PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM 11509029 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 i ii PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM 11509029 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 iii DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudari YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama NIM Jurusan / Progdi Judul : YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH : 11509029 : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas IV MI Maarif Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum. wr. wb Salatiga, 15 Februari 2014 Pembimbing Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd NIP. 19750829 200912 2 003 iv SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG DISUSUN OLEH YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM : 11509029 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 3 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam (S.Pd.I). Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd. Sekretaris Penguji : Dra. Maryatin, M. Si. Penguji I : Dr. Budiono Saputro, M. Pd. Penguji II : Peni Susapti, M. Si. Penguji III : Eni Titikusumawati, M. Pd. Salatiga, 3 Maret 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr.Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 195808271983031002 v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM : 11509006 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 15 Februari 2014 Yang menyatakan, YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum diwajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai. “ (RA Kartini) PERSEMBAHAN Karya kecil ini ku persembahkan kepada : 1. Bapak ibu yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya selama ini, semoga Allah selalu memberi ridlo-Nya kepada beliau berdua. 2. Untuk keluarga besarku dan kepada kakakku Robaniyah Puji Rahayu , Herri Supriyadi , Arif Adhi Purwoko serta Abangku (Muhamad.Nur.Rifa’i) yang selalu memberikan semangat di setiap hariku. 3. Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku. 4. Dan spesial untuk dosen pembimbingku Ibu Eni Titikusumawati S.Pd, M.Pd yang telah memberikan bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik. 5. Sahabatku (sweety) Saliz, Laila, Dania, Diah dan Septi terima kasih kalian selalu setia setiap saat. 6. Teman-teman seperjuanganku (Unik widyastuti dan umi musodiqoh) 7. Temen-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu-satu terima kasih atas dukungan , bantuan dan suport kalian. 8. Teman-teman PGMI A 2009 yang selalu kompak dan berbahagia. vii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas IV MI Ma’arif Arrosyidin Candimulyo Tahun pelajaran 2013/2014”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Para dosen dan seluruh jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 5. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a restu serta dukungan kepada penulis. viii Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis ix ABSTRAK Aningsih, Yazida Asri Duk. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Pendekatan CTL (contextual teaching and learning pada siswa kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, S.Pd, M. Pd. Kata Kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar, CTL (Contextual Teaching and Learning) Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Candimulyo Magelang Pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah. Oleh karena itu guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa untuk kelas rendah adalah dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Penelitian merupakan upaya untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MI Maarif Arrosyidin Karen Magelang. Pertanyaan yang ingin di jawab apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA konsep energi pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen Candimulyo pada tahun ajaran 2013/2014? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan lembar pengamatan, soal tes/ evaluasi soal, pedoman dokumentasi dan angket umpan balik siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Berdasarkan analisis data maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan penguasaan materi yang diajarkan yaitu mata pelajaran IPA konsep Energi di MI Ma’arif Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang tahun ajaran 2013/2014. Terbukti pada siklus I dari 19 siswa baru 5 (26,31%) siswa yang mencapai kriteri ketuntasan minimal (KKM), pada siklus II 11 (57,78%) siswa yang telah mencapai nilai KKM dan pada siklus III tercatat 17 (89,47%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa penguasaan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan ideal kelas yaitu 90%. x DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR BERLOGO...................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL........................................................................................ .... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................ 6 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7 F. Definisi Operasional ................................................................... 7 G. Metode Penelitian ...................................................................... 8 1. Rancangan Penelitian ......................................................... 8 xi 2. Subjek Penelitian ................................................................ 9 3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 10 4. Instrument Penelitian .......................................................... 12 5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13 6. Analisis Data ....................................................................... 14 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .......................................................................... 18 1. Pengertian Prestasi ............................................................... 18 2. Pengertian Belajar ................................................................. 18 3. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 18 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .................... 19 C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA ................................... 20 1. Pengertian Energi ................................................................. 20 2. Energi Panas dan Sifatnya................................................... 21 3. Energi Bunyi dan Sifatnya................................................. 21 4. Energi Alternative dan kegunaanya ..................................... 21 D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ........................ 22 1. Konsep Contextual Teaching and Learning ...................... 22 2. Prinsip komponen Contextual Teaching and Learning.... 3. Langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 25 4. Kelebihan dan kekurangan Contextual Teaching and Learning. . 25 23 E. Konsep Energi menggunakan Contextual Teaching and Learning. 27 F. Kerangka Berpikir............................................................... 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Arrosyidin ............................................... 30 1. Lokasi Penelitian................................................................. 30 2. Karakteristik Siswa Kelas IV.............................................. 30 B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………….. xii 30 1. Deskripsi Siklus I................................................................ 31 2. Deskripsi Siklus II .............................................................. 36 3. Deskripsi Siklus III ............................................................. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 43 1. Siklus I................................................................................ 43 2. Siklus II............................................................................... 54 3. Siklus III............................................................................. 63 B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................ 73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 77 B. Saran ........................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS xiii Daftar Gambar Hal Gambar 1. 1 Siklus PTK model spiral menurut Kamis dan McTaggart 11 Gambar 2.1 Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Kelas IV tiap siklus 68 Gambar 2.2 Diagram Persentase Ketuntasan Nilai IPA pada siswa kelas IV 69 xiv Daftar Tabel Hal Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan 6 Tabel 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin 9 Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus I 49 Tabel 3.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunalan Contextual teacing and learning Siklus I 50 Tabel 3.3 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus I 51 Tabel 3.4 Data Nilai IPA Siklus I 52 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus II 59 Tabel 4.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus II 60 Tabel 4.3 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus II 61 Tabel 4.4 Data Nilai Matematika Siklus II 62 Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus III 69 Tabel 5.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus III 70 Tabel 5.3 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA menggunakan Contextual teacing and learning Siklus III 71 Tabel 5. 4 Data Nilai Matematika Siklus III 72 xv DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III 4. Lembar Evaluasi siklus I 5. Lembar Evaluasi siklus II 6. Lembar Evaluasi siklus III 7. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I 8. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 9. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III 10. Lembar Pengamatan Guru Siklus I 11. Lembar Pengamatan Guru Siklus II 12. Lembar Pengamatan Guru Siklus III 13. Lembar Angket Siklus I 14. Lembar Angket Siklus II 15. Lembar Angket Siklus III 16. Dokumentasi 17. Lembar Konsultasi Skripsi 18. Surat permohonan ijin penelitian 19. Surat keterangan penelitian 23. Nilai SKK mahasiswa 24. Riwayat hidup penulis xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pendidikan yang ada seringkali membuat kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Walaupun seringkali mengetahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi pada kenyatannya mereka seringkali tidak memahami atau tidak mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan tersebut. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dapat dipergunakan / dimanfaatkan. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh tanah air adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas anak, sehingga pembelajaran menjadi, namun tetap menyenangkan. Menurut Sunhaji, M. Ag (2007), kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Sedangkan dengan pendekatan CTL siswa dapat mengamati sendiri, merasakan, memegang suatu obyek, bekerja menggunakan alat dan bahan, yang pada akhirnya akan memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah dipelajarinya sehimngga antara pembelajaran berkesinambungan. 1 PAKEM dan CTL saling Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar saat ini bertujuan mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan akademik, keterampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan karakter yang kuat, kemampuan untuk bekerja sama, dan pengembangan estetika terhadap dunia sekitar. Secara lebih khusus kemampuan yang dikembangkan pada siswa jenjang pendidikan tingkat dasar adalah logika, estetika, etika, dan kinestika (Kurikulum Pendidikan Dasar, 2001). Pembelajaran IPA pada umumnya masih didominasi oleh aktifitas guru. Siswa berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan kegiatan belajar mengajar (KBM) berpegang pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Pada kenyataannya menunjukkan bahwa sekarang masih banyak sekolah yang proses KBM masih berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Padahal belajar IPA sangat untuk diadakannya kegiatan praktikum, yang dalam pelaksanaannya tidak harus di dalam laboratorium. Sehingga siswa tidak hanya dapat membayangkan obyek yang sedang dipelajarinya secara abstrak. Keabstrakan tersebut sering membuat hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. 