hubungan tingkat pengetahuan prenatal yoga dengan minat ibu

advertisement
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRENATAL YOGA DENGAN MINAT
IBU DAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS PRENATAL YOGA DI KLINIK
BERSALIN KARYA RINI MUNTILAN
ARTIKEL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma IV Kebidanan Transfer
Disusun Oleh :
FITRI RIFA’ATUL MAHMUDAH DINIATY
NIM.030216A048
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN TRANSFER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN SEMARANG
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel Berjudul :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRENATAL YOGA DENGAN
MINAT IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS PRENATAL YOGA
DI KLINIK BERSALIN KARYA RINI MUNTILAN
Disusun Oleh :
FITRI RIFA’ATUL MAHMUDAH DINIATY
030216A048
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Skripsi Program Studi D-IV
Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo.
Ungaran,
Oktober 2017
Pembimbing Utama
Chichik Nirmasari, S.SiT.,M.Kes
NIDN: 0627098004
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
2
Universitas Ngudi Waluyo
Progran Studi Ilmu Kesehatan DIV Kebidanan
Skripsi, Agustus 2017
Fitri Rifa’atul Mahmudah Diniaty
030216A048
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRENATAL YOGA DENGAN
MINAT IBU HAMIL MENGIKUTI KELAS PRENATAL YOGA DI KLINIK
BERSALIN KARYA RINI MUNTILAN
(xvi + 74 halaman + 10 tabel + 12 halaman)
ABSTRAK
Latar belakang : AKI di indonesia masih menjadi masalah yang harus diselesaikan.
Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian ibu dengan meningkatkan pengetahuan
ibu hamil untuk mengikuti kelas prenatal yoga.
Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Prenatal Yoga dengan Minat Ibu
Hamil dalam mengikuti kelas Prenatal Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan.
Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Teknik Pengambilan sampel menggunakan total sampling, jumlah 45 ibu hamil.
Pengambilan data menggunakan Kuesioner yang berisi tingkat pengetahuan prenatal yoga
dengan minat ibu hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga. analisis bivariat
menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian :Terdapat hubungan antara pengetahuan prenatal yoga dengan minat ibu
hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga di klinik bersalin karya rini muntilan dengan
nilai P-value 0,005 ≤ 0,05.
Simpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan prenatal yoga dengan minat ibu
hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga di klinik bersalin karya rini muntilan.
Saran : Bagi ibu hamil agar mempersiapkan proses persalinannya dimulai sejak masa
kehamilannya. Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk meningkatkan pelayanan holistik
seperti prenatal yoga untuk membantu mempersiapkan proses persalinan yang nyaman.
Kata Kunci
: prenatal yoga, Tingkat pengetahuan ibu hamil, Minat ibu hamil dalam
mengikuti kelas prenatal yoga
Kepustakaan : 25 (2007-2017)
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
3
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRENATAL YOGA DENGAN
MINAT IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS PRENATAL YOGA DI
KLINIK BERSALIN KARYA RINI MUNTILAN
Fitri Rifa’atul.MD1, Chichik Nirmasari2, Heni Hirawati Pranoto3
Email :[email protected]
Universitas Ngudi Waluyo Jalan Gedongsongo, Candirejo Ungaran Barat Semarang
50513, Indonesia
Abstrak
To determine the relationship between the level of knowledge Prenatal Yoga
Maternity interest in following the Prenatal Yoga class at Maternity Clinic Rini Muntilan
work.
descriptive study using cross sectional approach. Sampling technique using total
sampling with 45 pregnant women. Retrieving data using questionnaires contain the level
of knowledge of prenatal yoga with interest of pregnant women in prenatal yoga classes.
bivariate analysis using Chi-square test.
RESULTS: There is a relationship between prenatal yoga knowledge with the interests of
pregnant women in prenatal yoga classes at the maternity clinic Muntilan Rini work with
P-valueof 0.005 ≤ 0.05.
There is a relationship between the level of knowledge of prenatal yoga with the
interests of pregnant women in prenatal yoga classes at the maternity clinic works of Rini
Muntilan.
For pregnant women are expected to prepare for the delivery process starts from
the time of pregnancy. For health workers is expected to increase the holistic services
such as prenatal yoga to help prepare for childbirth comfortable.
