Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 ISSN : 2301-5268 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA Engla Desnim Silvia , Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : [email protected] Abstrak Meningkatnya kesejahteraan masyarakat ditandai dengan meningkatnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perkapita riil masyarakat dalam suatu periode tertentu. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentu sangat membutuhkan dana pembangunan yang besar dan tidak terlepas dari peranan penanaman modal (investasi) sebagai sumber dana atau modal dalam pembangunan. Diharapkan dengan adanya investasi yang ditanamkan untuk peningkatan kapasitas produksi yang pada gilirannya akan meningkatkan produksi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap investasi domestik di Indonesia periode tahun 1998-2007. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian yang mendiskriptifkan variabel penelitian dan menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jenis data adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumentasi dari tahun 1998 sampai 2007. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan induktif yaitu: uji prasyarat (multikolineritas, normalitas sebaran data, autokorelasi), analisis regresi berganda, uji t dan uji F. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara pendapatan nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga terhadap investasi di Indonesia secara pasial maupun secara bersamaan. Abstract Increased welfare society is characterized by the increasing value of Gross Domestic Product (GDP) which will further increase the real per capita income of the people in a given period. In the development is certainly very great need of development funds and can not be separated from the role of investment (investment) as a source of funds or capital in development. Hopefully, by the capital invested to increase production capacity, which in turn will increase production and economic growth of a region. This study aims to determine the factors that most influence on domestic investment in Indonesia during the years 1998-2007. This research is descriptive and associative ie mendiskriptifkan research study variables and found the existence of influence between independent variables with the dependent variable. This type of data is secondary data. Data collection techniques in this research is the study of literature and documentation from 1998 to 2007. Analysis of the data used is descriptive and inductive namely: the prerequisite test (multicolinearity, the normality of the data distribution, autocorrelation), multiple regression analysis, t test and F test results This study was a significant effect of national income, inflation and interest rates on investments in Indonesia are pasial or simultaneously. PENDAHULUAN Pembangunan hanya dapat dilaksanakan apabila stabilitas nasional dalam keadaan mantap.Makin mantap stabilitas nasional, makin lancar usaha pembangunan dan sebaliknya, pembangunan yang berhasil akan lebih memantapkan stabilitas nasional. Oleh karena itu hendaknya pembangunan harus dilaksanakan dengan berlandaskan pada trilogi pembangunan, yaitu : pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Investasi secara agregat dapat dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Besarnya kebutuhan investasi ini Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 12 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 tergantung pada sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang dapat disediakan baik yang berasal dari sektor pemerintah maupun sektor non pemerintah (swasta dan masyarakat). Untuk itu diperlukan peranan pemerintah dalam pembangunan, namun terbatasnya dana yang dimiliki serta semakin meluasnya spektrum pembangunan memaksa pemerintah untuk melaksanakan kegiatan investasi secara cermat, baik mengenai prioritas maupun dampaknya terhadap investasi swasta . Dalam hubungan ini pula pemerintah perlu mendorong peran serta masyarakat, baik dalam pembiayaan investasi melalui proyek-proyek PMDN dan PMA maupun peningkatan tabungan masyarakat. Kebijaksanaan tersebut terutama pembangunan infrastruktur, deregulasi ekonomi, stabilitas ekonomi / moneter, dan upaya peran serta lembagalembaga keuangan atau perbankan dalam memobilisasi dana masyarakat. Upaya dalam peningkatan investasi di suatu negara tidaklah mudah