Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang
tidak sedikit. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan
Nasional, peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan harus semakin
ditingkatkan pula. Keadaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
akan menuntut lebih aktifnya kegiatan di bidang investasi.
Investasi adalah suatu komitmen yang dibuat atas dana dengan harapan
mendapat suatu tingkat pengembalian yang positif di masa yang akan datang.
Persoalan investasi akan berhubungan dengan masalah sumber dana untuk
investasi, umur ekonomis dari investasi tersebut, dan yang paling penting adalah
mengenai expected return dari investasi tersebut. Setiap persahaan tentunya tidak
ingin dana atau modal yang dimiliki terbuang percuma tanpa mendapatkan hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga keputusan mengenai investasi
sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Jika salah dalam mengambil
keputusan dalam investasi maka akan mengakibatkan kinerja perusahaan
menurun. Investor dapat menginvestasikan dananya dengan dua macam cara,
yaitu secara langsung atau melalui pasar modal atau bursa. Diantara keduanya,
yang lebih dikenal oleh masyarakat awam adalah cara melalui pasar modal.
Pasar modal adalah tempat transaksi bagi pihak yang membutuhkan dana
yaitu perusahaan dengan pihak yang kelebihan dana yang disalurkan untuk
investasi atau disebut juga dengan investor. Pasar modal sebagai sarana untuk
memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang
melaksanakan
investasi.
Bentuk
sekuritas
yang
banyak
dikenal
dan
diperdagangkan di pasar modal adalah saham.
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atau penghasilan dan aktiva
perusahaan. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Dengan
demikian jika seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau
pemegang saham perusahaan.
Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi
secara pasti. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran.
Semakin banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut
cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang ingin
menjual sahamnya, maka harga saham tersebut akan bergerak turun.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
macam resiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksikan oleh para
investor. Keuntungan yang akan didapat investor dari saham tidak terlepas dari
ketidakpastian. Selain memberikan keuntungan-keuntungan berupa dividen dan
capital gain, investasi dalam saham juga dapat pula memberikan kemungkinan
kerugian. Kerugian tersebut antara lain hilangnya semua modal yang di
investasikan apabila perusahaan yang sahamnya dibeli mengalami kebangkrutan,
juga tidak diterimanya pembayaran dividen dan capital loss.
Untuk mendapatkan pendapatan (earning) yang sesuai dengan harapan,
seorang investor tentunya perlu melakukan penilaian dan analisis saham terhadap
kinerja perusahaan sebelum membuat keputusan untuk turut serta dalam
kepemilikan saham tertentu. Kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan ini bisa diketahui melalui
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.
Dengan adanya informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan, para
investor dapat mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek, baik untuk memutuskan membeli, menjual, mempertahankan ataupun
menambah jumlah saham yang dimilikinya. Informasi-informasi yang dikeluarkan
ini akan dibandingkan satu dengan yang lainnya oleh investor dan investor akan
memilih saham yang memiliki kinerja perusahaan yang paling memuaskan.
Keadaan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga saham perusahaan
yang bersangkutan.
Informasi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan
memuat data yang berguna dalam penilaian dan peramalan analisis saham.
Karena itu publikasi laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan
merupakan
saat
yang
ditunggu
para
investor
untuk
mengetahui
perkembangan dari perusahaan, yang digunakan sebagai salah satu faktor
pertimbangan untuk membeli dan menjual saham yang mereka miliki.
Dalam laporan keuangan tersebut memerlukan ukuran tertentu. Ukuran
yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan
masukan yang sangat penting dalam analisis investasi, terutama
untuk menentukan tingkat pengembalian modal yang tercermin dari harga
saham perusahaan.
Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan
daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.. Efektifitas modal dalam
menghasilkan laba
dapat dilihat dari Return On Equity (ROE), ROE
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat laba yang
dihasilkan dari investasi pemegang saham, dengan kata lain ROE mengukur
seberapa efektif dari modal yang ditanamkan dalam menghasilkan laba
setiap investasi yang dilakukan oleh manajer keuangan. Dengan demikian jika
ROE suatu perusahaan tinggi berarti bahwa perusahaan itu memiliki
peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang saham.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan membuat
investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, karena hal
tersebut
mencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memberikan
keuntungan kepada para pemegang saham yang dapat dilihat dari Earning per
Share (EPS) suatu perusahaan. Oleh karena itu dengan mengetahui EPS
suatu perusahaan maka investor dapat menilai potensi pendapatan yang akan
diterimanya. Dengan demikian EPS dapat mencerminkan pendapatan di masa
yang akan datang. EPS merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap
harga
saham,
karena
laba
perusahaan
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi penilaian investor akan keadaan perusahaan. Dimana
apabila EPS meningkat, investor menganggap perusahaan mempunyai
prospek yang cerah di masa yang akan datang sehingga akan meningkatkan
harga saham suatu perusahaan. Begitu pun sebaliknya, semakin tinggi nilai
EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba
yang disediakan oleh perusahaan untuk pemegang saham.
Harga saham akan berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan
penawaran. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa besar minat investor
terhadap saham suatu perusahaan, karenanya setiap saat bisa mengalami
perubahan. Seiring dengan minat investor untuk menempatkan modalnya pada
saham, maka saham mengalami kelebihan permintaan, harga saham
akan cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi kelebihan penawaran, harga
saham akan cenderung turun. Jadi hukum permintaan dan penawaran berlaku
sepenuhnya untuk perdagangan saham di bursa.
Ketertarikan para investor terhadap saham perusahaan dipengaruhi
oleh kinerja keuangan perusahaan, khususnya mengenai tingkat profitabilitas
karena dalam hal ini berkaitan erat dengan keuntungan yang diharapkan
investor dari kepemilikan saham perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik adalah perusahaan yang
mampu menghasilkan laba untuk pembiayaan terhadap hutang- hutang perusahaan
maupun bagi pemilik modal. Bagi pemilik modal laba yang besar akan
menguntungkan sebab timbal balik bagi pemilik modal adalah laba yang diperoleh
perusahaan untuk dibagikan, yang bisa diperoleh pemegang saham atau
disebut juga dengan rasio probabilitas modal sendiri (Return On Equity).
Para investor akan melihat tingkat pengembalian modal yang mereka
tanamkan diperusahaan tersebut, apabila tingkat pengembalian terhadap
modal
yang
mereka
tanamkan
besar,
maka
investor
tidak
perlu
mengkhawatirkan terhadap modal yang mereka tanamkan, karena selain tingkat
keuntungan yang diperolehnya dari perbandingan laba setelah pajak juga akan
memiliki jumlah saham yang beredar atau laba per lembar saham (Earning
Per Share) dan juga akan meningkatkan harga saham perusahaan.
Selain dibagi berdasarkan sektor-sektor bidang usahanya, para pelaku
pasar sering juga mengelompokan saham-saham berdasarkan
mayoritas
kepemilikan saham-saham tersebut. Kelompok saham berdasarkan kepemilikan
yang acap kali disebutkan di media-media adalah saham-saham grup bakrie.
Salah satu alasan kuat yang menjadikan saham-saham grup bakrie ini
menjadi objek peneliti adalah bahwa tujuh saham milik grup bakrie merupakan
saham-saham yang tergabung dalam LQ 45 periode Agustus 2009-januari2010.
LQ 45 yaitu indeks yang mewakili saham-saham dengan likuiditas
terbaik. Saham-saham LQ 45 sering disebut saham-saham unggulan, karena selain
diincar oleh investor kecil saham-saham LQ 45 diincar pula oleh para investor
besar karena likuidaitasnya yang baik.(WWW.VIBIZDAILY.COM).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul : Pengaruh Return on Equity
(ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Bakrie Group Yang Terdaftar di BEI Periode 2004-2008 .
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan ROE dan EPS pada perusahaan Bakrie Group
yang terdaftar di BEI periode 2004-2008?
2. Bagaimana perkembangan return saham pada perusahaan Bakrie Group
yang terdaftar di BEI 2004-2008?
