PENGGUNAAN MEDIA TWITTER DAN PERUBAHAN GAYA HIDUP SEHAT (Studi Korelasi antara Penggunaan Media Twitter @BuavitaID dengan Perubahan Aspek Kognitif, Afektif, dan Konatif dalam Gaya Hidup Sehat di Kalangan Follower @BuavitaID Periode Januari – Februari 2014) Shiva Vinneza Tanti Hermawati Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Abstract The existence of media social Twitter as one of the variety of new media has contributed distinctive impact in many life aspect for the internet users. That opportunity also used by one of Unilever subsidiary that concerns in packaged fruit juice commercial, Buavita. Buavita company that has been active to run a healthy campaign since 2008, uses Twitter as one of media to publish many healthy contents that part of Be Frutarian healthy campaign to the society, especially the follower of @BuavitaID. This research aimed to see the correlative between Twitter usage by @BuavitaID and healthy life style change among the follower of @BuavitaID. This research is explanatory research. Method that used is by employing simple random sampling. The data were taken by spreading the questionnaire from Google Drive program that sent to 30 followers @BuavitaID. The researcher sent a link of questionnaire by mentioning the follower so that the respondent could answer the questionnaire by online. The analysis includes data collection and drawing conclusion. The conclusion drawn from this research is that there is a significant relation between the twitter social media usage by @BuavitaID towards healthy life style change among the follower @BuavitaID, from cognitive aspect, affective aspect, and also behavioral aspect amount 0,647. Besides that, this research also seeks the relation of social interaction towards healthy life style change. Reached a result that there is a significant relation between social interaction and healthy life style change among the follower of @BuavitaID amount 0,547. Key Words: new media, Twitter, healthy life style, cognitive, affective, and behavioral aspect. 1 Pendahuluan Twitter.com adalah suatu situs jejaring sosial yang dewasa ini hadir sebagai information network.Twitter memiliki kelebihan yaitu mampu menyajikan berita dengan sangat cepat bahkan mengalahkan kecepatan media-media informasi lainnya. Tidak hanya berbagi berita, bahkan gagasan dan ajakkan hingga promosi mengenai sesuatu juga kerap dilakukan menggunakan Twitter. Dengan tingginya animo masyarakat Indonesia terhadap jejaring sosial seperti Twitter telah memunculkan berbagai akun resmi milik perusahaan yang ditujukan untuk mendekatkan hubungan antara suatu korporat dengan masyarakat luas. Salah satunya yaitu akun twitter perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), yaitu Buavita dengan akunnya @BuavitaID .Menurut situs www.mix.co.id, terhitung sejak tahun 2008, Buavita telah menggalakkan berbagai kampanye yang bersifat mempersuasi masyarakat luas untuk semangat menjalankan pola hidup sehat.Hingga bulan Februari 2014, pengikut akun @BuavitaID telah mencapai angka lebih dari 13.000 follower. Buavita sendiri memiliki panggilan akrab bagi para follower-nya yaitu Frutarian.Dengan menggunakan sebutan Frutarian, produsen Buavita mengadakan kampanye melalui Twitter menggunakan #BeFrutarian yang sering diselipkan pada beberapa tweet harian pada akun @BuavitaID. Tidak hanya dari sisi penggunaan teknologinya saja yang akan diangkat dalam penelitian ini, tetapi juga isu terbaru yaitu pola hidup sehat. Berdasarkan berita yang dilansir pada situs www.mix.co.id, PT Unilever sendiri yang membawahi produk Buavita telah melakukan riset mengenai konsumsi buah terhadap masyarakat Indonesia. Berdasarkan riset yang ditemukan oleh PT Unilever, hanya 40% masyarakat Indonesia yang mengonsumsi buah dengan rutin dan tercukupi. Berangkat dari fakta tersebut, Buavita meluncurkan kampanye yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia memulai mengonsumsi buah sebagai bagian dari pola hidup sehat. Dari fakta-fakta yang tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan berkonsentrasi pada hubungan penggunaan media Twitter oleh @BuavitaID 2 dengan perubahan gaya hidup sehat dinilai dari wawasan, opini, dan tindakan follower akun @BuavitaID. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena di Indonesia sendiri penelitian mengenai new media seperti Twitter belum banyak dilakukan. Seperti yang telah dibahas, bahwa media online Twitter saat ini sedang menjadi gaya baru dalam melakukan komunikasi. Penelitian ini juga akan memaparkan lebih dalam lagi bagaimana lapisan konsumen menanggapi program yang telah dijalankan oleh perusahaan melalui Twitter tersebut dan menilai bagaimana opini serta persepsi khalayak. Hasil penelitian ini nantinya akan memperoleh berupa gambaran bagaimana konsumen atau follower dari akun @BuavitaID menerima pesan yang disampaikan melalui tweet harian yang dituliskan oleh akun @BuavitaID. Sisi yang diteliti adalah aspek kognitif, afektif, dan konatif dimana peneliti akan menggali hubungan penggunaan media Twitter dengan pembentukan wawasan seseorang melalui tweet akun @BuavitaID, membentuk opini dan persepsi para pengikut akun @BuavitaID mengenai pola hidup sehat, dan untuk menjalani pola hidup sehat dengan serangkaian tweet yang dipublikasikan. Aspek komunikasi yang diteliti terdapat pada aspek komunikan, dimana dalam penelitian ini yang menjadi objeknya adalah para follower akun @BuavitaID. Penelitian ini akan melihat efek dari pesan yang dituliskan melalui Twitter @BuavitaID terhadap para follower-nya. Studi efek dalam komunikasi menarik untuk dilakukan karena efek sebagai salah satu kajian komunikasi, memberikan cerminan tentang bagaimana komunikasi sebagai proses mampu memberikan dampak bagi para pelaku komunikasi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media Twitter akun @BuavitaID dengan perubahan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif dalam gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID periode Januari – Februari 2014? 3 2. Adakah hubungan yang signifikan antara interaksi sosial di lingkungan responden dengan perubahan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif dalam gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID periode Januari – Februari 2014? Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Definisi komunikasi telah dikemukakan oleh banyak ahli di bidang ilmu komunikasi.Salah satu definisi komunikasi yang cukup familiar adalah definisi yang dikemukakan oleh Lasswell. Definisi komunikasi menurut Lasswell ,Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu yang dijelaskan dengan menjawab pertanyaan yang mencakup pengiriman (who), yang menyampaikan pesan (Says what), melalui suatu saluran media massa (in which channel), kepada penerima atau khalayak (to whom), yang akan memberikan tanggapan sebagai efek dari pesan yang diterimanya (with what effect)(Effendy, 1997: 69). Proses komunikasi sendiri memiliki beberapa tahapan untuk mencapai pengertian dari pesan yang diterima. Berdasarkan definisi Lasswell diatas, terdapat 5 unsur yang sangat berpengaruh, yakni: a. Sumber (Source), yang juga sering disebut sebagai pengirim, komunikator, atau pembicara. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. b. Penerjemah (Encoding), yaitu suatu proses menerjemahkan pemikiran kedalam bentuk-bentuk simbolis. c. Pesan (Message), yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima berupa seperangkat symbol verbal maupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari komunikator. d. Media (Channel), yakni alat yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan. 4 e. Penerima (Receiver), yaitu sasaran, komunikan, penyandi balik, pendengar, atau khalayak, yang menerima pesan. f. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah Ia menerima pesan tersebut (Mulyana, 2010: 69). Kemudian adapula unsur-unsur lain yang ditambahkan seperti umpan balik (fedd back), gangguan (noise) dan situasi atau konteks komunikasi.Umpan balik terjadi jika terdapat komunikasi dua arah, yang artinya pihak komunikan dapat menjadi komunikator. Penelitian ini akan memfokuskan pada kajian komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan, karena penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan penggunaan media Twitter dalam membentuk aspek kognitif, afektif, dan konatif di kalangan follower akun @BuavitaID melalui tweet @BuavitaID periode Januari – Februari 2014. 