disebabkan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain pendapatan nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga. Berikut ini disajikan data tentang perkembangan pendapatan nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga di Indonesia selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir : Jumlah PDB Indonesia cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun dengan adanya krisis ekonomi pada tahun 1997 jumlah PDB mengalami penurunan dari Rp1.512.840,6 milyar menjadi Rp1.313.145,6 milyar pada tahun 1998 dengan laju pertumbuhan 13,20%. Hal ini terjadi karena krisis ekonomi yang mengakibatkan beberapa lapangan usaha seperti industri dan konstruksi mengalami tekanan yang sangat kuat sehingga kinerja dari kedua sektor tersebut sangat lemah. Ini juga diikuti oleh tingginya tingkat inflasi pada tahun 1998 yaitu sebesar 77,63% dan tingkat suku bunga yang cenderung meningkat dari 15,8% pada tahun 1997 menjadi menjadi 15,37% pada tahun 1998. Pada tahun 1999 sampai dengan 2005 PDB Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah tertinggi yaitu pada tahun 2005 sebesar ISSN : 2301-5268 Rp1.749.546,9 milyar dengan laju pertumbuhan 5,60%. Sementara itu inflasi terendah terjadi pada tahun pada tahun 1999 sebesar 2,01%. Pada tahun 2005 tingkat inflasi kembali naik menjadi 17,11% disebabkan karena adanya perubahan struktur politik dan ekonomi dalam negeri. Sedangkan tingkat suku bunga tertinggi yaitu pada tahun 1999 yaitu sebesar 20,97%. Ternyata dengan terjadinya penurunan PDB, tingginya inflasi, dan kenaikan tingkat suku bunga ini berpengaruh terhadap investasi domestik di Indonesia dimana jumlah investasi domestik juga mengalami penurunan yang cukup berarti pada tahun 1998 dan baru mengalami kenaikan kembali pada tahun 2000 sebesar Rp93.897,10 milyar dengan laju pertumbuhan 76,76% per tahun. Berdasarkan hal tesebut di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji secara statistik apakah terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan tidak mengabaikan variabel lain, untuk membuktikan hal ini perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah yang dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul : “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Investasi Domestik di Indonesia” KAJIAN TEORI Investasi dapat didefinisikan sebagai tambahan bersih terhadap stok kapital (capital stock). Istilah lain dari investasi adalah akumulasi modal (capital accumulation) atau pembentukan modal (capital formation). Dengan demikian, di dalam makro ekonomi pengertian investasi atau akumulasi modal itu adalah berbeda atau tidak sama dengan modal (capital) (Nanga, 2001 : 124). Investasi atau penanaman modal terjadi karena adanya keputusan dari satu manajemen untuk melakukan penanaman modalnya, dengan menggunakan pertimbangan yang matang berdasarkan tujuan tertentu. Tujuan investasi dalam suatu keputusan untuk investasi yang berbunyi keputusan investasi merupakan pengorbanan uang yang ada, dikonversikan dengan memperhitungkan segala resiko. Pengertian investasi di atas ternyata mengambil pemisalan suatu investor yang memiliki uang dalam firmnya, sedangkan Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 13 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 dalam pembahasan skripsi ini penulis hanya melihat dari segi investasi dalam negeri saja. Modal yang dimaksud dapat disimpulkan menjadi dua, yaitu : a. Modal asing, adalah alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan kajian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan Indonesia. b. Modal dalam negeri, adalah bagian dari kekayaan indonesia termasuk hak-hak dan bendabenda, baik yang dimiliki negara maupun swasta yang disediakan dengan menjalankan suatu usaha. Menurut Sukirno (2002 : 109), faktor-faktor utama yang mempengaruhi investasi adalah : a. Tingkat Keuntungan Yang Akan Diperoleh b. Suku Bunga. c. Ramalan Mengenai Keadaan Ekonomi Masa Depan. d. Kemajuan Tekhnologi e. Tingkat Pendapatan Nasional dan perubahannya. f. Keuntungan Perusahaan Yang dimaksud dengan pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang dan jasa-jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep yang lebih spesifik, pengertian Produk Nasional atau Pendapatan Nasional di atas dibedakan pada dua pengertian : Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB). Produk nasional yang diwujudkan oleh warga