3. Bagaimana pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham pada
perusahaan Bakrie Group terdaftar di BEI periode 2004-2008?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan
informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu
pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan Bakrie
Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008, yang merupakan salah
satu syarat untuk menempuh ujian tingkat sarjana pada Fakultas Bisnis dan
Manajemen di Universtas Widyatama.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis:
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan ROE dan EPS pada
perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan return saham pada
perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode 2004-2008.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ROE dan EPS terhadap return
saham pada perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di BEI periode
2004-2008.
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai
masukan dan pertimbangan yang berarti dalam menetapkan keputusan
pendanaan di masa yang akan datang.
2. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat mengadakan perbandingan antara
teori yang telah didapatkan dengan kenyataan yang ada dilapangan serta sejauh
mana teori tersebut dapat diaplikasikan.
3. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan tambahan referensiyang dapat
digunakan sebagai bahan acuan bagi penelitian penelitian selanjutnya.
4. Bagi Investor
Bagi investor atau calon investor, menyajikan informasi pada faktor-faktor
kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
yang terdaftar di BEJ.
1.5. Kerangka Pemikiran
Pasar modal sebagaimana lazimnya merupakan tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli, dalam hal ini pasar modal adalah tempat
bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds) dengan cara
melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten dan
pihak yang membutuhkan dana (entities) dengan cara menawarkan surat
berharga dengan cara Go Public terlebih dahulu pada badan otoritasi di pasar
modal sabagi emiten.
Pada
pasar
saham
atau
stock
exchange
kedua
pihak
dipertemukan sehingga terjadi mekanisme pasar berdasarkan permintaan
dan penawaran. Pergerakan harga pun ditentukan oleh permintaan dan
penawaran melalui mekanisme pasar yang ada. Pasar modal merupakan
bagian dari financial market dimana barang yang diperdagangkan mempunyai
jangka waktu lebih dari satu tahun.
Menurut www.wikipedia.org, pasar saham adalah pasar untuk
perdagangan saham perusahaan yang di pegang umum dan instrumen
finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan, dan
prakiraan indeks saham). Setiap perusahaan selalu ingin memberikan nilai
tambah (added value) bagi para shareholder, maka harga saham perusahaan
yang selalu naik akan menarik perhatian investor untuk melakukan investasi
pada perusahaan tersebut. Investasi yang dipilih pun akan memberikan
keuntungan bagi para investor di masa depan.
Menurut Joenhnk (2005 ; 9), bahwa
"Investment are any vehicle into which funds can be placed with the
expectation that it will generate positive income and or preserve or
increase its value."
Atau dalam hal ini investasi adalah penanaman modal yang
biasanya dalam jangka panjang untuk mengadakan aktiva (harta) tetap atau
pembelian saham-saham, surat-surat berharga dengan maksud memperoleh
keuntungan.
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan dimasa-masa yang akan datang. Pada dasarnya hampir
semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko, sehingga
investor tidak tahu pasti basil yang akan diperolehnya dari modal yang telah
dikeluarkan untuk berinvestasi,
dan
juga
dalam
hal
pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, keputusan investor harus didukung dengan
analisis yang baik. Misalnya dengan menggunakan laporan keuangan sebagai
alat analisisnya.
Menurut
www.wikipedia.org,
tujuan
laporan
keuangan
adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut perlu untuk diketahui oleh
sesorang investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Bentuk informasi dalam laporan keuangan biasanya terdiri dari neraca,
laporan laba atau rugi, perubahan modal, dan arus kas. Publikasi ini sangat
penting seperti yang diungkapkan oleh Munawir (2004 ; 5) :
"Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka
pendek, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan
penggunaan aktiva, hasil usaha / pendapatan yang telah dicapai,
beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap
lembar saham perusahaan yang bersangkutan."
Laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu
perusahaan, karena adanya laporan keuangan dapat menunjukkan seberapa sehat
perusahaan serta mengetahui besarnya laba/rugi perusahaan serta informasi
penting lainnya. Menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) hal
2 par. (06-07) menyebutkan bahwa :
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya
setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan dan laopran lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan .
Dari laporan keuangan investor dapat menilai keuangan
perusahaan dan memprediksi laba di masa yang akan datang dan tentang
resiko atas nilai perusahaan tersebut.
Laporan keuangan tidak mempunyai arti bagi investor sebelum
dilakukan analisis terhadapnya. Analisis yang umum digunakan terutama
dalam analisis saham adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka
yang diperoleh dari perbandingan suatu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang menunjukkan situasi dan operasi perusahaan.
Salah
satu
rasio
keuangan
yang
digunakan
adalah
analisis
probabilitas. Yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah ROE
atau rentabilitas terhadap modal sendiri. Rentabilitas terhadap modal sendiri
digunakan untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi
pemegang saham, dimana tercermin di dalamnya kemungkinan tingkat laba
yang akan diperoleh pemegang saham. Jika ROE tinggi dapat diasumsikan
bahwa perusahaan akan memberikan peluang tingkat pengembalian atau
pendapatan yang cukup besar bagi para investor. Tingkat pengembalian
yang tinggi memiliki kemungkinan pendapatan yang diharapkan oleh seorang
investor akan naik pula dan hal ini akan berdampak pada peningkatan harga
saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROE akan mempengaruhi harga
saham.
Seperti yang dikemukakan oleh www.wikipedia.org, formula ROE:
Rasio ini sangat umum digunakan oleh investor karena rasio
ini merefleksikan kemungkinan tingkat laba yang bisa diperoleh pemegang
saham, karena pemegang saham berarti sebagai pemilik dari perusahaan.
Dengan demikian ROE yang tinggi berarti bahwa perusahaan tersebut
memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para
pemegang saham. Kondisi perusahaan yang baik akan menghasilkan laba yang
tinggi sehingga kemungkinan menghasilkan tingkat pengembalian atas saham
yang besar.
Tingkat ROE yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan
akan memberikan peluang tingkat pengembalian atau pendapatan yang
cukup besar bagi para investor. Tingkat pengembalian yang tinggi
memiliki kemungkinan pendapatan yang diharapkan oleh investor akan
naik pula dan hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham.
Hal ini dikemukan oleh Bodie, etc (2003 ; 465), bahwa :
" This indicates that a high ROE does not in and of itself imply the
stock is good buy. The price of the stock already may be bid up to
reflect an attractive ROE".
Di samping itu penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Syahib
Natarsyah (2000) , diperoleh hasil bahwa ROE sebagai salah satu variabel
fundamental menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Njo Anastasia dan kawankawan (2003), diperoleh hasil bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham
Salah satu analisis probabilitas lainnya yang biasa digunakan oleh para
investor untuk melakukan penilaian pendapatan atas saham adalah analisis
earning per share (EPS). Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004 : 297) :
Rasio
ini
menunjukkan
berapa
perlembar saham mengahsilkan laba.
besar
kemampuan
Sedangkan menurut Agus Sartono ( 2001 : 9) :
" Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga
saham yang dimilikinya meningkat, sementara itu harga saham
terbentuk dipasar modal dan diterbitkan oleh beberapa faktor seperti laba
per lembar saham."
Dengan demikian EPS menggambarkan jumlah laba yang diperoleh
untuk setiap lembar saham bagi pemiliknya. Besarnya EPS akan
mempengaruhi terhadap kenaikan saham tersebut di pasar modal. Demikian
pula
sebaliknya
apabila
tingkat
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya rendah, maka
akan mempengaruhi terhadap penurunan harga saham. Perusahaan yang
stabil biasanya akan memperhatikan stabilitas pertumbuhan EPS yang
fluktuatif. Untuk menghitung EPS digunakan rumus sebagai berikut :
Dapat
disimpulkan,
kondisi
suatu
perusahaan
diantaranya
dicerminkan oleh ROE dan EPS, dengan demikian ROE dan EPS dapat
mempengaruhi harga saham. Bila ROE suatu perusahaan menurun
dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka harga sahamnya akan
menurun pula. Sebaliknya perusahaan yang memiliki ROE yang meningkat,
maka harga sahamnya pun akan meningkat. Demikian pula apabila perusahaan
memiliki EPS menurun, maka harga sahamnya akan menurun. Sebaliknya bila
perusahaan memiliki EPS yang meningkat, maka harga sahamnya pun
meningkat.
