Request For Proposal (RFP)

advertisement
Request For Proposal (RFP)
Penyusunan Strategi Komunikasi dan Advokasi
KEGIATAN
Rekrutment Konsultan Penyusunan Strategi Komunikasi dan
Advokasi Kelembagaan Koridor RIMBA
Kode Activity
Komponen 1, Output 2: Positive and equitable attitude changes
among the project’s varied stakeholders, from national
government, local government, the business community, the
Cluster communities, and including women and other
marginalized groups, with that attitude change leading to
networking and greater support to create a Green Economy in
the RIMBA Corridor..
Activity 3: Develop a communication and advocacy strategy to
influence 6 districts and 3 provincial government to support the
overaching governance body
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Presiden No. 13 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
secara jelas mengamanatkan dibentuknya 5 (lima) koridor ekosistem. Tujuannya adalah
memberi perlindungan alur migrasi satwa atau biota laut, yang menghubungkan antar
kawasan konservasi.
Lima koridor yang diamanatkan salah satunya adalah koridor RIMBA. Koridor ini berada
di 3 propinsi, yakni Jambi, Sumatera Barat dan Riau. Koridor RIMba sendiri merupakan
koridor yang diprioritaskan saat ini. Sehingga konsep pengelolaan di wilayah koridor ini
harus merefleksikan upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan memberikan
kontribusi yang besar terhadap peningkatan fungsi kawasan hutan lindung yang
ditargetkan seluas 40% dari total pulau Sumatera.
Koridor RIMBA ini berfungsi sebagai wadah dalam mempertahankan konektivitas satwa.
Sekaligus untuk menekan potensi konflik antara manusia dengan satwa liar yang
disebabkan oleh berkurangnya habitat satwa liar.
Selanjutnya, penetapan koridor RIMBA yang memiliki luas 3,8 juta hektar dengan berbagai
pengelolaan lahan seperti perkebunan, pertanian, dan hutan lindung yang telah
berlangsung lama memerlukan strategi komunikasi yang efektif agar semua berjalan
lestari, tidak terjadi ekspansi terutama dari kawasan hutan menjadi kawasan non hutan.
Dalam konteks ini, WWF Indonesia melakukan pendekatan dengan gagasan tentang
Green Ekonomi (Ekonomi Hijau). Ekonomi Hijau diharapkan dapat menekan laju
kerusakan dan menambah kemampuan mereduksi tingkat carbon dunia dengan
menyejahterakan masyarakat lokal.
Dalam implementasinya, WWF Indonesia membagi wilayah kerja di koridor RIMBA
menjadi tiga komponen, yaitu:
1. Komponen 1: Penguatan Tata Kelola Koridor RIMBA. Komponen satu akan
menghasilkan penguatan pondasi kelembagaan, kapasitas sumberdaya manusia,
serta keberlanjutan program Kemakmuran Hijau (Green Prosperity) yang
diaplikasikan pada sektor berbasis hutan dan lahan.
2. Komponen 2: Investasi Pada Pembangunan Ekonomi Hijau Di Tiga Lanskap RIMBA.
3. Komponen 3 akan berinvestasi pada tiga skenario pembangunan ekonomi hijau
yang berbeda pada Lanskap RIMBA yang berfokus pada perkebunan sawit lestari,
karet lestari serta rantai pasoknya, rehabilitasi lahan gambut, mikrohidro, dan
restorasi termasuk agroforestry melalui pendekatan Ekonomi Hijau.
Kelembagaan untuk Manajemen Area Rimba Koridor
Pada komponen satu, untuk mengelola Koridor Rimba dengan luasan area hutan seperti
disebutkan di atas diperlukan sebuah lembaga untuk manajemen kawasan kedepannya,
mulai dari pengawasan, pengelolaan dan penegakan hukumnya. Dalam hasil FGD yang
sudah dilakukan, badan pengelola yang dimaksud adalah berbentuk struktural
sebagaimana yang telah diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, ataupun yang lebih bersifat fungsional seperti Badan
Kerjasama antar daerah. Oleh karena itu tim komponen 1 RIMBA telah
bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menyusun naskah akademis sebagai
dasar dari pembentukan kelembagaan pengelolaan kawasan hutan di koridor
RIMBA. Naskah akademis ini memerlukan payung hukum dalam bentuk
peraturan presiden sebagai dasar legal untuk beroperasi, untuk itu diperlukan
strategi advokasi dan komunikasi untuk menyuarakan ini kepada pemerintah
nasional hingga menjadikan ini agenda pemerintah sehingga dapat
dikeluarkannya dasar hukum mengenai lembaga ini. Tujuan akhir dasar hukum
lembaga ini adalah Peraturan Presiden (Perpres), walaupun dalam prakteknya
nanti akan ada target antara seperti penyerahan naskah akademis ke Menteri
Agraria dan Tata Ruang dan Sekretaris kabinet. Hal ini dimaksudkan agar lebih
kuat dalam melaksanakan mandat untuk mengelolan kawasan yang luas ini.