negara suatu negara dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB), sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah produk nasional yang diwujudkan oleh penduduk dalam suatu negara (Sukirno, 2002 : 18). Menurut Sukirno (2000 : 31), pendapatan nasional dapat dihitung dengan tiga macam pendekatan, yaitu : a. Pendekatan Pengeluaran / Perbelanjaan, dilakukan dengan cara menghitung dan menaksir nilai ISSN : 2301-5268 aliran perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga, penanam modal, pemerintah dan sektor luar negeri. b. Pendekatan Pendapatan, menerangkan bahwa pendapatan nasional dapat dihitung dengan cara menjumlahkan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara. c. Pendekatan Produksi, dilakukan dengan menghitung dan menaksir nilai tambah, yaitu pertambahan nilai uang dari sesuatu barang yang diwujudkan oleh setiap perusahaan dalam perekonomian. Oleh karena itu, cara ini memperhatikan pertambahan nilai dalam proses produksi. Jadi dalam penghitungan pandapatan nasional, nilai pendapatan dan perbelanjaan yang dihitung adalah nilai aliran yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Aliran pendapatan faktor-faktor produksi ditentukan nilainya dengan memperhatikan nilai gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun. Menurut Khalwaty (2000 : 5), inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara. Sedangkan menurut Sukirno (1994 : 15), inflasi dapat didefinisikan sebagai proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Jadi, inflasi merupakan satu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut, nilai barang juga turun secara tajam sebanding dengan kenaikan hargaharga tersebut. Menurut Boediono (1985 : 75), tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti. Sedangkan tingkat suku bunga SBI menurut Bank Indonesia adalah Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 14 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 H0 : 2 = 0 Ha : 2 0 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga terhadap investasi domestik. H0 : 3 = 0 Ha : 3 0 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga terhadap investasi domestik. H0 : 1 = 2 = 3 = 0 Ha : : β1 ≠ β2 ≠ β3 0 tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah (BI) sebagai dasar penetapan tingkat suku bunga pada perbankan Indonesia. Jadi tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu adanya variabel pendapatan nasional dan inflasi, disamping suku bunga. Selain itu tahun penelitian yang digunakan mulai dari tahun 1998-2007 METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan termasuk penelitian deskriptif dan asosiatif, karena penelitian ini menjelaskan yang diteliti apa adanya dan data yang digunakan berbentuk angka-angka. Penelitian ini menjelaskan pengaruh antara variabel bebas yaitu pendapatan nasional, inflasi dan suku bunga dengan variabel terikat yaitu investasi domestik. Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat menganalisis permasalahan dan mencari pemecahan masalah yang diinginkan, maka teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Dimana data yang diperoleh dari dokumendokumen yang sudah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi Sumatera Barat dari tahun 1998 sampai tahun 2007. Hipotesis Berdasarkan pada kerangka konseptual di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan nasional terhadap investasi domestik. H0 : 1 = 0 Ha : 1 0 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat inflasi terhadap investasi domestik. ISSN : 2301-5268 Teknik Analisis Data Uji Multikolinearitas Multikolinearitas melakukan analisis dengan rumus product moment yang dijabarkan dalam bentuk matriks kolerasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat korelasi sesama variabel bebas. Jika terdapat masalah multikolinearitas, maka salah satu variabel bebas tersebut harus dieliminir atau dikeluarkan dari analisis regresi berganda (Idris, 2004:49). Untuk menentukan ada tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan cara membandingkan koefisien korelasi dengan nilai kritisnya 0,05 dengan rumus: r n X i Yi ( X i ) ( Yi ) [n X i2 ( X i ) 2 ] [n Yi 2 ( Yi ) 2 ] Kriteria sebagai berikut: Jika pengujiannya rXiYi rtab Maka Terdapat Multikolinearitas rXiYi rtab Jika Maka Tidak Terdapat Multikolinearitas Uji Normalitas Sebaran Data Untuk menguji apakah data yang dianalisis berdistribusi secara normal maka sebelum pemakaian