Keywords:prenatal yoga, level of knowledge of pregnant women, pregnant women's
interest in prenatal yoga classes
Bibliography: 25 (2007-2017)
1. Pendahuluan
Angka kematian Ibu (AKI) di indonesia masih menjadi masalah yang harus
diselesaikan, tercatat pada tahun 2012, angka kematian ibu sebanyak 359 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2015 angka kematian ibu mencapai 305 per
100.000 kelahiran hidup. angka kematian ibu mengalami penurunan dari tahun 2012 ke
tahun 2015, meskipun demikian, MDGs pada tahun 2015 menargetkan angka kematian
ibu di indonesia menurun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu
mengalami penurunan, tetapi hal ini masih jauh dari harapan MDGs pada tahun 2015.[1]
Menurut data profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah, angka kematian bayi pada
tahun 2015 adalah sebanyak 10 per 1000 kelahiran hidup, terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya, tetapi tidak signifikan di banding tahun 2014 yaitu 10,8 per 1000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2011 sebanyak 10,34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012.[2]
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2015 muntilan mengalami
peningkatan dibanding tahun 2014 dan 2015 yaitu mencapai 75 per 100.000 kelahiran
hidup. Kematian tersebut terjadi pada saat kehamilan (2 kasus), bersalin (3 kasus) dan
Nifas (9 kasus) dibandingkan dengan target MDG’s 2015 sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup Kabupaten Magelang sudah dapat memenuhi target pada tahun 2015.[2]
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
4
Kematian ibu banyak terjadi pada usia reproduktif (20 s/d 34 tahun) 50%, dan usia ≥
35 tahun mencapai 35.71%. sedemikian kompleknya permasalahan yang berkontribusi
pada kematian ibu. Memerlukan upaya yang cukup keras untuk menanggulanginya. Hal
ini dimaksudkan agar pada usia produktif tersebut dapat dimanfaatkan para ibu untuk
berperan aktif dalam memelihara kehamilannya.[3]
Untuk memelihara kesehatan ibu hamil perlu dilakukan perawatan kehamilan. Salah
satu perawatan kehamilan adalah dengan olahraga. Menyebutkan, ibu hamil yang
berolahraga secara teratur, tingkat laporan ketidak nyamanan selama proses kehamilan
lebih rendah, dan penyembuhan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak berolahraga
selama kehamilan. Bagi yang giat berolahraga, membutuhkan sedikit intervensi Sectio
Caesarea (SC) dan dapat memperpendek kala I dan kala II persalinan dibandingkan
dengan yang tidak berolahraga.[4]
Salah satu Olah raganya adalah dengan berlatih senam yoga, Yoga adalah jenis olah
tubuh, pikiran dan mental yang sangat membantu ibu hamil dalam melenturkan
persendian, termasuk menenangkan pikiran.[5]Faktor yang mempengaruhi ibu hamil
mengikuti kelas prenatal yoga adalah (minat ibu hamil dalam mengikuti kelas prenatal
yoga) antara lain adalah Faktor dari dalam adalah ; Kepercayaan diri, Kepribadian,
Perasaan, persepsi. Dan Faktor dari luar Jenis kelamin, Tingkat Pengetahuan , Tingkat
pendidikan.
Berdasarkan data yang didapatkan di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan Jumlah
total ibu hamil yang melakukan ANC secara rutin setiap bulan di Klinik Bersalin Karya
Rini Muntilan pada bulan Juli 2017 ada 67 ibu hamil, dimana yang mengikuti kelas
prenatal yoga ada 22 ibu hamil, diantaranya 20 ibu hamil rutin dan 2 ibu hamil tidak rutin
dalam mengikuti kelas prenatal yoga dan 45 ibu hamil tidak mengikuti kelas prenatal
yoga.Berdasarkan study pendahuluan terhadap 10 ibu hamil yang rutin melakukan ANC
dan belum pernah mengikuti kelas prenatal yoga diberikan kuesioner tentang tingkat
pengetahuan prenatal yoga dengan minat ibu hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga
di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan Tanggal 22 Juli 2017, 2 dari 10 ibu hamil (20%)
Ibu Hamil memiliki Pengetahuan baik tentang pengetahuan, manfaat prenatal yoga, 5 Ibu
hamil (50%) memiliki Pengetahuan sedang, 3 ibu hamil (30%) memiliki pengetahuan
kurang mengenai prenatal yoga diantara kurang pengertian dan manfaat prenatal yoga.
