peningkatan prestasi belajar ipa konsep energi dengan pendekatan

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN
KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
NIM 11509029
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN
KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
NIM 11509029
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar
Hal
: Naskah skripsi
Saudari YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama
NIM
Jurusan / Progdi
Judul
: YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
: 11509029
: Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah
: Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan
Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)
Pada Siswa Kelas IV MI Maarif Arrosyidin Kecamatan
Candimulyo Kabupaten Magelang
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum. wr. wb
Salatiga, 15 Februari 2014
Pembimbing
Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd
NIP. 19750829 200912 2 003
iv
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI
DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING)
PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN
KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG
DISUSUN OLEH
YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
NIM : 11509029
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 3
Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana
SI Kependidikan Islam (S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Suwardi, M. Pd.
Sekretaris Penguji
: Dra. Maryatin, M. Si.
Penguji I
: Dr. Budiono Saputro, M. Pd.
Penguji II
: Peni Susapti, M. Si.
Penguji III
: Eni Titikusumawati, M. Pd.
Salatiga, 3 Maret 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr.Imam Sutomo, M.Ag.
NIP. 195808271983031002
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
NIM
: 11509006
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 15 Februari 2014
Yang menyatakan,
YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan
senyum diwajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai. “
(RA Kartini)
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada :
1. Bapak ibu yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan
dukungannya selama ini, semoga Allah selalu memberi
ridlo-Nya kepada beliau berdua.
2. Untuk keluarga besarku dan kepada kakakku Robaniyah
Puji Rahayu , Herri Supriyadi , Arif Adhi Purwoko serta
Abangku (Muhamad.Nur.Rifa’i) yang selalu memberikan
semangat di setiap hariku.
3. Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu
untuk masa depanku.
4. Dan spesial untuk dosen pembimbingku Ibu Eni
Titikusumawati S.Pd, M.Pd yang telah memberikan
bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik.
5. Sahabatku (sweety) Saliz, Laila, Dania, Diah dan Septi
terima kasih kalian selalu setia setiap saat.
6. Teman-teman seperjuanganku (Unik widyastuti dan umi
musodiqoh)
7. Temen-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu-satu
terima kasih atas dukungan , bantuan dan suport kalian.
8. Teman-teman PGMI A 2009 yang selalu kompak dan
berbahagia.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas IV MI
Ma’arif Arrosyidin Candimulyo Tahun pelajaran 2013/2014”. Selanjutnya dengan
penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesainya skripsi ini.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Para dosen dan seluruh jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
5. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a restu serta
dukungan kepada penulis.
viii
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT,
mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Salatiga, 15 Februari 2014
Penulis
ix
ABSTRAK
Aningsih, Yazida Asri Duk. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan
Pendekatan CTL (contextual teaching and learning pada siswa
kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, S.Pd, M. Pd.
Kata Kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar, CTL (Contextual Teaching and
Learning)
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa
kelas IV MI Ma’arif Candimulyo Magelang Pada mata pelajaran IPA masih
tergolong rendah. Oleh karena itu guru diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode
pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
untuk kelas rendah adalah dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual
Teaching and Learning).
Penelitian merupakan upaya untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas
IV MI Maarif Arrosyidin Karen Magelang. Pertanyaan yang ingin di jawab
apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA konsep energi
pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen Candimulyo pada tahun
ajaran 2013/2014?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan lembar pengamatan, soal tes/
evaluasi soal, pedoman dokumentasi dan angket umpan balik siswa pada
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching
and Learning).
Berdasarkan analisis data maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan penguasaan materi
yang diajarkan yaitu mata pelajaran IPA konsep Energi di MI Ma’arif Arrosyidin
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang tahun ajaran 2013/2014. Terbukti
pada siklus I dari 19 siswa baru 5 (26,31%) siswa yang mencapai kriteri
ketuntasan minimal (KKM), pada siklus II 11 (57,78%) siswa yang telah
mencapai nilai KKM dan pada siklus III tercatat 17 (89,47%) siswa telah
mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa
penguasaan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan ideal kelas yaitu 90%.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ...........................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO......................................................................................
ii
JUDUL ............................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................ .... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah.......................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................
6
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
F. Definisi Operasional ...................................................................
7
G. Metode Penelitian ......................................................................
8
1. Rancangan Penelitian .........................................................
8
xi
2. Subjek Penelitian ................................................................ 9
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 10
4. Instrument Penelitian .......................................................... 12
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13
6. Analisis Data ....................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ..........................................................................
18
1. Pengertian Prestasi ...............................................................
18
2. Pengertian Belajar .................................................................
18
3. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................
18
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ....................
19
C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA ...................................
20
1.
Pengertian Energi .................................................................
20
2.
Energi Panas dan Sifatnya...................................................
21
3.
Energi Bunyi dan Sifatnya.................................................
21
4.
Energi Alternative dan kegunaanya .....................................
21
D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ........................
22
1.
Konsep Contextual Teaching and Learning ......................
22
2.
Prinsip komponen Contextual Teaching and Learning....
3.
Langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 25
4.
Kelebihan dan kekurangan Contextual Teaching and Learning. . 25
23
E. Konsep Energi menggunakan Contextual Teaching and Learning. 27
F. Kerangka Berpikir............................................................... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Arrosyidin ...............................................
30
1. Lokasi Penelitian.................................................................
30
2. Karakteristik Siswa Kelas IV..............................................
30
B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………..
xii
30
1. Deskripsi Siklus I................................................................
31
2. Deskripsi Siklus II ..............................................................
36
3. Deskripsi Siklus III .............................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .........................................
43
1. Siklus I................................................................................
43
2. Siklus II...............................................................................
54
3. Siklus III.............................................................................
63
B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
77
B. Saran ...........................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
Daftar Gambar
Hal
Gambar 1. 1
Siklus PTK model spiral menurut Kamis dan McTaggart
11
Gambar 2.1
Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Kelas IV tiap siklus
68
Gambar 2.2
Diagram Persentase Ketuntasan Nilai IPA pada siswa kelas
IV
69
xiv
Daftar Tabel
Hal
Tabel 1.1
Indikator Keberhasilan
6
Tabel 2.1
Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin
9
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus I
49
Tabel 3.2
Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunalan
Contextual teacing and learning Siklus I
50
Tabel 3.3
Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus I
51
Tabel 3.4
Data Nilai IPA Siklus I
52
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus
II
59
Tabel 4.2
Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan
Contextual teacing and learning Siklus II
60
Tabel 4.3
Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus II
61
Tabel 4.4
Data Nilai Matematika Siklus II
62
Tabel 5.1
Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus
III
69
Tabel 5.2
Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan
Contextual teacing and learning Siklus III
70
Tabel 5.3
Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA
menggunakan Contextual teacing and learning Siklus
III
71
Tabel 5. 4
Data Nilai Matematika Siklus III
72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
2.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
3.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
4.
Lembar Evaluasi siklus I
5.
Lembar Evaluasi siklus II
6.
Lembar Evaluasi siklus III
7.
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
8.
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
9.
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
10.
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
11.
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
12.
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
13.
Lembar Angket Siklus I
14.
Lembar Angket Siklus II
15.
Lembar Angket Siklus III
16.
Dokumentasi
17.
Lembar Konsultasi Skripsi
18.
Surat permohonan ijin penelitian
19.
Surat keterangan penelitian
23.
Nilai SKK mahasiswa
24.
Riwayat hidup penulis
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai pendidikan yang ada seringkali membuat
kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Walaupun seringkali mengetahui bahwa banyak siswa yang
mungkin mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi
yang diterimanya, tetapi pada kenyatannya mereka seringkali tidak
memahami atau tidak mengerti secara mendalam pengetahuan yang
bersifat hafalan tersebut. Sebagian besar dari siswa tidak mampu
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana
pengetahuan itu dapat dipergunakan / dimanfaatkan.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke
seluruh
tanah air adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan
kreativitas
anak,
sehingga
pembelajaran
menjadi,
namun
tetap
menyenangkan. Menurut Sunhaji, M. Ag (2007), kegiatan pembelajaran
adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada
subjek belajar. Sedangkan dengan pendekatan CTL siswa dapat
mengamati
sendiri, merasakan, memegang suatu obyek, bekerja
menggunakan alat dan bahan, yang pada akhirnya akan memudahkan
siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah dipelajarinya
sehimngga
antara
pembelajaran
berkesinambungan.
1
PAKEM
dan
CTL
saling
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar saat ini bertujuan
mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan akademik,
keterampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan karakter yang
kuat, kemampuan untuk bekerja sama, dan pengembangan estetika
terhadap
dunia
sekitar.
Secara
lebih
khusus
kemampuan
yang
dikembangkan pada siswa jenjang pendidikan tingkat dasar adalah logika,
estetika, etika, dan kinestika (Kurikulum Pendidikan Dasar, 2001).
Pembelajaran IPA pada umumnya masih didominasi oleh aktifitas
guru. Siswa berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan
kegiatan belajar mengajar (KBM) berpegang pada buku paket saja.
Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang
nyata.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu
semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Untuk menghadapi
tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya
peningkatan mutu pendidikan.
Pada kenyataannya menunjukkan bahwa sekarang masih banyak
sekolah yang proses KBM masih berjalan secara teoritis dan tidak terkait
dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Padahal belajar IPA sangat
untuk diadakannya kegiatan praktikum, yang dalam pelaksanaannya tidak
harus di dalam laboratorium. Sehingga siswa tidak hanya dapat
membayangkan obyek yang sedang dipelajarinya secara abstrak.
Keabstrakan tersebut sering membuat hasil belajar siswa menjadi tidak
maksimal.
2
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran pun bervariasi karena
dalam satu kelas ini pun antara satu anak dengan anak yang lain
kemampuan menerima pelajaran juga berbeda. Tingkat perhatian siswa
berbeda satu sama lain maka guru pun harus pandai dalam mengelola
kelas.
Suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya
sebuah strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu
suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar
siswa. Pendekatan pembelajaran ini salah satunya menekankan kepada
bagaimana belajar di sekolah yang dikontekskan ke dalam situasi dunia
nyata, sehingga hasil belajar dapat diterima dan berguna bagi siswa selama
di
sekolah
atau
setelah
mereka
lulus
dari
sekolah
tersebut.
Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran yang
didasarkan kepada pembelajaran kontekstual.
Penerapan
pembelajaran
kontekstual
ini
diharapkan
dapat
mendorong keaktifan siswa dalam proses KBM, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Hakekat pembelajaran
kontekstual ini adalah pembelajaran yang menekankan aspek-aspek
REACT,
yaitu
aspek
mengaitkan
(relating),
aspek
mengalami
(experiencing), aspek menerapkan teori pada situasi tertentu (applying),
aspek kerja sama (cooperating), dan aspek perolehan pengetahuan baru
(tranferring). Kegiatan belajar harus menciptakan suasana nyaman bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu guru Sekolah
Dasar harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak
didik, kesesuaian alat bermain serta metode yang digunakan. Dengan hal
ini harus menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang
3
akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat
mengkaitkan kedua hal tersebut (pelajaran dan kehidupan nyata siswa).
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah sistem yang