tekhnik statistitik dilakukan uji normalitas secara non parametrik dengan tekhnik KolmogrovSmirnov dengan kriteria pengujian sebagai berikut (Santoso, 2002 : 22) : Jika sig ≥ α maka data tersebar secara normal Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 15 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 Jika sig < α maka data tidak tersebar secara normal Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah data homogen atau tidak. Pengujian homogenitas menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov pada α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut (Santoso, 2002 : 26) : Jika nilai sig ≥ α varians homogen Jika nilai sig < α varians tidak homogen Uji Autokorelasi Autokorelasi digunakan apabila data yang digunakan adalah data time series gunanya adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, berarti ada problema autokorelasi. Model yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi (Idris,2004:69). Uji itu menggunakan rumus Durbin Watson (Gujarati,1997:215) yaitu: d= (U U U t t 1 )2 2 t Hasil dari rumus tersebut (nilai d) kemudian dibandingkan dengan nilai Durbin Watson, nilai d tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabel tidak bebas digunakan koefisien determinasi (R2). Menurut Gujarati (1999), rumus yang digunkan adalah: R2 1X 1Y 2X 2Y 3X 3Y Y 2 ISSN : 2301-5268 Untuk menguji tingkat keberartian hubungan keseluruhan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut : Fhit R2 / k 1 1 R2 / n k Dimana : F = Nilai F yang dihitung k = Jumlah variabel pengaruh dan variabel terpengaruh n = Jumlah sampel R2 = Koefisien determinasi Pengujian ini juga dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan sebagai berikut : Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Uji t Uji t digunakan utnuk mengetahui tingkat signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Supranto (1983 : 148) rumusannya adalah : t hit i S (i ) Dimana : t = Nilai t yang dihitung βi = Koefisien regresi variabel Xi S (βi) = Standar error dari koefisien βi Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : β1= β = 0 ( tidak ada pengaruh) Ha : β1 ≠β ≠ 0 ( ada pengaruh) Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung yang didapat dengan nilai t tabel yang ketentuannya sebagai berikut: Jika, t hitung < t tabel atau –t hitung ≥ -t tab Ho diterima dan Ha ditolak. Jika, t hitung ≥ t tabel atau –t hitung < -t tab Ho ditolak dan Ha diterima. Uji F Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 16 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 ISSN : 2301-5268 Untuk menguji hipotesis, disamping memakai uji t dan uji F juga dipakai uji sig dengan α yang digunakan dalam penelitian ini dengan kriteria : Jika sig ≥ α Ho diterima sig < α Ho ditolak Hasil penelitian dan Pembahasan Uji Multikolinearitas Dari analisis data penelitian, uji multikolinearitas dilakukan melalui koefisien korelasi yang dapat dilihat pada Tabel berikut Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan SPSS yang dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan 10 tahun data observasi dapat diketahui semua data dalam penelitian ini adalah normal sebab semua nilai signifikan variabel > α = 0,05. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah varians masingmasing variabel homogen. dari analisis data diperoleh hasil uji homogenitas varians seperti terlihat pada Tabel di bawah ini: Tabel di atas memperlihatkan bahwa antara log X1 dengan log X2 diperoleh nilai korelasi sebesar 0,772, antara log X1 log X3 diperoleh nilai korelasi sebesar 0,781 dan antara log ¬X2 dengan log X3 diperoleh nilai korelasi sebesar 0,992. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas karena koefisien korelasi di atas kecil dari nilai krisisnya atau level sig. (2-tailed) > α = 0,05. Uji Normalitas Sebaran Data Uji normalitas sebaran data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dengan teknik One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Distribusi data dikatakan tersebar secara normal apabila nilai sig α, dan data dikatakan tidak tersebar secara normal apabila nilai sig < α. Hal itu, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut: Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi kasus autokorelasi pada data yang berbentuk time series, yaitu data yang dikumpulkan dari tahun ke tahun. Pada penelitian ini jumlah n adalah 10 tahun, k adalah 3 dan α = 0,05, kemudian