MENGUKUHKAN SEMARANG SEBAGAI KOTA BANDAR Oleh

advertisement
1
MENGUKUHKAN SEMARANG SEBAGAI KOTA BANDAR
Oleh : Hardiwinoto
Semarang dikenal sebagai kota bandar sejak abad 16 yang lalu, mulai dari masa
kerajaan Demak, Mataram, VOC, dan sampai kini. (Utami dan Suryo, 2000). Berawal dari
kawasan Johar dihubungkan oleh sungai berok dari pelabuhan Tanjungmas, kemudian
berkembang semakin luas baik ke selatan, timur, maupun barat, pasar pasar bertambah ke
setiap sudut Kota Semarang. Melalui kebesaran pasar Kota Semarang layak menyandang
identitas sebagai Kota Bandar.
Kuznets (1969) berpendapat bahwa kemajuan kota diukur oleh angka pada PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto). Sektor perdagangan menyumbang 28,01 % dan sektor
industri 24,36 % terhadap PDRB Kota Semarang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
sokongan struktur ekonomi Kota Semarang didominasi oleh sektor perdagangan dan industri.
Cocok jika Kota Semarang dianggap sebagai pusat perdagangan (trade centre).
Sebagai pusat perdagangan, tercipta konsentrasi kegiatan transaksi sehingga diperoleh
skala ekonomis economies of scale dan economies of agglomeration. Diperoleh economies of
scale, karena mendapatkan keuntungan akan spesialisasi, sehingga produksi menjadi lebih
besar dan biaya lebih efisien. Economies of agglomeration, karena mendapat keuntungan
akan lokasi yang dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan berbagai sektor ekonomi,
yaitu; jasa perbankan, asuransi, perbengkelan, pendidikan, keterampilan, periklanan, hiburan,
dan lain sebagainya.
Potensi Geostrategic
Posisi geostrategic Kota Semarang sangat baik, yaitu berada diantara empat koridor
atau pintu gerbang Jawa Tengah. Koridor utara dihubungkan oleh laut, koridor selatan
menghubungkan kota-kota dinamis Yogyakarta dan Surakarta yang dikenal sebagai koridor
Merapi-Merbabu, koridor timur menghubungkan kota Surabaya dan sekitarnya dan koridor
barat menghubungkan kota Jakarta dan sekitarnya.
Kawasan perdagangan dan jasa tersebar di Kawasan Simpanglima, jantung
perekonomian Kota Semarang. Setidaknya ada tiga pusat perbelanjaan, yaitu Matahari,
Living Plaza dan Mall Ciputra, serta PKL-PKL yang berada di sepanjang jalan segitiga emas
yaitu Jl. Gajah mada, Pemudan dan Pandanaran yang terkenal sebagai pusat oleh-oleh khas
Semarang.
Di sepanjang Jl. Gajahmada, Jl. Pemuda dijumpai adanya DP mall, Paragon City dan
Sri Ratu serta kawasan perkantoran. Di sepanjang Jl. MT Haryono terdapat Java Supermall,
2
dan banyak pertokoan. Di sepanjang Jl. Pahlawan terdapat kantor-kantor pemerintah dan
perbankan sebagai pusat pelayanan atau jasa. Kawasan pasar-pasar tradisional seperti Pasar
Johar dan kawasan Kota Lama semakin menambah aktivitas perdagangan.
Potensi Industri dan Pasar
Industri besar dan sedang di Kota Semarang berpotensi dikembangkan. Jumlah
industri sedang sebanyak 243 dan industri besar sebanyak 154 (BPS Semarang Dalam Angka
2014). Kota Semarang terdapat kawasan industri yang memadahi antara lain; Kawasan
Industri Guna Mekar Indonesia (GMI) mampu menampung 48 perusahaan dengan luas
area130 ha, Kawasan Industri Terboyo 67 perusahaan dengan luas area 300 ha, Kawasan
Industri Bukit Semarang Baru (BSB) mampu menampung 3 perusahaan, Kawasan Industri
Sinar Centra Cipta mampu menampung 12 perusahaan dengan luas area 95 ha, Kawasan
Industri Candi mampu menampung 26 perusahaan dengan luas area 300 ha (Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang).
