SEKOLAH TEOLOGI

advertisement
Vol1/ed02/Juni2009
ISSN 2085-4269
Ev. R.A. Triana Mantik,
Menggelar
SEKOLAH TEOLOGI
DI BALIK TERALIS BESI
M
ereka yang terpaksa harus menjalani
kehidupan dalam penjara, pada umumnya
mengalami banyak masalah. Mereka dilanda
rasa kesepian, keputusasaan, rasa bersalah,
ketakutan, dan berbagai konflik kejiwaan lainnya. Mereka
sangat membutuhkan dukungan. Mereka membutuhkan
Kristus. Puji Tuhan jika tak sedikit dari mereka yang telah
dijamah mengalami perubahan paradigma hidup yang
drastis. Sehingga tak sedikit pula dari mereka yang ingin
terjun dalam pelayanan rohani untuk membalas cinta kasih
Tuhan. Beberapa dari mereka merasa haus mendalami
firman Tuhan. Mereka sadar bahwa dirinya perlu dibekali
pemahaman Firman Tuhan yang lebih sistematik dan
komprehensif. Terlebih mereka yang harus mendekam
bertahun-tahun di penjara, tak ingin waktu itu terlewatkan
begitu saja. Ada sebuah harapan di hatinya, jika bebas nanti
ia harus sudah siap untuk melayani Tuhan. Namun adakah
sekolah teologia yang dapat menyalurkan kehausan dan
kerinduan itu yang mulia itu?
Fenomena inilah yang ditangkap oleh Ruth Triana
Mantik perempuan cantik paruh baya kelahiran Kawanua.
Melalui “Parakletos Ministry” yang berdiri sejak tahun
2001, Ruth Triana Mantik dengan panggilan akrabnya
Ibu Niena, membangun sebuah misi pelayanan penjara
dengan menggelar Sekolah Teologi di Lembaga-lembaga
Pemasyarakatan. Menurutnya, salah satu butir dari Amanat
Agung Tuhan Yesus adalah mengajar jiwa-jiwa itu tentang
kebenaran Allah. Dan mereka yang sekarang berada di
dalam penjara pun layak mendengar pengajaran ini. Mereka
perlu belajar Alkitab. Tetapi jika tak ada yang memfasilitasi
bagaimana mungkin kerinduan mereka terpenuhi? Itulah
sebabnya Parakletos Ministry hadir untuk menjawab
kebutuhan ini. “Saya disuruh Tuhan untuk mengajak
mereka agar mereka mengenal Dia dengan benar. Salah
satu caranya yaitu
dengan mengajar
umatNya termasuk
mereka yang di
dalam
penjara”
ucapnya
sambil
tersenyum.
Melalui wadah
ini
beberapa
lembaga
pemasyarakatan kini telah dibuka Sekolah Teologia jarak
jauh. Jangkauan pelayanannya mencapai 5 Provinsi dan
15 Penjara. Tidak dipungut biaya apapun untuk menjadi
peserta. Program ini menggunakan materi/kurikulum yang
dipakai oleh Sekolah Theologia Extension. Jika dibanding
dengan materi perkuliahan dari Sekolah-sekolah Teologia
pada umumnya, materi STE tidaklah terlalu berat bobotnya
dan isinya yang praktis lebih pas di hati para perserta yang
mengikutinya. Dulu kami pernah memakai kurikulum yang
biasa dipakai di Sekolah-sekolah Teologi, tapi ini kurang
bisa diikuti oleh para peserta, “ tukas Niena.
Metode belajar yang digunakan adalah dengan
memberikan modul (materi pelajaran) berupa buku-buku
yang telah disertai dengan lembaran soal-soal pertanyaan.
Perserta harus menyelesaikannya selama 2 bulan. Selama
2 bulan ini peserta bebas memilih waktu, kapan saja ia
mau mengerjakannya. Demikian seterusnya modul-modul
ini diberikan sampai genap 6 modul. Jadi satu angkatan
dapat diselesaikan selama 12 bulan, dan peserta layak
diwisuda.
Sejak dibuka tahun 2006 yang lalu, kini sudah 2 angkatan
berjalan. Nampaknya pelayanan ini membuahkan hasil. Ini
terlihat ketika beberapa napi yang mau mengikuti program
ini, khususnya mereka yang divonis lebih dari satu tahun.
