faktor-faktor yang mempengaruhi investasi

advertisement
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
ISSN : 2301-5268
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
DOMESTIK DI INDONESIA
Engla Desnim Silvia , Fakultas Ekonomi
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
e-mail : [email protected]
Abstrak
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat ditandai dengan meningkatnya nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perkapita riil
masyarakat dalam suatu periode tertentu. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentu
sangat membutuhkan dana pembangunan yang besar dan tidak terlepas dari peranan penanaman
modal (investasi) sebagai sumber dana atau modal dalam pembangunan. Diharapkan dengan
adanya investasi yang ditanamkan untuk peningkatan kapasitas produksi yang pada gilirannya
akan meningkatkan produksi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap investasi
domestik di Indonesia periode tahun 1998-2007. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan
asosiatif yaitu penelitian yang mendiskriptifkan variabel penelitian dan menemukan ada
tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jenis data adalah data
sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumentasi
dari tahun 1998 sampai 2007. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan induktif yaitu:
uji prasyarat (multikolineritas, normalitas sebaran data, autokorelasi), analisis regresi berganda,
uji t dan uji F. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara pendapatan
nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga terhadap investasi di Indonesia secara pasial
maupun secara bersamaan.
Abstract
Increased welfare society is characterized by the increasing value of Gross Domestic
Product (GDP) which will further increase the real per capita income of the people in a given
period. In the development is certainly very great need of development funds and can not be
separated from the role of investment (investment) as a source of funds or capital in
development. Hopefully, by the capital invested to increase production capacity, which in turn
will increase production and economic growth of a region. This study aims to determine the
factors that most influence on domestic investment in Indonesia during the years 1998-2007.
This research is descriptive and associative ie mendiskriptifkan research study variables and
found the existence of influence between independent variables with the dependent variable.
This type of data is secondary data. Data collection techniques in this research is the study of
literature and documentation from 1998 to 2007. Analysis of the data used is descriptive and
inductive namely: the prerequisite test (multicolinearity, the normality of the data distribution,
autocorrelation), multiple regression analysis, t test and F test results This study was a
significant effect of national income, inflation and interest rates on investments in Indonesia are
pasial or simultaneously.
PENDAHULUAN
Pembangunan
hanya
dapat
dilaksanakan apabila stabilitas nasional
dalam keadaan mantap.Makin mantap
stabilitas nasional, makin lancar usaha
pembangunan
dan
sebaliknya,
pembangunan yang berhasil akan lebih
memantapkan stabilitas nasional. Oleh
karena itu hendaknya pembangunan harus
dilaksanakan dengan berlandaskan pada
trilogi pembangunan, yaitu : pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yang
menuju terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi dan stabilitas nasional yang
sehat dan dinamis.
Investasi secara agregat dapat
dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
Besarnya
kebutuhan
investasi
ini
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
12
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
tergantung
pada
sumber-sumber
pembiayaan pembangunan yang dapat
disediakan baik yang berasal dari sektor
pemerintah maupun sektor non pemerintah
(swasta dan masyarakat). Untuk itu
diperlukan peranan pemerintah dalam
pembangunan, namun terbatasnya dana
yang dimiliki serta semakin meluasnya
spektrum
pembangunan
memaksa
pemerintah untuk melaksanakan kegiatan
investasi secara cermat, baik mengenai
prioritas maupun dampaknya terhadap
investasi swasta .
Dalam
hubungan
ini
pula
pemerintah perlu mendorong peran serta
masyarakat, baik dalam pembiayaan
investasi melalui proyek-proyek PMDN
dan PMA maupun peningkatan tabungan
masyarakat.
Kebijaksanaan
tersebut
terutama
pembangunan
infrastruktur,
deregulasi ekonomi, stabilitas ekonomi /
moneter, dan upaya peran serta lembagalembaga keuangan atau perbankan dalam
memobilisasi dana masyarakat.
