aspek Pasar 1) Mengidentifikasi konsumen yang akan membeli produk 2) Memperkirakan jumlah konsumen 3) Mengidentifikasi adanya persaingan usaha 4) Menganalisis 4 P (Product, Price, Place, Promotion) e. Aspek Lokasi 1) Menentukan 8 Ibid, hal. 203. tempat berlangsungnya 49 kegiatan usaha 2) Mempertimbangkan keamanan dan akses untuk konsumen f. Aspek Produksi/Operasi 1) Menyiapkan keperluan untuk produksi seperti bahan baku, alat/mesin, 2) Menganalisis proses pemesanan, pengadaan, dan pendataan produk 3) Menentukan mitra kerja / distributor g. Aspek Legalitas 1) Mengidentifikasi kelayakan usaha 2) Melakukan kerja sama dengan pemerintah/ badan hukum yang terkait. h. Aspek Manajemen 1) Menentukan TIM Bisnis Unit Produksi 2) Membuat struktur organisasi usaha setiap unitnya 3) Menetapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan 4) Menentukan SOP dan TuPokSi unit produksi i. Aspek Keuangan 1) Memperkirakan modal yang dibutuhkan 2) Menentukan proses pembayaran 3) Membuat laporan pertanggung jawaban laporan keuangan 50 F. Teknik Analisis Data Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.9 Menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion 10 drawing/verification. 1. Data Reduction (Data Reduksi) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Dalam hal ini penulis melakukan observasi awal melalui kegiatan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang difokuskan pada perencanaan kegiatan unit produksi yang ada di SMKN 18 Jakarta. 2. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling 9 Sugiyono, op. cit. hal. 274. Ibid., hal. 276. 10 51 sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Setelah melakukan wawancara, penulis menguraikannya dalam bentuk uraian atas hasil jawaban yang diungkapkan nara sumber. Hasil wawancara kemudian disajikan dalam bentuk berita wawancara yang berisi data pertanyaan dan jawaban para nara sumber terkait perencanaan unit produksi di sekolah. 3. Conclusion Drawing/verification. Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti pengumpulan data yang kuat berikutnya. yang Tetapi mendukung apabila pada tahap kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Data yang sudah terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi diolah dan diambil kesimpulannya. Kesimpulan yang dibuat berdasarkan kecocokan antara hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang sudah diperoleh mengenai proses perencanaan unit produksi SMKN 18 Jakarta. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMKN 18 Jakarta 1. Profil dan Sejarah berdirinya SMKN 18 Jakarta Adapun sejarah SMKN 18 Jakarta adalah sebagai berikut:1 Semula bernama SMEA Negeri 9 Jakarta yang berlokasi di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Didirikan tanggal 1 Januari 1969 berdasarkan Surat Kepala DPE No. 063/DPE/IV/Sp/11 tanggal 12 Mei 1969. Kemudian pindah lokasi ke Komplek Bank Exim (sekarang Bank Mandiri)/ Perumahan Pondok Pinang, Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tahun 1970. Perubahan SMEA Negeri 9 menjadi SMK Negeri 18 pada tanggal 1 Maret 1997, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan No.036/O/1997. Kemudian gedung SMK 18 direhabilitasi total mulai bulan Agustus 2002 dan kegiatan belajar mengajar sementara menumpang di SMK Negeri 28 Jakarta Jl. Maritim No.28 Cilandak. Pada tanggal 6 Februari 2004 gedung SMK 18 Jakarta selesai direhabilitasi dan diresmikan secara terpusat di SMU Negeri 71 Duren Sawit, Jakarta beserta 29 gedung lainnya oleh Gubernur DKI Jakarta DR. (HC) H. Sutiyoso, SH. Adapun urutan Periodesasi Kepala SMK Negeri 18 Jakarta sebagai berikut: a. Drs. H. Muhammad Hasan tahun 1969 s.d 1976 b. Drs. Oscar Sianturi tahun 1976 s.d 1980 c. Drs. Soewardhono tahun 1980 s.d 1983 d. Drs. H. Soekamto TM tahun 1983 s.d 1988 e. Drs. H. Asrul Hamid tahun 1988 s.d 1994 f. P. Sibarani, BA tahun 1994 s.d 1997 g. Drs. Pua Bata tahun 1997 s.d 1999 h. Dra. Etty Swastiati tahun 1999 s.d 2003 1 Dokumen SMKN 18 Jakarta 52 53 i. Drs. Amron Afandi, MM tahun 2003 s.d 2007 j. Drs. H. Hasan Basri tahun 2007 s.d 2010 k. Dra. Idawati mulai 07-10-2010 s.d 08-05-2013 l. Drs. Supranjono, MM mulai 14-05-2013 s.d 24-03-2014 m. Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si mulai 25-05-2014 s.d sekarang 2. Data Umum Sekolah Tahun Ajaran 2015-20162 a. Data Sekolah 1) Nama Kepala Sekolah : Dra. Valentina P.D.M.Si 2) Nama Sekolah : SMK Negeri 18 Jakarta 3) Alamat Sekolah : Jl. Ciputat Raya Kompleks Bank Mandiri Pondok Pinang, Kby-lama Jakarta Selatan. 4) Telp/Fax : 75137 29 / 5) Website : http://smkn18.sch.id b. Data Wakil Kepala Sekolah 1) Wakil Manajemen Mutu : Drs. H. Ahmad 2) Wakil Kurikulum : Dra. Hj. Martutik, M.M 3) Wakil Kesiswaan : Dra. Dede Urianti, M.Pd 4) Wakil Humas/Hubin : Dra. Hj. Khadariyah 5) Wakil Sarpras : Drs. Zaenudin Idris, MA c. Data Tugas Khusus dan Ketua Program 1) Kasubag TU : Hasdiana Banjaransyah 2) Kaprog Akuntansi : Hotmida Sinaga, S.Pd 3) Kaprog Adm. Perkantoran : Siti Mathoyah, S.Pd 4) Kaprog Pemasaran : Hartati Istiqomah, S.Pd 5) Koordinator Mapel : Seniwati, S.Pd Adaptif- Normatif 2 Dokumen SMKN 18 Jakarta 54 6) Kepala Unit Produksi : Dra. Hj. Sri Cony Astuti 7) Pembina Siswa : Drs. Amin 8) Koordinator BK : Dra. Hj. Maulis Taroh, MM 9) Koordinator BKK : Dra. Maria TH. AMI A., MM d. Data Guru, Siswa dan Tata Usaha 1) Jumlah Guru PNS : 33 Orang 2) Jumlah Guru Tidak Tetap : 9 Orang 3) Jumlah Staf TU (PNS) : 3 Orang 4) Jumlah Staf TU (Tidak Tetap) : 17 Orang 5) Jumlah Siswa : 612 Orang e. SMK Negeri 18 Jakarta mempunyai 3 program keahlian. Program keahlian tersebut adalah : a) Program Keahlian Akuntansi b) Program Keahlian Administrasi Perkantoran c) Program Keahlian Pemasaran 3. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 18 Jakarta3 Visi : Terwujudnya SMKN 18 Menjadi Sekolah Unggul Dalam Prestasi, Berakhlak Mulia, Terampil, Mandiri dan Berwawasan Lingkungan Misi: a. Menumbuhkan Penghayatan Terhadap Ajaran Agama b. Menyelenggarakan Pelajaran yang Berbasis IT c. Meningkatkan Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Pendidikan d. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan e. Melestarikan Karakter Budaya Bangsa Dan Menanamkan Jiwa Kewirausahaan 3 Dokumen SMKN 18 Jakarta 55 f. Meningkatkan Penghijauan Dan Kelestarian Sekolah Dan Lingkungan. Tujuan: Menghasilkan Lulusan yang Kompetitif dan Berbudaya Dalam visi di atas telah disebutkan bahwa SMKN 18 Jakarta ingin memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi dan mandiri serta berwawasan lingkungan dan salah satu misinya dalam poin ke 5 yaitu menanamkan jiwa kewirausahaan. Hal ini tentunya mendukung dibentuknya laboratorium kewirausahaan atau unit produksi yang menjadi salah satu program utama untuk mensukseskan visi dan misi tersebut. 4. Fasilitas Belajar dan Penunjang SMK Negeri 18 Jakarta4 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Ruang Teori (18 Ruang Kelas) Lab. Akuntansi Lab. Administrasi Perkantoran Lab. Pemasaran Lab. KKPI (Komputer) Unit Produksi (Lab. Kewirausahaan) Perpustakaan Multimedia Lapangan Olahraga (Futsal, Volley, Basket, Bulu tangkis) Musholla (2 lantai) Majalah Dinding (Mading) Kantin Hot-spot (wi-fi) B. Gambaran Umum Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta 1. Latar Belakang Unit Produksi a. Pada awal tahun 1990 unit produksi bernama toko sekolah yang diketuai oleh Dra. Hj.Maulistaroh unit usaha terdiri dari: 1) Toko Sekolah, menjual alat tulis untuk keperluan siswa 2) Menjual barang konsumsi untuk guru dan karyawan. 3) Simpan pinjam untuk guru dan karyawan b. Tahun 1993 S/d 211, Unit produksi SMK N 18, Ketua Gusnizar Spd Unit Usaha: 4 Dokumen SMKN 18 Jakarta 56 1) Toko sekolah 2) Barang konsumsi untuk guru dan karyawan 3) Simpan pinjam untuk guru dan karyawan. c. Tahun 2011 s/d 2012, Ketua UP Dra. Hj Darlinda Unit Usaha: 1) Toko Sekolah 2) Barang Konsumsi untuk guru dan karyawan 3) Simpan Pinjam 4) BMT d. Tahun 2013 s/d 2014 Ketua UP/Lab Kewirausahaan Dra. Hj. Sri Coni Astuty 1) Dallas Mart. Dallas mart atau delapan belas mart merupakan unit usaha yang menyediakan berbagai produk seperti di supermarket pada umumnya. Produk yang di jual diantaranya; minuman, makanan, snack, obat-obatan, alat tulis, seragam sekolah dan peralatan sekolah seperti dasi dan topi sekolah. 2) Bank Mini Delapan Belas. Bank mini merupakan sarana praktik bagi siswa jurusan akuntansi. Bank mini dibuat seperti bank-bank pada umumnya yang melayani jasa keuangan, namun pada bank mini delapan belas ini hanya menyediakan jasa untuk tabungan saja. 3) Dallas Office. Dallas Office atau kantor dallas merupakan sarana praktik bagi siswa jurusan administrasi perkantoran. Di dalam dallas office siswa melakukan praktik seperti melakukan administrasi yang ada di kantor pada umumnya, memfotokopi dokumen, dan lain-lain. 4) Dallas Honesty. Dallas honesty atau dallas kejujuran merupakan sebuah kantin yang disediakan dengan konsep kejujuran sebagai pembayaran utama dalam membeli makanan dan minuman. Siswa diminta untuk menaruh sendiri uang yang digunakan untuk membayar makanan atau minuman yang sudah diambil. 57 5) Travel Online. Travel Online adalah sebuah usaha yang menyediakan jasa pembayaran rekening listrik, telepon, penjualan pulsa, dan pemesanan tiket kereta api, pesawat, dan pemesanan tiket wisata. 6) KANSSAS. Kantin Sekolah Sehat Delapan Belas adalah sebuah usaha penyediaan makanan dan minuman sehat untuk siswa dan semua warga sekolah yang keunggulannya menggunakan bahanbahan makanan dan minuman yang bebas pewarna dan pengawet (MSG). 2. Visi, Misi, dan Sasaran Mutu Unit Produksi5 Visi: Terwujudnya Siswa SMKN 18 Jakarta Yang Terampil dan Unggul Dalam Berwirausaha, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan. Misi: a. Menumbuhkan penghayatan pada ajaran agama b. Menyelenggarakan pelatihan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan c. Meningkatkan kualitas pelayanan d. Melestarikan karakter budaya bangsa dan menanamkan jiwa kewirausahaan e. Meningkatkan penghijauan dan kelestarian sekolah dan lingkungan Sasaran Mutu UP/Lab. Kewirausahaan: a. Keterlibatan seluruh siswa melakukan praktik di Lab Kewirausahaan mencapai 100% b. Ketercapaian nilai hasil usaha dari seluruh unit usaha minimal Rp 5.000.000 setiap bulan.6 5 Dokumen Unit Produksi SMKN 18 Jakarta Dokumen Unit Produksi SMKN 18 Jakarta 6 58 Berdasarkan visi, misi, dan sasaran unit produksi SMKN 18 Jakarta dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan unit produksi selaras dengan visi, misi SMKN 18 Jakarta yang diantaranya menjadi sekolah yang terampil, mandiri, dan berwawasan lingkungan. Dengan adanya unit produksi, sekolah telah melakasanakan bagian dari visi dan misi sekolah dengan secara mandiri mengelola usaha, dan membentuk guru serta siswanya untuk mempunyai keterampilan dalam berwirausaha. C. Deskripsi dan Analisa Data 1. Unit Produksi Unit produksi merupakan hal yang penting untuk ada di sekolah. Dengan adanya unit produksi maka secara tidak langsung sekolah telah menyediakan sarana untuk peserta didik agar bisa mengembangkan jiwa kewirausahaannya. Menurut ketua unit usaha Travel Online bahwa : Unit produksi ini adalah hal yang bagus, berangkat dari awalnya kita harus membekali anak itu (siswa) dengan kemampuan yg sesuai dengan bisnis manajemen, maka dibuatlah unit-unit usaha di sini.Dasarnya adalah ingin memberdayakan siswa itu untuk nantinya bisa berwirausaha, kenapa seperti itu karena kita tidak tahu siswa itu keluar seperti apa, tapi kita sebagai sekolah bisnis manajemen punya kewajiban menyiapkan dia itu apa yang bisa kita perbuat di sini, kita perkenalkanlah di sini sehingga nanti mereka sudah punya pengalaman untuk bisa dikembangkan sendiri menurut pemikiran mereka.7 Adapun unit produksi memang difokuskan untuk siswa agar mampu mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang nantinya diharapkan dapat berguna untuk memasuki dunia kerja. Menurut Ketua Unit Produksi SMKN 18 Jakarta mengungkapkan bahwa unit produksi adalah sebuah wadah atau tempat untuk kegiatan praktik kegiatan kewirausahaan dalam lingkup bisnis manajemen.8 7 8 Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016. Hasil Wawancara dengan Ibu. Dra. Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016. 59 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit produksi adalah sebuah sarana bagi siswa untuk belajar berwirausaha dengan langsung mempraktikannya di sekolah. Siswa diajarkan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing atau sesuai dengan jurusannnya. Untuk siswa jurusan akuntansi dikhususkan untuk mempraktikan cara kerja usaha perbankan, siswa jurusan administrasi perkantoran mempraktikan usaha jasa fotokopi, jasa print. Sedangkan siswa jurusan pemasaran mempraktikan usaha mini market. Selain sebagai sarana pembelajaran, unit produksi juga dapat menambah pendapatan atau pemasukan dana sekolah. 2. Struktur Organisasi Unit Produksi Adapun struktur yang membentuk unit produksi adalah pimpinan sekolah dengan tim bisnis unit produksi. Dalam hal ini termasuk kepala sekolah, ketua unit produksi, dan ketua unit-unit usaha dibantu staff sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi merupakan penanggung jawab utama unit produksi, di bawah kepala sekolah ada ketua unit produksi yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang ada di dalam unit produksi termasuk pengambilan keputusan. Di bawah ketua unit produksi ada ketua unit-unit usaha, kemudian dibawahnya ada staff yang membantu ketua unit dalam mengelola administrasi unit produksi. Unit produksi SMKN 18 Jakarta sudah memiliki 6 unit usaha yang cukup berkembang yaitu mini market dallas, bank mini dallas, kantor dallas, travel online, kantin kejujuran, dan kantin sekolah sehat, saat ini sedang merintis satu usaha yang baru yaitu dallas course. Adapun struktur organisasi unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: 60 Gambar 4.1 Kepala Sekolah Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si Unit Produksi Ketua : Dra. Hj. Sri Coni Astuty Sekretaris : Lissa Oktavia. S.Kom Dallas Mart Bank Mini Koordinator : Erwin Victor P, S.Kom Koordinator Anggota : Dian Indrayani. S.Pd Anggota : Tiswati : Suwarno. SE. MM Hotmida Sinaga, S.Pd Travel Online Sentot Ario N, S.Kom Dallas Office Siti Mathoyah, S. Pd Kantin Kejujuran Kantin Sekolah Dra. Anna Atyana Koordinator : Nurchayati, S.Pd Anggota : Witnasari 3. Tujuan Unit Produksi Unit produksi sebagai salah satu kegiatan kewirausahaan di sekolah diharapkan dapat mencapai tujuannya yaitu untuk pengembangan sekolah dan peningkatan keterampilan siswa. Menurut kepala sekolah SMKN 18 Jakarta tujuan diadakannya unit produksi adalah untuk sebagai sarana praktik siswa dalam berwirausaha.9 Siswa menjadi tujuan utama dengan adanya unit produksi di sekolah. Tujuan lain menurut Ketua Unit Produksi, bahwa : 9 Hasil Wawancara dengan Ibu Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016. 61 Tujuan adanya unit produksi ini adalah untuk melatih siswa melakukan praktik usaha sebelum memasuki dunia usaha, meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk, serta melayani konsumen. Selain untuk siswa tujuan diadakannya unit produksi ini adalah guru mampu melakukan kegiatan kewirausahaan, menerapkan usaha sesuai dengan program SMKN 18 sebagai sekolah bisnis manajemen. Tujuan terakhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, siswa, dan karyawan.10 Sesuai dengan salah satu tujuan unit produksi untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan siswa, maka untuk mendukungnya siswa tidak hanya diajarkan kewirausahaan secara teori di dalam kelas tapi juga praktik sesuai dengan kondisi nyata dilingkungan industri. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas praktiknya, guru mengevaluasinya dengan memberikan penilaian praktik. Sesuai dengan pendapat salah satu guru kewirausahaan. Menurut Guru Kewirausahaan, bahwa: Ya, tentunya dinilai sebagai nilai praktik. Yang menilai adalah guru yang bertugas di dalam unit usaha tersebut atau koordinator masingmasing unit usaha. Siswa dinilai saat melaksanakan praktik unit usaha diantaranya, membuat laporan keuangan, melayani konsumen, bernegosiasi dengan konsumen. Hasil penilaian akan diserahkan kepada wali kelas masing-masing atau kepala program.11 Dengan adanya nilai praktik, kemampuan siswa dapat dilihat apakah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Jika lebih banyak siswa yang mendapat nilai kurang maksimal maka guru akan mengevaluasinya dan memberikan arahan untuk siswa. Saat masih berada di kelas X pembelajaran lebih banyak membahas mengenai karakteristik wirausahawan, kelas XII membahas mengenai proses memasarkan produk, kelas XII siswa mulai belajar membuat perencanaan usaha. Nilai praktik yang diberikan, juga akan menambah sikap disiplin dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas praktiknya. Siswa akan merasa bahwa 10 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016. Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016 11 62 apa yang dikerjakan tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan usaha tetapi juga untuk bahan pembelajaran siswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan adanya unit produksi merupakan bagian dari rencana sekolah untuk dapat membantu siswa mengembangkan keterampilannya khususnya di bidang usaha. Meskipun sekolah merupakan sebuah lembaga sosial yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan namun tidak menutup kemungkinan bahwa adanya unit produksi juga diharapkan dapat memberikan kesejahteraan untuk guru maupun karyawan, serta untuk dapat membantu sekolah dalam hal penambahan dana untuk pengembangan program sekolah yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah. 4. Aspek-aspek Perencanaan Usaha Unit Produksi Berdasarkan wawancara dengan responden yang dilengkapi dengan hasil observasi dan studi dokumen maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Unit produksi di SMK Negeri 18 Jakarta direncanakan sebagai tempat praktik kewirausahaan siswa, dan juga dimanfaatkan untuk menambah pemasukan dana sekolah, karena itu perencanaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta menyesuaikan perencanaannya seperti perencanaan usaha pada umumnya. Dalam sebuah perencanaan usaha hal yang pertama harus dilakukan adalah membuat visi, misi, atau tujuan apa yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan dalam perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta yang terlebih dahulu menetapkan visi, misi, dan tujuan atau sasaran unit produksi yang selaras dengan karakteristik sekolah. Di mana SMKN 18 Jakarta merupakan sekolah kejuruan yang berorientasi ke dunia kerja. Proses perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta berpedoman pada penyusunan perencanaan usaha, seperti di bawah ini: 63 a. Gambaran dan Sasaran Usaha yang Dituju Terbentuknya unit produksi pada awalnya merupakan lanjutin dari adanya himbauan pemerintah untuk sekolah-sekolah terutama sekolah menengah kejuruan untuk mendirikan sarana praktik kewirausahaan untuk siswanya. Berdasarkan arahan tersebut sekolah kemudian mengadakan proses diskusi antara pihak kepala sekolah bersama-sama wakil-wakil kepala sekolah, guru dan juga staff untuk mendirikan sebuah unit usaha. Dalam mendirikan unit usaha sekolah mempertimbangkan modal, sumber daya manusia, sarana, bidang keahlian sekolah dalam menetapkan unit-unit usaha yang akan dijalankan. Khusus untuk modal, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa pada awal pembentukannya kami mendapat dana dari kementerian sebesar Rp. 100 juta serta tambahan berasal dari para guru yang kemudian direncanakan untuk digunakan membeli mobil operasional, mesin, dan barang-barang inventaris lainnya.12 Selanjutnya dalam proses perencanaan unit produksi sekolah menentukan visi, misi, dan sasaran unit produksi. Visi dan misi merupakan harapan dan langkah-langkah yang ingin dicapai oleh unit produksi. Visi dan misi tersebut disesuaikan dengan tujuan dari unit produksi yaitu sebagai sarana praktik kewirausahaan dan untuk membantu pendanaan sekolah. Setelah itu ditetapkan sasaran unit produksi yaitu tercapainya 100% keterlibatan siswa dalam pelaksanaan unit produksi, dan ketercapaian dari hasil usaha seluruh unit mencapai 5juta perbulan.13 Hal ini juga dikuatkan dengan beberapa pendapat yang mengemukakan sasaran usaha unit produksi sebagai berikut : Menurut Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta bahwa, sasaran utama nya adalah siswa sebagai pelaksana dan konsumen utama. Jadi siswa 12 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016. Dokumen Sasaran Mutu Unit Produksi SMKN 18 Jakarta. 13 64 dapat belajar dan juga dapat membantu sekolah mengembangkan sekolah melalui pemasukan yang didapat dari unit produksi.14 Menurut Ketua Unit Produksi menambahkan bahwa : Sasaran utama dari adanya usaha unit produksi ini adalah siswa mampu berwirausaha sehingga dapat menghasilkan keuntungan untuk diri sendiri maupun untuk sekolah, baik keuntungan materi atau non materi. Kalo di sini masing-masing unit usaha mempunyai program juga jadi hanya membuat anggaran yang kita butuhkan nanti dari setiap unit sekian persen dari keuntungannya diserahkan ke UP itulah yg nanti dikelola kepala unit produksi untuk kegiatan praktik siswa, membantu kelancara praktik siswa, dan kesejahteraan guru. Saya punya target minimal income Rp. 5.000.000 untuk semua unit usaha yang ada tiap bulannya.15 Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam penggambaran unit produksi berisi latar belakang terbentuknya unit produksi kemudian penetapan visi, misi dan sasaran unit produksi. Siswa sebagai pelaksana utama unit produksi telah dipersiapkan untuk dapat berwirausaha dengan secara langsung mempraktikannya pada unit produksi. Pada pelaksanaannya dapat diketahui terdapat kekurangan, karena sasaran 100% pelibatan siswa dalam unit produksi tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan pada praktiknya siswa hanya sebagai pelaksana tidak dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi. Meskipun tidak dilibatkan dalam proses awal perencanaan siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh, profesional dan bertanggung jawa karena unit produksi merupakan sarana praktik kerja sesungguhnya yang berhubungan dengan perputaran dana dan pelaporan usaha. b. Pembuatan Strategi untuk Mencapai Tujuan Dalam pembuatan strategi dengan melakukan analisis SWOT, unit produksi SMKN 18 Jakarta terlebih dahulu dilakukan pada setiap unit usaha. Masing-masing unit usaha sudah memahami dan mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, kesempatan, dan ancaman 14 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016. Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016. 15 65 yang dimiliki setiap unit usahanya. Seperti beberapa pendapat ketua unit usaha unit produksi berikut ini: Menurut Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran: Pada dasanya sama ya, melayani kebutuhan siswa untuk memperbanyak data atau fotocopy. Hanya yang membedakan kalau diluar siswa tidak bisa belajar, kalau di sini mereka bisa belajar karena yang menjadi petugas adalah siswa sendiri. Kalau foto copy di luar sekolah kan ada unsur profit oriented, beda dengan di sini karena ada unsur pendidikannya tanpa menutupi ada unsur profit tapi itu bukan tujuan yang utama kami.16 Menurut Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas: Dari sisi sumber daya manusianya kalau kita kan ga membayar gaji pengelolanya seperti gaji untuk karyawannya, karena yang bekerja itu guru dan siswa, terus modal kita lebih kecil, dan dari sisi konsumen pesaing kita lebih variatif beda dengan kita yang rata-rata adalah siswa.17 Dengan demikian, masing-masing unit usaha sudah mengenali baik kelebihan, kelemahan, kesempatan, maupun ancaman yang akan memengaruhi unit usahanya. Untuk dapat memanfaatkan kelebihan yang ada, dan meminimalisir kekurangan unit-unit usahanya perlu merencanakan program-program kerja dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Terdapat beberapa pendapat yang mengemukakan mengenai strategi atau rencana jangka panjang, menengah, dan panjang diantaranya sebagai berikut : Menurut Ketua Unit Produksi bahwa: Secara garis besar rencana-rencana itu ada di dalam dokumen unit produksi. Namun secara pribadi menurut saya rencana jangka pendek adalah mempersiapkan siswa untuk melaksanakan praktik usaha. Rencana jangka panjang siswa dapat berwirausaha melaui kegiatan praktik usaha dan untuk memasuki dunia kerja.18 16 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah, S.Pd , pada tanggal 29-08-2016. Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016. 18 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016. 17 66 Adapun Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas menambahkan bahwa: Strategi secara khusus sih engga ada ya, karena tujuan kita memenuhi kebutuhan siswa, jadi kita lebih fokus pada ketersediaan barang saja dan kedepannya kita ingin lebih banyak varian produknya seperti menyediakan kertas dan sebagainya.19 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit produksi SMKN 18 Jakarta belum memiliki perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Seperti dijelaskan oleh Ketua Unit Produksi untuk rencana jangka pendek itu lebih difokuskan untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan dalam pelaksanaan unit produksi. Persiapan tersebut berupa pembekalan siswa mengenai kegiatan unit produksi yang harus dipraktekannya. Sedangkan jangka menengahnya adalah segala kebutuhan siswa dapat terpenuhi seperti keperluan untuk belajar, atau keperluan untuk menunjang kegiatannya di sekolah. Rencana jangka panjang dari adanya unit produksi adalah untuk menghasilkan para lulusan yang nantinya dapat menjadi manusia yang memiliki kecerdesan, berakhlak, dan memiliki keterampilan dalam berwirausaha. Perencanaan tersebut masih berbentuk wacana atau belum dibuat dalam bentuk laporan. Seperti pembuatan strategi khususnya perencanaan jangka pendek dan jangka panjang sekolah lebih mengkhususkan ketercapaian kemampuan siswa dalam berwirausaha.Meskipun unit produksi SMKN 18 Jakarta belum mempunyai rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, unit produksi tetap menetapkan strategi dengan merencanakan program kerja, sasaran mutu dan standar kinerja untuk pelaksanaan unit produksi agar tetap dapat mencapai tujuan unit produksi. Sesuai dengan tujuan yang diinginkan untuk menghasilkan peserta didik yang berprestasi dalam hal ilmu pengetahuan secara teori tetapi juga praktik. Untuk itu siswa tetap dalam pengawasan guru dan dinilai oleh guru sebagai nilai 19 Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016. 67 praktik. Seperti yang termuat dalam dokumen daftar nilai siswa yang terdiri dari nama, bulan, kelas, jurusan, dan nilai siswa.20 c. Aspek Pasar Dalam dunia usaha pasti akan berhubungan dengan keadaan pasar. Pasar merupakan salah satu hal yang paling penting dalam membuat sebuah perencanaan usaha. Tanpa menganalisis pasar, usaha tidak dapat dijalankan dengan baik atau tidak bisa berkembang. Terdapat beberapa penjelasan mengenai pasar dalam unit produksi di SMKN 18 Jakarta diantaranya sebagai berikut: Menurut Ketua Unit Produksi mengungkapkan bahwa untuk analisis pasar kita hanya melihat pasar kita yang ada di sekitar sekolah yaitu pemenuhan kebutuhan siswa, guru, termasuk orang tua murid, sedangkan untuk melihat keadaan pasar di luar sekolah sampai saat ini masih belum.21 Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas menambahkan bahwa: Yang namanya pasar pasti dinamis ya, nah pasar kita kan lingkupnya di sekolah ini jadi paling masalahnya soal selera siswa. Selera siswa jugakan berbeda-beda, siswa kadang-kadang suka produk tertentu misalnya hari ini teh pucuk, besok fresh tea jadi kita menyiapkan produk-produk yang memang sering diminati siswasiswa.22 Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran juga menambahkan, mungkin karena di sini sudah ada pasarnya artinya sudah ada konsumennya jadi kita tidak terlalu memikirkan apa yang ada di luar sekolah karena tujuan kita di sini sebagai pembelajaran jadi kalau untuk bisnis rasanya belum, waktu kita tidak cukup.23 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat memahami bahwa dalam menganalisis pasar unit produksi, yang dipertimbangkan adalah 20 Dokumen Daftar Nilai Praktik Siswa. Hasil wawancara dengan Ibu Dra. Hj Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016. 22 Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P. S.Kom, pada tanggal 29-08-2016. 23 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016. 21 68 keadaan di lingkungan sekolah tersebut. Untuk unit produksi sekolah, menganalisis pasar berarti melihat perkembangan keadaan siswa, guru, atau karyawan selama berada di dalam lingkungan sekolah. Menganalisis pasar dalam lingkungan sekolah salah satunya dilihat dari siswa sebagai konsumen tetap unit produksi. Perkembangan siswa dilihat dengan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan seorang siswa atau warga sekolah saat berada di dalam lingkungan sekolah. Selain menganalisis konsumen aspek pasar, juga berkaitan dengan strategi pemasaran yaitu 4P yang dipakai oleh pengelola unit produksi. 1) Produk/Jasa : Produk / Jasa yang ada di unit produksi SMKN 18 Jakarta merupakan produk yang sudah jadi. Di mana sekolah hanya menjual produk makanan/minuman yang siap saji sehingga tidak memerlukan proses memasak. Sedangkan jasa yang di tawarkan berupa pelayanan seperti memberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan kantor, menyimpan uang dalam bentuk tabungan, membayar rekening listrik dan telepon, serta memberikan pelayanan untuk memudahkan konsumen terutama siswa untuk mendapatkan kebutuhannya selama di sekolah.24 2) Harga (Price) Harga untuk sebuah produk yang ditawarkan di setiap unit usaha berbeda-beda. Dalam menentukan harga, ditetapkan oleh pengelola atau koordinator unit usaha. penentuan harga biasanya mempertimbangkan beberapa aspek. Aspek tersebut diantaranya harga beli, dan biaya operasional. Kemudian untuk mendapatkan laba, penentuan harga juga disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan warga sekolah lainnya. Seperti pendapat salah satu ketua unit KANSSAS yaitu untuk harganya pokoknya kita tandain yang bisa dijangkau oleh anak-anak maksimal Rp.6.000 minimal RP. 2000. Setiap harinya kita rekap kemudian setiap bulannya kita akan setorkan kepada UP.25 Harga yang ditawarkan unit usaha berbeda 24 Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Marliana Herlina, S.Pd, pada tanggal 30-08-2016. 25 69 dengan harga yang ditawarkan oleh usaha sejenis yang ada diluar sekolah. Harga sebuah produk / jasa unit produksi jauh lebih murah dikarenakan harga tersebut tidak terkena pajak, tidak menyewa tempat, serta keuntungan yang diharapkan juga tidak terlalu besar seperti usaha lainnya. Selain itu, unit produksi sekolah pada dasarnya bukan untuk mendapatkan keuntungan yang besar karena tujuannya adalah sebagai sarana pembelajaran siswa. Penentuan harga ini dilakukan oleh ketua unit usaha kemudian dikoordinasikan dengan ketua unit produksi. Untuk bisa mengakumulasikannya, unit produksi memberikan target minimal pendapatan 5 juta/bulan. 3) Tempat (Place) Dalam merencanakan tempat, unit produksi SMKN 18 Jakarta menyesuaikan ruangan yang tersedia. Tempat untuk meletakkan produk atau untuk memberikan pelayanan jasa dibuat seperti tempat usaha yang sesungguhnya. Seperti Mini Market dallas, tempat untuk meletakkan produk menggunakan rak seperti di supermarket, unit usaha Bank Mini menggunakan meja yang tinggi yang digunakan untuk transaksi keuangan. Kantor Dallas mempunyai tempat layaknya sebuah ruangan kantor yang tersedia meja, kursi, komputer, mesin fotocopy dan printer. KANSSAS dan Kantin kejujuran mempunyai tempat yang lebih luas sehingga nyaman untuk menikmati waktu istirahat yang dimiliki siswa.26 4) Promosi (Promotion) Dalam melakukan promosi terdapat beberapa pendapat ketua unit usaha dalam strategi mempromosikan produknya, yaitu: 26 Hasil Observasi pada tanggal 30-08-2016. 70 Menurut Ketua Unit Kantin Kejujurankalau strategi agar dagangan kita habis terjual pada saat jam istirahat, biasanya kita melakukan direct selling (menjualnya langsung kepada konsumen) dengan berkeliling di lingkungan sekolah.27 Adapun menurut Ketua Unit Dallas Office, biasanya kita adakan promo jika fotocopynya banyak harganya akan diturunkan / diskon.28 Ini dilakukan agar konsumen atau warga sekolah lainnya tetap menggunakan produk/jasa unit produksi dan tidak beralih kepada para pesaing yang ada di luar sekolah. Sehingga unit produksi dapat tetap bertahan dan terus berkembang. Dengan demikian setiap unit usaha mempunyai caranya sendiri dalam mempromosikan produknya masing-masing. Promosi yang dilakukan di unit produksi SMKN 18 Jakarta menggunakan brosur, banner, informasi dari mulut ke mulut, dan potongan harga. Ini direncanakan oleh ketua unit usaha dengan bantuan siswa sebagai pelaksana. d. Aspek Lokasi Lokasi unit produksi sekolah berada di dalam lingkungan gedung sekolah. Untuk penentuan lokasi, sekolah mempersiapkan sebuah bangunan khusus untuk dijadikan tempat kegiatan unit produksi yang dinamakan sebagai laboratorium kewirausahaan. Laboratorium kewirausahaan ini terlihat saat memasuki gerbang SMK Negeri 18 Jakarta. Tepat setelah melewati gerbang sekolah, berjalan ke arah sebelah kanan akan terdapat bangunan yang cukup besar yaitu laboratorium kewirausahaan yang di dalamnya tedapat ruangan-ruangan yang digunakan untuk operasional unit usaha Mini Market Dallas, Bank Mini Dallas, Kantor Dallas. Sedangkan kantin kejujuran dan kantin sekolah sehat berada di sebelah kiri dari gerbang sekolah. Selama observasi 27 Hasil wawancara dengan Ibu Nurchayati, S.Pd pada tanggal 21-09-2016. Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016. 28 71 yang dilakukan penulis, lingkungan di sekitar lokasi unit produksi terlihat bersih, nyaman, dan cukup luas.29 Dalam perencanaan sebuah lokasi, sekolah hanya melakukan pengembangan saja, seperti kantin kejujuran yang semula berada di dalam unit produksi dipindahkan menjadi di area kantin. Untuk semua perencanaan yang dilakukan hanya berkaitan dengan pemeliharaan, dan perawatan area unit produksi. e. Aspek Produksi/Operasi Proses produksi unit produksi sekolah bukan membuat barang mentah menjadi barang jadi yang siap dijual. Produksi dilakukan dalam bentuk penyiapan atau pengelolaan barang dari mulai pemesanan, pengadaan, penerimaan, dan peletakan barang. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa tim bisnis unit produksi ini sebagai berikut: Menurut Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran bahwa untuk proses produksinya kita berupa pelayanan kepada pelanggan/konsumen. Kami menyediakan sarana yang mempermudah mereka dalam pekerjaan kantor.30 Hal ini terlihat saat siswa yang bertugas di Dallas Office, dengan ramah membantu guru untuk memperbanyak data untuk keperluan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, ketua unit usaha sudah mempersiapkan semua bahan atau alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan siswa.31 Sekolah tidak hanya berupa pengadaan produk tetapi juga layanan jasa. Layanan jasa foto kopi adalah memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin memperbanyak data. Selain memberikan kemudahan, jasa yang diberikan juga berupa pelayanan ramah kepada konsumen. Begitu juga dengan unit usaha mini market dallas. 29 Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016. Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016. 31 Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016. 30 72 Menurut Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas bahwa : Proses produksi kita hanya order, biasanya kita ada batas minimum misanya kalau stok kurang dari 10 karton kita harus sudah order. Kemudian kita melakukan pengadaan dengan pemesanan terlebih dulu biasanya yang memesan saya, bu witna, dan bu dian. Lalu siswa bertugas mendisplay, dan melayani transaksi.32 Dari beberapa pendapat ketua unit usaha, termasuk ketua unit produksi dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi bukan pada penciptaan sebuah produk tetapi lebih kepada produksi untuk pengadaan produk, dan pelayanan. Ini bisa dilihat dari jenis SMKN 18 Jakarta yang berdasarkan bidang keahliannya yaitu bisnis dan manajemen, berbeda dengan SMK pariwisata jurusan tata busana yang menciptakan produk busana, atau tata boga yang menghasilkan produk makanan olahan. Untuk itu, SMKN 18 dalam merencanakan proses produksi berkaitan tentang proses pengadaan, mulai dari pemesanan sampai mendata barang yang datang, dan kemudian memajangnya sampai memberikan jasa berupa pelayanan-pelayanan kepada konsumennya. Dalam proses pengadaan barang akan berhubungan dengan pihak eksternal sekolah atau suplier. Pengadaan barang biasanya dilakukan dengan melakukan pemesanan kepada suplier kemudian suplier akan mengirim barang pesanan tersebut. Masing-masing unit usaha memiliki kerja sama dengan suplier yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Mini Market Dallas mempunyai kerja sama dengan beberapa suplier makanan, minuman, dan alat tulis kantor. Bank Mini Dallas bekerja sama dengan suplier percetakan buku tabungan, dan alat tulis kantor. Kantor Dallas bekerja sama dengan suplier penyedia kebutuhan alat tulis kantor dan beberapa suplier penyedia sparepart untuk mesin fotocopy. KANSSAS bekerja sama dengan para penyewa kantin yaitu pedagang makanan, sedangkan kantin kejujuran bekerja sama dengan 32 Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016. 73 pedagang atau orang tua siswa untuk memproduksi makanan ringan seperti gorengan dan lontong. f. Aspek Legalitas Dalam hal kelayakan usaha, unit produksi SMKN 18 Jakarta belum sampai pada tahap ini. Sekolah masih berpedoman pada tugas utamanya yaitu menyediakan sarana untuk belajar siswa. Ini sesuai dengan beberapa pendapat yang disampaikan ketua unit usaha SMKN 18 diantaranya: Menurut Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta bahwa, untuk legalitas belum, ini bukan usaha besar karena baru berbentuk laboratorium kewirausahaan atau dikenal sebagai unit produksi, jadi belum punya badan hukum.33 Ketua Unit Usaha KANSSAS menambahkan belum, karena masih dibawah naungan sekolah ya, kita tidak berdiri sendiri.34 Adapun menurut Ketua Unit Usaha Travel Online mengungkapkan bahwa untuk legalitas kita nomor duakan, karena untuk anak belajar saja, sampai usaha kita benar-benar menguntungkan dan sampai usaha kita harus menyentuh badan hukum baru akan kita usahakan.35 Dari beberapa wawancara yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa sekolah belum mempunyai legalitas usaha untuk semua unit-unit usahanya. Sekolah masih terfokus pada proses pembelajaran, dan hanya mengambil keuntungan untuk kesejahteraan siswa, guru, dan untuk pengembangan sekolah. Mengingat pengelola unit produksi rata-rata adalah seorang guru, maka untuk mengelola unit-unit usaha yang ada secara profesional akan sulit dilakukan. Guru harus melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar sehingga untuk mengembangkan unit produksi sampai pada tahap memiliki izin kelayakan usaha masih membutuhkan waktu dan proses yang panjang. 33 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016. Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Marliana Herlina, S.Pd, pada tanggal 30-08-2016. 35 Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016. 34 74 Aspek legalitas unit produksi SMKN 18 Jakarta berada di lingkungan sekolah. Sehingga semua usaha unit produksi menjadi tanggung jawab sekolah, di mana sekolah berada di bawah tanggung jawab dinas pendidikan. Semua usaha yang dilakukan sudah dilakukan sesuai dengan standart yang dilakukan usaha pada umumnya. Dalam pelaksanaannya berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP), dan sudah melalui rapat atau persetujuan oleh Kepala Sekolah dan para bawahannya. g. Aspek Manajemen Aspek manajemen dalam unit produksi sepenuhnya berada pada tim bisnis unit produksi. Semua kegiatan baik perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengevaluasian yang ada di dalam unit produksi semuanya berada dibawah tanggung jawab sekolah dan ketua unit produksi serta pengelolanya. Untuk semua pengelolaannya seperti sumber daya manusia, jadwal, waktu pelaksanaan usaha, keuangan/anggaran diatur oleh ketua unit usaha untuk kemudian di laporkan kepada ketua unit produksi lalu disampaikan kepada kepala sekolah. Ini bisa dilihat dari struktur organisasi beserta dengan TuPoksi unit produksi SMKN 18 Jakarta.36 Hal ini juga terlihat dalam setiap ruang unit usaha, di mana semua jadwal piket, SOP, visi, misi, catatan harga, standar kinerja ditempel di dinding ruangan.37 Dengan demikian siswa akan lebih bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya karena adanya pedoman atau arahan dari unit produksi. Untuk menyeragamkan pelaksanaan unit produksi dibuatlah standar kinerja unit produksi.38 1) Setiap kegiatan dan usaha di sekolah berdasarkan perencanaan usaha. 2) Setiap kegiatan dan usaha melibatkan seluruh warga sekolah (siswa, guru dan karyawan) serta stakeholders. 36 Dokumen TuPoksi Unit Produksi SMKN 18 Jakarta. Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016. 38 Dokumen Standar Kinerja Unit Produksi SMKN 18 Jakarta. 37 75 3) Setiap kegiatan dan usaha harus dapat menjadi sarana bagi kegiatan pembelajaran khususnya pengembangan kemampuan berwirausaha. 4) Setiap kegiatan dan usaha harus menghasilkan keuntungan. 5) Setiap kegiatan dan usaha harus dapat meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan sekolah. 6) Keuntungan dari kegiatan dan usaha dibagi kepada seluruh guru dan karyawan sekolah secara proporsional. Sesuai dengan standar kinerja di atas, bahwa dalam perencanaan unit produksi disesuaikan dengan perencanaan usaha. Ini dilakukan untuk dapat menjalankan usaha sesuai dengan aturan atau standar kerja pada umumnya. Berdasarkan standar kinerja tersebut unit produksi bertujuan untuk memberikan sarana siswa dalam melaksanakan praktik usaha, dan untuk dapat menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk kesejahteraan guru dan warga sekolah lainnya. Dalam aspek manajemen terkait sumber daya manusia, keterlibatan semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan unit produksi sedangkan dalam proses perencanaan unit produksi hanya pengelola yang masuk ke dalam struktur yang dilibatkan. Perencanaan serta rapat unit produksi hanya dihadiri oleh pengelola unit produksi tanpa melibatkan guru, siswa, dan karyawan lainnya. Jika pelibatan semua pihak dalam perencanaan unit produksi, untuk mencapai sasaran atau tujuannya akan lebih mudah. Dengan mengetahui proses perencanaan unit produksi, baik guru atau siswa akan lebih memahami unit produksi dan dapat memberikan masukan dan solusi jika ada kendala dalam perencanaan atau pelaksanaan unit produksi. Dalam kaitan manajemen untuk merencanakan sumber daya manusia dilakukan atas arahan Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta. Kepala sekolah bersama guru menentukan ketua unit produksi. Ketua unit produksi selanjutnya yang menentukan para ketua unit usaha, yang kemudian akan mempunyai kewenangan dalam mengelola unit usaha 76 atas araha ketua unit produksi. Para guru yang dilibatkan biasanya mempunyai keselarasan bidang keahlian dengan unit usaha yang dikelolanya. Ketua unit usaha selanjutnya yang merencanakan segala pekerjaan yang akan dilakukan pada unit usaha yang dipimpinnya. Baik dalam menentukan harga, kerja sama dengan suplier, jadwal siswa, menilai siswa, maupun menetapkan peraturan-peraturan unit usaha. h. Aspek Keuangan Keuangan merupakan aspek penting dalam sebuah perencanaan usaha. Keuangan atau anggaran akan digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai kekuatan usaha yang sedang dijalankan. Tanpa perencanaan keuangan, sebuah usaha tidak dapat mengetahui berapa modal yang dibutuhkan, berapa perputaran uang usaha, dan berapa keuntungan atau kerugian yang didapatkan. Dalam unit produksi SMKN 18 Jakarta, laporan keuangan biasanya dibuat oleh ketua unit usaha untuk diserahkan kepada ketua unit produksi setiap bulannya. Beberapa ketua unit produksi memberikan penjelasan diantaranya: Menurut Ketua Unit Usaha Bank Mini Dallas mengungkapkan bahwa, semua setoran yang masuk diinput/dicatat, kemudian dibuatkan rekapan laporan harian untuk kemudian diolah, saya biasanya dibantu oleh staff / karyawan sebagai penanggung jawab.39 Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran / Dallas Office menambahkan bahwa, semua operasional kita ambil dari keuntungan, dari yang kita dapatkan 80 % untuk UP, 20 % untuk pengembangan unit usaha atau modal kita.40 Menurut Ketua Unit Usaha Travel Online menambahkan bahwa: Untuk keuangannya saya menyetorkan sejumlah uang sebagai deposit kepada bank. Keuntungan yang kita dapat 80% kita setorkan kepada 39 Hasil wawancara dengan Bapak Suwarno, SE, MM, pada tanggal 30-08-2016. Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016. 40 77 unit produksi sisanya 20% kita ambil untuk modal atau operasional selanjutnya.41 Semua unit-unit usaha yang ada, setiap hari harus membuat atau merekap pemasukan dan pengeluarannya dalam bentuk laporan harian. Laporan harian tersebut selanjutnya direkap kembali dan dihitung kembali untuk dibuat menjadi laporan bulanan yang kemudian harus diserahkan kepada ketua unit produksi. Semua ketentuan terkait penghitungan pembagian keuntungan tercantum dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) poin 35 dan 36 yang tertulis sebagai berikut: 1) Pertambahan modal unit produksi : modal awal + (laba bersih (20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) ) 2) Pertambahan modal masing-masing unit :modal awal + (laba bersih (20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) )42 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pengelolaan keuangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab ketua unit produksi dan semua ketua unit usaha. Meskipun dalam pencatatan harian terkadang siswa dilibatkan namun sifatnya hanya membantu. Semua laporan yang harus dibuat diantaranya laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca. Keuntungan 80% untuk UP akan digunakan untuk pengembangan unit produksi serta untuk kesejahteraan guru sebagai pengelola, siswa, karyawan dan untuk tambahan pemasukan dana sekolah. 5. Proses Penyusunan Perencanaan Unit Produksi Pada awal berdirinya unit produksi adalah dimulai dari adanya himbauan pemerintah untuk mengadakan sebuah kegiatan yang membimbing siswa untuk bisa berwirausaha. Untuk itu mulailah dengan adanya koperasi, kemudian terus berkembang sampai akhirnya pada tahun 41 Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit Produksi SMKN 18 Jakarta. 42 78 2011 diresmikanlah laboratorium kewirausahaan khusus untuk kegiatan unit produksi. Modal awal yang dimiliki sekolah menurut informasi kepala sekolah berasal dari kementerian serta dari guru-guru yang ada di sekolah. Dana tahap awal tersebut direncanakan untuk digunakan membeli segala keperluan dan sarana prasarana unit produksi salah satunya mobil operasional unit produksi. Tahap selanjutnya dana yang digunakan berasal dari hasil keuntungan pelaksanaan unit produksi. Perencananaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta dilaksanakan di bawah bimbingan dari kepala sekolah. Kepala sekolah memberi arahan sebagai pemimpin untuk mengembangkan unit produksi dengan memberikan kewenangan kepada ketua unit produksi. Ketua unit produksi berkoordinasi dengan para ketua unit usaha bersama-sama dalam pembuatan perencanaan unit produksi sekolah. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaannya dibuatlah visi, misi, dan sasaran unit produksi SMKN 18 Jakarta yang selaras dengan visi, misi sekolah yaitu untuk menjadi sekolah yang mandiri, berwawasan lingkungan, dan unggul dalam berwirausaha. Perencanaan unit produksi SMKN 18 Jakarta memperhatikan aspek-aspek perencanaan usaha yang dikaitkan dengan lingkungan pendidikan. Ini sesuai dengan poin pertama dalam standar kinerja unit produksi yaitu setiap kegiatan dan usaha di sekolah berdasarkan perencanaan usaha.43 Mulai dari awal penentuan visi, misi, dan sasaran unit produksi kemudian berkembang pada aspek pasar, aspek lokasi, manajemen, legalitas, proses produksi/operasi, sampai pada aspek keuangan. Dalam pembuatan perencanaannya dilakukan oleh masing-masing ketua unit usaha bersama dengan staff yang berada di bawah pengawasan ketua unit produksi dan kepala sekolah. Aspek-aspek tersebut dikondisikan dengan lingkungan pendidikan. Dalam aspek pasar, perencanaan dibuat dengan menganalisis konsumen yang ada di lingkungan unit produksi yaitu siswa, dan guru. Dilihat dari konsumen dan bidang keahlian yang dimiliki 43 Dokumen Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta. 79 sekolah, seperti pemasaran, akuntansi, dan adminitrasi perkantoran. SMK Negeri 18 Jakarta mendirikan unit usaha berupa Mini Market Dallas untuk siswa bidang keahlian pemasaran, Bank Mini Dallas untuk siswa bidang keahlian akuntansi, Dallas Office untuk administrasi perkantoran, dan kantin kejujuran untuk siswa pemasaran dan unit usaha kantin sekolah sehat yang hanya dikelola oleh guru. Untuk dapat mendapatkan produk yang ingin di jual, sekolah bekerja sama dengan beberapa pihak eksternal diantaranya, orang tua murid, suplier makanan dan minuman, serta suplier alat tulis. Sedangkan perencanaan dalam aspek lokasi, SMK Negeri 18 Jakarta tidak merencanakan secara khusus ini dikarenakan lokasinya sudah tidak dapat dirubah atau dipindahkan. Sekolah hanya melakukan perawatan dan pengawasan untuk menjaga lokasi unit produksi tetap dalam kondisi baik. Dalam perencanaan terkait manajemen, SMK Negeri 18 Jakarta memiliki nilai yang baik karena telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Hal ini berpengaruh kepada kedisplinan para guru dan siswanya saat berada di sekolah. Begitu juga dalam operasional unit produksi terlihat kedisplinan, tanggung jawab, dan keterampilan yang baik yang ditunjukkan oleh guru dan siswanya. Semua direncanakan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, dan waktu yang dimiliki, khususnya para guru yang tetap mengawasi unit produksi di luar jam mengajarnya. Dalam perencanaan unit produksi sumber daya manusia yang dilibatkan sangat sedikit yaitu hanya pengelola saja yang masuk ke dalam struktur organisasi unit produksi. Hal ini sangat disayangkan karena siswa sebagai subjek utama yang melaksanakan unit produksi tidak dilibatkan untuk dapat lebih memahami