hasil perbandingan dengan DW pada pada Tabel dibawah ini: Dari analisis data pada Tabel di atas diperoleh nilai koefisien Durbin Watson (DW), pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 17 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 Persamaan regresi penelitian adalah: Log Y = Log α + β1 Log X1 + β2 Log X2 + β3 Log X3 + Ut Log Y = 5,114 + 0,207 Log X1 0,072 Log X2 – 1,178 Log X3 Pengaruh secara bersama-sama jumlah pendapatan nasional (X1), tingkat inflasi (X2) dan tingkat suku bunga (X3) terhadap jumlah investasi domestik di Indonesia (Y) adalah sebesar 0,848 atau 84,80 persen. Hal ini berarti sebanyak 15,20 persen investasi domestik di Indonesia ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak penulis teliti. Sedangkan tingkat pengaruh ke tiga variabel bebas tersebut (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat 0,921 atau 92,10 persen. Berdasarkan pada analisis variance, maka secara keseluruhan model tersebut dapat dikategorikan sebagai model yang baik dalam menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (F = 11,144 dengan α 5%), tetapi pengaruhnya secara parsial kecil. Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan ditemukan variabel terikat, yaitu investasi domestik Indonesia (Y) dan variabel bebas yaitu, pendapatan nasional (X1), tingkat inflasi (X2) dan tingkat suku bunga (X3). dalam pembahasan ini yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari lapangan dan juga dari hasil kajian teori pada bab sebelumnya. adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk ISSN : 2301-5268 menjelaskan dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa pendapatan nasional (X1), yang dalam penelitian ini dengan indikator Produk Domestik Bruto atas harga konstan 2000 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah investasi domestik di Indonesia (Y). Terdapatnya pengaruh yang signifikan antara pendapatan nasional terhadap investasi domestik mengindikasikan bahwa investasi domestik di Indonesia ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional. Dengan kata lain naik turunnya jumlah pendapatan nasional akan berpengaruh terhadap jumlah investasi domestik di Indonesia. Apabila pendapatan nasional naik maka akan mengkibatkan jumlah investasi domestik di Indonesia juga naik, sebaliknya apabila pendapatan nasional turun maka jumlah investasi domestik di Indonesia juga mengalami penurunan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa tingkat inflasi (X2), tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap jumlah investasi domestik di Indonesia (Y). Tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara tingkat inflasi terhadap investasi domestik mengindikasikan bahwa investasi domestik tidak selalu ditentukan oleh tingkat inflasi di Indonesia. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa tingkat suku bunga (X3), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah investasi domestik di Indonesia (Y). Terdapatnya pengaruh yang signifikan antara tingkat suku terhadap investasi domestik mengindikasikan bahwa investasi domestik ditentukan oleh perubahan tingkat suku bunga di Indonesia. Tinggi rendahnya tingkat suku bunga akan berpengaruh terhadap investasi domestik di Indonesia. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan nasional (X1), tingkat inflasi (X2), dan tingkat suku bunga (X3) terhadap investasi domestik di Indonesia (Y). Besarnya sumbangan parsial dari masing-masing variabel adalah 84,80 persen. ini berarti variasi naik turunnya investasi domestik dipengaruhi oleh pendapatan nasional, tingkat inflasi dan Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 18 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 tingkat suku bunga. Sedangkan sisanya 15,20 persen dipengaruhi oleh variabel lain.. KESIMPULAN Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Investasi domestik di Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh pendapatan nasional dimana t hitung lebih besar dari t tabel 5,410 > 2,447 dengan tingkat sig = 0,002 α < 0,05 akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Sumbangan secara parsial jumlah pendapatan nasional terhadap investasi domestik di Indonesia sebesar 82,99 persen dengan asumsi cateris paribus. Berarti jika pendapatan nasional meningkat jumlah investasi domestik di Indonesia juga akan meningkat. 