Upaya dalam peningkatan investasi
di suatu negara tidaklah mudah disebabkan
banyaknya
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya antara lain pendapatan
nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku
bunga. Berikut ini disajikan data tentang
perkembangan pendapatan nasional, tingkat
inflasi dan tingkat suku bunga di Indonesia
selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir
:
Jumlah PDB Indonesia cenderung
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun,
namun dengan adanya krisis ekonomi pada
tahun 1997 jumlah PDB mengalami
penurunan dari Rp1.512.840,6 milyar
menjadi Rp1.313.145,6 milyar pada tahun
1998 dengan laju pertumbuhan 13,20%. Hal
ini terjadi karena krisis ekonomi yang
mengakibatkan beberapa lapangan usaha
seperti industri dan konstruksi mengalami
tekanan yang sangat kuat sehingga kinerja
dari kedua sektor tersebut sangat lemah. Ini
juga diikuti oleh tingginya tingkat inflasi
pada tahun 1998 yaitu sebesar 77,63% dan
tingkat suku bunga yang cenderung
meningkat dari 15,8% pada tahun 1997
menjadi menjadi 15,37% pada tahun 1998.
Pada tahun 1999 sampai dengan
2005 PDB Indonesia terus mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah
tertinggi yaitu pada tahun 2005 sebesar
ISSN : 2301-5268
Rp1.749.546,9
milyar
dengan
laju
pertumbuhan 5,60%. Sementara itu inflasi
terendah terjadi pada tahun pada tahun
1999 sebesar 2,01%. Pada tahun 2005
tingkat inflasi kembali naik menjadi
17,11%
disebabkan
karena
adanya
perubahan struktur politik dan ekonomi
dalam negeri. Sedangkan tingkat suku
bunga tertinggi yaitu pada tahun 1999 yaitu
sebesar 20,97%.
Ternyata
dengan
terjadinya
penurunan PDB, tingginya inflasi, dan
kenaikan tingkat suku bunga ini
berpengaruh terhadap investasi domestik di
Indonesia
dimana
jumlah
investasi
domestik juga mengalami penurunan yang
cukup berarti pada tahun 1998 dan baru
mengalami kenaikan kembali pada tahun
2000 sebesar Rp93.897,10 milyar dengan
laju pertumbuhan 76,76% per tahun.
Berdasarkan hal tesebut di atas
maka penulis tertarik untuk mengkaji secara
statistik apakah terdapat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dengan
tidak mengabaikan variabel lain, untuk
membuktikan hal ini perlu dilakukan suatu
penelitian ilmiah yang dituangkan dalam
bentuk skripsi yang berjudul : “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Investasi
Domestik di Indonesia”
KAJIAN TEORI
Investasi
dapat
didefinisikan
sebagai tambahan bersih terhadap stok
kapital (capital stock). Istilah lain dari
investasi adalah akumulasi modal (capital
accumulation) atau pembentukan modal
(capital formation). Dengan demikian, di
dalam makro ekonomi pengertian investasi
atau akumulasi modal itu adalah berbeda
atau tidak sama dengan modal (capital)
(Nanga, 2001 : 124).
Investasi atau penanaman modal
terjadi karena adanya keputusan dari satu
manajemen untuk melakukan penanaman
modalnya,
dengan
menggunakan
pertimbangan yang matang berdasarkan
tujuan tertentu. Tujuan investasi dalam
suatu keputusan untuk investasi yang
berbunyi keputusan investasi merupakan
pengorbanan uang yang ada, dikonversikan
dengan memperhitungkan segala resiko.
Pengertian investasi di atas ternyata
mengambil pemisalan suatu investor yang
memiliki uang dalam firmnya, sedangkan
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
13
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
dalam pembahasan skripsi ini penulis hanya
melihat dari segi investasi dalam negeri
saja. Modal yang dimaksud dapat
disimpulkan menjadi dua, yaitu :
a. Modal asing, adalah alat
pembayaran luar negeri yang
tidak merupakan kajian dari
kekayaan devisa Indonesia, yang
dengan persetujuan pemerintah
digunakan untuk pembiayaan
perusahaan Indonesia.
b. Modal dalam negeri, adalah
bagian dari kekayaan indonesia
termasuk hak-hak dan bendabenda, baik yang dimiliki negara
maupun swasta yang disediakan
dengan
menjalankan
suatu
usaha.