proses awal sebelum melaksanakan tugasnya. Jika semua pihak dilibatkan dalam membahas perencanaan unit produksi tentu akan lebih banyak masukan, atau kontribusi yang mungkin bisa membantu mengembangkan unit produksi menjadi lebih baik. Aspek legalitas atau kelayakan usaha di unit produksi SMKN 18 Jakarta sekarang ini belum dijalankan. Ini dikarenakan unit-unit usaha yang dikelola unit produksi 80 masih berada di bawah naungan sekolah. SMK Negeri 18 Jakarta belum merencanakan untuk mendapatkan legalitas usaha karena unit produksi yang ada di sekolah hanya sebagai sarana pembelajaran praktik kewirausahaan belum pada taraf usaha yang besar dan pengelolaannya masih terbatas untuk di lingkungan sekolah. Dalam aspek produksi/operasi, karena SMKN 18 Jakarta termasuk ke dalam kelompok SMK bisnis dan manajemen maka produk yang lebih banyak ditawarkan berupa pelayanan jasa. Jasa untuk melayani pembelian makanan minuman, jasa foto copy, jasa simpanan tabungan dan jasa membantu menyiapkan dalam pembayaran rekening listrik, telepon, dan jasa transportasi untuk rekreasi. Untuk perencanaan produksi/operasi dilakukan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit usaha. Semua ketua unit usaha yang menentukan bagaimana proses produksinya, mulai dari pemesanan, pengadaan, dan penerimaan barang sampai mendisplay barang. Masing-masing unit usaha juga membuat alur mulai dari barang masuk sampai ke tangan konsumen daftar barang inventaris yang diperlukan, dan fasilitas pendukung unit usaha. Perencanaan keuangan yang dibuat unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta dilakukan dengan menyiapkan laporan keuangan harian, dan laporan keuangan bulanan. Laporan harian dibuat atau dicatat oleh siswa setiap harinya setelah selesai bertugas. Kemudian laporan keuangan bulanan dibuat oleh ketua unit usaha untuk dilaporkan kepada ketua unit produksi. Dalam pembuatan laporan keuangan yang dipersiapkan adalah laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca. Selain memfokuskan pada pendapatan maksimal yang diharapkan dengan membuat perencanaan usaha yang baik, SMK Negeri 18 Jakarta juga memberikan aspek penilaian kepada siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan unit produksi secara umum maupun khusus, unit produksi merupakan sarana bagi siswa untuk belajar yang sesungguhnya melalui praktik. Dengan demikian untuk mengevaluasinya, siswa dinilai selama menjalankan tugasnya di unit-unit usaha unit produksi SMK Negeri 18 81 Jakarta. Siswa dibekali ilmu pengetahuan kewirausahaan secara teori yang disesuaikan dengan silabus, di dalam kelas mulai dari kelas X sampai jenjang kelas XII. Siswa dibimbing untuk dapat menjalankan sebuah usaha yang dibuat sama seperti dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga saat nanti memasuki dunia kerja siswa dapat lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya. Dalam membahas terkait perencanaan, pengelola unit produksi akan membahasnya dalam rapat yang diadakan setiap 3 bulan sekali yang harus diikuti oleh seluruh pengelola unit produksi yaitu ketua unit produksi dan para ketua unit usaha. Dalam rapat dibahas mengenai progress usaha yang sedang dikelola unit masing-masing unit usaha. Saat rapat tersebut juga akan disampaikan kendala atau masalah yang dihadapi selama pelaksanaan unit produksi, untuk kemudian dievaluasi dan dibuat perencanaannya kembali. Keputusan terkait kegiatan di masing-masing unit usaha ditentukan oleh unit produksi. Semua aspek perencanaan usaha diterapkan unit produksi di SMKN 18 Jakarta disesuaikan dengan kemampuan sekolah untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan mampu menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha. Semua aspek tersebut berusaha di terapkan dalam unit produksi namun karena adanya kendala masih terdapat aspek yang belum dapat direncanakan dengan baik yaitu pada aspek legalitas. Meskipun aspek legalitas belum dapat dilaksanakan namun unit produksi di SMKN 18 Jakarta tetap memaksimalkan perencanaan pada aspek-aspek yang lainnya melalui pembuatan laporanlaporan kerja, SOP, dan standar kinerja yang dapat mengontrol semua kegiatan unit produksi. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan unit produksi SMKN 18 Jakarta yang mengelola 6 unit usaha seperti; mini market dallas, bank mini dallas, kantor dallas, kantin kejujuran, dan kantin sekolah sehat dallas, belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari masih adanya kekurangan-kekurangan dalam proses perencanaan unit produksi. Unit produksi SMKN 18 jakarta belum memiliki legalitas usaha atau belum berbadan hukum. Belum adanya rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang sebagai acuan. Belum adanya buku pedoman praktik unit produksi yang mengambarkan bagaimana unit produksi dijalankan. Belum adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola unit produksi secara profesional. Tidak dilibatkannya warga sekolah seperti siswa sebagai pelaksana utama dalam perencanaan unit produksi dan kurang maksimalnya jam praktik siswa. Meskipun ada kekurangan, pada dasarnya unit produksi SMKN 18 Jakarta ingin mempersiapkan lulusan siswa/i yang kompeten sesuai dengan bidang keahliannya agar selain memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga mampu memiliki keterampilan berwirausaha. Melalui unit-unit usaha yang dijalankan dalam unit produksi dapat menambah pemasukan dana untuk sekolah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga sekolah. 83 84 B. Saran Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan datang, khususnya dalam perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta sebagai berikut : 1. Bagi Kepala Sekolah a. Perlunya pengembangan usaha yang lebih luas sehingga menjangkau semua pihak baik yang ada di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. b. Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang sudah berkembang di dalam unit produksi. 2. Bagi Ketua Unit Produksi dan Ketua Unit Usaha a. Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang ada di dalam unit produksi. b. Perlunya penambahan sumber daya manusia yang bisa mengelola unit produksi secara profesional. c. Perlunya melibatkan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan unit produksi. d. Perlunya pelibatan semua warga sekolah dalam perencanaan unit produksi sehingga semua pihak dari dalam sekolah mengetahui pelaksanaan unit mengembangkannya. produksi dan bisa membantu 85 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2009. Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis & Enterpreneurship. Jakarta: Universitas Trisakti, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008. Darjanto, Singgih. “Manajemen Unit Produksi dan Jasa di Sekolah Menengah Kejuruan Umar Fatah Rembang”, 2012. Faizin, Hamam dan Herni Ali. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2010. Cet. 1. Firdaus, Zam Zam Zawawi. “Pengaruh Unit Produksi, Prakerin, dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”. Vol.2 No.3 November, 2012. Gaspersz, Vincent. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia, 2002. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995. Iman, Indra., dan Siswandi. Aplikasi Manajemen Perusahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009. Kasali, Rhenald., Dkk., Modul Kewirausahaan. Jakarta : Hikmah, 2010. Khotimah, Khusnul., dkk., Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Lestari, Sri. “Model Pengelolaan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”, 2010. Manurung, Hendra.“Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas dan Inovasi”. Journal of Business and Entrepreneurship. Vol.1. No. 1: January, 2013. 86 Musrofi, M. Kunci Sukses Berwirausaha. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003. Nasarudin, Indo Yama., dan Fauzan, Hemmy. Pengantar Bisnis dan Manajemen. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Nasution, Arman Hakim. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia. Jakarta: PT. Elex Komputindo, 2001. Nurochim dan Purwanto, Iwan. Manajemen Bisnis. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2. Rohanah, Siti. “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: 2013. tidak dipublikasikan. Saroni, Mohammad. Mendidik dan Melatih Enterpreneur Muda. Jakarta : ArRuzz Media. 2012. Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT. Elex Media Kumputindo. Sugiarti. “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana Di SMK Ibu Kartini”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. h. 2, tidak dipublikasikan. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2006. Suherman, Eman. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. 2010. cet.ke 2. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya, 2005. Suryana. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat, 2009. Sutarno. Serba-serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. 87 Diunduh dari https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1870/teaching-factory, 28 September 2016. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Diunduh http://slideplayer.info/slide/2819758/, 19 Agustus 2016. Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan. Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan, 2007. Wiyono, dkk., Program Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah / Madrasah. Solo : LPPKS, 2013. Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta : PT. Indeks, 2008. Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktek Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013. Sumarsono, Sonny. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Di unduh dari https://prezi.com/m/vziiqiujnyfy/legalitas-usaha/, 15 September 2016. 88 LAMPIRAN-LAMPIRAN 89 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PERENCANAAN UNIT PRODUKSI/JASA DI SMK NEGERI 18 JAKARTA A. Kepala Sekolah 1. Latar belakang penyelenggaraan unit produksi 2. Tujuan unit produksi 3. Prosedur perencanaan unit produksi 4. Peran pemimpin unit produksi di sekolah 5. Mekanisme kerja tim bisnis 6. Rumusan tugas pokok dan fungsi pengelola 7. Produk dan jasa yang diproduksi 8. Prinsip unit produksi 9. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi 10. Analisis pasar unit produksi 11. Analisis sasaran usaha unit produksi 12. Analisis lokasi usaha unit produksi 13. Analisis produksi unit produksi 14. Analisis legalitas dan manajemen unit produksi 15. Analisis keuangan/perencanaan anggaran unit produksi B. Ketua Unit Produksi 1. Latar belakang penyelenggaraan unit produksi 2. Tujuan unit produksi 3. Prosedur perencanaan unit produksi 4. Mekanise kerja tim bisnis, guru, dan siswa sesuai prinsip unit produksi 5. Rumusan tugas pokok dan fungsi pengelola 6. Produk dan jasa yang diproduksi 7. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi 8. Analisis pasar unit produksi 9. Analisis sasaran usaha unit produksi 90 10. Analisis lokasi usaha unit produksi 11. Analisis produksi unit produksi 12. Analisis legalitas dan manajemen unit produksi 13. Analisis keuangan/perencanaan anggaran unit produksi 14. Perencanaan kepada setiap kepala bidang usaha unit produksi 15. Pendelegasian wewenang guru dan siswa 16. Perincian setiap bagian kegiatan unit produksi kepada unit masingmasing C. Ketua Unit Usaha 1. Tujuan unit usaha 2. Prosedur perencanaan unit usaha 3. Mekanise kerja guru, dan siswa dalam unit usaha 4. Rumusan tugas pokok dan fungsi unit usaha 5. Produk dan jasa yang diproduksi unit usaha 6. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit 7. Analisis pasar dan sasaran usaha 8. Analisis lokasi usaha 9. Analisis produksi 10. Analisis manajemen 11. Analisis keuangan/perencanaan anggaran 12. Perencanaan setiap petugas usaha 13. Pendelegasian wewenang guru dan siswa 14. Perincian setiap bagian kegiatan unit usaha D. Siswa 1. Prosedur perencanaan unit produksi 2. Tujuan siswa melakukan praktik unit produksi 3. Mekanisme praktik siswa dalam unit produksi E. Guru Kewirausahaan 1. Tujuan penyelenggaraan unit produksi 2. Analisis materi pembelajaran kewirausahaan dengan unit produksi 3. Perencanaan bisnis unit produksi. 91 Lampiran 2 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Dra.Valentina Purnama D. M.Si : Perempuan : Kepala Sekolah : Senin, 29-08-2016 : R. Wakil Kepala Sekolah : 13.05 1. Apa latar belakang terbentuknya unit produksi di SMKN 18? Jawaban : Saya menjabat sebagai kepala sekolah di sini kurang lebih sudah 2 tahun 9 bulan, saya bukan yang mencentuskan unit produksi pada awalnya. Namun yang saya ketahui adanya unit produksi ini dulunya merupakan sebuah tindak lanjut dari adanya arahan pemerintah agar seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki sarana praktik usaha. 2. Bagaimana konsep unit produksi sekolah menurut ibu? Jawaban : Unit produksi itu untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan serta sebagai sebuah sarana pelatihan siswa, sesuai dengan 3 jurusan yang kita miliki saat ini yaitu akuntansi, pemasaran, dan perkantoran. 3. Apa tujuan diadakannya unit produksi di SMKN 18? Jawaban : Tujuan dari unit produksi disesuaikan dengan pengertian unit produksi itu sendiri yaitu untuk sebagai sarana praktik siswa dalam berwirausaha. 4. Bagaimana peran ibu selaku kepala sekolah dalam merencanakan unit produksi? Jawaban : Untuk perencanaannya saya melakukan perencanaan pengembangan saja. Semua perencanaan dibuat oleh kepala unit 92 produksi. Saya hanya mengawasi dan memberikan saran sebelum saya mengambil keputusan atau memberikan kebijakan. 5. Siapakah tim bisnis yang merencanakan unit produksi? Jawaban : Tim bisnisnya adalah tim yang masuk ke dalam struktur organisasi unit produksi. Tim bisnis ini terdiri dari saya sebagai kepala sekolah, kepala unit produksi, dan 6 kepala unit usaha. 6. Bagaimana mekanisme kerja tim bisnis tersebut dalam merencanakan unit produksi sekolah? Jawaban : Perencanaannya biasanya dibuat oleh kepala unit produksi bersama dengan masing-masing kepala unit usaha yang tentunya tetap dengan arahan dan persetujuan dari saya selaku kepala sekolah. Untuk rapat besarnya biasanya kita lakukan per 3 bulan sekali. 7. Apa saja rumusan tugas pokok dan fungsi para pengelola? Jawaban : Tugas utama guru tentunya mengajar, untuk tupoksi dalam mengelola unit produksi disesuaikan dengan beban kerja masingmasing unit usaha. 8. Bagaimana menentukan produk atau jasa yang akan diproduksi? Jawaban : Produk dan jasa yang sudah ada kita kembangkan lagi, dengan memperbaharui varian produk atau jasa. Contohnya kantin yang sudah ada saat ini dijadikan sebagai kantin sehat. 9. Bagaimana strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi sekolah? Jawaban : Strategi yang kita lakukan yaitu dengan melakukan promosi berupa direct selling yaitu siswa mengantarnya langsung kepada konsumen, serta menjadikan promosi dari mulut ke mulut. 93 10. Apakah sasaran usaha dari unit produksi di SMKN 18? Jawaban : Sasaran utama nya adalah siswa sebagai pelaksana dan konsumen utama. Jadi siswa dapat belajar dan juga dapat membantu sekolah mengembangkan sekolah melalui pemasukan yang didapat dari unit produksi. 11. Bagaimana dengan lokasi unit produksi yang ada di dalam area sekolah? Jawaban : Saya rasa untuk lokasi itu sudah yang paling tepat ya, karena kita ini sekolah jadi perubahan gedung tidak dengan mudah bisa dilaksanakan. Area tersebut juga sesuai karena letaknya dekat dengan area yang sering dilalui siswa. 12. Bagaimana mempersiapkan alat/mesin untuk keperluan proses produksi? Jawaban : Untuk merencanakan alat/mesin penunjang dalam proses produksi itu sudah kami sediakan sendiri, artinya kita hanya menyediakan alat/mesin berupa komputer, software, meja, lemari, rak untuk mendisplay barang, sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit usaha. Karena kita bukan sekolah pariwisata yang umumnya menghasilkan produk jadi kita hanya menyediakan mesin penunjang untuk kebutuhan pelayanan saja. 13. Bagaimana proses kelayakan usaha unit produksi di sekolah ini? Jawaban : Untuk kelayakan kita belum merencanakan lebih dalam, karena ini bukan sebuah usaha pada umumnya, ini hanya merupakan laboratorium kewirausahaan yang didalamnya terdapat unit produksi yang mengelola unit-unit usaha pembelajaran bagi siswa. 14. Apakah unit produksi di sekolah ini bekerja sama dengan pihak pemerintah, badan hukum atau yang lainnya? Jawaban : Untuk kerja sama dengan pemerintah belum karena ini hanya merupakan sebuah sarana yang ada di sekolah untuk praktik belajar 94 siswa, sedangkan badan hukum juga kita belum bekerja sama karena masih dalam naungan sekolah. 15. Bagaimana ibu membuat struktur organisasi dalam unit produksi? Jawaban : Struktur organisasi unit produksi dibentuk dengan saya sebagai kepala sekolah menunjuk salah satu guru untuk menjadi kepala unit produksi, kemudian kepala unit produksi tersebut memilih siapa saja yang bisa diberi tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya untuk menjadi kepala unit usaha yang dibawahnya ada staff dan siswa. 