Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18

advertisement
Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18 Jakarta
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
FITRIANA
NIM 1112018200046
JURUSAN MANAJEMENPENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H
ABSTRAK
Fitriana (NIM : 1112018200046). Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri
18 Jakarta. Skripsi Program Strata Satu (S-1), Program Studi Manajemen
Pendidikan, FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN SyarifHidayatullah
Jakarta
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap kegiatan unit
produksi di sekolah. Sekolah yang merupakan lembaga non profit mampu
mengelola sebuah usaha yang berorientasi bisnis seperti unit produksi. Unit
produksi merupakan sarana praktik untuk melatih siswa dalam berwirausaha yang
sekaligus dapat memberikan pemasukan dana untuk sekolah. Di sini penulis akan
membahas mengenai proses Perencanaan Unit Produksi di SMKN 18 Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan unit produksi
di SMK Negeri 18 Jakarta, yang dilihat berdasarkan tahapan penyusunan
perencanaan usaha unit produksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 18
Jakarta dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara,
observasi dan pengumpulan data. Di samping itu, penulis merujuk kepada bukubuku, jurnal ilmiah, tentang perencanaan kewirausahaan dan unit produksi, yang
dijadikan sebagai landasan teori untuk mengkaji proses perencanaan unit produksi
di SMK Negeri 18 Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan unit produksi yang
terdiri dari unit usaha Mini Market Dallas, Bank Mini Dallas, Dallas Office,
Kantin Kejujuran dan Kantin Sekolah Sehat Dallas belum terlaksana dengan baik.
Hal ini dapat terlihat masih adanya beberapa kekurangan dalam perencanaan unit
produksi. Kekurangan tersebut diantaranya belum adanya legalitas usaha. Tidak
adanya rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang sebagai acuan.
Belum adanya buku pedoman praktik unit produksi yang mengambarkan
bagaimana unit produksi akan dijalankan. Belum adanya sumber daya manusia
yang mampu mengelola unit produksi secara profesional. Tidak dilibatkannya
warga sekolah termasuk siswa sebagai pelaksana utama dalam perencanaan unit
produksi dan kurang maksimalnya waktu untuk praktik siswa.
Kata kunci : Perencanaan, Unit Produksi, Perencanaan Usaha
i
ABSTRACT
Fitriana (NPM 1112018200040). Production Planning Unit at SMK Negeri 18
Jakarta. Study of S1 Program (S-1), Department of Management of
Education, Faculty of Science and Teaching State Islamic University Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
This study was motivated by the interest of authors to production unit
activity in the school. School which is a non-profit organization is able to manage
a practical-oriented businesses such as the production unit. The production unit is
a practical tool for students train them as long as being an entrepreneur that could
provide income for school funds. Here the author will discuss the process of
Production Planning Unit at SMK 18 Jakarta.
This study aims to determine production planning unit process in SMK
Negeri 18 Jakarta, which is viewed by preparation step of business planning of
production units. This study implemented at SMK Negeri 18 Jakarta using
descriptive qualitative data collection techniques in this study using the technique
of interview, observation and data collection. In addition, the authors refer to
books, scientific journals, about entrepreneurship planning from the production
unit, which is used as a theoretical basis for assessing process of production
planning unit at SMK Negeri 18 Jakarta.
The results showed that the process of a production planning unit consists
of business units Mini Markel Dallas, Bank Mini Dallas, Dallas Office, Honestbased Canteen and Health-based Canteen of Dallas not in a good run yet. It can be
seen there are still some shortcomings in the production planning unit of which
have their business legality. The absence of short-term plans, medium and long
term as a reference. Lack of production unit handbook to describe how the
production unit will be run. Lack of human resources capable of managing a
production unit in a professional manner. The exclusion of citizens includes
school students in the main implementing as a maximum plan of production units
and less time to practice by students.
Keywords: Planning, Production Unit, Business Planning
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis ucapkan
sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugrahNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai
persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah karya
yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan
umumnya bagi seluruh pembaca karya ini.
Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan
Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian
dunia dan akhirat.
Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak
yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik materil dan moral kepad a
penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang
juga sekaligus dosen pembimbing II, yang selalu mendukung dan
membimbing dalam penulisan skripsi.
3. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. Dosen Pembimbing I dalam penulisan
skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga
terselesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Dra. Valentina Purnawa D, M. Si. Kepala Sekolah SMK Negeri 18
Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
5. Dra. Hj. Cony Sri Astuty. Ketua Unit Produksi beserta dewan guru SMK
Negeri 18 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
iii
6. Kedua orang tua terbaik, bapak dan mamaku tersayang, berkat doa,
dukungan, kasih sayang, usaha dan kerja keras mereka, penulis dapat
melangkah sampai sejauh ini dalam usaha meraih mimpi penulis dan
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Kakak dan adik tercinta, Mba Nur, Mba Erna, Mba Lia dan adikku
Indah
Astuti
yang
selalu
memotivasi
penulis
untuk
segera
menyelesaikan penelitian agar segera pula menjadi orang yang sukses
serta bermanfaat untuk orang banyak.
8. Aa Rohili tersayang, yang selalu perhatian, tegas, dan tulus dalam
menemani hari-hari penulis selama 5 tahun ini. Serta banyak
memberikan arahan, motivasi dan dukungannya untuk menjadi pribadi
yang lebih baik, sehingga penulis bisa lulus kuliah dengan
menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.
9. Sahabat terbaik, Susi Erawati, yang sudah seperti saudara bagi penulis
yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk bisa terus
menggapai
mimpi
yang
diinginkan
penulis,
termasuk
dalam
menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
10. Sahabat-sahabat baru selama 4 tahun ini, Ciwi-ciwi Keceh; Alprilia
garut yang perfectsionis, Uswah cipondoh yang fashionable, Azka
parung yang puitis, Risma bekasi yang suka ga enakan, Nisa bogor yang
aktif dikampus, dan Nada yang sulit ditebak, dan juga Shinta Apriliani si
gadis ciledug. Kalian yang selalu mengisi hari-hari penulis di masamasa kuliah ini. Semoga setelah lulus kita semua dapat mengabdikan
ilmu-ilmu yang sudah kita dapatkan selama ini dikampus. Sukses dan
bahagia selalu untuk kita semua. Kalian Luar Biasah!.
11. Teman-teman di SMK 30 Lolly, khususnya Ayu Andini, Yaniska, dan
Nilam Octiara, dan Marisa. Meskipun jarang bertemu, tetapi masih
menyempatkan untuk memberikan dukungan kepada penulis supaya
tetap mempunyai semangat dalam mengerjakan skripsi.
iv
12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012,
kawan kawan Power Ranger dan Semut Ranger yang selalu indah untuk
dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain.
Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang
turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang
disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga
Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan
skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis
harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat
bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Aamiin.
Jakarta, 10 Oktober 2016
Hormat saya,
Fitriana
Penulis
v
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAII
Yang bertandatangan di bawah
mi:
Nama
Fitriana
NIM
1112018200046
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
Manaj emenPendidikan
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHINYA
Bahwa skripsi yang berjudul Perencanaan Unit Produksi di SMK Negeri 18
Jakarta adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan:
Pembimbing 1
Nama
: Dr. Salman Tumanggor, M.Pd
NIP
: NIP. 19570710 197903 1 002
Pembimbing 2
Nama
: Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd
NIP
: NIP. 19661009 199303 1 004
mi saya buat, dengan sebenar-benarnya dan
saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi mi bukan
Demikian surat pernyataan
hasil karya sendiri.
Jakarta, 10 Oktober 2016
Yang men atakan
Fitriana
L'll
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
UJI REFERENSI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................. v
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah................................................................................. 7
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7
E.
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
F.
Manfaat Penelitian ....................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Unit Produksi .............................................................................................. 9
1. Pengertian Kewirausahaan ................................................................... 9
2. Pengertian Unit Produksi ..................................................................... 11
3. Tujuan Unit Produksi ........................................................................... 13
4. Prinsip-Prinsip Unit Produksi .............................................................. 15
B. Perencanaan Unit Produksi ......................................................................... 17
1. Pengertian Perencanaan Unit Produksi .................................................. 17
2. Faktor-faktor dalam Mempersiapkan Perencanaan Unit Produksi ........ 20
3. Pengertian Perencanaan Usaha .............................................................. 22
vi
4. Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha ............................................. 24
C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 39
D. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 43
B. Obyek dan Subyek Penelitian ................................................................... 43
C. Metode Penelitian....................................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44
E. Instrumen .................................................................................................. 47
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran UmumSMKN 18 Jakarta .......................................................... 52
1. Profil dan Sejarah Berdirinya SMKN 18 Jakarta ................................. 52
2. Data Umum Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 .................................. 53
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMKN 18 Jakarta ............................................ 54
4. Fasilitas Belajar dan Penunjang ..................................................... ..... 55
B. Gambaran Umum Unit Produksi SMKN 18 Jakarta
1. Latar Belakang Unit Produksi ............................................................. 55
2. Visi, Misi, Sasaran Mutu Unit Produksi .............................................. 57
C. Deskripsi dan Analisa Data..................................................................... ... 58
1. Unit Produksi ...................................................................................... 58
2. Struktur Organisasi Unit Produksi ...................................................... 59
3. Tujuan Unit Produksi ........................................................................... 60
4. Aspek-Aspek Perencanaan Usaha Unit Produksi ................................ 62
5. Proses Penyusunan Perencanaan Unit Produksi .................................. 77
vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 83
B. Saran .......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 88
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Waktu Penelitian .................................................................................. 43
Tabel 3.2
Daftar Check List .................................................................................. 47
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Perencanaan Unit Produksi .............. 48
ix
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1
Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha ............................................ 24
Tabel 2.2
Kerangka Berpikir ................................................................................. 42
Tabel 4.1
Struktur Organisasi Unit Produksi ........................................................ 60
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................................................. 89
Lampiran 2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ............................................................... 91
Lampiran 3 Hasil Wawancara Ketua Unit Produksi ....................................................... 95
Lampiran 4 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Mini Market ...................................... 102
Lampiran 5 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Bank Mini ......................................... 106
Lampiran 6 Hasil Wawancara Ketua Unit UsahaKantor Dallas ..................................... 110
Lampiran 7 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Travel Online ................................... 113
Lampiran 8 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha Kantin Kejujuran .............................. 118
Lampiran 9 Hasil Wawancara Ketua Unit Usaha KANSSAS ........................................ 122
Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru Kewirausahaan .................................................... 125
Lampiran 11 Hasil Wawancara Siwa ............................................................................. 127
Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa ............................................................................ 129
Lampiran 13Tupoksi Unit Produksi ................................................................................ 131
Lampiran 14 Standar Operasional Prosedur ................................................................... 134
Lampiran 15 Standar Kinerja Unit Produksi ................................................................... 136
Lampiran 16 Grafik Jumlah Penerimaan ........................................................................ 137
Lampiran 17 Form Daftar Nilai Praktik Siswa ............................................................... 138
Lampiran 18 Form Sasaran Mutu 1 ................................................................................ 139
Lampiran 19 Form Sasaran Mutu 2 ................................................................................ 140
Lampiran 20 Program Kerja Unit Produksi .................................................................... 141
Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 142
Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................ 143
Lampiran 23 Hasil Observasi ......................................................................................... 144
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat sekarang ini menuntut manusia
untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Meningkatkan kualitas diri harus
dilakukan seseorang agar mampu bersaing di tengah persaingan global.
Persaingan global terjadi karena adanya perubahan di segala bidang seperti
teknologi, ekonomi, sosial, termasuk industri. Dalam dunia industri tenaga
terampil yang kompeten dan siap bekerja sangat dibutuhkan. Salah satu
lembaga
yang
mempunyai
peranan
penting
dalam
mengembangkan
keterampilan, kompetensi dan produktifitas manusia dalam bekerja adalah
lembaga pendidikan.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Undang-undang di atas menegaskan bahwa pendidikan berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan maupun watak peserta didik untuk menjadi
manusia yang kreatif dan berkualitas. Untuk itu sekolah perlu membuat
program yang dapat mengembangkan kreatifitas dalam berwirausaha agar
bisa bersaing di dunia industri melalui pembelajaran kewirausahaan.
Pembelajaran kewirausahaan harus diajarkan baik secara teori maupun
praktik, salah satu praktik kewirausahaan adalah dengan mengadakan
kegiatan unit produksi.
1
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
1
2
Unit produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu
alternatif dalam rangka mendekatkan mutu tamatan SMK dengan kebutuhan
dunia kerja. Unit produksi juga merupakan salah satu sumber atau sarana
belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek keterampilan untuk
menghasilkan produk maupun jasa.
Unit
produksi
mempersiapkan
sangatlah
manusia
penting
yang
sebagai
mampu
langkah
awal
mengembangkan
untuk
seluruh
kreatifitasnya. Maka setiap sekolah diharuskan menerapkan praktik
kewirausahaan melalui kegiatan unit produksi terutama Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Ini sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2,
bahwa: Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi
tenaga kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit produksi
yang beroperasi secara profesional.2
Melalui kegiatan unit produksi ini, banyak nilai positif yang bisa
didapatkan oleh sekolah. Berdasarkan Pedoman Manajemen Pelaksanaan
Unit Produksi yang dikutip Zam Zam Zawawi, penyelenggaraan Unit
Produksi SMK dan MAK mempunyai beberapa tujuan, 5 (lima) diantaranya
adalah:3
1. Memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengerjakan
praktek yang berorientasi pada pasar di lingkungan sekolah.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan siswa
pada sekolah menengah kejuruan.
3. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
biaya-biaya operasional pendidikan lainnya.
4. Melatih untuk berani mengambil resiko dengan perhitungan yang
matang.
5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dikalangan siswa, guru dan
manajemen sekolah.
Berdasarkan pedoman pelaksanaan unit produksi tersebut, unit produksi
perlu diterapkan di sekolah untuk membangun karakter kewirausahaan siswa.
Namun saat ini, meskipun unit produksi banyak memberikan nilai positif
2
Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2, hal. 9
Zam Zam Zawawi Firdaus, “ Pengaruh Unit Produksi, Prakerin, dan Dukungan Keluarga
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”, Vol.2, No.3, November 2012, h. 399.
3
3
banyak sekolah kejuruan yang belum mengembangkan dan mengoptimalkan
unit-unit usaha yang ada di sekolahnya. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan sekolah kejuruan belum mengembangkan kegiatan unit
produksi dengan baik.
Menurut Singgih Darjanto, penyelenggaraan unit produksi/jasa di SMK
yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha/ dunia industri masih jauh dari harapan karena
kenyataannya banyak dijumpai hal-hal sebagai berikut: 1.Unit
produksi/jasa di SMK tidak dapat berkembang sebagai unit yang setara
dengan unit usaha yang seharusnya, sehingga belum dapat memberikan
pengalaman nyata dan intens terhadap siswa yang terlibat, 2. UP/J SMK
yang mampu berkembang dan dikelola secara profesional, biasanya
cenderung tertutup bagi siswa yang akan melakukan praktik kerja, 3.
Belum semua SMK yang menyelenggarakan unit produksi/jasa dikelola
secara profesional, sehingga unit produksi/jasa sekedar ada dan berjalan
tanpa pengelolaan yang matang. 4
Dengan demikian, berdasarkan pendapat di atas salah satu faktor yang
paling berperan adalah faktor manajemen. Manajemen atau pengelolaan
adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan. Semua proses tersebut perlu dilakukan agar semua kegiatan
dalam suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sekolah perlu mengatur atau mengelola kegiatan unit produksi
dengan efektif agar tidak menggangu proses kegiatan belajar mengajar. Unit
produksi yang tidak dikelola dengan baik akan memengaruhi produktifitas
usahanya,
memengaruhi
pelaksanaan
kegiatan
sekolah,
termasuk
memengaruhi kemampuan para siswanya dalam berwirausaha.
Dalam proses manajemen, hal yang penting dan pertama dilakukan adalah
perencanaan. Perencanaan bagi sebuah oganisasi penting karena dapat
dijadikan sebagai pedoman atau arahan dalam pelaksanaan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Selain itu, dengan adanya perencanaan maka dapat
diketahui skala prioritas apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak.
4
Singgih Darjanto, “Manajemen Unit Produksi dan Jasa di Sekolah Menengah Kejuruan Umar
Fatah Rembang, 2012, hal. 8.
4
Melalui perencanaan, organisasi juga dapat memperkirakan suatu kejadian
yang akan terjadi sehingga organisasi dapat meminimalisir resiko yang ada.
Dalam mengambil keputusan akan banyak pilihan-pilihan yang muncul
terkait pelaksanaan suatu kegiatan, untuk itu dengan adanya perencanaan
organisasi dapat menemukan alternatif-alternatif pilihan yang terbaik yang
bisa digunakan.
Dalam melaksanakan kegiatan unit produksi, sekolah harus mampu
merencanakan kegiatan unit produksi dengan baik terlebih dahulu.
Perencanaan yang merupakan proses menentukan jalannya sebuah kegiatan,
perlu dirancang dengan baik agar tujuan dari unit produksi tersebut dapat
tercapai. Perencanaan yang dilakukan diantaranya terkait pengembangan
usaha, pengadaan barang, kegiatan penjualan, promosi, jadwal karyawan dan
sebagainya.
Jika unit produksi direncanakan dengan baik,
maka pelaksanaannya
menjadi lebih efektif. Sehingga akan lebih mudah untuk melakukan
pengawasan dan pengevaluasian terkaitnya.
Oleh karena itu, penelitian akan dilakukan di salah satu SMK di Jakarta
Selatan yaitu SMK Negeri 18 Jakarta. SMK Negeri 18 adalah salah satu
sekolah menengah kejuruan yang memiliki kegiatan unit produksi di
sekolahnya, yang beralamat di JL. Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri
Pondok Pinang. SMKN 18 Jakarta mempunyai laboratorium kewirausahaan
khusus untuk kegiatan unit produksi.
SMK N 18 mempunyai kegiatan unit produksi berawal dari rencana
Kepala
Sekolah
bersama
dengan
komite
sekolah
dan
staf
untuk
mengembangkan program-program kewirausahaan di sekolah sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudidayakan Kewirausahaan.
Kegiatan unit produksi di SMKN 18 Jakarta dipimpin oleh Kepala
Sekolah sebagai penanggung jawab utama, kemudian dikelola oleh seorang
guru yang menjabat sebagai ketua unit produksi. Seorang ketua unit produksi
bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional 6 (enam) bidang usaha
5
yang pertama, mini market dallas atau dallas mart (delapan belas) yang
menyediakan makanan dan minuman, seragam, alat tulis dan sebagainya.
Kedua, kantin kejujuran delapan belas atau dallas honesty di mana siswa
dituntut untuk jujur dalam membayar makanan yang sudah diambilnya.
Ketiga, bank mini dallas adalah usaha yang kegiatannya mirip dengan bank
konvensional pada umumnya namun hanya melayani simpanan atau tabungan
siswa. Keempat, kantor delapan belas atau dallas office menyediakan usaha
pengetikan, fotokopi, print dan lain-lain. Kelima, KANSSAS atau kantin
sekolah sehat delapan belas menyediakan makanan dan minuman yang sehat.
Keenam, Travel Online atau jasa pemesanan tiket kereta, pesawat, dan
melayani pembayaran listrik dan telepon. Untuk setiap unit usaha dikelola
oleh satu sampai dua orang guru yang juga dibantu siswa. Siswa yang
bertugas adalah siswa/i kelas X dan kelas XI semua jurusan sesuai dengan
jadwal.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis pada SMKN 18
Jakarta terdapat beberapa kendala dalam kegiatan unit produksi, diantaranya:5
Siswa dalam melaksanakan praktik hanya terlibat secara pasif karena siswa
hanya melakukan rutinitas untuk melayani konsumen, mendata administrasi,
dan melaporkan keuangan / pemasukan setiap harinya, siswa tidak dilibatkan
dalam perencanaan unit produksi. Tidak dikelolanya unit produksi secara
profesional karena hanya melibatkan guru. Guru yang terlibat dalam unit
produksi membagi waktunya antara mengajar di kelas dan mengelola unit
produksi. Guru memanfaatkan waktu luangnya untuk mengontrol semua
aktivitas yang terjadi dalam unit produksi. Selain itu, karena kurangnya
pendanaan, sekolah belum mampu untuk membayar sumber daya manusia
yang profesional sehingga sekolah belum mengadakan rekrutmen pegawai
untuk bertugas dalam unit produksi. Terbatasnya waktu yang dimiliki guru
dalam mengelola unit produksi menyebabkan kurang efektifnya proses
5
Hasil wawancara (observasi awal) dengan Ketua Unit Produksi (Ibu Sri Cony Astuty), pada
tanggal 08-06-2016.
6
perencanaan unit produksi. Perencanaan unit produksi hanya melibatkan guru
yang terdapat dalam struktur organisasi unit produksi.
Oleh karena itu, untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada
dalam kegiatan unit produksi di sekolah, perencanaan menjadi hal yang sangat
penting mengingat perencanaan adalah proses awal yang akan memengaruhi
kegiatan selanjutnya. Kegiatan unit produksi di sekolah dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan dan tidak menggangu kegiatan pembelajaran jika
direncanakan dengan baik. Sekolah perlu melakukan perencanaan yang baik
yaitu dengan menetapkan program-program yang dapat mendukung kegiatan
unit produksi di sekolah. Sehingga tujuan akhir dari adanya unit produksi
untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan berwirausaha dan
pemasukan dana untuk pengembangan sekolah dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk membahas
ke dalam judul skripsi “PERENCANAAN UNIT PRODUKSI DI SMKN
18 JAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pelibatan siswa secara aktif dalam proses perencanaan unit
produksi.
2. Praktik yang dilakukan siswa dalam kegiatan unit produksi tidak
maksimal.
3. Kurang efektifnya pelaksanaan unit produksi.
4. Tidak dikelolanya unit produksi secara profesional.
5. Belum adanya rekrutmen sumber daya manusia yang profesional.
6. Perencanaan unit produksi yang belum optimal.
7. Kurang efektifnya jam kerja yang dimiliki guru dalam mengelola unit
produksi.
7
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak semua
masalah diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Agar
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, tidak meluas, dan
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis hanya
membatasi penelitian mengenai belum optimalnya perencanaan unit produksi
SMK Negeri 18 Jakarta.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah, yaitu “Bagaimana Proses
Perencanaan Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan tahapan penyusunan perencanaan unit produksi
SMK Negeri 18 Jakarta
2. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang mendukung perencanaan unit
produksi SMK Negeri 18 Jakarta
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Secara teoritis
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
mampu
memperkaya
khazanah
kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen
Pendidikan serta menjadi bahan masukan untuk penelitian yang terkait
atau sebagai contoh untuk penelitian di masa depan khususnya mengenai
perencanaan unit produksi.
2. Secara praktik
8
a. Hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan pengalaman
langsung kepada peneliti sebagai tenaga kependidikan dalam
mengembangkan unsur-unsur manajemen dalam hal perencanaan,
terutama perencanaan kegiatan unit produksi.
b. Bagi pemerintah daerah, mampu menjadi bahan masukan untuk terus
mendukung kegiatan unit produksi baik dalam hal perizinan,
pendanaan, serta dukungan berupa penyediaan sarana dan prasarana.
c. Bagi Sekolah, mampu menjadi bahan masukan dalam hal pengelolaan
khususnya
perencanaan
unit
produksi,
serta
untuk
terus
untuk
terus
mengembangkan kegiatan unit produksi.
d. Bagi
Siswa,
mampu
menjadi
bahan
masukan
mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui unit produksi yang sudah
dipelajari di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Unit Produksi
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan usaha yang berhubungan dengan kegiatan
menjual sebuah produk atau jasa. Saat ini mata pelajaran kewirausahaan
telah banyak diajarkan di sekolah, khususnya di sekolah menengah
kejuruan yang diharapkan lulusannya mempunyai keterampilan kerja
sesuai dengan dibidang keahliannya.
Pengertian dari kewirausahaan, banyak para tokoh yang sudah
mendefinisikannya sesuai dengan latar belakang dan dengan cara
pandangnya masing-masing. Definisi-definisi tersebut diantaranya:
Menurut Herni Ali dan Hamam Faizin, kata lain untuk menyebut
entrepreneurship adalah wirausaha. Secara etimologis, istilah wirausaha
berasal dari kata-kata wira dan usaha. Wira berarti berani, utama, atau
perkasa. Usaha berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran
atau badan untuk mencapai sesuatu maksud. Secara terminologis,
wirausaha berarti orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat
dalam memastikan kesuksesan.1
Dengan demikian kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan
sebuah usaha yang berorientasi bisnis dengan menggunakan tenaga dan
pikiran
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dikutip Sonny Sumarsono, kewiraswastaan
berasal dari kata entrepeneur (bahasa inggris) adalah “orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
1
Herni Ali dan Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2010), Cet. 1, hal. 4.
9
10
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya”.2
Menurut Hisrich, dkk yang dikutip Hendra Manurung Kewirausahaan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kita dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang.3
Menurut Prof. Yuyun Wirasasmita yang dikutip Herni dan Hamam
mendefinisikan kewirausahaan sebagai proses kemanusiaan yang
berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang,
mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu
terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau
nilai dalam jangka waktu yang lama.4
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terdapat persamaan yang
menyatakan
bahwa kewirausahaan identik dengan proses berpikir
inovatif dan kreatif untuk melihat peluang, sampai mengelola seluruh
sumber daya yang dimiliki.
Menurut Kilby yang dikutip Eman Suherman kewirausahaan atau
enterpreneurship adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat
pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko
yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, keuangan
dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek
sampai berhasil.5
Dengan demikian proses kewirausahaan menurut pendapat Kilby,
merupakan sebuah usaha yang memerlukan pengelolaan terhadap semua
aspek yang ada di dalamnya seperti peluang usaha, sumber daya manusia,
produk, dan keuangan untuk mencapai tujuan usaha.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan sebuah proses kemampuan berfikir kreatif dan inovatif untuk
2
Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, (Jakarta: Graha Ilmu), hal.2.
Hendra Manurung, “Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas dan Inovasi”,
Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1: January 2013, hal. 2.
4
Herni Ali dan Hamam Faizin, loc.cit
5
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung : Alfabeta, 2010), cet.ke 2,
hal. 8.
3
11
menciptakan peluang usaha yang berbeda sehingga menghasilkan nilai
tambah secara ekonomi maupun sosial. Proses tersebut berupa kegiatan
menciptakan produk, memasarkan produk, bertemu dengan konsumen,
melayani konsumen, mendata produk, melakukan administrasi, mengatur
penempatan produk (display), sampai pada pengevaluasian.
2. Pengertian Unit Produksi
Pengertian dari unit produksi, banyak para tokoh yang sudah
mendefinisikannya sesuai dengan latar belakang dan dengan cara
pandangnya masing-masing. Definisi-definisi tersebut diantaranya:
Saroni menjelaskan salah satu kegiatan yang dapat dianggap sebagai
wahana pendidikan seutuhnya adalah unit produksi. Unit produksi ini
merupakan satu kegiatan yang melibatkan secara langsung semua
elemen yang ada di sekolah untuk melakukan berbagai kegiatan usaha
untuk meningkatkan income bagi sekolah maupun bagi setiap individu.6
Dalam Keputusan Menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor
080/U/1990 yang dikutip Sugiarti dijelaskan bahwa unit
produksi adalah salah satu sumber atau wahana belajar yang tepat bagi
siswa terutama pada aspek keterampilan diharapkan dapat
menghasilkan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas
yang benar-benar mampu dan ahli sesuai bidang keahliannya.7
Sekolah menengah kejuruan bertujuan mencetak peserta didik yang
tidak hanya mempunyai prestasi secara akademik tetapi juga siap untuk
bekerja di dunia industri sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing. SMK menjadi wadah untuk menyiapkan peserta didik dengan
kurikulum yang mengkhususkan peserta didik mempelajari keahliankeahlian kerja sesuai dengan peminatannya. Pengkhususan tersebut juga
menjadi bahan untuk sekolah dalam menyiapkan wadah atau sarana
6
Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Enterpreneur Muda, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), hal. 183.
7
Sugiarti, “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri
Semarang, Semarang, 2013, hal.12, tidak dipublikasikan.
12
praktik bagi peserta didik. Melalui sarana praktik berupa kegiatan usaha
yang sudah disediakan, peserta didik mampu belajar berwirausaha.
Menurut Kuswantoro unit produksi adalah pengembangan bidang
usaha sekolah selain untuk menambah penghasilan sekolah yang dapat
digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan, peningkatan SDM, dan
lain-lain juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata
pada siswanya.8
Dalam Dikmenjur yang dikutip Sri Lestari juga dijelaskan bahwa unit
produksi sekolah merupakan suatu proses kegiatan usaha yang
dilakukan di dalam sekolah, bersifat bisnis (profit oriented) dengan para
pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan
lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan
kemampuan yang dikelola secara profesional.9
Menurut Sartono dalam PMPTK Depdiknas, yang dikutip atas Wiyono,
dkk bahwa unit produksi dan jasa (UPJ) sekolah/madrasah ialah suatu
proses
kegiatan usaha yang dilakukan sekolah/madrasah secara
berkesinambungan
bersifat
akademis
dan
bisnis
dengan
memberdayakan warga sekolah/madrasah dan lingkungan dalam bentuk
unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara profesional. UP sekolah
adalah wadah kewirausahaan di sekolah, sehingga harus dikelola secara
akademis dan bisnis serta dilembagakan dalam suatu wadah usaha.10
Paparan di atas menjelaskan bahwa unit produksi sekolah tidak hanya
sebagai bahan pembelajaran praktik kewirausahaan yang bersifat akademis
namun juga bersifat bisnis. Bersifat bisnis karena sebuah unit produksi
tentunya akan berhubungan dengan pengelolaan sebuah usaha yang
didalamnya terdapat unsur pembuatan maupun pengadaan sebuah produk.
Pengadaan maupun pembuatan produk tersebut akan memerlukan
pembiayaan seperti modal dan tentunya akan mengharapkan kembalinya
modal atau laba. Dalam hal inilah maka orientasi bisnis bisa terdapat
dalam kegiatan unit produksi. Sekolah sebagai lembaga yang bergerak
8
Diunduh dari https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1870/teaching-factory pada tanggal 28
September, pukul 16.30.
9
Sri Lestari, “ Model Pengelolaan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
2010”, hal. 5.