menyeluruh, CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika
bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh
yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagian yang terpisah. Bagianbagian CTL yang terpisah melibatkan proses-proses yang berbeda, yang
ketika digunakan secara bersama-sama, memampukan siswa membuat
hubungan yang mampu menghasilkan makna.
Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan
dalam menolong siswa memahami tugas sekolah. Secara bersama-sama,
mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa melihat
makna didalamnya, dan mengingat materi akademik.
Contextual Teaching and Learning (CTL) suatu proses pendidikan
yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki
pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari
satu permasalahan atau konteks ke permasalahan dan juga pada konteks
lainnya.
Ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan CTL. Yang
Pertama harus menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi.
Kedua,
CTL
mendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan
antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga,
4
CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan,
artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi
yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat
mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi
dalam konteks CTL
pelajaran
bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian
dilupakan, akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan
nyata.
Pada pembelajaran IPA di kelas IV pada konsep energi setelah
diadakan tes pada akhir pembahasan, ternyata hanya 8 siswa atau 42
%yang tuntas sedangkan 11 siswa lainya atau 58 % belum tuntas.
Maka pembelajaran CTL dapat mempengaruhi terhadap prestasi belajar
siswa. Seorang guru juga harus pandai dalam melaksanakan pembelajaran
CTL sehingga siswapun tak akan bosan dalam menerima pelajaran yang
diterima. Pembelajaran CTL ini digunakan untuk mempermudah siswa
dalam proses belajar mengajar dan siswapun akan menemukan hal baru
dalam pembelajaran tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam
penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
konsep energi pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen
Candimulyo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa MI ketika menggunakan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA konsep Energi.
5
D. Hipotesis
Hipotesis (Arikunto 1982) adalah suatu jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dirumuskan. Pengertian hipotesis tindakan hendaknya
dipahami sebagai suatu dugaan tentangsuatu hal yang akan terjadi jika
suatu tindakan dilakukan (Soedarsono, 1996).
Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini
adalah bahwa
pembelajaran menggunakan pendekatan
Contextual
Teaching and Learning (CTL) prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA kelas IV MI Ma’arif Candimulyo menjadi meningkat.
Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya
dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Indikator keberhasilan
Indikator Keberhasilan
Peningkatan prestasi belajar Ipa
Sub Indikator Keberhasilan
 Siswa dapat mengerti dan memahami
konsep energi dengan pendekatan
pembelajaran
Contextual Teaching and
menggunakan Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Learning (CTL)
Energi
dengan
 Siswa mampu mengkaitkan hubungan
antara materi yang dipelajari dengan
situasi kehidupan nyata.
6
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Manfaat Teoritis
Untuk
memperkaya
pengetahuan
lapangan
tentang
proses
pembelajaran yang menarik bagi siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi
mahasiswa,
untuk
lebih
mengetahui
tentang
cara
menyampaikan materi secara baik dan benar kepada anak didiknya.
b. Bagi program studi, sebagai bahan untuk pengetahuan tenaga
pendidik khususnya program studi PGMI
c. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan
penguasaan cara mendidik, mengajar, dan menghadapi anak
dengan karakteristik yang berbeda sehingga dapat memperbaiki
kemampuan dalam mengajar.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan pengertian oleh pembaca mengenai
judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai
berikut:
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2001:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru”.
2. Pengertian Energi dalam Ilmu Pengetahuan Alam
7
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Energi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam
kehidupan manusia. Energi tidak dapat kita lihat secara
langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak
dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak
langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang
ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya,
energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin
panas).
3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah
konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari
konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses
mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah
dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. (Nurhadi dkk,
2004:13).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian (Kammis & McTaggart, 1998) digunakan
sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar
pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.
8
Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa siklus
tindakan dimana setiap siklus terdiri dari tahapan:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Siklus tersebut dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif
“ARROSYIDIN”Candimulyo Magelang tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 19 orang.
Tabel 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin
No
Nama Siswa
Keterangan
1
Fauzi Al Karim
Laki-laki
2
Agus Budi Hartono
Laki-laki
3
Indra Estiyawan
Perempuan
4
Waliyah
Perempuan
5
Amelia Nurul Siva
Perempuan
6
Lisa Noviana
Perempuan
7
Muna Elviatur Rohmah
Perempuan
8
Misbachul Kholilurohmah
Laki-laki
9
Muhammad Faqih
Laki-laki
10
Naela Syaqirotur Rizkiyah
Perempuan
11
Nurul Nadhiroh
Perempuan
12
Puji Setyo Rini
Perempuan
13
Umi Hanifa
Perempuan
14
Yuyun
Perempuan
9
15
Yesika Anifaul Arifah
Perempuan
16
Idham Ridho
Laki-laki
17
Anang Widianto
Laki-laki
18
Berliana Nadzila Winahyu
Perempuan
19
Aldo hermansyah
Laki-laki
3. Siklus penelitian
a. Perencanaan
Peneliti menetapkan penggunakan CTL dalam penelitian
untuk memecahkan masalah, menyiapkan sekenario pembelajaran
yang menarik untuk meningkatkan peningkatan prestasi belajar,
membuat observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan sekenario
yang telah dirancang oleh peneliti.
c. Observasi
Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan, penelitian ini berlangsung dalam waktu yang bersamaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk dapat mendapatkan data yang valid
dan akurat.
d. Refleksi
Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis. Peneliti
merefleksi diri terhadap kegiatan yang telah dilakukan supaya
dalam tahap siklus berikutnya proses pembelajaran yang dilakukan
dapat berjalan lebih baik.
10
Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian
kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian
yang telah dilaksanakan saat melakukan observasi.
Gb. 1.1 Penelitian tindakan model spiral (Kemmis & McTaggart)
11
4. Instrumen penelitian
Untuk melakukan instrument dalam penelitian menggunakan
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan
secara
sistematis
(arikunto, 2002:30) Observasi digunakan untuk mengamati
kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan siswa dan guru
selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran
kontekstual.
b. Pedoman Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk menghimpun data
tentang hasil pengamatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggunakan CTL.
Dokumentasi juga
diperoleh dari lembar observasi yang digunakan, dari
proses pembelajaran menggunakan CTL.
c. Lembar Evaluasi
Lembar
pembelajaran
evaluasi
dilakukan
setelah
kegiatan
selasai diajarkan ini bertujuan untuk
mengukur dan mengetahui seberapa besar siswa memahami
materi IPA yang diajarkan dengan menggunakan CTL.
Lembar
evaluasi
12
yang
digunakan
adalah
berupa
soal/pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan
materi yang telah diajarkan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan
dalam memperoleh data yang diinginkan. Dan untuk mendapatkan
data tersebut dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a. Tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa
Tes dilakukan dua kali dalam satu pertemuan yaitu
pre tes dan pos tes. Tes tersebut berisikan soal-soal yang
sesuai dengan materi ajar yang diberikan.
b. Observasi
Keterbatasan proses pembelajaran menggunakan
CTL yaitu fasilitas sekolah yang berupa alat peraga yang
ada di sekolah tersebut kurang memadai. Observasi ini
dilakukan langsung oleh peneliti dipandu dengan lembar
pengamatan pada aktifitas dan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru untuk memperoleh data yang tepat dan
akurat.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
langsung ditujukan pada
subyek penelitian melalui
dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dokumentasi
ini dilakukan supaya ada bukti yang valid dapat dijadikan
sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
13
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul
guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam
penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Data
yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan analisis data
kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut dengan teknik deskriptif
analitik dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif
persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian diratarata
untuk
mengetahui
keberhasilan individu
dan
keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
b) Data kualitatif, berupa data informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman, penguasaan materi siswa kelas IV MI
Ma’arif “ARROSYDIN” Candimulyo terhadap pelajaran
IPA.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat deskriptif
sehingga harus disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam. Sistematika penulisannya (Saerozi, 2009: 36) adalah sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
a. Sampul
14
b. Lembar Berlogo
c. Judul
d. Persetujuan Pembimbing
e. Pengesahan Kelulusan
f. Pernyataan Keaslian Tulisan
g. Moto dan Persembahan
h. Kata Pengantar
i. Abstrak
j. Daftar Isi
k. Daftar Tabel
l. Daftar Gambar
m. Daftar Lampiran
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi operasional
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek penelitian
3. Langkah-langkah
15
4. Instrumen Data
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar
1. Penertian prestasi
2. Pengertian belajar
3. Pengertian prestasi belajar
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA
1. Pengertia energi
2. Energi panas dan sifatnya
3. Energi bunyi dan sifatnya
4. Energi alternative dan kegunaanya
5. Penggunaan energi alternative dalam kehidupan seharihari
D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
1. Pengertian CTL
2. Prinsip komponen CTL
3. Langkah-langkah pembelajaran CTL
4. Kelebihan dan kekurangan CTL
E. Konsep Energi menggunakan CTL
F. Kerangka Berpikir
16
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum sekolah
1. Lokasi Penelitian
2. Karakteristik Siswa Kelas IV
B. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi per siklus
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. kesimpulan
B. saran
3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Definisi prestasi
Prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan
atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garisgaris pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah
hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251).
2. Definisi belajar
a. Menurut kamus bahasa Indonesia
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman.
b. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi
Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari
pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan,
kepandaian atau suatu pengertian.
3. Definisi prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar.
18
Definisi Prestasi Belajar menurut Ahli
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru.
2. Menurut Djalal (1986: 4) “prestasi belajar siswa adalah
gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil
penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran”.
3. Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar
adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima
pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
4. Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi
belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang
meliputi ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pestasi belajar merupakan suatupencapaian hasil belajar yang
telah dilaksanakan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
antara lain adalah faktor internal dan faktor eksternal. (Slameto)
a.
Faktor Internal
1) Pemenuhan kebutuhan psikologi
Sekolah sebaik mungkin mempersipkan anak didik
dengan bekal yang mencukupi untuk menghadapi
tantangan masa depan. Setiap orang tua bertugas dalam
19
proses pendidikan itu dengan mengembangkan potensi
anak didiknya
2) Kemauan belajar anak yang tinggi
b. Faktor eksternal
1) Lingkungan
Lingkungan sekitar yang mendukung anak belajar giat
maka anak tersebut akan merasakan belajar merupakan
kegiatan yang harus dilakukan dan anak tersebut juga akan
senang saat belajar.
Pada lingkungan yang tidak mendukung untuk belajar
maka anak tersebut akan malas untuk belajar dan akhirnya
akan mendapatkan prestasi belajar yang kurang baik.
2) motivasi dari orang-orang sekitar
motivasi dari orang sekitar juga sangat mempengaruhi
prestasi
belajar
anak
tersebut.banyak
orang
yang
mendukung dirinya untuk belajar maka dia juga akan
semangat dan senang dalam melaksanakan kegiatan
belajarnya dan akhirnya prestasinya juga akan baik.
C. Konsep Energi Pada Mata Pelajaran IPA
1. Pengertian Energi
Energi tidak dapat kita lihat
secara langsung
sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat
dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak
langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang
20
ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya,
energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin
panas).
Energi dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya
yaitu
a. Energi panas
Energi panas berasal dari benda bersuhu tinggi, misalnya
api dan matahari. Sumber energy panas dapat berasal dari
gesekan suatu benda, kompor yang menyala, panas matahari
dan uap panas.
b. Energi bunyi
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat
adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara.
Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara
kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari
radio, tape, dan tv juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu
dihasilkan oleh suatu sumber bunyi.
c. Energi alternative dan kegunaanya
Energi alternative merupakan energi cadangan yang banyak
tersedia di alam sekitar. Seperti fosil yang telah digali dan
belum diteliti dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat
dimanfaatkan dan dapat membantu kelangsungan hidup
penduduk di dunia.
21
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Standar
Kompetensi
(SK)
dan
Kompetensi
Dasar
(KD)
Pembelajaran IPA kelas IV adalah sebagai berikut:
Standar Kompetensinya adalah memahami berbagai bentuk
energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar IPA kelas IV adalah

Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang ada disekitarnya.

Menjelaskan berbagai energy alternative dan penggunaanya.

Membuat suatu karya model untuk menunjukan perubahan
energi gerak akibat energi gerak.

Menjelaskan perubahan energi bunyi akibat perubahan energi
gerak.
D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL )
1. Konsep Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and learning (CTL) adalah konsep
mengajar dan belajar, yang membantu guru untuk menghubungkan
kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat
memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan
terapanya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota
keluarga, bahkan sebagai anggota masyarakat di sekitarnya, (US
Department of Education, 2001).
Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para
siswa dalam aktifitas penting yang membantu mereka mengaitkan
pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka
hadapi. Dengan mengaitkan keduanya, para siswa melihat makna
di dalam tugas sekolah. Ketika para siswa menyusun proyek atau
22
menemukan permasalahan yang menarik, ketika mereka membuat
pilihan dan menentukan tanggung jawab, mencari informasi dan
menarik kesimpulan, ketika mereka secara aktif memilih,
menyusun, mengatur, menyentuh, merencanakan, menyelidiki,
mempertanyakan, dan membuat keputusan, mereka mengaitkan isi
akademisdengan konteks dalam situasi kehidupan, dan dengan cara
ini mereka menemukan makna. Penemuan makna adalah ciri utama
dari CTL.
CTL mendorong para guru untuk merumuskan tujuan-tujuan
yang
tidak
hanya
berat,
tetapi
juga
tujuan-tujuan
yang
menggabungkan pengetahuan dan tindakan dengan cara yang
bermakna bagi para siswa.
Pembelajaran kontekstual/CTL (Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar
yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata
dan
mendorong
siswa
membuat
hubungan
antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ada tujuh komponen utama pembelajaran
kontekstual yang efektif, yaitu konstruktifisme (constructivism),
bertanya (question), menemukan (inquiry), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modelling), dan penilaian
sebenarnya (authentic assesment) (Depdiknas ,2002).
2. Prinsip-Prinsip dalam Contextual Teaching and Learning (CTL)
Para ahli fisika kuantum, para kosmolog, dan ahli biologi,
secara terpisah telah menemukan tiga prinsip yang terdapat pada
semua hal. Berbagai pengamatan ilmiah yang teliti dan
akuratmenunjukan keseluruhan alam semesta ditopang dan diatur
23
oleh tiga prinsip, yaitu kesaling-bergantungan, diferensiasi ,dan
pengaturan diri sendiri (Capra:1996).
a. Prinsip Kesaling-bergantungan
Menurut para ilmuan modern, segala sesuatu di alam
semesta saling bergantung dan saling berhubungan. Prinsip ini
mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka
dengan pendidik yang lain, dengan siswa-siswi mereka, dengan
masyarakat dan dengan bumi.
Dengan bekerja sama, para siswa terbantu dalam
menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari
pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka
mengetahui bahwa saling mendengarkan akan menuntun pada
keberhasilan.
b. Prinsip Diferensiasi
Prinsip ini menyumbangkan kreatifitas indah yang
berdetak
diseluruh
alam
semesta.
Prinsip
diferensiasi
mendorongalam semesta menuju keragaman yang tak terbatas,
dan hal itu menjelaskan kecenderungan entitas-entitas yang
berbeda untuk bekerja sama dalam bentuk yang disebut dengan
simbiosis.
Prinsip ini akan terus-menerus menciptakan perbedaan
dan keragaman, menghasilkan keragaman yang tak terbatas,
keunikan yang tak terbatas, dan penggabungan-penggabunagn
yang sangat banyak yang berbeda-beda. Secar alami, CTL juga
memajukan kreativitas, keragaman, keunikan, dan kerja sama.
c. Prinsip Pengaturan Diri
Prinsip pengaturan diri meminta para pendidik untuk
mendorong setiap siswa mengeluarkan seluruh potensinya.
Prinsip ini menganugrahi setiap entitas dengan kepribadianya,
kesadaranya
tentang
dirinya,
dan
potensinya
melanggengkan dirinya dan menjadi dirinya.
24
untuk
3. Langkah-langkah Contextual Teaching and Learning (CTL)
Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan
dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang
bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup
mudah. Secara garis besar, langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam CTL adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk
semua topik.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
d. Menciptakan masyarakat belajar.
e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai
cara.
4. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
a. Kelebihan dari Contextual Teaching and Learning (CTL)
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya
siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
Hal
ini
sangat
mengorelasikan
penting,
materi
sebab
yang
dengan
ditemukan
dapat
dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan
25
berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang
dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sehingga tidak akan mudah dilupakan.
2. Pembelajaran
lebih
produktif
dan
mampu
menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena
metode
pembelajaran
Contextual
Teaching
and
Learning (CTL) menganut aliran konstruktivisme,
dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui
”mengalami” bukan ”menghafal”.
d. Kekurangan dari Contextual Teaching and Learning (CTL)
1.. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam
metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru
adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
bersama
untuk
menemukan
pengetahuan
dan
ketrampilan yang baru bagi siswa.
2.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan
mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan
sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri
untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru
memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra
terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan
apa yang diterapkan semula.
26
E. Konsep Energi Menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima
bentuk belajar yang penting, yaitu :
1. Mengaitkan
Strategi
konstruktivisme.
yang
Guru
paling
hebat
menggunakan
dan
merupakan
strategi
ini
ketia
inti
ia
mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal
siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui
siswa dengan informasi baru.
2. Mengalami
Merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan
berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman
maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat
ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta
melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
3. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan
kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa
dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan.
4.
Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu
kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara
kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan
sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu
siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.
27
5. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar
dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan.
28
F. Kerangka Berpikir
Permasalahan pembelajaran di kelas
 Monoton
 Siswa pasif
 Siswa tidak
%dapat bekerja sama
penyebab


Pembelajaran terpusat pada
guru
Proses pembelajaran kurang
menyenangkan
penyelesaian diaplikasikan melalui PTK
Peningkatan prestasi belajar menggunakan CTL
Langkah-langkah CTL







Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya.
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
Hipotesis
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan bertanya.
Menciptakan masyarakat belajar.
Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
Melakukan refleksi di akhir pertemuan.
Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Hipotesis
Pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas
IV MI Ma’arif Candimulyo dapat meningkat.
29
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Arrosyidin
1. Lokasi Madrasah Ibtidaiyah
Tempat Penelitian
: MI Arrosyidin Karen Surojoyo Alamat
Penelitian
: Karen Surojoyo, Candimulyo, Magelang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Energi dan Manfaatnya
Kelas/Semester
: IV/II
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin
Karen Candimulyo yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 10
perempuan.
2. Karakteristik Siswa Kelas IV
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian lebih detailnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
5. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun
6. Sebagian siswa pasif dan malu bertanya
7. Kemampuan siswa rata-rata sedang
8. Latar belakang pendidikan orang tua sebagian masih rendah
9. Siswa kurang mendapatkan perhatian dari orang tua.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Arrosyidin
Candimulyo. Penelitian pembelajaran yang diambil adalah Ilmu Pengetahuan
Alam konsep energi. Penelitian ini dilakukan tiga kali siklus . Penelitian
30
tersebut menggunakan jam pelajaran IPA sesuai jadwal pelajaran IPA kelas IV
MI Ma’arif Arrosyidin.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan siklus I,tanggal 13 dan 15 Januari 2014
2. Kegiatan siklus II, tanggal 16 dan 20 Januari 2014
3. Kegiatan siklus III, tanggal 22 dan 23 Januari 2014
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan 3 siklus, setiap siklus terdiri
dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan
(action), observasi (observe), dan refleksi (reflection). Langkah-langkah
tersebut adalah:
1. Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu tanggal 13
dan 15 Januari 20014 . Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV
semester II di MI Arrosyidin tahun pelajaran 2014/2015. Pelaksanaan
penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Plan)
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindaka kelas siklus pertama
yaitu pada hari Senin dan Rabu Tanggal 13 dan 15 Januari
2014.
2) Mempersiapkan materi IPA pokok bahasan Energi
3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada siklus I.
31
Standar
:
Kompetensi
Memahami
berbagai
bentuk
energy
Kompetensi
:
Dasar
Mendiskripsikan energi panas
dan energi bunyi
Indikator
:
Kompetensi
Mengidentifikasi
sumber-
sumber energi panas
4) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar
observasi kegiatan siswa.
5) Mempersiapkan lembar soal ulangan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka
(4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 16 siswa. Materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini adalah sumber energi panas .
Langkah-langkah siklus I adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Apersepsi :
Mengajak semua siswa berdoa untuk mengawali pelajaran
(mengkondisikan siswa).
Motivasi :
a. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja
yang dilakukan pada pagi hari sejak bangun tidur sampai
anak berangkat ke sekolah.
b. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang di lingkungan
mana siswa hidup.
c. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam energi
dan perubahanya.
32
b. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Semua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam
energi dan perubahanya.
b. Siswa diminta untuk membuktikan perubahan energi yang
terjadi saat kipas angin dialiri oleh aliran listrik.
c. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar
ruangan untuk membuktikan sinar matahari
merupakan
sumber energi yang utama dan perambatan panas yang
diterima pada tubuh merupakan bukti perambatan tanpa
melalui perantara atau yang disebut radiasi.
d. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perubahan
energi sendiri dengan memiminta siswa membakar batang
besi diatas nyala api.
b. Mengajak siswa keluar ruangan untuk membuktikan panas
yang dirasakan ketika terkena sinar matahari untuk
memmbuktikan bahwa pancaran sinar matahari merupakan
proses radiasi.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan
untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang
energi.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
33
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan
peserta
didik,
Memberikan
konfirmasi
terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
siswa diminta untuk mempraktekkan sendiri perpindahan
panas yang terjadi pada sendok yang dipanaskan.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa
diminta mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru,
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan tentang energi;
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran
e. Guru mengucapakan salam.
d. Observasi (Observe)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil
pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati meliputi
keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati
antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode
yang tepat dan cara penyampaian materi yang tepat. Data yang
34
dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi
proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.
Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan
hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti.
e. Refleksi (reflection)
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan peneliti.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang
diberikan peneliti.
Walaupun
sudah
ada
beberapa
keberhasilan
dalam
pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam
pembelajaran tersebut, diantaranya:
1) Di antaranya masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif
dan
sedikit
mengalami
mengabaikan
kesulitan
materi
dalam
pembelajaran
pembelajaran
karena
sehingga
mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam
menjawab pertanyaan.
2) Penggunaan waktu kurang efektif.
3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
masih kurang.
35
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti
melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada
siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. Hal-hal yang
peneliti pada siklus II adalah:
1) Guru lebih trampil mengelola kelas.
2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif
dan efisien.
3) Memotivasi siswa untuk lebih berani bertanya maupun
berbicara.
2. Siklus II
Siklus kedua dilaksanaakan pada hari Kamis dan Senin Tangga16
dan 20 Januari 2014 pada jam pelajaran IPA. Pelaksanaan penelitian dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Plan)
1. Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi sub
bab energi panas dan energi bunyi.
2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan CTL dengan demonstrasi, Tanya jawab, inquiry
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah
sebagai berikut:
Standar
:
Kompetensi
Memahami
berbagai
bentuk
energi
Kompetensi
:
Dasar
Mendiskripsikan energi panas
dan energi bunyi yang terdapat
36
di lingkungan sekitar
Indikator
:
Kompetensi
Menunjukan
macam-macam
sumber bunyi
3. Mempersiapkan media belajar berupa alat-alat praktek korek
api, lilin, potongan besi, kain, plastik, gunting dan alat-alat lain
yang mendukung proses pembelajaran.
4. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka
(4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi dengan
mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi dapat
merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah kegiatan
tindakan kelas siklus II:
a) Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam
2. Sebelum memulai pelajaran guru mengkondisikan kelas
3. Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran (pembiasaan)
4. Absensi
5. Mengulas kembali pelajaran siklus I
6. Siswa mengerjakan Pre Tes
b) Kegiatan Inti
2. Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih
dahulu pengertian tentang energi bunyi.
37
3. Siswa diminta untuk menjelaskan proses terjadinya energi
bunyi
4. Membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan
zat cair (air), padat (kayu), dan gas (udara).
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
hal yang belum dipahami.
6. Siswa mengerjakan Post Tes.
c) Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pelajaran
2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran
3. Guru mengucapkan salam
b.
Observasi (observe)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil
pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati sama pada siklus
I. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap
kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah
hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam
proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa
hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan
dibandingkan dengan siklus I.
38
c.
Refleksi (reflection)
Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
situasi
pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai adalah
penggunaan waktu
yang sudah efektif, Siswa yang memperhatikan penjelasan peneliti
sudah sesuai dengan yang diharapkan, Siswa telah aktif mengikuti
proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 22 dan 23
Januari 2014 pada jam mata pelajaran IPA. Berikut deskripsi siklus III:
a. Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan
sebagai berikut:
1)
Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari
Rabu dan Kamis tanggal 22 dan 23 Januari 2014
2)
Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Adapun
standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar
:
: Memahami berbagai bentuk energi
:
: Menjelaskan berbagai jenis energi
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
alternatif
Indikator
:
Kompetensi
: Mengidentifikasi energi alternatif
di lingkungan sekitar
39
3)
Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan,
lembar penilaian, angket dan soal
4)
Penyiapan seperangkat alat KIT dan buku paket IPA untuk
SD/MI kelas IV
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap
muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi
yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
Energi Alternatif.
Berikut langkah kegiatan tindakan kelas siklus III.
a) Kegiatan Awal
1) Berdoa sebelum memulai pelajaran (pembiasaan)
2) Absensi terhadap siswa
3) Guru melakukan apersepsi terhadap siswa.
4) Flasback pelajaran siklus II sebelum melanjutkan materi.
5) Siswa mengerjakan Pre Tes.
b) Kegiatan Inti
1)
Membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing
kelompok diberi sub materi yang berbeda, kelompok 1
diberikan materi tentang sumber energi alternatif matahari,
kelompok 2 sumber energi alternatif angin dan yang
kelompok 3 sumber energi alternatif air terjun.
2) Tiap kelompok nanti diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi, kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
40
3) Guru memberikan soal untuk mengukur tingkat pencapaian
prestasi siswa.
d. Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang
materi yang dipelajari
2. Bersama-sama
membaca
hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
Guru mengucapkan salam
c. Observasi (observe)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil
pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh
peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau
aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa,
penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa
selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati
oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat.
Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap
kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam
menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh
kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam
proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul
menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.
41
d. Refleksi (reflection)
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat
kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan
peneliti dalam menggunakan CTL lebih baik dibandingkan pada
siklus-siklus sebelumya dan memperagakan media semakin baik
sehingga siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran dan lebih
fokus untuk belajar. Kondisi kelas sudah dinamis dan kondusif.
Meskipun hasil observasi sudah sesuai harapan walaupun belum
sempurna perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan
hasil lebih baik. Peneliti telah cukup untuk memperlihatkan adanya
peningkatan prestasi belajar, sehingga peneliti merasa tidak perlu
melanjutkan ke siklus berikutnya.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1) Siklus I
a. Pertemuan Pertama
1. Perencanaan (Plan)
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari senin
tanggal 13 Januari 2014 pada jam ke 2-3 sesuai dengan jadwal mata
pelajaran IPA. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru
terlebih dahulu menyiapkan materi yang akan digunakan dalam
pembelajaran siklus I tentang energi panas:
1) Menyiapkan silabus tentang energi panas.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
konsep energi. Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran
yang akan digunakan pada siklus I.
3) Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui
keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata
pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teacing and
learning (CTL).
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa untuk mengamati
keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
5) Menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa pada konsep Energi.
43
6) Menyiapkan angket umpan balik siswa untuk mengetahui
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA
dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL).
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanakan tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap
muka (4 x 35 menit) yaitu pada tanggal 13 dan 15 Januari 2014 pada jam
mata pelajaran IPA. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
sumber energi panas . Langkah-langkah siklus I yaitu karena baru
pertama kali bertatap muka maka sebelum proses pembelajaran
berlangsung guru terlebih dahulu memperkenalkan diri.
Setelah
perkenalan selesai kemudian guru memulai pelajaran. Semua siswa
diminta untuk menyebutkan macam-macam energi dan perubahanya dan
diminta untuk membuktikan perubahan energi yang terjadi saat kipas
angin dialiri oleh aliran listrik.
Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diminta untuk melakukan
praktek secara langsung membuktikan perpindahan panas yang terjadi
pada saat besi dipanaskan. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskan
proses terjadinya perpindahan panas yang terjadi pada besi yang
dipanaskan. Untuk mendorong kegiatan pembelajaran maka peneliti
memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Tentunya guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran dan siswapun juga antusias dalam mengikuti
44
kegiatan belajar. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan
pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa
pahamnya mereka tentang energi dan memberikan umpan balik positif
dan penguatan baik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan peserta didik untuk lebih memberikan semangat
belajar pada siswa.
Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum mereka mengerti. Karena saat itu tidak ada yang bertanya maka
guru mengajak
bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan tentang energi panas yang telah di pelajari. Guru bersama
siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.
3. Observasi (Observe)
Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau
aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa,
penggunaan metode yang tepat dan cara penyampaian materi yang
tepat. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil
evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan guru.
45
b. Pertemuan Kedua
1. Perencanaan (Plan)
Pertemuan kedua pada siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 15
Januari 2014 pada jam ke 3-4 sesuai jadwal IPA kelas IV. Sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu menyiapkan
materi yang akan digunakan dalam pembelajaran siklus I tentang energi
panas:
1) Menyiapkan silabus tentang energi panas.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang konsep
energi. Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan
pada siklus I.
3) Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui keterampilan
atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran IPA dengan
menggunakan Contextual teacing and learning (CTL).
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa untuk mengamati keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
5) Menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa pada konsep Energi.
6) Menyiapkan angket umpan balik siswa untuk mengetahui semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan
Contextual Teaching and Learning (CTL).
46
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 15
Januari 2014 pada jam ke 3-4 sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA.
Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini masih membahas tentang
sumber energi panas melanjutkan pertemuan pertama pada tanggal 13
Januari 2014 . Sebelum memulai pelajaran seperti biasa siswa diminta untuk
melakukan pembiasaan yaitu berdoa dan membaca asmaul husna setelah
selesai pembiasaan guru
mengabsen siswa dan memberikan motivasi
belajar. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar ruangan untuk
membuktikan sinar matahari merupakan sumber energi yang utama dan
perambatan panas yang diterima pada tubuh merupakan bukti perambatan
tanpa melalui perantara atau yang disebut radiasi. Untuk mendorong
kegiatan pembelajaran maka guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
Tentunya guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran dan siswapun juga antusias dalam mengikuti
kegiatan belajar. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan pertanyaan
kepada siswa secara lisan untuk mengetahui seberapa pahamnya mereka
tentang energi dan memberikan umpan balik positif dan penguatan baik
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik untuk lebih memberikan semangat belajar pada siswa.
Sebelum
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
guru
memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
47
mereka mengerti. Karena saat itu tidak ada yang bertanya maka guru
mengajak bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan tentang
energi panas yang telah di pelajari. Guru
bersama siswa membaca
hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.
3. Observasi (Observe)
Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru
yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode
yang tepat dan cara penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan
pada pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan
hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul
menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai
keinginan peneliti.
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
1) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, guru mengamati kegiatan pembelajaran
pada keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran
IPA dengan menggunakan Contextual teacing and learning (CTL). (Data
dilampiran ke 1)
48
Berikut persentase hasil pengamtan guru:
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA Menggunakan
Contextual teacing and learning (CTL).
No
1
Keterampilan/ kemampuan guru dalam
mengajar
Persiapan guru dalam mengajar
1
Skor
2
3
3
2
jumlah
5
2
Menguasai kelas
1
1
2
3
Proses Pembelajaran
2
3
5
4
Ketepatan guru menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran
Menutup pelajaran
5
Jumlah
1
2
3
1
2
1
4
4
10
5
19
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan
belajar dikategorikan sedang atau dapat dikatakan 52,63% guru dapat
menggunakan
Contextual
teaching
and
learning
(CTL)
pada
pembelajaran IPA kelas IV. Tentunya dalam pembelajaran tersebut
masih ada kekurangan
maka perlu adanya perbaikan pada siklus
berikutnya.
2) Lembar pengamatan siswa
Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan
siswa untuk mengukur aspek keberhasilan belajar pada siswa. (Data
dilampiran ke 2)
49
Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada
mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual
teaching and learning (CTL):
Tabel 3.2 Hasil
Pengamatan (observasi) siswa pada
Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and
learning (CTL).
No
Pengamat
Pengamat I
Pengamat II
Indikator
1
1
Persiapan siswa dalam
belajar
2
Keaktifan siswa
3
Proses pembelajaran
4
Pemahaman siswa
tentang pelajaran IPA
energi panas dengan
menggunakan CTL
Berdoa mengahiri
pelajaran
5
1
Jumlah
2
3
2
1
1
2
1
2
3
2
1
2
2
2
2
2
10
1
1
7
12
1
1
1
1
1
4
6
4
3
6
5
Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual
teacing and learning (CTL) bisa dibilang menunjukan pada
tingkatan sedang dan tentunya juga perlunya perbaikan lagi supaya
50
14
5
1
dalam proses pembelajaran berikutnya akan lebih baik lagi.
Jumla
h
3) Angket umpan balik
Dalam proses pembelajaran berlangsung guru juga menggunakan
angket umpan balik kpada siswa. (Data dilampiran ke 3)
Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan kepada
siswa:
Tabel 3.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa Dengan
Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL)
No
1
Pertanyaan
Ya
16
Tidak
3
15
4
11
8
14
5
12
7
10
9
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
19
G
8
16
3
14
5
17
2
144
46
H
9
I
10
J
Jumlah
Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan siswa dalam
mengikuti
pembelajaran IPA dengan menggunakan
Teaching and Learning (CTL).
51
Contextual
4) Hasil Prestasi Belajar Siswa
Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi.
Dari instrument diperoleh data nilai siswa dalam pembelajaran.
Adapun hasil prestasi siswa dalam siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 nilai siswa pada siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama Siswa
Fauzi Al Karim
Agus Budi Hartono
Indra Estiyawan
Waliyah
Amelia Nurul Siva
Lisa Noviana
Muna Elvitur Rohmah
Misbachul Kholilurohmah
Muhammad Faqih
Naela Syaqirotur Rizkiyah
Nurul Nadhiroh
Puji Setyo Rini
Umi Hanifa
Yuyun
Yesika Anifaul Arifah
Idham Ridho
Anang Widianto
Berliana Nadzila Winahyu
Aldo Hermansyah
Rata-rata
KKM
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Nilai
46
30
33
39
50
56
76
46
30
63
83
33
66
66
56
56
43,63
Keterangan
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Dari data nilai diatas dapat didilihat nilai rata-rata kelas adalah
43,63 serta baru 5 siswa
yang mendapatkan kriteria nilai
ketuntasan, sedangkan siswa yang lainya masih mendapatkan nilai
dibawah ketuntasan nilai minimal. Hal ini berarti belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .
52
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan peneliti.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan
peneliti.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran
namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut,
diantaranya:
1) Di antaranya masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif
dan
sedikit
mengalami
mengabaikan
kesulitan
materi
dalam
pembelajaran
pembelajaran
karena
sehingga
mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam
menjawab pertanyaan.
2) Penggunaan waktu kurang efektif.
3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti
melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada
siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. Hal-hal yang
peneliti pada siklus II adalah:
53
2) Guru lebih trampil mengelola kelas.
3) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif
dan efisien.
4) Memotivasi siswa untuk lebih berani bertanya maupun
berbicara.
2. Siklus II
a. Pertemuan pertama
1. Perencanaan (Plan)
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 dan 20 januari 2014
sesuai pada jam mata pelajara IPA dengan jumlah siswa
sebanyak 19 orang.
Sebelum memulai pelajaran peneliti/guru mengucapkan
salam sebagai pembiasaan, menanyakan kehadiran siswa,
memberikan
motivasi
sebelum
proses
pembelajaran
berlangsung, mengulas kembali pada pertemuan sebelumnya.
Proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah disiapkan dan menggunakan instrument-instrumen yang
telah disiapkan.
Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi
sub bab energi bunyi.Mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan demonstrasi,
Tanya jawab, inquiry sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Mempersiapkan media belajar berupa alatalat praktek korek api, lilin, potongan besi, kain, plastik,
54
gunting
dan
pembelajaran.
alat-alat
lain
Mempersiapkan
yang
mendukung
lembar
proses
observasi
untuk
mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan
mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Pelaksanaan Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2
kali tatap muka (4 x 35 menit). Pelaksanaan tindakan kelas
siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16
Januari 2014 pada hari kamis sesiuai dengan jadwal mata
pelajaran IPA. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa. Materi
yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi
dengan mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi
dapat merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah
kegiatan tindakan kelas siklus II:
Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran guru
kemudian mengkondisikan kelas dan berdoa bersamadan
membaca
asmaul
husna
sebelum
memulai
pelajaran
(pembiasaan) setelah itu guru mengabsen dan mengajak siswa
mengulas kembali pelajaran siklus I.
Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih
dahulu pengertian tentang energi bunyi untuk mengetahui
kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah
mereka siap menerima pelajaran siswa diminta untuk
menjelaskan proses terjadinya energi bunyi dan diminta untuk
55
membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan zat
cair (air), padat (kayu), dan gas (udara).
Setelah
materi
semuanya
selesai
dipelajari
guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang
belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
hasil pelajaran setelah itu guru bersama siswa membaca
hamdalah untuk mengakhiri pelajaran dan kemudian diakhiri
dengan mengucapkan salam.
3. Observasi (observe)
Dalam tahap observasi selama pembelajaran dilakukan
pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan
terhadap kemampuan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah
hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam
proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan
bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit
kenaikan dibandingkan dengan siklus I.
b. Pertemuan kedua
1. Perencanaan (Plan)
Pertemuan kedua Siklus II dilaksanakan pada tanggal 20
januari 2014 sesuai pada jam mata pelajara IPA dengan jumlah
siswa sebanyak 19 orang.
Sebelum memulai pelajaran peneliti mengucapkan salam
sebagai
pembiasaan,
56
menanyakan
kehadiran
siswa,
memberikan
motivasi
sebelum
proses
pembelajaran
berlangsung, mengulas kembali pada pertemuan sebelumnya.
Proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
tentang energi bunyi yang telah disiapkan dan menggunakan
instrument-instrumen yang telah disiapkan.
Mempersiapkan materi IPA dengan pokok bahasan energi
sub bab energi bunyi.Mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan demonstrasi,
Tanya jawab, inquiry sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Mempersiapkan media belajar berupa alatalat praktek karet, benang, kotak kardus bekas korek
api,gunting dan alat-alat lain yang mendukung proses
pembelajaran.
Mempersiapkan
lembar
observasi
untuk
mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan
mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap
muka (4 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa.
Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah energi bunyi
dengan mengajak siswa membuktikan bahwa energi bunyi
dapat merambat melalui zat-zat tertentu. Berikut langkah
kegiatan tindakan kelas siklus II:
Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran guru
kemudian mengkondisikan kelas dan berdoa bersama sebelum
57
memulai pelajaran (pembiasaan) setelah itu guru mengabsen
dan mengajak siswa mengulas kembali pelajaran siklus I.
Sebelum mempelajari energi bunyi, siswa ditanya terlebih
dahulu pengertian tentang energi bunyi untuk mengetahui
kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah
mereka siap menerima pelajaran siswa diminta untuk
menjelaskan proses terjadinya energi bunyi dan diminta untuk
membuktikan terjadinya perambatan energi bunyi dengan zat
cair (air), padat (kayu), dan gas (udara). Siswa diminta untuk
mempraktekan perambatan bunyi dengan menggunakan seutas
benang yang telah dirangkai dengan kotak bekas korek api dan
dilakukan oleh 2 orang.
Setelah
materi
semuanya
selesai
dipelajari
guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang
belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
hasil pelajaran setelah itu guru bersama siswa membaca
hamdalah untuk mengakhiri pelajaran dan kemudian diakhiri
dengan mengucapkan salam.
3. Observasi (observe)
Dalam tahap observasi selama pembelajaran dilakukan
pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan pengamatan
terhadap kemampuan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan.
58
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah
hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam
proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan
bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit
kenaikan dibandingkan dengan siklus I.
a. Hasil Pengamatan guru
Selama
proses pembelajaran, peneliti
mengamati
kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau kemampuan
guru dalam
mengajar mata pelajaran
IPA dengan
menggunakan Contextual teacing and learning (CTL).
(Data dilampiran ke 4)
Berikut persentase hasil pengamtan guru:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA
Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL).
No
1
2
3
4
5
Keterampilan/ kemampuan guru
Skor
dalam mengajar
1
2
1
Persiapan guru dalam mengajar
2
Menguasai kelas
2
Proses Pembelajaran
Ketepatan guru menggunakan Contextual
3
Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran
2
Menutup pelajaran
3
jumlah
4
5
2
5
3
3
2
4
10 9
Jumlah
19
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan
belajar dikategorikan sedang atau dapat dikatakan 52,63% guru
dapat menggunakan Contextual teaching and learning (CTL)
pada
pembelajaran
IPA
kelas
IV.
Tentunya
pembelajaran tersebut masih ada kekurangan
adanya perbaikan pada siklus berikutnya.
59
dalam
maka perlu
b. Lembar pengamatan siswa
Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan
siswa untuk mengukur aspek keberhasilan belajar pada siswa.
(Data dilampiran ke 5)
Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada mata
pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teaching and
learning (CTL):
Tabel 4.2 Hasil
Pengamatan (observasi) siswa
pada
Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual teacing and
learning (CTL).
No
Pengamat
Pengamat I
Pengamat II
Indikator
1
1
2
3
4
5
Persiapan siswa dalam
belajar
Keaktifan siswa
Proses pembelajaran
Pemahaman siswa
tentang pelajaran IPA
dengan menggunakan
CTL
Mengakhiri pelajaran
Jumlah
4
2
3
2
1
2
3
1
1
2
16
2
2
2
2
1
1
1
1
3
1
7
21
7
2
1
2
1
14
6
4
6
5
3
Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan Contextual teacing and learning (CTL) bisa
dibilang menunjukan pada tingkatan sedang dan tentunya
juga perlunya perbaikan lagi supaya dalam proses
pembelajaran berikutnya akan lebih baik lagi.
60
Jumla
h
c. Angket umpan balik
Dalam proses pembelajaran berlangsung peneliti juga
menggunakan angket umpan balik kpada siswa. (Data
dilampiran ke 6)
Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan
kepada siswa:
Tabel 4.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa
Dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
No
1
Pertanyaan
Ya
19
Tidak
16
3
14
5
15
4
13
6
11
8
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
19
G
8
16
3
15
4
18
1
156
34
H
9
I
10
J
Jumlah
Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
IPA
dengan
menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL)
61
4. Hasil Prestasi Belajar Siswa
Dari instrument soal test didapatkan data nilai sebagai
berikut:
Tabel 4.4 nilai siswa pada siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama Siswa
Fauzi Al Karim
Agus Budi Hartono
Indra Estiyawan
Waliyah
Amelia Nurul Siva
Lisa Noviana
Muna Elvitur Rohmah
Misbachul Kholilurohmah
Muhammad Faqih
Naela Syaqirotur Rizkiyah
Nurul Nadhiroh
Puji Setyo Rini
Umi Hanifa
Yuyun
Yesika Anifaul Arifah
Idham Ridho
Anang Widianto
Berliana Nadzila Winahyu
Aldo Hermansyah
Rata-rata
KKM
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Nilai
70
66
73
76
76
56
86
59
56
83
59
76
83
50
76
59
53
83
59
68,37
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar
siswa pada mata pelajara IPA khususnya pada konsep energi
mengalami peningkatan hasil belajar dan siswa yang tuntas
sudah lebih banyak yaitu 57,78 % (11 siswa) dibandingkan
dengan siswa yang belum tuntas yaitu 42,22% (8 siswa).
62
d. Refleksi (reflection)
Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
situasi
pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai,diantaranya:
1) Penggunaan waktu sudah efektif.
2) Ketepatan peneliti dalam menggunakan contextual
teaching ang learning (CTL).
3) Siswa yang memperhatikan penjelasan peneliti sudah
sesuai dengan yang diharapkan.
4) Siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
5) Rata-rata nilai kelas meningkat
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran namun masih ada kekurangan yang belum
tercapai yaitu pada penguasaan kelas masih belum bisa
terlaksana dengan maksimal, masih ada siswa yang sibuk
sendiri. Dan untuk mengatasi kekurangan pada penguasaan
kelas maka peneliti harus lebih meningkatkan lagi. Hal-hal
yang perlu di guru perbaiki adalah
1)
Guru memotivasi siswa yang belum aktif dalam
pembelajaran
2)
Dalam
proses
pembelajaran
melakukan latihan
3)
Perencanaan waktu yang efisien