2 Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran pun bervariasi karena dalam satu kelas ini pun antara satu anak dengan anak yang lain kemampuan menerima pelajaran juga berbeda. Tingkat perhatian siswa berbeda satu sama lain maka guru pun harus pandai dalam mengelola kelas. Suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya sebuah strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran ini salah satunya menekankan kepada bagaimana belajar di sekolah yang dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata, sehingga hasil belajar dapat diterima dan berguna bagi siswa selama di sekolah atau setelah mereka lulus dari sekolah tersebut. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran yang didasarkan kepada pembelajaran kontekstual. Penerapan pembelajaran kontekstual ini diharapkan dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses KBM, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Hakekat pembelajaran kontekstual ini adalah pembelajaran yang menekankan aspek-aspek REACT, yaitu aspek mengaitkan (relating), aspek mengalami (experiencing), aspek menerapkan teori pada situasi tertentu (applying), aspek kerja sama (cooperating), dan aspek perolehan pengetahuan baru (tranferring). Kegiatan belajar harus menciptakan suasana nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu guru Sekolah Dasar harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak didik, kesesuaian alat bermain serta metode yang digunakan. Dengan hal ini harus menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang 3 akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat mengkaitkan kedua hal tersebut (pelajaran dan kehidupan nyata siswa). Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah sistem yang menyeluruh, CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagian yang terpisah. Bagianbagian CTL yang terpisah melibatkan proses-proses yang berbeda, yang ketika digunakan secara bersama-sama, memampukan siswa membuat hubungan yang mampu menghasilkan makna. Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah. Secara bersama-sama, mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa melihat makna didalamnya, dan mengingat materi akademik. Contextual Teaching and Learning (CTL) suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan dan juga pada konteks lainnya. Ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan CTL. Yang Pertama harus menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, 4 CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi dalam konteks CTL pelajaran bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan nyata. Pada pembelajaran IPA di kelas IV pada konsep energi setelah diadakan tes pada akhir pembahasan, ternyata hanya 8 siswa atau 42 %yang tuntas sedangkan 11 siswa lainya atau 58 % belum tuntas. Maka pembelajaran CTL dapat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa. Seorang guru juga harus pandai dalam melaksanakan pembelajaran CTL sehingga siswapun tak akan bosan dalam menerima pelajaran yang diterima. Pembelajaran CTL ini digunakan untuk mempermudah siswa dalam proses belajar mengajar dan siswapun akan menemukan hal baru dalam pembelajaran tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA konsep energi pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen Candimulyo? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa MI ketika menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA konsep Energi. 5 D. Hipotesis Hipotesis (Arikunto 1982) adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Pengertian hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu dugaan tentangsuatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Soedarsono, 1996). Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas IV MI Ma’arif Candimulyo menjadi meningkat. Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut: Tabel 1.1 Indikator keberhasilan Indikator Keberhasilan Peningkatan prestasi belajar Ipa Sub Indikator Keberhasilan Siswa dapat mengerti dan memahami konsep energi dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) Learning (CTL) Energi dengan Siswa mampu mengkaitkan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. 6 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Manfaat Teoritis Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses pembelajaran yang menarik bagi siswa. 2. Manfaat praktis a. Bagi mahasiswa, untuk lebih mengetahui tentang cara menyampaikan materi secara baik dan benar kepada anak didiknya. b. Bagi program studi, sebagai bahan untuk pengetahuan tenaga pendidik khususnya program studi PGMI c. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan cara mendidik, mengajar, dan menghadapi anak dengan karakteristik yang berbeda sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pengertian oleh pembaca mengenai judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru”. 2. Pengertian Energi dalam Ilmu Pengetahuan Alam 7 Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Energi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan manusia. Energi tidak dapat kita lihat secara langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya, energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin panas). 3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. (Nurhadi dkk, 2004:13). G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian (Kammis & McTaggart, 1998) digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. 8 Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa siklus tindakan dimana setiap siklus terdiri dari tahapan: a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi Siklus tersebut dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif “ARROSYIDIN”Candimulyo Magelang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 19 orang. Tabel 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin No Nama Siswa Keterangan 1 Fauzi Al Karim Laki-laki 2 Agus Budi Hartono Laki-laki 3 Indra Estiyawan Perempuan 4 Waliyah Perempuan 5 Amelia Nurul Siva Perempuan 6 Lisa Noviana Perempuan 7 Muna Elviatur Rohmah Perempuan 8 Misbachul Kholilurohmah Laki-laki 9 Muhammad Faqih Laki-laki 10 Naela Syaqirotur Rizkiyah Perempuan 11 Nurul Nadhiroh Perempuan 12 Puji Setyo Rini Perempuan 13 Umi Hanifa Perempuan 14 Yuyun Perempuan 9 15 Yesika Anifaul Arifah Perempuan 16 Idham Ridho Laki-laki 17 Anang Widianto Laki-laki 18 Berliana Nadzila Winahyu Perempuan 19 Aldo hermansyah Laki-laki 3. Siklus penelitian a. Perencanaan Peneliti menetapkan penggunakan CTL dalam penelitian untuk memecahkan masalah, menyiapkan sekenario pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan peningkatan prestasi belajar, membuat observasi. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan sekenario yang telah dirancang oleh peneliti. c. Observasi Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, penelitian ini berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat mendapatkan data yang valid dan akurat. d. Refleksi Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis. Peneliti merefleksi diri terhadap kegiatan yang telah dilakukan supaya dalam tahap siklus berikutnya proses pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan lebih baik. 10 Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian yang telah dilaksanakan saat melakukan observasi. Gb. 1.1 Penelitian tindakan model spiral (Kemmis & McTaggart) 11 4. Instrumen penelitian Untuk melakukan instrument dalam penelitian menggunakan sebagai berikut: a. Lembar Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (arikunto, 2002:30) Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual. b. Pedoman Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang hasil pengamatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan CTL. Dokumentasi juga diperoleh dari lembar observasi yang digunakan, dari proses pembelajaran menggunakan CTL. c. Lembar Evaluasi Lembar pembelajaran evaluasi dilakukan setelah kegiatan selasai diajarkan ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar siswa memahami materi IPA yang diajarkan dengan menggunakan CTL. Lembar evaluasi 12 yang digunakan adalah berupa soal/pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah diajarkan. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan dalam memperoleh data yang diinginkan. Dan untuk mendapatkan data tersebut dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut: a. Tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa Tes dilakukan dua kali dalam satu pertemuan yaitu pre tes dan pos tes. Tes tersebut berisikan soal-soal yang sesuai dengan materi ajar yang diberikan. b. Observasi Keterbatasan proses pembelajaran menggunakan CTL yaitu fasilitas sekolah yang berupa alat peraga yang ada di sekolah tersebut kurang memadai. Observasi ini dilakukan langsung oleh peneliti dipandu dengan lembar pengamatan pada aktifitas dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh data yang tepat dan akurat. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang langsung ditujukan pada subyek penelitian melalui dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dokumentasi ini dilakukan supaya ada bukti yang valid dapat dijadikan sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan. 13 6. Analisis Data Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: a) Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian diratarata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. b) Data kualitatif, berupa data informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman, penguasaan materi siswa kelas IV MI Ma’arif “ARROSYDIN” Candimulyo terhadap pelajaran IPA. H. Sistematika Penulisan Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat deskriptif sehingga harus disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam. Sistematika penulisannya (Saerozi, 2009: 36) adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal a. Sampul 14 b. Lembar Berlogo c. Judul d. Persetujuan Pembimbing e. Pengesahan Kelulusan f. Pernyataan Keaslian Tulisan g. Moto dan Persembahan h. Kata Pengantar i. Abstrak j. Daftar Isi k. Daftar Tabel l. Daftar Gambar m. Daftar Lampiran 2. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi operasional G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek penelitian 3. Langkah-langkah 15 4. Instrumen Data 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar 1. Penertian prestasi 2. Pengertian belajar 3. Pengertian prestasi belajar B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA 1. Pengertia energi 2. Energi panas dan sifatnya 3. Energi bunyi dan sifatnya 4. Energi alternative dan kegunaanya 5. Penggunaan energi alternative dalam kehidupan seharihari D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian CTL 2. Prinsip komponen CTL 3. Langkah-langkah pembelajaran CTL 4. Kelebihan dan kekurangan CTL E. Konsep Energi menggunakan CTL F. Kerangka Berpikir 16 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum sekolah 1. Lokasi Penelitian 2. Karakteristik Siswa Kelas IV B. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi per siklus 1. Siklus I 2. Siklus II 3. Siklus III B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. kesimpulan B. saran 3. Bagian Akhir Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Definisi prestasi Prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garisgaris pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251). 2. Definisi belajar a. Menurut kamus bahasa Indonesia Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. b. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. 3. Definisi prestasi belajar Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan belajar mengajar. 