10
Wiyono, dkk., Program Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah/Madrasah, (Solo: LPPKS,
2013), hal. 3.
13
bidang jasa perlu melakukan perencanaan yang baik untuk mengelola
semua administrasi dan keuangan agar semua dapat berjalan tanpa ada
masalah.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit
produksi merupakan suatu kegiatan praktik pembelajaran kewirausahaan
yang dilakukan sekolah, yang bersifat akademis dan bisnis dengan
memberdayakan semua sumber daya sekolah. Unit produksi ini terdiri dari
unit usaha yang memproduksi barang maupun jasa yang dikelola secara
profesional.
3. Tujuan Unit Produksi
Sebagai sebuah sarana praktik siswa di sekolah, unit produksi
tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut merupakan
harapan sekolah agar dengan adanya unit produksi memberikan dampak
yang positif bagi warga sekolah, lingkungan, dan pengembangan sekolah.
Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK mempunyai
tujuan yang berdasarkan pengertian unit produksi diantaranya;
Menurut Dikmenjur yang dikutip oleh Tim Diklat Direktorat Tenaga
Pendidikan 5 dari 17 menyatakan bahwa tujuan up (unit produksi)
SMK/MAK adalah untuk :11
Meningkatkan mutu tamatan dalam berbagai segi terutama dalam hal
pengetahuan dan keterampilan;
a. Wahana pelatihan berbasis produksi/jasa bagi siswa
b. Wahana menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru
dan siswa pada SMK/MAK;
c. Sarana praktik produktif secara langsung bagi siswa;
d. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan, fasilitas
dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya;
e. Menambah semangat kebersamaan, karena dapat menjadi wahana
peningkatan aktivitas produktif guru dan siswa serta memberi
income serta peningkatan kesejahteraan warga sekolah;
11
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai
Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan, 2007, hal. 7.
14
Dalam hal ini unit produksi diharapkan dapat memberikan masukan
yang positif untuk semua warga sekolah khususnya siswa dan guru. Siswa
dan guru mempunyai peran aktif dalam terselenggaranya unit produksi.
Guru dapat memberikan pembelajaran baik secara teori dan praktik
melalui unit produksi sekolah. Secara tidak langsung guru juga
memberikan kesempatan untuk dirinya agar lebih meningkatkan
kemampuannya sebagai tenaga pendidik terutama keterampilan dalam
berwirausaha. Selain itu siswa sebagai pelaku yang berperan dalam
pelaksanaan unit produksi mendapatkan banyak ilmu pengetahuan
khususnya secara praktik. Dalam pelaksanaan unit produksi siswa dapat
terus meningkatkan kreativitasnya karena unit produksi merupakan
kegiatan kewirausahaan yang menuntut pelakunya untuk kreatif dan terus
berinovasi
menciptakan produk atau jasa yang dapat memberikan
keuntungan dalam hal keuangan maupun pengembangan diri.
Menurut Wiyono, dkk tujuan dilaksanakannya kegiatan unit produksi di
sekolah yaitu: 12
a. Sarana pelatihan berbasis produksi/jasa bagi guru dan peserta didik
b. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan
peserta didik
c. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas
dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya.
d. Menambah semangat kebersamaan untuk meningkatkan aktivitas
produksi dan kesejahteraan bagi guru dan peserta didik
e. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan
kegiatan praktik peserta didik.
f. Meningkatkan kreativitas dan inovasi di kalangan peserta didik,
guru dan manajemen sekolah, serta membangun kemampuan
sekolah dalam menjalin kerjasama sinergis dengan pihak luar dan
lingkungan serta masyarakat luas.
Tujuan unit produksi di atas lebih lengkap karena tujuan dari unit
produksi mencakup semua aspek yang ada di sekolah. Tujuan yang lebih
banyak diharapkan dapat tercapai dilihat dari aspek kepribadian yang
nantinya bisa tertanam di dalam diri siswa, guru serta warga sekolah
12
Wiyono, dkk., loc.cit.
15
lainnya seperti, percaya diri, berani mengambil resiko, profesional,
mandiri, bisa menjalin kerja sama dengan orang lain. Aspek pendanaan,
jika sekolah mampu mengelola unit produksi dengan baik maka sekolah
mendapatkan
dana
masukan
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
pengembangan sekolah. Aspek mutu lulusan, diharapkan para lulusan
sekolah nantinya mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dunia industri.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas penyelenggaraan unit
produksi di sekolah ditujukan untuk dapat menanamkan karakter-karakter
seorang wirausaha diantaranya, berani mengambil resiko, kreatif, inovatif,
percaya diri, dan tanggung jawab. Tujuan diadakan unit produksi selain
untuk siswa dan guru tetapi juga untuk pengembangan sekolah agar dapat
terus meningkatkan kualitasnya serta dapat berperan aktif dalam menjaga
keharmonisan antara sekolah dengan pihak luar sekolah serta masyarakat
sekitar. Hubungan yang baik antar semua pihak termasuk masyarakat akan
mendukung tercapainya tujuan unit produksi sekolah.
4. Prinsip-Prinsip Unit Produksi
Sebagai sumber belajar peserta didik dan sumber pendanaan
pendidikan
di
sekolah,
UP
(Unit
Produksi)
dijalankan
dengan
mengembangkan prinsip-prinsip kemandirian, akuntabilitas, transparan,
kemitraan, partisipasi, efektif, dan efisien.13
Dalam prinsip unit produksi yang pertama adalah kemandirian.
Kemandirian merupakan hal yang paling mendasar dalam unit produksi
sekolah.
Sekolah
bukan
sebuah
perusahaan
yang
hanya
ingin
menghasilkan keuntungan semata tetapi sekolah adalah sebuah organisasi
sosial yang bertujuan mewujudkan terbentuknya generasi-generasi penerus
bangsa yang cerdas, berakhlak dan berkarakter. Sekolah bukan perusahaan
yang modal atau pendanaannya berasal dari pemegang saham atau dari
bank. Sekolah hanya mengandalkan dana yang berasal dari iuran bulanan
13
Ibid.
16
siswa dan dari bantuan pemerintah. Untuk menambah pemasukan dana,
sekolah perlu mencari cara agar dapat mengatasi jika ada kekurangan dana
dalam operasional sekolah. Melalui unit produksi inilah sekolah secara
mandiri mengelola baik dalam hal pendanaan dan pengelolaannya.
Sekolah akan memutuskan sendiri apa saja yang harus dilakukan dan
bagaimana mengatasi masalahnya sendiri untuk dapat mengembangkan
unit produksi di sekolahnya.
Kedua, akuntabilitas adalah pertanggungjawaban sekolah kepada
semua pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan unit produksi.
Semua hal terkait unit produksi harus dilaporkan untuk dapat
memperlihatkan bagaimana perkembangannya dan untuk menghindari
adanya kecurigaan berupa kecurangan. Ketiga, keterbukaan atau
transparan merupakan hal yang penting dilakukan dalam semua kegiatan.
Dengan adanya keterbukaan maka semua pihak akan merasa puas
sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap pelaksanaan unit produksi
yang sedang berlangsung di sekolah. Keempat, dalam unit produksi
sekolah kemitraan adalah hal yang akan terjadi terkait pengadaan produk,
distribusi, dan sebagainya. Dalam kemitraan ini sekolah akan berhubungan
langsung dengan banyak pihak khususnya pihak dari luar sekolah sehingga
sekolah akan mempunyai banyak koneksi yang tentunya akan berdampak
positif untuk sekolah.
Kelima, partisipasi ialah keterlibatan aktif stakeholder secara langsung
dalam manajemen unit produksi sekolah yang didasari keyakinan bahwa
bila stakeholder berpartisipasi, mereka merasa dihargai. Dalam melakukan
partisipasi harus dipertimbangkan kompetensi, tenaga, dana, dan waktu
stakeholder sesuai dengan relevansinya. Dalam hal ini, para guru adalah
yang mempunyai peran penting sebagai stakeholder selain para siswa.
Guru harus membuat perencanaan terlebih dahulu karena pekerjaan utama
seorang guru adalah mengajar. Untuk itu guru harus membagi jadwal
mengajar dengan berpartisipasi mengelola unit produksi.
17
Keenam, efektif adalah setiap upaya untuk mencapai output atau hasil
yang sesuai dengan persyaratan yang diharapkan para pelanggan. Efektif
atau tepat guna bisa diukur melalui acuan yang sudah direncanakan.
Ketujuh, efisien atau penghematan. Penghematan artinya semua yang
dilakukan dalam pelaksanaan unit produksi di sekolah sudah dibuat
dengan baik tanpa adanya pemborosan untuk menghindari kekurangan
dana.
Melalui prinsip-prinsip tersebut, sekolah dapat merasakan manfaat
yang positif dengan adanya unit produksi di sekolah. Sehingga sekolah
dapat lebih berkembang dalam meningkatan mutu sekolah melalui
kegiatan unit produksi.
B. Perencanaan Unit Produksi
1. Pengertian Perencanaan Unit Produksi
Pada hakikatnya secara langsung maupun tidak langsung semua orang
selalu melakukan kegiatan perencanaan dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebelum melaksanakan kegiatannya seperti bekerja, sekolah, dan
sebagainya, terlebih dahulu seseorang akan merencanakan apa saja yang
akan dilakukannya nanti. Begitu juga dengan sebuah organisasi yang
mempunyai sumber daya manusia yang lebih banyak dengan karakter
individu yang berbeda-beda, serta bidang pekerjaannya yang lebih
kompleks, tentu menuntut organisasi tersebut untuk bisa mengelola
semuanya. Salah satu kegiatan mengelola organisasi yang pertama kali
harus diperhatikan adalah perencanaan. Dalam manajemen fungsi
perencanan merupakan fungsi yang paling berperan penting dalam
terlaksananya suatu kegiatan. Dalam hal perencanaan maka akan berkaitan
pula dengan bidang manajemen lainnya seperti keuangan, pemasaran,
produksi, dan sumber daya manusia. Perencanaan memiliki banyak
definisi yang diungkapkan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandang dan
latar belakangnya dalam merumuskan arti perencanaan. Diantara beberapa
definisi tersebut diantaranya: Menurut T.Hani Handoko yang dikutip Ais
18
Zakiyudin menjelaskan perencanaan adalah pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa.14
Indra Imam dan Siswandi menjelaskan perencanaan dapat
diidentifikasikan sebagai suatu proses perumusan di muka tentang
berbagai tindakan yang akan dilakukan di kemudian hari guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana adalah setiap rincian
dari perumusan di muka untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan
demikian, rencana merupakan perincian dari perencanaan. Proses awal
perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci berbagai
cara, teknik dan prosedur guna mencapai tujuan tersebut.15
Perencanaan merupakan suatu kebutuhan yang mendorong seseorang
untuk bisa melihat bagaimana kegiatan yang nanti akan dilakukan.
Perencanaan didapat dari hasil pemikiran dengan melihat keadaan yang
ada kemudian disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan
bisa diartikan sebagai perkiraan mengenai tindakan apa saja yang
mendukung dan tidak mendukung sebuah kegiatan. Dengan perencanaan
sebuah kegiatan yang dilakukan akan berjalan dengan efektif.
Dalam hal ini perencanaan merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan dalam penentuan apa saja yang akan dilakukan,
bagaimana cara melakukannya, kapan kegiatan akan dilakukan dan siapa
saja yang mengerjakannya. Perencanaan sebagai langkah awal penting
untuk bisa
memperkirakan bagaimana jalannya sebuah kegiatan pada
masa depan.
Perencanaan dijadikan sebagai pedoman atau penentu arah bagaimana
sebuah organisasi dapat terus menjalankan ativitasnya. Sekolah perlu
membuat perencanaan unit produksi sebagai pedoman untuk bisa
menentukan
bagaimana
kegiatan
kewirausahaan
akan
dijalankan.
Pedoman tersebut diantaranya pembuatan visi, misi, tujuan serta prosedur
kerja terkait unit produksi di sekolah.
14
Ais Zakiyudin, Teori dan Praktek Manajemen, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013), h. 19.
Indra Iman & Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan, (Jakarta : Mitra Wacana Media,
2009), h. 41.
15
19
Perencanaan unit produksi dan jasa (UPJ) sekolah ialah kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh pengelola untuk mencapai tujuan sekolah secara
efektif dan efisien. Perencanaan UPJ dalam hal ini adalah perencanaan
pembelajaran dan usaha atau bisnis karena fungsi unit produksi dan jasa
sekolah adalah sebagai sumber belajar atau wahana bagi peserta didik
melakukan praktik dan pendanaan pendidikan bagi sekolah yang
melaksanakan unit produksi tersebut.16
Salah satu praktik kegiatan kewirausahaan yang ada di SMK adalah
unit produksi. Unit produksi adalah suatu sarana praktik kegiatan
kewirausahaan yang ada di sekolah yang dikelola oleh seluruh warga
sekolah. Dalam unit produksi sekolah bisa mendapat banyak manfaat
terutama sebagai bahan pembelajaran dan untuk mendapatkan pemasukan
dana tambahan.
Meskipun belum dikelola secara profesional, unit produksi perlu
mendapat perhatian khusus dari sekolah agar bisa berkembang. Salah satu
faktor terpenting dalam pengelolaan unit produksi adalah perencanaan.
Perencanaan unit produksi menjadi tolak ukur bagi sekolah tentang
bagaimana sebuah usaha akan dijalankan di sekolah tersebut. Sesuai
dengan pengertian di atas, bahwa dalam perencanaan unit produksi terdiri
atas dua faktor penting yaitu, dalam hal pembelajaran khususnya
kewirausahaan serta pendanaan sekolah.
Unit produksi merupakan salah bentuk usaha yang kegiatannya
menjual, memproduksi, dan menawarkan barang dan jasa. Kegiatan
tersebut didapatkan secara teori dalam mata pelajaran kewirausahaan.
Siswa kemudian diharuskan mempraktikkannya di lapangan. Untuk itu
sekolah perlu menyediakan wadah bagi siswa dalam melakukan kegiatan
produksinya. Kegiatan produksi tersebut perlu direncanakan tentang
bagaimana siswa mempraktikkannya, apa saja manfaat yang bisa
didapatkan, bagaimana kesesuaian antara teori dengan praktik, dan
bagaimana siswa bisa belajar menginput data, melayani konsumen,
16
Wiyono, dkk., op. Cit., hal. 9.
20
bagaimana agar memperoleh keuntungan dan meminimalkan kerugian
dalam usaha, dan sebagainya.
Selain untuk sarana pembelajaran, perencanaan unit produksi juga
penting untuk pemasukan dana tambahan bagi sekolah. Sebagai sebuah
usaha, unit produksi tidak terlepas dari biaya-biaya yang digunakan untuk
operasional kegiatan. Dengan adanya perencanaan unit produksi, sekolah
dapat membuat pedoman atau prosedur untuk pelaksanaannya.
Sekolah sebagai lembaga non profit artinya tidak mengharapkan
keuntungan yang besar tentu mempunyai target khusus yang ingin dicapai.
Pendanaan sekolah yang terbatas perlu mempertimbangkan segala macam
pengeluaran yang dibutuhkan untuk kepentingan unit produksi. Dengan
adanya perencanaan, semua hal terkait pendanaan yang akan dibutuhkan
dalam operasional unit produksi bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Berdasarkan pembahasan di atas, perencanaan unit produksi sekolah
merupakan sebuah proses awal dalam mempersiapkan terlaksananya unit
unit usaha agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang ingin
dicapai. Perencanaan tersebut dibuat untuk sebagai pedoman atau penentu
arah sekolah dalam menerapkan unit usaha yang mampu memberi banyak
manfaat untuk siswa, guru, dalam meningkatkan kualitas lulusan dan
kualitas sekolah.
2. Faktor-faktor dalam Mempersiapkan Rencana Unit Produksi
Dalam mendukung terlaksananya unit produksi yang efektif dan
efisien
maka
diperlukan
proses
perencanaan
yang
tepat
agar
pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk itu terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
mempersiapkan perencanaan unit produksi. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam menyiapkan rencana UP sekolah antara lain:17
a. Mempelajari pasar (membaca peluang bisnis)
b. Meneliti perilaku pasar pada masa yang akan datang
17
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber
Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan, 2007, hal.29.
21
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Memilih lokasi usaha
Mempersiapkan rencana usaha
Mempersiapkan rencana organisasi
Mempersiapkan rencana keuangan
Studi kelayakan usaha bisnis
Cara memilih bentuk usaha
Serta cara memulai unit produksi sekolah
Beberapa faktor di atas merupakan hal-hal yang perlu dipersiapkan
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan unit produksi sekolah.
Seperti halnya dengan kewirausahaan, unit produksi di sekolah dalam
melakukan perencanaan pertama kali yang dilakukan adalah melihat
peluang yang ada. Peluang akan terlihat saat wirausahawan memahami apa
yang saat itu sedang dibutuhkan di sekitarnya. Setelah melihat peluang
dengan mempelajari pasar terlebih dahulu, selanjutnya wirausahawan
dapat mengenali siapa konsumen yang akan membeli produkya . Ini
penting karena dengan menentukan siapa konsumen yang akan dituju sama
dengan menentukan segmentasi pasar.
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam rencana unit produksi
adalah penentuan lokasi. Lokasi merupakan salah satu penunjang
keberhasilan sebuah usaha atau unit produksi di sekolah. Lokasi sebaiknya
berada di tempat yang nyaman, bersih dan bisa diakses dengan mudah oleh
penjual
dan
konsumen.
Setelah
lokasi
dipilih
kemudian
perlu
mempersiapkan rencana usaha, rencana organisasi, dan rencana keuangan.
Ketiganya akan menunjukkan gambaran keseluruhan bagaimana
kegiatan unit usaha akan dilaksanakan. Untuk itu dalam sebelum membuat
rencana-rencana tersebut perlu dipersiapkan apa saja yang nanti akan
dibutuhkan seperti, latar belakang usaha, jumlah siswa, guru dan staf
sekolah, data-data keuangan yang dimiliki sekolah, dan sebagainya. Hal
yang juga penting untuk mendapat perhatian adalah mengenai kelayakan
sebuah usaha dapat diterima masyarakat dan pemerintah, sesuai dengan
peraturan-peraturan yang ada dalam mendirikan sebuah usaha.
22
Kemudian yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana sekolah memilih
bentuk usaha yang sesuai dengan organisasi sekolah dan berdasarkan
keputusan yang telah ditetapkan bersama oleh kepala sekolah, guru, dan
staf. Faktor terakhir adalah bagaimana caranya untuk memulai unit
produksi akan dilakukan. Mengingat unit produksi di sekolah adalah
bentuk dari kegiatan kewirausahaan maka perencanaan yang sesuai untuk
diterapkan dalam unit produksi adalah perencanaan usaha (bussiness plan).
3. Pengertian Perencanaan Usaha
Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi perencanaan usaha,
diantaranya:
Hisrich Peters yang dikutip Nurochim dan Iwan Purwanto
mendefinisikan business plan sebagai dokumen tertulis yang disiapkan
oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai
suatu usaha. Perencanaanya biasanya terkait dengan pemasaran,
permodalan, manufaktur dan SDM.18
Menurut Megginson yang dikutip Buchori Alma, Business Plan adalah
suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan
rincian keuangan/pemodalan susunan para pemiliki dan manajemen dan
bagaimana
cara
mencapai
tujuan
bisnisnya.19
Dengan
demikian
perencanaan usaha adalah suatu catatan yang memuat rincian usaha yang
akan dilaksanakan seperti pemasaran, permodalan, manufaktur, dan
sumber daya manusia yang mengelola usaha.
Adapun pandangan lain dari Khusnul Khotimah, dkk, perencanaan
usaha adalah
unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang diinginkan.20
Dengan demikian perencanaan usaha berkaitan dengan persiapan untuk
18
Nurochim dan Iwan Purwanto, Manajemen Bisnis, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 212.
19
Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 220.
20
Khusnul Khotimah, dkk., Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), hal. 104.
23
menyediakan barang dan jasa yang akan diproduksi sampai kepada
konsumen.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan usaha
adalah sebuah proses awal dalam menentukan langkah untuk kegiatan
usaha, yang berisi data mengenai usaha yang sedang dijalankan, mulai dari
data pengelola, strategi usaha, proses produksi, sampai pada pertanggung
jawaban yang harus dilakukan oleh sumber daya manusia sebagai
pengelola usaha.
24
4. Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha
Dalam pembuatan sebuah perencanaan usaha tentu harus melalui
tahapan-tahapan yang harus dilewati agar pelaksanaan sebuah usaha
nantinya dapat berjalan lancar dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Untuk itu terdapat tahapan-tahapan dalam penyusunan perencanaan usaha,
yaitu: 21
Gambar 2.1
Dari Mana Mulai?
(Gambaran Bidang Usaha,
Missi)
Kemana akan Menuju?
(Visi, sasaran, tujuan)
Bagaimana cara
mencapai?
Apa yang dituju?
(Strategi )
Implikasi
Aspek Pasar
Implikasi
Aspek Lokasi
Implikasi Aspek
Produksi/Operasi
Implikasi Aspek
Legalitas dan
manajemen
Implikasi
Aspek Keuangan
Tahapan penyusunan perencanaan usaha menurut gambar di atas
dapat dijelaskan bahwa yang pertama dilakukan dalam memulai usaha
yaitu memuat gambaran mengenai latar belakang atau ide awal lahirnya
sebuah usaha. Saat ide atau peluang muncul dan bisa dimanfaatkan dengan
baik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan, sasaran, serta visi,
21
M. Musrofi, Kunci Sukses Berwirausaha, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003),
hal.139.
25
misi usaha. Melalui visi misi maka dapat ditentukan strategi yang tepat
untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Setelah itu, terdapat
beberapa aspek yang perlu diperhatikan yang nantinya akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan unit produksi. Aspek yang pertama adalah aspek
pasar, aspek lokasi,aspek produksi/operasi, aspek manajemen, aspek
legalitas, dan aspek keuangan. Seperti yang dijelaskan oleh Wiyono, dkk,
untuk lebih memantapkan perencanaan UP, dalam pembentukannya perlu
diawali juga dengan langkah-langkah rencana bisnis (bussisnes plan).
Sistematika rencana bisnis unit produksi tersebut meliputi :22
Ringkasan eksekutif, pernyataan visi, analisis lingkungan bisnis,
gambaran produksi/jasa, analisis persaingan, strategi harga, gambaran
kebijakan kredit usaha, gambaran keunggulan kompetitif UPJ sekolah,
gambaran metode segmentasi pasar yang digunakan, identifikasi
pengalaman belajar peserta didik, gambaran lokasi, gambaran rencana
promosi, identifikasi manajemen dan personal, pertimbangan adanya
badan hukum, identifikasi pemasok, identifikasi resiko yang tidak dapat
diramalkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasar utama dalam
perencanaan unit produksi mengikuti tahapan penyusunan perencanaan
usaha pada umumnya. Untuk itu, tahapan-tahapan yang perlu dilakukan
dalam menyusun perencanaan usaha yang disesuaikan dengan unit
produksi yang ada di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gambaran Bidang Usaha
Dari struktur di atas, terlihat bahwa dalam sistematika perencanaan
usaha yang pertama dibuat adalah mengenai penjelasan jati diri dari
usaha tersebut. Gambaran sebuah usaha merupakan penggambaran
semua keterangan unit usaha tentang identitas dan bagaimana
pelaksananaannya. Hal ini diperlukan sebagai penjelasan singkat
mengenai rencana usaha yang sedang dibuat. Dalam memaparkan
bidang usahanya, setiap organisasi atau perusahaan tidak akan sama
tergantung dengan bidang usaha dan bentuk organisasinya.
22
Wiyono, dkk., op.cit, hal. 10.
26
Untuk unit produksi di sekolah secara umum ringkasan eksekutifnya
berisi:23
1) Tujuan UP/J SMK/MAK dan produk/jasa yang akan dihasilkan
2) Kecenderungan paling penting industri barang/jasa
3) Tipe iklan dan promosi yang akan diimplementasikan
4) Penjualan dan keuntungan tiga tahun terakhir (jika UP/J sudah
berjalan)
5) Proyeksi penjualan dan keuntungan tiga tahun yang akan datang
6) Pendidikan dan pengalaman bisnis manajemen UP/J SMK/MAK
7) Pertimbangan seperti MoU, kontak pelanggan, hak paten, dan
lain-lain.
8) Informasi penting lainnya seperti prosedur kerja di UP/J
SMK/MAK
Dalam penggambaran bidang usaha perlu dijelaskan mengenai
tujuan dari didirikannya sebuah unit usaha beserta tujuan dari adanya
produk/jasa yang dihasilkan. Tujuan merupakan sebuah motivasi bagi
organisasi agar bisa menjalankan sebuah usaha dengan baik. Dengan
adanya tujuan, sekolah dapat mempunyai arah bagaimana unit produksi
akan berjalan secara efektif dan efisien. Secara singkat juga akan
dijelaskan mengenai bagaimana unit produksi sekolah akan berjalan,
seperti promosi yang digunakan dalam memasarkan produk dan
pelayanan jasa yang akan ditawarkan. Dijelaskan pula mengenai
keuangan terkait unit produksi yang sedang dijalankan dimulai dari
keterangan penjualan dan keuntungan yang didapat serta proyeksi
keuangan dalam beberapa tahun kedepan sebagai bahan pertimbangan.
Keuangan merupakan hal yang penting dan sangat sensitif sehingga
perlu adanya transparansi dan pengawasan yang ketat sehingga sekolah
tidak mengalami kerugian. Ringkasan keuangan ini juga dapat
digunakan
oleh
sekolah
untuk
menarik
donatur
yang
ingin
menyumbangkan dananya agar dikelola oleh sekolah melalui unit
produksi.
Dengan penggambaran atau pendeskripsian usaha, akan dapat
diketahui unit produksi sekolah tersebut berupa manajemen yang ada
23
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, op.cit. hal. 48.
27
di sekolah, penjelasan mengenai hubungan sekolah dengan pihak
eksternal yaitu distributor atau pemasok, perjanjian-perjanjian, serta
prosedur tentang bagaimana pelaksanaan unit produksi.
Selain itu sebuah organisasi perlu membuat visi. Visi merupakan
ungkapan “menjadi seperti apa” suatu bentuk usaha di masa depan.
Karena itu, pernyataan visi biasanya dimulai dengan kata-kata:
“menjadi”.24
Visi biasanya dibuat untuk dapat ditunjukkan kepada semua
anggota organisasi dan pihak eksternal akan menjadi apa organisasi
tersebut dalam beberapa tahun kedepan. Visi merupakan bagian dari
harapan organisasi yang ingin dicapai selain tujuan, agar sebuah
organisasi mempunyai prediksi tentang langkah-langkah apa yang perlu
dipersiapkan untuk mencapai visi tersebut.
b. Strategi untuk Mencapai Tujuan
Menurut Indo Yama dan Hemmy Fauzan strategi adalah program
umum untuk mendefinisikan dan mewujudkan tujuan-tujuan suatu
organisasi; atau tanggapan organisasi terhadap lingkungannya.25
Adapun menurut Eddy Soeryanto Soegoto, strategi bisnis berisi garis
besar bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan bagaimana bisnis
merespons tantangan dan kebutuhan baru.26 Dengan demikian strategi
dalam perencanaan usaha berkaitan dengan cara-cara untuk mencapai
tujuan, serta untuk menghadapi keadaan yang ada di luar usaha.
Salah satu strategi yang digunakan dalam menyusun sebuah
perencanaan adalah dengan melakukan analisis SWOT. Menurut Eddy
Soeryanto untuk menganalisis organisasi dan lingkungan kita dapat
menerapkan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat),
24
M. Musrofi, op.cit., hal. 141.
Indo Yama Nasarudin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), hal. 175.
26
Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, (Jakarta: PT. Elex
Media Kumputindo), hal. 82.
25
28
yakni metode untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi
serta peluang dan ancaman yang ada.27
Dengan demikian, organisasi yang sedang merencanakan usaha
dapat mengenali apa keunggulan, kelemahan, ancaman, dan peluang
yang dimiliki. Analisis SWOT ini akan berguna untuk menentukan
sebuah strategi yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan usaha.
c. Implikasi Aspek Pasar
Pengertian pasar adalah pelanggan potesial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup
untuk melibatkan diri dalam proses pertukaran guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut.28 Dengan demikian pasar adalah
sebuah
peluang
untuk
menarik
konsumen
dan
mendapatkan
keuntungan. Menganalisis pasar dalam unit produksi sekolah berarti
melihat bagaimana keadaan atau suasana yang ada
di dalam
lingkungan sekolah. Konsumen utama unit produksi adalah siswa, guru,
dan warga sekolah lainnya.
Siswa termasuk warga sekolah lainnya perlu dianalisis kebutuhan
selama berada di lingkungan di sekolah. Dalam merencanakan unit
produksi, menganalisis pasar artinya memperkirakan apa saja yang
dibutuhkan oleh para konsumen unit produksi untuk kemudian
disediakan oleh unit produksi yang di sesuaikan dengan bidang
keahlian atau jurusan yang dimiliki sekolah.
Menganalisis pasar bukan hanya berkaitan dengan lingkungan
usaha dan konsumen, tetapi juga para pesaing. Dalam setiap dunia
usaha akan selalu ada pesaing. Pesaing atau kompetitor merupakan
lawan dalam menarik konsumen yang diinginkan. Menurut Suryana
meskipun bukan sebuah usaha yang besar namun analisis pesaing
27
Ibid., hal. 83.
Diunduh http://slideplayer.info/slide/2819758/ pada tanggal 19 Agustus 2016, pukul 11.52.
28
29
diperlukan untuk menjaga kestabilan usaha sekolah. Analisis pesaing,
memuat gambaran tentang:29
1) Pesaing yang ada, jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan
pelanggan terhadap kita.
2) Perusahaan yang mungkin masuk pasar, siapa, kapan, dan mengapa
masuk pasar? Apa dampak dari masuknya pesaing baru terhadap
target pasar kita?
3) Kekuatan dan kelemahan pesaing.
Pesaing sekolah bisa diidentifikasi yang terdiri dari sekolah lain
yang letaknya tidak terlalu jauh, yang juga mempunyai unit usaha yang
sama, serta pesaing yang ada di luar sekolah seperti tempat-tempat yang
menjual makanan, pakaian, alat tulis, ataupun tempat yang juga
menyediakan jasa.