Di Kota Semarang terdapat 67 pasar tradisional berdasarkan skala pelayanan kota,
wilayah dan lingkungan. Pasar kota sebanyak 9 unit yang terdapat di Kecamatan Semarang
Selatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Ngaliyan dan
Kecamatan Semarang Timur. Di Kecamatan Semarang Selatan dan Semarang Tengah
memiliki pasar kota masing masing 3 unit. Sedangkan pasar wilayah terdapat pada
Kecamatan Gunungpati 1 unit, Kecamatan Pedurungan 2 unit, Kecamatan Semarang Selatan
3 unit, Semarang Tengah 5 unit, Candisari 2 unit, Gayamsari dan Mijen masing masing 1
unit, Kecamatan Ngaliyan 2 unit, dan Kecamatan Semarang Barat 4 unit, sehingga jumlah
pasar wilayah yang ada di Kota Semarang sebanyak 21 unit.
Pasar skala lingkungan yang tersebar di wilayah Kota Semarang berjumlah 37 unit
terdapat di Kecamatan Genuk, Pedurungan, Banyumanik, Gayamsari, Mijen, Ngaliyan,
Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang Utara, Tembalang, Tugu, dan Gajahmungkur.
Ringkasnya, 67 pasar tersebut terdiri dari 9 pasar kota, 21 pasar wilayah dan 31 pasar
lingkungan.
Pasar modern atau supermarket berjumlah 23 unit, menyebar di seluruh kecamatan.
Paling banyak terdapat di Kecamatan Semarang Barat. Minimarket juga mendominasi di
Kota Semarang dengan jumlah 244 unit adalah indomaret dan alfamart. Jumlah pertokoan
sendiri yang ada di seluruh wilayah Kota Semarang sebanyak 445 unit. Jadi untuk pasar
modern, jumlah keseluruhannya adalah 723 pasar modern (Masterplan Pengembangan Pola
Perpasaran Kota Semarang 2010).
3
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang
Tahun 2010-2015, terdapat harapan terwujudnya Kota Semarang sebagai pusat perdagangan
dan jasa berskala internasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
Ikon dan Simpul Kota Semarang
No.
1.
Lokasi
Kawasan Simpang
Lima
2.
Panama (Pemuda,
Pandanaran dan
Gajah mada)
Kawasan johar dan
lingkaran Bubaan
Kawasan
Peterongan
Jalan Pengapon
Bandarharjo
Makang
3.
4.
5.
6.
7.
8.
8.
Kawasan Tugu dan
Krapyak
Kawasan Terboyo,
Genuk
Penggaron
9.
Banyumanik dan
Tembalang
10.
Ngalian – Mijen
11.
Gunung pati
Potensi
Mall dan Hotel, pertokoan, pusat kegiatan
sosial politik dan budaya dan pusat pusat
pelayanan.
Hotel, pertokoan, bank, kantor wali kota
(balai kota) mal, pendidikan dan pusat
pelayanan.
Masjid Kauman, Pasar Johar, Jurnatan,
Pekojan, stasiun Poncol dan Tawang.
Pasar Peterongan, Pasar Wonodri, Mal, Bank
Pasar Grosir Ikan Jawa Tengah
Industri dan perdagangan ikan asapan
Terminal Induk Semarang bagian barat,
Taman Wisata Margasatwa dan kawasan
industri.
Pintu masuk jalan tol krapyak, perumahan
BSB dan kawasan industri.
Terminal Induk Semarang bagian Timur,
kawasan industri dan perdagangan
Terminal Satelit sisi Timur, Pemotongan
Hewan, Pasar Induk Unggas, Mal, dekat
dengan kawasan perumahan
Terminal satelit sisi selatan, Kawasan
perumahan, kawasan pendidikan, mal, sentra
kuliner.
Kota baru, pelebaran jalan, pertokoanpertokoan baru, kawasan perumahan
Kawasan konservasi alam, pariwisata alam,
pertanian, perkebunan dan peternakan
Ikon Kota
Bunderan simpang lima
(Pusat Kota)
Balai Kota, Tugu Muda,
Pusat Oleh-oleh Khas
Semarang
Kota Lama
Pasar tumpah di malam
hari (pasar 24 jam)
Pasar Ikan
Sentra pengasapan ikan
Selamat Datang Kota
Semarang dari sisi barat
Kampus IAIN walisongo
Selamat datang kota
Semarang dari sisi Timur.
Selamat Datang Kota
Semarang dari sisi Timur
Undip, Kodam, Selamat
Datang kota Semarang
dari arah selatan
Kawasan Perumahan dan
Pendidikan
Kawasan alam
pegunungan.
Sumber: Hasil survei diolah
Penulis : Dr. Hardiwinoto, SE, M.Si. Tlp. 085865351802 email: [email protected]
Alamat: Jl. Pucang Adi IX No. 10 Pucang Gading, Mranggen, Demak.
1. Wakil Dekan FE Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. Pemerhati masalah investasi kota
Download