18 Definisi Prestasi Belajar menurut Ahli 1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 2. Menurut Djalal (1986: 4) “prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”. 3. Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. 4. Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pestasi belajar merupakan suatupencapaian hasil belajar yang telah dilaksanakan. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah faktor internal dan faktor eksternal. (Slameto) a. Faktor Internal 1) Pemenuhan kebutuhan psikologi Sekolah sebaik mungkin mempersipkan anak didik dengan bekal yang mencukupi untuk menghadapi tantangan masa depan. Setiap orang tua bertugas dalam 19 proses pendidikan itu dengan mengembangkan potensi anak didiknya 2) Kemauan belajar anak yang tinggi b. Faktor eksternal 1) Lingkungan Lingkungan sekitar yang mendukung anak belajar giat maka anak tersebut akan merasakan belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan dan anak tersebut juga akan senang saat belajar. Pada lingkungan yang tidak mendukung untuk belajar maka anak tersebut akan malas untuk belajar dan akhirnya akan mendapatkan prestasi belajar yang kurang baik. 2) motivasi dari orang-orang sekitar motivasi dari orang sekitar juga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak tersebut.banyak orang yang mendukung dirinya untuk belajar maka dia juga akan semangat dan senang dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dan akhirnya prestasinya juga akan baik. C. Konsep Energi Pada Mata Pelajaran IPA 1. Pengertian Energi Energi tidak dapat kita lihat secara langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang 20 ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya, energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin panas). Energi dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya yaitu a. Energi panas Energi panas berasal dari benda bersuhu tinggi, misalnya api dan matahari. Sumber energy panas dapat berasal dari gesekan suatu benda, kompor yang menyala, panas matahari dan uap panas. b. Energi bunyi Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari radio, tape, dan tv juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan oleh suatu sumber bunyi. c. Energi alternative dan kegunaanya Energi alternative merupakan energi cadangan yang banyak tersedia di alam sekitar. Seperti fosil yang telah digali dan belum diteliti dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan dan dapat membantu kelangsungan hidup penduduk di dunia. 21 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Pembelajaran IPA kelas IV adalah sebagai berikut: Standar Kompetensinya adalah memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar IPA kelas IV adalah Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang ada disekitarnya. Menjelaskan berbagai energy alternative dan penggunaanya. Membuat suatu karya model untuk menunjukan perubahan energi gerak akibat energi gerak. Menjelaskan perubahan energi bunyi akibat perubahan energi gerak. D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL ) 1. Konsep Contextual Teaching and Learning (CTL) Contextual Teaching and learning (CTL) adalah konsep mengajar dan belajar, yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapanya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota keluarga, bahkan sebagai anggota masyarakat di sekitarnya, (US Department of Education, 2001). Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam aktifitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan mengaitkan keduanya, para siswa melihat makna di dalam tugas sekolah. Ketika para siswa menyusun proyek atau 22 menemukan permasalahan yang menarik, ketika mereka membuat pilihan dan menentukan tanggung jawab, mencari informasi dan menarik kesimpulan, ketika mereka secara aktif memilih, menyusun, mengatur, menyentuh, merencanakan, menyelidiki, mempertanyakan, dan membuat keputusan, mereka mengaitkan isi akademisdengan konteks dalam situasi kehidupan, dan dengan cara ini mereka menemukan makna. Penemuan makna adalah ciri utama dari CTL. CTL mendorong para guru untuk merumuskan tujuan-tujuan yang tidak hanya berat, tetapi juga tujuan-tujuan yang menggabungkan pengetahuan dan tindakan dengan cara yang bermakna bagi para siswa. Pembelajaran kontekstual/CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual yang efektif, yaitu konstruktifisme (constructivism), bertanya (question), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), dan penilaian sebenarnya (authentic assesment) (Depdiknas ,2002). 2. Prinsip-Prinsip dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) Para ahli fisika kuantum, para kosmolog, dan ahli biologi, secara terpisah telah menemukan tiga prinsip yang terdapat pada semua hal. Berbagai pengamatan ilmiah yang teliti dan akuratmenunjukan keseluruhan alam semesta ditopang dan diatur 23 oleh tiga prinsip, yaitu kesaling-bergantungan, diferensiasi ,dan pengaturan diri sendiri (Capra:1996). a. Prinsip Kesaling-bergantungan Menurut para ilmuan modern, segala sesuatu di alam semesta saling bergantung dan saling berhubungan. Prinsip ini mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik yang lain, dengan siswa-siswi mereka, dengan masyarakat dan dengan bumi. Dengan bekerja sama, para siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. b. Prinsip Diferensiasi Prinsip ini menyumbangkan kreatifitas indah yang berdetak diseluruh alam semesta. Prinsip diferensiasi mendorongalam semesta menuju keragaman yang tak terbatas, dan hal itu menjelaskan kecenderungan entitas-entitas yang berbeda untuk bekerja sama dalam bentuk yang disebut dengan simbiosis. Prinsip ini akan terus-menerus menciptakan perbedaan dan keragaman, menghasilkan keragaman yang tak terbatas, keunikan yang tak terbatas, dan penggabungan-penggabunagn yang sangat banyak yang berbeda-beda. Secar alami, CTL juga memajukan kreativitas, keragaman, keunikan, dan kerja sama. c. Prinsip Pengaturan Diri Prinsip pengaturan diri meminta para pendidik untuk mendorong setiap siswa mengeluarkan seluruh potensinya. Prinsip ini menganugrahi setiap entitas dengan kepribadianya, kesadaranya tentang dirinya, dan potensinya melanggengkan dirinya dan menjadi dirinya. 24 untuk 3. Langkah-langkah Contextual Teaching and Learning (CTL) Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. d. Menciptakan masyarakat belajar. e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan. g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. 4. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning (CTL) a. Kelebihan dari Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat mengorelasikan penting, materi sebab yang dengan ditemukan dapat dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan 25 berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”. d. Kekurangan dari Contextual Teaching and Learning (CTL) 1.. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. 26 E. Konsep Energi Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu : 1. Mengaitkan Strategi konstruktivisme. yang Guru paling hebat menggunakan dan merupakan strategi ini ketia inti ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. 2. Mengalami Merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif. 3. Menerapkan Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan. 4. Kerjasama Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata. 27 5. Mentransfer Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan. 28 F. Kerangka Berpikir Permasalahan pembelajaran di kelas Monoton Siswa pasif Siswa tidak %dapat bekerja sama penyebab Pembelajaran terpusat pada guru Proses pembelajaran kurang menyenangkan penyelesaian diaplikasikan melalui PTK Peningkatan prestasi belajar menggunakan CTL Langkah-langkah CTL Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Hipotesis Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Menciptakan masyarakat belajar. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Melakukan refleksi di akhir pertemuan. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Hipotesis Pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas IV MI Ma’arif Candimulyo dapat meningkat. 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Arrosyidin 1. Lokasi Madrasah Ibtidaiyah Tempat Penelitian : MI Arrosyidin Karen Surojoyo Alamat Penelitian : Karen Surojoyo, Candimulyo, Magelang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Pokok : Energi dan Manfaatnya Kelas/Semester : IV/II Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin Karen Candimulyo yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 10 perempuan. 2. Karakteristik Siswa Kelas IV Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian lebih detailnya dapat digambarkan sebagai berikut : 5. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun 6. Sebagian siswa pasif dan malu bertanya 7. Kemampuan siswa rata-rata sedang 8. Latar belakang pendidikan orang tua sebagian masih rendah 9. Siswa kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. B. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Arrosyidin Candimulyo. Penelitian pembelajaran yang diambil adalah Ilmu Pengetahuan Alam konsep energi. Penelitian ini dilakukan tiga kali siklus . Penelitian 30 tersebut menggunakan jam pelajaran IPA sesuai jadwal pelajaran IPA kelas IV MI Ma’arif Arrosyidin. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan siklus I,tanggal 13 dan 15 Januari 2014 2. Kegiatan siklus II, tanggal 16 dan 20 Januari 2014 3. Kegiatan siklus III, tanggal 22 dan 23 Januari 2014 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan 3 siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observe), dan refleksi (reflection). Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu tanggal 13 dan 15 Januari 20014 . Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester II di MI Arrosyidin tahun pelajaran 2014/2015. Pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan (Plan) 1) Menentukan waktu pelaksanaan tindaka kelas siklus pertama yaitu pada hari Senin dan Rabu Tanggal 13 dan 15 Januari 2014. 2) Mempersiapkan materi IPA pokok bahasan Energi 3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. 31 Standar : Kompetensi Memahami berbagai bentuk energy Kompetensi : Dasar Mendiskripsikan energi panas dan energi bunyi Indikator : Kompetensi Mengidentifikasi sumber- sumber energi panas 4) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. 5) Mempersiapkan lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. b. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 16 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sumber energi panas . Langkah-langkah siklus I adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Apersepsi : Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran (mengkondisikan siswa). Motivasi : a. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan pada pagi hari sejak bangun tidur sampai anak berangkat ke sekolah. b. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang di lingkungan mana siswa hidup. c. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya. 32 b. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Semua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya. b. Siswa diminta untuk membuktikan perubahan energi yang terjadi saat kipas angin dialiri oleh aliran listrik. c. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar ruangan untuk membuktikan sinar matahari merupakan sumber energi yang utama dan perambatan panas yang diterima pada tubuh merupakan bukti perambatan tanpa melalui perantara atau yang disebut radiasi. d. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perubahan energi sendiri dengan memiminta siswa membakar batang besi diatas nyala api. b. Mengajak siswa keluar ruangan untuk membuktikan panas yang dirasakan ketika terkena sinar matahari untuk memmbuktikan bahwa pancaran sinar matahari merupakan proses radiasi. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 33 a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, siswa diminta untuk mempraktekkan sendiri perpindahan panas yang terjadi pada sendok yang dipanaskan. c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru, c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang energi; b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran e. Guru mengucapakan salam. d. Observasi (Observe) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan cara penyampaian materi yang tepat. Data yang 34 dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti. e. Refleksi (reflection) Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya: 1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti. 2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan peneliti. Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: 1) Di antaranya masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dan sedikit mengalami mengabaikan kesulitan materi dalam pembelajaran pembelajaran karena sehingga mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan. 2) Penggunaan waktu kurang efektif. 3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. 35 Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. Hal-hal yang peneliti pada siklus II adalah: 1) Guru lebih trampil mengelola kelas. 2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. 3) Memotivasi siswa untuk lebih berani bertanya maupun berbicara. 2. Siklus II Siklus kedua dilaksanaakan pada hari Kamis dan Senin Tangga16 dan 20 Januari 2014 pada jam pelajaran IPA. Pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan (Plan) 1. Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi sub bab energi panas dan energi bunyi. 2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan demonstrasi, Tanya jawab, inquiry sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut: Standar : Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi Kompetensi : Dasar Mendiskripsikan energi panas dan energi bunyi yang terdapat 36 di lingkungan sekitar Indikator : Kompetensi Menunjukan macam-macam sumber bunyi 3. Mempersiapkan media belajar berupa alat-alat praktek korek api, lilin, potongan besi, kain, plastik, gunting dan alat-alat lain yang mendukung proses pembelajaran. 4. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. b. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi dengan mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi dapat merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus II: a) Kegiatan Awal 1. Guru memberikan salam 2. Sebelum memulai pelajaran guru mengkondisikan kelas 3. Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran (pembiasaan) 4. Absensi 5. Mengulas kembali pelajaran siklus I 6. Siswa mengerjakan Pre Tes b) Kegiatan Inti 2. Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih dahulu pengertian tentang energi bunyi. 37 3. Siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya energi bunyi 4. Membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan zat cair (air), padat (kayu), dan gas (udara). 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum dipahami. 6. Siswa mengerjakan Post Tes. c) Kegiatan Akhir 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pelajaran 2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran 3. Guru mengucapkan salam b. Observasi (observe) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati sama pada siklus I. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan siklus I. 38 c. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai adalah penggunaan waktu yang sudah efektif, Siswa yang memperhatikan penjelasan peneliti sudah sesuai dengan yang diharapkan, Siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 2. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 22 dan 23 Januari 2014 pada jam mata pelajaran IPA. Berikut deskripsi siklus III: a. Perencanaan (Plan) Dalam tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 22 dan 23 Januari 2014 2) Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Standar : : Memahami berbagai bentuk energi : : Menjelaskan berbagai jenis energi Kompetensi Kompetensi Dasar alternatif Indikator : Kompetensi : Mengidentifikasi energi alternatif di lingkungan sekitar 39 3) Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, angket dan soal 4) Penyiapan seperangkat alat KIT dan buku paket IPA untuk SD/MI kelas IV b. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah Energi Alternatif. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus III. a) Kegiatan Awal 1) Berdoa sebelum memulai pelajaran (pembiasaan) 2) Absensi terhadap siswa 3) Guru melakukan apersepsi terhadap siswa. 4) Flasback pelajaran siklus II sebelum melanjutkan materi. 5) Siswa mengerjakan Pre Tes. b) Kegiatan Inti 1) Membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok diberi sub materi yang berbeda, kelompok 1 diberikan materi tentang sumber energi alternatif matahari, kelompok 2 sumber energi alternatif angin dan yang kelompok 3 sumber energi alternatif air terjun. 2) Tiap kelompok nanti diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal yang belum dipahami. 40 3) Guru memberikan soal untuk mengukur tingkat pencapaian prestasi siswa. d. Kegiatan Akhir 1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari 2. Bersama-sama membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. Guru mengucapkan salam c. Observasi (observe) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa, penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. 41 d. Refleksi (reflection) Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan peneliti dalam menggunakan CTL lebih baik dibandingkan pada siklus-siklus sebelumya dan memperagakan media semakin baik sehingga siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran dan lebih fokus untuk belajar. Kondisi kelas sudah dinamis dan kondusif. Meskipun hasil observasi sudah sesuai harapan walaupun belum sempurna perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil lebih baik. Peneliti telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan prestasi belajar, sehingga peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus 1) Siklus I a. Pertemuan Pertama 1. Perencanaan (Plan) Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 13 Januari 2014 pada jam ke 2-3 sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran siklus I tentang energi panas: 1) Menyiapkan silabus tentang energi panas. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang konsep energi. Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. 3) Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). 4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 5) Menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada konsep Energi. 43 6) Menyiapkan angket umpan balik siswa untuk mengetahui semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Pelaksanakan tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit) yaitu pada tanggal 13 dan 15 Januari 2014 pada jam mata pelajaran IPA. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sumber energi panas . Langkah-langkah siklus I yaitu karena baru pertama kali bertatap muka maka sebelum proses pembelajaran berlangsung guru terlebih dahulu memperkenalkan diri. Setelah perkenalan selesai kemudian guru memulai pelajaran. Semua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya dan diminta untuk membuktikan perubahan energi yang terjadi saat kipas angin dialiri oleh aliran listrik. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diminta untuk melakukan praktek secara langsung membuktikan perpindahan panas yang terjadi pada saat besi dipanaskan. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya perpindahan panas yang terjadi pada besi yang dipanaskan. Untuk mendorong kegiatan pembelajaran maka peneliti memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Tentunya guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan siswapun juga antusias dalam mengikuti 44 kegiatan belajar. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi dan memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik untuk lebih memberikan semangat belajar pada siswa. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka mengerti. Karena saat itu tidak ada yang bertanya maka guru mengajak bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan tentang energi panas yang telah di pelajari. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. 3. Observasi (Observe) Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan cara penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan guru. 45 b. Pertemuan Kedua 1. Perencanaan (Plan) Pertemuan kedua pada siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2014 pada jam ke 3-4 sesuai jadwal IPA kelas IV. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran siklus I tentang energi panas: 1) Menyiapkan silabus tentang energi panas. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang konsep energi. Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. 3) Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). 4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 5) Menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada konsep Energi. 6) Menyiapkan angket umpan balik siswa untuk mengetahui semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). 46 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 15 Januari 2014 pada jam ke 3-4 sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini masih membahas tentang sumber energi panas melanjutkan pertemuan pertama pada tanggal 13 Januari 2014 . Sebelum memulai pelajaran seperti biasa siswa diminta untuk melakukan pembiasaan yaitu berdoa dan membaca asmaul husna setelah selesai pembiasaan guru mengabsen siswa dan memberikan motivasi belajar. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar ruangan untuk membuktikan sinar matahari merupakan sumber energi yang utama dan perambatan panas yang diterima pada tubuh merupakan bukti perambatan tanpa melalui perantara atau yang disebut radiasi. Untuk mendorong kegiatan pembelajaran maka guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Tentunya guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan siswapun juga antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi dan memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik untuk lebih memberikan semangat belajar pada siswa. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum 47 mereka mengerti. Karena saat itu tidak ada yang bertanya maka guru mengajak bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan tentang energi panas yang telah di pelajari. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. 3. Observasi (Observe) Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan cara penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: 1) Lembar pengamatan guru Selama proses pembelajaran, guru mengamati kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). (Data dilampiran ke 1) 48 Berikut persentase hasil pengamtan guru: Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No 1 Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Persiapan guru dalam mengajar 1 Skor 2 3 3 2 jumlah 5 2 Menguasai kelas 1 1 2 3 Proses Pembelajaran 2 3 5 4 Ketepatan guru menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Menutup pelajaran 5 Jumlah 1 2 3 1 2 1 4 4 10 5 19 Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan belajar dikategorikan sedang atau dapat dikatakan 52,63% guru dapat menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) pada pembelajaran IPA kelas IV. Tentunya dalam pembelajaran tersebut masih ada kekurangan maka perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. 