Dengan adanya analisis pesaing, sekolah dapat
memperkirakan berapa jumlah pesaing yang ada disekitar sekolah,
bagaimana keunggulan dan kekurangan yang dimiliki pesaing, sehingga
sekolah dapat menghindari adanya kerugian.
Dalam menganalisis aspek pasar maka akan berhubungan dengan
memasarkan produk.
Menurut Abdullah dan Tantri yang dikutip Wiyono menyebutkan,
bahwa pemasaran adalah sebuah sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen naik kepada
para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.30
Dengan demikian, proses pemasaran merupakan proses yang
dilakukan untuk merencanakan agar produk atau jasa dapat sampai
kepada konsumen setelah melalui penetapan harga, promosi, dan
distribusi. Menurut Musrofi, Proses pemasaran taktis, dengan aktivitas
inti berupa penciptaan nilai dan komunikasi nilai, yang mencakup “4
P”, yakni: 1) Spesifikasi Produk atau Jasa (Product). 2) Penetapan 3)
29
Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 131.
Wiyono, dkk., op. cit. hal. 12.
30
30
Harga (Price) 4) Sistem Distribusi (Place/Distribution) 5) Promosi
(Promotion). 31
Berdasarkan pendapat di atas, dalam merencanakan pemasaran
produk / jasa perlu memperhatikan spesifikasi produk/ jasa yang ingin
diproduksi, kemudian menetapkan harga produk yang disesuaikan
dengan biaya beli dan proses produksi yang dilakukan untuk
menghasilkan
produk/jasa
tersebut.
Selanjutnya
adalah
mendistribusikan produk/jasa kepada konsumen baik secara langsung
atau melalui perantara. Dalam kegiatan pemasaran salah satu aspek
yang juga sangat penting adalah promosi.
Menurut Suryana promosi merupakan cara mengomunikasikan
barang dan jasa yang akan ditawarkan agar konsumen dapat
mengenal dan kemudian membelinya. Sesuai dengan fungsi promosi
yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade),
mengingatkan (to remind), dan memengaruhi (to influence).32
Dengan demikian, kegiatan promosi merupakan kegiatan yang
akan memengaruhi pendapatan, karena dengan promosi yang tepat
dapat meningkatkan penjualan sebuah produk sedangkan tidak adanya
promosi atau kurang tepatnya sebuah promosi tidak akan meningkatkan
penjualan sebuah produk. Sesuai dengan pendapat di atas promosi
digunakan untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan
memengaruhi. Menginformasikan digunakan untuk memberitahukan
kepada konsumen tentang produk/jasa yang ada di unit produksi
sekolah terutama keunggulannya agar konsumen menjadi tertarik.
Membujuk, dengan adanya promosi secara tidak langsung seorang
penjual juga akan melakukan proses membujuk berupa rayuan kepada
konsumen untuk mau membeli produk yang ditawarkan. Mengingatkan,
promosi juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengingatkan
kembali konsumen yang mungkin saja sudah lupa terhadap produk
yang sedang ditawarkan. Terakhir yaitu
31
M. Musrofi, op.cit, hal. 146.
Suryana, op.cit.. hal. 153.
32
memengaruhi, dalam
31
mempromosikan sebuah produk, penjual akan memengaruhi konsumen
dengan memberikan kata-kata yang bisa membuat konsumen merasa
percaya terhadap manfaat dari produk/jasa yang ditawarkan.
Dalam mempromosikan harus direncanakan bentuk promosi,
tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan,
apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis
dan sebagainya.33 Dengan demikian kegiatan promosi merupakan
kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa atau guru dengan media
apapun. Baik melalui iklan berupa brosur, pamflet, internet, media
sosial, maupun menawarkan produknya secara langsung kepada
masyarakat yang ada di sekitar sekolah atau yang disebut dirrect
selling.
d. Implikasi Aspek Lokasi
Salah satu yang juga perlu direncanakan dengan baik adalah
penentuan
lokasi,
lokasi
merupakan
bagian
terpenting
dalam
pelaksanaan unit usaha karena lokasi akan memengaruhi keberhasilan
dalam mencapai tujuan unit produksi sekolah. Lokasi yang digunakan
harus dapat dijangkau oleh konsumen yang ada di dalam maupun di
luar sekolah.
Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi,
yaitu:34
a. Backward Linkage berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana
sumber daya (resource) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan
baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat
b. Forward Linkage berarti pertalian ke depan,yaitu daerah pemasaran
hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk
menyerap hasil produksi.
Dalam pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
menetapkan
sebuah
lokasi
usaha
yang
pertama
adalah
mempertimbangkan lokasi terkait proses produksi dan sumber daya
33
Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 231.
Ibid., hal. 223.
34
32
yang diperlukan. Dalam hal ini sekolah perlu menyiapkan lokasi yang
tidak mengganggu proses pembelajaran karena adanya kegiatan
produksi dan tidak menggangu masyarakat yang ada di sekitar sekolah.
Lokasi tersebut juga harus nyaman, aman, dan bersih sehingga kegiatan
produksi dapat berjalan dengan baik. Kedua, lokasi unit produksi
haruslah dapat dijangkau konsumen dengan mudah. Lokasi yang tidak
terlalu jauh dan tidak menyulitkan konsumen akan menjadi
pertimbangan tersendiri untuk konsumen dalam membeli produk.
e. Implikasi Aspek Produksi/Operasi
Perencanaan produksi/operasi akan berkaitan dengan produk atau
jasa yang akan dijual. Produk merupakan sebuah hasil dari adanya
proses produksi yang biasanya berupa barang atau benda yang dapat
dilihat wujudnya. Produk-produk tersebut dapat berupa alat-alat tulis,
seragam, keperluan sekolah, makanan, minuman dan sebagainya.
Produk yang dijual di sekolah tidak dalam jumlah yang besar seperti
perusahaan pada umumnya, ini karena disesuaikan dengan jumlah
konsumen dan dana yang tersedia. Sedangkan menurut Arman Hakim,
jasa adalah tindakan atau kinerja satu pihak penyedia kepada pemakai,
terkait dengan barang atau tidak. Misalnya, jasa rancangan web untuk
e-business, konsultasi, dan lainnya. Klasifikasi produk:35
1)
2)
3)
4)
5)
Barang murni
Barang dengan tambahan jasa
Hibrid (barang + jasa)
Jasa dengan tambahan barang
Jasa murni
Dalam hal ini, unit produksi yang menghasilkan keluaran berupa
barang maka kegiatan operasi merupakan proses penciptaan sesuatu
bahan baku atau bahan mentah untuk sampai menjadi barang yang siap
35
Arman Hakim Nasution, dkk., Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia, (Jakarta:
PT. Gramedia, 2001), hal. 183.
33
untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumennya. Sedangkan unit
produksi yang hanya menyediakan keluaran berupa jasa, kegiatan
operasi merupakan proses pelaksanaan jasa dari sebelum konsumen
datang sampai akhir jasa tersebut dirasakan oleh konsumen. Untuk itu
perlu diperhatikan bagaimana jasa tersebut dapat memuaskan
konsumen.
Terdapat beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan
dalam perbaikan kualitas jasa, yaitu:36
1) Ketepatan waktu pelayanan
2) Akurasi Pelayanan
3) Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan
4) Tanggung Jawab
5) Kelengkapan
6) Kemudahan mendapatkan pelayanan
7) Variasi model pelayanan
8) Pelayanan Pribadi
9) Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
10) Atribut pendukung lainnya.
Jasa berhubungan erat dengan pelayanan, untuk itu diperlukan
sikap yang baik diantaranya seperti ramah, tanggung jawab dan sopan.
Jasa juga berarti harus memberikan pelayanan yang efektif dan efisien,
mudah, dan harus membuat konsumen merasa senang dan nyaman atas
pelayanan yang diberikan. Beberapa dimensi di atas merupakan cara
untuk meningkatkan kualitas jasa yang dimiliki. Jasa tidak dapat dilihat
bentuknya seperti halnya produk, yang bisa dinilai baik atau tidaknya
dilihat dari bentuk atau kemasan
luarnya saja. Jasa hanya bisa
dirasakan, sehingga untuk bisa menilai baik atau buruknya berasal dari
apa yang sudah dirasakan oleh konsumen selama menikmati jasa
tersebut. Untuk dapat menghasilkan jasa yang baik maka diperlukan
persiapan dan perencanaan yang baik. Melalui proses produksi/operasi
berupa pelatihan atau pembekalan secara teori dan praktik serta
berdasarkan dimensi-dimensi di atas jasa yang baik bisa dihasilkan.
36
Vincent Gasperz, Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002),
hal. 2.
34
Dengan adanya gambaran mengenai produk/jasa apa yang
dihasilkan maka sekolah dapat membuat perencanaan terkait apa saja
yang akan dibutuhkan dan diperlukan untuk memproduksi barang/jasa
tersebut. Menurut Sutarno produksi adalah suatu proses pengubahan
bahan baku menjadi barang jadi.37
Menurut Sutarno, operasi atau operations adalah kegiatan untuk
mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi)
menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk
aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan mengubah bentuk
untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu
barang atau jasa. Keluaran dapat berupa barang atau jasa.38
Menurut Musrofi, produk/jasa yang ada harus diproduksi dengan
baik sehingga tidak mengecewakan konsumen. Rencana aspek
produksi pada dasarnya mencakup bagaimana proses produksi atau
mekanisme usaha, penentuan apa saja fasilitas produksi yang
diperlukan, berapa kapasitas produksinya, bagaimana penyediaan
bahan baku dan bahan pembantu, penyediaan mesin, alat, dan
perlengkapan, dan sebagainya.39
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi/operasi produk adalah menciptakan barang yang sebelumnya
belum bernilai jual sampai mempunyai nilai jual. Bahan yang belum
diproduksi atau bahan mentah kemudian diproses untuk menjadi barang
jadi yang siap dikonsumsi atau siap untuk digunakan oleh konsumen.
Sedangkan proses produksi dalam jasa adalah proses pelayanan yang
prima kepada konsumen, sehingga konsumen dapat merasakan jasa
tersebut dan merasa puas terhadap yang sudah diberikan.
f. Implikasi Aspek Manajemen dan Legalitas
1) Manajemen
Dalam rencana bisnis terdapat aspek manajemen dan personal.
Dua
aspek
tersebut
akan
sangat
berpengaruh
dalam
keberlangsungan sebuah usaha. Menurut penelitian Dun &
37
Sutarno, Serba-serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal. 108.
Ibid., hal. 105.
39
M. Musrofi, op.cit. hal. 164.
38
35
Bradstreet di Amerika Serikat yang dikutip M.Musrofi, 90%
kegagalan usaha disebabkan tidak bagusnya aspek manajemen.
Aspek manajemen mencakup bagaimana pengelolaan orang-orang
yang terlibat dalam usaha. 40
Dengan demikian aspek manajemen merupakan aspek yang
berkaitan dengan sumber daya manusia yang ada di dalam
organisasi.
Manajemen biasanya terkait dengan pengelolaan,
struktur organisasi usaha, standar operasional prosedur yang akan
digunakan, kebijakan, dan pembagian tugas. Dalam hal ini peran
seorang pemimpin sangat dibutuhkan. Menurut Suryana spesifikasi
organisasi dan manajemen adalah: 41
a) Bagaimana perusahaan diorganisir baik secara legal (seperti
perusahaan umum, kemitraan, atau yang lainnya) maupun
secara fungsional.
b) Orang-orang kunci dalam perusahaan, beserta latar
belakang, dan sifat-sifat spesifik lain yang memengaruhi
keberhasilan usaha
Pemimpin di sekolah adalah seorang kepala sekolah yang akan
bekerja sama dengan ketua unit produksi beserta bawahannya yaitu
para guru. Untuk itu dalam manajemen akan berkaitan pula dengan
sumber daya manusia yang akan berperan dalam pelaksanaan unit
produksi tersebut. Sumber daya manusia tersebut adalah seluruh
warga sekolah baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak
dalam unit produksi sekolah.
Dalam perencanaan unit produksi, keterlibatan sumber daya
manusia yang ada sangatlah diperlukan. Dengan keterlibatan atau
memberdayakan semua sumber daya manusia yang ada di sekolah
untuk ikut merencanakan unit produksi, maka sasaran dan tujuan
dari unit produksi dapat tercapai.
40
M. Musrofi, op.cit. hal.168.
Suryana, op.cit. hal. 132.
41
36
Menurut Vincent bahwa memberdayakan karyawan berarti
memungkinkan karyawan untuk mencapai kemampuan prestasi
tinggi. Proses pemberdayaan karyawan dilakukan melalui
memberikan kewenangan kepada karyawan untuk membuat
lebih banyak keputusan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawabnya.42
Menurut Jan De Vries dalam Vincent Gaspersz menjelaskan
bahwa perencanaan kualitas tidak hanya memberdayakan
(empowers) pekerja untuk memulai perbaikan kualitas, tetapi
menempatkan setiap orang dalam arah yang sama guna
membantu mencapai sasaran perusahaan secara menyeluruh
(company-wide goals). 43
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan seluruh warga sekolah dalam merencanakan unit
produksi sangatlah penting. Dengan mengikutsertakan seluruh
warga sekolah, maka dapat mendukung terlaksananya kegiatan unit
produksi yang lebih berkembang. Selain pendapat dan juga
masukan yang lebih bervariasi untuk kemajuan unit produksi,
keterlibatan semua pihak juga akan menambah rasa memiliki
seluruh warga sekolah terhadap unit produksi. Dengan adanya rasa
memiliki, maka akan timbul rasa untuk menjaga, mempertahankan,
serta mengembangkan unit produksi menjadi lebih besar dari
sebelumnya. Unit produksi yang baik dan terus berkembang
menunjukkan kualitas sebuah sekolah yang mandiri, yang mampu
memenuhi sendiri kebutuhan dana untuk keperluan sekolah.
2) Legalitas
Legalitas usaha adalah suatu kesahihan yang dimiliki oleh
suatu usaha untuk dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang
ada.44 Dalam manajemen juga terdapat pengelolaan terkait legalitas
usaha. Untuk mendirikan dan mengelola sebuah usaha diperlukan
adanya pertimbangan badan hukum sebagai antisipasi jika ada
42
Vincent Gaspersz, op. cit. hal. 89.
Ibid.,, hal. 89.
44
Di unduh dari https://prezi.com/m/vziiqiujnyfy/legalitas-usaha/ pada tanggal 15 September
2016, pukul 12.30.
43
37
permasalahan terkait perizinan usaha. Sebagai bahan pertimbangan
badan hukum biasanya berisikan : akte pendirian, pajak yang akan
dibayar, hak paten, merk dagang, perjanjian kontrak dengan
pemasok, penyalur, pelanggan dan lain-lain.
g. Implikasi Aspek Keuangan
Menurut Arman Hakim, pada prinsipnya suatu neraca keuangan
(balance sheet) mengandung 3 (tiga) bagian pokok, yaitu: 45
1) Assets (Harta) yang dicatat pada neraca sisi debet
2) Liabilities (Kewajiban Hutang) yang dicatat pada neraca sisi kredit
3) Ownerships (Modal) yang dicatat pada neraca kredit.
Dengan demikian dalam merencanakan keuangan akan berkaitan
dengan harta yang dimiliki, kewajiban atau hutang yang timbul karena
pelaksanaan
usaha,
serta
modal
yang
digunakan
saat
akan
melaksanakan usaha. Dalam mengelola keuangan sebuah usaha, tentu
akan berkaitan dengan pertanggung jawaban laporan keuangan.
Menurut Arman Hakim Nasution, laporan keuangan terbagi menjadi 3
(tiga), yaitu:46
1) Balance Sheet (Neraca Keuangan), yaitu suatu daftar yang
menggambarkan assets, liabilitas dan ownership pada akhir
periode tertentu. Pada awal periode, balance sheet biasa disebut
opening balance (neraca pembuka).
2) Profit & loss Statement/Income Statement (Laporan Rugi-Laba),
yaitu suatu daftar yang berisi ringkasan pendapatan (income) dan
biaya (expense) serta pengaruhnya terhadap modal pada akhir
periode tertentu.
3) Retained Earning Statement, yaitu pertanyaan yang berisi sebagian
dari keuntungan usaha selama periode tertentu yang diinvestasikan
/ disimpan kembali ke dalam perusahaan (yang tidak dibagikan
secara dividen).
Dengan demikian untuk merencanakan sebuah laporan keuangan,
terdapat tiga laporan dasar yang perlu dipersiapkan. Pertama, adalah
45
Arman Hakim Nasution, dkk., Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia, (Jakarta:
PT. Gramedia, 2001), hal. 135.
46
Ibid., hal. 136.
38
neraca yang menunjukkan aset, kewajiban, serta modal yang
dibutuhkan. Neraca dapat menjadi gambaran bagi pengelola mengenai
keadaan keuangan usaha yang dimiliki. Kedua, laporan laba rugi yang
akan menunjukkan besarnya keuntungan yang didapat dan kerugian
yang dialami selama periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa keuangan merupakan aspek yang perlu diperhatikan
dalam sebuah perencanaan usaha. Perencanaan keuangan yang tidak
baik akan mengakibatkan tidak efektifnya modal yang sudah disiapkan.
Untuk itu, modal dan aset yang sudah dimiliki harus dimanfaatkan
dengan baik, agar terhindar dari kerugian dikemudian hari.
Berdasarkan aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa dalam perencanaan unit produksi, memiliki
persamaan dengan perencanaan usaha pada umumya. Terdapat aspekaspek seperti penentuan visi, misi, tujuan, sasaran yang merupakan
pondasi rencana lalu menetapkan langkah-langkah selanjutnya seperti
menentukan
aspek
pasar,
lokasi,
manajemen
dan
legalitas,
produksi/operasi, dan aspek keuangan. Kesemua aspek tersebut akan
mendukung terlaksananya unit produksi di sekolah. Penambahan dalam
perencanaan
unit
produksi
sekolah
berkaitan
dengan
aspek
pembelajaran siswa, di mana siswa dituntut untuk menjalankan sebuah
usaha yang sebelumnya hanya mereka pelajari secara teori dalam mata
pelajaran kewirausahaan atau mata pelajaran produktif yang sesuai
dengan bidang keahliannya. Dalam proses penyusunan perencanaan ini,
perlu koordinasi yang baik antara ketua unit produksi yang sudah
dipilih dengan pemimpin sekolah, seperti kepala sekolah, komite,
kepala yayasan, untuk kemudian disampaikan kepada wakil kepala
sekolah, guru, staff, karyawan dan yang terakhir kepada siswa.
39
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap penelitian
terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan, referensi tersebut antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari yang berkaitan dengan unit
produksi berjudul
“Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Studi Kasus di SMK Negeri 2 Klaten
Tahun Ajaran 2008/2009”, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pengelolaan
unit produksi, faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan unit produksi,
dan untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan pengelola unit
produksi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di SMK Negeri
2 Klaten. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa dalam UP SMK
Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan.
Aspek UP meliputi : a. Input, berupa sumber daya manusia (SDM), modal,
metode dan fasilitas b. fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian
dan
pengendalian
c.
Pelaksanaan
berorientasi
menghasilkan jasa, produk dan pelatihan d. Pemasaran e. Pelayanan
Konsumen f. Output, tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta
menghasilkan produk maupun jasa yang laku jual dan peserta pelatihan
memiliki keterampilan (skill) yang dapat diterapkan didunia industri.
Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri
2 Klaten adalah sebagai sebagai berikut :
a. Waktu pelaksanaan, unit
produksi di smk ini masih relatif kurang b. kurikulum pembelajaran di
sekolah c. Keterbatasan alat d. Persaingan dengan industri.47 Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di sini penulis tidak
47
Sri Lestari, “Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Studi
Kasus di SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.
40
membahas unit produksi secara keseluruhan, penulis lebih memfokuskan
bagaimana perencanaan unit produksi yang baik dapat menghasilkan
pelaksanaan yang efektif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti yang berjudul “Kontribusi
Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Jurusan Teknologi
Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Unit
Produksi Busana terhadap minat berwirausaha siswa dan untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi pelaksanaan unit produksi sekolah terhadap minat
berwirausaha siswa tata busana di SMK Ibu Kartini Semarang. Hasil
penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan unit produksi
busana memberi kontribusi terhadap minat berwirausaha siswa Tata Busana
di SMK Ibu Kartini Semarang. Besarnya kontribusi dalam kategori cukup
yaitu sebesar 57,35%, dimana pada pelaksanaan Unit Produksi Busana
berada pada kategori tinggi serta minat berwirausaha berada pada kategori
tinggi tetapi kontribusi pelaksanaan unit produksi busana terhadap minat
berwirausaha menunjukkan kategori cukup. Keadaan ini menunjukkan
bahwa salah satu faktor yang dapat memberikan kontribusi terhadap minat
berwirausaha adalah pelaksanaan unit produksi busana dan sisanya diduga
dipengaruhi juga oleh faktor lain.48 Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, di sini penulis lebih fokus untuk membahas tahap
awal sebelum pelaksanaannya yaitu dalam hal perencanaan kegiatan unit
produksi dengan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk
menggambarkan proses perencanaan unit produksi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rohanah yang berjudul “Manajemen
Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Magelang” Program Studi Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas
Negeri
48
Yogyakarta.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
Sugiarti, “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang”, Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi
Fakultas Teknik Semarang Universitas Negeri Semarang, 2013.
41
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
unit
produksi boga di SMKN 3 Magelang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: a. perencanaan unit produksi boga SMKN 3 Magelang sudah
dilaksanakan dengan cukup baik dilihat dari kesesuaian dengan teori. b.
Pengorganisasian unit produksi boga SMKN 3 Magelang sesuai dengan
prasyarat manajemen organisasi. c. Pelaksanaan unit produksi boga di
SMKN 3 Magelang sudah sesuai dengan rencana, namun ada beberapa
aspek yang belum terlaksana. d. Pengawasan unit produksi boga terdiri
dari: sumber daya manusia, produksi, pengawasan, dan pemasaran.49
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis, di sini penulis meneliti
aspek perencanaan unit produksi agar lebih fokus. Dalam melakukan
penelitian penulis menggunakan penelitian dengan 3 instrumen penelitian,
yaitu wawancara, studi dokumen, dan observasi.
D. Kerangka Berpikir
Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai pedoman
dalam melaksanakan penelitian tentang perencanaan unit produksi di SMKN
18 Jakarta. Kondisi nyata unit produksi SMKN 18 Jakarta, yaitu : kurangnya
sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola unit produksi,
merangkapnya guru mata pelajaran sebagai pengelola unit produksi, masih
kurangnya daya beli masyarakat terhadap hasil produk kegiatan unit produksi,
serta tidak dilibatkannya siswa dalam perencanaan unit produksi. Unit produksi
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi siswa dan sekolah karena dengan
adanya unit produksi, akan dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki
ketrampilan wirausaha sehingga mampu bersaing di dunia industri di masa
yang akan datang serta dapat menjadikan sekolah lebih mandiri. Oleh karena
itu, unit produksi perlu direncanakan dengan baik agar tujuan adanya unit
produksi di sekolah dapat tercapai. Dengan perencanaan yang baik, unit
49
Siti Rohanah “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013.
42
produksi dapat terlaksana dengan efektif sehingga dapat menunjang terciptanya
sekolah mandiri dan siswa yang berjiwa wirausaha yang merupakan bagian
dari tujuan pendidikan nasional tingkat SMK.
Dengan melihat perbedaan kondisi nyata dari harapan di atas, maka di duga
masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yaitu belum
optimalnya perencanaan kegiatan unit produksi dalam mencapai keberhasilan
kegiatan unit produksi di sekolah, sehingga diperlukan strategi-strategi untuk
mengoptimalkan perencanaan unit produksi, diantaranya :
1.
Menerapkan analisis SWOT
2.
Menyiapkan perencanaan usaha
3.
Memberdayakan seluruh warga sekolah untuk ikut berperan dalam unit
produksi.
Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir yang dipaparkan di atas, maka
dibuat dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 2.2
Diagram Kerangka
Kondisi Nyata
1. Rendahnya
daya beli
masyarakat di
luar lingkungan
sekolah
2. Merangkapnya
guru sebagai
pengajar dan
sebagai
pengelola unit
produksi.
3. Belum
optimalnya
perencanaan
unit produksi
OUTPUT
PROSES
INPUT
Masalah
Belum
optimalnya
perencanaan
unit
produksi
1.
2.
3.
Strategi
Menerapkan
analisis SWOT
Menyiapkan
perencanaan
usaha
Memberdayakan
seluruh warga
sekolah untuk
ikut
berperan
dalam
unit
produksi
FEEDBACK
1.
2.
3.
Hasil
Tercapainya
perencanaan unit
produksi yang
efektif
Tercapainya
tujuan sekolah
dan tujuan unit
produksi
Tercapainya
tujuan sekolah
menengah
kejuruan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai perencanaan unit produksi ini dilakukan di sekolah
yang menerapkan kegiatan kewirausahaan dalam bentuk unit produksi.
Tempat penelitian dilaksanakan di SMKN 18 Jakarta yang berada di JL.
Ciputat Raya Komplek Bank Mandiri Pondok Pinang, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan. SMKN 18 Jakarta dipilih sebagai tempat penelitian dengan
pertimbangan bahwa SMKN 18 Jakarta memiliki unit produksi. Adapun
penelitian ini direncanakan mulai dari bulan Januari sampai Oktober 2016,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No
Jenis Kegiatan
1.
Observasi awal
Bimbingan
skripsi bab 1-3
Pengumpulan
data
Pelaksanaan
penelitian
Pengolahan
data
bimbingan bab
4-5
Uji referensi
Munaqosah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jan
Feb
Mar
Waktu
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
B. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah kevaliditasan data yang didapat dari faktafakta perencanaan unit produksi dalam bentuk soft copy dan hard copy.
43
44
Sedangkan subyek pada penelitian ini adalah sumber data yang secara
langsung mengetahui keadaan situasi dan kondisi unit produksi yang
dijalankan para stake holder, yaitu :
1. Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta sebanyak 1 orang.
2. Ketua unit produksi kewirausahaan SMKN 18 Jakarta sebanyak 1 orang.
3. Ketua unit usaha sebanyak 6 orang.
4. Guru Kewirausahaan sebanyak 1 orang.
5. Siswa-siswa yang terlibat dalam kegiatan unit produksi sebanyak 2 orang.
C. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan penelitian deskriptif.
Istilah “deskriptif” berasal dari istilah bahasa inggris to describe yang berarti
memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,
situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Dengan demikian penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi, atau hal-hal lain yang disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian.1
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Digunakannya metode deskriptif dalam
penelitian ini dengan tujuan menggambarkan suatu proses perencanaan unit
produksi di sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan
data.2 Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.3.
Ibid, hal. 253.
2
45
1. Observasi
Di dalam pengertian psikologis, observasi atau yang disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra.3
Menurut
Marshal, yang dikutip Sugiyono menyatakan bahwa melalui observasi,
peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Peneliti mengamati secara langsung kondisi objek sekolah untuk
mendapatkan data yang diperlukan dan informasi mengenai perencanaan
unit produksi di SMKN 18 Jakarta. Hal yang diamati diantaranya, seperti
keadaan yang sedang berlangsung dalam unit produksi seperti promosi,
penjualan, pembelian, pengadaan barang, penataan barang, interaksi
dengan konsumen, serta proses pembuatan perencanaan unit produksi.
2. Wawancara
Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner
lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.4 Esterbeg
mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.5
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Peneliti
menggunakan
metode
ini
untuk
memperoleh
gambaran
secara
menyeluruh, untuk mencari informasi dan data tentang perencanaan unit
produksi di SMKN 18 Jakarta.
3
Ibid, hal. 199.
Ibid., hal. 198.
5
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2006),
hal. 260.
4
46
Wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya
jawab secara lisan dengan informan. Adapun informan yang dijadikan
sumber data oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta
b. Kepala Unit Produksi
c. Penanggung Jawab Masing-masing Unit Produksi
d. Perwakilan siswa yang pernah terlibat dalam UPJ
e. Guru Kewirausahaan
Wawancara yang dilakukan di sekolah diperlukan untuk memperoleh
data berupa informasi yang jelas tentang kejadian yang berhubungan
dengan masalah dalam penelitian ini, yang meliputi mengenai sejarah
berdirinya lembaga pendidikan, latar belakang terlaksananya kegiatan unit
produksi, tujuan unit produksi, kerja sama antar guru dan siswa serta para
staff, proses pembuatan rencana usaha.
3. Studi Dokumen
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Dalam melaksanakan studi dokumen, peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.6 Studi dokumen terkait
perencanaan kegiatan unit produksi bisa didapatkan melalui dokumendokumen yang mendukung kegiatan unit produksi seperti data-data
sumber daya manusia, SOP, daftar kinerja, data inventaris, MoU antara
pihak sekolah dengan pihak eksternal, maupun laporan-laporan mengenai
kegiatan unit produksi.
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan
6
Suharsimi Arikunto, op.cit. hal. 201.
47
berdasarkan perkiraan.7 Dengan adanya studi dokumentasi maka akan
mempermudah dalam mengolah data hasil penelitian karena data yang
dihasilkan merupakan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
di sekolah, serta kebenaran dan kevaliditasan data tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu dibuat pedoman dokumentasi sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Daftar Ceklist
No.
Dokumen
Ada
Tidak
Ket
Ada
1.