63
diperbanyak
dalam
3. Siklus III
a. Pertemuan Pertama
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Januari 2014
sesuai pada jam pelajaran IPA kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo
dengan jumlah siswa 19 anak.
Seperti biasanya sebelum memulai pembelajaran peneliti
mengucapkan salam, menanyakan kondisi dan kesiapan siswa
untuk belajar serta memotivasi siswa. Proses pembelajaran
mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dipersiapkan dan menggunakan instrument-instrumen yang telah
dipersiapkan yaitu lembar pengamatan guru dan siswa, serta angket
umpan balik untuk siswa.
1. Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan siklus III pertemuan pertama
mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari
Rabu
tanggal 22 Januari 2014 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 hari kamis
dilaksanakan sesuai pada jam mata pelajaran IPA kelas IV.
2) Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Adapun
standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar
:
:Memahami berbagai bentuk energi
:
:Menjelaskan berbagai jenis energi
Kompetensi
Kompetensi
64
Dasar
alternatif
Indikator
:
Kompetensi
: :Mengidentifikasi energi alternatif
di lingkungan sekitar
3) Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan,
lembar penilaian, angket dan soal
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap
muka (4 x 35 menit) pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal
22 Januari 2014 hari rabu sesuai jadwal IPA kelas IV. Siswa yang
hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan
ini adalah Energi Alternatif. Berikut langkah kegiatan tindakan
kelas siklus III.
Peneliti mengajak para siswa berdoa sebelum memulai
pelajaran (pembiasaan) kemudian mengabsensi siswa seperti
pertemuan sebelumnya peneliti mengajak flasback pelajaran siklus
II sebelum melanjutkan materi.
Dan setelah semuanya siap mengikuti proses kegiatan
pembelajaran peneliti membagi kelas menjadi 3 kelompok,
masing-masing kelompok diberi sub materi yang berbeda,
kelompok 1 diberikan materi tentang sumber energi alternatif
matahari, kelompok 2 sumber energi alternatif angin dan yang
kelompok 3 sumber energi alternatif air terjun. Setelah dibagi
mereka
diminta
untuk
mengelompok pada
masing-masing
kelompok mereka untuk melakukan kegiatan kelompok yang
65
diminta oleh peneliti. Karena waktu pelajaran IPA telah berakhir
maka diskusi dilanjutkan pada pertemuan kedua.
3. Observasi (observe)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil
pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh
peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau
aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa,
penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa
selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati
oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat.
Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap
kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam
menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh
kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam
proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul
menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.
b. Pertemuan Kedua
1. Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan siklus III pertemuan pertama
mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari
Rabu
tanggal 22 Januari 2014 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2014 hari kamis
dilaksanakan sesuai pada jam mata pelajaran IPA kelas IV.
66
2) Penyiapan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi
dasar pada siklus ini adalah:
Standar
:
:Memahami berbagai bentuk energy
:
:Menjelaskan berbagai jenis energi
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
alternatif
Indikator
:
Kompetensi
: :Mengidentifikasi energi alternatif
di lingkungan sekitar
3) Penyiapan perangkat meliputi absensi, lembar pengamatan,
lembar
penilaian, angket dan soal.
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap
muka (4 x 35 menit) pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal
23 Januari 2014 hari kamis sesuai jadwal IPA kelas IV. Siswa yang
hadir sebanyak 19 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan
ini adalah Energi Alternatif. Berikut langkah kegiatan tindakan
kelas siklus III.
Seperti biasa pada pertemuan kedua siklus III Peneliti
mengajak para
siswa
berdoa
sebelum
memulai
pelajaran
(pembiasaan) kemudian mengabsensi siswa seperti pertemuan
sebelumnya peneliti mengajak flasback pelajaran siklus III
pertemuan pertama tentang diskusi antar
kelompok. Dan guru
meminta pada siswa untuk melanjutkan diskusi yang belum selesai
pada pertemuan pertama. Seperti pertemuan sebelumnya kelompok
yang belum presentasi
diminta untuk mempresentasikan hasil
67
diskusi dan kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal
yang belum dipahami. Setelah semua kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka peneliti
memberikan soal untuk
mengukur tingkat pencapaian prestasi siswa. Dan siswa menjawab
soal pertanyaan dengan baik. Setelah selesai mengerjakan soal
kemudian dikoreksi bersama-sama. Setelah selesai mengoreksi soal
peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
materi yang belum dimengerti dan setelah tidak ada yang bertanya
peneliti mengajak para siswa untuk menyimpulkan materi energi
alternative yang telah dipelajari.
3. Observasi (observe)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil
pengamatan guru dan siswa. Kegiatan siswa yang diamati oleh
peneliti adalah perhatian, keaktifan, dan kerja sama kelompok
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau
aktifitas guru yang diamati antara lain interaksi dengan siswa,
penerapan pendekatan CTL, kemampuan membimbing siswa
selama pelaksanaan belajar mengajar. Aktifitas peneliti diamati
oleh guru kelas IV sebagai observator dari teman sejawat.
Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap
kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam
menangkap materi yang diajarkan untuk mengetahui pengaruh
kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam
proses pembelajaran IPA konsep Energi. Data yang terkumpul
68
menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.
1) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan
pembelajaran pada keterampilan atau kemampuan guru dalam
mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual
teacing and learning (CTL). (Data dilampiran ke 7).
Berikut persentase hasil pengamtan guru:
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPA
Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL).
No
1
Keterampilan/ kemampuan guru dalam
mengajar
Persiapan guru dalam mengajar
Skor
1
2
3
jumlah
5
5
2
Menguasai kelas
2
2
3
Proses Pembelajaran
5
5
4
Ketepatan guru menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran
Menutup pelajaran
2
1
3
1
3
4
3
16
19
5
Jumlah
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses kegiatan belajar
pada siklus III dikategorikan tinggi atau dapat dikatakan 84,21%
guru dapat menggunakan Contextual teaching and learning (CTL)
pada pembelajaran IPA kelas IV.
69
2) Lembar pengamatan siswa
Pada proses pembelajaran terdapat juga lembar pengamatan
siswa untuk mengukur aspek
keberhasilan belajar pada siswa.
(Data dilampiran ke 8)
Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas IV pada mata
pelajaran IPA dengan menggunakan Contextual teaching and
learning (CTL)
Tabel 5.2 Hasil Pengamatan (observasi) siswa pada Pembelajaran
IPA Menggunakan Contextual teacing and learning (CTL).
No
Pengamat
Pengamat I
Pengamat II
Indikator
1
1
Persiapan siswa dalam
belajar
2
Keaktifan siswa
3
4
5
2
3
1
2
Jumla
h
3
3
3
18
1
2
11
Proses pembelajaran
4
4
24
Pemahaman siswa
tentang pelajaran IPA
dengan menggunakan
CTL
Mengakhiri pelajaran
2
2
12
13
1
Jumlah
2
1
1
2
3
11
1
13
Berdasarkan hasil lembar pengamatan diatas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual
teacing and learning (CTL) bisa dibilang menunjukan pada
tingkatan kategori tinggi dan siswa telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
70
3) Angket umpan balik
Dalam
proses pembelajaran berlangsung peneliti juga
menggunakan angket umpan balik kpada siswa. (Data dilampiran
ke 9)
Berikut data hasil angket umpan balik yang diberikan kepada
siswa:
Tabel 5.3 Data Hasil Angket Umpan Balik Pada Siswa Dengan
Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL)
No
1
Pertanyaan
Ya
19
Tidak
18
1
16
3
17
2
12
7
13
5
17
2
16
3
16
3
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
19
J
Jumlah
163
26
Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran selesai untuk memperoleh data keberhasilan siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
IPA
Contextual Teaching and Learning (CTL).
71
dengan
menggunakan
4) Hasil Prestasi Belajar Siswa
Dari instrument soal test didapatkan data nilai sebagai berikut:
Tabel 5.4 nilai siswa pada siklus III
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama Siswa
Fauzi Al Karim
Agus Budi Hartono
Indra Estiyawan
Waliyah
Amelia Nurul Siva
Lisa Noviana
Muna Elvitur Rohmah
Misbachul Kholilurohmah
Muhammad Faqih
Naela Syaqirotur Rizkiyah
Nurul Nadhiroh
Puji Setyo Rini
Umi Hanifa
Yuyun
Yesika Anifaul Arifah
Idham Ridho
Anang Widianto
Berliana Nadzila Winahyu
Aldo Hermansyah
Rata-rata
KKM
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Nilai
80
79
80
70
79
79
70
56
59
89
80
73
79
80
79
83
76
80
89
76,84
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Berdasarkan tabel diatas menunjukan peningkatan yang
cukup memuaskan dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.
Pada siklus III ini telah mencapai ketuntasan sebesar 89,94% atau
17 siswa yang telah mencapai Kriteria ketuntasan minimal (KKM).
72
d. Refleksi (reflection)
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat
kelebihan yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan
peneliti dalam menggunakan CTL lebih baik dibandingkan pada
siklus-siklus sebelumya dan memperagakan media semakin baik
sehingga siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran dan lebih
fokus untuk belajar. Kondisi kelas sudah dinamis dan kondusif.
Meskipun hasil observasi sudah sesuai harapan walaupun belum
sempurna perbaikan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan
hasil lebih baik. Peneliti telah cukup untuk memperlihatkan adanya
peningkatan prestasi belajar, sehingga peneliti merasa tidak perlu
melanjutkan ke siklus berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang
diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran. Prestasi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal
dan kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar siswa itu
sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru.
Contextual Teaching and learning (CTL) adalah konsep mengajar
dan belajar, yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan
bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat
73
menghubungkan pengetahuan dan terapanya dengan kehidupan sehari-hari
siswa sebagai anggota keluarga, bahkan sebagai anggota masyarakat di
sekitarnya. Dengan menggunakan Contextual Teaching and learning
(CTL) dalam proses pembelajaran peneliti/guru dapat membuktikan bahwa
hasil belajar siswa meningkat. (US Department of Education, 2001)
Standar Kompetensinya adalah memahami berbagai bentuk energi
dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar IPA kelas IV adalah
 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang ada disekitarnya.
 Menjelaskan berbagai energi alternative dan penggunaanya.
 Menjelaskan perubahan energi bunyi akibat perubahan energi
gerak.
Berdasarkan hasil penelitian pada pelajaran IPA konsep energi
dengan menggunakan CTL ternyata dapat meningkatan prestasi belajar
hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang
mencapai nilai KKM yaitu 60, dan telah mencapai target minimal
ketuntasan klasikal yaitu 43,63 seperti meningkatnya diagram pada setiap
siklus.
Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I,
siklus II dan siklus III diperoleh data nilai IPA dengan menggunakan CTL.
Dengan bekerja sama, para siswa terbantu dalam menemukan
persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja
sama akan membantu mereka mengetahui bahwa saling mendengarkan
akan menuntun pada keberhasilan.
74
Dari paparan hasil penelitian dari siklus I sampai pada siklus III di
atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini :
Diagram 1.1 Ketuntasan Siswa dari Siklus I – Siklus III
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa ada peningkatan hasil
belajar dari siklus I sampai dengan siklus III. Peningkatan tersebut yaitu
siklus I rata-rata kelas sebesar 43,63 dan baru 5 siswa yang tuntas dalam
kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus II rata-rata kelas naik menjadi
68,37 dan siswa yang tuntas dalam kriteria ketuntasan minimal 11 anak
dan yang lainnya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan
pada siklus III rata-rata kelas naik menjadi 76,84 dan ini hampir semua
siswa mencapai criteria ketuntasan minimal dan ini menunjukan bahwa
penggunaan Contextual teaching and learning (CTL) yang diterapkan
dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo
telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa.
75
Diagram 1.2 Persentasi Ketuntasan Nilai IPA Siswa
Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada siklus I
adalah 26,31% siswa yang tuntas. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa
yaitu 57,89%. Dan pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 89,47%.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I sampai
siklus III siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.
Meningkatnya hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah faktor eksternal dan faktor internal
yaitu bakat, minat, karaketristik belajar anak dan lingkungan sekitar serta
strategi atau metode dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
(Slameto:1996)
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV MI Ma’arif
Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2013/2014
dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and
learning (CTL) dapat meningkatkan penguasaan materi IPA pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Arrosyidin Candimulyo Magelang. Hal ini terbukti dari hasil
belajar siswa tiap siklus meningkat dalam penguasaan materi yang diajarkan.
Pada siklus I dari 19 siswa baru 5 (26,31%) siswa yang mencapai kriteri
ketuntasan minimal (KKM), pada siklus II 11 (57,78%) siswa yang telah
mencapai nilai KKM dan pada siklus III tercatat 17 (89,47%) siswa telah
mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa
penguasaan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan ideal kelas yaitu 90%.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas maka
saran-saran yang ingin disampaikan adalah:
1. Dengan menggunakan Contextual teaching and learning pembelajaran
bagi guru dapat dipergunakan dalam menunjang berbagai proses belajar
mengajar.
2. Dalam memilih pendekatan atau metode pembelajaran harus bisa memacu
kreativitas siswa,sehingga potensi yang dimiliki siswa bisa berkembang
dengan maksimal.
77
3. Bagi siswa hendaknya pada saat proses belajar mengajar berlangsung lebih
aktif dan lebih memperhatikan pelajaran serta lebih disiplin supaya waktu
proses pembelajaran lebih efisien.
4. Bagi para orang tua/wali murid meluangkan waktu untuk mendampingi
siswa saat belajar dirumah sehingga menambah anak untuk lebih giat
dalam belajar.
78
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1982. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asmani. Jamal M. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indah.
Bloom, Benyamin S. 2006. Kurikulunm Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Capra dkk. 1996. Pembelajaran Contextual Teaching Learning. Bandung: Rosda
Karya.
Djalal. 1986. Prestasi Belajar. Yogyakarta: Insan Madani.
Hamalik, Oemar. 1989. Pengajaran Unit Pendekatan Sistem. Bandung: Mandar
Maju.
Hasan. 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar Ruzz Media.
Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung: CV
Pustaka
Setia.
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan
Learning Center (MLC).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Prestasi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kurikulum Pendidikan Dasar. 2001. Pendidikan Tingkat Dasar. Jakarta:
Perbukuan Departeman Pendididkan Nasional.
Nurhadi dkk. 2004. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning).
Purwanto, M Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Rosda Karya.
Saerozi, Muh. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Slameto. 1996. Belajar dan Fakto-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Putra.
Soedarsono. 1996. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Perss.
Sunhaji. 2007. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenengkan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Prees.
US Department of education. 2001. Contextual Teaching and Learning. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departeman Pendididkan Nasional.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I I (dua)
Pertemuan ke
: 1 dan II
Alokasi Waktu
: 4x 35 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
1.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
Indikator

Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas.

Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas.

Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi.

Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan.
A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas.

Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas.

Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan
sehari-hari.

Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi.

Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan.
 Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ),
Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ),
Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan
Kewarganegaraan ( citizenship ).
B. Materi Ajar
Energi Dan Perubahanya
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan kontekstual
 Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal
Apersepsi :
a. Mengajak semua siswa berdoa
untuk mengawali pelajaran
(mengkondisikan siswa).
Motivasi :
a.
Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan pada pagi hari sejak bangun tidur sampai anak berangkat ke
sekolah.
b.
Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang di lingkungan mana siswa
hidup.
c. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam energi dan
perubahanya.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Semua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam energi dan
perubahanya.
b. Siswa diminta untuk membuktikan perubahan energi yang terjadi saat
kipas angin dialiri oleh aliran listrik.
c. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diajak keluar ruangan untuk
membuktikan sinar matahari merupakan sumber energi yang utama
dan perambatan panasa yang diterima pada tubuh merupakan bukti
perambatan tanpa melalui perantara atau yang disebut radiasi.
d. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perubahan energi
sendiri dengan memiminta siswa membakar batang besi diatas nyala
api.
b. Mengajak siswa keluar ruangan untuk membuktikan panas yang
dirasakan ketika terkena sinar matahari untuk memmbuktikan bahwa
pancaran sinar matahari merupakan proses radiasi.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk
mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan, siswa diminta untuk
mempraktekkan sendiri perpindahan panas yang terjadi pada sendok
yang dipanaskan.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta
mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru,

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan tentang energi;
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran
e. Guru mengucapakan salam.
E. Sumber/Bahan Belajar

Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI )

Teman

Lingkungan rumah (keluarga), sekolah.
F. Penilaian

Teknik Penilaian
Tugas individu

Bentuk Instrumen
– Penilaian tertulis
– Soal-soal evaluasi
Magelang, Januari 2014
Guru kelas
Peneliti
Sri Lestari, S.Pd.I
Yazida Asri D.A
NIP .
NIM. 11509029
Mengetahui,
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin
Zaenal Murtadlo, S.Pd.I
NIP .
Nama : ________
Soal Latihan
A. Kerjakan soal dibawah ini!
1. Panas merupakan bentuk usaha untuk mendapatkan. . . .
a. gaya
b. energi
c. usaha
d. kerja
2. Sumber energi di bumi kita adalah . . . .
a. matahari
b. api
c. kompor
d.
Lampu
3. Benda penghasil api dengan cara digesekkan adalah . . . .
a. korek api
b. petasan
c. LPG
d.
Bensin
4. Alat untuk mengukur panas badan disebut . . . .
a. kalorimeter
b. termometer
c. barometer
d. Tensimeter
5. Alat rumah tangga berikut menghasilkan energi panas,
kecuali . . . .
a. setrika
b. kompor listrik
c. magic jar
d. Termos
6. Alat musik yang berbunyi dengan cara dipukul adalah . . . .
a. kecapi
b. gong
c. angklung
d. Gitar
7. Bunyi terjadi karena benda . . . .
a. dipanaskan b. bergetar
c. didinginkan
d. Didorong
8. Bunyi dapat merambat melalui . . . .
a. air dan ruang hampa
c. udara dan ruang
hampa
b. benda padat dan air
benda padat
d. ruang hampa dan
9. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena
suara bel merambat melalui . . . .
a. udara
b. air
c. tanah
d. ruang hampa
10. Alat musik gitar berbunyi dengan cara . . . .
a. digesek
b. ditiup
c. dipukul
d. dipetik
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Semua benda yang dapat menghasilkan panas disebut ....
2. Dua telapak tangan yang digosok-gosok akan terasa ….
3. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut ....
4. Pancaran cahaya matahari disebut ....
5. Suara yang kluar dari mulutmanusia berasal dari ....
C. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu!
1. Berikan dua contoh penggunaan energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Api merupakan sumber energi panas. Dari apa saja orang
mendapatkan api untuk berbagai keperluan?
3. Berilah beberapa contoh penggunaan energi panas selain
dari matahari !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I I (dua)
Pertemuan ke
: 1 dan II
Alokasi Waktu
: 4x 35 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
1.2 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
Indikator

Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas.

Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas.

Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi.

Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan.
A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas.

Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas.

Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan
sehari-hari.

Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi.

Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan.
 Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ),
Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ),
Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan
Kewarganegaraan ( citizenship ).
B. Materi Ajar
Energi Dan Perubahanya
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan kontekstual
 Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal
Apersepsi :
a. Guru memberikan salam sebelum memulai pelajaran.
b. Mengkondisikan kelas.
c. Mengajak semua siswa berdoa
untuk mengawali pelajaran
(mengkondisikan siswa).
Motivasi :
a. Mengajak siswa bertanya jawab tentang pelajaran pertemuan
sebelumnya.
b. Mengajak siswa untuk menyebutkan macam-macam bunyi .

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Siswa diminta untuk menyebutkan pengertian energi bunyi.
b. Siswa diajak belajar secara nyata, siswa diminta untuk menjelaskan
proses terjadinya energi bunyi pada zat padat, gas dan cair.
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
d. Mengajak siswa untuk melakukan percobaan perambatan energi
bunyi yang terjadi pada zat padat(besi, kayu/meja,tembok),
gas(udara) dan cair(air).
e. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk
mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi bunyi.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan, siswa diminta untuk
mempraktekkan sendiri perambatan bunyi yang terjadi pada zat
padat, gas dan cair.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta
mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru,

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan tentang energi bunyi;
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran
e. Guru mengucapakan salam.
E. Sumber/Bahan Belajar

Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI )

Teman

Lingkungan rumah (keluarga), sekolah.
F. Penilaian

Teknik Penilaian
Tugas individu

Bentuk Instrumen
– Penilaian tertulis
– Soal-soal evaluasi
Magelang, Januari 2014
Guru kelas
Peneliti
Sri Lestari, S.Pd.I
Yazida Asri D.A
NIP .
NIM. 11509029
Mengetahui,
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin
Zaenal Murtadlo, S.Pd.I
NIP.
Nama : ________
Soal Latihan
A. Kerjakan soal dibawah ini!
1. Alat musik yang berbunyi dengan cara dipetik adalah . . . .
a. Harmonika
b. Gong
c. Angklung
d. Gitar
2. Bunyi terjadi karena benda . . . .
a. Dipanaskan
b. Bergetar
c. Didinginkan
d. Didorong
3. Bunyi dapat merambat melalui . . . .
a. Air dan ruang hampa
c. Udara dan ruang
hampa
b. Benda padat dan air
d. Ruang hampa dan
benda padat
4. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena
suara bel merambat melalui . . . .
a. Udara
b. Air
c. Tanah
d. Ruang hampa
5. Alat musik biola berbunyi dengan cara . . . .
a. Digesek
b. Ditiup
c. Dipukul
d. Dipetik
6. Bunyi yang memiliki frekuensinya kurang dari 20 herz
disebut . . . .
a. Bunyi ultrasonic
b. Bunyi infrasonic
c. amplitude
d. kekerapan bunyi
7. Bunyi yang terdengar oleh manusia mempunyai kekerapan
antara . . . .
a. 20-200 getaran tiap detik
b. 20-2.000 getaran tiap detik
c. 20-20.000 getaran tiap detik
d. 20-200.000 getaran tiap detik
8. Frekuensi adalah . . . .
a. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu jam
b. banyaknya getaran yang terjadi dalam setengah jam
c. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu menit
d. banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik
C. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu!
1. Jelaskan pengertian sumber bunyi !
2. Jelaskan pengertian dari Frekuensi !
3. Bagaimana proses suara dapat dihasilkan oleh manusia ?
4. Sebutkan 5 alat musik yang kamu ketahui dan sebutkan pula
cara penggunaanya !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Nama Sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyidin Candimulyo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I I (dua)
Pertemuan ke
: 1 dan II
Alokasi Waktu
: 4x 35 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
1.3 Mendiskripsikan energi panas,energi bunyi dan energi alternative yang
terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
Indikator

Dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Dapat menunjukan cara-cara perpindahan panas.

Dapat menunjukan sifat-sifat energi panas.

Dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat menunjukan macam-macam sumber bunyi.

Dapat menunjukan bahwa bunyi dapat dipantulkan.

Dapat menunjukan beberapa energi alternative.
A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasikan sumber-sumber energi panas.

Siswa dapat menunjukkan cara-cara perpindahan panas.

Siswa dapat menunjukkan sifat-sifat energi panas.

Siswa dapat memberi contoh penerapan sifat panas dalam kehidupan
sehari-hari.

Siswa dapat menunjukkan macam-macam sumber bunyi.

Siswa dapat menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan.

Siswa dapat menunjukkan macam-macam energi alternative.
 Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ),
Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ),
Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan
Kewarganegaraan ( citizenship ).
B. Materi Ajar
Energi Dan Perubahanya
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan kontekstual
 Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal
Apersepsi :
a. Mengajak semua siswa berdoa
untuk mengawali pelajaran
(mengkondisikan siswa).
Motivasi :
a. Mengajak siswa mengulas kembali tentang pelajaran pertemuan
sebelumnya.
b. Mengajak suswa untuk siap dan semangat dalam kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Siswa diminta untuk menyebutkan beberapa energi alternatif.
b. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
c. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membagi kelas menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok
diberi sub materi yang berbeda, kelompok 1 diberikan materi tentang
sumber energi alternatif matahari, kelompok 2 sumber energi
alternatif angin dan yang kelompok 3 sumber energi alternatif air
terjun.
b. Tiap kelompok nanti diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi,
kelompok lain mendengarkan dan bertanya hal-hal yang belum
dipahami.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan untuk
mengetahui seberapa pahamnya mereka tentang energi alternative.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan baik dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik, Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
b. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
c.Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, siswa diminta
mengerjakan soal yang telah dibuat oleh guru,

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan tentang energi energi alternative.
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran
c. Guru mengucapakan salam.
E. Sumber/Bahan Belajar

Buku paket (Buku jelajah IPA untuk kelas IV SD/MI )