16. Berapa modal awal yang dibutuhkan dalam mempersiapkan unit produksi di sekolah? Jawaban : Pada awal pembentukannya kami mendapat dana dari kementerian sebesar 100 juta serta tambahan dari para guru yang kemudian kami rencanakan untuk digunakan membeli mobil operasional, mesin, dan barang-barang inventaris lainnya. Jadi untuk perputaran uangnya di sini saya hanya mengawasi dari laporan unit produksi. Mengetahui Interviewee Kepala Sekolah Dra.Valentina Purnama D. M.Si Interviewer Penulis Fitriana 95 Lampiran 3 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Dra. Hj Sri Cony Astuti : Perempuan : Kepala Unit Produksi : Selasa, 29-08-2016 : R. Resepsionis : 09.40 1. Apa latar belakang terbentuknya unit produksi sekolah? Jawaban : Latar belakang terbentuknya unit produksi ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan guru dan siswa. Guru sebagai pendidik yang ada dalam lingkup bisnis manajemen perlu menerapkan keahliannya tersebut. Sedangkan siswa nantinya dapat mengasah keterampilannya melalui kegiatan pelatihan berupa praktik usaha sebelum terjun ke dalam dunia usaha 2. Bagaimana konsep unit produksi sekolah menurut ibu? Jawaban : Unit produksi adalah sebuah wadah atau tempat untuk kegiatan praktik kegiatan kewirausahaan dalam lingkup bisnis manajemen. 3. Apa tujuan diadakannya unit produksi sekolah? Jawaban : Tujuan adanya unit produksi ini adalah untuk melatih siswa melakukan praktik usaha sebelum memasuki dunia usaha, meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk, serta melayani konsumen. Selain untuk siswa tujuan diadakannya unit produksi ini adalah guru mampu melakukan kegiatan kewirausahaan, menerapkan usaha sesuai dengan program SMKN 18 sebagai sekolah bisnis manajemen. Tujuan terakhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, siswa, dan karyawan. 96 4. Bagaimana peran ibu selaku kepala unit produksi dalam merencanakan unit produksi? Jawaban : Peran saya adalah membuat program dan bisa mengakomodir semua kebutuhan pelatihan praktik unit produksi berupa pelatihan serta pemanfaatan sarana, pengendalian sumber daya manusia yang bertugas dalam unit produksi. 5. Apakah ada tim bisnis khusus dalam unit produksi yang berperan dalam membuat perencanaan unit produksi? Jawaban: Ada, yaitu pihak-pihak yang terdapat dalam struktur organisasi seperti kepala sekolah, kepala unit produksi, kepala unit-unit usaha, dan staff yang terlibat 6. Jika ada, bagaimana mekanisme kerja tim bisnis tersebut dalam merencanakan unit produksi sekolah? Jawaban : Kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan wewenang kepada kepala unit produksi untuk mengkoordinir seluruh kegiatan unit produksi, kemudian saya berdiskusi dengan wakil kepala sekolah untuk menentukan kepala unit usaha. Kepala unit usaha mempunyai tugasnya masing-masing disesuaikan dengan bidang usaha yang dikelolanya. 7. Apa saja rumusan tugas pokok dan fungsi para pengelola? Jawaban : Tugas pokok dan fungsi disesuaikan dengan bidang keahlian Seperti guru dan siswa jurusan akuntansi yang terlibat bertugas di unit usaha bank mini, dan begitu pula dengan jurusan lainnya. Tupoksi sudah terdapat jelas dalam dokumen TuPokSi kerja unit produksi. 8. Bagaimana menentukan produk atau jasa yang akan diproduksi? Jawaban : Unit produksi kami disini tidak memproduksi atau menghasilkan barang pada umumnya, kami hanya berfokus pada jasa saja seperti 97 melayani konsumen, menawarkan produk, menjual produk, dan sebagainya. Ini disesuaikan dengan sekolah kami yang membidangi bisnis manajemen. Produk yang kami jual didapat dari pihak eksternal atau suplier, yang menitipkan barangnya untuk dijual di sekolah. 9. Apa saja produk dan jasa yang ada di unit produksi sekolah? Jawaban: Produk yang dijual diantaranya seperti makanan, minuman, seragam, alat-alat tulis, ATK. Sedangkan untuk jasa, kami melayani usaha pembuatan tabungan siswa, pengetikan, foto copy, pemesanan tiket, pembayaran rekening, dan sebagainya. 10. Apa strategi yang ibu lakukan sebagai kepala unit produksi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi sekolah? Jawaban : Meningkatkan kerja sama dengan beberapa pihak, menerapkan karakteristik-karakteristik kewirausahaan seperti jujur, bertanggung jawab, memiliki komitmen. Serta membuat programprogram yang dapat mendukung tercapainya tujuan unit produksi. 11. Apa rencana jangka pendek, jangka menengah, dan rencana jangka panjang unit produksi? Jawaban: Secara garis besar rencana-rencana itu ada di dalam dokumen unit produksi. Namun secara pribadi menurut saya rencana jangka pendek adalah mempersiapkan siswa untuk melaksanakan praktik usaha. Rencana jangka panjang siswa dapat berwirausaha melaui kegiatan praktik usaha dan untuk memasuki dunia kerja. 12. Bagaimana merencanakan unit produksi disesuaikan dengan prinsip- prinsip unit produksi? 98 Jawaban: Ya tentu sesuai dengan prinsip unit produksi itu sendiri. Contohnya tranparansi jadi setiap pelaporan yang sudah saya buat khususnya terkait anggaran akan ditulis / dipajang di mading sekolah. 13. Bagaimana menganalisis pasar unit produksi sekolah, baik yang berada di sekitar sekolah maupun tidak? Jawaban : Kalau untuk analisis pasar kita hanya melihat pasar kita yang ada di sekitar sekolah yaitu pemenuhan kebutuhan siswa, guru, termasuk orang tua murid, sedangkan untuk melihat keadaan pasar di luar sekolah sampai saat ini masih belum. 14. Apakah sasaran usaha dari unit produksi di sekolah ibu? Jawaban : Sasaran utama dari adanya usaha unit produksi ini adalah siswa mampu berwirausaha sehingga dapat menghasilkan keuntungan untuk diri sendiri maupun untuk sekolah, baik keuntungan materi atau non materi. 15. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk tempat kegiatan unit produksi? Jawaban : Karena sudah berdiri di lingkungan sekolah, jadi lokasinya sudah tepat berada di dalam lingkungan target konsumennya. Targetnya yang utamanya kan siswa, karena jumlah siswanya yang banyak. 16. Bagaimana mempersiapkan alat/mesin untuk keperluan proses produksi? Jawaban: Alat-alat penunjangnya ya hanya komputer, printer, terus ada meja, rak, kursi, lemari dan lain-lain. Kalau untuk produk yang sudah jadi kita dapat dari suplier. 17. Bagaimana proses kelayakan usaha unit produksi di sekolah ini? 99 Jawaban : Kita belum berpikir sampe situ dulu, bukanya tidak mau tapi karena ini sifatnya masih berupa pembelajaran saja untuk siswa. Mungkin untuk kedepannya akan mulai kita rintis. 18. Apakah unit produksi di sekolah ini bekerja sama dengan pihak pemerintah, badan hukum atau yang lainnya? Jawaban : Sampai saat ini belum, hampir sama ya dengan kelayakan usaha tadi, ini karena masih dalam bentuk sarana praktik pembelajaran. 19. Bagaimana membuat struktur organisasi dalam unit produksi? Jawaban : Untuk strukturnya ketua dipilih oleh pimpinan sekolah yaitu kepala sekolah. Lalu ketua memilih bawahannya atau staffnya seperti kepala unit usaha dan anggotanya yang tentunya saya berkonsultasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan manajemen (wakil kepala sekolah dan kepala bidang program) 20. Bagaimana mengatur sumber daya manusia yang dimiliki sekolah? Jawaban : Pengaturan kerja sesuai dengan jadwal mereka sendiri, jadi masing-masing kepala unit usaha membuat jadwal piket / pengelolaan sesuai jam kerjanya mereka sebagai guru. Ya menyesuaikan aja. 21. Bagaimana menentukan anggaran yang dibutuhkan unit produksi? Jawaban : Kalo di sini masing-masing unit usaha mempunyai program juga jadi hanya membuat anggaran yang kita butuhkan nanti dari setiap unit sekian persen dari keuntungannya diserahkan ke UP itulah yg nanti dikelola kepala unit produksi untuk kegiatan praktik siswa, membantu kelancara praktik siswa, dan kesejahteraan guru. Saya punya target minimal income Rp. 5.000.000 untuk semua unit usaha yang ada tiap bulannya. Jika tidak mencapai target akan di evaluasi. Yang disetorkan ke UP 80% . Jadi keuntungan dikurangi 100 operasional jadi laba bersih 80% setor ke UP, sisa 20% kembali lagi untuk unit usaha itu agar digunakan sebagai penambah modal dan operasional unit usaha. 22. Berapa modal awal yang dibutuhkan dalam mempersiapkan unit produksi di sekolah? Jawaban: Kita hanya memprediksi. Karena modal awal kita itu nol ya, modal awalnya berupa aset yang dibantu sekolah berupa komputer, printer, lokal usaha. 23. Bagaimana pembagian tugas kepada setiap unit yang terlibat dalam perencanaan unit produksi? Jawaban: Pembagian tugasnya sesuai dengan tupoksi, tapi umumnya ada pada setiap kepala unit usaha, nanti mereka yang menentukan tugas-tugas atau SOP yang akan dilakukan di unit usaha mereka. 24. Bagaimana proses perencanaan setiap unit usaha? Jawaban: Proses perencanaanya biasanya kita lihat dari hasil laporan masingmasing unit usaha. Biasanya kita rapat per 3 bulan sekali, membahas permasalahan atau langkah-langkah ke depan apa yang akan kita lakukan nanti. Semuanya kita persiapkan mulai dari produk, tempat, dan semuanya. 25. Bagaimana mengatur sumber daya manusia yang dimiliki sekolah? Jawaban : SDM di sini hanya guru, staff dan siswa ya. Guru tentunya sebagai pembimbing, penanggung jawab, dan pembuat keputusan. Kalau staff membantu guru mempersiapkan hal-hal yang perlu dipersiapkan, sedangkan siswa di sini hanya sebagai pelaksana. Pengaturannya ya dengan pembuatan jadwal piket / pengelolaannya yang disesuaikan dengan jam efektif kegiatan mereka di sekolah 101 Mengetahui Interviewee Ketua Unit Produksi Dra. Hj Sri Cony Astuti Interviewer Penulis Fitriana 102 Lampiran 4 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Erwin Victor P.S.Kom : Laki-laki : Kepala Unit Usaha Mini Market : Selasa, 29-08-2016 : R. Resepsionis : 13.00 1. Bagaimana keterlibatan bapak dalam merencanakan unit produksi? Jawaban: Tentu saya terlibat, khususnya dalam merencanakan segala kegiatan di dallas mart. Saya dibantu dua orang lainnya membuat jadwal, melakukan pemesanan, pengelolaan, pengadaan, sampai membuat laporan keuangan. 2. Apa tujuan dari unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Tujuannya tentunya mencari keuntungan, terus kesejahteraan guru dan karyawan, dan juga tempat praktik untuk siswa bisa mengelola usaha. 3. Apa perbedaan unit usaha Mini Market Dallas dengan usaha sejenis yang lainnya? Jawaban: Dari sisi sumber daya manusianya kalau kita kan ga membayar gaji pengelolanya seperti gaji untuk karyawan, karena yang bekerja itu guru dan siswa, terus modal kita lebih kecil, dan dari sisi konsumen pesaing kita lebih variatif beda dengan kita yang ratarata adalah siswa. 4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Kita biasanya ada program kerja tahunan dan program kerja bulanan. 103 5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola? Jawaban: Di sini hanya ada guru dan karyawan (staff), saya kepala unit usaha dibantu oleh Ibu Witna staff TU yang bertugas menangani keuangan dan Ibu Dian guru, terus dibantu siswa 4 orang. Siswanya dari 2 jurusan pemasaran, 1 akuntansi, 1 perkantoran. Rotasi setiap seminggu sekali jadi dalam satu bulan 4 kali rotasi. Siswa menjaga dallas mart selama seminggu kemudian ganti siswa yang lain. 6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa? Jawaban: Tugas guru tentunya sebagai penanggung jawab, atau pengurus utama, kalau siswa hanya pelaksana yang bertugas menjaga, menerima transaksi pembayaran, mendisplay barang, dan menyerahkan laporan hasil kerjanya selama satu hari tersebut. Kalau saya dan tim mengontrol manajemennya ya seperti pemesanan, pembayaran, berhubungan dengan suplier. Kita juga mengontrol saat kita mempunyai jam kosong jika tidak mengajar. 7. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Seperti yang mba sendiri sudah lihat, kita jual makanan ringan, minuman, alat tulis kantor, seragam, dan jasanya kita hanya melayani konsumen saja. 8. Apa keunggulan dan kekurangan produk dan jasa unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Keunggulan yang kita punya itu yang pertama kita punya space lebih besar kalau dibandingkan dengan usaha sekolah lain ya, bersih, nyaman, rapi, tampilannya lebih bagus, dan pengelolaannya jauh lebih baik. 104 9. Apa strategi unit usaha Mini Market Dallas dalam mencapai tujuan? Jawaban: Strategi secara khusus sih engga ada ya, karena tujuan kita memenuhi kebutuhan siswa, jadi kita lebih fokus pada ketersediaan barang saja dan kedepannya kita ingin lebih banyak varian produknya seperti menyediakan kertas dan sebagainya. 10. Bagaimana kepala unit usaha Mini Market Dallas menyikapi keadaan pasar? Jawaban: Yang namanya pasar pasti dinamis ya, nah pasar kita kan lingkupnya di sekolah ini jadi paling masalahnya soal selera siswa. Selera siswa jugakan berbeda-beda, siswa kadang-kadang suka produk tertentu misalnya hari ini teh pucuk, besok fresh tea jadi kita menyiapkan produk-produk yang memang sering diminati siswa-siswa. 11. Apa sasaran unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Ya, tentunya semua usaha ditujukan untuk kesejahteraan karyawan 12. Apakah lokasi usaha dapat dijangkau oleh konsumen? Jawaban : Lokasi sudah tepat ya karena letaknya ada di lantai 1 dan biasa dilewati siswa. Tapi untuk pengembangannya bisa diusahakan di luar sekolah. 13. Bagaimana proses produksi unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Proses produksi kita hanya order, biasanya kita ada batas minimum misanya kalau stok kurang dari 10 karton kita harus sudah order. Kemudian kita melakukan pengadaan dengan pemesanan terlebih dulu biasanya yang memesan saya, bu witna, dan bu dian. Lalu siswa bertugas mendisplay, dan melayani transaksi. 105 14. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses produksi? Jawaban: Karena semuanya sudah dikomputerise biasanya yang diprint persediaan barang. Jadi kita mempersiapkannya melihat data yang ada di komputer. 15. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha Mini Market Dallas? Jawaban: Kalau untuk keuangan kami ada staff khusus yang menangani itu, biasanya itu urusan ibu witna. Mulai dari perhitungan laba/rugi, pemasukan, pembayaran untuk suplier, dan semuanya. Mengetahui Interviewee Interviewer Ketua Unit Mini Market Dallas Penulis Erwin Victor P.S.Kom Fitriana 106 Lampiran 5 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Suwarno, SE.MM : Laki-laki : Kepala Unit Usaha Bank Mini : Selasa, 30-08-2016 : R. Bank Mini : 09.30 1. Bagaimana keterlibatan bapak dalam merencanakan unit produksi? Jawaban: Ya, semua yang ada dalam unit produksi akan dilibatkan dalam proses perencanaannya. Namun perencanaan yang saya fokuskan adalah pada unit usaha bank mini. 2. Apa tujuan dari unit usaha bank mini? Jawaban: Tujuannya adalah sebagai sarana untuk pembelajaran siswa dalam memperkenalkan dunia perbankan. Tapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil hanya sebatas lingkungan sekolah karena diperuntukan bagi guru dan siswa. 3. Apa perbedaan unit usaha bank mini dengan usaha sejenis yang lainnya? Jawaban: Perbedaannya dengan bank konvensional, bank mini ruang lingkupnya hanya sebatas pembelajaran saja, seperti simpanan berupa tabungan, penarikan, dan tidak ada bunga. Sedangkan bank konvensional ada simpanan, tabungan, transfer, dan bunga kredit. Kita hanya sebatas membantu guru untuk hal konsumtif seperti pinjaman. 4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha bank mini? Jawaban: Program awalnya seperti menjual pulsa, menerima pembayaran rekening listrik, telepon. Kemudian tabungan, pinjaman, simpanan (tanpa bunga ya) dulu pernah ada program siswa membayar spp 107 melalui bank mini namun harus dihentikan karena adanya program sekolah gratis. Tapi untuk kedepannya kita sedang mengusahakan program lain dengan manajemen yang lebih baik. 5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola? Jawaban: Khusus untuk bank mini diperuntukkan siswa yang dari jurusan akuntansi, begitu juga dengan pengurusannya ya sama gurugurunya dari akuntansi, artinya supaya lebih paham dengan apa yang dikerjakan dan agar pengelolaan data keuangannya bisa sesuai dengan aturan-aturan akuntansi. Partner kerja hanya dibantu oleh seorang bendahara sekolah saja, namun masih bekerja sama dengan pengurus yang lama. 6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa? Jawaban: Pembagian tugasnya saya dan bendahara sekolah sebagai pengurus, yang melaksanakan ya tentunya siswa. Kalau untuk siswa praktik menjaga stand resepsionis bank mini ada 3 siswa: 2 orang siswa untuk menerima setoran dan menginput transaksi, kalau yang 1 untuk melayani penjualan pulsa, listrik, dan telepon. Kalau saya bergantian dengan bendahara mengontrol aktivitas siswa saat praktik, saya mobile saja saat ada waktu kosong jika sedang tidak mengajar saya datang untuk mengontrol. 7. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada usaha bank mini? Jawaban: Simpanan tabungan siswa dan guru, untuk pemasukannya berasal dari jasa-jasa yang diberikan, dan jasa setoran kantin yang sekian persen didapat untuk bank mini. 8. Apa keunggulan dan kekurangan produk dan jasa unit usaha bank mini? Jawaban: Keunggulannya ya kita dapat menjadikan siswa agar bisa lebih terampil dalam mengelola keuangan perbankan untuk masa 108 depannya, kalau kelemahannya yang tadi sudah saya jelaskan perbedaan dengan bank konvesional pada umumnya. 9. Apa strategi unit usaha bank mini dalam mencapai tujuan? Jawaban: Terus berinovasi mulai dari meningkatkan kualitas layanan, sampai menyediakan jasa lainnya yang berhubungan dengan dunia perbankan. 10. Bagaimana kepala unit usaha bank mini menyikapi keadaan pasar? Jawaban: Pasar kami di sini hanya siswa dan lingkungan sekolah ya jadi permasalahan berkisar seputar siswa. Untuk itu kami di sini menghimbau agar siswa diharapkan bisa menabung karena walaupun sekolah gratis juga harus tetap bisa mengatur uang, artinya jika ada tabungan, siswa dapat memanfaatkannya di kemudian hari. 11. Apa sasaran unit usaha bank mini? Jawaban: Sasaran unit usaha bank mini adalah siswa, kentungan dan kesejahteraan warga sekolah. 12. Bagaimana proses produksi unit usaha bank mini? Jawaban: Proses produksinya hanya pada pengadaan uang untuk simpan pinjam/pengelolaan keuangan. Artinya saat ada siswa yang menabung akan diminta untuk mengisi/menginput data. 13. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses perencanaan produksi? Jawaban: Tidak ada persiapan khusus, yang ada hanya laporan-laporan berupa data keuangan, data absen, serta saat ada masalah-masalah yang terjadi, untuk dibahas saat rapat agar bisa menentukan langkah selanjutnya. 109 14. Adakah pihak eksternal yang menjadi mitra unit usaha bank mini? Jawaban: Sampai saat ini belum ada, dulu saat masih awal pernah mempunyai mitra kerja sekarang sudah dioffkan. 15. Bagaimana kepala unit usaha mengatur segala kegiatan unit usaha bank mini? Jawaban: Saya sebagai kepala unit usaha bank mini menentukan SOP, tata tertib, dan jadwal piket/siswa. 16. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha bank mini? Jawaban: Semua setoran yang masuk diinput/dicatat, kemudian dibuatkan rekapan laporan harian untuk kemudian diolah oleh dibantu saya staff / karyawan sebagai penanggung jawab. Mengetahui Interviewee Ketua Unit Bank Mini Suwarno, SE.MM Interviewer Penulis Fitriana 110 Lampiran 6 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Siti Mathoyah, S.Pd : Perempuan : Kepala Unit Usaha Jasa Perkantoran : Selasa, 29-08-2016 : R. Bursa Kerja : 14.57 1. Bagaimana keterlibatan ibu dalam perencanaan unit produksi? Jawaban: Keterlibatan saya khusus dalam unit usaha dallas office, perencanaannya saya yang buat, tapi hanya meneruskan perencanaan yang lama yang susah ada/ berjalan, mungkin ditambah dengan yang baru. Tapi untuk sampai hari ini masih tetep fokusnya fotokopi, printer, jilid, laminating hanya penambahannya saat ini sudah ada printer warna dulu hanya hitam putih 2. Apa tujuan dari unit usaha jasa perkantoran? Jawaban: Sama intinya semua unit usaha Dallas (delapan belas) untuk pembelajaran, tapi di sini khususnya untuk siswa-siswi jurusan administrasi perkantoran, karena dallas office berhubungan dengan kegiatan kantor. 3. Apa perbedaan unit usaha jasa perkantoran dengan usaha sejenis yang lainnya? Jawaban: Pada dasarnya sama ya , melayani kebutuhan siswa untuk memperbanyak data atau fotocopy. Cuma yang membedakan kalau di luar siswa tidak bisa belajar, kalo di sini mereka bisa belajar karena yang menjadi petugas adalah siswa sendiri. Terus kalau di luar mereka kan ada unsur profit oriented, beda dengan di sini karena ada unsur pendidikannya tanpa menutupi ada unsur profit juga tapi itu bukan tujuan yang utama kami. 111 4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha jasa perkantoran? Jawaban: Menyediakan jasa foto copy, print dokumen, pengetikan, laminating, jilid, internet. Selama ini masih itu saja program yang sedang dijalankan karena disesuaikan dengan ruang lingkup kami di sekolah. 5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola? Jawaban: Sumber daya manusianya hanya saya ya yang bertanggung jawab atas dallas office dan saya dibantu oleh siswa jurusan administrasi perkantoran. 6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa? Jawaban: Saya bertugas mengatur semua kegiatan dallas office, melakukan pengawasan, dan pembuatan laporan. Siswa bertugas melayani semua jasa yang diminta konsumen, membuat jadwal tugas, dan membuat laporan harian yang harus disetorkan ke saya sesuai ga dengan kenyataan di lapangan dengan hasil yg disetorkan. Laporan dibuat setiap hari, untuk laporan perbulannya saya yg buat disetorkan / dilaporkan ke unit produksi sekolah. 7. Apa strategi unit usaha jasa perkantoran dalam mencapai tujuan? Jawaban: Strateginya kita berusaha supaya siswa lebih tertarik memakai jasa dallas office dibandingkan jasa yang sama yang ada di luar sekolah. Biasanya kita adakan promo kalau fotocopynya banyak harganya kita turunin. Ini supaya dallas office tetap bisa bertahan. 8. Bagaimana kepala unit usaha jasa perkantoran menyikapi keadaan pasar? Jawaban: Mungkin karena di sini sudah ada pasarnya artinya sudah ada konsumennya jadi kita ga terlalu memikirkan apa yang ada di luar 112 sekolah karena tujuan kita di sini sebagai pembelajaran jadi kalau untuk bisnis rasanya belum yah waktu kita tidak cukup. 9. Bagaimana proses produksi unit usaha jasa perkantoran? Jawaban: Untuk proses produksinya kita berupa pelayanan kepada pelanggan/konsumen. Kami menyediakan sarana yang mempermudah mereka dalam pekerjaan kantor. 10. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses produksi? Jawaban: Yang perlu dipersiapkan seperti mesin komputer, printer, alat tulis kantor, mesin fotocopy, dan kertas. 11. Adakah pihak eksternal yang menjadi mitra unit usaha jasa perkantoran? Jawaban: Ada, toko ACC yang menyediakan kertas, untuk pengadaan tinta kita ada Suryakom, ada CV bumen pengadaan tinta mesin fotocopy, sparepart, bila ada penyusutan. 12. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha jasa perkantoran? Jawaban: Semua operasional kita ambil dari keuntungan, dari yang kita dapatkan 80 % Untuk UP 20 % untuk pengembangannya. Mengetahui Interviewee Interviewer Ketua Unit Dallas Office Penulis Siti Mathoyah, S.Pd. Fitriana 113 Lampiran 7 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU 1. : Sentot Ario N. S.Kom : Laki-laki : Kepala Unit Usaha Travel Online : Selasa, 30-08-2016 : R. Resepsionis : 12.01 Bagaimana keterlibatan bapak dalam perencanaan unit produksi? Jawaban: Keterlibatan saya disini sebatas pada perencanaan unit usaha travel online. Untuk setiap bulannya saya menyerahkan laporan hasil usaha dan pendapatan travel online kepada unit produksi. Saya mengikuti rapat unit produksi yang biasanya diadakan 3 bulan sekali. Saat rapat biasanya membahas segala kendala yang terjadi dalam unit produksi dan karena saya bagian travel online jadi saya menyampaikan hal-hal terkait travel online. 2. Apa yang bapak ketahui mengenai unit produksi? Jawaban: Unit produksi ini adalah hal yg bagus, berangkat dari awalnya kita harus membekali anak itu (siswa) dengan kemampuan yg sesuai dengan bisnis manajemen, maka dibuatlah unit-unit usaha disini. Dasarnya adalah ingin memberdayakan siswa itu untuk nantinya bisa berwirausaha, kenapa seperti itu karena kita tidak tahu siswa itu keluar seperti apa, tapi kita sebagai sekolah bisnis manajemen punya kewajiban menyiapkan dia itu apa yang bisa kita perbuat di sini, kita perkenalkanlah di sini sehingga nanti mereka sudah punya pengalaman untuk bisa dikembangkan sendiri menurut pemikiran mereka. 3. Apa yang dimaksud dengan unit usaha travel online? Jawaban: Travel online itu maksudnya berdasarkan apa yg saya tahu ya bukan teori, yaitu pemesanan tiket pesawat, kereta atau transportasi 114 lainnya melaui internet, bisa juga paket wisata, umroh, pembayaran listrik, dan telepon juga bisa. 4. Apa tujuan diadakannya unit usaha travel online dalam unit produksi? Jawaban: Tujuannya adalah menjadikan siswa-siswi SMKN 18 nantinya sedikit banyaknya mempunyai pengalaman dan dapat memahami mengenai usaha penjualan tiket, pembayaran rekening listrik, telepon dan pulsa. 5. Bagaimana program kerja yang ada dalam travel online? Jawaban: Program kerjanya adalah menyediakan sarana untuk siswa atau seluruh warga sekolah untuk mempermudah mendapatkan akses pemesanan tiket transportasi, tiket wisata, pembayaran rekening listrik, telepon, dan pembelian pulsa. 6. Apa saja kendala atau hambatan yang terjadi pada program kerja travel online ini? Jawaban: Setelah dikaji selama setahun ini sebetulanya kurang prospek, karena peminat yg menjadi klien/konsumen itu guru, dari siswa kurang karena membayar listrik/telepon itu orang tua murid, ditambah lagi wali murid tidak mengizinkan siswa membawa uang berlebihan. Selain itu untuk pemesanan tiket pesawat atau kereta dan tiket wisata masih ada keraguan dari orang tua siswa khususnya. 7. Bagaimana bapak menghadapi atau menyelesaikan kendala tersebut? Jawaban: Jadi yang bisa diperbaiki kita sedang mengupayakan travel umroh, karena umroh sisi besarnya ibadah, dan sisi berikutnya umroh ini ada sisi bisnisnya. Bahkan kita sedang membahas untuk semua lapisan yang ingin umroh dengan yang memiliki kemampuan finansial atau tidak, tetap bisa bergabung. Kemungkinannya adalah 115 dengan upaya berupa tabungan atau dengan mengajak orang lain untuk ikut umroh bersama maka akan dikenakan potongan harga. 8. Berapa sumber daya manusia yang mengelola usaha travel online? Jawaban: Pegawainya saya sendiri. Untuk siswa hanya membantu pencatatan dan juga melayani penjualan pulsa. Siswa itu adalah siswa yang bertugas pada usaha bank mini karena tempatnya menjadi satu ya. 9. Bagaimana bapak merencanakan pembagian tugas antara jadwal mengajar bapak dan juga pembagian tugas siswa yang membantu travel online? Jawaban: Pembagian tugasnya tentu yang diutamakan mengajar ya mba.Untuk travel online, saya dan mungkin pengurus unit usaha lainnya menyesuaikan dengan waktu atau jam kosong mengajar kita. Setiap harinya kita sempatkan waktu untuk memantau jadi tidak kita buat hari-hari tertentu saja baru kita sempatkan kesana. Untuk siswa yang ada di travel online itu mengikuti pembagian tugas dari unit usaha bank mini. Saya belum menugaskan siswa karena ini berhubungan langsung dengan pihak bank yang mengelola deposit kita. 10. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada unit usaha travel online? Jawaban: Produknya tentu tiket pesawat, kereta, tiket wisata, pulsa, dan jasa yang kita tawarkan yaitu membantu pemesanannya dan pembayarannya. 11. Apa keunggulan dan kelemahan unit usaha travel online milik SMKN 18? Jawaban: Keunggulan itu kita punya banyak pengalaman dalam bekerja sama dengan pihak luar dan tidak semua sekolah bisa seperti kita. Kelemahannya yang utama adalah dana, karena kita di bawah naungan lembaga sekolah jadi dana kita tentunya sangat terbatas 116 dan itu mempengaruhi kita untuk bisa lebih mengembangkan usaha travel online ini. 12. Apa strategi unit usaha travel online dalam mencapai tujuannya? Jawaban: Strategi yang bisa kita lakukan ya melalui promosi-promosi. Misalnya melalui brosur yang kita sebarkan tetapi masih sangat sedikit karena terbatasnya anggaran. Untuk menyiasatinya tetap berusaha eksis dengan merambah hal-hal lain sambil melihat peluang-peluang yang bisa berkembang. 13. Apa sasaran dari unit usaha travel online ini? Jawaban: Sasarannya menjadikan siswa tidak hanya sebagai pelaksana tetapi juga sebagai konsumen utama sehingga siswa dapat belajar bagaimana menilai hasil kerja seseorang, serta sasaran lainnya travel online delapan belas ini dapat dinikmati oleh semua kalangan tidak hanya lingkup sekolah saja. 14. Bagaimana alur pemesanan atau pembayaran telepon /listrik? Jawaban: Konsumen terlebih dulu membuka web SMKN 18 , biasanya untuk pulsa akan ada siswa di bank mini yang akan melayani, tapi untuk pemesanan atau pembayaran telepon/listrik setelah ada permintaan, saya yang bertanggung jawab melayani karena ini berhubungan dengan dana deposit yang disimpan di bank. 15. Apa saja yang perlu direncanakan dalam pengelolaan unit travel online? Jawaban: Untuk perencanaannya sudah menggunakan komputer artinya kita hanya berhubungan langsung dengan program pemesanan yang sudah kita punya. Kemudian kita juga hanya melakukan pembayaran seluruhnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Di kantor kita hanya perlu menyiapkan catatan atau laporan harian dan bulanan. 117 16. Adakah pihak esternal yang menjadi mitra unit usaha travel online? Jawaban: Pada awalnya kita bermitra dengan penyedia jasa software, tapi saat ini sudah tidak lagi. Kita membeli software MMBC dari luar / franchise, ketika sudah mempunyai softwarenya dan sudah diinstal di komputer kalau kita ingin membayar listrik, telepon kita bisa dengan perantara bank. Teknisnya jika ada yg bayar maka deposit kita akan berkurang. 17. Bagaimana bapak membuat perencanaan terkait unit travel online? Jawaban: Perencanaannya tentu menunggu keputusan dari atasan terkait apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam travel online, saya merencanakan pembuatan jadwal kerja, laporan harian, bulanan, proses pemesanan tiket, dan proses transaksi pembayaran kepada bank. 18. Bagaimana bapak mengatur keuangan unit usaha travel online ini? Jawaban: Untuk keuangannya saya menyetorkan sejumlah uang sebagai deposit kepada bank. Keuntungan yang kita dapat 80% kita setorkan kepada unit produksi sisanya 20% kita ambil untuk modal atau operasional selanjutnya. Mengetahui Interviewee Interviewer Ketua Unit Travel Online Penulis Sentot Ario.N. S.Kom Fitriana 118 Lampiran 8 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU : Nurchayati, S.Pd : Perempuan : Kepala Unit Usaha Kantin Kejujuran : Rabu, 21-09-2016 : R. Unit Produksi : 11.05 1. Bagaimana konsep kantin kejujuran menurut ibu? Jawaban: Kantin kejujuran adalah kantin yang menyediakan makananmakanan ringan, seperti snack, nasi kuning, nasi biasa, dalam kemasan, goreng-gorengan, batu es, jus buah, dan es bubble. Di mana konsumennya melakukan transaksi pembayaran sendiri. 2. Apa jabatan ibu dalam perencanaan kantin kejujuran? Jawaban: Saya sebagai koordinator, mengelola semua urusan yang ada dalam unit usaha kantin kejujuran. Mulai dari perencanaan, pembuatan SOP, jadwal piket siswa, pembelian bahan, pengawasan, dan pembuatan laporan serta pengevaluasian. 3. Apakah ibu terlibat dala perencanaan unit produksi? Jawaban: Saya terlibat dalam perencanaannya khususnya untuk kantin kejujuran. Saya menyerahkan laporan bulanan, dan mendiskusikan terkait pencapaian setiap bulannya dan merencanakan program untuk kemajuan kantin kejujuran. 4. Sudah sesuaikah kantin kejujuran dengan yang direncanakan? Jawaban: Sesuai rencana sudah, kita membuat SOP, cara kerja, jadwal dan membuat laporan harian serta bulanan. Tetapi untuk secara konsep dan tujuan belum, konsepnya ada kantin yang menyediakan makanan tanpa ada yang menjaga karena konsumennya mengambil makanan dan melakukan transaksinya sendiri, dan tujuannya untuk membentuk karakter jujur siswa belum tercapai karena masih 119 adanya perhitungan minus antara makanan yang dijual dengan uang yang ada. Mungkin memang sengaja, atau mungkin siswa lupa. 5. Apa sasaran dan tujuan dengan adanya kantin kejujuran di dalam unit produksi? Jawaban: Sasarannya adalah siswa dan warga sekolah lainnya yang ingin membeli gorengan dan jus. Tujuannya selain untuk mendapatkan pemasukan, yang terpenting adalah untuk membentuk karakteristik siswa menjadi lebih jujur, dan bertanggung jawab. 6. Apa perbedaan kantin kejujuran SMKN 18 dengan kantin kejujuran di sekolah lainnya? Jawaban: Konsepnya hampir sama, kita menyediakan makanan, minuman, dan kotak tempat menaruh uang. Siswa dituntut untuk jujur dengan menaruh uang atau mengambil uang kembalian sendiri. Sepengetahuan saya, jarang ada sekolah yang mempunyai kantin kejujuran seperti di sini. Bukan tidak ada, tetapi tidak banyak sekolah yang mengembangkan kantin kejujuran karena terlalu banyak resikonya. 7. Bagaimana merencanakan sumber daya manusia yang ada? Jawaban: Saya beserta staff TU melakukan pengontrolan terhadap siswa yang praktik, membuat jadwal, membuat SOP, membuat deskripsi cara membuat jus atau es bubble, dan membuat laporan keuangan bulanan, serta pergi untuk membeli bahan baku untuk produk kantin kejujuran. Untuk di bawah kami, ada siswa yang bertugas untuk jaga di area kantin kejujuran jumlahnya 2 orang, 1 orang pemasaran, dan 1 administrasi perkantoran. Siswa berasal dari kelas X dan XI, saling bergantian dengan cara satu siswa berasal dari siswa yang sehari sebelumnya sudah berjaga akan ditemani 120 dengan siswa yang baru. Ini dilakukan agar dalam penyampaian informasi lebih efektif dan efesien. 