Bahkan sudah ada dua peserta yang telah diwisuda. Sudah
BETHELnews
ke hal 13
edisi 01/2009
1
Pendidikan Umum
Editorial
TIM REDAKSI
Penasehat
Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Pdt. dr. Olly E. Mesach
Pdt. Jorry N.H. Tasik
Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA
Pdt. M. Ferry Haurissa Kakiay, S.Th
Hadi Satyagraha, Ph.D
Staf Ahli
Pdt. DR. (HC) A. Ridwan Halim, SH, S.Th
Drg. A. Indra Gunawan
Pemimpin Umum
Ir. Steve Hosea Senduk
Pemimpin Redaksi
Pdt. Amos Hosea, MA
Redaktur Pelaksana
Marthen Tandiallo
Abraham P.S
Editor
Pdt. Budi Prayitno
Sekretaris Redaksi
Elis Rante
Fotografer
Lifran Widjaya
Elis Rante
Desain Grafis
Abraham P.S
Sirkulasi/iklan
Ir. David M.Gerungan, MM
Dra. Erna Karundeng, MA
T
iga bulan sudah lampau dan sesuai rencana,edisi ke-2 Bethel
News terbit tepat pada waktunya supaya para donator dan
semua pembaca yang terbeban untuk membantu pelayanan
Yayasan Bethel, bisa menerima informasi terakhir aktivitas seksi-seksi Yayasan Bethel.
Dalam edisi ini anda akan membaca berita dari seksi Pendidikan
Umum (PU) Yayasan Bethel, dimana seorang siswa yang mengambil
bagian dalam program OTA (Orang Tua Angkat) dan karena program
ini telah berhasil dalam hidupnya. Masih banyak anak-anak yang bisa
dan mau belajar, tetapi tidak mampu untuk membiayai pendidikannya.
Dengan bantuan Anda dan proyek OTA PU Yayasan Bethel, kita bisa
melakukan pelayanan yang indah ini. PU Yayasan Bethel dalam edisi
ini juga memberi informasi mengenai pendaftaran tahun pengajaran
yang baru.
Seperti dalam edisi perdana yang lalu, maka kali ini redaksi juga
memuat wawancara kami dengan seorang Laksamana Angkatan Laut
yang telah mengikuti pelajaran Sekolah Theologia Extension (STE)
dan telah diwisuda pada saat diselanggarakannya Sidang Raya
Sinode GBI bulan Oktober 2008. Dan sekarang beliau melayani Tuhan
di jemaat Pondok Melati, Bekasi. Inilah tujuan STE, yaitu memperlengkapi kaum awam yang rindu melayani pekerjaan Tuhan, dengan dasar
Teologia yang benar dan kuat.
PPIO dalam karya pelayanannnya telah menjadi berkat di beberapa daerah yang menurut kami ini adalah merupakan sebuah realita
bahwa Injil Kristus masih sangat dibutuhkan. Karena itu kami mencoba melakukan pelayanan ke daerah melalui PPIO Yayasan Bethel, jika
Bapak - Ibu terbeban untuk terjun dalam pelayanan ini kami sangat
menyambut dengan penuh syukur.
Balkesmas Yayasan Bethel yang kami adakan adalah juga merupakan salah satu tujuan dari Yayasan Bethel yaitu memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan terutama kepada lingkungan sekitar
yang juga merangkap dengan unit Seksi Sosial. Melakukan tugas pelayanan sosial.
Bethel News ini akan disebar secara gratis kepada donator, simpatisan, anggota jemaat, dan pendeta GBI serta semua yang ingin
mengetahui pelayanan dari Yayasan Bethel. Kami hadir untuk Anda
dan menjadi berkat untuk kita semua.
Redaksi
Konsultan Hukum
Pdt. DR. (HC) A. Ridwan Halim, SH, S.Th
Keuangan
The Fenny Gerungan, SE
Lifran Widjaya, SE
Selfia Senduk
Surtinah
Alamat Redaksi
Jl. Petamburan IV No. 5 Jakarta Pusat 10260
Telp. 021. 5484424 - Fax. 021. 548442
Email: [email protected]
Rekening No. 0100302777887 Bank INA
cab. Petamburan (Bethel)
a/n. Yayasan Bethel bid. Penerbitan Bethel News
2
edisi 01/2009
Daftar Isi:
• Meraih Cita-cita Bersama GN OTA [3]
• Wisudawan Teladan 2008 [5]
• Artikel: 3 Model Pelatihan Pelayan Tuhan dan Aktivis
Gereja [7]
• Perjalanan Pelayanan PPIO ke Probolinggo,
Tengger dan sekitarnya [11]
• Konsultasi Hukum: Berhak-kah Isteri Atas Suami
yang Pindah Agama [14]
BETHELnews
Meraih Cita-cita
Bersama GN OTA
D
Jack Joe bersama Direktur PU Bethel Jakarta
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang
sudah menyertai pendidikan saya sampai hari ini. Banyak
kemudahan yang saya rasakan dalam menempuh study saya.