2. Interpersonal Mediated Communication Definisi komunikasi interpersonal termediasi atau interpersonal mediated communication menurut Catchart dan Gumpert yaitu semua situasi yang menggunakan teknologi mediasi untuk menggantikan interaksi langsung (Catchart & Gumpert, 1986: 90). Seperti percakapan melalui telepon,surat elektronik, telekonfrens termediasi, interaksi interpersonal melalui komputer, merupakan media yang digunakan untuk memfasilitasi interaksi interpersonal. Internet sebagai salah satu media dalam berkomunikasi memiliki kemampuan yang membuat para penggunanya bisa berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Sifat interaktifitas yang dimiliki internet telah menciptakan konvergensi media yang menggabungkan cirri-ciri dari komunikasi massa dan komunikasi interpersonal. Konvergensi media memberikan kesempatan baru dalam penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat audio, visual, maupun data(Preston, 2001: 88). Salah satu situs microblogging Twitter, merupakan media baru yang memberikan fasilitas interaksi antara komunikator dengan komunikan melalui media internet. Komunikasi yang disampaikan melalui Twitter dituliskan dalam bentuk 5 tweet yang nantinya dapat diakses oleh seluruh pengguna Twitter ataupunfollower. Situs Twitter sendiri termasuk dalam kategori komunikasi interpersonal termediasi karena akun Twitter dimiliki oleh orang per orang atau perusahaan yang dapat digunakan sebagai media publikasi terhadap tiap-tiap follower-nya. Dalam penelitian ini, akun Twitter @BuavitaID menyampaikan pesan mengenai pola hidup sehat kepada seluruh follower-nya melalui tweet yang dipublikasikan oleh akun @BuavitaID. 3. New Media Menurut Janet Muray, new media diistilahkan sebagai representasi medium baru dalam bentuk medium digital. Kehadiran new media lebih ditandai dengan penemuan HTML (Hypertext Markup Language). Oleh Berners-Lee, kedua penemuan tersebut, yaitu kombinasi HTML dan HTTP dikenal sebagai web browser yang selanjutnya disebut world wide web (www.) (Steed, 2001:183, dalam Syaibani, 2012:24). New Media sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Martin Lister, new media mempunyai beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut: a. Merupakan bentuk pengalaman baru dalam teks, hiburan, kesenangan, dan pola konsumsi media b. Merupakan cara baru dalam merepresentasikan dunia c. Merupakan bentuk hubungan baru antara pengguna dan konsumen dengan teknologi media d. Merupakan bentuk pengalaman baru dari identitas diri maupun komunitas dalam berinteraksi e. Merupakan bentuk konsepsi baru dari hubungan manusia secara biologi dengan teknologi media f. Merupakan pola baru dalam organisasi produksi (Syaibani, 2011:7). Jika disimpulkan, karakteristik new media berdasarkan pengertian Lister menekankan pada aspek kehidupan manusia.Lister mengatakan bahwa new media telah mencakup berbagai aspek seperti hiburan, kesenangan, dan pola konsumsi 6 media. Selain itu, Lister juga menyatakan bahwa new media merupakan cara baru dalam merepresentasikan dunia sebagai masyarakat virtual atau dunia maya. New media juga dipandang sebagai bentuk hubungan baru antara pengguna dengan teknologi media dan juga sebagai pengalaman baru dari gambaran bagi seseorang, identitas, dan komunitas. New media, seperti yang sudah di bahas sebelumnya, merupakan sarana berkomunikasi yang menggunakan teknologi berbasis internet sebagai penunjangnya. Adapun pengertian mengenai internet akan dijabarkan berikut ini. Internet secara global adalah sarana bertukar informasi dan berkomunikasi melalui serangkaian komputer yang saling berhubungan (Belch & Belch, 2001:486). Menurut LaQuey, yang membedakan internet dengan teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang(Elvinaro, 2005:143).Dapat diartikan, saat ini internet telah berkembang sebagai alat informasi dan komunikasi yang cepat, efektif, dan rendah biaya.Media online juga dapat menjangkau ribuan orang dalam waktu seketika dan dapat diakses kapan saja. Sedangkan menurut Elvinaro dalam bukunya yang berjudul Handbook of Public Relations menyatakan bahwa jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat halaman web pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi (Elvinaro, 2011:165). Salah satu alasan mengapa jejaring sosial menjadi sangat populer adalah karena hal itu tersedia dalam berbagai macam bentuk. Terdapat berbagai macam cara yang berbeda dalam membuat dan membagi konten dalam jejaring sosial, yaitu: a. Blog: Merupakan buku harian digital; posting penulis (dengan atau tanpa video, foto, ilustrasi, link ke blog lain maupun situs lain) dimana pembaca dapat mengomentarinya (Weber, 2009:91). b. Photo sites: Adalah situs yang mengkhususkan diri dalam fotografi. Situs ini bergantung sepenuhnya pada foto yang di-upload pengguna untuk dibagikan dengan pengguna lainnya (Comm, 2008:13). 