Menurut Sukirno (2002 : 109),
faktor-faktor utama yang mempengaruhi
investasi adalah :
a. Tingkat Keuntungan Yang
Akan Diperoleh
b. Suku Bunga.
c. Ramalan
Mengenai
Keadaan Ekonomi Masa
Depan.
d. Kemajuan Tekhnologi
e. Tingkat
Pendapatan
Nasional
dan
perubahannya.
f. Keuntungan Perusahaan
Yang dimaksud dengan pendapatan
nasional adalah istilah yang menerangkan
tentang nilai barang dan jasa-jasa yang
diproduksikan suatu negara dalam suatu
tahun tertentu. Dalam konsep yang lebih
spesifik, pengertian Produk Nasional atau
Pendapatan Nasional di atas dibedakan
pada dua pengertian : Produk Nasional
Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto
(PDB). Produk nasional yang diwujudkan
oleh warga negara suatu negara dinamakan
Produk Nasional Bruto (PNB), sedangkan
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah
produk nasional yang diwujudkan oleh
penduduk dalam suatu negara (Sukirno,
2002 : 18).
Menurut Sukirno (2000 : 31),
pendapatan nasional dapat dihitung dengan
tiga macam pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan
Pengeluaran
/
Perbelanjaan, dilakukan dengan
cara menghitung dan menaksir nilai
ISSN : 2301-5268
aliran perbelanjaan yang dilakukan
oleh rumah tangga, penanam
modal, pemerintah dan sektor luar
negeri.
b. Pendekatan
Pendapatan,
menerangkan bahwa pendapatan
nasional dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan balas jasa yang
diterima oleh faktor-faktor produksi
yang turut serta dalam proses
produksi di wilayah suatu negara.
c. Pendekatan Produksi, dilakukan
dengan menghitung dan menaksir
nilai tambah, yaitu pertambahan
nilai uang dari sesuatu barang yang
diwujudkan oleh setiap perusahaan
dalam perekonomian. Oleh karena
itu,
cara ini memperhatikan
pertambahan nilai dalam proses
produksi.
Jadi
dalam
penghitungan
pandapatan nasional, nilai pendapatan dan
perbelanjaan yang dihitung adalah nilai
aliran yang berlaku dalam suatu tahun
tertentu. Aliran pendapatan faktor-faktor
produksi ditentukan nilainya dengan
memperhatikan nilai gaji dan upah, sewa,
bunga dan keuntungan yang diperoleh
dalam satu tahun.
Menurut Khalwaty (2000 : 5),
inflasi adalah suatu keadaan yang
mengindikasikan semakin melemahnya
daya beli yang diikuti dengan semakin
merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang
suatu negara. Sedangkan menurut Sukirno
(1994 : 15), inflasi dapat didefinisikan
sebagai proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam suatu perekonomian. Jadi,
inflasi merupakan satu keadaan dimana
terjadi kenaikan harga-harga secara tajam
(absolute) yang berlangsung terus menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama.
Seirama dengan kenaikan harga-harga
tersebut, nilai barang juga turun secara
tajam sebanding dengan kenaikan hargaharga tersebut.
Menurut Boediono (1985 : 75),
tingkat bunga yaitu sebagai harga dari
penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai
harga ini bisa juga dinyatakan sebagai
harga yang harus dibayar apabila terjadi
pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti. Sedangkan tingkat suku
bunga SBI menurut Bank Indonesia adalah
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
14
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
H0 :  2 = 0
Ha :  2  0
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara tingkat suku bunga terhadap
investasi domestik.
H0 :  3 = 0
Ha :  3  0
4. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara pendapatan nasional, tingkat
inflasi dan tingkat suku bunga
terhadap investasi domestik.
H0 :  1 =  2 =  3 = 0
Ha : : β1 ≠ β2 ≠ β3  0
tingkat suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah
(BI) sebagai dasar penetapan tingkat suku
bunga pada perbankan Indonesia.
Jadi tingkat suku bunga merupakan
persentase dari modal yang dipinjam dari
pihak luar atau tingkat keuntungan yang
didapatkan oleh penabung di Bank atau
tingkat biaya yang dikeluarkan oleh
investor yang menanamkan dananya pada
saham.
Perbedaan
dengan
penelitian
terdahulu yaitu adanya variabel pendapatan
nasional dan inflasi, disamping suku bunga.
Selain itu tahun penelitian yang digunakan
mulai dari tahun 1998-2007
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis
lakukan termasuk penelitian deskriptif dan
asosiatif, karena penelitian ini menjelaskan
yang diteliti apa adanya dan data yang
digunakan
berbentuk
angka-angka.
Penelitian ini menjelaskan pengaruh antara
variabel bebas yaitu pendapatan nasional,
inflasi dan suku bunga dengan variabel
terikat yaitu investasi domestik.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk
dapat
menganalisis
permasalahan dan
mencari pemecahan
masalah yang diinginkan, maka teknik
pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah studi dokumentasi.
