BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan harus semakin ditingkatkan pula. Keadaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan menuntut lebih aktifnya kegiatan di bidang investasi. Investasi adalah suatu komitmen yang dibuat atas dana dengan harapan mendapat suatu tingkat pengembalian yang positif di masa yang akan datang. Persoalan investasi akan berhubungan dengan masalah sumber dana untuk investasi, umur ekonomis dari investasi tersebut, dan yang paling penting adalah mengenai expected return dari investasi tersebut. Setiap persahaan tentunya tidak ingin dana atau modal yang dimiliki terbuang percuma tanpa mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga keputusan mengenai investasi sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Jika salah dalam mengambil keputusan dalam investasi maka akan mengakibatkan kinerja perusahaan menurun. Investor dapat menginvestasikan dananya dengan dua macam cara, yaitu secara langsung atau melalui pasar modal atau bursa. Diantara keduanya, yang lebih dikenal oleh masyarakat awam adalah cara melalui pasar modal. Pasar modal adalah tempat transaksi bagi pihak yang membutuhkan dana yaitu perusahaan dengan pihak yang kelebihan dana yang disalurkan untuk investasi atau disebut juga dengan investor. Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Bentuk sekuritas yang banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atau penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang ingin menjual sahamnya, maka harga saham tersebut akan bergerak turun. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksikan oleh para investor. Keuntungan yang akan didapat investor dari saham tidak terlepas dari ketidakpastian. Selain memberikan keuntungan-keuntungan berupa dividen dan capital gain, investasi dalam saham juga dapat pula memberikan kemungkinan kerugian. Kerugian tersebut antara lain hilangnya semua modal yang di investasikan apabila perusahaan yang sahamnya dibeli mengalami kebangkrutan, juga tidak diterimanya pembayaran dividen dan capital loss. Untuk mendapatkan pendapatan (earning) yang sesuai dengan harapan, seorang investor tentunya perlu melakukan penilaian dan analisis saham terhadap kinerja perusahaan sebelum membuat keputusan untuk turut serta dalam kepemilikan saham tertentu. Kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan ini bisa diketahui melalui laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Dengan adanya informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan, para investor dapat mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, baik untuk memutuskan membeli, menjual, mempertahankan ataupun menambah jumlah saham yang dimilikinya. Informasi-informasi yang dikeluarkan ini akan dibandingkan satu dengan yang lainnya oleh investor dan investor akan memilih saham yang memiliki kinerja perusahaan yang paling memuaskan. Keadaan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang bersangkutan. Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan memuat data yang berguna dalam penilaian dan peramalan analisis saham. Karena itu publikasi laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan saat yang ditunggu para investor untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan, yang digunakan sebagai salah satu faktor pertimbangan untuk membeli dan menjual saham yang mereka miliki. Dalam laporan keuangan tersebut memerlukan ukuran tertentu. Ukuran yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan masukan yang sangat penting dalam analisis investasi, terutama untuk menentukan tingkat pengembalian modal yang tercermin dari harga saham perusahaan. Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.. Efektifitas modal dalam menghasilkan laba dapat dilihat dari Return On Equity (ROE), ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi pemegang saham, dengan kata lain ROE mengukur seberapa efektif dari modal yang ditanamkan dalam menghasilkan laba setiap investasi yang dilakukan oleh manajer keuangan. Dengan demikian jika ROE suatu perusahaan tinggi berarti bahwa perusahaan itu memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang saham. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, karena hal tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada para pemegang saham yang dapat dilihat dari Earning per Share (EPS) suatu perusahaan. Oleh karena itu dengan mengetahui EPS suatu perusahaan maka investor dapat menilai potensi pendapatan yang akan diterimanya. Dengan demikian EPS dapat mencerminkan pendapatan di masa yang akan datang. EPS merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap harga saham, karena laba perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi penilaian investor akan keadaan perusahaan. Dimana apabila EPS meningkat, investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang cerah di masa yang akan datang sehingga akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan. Begitu pun sebaliknya, semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan oleh perusahaan untuk pemegang saham. Harga saham akan berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan penawaran. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa besar minat investor terhadap saham suatu perusahaan, karenanya setiap saat bisa mengalami perubahan. Seiring dengan minat investor untuk menempatkan modalnya pada saham, maka saham mengalami kelebihan permintaan, harga saham akan cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi kelebihan penawaran, harga saham akan cenderung turun. Jadi hukum permintaan dan penawaran berlaku sepenuhnya untuk perdagangan saham di bursa. Ketertarikan para investor terhadap saham perusahaan dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan, khususnya mengenai tingkat profitabilitas karena dalam hal ini berkaitan erat dengan keuntungan yang diharapkan investor dari kepemilikan saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu menghasilkan laba untuk pembiayaan terhadap hutang- hutang perusahaan maupun bagi pemilik modal. Bagi pemilik modal laba yang besar akan menguntungkan sebab timbal balik bagi pemilik modal adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan, yang bisa diperoleh pemegang saham atau disebut juga dengan rasio probabilitas modal sendiri (Return On Equity). Para investor akan melihat tingkat pengembalian modal yang mereka tanamkan diperusahaan tersebut, apabila tingkat pengembalian terhadap modal yang mereka tanamkan besar, maka investor tidak perlu mengkhawatirkan terhadap modal yang mereka tanamkan, karena selain tingkat keuntungan yang diperolehnya dari perbandingan laba setelah pajak juga akan memiliki jumlah saham yang beredar atau laba per lembar saham (Earning Per Share) dan juga akan meningkatkan harga saham perusahaan. Selain dibagi berdasarkan sektor-sektor bidang usahanya, para pelaku pasar sering juga mengelompokan saham-saham berdasarkan mayoritas kepemilikan saham-saham tersebut. Kelompok saham berdasarkan kepemilikan yang acap kali disebutkan di media-media adalah saham-saham grup bakrie. Salah satu alasan kuat yang menjadikan saham-saham grup bakrie ini menjadi objek peneliti adalah bahwa tujuh saham milik grup bakrie merupakan saham-saham yang tergabung dalam LQ 45 periode Agustus 2009-januari2010. LQ 45 yaitu indeks yang mewakili saham-saham dengan likuiditas terbaik. Saham-saham LQ 45 sering disebut saham-saham unggulan, karena selain diincar oleh investor kecil saham-saham LQ 45 diincar pula oleh para investor besar karena likuidaitasnya yang baik.(WWW.VIBIZDAILY.COM). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul : Pengaruh Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Bakrie Group Yang Terdaftar di BEI Periode 2004-2008 . 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan ROE dan EPS pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008? 2. Bagaimana perkembangan return saham pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI 2004-2008? 3. Bagaimana pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan Bakrie Group terdaftar di BEI periode 2004-2008? 1.3.Tujuan Penelitian 1. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008, yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian tingkat sarjana pada Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universtas Widyatama. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis: 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan ROE dan EPS pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008. 3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan return saham pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008. 1.4. Kegunaan Penelitian 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan dan pertimbangan yang berarti dalam menetapkan keputusan pendanaan di masa yang akan datang. 2. Bagi penulis Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat mengadakan perbandingan antara teori yang telah didapatkan dengan kenyataan yang ada dilapangan serta sejauh mana teori tersebut dapat diaplikasikan. 3. Bagi Peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan tambahan referensiyang dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi penelitian penelitian selanjutnya. 4. Bagi Investor Bagi investor atau calon investor, menyajikan informasi pada faktor-faktor kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEJ. 1.5. Kerangka Pemikiran Pasar modal sebagaimana lazimnya merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, dalam hal ini pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds) dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten dan pihak yang membutuhkan dana (entities) dengan cara menawarkan surat berharga dengan cara Go Public terlebih dahulu pada badan otoritasi di pasar modal sabagi emiten. Pada pasar saham atau stock exchange kedua pihak dipertemukan sehingga terjadi mekanisme pasar berdasarkan permintaan dan penawaran. Pergerakan harga pun ditentukan oleh permintaan dan penawaran melalui mekanisme pasar yang ada. Pasar modal merupakan bagian dari financial market dimana barang yang diperdagangkan mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun. Menurut www.wikipedia.org, pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang di pegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan, dan prakiraan indeks saham). Setiap perusahaan selalu ingin memberikan nilai tambah (added value) bagi para shareholder, maka harga saham perusahaan yang selalu naik akan menarik perhatian investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Investasi yang dipilih pun akan memberikan keuntungan bagi para investor di masa depan. Menurut Joenhnk (2005 ; 9), bahwa "Investment are any vehicle into which funds can be placed with the expectation that it will generate positive income and or preserve or increase its value." Atau dalam hal ini investasi adalah penanaman modal yang biasanya dalam jangka panjang untuk mengadakan aktiva (harta) tetap atau pembelian saham-saham, surat-surat berharga dengan maksud memperoleh keuntungan. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang. Pada dasarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko, sehingga investor tidak tahu pasti basil yang akan diperolehnya dari modal yang telah dikeluarkan untuk berinvestasi, dan juga dalam hal pengambilan keputusan. Oleh karena itu, keputusan investor harus didukung dengan analisis yang baik. Misalnya dengan menggunakan laporan keuangan sebagai alat analisisnya. Menurut www.wikipedia.org, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut perlu untuk diketahui oleh sesorang investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Bentuk informasi dalam laporan keuangan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba atau rugi, perubahan modal, dan arus kas. Publikasi ini sangat penting seperti yang diungkapkan oleh Munawir (2004 ; 5) : "Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha / pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan." Laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena adanya laporan keuangan dapat menunjukkan seberapa sehat perusahaan serta mengetahui besarnya laba/rugi perusahaan serta informasi penting lainnya. Menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) hal 2 par. (06-07) menyebutkan bahwa : Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laopran lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan . Dari laporan keuangan investor dapat menilai keuangan perusahaan dan memprediksi laba di masa yang akan datang dan tentang resiko atas nilai perusahaan tersebut. Laporan keuangan tidak mempunyai arti bagi investor sebelum dilakukan analisis terhadapnya. Analisis yang umum digunakan terutama dalam analisis saham adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari perbandingan suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang menunjukkan situasi dan operasi perusahaan. Salah satu rasio keuangan yang digunakan adalah analisis probabilitas. Yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah ROE atau rentabilitas terhadap modal sendiri. Rentabilitas terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi pemegang saham, dimana tercermin di dalamnya kemungkinan tingkat laba yang akan diperoleh pemegang saham. Jika ROE tinggi dapat diasumsikan bahwa perusahaan akan memberikan peluang tingkat pengembalian atau pendapatan yang cukup besar bagi para investor. Tingkat pengembalian yang tinggi memiliki kemungkinan pendapatan yang diharapkan oleh seorang investor akan naik pula dan hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROE akan mempengaruhi harga saham. Seperti yang dikemukakan oleh www.wikipedia.org, formula ROE: Rasio ini sangat umum digunakan oleh investor karena rasio ini merefleksikan kemungkinan tingkat laba yang bisa diperoleh pemegang saham, karena pemegang saham berarti sebagai pemilik dari perusahaan. Dengan demikian ROE yang tinggi berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Kondisi perusahaan yang baik akan menghasilkan laba yang tinggi sehingga kemungkinan menghasilkan tingkat pengembalian atas saham yang besar. Tingkat ROE yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan akan memberikan peluang tingkat pengembalian atau pendapatan yang cukup besar bagi para investor. Tingkat pengembalian yang tinggi memiliki kemungkinan pendapatan yang diharapkan oleh investor akan naik pula dan hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham. Hal ini dikemukan oleh Bodie, etc (2003 ; 465), bahwa : " This indicates that a high ROE does not in and of itself imply the stock is good buy. The price of the stock already may be bid up to reflect an attractive ROE". Di samping itu penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Syahib Natarsyah (2000) , diperoleh hasil bahwa ROE sebagai salah satu variabel fundamental menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Njo Anastasia dan kawankawan (2003), diperoleh hasil bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham Salah satu analisis probabilitas lainnya yang biasa digunakan oleh para investor untuk melakukan penilaian pendapatan atas saham adalah analisis earning per share (EPS). Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004 : 297) : Rasio ini menunjukkan berapa perlembar saham mengahsilkan laba. besar kemampuan Sedangkan menurut Agus Sartono ( 2001 : 9) : " Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat, sementara itu harga saham terbentuk dipasar modal dan diterbitkan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham." Dengan demikian EPS menggambarkan jumlah laba yang diperoleh untuk setiap lembar saham bagi pemiliknya. Besarnya EPS akan mempengaruhi terhadap kenaikan saham tersebut di pasar modal. Demikian pula sebaliknya apabila tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya rendah, maka akan mempengaruhi terhadap penurunan harga saham. Perusahaan yang stabil biasanya akan memperhatikan stabilitas pertumbuhan EPS yang fluktuatif. Untuk menghitung EPS digunakan rumus sebagai berikut : Dapat disimpulkan, kondisi suatu perusahaan diantaranya dicerminkan oleh ROE dan EPS, dengan demikian ROE dan EPS dapat mempengaruhi harga saham. Bila ROE suatu perusahaan menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka harga sahamnya akan menurun pula. Sebaliknya perusahaan yang memiliki ROE yang meningkat, maka harga sahamnya pun akan meningkat. Demikian pula apabila perusahaan memiliki EPS menurun, maka harga sahamnya akan menurun. Sebaliknya bila perusahaan memiliki EPS yang meningkat, maka harga sahamnya pun meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa kinerja suatu perusahaan diukur dengan rasio profitabilitas yaitu ROE dan EPS. Dari rasio profitabilitas yang diperoleh, manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan pengambilan keputusan setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan tersebut. Perhatian para investor terpusat pada pasar modal yaitu harga saham. Harga saham di pasar modal ditentukan oleh permintaan dan penawaran para investor terhadap harga saham. Harga saham mencerminkan harapan untuk suatu periode waktu di masa mendatang. Harga saham akan mengalami perubahan (naik atau turun) dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahan harga tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, harga akan cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi kelebihan penawaran, harga saham akan cenderung turun (www.okezone.com : 2008). Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kesepakatan investor didasarkan pada analisis fundamental. Melalui analisis fundamental, investor mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Jika suatu perusahaan mempunyai masa depan yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor, maka transaksi saham perusahaan tersebut mengalami kenaikkan dan tingkat harga akan mengikuti laju perkembangan dari kondisi perusahaan tersebut. Sebagai misal perusahaan mempunyai kinerja mempertahankan yang bagus kondisinya, dan maka diperkirakan akan dapat permintaan akan saham yang bersangkutan mungkin akan meningkat dan baik secara langsung atau tidak langsung akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dilihat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Kinerja Saham Analisis Fundamental Ekonomi Makro Analisis Teknikal Sektor Industri Emiten Return On Equity Erning Per Share Return Saham BEI Keterangan : Perusahaan Bakrie Group : faktor-faktor yang diteliti : faktor-faktor yang tidak di teliti 1.6.Hipotesis Berdasarkan bagan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan yang tediri dari ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan bakrie group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008. 1.7.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Moch. Nazir (2004:7), pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut : "Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang." Sedangkan definisi metode verifikatif menurut Lexy J. Moleong (2004:46) adalah sebagai berikut : "Metode verifikatif adalah penelitian yang berupaya untuk menguji jawaban masalah tentang hasil pemikiran yang kebenarannya bersifat sementara (hipotesis)." Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta sifat fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Bentuk atau jenis penelitian ini dalam pelaksanaannya adalah deskripsi-verifikatif dengan metode penelitian explanatory survey, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menafsirkan hubungan antara variabel dengan cara menginterpretasikan terlebih dahulu kesimpulan yang akan diperoleh melalui pengajuan hipotesis. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Studi pustaka Merupakan suatu penelitian dengan cara mempelajari literatur-literatur, bukubuku dan sumber lainnya. Seperti majalah, jurnal, internet dan Koran- koran yang berhubungan dengan penelitian. b. Penelitian lapangan Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data dari perusahaan dengan cara observasi yaitu mengunjungi secara langsung perusahaan melalui objek yang diteliti melalui : Pojok Bursa Efek Indonesia USB Dari situs BEI : www.idx.co.id 1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan milik Bakrie Group yang t terdaftar di BEI periode 2004-2008, dengan mengambil data sekunder berupa laporan keuangan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sangga Buana yang berlokasi di Jl. PHH. Mustofa Bandung. Dalam rangka memperoleh yang diperlukan guna penyusunan skripsi, maka penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2009 sampai dengan selesai.