2) Lembar pengamatan siswa Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek keberhasilan belajar pada siswa. (Data dilampiran ke 2) 49 Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teaching and learning (CTL): Tabel 3.2 Hasil Pengamatan (observasi) siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No Pengamat Pengamat I Pengamat II Indikator 1 1 Persiapan siswa dalam belajar 2 Keaktifan siswa 3 Proses pembelajaran 4 Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA energi panas dengan menggunakan CTL Berdoa mengahiri pelajaran 5 1 Jumlah 2 3 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 10 1 1 7 12 1 1 1 1 1 4 6 4 3 6 5 Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL) bisa dibilang menunjukan pada tingkatan sedang dan tentunya juga perlunya perbaikan lagi supaya 50 14 5 1 dalam proses pembelajaran berikutnya akan lebih baik lagi. Jumla h 3) Angket umpan balik Dalam proses pembelajaran berlangsung guru juga menggunakan angket umpan balik kpada siswa. (Data dilampiran ke 3) Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan kepada siswa: Tabel 3.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa Dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) No 1 Pertanyaan Ya 16 Tidak 3 15 4 11 8 14 5 12 7 10 9 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 19 G 8 16 3 14 5 17 2 144 46 H 9 I 10 J Jumlah Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan Teaching and Learning (CTL). 51 Contextual 4) Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar observasi. Dari instrument diperoleh data nilai siswa dalam pembelajaran. Adapun hasil prestasi siswa dalam siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 nilai siswa pada siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Fauzi Al Karim Agus Budi Hartono Indra Estiyawan Waliyah Amelia Nurul Siva Lisa Noviana Muna Elvitur Rohmah Misbachul Kholilurohmah Muhammad Faqih Naela Syaqirotur Rizkiyah Nurul Nadhiroh Puji Setyo Rini Umi Hanifa Yuyun Yesika Anifaul Arifah Idham Ridho Anang Widianto Berliana Nadzila Winahyu Aldo Hermansyah Rata-rata KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Nilai 46 30 33 39 50 56 76 46 30 63 83 33 66 66 56 56 43,63 Keterangan Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Dari data nilai diatas dapat didilihat nilai rata-rata kelas adalah 43,63 serta baru 5 siswa yang mendapatkan kriteria nilai ketuntasan, sedangkan siswa yang lainya masih mendapatkan nilai dibawah ketuntasan nilai minimal. Hal ini berarti belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) . 52 4. Refleksi Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya: 1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti. 2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan peneliti. Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: 1) Di antaranya masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dan sedikit mengalami mengabaikan kesulitan materi dalam pembelajaran pembelajaran karena sehingga mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan. 2) Penggunaan waktu kurang efektif. 3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. Hal-hal yang peneliti pada siklus II adalah: 53 2) Guru lebih trampil mengelola kelas. 3) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. 4) Memotivasi siswa untuk lebih berani bertanya maupun berbicara. 2. Siklus II a. Pertemuan pertama 1. Perencanaan (Plan) Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 dan 20 januari 2014 sesuai pada jam mata pelajara IPA dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang. Sebelum memulai pelajaran peneliti/guru mengucapkan salam sebagai pembiasaan, menanyakan kehadiran siswa, memberikan motivasi sebelum proses pembelajaran berlangsung, mengulas kembali pada pertemuan sebelumnya. Proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrument-instrumen yang telah disiapkan. Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi sub bab energi bunyi.Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan demonstrasi, Tanya jawab, inquiry sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mempersiapkan media belajar berupa alatalat praktek korek api, lilin, potongan besi, kain, plastik, 54 gunting dan pembelajaran. alat-alat lain Mempersiapkan yang mendukung lembar proses observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Pelaksanaan Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Pelaksanaan tindakan kelas siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2014 pada hari kamis sesiuai dengan jadwal mata pelajaran IPA. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi dengan mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi dapat merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus II: Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran guru kemudian mengkondisikan kelas dan berdoa bersamadan membaca asmaul husna sebelum memulai pelajaran (pembiasaan) setelah itu guru mengabsen dan mengajak siswa mengulas kembali pelajaran siklus I. Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih dahulu pengertian tentang energi bunyi untuk mengetahui kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah mereka siap menerima pelajaran siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya energi bunyi dan diminta untuk 55 membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan zat cair (air), padat (kayu), dan gas (udara). Setelah materi semuanya selesai dipelajari guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pelajaran setelah itu guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran dan kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam. 3. Observasi (observe) Dalam tahap observasi selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan siklus I. b. Pertemuan kedua 1. Perencanaan (Plan) Pertemuan kedua Siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 januari 2014 sesuai pada jam mata pelajara IPA dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang. Sebelum memulai pelajaran peneliti mengucapkan salam sebagai pembiasaan, 56 menanyakan kehadiran siswa, memberikan motivasi sebelum proses pembelajaran berlangsung, mengulas kembali pada pertemuan sebelumnya. Proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran tentang energi bunyi yang telah disiapkan dan menggunakan instrument-instrumen yang telah disiapkan. Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi sub bab energi bunyi.Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan demonstrasi, Tanya jawab, inquiry sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mempersiapkan media belajar berupa alatalat praktek karet, benang, kotak kardus bekas korek api,gunting dan alat-alat lain yang mendukung proses pembelajaran. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi dengan mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi dapat merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus II: Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran guru kemudian mengkondisikan kelas dan berdoa bersama sebelum 57 memulai pelajaran (pembiasaan) setelah itu guru mengabsen dan mengajak siswa mengulas kembali pelajaran siklus I. Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih dahulu pengertian tentang energi bunyi untuk mengetahui kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah mereka siap menerima pelajaran siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya energi bunyi dan diminta untuk membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan zat cair (air), padat (kayu), dan gas (udara). Siswa diminta untuk mempraktekan perambatan bunyi dengan menggunakan seutas benang yang telah dirangkai dengan kotak bekas korek api dan dilakukan oleh 2 orang. Setelah materi semuanya selesai dipelajari guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pelajaran setelah itu guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran dan kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam. 3. Observasi (observe) Dalam tahap observasi selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. 58 Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan siklus I. a. Hasil Pengamatan guru Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). (Data dilampiran ke 4) Berikut persentase hasil pengamtan guru: Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No 1 2 3 4 5 Keterampilan/ kemampuan guru Skor dalam mengajar 1 2 1 Persiapan guru dalam mengajar 2 Menguasai kelas 2 Proses Pembelajaran Ketepatan guru menggunakan Contextual 3 Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran 2 Menutup pelajaran 3 jumlah 4 5 2 5 3 3 2 4 10 9 Jumlah 19 Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan belajar dikategorikan sedang atau dapat dikatakan 52,63% guru dapat menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) pada pembelajaran IPA kelas IV. Tentunya pembelajaran tersebut masih ada kekurangan adanya perbaikan pada siklus berikutnya. 59 dalam maka perlu b. Lembar pengamatan siswa Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek keberhasilan belajar pada siswa. (Data dilampiran ke 5) Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teaching and learning (CTL): Tabel 4.2 Hasil Pengamatan (observasi) siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No Pengamat Pengamat I Pengamat II Indikator 1 1 2 3 4 5 Persiapan siswa dalam belajar Keaktifan siswa Proses pembelajaran Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA dengan menggunakan CTL Mengakhiri pelajaran Jumlah 4 2 3 2 1 2 3 1 1 2 16 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 7 21 7 2 1 2 1 14 6 4 6 5 3 Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL) bisa dibilang menunjukan pada tingkatan sedang dan tentunya juga perlunya perbaikan lagi supaya dalam proses pembelajaran berikutnya akan lebih baik lagi. 60 Jumla h c. Angket umpan balik Dalam proses pembelajaran berlangsung peneliti juga menggunakan angket umpan balik kpada siswa. (Data dilampiran ke 6) Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan kepada siswa: Tabel 4.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa Dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) No 1 Pertanyaan Ya 19 Tidak 16 3 14 5 15 4 13 6 11 8 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 19 G 8 16 3 15 4 18 1 156 34 H 9 I 10 J Jumlah Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) 61 4. Hasil Prestasi Belajar Siswa Dari instrument soal test didapatkan data nilai sebagai berikut: Tabel 4.4 nilai siswa pada siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Fauzi Al Karim Agus Budi Hartono Indra Estiyawan Waliyah Amelia Nurul Siva Lisa Noviana Muna Elvitur Rohmah Misbachul Kholilurohmah Muhammad Faqih Naela Syaqirotur Rizkiyah Nurul Nadhiroh Puji Setyo Rini Umi Hanifa Yuyun Yesika Anifaul Arifah Idham Ridho Anang Widianto Berliana Nadzila Winahyu Aldo Hermansyah Rata-rata KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Nilai 70 66 73 76 76 56 86 59 56 83 59 76 83 50 76 59 53 83 59 68,37 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya pada konsep energi mengalami peningkatan hasil belajar dan siswa yang tuntas sudah lebih banyak yaitu 57,78 % (11 siswa) dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas yaitu 42,22% (8 siswa). 62 d. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya: 1) Penggunaan waktu sudah efektif. 2) Ketepatan peneliti dalam menggunakan contextual teaching ang learning (CTL). 3) Siswa yang memperhatikan penjelasan peneliti sudah sesuai dengan yang diharapkan. 4) Siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 5) Rata-rata nilai kelas meningkat Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran namun masih ada kekurangan yang belum tercapai yaitu pada penguasaan kelas masih belum bisa terlaksana dengan maksimal, masih ada siswa yang sibuk sendiri. Dan untuk mengatasi kekurangan pada penguasaan kelas maka peneliti harus lebih meningkatkan lagi. Hal-hal yang perlu di guru perbaiki adalah 1) Guru memotivasi siswa yang belum aktif dalam pembelajaran 2) Dalam proses pembelajaran melakukan latihan 3) Perencanaan waktu yang efisien 63 diperbanyak dalam 3. Siklus III a. Pertemuan Pertama Siklus III dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Januari 2014 sesuai pada jam pelajaran IPA kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo dengan jumlah siswa 19 anak. Seperti biasanya sebelum memulai pembelajaran peneliti mengucapkan salam, menanyakan kondisi dan kesiapan siswa untuk belajar serta memotivasi siswa. Proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan dan menggunakan instrument-instrumen yang telah dipersiapkan yaitu lembar pengamatan guru dan siswa, serta angket umpan balik untuk siswa. 