7 c. Micro blogs: Micro blog adalah format penulisan blog dalam batasan jumlah karakter tertentu. Umumnya dalam setiap penulisan banyaknya karakter yang diizinkan di bawah 200 karakter (Pudyasmoro, 2010:7). Contohnya adalah Twitter yang membatasi penggunaan karakter sebanyak 140 karakter. Berdasarkan teori tersebut, maka penelitian ini memilih kategori micro blog sebagai media yang diteliti.Penelitian ini akan meneliti pengaruh penggunaan media Twitter dalam membentuk aspek kognitif dan aspek afektif. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jejaring sosial Twitter. Twitter tidak hanya sekedar mesin pengirim pesan, nyatanya Elvinaro menjelaskan keunikkan dari Twitter sebagai jejaring sosial adalah kemampuannya untuk menyebarkan informasi hanya dengan 140 karakter namun memiliki dampak yang sangat luas. Twitter tidak membatasi jumlah follower (pengikut), dan oleh karena itu setiap informasi yang ditulis mampu dibaca oleh berapa banyakpun audiensnya, dalam waktu yang serentak, dan tidak dibatasi oleh jarak. Secara umum, media online jejaring sosial telah memberikan kesempatan kepada para penggunanya untuk berkolaborasi dan saling melengkapi informasi, saling memperbaharui informasi, atau saling berpartisipasi dalam suatu topik tertentu.Twitter bahkan dapat digunakan untuk mengajak para pengguna lainnya untuk terlibat dalam suatu aksi (Highfield, 2012: 32). 4. Dampak Media Menurut Onong Uchjana Effendy, terdapat tiga dampak dari komunikasi massa, yaitu: a. Dampak kognitif. Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berupaya mengubah pikiran dari komunikan. b. Dampak afektif. Yaitu dampak yang tinggi kadarnya lebih dari dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi 8 tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, dan sebagainya. c. Dampak konatif. Adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan( Effendy, 1997:7). Jalalludin rakhmat dalam bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi memaparkan efek kognitif dalam komunikasi massa. Menurut Jalalludin, media massa memiliki pengaruh tersendiri dalam membentuk aspek kognitif seseorang, yang kemudian disebut sebagai efek prososial kognitif. Pengertian dari efek prososial kognitif lebih menekankan pada dampak yang ditimbulkan oleh siaran media terhadap penanaman pengetahuan, pengertian, dan keterampilan (Rakhmat, 2000:231). Komponen afektif mencakup perasaan penerima atau tingkat pengaruh (suka atau tidak suka) terhadap sesuatu.Komponen ini juga mencakup tingkat pengaruh yang lebih kuat seperti keinginan, preferensi, dan keyakinan (Belch & Belch, 2001:156).Dapat diartikan, dimensi afektif terdiri dari liking, adalah keadaan dimana komunikan merasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu.Adapula preference yaitu keadaan komunikan lebih cenderung menyukai produk tertentu dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis. Dan proses terakhir pada tahap afektif adalah conviction, dimana komunikan meyakini akan suatu produk maupun hal lainnya yang berkenaan dengan pesan yang diterima. Setelah melalui tahap aspek kognitif dan aspek afektif, maka dampak media massa selanjutnya yaitu aspek konatif atau bisa juga disebut aspek behavioral. Pada aspek konatif, dampak media massa telah sampai pada tahap perubahan perilaku dan tindakan seseorang (Effendy,1997:7). Dapat diartikan, media massa memiliki kekuatan untuk membentuk bagaimana khalayak berprilaku. Dalam teori periklanan, dampak media pada tahap behavioral ditandai dengan tindakan membeli atau menggunakan produk yang diiklankan (Blech & Belch, 2001:118). Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, peneltian ini akan meneliti bagaimana opini dan persepsi follower akun @BuavitaID di lihat dari beberapa konteks, yaitu ketertarikan, kesukaan, dan keyakinan follower untuk menjalani pola 9 hidup sehat sebagai aspek afektif. Selain aspek afektif, penelitian ini juga akan meneliti bagaimana media Twitter memiliki hubungan dengan para follower untuk benar-benar menjalankan dan melakukan pola hidup sehat sesuai dengan tweet mengenai kesehatan yang di-posting oleh @BuavitaID. 5. Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 1990:67). Aktivitas-aktivitas sosial bisa terwujud apabila dua orang bertemu, interaksi sosial mulai terjadi.Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling bicara atau mungkin berkelahi. Walaupun orang yang bertemu tidak saling bicara atau tidak saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karena masing-masing telah sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan. Kesemuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang yang kemudian menentukan tindakan apa yang dilakukan (Soekanto, 1990:67). Dalam interaksi sosial, tak dapat dipungkiri bahwa interaksi membawa individu kepada proses sosialisasi. Menurut David Goslin, sosialisasi adalah proses belajar yang dialami oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar seseorang dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnya (Sunarto, 2004:30). Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial yang terjadi dalam suatu keluarga dan juga lingkungan pergaulan seseorang dapat membentuk karakter, pengetahuan, hingga cara bertindak dari individu. Maka dalam penelitian ini, variabel interaksi sosial akan menekankan pada peran keluarga dan lingkungan pergaulan dalam membentuk pengetahuan, opini, dan tindakan seseorang mengenai pola hidup sehat. 10 Metodologi Penelitian Penelitian ini dikategorikan dalam tipe penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana fenomena sosial terjadi.(Rakhmat, 1999: 27). Dalam penelitian ini, akan dijelaskan hubungan antara frekuensi tweet akun @BuavitaID dengan pembentukkan aspek kognitif, afektif, dan konatif yang terdiri dari pembentukan wawasan, opini, persepsi, dan perilaku yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengertian survey menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono yakni penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dalam populasi (Sugiyono, 2010:7). Berdasarkan keperluan penelitian, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Roscoe dalam buku Research methods For Business, dimana dikatakan bahwa dalam penelitian korelasional maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono, 2010:74). Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 30 orang karena variabel yang diteliti sebanyak 3 variabel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif. Setelah proses uji reliabilitas kuesioner, masing-masing indikator diberi ranking dan untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel, penelitian ini menggunakan teknik analisis “Tata Jenjang Spearman”. Teknik ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara dara ordinal maupun interval (Kriyantono, 2007:176). Sedangkan untuk menguji kuesioner, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada seluruh item pertanyaan(Singarimbun, 1989:137). Setelah melakukan uji validitas, dilakukan pula uji reliabilitas yang dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif konstan bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Metode yang digunakan adalah metode dari Alpha Cronbach (α) (Arikunto, 1996:190-191). 11 Sajian Data Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang dilaksanakan dengan menyebarkan melalui Google Drive kepada 30 responden yang terseleksi. Kuesioner terbagi menjadi 3 bagian, yakni bagian pertama berisi pertanyaan tentang penggunaan media Twitter, kemudian bagian kedua berisi pertanyaan mengenai interaksi sosial, dan bagian terakhir berisi pertanyaan mengenai dampak kognitif, afektif, dan konatif. Data yang dikur merupakan data yang diambil dari hasil scoring tiap-tiap pertanyaan kuesioner yang disebarkan melalui akun Twitter pribadi responden. Berikut adalah pembagian kategori scoring dari hasil jawaban responden: a. Apabila responden menjawab alternatif jawaban teratas, maka akan diberi skor 3 b. Apabila responden menjawab alternatif jawaban kedua, maka akan diberi skor 2 c. Apabila responden menjawab alternatif jawaban terbawah, maka diberi skor 1 Berikut adalah tabel hasil jawaban yang diperoleh peneliti dari 30 orang responden yang telah menjawab 30 pertanyaan melalui kuesioner: Tabel 1. Hasil Kuesioner Pertanyaan dan Jawaban Responden Item Pertanyaan Selalu mengakses Twitter setiap hari Selalu membaca tweet @BuavitaID pada