Dokumen Profil Sekolah
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Latar Belakang Sekolah
Profil SMKN 18 Jakarta
Visi Misi dan Tujuan Sekolah
Struktur Organisasi
Sarana dan prasarana
Dokumen Unit Produksi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Latar Belakang UP
Visi Misi dan Tujuan UP
Struktur Organisasi UP
SOP
Tata Tertib
MoU / Perjanjian
Laporan Usaha
Data Absen
Legalitas/Perizinan Usaha
E. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
7
Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),
hal. 158
48
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga mudah diolah.8
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Wawancara Perencanaan Unit Produksi di
SMKN 18 Jakarta
DIMENSI
Tahapan
SUB DIMENSI
Penyusunan a. Gambaran Bidang Usaha
Perencanaan Usaha Unit
1) Mendeskripsikan keadaan unit produksi
Produksi
2) Memuat latar belakang unit produksi
b. Sasaran Usaha yang dituju
1) Menentukan visi, misi, sasaran dan
tujuan unit produksi
2) Mengidentifikasi langkah-langkah untuk
mencapai sasaran
c. Pembuatan Strategi untuk mencapai tujuan
1) Analisis SWOT
2) Membuat
rencana
jangka
pendek,
menengah dan panjang.
d. Aspek Pasar
1) Mengidentifikasi konsumen
yang akan
membeli produk
2) Memperkirakan jumlah konsumen
3) Mengidentifikasi
adanya
persaingan
usaha
4) Menganalisis 4 P (Product, Price, Place,
Promotion)
e. Aspek Lokasi
1) Menentukan
8
Ibid, hal. 203.
tempat
berlangsungnya
49
kegiatan usaha
2) Mempertimbangkan keamanan dan akses
untuk konsumen
f. Aspek Produksi/Operasi
1) Menyiapkan keperluan untuk produksi
seperti bahan baku, alat/mesin,
2) Menganalisis
proses
pemesanan,
pengadaan, dan pendataan produk
3) Menentukan mitra kerja / distributor
g. Aspek Legalitas
1) Mengidentifikasi kelayakan usaha
2) Melakukan
kerja
sama
dengan
pemerintah/ badan hukum yang terkait.
h. Aspek Manajemen
1) Menentukan TIM Bisnis Unit Produksi
2) Membuat struktur organisasi usaha setiap
unitnya
3) Menetapkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan
4) Menentukan SOP dan TuPokSi unit
produksi
i. Aspek Keuangan
1) Memperkirakan modal yang dibutuhkan
2) Menentukan proses pembayaran
3) Membuat laporan pertanggung jawaban
laporan keuangan
50
F. Teknik Analisis Data
Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain.9
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis
data,
yaitu
data
reduction,
data
display,
dan
conclusion
10
drawing/verification.
1.
Data Reduction (Data Reduksi)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas.
Dalam hal ini penulis melakukan observasi awal melalui kegiatan
wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang difokuskan
pada perencanaan kegiatan unit produksi yang ada di SMKN 18 Jakarta.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling
9
Sugiyono, op. cit. hal. 274.
Ibid., hal. 276.
10
51
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
Setelah melakukan wawancara, penulis menguraikannya dalam bentuk
uraian atas hasil jawaban yang diungkapkan nara sumber. Hasil wawancara
kemudian disajikan dalam bentuk berita wawancara yang berisi data
pertanyaan dan jawaban para nara sumber terkait perencanaan unit
produksi di sekolah.
3. Conclusion Drawing/verification.
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan
bukti-bukti
pengumpulan
data
yang
kuat
berikutnya.
yang
Tetapi
mendukung
apabila
pada
tahap
kesimpulan
yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Data yang sudah terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi
dokumentasi diolah dan diambil kesimpulannya. Kesimpulan yang dibuat
berdasarkan kecocokan antara hasil observasi, wawancara dan studi
dokumentasi yang sudah diperoleh mengenai proses perencanaan unit
produksi SMKN 18 Jakarta.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMKN 18 Jakarta
1. Profil dan Sejarah berdirinya SMKN 18 Jakarta
Adapun sejarah SMKN 18 Jakarta adalah sebagai berikut:1
Semula bernama SMEA Negeri 9 Jakarta yang berlokasi di Cipulir,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Didirikan tanggal 1 Januari 1969
berdasarkan Surat Kepala DPE No. 063/DPE/IV/Sp/11 tanggal 12 Mei
1969. Kemudian pindah lokasi ke Komplek Bank Exim (sekarang Bank
Mandiri)/ Perumahan Pondok Pinang, Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tahun 1970.
Perubahan SMEA Negeri 9 menjadi SMK Negeri 18 pada tanggal 1
Maret 1997, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan No.036/O/1997.
Kemudian gedung SMK 18 direhabilitasi total mulai bulan Agustus 2002
dan kegiatan belajar mengajar sementara menumpang di SMK Negeri 28
Jakarta Jl. Maritim No.28 Cilandak. Pada tanggal 6 Februari 2004 gedung
SMK 18 Jakarta selesai direhabilitasi dan diresmikan secara terpusat di
SMU Negeri 71 Duren Sawit, Jakarta beserta 29 gedung lainnya oleh
Gubernur DKI Jakarta DR. (HC) H. Sutiyoso, SH. Adapun urutan
Periodesasi Kepala SMK Negeri 18 Jakarta sebagai berikut:
a. Drs. H. Muhammad Hasan tahun 1969 s.d 1976
b. Drs. Oscar Sianturi tahun 1976 s.d 1980
c. Drs. Soewardhono tahun 1980 s.d 1983
d. Drs. H. Soekamto TM tahun 1983 s.d 1988
e. Drs. H. Asrul Hamid tahun 1988 s.d 1994
f. P. Sibarani, BA tahun 1994 s.d 1997
g. Drs. Pua Bata tahun 1997 s.d 1999
h. Dra. Etty Swastiati tahun 1999 s.d 2003
1
Dokumen SMKN 18 Jakarta
52
53
i. Drs. Amron Afandi, MM tahun 2003 s.d 2007
j. Drs. H. Hasan Basri tahun 2007 s.d 2010
k. Dra. Idawati mulai 07-10-2010 s.d 08-05-2013
l. Drs. Supranjono, MM mulai 14-05-2013 s.d 24-03-2014
m. Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si mulai 25-05-2014 s.d sekarang
2. Data Umum Sekolah Tahun Ajaran 2015-20162
a.
Data Sekolah
1) Nama Kepala Sekolah
: Dra. Valentina P.D.M.Si
2) Nama Sekolah
: SMK Negeri 18 Jakarta
3) Alamat Sekolah
: Jl. Ciputat Raya Kompleks Bank
Mandiri Pondok Pinang, Kby-lama
Jakarta Selatan.
4) Telp/Fax
: 75137 29 /
5) Website
: http://smkn18.sch.id
b. Data Wakil Kepala Sekolah
1) Wakil Manajemen Mutu
: Drs. H. Ahmad
2) Wakil Kurikulum
: Dra. Hj. Martutik, M.M
3) Wakil Kesiswaan
: Dra. Dede Urianti, M.Pd
4) Wakil Humas/Hubin
: Dra. Hj. Khadariyah
5) Wakil Sarpras
: Drs. Zaenudin Idris, MA
c. Data Tugas Khusus dan Ketua Program
1) Kasubag TU
: Hasdiana Banjaransyah
2) Kaprog Akuntansi
: Hotmida Sinaga, S.Pd
3) Kaprog Adm. Perkantoran
: Siti Mathoyah, S.Pd
4) Kaprog Pemasaran
: Hartati Istiqomah, S.Pd
5) Koordinator Mapel
: Seniwati, S.Pd
Adaptif- Normatif
2
Dokumen SMKN 18 Jakarta
54
6) Kepala Unit Produksi
: Dra. Hj. Sri Cony Astuti
7) Pembina Siswa
: Drs. Amin
8) Koordinator BK
: Dra. Hj. Maulis Taroh, MM
9) Koordinator BKK
: Dra. Maria TH. AMI A., MM
d. Data Guru, Siswa dan Tata Usaha
1) Jumlah Guru PNS
: 33 Orang
2) Jumlah Guru Tidak Tetap
: 9 Orang
3) Jumlah Staf TU (PNS)
: 3 Orang
4) Jumlah Staf TU (Tidak Tetap)
: 17 Orang
5) Jumlah Siswa
: 612 Orang
e. SMK Negeri 18 Jakarta mempunyai 3 program keahlian. Program
keahlian tersebut adalah :
a) Program Keahlian Akuntansi
b) Program Keahlian Administrasi Perkantoran
c) Program Keahlian Pemasaran
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 18 Jakarta3
Visi :
Terwujudnya SMKN 18 Menjadi Sekolah Unggul Dalam Prestasi,
Berakhlak Mulia, Terampil, Mandiri dan Berwawasan Lingkungan
Misi:
a. Menumbuhkan Penghayatan Terhadap Ajaran Agama
b. Menyelenggarakan Pelajaran yang Berbasis IT
c. Meningkatkan Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
d. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
e. Melestarikan Karakter Budaya Bangsa Dan Menanamkan Jiwa
Kewirausahaan
3
Dokumen SMKN 18 Jakarta
55
f. Meningkatkan Penghijauan Dan Kelestarian Sekolah Dan Lingkungan.
Tujuan:
Menghasilkan Lulusan yang Kompetitif dan Berbudaya
Dalam visi di atas telah disebutkan bahwa SMKN 18 Jakarta ingin
memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi dan mandiri serta berwawasan
lingkungan dan salah satu misinya dalam poin ke 5 yaitu menanamkan jiwa
kewirausahaan. Hal ini tentunya mendukung dibentuknya laboratorium
kewirausahaan atau unit produksi yang menjadi salah satu program utama
untuk mensukseskan visi dan misi tersebut.
4. Fasilitas Belajar dan Penunjang SMK Negeri 18 Jakarta4
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Ruang Teori (18 Ruang Kelas)
Lab. Akuntansi
Lab. Administrasi Perkantoran
Lab. Pemasaran
Lab. KKPI (Komputer)
Unit Produksi (Lab. Kewirausahaan)
Perpustakaan Multimedia
Lapangan Olahraga (Futsal, Volley, Basket, Bulu tangkis)
Musholla (2 lantai)
Majalah Dinding (Mading)
Kantin
Hot-spot (wi-fi)
B. Gambaran Umum Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta
1. Latar Belakang Unit Produksi
a. Pada awal tahun 1990 unit produksi bernama toko sekolah yang diketuai
oleh Dra. Hj.Maulistaroh unit usaha terdiri dari:
1) Toko Sekolah, menjual alat tulis untuk keperluan siswa
2) Menjual barang konsumsi untuk guru dan karyawan.
3) Simpan pinjam untuk guru dan karyawan
b. Tahun 1993 S/d 211, Unit produksi SMK N 18, Ketua Gusnizar Spd
Unit Usaha:
4
Dokumen SMKN 18 Jakarta
56
1) Toko sekolah
2) Barang konsumsi untuk guru dan karyawan
3) Simpan pinjam untuk guru dan karyawan.
c. Tahun 2011 s/d 2012, Ketua UP Dra. Hj Darlinda Unit Usaha:
1) Toko Sekolah
2) Barang Konsumsi untuk guru dan karyawan
3) Simpan Pinjam
4) BMT
d. Tahun 2013 s/d 2014 Ketua UP/Lab Kewirausahaan Dra. Hj. Sri Coni
Astuty
1) Dallas Mart. Dallas mart atau delapan belas mart merupakan unit
usaha yang menyediakan berbagai produk seperti di supermarket
pada umumnya. Produk yang di jual diantaranya; minuman,
makanan, snack, obat-obatan, alat tulis, seragam sekolah dan
peralatan sekolah seperti dasi dan topi sekolah.
2) Bank Mini Delapan Belas. Bank mini merupakan sarana praktik
bagi siswa jurusan akuntansi. Bank mini dibuat seperti bank-bank
pada umumnya yang melayani jasa keuangan, namun pada bank
mini delapan belas ini hanya menyediakan jasa untuk tabungan
saja.
3) Dallas Office. Dallas Office atau kantor dallas merupakan sarana
praktik bagi siswa jurusan administrasi perkantoran. Di dalam
dallas office siswa melakukan praktik seperti melakukan
administrasi yang ada di kantor pada umumnya, memfotokopi
dokumen, dan lain-lain.
4) Dallas Honesty. Dallas honesty atau dallas kejujuran merupakan
sebuah kantin yang disediakan dengan konsep kejujuran sebagai
pembayaran utama dalam membeli makanan dan minuman. Siswa
diminta untuk menaruh sendiri uang yang digunakan untuk
membayar makanan atau minuman yang sudah diambil.
57
5) Travel Online. Travel Online adalah sebuah usaha yang
menyediakan jasa pembayaran rekening listrik, telepon, penjualan
pulsa, dan pemesanan tiket kereta api, pesawat, dan pemesanan
tiket wisata.
6) KANSSAS. Kantin Sekolah Sehat Delapan Belas adalah sebuah
usaha penyediaan makanan dan minuman sehat untuk siswa dan
semua warga sekolah yang keunggulannya menggunakan bahanbahan makanan dan minuman yang bebas pewarna dan pengawet
(MSG).
2. Visi, Misi, dan Sasaran Mutu Unit Produksi5
Visi:
Terwujudnya Siswa SMKN 18 Jakarta Yang Terampil dan Unggul Dalam
Berwirausaha, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan.
Misi:
a. Menumbuhkan penghayatan pada ajaran agama
b. Menyelenggarakan pelatihan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
c. Meningkatkan kualitas pelayanan
d. Melestarikan karakter budaya bangsa dan menanamkan jiwa
kewirausahaan
e. Meningkatkan penghijauan dan kelestarian sekolah dan lingkungan
Sasaran Mutu UP/Lab. Kewirausahaan:
a. Keterlibatan seluruh siswa melakukan praktik di Lab Kewirausahaan
mencapai 100%
b. Ketercapaian nilai hasil usaha dari seluruh unit usaha minimal Rp
5.000.000 setiap bulan.6
5
Dokumen Unit Produksi SMKN 18 Jakarta
Dokumen Unit Produksi SMKN 18 Jakarta
6
58
Berdasarkan visi, misi, dan sasaran unit produksi SMKN 18 Jakarta
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan unit produksi selaras dengan visi,
misi SMKN 18 Jakarta yang diantaranya menjadi sekolah yang terampil,
mandiri, dan berwawasan lingkungan. Dengan adanya unit produksi,
sekolah telah melakasanakan bagian dari visi dan misi sekolah dengan
secara mandiri mengelola usaha, dan membentuk guru serta siswanya
untuk mempunyai keterampilan dalam berwirausaha.
C. Deskripsi dan Analisa Data
1. Unit Produksi
Unit produksi merupakan hal yang penting untuk ada di sekolah.
Dengan adanya unit produksi maka secara tidak langsung sekolah telah
menyediakan sarana untuk peserta didik agar bisa mengembangkan jiwa
kewirausahaannya. Menurut ketua unit usaha Travel Online bahwa :
Unit produksi ini adalah hal yang bagus, berangkat dari awalnya kita
harus membekali anak itu (siswa) dengan kemampuan yg sesuai dengan
bisnis manajemen, maka dibuatlah unit-unit usaha di sini.Dasarnya
adalah ingin memberdayakan siswa itu untuk nantinya bisa
berwirausaha, kenapa seperti itu karena kita tidak tahu siswa itu keluar
seperti apa, tapi kita sebagai sekolah bisnis manajemen punya
kewajiban menyiapkan dia itu apa yang bisa kita perbuat di sini, kita
perkenalkanlah di sini sehingga nanti mereka sudah punya pengalaman
untuk bisa dikembangkan sendiri menurut pemikiran mereka.7
Adapun unit produksi memang difokuskan untuk siswa agar mampu
mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang nantinya diharapkan
dapat berguna untuk memasuki dunia kerja.
Menurut Ketua Unit Produksi SMKN 18 Jakarta mengungkapkan
bahwa unit produksi adalah sebuah wadah atau tempat untuk kegiatan
praktik kegiatan kewirausahaan dalam lingkup bisnis manajemen.8
7
8
Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016.
Hasil Wawancara dengan Ibu. Dra. Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016.
59
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit
produksi adalah sebuah sarana bagi siswa untuk belajar berwirausaha
dengan langsung mempraktikannya di sekolah. Siswa diajarkan sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing
atau sesuai dengan
jurusannnya. Untuk siswa jurusan akuntansi dikhususkan untuk
mempraktikan cara kerja usaha perbankan, siswa jurusan administrasi
perkantoran mempraktikan usaha jasa fotokopi, jasa print. Sedangkan
siswa jurusan pemasaran mempraktikan usaha mini market. Selain
sebagai sarana pembelajaran, unit produksi juga dapat menambah
pendapatan atau pemasukan dana sekolah.
2. Struktur Organisasi Unit Produksi
Adapun struktur yang membentuk unit produksi adalah pimpinan
sekolah dengan tim bisnis unit produksi. Dalam hal ini termasuk kepala
sekolah, ketua unit produksi, dan ketua unit-unit usaha dibantu staff
sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi merupakan
penanggung jawab utama unit produksi, di bawah kepala sekolah ada
ketua unit produksi yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan
yang ada di dalam unit produksi termasuk pengambilan keputusan. Di
bawah ketua unit produksi ada ketua unit-unit usaha, kemudian
dibawahnya ada staff yang membantu ketua unit dalam mengelola
administrasi unit produksi. Unit produksi SMKN 18 Jakarta sudah
memiliki 6 unit usaha yang cukup berkembang yaitu mini market dallas,
bank mini dallas, kantor dallas, travel online, kantin kejujuran, dan kantin
sekolah sehat, saat ini sedang merintis satu usaha yang baru yaitu dallas
course.
Adapun struktur organisasi unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta
tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:
60
Gambar 4.1
Kepala Sekolah
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
Unit Produksi
Ketua : Dra. Hj. Sri Coni Astuty
Sekretaris : Lissa Oktavia. S.Kom
Dallas Mart
Bank Mini
Koordinator : Erwin Victor P, S.Kom
Koordinator
Anggota : Dian Indrayani. S.Pd
Anggota : Tiswati
: Suwarno. SE. MM
Hotmida Sinaga, S.Pd
Travel Online
Sentot Ario N, S.Kom
Dallas Office
Siti Mathoyah, S. Pd
Kantin Kejujuran
Kantin Sekolah
Dra. Anna Atyana
Koordinator
: Nurchayati, S.Pd
Anggota
: Witnasari
3. Tujuan Unit Produksi
Unit produksi sebagai salah satu kegiatan kewirausahaan di sekolah
diharapkan dapat mencapai tujuannya yaitu untuk pengembangan sekolah
dan peningkatan keterampilan siswa. Menurut kepala sekolah SMKN 18
Jakarta tujuan diadakannya unit produksi adalah untuk sebagai sarana
praktik siswa dalam berwirausaha.9 Siswa menjadi tujuan utama dengan
adanya unit produksi di sekolah.
Tujuan lain menurut Ketua Unit Produksi, bahwa :
9
Hasil Wawancara dengan Ibu Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016.
61
Tujuan adanya unit produksi ini adalah untuk melatih siswa
melakukan praktik usaha sebelum memasuki dunia usaha,
meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk, serta
melayani konsumen. Selain untuk siswa tujuan diadakannya unit
produksi ini adalah guru mampu melakukan kegiatan kewirausahaan,
menerapkan usaha sesuai dengan program SMKN 18 sebagai sekolah
bisnis manajemen. Tujuan terakhir adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan guru, siswa, dan karyawan.10
Sesuai dengan salah satu tujuan unit produksi untuk meningkatkan
keterampilan kewirausahaan siswa, maka untuk mendukungnya siswa
tidak hanya diajarkan kewirausahaan secara teori di dalam kelas tapi juga
praktik sesuai dengan kondisi nyata dilingkungan industri. Untuk
mengukur kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas praktiknya, guru
mengevaluasinya dengan memberikan penilaian praktik. Sesuai dengan
pendapat salah satu guru kewirausahaan.
Menurut Guru Kewirausahaan, bahwa:
Ya, tentunya dinilai sebagai nilai praktik. Yang menilai adalah guru
yang bertugas di dalam unit usaha tersebut atau koordinator masingmasing unit usaha. Siswa dinilai saat melaksanakan praktik unit usaha
diantaranya, membuat laporan keuangan, melayani konsumen,
bernegosiasi dengan konsumen. Hasil penilaian akan diserahkan
kepada wali kelas masing-masing atau kepala program.11
Dengan adanya nilai praktik, kemampuan siswa dapat dilihat apakah
sudah sesuai dengan harapan atau belum. Jika lebih banyak siswa yang
mendapat nilai kurang maksimal maka guru akan mengevaluasinya dan
memberikan arahan untuk siswa. Saat masih berada di kelas X
pembelajaran
lebih
banyak
membahas
mengenai
karakteristik
wirausahawan, kelas XII membahas mengenai proses memasarkan produk,
kelas XII siswa mulai belajar membuat perencanaan usaha. Nilai praktik
yang diberikan, juga akan menambah sikap disiplin dan tanggung jawab
siswa dalam melaksanakan tugas praktiknya. Siswa akan merasa bahwa
10
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016.
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016
11
62
apa yang dikerjakan tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan usaha
tetapi juga untuk bahan pembelajaran siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
adanya unit produksi merupakan bagian dari rencana sekolah untuk dapat
membantu siswa mengembangkan keterampilannya khususnya di bidang
usaha. Meskipun sekolah merupakan sebuah lembaga sosial yang tujuan
utamanya bukan mencari keuntungan namun tidak menutup kemungkinan
bahwa adanya unit produksi juga diharapkan dapat memberikan
kesejahteraan untuk guru maupun karyawan, serta untuk dapat membantu
sekolah dalam hal penambahan dana untuk pengembangan program
sekolah yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah.
4. Aspek-aspek Perencanaan Usaha Unit Produksi
Berdasarkan wawancara dengan responden yang dilengkapi dengan
hasil observasi dan studi dokumen maka diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut :
Unit produksi di SMK Negeri 18 Jakarta direncanakan sebagai tempat
praktik kewirausahaan siswa, dan juga dimanfaatkan untuk menambah
pemasukan dana sekolah, karena itu perencanaan unit produksi SMK
Negeri 18 Jakarta menyesuaikan perencanaannya seperti perencanaan
usaha pada umumnya. Dalam sebuah perencanaan usaha hal yang pertama
harus dilakukan adalah membuat visi, misi, atau tujuan apa yang ingin
dicapai. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan dalam perencanaan unit
produksi di SMKN 18 Jakarta yang terlebih dahulu menetapkan visi, misi,
dan tujuan atau sasaran unit produksi yang selaras dengan karakteristik
sekolah. Di mana SMKN 18 Jakarta merupakan sekolah kejuruan yang
berorientasi ke dunia kerja. Proses perencanaan unit produksi di SMKN 18
Jakarta berpedoman pada penyusunan perencanaan usaha, seperti di bawah
ini:
63
a. Gambaran dan Sasaran Usaha yang Dituju
Terbentuknya unit produksi pada awalnya merupakan lanjutin dari
adanya himbauan pemerintah untuk sekolah-sekolah terutama sekolah
menengah kejuruan untuk mendirikan sarana praktik kewirausahaan
untuk siswanya. Berdasarkan arahan tersebut sekolah kemudian
mengadakan proses diskusi antara pihak kepala sekolah bersama-sama
wakil-wakil kepala sekolah, guru dan juga staff untuk mendirikan
sebuah
unit
usaha.
Dalam
mendirikan
unit
usaha
sekolah
mempertimbangkan modal, sumber daya manusia, sarana, bidang
keahlian sekolah dalam menetapkan unit-unit usaha yang akan
dijalankan.
Khusus untuk modal, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa pada
awal pembentukannya kami mendapat dana dari kementerian sebesar
Rp. 100 juta serta tambahan berasal dari para guru yang kemudian
direncanakan untuk digunakan membeli mobil operasional, mesin, dan
barang-barang inventaris lainnya.12
Selanjutnya dalam proses perencanaan unit produksi sekolah
menentukan visi, misi, dan sasaran unit produksi. Visi dan misi
merupakan harapan dan langkah-langkah yang ingin dicapai oleh unit
produksi. Visi dan misi tersebut disesuaikan dengan tujuan dari unit
produksi yaitu sebagai sarana praktik kewirausahaan dan untuk
membantu pendanaan sekolah. Setelah itu ditetapkan sasaran unit
produksi yaitu tercapainya 100% keterlibatan siswa dalam pelaksanaan
unit produksi, dan ketercapaian dari hasil usaha seluruh unit mencapai
5juta perbulan.13
Hal
ini
juga
dikuatkan
dengan
beberapa
pendapat
yang
mengemukakan sasaran usaha unit produksi sebagai berikut :
Menurut Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta bahwa, sasaran utama
nya adalah siswa sebagai pelaksana dan konsumen utama. Jadi siswa
12
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016.
Dokumen Sasaran Mutu Unit Produksi SMKN 18 Jakarta.
13
64
dapat belajar dan juga dapat membantu sekolah mengembangkan
sekolah melalui pemasukan yang didapat dari unit produksi.14
Menurut Ketua Unit Produksi menambahkan bahwa :
Sasaran utama dari adanya usaha unit produksi ini adalah siswa
mampu berwirausaha sehingga dapat menghasilkan keuntungan
untuk diri sendiri maupun untuk sekolah, baik keuntungan materi
atau non materi. Kalo di sini masing-masing unit usaha mempunyai
program juga jadi hanya membuat anggaran yang kita butuhkan
nanti dari setiap unit sekian persen dari keuntungannya diserahkan
ke UP itulah yg nanti dikelola kepala unit produksi untuk kegiatan
praktik siswa, membantu kelancara praktik siswa, dan kesejahteraan
guru. Saya punya target minimal income Rp. 5.000.000 untuk
semua unit usaha yang ada tiap bulannya.15
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam
penggambaran unit produksi berisi latar belakang terbentuknya unit
produksi kemudian penetapan visi, misi dan sasaran unit produksi.
Siswa sebagai pelaksana utama unit produksi telah dipersiapkan untuk
dapat berwirausaha dengan secara langsung mempraktikannya pada unit
produksi. Pada pelaksanaannya dapat diketahui terdapat kekurangan,
karena sasaran 100% pelibatan siswa dalam unit produksi tidak
terpenuhi. Hal ini dikarenakan pada praktiknya siswa hanya sebagai
pelaksana tidak dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi.
Meskipun tidak dilibatkan dalam proses awal perencanaan siswa
dituntut untuk bersungguh-sungguh, profesional dan bertanggung jawa
karena unit produksi merupakan sarana praktik kerja sesungguhnya
yang berhubungan dengan perputaran dana dan pelaporan usaha.
b. Pembuatan Strategi untuk Mencapai Tujuan
Dalam pembuatan strategi dengan melakukan analisis SWOT, unit
produksi SMKN 18 Jakarta terlebih dahulu dilakukan pada setiap unit
usaha.
Masing-masing
unit
usaha
sudah
memahami
dan
mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, kesempatan, dan ancaman
14
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016.
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016.
15
65
yang dimiliki setiap unit usahanya. Seperti beberapa pendapat ketua
unit usaha unit produksi berikut ini:
Menurut Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran:
Pada dasanya sama ya, melayani kebutuhan siswa untuk
memperbanyak data atau fotocopy. Hanya yang membedakan kalau
diluar siswa tidak bisa belajar, kalau di sini mereka bisa belajar
karena yang menjadi petugas adalah siswa sendiri. Kalau foto copy
di luar sekolah kan ada unsur profit oriented, beda dengan di sini
karena ada unsur pendidikannya tanpa menutupi ada unsur profit
tapi itu bukan tujuan yang utama kami.16
Menurut Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas:
Dari sisi sumber daya manusianya kalau kita kan ga membayar gaji
pengelolanya seperti gaji untuk karyawannya, karena yang bekerja
itu guru dan siswa, terus modal kita lebih kecil, dan dari sisi
konsumen pesaing kita lebih variatif beda dengan kita yang rata-rata
adalah siswa.17
Dengan demikian, masing-masing unit usaha sudah mengenali baik
kelebihan, kelemahan, kesempatan,
maupun ancaman yang akan
memengaruhi unit usahanya. Untuk dapat memanfaatkan kelebihan
yang ada, dan meminimalisir kekurangan unit-unit usahanya perlu
merencanakan
program-program
kerja
dalam
jangka
pendek,
menengah, dan jangka panjang. Terdapat beberapa pendapat yang
mengemukakan
mengenai strategi atau rencana jangka panjang,
menengah, dan panjang diantaranya sebagai berikut :
Menurut Ketua Unit Produksi bahwa:
Secara garis besar rencana-rencana itu ada di dalam dokumen unit
produksi. Namun secara pribadi menurut saya rencana jangka
pendek adalah mempersiapkan siswa untuk melaksanakan praktik
usaha. Rencana jangka panjang siswa dapat berwirausaha melaui
kegiatan praktik usaha dan untuk memasuki dunia kerja.18
16
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah, S.Pd , pada tanggal 29-08-2016.
Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016.
18
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Hj. Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016.
17
66
Adapun Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas menambahkan bahwa:
Strategi secara khusus sih engga ada ya, karena tujuan kita
memenuhi kebutuhan siswa, jadi kita lebih fokus pada ketersediaan
barang saja dan kedepannya kita ingin lebih banyak varian
produknya seperti menyediakan kertas dan sebagainya.19
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit produksi
SMKN 18 Jakarta belum memiliki perencanaan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Seperti dijelaskan oleh Ketua Unit
Produksi untuk rencana jangka pendek itu lebih difokuskan untuk
mempersiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan dalam
pelaksanaan unit produksi. Persiapan tersebut berupa pembekalan siswa
mengenai
kegiatan
unit
produksi
yang harus
dipraktekannya.
Sedangkan jangka menengahnya adalah segala kebutuhan siswa dapat
terpenuhi seperti keperluan untuk belajar, atau keperluan untuk
menunjang kegiatannya
di sekolah. Rencana jangka panjang dari
adanya unit produksi adalah untuk menghasilkan para lulusan yang
nantinya dapat menjadi manusia yang memiliki kecerdesan, berakhlak,
dan memiliki keterampilan dalam berwirausaha. Perencanaan tersebut
masih berbentuk wacana atau belum dibuat dalam bentuk laporan.
Seperti pembuatan strategi khususnya perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang sekolah lebih mengkhususkan ketercapaian kemampuan
siswa dalam berwirausaha.Meskipun unit produksi SMKN 18 Jakarta
belum mempunyai rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, unit
produksi tetap menetapkan strategi dengan merencanakan program
kerja, sasaran mutu dan standar kinerja untuk pelaksanaan unit produksi
agar tetap dapat mencapai tujuan unit produksi. Sesuai dengan tujuan
yang diinginkan untuk menghasilkan peserta didik yang berprestasi
dalam hal ilmu pengetahuan secara teori tetapi juga praktik. Untuk itu
siswa tetap dalam pengawasan guru dan dinilai oleh guru sebagai nilai
19
Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016.
67
praktik. Seperti yang termuat dalam dokumen daftar nilai siswa yang
terdiri dari nama, bulan, kelas, jurusan, dan nilai siswa.20
c. Aspek Pasar
Dalam dunia usaha pasti akan berhubungan dengan keadaan pasar.
