Akuntansi Pajak_Kas_Bank_Sekuritas

advertisement
9/22/2015
Kas, Bank, dan Setara Kas
Aspek Perpajakan :
Penghasilan berupa bunga deposito/tabungan dari Bank yang berdomisili di Indonesia,
merupakan objek pemotongan PPh Final (Pasal 4 ayat 2) sebesar 20% dari jumlah bruto
PPh Final atas bunga deposito/tabungan dipotong langsung dari jumlah yang dibayarkan oleh
Bank
Penghasilan berupa bunga deposito/tabungan tidak perlu digabung dengan penghasilan yang
dikenakan PPh tidak final dalam menghitung PPh terutang di SPT Tahunan PPh.
Kas, Bank, dan Setara Kas
Aspek Perpajakan :
Dikecualikan dari pemotongan PPh (berkaitan dengan
Kas di Bank);
atas bunga deposito/tabungan yang nilai saldonya
tidak melebihi Rp 7.500.000 dan bukan merupakan
jumlah yang terpecah-pecah
Bunga deposito/tabungan yang diterima/diperoleh
bank yang berdomisili di Indonesia/Dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan Menteri
Keuangan
Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk
Pemerintah dalam rangka pemilikan RS/RSS, tanah
kavling siap bangun untuk RS/RSS untuk dihuni
sendiri
1
9/22/2015
Kas, Bank, dan Setara Kas
Pencatan Transaksi :
Untuk metode pembukuan kas/bank/setara kas, perpajakan tidak mengatur
secara rinci, dilakukan menurut praktek akuntansi yang lazim berlaku (PSAK)
Pencatatan atas bunga deposito/tabungan yang diterima:
Bank
Rp xxxx
PPh Pasal 4 ayat 2
Rp xxxx
Pendapatan Bunga
Rp xxxx
Akrualisasi biaya/penghasilan karena rekonsiliasi saldo kas dengan saldo
bank dan sebagai akibat penggunaan sistem kas kecil dengan metode
imprest, penyesuaiannya harus memperhatikan ketentuan perpajakan yang
berlaku
Sekuritas
Kategori Investasi Sekuritas (Kieso, 2012) :
Trading Securities; sekuritas yang dibeli untuk tujuan dijual kembali dalam
jangka waktu yang pendek
Available-for-sale (AFS) Securities; sekuritas yang dipegang perusahaan,
dimana perusahaan berniat untuk menjualnya di masa yang akan datang
Hold-to-maturity Securities; sekuritas yang dipegang perusahaan sampai
jatuh tempo
2
9/22/2015
Sekuritas
Aspek Perpajakan atas Sekuritas yang Diperdagangkan;
Saham;
Apabila diperdagangkan di bursa efek, terutang PPh Final
sebesar:
0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan
Di tambah 0,5% dari nilai pasar saham saat IPO, untuk saham
pendiri
Apabila tidak diperdagangkan di bursa efek, terutang PPh dengan
tarif umum atas keuntungan penjualan saham yang dilakukan
Sekuritas
Aspek Perpajakan atas Sekuritas yang Diperdagangkan;
Obligasi;
Bunga obligasi dengan kupon (Interest bearing debt securities),
terutang PPh Final sebesar 15%/20% dari jumlah bruto bunga
Diskonto dari obligasi dengan kupon, terutang PPh Final sebesar
15%/20% dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas
harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan
Diskonto dari obligasi tanpa kupon, terutang PPh Final sebesar
15%/20% dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas
harga perolehan
3
9/22/2015
Sekuritas
Jurnal transaksi investasi pada obligasi :
Pencatatan pembelian Investasi obligasi (bila terdapat bunga berjalan, dan dibeli
pada harga premium) :
Investasi pada efek tertentu
XXXX
Pendapatan Bunga
XXXX
Hutang PPh Pasal 4 ayat 2
XXXX
Kas/Bank
XXXX
Pencatatan atas pembayaran PPh Pasal 4(2) ke kas negara :
Hutang PPh Pasal 4 ayat 2
XXXX
Kas/Bank
XXXX
Pencatatan atas perolehan pendapatan bunga :
Kas/Bank
XXXX
PPh Pasal 4 ayat 2
XXXX
Pendapatan bunga
XXXX
Sekuritas
Aspek Perpajakan atas Sekuritas yang Diperdagangkan;
Kerugian atas perdagangan sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek
tidak dapat dibebankan sebagai biaya
Secara akuntansi keuangan, trading securities, dilaporkan pada fair value,
dengan pengakuan unrealized holding gain or losses sebagai bagian dari
laba neto. Aturan perpajakan hanya akan mengakui keuntungan atau
kerugian apabila telah terealisasi.
4
Download