8. Bagaimana penempatan lokasi kanti kejujuran? Jawaban: Untuk lokasinya sebelumnya ada di bagian laboratorium kewirausahaan, sekarang bergabung dengan kantin sekolah. Ini untuk memudahkan penjualan dan pengawasan area kantin kejujuran. Tempatnya strategis, bersih, nyaman, dan aksesnya mudah. 9. Bagaimana ibu selaku ketua unit kantin kejujuran menghadapi pasar? Jawaban: Dalam menghadapi pasar khususnya siswa, kita melakukan variasi produk yang kita jual. Seperti saat ini, kita sudah menyediakan es buah, lilin, jus, es bubble. Sebelumnya kita hanya fokuskan pada menjual goreng-gorengan saja. 10. Bagaimana strategi ibu untuk bisa mencapai tujuan dari adanya kantin kejujuran? Jawaban: Strateginya untuk menanamkan kepada siswa tentang pentingnya sikap jujur kami tetap membuka kantin kejujuran meski mengalami banyak resiko, untuk itu kami tetap menugaskan siswa sesuai jadwal untuk mengawasi kantin kejujuran. Kalau untuk strategi agar dagangan kita tidak habis terjual saat jam istirahat, biasanya kita melakukan direct selling (menjualnya langsung ke konsumen) dengan berkeliling di lingkungan sekolah. 11. Bagaimana ibu mengelola keuangan kantin kejujuran untuk kemudian diinformasikan kepada ketua unit produksi? Jawaban: Dalam pengelolaannya saya membuat laporan harian yang berasal dari catatan siswa, kemudian saya rekap untuk dijadikan bahan pembuatan laporan laba/rugi dan laporan bulanan. Setelah selesai 121 laporan tersebut setiap bulannya akan diserahkan kepada ketua unit produksi. 12. Bagaimana ibu mendapatkan bahan produksi, makanan, minuman, atau gorengan untuk dijual? Jawaban: Dari suplier, di mana suplier kita berasal dari lingkungan dalam sekolah seperti orang tua siswa. Mereka yang ingin bergabung langsung berdiskusi dengan pihak pengelola kantin kejujuran dan harus sesuai dengan yang kita inginkan yaitu makanan atau gorengan yang dijual tidak boleh mengandung makanan/minuman yang tidak sehat. Mengetahui Interviewee Interviewer Ketua Unit Kantin Kejujuran Penulis Nurchayati, S.Pd. Fitriana 122 Lampiran 9 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN HARI/TANGGAL TEMPAT WAKTU 1. Tanya : Jawab : : HJ. Marliani Herlina, S.PD : Perempuan : Ketua Unit Usaha KANSSAS : Selasa, 30-08-2016 : R. Guru : 10.32 Apa yang dimaksud dengan KANSSAS? KANSSAS adalah singkatan dari Kantin Sekolah Sehat Delapan Belas. 2. Tanya : Apa sasaran dan tujuan dengan adanya KANSSAS di dalam unit produksi? Jawab : Makanan sehat yah, untuk menyediakan anak-anak makanan sehat. Kantin yang dikelola khusus untuk memberikan siswa makanan sehat pada jam istirahat pertama 09.30 dan jam 12.00 istirahat kedua. Di luar jam tersebut kantin dilarang menerima pesanan kecuali untuk siswa pada mata pelajaran olah raga. 3. Tanya : Jawab : Apa perbedaan KANSSAS dengan kantin pada umumnya? KANSSAS menyediakan makanan berat seperti bubur, bakso, mie ayam, somay. Serta menyediakan minuman es teh, es susu, dll. Dari makanan kita fokuskan bebas dari pewarna, MSG. Kita kontrol sambil kita survey hari-hari biasa. Jadi jika ada yg melanggar tidak sesuai perjanjian sewaktu-waktu bisa kita stop. 4. Tanya : Jawab : Bagaimana merencanakan sumber daya manusia yang ada? Saya mengelola sendiri, sesekali berkoordinasi dengan ketua sebelumnya. Saya yang membuat action plan, pembagian tiket, pembuatan MoU untuk para penyewa. Kemudian saya juga yang 123 mengawasi, dan untuk pembayaran sewa saya dibantu oleh siswa yang bertugas di bank mini. 5. Tanya : Apa strategi ibu dalam menghadapi pasar dan langkah apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan KANSSAS ini? Jawab : Biasanya kita mengadakan promosi ya. Untuk harganya pokoknya kita tandain yang bisa dijangkau oleh anak-anak maksimal Rp.6.000 minimal RP. 2000. Setiap harinya kita rekap kemudian setiap bulannya kita akan setorkan kepada UP. 6. Tanya : Jawab : Bagaimana proses produksi di dalam KANSSAS? Rata-rata mereka sudah masak dari rumah, jadi di sini hanya menyajikan kalopun untuk menghangatkan atau masak sedikit diperbolehkan, tapi kalo masak dari awal tidak diperbolehkan karena ditakutkan akan mengganggu proses belajar mengajar. Gas dan kompor berasal dari penyewa. Kebersihan kita jaga ya, kita sediakan wastafel di setiap blok dan kanebo kita bagikan dan mereka juga memakai seragam khusus. 7. Tanya : Bagaimana ibu mengelola keuangan KANSSAS untuk kemudian diinformasikan kepada ketua unit produksi? Jawab : Kalau untuk keuangan setiap hari mereka akan memberikan setoran Rp. 25.000 yang akan diambil oleh siswa bank mini, kemudian bank mini menarikan dan kemudian akan menginput laporan setoran ditabungan masing-masing. Jadi penyewa itu punya rekening di bank mini masing-masing khusus untuk kantin ataupun pribadi. Jadi saya hanya mengecek pemasukan dan keuntungan yang didapat untuk kemudian 80% diserahkan kepada UP 20% digunakan untuk modal kembali. 124 Mengetahui Interviewee Interviewer Ketua Unit KANSSAS Penulis HJ. Marliani Herlina, S.PD. Fitriana 125 Lampiran 10 BERITA WAWANCARA NAMA JABATAN TANGGAL WAKTU TEMPAT : Dra. Hj. Sri Cony Astuty : Guru Kewirausahaan : 28-09-2016 : 12.30 : R. Resepsionis 1. Apa konsep unit produksi menurut ibu? Jawab : Unit produksi adalah wadah bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan praktik wirausaha, wadah bagi guru untuk mengelola usaha dan sebagai bagian dari peningkatan mutu sekolah. 2. Apa yang ibu ketahui tentang unit produksi di sekolah ini? Jawab : Unit produksi di sini terdiri dari unit-unit usaha khususnya jasa. Ada 6 unit usaha, yaitu Mini Market Dallas, Bank Mini Dallas, Dallas Office, Kantin Kejujuran, dan Kantin Sekolah Sehat. 3. Apa tujuan unit produksi yang ada di sekolah bagi guru dan siswa? Jawab : Unit produksi ini berfungsi sebagai pelatihan guru untuk berwirausaha dan untuk siswa sebagai sarana belajar dalam melatih berkomunikasi, membaca peluang, membangun karakteristik kewirausahaan, membuat perencanaan praktik dunia usaha. 4. Apakah ibu dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi? Jawab : Untuk ikut merencanakan unit produksi secara langsung tidak, karena sebagai guru kewirausahaan kita lepas dengan unit produksi. Untuk keterlibatan dalam unit produksi hanya sebatas kontribusi saja. Saat unit produksi mengadakan sebuah acara terkait wirausaha, saya ikut membantu mengurus keperluannya. 5. Apakah siswa dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi? Jawab : Tidak, siswa hanya sebagai pelaksana. Dalam merencanakan unit produksi hanya dilakukan oleh pengelola unit produksi. 6. Bagaimana perbedaan antara perencanaan mata pelajaran kewirausahaan dengan perencanaan unit produksi? 126 Jawab : Perencanaan unit pengembangan produksi unit-unit adalah usaha, perencanaan sedangkan terkait perencanaan kewirausahaan berupa silabus yang dijadikan pedoman guru untuk mengajar kewirausahaan. 7. Berapa jam waktu belajar kewirausahaan di kelas? Jawab : 2 jam, 2 x 45 menit. Mata pelajaran diajarkan di kelas X, XI,XII. 8. Bagaimana pendapat ibu mengenai hubungan antara materi kewirausahaan dengan kegiatan unit produksi? Jawab : Materi kewirausahaan diantaranya membangun karaktersitik wirausahawan, mvembaca peluang dan membuat perencanaan usaha. Untuk hubungannya dengan unit produksi tentu dalam pelaksanaan praktik siswa menerapkan kewirausahaan yang sudah diajarkan di kelas. 9. Apakah siswa mendapat penilaian saat melaksanakan tugas di unit produksi? Jawab : Ya tentunya dinilai sebagai nilai praktik 10. Jika ya, siapakah yang menilai dan bagaimana menilainya? Jawab : Yang menilai adalah guru yang bertugas di dalam unit usaha tersebut atau koordinator masing-masing unit usaha. Siswa dinilai saat melaksanakan praktik unit usaha diantaranya, membuat laporan keuangan, melayani konsumen, bernegosiasi dengan konsumen. Hasil penilaian akan diserahkan kepada wali kelas masing-masing atau kepala program. Mengetahui Interviewee Interviewer Guru Kewirausahaan Penulis Dra. Sri Cony Astuty Fitriana 127 Lampiran 11 NAMA JENIS KELAMIN JABATAN TANGGAL WAKTU TEMPAT : Lisa Herni A. : Perempuan : Siswa XI Adm. Perkantoran : 29-08-2016 : 14.45 : R. Resepsionis 1. Apa yang anda ketahui tentang unit produksi? Jawaban: Unit produksi itu menyalurkan keahlian yang punya sesuai dengan bidang keahliannya, menjual makanan, menjual jasa, dan bertemu dengan konsumen. 2. Apa manfaat dengan adanya unit produksi sekolah? Jawaban: Kita jadi lebih tahu cara bagaimana menjua barang, kita juga bisa berwirausaha nantinya, dan lebih disiplin. 3. Apakah anda terlibat dalam proses perencanaan unit produksi? Jawaban: Kalau untuk rapat unit produksi kita tidak dilibatkan, kita hanya melaksanakan praktik saja. 4. Berapa orang siswa yang melaksanakan praktik dalam satu unit usaha? Jawaban: Kalau dallas Office ada dua orang, kelas X dan XI administrasi perkantoran. 5. Dalam hal apa kamu biasanya dilibatkan untuk kegiatan unit produksi? Jawaban: Kita hanya sebagai pelaksana yang tugas sesuai dengan jadwal dan SOP kerja. 6. Bagaimana siswa menjalankan pembagian tugas antara belajar di kelas dengan praktik di unit produksi? Jawaban: Kalau untuk belajar tetap diutamakan, jadi kalau ada ulangan kita izin untuk libur tugas, yang terpenting tetap ada partner lainnya bertugas nanti kalau sudah selesai ulangan kita jaga lagi. 7. Bagaimana pembagian tugas antara siswa dan guru? Jawaban: Guru hanya datang untuk mengawasi dan mengecek agar tidak terjadi masalah atau datang saat akan pulang untuk menghitung 128 pendapatan. Kalau siswa hanya sebagai pelaksana yang bertugas dari pagi sampai jam pulang sekolah. 8. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban dalam hal keuangan yang siswa lakukan? Jawaban: Kita membuat laporan perhari, terus kita hitung sesuai atau tidak antara uang yang masuk dengan hitungan foto copy yang sudah kita kerjakan. Jumlahnya kita catat dan diserahkan kepada ketua unit dallas office. Mengetahui Interviewee Interviewer Siswa Penulis Lina Herni A. Fitriana 129 Lampiran 12 BERITA WAWANCARA NAMA JENIS KELAMIN JABATAN TANGGAL WAKTU TEMPAT 1. Tanya : Jawab : : Nurul Afifah : Perempuan : Siswa : 29-08-2016 : 11.20 : R. Mini Market Dallas Apa yang kamu ketahui tentang unit produksi? Unit produksi adalah untuk kita belajar memasarkan produk, menjual produk, melayani konsumen. 2. Tanya : Jawab : Apa manfaat dengan adanya unit produksi sekolah? Saya jadi lebih bertanggung jawab, juga teman-teman di sini kita belajar disiplin, lebih bersemangat untuk bisa mempunyai usaha sendiri kalau sudah lulus. 3. Tanya : Jawab : Berapa kali melaksanakan praktik dalam satu bulan? Kalau di dallas mart kita tugasnya selama satu minggu, setelah itu gantian dengan siswa yang lainnya. 4. Tanya : Berapa orang siswa yang melaksanakan praktik dalam satu unit usaha? Jawab : 5. Tanya : Jawab : Beda-beda kak, ada yang satu unit 3 orang, 2 orang, 4 orang. Apakah anda terlibat dalam proses perencanaan unit produksi? Tidak kak, kalau di dallas mart kami tugasnya hanya mendisplay, melayani transaksi pembayaran, mencatat laporan. Kalau perencanaan biasanya guru-guru saja. 6. Tanya : Dalam hal apa kamu biasanya dilibatkan untuk kegiatan unit produksi? Jawab : Ya hanya melaksanakan praktik sesuai tugasnya saja kak yang sesuai dengan jadwal atau sesuai dengan apa yang sudah dibuat oleh guru. 7. Tanya : Bagaimana siswa menjalankan pembagian tugas antara belajar di kelas dengan praktik di unit produksi? 130 Jawab : Ya biasa aja ka, waktunya belajar di kelas ya di kelas, waktunya praktik ya kita stand by di sini. Kecuali kalau ada ulangan harian kita izin untuk ikut ulangan asalkan toko tetap ada yang jaga. 8. Tanya : Jawan : Bagaimana pembagian tugas antara siswa dan guru? Guru yang mengatur semuanya, atau yang membuat perencanaan untuk pelaksanaan unit usaha, kita sebagai siswa hanya menjalankan tugas dari guru. 9. Tanya : Bagaimana bentuk pertanggung jawaban siswa setelah melaksanakan tugasnya? Jawab : Kita buat laporan pemasukan ka, setiap hari kita catet berapa ya kita dapat, terus nanti direkap sama guru-guru. Mengetahui Interviewee Interviewer Siswa Penulis Nurul Afifah Fitriana 131 Lampiran 13 TUPOKSI UNIT PRODUKSI SMKN 18 JAKARTA Kepala Sekolah 1. 2. 3. 4. Bertanggung jawab atas kegiatan usaha dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha Mengawasi kegiatan usaha dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha yang ada Menentukan personalia dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha Menerima laporan dari Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (sementara dan tahunan) Unit Produksi 1. 2. 3. Mengkoordinasikan semua unit usaha di bawah Lab Kewirausahaan Melakukan pengawasan dan keuangan terhadap semua unit usaha Mengevaluasi program target usaha dan pengembangan usaha setiap dari masing-masing unit usaha 4. Menerima dan menganalisis laporan pengelolaan dan pengembangan dari semua unit usaha di bawah Lab. Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, tri wulan, semesteran dan tahunan) 5. Menentukan personalia dari semua unit usaha bersama dengan Kepala Sekolah 6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kepala Sekolah secara ad-hock dan berkala (semesteran dan tahunan) 7. Mengelola anggaran untuk operasional unit produksi 8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan 9. Menyisihkan hasil usaha kesejahteraan guru dan karyawan 10. Mengelola kebersihan dari semua unit usaha Unit Bank Mini 1. 2. Memberikan jasa transaksi perbankan kepada Guru, Murid dan pihak ketiga lainya Melakukan pencatatan transaksi perbankan baik setoran tunai, transfer dan pembayaran listrik, telepon dan handphone 3. Mengelola administrasi dari unit usaha bank mini 4. Membuat program target usaha dan pengembangan usaha 5. Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha secara harian, bulanan, semesteran dan tahunan 6. Membuat laporan kepada Kepala Sekolah dan Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) mengenai pengelolaan dan pengembangan usaha 7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Bank Mini 8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan 9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan 10. Menentukan personalia pelaksanaan dari unit usaha bank mini 11. Mengelola kebersihan dari unit bank mini Unit Kantin Kejujuran 1. 2. Menyediakan makanan dan minuman siap saji dan olahan yang berasal dari siswa/orang tua murid Melakukan pencatatan atas semua transaksi yang terjadi 132 3. 4. 5. Mengelola administrasi unit kantin kejujuran Membuat program target usaha dan pengembangan usaha Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit kewirauasahaan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan 6. Memberikan laporan usaha pengelolaan dan pengembangan Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) 7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Kantin Kejujuran 8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan 9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan 10. Menentukan personalia pelaksana dari unit kewirausahaan 11. Menyetorkan sebagaian laba kepada Lab Kewirausahaan untuk selanjutnya diserahkan kepada Unit Produksi Sekolah secara berkala (bulanan) 12. Mengelola kebersihan dari unit kewirausahaan Unit Jasa Perkantoran 1. 2. 3. 4. 5. Menyediakan jasa berupa rental computer, pengetikan, fotokopi dan warnet Melakukan pencatatan atas semua transaksi Mengelola administrasi unit jasa perkantoran Membuat program target usaha dan pengembangan usaha Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit jasa perkantoran secara harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan 6. Memberikan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) 7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Jasa Perkantoran 8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan 9. Mencadangkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan 10. Menentukan personalia pelaksana dari unit jasa perkantoran 11. Mengelola kebersihan dari unit jasa perkantoran Unit Mini Market 1. Menyediakan kebutuhan rumah tangga dan ATK untuk siswa, guru dan masyarakat umum 2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi 3. Mengelola administrasi dari unit mini market 4. Membuat program target usaha dan pengembangan usaha 5. Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit mini market secara harian, mingguan, bulanan dan semesteran dan tahunan 6. Memberikan laporan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) 7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Mini Market 8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan 9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan 10. Menentukan personalia pelaksana dari unit mini market 11. Mengelola kebersihan dari unit mini market Unit Kantin Sekolah 1. 