Dari 10 ibu hamil yang minat dalam mengikuti kelas prenatal yoga ada 9 ibu hamil (90%)
dikarenakan ibu hamil ingin lebih mengetahui pengertian, manfaat dan tujuan secara lebih
dalam, dan 1 ibu hamil (10%) yang Tidak minat untuk mengikuti kelas prenatal yoga
dikarenakan oleh jarak dan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Berdasarkan fenomena tersebut pengetahuan ibu hamil sangat penting untuk
menentukan pengambilan keputusan dalam mengikuti prenatal yoga. Oleh sebab itu
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Prenatal Yoga dengan Minat Ibu Hamil dalam mengikuti kelas Prenatal
Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan”.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu penelitian yang
menggambarkan sesuatu kemudian menganalisisnya. Pendekatan penelitian
menggunakan cara cross sectional yaitu obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara
simultan dalam waktu yang bersamaan. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik
untuk variabel resiko atau sebab (independent variabel) maupun akibat (dependent
variabel).[6] Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tidak mengikuti
kelas prenatal yoga di klinik bersalin karya rini muntilanyaitu sejumlah 45 responden.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
5
Teknikpengambilan sempel dalam penelitian ini dengan Total Samplingyaitu teknik
penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam
penelitian ini terdapat 45 sampel.
Penelian dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner tertutup
kemudian analisis data dilakukan secara komputerisasi yaitu dengan menggunakan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) untuk melakukan analisis
univariat dan bivariat.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada 37 responden, yaitu ibu hamil di Desa Wringinputih
Kabupaten Semarang.
A. Karakteristik Responden
1. Umur Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Hamil yang Tidak
Mengikut Kelas Prenata Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini
Muntilan
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
< 20 Tahun
20-35 Tahun
> 35 Tahun
Jumlah
3
41
1
45
6,7
91,1
2,2
100,0
Hasil pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden yang berumur ≤ 20
tahun sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (6,7%)
dan sebagian besar tidak berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga
sebanyak 3 responden (6,7%), responden yang berumur 20-35 tahun
sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 18 responden (40%) dan
sebagian besar responden berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga
sebanyak 27 responden (60%), dan reponden yang berumur ≥35 tahun
sebagian besar berpengetahuan cukup (2,2%) dan sebagian besar responden
berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 1 responden (2,2%).
Penyampaian informasi yang baik yaitu pada masa kedewasaan karena
masa kedewasaan merupakan masa dimana terjadi perkembangan
intelegensis, kematangan mental, kepribadian, pola pikir dan perilaku sosial,
sehingga dari informasi yang didapat akan membentuk sebuah pengetahuan
dan minat dilihat dari respons setelah mendapatkan informasi. Melalui
berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat di
terima oleh masyarakat, sehingga orang yang lebih sering terpapar media
massa akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan
orang yang tidak terpapar informasi media masa. Individu yang dapat
berinteraksi secara kontinu akan dapat lebih besar mendapatkan informasi.
Dengan demikian hubungan sosial akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang.[7]
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
6
2. Pendidikan Responden
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil yang Tidak
Mengikut Kelas Prenata Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini
Muntilan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
Frekuensi
3
15
25
2
45
Persentase (%)
6,7
33,3
55,6
4,4
100,0
Hasil pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa ibu hamil yang pendidikan
SD sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (6,7%) dan
sebagian besar tidak berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak
2 responden (4,4%), responden yang berpendidikan SMP sebagian besar
berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (20%) dan sebagian besar
responden tidak berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 9
responden (20%), responden yang berpendidikan SMA sebagian besar
berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (28,9%) dan sebagian besar
responden berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 18
responden (40%), responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi sebagian
besar berpengetahuan Baik sebanyak 2 responden (4,4%) dan sebagian besar
responden berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 2
responden (4,4%).
Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, semakin mudah responden
dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pengetahuan yang
dimilikinya. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki maka akan
mempengaruhi sikap yang berbeda dari respon ibu hamil dalam minat
mengikuti kelas prenatal yoga. Demikian sebaliknya apabila responden
memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, akan menghambat perkembangan
sikap dalam memperoleh informasi baru.[8]
3. Paritas
Tabel 4.3
Gravida
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gravida pada Ibu Hamil yang
Tidak Mengikut Kelas Prenata Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini
Muntilan
Frekuensi
Persentase (%)
Primigravida
31
68,9
Multigravida
14
31,1
Jumlah
45
100,0
Hasil pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden dengan kehamilan
Primigravida sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 13 responden
(28,9%) dan sebagian besar berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga
sebanyak 16 responden (35,6%), responden dengan kehamilan Multigravida
sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (15,6%) dan
sebagian besar berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 11
responden (24,4%).
hal utama yang membedakan pengetahuan antara primigravida dan
multigravida tentang pengetahuan prenatal yoga, karena pengelaman ibu
multigravida yang lebih banyak saat hamil dahulu dan pengalamannya yang
didapatkan dari penyuluhan atau konseling sewaktu ANC. Selain itu juga
dapat terjadi perbedaan karena beberapa faktor dengan berkembangnya
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
7
kemajuan teknologi, banyak informasi kesehatan melalui majalah, Koran,
penyuluhan-penyuluhan TV, radio dan lain-lain. Dari pengalaman itulah yang
membedakan multigravida lebih berpengalaman dibandingkan ibu
primigravida.[9]
4. Pekerjaan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan pada Ibu Hamil yang
Tidak Mengikut Kelas Prenata Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini
Muntilan
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
Bekerja
28
62,2
Tidak Bekerja
17
37,8
Jumlah
45
100,0
Hasil pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa reponden yang bekerja
sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 11 responden (24,4%) dan
sebagian besar berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 16
responden (35,6%), reponden yang tidak bekerja sebagian besar
berpengetahuan Kurang sebanyak 9 responden (20%) dan sebagian besar
berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga sebanyak 11 responden
(24,4%).
Bahwa bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu serta
dapat memberikan pengalaman maupun pengetahuan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk suatu
pengetahuan karena adanya saling bertukar informasi antar teman
dilingkungan kerja. Pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang.[10]
B. Analisis Univariat
1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Prenatal Yoga
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan pada Ibu Hamil
tentang Prenatal Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang
15
33,3
Cukup
18
40,0
Baik
12
26,7
Jumlah
45
100,0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil
tentang prenatal yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan, sebagian besar
dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 18 orang (40,0%).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
8
Tabel 4.6
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner
tingkat Pengetahuan pada Ibu Hamil tentang Prenatal Yoga di Klinik
Bersalin Karya Rini Muntilan
Pernyataan
Kuesioner
Pengertian Prenatal yoga adalah jenis olahan
tubuh, pikiran dan mental
Prenatal yoga dapat memperlancar proses
persalinan
Untuk menjadikan kehamilan lebih santai dan
lebih percaya diri adalah tujuan prenatal yoga
Tujuan mengikuti prenatal yoga adalah
menenangkan fikiran
Agar ibu hamil dapat melahirkan secara normal
(alami) adalah bukan tujuan prenatal yoga
Manfaat prenatal yoga yaitu meningkatkan
Energy dan daya tahan tubuh
Manfaat Prenatal yoga dapat meningkatkan
kualitas tidur lebih tenang, nyaman.
Manfaat Prenatal yoga tidak dapat menghilangkan
ketegangan otot selama kehamilan
Manfaat prenatal yoga bisa menciptakan waktu
yang tenang untuk menjalin ikatan batin antara
ibu dengan bayi
Manfaat prenatal yoga bukan termasuk
Melepaskan stress dan cemas
Manfaat prenatal yoga Menguatkan tekat dan
keberanian dalam menghadapi persalinan
Prenatal yoga dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan fokus dalam menghadapi persalinan.
Manfaat Prenatal yoga mengurangi keluhan fisik
selama kehamilan seperti nyeri punggung dll.
Manfaat prenatal yoga juga dapat Menanamkan
rasa kesabaran, dan kebijaksanaan
Mengikuti yoga secara teratur akan memberikan
manfaat besar untuk ibu hamil
Prenatal yoga dilakukan oleh semua ibu hamil
yang sehat
Usia kehamilan 4-6 bulan dan keluhan-keluhan
sudah berkurang atau hilang bisa mengikuti kelas
prenatal yoga.