Hal ini menjelaskan bahwa kinerja suatu perusahaan diukur dengan rasio
profitabilitas yaitu ROE dan EPS. Dari rasio profitabilitas yang diperoleh,
manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat
melakukan pengambilan keputusan setelah menilai kinerja perusahaan
yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai
saham perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut
beroperasi secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan daya tarik bagi
investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan tersebut.
Perhatian para investor terpusat pada pasar modal yaitu harga
saham. Harga saham di pasar modal ditentukan oleh permintaan dan
penawaran para investor terhadap harga saham. Harga saham mencerminkan
harapan untuk suatu periode waktu di masa mendatang. Harga saham akan
mengalami perubahan (naik atau turun) dari satu waktu ke waktu yang lain.
Perubahan harga tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan
penawaran. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, harga
akan cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi kelebihan penawaran, harga
saham akan cenderung turun (www.okezone.com : 2008). Seperti yang telah
diketahui sebelumnya, kesepakatan investor didasarkan pada analisis
fundamental. Melalui analisis fundamental, investor mempelajari hubungan
antara harga saham dengan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Jika
suatu
perusahaan
mempunyai
masa
depan
yang
dapat
memberikan keuntungan bagi para investor, maka transaksi saham
perusahaan tersebut mengalami kenaikkan dan tingkat harga akan mengikuti
laju perkembangan dari kondisi perusahaan tersebut. Sebagai misal perusahaan
mempunyai
kinerja
mempertahankan
yang
bagus
kondisinya,
dan
maka
diperkirakan
akan
dapat
permintaan akan saham yang
bersangkutan mungkin akan meningkat dan baik secara langsung atau tidak
langsung akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dilihat bagan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Kinerja Saham
Analisis
Fundamental
Ekonomi
Makro
Analisis
Teknikal
Sektor
Industri
Emiten
Return
On
Equity
Erning
Per
Share
Return
Saham
BEI
Keterangan :
Perusahaan
Bakrie Group
: faktor-faktor yang diteliti
: faktor-faktor yang tidak di teliti
1.6.Hipotesis
Berdasarkan bagan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis
sebagai berikut :
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan yang tediri
dari ROE dan EPS terhadap return saham pada perusahaan bakrie group
yang terdaftar di BEI periode 2004-2008.
1.7.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas
setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Moch. Nazir (2004:7),
pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut :
"Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran atau suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang."
Sedangkan definisi metode verifikatif menurut Lexy J. Moleong
(2004:46) adalah sebagai berikut :
"Metode verifikatif adalah penelitian yang berupaya untuk menguji
jawaban masalah tentang hasil pemikiran yang kebenarannya
bersifat sementara (hipotesis)."
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta
sifat
fakta,
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Bentuk atau jenis
penelitian ini dalam pelaksanaannya adalah deskripsi-verifikatif dengan metode
penelitian explanatory survey, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menafsirkan
hubungan antara variabel dengan cara menginterpretasikan terlebih dahulu
kesimpulan yang akan diperoleh melalui pengajuan hipotesis.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
a. Studi pustaka
Merupakan suatu penelitian dengan cara mempelajari literatur-literatur, bukubuku dan sumber lainnya. Seperti majalah, jurnal, internet dan Koran- koran
yang berhubungan dengan penelitian.
b. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data dari
perusahaan dengan cara observasi yaitu mengunjungi secara langsung
perusahaan melalui objek yang diteliti melalui :
Pojok Bursa Efek Indonesia USB
Dari situs BEI : www.idx.co.id
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan milik Bakrie Group yang t
terdaftar di BEI periode 2004-2008, dengan mengambil data sekunder berupa
laporan keuangan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sangga Buana
yang berlokasi di Jl. PHH. Mustofa Bandung. Dalam rangka memperoleh
yang diperlukan guna penyusunan skripsi, maka penelitian ini dimulai dari
bulan Oktober 2009 sampai dengan selesai.
Download