Dalam hal pendanaan saya merasa sangat terbantu oleh
bantuan Orang Tua Asuh (OTA) Belanda. Saya mendapat
bantuan ini sejak saya duduk di bangku SMPK Bethel. Selama
bersekolah di SMPK Bethel, saya merasa sangat senang
karena saya dapat belajar bersama teman-teman yang baik
serta mendapat bimbingan moral dan materi pelajaran dari
guru-guru yang sabar dan berjiwa mulia.Dengan adanya
bantuan OTA Belanda ini, saya tidak perlu kuatir lagi akan
beban biaya pendidikan saya. Bantuan OTA Belanda ini tetap
saya terima meskipun saya sudah berpindah sekolah ke
SMAN 81 Jakarta.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas adanya bantuan
OTA Belanda yang sampai saat ini masih meringankan
beban orang tua saya untuk membiayai pendidikan saya di
SMA. Saya berharap dana bantuan OTA ini dapat diteruskan
bahkan sampai saya kuliah nanti. Karena kebutuhan
biaya pendidikan yang sangat besar, maka saya berharap
mendapat peningkatan dari dana bantuan OTA Belanda ini.
Menurut saya, biaya pendidikan saat ini semakin mahal.
ari situs www.gn-ota.or.id diinformasikan bahwa
menurut catatan Departemen Sosial, sampai dengan
awal 1996, masih ada 5.919.290 anak usia sekolah di
seluruh Indonesia yang rawan putus sekolah karena
kesulitan biaya. Dari jumlah itu, 390.884 anak terancam putus
sekolah pada tahun ajaran 1996/1997. Tahun 1999 Pemerintah
yang terdiri dari, Departemen dalam Negeri, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Agama, Menteri
Negara Kependudukan / Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional, dan Badan Pusat Statistik yang dikoordinasi oleh Kantor
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan
Kemiskinan bekerjasama dengan Yayasan Lembaga GN-OTA
melakukan pendataan Anak Usia Sekolah Keluarga Miskin (AUSKM), sejak itu jumlah AUS-KM meningkat menjadi 7.410.657.
Keprihatinan itu tak luput dari pengamatan guru-guru
Sekolah Kristen Bethel Jakarta. Itulah sebabnya Sekolah Kristen
yang telah berdiri sejak tahun 1954 ini juga menyelenggarakan
Gerakan Orang Tua Asuh bagi siswa dan siswi yang tak mampu
mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Hingga kini telah
terjaring para donator OTA di antaranya: OTA Belanda (dari
anggota Gereja Maranatha Vlaardingen), OTA Bethani (dari
Gereja Bethani Kelapa Gading dan dari berbagai tempat), OTA
Bethel (dari Departemen Misi dan Pelayanan Masyarakat Gereja
Bethel Indonesia) dan PDO Philipi (dari Perusahaan Swasta).
Tercatat ada 80 siswa yang ditanggung oleh GN OTA tersebut
sejak tahun 2000 sampai sekarang. Salah satu di antaranya
adalah Jack Joe yang telah 5 tahun mendapat bantuan dana dari
GN OTA Belanda. Berikut ini adalah kesaksiannya.
Oleh karena itu apabila kita masih dapat bersekolah sampai saat ini biarlah
kita belajar dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita kita. Kita
harus membuat orang tua dan guru-guru kita gembira dengan prestasi-prestasi
yang dapat dibanggakan, yang kita raih dengan usaha sungguh-sungguh dan
beralaskan kejujuran.
Saat ini saya menempuh pendidikan kelas XII akselerasi. Akselerasi adalah
sebuah program pendidikan yang “dipercepat”. Maksudnya, priode sekolah
yang seharusnya dijalani selama 3 tahun, dipercepat menjadi 2 tahun saja. Oleh
karena singkatnya waktu belajar ini, saya harus tetap konsisten dan tekun dalam
belajar. Berkat pertolongan Tuhanlah saya dapat bertahan di kelas akselerasi ini.