1. Perencanaan (Plan) Dalam tahap perencanaan siklus III pertemuan pertama mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 hari kamis dilaksanakan sesuai pada jam mata pelajaran IPA kelas IV. 2) Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Standar : :Memahami berbagai bentuk energi : :Menjelaskan berbagai jenis energi Kompetensi Kompetensi 64 Dasar alternatif Indikator : Kompetensi : :Mengidentifikasi energi alternatif di lingkungan sekitar 3) Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, angket dan soal 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit) pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2014 hari rabu sesuai jadwal IPA kelas IV. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah Energi Alternatif. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus III. Peneliti mengajak para siswa berdoa sebelum memulai pelajaran (pembiasaan) kemudian mengabsensi siswa seperti pertemuan sebelumnya peneliti mengajak flasback pelajaran siklus II sebelum melanjutkan materi. Dan setelah semuanya siap mengikuti proses kegiatan pembelajaran peneliti membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok diberi sub materi yang berbeda, kelompok 1 diberikan materi tentang sumber energi alternatif matahari, kelompok 2 sumber energi alternatif angin dan yang kelompok 3 sumber energi alternatif air terjun. Setelah dibagi mereka diminta untuk mengelompok pada masing-masing kelompok mereka untuk melakukan kegiatan kelompok yang 65 diminta oleh peneliti. Karena waktu pelajaran IPA telah berakhir maka diskusi dilanjutkan pada pertemuan kedua. 3. Observasi (observe) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa, penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. b. Pertemuan Kedua 1. Perencanaan (Plan) Dalam tahap perencanaan siklus III pertemuan pertama mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 hari kamis dilaksanakan sesuai pada jam mata pelajaran IPA kelas IV. 66 2) Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Standar : :Memahami berbagai bentuk energy : :Menjelaskan berbagai jenis energi Kompetensi Kompetensi Dasar alternatif Indikator : Kompetensi : :Mengidentifikasi energi alternatif di lingkungan sekitar 3) Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, angket dan soal. 2. Pelaksanaan Tindakan (action) Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit) pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 hari kamis sesuai jadwal IPA kelas IV. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah Energi Alternatif. Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus III. Seperti biasa pada pertemuan kedua siklus III Peneliti mengajak para siswa berdoa sebelum memulai pelajaran (pembiasaan) kemudian mengabsensi siswa seperti pertemuan sebelumnya peneliti mengajak flasback pelajaran siklus III pertemuan pertama tentang diskusi antar kelompok. Dan guru meminta pada siswa untuk melanjutkan diskusi yang belum selesai pada pertemuan pertama. Seperti pertemuan sebelumnya kelompok yang belum presentasi diminta untuk mempresentasikan hasil 67 diskusi dan kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal yang belum dipahami. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka peneliti memberikan soal untuk mengukur tingkat pencapaian prestasi siswa. Dan siswa menjawab soal pertanyaan dengan baik. Setelah selesai mengerjakan soal kemudian dikoreksi bersama-sama. Setelah selesai mengoreksi soal peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dimengerti dan setelah tidak ada yang bertanya peneliti mengajak para siswa untuk menyimpulkan materi energi alternative yang telah dipelajari. 3. Observasi (observe) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa, penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul 68 menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. 1) Lembar pengamatan guru Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). (Data dilampiran ke 7). Berikut persentase hasil pengamtan guru: Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No 1 Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Persiapan guru dalam mengajar Skor 1 2 3 jumlah 5 5 2 Menguasai kelas 2 2 3 Proses Pembelajaran 5 5 4 Ketepatan guru menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Menutup pelajaran 2 1 3 1 3 4 3 16 19 5 Jumlah Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan belajar pada siklus III dikategorikan tinggi atau dapat dikatakan 84,21% guru dapat menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) pada pembelajaran IPA kelas IV. 69 2) Lembar pengamatan siswa Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek keberhasilan belajar pada siswa. (Data dilampiran ke 8) Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) Tabel 5.2 Hasil Pengamatan (observasi) siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). No Pengamat Pengamat I Pengamat II Indikator 1 1 Persiapan siswa dalam belajar 2 Keaktifan siswa 3 4 5 2 3 1 2 Jumla h 3 3 3 18 1 2 11 Proses pembelajaran 4 4 24 Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA dengan menggunakan CTL Mengakhiri pelajaran 2 2 12 13 1 Jumlah 2 1 1 2 3 11 1 13 Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL) bisa dibilang menunjukan pada tingkatan kategori tinggi dan siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. 70 3) Angket umpan balik Dalam proses pembelajaran berlangsung peneliti juga menggunakan angket umpan balik kpada siswa. (Data dilampiran ke 9) Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan kepada siswa: Tabel 5.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa Dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) No 1 Pertanyaan Ya 19 Tidak 18 1 16 3 17 2 12 7 13 5 17 2 16 3 16 3 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 19 J Jumlah 163 26 Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA Contextual Teaching and Learning (CTL). 71 dengan menggunakan 4) Hasil Prestasi Belajar Siswa Dari instrument soal test didapatkan data nilai sebagai berikut: Tabel 5.4 nilai siswa pada siklus III No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Fauzi Al Karim Agus Budi Hartono Indra Estiyawan Waliyah Amelia Nurul Siva Lisa Noviana Muna Elvitur Rohmah Misbachul Kholilurohmah Muhammad Faqih Naela Syaqirotur Rizkiyah Nurul Nadhiroh Puji Setyo Rini Umi Hanifa Yuyun Yesika Anifaul Arifah Idham Ridho Anang Widianto Berliana Nadzila Winahyu Aldo Hermansyah Rata-rata KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Nilai 80 79 80 70 79 79 70 56 59 89 80 73 79 80 79 83 76 80 89 76,84 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Berdasarkan tabel diatas menunjukan peningkatan yang cukup memuaskan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Pada siklus III ini telah mencapai ketuntasan sebesar 89,94% atau 17 siswa yang telah mencapai Kriteria ketuntasan minimal (KKM). 72 d. Refleksi (reflection) Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan peneliti dalam menggunakan CTL lebih baik dibandingkan pada siklus-siklus sebelumya dan memperagakan media semakin baik sehingga siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran dan lebih fokus untuk belajar. Kondisi kelas sudah dinamis dan kondusif. Meskipun hasil observasi sudah sesuai harapan walaupun belum sempurna perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil lebih baik. Peneliti telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan prestasi belajar, sehingga peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. B. Pembahasan Hasil Penelitian Prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Prestasi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal dan kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Contextual Teaching and learning (CTL) adalah konsep mengajar dan belajar, yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat 73 menghubungkan pengetahuan dan terapanya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota keluarga, bahkan sebagai anggota masyarakat di sekitarnya. Dengan menggunakan Contextual Teaching and learning (CTL) dalam proses pembelajaran peneliti/guru dapat membuktikan bahwa hasil belajar siswa meningkat. (US Department of Education, 2001) Standar Kompetensinya adalah memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar IPA kelas IV adalah Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang ada disekitarnya. Menjelaskan berbagai energi alternative dan penggunaanya. Menjelaskan perubahan energi bunyi akibat perubahan energi gerak. Berdasarkan hasil penelitian pada pelajaran IPA konsep energi dengan menggunakan CTL ternyata dapat meningkatan prestasi belajar hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 60, dan telah mencapai target minimal ketuntasan klasikal yaitu 43,63 seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus. Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III diperoleh data nilai IPA dengan menggunakan CTL. Dengan bekerja sama, para siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. 74 Dari paparan hasil penelitian dari siklus I sampai pada siklus III di atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini : Diagram 1.1 Ketuntasan Siswa dari Siklus I – Siklus III Berdasarkan data di atas diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai dengan siklus III. Peningkatan tersebut yaitu siklus I rata-rata kelas sebesar 43,63 dan baru 5 siswa yang tuntas dalam kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus II rata-rata kelas naik menjadi 68,37 dan siswa yang tuntas dalam kriteria ketuntasan minimal 11 anak dan yang lainnya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan pada siklus III rata-rata kelas naik menjadi 76,84 dan ini hampir semua siswa mencapai criteria ketuntasan minimal dan ini menunjukan bahwa penggunaan Contextual teaching and learning (CTL) yang diterapkan dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. 75 Diagram 1.2 Persentasi Ketuntasan Nilai IPA Siswa Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada siklus I adalah 26,31% siswa yang tuntas. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa yaitu 57,89%. Dan pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 89,47%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I sampai siklus III siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Meningkatnya hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor eksternal dan faktor internal yaitu bakat, minat, karaketristik belajar anak dan lingkungan sekitar serta strategi atau metode dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran. (Slameto:1996) 76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV MI Ma’arif Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan penguasaan materi IPA pada siswa kelas IV MI Ma’arif Arrosyidin Candimulyo Magelang. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa tiap siklus meningkat dalam penguasaan materi yang diajarkan. Pada siklus I dari 19 siswa baru 5 (26,31%) siswa yang mencapai kriteri ketuntasan minimal (KKM), pada siklus II 11 (57,78%) siswa yang telah mencapai nilai KKM dan pada siklus III tercatat 17 (89,47%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa penguasaan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan ideal kelas yaitu 90%. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas maka saran-saran yang ingin disampaikan adalah: 1. Dengan menggunakan Contextual teaching and learning pembelajaran bagi guru dapat dipergunakan dalam menunjang berbagai proses belajar mengajar. 2. Dalam memilih pendekatan atau metode pembelajaran harus bisa memacu kreativitas siswa,sehingga potensi yang dimiliki siswa bisa berkembang dengan maksimal. 77 3. Bagi siswa hendaknya pada saat proses belajar mengajar berlangsung lebih aktif dan lebih memperhatikan pelajaran serta lebih disiplin supaya waktu proses pembelajaran lebih efisien. 4. Bagi para orang tua/wali murid meluangkan waktu untuk mendampingi siswa saat belajar dirumah sehingga menambah anak untuk lebih giat dalam belajar. 