Teman

Lingkungan rumah (keluarga), sekolah.
F. Penilaian

Teknik Penilaian
Tugas individu

Bentuk Instrumen
– Penilaian tertulis
– Soal-soal evaluasi
Magelang, Januari 2014
Guru kelas
Peneliti
Sri Lestari, S.Pd.I
Yazida Asri D.A
NIP .
NIM. 11509029
Mengetahui,
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin
Zaenal Murtadlo, S.Pd.I
NIP .
Nama : ________
Soal Latihan
A. Kerjakan soal dibawah ini!
1. Matahari menghasilkan energi… dan energi… .
a. kinetic dan gravitasi
b.gerak dan kimia
c.listrik dan cahaya
d. panas dan cahaya
2. pembangkit listrik tenaga air Karangkates terdapat di … .
a. Jawa Barat
b. Jawa Timur
c. Banten
d. Bali
3. Nelayan pergi ke laut pada. . . hari.
a. Siang
b. Pagi
c. Malam
d. Sore
4. Tumbuhan yang menyebarkan biji dengan perantara angin
adalah … .
a. padi
b. kapuk
c. mangga
d. jagung
5. ikan yang dikeringkan menjadi ikan asin memanfaatkan
energi … .
a. cahaya
b. kinetik
c. matahari
d. kimia
B. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu!
1. Mengapa Energi angin banyak dimanfaatkan untuk berbagai
kegunaan?
2. Sebutkan 3 jenis olahraga yang memanfaatkan tenaga angin!
3. Apakah perbedaan angin darat dan angin laut? Jelaskan
dengan disertai gambar sederhana!
Lembar Pengamatan (observasi) siswa
Siklus I
Pengamat
No
Indikator
1
Persiapan siswa dalam belajar
a. Kehadiran siswa
b. Kesiapan
siswa
menerima pelajaran
c. Siswa mengikuti proses
pembelajaran
dengan
baik
Keaktifan siswa
a. Aktif didalam kelas
mengikuti pelajaran
b. Merasa senang menerima
pelajaran IPA
Proses pembelajaran
a. Menjawab salam
b. Membaca doa belajar
c. Termotivasi belajar
d. Memperhatikan
penjelasan guru
2
3
4
5
Pengamat I
1
2
3
Pengamat II
1
2
3
24
5
20
Pemahaman siswa tentang
pelajaran IPA dengan
menggunakan CTL
a. Siswa aktif bertanya
jawab dalam melakukan
diskusi yang diberikan
b. Antusias dalam
menjelaskan hasil diskusi
didepan kelas
Mengakhiri pelajaran
a. Siswa menyimpulkan
materi yang diberikan
b. Menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan
baik
c. Menjawab salam penutup
guru
Jumlah
Jumlah
8
12
4
6
4
3
6
5
Lembar Pengamatan (observasi) siswa
Siklus II
Pengamat
No
Indikator
1
Persiapan siswa dalam belajar
a. Kehadiran siswa
b. Kesiapan
siswa
menerima pelajaran
c. Siswa mengikuti proses
pembelajaran
dengan
baik
Keaktifan siswa
a. Aktif didalam kelas
mengikuti pelajaran
b. Merasa senang menerima
pelajaran IPA
Proses pembelajaran
a. Menjawab salam
b. Membaca doa belajar
c. Termotivasi belajar
d. Memperhatikan
penjelasan guru
Pemahaman siswa tentang
pelajaran IPA dengan
menggunakan CTL
a. Siswa aktif bertanya
jawab dalam melakukan
diskusi yang diberikan
b. Antusias dalam
menjelaskan hasil diskusi
didepan kelas
Mengakhiri pelajaran
a. Siswa menyimpulkan
materi yang diberikan
b. Menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan
baik
c. Menjawab salam penutup
guru
2
3
4
5
Jumlah
Pengamat I
1
2
3
Pengamat II
1
2
3
Jumlah
15
9
21
9
14
10
4
6
8
Lembar Pengamatan (observasi) siswa
Siklus III
Pengamat
No
Indikator
1
Persiapan siswa dalam belajar
a. Kehadiran siswa
b. Kesiapan
siswa
menerima pelajaran
c. Siswa mengikuti proses
pembelajaran
dengan
baik
2
3
4
5
Pengamat I
1
2
3
Pengamat II
1
2
3
18
Keaktifan siswa
a. Aktif didalam kelas
mengikuti pelajaran
b. Merasa senang menerima
pelajaran IPA
Proses pembelajaran
a. Menjawab salam
b. Membaca doa belajar
c. Termotivasi belajar
d. Memperhatikan
penjelasan guru
Pemahaman siswa tentang
pelajaran IPA dengan
menggunakan CTL
a. Siswa aktif bertanya
jawab dalam melakukan
diskusi yang diberikan
b. Antusias dalam
menjelaskan hasil diskusi
didepan kelas
Mengakhiri pelajaran
a. Siswa menyimpulkan
materi yang diberikan
b. Menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan
baik
c. Menjawab salam penutup
guru
Jumlah
Jumlah
11
24
12
15
3
11
1
13
Keterangan :
1= kurang
2= sedang
3= baik
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif
Arrosyidin
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah
No
1
a.
b.
c.
d.
e.
2
a.
b.
3
a.
b.
c.
d.
e.
4
a.
b.
c.
: MI Ma’arif Arrosyidin
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II
Hari/ Tanggal
:
Keterampilan/ kemampuan guru dalam
mengajar
Persiapan guru dalam mengajar
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) IPA dengan Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Menyiapkan Absensi
Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa
Penguasaan terhadap materi dengan Contextual
Teaching and Learning (CTL)
Menguasai kelas
Membuat siswa lebih aktif
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Proses Pembelajaran
Salam pembuka
Membaca doa mau belajar
Memotivasi siswa
Menarik perhatian siswa
Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
Ketepatan guru menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran
Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam pembelajaran IPA
Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pembelajaran IPA
Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan
materi dengan tepat
Skor
1
2
Jumlah
3
2
2
3
3
2
1
2
3
3
2
2
2
1
2
1
5 Menutup pelajaran
a. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi tentang
energi
b. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
c. Memberikan tidak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah
Total skor
1
2
2
3
4
19
10
5
39
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif
Arrosyidin
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah
No
1
a.
b.
c.
d.
e.
2
a.
b.
3
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II
Hari/ Tanggal
:
Keterampilan/ kemampuan guru dalam
mengajar
Persiapan guru dalam mengajar
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) IPA dengan Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Menyiapkan Absensi
Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa
Penguasaan terhadap materi dengan Contextual
Teaching and Learning (CTL)
Menguasai kelas
Membuat siswa lebih aktif
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Proses Pembelajaran
Salam pembuka
Membaca doa mau belajar
Memotivasi siswa
Menarik perhatian siswa
Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
Ketepatan guru menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam pembelajaran IPA
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pembelajaran IPA
c. Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan
materi dengan tepat
a.
b.
c.
d.
e.
4
: MI Ma’arif Arrosyidin
Jumlah
Skor
1
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
5
Menutup pelajaran
d. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi
tentang energi
e. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
f. Memberikan tidak lanjut
g. Salam penutup
Jumlah
Total skor
2
3
2
3
10
19
9
47
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di MI Ma’arif
Arrosyidin
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah
No
1
a.
b.
c.
d.
e.
2
a.
b.
3
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: IV/ II
Hari/ Tanggal
:
Keterampilan/ kemampuan guru dalam
mengajar
Persiapan guru dalam mengajar
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) IPA dengan Contextual Teaching and
Learning (CTL)
Menyiapkan Silabus pembelajaran IPA
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Menyiapkan Absensi
Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa
Penguasaan terhadap materi dengan Contextual
Teaching and Learning (CTL)
Menguasai kelas
Membuat siswa lebih aktif
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Proses Pembelajaran
Salam pembuka
Membaca doa mau belajar
Memotivasi siswa
Menarik perhatian siswa
Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
Ketepatan guru menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan
menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam pembelajaran IPA
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pembelajaran IPA
c. Guru mengajak siswa untuk dapat mempraktikan
materi dengan tepat
a.
b.
c.
d.
e.
4
: MI Ma’arif Arrosyidin
1
Skor
2
Jumlah
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
5
d.
e.
f.
g.
Menutup pelajaran
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi
tentang energi
Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
Memberikan tidak lanjut
Salam penutup
Jumlah
Total skor
3
3
2
3
3
19
16
54
Nama: ...............
Tanggal: ............
ANGKET UMPAN BALIK SISWA
Berikan tanda
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
(chek list) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini!
Pertanyaan
Saya senang dengan pelajaran IPA.
Pelajaran IPA merupakan mata pelajaran Kesukaan saya.
Saya dapat mempelajari IPA dengan menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Saya senang pembelajaran IPA dengan menggunakan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Saya lebih mengerti dan paham jika kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan CTL.
Saya selalu ingin mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
baru dalam pembelajaran IPA.
Saya akan lebih mengerti dan memahami pelajaran jika
pembelajaran tersebut dengan menggunakan model sebagai contoh
pembelajaran.
Dengan menggunakan CTL saya selalu termotivasi untuk
memecahkan masalah pembelajaran.
Dengan melakukan refleksi di akhir pertemuan saya semakin
memahami pelajaran yang diajarkan.
Dengan menggunakan CTL saya akan meningkatkan kerja sama
saat menemukan kesulitan pembelajaran.
Jawaban
0
1
(Tidak)
(Ya)
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual
teaching and learning (CTL)
Siklus I
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
2
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
4
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
Nomor Pertanyaaan
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah
16
15
11
14
12
10
19
16
14
10
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
17
Jumlah
8
7
7
8
7
8
8
9
6
7
7
8
8
7
8
8
8
8
8
137
144
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual
teaching and learning (CTL)
Siklus II
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
4
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
Jumlah
19
16
14
15
Nomor Pertanyaaan
5
6
7
8
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
13
11
19
16
9
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
15
18
Jumlah
9
9
9
9
8
8
8
9
8
7
8
9
8
7
8
9
8
8
8
157
156
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Contextual
teaching and learning (CTL)
Siklus III
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Nomor Pertanyaaan
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
6
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
Jumlah
19
13
17
16
16
19
18
16
17
12
Jumlah
10
10
9
9
8
8
10
9
8
7
9
8
8
7
8
9
8
8
9
162
163
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Yazida Asri D. Aningsih
Jurusan/ progdi : Tarbiyah/PGMI
NIM
: 11509029
DosenPembimbing:Eni Titikusumawati, M.Pd
NO.
NAMA KEGIATAN
TANGGAL
KETERANGAN
SKOR
1.
Orientasi Pengenalan Akademik 18-20
Agustus Peserta
3
dan Kemahasiswaan (OPAK) 2009
2009 STAIN Salatiga.
2.
Pelatihan Emotional Spiritual 21 Agustus 2009
Peserta
3
Intelligence Quotient (ESIQ)
STAIN Salatiga.
3.
UPT PERPUSTAKAAN STAIN 25-29
Agustus Peserta
3
Salatiga
2009
4.
Radikalisme
keagamaan
di 01 Juni 2011
Peserta
3
Indonesia
5.
Seminar Nasional Pendidikan 18 Juni 2011
Peserta
6
“Realisasi Pendidikan Karakter
Bangsa
Dalam
Kurukulum
Pendidikan Nasional”
6.
Pendidikan dan Latihan Calon 30 September s/d Peserta
3
Pramuka Pandega Ke-21 (PLCPP 03 Oktober 2011
XXI)
7.
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah 11 Oktober
Peserta
3
(PKTI) “Karya Tulis Ilmiah 2011
Sebagai
Satu
Langkah
Membangun Budaya Ilmiah
Mahasiswa
8.
Praktikum
TOEFL
STAIN 21 Januari 2012- Peserta
3
Salatiga
04 Februari 2012
9.
Praktikum Pelatihan ILAiK 21 Januari 2012–
Peserta
3
STAIN Salatiga
04 Februari 2012
10
Seminar Nasional “Pendidikan 06 Juni 2012
Peserta
3
Multikultural
Sebagai
Pilar
Karakter Bangsa”
11. Seminar Nasional “ Penerapan 02 Juni 2012
Peserta
6
Nilai Nilai Syariah dalam praktik
perekonomian”
12. Seminar Nasional “Mewaspadai 23 Juni 2012
Peserta
6
Gerakan Islam Garis Kerasdi
Perguruan Tinggi”
13. Pra Youth Leadership Training O6 Oktober 2012
Peserta
3
dengan tema “Surat Cinta
Pembasmi Galau”
14. Sertifikat “Training Pembuatan 13 Oktober 2012
Peserta
3
Makalah”
15. Piagam penghargaan “Muslimah 01 Desember 2012 Peserta
2
Sejati, Tetap Gaul Tetapi Syar’I”
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama
: Yazida Asri Duk Aningsih
TTL
: Kab. Magelang, 9 Juni 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat
: Candimulyo Kab. Magelang
Riwayat Pendidikan:
a. TK Pertiwi Candimulyo, lulus tahun 1997
b. SDN 2 Candimulyo, lulus tahun 2003
c. SMPN 1 Candimulyo, lulus tahun 2006
d. SMAN 1 Candimulyo , lulus tahun 2009
e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup saya, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 15 Februari 2014
Penulis,
Yazida Asri Duk Aningsih
Download