Pasar merupakan salah satu hal yang paling penting dalam membuat
sebuah perencanaan usaha. Tanpa menganalisis pasar, usaha tidak dapat
dijalankan dengan baik atau tidak bisa berkembang. Terdapat beberapa
penjelasan mengenai pasar dalam unit produksi di SMKN 18 Jakarta
diantaranya sebagai berikut:
Menurut Ketua Unit Produksi mengungkapkan bahwa untuk
analisis pasar kita hanya melihat pasar kita yang ada di sekitar sekolah
yaitu pemenuhan kebutuhan siswa, guru, termasuk orang tua murid,
sedangkan untuk melihat keadaan pasar di luar sekolah sampai saat ini
masih belum.21
Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas menambahkan bahwa:
Yang namanya pasar pasti dinamis ya, nah pasar kita kan
lingkupnya di sekolah ini jadi paling masalahnya soal selera siswa.
Selera siswa jugakan berbeda-beda, siswa kadang-kadang suka
produk tertentu misalnya hari ini teh pucuk, besok fresh tea jadi kita
menyiapkan produk-produk yang memang sering diminati siswasiswa.22
Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran juga menambahkan, mungkin
karena di sini sudah ada pasarnya artinya sudah ada konsumennya jadi
kita tidak terlalu memikirkan apa yang ada di luar sekolah karena tujuan
kita di sini sebagai pembelajaran jadi kalau untuk bisnis rasanya belum,
waktu kita tidak cukup.23
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat memahami bahwa
dalam menganalisis pasar unit produksi, yang dipertimbangkan adalah
20
Dokumen Daftar Nilai Praktik Siswa.
Hasil wawancara dengan Ibu Dra. Hj Sri Coni Astuty, pada tanggal 29-08-2016.
22
Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P. S.Kom, pada tanggal 29-08-2016.
23
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016.
21
68
keadaan di lingkungan sekolah tersebut. Untuk unit produksi sekolah,
menganalisis pasar berarti melihat perkembangan keadaan siswa, guru,
atau karyawan selama berada di dalam lingkungan sekolah.
Menganalisis pasar dalam lingkungan sekolah salah satunya dilihat dari
siswa sebagai konsumen tetap unit produksi. Perkembangan siswa
dilihat dengan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan seorang
siswa atau warga sekolah saat berada di dalam lingkungan sekolah.
Selain menganalisis konsumen aspek pasar, juga berkaitan dengan
strategi pemasaran yaitu 4P yang dipakai oleh pengelola unit produksi.
1) Produk/Jasa :
Produk / Jasa yang ada di unit produksi SMKN 18 Jakarta
merupakan produk yang sudah jadi. Di mana sekolah hanya
menjual produk makanan/minuman yang siap saji sehingga tidak
memerlukan proses memasak. Sedangkan jasa yang di tawarkan
berupa pelayanan seperti memberikan kemudahan dalam
melakukan pekerjaan kantor, menyimpan uang dalam bentuk
tabungan, membayar rekening listrik dan telepon, serta
memberikan pelayanan untuk memudahkan konsumen terutama
siswa untuk mendapatkan kebutuhannya selama di sekolah.24
2) Harga (Price)
Harga untuk sebuah produk yang ditawarkan di setiap unit usaha
berbeda-beda. Dalam menentukan harga, ditetapkan oleh pengelola
atau
koordinator
unit
usaha.
penentuan
harga
biasanya
mempertimbangkan beberapa aspek. Aspek tersebut diantaranya
harga beli, dan biaya operasional. Kemudian untuk mendapatkan
laba, penentuan harga juga disesuaikan dengan kemampuan siswa,
dan warga sekolah lainnya. Seperti pendapat salah satu ketua unit
KANSSAS yaitu untuk harganya pokoknya kita tandain yang bisa
dijangkau oleh anak-anak maksimal Rp.6.000 minimal RP. 2000.
Setiap harinya kita rekap kemudian setiap bulannya kita akan
setorkan kepada UP.25 Harga yang ditawarkan unit usaha berbeda
24
Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016.
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Marliana Herlina, S.Pd, pada tanggal 30-08-2016.
25
69
dengan harga yang ditawarkan oleh usaha sejenis yang ada diluar
sekolah. Harga sebuah produk / jasa unit produksi jauh lebih murah
dikarenakan harga tersebut tidak terkena pajak, tidak menyewa
tempat, serta keuntungan yang diharapkan juga tidak terlalu besar
seperti usaha lainnya. Selain itu, unit produksi sekolah pada
dasarnya bukan untuk mendapatkan keuntungan yang besar karena
tujuannya adalah sebagai sarana pembelajaran siswa. Penentuan
harga ini dilakukan oleh ketua unit usaha kemudian dikoordinasikan
dengan ketua unit produksi. Untuk bisa mengakumulasikannya, unit
produksi memberikan target minimal pendapatan 5 juta/bulan.
3) Tempat (Place)
Dalam merencanakan tempat, unit produksi SMKN 18 Jakarta
menyesuaikan ruangan yang tersedia. Tempat untuk meletakkan
produk atau untuk memberikan pelayanan jasa dibuat seperti tempat
usaha yang sesungguhnya.
Seperti Mini Market dallas, tempat untuk meletakkan produk
menggunakan rak seperti di supermarket, unit usaha Bank Mini
menggunakan meja yang tinggi yang digunakan untuk transaksi
keuangan. Kantor Dallas mempunyai tempat layaknya sebuah
ruangan kantor yang tersedia meja, kursi, komputer, mesin fotocopy
dan printer. KANSSAS dan Kantin kejujuran mempunyai tempat
yang lebih luas sehingga nyaman untuk menikmati waktu istirahat
yang dimiliki siswa.26
4) Promosi (Promotion)
Dalam melakukan promosi terdapat beberapa pendapat ketua
unit usaha dalam strategi mempromosikan produknya, yaitu:
26
Hasil Observasi pada tanggal 30-08-2016.
70
Menurut Ketua Unit Kantin Kejujurankalau strategi agar dagangan
kita habis terjual pada saat jam istirahat, biasanya kita melakukan
direct selling (menjualnya langsung kepada konsumen) dengan
berkeliling di lingkungan sekolah.27 Adapun menurut Ketua Unit
Dallas Office, biasanya kita adakan promo jika fotocopynya banyak
harganya akan diturunkan / diskon.28
Ini dilakukan agar konsumen atau warga sekolah lainnya tetap
menggunakan produk/jasa unit produksi dan tidak beralih kepada
para pesaing yang ada di luar sekolah. Sehingga unit produksi dapat
tetap bertahan dan terus berkembang. Dengan demikian setiap unit
usaha
mempunyai
caranya
sendiri
dalam
mempromosikan
produknya masing-masing. Promosi yang dilakukan di unit
produksi SMKN 18 Jakarta menggunakan brosur, banner, informasi
dari mulut ke mulut, dan potongan harga. Ini direncanakan oleh
ketua unit usaha dengan bantuan siswa sebagai pelaksana.
d. Aspek Lokasi
Lokasi unit produksi sekolah berada di dalam lingkungan gedung
sekolah. Untuk penentuan lokasi, sekolah mempersiapkan sebuah
bangunan khusus untuk dijadikan tempat kegiatan unit produksi yang
dinamakan
sebagai
laboratorium
kewirausahaan.
Laboratorium
kewirausahaan ini terlihat saat memasuki gerbang SMK Negeri 18
Jakarta.
Tepat setelah melewati gerbang sekolah, berjalan ke arah sebelah
kanan akan terdapat bangunan yang cukup besar yaitu laboratorium
kewirausahaan yang di dalamnya tedapat ruangan-ruangan yang
digunakan untuk operasional unit usaha Mini Market Dallas, Bank Mini
Dallas, Kantor Dallas. Sedangkan kantin kejujuran dan kantin sekolah
sehat berada di sebelah kiri dari gerbang sekolah. Selama observasi
27
Hasil wawancara dengan Ibu Nurchayati, S.Pd pada tanggal 21-09-2016.
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016.
28
71
yang dilakukan penulis, lingkungan di sekitar lokasi unit produksi
terlihat bersih, nyaman, dan cukup luas.29
Dalam perencanaan sebuah lokasi, sekolah hanya melakukan
pengembangan saja, seperti kantin kejujuran yang semula berada di
dalam unit produksi dipindahkan menjadi di area kantin. Untuk semua
perencanaan yang dilakukan hanya berkaitan dengan pemeliharaan, dan
perawatan area unit produksi.
e. Aspek Produksi/Operasi
Proses produksi unit produksi sekolah bukan membuat barang
mentah menjadi barang jadi yang siap dijual. Produksi dilakukan dalam
bentuk penyiapan atau pengelolaan barang dari mulai pemesanan,
pengadaan,
penerimaan,
dan
peletakan
barang.
Seperti
yang
diungkapkan oleh beberapa tim bisnis unit produksi ini sebagai berikut:
Menurut Ketua Unit Usaha Jasa Perkantoran bahwa untuk proses
produksinya kita berupa pelayanan kepada pelanggan/konsumen. Kami
menyediakan sarana yang mempermudah mereka dalam pekerjaan
kantor.30 Hal ini terlihat saat siswa yang bertugas di Dallas Office,
dengan ramah membantu guru untuk memperbanyak data untuk
keperluan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, ketua unit usaha sudah
mempersiapkan semua bahan atau alat yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan siswa.31
Sekolah tidak hanya berupa pengadaan produk tetapi juga layanan
jasa. Layanan jasa foto kopi adalah memberikan kemudahan bagi
konsumen yang ingin memperbanyak data. Selain memberikan
kemudahan, jasa yang diberikan juga berupa pelayanan ramah kepada
konsumen. Begitu juga dengan unit usaha mini market dallas.
29
Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016.
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016.
31
Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016.
30
72
Menurut Ketua Unit Usaha Mini Market Dallas bahwa :
Proses produksi kita hanya order, biasanya kita ada batas minimum
misanya kalau stok kurang dari 10 karton kita harus sudah order.
Kemudian kita melakukan pengadaan dengan pemesanan terlebih
dulu biasanya yang memesan saya, bu witna, dan bu dian. Lalu
siswa bertugas mendisplay, dan melayani transaksi.32
Dari beberapa pendapat ketua unit usaha, termasuk ketua unit
produksi dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi bukan pada
penciptaan sebuah produk tetapi lebih kepada produksi untuk
pengadaan produk, dan pelayanan. Ini bisa dilihat dari jenis SMKN 18
Jakarta yang berdasarkan bidang keahliannya yaitu bisnis dan
manajemen, berbeda dengan SMK pariwisata jurusan tata busana yang
menciptakan produk busana, atau tata boga yang menghasilkan produk
makanan olahan. Untuk itu, SMKN 18 dalam merencanakan proses
produksi berkaitan tentang proses pengadaan, mulai dari pemesanan
sampai mendata barang yang datang, dan kemudian memajangnya
sampai
memberikan
jasa
berupa
pelayanan-pelayanan
kepada
konsumennya.
Dalam proses pengadaan barang akan berhubungan dengan pihak
eksternal sekolah atau suplier. Pengadaan barang biasanya dilakukan
dengan melakukan pemesanan kepada suplier kemudian suplier akan
mengirim barang pesanan tersebut. Masing-masing unit usaha memiliki
kerja sama dengan suplier yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Mini
Market Dallas mempunyai kerja sama dengan beberapa suplier
makanan, minuman, dan alat tulis kantor. Bank Mini Dallas bekerja
sama dengan suplier percetakan buku tabungan, dan alat tulis kantor.
Kantor Dallas bekerja sama dengan suplier penyedia kebutuhan alat
tulis kantor dan beberapa suplier penyedia sparepart untuk mesin
fotocopy. KANSSAS bekerja sama dengan para penyewa kantin yaitu
pedagang makanan, sedangkan kantin kejujuran bekerja sama dengan
32
Hasil wawancara dengan Bapak Erwin Victor P.S.Kom, pada tanggal 29-08-2016.
73
pedagang atau orang tua siswa untuk memproduksi makanan ringan
seperti gorengan dan lontong.
f. Aspek Legalitas
Dalam hal kelayakan usaha, unit produksi SMKN 18 Jakarta
belum sampai pada tahap ini. Sekolah masih berpedoman pada tugas
utamanya yaitu menyediakan sarana untuk belajar siswa. Ini sesuai
dengan beberapa pendapat yang disampaikan ketua unit usaha SMKN
18 diantaranya:
Menurut Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta bahwa, untuk legalitas
belum, ini bukan usaha besar karena baru berbentuk laboratorium
kewirausahaan atau dikenal sebagai unit produksi, jadi belum punya
badan hukum.33 Ketua Unit Usaha KANSSAS menambahkan belum,
karena masih dibawah naungan sekolah ya, kita tidak berdiri sendiri.34
Adapun menurut Ketua Unit Usaha Travel Online mengungkapkan
bahwa untuk legalitas kita nomor duakan, karena untuk anak belajar
saja, sampai usaha kita benar-benar menguntungkan dan sampai usaha
kita harus menyentuh badan hukum baru akan kita usahakan.35
Dari beberapa wawancara yang penulis lakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa sekolah belum mempunyai legalitas usaha untuk
semua unit-unit usahanya. Sekolah masih terfokus pada proses
pembelajaran, dan hanya mengambil keuntungan untuk kesejahteraan
siswa, guru, dan untuk pengembangan sekolah. Mengingat pengelola
unit produksi rata-rata adalah seorang guru, maka untuk mengelola
unit-unit usaha yang ada secara profesional akan sulit dilakukan. Guru
harus melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar sehingga untuk
mengembangkan unit produksi sampai pada tahap memiliki izin
kelayakan usaha masih membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
33
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.Valentina P.D. M.Si, pada tanggal 29-08-2016.
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Marliana Herlina, S.Pd, pada tanggal 30-08-2016.
35
Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016.
34
74
Aspek legalitas unit produksi SMKN 18 Jakarta berada di
lingkungan sekolah. Sehingga semua usaha unit produksi menjadi
tanggung jawab sekolah, di mana sekolah berada di bawah tanggung
jawab dinas pendidikan. Semua usaha yang dilakukan sudah dilakukan
sesuai dengan standart yang dilakukan usaha pada umumnya. Dalam
pelaksanaannya berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP),
dan sudah melalui rapat atau persetujuan oleh Kepala Sekolah dan para
bawahannya.
g. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dalam unit produksi sepenuhnya berada pada
tim bisnis unit produksi. Semua kegiatan baik perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengevaluasian yang ada di dalam unit
produksi semuanya berada dibawah tanggung jawab sekolah dan ketua
unit produksi serta pengelolanya. Untuk semua pengelolaannya seperti
sumber
daya
manusia,
jadwal,
waktu
pelaksanaan
usaha,
keuangan/anggaran diatur oleh ketua unit usaha untuk kemudian di
laporkan kepada ketua unit produksi lalu disampaikan kepada kepala
sekolah. Ini bisa dilihat dari struktur organisasi beserta dengan TuPoksi
unit produksi SMKN 18 Jakarta.36
Hal ini juga terlihat dalam setiap ruang unit usaha, di mana semua
jadwal piket, SOP, visi, misi, catatan harga, standar kinerja ditempel di
dinding ruangan.37 Dengan demikian siswa akan lebih bertanggung
jawab terhadap apa yang dikerjakannya karena adanya pedoman atau
arahan dari unit produksi. Untuk menyeragamkan pelaksanaan unit
produksi dibuatlah standar kinerja unit produksi.38
1) Setiap kegiatan dan usaha di sekolah berdasarkan perencanaan
usaha.
2) Setiap kegiatan dan usaha melibatkan seluruh warga sekolah
(siswa, guru dan karyawan) serta stakeholders.
36
Dokumen TuPoksi Unit Produksi SMKN 18 Jakarta.
Hasil Observasi pada tanggal 29-08-2016.
38
Dokumen Standar Kinerja Unit Produksi SMKN 18 Jakarta.
37
75
3) Setiap kegiatan dan usaha harus dapat menjadi sarana bagi
kegiatan pembelajaran khususnya pengembangan kemampuan
berwirausaha.
4) Setiap kegiatan dan usaha harus menghasilkan keuntungan.
5) Setiap kegiatan dan usaha harus dapat meningkatkan kesejahteraan
guru dan karyawan sekolah.
6) Keuntungan dari kegiatan dan usaha dibagi kepada seluruh guru
dan karyawan sekolah secara proporsional.
Sesuai dengan standar kinerja di atas, bahwa dalam perencanaan
unit produksi disesuaikan dengan perencanaan usaha. Ini dilakukan
untuk dapat menjalankan usaha sesuai dengan aturan atau standar kerja
pada umumnya. Berdasarkan standar kinerja tersebut unit produksi
bertujuan untuk memberikan sarana siswa dalam melaksanakan praktik
usaha, dan untuk dapat menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang
dapat dimanfaatkan sekolah untuk kesejahteraan guru dan warga
sekolah lainnya.
Dalam aspek manajemen terkait sumber daya manusia, keterlibatan
semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan unit produksi sedangkan
dalam proses perencanaan unit produksi hanya pengelola yang masuk
ke dalam struktur yang dilibatkan. Perencanaan serta rapat unit
produksi hanya dihadiri oleh pengelola unit produksi tanpa melibatkan
guru, siswa, dan karyawan lainnya. Jika pelibatan semua pihak dalam
perencanaan unit produksi, untuk mencapai sasaran atau tujuannya akan
lebih mudah. Dengan mengetahui proses perencanaan unit produksi,
baik guru atau siswa akan lebih memahami unit produksi dan dapat
memberikan masukan dan solusi jika ada kendala dalam perencanaan
atau pelaksanaan unit produksi.
Dalam kaitan manajemen untuk merencanakan sumber daya
manusia dilakukan atas arahan Kepala Sekolah SMKN 18 Jakarta.
Kepala sekolah bersama guru menentukan ketua unit produksi. Ketua
unit produksi selanjutnya yang menentukan para ketua unit usaha, yang
kemudian akan mempunyai kewenangan dalam mengelola unit usaha
76
atas araha ketua unit produksi. Para guru yang dilibatkan biasanya
mempunyai keselarasan bidang keahlian dengan unit usaha yang
dikelolanya. Ketua unit usaha selanjutnya yang merencanakan segala
pekerjaan yang akan dilakukan pada unit usaha yang dipimpinnya. Baik
dalam menentukan harga, kerja sama dengan suplier, jadwal siswa,
menilai siswa, maupun menetapkan peraturan-peraturan unit usaha.
h. Aspek Keuangan
Keuangan merupakan aspek penting dalam sebuah perencanaan
usaha. Keuangan atau anggaran akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan mengenai kekuatan usaha yang sedang dijalankan. Tanpa
perencanaan keuangan, sebuah usaha tidak dapat mengetahui berapa
modal yang dibutuhkan, berapa perputaran uang usaha, dan berapa
keuntungan atau kerugian yang didapatkan. Dalam unit produksi
SMKN 18 Jakarta, laporan keuangan biasanya dibuat oleh ketua unit
usaha untuk diserahkan kepada ketua unit produksi setiap bulannya.
Beberapa ketua unit produksi memberikan penjelasan diantaranya:
Menurut Ketua Unit Usaha Bank Mini Dallas mengungkapkan bahwa,
semua setoran yang masuk diinput/dicatat, kemudian dibuatkan rekapan
laporan harian untuk kemudian diolah, saya biasanya dibantu oleh staff
/ karyawan sebagai penanggung jawab.39 Ketua Unit Usaha Jasa
Perkantoran / Dallas Office menambahkan bahwa, semua operasional
kita ambil dari keuntungan, dari yang kita dapatkan 80 % untuk UP,
20 % untuk pengembangan unit usaha atau modal kita.40
Menurut Ketua Unit Usaha Travel Online menambahkan bahwa:
Untuk keuangannya saya menyetorkan sejumlah uang sebagai deposit
kepada bank. Keuntungan yang kita dapat 80% kita setorkan kepada
39
Hasil wawancara dengan Bapak Suwarno, SE, MM, pada tanggal 30-08-2016.
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Mathoyah,S.Pd, pada tanggal 29-08-2016.
40
77
unit produksi sisanya 20% kita ambil untuk modal atau operasional
selanjutnya.41
Semua unit-unit usaha yang ada, setiap hari harus membuat atau
merekap pemasukan dan pengeluarannya dalam bentuk laporan harian.
Laporan harian tersebut selanjutnya direkap kembali dan dihitung
kembali untuk dibuat menjadi laporan bulanan yang kemudian harus
diserahkan kepada ketua unit produksi. Semua ketentuan terkait
penghitungan pembagian keuntungan tercantum dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP) poin 35 dan 36 yang tertulis sebagai
berikut:
1) Pertambahan modal unit produksi : modal awal + (laba bersih
(20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) )
2) Pertambahan modal masing-masing unit :modal awal + (laba bersih
(20%) – Laba ditahan untuk UP (80%) )42
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa,
pengelolaan keuangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab ketua unit
produksi dan semua ketua unit usaha. Meskipun dalam pencatatan
harian terkadang siswa dilibatkan namun sifatnya hanya membantu.
Semua laporan yang harus dibuat diantaranya laporan laba rugi,
perubahan modal dan neraca. Keuntungan 80% untuk UP akan
digunakan untuk pengembangan unit produksi serta untuk kesejahteraan
guru sebagai pengelola, siswa, karyawan dan untuk tambahan
pemasukan dana sekolah.
5. Proses Penyusunan Perencanaan Unit Produksi
Pada awal berdirinya unit produksi adalah dimulai dari adanya
himbauan
pemerintah
untuk
mengadakan
sebuah
kegiatan
yang
membimbing siswa untuk bisa berwirausaha. Untuk itu mulailah dengan
adanya koperasi, kemudian terus berkembang sampai akhirnya pada tahun
41
Hasil Wawancara dengan Bapak Sentot Ario N. S.Kom, pada tanggal 30-08-2016.
Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit Produksi SMKN 18 Jakarta.
42
78
2011 diresmikanlah laboratorium kewirausahaan khusus untuk kegiatan
unit produksi. Modal awal yang dimiliki sekolah menurut informasi kepala
sekolah berasal dari kementerian serta dari guru-guru yang ada di sekolah.
Dana tahap awal tersebut direncanakan untuk digunakan membeli segala
keperluan dan sarana prasarana unit produksi salah satunya mobil
operasional unit produksi. Tahap selanjutnya dana yang digunakan berasal
dari hasil keuntungan pelaksanaan unit produksi.
Perencananaan unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta dilaksanakan di
bawah bimbingan dari kepala sekolah. Kepala sekolah memberi arahan
sebagai
pemimpin untuk
mengembangkan
unit
produksi
dengan
memberikan kewenangan kepada ketua unit produksi. Ketua unit produksi
berkoordinasi dengan para ketua unit usaha bersama-sama dalam
pembuatan perencanaan unit produksi sekolah. Untuk lebih memudahkan
dalam pelaksanaannya dibuatlah visi, misi, dan sasaran unit produksi
SMKN 18 Jakarta yang selaras dengan visi, misi sekolah yaitu untuk
menjadi sekolah yang mandiri, berwawasan lingkungan, dan unggul dalam
berwirausaha.
Perencanaan
unit
produksi
SMKN
18
Jakarta
memperhatikan aspek-aspek perencanaan usaha yang dikaitkan dengan
lingkungan pendidikan. Ini sesuai dengan poin pertama dalam standar
kinerja unit produksi yaitu setiap kegiatan dan usaha di sekolah
berdasarkan perencanaan usaha.43
Mulai dari awal penentuan visi, misi, dan sasaran unit produksi
kemudian berkembang pada aspek pasar, aspek lokasi, manajemen,
legalitas, proses produksi/operasi, sampai pada aspek keuangan. Dalam
pembuatan perencanaannya dilakukan oleh masing-masing ketua unit
usaha bersama dengan staff yang berada di bawah pengawasan ketua unit
produksi dan kepala sekolah. Aspek-aspek tersebut dikondisikan dengan
lingkungan pendidikan. Dalam aspek pasar, perencanaan dibuat dengan
menganalisis konsumen yang ada di lingkungan unit produksi yaitu siswa,
dan guru. Dilihat dari konsumen dan bidang keahlian yang dimiliki
43
Dokumen Unit Produksi SMK Negeri 18 Jakarta.
79
sekolah, seperti pemasaran, akuntansi, dan adminitrasi perkantoran. SMK
Negeri 18 Jakarta mendirikan unit usaha berupa Mini Market Dallas untuk
siswa bidang keahlian pemasaran, Bank Mini Dallas untuk siswa bidang
keahlian akuntansi, Dallas Office untuk administrasi perkantoran, dan
kantin kejujuran untuk siswa pemasaran dan unit usaha kantin sekolah
sehat yang hanya dikelola oleh guru. Untuk dapat mendapatkan produk
yang ingin di jual, sekolah bekerja sama dengan beberapa pihak eksternal
diantaranya, orang tua murid, suplier makanan dan minuman, serta suplier
alat tulis. Sedangkan perencanaan dalam aspek lokasi, SMK Negeri 18
Jakarta tidak merencanakan secara khusus ini dikarenakan lokasinya sudah
tidak dapat dirubah atau dipindahkan. Sekolah hanya melakukan
perawatan dan pengawasan untuk menjaga lokasi unit produksi tetap
dalam kondisi baik.
Dalam perencanaan terkait manajemen, SMK Negeri 18 Jakarta
memiliki nilai yang baik karena telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008.
Hal ini berpengaruh kepada kedisplinan para guru dan siswanya saat
berada di sekolah. Begitu juga dalam operasional unit produksi terlihat
kedisplinan, tanggung jawab, dan keterampilan yang baik yang
ditunjukkan oleh guru dan siswanya. Semua direncanakan sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing, dan waktu yang dimiliki, khususnya para
guru yang tetap mengawasi unit produksi di luar jam mengajarnya. Dalam
perencanaan unit produksi sumber daya manusia yang dilibatkan sangat
sedikit yaitu hanya pengelola saja yang masuk ke dalam struktur organisasi
unit produksi. Hal ini sangat disayangkan karena siswa sebagai subjek
utama yang melaksanakan unit produksi tidak dilibatkan untuk dapat lebih
memahami proses awal sebelum melaksanakan tugasnya. Jika semua pihak
dilibatkan dalam membahas perencanaan unit produksi tentu akan lebih
banyak masukan, atau kontribusi yang mungkin bisa membantu
mengembangkan unit produksi menjadi lebih baik. Aspek legalitas atau
kelayakan usaha di unit produksi SMKN 18 Jakarta sekarang ini belum
dijalankan. Ini dikarenakan unit-unit usaha yang dikelola unit produksi
80
masih berada di bawah naungan sekolah. SMK Negeri 18 Jakarta belum
merencanakan untuk mendapatkan legalitas usaha karena unit produksi
yang ada di sekolah hanya sebagai sarana pembelajaran praktik
kewirausahaan belum pada taraf usaha yang besar dan pengelolaannya
masih terbatas untuk di lingkungan sekolah.
Dalam aspek produksi/operasi, karena SMKN 18 Jakarta termasuk ke
dalam kelompok SMK bisnis dan manajemen maka produk yang lebih
banyak ditawarkan berupa pelayanan jasa. Jasa untuk melayani pembelian
makanan minuman, jasa foto copy, jasa simpanan tabungan dan jasa
membantu
menyiapkan
dalam pembayaran rekening listrik, telepon, dan jasa
transportasi
untuk
rekreasi.
Untuk
perencanaan
produksi/operasi dilakukan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit
usaha. Semua ketua unit usaha yang menentukan bagaimana proses
produksinya, mulai dari pemesanan, pengadaan, dan penerimaan barang
sampai mendisplay barang. Masing-masing unit usaha juga membuat alur
mulai dari barang masuk sampai ke tangan konsumen daftar barang
inventaris yang diperlukan,
dan fasilitas pendukung unit usaha.
Perencanaan keuangan yang dibuat unit produksi SMK Negeri 18 Jakarta
dilakukan dengan menyiapkan laporan keuangan harian, dan laporan
keuangan bulanan. Laporan harian dibuat atau dicatat oleh siswa setiap
harinya setelah selesai bertugas. Kemudian laporan keuangan bulanan
dibuat oleh ketua unit usaha untuk dilaporkan kepada ketua unit produksi.
Dalam pembuatan laporan keuangan yang dipersiapkan adalah laporan
laba rugi, perubahan modal dan neraca.
Selain memfokuskan pada pendapatan maksimal yang diharapkan
dengan membuat perencanaan usaha yang baik, SMK Negeri 18 Jakarta
juga memberikan aspek penilaian kepada siswa. Hal ini sesuai dengan
tujuan unit produksi secara umum maupun khusus, unit produksi
merupakan sarana bagi siswa untuk belajar yang sesungguhnya melalui
praktik. Dengan demikian untuk mengevaluasinya, siswa dinilai selama
menjalankan tugasnya di unit-unit usaha unit produksi SMK Negeri 18
81
Jakarta. Siswa dibekali ilmu pengetahuan kewirausahaan secara teori yang
disesuaikan dengan silabus, di dalam kelas mulai dari kelas X sampai
jenjang kelas XII. Siswa dibimbing untuk dapat menjalankan sebuah usaha
yang dibuat sama seperti dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga saat
nanti memasuki dunia kerja siswa dapat lebih mudah dalam mengerjakan
pekerjaannya.
Dalam membahas terkait perencanaan, pengelola unit produksi akan
membahasnya dalam rapat yang diadakan setiap 3 bulan sekali yang harus
diikuti oleh seluruh pengelola unit produksi yaitu ketua unit produksi dan
para ketua unit usaha. Dalam rapat dibahas mengenai progress usaha yang
sedang dikelola unit masing-masing unit usaha. Saat rapat tersebut juga
akan disampaikan
kendala atau masalah yang dihadapi selama
pelaksanaan unit produksi, untuk kemudian dievaluasi dan dibuat
perencanaannya kembali. Keputusan terkait kegiatan di masing-masing
unit usaha ditentukan oleh unit produksi. Semua aspek perencanaan usaha
diterapkan unit produksi di SMKN 18 Jakarta disesuaikan dengan
kemampuan sekolah untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan mampu
menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha. Semua aspek tersebut
berusaha di terapkan dalam unit produksi namun karena adanya kendala
masih terdapat aspek yang belum dapat direncanakan dengan baik yaitu
pada aspek legalitas. Meskipun aspek legalitas belum dapat dilaksanakan
namun unit produksi di SMKN 18 Jakarta tetap memaksimalkan
perencanaan pada aspek-aspek yang lainnya melalui pembuatan laporanlaporan kerja, SOP, dan standar kinerja yang dapat mengontrol semua
kegiatan unit produksi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan unit produksi SMKN
18 Jakarta yang mengelola 6 unit usaha seperti; mini market dallas, bank
mini dallas, kantor dallas, kantin kejujuran, dan kantin sekolah sehat
dallas, belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari masih
adanya kekurangan-kekurangan dalam proses perencanaan unit produksi.