2. Membuat perencanaan/kegiatan kantin sekolah untuk jangka pendek dan jangka panjang Mencari/menghubungi penyewa sesuai kebutuhan siswa dan guru 133 3. Membuat perjanjian tertulis dengan penyewa untuk jangka waktu : a. Harian b. Bulanan c. Tahunan 4. Meningkatkan/menagih uang sewa sesuai perjanjian 5. Mengkoordinasikan makanan yang dijual dengan kantin kejujuran (supaya tidak ada penjualan ganda) 6. Koordinasi dengan piket supya siswa dan guru tidak keluar pagar sekolah 7. Memberi informasi kepada penyewa hari-hari tidak efektif dan libur sekolah 8. Mengawasi operasional kantin untuk : a. Kebersihan tempat b. Kebersihan/kesehatan makanan yang dijual 9. Mencadangkan hasil untuk pengembangan unit kantin sekolah 10. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteran guru dan karyawan 11. Membuat laporan secara berkala/rutin kepadaKetua UP Unit Travel Online 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Melatih siswa usaha online Membuat program target usaha dan pengembangan usaha Mengelola usaha travel online meliputi pelayanan tiket KA, pesawat, visa, paspor, umroh, tour juga usaha expedisi, pembayaran PLN, Telepon, Pulsa Memberikan laporan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) Mengelola anggaran untuk operasianal unit travel online Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan Bekerja sama dengan pengurus Unit Produksi untuk kelancaran usaha Mengelola kebersihan dari unit took sekolah Jakarta, 30 Juli 2015 Menyetujui, Kepala Sekolah Ketua Unit Produksi Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si NIP. 196407051988032010 Dra. Hj. Sri Coni Astuty 195709241982032009 134 Lampiran 14 STANDART OPERATING PROSEDURE 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. Ketua Unit Produksi mengawasi kinerja dari semua unit yang ada di dalam laboratorium kewirausahaan Ketua Unit Produksi menentukan target usaha dari semua unit yang ada di dalam laboratorium kewirausahaan Ketua Unit Produksi mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari masing-masing koordinator unit Mengacu kepada pelaksanaan Tupoksi yang optimal, maka Ketua Unit Produksi berkewajiban merekomendasikan rolling coordinator unit kepadakepalasekolah Ketua Unit dan anggotanya wajib mengikuti rapat koordinasi untuk evaluasi laporan kegiatan setiap bulanya Ketua Unit Produksi mempunyai akses penuh atas semua informasi keuangan di semua unit Koordinator Unit wajib mengawasi kinerja dari unit yang dipimpinnya Koordinator Unit wajib membuat unit yang dipimpinnya menghasilkan hasil usaha Koordinator Unit wajib mengembangkan modal unit yang dipimpinnya Koordinator Unit wajib mengembangkan usaha unit yang dipimpinnya Setiap pengeluaran uang yang sifatnya rutin harus mendapat persetujuan koordinator unit Setiap pengeluaran uang yang sifatnya ad-hock harus mendapat persetujuan ketua Unit Produksi dan Kepala Sekolah Setiap pembelian barang modal dan alat produksi harus mendapat persetujuan ketua Unit Produksi dan Kepala Sekolah Setiap unit wajib mempunyai rekening di unit bank mini Setiap unit wajib menyimpan 70% dari dana yang dimiliki di unit bank mini Setiap penarikan tunai dari rekening masing-masing unit di unit bank mini harus mendapat persetujuan coordinator unit dan ketua unit produksi Koordinator unit bank mini wajib membuat kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) dari semua rekening nasabah unit bank mini Pejabat yang mempunyai wewenang untuk melakukan penarikan tunai di unit bank mini adalah coordinator masing-masing unit dan ketua unit produksi Apabila dirasa perlu, kelebihan dana di unit bank mini dapat disimpan di bank mini lain dengan menggunakan nama laboratorium kewirausahaan Pejabat yang mempunyai wewenang untuk membuat rekening laboratorium kewirausahaan di bank lain adalah ketua unit produksi Pejabat yang mempunyai wewenang untuk melakukan penarikan tunai atas rekening laboratorium kewirausahaan di bank lain adalah coordinator unit bank mini dan ketua unit produksi Setiap pengurus unit wajib menjaga kerahasiaan atas data-data keuangan dari pihakpihak yang tidak berkepentingan Koordinator unit wajib mengembangkan prosedur layanan jasa di unitnya masingmasing Koordinator unit wajib membuat struktur organisasi di unitnya masing-masing Koordinator unit wajib mencatat semua transaksi yang terjadi di unitnya masingmasing Koordinator unit wajib mengelola administrasi di unitnya masing-masing Koordinator unit wajib mengamankan semua data transaksi keuangan di unitnya masing-masing Koordinator unit wajib membuat laporan L/R, perubahan modal dan neraca setiap bulan dan menyerahkan kepada ketua unit produksi Koordinator unit wajib membuat grafik perkembangan hasil usaha dan modal setiap bulan 135 30. Biaya yang dibebankan kepada sekolah : Telepon, Air, Listrikdan Internet (TALI) dan biaya konsolidasi 31. Biaya yang dibebankan kepada unit produksi : Biaya Operasional UP 32. Biaya yang dibebankan kepada masing-masing unit : Biaya operasional : pembelian barang modal, peralatan, perlengkapan dan pemeliharaan Biaya sewa mesin Biaya penyusutan Biaya keamanan dan kebersihan di dalam unit masing-masing Biaya non operasional : biaya bunga (bank mini) 33. Pendapatan Unit Produksi : Laba bersih dari masing-masing unit 34. Pendapatan dari masing-masing unit : Pendapatan Operasional Pendapatan non operasional : Pendapatan bunga (unit bank mini) Pendapatan administrasi (unit bank mini) 35. Pertambahan modal unit produksi : modal awal + (laba bersih (20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) ) 36. Pertambahan modal masing-masing unit :modal awal + (laba bersih (20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) ) 37. Insetif dibagikan setiap 3 bulan yang besarnya diatur kemudian 38. Pembagian laba ditahan untuk kesra : Bonus pengelola : 45% (berjenjang, produktivitas) Bonus Management : 5% Warga Sekolah : 50% 39. Laba ditahan untuk kesra dibagikan setiap tahun ajaran 40. Koordinator unit wajib membuat inventaris semua asset yang dimiliki unitnya masingmasing 41. Koordinator unit wajib merawat dan menjaga semua asset yang dimiliki unitnya masing-masing 42. Koordinator unit wajib memberikan laporan inventaris dari masing-masing unit kepada ketua unit produksi setiap 6 bulan 43. Format laporan inventaris Unit : …………………………………………… Kode Barang Nama Barang Status (Beli/Sewa/Pinjam) 44. Susunan Pengelola Unit Produksi : Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si Dra.Hj. Sri Coni Astuty Lissa Oktavia, S.Kom Hj. Marliana Herlina, S.Pd Tiswati Siti Maisaroh, S.Pd Witnasari Dra. Anna Atyana Karta Atmadja Nurchayati, S.Pd Sentot Ario Nugroho, S.Kom Siti Mathoyah, S.Pd Debbi Tjakradirana, S.Pd Yati Supriyati, S.Pd Erwin Victor Parulian, S.Kom Tgl. Beli/Sewa/Pinjam Penanggung Jawab Ketua Unit Produksi Sekretaris Unit Produksi Koordinator Bank Mini Anggota Bank Mini Koordinator Kantin Kejujuran Anggota Kantin Kejujuran Koordinator Dallas Mart Bendahara Dallas Mart Anggota Dallas Mart Koordinator Dallas Office Koordinator Kantin Sekolah Koordinator Toko Sekolah Koordinator Toko Online Kondisi 136 Lampiran 15 STANDAR KINERJA UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 18 JAKARTA 1. Setiap kegiatan dan usaha di sekolah berdasarkan perencanaan usaha. 2. Setiap kegiatan dan usaha melibatkan seluruh warga sekolah (siswa, guru dan karyawan) serta stakeholders. 3. Setiap kegiatan dan usaha harus dapat menjadi sarana bagi kegiatan pembelajaran khususnya pengembangan kemampuan berwirausaha. 4. Setiap kegiatan dan usaha harus menghasilkan keuntungan. 5. Setiap kegiatan dan usaha harus dapat meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan sekolah. 6. Keuntungan dari kegiatan dan usaha dibagi kepada seluruh guru dan karyawan sekolah secara proporsional. Jakarta, 29 April 2015 Menyetujui, Kepala Sekolah Ketua Unit Produksi Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si NIP. 196407051988032010 Dra. Hj. Sri Coni Atuty NIP. 195709241982032009 137 Lampiran 16 GRAFIK JUMLAH PENERIMAAN UNIT PRODUKSI TAHUN 2014 Januari Februari Rp. 16,665,810 Maret April Mei Rp. 11,053,690 Rp. 9,073,347 Rp. 9,825,230 Juli Agustus Rp. 7,658,818 September Rp. 5,463,600 Rp. 5,147,261 Juni Oktober Rp. 5,463,160 Rp. 4,966,052 Rp. 3,689,302 Rp. 3,300,857 Desember Rp. 473,354 Jakarta, Desember 2014 Dibuat oleh, Sekretaris Mengetahui, Ketua Unit Produksi Dra.Hj. Sri Coni Astuty NIP. 195709241982032009 Lissa Oktavia, S.Kom Mengetahui, Kepala SMKN 18 Jakarta Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si NIP. 196407051988032010 November 138 Lampiran 17 JADWAL PRAKTIK DAN DAFTAR NILAI …………………………………………………… TAHUN PELAJARAN 20…... / 20…... Bulan : ……………………………………… No Nama Siswa Kelas Tanggal Pelaksanaan Praktek Paraf Nilai 1 2 3 4 5 6 Bulan : ……………………………………… Tanggal Pelaksanaan Praktek No Nama Siswa Kelas Nilai Paraf 1 2 3 4 5 6 139 Lampiran 18 SMK NEGERI 18 KEBIJAKAN MUTU SASARAN MUTU DAN RENCANA MUTU NO 1. SASARAN MUTU PROSES praktik di Program Kerja Lab. Kwr : Halaman : DOKUMEN Lab. Kwr - Tupoksi laboratorium kewirausahaan Tanggal - Program kerja Menetapkan keterlibatan Seluruh siswa melakukan No. Dokumen : KM.01 mencapai PIC Ketua Kwr KET Lab. dan SOP lab Kwr 100% 1. Pendataan Kehadiran siswa 2. Kegiatan praktik masing-masing unit 3. Guru membimbing masing-masing unit - Daftar hadir - r unit siswa dan guru pembimbing Koordinato - Guru pembimbin g - SOP Keterlibatan kerjamasingmasing unit Keterlibatan siswa praktik 100% - Daftar siswa hadir Koordinator unit 140 Lampiran 19 SMK NEGERI 18 KEBIJAKAN MUTU SASARAN MUTU DAN RENCANA MUTU N o 1. SASARAN MUTU Ketercapaian hasil 5.000.000 Tanggal : Halaman : DOKUMEN - Program kerja Lab. usaha dari seluruh unit minimal Rp. PROSES No. Dokumen : KM.01 Program Kerja Lab. Kwr Kwr KE T PIC Ketua Kwr Lab. - Tupoksi dan SOP setiap bulannya lab. Kwr - Slip pengeluaran 1. Pendataan Kehadiran siswa 2. Kegiatan praktik masing-masing unit 3. Guru membimbing masing-masing unit - Slip pemasukan - Buku besar - Laporan keuangan Koordin ator unit - Guru pembim bing - Laporan keuangan - Laporan keuangan Koordinator unit Hasil Usaha Keterlibatan minimal Rp. juta/bulan Koordinator unit 5 141 Lampiran 20 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 18 JAKARTA Program Kerja Lab. Kewirausahaan/Unit Produksi Tahun 2015/2016 N o 1 2 3 PROGRAM KETERLAKSANAAN Rapat Koordinasi dengan unit Membuat program dan mengumpulkan program kerja dari masingmasing unit Pengadaan dan penempatan SARPRAS sesuai kebutuhan Unit Melakukan Promosi dalam bentuk brosur dan direct promotion Pengadaan sarana dan prasarana Promosi 4 Pusat Uji Kompetensi (PUK) dan Tempat Magang SMK sekitar Bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk menjadi Pusat Uji Kompetensi dan tempat magang siswa SMK sekitar 5 Kesejahteraan untuk guru dan karyawan Menyiapkan paket Hari Raya untuk guru dan karyawan 6 Laporan kegiatan Unit Produksi 7. Pengembanga n Wirausaha/us aha PENANGGUNG JAWAB INDIKATOR KETERCAPAIAN Ketua Unit Produksi Masing-masing Unit menyerahkan Program kerja Ketua Unit Produksi dan Ketua unit usaha Ketua Unit Produsi dan ketua unit terkait Ketua Unit Produlsi dan Ketua Kompetensi Keahlian Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dapat disiapkan Tesedianya produk dan Jasa di D’MART,BANK MINI,KANJUR,Kantin dan D’OFFICE dengan harga terjangkau dan bersaing Siswa SMK Kom.keahlian Pemasaran disekitar SMKN 18 Dapat melakukan Uji Kompetensi dan Magang di SMKN 18 PELAKSANAAN November 2015 September s.d Desember 2015 Sep 2015 s.d Juni 2016 Januari s.d Mart 2016 Unit Produksi Tersedianya paket Hari Raya Insidental Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kendala yang dihadapi selama satu periode Ketua Unit produksi dan ketua masing masing unit Keterlaksanaan program kerja dilaporkan secara berkala dan prosedural September 2015 s.d Juni 2016 a.Membantu pemasaran produk yang dijual oleh siswa dan orang tua siswa Ketua Unit Produksi dan Ketua unit terkait Siswa dan orang tuanya dapat menitipkan produk Atau menjual produk pada unit usaha terkait. September 2015 s.d Juni 2016. b. Membuka usaha jasa travel on line Siswa,guru, karyawan dan masyarakat Desember 2015 s/d Juni 2016 Jakarta, September 2015 Menyetujui Kepala SMKN 18 Ketua Unit Produksi Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si NIP: 196407051988032010 Dra. Hj. Sri Coni Astuty NIP:195709241982032009 142 Lampiran 21 143 Lampiran 22 144 Lampiran 23 Hasil Observasi Unit Produksi SMKN 18 Jakarta Aspek Fisik Deskripsi MINI MARKET DALLAS Mini Market Dallas tampak depan dari luar sekolah karena letaknya berada di pinggir jalan raya atau dekat area luar sekolah. Dallas mart ini mempunyai area display, transaksi, gudang, dan ruangan untuk pengelola. Baik di dalam atau di luar area Dallas Mart kebersihan sangat dijaga oleh warga sekolah. Siswi jurusan pemasaran sedang bertugas menjadi cashier. Tampak salah satu siswa sedang melakukan pencatatan keluar masuk barang. Keduanya juga mengenakan seragam khusus saat sedang bertugas dan di samping mereka tampak satu unit komputer, meja kasir, dan kalkulator. BANK MINI DALLAS Ruang Bank Mini ini terdiri dari area transaksi antara teller dengan nasabah, dan dibelakangnya tampak ruangan yang biasa digunakan oleh guru. Siswa yang bertugas menggunakan blazer dan Makna Mini Market Dallas merupakan unit usaha yang jumlah produknya sangat banyak maka spcacenya lebih besar kedua setelah kantin. Lokasi mini market dallas ini sudah sangat tepat berada didekat pinggir jalan raya dan mewakili mini market pada umumnya. Hal ini membuat siswa, guru dan warga sekolah lainnya merasa seperti berada di mini market sesungguhnya. Siswa akan merasakan pekerjaan menjadi kasir seperti menghitung uang, mencatat, dan sebagainya. Selain kasir, siswa yang lain juga bertugas menjadi penerima barang datang dan pendisplay barang. Dengan memakai seragam, siswa akan lebih bisa merasakan perannya sebagai karyawan di mini market. Ruangan bank mini ini mewakili keadaan saat seorang nasabah ingin menabung uangnya di bank. Siswi yang bertugas akan merasakan pekerjaan seorang teller di bank. Ruangan guru sebagai 145 selalu bersikap ramah pengelola di belakang terhadap nasabah yang siswa bank mini, juga datang. akan memudahkan melakukan pengawasan dan koordinasi dengan siswa yang sedang bertugas. Semua pekerjaan dilakukan dibalik meja teller tersebut. Tampak salah satu siswi yang bertugas sebagai teller bank sedang menghitung uang, dan salah satunya lagi sedang melakukan pencatatan. KANTOR DALLAS Tampak siswa yang sedang bertugas di ruangan kantor dallas. Di dalam ruangan tersebut terlihat sebuah komputer, meja, mesin foto kopi, printer, lemari dan beberapa kertas yang ditempel seperti SOP kerja, daftar harga, jadwal, dan struktur organisasi. Sesuai dengan karakteristik kewirausahaan yang ingin ditanamkan kepada siswa, walaupun pekerjaan mereka berada di balik meja tersebut melalui bank mini ini siswa diajarkan untuk jujur dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Siswa mengerjakan pekerjaan kantor seperti mengetik, memfotocopy, mengeprint data. Dengan tugas ini siswa dan siswa khususnya jurusan administrasi perkantoran tidak kesulitan lagi saat akan bekerja di kantor yang sesungguhnya. KANSSAS (Kantin Sekolah Sehat Delapan Belas Kantin sekolah yang Kantin sekolah delapan tampak dari sisi sebelah belas mengutamakan kiri. Terlihat blok-blok kebersihan dan yang ditempati oleh keamanan bahan pedagang/penyewa yang makanan yang didalamnya disediakan disediakan oleh rak, wastafel, dan tempat pedagang untuk 146 kompor. Terdapat 8 blok, setiap bloknya di tempati oleh pedagang makanan yang berbeda, seperti bakso, mie ayam, siomay, penjual es, bubur, dan nasi uduk. Ditengah kantin terdapat meja dan kursi untuk tempat makan dan berkumpulnya siswa. Kantin tersebut selalu menjaga kebersihan dan makanannya bebas dari bahan-bahan pengawet. KANTIN KEJUJURAN Kantin kejujuran ini identik dengan kotak uang yang disediakan untuk siswa agar membayar dan mengambil sendiri uang kembaliannya. Kantin ini menyediakan hanya berupa gorengan, lontong, serta es bubble dan jus. Tampak para siswa yang bertugas menjaga kantin kejujuran. Di area kantin kejujuran tampak lemari kaca untuk tempat makanan, kulkas, dan di sediakan pula blender untuk membuat jus. mendukung tercapainya siswa dan warga sekolah yang sehat. Para penyewa juga mengenakan seragam untuk menunjukkan identitas dirinya sehingga pedagang akan merasa menjadi bagian dari sekolah delapan belas. Kantin kejujuran ini berada di area kantin sekolah untuk memudahkan siswa dalam memilih makanan yang lebih ringan dibandingkan makanan berat yang disediakan kantin sekolah. Meskipun kantin kejujuran seharusnya tidak ada yang menjaga, namun di SMKN 18 masih ditugaskan siswa untuk mengelolanya. Ini untuk menghindari kerugian karena perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Sekolah memutuskan untuk tetap menugaskan siswanya. 147 Secara tidak langsung siswa yang bertugas juga akan dituntut untuk jujur dalam menyerahkan laporan keuangan kepada guru atau koordinatornya.