untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan,

advertisement
MEDIA {.INTUK PEMBELAJARAN KOSA KATA
BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR
Oleh: Farikah
Abstract
English is the
frst foreign
language that is taught in
Elementary School in Indonesia. As a foreign language,
English vocabulary is very important. Teaching
vocabulary in Elementary Schools needs various media
that make the students active.
Key words: Various Mediao Vocabulary.
A.
Pendahuluan
Dalam era informasi dan giobaiisasi ini, pemerintah menyadari
pentingnya peran Eahasa iaggris cian sumber da.va manusia 5rang
memil iki keandaian kc,l.lunisasi dalarn
bahasa inggris. iiahasa inggris adalah bahasa asing pertalxa yang
diajarkan di sekolah- sekolah di Indonesia karena dianggap penting
untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaSza dan pembinaan hubunsan dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.
Bahasa Inggris merupakan saiah satu mata peiajaran wajib di
SN,IP, SNIA dan perguruan tinggi (PT). Berkaitan dengan pentingnya
peran Bahasa inggris di trndonesia, beberapa SMP dan SN,IA telah
menerapkan program kelas immersi. untuk itu siswa perlu dipersiapkan
sejak SD. Melihat fenomena di atas, maka pada tahun 1994 Bahasa
Inggris secara resmi bisa diajarkan di Sekolah Dasar sebasai mata
pelajaran muatan iokal.
Salah satu unsur bahasa yang sangat penting adalah kosa kata.
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, kata merupakan unsur
mutlak yang harus digunakan. Kata-kata dirangkai menjadi frasa, klausa
dan kalimat dengan menggunakan kaidah tertentu yang telah disepakati.
Rangkaian kalimat inilah yang kemudian membentuk suatu ide yang
ingin disampaikan kepada orang lain.
Sebagaimana dikatakan oleh Rivers (1993 125), penguasaan
kosakata yang memadahi sangat diperlukan untuk keberhasilan
penggunaan Bahasa (L2) karena tanpa penguasaan vocabulary yang
memadahi kita tidak akan dapat menggunakan struktur dan fungsifungs i untuk berkomunikasi.
Namun demikian penguasaan vocabulary saja belumlah cukup.
Karena vocabulary tidak akan berarti jika tidak disusun dengan
kaidah tata bahasa yang tepat. Susunan kalimat yang telah memiliki
kaidah tata bahasa yang tepat inipun perlu disusun dalam suatu
genre (text type) yang memiliki suatu tujuan tertentu, generic
structure (schematic Structure) dan lexicogrammatical features
tertentu. Lexicogrammar disini meliputi Lexis (vocabulary) dan
grammar.
Adapun yang akan menjadi fokus pembicaraan di sini adalah
tentang pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dan media apa
yangbisa digunakan untuk mengajar vocabulary di Sekolah Dasar.
B. Pembahasan
l.
Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
a. Tujuan Pengajaran Bahasa Inggns di Sekolah Dasar
Sebagai mata pelajaran muatan lokal, tujuan pengajaran Bahasa
Inggris di SD adalah untuk memotivasil mendorong siswa agar lebih
siap dan percaya diri dalam mempelajari Bahasa Inggris di tingkat
selanjutnya.
Adapun tujuan pengajaran Bahasa Inggris di SD/ MI
berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Rl No. 22 tahun
2006 tanggal23 Mei 2006 adalah:
l) mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk
lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (Language
accompanying action) dalam konteks sekolah.
2) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa
Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global.
83
b.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris
di SD/MI
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI
mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas
dalam konteks sekolah yang meliputi aspek mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Mengingat hal tersebut di
atas, pengajaran Bahasa Inggris di SD/ MI perlu dipersiapkan
sebaik mungkin, tidak hanya proses belajar mengajar (pBM) nya
tapi juga guru- guru yang mengajar.
Berdasarkan PP Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun
2006, Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan
ataupun tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan
informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah
kemampuan berwacana yakni kemampuan memahami dan atau
menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk
menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan keterampilan tersebut agar lulusannya
mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada
tingkat literacy tertentu.
c.
Standar Kompetensi Kelulusan
Standar Kompetensi Kelulusan untuk mata pelajaran Bahasa
Inggris di SD/MI menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
No. 23 tahun 2006 adalah sebagai berikut:
-
Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi dan cerita sangat sederhana yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah dan
lingkungan sekitar.
Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam
wacana
interpersonal dan transaksional sangat sederhana dalam bentuk
84
instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah
-
dan
lingkungan sekitar.
Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna makna dalam
instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif
bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis
-
dalam konteks kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
Menulis
menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat
sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.
2. Tngkatan Literasi (Literacy) dalam Bahasa Inggris
Tingkatan literasi dalam Bahasa Inggris meliputi performative,
functional, informational dan epistemic. Pada tingkat performative
orang mampu membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara dengan
simbol- simbol yang digunakan.
Pada tingkat functional orang mampu menggunakan bahasa untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada tingkat informational, orang
mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa sedang
dan pada tingkat epistemic, orang mampu mengungkapkan pengetahuan
ke dalam Bahasa sasaran (wells, 1991:53). pada tingkat sDTMi tingkat
literasi yang akan dicapai adalah pada tingkatan performative.
3. Kosa kata (Vocabulary)
a. Definisi Kosa Kata (Vocabulary)
Ada beberapa pendapat tentang pengertian kosa
kata.
Diantaranya disampaikan
oleh Nunan. Nunan (1991) menyatakan bahwa kosa kata adalah
kata- kata yang dikutip oleh seseorang atau kata-kata yang dipakai
oleh segolongan orang dalam lingkungan yang sama. Senada
dengan Nunan, Harmer (1983: 64), mengatakan bahwa kosa kata
adalah daftar kata-kata sebagai sarana pemikiran, ungkapan pribadi,
penerj emahan dan komunikasi.
85
4. Media Pembelajaran
a. Definisi Media
Secara umum media adalah alat yang merupakan saluran untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada penerima. Briggs
(1970) mengatakan media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi
media untuk pengajaran vocabulary disini merupakan alat yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
vocabulary. Adapun fungsi media pendidikan disini adalah untuk
mengatasi rasa kebosanan siswa. Jika siswa tertarik dengan apa
yang mereka kerjakan, mereka akan menikmatai proses belajar
mengajar dan memahami materi yang diberikan. Sebagaimana
dikatakan oleh Sadiman (1990), terdapat empat fungsi media
pendidikan sebagai berikut.
l). Memperjelas penyajian pesan guru agar tidak terlalu bersifat
verbalistik.
2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3). Mengatasi sikap pasif anak didik.
4). Memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi.
b. Klasifrkasi Media
Pada dasarnya media dapat digunakan pada semua jenis
tingkatan, asal saja materinya dapat disesuaikan denpn tingkatan
masing-masing. Terkait dengan media, Soeparno (1987)
mengklasifrkasikan media menjadi lima tipe yaitu
1) Permainan dan simulasi
2) Media Pandang'
3) Media dengar
4) Media Pandang Dengar
5) Media rasa.
Media
Berkaitan dengan pemilihan media pendidikan ini, kita perlu
c. Beberapa Pertimbangan Pemilihan
mempertimbangan
hal- hal sebagai berikut:
1) Peran Guru
Guru haruslah mampu menyelenggarakan proses pembelajaran
yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan siswa. Dalam konteks
penggunaan media pembelajaran, guru merupakan salah satu kunci
dalam melakukan inisiasi agar kelas berjalan kondusif. Gurulah yang
harus menyatukan berbagai kekuatan media dengan beragam
kegiatan yang relevan dengan tujuan instruksionarnya. Media akan
menjadi alat bantu yang efektif tatkala guru mampu mengemas
beberapa kegiatan yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan dirinya sendiri secara aktif.
2) Peran
Murid '
Dalam proses pembelajaran, siswa harus dalam kondisi aktif.
Beiajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung
dan secara pribadi rnenarik hati. Dengan media siswa diharapkan
secara proaktif menunjukkan partisipasinya di kelas.
3) Organisasi Kelas
salah satu perkembangan dalam pengajaran bahasa seka:ang
ini adalah bagaimana mengorganisasikan siswa di rueng, kelas"
fu{anflaetnya terletak pada tingkat interaksi untu. s;sr1,it ,-ia-n pengarilii
situasi pada perasaan daiam menggurraka,: bahas*. .iika orriru,,u
<ondusif maka :aetiia akan capai nlerr-la;r:.karr reiar
"l],.:ntrnErya
secara optimal daiam memoti.,'asi sis-rva. menjaciikan baiiasa
i.airg
sedang diajarkan kontekstual, rnemberikan acuan yang riil daii
membantu menja::a d i siplin i:ec,:ltan.
ci. Media untuk Mer:ga.tarkan Kosa Kara
Ada beberapa media yang bisa digrrnakan unruk men_eajarkan kcsa kala
(Vocabulary), diantaranya;
tr\ Picture (Ganrbar)
Gambar ciisini bisa merepresentasikan orarlg. iempar eralrpun
benda benda. Guru bisa mendapatkan garnbar yung
bermacam-macam dari majalah, poster, surat kabar clan iain-
lain.