Unit produksi SMKN 18 jakarta belum memiliki legalitas usaha atau
belum berbadan hukum. Belum adanya rencana jangka pendek, menengah,
dan jangka panjang sebagai acuan. Belum adanya buku pedoman praktik
unit produksi yang mengambarkan bagaimana unit produksi dijalankan.
Belum adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola unit
produksi secara profesional. Tidak dilibatkannya warga sekolah seperti
siswa sebagai pelaksana utama dalam perencanaan unit produksi dan
kurang maksimalnya jam praktik siswa. Meskipun ada kekurangan, pada
dasarnya unit produksi SMKN 18 Jakarta ingin mempersiapkan lulusan
siswa/i yang kompeten sesuai dengan bidang keahliannya agar selain
memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga mampu memiliki keterampilan
berwirausaha. Melalui unit-unit usaha yang dijalankan dalam unit produksi
dapat menambah pemasukan dana untuk sekolah sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga sekolah.
83
84
B. Saran
Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan
beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan
datang, khususnya dalam perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta
sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Perlunya
pengembangan
usaha
yang lebih
luas
sehingga
menjangkau semua pihak baik yang ada di dalam maupun di luar
lingkungan sekolah.
b. Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang sudah berkembang
di dalam unit produksi.
2. Bagi Ketua Unit Produksi dan Ketua Unit Usaha
a. Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang ada di dalam unit
produksi.
b. Perlunya penambahan sumber daya manusia yang bisa mengelola
unit produksi secara profesional.
c. Perlunya melibatkan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses
perencanaan unit produksi.
d. Perlunya pelibatan semua warga sekolah dalam perencanaan unit
produksi sehingga semua pihak dari dalam sekolah mengetahui
pelaksanaan
unit
mengembangkannya.
produksi
dan
bisa
membantu
85
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2009.
Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis & Enterpreneurship. Jakarta:
Universitas Trisakti, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008.
Darjanto, Singgih. “Manajemen Unit Produksi dan Jasa di Sekolah Menengah
Kejuruan Umar Fatah Rembang”, 2012.
Faizin, Hamam dan Herni Ali. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN, 2010. Cet. 1.
Firdaus, Zam Zam Zawawi. “Pengaruh Unit Produksi, Prakerin, dan Dukungan
Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”. Vol.2 No.3 November,
2012.
Gaspersz, Vincent. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT.
Gramedia, 2002.
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995.
Iman, Indra., dan Siswandi. Aplikasi Manajemen Perusahaan. Jakarta : Mitra
Wacana Media, 2009.
Kasali, Rhenald., Dkk., Modul Kewirausahaan. Jakarta : Hikmah, 2010.
Khotimah, Khusnul., dkk., Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha. Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002.
Lestari, Sri. “Model Pengelolaan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)”, 2010.
Manurung, Hendra.“Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas dan
Inovasi”. Journal of Business and Entrepreneurship. Vol.1. No. 1:
January, 2013.
86
Musrofi, M. Kunci Sukses Berwirausaha. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2003.
Nasarudin, Indo Yama., dan Fauzan, Hemmy. Pengantar Bisnis dan Manajemen.
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Nasution, Arman Hakim. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia.
Jakarta: PT. Elex Komputindo, 2001.
Nurochim dan Purwanto, Iwan. Manajemen Bisnis. Jakarta : Lembaga Penelitian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2.
Rohanah, Siti. “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: 2013. tidak
dipublikasikan.
Saroni, Mohammad. Mendidik dan Melatih Enterpreneur Muda. Jakarta : ArRuzz Media. 2012.
Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta:
PT. Elex Media Kumputindo.
Sugiarti. “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Tata Busana Di SMK Ibu Kartini”, Skripsi pada
Sekolah Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. h. 2,
tidak dipublikasikan.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2006.
Suherman, Eman. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. 2010. cet.ke 2.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Rosdakarya, 2005.
Suryana. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Sutarno. Serba-serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
87
Diunduh dari https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1870/teaching-factory, 28
September 2016.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Diunduh http://slideplayer.info/slide/2819758/, 19 Agustus 2016.
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan. Manajemen Unit Produksi/Jasa
Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan
Persekolahan, 2007.
Wiyono, dkk., Program Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah / Madrasah. Solo :
LPPKS, 2013.
Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta : PT.
Indeks, 2008.
Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktek Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media,
2013.
Sumarsono, Sonny. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Di unduh dari https://prezi.com/m/vziiqiujnyfy/legalitas-usaha/, 15 September
2016.
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
PERENCANAAN UNIT PRODUKSI/JASA
DI SMK NEGERI 18 JAKARTA
A. Kepala Sekolah
1. Latar belakang penyelenggaraan unit produksi
2. Tujuan unit produksi
3. Prosedur perencanaan unit produksi
4. Peran pemimpin unit produksi di sekolah
5. Mekanisme kerja tim bisnis
6. Rumusan tugas pokok dan fungsi pengelola
7. Produk dan jasa yang diproduksi
8. Prinsip unit produksi
9. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi
10. Analisis pasar unit produksi
11. Analisis sasaran usaha unit produksi
12. Analisis lokasi usaha unit produksi
13. Analisis produksi unit produksi
14. Analisis legalitas dan manajemen unit produksi
15. Analisis keuangan/perencanaan anggaran unit produksi
B. Ketua Unit Produksi
1. Latar belakang penyelenggaraan unit produksi
2. Tujuan unit produksi
3. Prosedur perencanaan unit produksi
4. Mekanise kerja tim bisnis, guru, dan siswa sesuai prinsip unit produksi
5. Rumusan tugas pokok dan fungsi pengelola
6. Produk dan jasa yang diproduksi
7. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi
8. Analisis pasar unit produksi
9. Analisis sasaran usaha unit produksi
90
10. Analisis lokasi usaha unit produksi
11. Analisis produksi unit produksi
12. Analisis legalitas dan manajemen unit produksi
13. Analisis keuangan/perencanaan anggaran unit produksi
14. Perencanaan kepada setiap kepala bidang usaha unit produksi
15. Pendelegasian wewenang guru dan siswa
16. Perincian setiap bagian kegiatan unit produksi kepada unit masingmasing
C. Ketua Unit Usaha
1. Tujuan unit usaha
2. Prosedur perencanaan unit usaha
3. Mekanise kerja guru, dan siswa dalam unit usaha
4. Rumusan tugas pokok dan fungsi unit usaha
5. Produk dan jasa yang diproduksi unit usaha
6. Pembuatan strategi dalam usaha mencapai tujuan unit
7. Analisis pasar dan sasaran usaha
8. Analisis lokasi usaha
9. Analisis produksi
10. Analisis manajemen
11. Analisis keuangan/perencanaan anggaran
12. Perencanaan setiap petugas usaha
13. Pendelegasian wewenang guru dan siswa
14. Perincian setiap bagian kegiatan unit usaha
D. Siswa
1. Prosedur perencanaan unit produksi
2. Tujuan siswa melakukan praktik unit produksi
3. Mekanisme praktik siswa dalam unit produksi
E. Guru Kewirausahaan
1. Tujuan penyelenggaraan unit produksi
2. Analisis materi pembelajaran kewirausahaan dengan unit produksi
3. Perencanaan bisnis unit produksi.
91
Lampiran 2
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Dra.Valentina Purnama D. M.Si
: Perempuan
: Kepala Sekolah
: Senin, 29-08-2016
: R. Wakil Kepala Sekolah
: 13.05
1. Apa latar belakang terbentuknya unit produksi di SMKN 18?
Jawaban : Saya menjabat sebagai kepala sekolah di sini kurang lebih sudah 2
tahun 9 bulan, saya bukan yang mencentuskan unit produksi pada
awalnya. Namun yang saya ketahui adanya unit produksi ini
dulunya merupakan sebuah tindak lanjut dari adanya arahan
pemerintah agar seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
memiliki sarana praktik usaha.
2. Bagaimana konsep unit produksi sekolah menurut ibu?
Jawaban : Unit produksi itu untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan serta
sebagai sebuah sarana pelatihan siswa, sesuai dengan 3 jurusan
yang kita miliki saat ini yaitu akuntansi, pemasaran, dan
perkantoran.
3. Apa tujuan diadakannya unit produksi di SMKN 18?
Jawaban : Tujuan dari unit produksi disesuaikan dengan pengertian unit
produksi itu sendiri yaitu untuk sebagai sarana praktik siswa dalam
berwirausaha.
4.
Bagaimana peran ibu selaku kepala sekolah dalam merencanakan unit
produksi?
Jawaban : Untuk
perencanaannya
saya
melakukan
perencanaan
pengembangan saja. Semua perencanaan dibuat oleh kepala unit
92
produksi. Saya hanya mengawasi dan memberikan saran sebelum
saya mengambil keputusan atau memberikan kebijakan.
5. Siapakah tim bisnis yang merencanakan unit produksi?
Jawaban : Tim bisnisnya adalah tim yang masuk ke dalam struktur organisasi
unit
produksi. Tim bisnis ini terdiri dari saya sebagai kepala
sekolah, kepala unit produksi, dan 6 kepala unit usaha.
6. Bagaimana mekanisme kerja tim bisnis tersebut dalam merencanakan unit
produksi sekolah?
Jawaban : Perencanaannya biasanya dibuat oleh kepala unit produksi bersama
dengan masing-masing kepala unit usaha yang tentunya tetap
dengan arahan dan persetujuan dari saya selaku kepala sekolah.
Untuk rapat besarnya biasanya kita lakukan per 3 bulan sekali.
7. Apa saja rumusan tugas pokok dan fungsi para pengelola?
Jawaban : Tugas utama guru tentunya mengajar, untuk tupoksi dalam
mengelola unit produksi disesuaikan dengan beban kerja masingmasing unit usaha.
8. Bagaimana menentukan produk atau jasa yang akan diproduksi?
Jawaban : Produk dan jasa yang sudah ada kita kembangkan lagi, dengan
memperbaharui varian produk atau jasa. Contohnya kantin yang
sudah ada saat ini dijadikan sebagai kantin sehat.
9. Bagaimana strategi dalam usaha mencapai tujuan unit produksi sekolah?
Jawaban : Strategi yang kita lakukan yaitu dengan melakukan promosi berupa
direct selling yaitu siswa mengantarnya langsung kepada
konsumen, serta menjadikan promosi dari mulut ke mulut.
93
10. Apakah sasaran usaha dari unit produksi di SMKN 18?
Jawaban : Sasaran utama nya adalah siswa sebagai pelaksana dan konsumen
utama. Jadi siswa dapat belajar dan juga dapat membantu sekolah
mengembangkan sekolah melalui pemasukan yang didapat dari
unit produksi.
11. Bagaimana dengan lokasi unit produksi yang ada di dalam area sekolah?
Jawaban : Saya rasa untuk lokasi itu sudah yang paling tepat ya, karena kita
ini sekolah jadi perubahan gedung
tidak dengan mudah bisa
dilaksanakan. Area tersebut juga sesuai karena letaknya dekat
dengan area yang sering dilalui siswa.
12. Bagaimana mempersiapkan alat/mesin untuk keperluan proses produksi?
Jawaban : Untuk merencanakan alat/mesin penunjang dalam proses produksi
itu sudah kami sediakan sendiri, artinya kita hanya menyediakan
alat/mesin berupa komputer, software, meja, lemari, rak untuk
mendisplay barang, sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit
usaha. Karena kita bukan sekolah pariwisata yang umumnya
menghasilkan produk jadi kita hanya menyediakan mesin
penunjang untuk kebutuhan pelayanan saja.
13. Bagaimana proses kelayakan usaha unit produksi di sekolah ini?
Jawaban : Untuk kelayakan kita belum merencanakan lebih dalam, karena ini
bukan sebuah usaha pada umumnya, ini hanya merupakan
laboratorium kewirausahaan yang didalamnya terdapat unit
produksi yang mengelola unit-unit usaha pembelajaran bagi siswa.
14. Apakah unit produksi di sekolah ini bekerja sama dengan pihak pemerintah,
badan hukum atau yang lainnya?
Jawaban : Untuk kerja sama dengan pemerintah belum karena ini hanya
merupakan sebuah sarana yang ada di sekolah untuk praktik belajar
94
siswa, sedangkan badan hukum juga kita belum bekerja sama
karena masih dalam naungan sekolah.
15. Bagaimana ibu membuat struktur organisasi dalam unit produksi?
Jawaban : Struktur organisasi unit produksi dibentuk dengan saya sebagai
kepala sekolah menunjuk salah satu guru untuk menjadi kepala
unit produksi, kemudian kepala unit produksi tersebut memilih
siapa saja yang bisa diberi tanggung jawab sesuai dengan
kemampuannya untuk menjadi kepala unit usaha yang dibawahnya
ada staff dan siswa.
16. Berapa modal awal yang dibutuhkan dalam mempersiapkan unit produksi di
sekolah?
Jawaban : Pada awal pembentukannya kami mendapat dana dari kementerian
sebesar 100 juta serta tambahan dari para guru yang kemudian
kami rencanakan untuk digunakan membeli mobil operasional,
mesin, dan barang-barang inventaris lainnya. Jadi untuk perputaran
uangnya di sini saya hanya mengawasi dari laporan unit produksi.
Mengetahui
Interviewee
Kepala Sekolah
Dra.Valentina Purnama D. M.Si
Interviewer
Penulis
Fitriana
95
Lampiran 3
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Dra. Hj Sri Cony Astuti
: Perempuan
: Kepala Unit Produksi
: Selasa, 29-08-2016
: R. Resepsionis
: 09.40
1. Apa latar belakang terbentuknya unit produksi sekolah?
Jawaban : Latar belakang terbentuknya unit produksi ini adalah untuk
pemenuhan kebutuhan guru dan siswa. Guru sebagai pendidik
yang ada dalam lingkup bisnis manajemen perlu menerapkan
keahliannya tersebut. Sedangkan siswa nantinya dapat mengasah
keterampilannya melalui kegiatan pelatihan berupa praktik usaha
sebelum terjun ke dalam dunia usaha
2. Bagaimana konsep unit produksi sekolah menurut ibu?
Jawaban : Unit produksi adalah sebuah wadah atau tempat untuk kegiatan
praktik kegiatan kewirausahaan dalam lingkup bisnis manajemen.
3. Apa tujuan diadakannya unit produksi sekolah?
Jawaban : Tujuan adanya unit produksi ini adalah untuk melatih siswa
melakukan praktik usaha sebelum memasuki dunia usaha,
meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk, serta
melayani konsumen. Selain untuk siswa tujuan diadakannya unit
produksi
ini
adalah
guru
mampu
melakukan
kegiatan
kewirausahaan, menerapkan usaha sesuai dengan program SMKN
18 sebagai sekolah bisnis manajemen. Tujuan terakhir adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan guru, siswa, dan karyawan.
96
4. Bagaimana peran ibu selaku kepala unit produksi dalam merencanakan unit
produksi?
Jawaban : Peran saya adalah membuat program dan bisa mengakomodir
semua kebutuhan pelatihan praktik unit produksi berupa pelatihan
serta pemanfaatan sarana, pengendalian sumber daya manusia yang
bertugas dalam unit produksi.
5. Apakah ada tim bisnis khusus dalam unit produksi yang berperan dalam
membuat perencanaan unit produksi?
Jawaban: Ada, yaitu pihak-pihak yang terdapat dalam struktur organisasi
seperti
kepala sekolah, kepala unit produksi, kepala unit-unit
usaha, dan staff yang terlibat
6. Jika ada, bagaimana mekanisme kerja tim bisnis tersebut dalam merencanakan
unit produksi sekolah?
Jawaban : Kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan wewenang kepada
kepala unit produksi untuk mengkoordinir seluruh kegiatan unit
produksi, kemudian saya berdiskusi dengan wakil kepala sekolah
untuk menentukan kepala unit usaha. Kepala unit usaha
mempunyai tugasnya masing-masing disesuaikan dengan bidang
usaha yang dikelolanya.
7. Apa saja rumusan tugas pokok dan fungsi para pengelola?
Jawaban : Tugas pokok dan fungsi disesuaikan dengan bidang keahlian
Seperti guru dan siswa jurusan akuntansi yang terlibat bertugas di
unit usaha bank mini, dan begitu pula dengan jurusan lainnya.
Tupoksi sudah terdapat jelas dalam dokumen TuPokSi kerja unit
produksi.
8. Bagaimana menentukan produk atau jasa yang akan diproduksi?
Jawaban : Unit produksi kami disini tidak memproduksi atau menghasilkan
barang pada umumnya, kami hanya berfokus pada jasa saja seperti
97
melayani konsumen, menawarkan produk, menjual produk, dan
sebagainya.
Ini
disesuaikan
dengan
sekolah
kami
yang
membidangi bisnis manajemen. Produk yang kami jual didapat dari
pihak eksternal atau suplier, yang menitipkan barangnya untuk
dijual di sekolah.
9. Apa saja produk dan jasa yang ada di unit produksi sekolah?
Jawaban: Produk yang dijual diantaranya seperti makanan, minuman,
seragam, alat-alat tulis, ATK. Sedangkan untuk jasa, kami
melayani usaha pembuatan tabungan siswa, pengetikan, foto copy,
pemesanan tiket, pembayaran rekening, dan sebagainya.
10. Apa strategi yang ibu lakukan sebagai kepala unit produksi dalam usaha
mencapai tujuan unit produksi sekolah?
Jawaban : Meningkatkan kerja sama dengan beberapa pihak, menerapkan
karakteristik-karakteristik
kewirausahaan
seperti
jujur,
bertanggung jawab, memiliki komitmen. Serta membuat programprogram yang dapat mendukung tercapainya tujuan unit produksi.
11. Apa rencana jangka pendek, jangka menengah, dan rencana jangka panjang
unit produksi?
Jawaban: Secara garis besar rencana-rencana itu ada di dalam dokumen unit
produksi. Namun secara pribadi menurut saya rencana jangka
pendek adalah mempersiapkan siswa untuk melaksanakan praktik
usaha. Rencana jangka panjang siswa dapat
berwirausaha melaui kegiatan praktik usaha dan untuk memasuki
dunia kerja.
12. Bagaimana merencanakan unit produksi disesuaikan dengan prinsip- prinsip
unit produksi?
98
Jawaban: Ya tentu sesuai dengan prinsip unit produksi itu sendiri.
Contohnya tranparansi jadi setiap pelaporan yang sudah saya buat
khususnya terkait anggaran akan ditulis / dipajang di mading
sekolah.
13. Bagaimana menganalisis pasar unit produksi sekolah, baik yang berada di
sekitar sekolah maupun tidak?
Jawaban : Kalau untuk analisis pasar kita hanya melihat pasar kita yang ada
di sekitar sekolah yaitu pemenuhan kebutuhan siswa, guru,
termasuk orang tua murid, sedangkan untuk melihat keadaan pasar
di luar sekolah sampai saat ini masih belum.
14. Apakah sasaran usaha dari unit produksi di sekolah ibu?
Jawaban : Sasaran utama dari adanya usaha unit produksi ini adalah siswa
mampu berwirausaha sehingga dapat menghasilkan keuntungan
untuk diri sendiri maupun untuk sekolah, baik keuntungan materi
atau non materi.
15. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk tempat kegiatan unit
produksi?
Jawaban : Karena sudah berdiri di lingkungan sekolah, jadi lokasinya sudah
tepat berada di dalam lingkungan target konsumennya. Targetnya
yang utamanya kan siswa, karena jumlah siswanya yang banyak.
16. Bagaimana mempersiapkan alat/mesin untuk keperluan proses produksi?
Jawaban: Alat-alat penunjangnya ya hanya komputer, printer, terus ada
meja, rak, kursi, lemari dan lain-lain. Kalau untuk produk yang
sudah jadi kita dapat dari suplier.
17. Bagaimana proses kelayakan usaha unit produksi di sekolah ini?
99
Jawaban : Kita belum berpikir sampe situ dulu, bukanya tidak mau tapi
karena ini sifatnya masih berupa pembelajaran saja untuk siswa.
Mungkin untuk kedepannya akan mulai kita rintis.
18. Apakah unit produksi di sekolah ini bekerja sama dengan pihak
pemerintah, badan hukum atau yang lainnya?
Jawaban : Sampai saat ini belum, hampir sama ya dengan kelayakan usaha
tadi, ini karena masih dalam bentuk sarana praktik pembelajaran.
19. Bagaimana membuat struktur organisasi dalam unit produksi?
Jawaban : Untuk strukturnya ketua dipilih oleh pimpinan sekolah yaitu kepala
sekolah. Lalu ketua memilih bawahannya atau staffnya seperti
kepala unit usaha dan anggotanya yang tentunya saya berkonsultasi
dan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan manajemen (wakil
kepala sekolah dan kepala bidang program)
20. Bagaimana mengatur sumber daya manusia yang dimiliki sekolah?
Jawaban : Pengaturan kerja sesuai dengan jadwal mereka sendiri, jadi
masing-masing kepala unit usaha membuat jadwal piket /
pengelolaan sesuai jam kerjanya mereka sebagai guru. Ya
menyesuaikan aja.
21. Bagaimana menentukan anggaran yang dibutuhkan unit produksi?
Jawaban : Kalo di sini masing-masing unit usaha mempunyai program juga
jadi hanya membuat anggaran yang kita butuhkan nanti dari setiap
unit sekian persen dari keuntungannya diserahkan ke UP itulah yg
nanti dikelola kepala unit produksi untuk kegiatan praktik siswa,
membantu kelancara praktik siswa, dan kesejahteraan guru. Saya
punya target minimal income Rp. 5.000.000 untuk semua unit
usaha yang ada tiap bulannya. Jika tidak mencapai target akan di
evaluasi. Yang disetorkan ke UP 80% . Jadi keuntungan dikurangi
100
operasional jadi laba bersih 80% setor ke UP, sisa 20% kembali
lagi untuk unit usaha itu agar digunakan sebagai penambah modal
dan operasional unit usaha.
22. Berapa modal awal yang dibutuhkan dalam mempersiapkan unit produksi di
sekolah?
Jawaban: Kita hanya memprediksi. Karena modal awal kita itu nol ya, modal
awalnya berupa aset yang dibantu sekolah berupa komputer,
printer, lokal usaha.
23. Bagaimana pembagian tugas kepada setiap unit yang terlibat
dalam
perencanaan unit produksi?
Jawaban: Pembagian tugasnya sesuai dengan tupoksi, tapi umumnya ada
pada setiap kepala unit usaha, nanti mereka yang menentukan
tugas-tugas atau SOP yang akan dilakukan di unit usaha mereka.
24. Bagaimana proses perencanaan setiap unit usaha?
Jawaban: Proses perencanaanya biasanya kita lihat dari hasil laporan masingmasing unit usaha. Biasanya kita rapat per 3 bulan sekali,
membahas permasalahan atau langkah-langkah ke depan apa yang
akan kita lakukan nanti. Semuanya kita persiapkan mulai dari
produk, tempat, dan semuanya.
25. Bagaimana mengatur sumber daya manusia yang dimiliki sekolah?
Jawaban : SDM di sini hanya guru, staff dan siswa ya. Guru tentunya sebagai
pembimbing, penanggung jawab, dan pembuat keputusan. Kalau
staff
membantu
guru
mempersiapkan
hal-hal
yang
perlu
dipersiapkan, sedangkan siswa di sini hanya sebagai pelaksana.
Pengaturannya
ya
dengan
pembuatan
jadwal
piket
/
pengelolaannya yang disesuaikan dengan jam efektif kegiatan
mereka di sekolah
101
Mengetahui
Interviewee
Ketua Unit Produksi
Dra. Hj Sri Cony Astuti
Interviewer
Penulis
Fitriana
102
Lampiran 4
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Erwin Victor P.S.Kom
: Laki-laki
: Kepala Unit Usaha Mini Market
: Selasa, 29-08-2016
: R. Resepsionis
: 13.00
1. Bagaimana keterlibatan bapak dalam merencanakan unit produksi?
Jawaban: Tentu saya terlibat, khususnya dalam merencanakan segala
kegiatan di dallas mart. Saya dibantu dua orang lainnya membuat
jadwal, melakukan pemesanan, pengelolaan, pengadaan, sampai
membuat laporan keuangan.
2. Apa tujuan dari unit usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Tujuannya tentunya mencari keuntungan, terus kesejahteraan guru
dan karyawan, dan juga tempat praktik untuk siswa bisa mengelola
usaha.
3. Apa perbedaan unit usaha Mini Market Dallas dengan usaha sejenis yang
lainnya?
Jawaban: Dari sisi sumber daya manusianya kalau kita kan ga membayar gaji
pengelolanya seperti gaji untuk karyawan, karena yang bekerja itu
guru dan siswa, terus modal kita lebih kecil, dan dari sisi
konsumen pesaing kita lebih variatif beda dengan kita yang ratarata adalah siswa.
4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Kita biasanya ada program kerja tahunan dan program kerja
bulanan.
103
5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola?
Jawaban: Di sini hanya ada guru dan karyawan (staff), saya kepala unit
usaha dibantu oleh Ibu Witna staff TU yang bertugas menangani
keuangan dan Ibu Dian guru, terus dibantu siswa 4 orang.
Siswanya dari 2 jurusan pemasaran, 1 akuntansi, 1 perkantoran.
Rotasi setiap seminggu sekali jadi dalam satu bulan 4 kali rotasi.
Siswa menjaga dallas mart selama seminggu kemudian ganti siswa
yang lain.
6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa?
Jawaban: Tugas guru tentunya sebagai penanggung jawab, atau pengurus
utama, kalau siswa hanya pelaksana yang bertugas menjaga,
menerima
transaksi
pembayaran,
mendisplay
barang,
dan
menyerahkan laporan hasil kerjanya selama satu hari tersebut.
Kalau saya dan tim mengontrol manajemennya ya seperti
pemesanan, pembayaran, berhubungan dengan suplier. Kita juga
mengontrol saat kita mempunyai jam kosong jika tidak mengajar.
7. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Seperti yang mba sendiri sudah lihat, kita jual makanan ringan,
minuman, alat tulis kantor, seragam, dan jasanya kita hanya
melayani konsumen saja.
8. Apa keunggulan dan kekurangan produk dan jasa unit usaha Mini Market
Dallas?
Jawaban: Keunggulan yang kita punya itu yang pertama kita punya space
lebih besar kalau dibandingkan dengan usaha sekolah lain ya,
bersih, nyaman, rapi, tampilannya lebih bagus, dan pengelolaannya
jauh lebih baik.
104
9. Apa strategi unit usaha Mini Market Dallas dalam mencapai tujuan?
Jawaban: Strategi secara khusus sih engga ada ya, karena tujuan kita
memenuhi kebutuhan siswa, jadi kita lebih fokus pada ketersediaan
barang saja dan
kedepannya kita ingin lebih banyak varian
produknya seperti menyediakan kertas dan sebagainya.
10. Bagaimana kepala unit usaha Mini Market Dallas menyikapi keadaan pasar?
Jawaban: Yang namanya pasar pasti dinamis ya, nah pasar kita kan
lingkupnya di sekolah ini jadi paling masalahnya soal selera siswa.
Selera siswa jugakan berbeda-beda, siswa kadang-kadang suka
produk tertentu misalnya hari ini teh pucuk, besok fresh tea jadi
kita menyiapkan produk-produk yang memang sering diminati
siswa-siswa.
11. Apa sasaran unit usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Ya, tentunya semua usaha ditujukan untuk kesejahteraan karyawan
12. Apakah lokasi usaha dapat dijangkau oleh konsumen?
Jawaban : Lokasi sudah tepat ya karena letaknya ada di lantai 1 dan biasa
dilewati siswa. Tapi untuk pengembangannya bisa diusahakan di
luar sekolah.
13. Bagaimana proses produksi unit usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Proses produksi kita hanya order, biasanya kita ada batas minimum
misanya kalau stok kurang dari 10 karton kita harus sudah order.
Kemudian kita melakukan pengadaan dengan pemesanan terlebih
dulu biasanya yang memesan saya, bu witna, dan bu dian. Lalu
siswa bertugas mendisplay, dan melayani transaksi.
105
14. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses produksi?
Jawaban: Karena semuanya sudah dikomputerise biasanya yang diprint
persediaan barang. Jadi kita mempersiapkannya melihat data yang
ada di komputer.
15. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha Mini Market Dallas?
Jawaban: Kalau untuk keuangan kami ada staff khusus yang menangani itu,
biasanya itu urusan ibu witna. Mulai dari perhitungan laba/rugi,
pemasukan, pembayaran untuk suplier, dan semuanya.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Ketua Unit Mini Market Dallas
Penulis
Erwin Victor P.S.Kom
Fitriana
106
Lampiran 5
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Suwarno, SE.MM
: Laki-laki
: Kepala Unit Usaha Bank Mini
: Selasa, 30-08-2016
: R. Bank Mini
: 09.30
1. Bagaimana keterlibatan bapak dalam merencanakan unit produksi?
Jawaban: Ya, semua yang ada dalam unit produksi akan dilibatkan dalam
proses perencanaannya. Namun perencanaan yang saya fokuskan
adalah pada unit usaha bank mini.
2. Apa tujuan dari unit usaha bank mini?
Jawaban: Tujuannya adalah sebagai sarana untuk pembelajaran siswa dalam
memperkenalkan dunia perbankan. Tapi dalam ruang lingkup yang
lebih kecil hanya sebatas lingkungan sekolah karena diperuntukan
bagi guru dan siswa.
3. Apa perbedaan unit usaha bank mini dengan usaha sejenis yang lainnya?
Jawaban: Perbedaannya dengan bank konvensional, bank mini ruang
lingkupnya hanya sebatas pembelajaran saja,
seperti simpanan
berupa tabungan, penarikan, dan tidak ada bunga. Sedangkan bank
konvensional ada simpanan, tabungan, transfer, dan bunga kredit.
Kita hanya sebatas membantu guru untuk hal konsumtif seperti
pinjaman.
4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha bank mini?
Jawaban: Program awalnya seperti menjual pulsa, menerima pembayaran
rekening listrik, telepon. Kemudian tabungan, pinjaman, simpanan
(tanpa bunga ya) dulu pernah ada program siswa membayar spp
107
melalui bank mini namun harus dihentikan karena adanya program
sekolah gratis. Tapi untuk kedepannya kita sedang mengusahakan
program lain dengan manajemen yang lebih baik.