Prenatal yoga bisa dilakukan dari awal kehamilan
Pernah mengalami/ Riwayat Perdarahan atau
keguguran berulang boleh mengikuti prenatal
yoga
Riwayat Perdarahan atau keguguran berulang
tidak boleh mengikuti prenatal yoga
Plasenta Previa tidak diperbolehkan mengikuti
kelas prenatal yoga
Ibu hamil dengan riwayat hipertensi tidak boleh
mengikuti kelas prenatal yoga
mulut rahim / jalan lahir mengalami pembukaan
dan penipisan sebelum waktunya diperbolehkan
mengikuti kelas prenatal yoga
Jawa
ban
Benar
37
F
82,2
Jawaba
n
Salah
8
35
77,8
10
22,2
32
71,1
13
28,9
28
62,2
17
37,8
24
53,3
21
46,7
34
75,6
11
24,4
29
64,4
16
35,6
33
73,3
12
26,7
28
62,2
17
37,8
33
73,3
12
26,7
30
66,7
15
33,3
29
64,4
16
35,6
32
71,1
13
28,9
28
62,2
17
37,8
28
62,2
17
37,8
27
60,0
18
40,0
33
73,3
12
26,7
22
25
48,9
55,6
23
20
51,1
44,4
24
53,3
21
46,7
27
60,0
18
40,0
21
46,7
24
53,3
19
42,2
26
57,8
F
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
17,8
9
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas ibu hamil dari 45
responden, 24 Ibu hamil (53,3%) ibu hamil tidak mengetahui tujuan prenatal
Yoga untuk melahirkan secara normal (alami), mayoritas ibu hamil 33 ibu hamil
(73,3%) ibu tidak mengetahui manfaat prenatal yoga bahwa prenatal yoga dapat
menghilangkan ketegangan otot selama kehamilan, mayorita ibu hamil 22
responden (48,9%) responden tidak mengetahui indikasi prenatal yoga yaitu bisa
dilakukan dari awal kehamilan, dan mayoritas responden 25 responden (55,6%)
tidak mengetahui kontra indikasi prenatal yoga bahwa pernah mengalami /
riwayat perdarahan atau keguguran berulang tidak boleh mengikuti kelas prenatal
yoga.
Berdasarkan jumlah 45 responden, sebagian responden 33 responden
(73,3%) responden tidak mengetahui manfaat prenatal yoga salah satunya pada
kuesioner no 8 yaitu manfaat prenatal yoga dapat menghilangkan ketegangan otot
selama kehamilan. Hal di kemukakan [11] dalam jurnalnya yang berjudul “Yoga
for Chronic Depressive Symptoms in Pregnancy: A Commentary and Call to
Action” menunjukkan bahwa yoga yang dilakukan ibu hamil memberikan
manfaat seperti ibu hamil lebih berdaya diri atau lebih siap dalam menghadapi
persalinan.Fungsi dari penatal yoga itu sendiri adalah untuk meningkatkan
kesadaran pada ibu hamil tentang kehamilan, menciptakan ikatan batin antara ibu
dan bayinya serta prenatal yoga dapat mempermudah proses persalinan alami.
Prenatal yoga yang dilakukan secara teratur akan memberikan dampak yang baik
untuk ibu dan janinnya. [12]
Berdasarkan 45 responden, sebagian responden sebanyak 23
responden (51,1%) responden tidak mengetahui indikasi prenatal yoga salah
satunya pada kuesioner no 18 yaitu prenatal yoga bisa dilakukan dari awal
kehamilan selama ibu tidak memiliki keluhan atau komplikasi yang beresiko.
Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan Di Clinicinnati Di Children’s Hospital
Medical Center And Vivekanada Yoga Research Foundation di india tahun
2010, bersama-sama melakukan penelitian terhadap 355 ibu hamil usia 18-35
tahun, baik yang secara rutin beryoga selama sejam setiap hari maupun hanya
berjalan kaki sejam setiap hari selama trimester dua dan ketiga. Hasil penelitian
bahwa mereka yang rutin mengikuti yoga menunjukkan resiko lebih rendah
dalam kelahiran premature dibandingkan dengan yang jalan kaki (14%) banding
(29%), dan lebih cenderung tidak harus melakukan operasi caesar (23%)
banding (33%). Rata-rata ibu yang beryoga juga memiliki tekanan lebih rendah
dan perkembangan janinnya sehat.[13]. Prenatal yoga selama kehamilan dapat
meningkatkan berat lahir dan mengurangi kejadian premature dan komplikasi
persalinan. [14]
Berdasarkan 45 responden, sebagian responden sebanyak 25 responden
(55,6%) responden tidak mengetahui kontra indikasi prenatal yoga salah satunya
pada kuesioner no 19 yaitu bahwa pernah mengalami atau riwayat perdarahan
atau keguguran berulang tidak boleh mengikuti kelas prenatal yoga. Hal yang
sama juga dikemukakan dalam jurnal nya yang berjudul “Pregnant Yoga Shorten
the First and Second Stage of Prolong Labor in Primigravida” menunjukkan
bahwa yoga hamil mempersingkat tahap pertama dan kedua. Lama persalinan
pada ibu primigravida memiliki rata-rata kala I pada wanita hamil yang
melakukan prenatal yoga adalah 4,89 jam dan yang tidak melakukan yoga hamil
sebanyak 5,61 jam. Sedangkan rata-rata lama kala II pada wanita hamil yang
melakukan yoga hamil adalah 0,25 jam dan yang tidak mendapatkan yoga hamil
adalah 1,7 jam. Hal ini menunjukkan bahwa ibu bersalin yang selama masa
kehamilannya melakukan prenatal yoga memiliki durasi lama kala I dan kala II
yang lebih pendek dibandingkan ibu bersalin yang tidak melakukan prenatal yoga
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
10
selama masa kehamilannya.Durasi yang pendek akan sangat membantu
mengurangi persalinan kejadian persalinan lama, mengurangi stres dan cedera
saat melahirkan.[15] Hal ini sesuai dengan teori prenatal yoga dapat diikuti oleh
semua wanita yang hamil namun ada larangan atau kontra indikasinya yaitu
mempunyai riwayat perdarahan atau terjadi perdarahan pervaginam.[16]
2. Minat Ibu Hamil untuk Mengikuti Prenatal Yoga
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Minat Ibu Hamil untuk Mengikuti
Prenata Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
Minat
Frekuensi
Persentase (%)
Tidak Minat
18
40,0
Minat
27
60,0
Jumlah
45
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di
Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan, berminat untuk mengikuti kelas prenatal
yoga, yaitu sejumlah 27 orang (60,0%).
Minat itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus
atau objek. Sehingga minat itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala
kejiwaan yang lain. Minat mempunyai tiga komponen pokok yaitu :Kepercayaan
(keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek. Kehidupan emosional atau
evaluasi terhadap suatu objek dan Kecenderungan untuk bertindak (tend to
behave). Untuk mewujudkan minat menjadi suatu perbuatan yang nyata
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain
adalah fasilitas dan faktor dukungan (support). Sedangkan praktek / tindakan
adalah suatu minat yang belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
behavior).Minat merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.[13]
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada bagian ini disajikan hasil analisishubungan tingkat
pengetahuan Prenatal Yoga dengan Minat Ibu Hamil dalam mengikuti kelas Prenatal
Yoga di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan. Untuk mengetahui hubungan tersebut,
digunakan uji Chi Square, dan hasilnya disajikan sebagai berikut.
1. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Minat Ibu hamil dalam mengikuti
kelas prenatal yoga di klinik bersalin karya rini muntilan
Tabel 4.8Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga dengan Minat Ibu
Hamildalam Mengikuti Kelas Prenatal Yoga diKlinik Bersalin Karya Rini
Muntilan
Minat Mengikuti Prenatal Yoga
2
Tidak Minat
Minat
Total
Pengetahuan
p-value
hit
F
%
f
%
f
%
Kurang
11 73,3
4
26,7 15
100
10,787 0,005
Cukup
5
27,8
13
72,2 18
100
Baik
2
16,7
10
83,3 12
100
Total
18 40,0
27
60,0 45
100
Hasil pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan pengetahuan
kurang, sebagian besar tidak berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga, sejumlah
11 orang (73,3%). Sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan cukup, sebagian besar
berminat untuk mengikuti kelas prenatal yoga, sejumlah 13 orang (72,2%). Ibu hamil
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
11
dengan pengetahuan baik, sebagian besar berminat untuk mengikuti kelas prenatal
yoga, sejumlah 10 orang (83,3%).