Dimana data yang diperoleh dari dokumendokumen yang sudah dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi
Sumatera Barat dari tahun 1998 sampai
tahun 2007.
Hipotesis
Berdasarkan
pada
kerangka
konseptual di atas, maka hipotesis yang
dapat dirumuskan dalam penelitian ini
adalah :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara
pendapatan
nasional
terhadap investasi domestik.
H0 :  1 = 0
Ha :  1  0
2. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara tingkat inflasi terhadap
investasi domestik.
ISSN : 2301-5268
Teknik Analisis Data
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas
melakukan
analisis dengan rumus product moment
yang dijabarkan dalam bentuk matriks
kolerasi. Analisis ini bertujuan untuk
melihat korelasi sesama variabel bebas. Jika
terdapat masalah multikolinearitas, maka
salah satu variabel bebas tersebut harus
dieliminir atau dikeluarkan dari analisis
regresi berganda (Idris, 2004:49). Untuk
menentukan ada tidaknya multikolinearitas
maka
dilakukan
dengan
cara
membandingkan koefisien korelasi dengan
nilai kritisnya 0,05 dengan rumus:
r
n  X i Yi  ( X i ) ( Yi )
[n  X i2  ( X i ) 2 ] [n  Yi 2  ( Yi ) 2 ]
Kriteria
sebagai berikut:
Jika
pengujiannya
rXiYi  rtab
Maka Terdapat Multikolinearitas
rXiYi  rtab
Jika
Maka
Tidak
Terdapat
Multikolinearitas
Uji Normalitas Sebaran Data
Untuk menguji apakah data yang
dianalisis berdistribusi secara normal maka
sebelum pemakaian tekhnik statistitik
dilakukan uji normalitas secara non
parametrik dengan tekhnik KolmogrovSmirnov dengan kriteria pengujian sebagai
berikut (Santoso, 2002 : 22) :
Jika sig ≥ α maka data tersebar
secara normal
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
15
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
Jika sig < α maka data tidak
tersebar secara normal
Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk
melihat apakah data homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas menggunakan
metode Kolmogrov-Smirnov pada α = 0,05
dengan kriteria sebagai berikut (Santoso,
2002 : 26) :
Jika nilai sig ≥ α varians
homogen
Jika nilai sig < α varians
tidak homogen
Uji Autokorelasi
Autokorelasi digunakan apabila
data yang digunakan adalah data time series
gunanya adalah untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, berarti
ada problema autokorelasi. Model yang
baik adalah model yang bebas dari
autokorelasi (Idris,2004:69). Uji itu
menggunakan rumus Durbin Watson
(Gujarati,1997:215) yaitu:
d=
 (U U
U
t
t 1
)2
2
t
Hasil dari rumus tersebut (nilai d)
kemudian dibandingkan dengan nilai
Durbin Watson, nilai d tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Koefisien Determinasi (R2)
Untuk
mengetahui
kontribusi
variabel bebas dalam menjelaskan variabel
tidak
bebas
digunakan
koefisien
determinasi (R2). Menurut Gujarati (1999),
rumus yang digunkan adalah:
R2 
1X 1Y   2X 2Y  3X 3Y
Y 2
ISSN : 2301-5268
Untuk menguji tingkat keberartian
hubungan keseluruhan variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel
terikat digunakan uji F dengan rumus
sebagai berikut :
Fhit 
R2 / k 1
1 R2 / n  k
Dimana :
F = Nilai F yang dihitung
k = Jumlah variabel pengaruh dan variabel
terpengaruh
n = Jumlah sampel
R2 = Koefisien determinasi
Pengujian ini juga dilakukan
dengan membandingkan Fhitung dengan
Ftabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
dan Ha ditolak berarti variabel bebas tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikat.
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan
Ha diterima berarti variabel bebas
mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikat.