timeline setiap hari Berapa jam waktu yang dihabiskan untuk mengakses Twitter dalam sehari Jawaban a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang 0% a. Selalu 50% b. Kadang-kadang 33.33% c. Jarang a. > 4 jam sehari b. 2 - 3 jam sehari 16.67% 56.66% c. < 2 jam sehari 20% a. Jarang Mengakses Twitter sambil mengerjakan pekerjaan lain b. Kadang-kadang Selalu fokus berkonsentrasiketika membaca tweet @BuavitaID 12 Prosentase 80% 20% 23.33% 56.66% 33% c. Selalu 10% a. Selalu 60% 40% b. Kadang-kadang c. Jarang a. Ya Selalu bertukar pendapat dengan teman Selalu mendiskusikan topik pola hidup sehat dengan teman Selalu bertukar pendapat dengan keluarga Selalu mendiskusikan topik pola hidup sehat dengan keluarga Melalui diskusi pengetahuan jadi bertambah Bergabung dengan komunitas yang mengusung kegiatan kesehatan Tweet @BuavitaID menambah wawasan tentang pola hidup sehat Tweet @BuavitaID bermanfaat bagi pengetahuan Pesan mengenai pola hidup sehat dari @BuavitaID mudah dipahami Menyukai topik Tweet @buavitaID 10% c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang 3.33% 56.66% c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 43.33% 0% 83.33% 16.66% 0% 56.66% 43.33% 0% a. Ya 73.33% b. Kadang-kadang 26.66% c. Tidak 0% a. Ya, hingga sekarang 70% b. Pernah, tapi sudah tidak 30% c. Tidak pernah 0% a. Setuju 80% b. Biasa saja 20% c. Tidak setuju a. Setuju 0% 63.33% b. Biasa saja 36.66% c. Tidak setuju a. Setuju 0% 66.66% b. Biasa saja 33.33% c. Tidak setuju 0% a. Menyukai 93.33% b. Biasa saja 6.66% 0% a. Menyukai 83.33% b. Biasa saja 16.66% c. Tidak menyukai 13 86.66% b. Kadang-kadang c. Tidak menyukai Menyukai tweetpic @BuavitaID 0% 0% Menyukai penggunaan bahasa pada Tweet @BuavitaID Menyukai tips dari @BuavitaID Menyukai kuis yang diadakan @BuavitaID Menyukai acara bertema kesehatan yang dipublikasikan @BuavitaID Ketertarikan mengikuti Tweet @BuavitaID Tertarik untuk mengikuti tips pola hidup sehat dari @BuavitaID Konten Tweet bervariasi Informasi kesehatan dari @BuavitaID cukup update a. Menyukai 90% b. Biasa saja 10% c. Tidak menyukai 0% a. Menyukai 90% b. Biasa saja 10% c. Tidak menyukai 0% a. Menyukai 73.33% b. Biasa saja 26.66% c. Tidak menyukai 0% a. Menyukai 90% b. Biasa saja 10% c. Tidak menyukai 0% a. Tertarik 90% b. Biasa saja 10% c. Tidak tertarik 0% a. Tertarik 83.33% b. Biasa saja 16.66% c. Tidak tertarik 0% a. Setuju 80% b. Biasa saja 20% c. Tidak setuju 0% a. Setuju 63.33% b. Biasa saja 36.66% c. Tidak setuju Lebih menyukai info dari @BuavitaID daripada sumber lainnya Mempercayai informasi yang ditulis akun @BuavitaID Yakin terhadap informasi yang diberikan @BuavitaID memberikan efek pada kesehatan tubuh Menjaga asupan gizi seimbang 14 0% a. Setuju 83.33% b. Biasa saja 16.66% c. Tidak setuju 0% a. Percaya 83.33% b. Biasa saja 16.66% c. Tidak percaya 0% a. Yakin 83.33% b. Biasa saja 16.66% c. Tidak yakin 0% a. Selalu 53.33% b. Kadang-kadang 43.33% Mengkonsumsi buah dan sayur Cukup minum air putih Cukup istirahat Rutin berolahraga Berpartisipasi dalam acara bertema kesehatan c. Jarang 3.33% a. Selalu 50% b. Kadang-kadang 43.33% c. Jarang 6.66% a. Selalu 63.33% b. Kadang-kadang 23.33% c. Jarang 13.33% a. Selalu 53.33% b. Kadang-kadang 26.66% c. Jarang 10% a. Selalu 43.33% b. Kadang-kadang 33.33% c. Jarang 23.33% a. Selalu 50% b. Kadang-kadang 30% c. Jarang 20% Sumber: Diolah Penulis Berdasarkan tabel diatas, dapat diinterpretasikan bahwa perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID tergolong tinggi. Tingginya perubahan dalam ketiga aspek tersebut pada pola hidup sehat dapat dipengaruhi oleh penggunaan Twitter @BuavitaID yang selalu aktif dalam mengkampanyekan dan memberikan informasi kesehatan kepada follower-nya, sehingga menambah wawasan, membentuk opini hingga tindakan. Analisis Data Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel penggunaan media Twitter @BuavitaID dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID dari aspek kognitif, afektif, dan konatif, maka dilakukan uji statistik dengan Tata Jenjang Spearman. Untuk menghitung hubungan variabel tersebut peneliti menggunakan rumus korelasi Tata Jenjang Spearman dengan menggunakan alat bantu program SPSS 16.00, berikut hasilnya: 15 Sesuai dengan teori, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi, adalah sebagai berikut: 1. 