2. Investasi domestik di Indonesia tidak dipengaruhi oleh tingkat inflasi dimana -t hitung lebih besar dari -t tabel -0,777 > -2,447 dengan tingkat sig = 0,466 > α = 0,05 akibatnya Ho diterima dan Ha ditolak. Sumbangan secara parsial tingkat inflasi terhadap investasi domestik di Indonesia sebesar 9,12 persen dengan asumsi cateris paribus. Berarti investasi domestik di Indonesia tidak selalu ditentukan oleh laju tingkat inflasi.. 3. Investasi domestik di Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat suku bunga dimana -t hitung lebih kecil dari -t tabel -2,574 < 2,447 dengan tingkat sig 0,042 < α = 0,05 akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Sumbangan secara parsial dari tingkat inflasi terhadap 4. ISSN : 2301-5268 investasi domestik di Indonesia sebesar 52,42 persen dengan asumsi cateris paribus. Berarti jika tingkat suku bunga meningkat jumlah investasi domestik di Indonesia akan menurun. Secara bersama-sama pendapatan nasional, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap jumlah investasi di Indonesia, dimana diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (11,144 > 4,76) atau signifikan yang diperoleh adalah 0,007 < α = 0,05. Sumbangan secara bersamasama ketiga variabel bebas dalam penelitian ini terhadap pengangguran Indonesia adalah sebesar 84,80 persen. Saran Bertitik tolak dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan hasil hipotesis penelitian ini serta kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Investasi domestik di Indonesia diperkirakan akan meningkat apabila jumlah pendapatan nasional meningkat. Untuk itu perlu ditumbuhkan iklim ekonomi yang lebih kondusif agar dapat meningkatkan gairah investasi dalam negeri, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. 2. Tingkat inflasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap investasi domestik di Indonesia, untuk itu diperlukan peran aktif pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi. Seperti dengan jalan menstabilisasi harga. 3. Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap investasi domestik di Indonesia. Dengan meningkatnya tingkat suku bunga, maka akan menurunkan jumlah investasi domestik di Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 19 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 4, No. 2, Oktober 2015 4. Indonesia. Untuk itu diperlukan peran pemerintah dalam mengendalikan tingkat suku bunga agar tidak memberatkan bagi dunia usaha. Investasi domestik di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas yang telah penulis teliti, karena masih banyak faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi. Maka, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji dan meneliti faktorfaktor lain yang ada di luar variabel yang penulis teliti. Sehingga akan adapat diketahui sebeberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi investasi domestik di Indonesia.dengan tujuan penelitian, maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. DAFTAR PUSTAKA BPS. (2006/2007). Statistik Indonesia Tahun1992-2006. BPS Sumatera Barat. Budiono. (2002). Pengantar Ekonomi Mikro I. Yogyakarta: BPFE Froyen, Richard T. (2003). Macroeconomic Theories and Policies. University Of North Carolina, USA ISSN : 2301-5268 Gujarati, Damodar (Terjemahan oleh: Sumarso Zein).(1999). Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta. Idris. (2004). Pelatihan Analisis SPSS. Padang: Tim Labor Komputer fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jhingan ML. (2003). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Grafindo Persada Mankiw, N.Gregory (2003). Teori Makro Ekonomi. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Buku II. Yogyakarta: BPFE. Todaro, Michael P. dan Stephenc C Smith. (2003). Pembangunan Ekonomi edisi ke 7. Jogyakarta: PT Raja Grafindo Persada. Salvatore, Dominic (1997). Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga. Sukirno, Sadono. (1999). Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: FEUI _____________. (2000). Makro Ekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingae Keynesian Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada _____________. (2002). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Grafindo Persada. Supranto, J (1995). Ekonometrika, Buku Satu. Jakarta: LPFE Universitas Indonesia Tajul Khalwaty. 2000. Inflasi dan Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Engla Desnim Silvia – Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi . . . 20