Uji t
Uji t digunakan utnuk mengetahui
tingkat signifikan masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Menurut
Supranto (1983 : 148) rumusannya adalah :
t hit 
i
S (i )
Dimana :
t = Nilai t yang dihitung
βi
= Koefisien regresi variabel
Xi
S (βi) = Standar error dari koefisien
βi
Untuk pengujian ini digunakan hipotesis
sebagai berikut :
H0 : β1= β = 0 ( tidak ada
pengaruh)
Ha : β1 ≠β ≠ 0 ( ada pengaruh)
Pengujian
dilakukan
dengan
membandingkan nilai t hitung yang didapat
dengan nilai t tabel yang ketentuannya
sebagai berikut:
Jika, t hitung < t tabel atau –t
hitung ≥ -t tab Ho diterima dan Ha
ditolak.
Jika, t hitung ≥ t tabel atau –t hitung
< -t tab
Ho ditolak dan Ha
diterima.
Uji F
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
16
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
ISSN : 2301-5268
Untuk
menguji
hipotesis,
disamping memakai uji t dan uji F juga
dipakai uji sig dengan α yang digunakan
dalam penelitian ini dengan kriteria :
Jika sig ≥ α Ho diterima
sig < α Ho ditolak
Hasil penelitian dan Pembahasan
Uji Multikolinearitas
Dari analisis data penelitian, uji
multikolinearitas dilakukan melalui
koefisien korelasi yang dapat dilihat pada
Tabel berikut
Berdasarkan
pengolahan
data
dengan bantuan SPSS yang dilakukan
dengan
menggunakan
One-Sample
Kolmogrov-Smirnov dengan 10 tahun data
observasi dapat diketahui semua data dalam
penelitian ini adalah normal sebab semua
nilai signifikan variabel > α = 0,05.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians dilakukan
untuk mengetahui apakah varians masingmasing variabel homogen. dari analisis data
diperoleh hasil uji homogenitas varians
seperti terlihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel di atas memperlihatkan
bahwa antara log X1 dengan log X2
diperoleh nilai korelasi sebesar 0,772,
antara log X1 log X3 diperoleh nilai
korelasi sebesar 0,781 dan antara log ¬X2
dengan log X3 diperoleh nilai korelasi
sebesar 0,992. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas karena
koefisien korelasi di atas kecil dari nilai
krisisnya atau level sig. (2-tailed) > α =
0,05.
Uji Normalitas Sebaran Data
Uji normalitas sebaran data
dilakukan dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Product and Service
Solution) dengan teknik One-Sample
Kolmogrov-Smirnov.
Distribusi
data
dikatakan tersebar secara normal apabila
nilai sig  α, dan data dikatakan tidak
tersebar secara normal apabila nilai sig < α.
Hal itu, lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Hasil Uji Normalitas
Sebaran Data
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk
mengetahui
apakah
terjadi
kasus
autokorelasi pada data yang berbentuk time
series, yaitu data yang dikumpulkan dari
tahun ke tahun. Pada penelitian ini jumlah n
adalah 10 tahun, k adalah 3 dan α = 0,05,
kemudian hasil perbandingan dengan DW
pada pada Tabel dibawah ini:
Dari analisis data pada Tabel di
atas diperoleh nilai koefisien Durbin
Watson (DW), pada penelitian ini tidak
terdapat autokorelasi.
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
17
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
Persamaan regresi penelitian adalah:
Log Y = Log α + β1 Log X1 +
β2 Log X2 + β3 Log X3 + Ut
Log Y = 5,114 + 0,207 Log X1 0,072 Log X2 – 1,178 Log X3
Pengaruh secara bersama-sama
jumlah pendapatan nasional (X1), tingkat
inflasi (X2) dan tingkat suku bunga (X3)
terhadap jumlah investasi domestik di
Indonesia (Y) adalah sebesar 0,848 atau
84,80 persen. Hal ini berarti sebanyak 15,20
persen investasi domestik di Indonesia
ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak
penulis teliti. Sedangkan tingkat pengaruh
ke tiga variabel bebas tersebut (X1, X2 dan
X3) terhadap variabel terikat 0,921 atau
92,10 persen.
Berdasarkan pada analisis variance,
maka secara keseluruhan model tersebut
dapat dikategorikan sebagai model yang
baik dalam menjelaskan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat (F =
11,144 dengan α 5%), tetapi pengaruhnya
secara parsial kecil.
Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah
dianalisis dan ditemukan variabel terikat,
yaitu investasi domestik Indonesia (Y) dan
variabel bebas yaitu, pendapatan nasional
(X1), tingkat inflasi (X2) dan tingkat suku
bunga (X3). dalam pembahasan ini yang
dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang
didapat dari lapangan dan juga dari hasil
kajian teori pada bab sebelumnya. adapun
tujuan dari pembahasan ini adalah untuk
ISSN : 2301-5268
menjelaskan dan menginterpretasikan hasil
yang diperoleh.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
yang dilakukan bahwa pendapatan nasional
(X1), yang dalam penelitian ini dengan
indikator Produk Domestik Bruto atas
harga konstan 2000 mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap jumlah investasi
domestik di Indonesia (Y). Terdapatnya
pengaruh yang signifikan antara pendapatan
nasional terhadap investasi domestik
mengindikasikan bahwa investasi domestik
di Indonesia ditentukan oleh besarnya
pendapatan nasional. Dengan kata lain naik
turunnya jumlah pendapatan nasional akan
berpengaruh terhadap jumlah investasi
domestik di Indonesia. Apabila pendapatan
nasional naik maka akan mengkibatkan
jumlah investasi domestik di Indonesia juga
naik, sebaliknya apabila pendapatan
nasional turun maka jumlah investasi
domestik di Indonesia juga mengalami
penurunan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
yang dilakukan bahwa tingkat inflasi (X2),
tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap jumlah investasi domestik di
Indonesia (Y). Tidak terdapatnya pengaruh
yang signifikan antara tingkat inflasi
terhadap
investasi
domestik
mengindikasikan bahwa investasi domestik
tidak selalu ditentukan oleh tingkat inflasi
di Indonesia.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
yang dilakukan bahwa tingkat suku bunga
(X3), mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap jumlah investasi domestik di
Indonesia (Y). Terdapatnya pengaruh yang
signifikan antara tingkat suku terhadap
investasi domestik mengindikasikan bahwa
investasi
domestik
ditentukan
oleh
perubahan tingkat suku bunga di Indonesia.
Tinggi rendahnya tingkat suku bunga akan
berpengaruh terhadap investasi domestik di
Indonesia.
Berdasarkan hasil uji hipotesis
yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara pendapatan nasional
(X1), tingkat inflasi (X2), dan tingkat suku
bunga (X3) terhadap investasi domestik di
Indonesia (Y). Besarnya sumbangan parsial
dari masing-masing variabel adalah 84,80
persen. ini berarti variasi naik turunnya
investasi domestik dipengaruhi oleh
pendapatan nasional, tingkat inflasi dan
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
18
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
tingkat suku bunga. Sedangkan sisanya
15,20 persen dipengaruhi oleh variabel
lain..
KESIMPULAN
Sesuai dengan tujuan penelitian,
maka dari hasil penelitian yang telah
dilakukan ini dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Investasi
domestik
di
Indonesia dipengaruhi secara
signifikan oleh
pendapatan
nasional dimana t hitung lebih
besar dari t tabel 5,410 > 2,447
dengan tingkat sig = 0,002 α <
0,05 akibatnya Ho ditolak dan
Ha
diterima.
Sumbangan
secara
parsial
jumlah
pendapatan nasional terhadap
investasi
domestik
di
Indonesia sebesar 82,99 persen
dengan asumsi cateris paribus.
Berarti
jika
pendapatan
nasional meningkat jumlah
investasi
domestik
di
Indonesia
juga
akan
meningkat.
2. Investasi
domestik
di
Indonesia tidak dipengaruhi
oleh tingkat inflasi dimana -t
hitung lebih besar dari -t tabel
-0,777 > -2,447 dengan tingkat
sig = 0,466 > α = 0,05
akibatnya Ho diterima dan Ha
ditolak. Sumbangan secara
parsial tingkat inflasi terhadap
investasi
domestik
di
Indonesia sebesar 9,12 persen
dengan asumsi cateris paribus.
Berarti investasi domestik di
Indonesia
tidak
selalu
ditentukan oleh laju tingkat
inflasi..
3. Investasi
domestik
di
Indonesia dipengaruhi secara
signifikan oleh
tingkat suku
bunga dimana -t hitung lebih
kecil dari -t tabel -2,574 < 2,447 dengan tingkat sig 0,042
< α = 0,05 akibatnya Ho
ditolak dan Ha diterima.
Sumbangan secara parsial dari
tingkat
inflasi
terhadap
4.
ISSN : 2301-5268
investasi
domestik
di
Indonesia sebesar 52,42 persen
dengan asumsi cateris paribus.