Adapun untuk mewujudkan ada Perpres ini diperlukan suatu strategi komunikasi
dan advokasi, agar terencana dan terarah untuk mencapat tujuan ini.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan strategi komunikasi ini adalah agar lembaga yang dibentuk
mendapatkan legal basis berupa peraturan presiden dengan target antara adalah
peraturan menteri Agraria dan Tata Ruang.
C. Keluaran
1. Adanya dokumen strategi komunikasi untuk pengesahaan kelembagaan
RIMBA dalam bentuk PerPres, adapun target antara strategi komunikasi ini
adalah Submit final draft naskah akademis ke Kemen ATR, dan Setkab
2. Adanya jadwal kegiatan (timeline) dan rencana aktivitas komunikasi
(workplan)
3. Adanya kebutuhan materi komunikasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
4. Adanya PESAN komunikasi yang strategic sehingga dapat mencapai tujuan
tersebut
D. Metodologi
Menggunakan PR Cycle Look sebagai metode dasar untuk membuat strategi
komunikasi
E. Tenaga Ahli
Perusahaan yang dibutuhkan untuk pelakasanaan strategi komunikasi workshop adalah
konsultan yang berbadan usaha
F. Cakupan Kinerja Konsultan
Cakupan kerja konsultan terpilih antara lain:
1. Melakukan kegiatan fasilitasi dalam proses pembuatan strategi komunikasi
2. Membuat pesan komunikasi.
3. Desain bentuk workshop pembuatan strategi komunikasi yang tepat, termasuk
menempatkan peserta dalam kelompok bahasan yang tepat
4. Bersama kelompok menentukan tools komunikasi yang tepat
Sementara output/deliverable yang diharapkan dari konsultan antara lain:
1. Adanya dokumen strategi komunikasi detail termasuk pesan komunikasi aktivitas
komunikasi dan workplan, hingga tools komunikasi termasuk monitoring dan
evaluasi.
2. Adanya timeline kegiatan untuk mencapat tujuan komunikasi untuk mendapatkan
dasar hukum (prepress) bagi pembentukan kelembagaan program Rimba
G. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan 8 minggu dengan aktivitas antara lain:
pra penyusunan strategi komunikasi, Sasaran Target Peningkatan Proses
Pembuatan Strategi Komunikasi.
No
Aktivitas
1
2
3
Waktu
Minggu Ke
4
5
6
1 Pra penyusunan
a. Diskusi dengan Tim Komunikasi, Project
leader, dan tim RIMBA terkait
b. identifikasi key stakeholder audiens hasil
dari studi LLA
c. Bersama dengan tim komunikasi
menyepakati key stakeholder audien (10%)
a. Penyiapan berbagai kebutuhan
2 Melakukan Analisis Hasil Perseption Survey
Fasilitasi kegiatan pembuatan strategi
3
komunikasi
Presentasi Hasil Dokumen Strategi
4
komunikasi
H. Budget
HPS atau anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp. 80,000,000 (delapan puluh Juta
Rupiah), belum termasuk PPn
I. Kualifikasi Konsultan Pelaksana
1. Mempunyai pengalaman sejenis dalam 3 tahun terakhir
2. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan/atau seluruh anggota tim tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana.
3. Memiliki Izin Badan Usaha yang masih berlaku .
4. Menyampaikan pernyataan bahwa konsultan pelaksana yang bersangkutan tidak
masuk dalam daftar hitam (black list) dan juga tidak sedang mengerjakan
kegiatan yang di danai oleh MCAI (Millenium Challenge Account Indonesia).
(contoh dokumen pernyataan / pakta integritas terlampir)
7
8
5. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan).
6. Melampirkan dokumen pendukung:
Proposal Kegiatan
Dokumen isian Kualifikasi
Salinan ID / KTP
Daftar riwayat hidup/Curiculum Vitae (CV) personil yang diusulkan
Referensi (diutamakan)
J. Penyampaian Penawaran, dan Batas Waktu
1.
Proposal kegiatan lengkap , Rencana Anggaran Biaya (RAB) / Penawaran
dan dokumen pendukung dapat disampaikan paling lambat :
Hari/Tanggal
: Senin, 15 Mei 2017
Pukul
: 14.00 wib
Proposal
dan
RAB
dikirim
melalui
[email protected] , cc : [email protected]
email
:
Dengan Subject email : Proposal Komunikasi_nama perusahaan
2.
Dokumen yang dikirim adalah softcopy, untuk dokumen asli disimpan oleh
penyedia dan akan diperiksa / pembuktian kualifikasi oleh tim Pengadaan
WWF jika diminta
3.