78 Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 1982. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asmani. Jamal M. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indah. Bloom, Benyamin S. 2006. Kurikulunm Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Capra dkk. 1996. Pembelajaran Contextual Teaching Learning. Bandung: Rosda Karya. Djalal. 1986. Prestasi Belajar. Yogyakarta: Insan Madani. Hamalik, Oemar. 1989. Pengajaran Unit Pendekatan Sistem. Bandung: Mandar Maju. Hasan. 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar Ruzz Media. Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia. Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Learning Center (MLC). Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Prestasi belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kurikulum Pendidikan Dasar. 2001. Pendidikan Tingkat Dasar. Jakarta: Perbukuan Departeman Pendididkan Nasional. Nurhadi dkk. 2004. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning). Purwanto, M Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya. Saerozi, Muh. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Slameto. 1996. Belajar dan Fakto-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Putra. Soedarsono. 1996. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Perss. Sunhaji. 2007. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenengkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Prees. US Department of education. 2001. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendididkan Nasional. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IV (Empat) Semester : I I (dua) Pertemuan ke : 1 dan II Alokasi Waktu : 4x 35 menit Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 1.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas. Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas. Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi. Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas. Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas. Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi. Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship ). B. Materi Ajar Energi Dan Perubahanya C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan kontekstual Penugasan D. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Awal Apersepsi : a. Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran (mengkondisikan siswa). Motivasi : a. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan pada pagi hari sejak bangun tidur sampai anak berangkat ke sekolah. b. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang di lingkungan mana siswa hidup. c. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Semua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya. b. Siswa diminta untuk membuktikan perubahan energi yang terjadi saat kipas angin dialiri oleh aliran listrik. c. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar ruangan untuk membuktikan sinar matahari merupakan sumber energi yang utama dan perambatan panasa yang diterima pada tubuh merupakan bukti perambatan tanpa melalui perantara atau yang disebut radiasi. d. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perubahan energi sendiri dengan memiminta siswa membakar batang besi diatas nyala api. b. Mengajak siswa keluar ruangan untuk membuktikan panas yang dirasakan ketika terkena sinar matahari untuk memmbuktikan bahwa pancaran sinar matahari merupakan proses radiasi. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, siswa diminta untuk mempraktekkan sendiri perpindahan panas yang terjadi pada sendok yang dipanaskan. c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru, Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang energi; b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran e. Guru mengucapakan salam. E. Sumber/Bahan Belajar Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI ) Teman Lingkungan rumah (keluarga), sekolah. F. Penilaian Teknik Penilaian Tugas individu Bentuk Instrumen – Penilaian tertulis – Soal-soal evaluasi Magelang, Januari 2014 Guru kelas Peneliti Sri Lestari, S.Pd.I Yazida Asri D.A NIP . NIM. 11509029 Mengetahui, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin Zaenal Murtadlo, S.Pd.I NIP . Nama : ________ Soal Latihan A. Kerjakan soal dibawah ini! 1. Panas merupakan bentuk usaha untuk mendapatkan. . . . a. gaya b. energi c. usaha d. kerja 2. Sumber energi di bumi kita adalah . . . . a. matahari b. api c. kompor d. Lampu 3. Benda penghasil api dengan cara digesekkan adalah . . . . a. korek api b. petasan c. LPG d. Bensin 4. Alat untuk mengukur panas badan disebut . . . . a. kalorimeter b. termometer c. barometer d. Tensimeter 5. Alat rumah tangga berikut menghasilkan energi panas, kecuali . . . . a. setrika b. kompor listrik c. magic jar d. Termos 6. Alat musik yang berbunyi dengan cara dipukul adalah . . . . a. kecapi b. gong c. angklung d. Gitar 7. Bunyi terjadi karena benda . . . . a. dipanaskan b. bergetar c. didinginkan d. Didorong 8. Bunyi dapat merambat melalui . . . . a. air dan ruang hampa c. udara dan ruang hampa b. benda padat dan air benda padat d. ruang hampa dan 9. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena suara bel merambat melalui . . . . a. udara b. air c. tanah d. ruang hampa 10. Alat musik gitar berbunyi dengan cara . . . . a. digesek b. ditiup c. dipukul d. dipetik B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. Semua benda yang dapat menghasilkan panas disebut .... 2. Dua telapak tangan yang digosok-gosok akan terasa …. 3. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut .... 4. Pancaran cahaya matahari disebut .... 5. Suara yang kluar dari mulutmanusia berasal dari .... C. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu! 1. Berikan dua contoh penggunaan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari! 2. Api merupakan sumber energi panas. Dari apa saja orang mendapatkan api untuk berbagai keperluan? 3. Berilah beberapa contoh penggunaan energi panas selain dari matahari ! RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IV (Empat) Semester : I I (dua) Pertemuan ke : 1 dan II Alokasi Waktu : 4x 35 menit Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 1.2 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas. Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas. Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi. Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas. Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas. Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi. Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship ). B. Materi Ajar Energi Dan Perubahanya C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan kontekstual Penugasan D. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Awal Apersepsi : a. Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran. b. Mengkondisikan kelas. c. Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran (mengkondisikan siswa). Motivasi : a. Mengajak siswa bertanya jawab tentang pelajaran pertemuan sebelumnya. b. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam bunyi . Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa diminta untuk menyebutkan pengertian energi bunyi. b. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya energi bunyi pada zat padat, gas dan cair. c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: d. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perambatan energi bunyi yang terjadi pada zat padat(besi, kayu/meja,tembok), gas(udara) dan cair(air). e. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi bunyi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, siswa diminta untuk mempraktekkan sendiri perambatan bunyi yang terjadi pada zat padat, gas dan cair. c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru, Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang energi bunyi; b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran e. Guru mengucapakan salam. E. Sumber/Bahan Belajar Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI ) Teman Lingkungan rumah (keluarga), sekolah. F. Penilaian Teknik Penilaian Tugas individu Bentuk Instrumen – Penilaian tertulis – Soal-soal evaluasi Magelang, Januari 2014 Guru kelas Peneliti Sri Lestari, S.Pd.I Yazida Asri D.A NIP . NIM. 11509029 Mengetahui, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin Zaenal Murtadlo, S.Pd.I NIP. Nama : ________ Soal Latihan A. Kerjakan soal dibawah ini! 1. Alat musik yang berbunyi dengan cara dipetik adalah . . . . a. Harmonika b. Gong c. Angklung d. Gitar 2. Bunyi terjadi karena benda . . . . a. Dipanaskan b. Bergetar c. Didinginkan d. Didorong 3. Bunyi dapat merambat melalui . . . . a. Air dan ruang hampa c. Udara dan ruang hampa b. Benda padat dan air d. Ruang hampa dan benda padat 4. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena suara bel merambat melalui . . . . a. Udara b. Air c. Tanah d. Ruang hampa 5. Alat musik biola berbunyi dengan cara . . . . a. Digesek b. Ditiup c. Dipukul d. Dipetik 6. Bunyi yang memiliki frekuensinya kurang dari 20 herz disebut . . . . a. Bunyi ultrasonic b. Bunyi infrasonic c. amplitude d. kekerapan bunyi 7. Bunyi yang terdengar oleh manusia mempunyai kekerapan antara . . . . a. 20-200 getaran tiap detik b. 20-2.000 getaran tiap detik c. 20-20.000 getaran tiap detik d. 20-200.000 getaran tiap detik 8. Frekuensi adalah . . . . a. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu jam b. banyaknya getaran yang terjadi dalam setengah jam c. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu menit d. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik C. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu! 1. Jelaskan pengertian sumber bunyi ! 2. Jelaskan pengertian dari Frekuensi ! 3. Bagaimana proses suara dapat dihasilkan oleh manusia ? 4. Sebutkan 5 alat musik yang kamu ketahui dan sebutkan pula cara penggunaanya ! RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IV (Empat) Semester : I I (dua) Pertemuan ke : 1 dan II Alokasi Waktu : 4x 35 menit Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 1.3 Mendiskripsikan energi panas,energi bunyi dan energi alternative yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas. Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas. Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi. Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Dapat menunjukan beberapa energi alternative. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas. Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas. Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas. Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi. Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Siswa dapat menunjukkan macam-macam energi alternative. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship ). B. Materi Ajar Energi Dan Perubahanya C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan kontekstual Penugasan D. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Awal Apersepsi : a. Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran (mengkondisikan siswa). Motivasi : a. Mengajak siswa mengulas kembali tentang pelajaran pertemuan sebelumnya. b. Mengajak suswa untuk siap dan semangat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a. Siswa diminta untuk menyebutkan beberapa energi alternatif. b. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. c. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok diberi sub materi yang berbeda, kelompok 1 diberikan materi tentang sumber energi alternatif matahari, kelompok 2 sumber energi alternatif angin dan yang kelompok 3 sumber energi alternatif air terjun. b. Tiap kelompok nanti diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal yang belum dipahami. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi alternative. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, c.Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru, Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang energi energi alternative. b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran c. Guru mengucapakan salam. E. Sumber/Bahan Belajar Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI ) Teman Lingkungan rumah (keluarga), sekolah. F. Penilaian Teknik Penilaian Tugas individu Bentuk Instrumen – Penilaian tertulis – Soal-soal evaluasi Magelang, Januari 2014 Guru kelas Peneliti Sri Lestari, S.Pd.I Yazida Asri D.A NIP . NIM. 11509029 Mengetahui, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin Zaenal Murtadlo, S.Pd.I NIP . Nama : ________ Soal Latihan A. Kerjakan soal dibawah ini! 1. Matahari menghasilkan energi… dan energi… . a. kinetic dan gravitasi b.gerak dan kimia c.listrik dan cahaya d. panas dan cahaya 2. pembangkit listrik tenaga air Karangkates terdapat di … . a. Jawa Barat b. Jawa Timur c. Banten d. Bali 3. Nelayan pergi ke laut pada. . . hari. a. Siang b. Pagi c. Malam d. Sore 4. Tumbuhan yang menyebarkan biji dengan perantara angin adalah … . a. padi b. kapuk c. mangga d. jagung 5. ikan yang dikeringkan menjadi ikan asin memanfaatkan energi … . a. cahaya b. kinetik c. matahari d. kimia B. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu! 1. Mengapa Energi angin banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan? 2. Sebutkan 3 jenis olahraga yang memanfaatkan tenaga angin! 3. Apakah perbedaan angin darat dan angin laut? Jelaskan dengan disertai gambar sederhana! Lembar Pengamatan (observasi) siswa Siklus I Pengamat No Indikator 1 Persiapan siswa dalam belajar a. Kehadiran siswa b. Kesiapan siswa menerima pelajaran c. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik Keaktifan siswa a. Aktif didalam kelas mengikuti pelajaran b. Merasa senang menerima pelajaran IPA Proses pembelajaran a. Menjawab salam b. Membaca doa belajar c. Termotivasi belajar d. Memperhatikan penjelasan guru 2 3 4 5 Pengamat I 1 2 3 Pengamat II 1 2 3 24 5 20 Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA dengan menggunakan CTL a. Siswa aktif bertanya jawab dalam melakukan diskusi yang diberikan b. Antusias dalam menjelaskan hasil diskusi didepan kelas Mengakhiri pelajaran a. Siswa menyimpulkan materi yang diberikan b. Menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik c. Menjawab salam penutup guru Jumlah Jumlah 8 12 4 6 4 3 6 5 Lembar Pengamatan (observasi) siswa Siklus II Pengamat No Indikator 1 Persiapan siswa dalam belajar a. Kehadiran siswa b. Kesiapan siswa menerima pelajaran c. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik Keaktifan siswa a. Aktif didalam kelas mengikuti pelajaran b. Merasa senang menerima pelajaran IPA Proses pembelajaran a. Menjawab salam b. Membaca doa belajar c. Termotivasi belajar d. Memperhatikan penjelasan guru Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA dengan menggunakan CTL a. Siswa aktif bertanya jawab dalam melakukan diskusi yang diberikan b. Antusias dalam menjelaskan hasil diskusi didepan kelas Mengakhiri pelajaran a. Siswa menyimpulkan materi yang diberikan b. Menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik c. Menjawab salam penutup guru 2 3 4 5 Jumlah Pengamat I 1 2 3 Pengamat II 1 2 3 Jumlah 15 9 21 9 14 10 4 6 8 Lembar Pengamatan (observasi) siswa Siklus III Pengamat No Indikator 1 Persiapan siswa dalam belajar a. Kehadiran siswa b. Kesiapan siswa menerima pelajaran c. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik 2 3 4 5 Pengamat I 1 2 3 Pengamat II 1 2 3 18 Keaktifan siswa a. Aktif didalam kelas mengikuti pelajaran b. Merasa senang menerima pelajaran IPA Proses pembelajaran a. Menjawab salam b. Membaca doa belajar c. Termotivasi belajar d. Memperhatikan penjelasan guru Pemahaman siswa tentang pelajaran IPA dengan menggunakan CTL a. Siswa aktif bertanya jawab dalam melakukan diskusi yang diberikan b. Antusias dalam menjelaskan hasil diskusi didepan kelas Mengakhiri pelajaran a. Siswa menyimpulkan materi yang diberikan b. Menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik c. Menjawab salam penutup guru Jumlah Jumlah 11 24 12 15 3 11 1 13 Keterangan : 1= kurang 2= sedang 3= baik Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif Arrosyidin Pelaksanaan Penelitian Siklus I Nama Madrasah No 1 a. b. c. d. e. 2 a. b. 3 a. b. c. d. e. 4 a. b. c. : MI Ma’arif Arrosyidin Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV/ II Hari/ Tanggal : Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Absensi Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa Penguasaan terhadap materi dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menguasai kelas Membuat siswa lebih aktif Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan Proses Pembelajaran Salam pembuka Membaca doa mau belajar Memotivasi siswa Menarik perhatian siswa Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Ketepatan guru menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajaran IPA Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan materi dengan tepat Skor 1 2 Jumlah 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 5 Menutup pelajaran a. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi tentang energi b. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi c. Memberikan tidak lanjut d. Salam penutup Jumlah Total skor 1 2 2 3 4 19 10 5 39 Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif Arrosyidin Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Madrasah No 1 a. b. c. d. e. 2 a. b. 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV/ II Hari/ Tanggal : Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Absensi Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa Penguasaan terhadap materi dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menguasai kelas Membuat siswa lebih aktif Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan Proses Pembelajaran Salam pembuka Membaca doa mau belajar Memotivasi siswa Menarik perhatian siswa Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Ketepatan guru menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran a. Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajaran IPA c. Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan materi dengan tepat a. b. c. d. e. 4 : MI Ma’arif Arrosyidin Jumlah Skor 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 5 Menutup pelajaran d. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi tentang energi e. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi f. Memberikan tidak lanjut g. Salam penutup Jumlah Total skor 2 3 2 3 10 19 9 47 Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif Arrosyidin Pelaksanaan Penelitian Siklus III Nama Madrasah No 1 a. b. c. d. e. 2 a. b. 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV/ II Hari/ Tanggal : Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menyiapkan Absensi Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa Penguasaan terhadap materi dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menguasai kelas Membuat siswa lebih aktif Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan Proses Pembelajaran Salam pembuka Membaca doa mau belajar Memotivasi siswa Menarik perhatian siswa Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Ketepatan guru menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran a. Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajaran IPA c. Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan materi dengan tepat a. b. c. d. e. 4 : MI Ma’arif Arrosyidin 1 Skor 2 Jumlah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 5 d. e. f. g. Menutup pelajaran Guru mengajak siswa menyimpulkan materi tentang energi Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi Memberikan tidak lanjut Salam penutup Jumlah Total skor 3 3 2 3 3 19 16 54 Nama: ............... Tanggal: ............ ANGKET UMPAN BALIK SISWA Berikan tanda No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (chek list) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini! Pertanyaan Saya senang dengan pelajaran IPA. Pelajaran IPA merupakan mata pelajaran Kesukaan saya. Saya dapat mempelajari IPA dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Saya senang pembelajaran IPA dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Saya lebih mengerti dan paham jika kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan CTL. Saya selalu ingin mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pembelajaran IPA. Saya akan lebih mengerti dan memahami pelajaran jika pembelajaran tersebut dengan menggunakan model sebagai contoh pembelajaran. Dengan menggunakan CTL saya selalu termotivasi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Dengan melakukan refleksi di akhir pertemuan saya semakin memahami pelajaran yang diajarkan. Dengan menggunakan CTL saya akan meningkatkan kerja sama saat menemukan kesulitan pembelajaran. Jawaban 0 1 (Tidak) (Ya) Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) Siklus I Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 Nomor Pertanyaaan 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah 16 15 11 14 12 10 19 16 14 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 Jumlah 8 7 7 8 7 8 8 9 6 7 7 8 8 7 8 8 8 8 8 137 144 Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) Siklus II Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 Jumlah 19 16 14 15 Nomor Pertanyaaan 5 6 7 8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 11 19 16 9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 18 Jumlah 9 9 9 9 8 8 8 9 8 7 8 9 8 7 8 9 8 8 8 157 156 Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teaching and learning (CTL) Siklus III Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nomor Pertanyaaan 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 Jumlah 19 13 17 16 16 19 18 16 17 12 Jumlah 10 10 9 9 8 8 10 9 8 7 9 8 8 7 8 9 8 8 9 162 163 DAFTAR NILAI SKK Nama : Yazida Asri D. Aningsih Jurusan/ progdi : Tarbiyah/PGMI NIM : 11509029 DosenPembimbing:Eni Titikusumawati, M.Pd NO. NAMA KEGIATAN TANGGAL KETERANGAN SKOR 1. Orientasi Pengenalan Akademik 18-20 Agustus Peserta 3 dan Kemahasiswaan (OPAK) 2009 2009 STAIN Salatiga. 2. Pelatihan Emotional Spiritual 21 Agustus 2009 Peserta 3 Intelligence Quotient (ESIQ) STAIN Salatiga. 3. UPT PERPUSTAKAAN STAIN 25-29 Agustus Peserta 3 Salatiga 2009 4. Radikalisme keagamaan di 01 Juni 2011 Peserta 3 Indonesia 5. Seminar Nasional Pendidikan 18 Juni 2011 Peserta 6 “Realisasi Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Kurukulum Pendidikan Nasional” 6. Pendidikan dan Latihan Calon 30 September s/d Peserta 3 Pramuka Pandega Ke-21 (PLCPP 03 Oktober 2011 XXI) 7. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah 11 Oktober Peserta 3 (PKTI) “Karya Tulis Ilmiah 2011 Sebagai Satu Langkah Membangun Budaya Ilmiah Mahasiswa 8. Praktikum TOEFL STAIN 21 Januari 2012- Peserta 3 Salatiga 04 Februari 2012 9. Praktikum Pelatihan ILAiK 21 Januari 2012– Peserta 3 STAIN Salatiga 04 Februari 2012 10 Seminar Nasional “Pendidikan 06 Juni 2012 Peserta 3 Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa” 11. Seminar Nasional “ Penerapan 02 Juni 2012 Peserta 6 Nilai Nilai Syariah dalam praktik perekonomian” 12. Seminar Nasional “Mewaspadai 23 Juni 2012 Peserta 6 Gerakan Islam Garis Kerasdi Perguruan Tinggi” 13. Pra Youth Leadership Training O6 Oktober 2012 Peserta 3 dengan tema “Surat Cinta Pembasmi Galau” 14. Sertifikat “Training Pembuatan 13 Oktober 2012 Peserta 3 Makalah” 15. Piagam penghargaan “Muslimah 01 Desember 2012 Peserta 2 Sejati, Tetap Gaul Tetapi Syar’I” DAFTAR RIWAYAT HIDUP Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut: Nama : Yazida Asri Duk Aningsih TTL : Kab. Magelang, 9 Juni 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : Candimulyo Kab. Magelang Riwayat Pendidikan: a. TK Pertiwi Candimulyo, lulus tahun 1997 b. SDN 2 Candimulyo, lulus tahun 2003 c. SMPN 1 Candimulyo, lulus tahun 2006 d. SMAN 1 Candimulyo , lulus tahun 2009 e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga Demikian daftar riwayat hidup saya, saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis, Yazida Asri Duk Aningsih