0,00 – 0,199 = Sangat rendah 2. 0,20 – 0,399 = Rendah 3. 0,40 – 0,599 = Sedang 4. 0,60 – 0,799 = Kuat 5. 0,80 – 1,000 = Sangat kuat (Sugiyono, 2007:115). Untuk mengetahui besar nilai koefisien korelasi masing-masing variabel, dilakukan penghitungan dengan hasil sebagai berikut: 1. Hubungan Penggunaan Media Twitter dengan Gaya Hidup Sehat Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel penggunaan media Twitter @BuavitaID dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID dari aspek kognitif, afektif, dan konatif, maka dilakukan uji statistik dengan Tata Jenjang Spearman. Nilai rs dari variabel penggunaan media Twitter @BuavitaID dengan variabel perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID adalah sebesar 0,649. Selanjutnya nilai rs tersebut dikonsultasikan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan N = 30, dengan derajat kebebasan df = 28, yaitu sebesar 0,3610. Karena nilai rs lebih besar dari r tabel (0,649 > 0,3610), maka dapat disimpulkan bahwa hubungan masing-masing variabel adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis pertama yang diajukan diterima. 2. Hubungan Interaksi Sosial dengan Gaya Hidup Sehat Nilai rs antara interaksi sosial di lingkungan responden dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID adalah sebesar 0,547. Nilai rs yang lebih besar disbanding nilai r tabel (0,3610) membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial di lingkungan responden dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID dari aspek kognitif, afektif , dan konatif. 16 Kesimpulan Dari survey yang dilakukan terhadap 30 orang follower @BuavitaID sebagai responden dalam penelitian ini, diperoleh data yang kemudian dilakukan perhitungan dan analisis mendalam seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari analisis tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media Twitter @BuavitaID dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower akun @BuavitaID dengan koefisien korelasi sebear 0,649. Hasil koefisien korelasi yang kuat dan positif menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan media Twitter @BuavitaID maka semakin tinggi pula perubahan gaya hidup sehat yang terjadi di kalangan follower @BuavitaID. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial di lingkungan responden dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower akun @BuavitaID dengan koefisien korelasi sebesar 0,547. Hasil koefisien korelasi yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi interaksi sosial di lingkungan responden maka semakin tinggi pula perubahan gaya hidup sehat yang terjadi di kalangan follower @BuavitaID. Saran Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan Twitter memiliki hubungan dengan perubahan gaya hidup sehat di kalangan follower @BuavitaID. Meskipun demikian, interaksi sosial juga turut berperan dalam membentuk wawasan, opini, dan tindakan untuk menjalankan pola hidup sehat. Dari hasil penelitian, dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengkaji lebih banyak variabel agar lebih rinci, misalnya dengan menambahkan variabel tingkat pendidikan, ekonomi, jenis kelamin, hingga keadaan geografis untuk mengetahui sejauh mana media Twitter memiliki hubungan dengan ketiga aspek tersebut, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. 17 Daftar Pustaka Belch & Belch.(2001). Advertising and Promotions: An Integrated Marketing Communication Perspective, 5th ed. Boston: McGraw-Hill. Effendy, Onong Uchjana. (1993). Human Relations dan Public Relations.Bandung: Mandar Maju. ____________________.(1997). IlmuKomunikasi: Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Elvinaro, Ardianto. (2005). Komunikasi Massa SuatuPengantar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hendropuspito.(1989). Sosiologi Sistematik.Yogyakarta: Kanisius. Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaludin. (1994). Psikologi Komunikasi.Bandung: PT Remaja Rosda Rosdakarya. _________________.(2000). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi.Bandung: PT Remaja Rosda Rosdakarya. Singarimbun.(1982). Metode Penelitian Survey.Jakarta: LP3S. Sugiyono.(2010). Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta. Syaibani, Yunus Ahmad. (2011). New Media: Teori dan Perkembangannya dalam Buku New Media Teori dan Aplikasi. Surakarta: Lindu Pustaka. 18