Masa berlaku proposal / penawaran selama 60 (enam puluh) hari kalender
sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran
4.
Pengumuman Hasil
Pengumuman lembaga yang terpilh untuk pekerjaan ini nantinya akan
diumumkan
melalui link : procurement.wwf.or.id
Lampiran 1
A.
Contoh Format Dokumen
(format dokumen tidak harus persis sama namun tidak mengurangi maksud /
tujuan yang ada).
1. Contoh BENTUK SURAT PENAWARAN
[KOP BADAN USAHA]
Nomor
Lampiran
:
:
______, ________ 2017
Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Jasa
Konsultan Penyusunan Strategi Komunikasi
dan Advokasi - Project RIMBA
Yayasan WWF Indonesia
Di Jakarta
Perihal
:
Penawaran Jasa Konsultan Penyusunan Strategi Komunikasi dan Advokasi
Sehubungan dengan pengumuman Pengadaan Jasa Konsultan untuk Penyusunan
Strategi Komunikasi dan Advokasi dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen
Pengadaan , dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut sebesar
Rp. ____________ ( _____________________ ).
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender
Penawaran ini berlaku selama 60 (enam puluh ) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pengadaan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan:
Rencana dan metodelogi Kegiatan;
1. Jadwal Kegiatan ;
2. Rencana Anggaran biaya ;
3. Dokumen Isian Kualifikasi;
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
PT/CV .......
Direktur Utama
2. Contoh Format PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
__________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas
:
___________ [diisi dengan no. KTP, SIM atau paspor]
Jabatan
:
__________
Bertindak untuk
: PT/CV/Firma/Koperasi/ _____________ [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
dan atas nama
dalam rangka pengadaan Jasa Konsultan Penyusunan Strategi Komunikasi dan
Advokasi pada Project RIMBA dengan ini menyatakan bahwa:
1.
Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2.
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan/atau seluruh anggota tim tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana.
3.
Tidak sedang mengerjakan kegiatan yang di danai oleh MCAI (Millenium Challenge
Account Indonesia).
4.
Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;
5.
Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
________ [tempat], __ [tanggal] , Mei 2017
( Materi Rp. 6000)
[Direktur utama ]
3. Contoh FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
__________[nama wakil sah jika badan usaha]
Jabatan
:
__________[diisi sesuai jabatan dalam akte notaris]
Bertindak untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi ____________________[pilih yang sesuai
dan cantumkan nama badan usaha]
Alamat
:
__________
Telepon/Fax
:
__________
Email
:
__________
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Surat
__________ [sesuai akte pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor
dan tanggal akte pendirian/perubahan/surat kuasa.
2. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
3. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
4. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
5. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar
Hitam;
6. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1.
Nama (PT/CV/Firma/
:
Koperasi)
2. Status
3.
4.
:
__________
Pusat
Alamat Kantor Pusat
:
__________
No. Telepon
:
__________
No. Fax
:
__________
E-Mail
:
__________
Alamat Kantor Cabang
:
__________
No. Telepon
:
__________
No. Fax
:
__________
E-Mail
:
__________
B. Izin Usaha
1.
No. Surat Izin Usaha ________
:
_______Tanggal ______
2.
Masa berlaku izin usaha
:
__________
3.
Instansi pemberi izin usaha
:
__________
C. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]
1.
No. Surat Izin ____________
:
_______Tanggal ______
2.
Masa berlaku izin
:
__________
3.
Instansi pemberi izin
:
__________
Cabang
D. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi
a. Nomor Akte
:
__________
b. Tanggal
:
__________
c. Nama Notaris
:
__________
a. Nomor Akte
:
__________
b. Tanggal
:
__________
c. Nama Notaris
:
__________
2. Akta Perubahan Terakhir
E. Pengurus
1.
Komisaris untuk Perseroan Terbatas (PT)
No.
Nama
No. KTP
Jabatan dalam Badan Usaha
No. KTP
Jabatan dalam Badan Usaha
2. Direksi/Pengurus Badan Usaha
No.
Nama
F. Data Keuangan
Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
No.
Nama
No. KTP
Persentase
1. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak
:
b. Bukti laporan Pajak Tahun
terakhir
:
__________
No.______tanggal _______
G. Data Pengalaman Perusahaan
No.
1
Nama
Paket
Pekerjaan
Bidang/
Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
2
3
4
Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat
Komitmen
Tanggal Selesai
Menurut
Kontrak
Nama
Alamat/
Telepon
No/
Tanggal
Nilai
Kontrak
BA
Serah
Terima
5
6
7
8
9
10
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian
hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan
badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada
pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
[tempat],
[tanggal]
PT/CV/Firma/Koperasi ____________
[rekatkan meterai Rp 6.000,tanda tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan dalam badan usaha]
[bulan] 2017
Download