Berarti jika tingkat suku bunga
meningkat jumlah investasi
domestik di Indonesia akan
menurun.
Secara
bersama-sama
pendapatan nasional, tingkat
inflasi, dan tingkat suku bunga
berpengaruh
signifikan
terhadap jumlah investasi di
Indonesia, dimana diperoleh
nilai Fhitung lebih besar dari
Ftabel (11,144 > 4,76) atau
signifikan yang diperoleh
adalah 0,007 < α = 0,05.
Sumbangan secara bersamasama ketiga variabel bebas
dalam penelitian ini terhadap
pengangguran
Indonesia
adalah sebesar 84,80 persen.
Saran
Bertitik tolak dari uraian yang telah
dikemukakan sebelumnya dan hasil
hipotesis penelitian ini serta kesimpulan
yang diperoleh dari hasil analisis, maka
dapat dikemukakan saran-saran sebagai
berikut.
1. Investasi
domestik
di
Indonesia diperkirakan akan
meningkat apabila jumlah
pendapatan
nasional
meningkat. Untuk itu perlu
ditumbuhkan iklim ekonomi
yang lebih kondusif agar dapat
meningkatkan gairah investasi
dalam negeri, yang pada
akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan
perekonomian
nasional.
2. Tingkat inflasi berpengaruh
secara
tidak
signifikan
terhadap investasi domestik di
Indonesia, untuk itu diperlukan
peran aktif pemerintah dalam
mengendalikan laju inflasi.
Seperti
dengan
jalan
menstabilisasi harga.
3. Tingkat
suku
bunga
berpengaruh terhadap investasi
domestik di Indonesia. Dengan
meningkatnya tingkat suku
bunga, maka akan menurunkan
jumlah investasi domestik di
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
19
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015
4.
Indonesia.
Untuk
itu
diperlukan peran pemerintah
dalam mengendalikan tingkat
suku bunga agar tidak
memberatkan
bagi
dunia
usaha.
Investasi
domestik
di
Indonesia
tidak
hanya
dipengaruhi
oleh
ketiga
variabel bebas yang telah
penulis teliti, karena masih
banyak faktor-faktor lainnya
yang mempengaruhi. Maka,
disarankan
pada
peneliti
selanjutnya
untuk
dapat
mengkaji dan meneliti faktorfaktor lain yang ada di luar
variabel yang penulis teliti.
Sehingga
akan
adapat
diketahui sebeberapa besar
faktor-faktor
tersebut
mempengaruhi
investasi
domestik di Indonesia.dengan
tujuan penelitian, maka dari
hasil penelitian yang telah
dilakukan
ini
dapat
disimpulkan sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
BPS.
(2006/2007). Statistik Indonesia
Tahun1992-2006. BPS Sumatera
Barat.
Budiono. (2002). Pengantar Ekonomi
Mikro I. Yogyakarta: BPFE
Froyen, Richard T. (2003). Macroeconomic
Theories and Policies. University
Of North Carolina, USA
ISSN : 2301-5268
Gujarati, Damodar (Terjemahan oleh:
Sumarso
Zein).(1999).
Ekonometrika Dasar. Erlangga.
Jakarta.
Idris. (2004). Pelatihan Analisis SPSS.
Padang: Tim Labor Komputer
fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri Padang.
Jhingan
ML.
(2003).
Ekonomi
Pembangunan dan Perencanaan.
Jakarta: PT Grafindo Persada
Mankiw, N.Gregory (2003). Teori Makro
Ekonomi. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Buku II.
Yogyakarta: BPFE.
Todaro, Michael P. dan Stephenc C Smith.
(2003). Pembangunan Ekonomi
edisi ke 7. Jogyakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Salvatore, Dominic (1997). Ekonomi
Internasional. Jakarta : Erlangga.
Sukirno, Sadono. (1999). Pengantar Teori
Ekonomi. Jakarta: FEUI
_____________. (2000). Makro Ekonomi
Modern : Perkembangan
Pemikiran Dari Klasik
Hingae Keynesian Baru.
Jakarta
:
PT.
Raja
Grafindo Persada
_____________. (2002). Teori Makro
Ekonomi.
Jakarta:
Grafindo
Persada.
Supranto, J (1995). Ekonometrika, Buku
Satu. Jakarta: LPFE Universitas
Indonesia
Tajul Khalwaty. 2000. Inflasi dan
Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . .
20
Download