5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola?
Jawaban: Khusus untuk bank mini diperuntukkan siswa yang dari jurusan
akuntansi, begitu juga dengan pengurusannya ya sama gurugurunya dari akuntansi, artinya supaya lebih paham dengan apa
yang dikerjakan dan agar pengelolaan data keuangannya bisa
sesuai dengan aturan-aturan akuntansi. Partner kerja hanya dibantu
oleh seorang bendahara sekolah saja, namun masih bekerja sama
dengan pengurus yang lama.
6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa?
Jawaban: Pembagian tugasnya saya dan bendahara sekolah sebagai
pengurus, yang melaksanakan ya tentunya siswa. Kalau untuk
siswa praktik menjaga stand resepsionis bank mini ada 3 siswa: 2
orang siswa untuk menerima setoran dan menginput transaksi,
kalau yang 1 untuk melayani penjualan pulsa, listrik, dan telepon.
Kalau saya bergantian dengan bendahara mengontrol aktivitas
siswa saat praktik, saya mobile saja saat ada waktu kosong jika
sedang tidak mengajar saya datang untuk mengontrol.
7. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada usaha bank mini?
Jawaban: Simpanan tabungan siswa dan guru, untuk pemasukannya berasal
dari jasa-jasa yang diberikan, dan jasa setoran kantin yang sekian
persen didapat untuk bank mini.
8. Apa keunggulan dan kekurangan produk dan jasa unit usaha bank mini?
Jawaban: Keunggulannya ya kita dapat menjadikan siswa agar bisa lebih
terampil dalam mengelola keuangan perbankan untuk masa
108
depannya, kalau kelemahannya yang tadi sudah saya jelaskan
perbedaan dengan bank konvesional pada umumnya.
9. Apa strategi unit usaha bank mini dalam mencapai tujuan?
Jawaban: Terus berinovasi mulai dari meningkatkan kualitas layanan, sampai
menyediakan jasa lainnya yang berhubungan dengan dunia
perbankan.
10. Bagaimana kepala unit usaha bank mini menyikapi keadaan pasar?
Jawaban: Pasar kami di sini hanya siswa dan lingkungan sekolah ya jadi
permasalahan berkisar seputar siswa. Untuk itu kami di sini
menghimbau agar siswa diharapkan bisa menabung karena
walaupun sekolah gratis juga harus tetap bisa mengatur uang,
artinya jika ada tabungan, siswa dapat memanfaatkannya di
kemudian hari.
11. Apa sasaran unit usaha bank mini?
Jawaban: Sasaran unit usaha bank mini adalah siswa, kentungan dan
kesejahteraan warga sekolah.
12. Bagaimana proses produksi unit usaha bank mini?
Jawaban: Proses produksinya hanya pada pengadaan uang untuk simpan
pinjam/pengelolaan keuangan. Artinya saat ada siswa yang
menabung akan diminta untuk mengisi/menginput data.
13. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses perencanaan produksi?
Jawaban: Tidak ada persiapan khusus, yang ada hanya laporan-laporan
berupa data keuangan, data absen, serta saat ada masalah-masalah
yang terjadi, untuk dibahas saat rapat agar bisa menentukan
langkah selanjutnya.
109
14. Adakah pihak eksternal yang menjadi mitra unit usaha bank mini?
Jawaban: Sampai saat ini belum ada, dulu saat masih awal pernah
mempunyai mitra kerja sekarang sudah dioffkan.
15. Bagaimana kepala unit usaha mengatur segala kegiatan unit usaha bank mini?
Jawaban: Saya sebagai kepala unit usaha bank mini menentukan SOP, tata
tertib, dan jadwal piket/siswa.
16. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha bank mini?
Jawaban: Semua setoran yang masuk diinput/dicatat, kemudian dibuatkan
rekapan laporan harian untuk kemudian diolah oleh dibantu saya
staff / karyawan sebagai penanggung jawab.
Mengetahui
Interviewee
Ketua Unit Bank Mini
Suwarno, SE.MM
Interviewer
Penulis
Fitriana
110
Lampiran 6
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Siti Mathoyah, S.Pd
: Perempuan
: Kepala Unit Usaha Jasa Perkantoran
: Selasa, 29-08-2016
: R. Bursa Kerja
: 14.57
1. Bagaimana keterlibatan ibu dalam perencanaan unit produksi?
Jawaban: Keterlibatan saya khusus dalam unit usaha dallas office,
perencanaannya
saya
yang
buat,
tapi
hanya
meneruskan
perencanaan yang lama yang susah ada/ berjalan, mungkin
ditambah dengan yang baru. Tapi untuk sampai hari ini masih tetep
fokusnya fotokopi, printer, jilid, laminating hanya penambahannya
saat ini sudah ada printer warna dulu hanya hitam putih
2. Apa tujuan dari unit usaha jasa perkantoran?
Jawaban: Sama intinya semua unit usaha Dallas (delapan belas) untuk
pembelajaran, tapi di sini khususnya untuk siswa-siswi jurusan
administrasi perkantoran, karena dallas office berhubungan dengan
kegiatan kantor.
3. Apa perbedaan unit usaha jasa perkantoran dengan usaha sejenis yang
lainnya?
Jawaban: Pada dasarnya sama ya , melayani kebutuhan siswa untuk
memperbanyak data atau fotocopy. Cuma yang membedakan kalau
di luar siswa tidak bisa belajar, kalo di sini mereka bisa belajar
karena yang menjadi petugas adalah siswa sendiri. Terus kalau di
luar mereka kan ada unsur profit oriented, beda dengan di sini
karena ada unsur pendidikannya tanpa menutupi ada unsur profit
juga tapi itu bukan tujuan yang utama kami.
111
4. Bagaimana program kerja yang ada pada unit usaha jasa perkantoran?
Jawaban: Menyediakan jasa foto copy, print dokumen, pengetikan,
laminating, jilid, internet. Selama ini masih itu saja program yang
sedang dijalankan karena disesuaikan dengan ruang lingkup kami
di sekolah.
5. Berapa sumber daya manusia yang mengelola?
Jawaban: Sumber daya manusianya hanya saya ya yang bertanggung jawab
atas dallas office dan saya dibantu oleh siswa jurusan administrasi
perkantoran.
6. Bagaimana pembagian tugas antara guru dan siswa?
Jawaban: Saya bertugas mengatur semua kegiatan dallas office, melakukan
pengawasan, dan pembuatan laporan. Siswa bertugas melayani
semua jasa yang diminta konsumen, membuat jadwal tugas, dan
membuat laporan harian yang harus disetorkan ke saya sesuai ga
dengan kenyataan di lapangan dengan hasil
yg disetorkan.
Laporan dibuat setiap hari, untuk laporan perbulannya saya yg buat
disetorkan / dilaporkan ke unit produksi sekolah.
7. Apa strategi unit usaha jasa perkantoran dalam mencapai tujuan?
Jawaban: Strateginya kita berusaha supaya siswa lebih tertarik memakai jasa
dallas office dibandingkan jasa yang sama yang ada di luar
sekolah. Biasanya kita adakan promo kalau fotocopynya banyak
harganya kita turunin. Ini supaya dallas office tetap bisa bertahan.
8. Bagaimana kepala unit usaha jasa perkantoran menyikapi keadaan pasar?
Jawaban: Mungkin karena di sini sudah ada pasarnya artinya sudah ada
konsumennya jadi kita ga terlalu memikirkan apa yang ada di luar
112
sekolah karena tujuan kita di sini sebagai pembelajaran jadi kalau
untuk bisnis rasanya belum yah waktu kita tidak cukup.
9. Bagaimana proses produksi unit usaha jasa perkantoran?
Jawaban: Untuk proses produksinya kita berupa pelayanan kepada
pelanggan/konsumen.
Kami
menyediakan
sarana
yang
mempermudah mereka dalam pekerjaan kantor.
10. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam proses produksi?
Jawaban: Yang perlu dipersiapkan seperti mesin komputer, printer, alat tulis
kantor, mesin fotocopy, dan kertas.
11. Adakah pihak eksternal yang menjadi mitra unit usaha jasa perkantoran?
Jawaban: Ada, toko ACC yang menyediakan kertas, untuk pengadaan tinta
kita ada Suryakom,
ada CV bumen pengadaan tinta mesin
fotocopy, sparepart, bila ada penyusutan.
12. Bagaimana mengelola keuangan dalam unit usaha jasa perkantoran?
Jawaban: Semua operasional kita ambil dari keuntungan, dari yang kita
dapatkan 80 % Untuk UP 20 % untuk pengembangannya.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Ketua Unit Dallas Office
Penulis
Siti Mathoyah, S.Pd.
Fitriana
113
Lampiran 7
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
1.
: Sentot Ario N. S.Kom
: Laki-laki
: Kepala Unit Usaha Travel Online
: Selasa, 30-08-2016
: R. Resepsionis
: 12.01
Bagaimana keterlibatan bapak dalam perencanaan unit produksi?
Jawaban: Keterlibatan saya disini sebatas pada perencanaan unit usaha
travel online. Untuk setiap bulannya saya menyerahkan laporan
hasil usaha dan pendapatan travel online kepada unit produksi.
Saya mengikuti rapat unit produksi yang biasanya diadakan 3
bulan sekali. Saat rapat biasanya membahas segala kendala yang
terjadi dalam unit produksi dan karena saya bagian travel online
jadi saya menyampaikan hal-hal terkait travel online.
2.
Apa yang bapak ketahui mengenai unit produksi?
Jawaban: Unit produksi ini adalah hal yg bagus, berangkat dari awalnya kita
harus membekali anak itu (siswa) dengan kemampuan yg sesuai
dengan bisnis manajemen, maka dibuatlah unit-unit usaha disini.
Dasarnya adalah ingin memberdayakan siswa itu untuk nantinya
bisa berwirausaha, kenapa seperti itu karena kita tidak tahu siswa
itu keluar seperti apa, tapi kita sebagai sekolah bisnis manajemen
punya kewajiban menyiapkan dia itu apa yang bisa kita perbuat di
sini, kita perkenalkanlah di sini sehingga nanti mereka sudah punya
pengalaman untuk bisa dikembangkan sendiri menurut pemikiran
mereka.
3.
Apa yang dimaksud dengan unit usaha travel online?
Jawaban: Travel online itu maksudnya berdasarkan apa yg saya tahu ya
bukan teori, yaitu pemesanan tiket pesawat, kereta atau transportasi
114
lainnya melaui internet, bisa juga paket wisata, umroh, pembayaran
listrik, dan telepon juga bisa.
4.
Apa tujuan diadakannya unit usaha travel online dalam unit produksi?
Jawaban: Tujuannya adalah menjadikan siswa-siswi SMKN 18 nantinya
sedikit banyaknya mempunyai pengalaman dan dapat memahami
mengenai usaha penjualan tiket, pembayaran rekening listrik,
telepon dan pulsa.
5.
Bagaimana program kerja yang ada dalam travel online?
Jawaban: Program kerjanya adalah menyediakan sarana untuk siswa atau
seluruh warga sekolah untuk mempermudah mendapatkan akses
pemesanan tiket transportasi, tiket wisata, pembayaran rekening
listrik, telepon, dan pembelian pulsa.
6.
Apa saja kendala atau hambatan yang terjadi pada program kerja travel online
ini?
Jawaban: Setelah dikaji selama setahun ini sebetulanya kurang prospek,
karena peminat yg menjadi klien/konsumen itu guru, dari siswa
kurang karena membayar listrik/telepon itu orang tua murid,
ditambah lagi wali murid tidak mengizinkan siswa membawa uang
berlebihan. Selain itu untuk pemesanan tiket pesawat atau kereta
dan tiket wisata masih ada keraguan dari orang tua siswa
khususnya.
7.
Bagaimana bapak menghadapi atau menyelesaikan kendala tersebut?
Jawaban: Jadi yang bisa diperbaiki kita sedang mengupayakan travel umroh,
karena umroh sisi besarnya ibadah, dan sisi berikutnya umroh ini
ada sisi bisnisnya. Bahkan kita sedang membahas untuk semua
lapisan yang ingin umroh dengan yang memiliki kemampuan
finansial atau tidak, tetap bisa bergabung. Kemungkinannya adalah
115
dengan upaya berupa tabungan atau dengan mengajak orang lain
untuk ikut umroh bersama maka akan dikenakan potongan harga.
8.
Berapa sumber daya manusia yang mengelola usaha travel online?
Jawaban: Pegawainya saya sendiri.
Untuk siswa hanya membantu
pencatatan dan juga melayani penjualan pulsa. Siswa itu adalah
siswa yang bertugas pada usaha bank mini karena tempatnya
menjadi satu ya.
9.
Bagaimana bapak merencanakan pembagian tugas antara jadwal mengajar
bapak dan juga pembagian tugas siswa yang membantu travel online?
Jawaban: Pembagian tugasnya tentu yang diutamakan mengajar ya
mba.Untuk travel online, saya dan mungkin pengurus unit usaha
lainnya menyesuaikan dengan waktu atau jam kosong mengajar
kita. Setiap harinya kita sempatkan waktu untuk memantau jadi
tidak kita buat hari-hari tertentu saja baru kita sempatkan kesana.
Untuk siswa yang ada di travel online itu mengikuti pembagian
tugas dari unit usaha bank mini. Saya belum menugaskan siswa
karena ini berhubungan langsung dengan pihak bank yang
mengelola deposit kita.
10. Produk dan jasa apa yang ditawarkan pada unit usaha travel online?
Jawaban: Produknya tentu tiket pesawat, kereta, tiket wisata, pulsa, dan jasa
yang
kita
tawarkan
yaitu
membantu
pemesanannya
dan
pembayarannya.
11. Apa keunggulan dan kelemahan unit usaha travel online milik SMKN 18?
Jawaban: Keunggulan itu kita punya banyak pengalaman dalam bekerja sama
dengan pihak luar dan tidak semua sekolah bisa seperti kita.
Kelemahannya yang utama adalah dana, karena kita di bawah
naungan lembaga sekolah jadi dana kita tentunya sangat terbatas
116
dan itu mempengaruhi kita untuk bisa lebih mengembangkan usaha
travel online ini.
12. Apa strategi unit usaha travel online dalam mencapai tujuannya?
Jawaban: Strategi yang bisa kita lakukan ya melalui promosi-promosi.
Misalnya melalui brosur yang kita sebarkan tetapi masih sangat
sedikit karena terbatasnya anggaran. Untuk menyiasatinya tetap
berusaha eksis dengan merambah hal-hal lain sambil melihat
peluang-peluang yang bisa berkembang.
13. Apa sasaran dari unit usaha travel online ini?
Jawaban: Sasarannya menjadikan siswa tidak hanya sebagai pelaksana tetapi
juga sebagai konsumen utama sehingga siswa dapat belajar
bagaimana menilai hasil kerja seseorang, serta sasaran lainnya
travel online delapan belas ini dapat dinikmati oleh semua
kalangan tidak hanya lingkup sekolah saja.
14. Bagaimana alur pemesanan atau pembayaran telepon /listrik?
Jawaban: Konsumen terlebih dulu membuka web SMKN 18 , biasanya untuk
pulsa akan ada siswa di bank mini yang akan melayani, tapi untuk
pemesanan atau pembayaran telepon/listrik setelah ada permintaan,
saya yang bertanggung jawab melayani karena ini berhubungan
dengan dana deposit yang disimpan di bank.
15. Apa saja yang perlu direncanakan dalam pengelolaan unit travel online?
Jawaban: Untuk perencanaannya sudah menggunakan komputer artinya kita
hanya berhubungan langsung dengan program pemesanan yang
sudah kita punya. Kemudian kita juga hanya melakukan
pembayaran seluruhnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Di kantor kita hanya perlu menyiapkan catatan atau laporan harian
dan bulanan.
117
16. Adakah pihak esternal yang menjadi mitra unit usaha travel online?
Jawaban: Pada awalnya kita bermitra dengan penyedia jasa software, tapi
saat ini sudah tidak lagi. Kita membeli software MMBC dari luar /
franchise, ketika sudah mempunyai softwarenya dan sudah diinstal
di komputer kalau kita ingin membayar listrik, telepon kita bisa
dengan perantara bank. Teknisnya jika ada yg bayar maka deposit
kita akan berkurang.
17. Bagaimana bapak membuat perencanaan terkait unit travel online?
Jawaban: Perencanaannya tentu menunggu keputusan dari atasan terkait apa
saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam travel online,
saya merencanakan
pembuatan jadwal kerja, laporan harian,
bulanan, proses pemesanan tiket, dan proses transaksi pembayaran
kepada bank.
18. Bagaimana bapak mengatur keuangan unit usaha travel online ini?
Jawaban: Untuk keuangannya saya menyetorkan sejumlah uang sebagai
deposit kepada bank. Keuntungan yang kita dapat 80% kita
setorkan kepada unit produksi sisanya 20% kita ambil untuk modal
atau operasional selanjutnya.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Ketua Unit Travel Online
Penulis
Sentot Ario.N. S.Kom
Fitriana
118
Lampiran 8
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
: Nurchayati, S.Pd
: Perempuan
: Kepala Unit Usaha Kantin Kejujuran
: Rabu, 21-09-2016
: R. Unit Produksi
: 11.05
1. Bagaimana konsep kantin kejujuran menurut ibu?
Jawaban: Kantin kejujuran adalah kantin yang menyediakan makananmakanan ringan, seperti snack, nasi kuning, nasi biasa, dalam
kemasan, goreng-gorengan, batu es, jus buah, dan es bubble. Di
mana konsumennya melakukan transaksi pembayaran sendiri.
2. Apa jabatan ibu dalam perencanaan kantin kejujuran?
Jawaban: Saya sebagai koordinator, mengelola semua urusan yang ada dalam
unit usaha kantin kejujuran. Mulai dari perencanaan, pembuatan
SOP, jadwal piket siswa, pembelian bahan, pengawasan, dan
pembuatan laporan serta pengevaluasian.
3. Apakah ibu terlibat dala perencanaan unit produksi?
Jawaban: Saya terlibat dalam perencanaannya khususnya untuk kantin
kejujuran. Saya menyerahkan laporan bulanan, dan mendiskusikan
terkait pencapaian setiap bulannya dan merencanakan program
untuk kemajuan kantin kejujuran.
4. Sudah sesuaikah kantin kejujuran dengan yang direncanakan?
Jawaban: Sesuai rencana sudah, kita membuat SOP, cara kerja, jadwal dan
membuat laporan harian serta bulanan. Tetapi untuk secara konsep
dan tujuan belum, konsepnya ada kantin yang menyediakan
makanan tanpa ada yang menjaga karena konsumennya mengambil
makanan dan melakukan transaksinya sendiri, dan tujuannya untuk
membentuk karakter jujur siswa belum tercapai karena masih
119
adanya perhitungan minus antara makanan yang dijual dengan
uang yang ada. Mungkin memang sengaja, atau mungkin siswa
lupa.
5. Apa sasaran dan tujuan dengan adanya kantin kejujuran di dalam unit
produksi?
Jawaban: Sasarannya adalah siswa dan warga sekolah lainnya yang ingin
membeli gorengan dan jus. Tujuannya selain untuk mendapatkan
pemasukan, yang terpenting adalah untuk membentuk karakteristik
siswa menjadi lebih jujur, dan bertanggung jawab.
6. Apa perbedaan kantin kejujuran SMKN 18 dengan kantin kejujuran di sekolah
lainnya?
Jawaban: Konsepnya hampir sama, kita menyediakan makanan, minuman,
dan kotak tempat menaruh uang. Siswa dituntut untuk jujur dengan
menaruh
uang
atau
mengambil
uang
kembalian
sendiri.
Sepengetahuan saya, jarang ada sekolah yang mempunyai kantin
kejujuran seperti di sini. Bukan tidak ada, tetapi tidak banyak
sekolah yang mengembangkan kantin kejujuran karena terlalu
banyak resikonya.
7. Bagaimana merencanakan sumber daya manusia yang ada?
Jawaban: Saya beserta staff TU melakukan pengontrolan terhadap siswa
yang praktik, membuat jadwal, membuat SOP, membuat deskripsi
cara membuat jus atau es bubble, dan membuat laporan keuangan
bulanan, serta pergi untuk membeli bahan baku untuk produk
kantin kejujuran. Untuk di bawah kami, ada siswa yang bertugas
untuk jaga di area kantin kejujuran jumlahnya 2 orang, 1 orang
pemasaran, dan 1 administrasi perkantoran. Siswa berasal dari
kelas X dan XI, saling bergantian dengan cara satu siswa berasal
dari siswa yang sehari sebelumnya sudah berjaga akan ditemani
120
dengan siswa yang baru. Ini dilakukan agar dalam penyampaian
informasi lebih efektif dan efesien.
8. Bagaimana penempatan lokasi kanti kejujuran?
Jawaban: Untuk lokasinya sebelumnya ada di bagian laboratorium
kewirausahaan, sekarang bergabung dengan kantin sekolah. Ini
untuk memudahkan penjualan dan pengawasan area kantin
kejujuran. Tempatnya strategis, bersih, nyaman, dan aksesnya
mudah.
9. Bagaimana ibu selaku ketua unit kantin kejujuran menghadapi pasar?
Jawaban: Dalam menghadapi pasar khususnya siswa, kita melakukan variasi
produk yang kita jual. Seperti saat ini, kita sudah menyediakan es
buah, lilin, jus, es bubble. Sebelumnya kita hanya fokuskan pada
menjual goreng-gorengan saja.
10. Bagaimana strategi ibu untuk bisa mencapai tujuan dari adanya kantin
kejujuran?
Jawaban: Strateginya untuk menanamkan kepada siswa tentang pentingnya
sikap jujur kami tetap membuka kantin kejujuran meski mengalami
banyak resiko, untuk itu kami tetap menugaskan siswa sesuai
jadwal untuk mengawasi kantin kejujuran. Kalau untuk strategi
agar dagangan kita tidak habis terjual saat jam istirahat, biasanya
kita melakukan direct selling (menjualnya langsung ke konsumen)
dengan berkeliling di lingkungan sekolah.
11. Bagaimana ibu mengelola keuangan kantin kejujuran untuk kemudian
diinformasikan kepada ketua unit produksi?
Jawaban: Dalam pengelolaannya saya membuat laporan harian yang berasal
dari catatan siswa, kemudian saya rekap untuk dijadikan bahan
pembuatan laporan laba/rugi dan laporan bulanan. Setelah selesai
121
laporan tersebut setiap bulannya akan diserahkan kepada ketua unit
produksi.
12. Bagaimana ibu mendapatkan bahan produksi, makanan, minuman, atau
gorengan untuk dijual?
Jawaban: Dari suplier, di mana suplier kita berasal dari lingkungan dalam
sekolah seperti orang tua siswa. Mereka yang ingin bergabung
langsung berdiskusi dengan pihak pengelola kantin kejujuran dan
harus sesuai dengan yang kita inginkan yaitu makanan atau
gorengan yang dijual tidak boleh mengandung makanan/minuman
yang tidak sehat.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Ketua Unit Kantin Kejujuran
Penulis
Nurchayati, S.Pd.
Fitriana
122
Lampiran 9
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
HARI/TANGGAL
TEMPAT
WAKTU
1. Tanya :
Jawab :
: HJ. Marliani Herlina, S.PD
: Perempuan
: Ketua Unit Usaha KANSSAS
: Selasa, 30-08-2016
: R. Guru
: 10.32
Apa yang dimaksud dengan KANSSAS?
KANSSAS adalah singkatan dari Kantin Sekolah Sehat Delapan
Belas.
2. Tanya :
Apa sasaran dan tujuan dengan adanya KANSSAS di dalam unit
produksi?
Jawab :
Makanan sehat yah, untuk menyediakan anak-anak makanan sehat.
Kantin yang dikelola khusus untuk memberikan siswa makanan
sehat pada jam istirahat pertama 09.30 dan jam 12.00 istirahat
kedua. Di luar jam tersebut kantin dilarang menerima pesanan
kecuali untuk siswa pada mata pelajaran olah raga.
3. Tanya :
Jawab :
Apa perbedaan KANSSAS dengan kantin pada umumnya?
KANSSAS menyediakan makanan berat seperti bubur, bakso, mie
ayam, somay. Serta menyediakan minuman es teh, es susu, dll.
Dari makanan kita fokuskan bebas dari pewarna, MSG. Kita
kontrol sambil kita survey hari-hari biasa. Jadi jika ada yg
melanggar tidak sesuai perjanjian sewaktu-waktu bisa kita stop.
4. Tanya :
Jawab :
Bagaimana merencanakan sumber daya manusia yang ada?
Saya mengelola sendiri, sesekali berkoordinasi dengan ketua
sebelumnya. Saya yang membuat action plan, pembagian tiket,
pembuatan MoU untuk para penyewa. Kemudian saya juga yang
123
mengawasi, dan untuk pembayaran sewa saya dibantu oleh siswa
yang bertugas di bank mini.
5. Tanya :
Apa strategi ibu dalam menghadapi pasar dan langkah apa saja
yang digunakan untuk mencapai tujuan KANSSAS ini?
Jawab :
Biasanya kita mengadakan promosi ya. Untuk harganya pokoknya
kita tandain yang bisa dijangkau oleh anak-anak maksimal
Rp.6.000 minimal RP. 2000. Setiap harinya kita rekap kemudian
setiap bulannya kita akan setorkan kepada UP.
6. Tanya :
Jawab :
Bagaimana proses produksi di dalam KANSSAS?
Rata-rata mereka sudah masak dari rumah, jadi di sini hanya
menyajikan kalopun untuk menghangatkan atau masak sedikit
diperbolehkan, tapi kalo masak dari awal tidak diperbolehkan
karena ditakutkan akan mengganggu proses belajar mengajar. Gas
dan kompor berasal dari penyewa. Kebersihan kita jaga ya, kita
sediakan wastafel di setiap blok dan kanebo kita bagikan dan
mereka juga memakai seragam khusus.
7. Tanya :
Bagaimana ibu mengelola keuangan KANSSAS untuk kemudian
diinformasikan kepada ketua unit produksi?
Jawab :
Kalau untuk keuangan setiap hari mereka akan memberikan
setoran Rp. 25.000 yang akan diambil oleh siswa bank mini,
kemudian bank mini menarikan dan kemudian akan menginput
laporan setoran ditabungan masing-masing. Jadi penyewa itu
punya rekening di bank mini masing-masing khusus untuk kantin
ataupun pribadi. Jadi saya hanya mengecek pemasukan dan
keuntungan yang didapat untuk kemudian 80% diserahkan kepada
UP 20% digunakan untuk modal kembali.
124
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Ketua Unit KANSSAS
Penulis
HJ. Marliani Herlina, S.PD.
Fitriana
125
Lampiran 10
BERITA WAWANCARA
NAMA
JABATAN
TANGGAL
WAKTU
TEMPAT
: Dra. Hj. Sri Cony Astuty
: Guru Kewirausahaan
: 28-09-2016
: 12.30
: R. Resepsionis
1. Apa konsep unit produksi menurut ibu?
Jawab :
Unit produksi adalah wadah bagi siswa untuk melaksanakan
kegiatan praktik wirausaha, wadah bagi guru untuk mengelola
usaha dan sebagai bagian dari peningkatan mutu sekolah.
2. Apa yang ibu ketahui tentang unit produksi di sekolah ini?
Jawab :
Unit produksi di sini terdiri dari unit-unit usaha khususnya jasa.
Ada 6 unit usaha, yaitu Mini Market Dallas, Bank Mini Dallas,
Dallas Office, Kantin Kejujuran, dan Kantin Sekolah Sehat.
3. Apa tujuan unit produksi yang ada di sekolah bagi guru dan siswa?
Jawab :
Unit produksi ini berfungsi sebagai pelatihan guru untuk
berwirausaha dan untuk siswa sebagai sarana belajar dalam melatih
berkomunikasi, membaca peluang, membangun karakteristik
kewirausahaan, membuat perencanaan praktik dunia usaha.
4. Apakah ibu dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi?
Jawab :
Untuk ikut merencanakan unit produksi secara langsung tidak,
karena sebagai guru kewirausahaan kita lepas dengan unit
produksi. Untuk keterlibatan dalam unit produksi hanya sebatas
kontribusi saja. Saat unit produksi mengadakan sebuah acara
terkait wirausaha, saya ikut membantu mengurus keperluannya.
5. Apakah siswa dilibatkan dalam proses perencanaan unit produksi?
Jawab :
Tidak, siswa hanya sebagai pelaksana. Dalam merencanakan unit
produksi hanya dilakukan oleh pengelola unit produksi.
6. Bagaimana perbedaan antara perencanaan mata pelajaran kewirausahaan
dengan perencanaan unit produksi?
126
Jawab :
Perencanaan
unit
pengembangan
produksi
unit-unit
adalah
usaha,
perencanaan
sedangkan
terkait
perencanaan
kewirausahaan berupa silabus yang dijadikan pedoman guru untuk
mengajar kewirausahaan.
7. Berapa jam waktu belajar kewirausahaan di kelas?
Jawab :
2 jam, 2 x 45 menit. Mata pelajaran diajarkan di kelas X, XI,XII.
8. Bagaimana pendapat ibu mengenai hubungan antara materi kewirausahaan
dengan kegiatan unit produksi?
Jawab :
Materi kewirausahaan diantaranya membangun karaktersitik
wirausahawan, mvembaca peluang dan membuat perencanaan
usaha. Untuk hubungannya dengan unit produksi tentu dalam
pelaksanaan praktik siswa menerapkan kewirausahaan yang sudah
diajarkan di kelas.
9. Apakah siswa mendapat penilaian saat melaksanakan tugas di unit produksi?
Jawab :
Ya tentunya dinilai sebagai nilai praktik
10. Jika ya, siapakah yang menilai dan bagaimana menilainya?
Jawab :
Yang menilai adalah guru yang bertugas di dalam unit usaha
tersebut atau koordinator masing-masing unit usaha. Siswa dinilai
saat melaksanakan praktik unit usaha diantaranya, membuat
laporan keuangan, melayani konsumen, bernegosiasi dengan
konsumen. Hasil penilaian akan diserahkan kepada wali kelas
masing-masing atau kepala program.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Guru Kewirausahaan
Penulis
Dra. Sri Cony Astuty
Fitriana
127
Lampiran 11
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
TANGGAL
WAKTU
TEMPAT
: Lisa Herni A.