Setelah data penelitian tersebut diolah, selanjutnya dilakukan pengujian untuk
menguji hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu hamil dalam
mengikuti kelas prenatal yoga dengan menggunakan Uji Chi Square diperoleh nilai
korelasi x2 = 10,787 dengan p-value 0,005. Oleh karena p-value 0,005 < α
(0,05),maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
ibu dengan minat ibu dalam mengikuti kelas prenatal yoga di Klinik Bersalin Karya
Rini Muntilan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu
hamil tentang pengetahuan prenatal yoga maka semakin minat ibu untuk mengikuti
kelas prenatal yoga, begitupula sebaliknya.[13] Koefisien korelasi menunjukkan
bahwa kekuatan hubungan antara variabel adalah sebagian responden
berpengetahuan cukup. Hal ini bisa terjadi karena ada faktor lain yang tidak diteliti
yang bisa mempengaruhi terbentuknya minat selain pengetahuan yaitu kepercayaan
diri, kepribadian, perasaan, persepsi, jenis kelamin dan pendidikan.[16] hal yang
sama dikemukakan oleh Wijayanti dalam Jurnal yang berjudul “Hubungan
Pengetahuan dengan minat ibu hamil dalam keikutsertaan kelas ibu hamil di desa
kentengsari, desa muntung, kecamatan candirejo kabupaten temanggung” dengan
hasil sebagian besar ibu hamil di desa kentengsari kabupaten temanggung beminat
untuk mengikuti kelas ibu hamil sebnyak 12 responden (25,0%) dan yang tidak
berminat 8 responden (16,7%). Hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dengan minat ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di desa
kentengsari dengan nilai p-value = 0,012 < α (0,05)
Penutup
a. Kesimpulan
Pengetahuan ibu hamil tentang Prenatal Yoga sebagian besar berpengetahuan
cukup yaitu sekitar 18 responden (40,0%).
Minat ibu hamil dalam mengikuti kelas prenatal yoga sebagian besar berminat
untuk mengikuti kelas prenatal yoga yaitu 27 responden (60,0%).
Terdapat hubungan antara pengetahuan prenatal yoga dengan minat ibu hamil
dalam mengikuti kelas prenatal yoga di klinik bersalin karya rini muntilan
dengan nilai P-value 0,005 ≤ 0,05.
b. Saran
Diharapkan pada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan berminat untuk
mengikuti kelas prenatal yoga bahwa prenatal yoga itu penting untuk
mempersiapkan proses persalinan yang dimulai sejak kehmailannya karena
proses persalinan yang dipersiapkan dengan matang maka akan mempermudah
ibu bersalin dalam melewati proses persalinan dengan lancar.Bagi Tenaga
Kesehatan agar menyediakan Leaflet serta memberikan informasi yang lebih jelas
menyeluruh tentang Pelayanan Holistik Khusunya Prenatal Yoga agar klien dapat
mengetahui tentang pengertian, tujuan, manfaat, indikasi dan kontra indikasi dari
prenatal yoga.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
12
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Strategi akselerasi pencapaian target MDGs 2010.
http://www.target_mdgs.pdf. Diaskes jum’at 17 Februari 2017
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. 2015
Varney, Helen et al. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan vol.2. Jakarta: EGC
Sekar, A S. 2012. Kursus kilat Senam Hamil. Yogyakarta: Araska
Nursalam. 2010. Konsep dan Penerapan metodologi penelitian. Jakarta: Salemba
Medika
Widiastuti. 2009.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak. 2011.Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Rose, W. 2007. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
92-3, 98, 118, 130, 134-5.
Wawan, A dan Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kincer, Patricia. 2014. Yoga For Chronic Depressive Symptoms in Pregnancy: A
Commentary and call to action. Virginia commonwealth university. School
of nursing. Richmond. USA
Pratignyo. 2014. Yoga Ibu Hamil. Depok : Pustaka Bunda
Notoatmodjo. 2010. Metologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Cipta
Narendra, S. 2009. Yoga impovs pregnancy outcomes source:Journal of
alternative and complementary medicine. 2005. Diaskes pada tanggal 4
maret 2016.
Dewi, sari, Ratna. 2016. Pregnant Yoga Shorten the first and second stage of
prolong labor in primigaravida. Diponegoro University. Semarang
Anggraini. 2010. Serba-serbi senam hamil. Yogyakarta: Intan Medika
Azwar. 2011. Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,3-2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prenatal Yoga Dengan Minat Ibu Hamil Dalam
Mengikuti Kelas Prenatal Yoga Di Klinik Bersalin Karya Rini Muntilan
13
Download