GTA Kembangkan Kawasan Industri 50 Ha

advertisement
Headline
MediaTitle
Date
Section
Page No
Language
Journalist
Frequency
GTA Kembangkan Kawasan Industri 50 Ha
Investor Daily Indonesia
13 Apr 2015
Color
Property
Circulation
23
Readership
Indonesian
ArticleSize
N/A
AdValue
Daily
PR Value
Black/white
50,000
200,000
361 cm²
IDR 26,059,688
IDR 78,179,064
GTA Kembangkan Kawasan Industri 50 Ha
Oleh Pamudji Slamet
^ JAKARTA ­ PT Griya Tirta Asri (GTA), anak usaha PT
Barito Pacifik Tbk mengembangkan kawasan industri
seluas 50 hektare di koridor barat Jakarta. Pengembangan
ini untuk menjawab ketimpangan pertumbuhan kawasan
industri yang memusat di koridor timur.
Terkait pengembangan proyek terse­ industri, kata Ferry, dikuasai oleh sek­
but, GTA menggandeng konsultan tor consumer goods sebesar 35,45%, lalu
properti Colliers International sebagai disusul food & beverage sebesar 17,22%.
konsultan marketing. Kawasan bernama
Griya Idola Industrial Park (GIIP) itu ber­ Barat Primadotia
lokasi di Bitung, Kabupaten Tangerang, Sementara itu, potensi properti di
Banten. "Kawasan yang dikembangkan koridor barat Jakarta diakui oleh
seluas 50 hektare," ujar Senior Associate pengamat properti Ali Tranghanda dan
Director/Industrial Services Colliers In­ pengamat tata kota Yayat Supriatna.
ternational Rivan Munansa, di Jakarta, Menurut Ali, koridor barat Jakarta saat
pekan lalu. ini menjadi primadona baru investasi
Selama ini, kata Rivan, pengembangan properti. Kawasan tersebut dinilai su­
kawasan industri cenderung bergerak dah lebih matang untuk ketersediaan
ke koridor timur Jakarta, seperti Cika­ infrastruktur dan sistem transportasi
rang. Kawasan industri terkonsentrasi di dibanding koridor lain karena mendapat
koridor timur karena komunitas industri, dukungan dari sejumlah pengembang
khususnya yang berbasis di Jepang, ada besar.
di wilayah ini. Sektor ­ sektor industri "Kawasan barat Jakarta memiliki ak­
seperti otomotif, consumer goods, dan sebilitas jauh lebih baik dibandingkan
Iain­lain, banyak dikembangkan di kori­ kawasan penyangga lain, hal ini dapat
dor ini. Masifnya pertumbuhan kawasan dilihat dari ketersediaan jalan arteri dan
industri di koridor timur juga dipengaruhi jalan tol, niaupun sarana transportasi
tingginya permintaan {demand). yang melalui kawasan ini," kata dia pe­
'Tapi dari analisa saya, di daerah barat kan lalu.
sudah mulai berkembang. Akses tol juga Sclain itu, tambahnya, dari sisi harga
semakin bagus,"tegas Rivan. di koridor ini masih dapat terjangkau
Koridor barat Jakarta, lanjut Rivan, kalangan mcncngah dengan harga hu­
berpotensi besar untuk berkembang nian yang ditawarkan masih ada yang
sebagai kawasan industri. Apalagi,saat ini di bawah Rp 800 juta. "Hal­hal tersebut
tidak mudah mencari kawasan industri membuat kawasan barat Jakarta banyak
di Jakarta yang murni kawasan industri. diminati terutama untuk tujuan inves­
"Nah peluang itu yang ditangkap," ujar tasi," ujarnya.
dia. Hal yang sama diungkapkan pengamat
GIIP Bitung telah melakukan ground­ tata kota Yayat Supriatna. Namun, dia
breaking pada awal April lalu. Pengem­ mengingatkan pentingnya untuk mencip­
bang menargetkan kawasan ini sudah takan aktivitas ekonomi di koridor barat
beroperasi pada akhir tahun ini. Untuk Jakarta seiring dengan semakin pesatnya
tahap pertama akan dikembangkan gu­ perkembangan permukiman penduduk di
dang nuilti guna 20 unit. Selain itu, juga kawasan tersebut. Hal itu, kata dia, agar
disiapkan lahan seluas 30 hektare yang tidak menjadi beban Jakarta sebagai ibu
akan ditawarkan ke tenant, anker, tapi kota.
kami menawarkan lahan ke tenant angker "Kawasan penyangga di barat Jakarta
seluas 30 hektare. harus banyak membangun 'komplek kota'
"Konsep kawasannya unik. Di te­ sehingga seluruh aktivitas bisa dipusat­
ngah kawasan industri ada danau atau kan di situ, tidak perlu harus ke Jakarta
restoran," jelas Rivan. lagi," katanya.
Kawasan industri ini akan membidik Menurut Yayat barns ada superblok­
beragam sektor industri. Secara khusus, superblok dalam koridor tersebut se­
sektor industri yang berkembang di hingga aktivitas dapat dilaksanakan di
koridor barat adalah kontainer, chemical, dalamnya. Selanjutnya, kata dia, harus
consumer goods, dan sektor ­ sektor lain, disinergikan dengan sistem transportasi
Hanya saja, Rivan mengakui, koridor barat yang tersedia sehingga kalau keluar dari
belum membidik sektor otomotif karena kawasan tersebut tidak perlu mengguna­
industri pendukungnya lebih banyak di kan kendaraan pribadi.
koridor timur. Fenomena yang terjadi di kawasan
"Di koridor barat juga banyak pengem­ penyangga Jakarta, masyarakat semakin
bangan hunian. Mungkin akan banyak jauh dari tempat tinggalnya namun tidak
industri suplai material," ujar Rivan. didukung sistem transportasi memadai.
Sebelumnya, Associate Director/Re­ Oleh karenanya mereka lebih memilih
search­Collier International Ferry Salanto menggunakan kendaraan pribadi untuk
mengatakan, serapan pasar di kawasan ke ibu kola.
Download