: Perempuan
: Siswa XI Adm. Perkantoran
: 29-08-2016
: 14.45
: R. Resepsionis
1. Apa yang anda ketahui tentang unit produksi?
Jawaban: Unit produksi itu menyalurkan keahlian yang punya sesuai dengan
bidang keahliannya, menjual makanan, menjual jasa, dan bertemu
dengan konsumen.
2. Apa manfaat dengan adanya unit produksi sekolah?
Jawaban: Kita jadi lebih tahu cara bagaimana menjua barang, kita juga bisa
berwirausaha nantinya, dan lebih disiplin.
3. Apakah anda terlibat dalam proses perencanaan unit produksi?
Jawaban: Kalau untuk rapat unit produksi kita tidak dilibatkan, kita hanya
melaksanakan praktik saja.
4. Berapa orang siswa yang melaksanakan praktik dalam satu unit usaha?
Jawaban: Kalau dallas Office ada dua orang, kelas X dan XI administrasi
perkantoran.
5. Dalam hal apa kamu biasanya dilibatkan untuk kegiatan unit produksi?
Jawaban: Kita hanya sebagai pelaksana yang tugas sesuai dengan jadwal dan
SOP kerja.
6. Bagaimana siswa menjalankan pembagian tugas antara belajar di kelas dengan
praktik di unit produksi?
Jawaban: Kalau untuk belajar tetap diutamakan, jadi kalau ada ulangan kita
izin untuk libur tugas, yang terpenting tetap ada partner lainnya
bertugas nanti kalau sudah selesai ulangan kita jaga lagi.
7. Bagaimana pembagian tugas antara siswa dan guru?
Jawaban: Guru hanya datang untuk mengawasi dan mengecek agar tidak
terjadi masalah atau datang saat akan pulang untuk menghitung
128
pendapatan. Kalau siswa hanya sebagai pelaksana yang bertugas
dari pagi sampai jam pulang sekolah.
8. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban dalam hal keuangan yang siswa
lakukan?
Jawaban: Kita membuat laporan perhari, terus kita hitung sesuai atau tidak
antara uang yang masuk dengan hitungan foto copy yang sudah
kita kerjakan. Jumlahnya kita catat dan diserahkan kepada ketua
unit dallas office.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Siswa
Penulis
Lina Herni A.
Fitriana
129
Lampiran 12
BERITA WAWANCARA
NAMA
JENIS KELAMIN
JABATAN
TANGGAL
WAKTU
TEMPAT
1. Tanya :
Jawab :
: Nurul Afifah
: Perempuan
: Siswa
: 29-08-2016
: 11.20
: R. Mini Market Dallas
Apa yang kamu ketahui tentang unit produksi?
Unit produksi adalah untuk kita belajar memasarkan produk,
menjual produk, melayani konsumen.
2. Tanya :
Jawab :
Apa manfaat dengan adanya unit produksi sekolah?
Saya jadi lebih bertanggung jawab, juga teman-teman di sini kita
belajar disiplin, lebih bersemangat untuk bisa mempunyai usaha
sendiri kalau sudah lulus.
3. Tanya :
Jawab :
Berapa kali melaksanakan praktik dalam satu bulan?
Kalau di dallas mart kita tugasnya selama satu minggu, setelah itu
gantian dengan siswa yang lainnya.
4. Tanya :
Berapa orang siswa yang melaksanakan praktik dalam satu unit
usaha?
Jawab :
5. Tanya :
Jawab :
Beda-beda kak, ada yang satu unit 3 orang, 2 orang, 4 orang.
Apakah anda terlibat dalam proses perencanaan unit produksi?
Tidak kak, kalau di dallas mart kami tugasnya hanya mendisplay,
melayani
transaksi
pembayaran,
mencatat
laporan.
Kalau
perencanaan biasanya guru-guru saja.
6. Tanya :
Dalam hal apa kamu biasanya dilibatkan untuk kegiatan unit
produksi?
Jawab :
Ya hanya melaksanakan praktik sesuai tugasnya saja kak yang
sesuai dengan jadwal atau sesuai dengan apa yang sudah dibuat
oleh guru.
7. Tanya :
Bagaimana siswa menjalankan pembagian tugas antara belajar di
kelas dengan praktik di unit produksi?
130
Jawab :
Ya biasa aja ka, waktunya belajar di kelas ya di kelas, waktunya
praktik ya kita stand by di sini. Kecuali kalau ada ulangan harian
kita izin untuk ikut ulangan asalkan toko tetap ada yang jaga.
8. Tanya :
Jawan :
Bagaimana pembagian tugas antara siswa dan guru?
Guru yang mengatur semuanya, atau yang membuat perencanaan
untuk pelaksanaan unit usaha, kita sebagai siswa hanya
menjalankan tugas dari guru.
9. Tanya :
Bagaimana bentuk pertanggung jawaban siswa setelah
melaksanakan tugasnya?
Jawab :
Kita buat laporan pemasukan ka, setiap hari kita catet berapa ya
kita dapat, terus nanti direkap sama guru-guru.
Mengetahui
Interviewee
Interviewer
Siswa
Penulis
Nurul Afifah
Fitriana
131
Lampiran 13
TUPOKSI UNIT PRODUKSI SMKN 18 JAKARTA
Kepala Sekolah
1.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab atas kegiatan usaha dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha
Mengawasi kegiatan usaha dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha yang ada
Menentukan personalia dari Lab Kewirausahaan dan seluruh unit usaha
Menerima laporan dari Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (sementara dan
tahunan)
Unit Produksi
1.
2.
3.
Mengkoordinasikan semua unit usaha di bawah Lab Kewirausahaan
Melakukan pengawasan dan keuangan terhadap semua unit usaha
Mengevaluasi program target usaha dan pengembangan usaha setiap dari masing-masing
unit usaha
4. Menerima dan menganalisis laporan pengelolaan dan pengembangan dari semua unit
usaha di bawah Lab. Kewirausahaan secara ad-hock dan berkala (bulanan, tri wulan,
semesteran dan tahunan)
5. Menentukan personalia dari semua unit usaha bersama dengan Kepala Sekolah
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kepala Sekolah secara ad-hock dan berkala
(semesteran dan tahunan)
7. Mengelola anggaran untuk operasional unit produksi
8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
9. Menyisihkan hasil usaha kesejahteraan guru dan karyawan
10. Mengelola kebersihan dari semua unit usaha
Unit Bank Mini
1.
2.
Memberikan jasa transaksi perbankan kepada Guru, Murid dan pihak ketiga lainya
Melakukan pencatatan transaksi perbankan baik setoran tunai, transfer dan pembayaran
listrik, telepon dan handphone
3. Mengelola administrasi dari unit usaha bank mini
4. Membuat program target usaha dan pengembangan usaha
5. Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha secara harian, bulanan,
semesteran dan tahunan
6. Membuat laporan kepada Kepala Sekolah dan Lab Kewirausahaan secara ad-hock dan
berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) mengenai pengelolaan dan pengembangan
usaha
7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Bank Mini
8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan
10. Menentukan personalia pelaksanaan dari unit usaha bank mini
11. Mengelola kebersihan dari unit bank mini
Unit Kantin Kejujuran
1.
2.
Menyediakan makanan dan minuman siap saji dan olahan yang berasal dari siswa/orang
tua murid
Melakukan pencatatan atas semua transaksi yang terjadi
132
3.
4.
5.
Mengelola administrasi unit kantin kejujuran
Membuat program target usaha dan pengembangan usaha
Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit kewirauasahaan secara
harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan
6. Memberikan laporan usaha pengelolaan dan pengembangan Lab Kewirausahaan secara
ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)
7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Kantin Kejujuran
8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan
10. Menentukan personalia pelaksana dari unit kewirausahaan
11. Menyetorkan sebagaian laba kepada Lab Kewirausahaan untuk selanjutnya diserahkan
kepada Unit Produksi Sekolah secara berkala (bulanan)
12. Mengelola kebersihan dari unit kewirausahaan
Unit Jasa Perkantoran
1.
2.
3.
4.
5.
Menyediakan jasa berupa rental computer, pengetikan, fotokopi dan warnet
Melakukan pencatatan atas semua transaksi
Mengelola administrasi unit jasa perkantoran
Membuat program target usaha dan pengembangan usaha
Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit jasa perkantoran secara
harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan
6. Memberikan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan secara
ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)
7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Jasa Perkantoran
8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
9. Mencadangkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan
10. Menentukan personalia pelaksana dari unit jasa perkantoran
11. Mengelola kebersihan dari unit jasa perkantoran
Unit Mini Market
1.
Menyediakan kebutuhan rumah tangga dan ATK untuk siswa, guru dan masyarakat
umum
2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi
3. Mengelola administrasi dari unit mini market
4. Membuat program target usaha dan pengembangan usaha
5. Membuat laporan pengelolaan dan pengembangan usaha unit mini market secara harian,
mingguan, bulanan dan semesteran dan tahunan
6. Memberikan laporan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan
secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)
7. Mengelola anggaran untuk operasional unit Mini Market
8. Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
9. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan
10. Menentukan personalia pelaksana dari unit mini market
11. Mengelola kebersihan dari unit mini market
Unit Kantin Sekolah
1.
2.
Membuat perencanaan/kegiatan kantin sekolah untuk jangka pendek dan jangka panjang
Mencari/menghubungi penyewa sesuai kebutuhan siswa dan guru
133
3.
Membuat perjanjian tertulis dengan penyewa untuk jangka waktu :
a. Harian
b. Bulanan c. Tahunan
4. Meningkatkan/menagih uang sewa sesuai perjanjian
5. Mengkoordinasikan makanan yang dijual dengan kantin kejujuran (supaya tidak ada
penjualan ganda)
6. Koordinasi dengan piket supya siswa dan guru tidak keluar pagar sekolah
7. Memberi informasi kepada penyewa hari-hari tidak efektif dan libur sekolah
8. Mengawasi operasional kantin untuk :
a. Kebersihan tempat b. Kebersihan/kesehatan makanan yang dijual
9. Mencadangkan hasil untuk pengembangan unit kantin sekolah
10. Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteran guru dan karyawan
11. Membuat laporan secara berkala/rutin kepadaKetua UP
Unit Travel Online
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Melatih siswa usaha online
Membuat program target usaha dan pengembangan usaha
Mengelola usaha travel online meliputi pelayanan tiket KA, pesawat, visa, paspor, umroh,
tour juga usaha expedisi, pembayaran PLN, Telepon, Pulsa
Memberikan laporan pengelolaan dan pengembangan usaha kepada Lab Kewirausahaan
secara ad-hock dan berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)
Mengelola anggaran untuk operasianal unit travel online
Mencadangkan hasil usaha untuk pengembangan
Menyisihkan hasil usaha untuk kesejahteraan guru dan karyawan
Bekerja sama dengan pengurus Unit Produksi untuk kelancaran usaha
Mengelola kebersihan dari unit took sekolah
Jakarta, 30 Juli 2015
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Ketua Unit Produksi
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
NIP. 196407051988032010
Dra. Hj. Sri Coni Astuty
195709241982032009
134
Lampiran 14
STANDART OPERATING PROSEDURE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Ketua Unit Produksi mengawasi kinerja dari semua unit yang ada di dalam
laboratorium kewirausahaan
Ketua Unit Produksi menentukan target usaha dari semua unit yang ada di dalam
laboratorium kewirausahaan
Ketua Unit Produksi mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari masing-masing
koordinator unit
Mengacu kepada pelaksanaan Tupoksi yang optimal, maka Ketua Unit Produksi
berkewajiban merekomendasikan rolling coordinator unit kepadakepalasekolah
Ketua Unit dan anggotanya wajib mengikuti rapat koordinasi untuk evaluasi laporan
kegiatan setiap bulanya
Ketua Unit Produksi mempunyai akses penuh atas semua informasi keuangan di semua
unit
Koordinator Unit wajib mengawasi kinerja dari unit yang dipimpinnya
Koordinator Unit wajib membuat unit yang dipimpinnya menghasilkan hasil usaha
Koordinator Unit wajib mengembangkan modal unit yang dipimpinnya
Koordinator Unit wajib mengembangkan usaha unit yang dipimpinnya
Setiap pengeluaran uang yang sifatnya rutin harus mendapat persetujuan koordinator
unit
Setiap pengeluaran uang yang sifatnya ad-hock harus mendapat persetujuan ketua Unit
Produksi dan Kepala Sekolah
Setiap pembelian barang modal dan alat produksi harus mendapat persetujuan ketua
Unit Produksi dan Kepala Sekolah
Setiap unit wajib mempunyai rekening di unit bank mini
Setiap unit wajib menyimpan 70% dari dana yang dimiliki di unit bank mini
Setiap penarikan tunai dari rekening masing-masing unit di unit bank mini harus
mendapat persetujuan coordinator unit dan ketua unit produksi
Koordinator unit bank mini wajib membuat kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) dari
semua rekening nasabah unit bank mini
Pejabat yang mempunyai wewenang untuk melakukan penarikan tunai di unit bank
mini adalah coordinator masing-masing unit dan ketua unit produksi
Apabila dirasa perlu, kelebihan dana di unit bank mini dapat disimpan di bank mini lain
dengan menggunakan nama laboratorium kewirausahaan
Pejabat yang mempunyai wewenang untuk membuat rekening laboratorium
kewirausahaan di bank lain adalah ketua unit produksi
Pejabat yang mempunyai wewenang untuk melakukan penarikan tunai atas rekening
laboratorium kewirausahaan di bank lain adalah coordinator unit bank mini dan ketua
unit produksi
Setiap pengurus unit wajib menjaga kerahasiaan atas data-data keuangan dari pihakpihak yang tidak berkepentingan
Koordinator unit wajib mengembangkan prosedur layanan jasa di unitnya masingmasing
Koordinator unit wajib membuat struktur organisasi di unitnya masing-masing
Koordinator unit wajib mencatat semua transaksi yang terjadi di unitnya masingmasing
Koordinator unit wajib mengelola administrasi di unitnya masing-masing
Koordinator unit wajib mengamankan semua data transaksi keuangan di unitnya
masing-masing
Koordinator unit wajib membuat laporan L/R, perubahan modal dan neraca setiap
bulan dan menyerahkan kepada ketua unit produksi
Koordinator unit wajib membuat grafik perkembangan hasil usaha dan modal setiap
bulan
135
30. Biaya yang dibebankan kepada sekolah : Telepon, Air, Listrikdan Internet (TALI) dan
biaya konsolidasi
31. Biaya yang dibebankan kepada unit produksi : Biaya Operasional UP
32. Biaya yang dibebankan kepada masing-masing unit :
 Biaya operasional : pembelian barang modal, peralatan, perlengkapan dan
pemeliharaan
 Biaya sewa mesin
 Biaya penyusutan
 Biaya keamanan dan kebersihan di dalam unit masing-masing
 Biaya non operasional : biaya bunga (bank mini)
33. Pendapatan Unit Produksi : Laba bersih dari masing-masing unit
34. Pendapatan dari masing-masing unit :
 Pendapatan Operasional
 Pendapatan non operasional : Pendapatan bunga (unit bank mini)
 Pendapatan administrasi (unit bank mini)
35. Pertambahan modal unit produksi : modal awal + (laba bersih (20%) – Laba ditahan
untuk UP (80%) )
36. Pertambahan modal masing-masing unit :modal awal + (laba bersih (20%) – Laba
ditahan untuk UP (80%) )
37. Insetif dibagikan setiap 3 bulan yang besarnya diatur kemudian
38. Pembagian laba ditahan untuk kesra :
 Bonus pengelola : 45% (berjenjang, produktivitas)
 Bonus Management : 5%
 Warga Sekolah : 50%
39. Laba ditahan untuk kesra dibagikan setiap tahun ajaran
40. Koordinator unit wajib membuat inventaris semua asset yang dimiliki unitnya masingmasing
41. Koordinator unit wajib merawat dan menjaga semua asset yang dimiliki unitnya
masing-masing
42. Koordinator unit wajib memberikan laporan inventaris dari masing-masing unit kepada
ketua unit produksi setiap 6 bulan
43. Format laporan inventaris
Unit : ……………………………………………
Kode
Barang
Nama
Barang
Status (Beli/Sewa/Pinjam)
44. Susunan Pengelola Unit Produksi :
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
Dra.Hj. Sri Coni Astuty
Lissa Oktavia, S.Kom
Hj. Marliana Herlina, S.Pd
Tiswati
Siti Maisaroh, S.Pd
Witnasari
Dra. Anna Atyana Karta Atmadja
Nurchayati, S.Pd
Sentot Ario Nugroho, S.Kom
Siti Mathoyah, S.Pd
Debbi Tjakradirana, S.Pd
Yati Supriyati, S.Pd
Erwin Victor Parulian, S.Kom
Tgl. Beli/Sewa/Pinjam
Penanggung Jawab
Ketua Unit Produksi
Sekretaris Unit Produksi
Koordinator Bank Mini
Anggota Bank Mini
Koordinator Kantin Kejujuran
Anggota Kantin Kejujuran
Koordinator Dallas Mart
Bendahara Dallas Mart
Anggota Dallas Mart
Koordinator Dallas Office
Koordinator Kantin Sekolah
Koordinator Toko Sekolah
Koordinator Toko Online
Kondisi
136
Lampiran 15
STANDAR KINERJA UNIT PRODUKSI
SMK NEGERI 18 JAKARTA
1.
Setiap kegiatan dan usaha di sekolah berdasarkan perencanaan usaha.
2.
Setiap kegiatan dan usaha melibatkan seluruh warga sekolah (siswa, guru dan karyawan) serta
stakeholders.
3.
Setiap kegiatan dan usaha harus dapat menjadi sarana bagi kegiatan pembelajaran khususnya
pengembangan kemampuan berwirausaha.
4.
Setiap kegiatan dan usaha harus menghasilkan keuntungan.
5.
Setiap kegiatan dan usaha harus dapat meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan
sekolah.
6.
Keuntungan dari kegiatan dan usaha dibagi kepada seluruh guru dan karyawan sekolah secara
proporsional.
Jakarta, 29 April 2015
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Ketua Unit Produksi
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
NIP. 196407051988032010
Dra. Hj. Sri Coni Atuty
NIP. 195709241982032009
137
Lampiran 16
GRAFIK JUMLAH PENERIMAAN
UNIT PRODUKSI TAHUN 2014
Januari
Februari
Rp. 16,665,810
Maret
April
Mei
Rp. 11,053,690
Rp. 9,073,347
Rp. 9,825,230
Juli
Agustus
Rp. 7,658,818
September
Rp. 5,463,600
Rp. 5,147,261
Juni
Oktober
Rp. 5,463,160
Rp. 4,966,052
Rp. 3,689,302
Rp. 3,300,857
Desember
Rp. 473,354
Jakarta, Desember 2014
Dibuat oleh,
Sekretaris
Mengetahui,
Ketua Unit Produksi
Dra.Hj. Sri Coni Astuty
NIP. 195709241982032009
Lissa Oktavia, S.Kom
Mengetahui,
Kepala SMKN 18 Jakarta
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
NIP. 196407051988032010
November
138
Lampiran 17
JADWAL PRAKTIK DAN DAFTAR NILAI
……………………………………………………
TAHUN PELAJARAN 20…... / 20…...
Bulan :
………………………………………
No
Nama Siswa
Kelas
Tanggal Pelaksanaan Praktek
Paraf
Nilai
1
2
3
4
5
6
Bulan :
………………………………………
Tanggal Pelaksanaan Praktek
No
Nama Siswa
Kelas
Nilai
Paraf
1
2
3
4
5
6
139
Lampiran 18
SMK NEGERI 18
KEBIJAKAN MUTU
SASARAN MUTU
DAN RENCANA MUTU
NO
1.
SASARAN MUTU
PROSES
praktik
di
Program Kerja
Lab. Kwr
:
Halaman
:
DOKUMEN
Lab. Kwr
- Tupoksi
laboratorium
kewirausahaan
Tanggal
- Program kerja
Menetapkan keterlibatan
Seluruh siswa melakukan
No. Dokumen : KM.01
mencapai
PIC
Ketua
Kwr
KET
Lab.
dan
SOP lab Kwr
100%
1. Pendataan
Kehadiran siswa
2. Kegiatan praktik
masing-masing
unit
3. Guru
membimbing
masing-masing
unit
- Daftar
hadir
-
r unit
siswa dan guru
pembimbing
Koordinato
-
Guru
pembimbin
g
- SOP
Keterlibatan
kerjamasingmasing unit
Keterlibatan
siswa
praktik
100%
- Daftar
siswa
hadir
Koordinator
unit
140
Lampiran 19
SMK NEGERI 18
KEBIJAKAN MUTU
SASARAN MUTU
DAN RENCANA MUTU
N
o
1.
SASARAN MUTU
Ketercapaian
hasil
5.000.000
Tanggal
:
Halaman
:
DOKUMEN
- Program kerja Lab.
usaha
dari seluruh unit minimal
Rp.
PROSES
No. Dokumen : KM.01
Program Kerja
Lab. Kwr
Kwr
KE
T
PIC
Ketua
Kwr
Lab.
- Tupoksi dan SOP
setiap
bulannya
lab. Kwr
- Slip pengeluaran
1. Pendataan
Kehadiran siswa
2. Kegiatan praktik
masing-masing
unit
3. Guru
membimbing
masing-masing
unit
- Slip pemasukan
- Buku besar
- Laporan keuangan
Koordin
ator unit
-
Guru
pembim
bing
- Laporan keuangan
- Laporan keuangan
Koordinator
unit
Hasil Usaha
Keterlibatan
minimal Rp.
juta/bulan
Koordinator
unit
5
141
Lampiran 20
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 18 JAKARTA
Program Kerja Lab. Kewirausahaan/Unit Produksi Tahun 2015/2016
N
o
1
2
3
PROGRAM
KETERLAKSANAAN
Rapat
Koordinasi
dengan unit
Membuat program dan
mengumpulkan
program kerja dari masingmasing unit
Pengadaan dan penempatan
SARPRAS sesuai kebutuhan
Unit
Melakukan Promosi dalam
bentuk brosur dan direct
promotion
Pengadaan
sarana dan
prasarana
Promosi
4
Pusat Uji
Kompetensi
(PUK) dan
Tempat
Magang SMK
sekitar
Bekerjasama dengan Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) untuk menjadi Pusat
Uji
Kompetensi dan tempat
magang siswa SMK sekitar
5
Kesejahteraan
untuk guru
dan karyawan
Menyiapkan paket Hari Raya
untuk guru dan karyawan
6
Laporan
kegiatan Unit
Produksi
7.
Pengembanga
n
Wirausaha/us
aha
PENANGGUNG
JAWAB
INDIKATOR
KETERCAPAIAN
Ketua Unit
Produksi
Masing-masing
Unit menyerahkan
Program kerja
Ketua Unit
Produksi dan
Ketua unit usaha
Ketua Unit
Produsi dan ketua
unit terkait
Ketua Unit
Produlsi dan
Ketua Kompetensi
Keahlian
Sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dapat disiapkan
Tesedianya produk dan
Jasa di D’MART,BANK
MINI,KANJUR,Kantin
dan D’OFFICE dengan
harga terjangkau dan
bersaing
Siswa SMK Kom.keahlian
Pemasaran disekitar
SMKN 18
Dapat melakukan Uji
Kompetensi dan Magang
di SMKN 18
PELAKSANAAN
November 2015
September s.d
Desember 2015
Sep 2015 s.d Juni
2016
Januari s.d Mart
2016
Unit Produksi
Tersedianya paket Hari
Raya
Insidental
Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan kendala yang
dihadapi selama satu periode
Ketua Unit
produksi dan
ketua masing
masing unit
Keterlaksanaan program
kerja dilaporkan secara
berkala dan prosedural
September 2015
s.d
Juni 2016
a.Membantu pemasaran produk
yang dijual oleh siswa dan
orang tua siswa
Ketua Unit
Produksi dan
Ketua unit terkait
Siswa dan orang tuanya
dapat menitipkan produk
Atau menjual produk pada
unit usaha terkait.
September 2015
s.d
Juni 2016.
b. Membuka usaha jasa travel
on line
Siswa,guru, karyawan dan
masyarakat
Desember 2015
s/d
Juni 2016
Jakarta, September 2015
Menyetujui
Kepala SMKN 18
Ketua Unit Produksi
Dra. Valentina Purnama Dewi, M.Si
NIP: 196407051988032010
Dra. Hj. Sri Coni Astuty
NIP:195709241982032009
142
Lampiran 21
143
Lampiran 22
144
Lampiran 23
Hasil Observasi Unit Produksi SMKN 18 Jakarta
Aspek Fisik
Deskripsi
MINI MARKET DALLAS
Mini Market Dallas
tampak depan dari luar
sekolah karena letaknya
berada di pinggir jalan
raya atau dekat area luar
sekolah. Dallas mart ini
mempunyai area display,
transaksi, gudang, dan
ruangan
untuk
pengelola. Baik di dalam
atau di luar area Dallas
Mart kebersihan sangat
dijaga
oleh
warga
sekolah.
Siswi jurusan pemasaran
sedang bertugas menjadi
cashier. Tampak salah
satu
siswa
sedang
melakukan pencatatan
keluar masuk barang.
Keduanya
juga
mengenakan
seragam
khusus saat sedang
bertugas dan di samping
mereka tampak satu unit
komputer, meja kasir,
dan kalkulator.
BANK MINI DALLAS
Ruang Bank Mini ini
terdiri dari area transaksi
antara teller dengan
nasabah,
dan
dibelakangnya tampak
ruangan yang biasa
digunakan oleh guru.
Siswa yang bertugas
menggunakan blazer dan
Makna
Mini Market Dallas
merupakan unit usaha
yang
jumlah
produknya
sangat
banyak
maka
spcacenya lebih besar
kedua setelah kantin.
Lokasi mini market
dallas ini sudah sangat
tepat berada didekat
pinggir jalan raya dan
mewakili mini market
pada umumnya. Hal ini
membuat siswa, guru
dan warga sekolah
lainnya merasa seperti
berada di mini market
sesungguhnya.
Siswa akan merasakan
pekerjaan
menjadi
kasir
seperti
menghitung
uang,
mencatat,
dan
sebagainya.
Selain
kasir, siswa yang lain
juga bertugas menjadi
penerima
barang
datang dan pendisplay
barang.
Dengan
memakai
seragam,
siswa akan lebih bisa
merasakan perannya
sebagai karyawan di
mini market.
Ruangan bank mini ini
mewakili keadaan saat
seorang nasabah ingin
menabung uangnya di
bank.
Siswi
yang
bertugas
akan
merasakan pekerjaan
seorang teller di bank.
Ruangan guru sebagai
145
selalu bersikap ramah pengelola di belakang
terhadap nasabah yang siswa bank mini, juga
datang.
akan
memudahkan
melakukan
pengawasan
dan
koordinasi
dengan
siswa yang sedang
bertugas.
Semua
pekerjaan
dilakukan dibalik meja
teller tersebut. Tampak
salah satu siswi yang
bertugas sebagai teller
bank sedang menghitung
uang, dan salah satunya
lagi sedang melakukan
pencatatan.
KANTOR DALLAS
Tampak siswa yang
sedang
bertugas
di
ruangan kantor dallas.
Di
dalam
ruangan
tersebut terlihat sebuah
komputer, meja, mesin
foto kopi, printer, lemari
dan beberapa kertas
yang ditempel seperti
SOP kerja, daftar harga,
jadwal, dan
struktur
organisasi.
Sesuai
dengan
karakteristik
kewirausahaan
yang
ingin
ditanamkan
kepada
siswa,
walaupun
pekerjaan
mereka berada di balik
meja tersebut melalui
bank mini ini siswa
diajarkan untuk jujur
dan bertanggung jawab
dalam
mengelola
keuangan.
Siswa
mengerjakan
pekerjaan
kantor
seperti
mengetik,
memfotocopy,
mengeprint
data.
Dengan tugas ini siswa
dan siswa khususnya
jurusan
administrasi
perkantoran
tidak
kesulitan lagi saat akan
bekerja di kantor yang
sesungguhnya.
KANSSAS (Kantin Sekolah Sehat Delapan Belas
Kantin sekolah yang Kantin sekolah delapan
tampak dari sisi sebelah belas mengutamakan
kiri. Terlihat blok-blok kebersihan
dan
yang ditempati oleh keamanan
bahan
pedagang/penyewa yang makanan
yang
didalamnya disediakan disediakan
oleh
rak, wastafel, dan tempat pedagang
untuk
146
kompor. Terdapat 8
blok, setiap bloknya di
tempati oleh pedagang
makanan yang berbeda,
seperti bakso, mie ayam,
siomay, penjual es,
bubur, dan nasi uduk.
Ditengah kantin terdapat
meja dan kursi untuk
tempat
makan
dan
berkumpulnya
siswa.
Kantin tersebut selalu
menjaga kebersihan dan
makanannya bebas dari
bahan-bahan pengawet.
KANTIN KEJUJURAN
Kantin kejujuran ini
identik dengan kotak
uang yang disediakan
untuk
siswa
agar
membayar
dan
mengambil sendiri uang
kembaliannya.
Kantin
ini menyediakan hanya
berupa
gorengan,
lontong, serta es bubble
dan jus.
Tampak para siswa yang
bertugas menjaga kantin
kejujuran. Di area kantin
kejujuran tampak lemari
kaca
untuk
tempat
makanan, kulkas, dan di
sediakan pula blender
untuk membuat jus.
mendukung
tercapainya siswa dan
warga sekolah yang
sehat. Para penyewa
juga
mengenakan
seragam
untuk
menunjukkan identitas
dirinya
sehingga
pedagang akan merasa
menjadi bagian dari
sekolah delapan belas.
Kantin kejujuran ini
berada di area kantin
sekolah
untuk
memudahkan
siswa
dalam
memilih
makanan yang lebih
ringan dibandingkan
makanan berat yang
disediakan
kantin
sekolah.
Meskipun
kantin
kejujuran seharusnya
tidak
ada
yang
menjaga, namun di
SMKN
18
masih
ditugaskan siswa untuk
mengelolanya.
Ini
untuk
menghindari
kerugian
karena
perbuatan yang tidak
bertanggung
jawab.
Sekolah memutuskan
untuk
tetap
menugaskan siswanya.
147
Secara tidak langsung
siswa yang bertugas
juga akan dituntut
untuk jujur dalam
menyerahkan laporan
keuangan kepada guru
atau koordinatornya.
Download