MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCIENCE Di ajukan untuk memenuhi Mata kuliah Teknologi Informasi Dosen Pembimbing : Drs. Akhmad Fathur Rohman, M.Kom Disusun oleh : Sismi B2A015014 PRODI S1 STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2015 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bicara tentang kehidupan manusia pada masa sekarang ini, tidak akan lepas dari kata “Teknologi“. Apalagi pada saat sekarang dimana arus globalisasi telah menyerang dalam segala bidang kehidupan umat manusia. Teknologi berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan sehari- hari baik kehidupan manusia diberbagai belahan dunia sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah dan biasa-biasa saja. Kemajuan teknologi berlangsung secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak pernah berhenti. Dengan mengembangkan metodemetode, baha-bahan, dan sistem supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat, praktis, menyenangkan, dan aman untuk digunakan semua orang. Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana suatu alat pertama kali ditemukan dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja demikian. Jika dahulu orang menempuh jarak ribuan km dalam waktu beberapa tahun, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa jam saja. Seorang anak Jakarta misalnya, dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Jepang dengan hanya mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah saja. Orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara orang-orang yang telah lama meninggal dunia. Dengan menggunakan komputer, orang akan dapat mengerjakan atau mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Manusia kini dapat memotret-motret permukaan planet Mars dan Venus dan menjelajahi antariksa. Di bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sinar matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung, dan masih banyak lagi contoh yang lain. Misalnya; dengan telah diketemukan alat komunikasi telpon orang dapat dengan mudah berkomunukasi dengan orang lain walaupun jaraknya sangat jauh, adanya alat-alat transportasi yang lebih canggih, maka orang akan lebih cepat dan lebih aman dalam perjalanan jarak jauh, dan ada pula manusia bumi yang telah dapat menjelajahi antariksa, dengan menggunakan komputer orang akan dapat mengerjakan, mengkoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Lebih dari itu, teknologi juga telah membawakan pemerataan. Semisal, bila .jaman dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menikmati hasil karya seniman musik terkenal, kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimanapun dia berada. Berkat kemajuan dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang dapat membaca buku atau karangan yang bermutu. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas mengenai Manfaat Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Perkembangannya Dalam Kehidupan Manusia, maka penulis memberikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian dan hubungan mengenai IPA dan Teknologi? 2. Bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat ? 3. Apa dampak positif yang dapat diambil dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari kian pesat ? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut. . BAB II PEMBAHASAN Pengertian Sekaligus Hubungan IPA dan Teknologi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, tentang devinisi teknologi atau pertukaran memiliki lebih dari satu devinisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknlogi. Devinisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan (dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa dipakai). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat. Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian arti sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat denegan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, tekologi mengandung dua dimensi yaitu sciece dan engineering yang saling berkaitan satu sama lain. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata disekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap yang lainnya. Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap paradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan solusinya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi sains membentuk lingkungan fisik, intelektual, dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan obyektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan dibidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencangkup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains (http://www.wikipedia.com/teknologidanipa/). Makna teknologi menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu Technologia yang diperoleh dari asal kata Techne bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pambahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencangkup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik nonmaterial.Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar devinisi teknologi lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat’ aturan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah tehadap suatu perkerjaan tertentu dengan cara yang memungkinkan pengulangan. Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature sciece) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Berkembang Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami. Pada saat manusia bani lahir, tanpa perlindungan orang tua atau lingkungannya, manusia tidak dapat bertahan hidup. Tetapi kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam. Dalam hal ini manusia dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan permasalahannya. Makin tinggi tingkat kemampuan berabstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia (http://www.wikipedia.com/teknik) . Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, dan sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju (http://wikipedia.com/teknologi). Berikut merupakan fase-fase teknik yang menunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut: 1. Fase teknik destruktif Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam. Artinya manusia hanya mementingkan mandapatka materi saja dari apa yang telah diambil dari alam. Contohnya: dalam penebangan pohon dihutan yang akan digunakan untuk perabotan rumah yang berkualitas, manusia tidak menanam bibit pohon sebagai ganti telah menebang pohon. 2. Fase teknik konstruktif Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehingga merupakan “the second nature” atau “ alam kedua”. Contohnya: manusia membuat hutan buatan yang didalamnya digunakan sebagai penelitian dan untuk menciptakan obat-obatan herbal dari alam dan tumbuhan. 3. Fase modern Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai manusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban mesin. Ciri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa simbol yang satu, seragam, dan internasional, yaitu bahasa “matematika”. Contonya: masyarakat yang memiliki kesibukan yang tinggi ingin melakukan suatu dengan tanpa membuang tenaga, maka diciptakanlah robot-robot yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan didapur, pekerjaan rumah tangga, sampai pekerjaan dikantor. Adapun tingkatan teknologi yang dapat menggambarkan suatu masyarakat itu modern dengan memakai alat-alat yang sangat canggih atau masyarakat itu maju tetapi dengan menggunakan suatu alat yang sederhana. 1. Teknologi Tinggi (Hi-tech) Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dan sebagainya. Ciri-ciri teknologi tinggi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah. Sekarang ini banyak sekali negara-negara maju sedikit demi sedikit menerapkan Teknologi Tinggi (Hitech) ini, semisal di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan lain sebagainya. 2. Teknologi Madya Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya, unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negri dan ketrampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. Sebagian masyarakat Jepang menerapkan teknologi madya ini. Sebagian masyarakat Jepang membuat suatu boneka dari kayu yang sudah sanat terkenal dibelahan dunia. 3. Teknologi Tepat Guna Pada umumnya sebagai teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana, dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Teknologi tepat guna ini sering disebut juga teknologi pedesaan (rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology). Contonya dalam Masyarakat Indonesia sendiri, tepatnya masyarakat Bali. Masyarakat Bali hampir seluruhnya membuat kesenian baik itu berupa lukisan, patung, maupun karya-karya dari tangan (anyaman) yang menguntungkan dan mambawa hasil yang baik dari membuat kesenian tersebut. Dampak Positif IPA dan Teknologi Bagi Umat Manusia Dari zaman ke zaman teknologi dan perkembangannya akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman atau bisa disebut dengan istilah dinamis. Pengembangan teknologi dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari yang melipui kebutuhan primer, sekunder, dan beberapa kebutuhan yang tidak kalah penting lainnya. Berikut mengenai rincian tentang kebutuhan manusia yang dibantu dengan adanya perkembagan IPA dan Teknoloi sebagai berikut: Kebutuhan Primer, adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi untuk mencukupi kebutuhan manusia agar dapat bertahan hidup (kamus Bahasa Indonesia, kebutuhan primer, 2001), yang meliputi; a) Sandang Manusia sebagai mahluk susila memerlukan pakaian. Mula-mula pakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi untuk melindungi diri dari sengatan panas dan udara dingin (kamus Bahasa Indonesia, sandang, 2001). Sekarang, pakaian mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yaitu untuk kenyamanan dengan menciptakan jenis pakaian yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya pakaian tidur, pakaian olah raga, pakaian kerja dan sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pemakainya. Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong untuk menciptakan manusia teknologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengandalkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, tetapi dapat juga membuat serat-serat sintetis dari pokok-pokok kayu (benang rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polietilen). b) Pangan Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup (kamus Bahasa Indonesia, pangan, 2001). Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan biasanya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yaitu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intenstfikasi, yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengolahan pasca panen yang lebih sempurna. Dengan memanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetika, dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga ataubuah lebih lebat atau lebih cepat. Penggunaan mekanisasi pertanian juga membantu manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat. c) Papan Dalam masa yang masih tradisional pembuatan rumah sangat tergantung pada bahan- bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap dibuat dari ijuk, di daerah pantai dari daun rumbia, di daerah yang kaya akan kayu, seperti di Kalimantan, orang membuat atap dari sirap, di Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, di mana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang makin ditingkatkan kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan (kamus Bahasa Indonesia, papan, 2010). Kebutuhan Sekunder, kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama berupa kebutuhan akibat manusia makin memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan industri untuk memenuhi kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau diperlukan untuk hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang makin terjamin, dan lain sebagainya, yang meliputi; a) Bidan Industri Teknologi merupakan cara yang harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih teknologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses pengambilalihan teknologi ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaptif), serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif). Secara positif industri memang memberikan kegunaan besar pada manusia. Bukan hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari, melainkan pembangunan dan pembuatan industri dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan apapun, tetapi memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya. b) Bidang Transportasi Penemuan roda memegang peranan penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang penarik, sehingga beban manusia makin ringan. Transportasi tersebut tidak berhenti berkembang sampai disitu saja. Setelah ditemukannya mesin yang dapat menggerakkan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih cepat. Manusia semakin hari semain berfikir dan terus memunculkan berbagai inovasi-inovasi, setelah membuat alat transportasi didarat, manusia juga membuat transportasi laut dan udara yang sampai sekarang ini masih dipakai dan digunakan oleh manusia untuk keperluan yang penting. c) Bidang Komunikasi Sebagai mahluk sosial manusia perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi. Kemajuan di bidang komunikasi ini dimulai dengan ditemukannya telegraph yang masih mempergunakan kawat oleh Samuel Morse (1832), kemudian disempurnakan oleh Guighelmo Marconi yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872, Alexander Abraham Bell menemukan pesawat telpon, mula-mula masih mempergunakan kawat, kemudian digantikan dengan gelombang radio. Untuk keperluan kantor, sekarang orang dapat mempergunakan telex (teleprinter exchange). Dengan ditemukannya satelit telekomunikasi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan yang lain (http://www.wikipedia.com/perkembangan komunikasi/). Salah satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknis sosial, sehingga perbedaan antara desa dan kota makin lama makin kecil. Kebutuhan Ekonomi, Sosial, dan Budaya, dengan keterangan dibawah ini: a) Ekonomi Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam, sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan masalah ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, dalam segala tindakannya, manusia selalu memperhitungkan untung rugi atau dalam bahasa teknik disebut sebagai dampak positif dan negatif. Karena ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka siapa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peran penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang ini kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut dengan Multi National Corporation (MNC). Kadangkadang perusahaan multinasional ini di negara-negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi tinggi serta modal besar. Walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relatif lebih murah. Cara pembayaran pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit (http://www.wikipedia.com/ekonomidankehidupanmodern/). Contonya: masyarakat saat ini sedang tren dengan adanya penjualan online. b) Sosial Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari angka-angka yang menunjukkan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat, sedangkan yang bekerja di sektor pertanian makin menurun. Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan dengan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga profesional yang mempunyai nilai status yang tinggi. Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan atau pemalsuan merek dagang, dan sebagainya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. (Lauer, Robert H, Perspektif tentang Perubahan Sosial, hal 98). c) Budaya Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia (Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, hal 21). Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. Seperti telah diuraikan di atas teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. BAB III PENUTUP Kesimpulan Demikian makalah mengenai Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. IPA dan Teknologi yang berkembang begitu pesatnya saat ini menimbulkan manfaat yang sangat besar bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya seharihari. 2. Selain manfaat yang yang diperoleh oleh manusia sendiri karena adanya perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi, manusia juga mendapatkan dampak yang negatif dari perkembangan tersebut. 3. Perkembangan IPA dan Teknologi terus-menerus mengalami kemajuan yang dinamis mengikuti jaman. 4. Perkembangan IPA dan Teknologi bukan hanya berdampak terhadap unsur yang berhubungan dengan alam, melainkan juga dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya. 5. IPA dan Teknologi itu akan sangat berguna jika dimanfaatkan pada tempatnnya, dan jika disalahgunakan akan menimbulkan suatu hal yang berbahaya bagi manusia itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Aly Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Jasin Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ke-11, Jakarta: Rajawali Press. Nizamuddin H. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan Ke 2, Jakarta: Ghalia Indonesia. Zen, MT. 1981. Sains, Teknologi, dan Hari Depan Manusia. PT Gramedia: Jakarta.. Lauer, Robert H. (1993). Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Koentjaraningrat. (1993). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru Kamus Bahasa Indonesia. 2001. Internet. http://www.wikipedia.com/ , http://www.scribd.com/ , http://www.ejournal.unud.ac.id/ http://www.alambudsos.wordpress.com/ BIODATA DIRI NAMA : SISMI NIM : B2A015014 PRODI : S1 STATISTIKA TEMPAT TANGGAL LAHIR : KAB.SEMARANG 17 NOVEMBER 1996 NO HP : 089697970679 ALAMAT : DSN.BODEAN DS.CANDIGARON RT 03 RW 09