2) Realia
Realia merupakan benda nyata yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran di daiam kelas. Realia ini bisa
digunakan untuk mengajarkan vocabulary. sebagai contoh:
87
a.
3)
kalender untuk mengajarkan tanggal, hari dan bulan
dalan setahun
b. Peta atau Globe untuk mengajarkan nama-nama
Negara, benua dan samudera.
Flashcard
Flashcard merupakan kartu yang berisi gambar atau tulisan.
Flashcard
ini memiliki nilai lebih karena guru dapat
mempersiapkannya dan dapat membuatnya dengan lebih
menarik dan berwarna-warni. Yang perlu diperhatikan
flashcard haruslah cukup besar untuk bisa dilihat seluruh
siswa dalam kelas.
4) List atau word list
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dengan word list ni
adalah sebagai berikut:
a. Guru membaca kata-kata dari list atau daftar secara
random (acak). Siswa mencocokan kata-kata yang
diucapkan guru dengan tulisan yang ada di daftar tadi
dengan memberi centang sesuai dengan apa yang
mereka dengar. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan
partnernya.
b. Kalau daftar kata bilingual, guru memberikan
te{emahannya (Ll), lalu siswa mencentang
ekuivalennya.
c. Siswa menulis atau mengucapkan beberapa kata dari
keseluruhan kata yang ada.
d. Dari daftar kata yang ada, siswa disuruh mengaitkan
antara kata-kata yang ada dan menjelaskan kepada
teman-temannya.
e. Meminta siswa untuk membuat daftar kata sendiri
dari text yang telah diperoleh.
5) Vocabulary Books.
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan guru dengan bukubuku vocabulary ini adalah sebagai berikut:
a. Meminta siswa mengelompokkan kata sesuai dengan
kategorinya.
88
b.
6)
Dengan menggunakan kamus atau tanpa kamus,
meminta siswa menambah kata sesuai kategorinya.
c. Meminta siswa mengurutkan masing_masing item
sesuai dengan kegunaanya.
d. Meminta siswa menulis definisi dari item_item yang
ada.
e. Meminta siswa menulis kalimat atau paragraf dengan
item yang ada.
Papan Tulis
Papan tulis mungkin merupakan media yang palin g lazim
dan sering digunakan dalam pengajaran. para guru mungkin
akan merasa ada sesuatu yang kurang dalam kelas bila tidak
ada papan tulis. Ada beberapa kegiatan yang bisa
dilakukan dengan menggunakan media papan tulis.
Diantaranya;
a. Tanyalah kepada siswa tentang apa ,vang mer.eka fikir
tentang kata atau gambar yang mereka buat di papan
tulis.
b. Mintalah siswa untuk melafalkan kata itu begitu anria
selesai menulis.
c. Tanyalah kepada siswa bagaimana melafalkan kata-ka-ta
sulit yang ada di papan tulis.
C. Penutup
Penguasaan vocabutrary sangatiah penring dalam pembejaiaran
bahasa. Namun vocabul.an' saja beilrmiah cukup. jaii narus ada
koiaborasi antaru vocabulary, gr:ailrnar cian i'JXt. Lr:tuk
mengajarkan vocabulary diperlukan
nedia yang bisa
'ariasi
mengatasi kebosanan srswa.
89
Referensi
Crystal, D. 1979. Child Language, Learning and Linguistics. Edward
Arnold
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Media Pembelajaran Bahasa
Inggris.
D. (1991)
Language Teaching Methodolory. Prentice Hall
International English Language Teaching
Nunan,
Rivers, W. (1993). CommunicatingNaturally in a Second Language'
Cambridge: Cambridge University Press.
Sadiman,
Arif S. Et al. (2002) Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Scott, W and Ytreberg. 1990. Teaching English to Children.Longman.
Suyanto, E.K.2007. Englishfor Young learners. Jakarta: Bumi Aksara.
Thornbury, S. (2004). How to Teach Vocabulary. Longman: Longman.
Wells, G. 1987. Apprenticeship in Literacy.In Interchange 18,1/2:109123.
Himpunan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
2006.
90
Download