Banyaknya tugas dan priode ujian yang relatif cepat tidaklah menjadi beban bagi
saya. Sebaliknya saya menganggap ini adalah sebuah tantangan yang harus
saya taklukkan demi meraih impian saya. Saya harus selalu terus dalam belajar,
namun seringkali pikiran saya dihantui rasa kuatir akan biaya pendidikan. Tetapi
di tengah kekuatiran saya ternyata Tuhan tidak tinggal diam. Dia menjawab
doa-doa saya dan orang tua saya dengan memberikan pertolongan keuangan
melalui bantuan OTA Belanda.
BETHELnews
edisi 01/2009
3
Pendidikan Umum
Sekolah Theologia Extension
Gallery
Foto
SISWA-SISWI TK, SD, SMU
SEKOLAH KRISTEN BETHEL
Laksmana TNI
Suwarno Karyosumito, MBA
“WISUDAWAN TELADAN 2008”
Sebuah Apresiasi Mahasiswa Terbaik STE
Perlombaan Busana Adat, Menari, Menyanyi dan Puisi dalam acara Hari Kartini.
Ujian Praktek menyetrika pakaian, menanam pohon dan mencuci pakaian.
A
presiasi atau penghargaan memang identik dengan
orang pintar atau paling tidak memiliki prestasi lain yang
patut dibanggakan. Jadi ketika berhasil mendapatkan
penghargaan sebagai siswa atau mahasiswa teladan, paling tidak
citra seperti itulah yang akan melekat di diri si penerima. Kita tahu
bahwa hal ini biasanya terjadi di sekolah-sekolah umum (sekuler)
saja. Namun tidak bagi STE. Program pendalaman Alkitab yang
pesertanya banyak dari kalangan calon-calon hamba Tuhan ini
juga memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa teladan
dan berprestasi. Tahun 2008 lalu STE telah menganugrahkan
apresiasi sebagai “wisudawan teladan” kepada Laksmana TNI
Suwarno Karyosumito, MBA. Beliau adalah seorang Perwira TNI
AL yang masih aktif bertugas. Berikut kutipan dari perbincangan
kami.
Apa posisi pekerjaan Bapak sekarang ?
Saya adalah Perwira TNI AL, yang saat ini bertugas di
Departemen Pertahanan, tepatnya di Direktorat Jenderal
Perencanaan Pertahanan, pada jabatan Direktur
Pengendalian Program dan anggaran.
Latar belakang pendidikan dan Pangkat Bapak
sekarang ?
Saya lulusan AAL tahun 1980, sekarang berpangkat
Laksamana Pertama TNI, bintang satu, sama Brigjen
kalau di angkatan Darat.
Paskah bersama Playgroup & Kindergarten serta penyerahan piala bagi para juara band.
Telah dibuka Penerimaan Siswa Baru
TK, SD, SMP, SMK, SMA
Tahun Ajaran 2009/2010
Jln. Petamburan IV No. 4 Jakarta Pusat. Tlp: 021-548 0727
4
edisi 01/2009
BETHELnews
Dimana pelayanan Bapak selama ini ?
Mungkin karena keaktifan saya dalam kegiatan di Gereja,
sejak tahun 2006 saya di angkat sebagai salah satu
anggota penata-layan di GBI Pondok Melati, dengan posisi
sebagai Ketua Bidang Umum.
Bisa tolong diceritakan mengapa memilih kuliah STE,
dari mana Bapak tahu ?
Tanggal 29 Desember 2007, salah satu anggota jemaat
meninggal dunia. Siang itu saya langsung ke rumah
keluarga yang berduka. Setelah beberapa saat di tempat
tersebut, menjelang akan pulang, saya didatangi Bapak
Pit, suami almarhumah, dan meminta agar saya bersedia
memimpin ibadah pemakaman, besok harinya. Terus terang
saya kaget, dan merasa tidak siap. Bapak Pit, menjelaskan
permasalahannya. Bapak Gembala sedang pelayanan di
Pos penginjilan di Sami Galuh, sedangkan Wakil Gembala
sedang pelayanan di Papua. Telah ditunjuk seorang untuk
melayani dalam ibadah pemakaman tersebut, namun
kurang jelas mengapa Bapak Pit merasa kurang sreg.
Saya coba jelaskan kepada Bapak Pit, bahwa untuk
pelayanan pemakaman sebaiknya dilayani oleh seseorang
Pendeta, Pdm atau Pdp. Sementara saya belum. Untuk
itu akan saya bantu menghubungi Bapak Gembala, atau
Wakil Gembala, untuk mendapatkan jalan keluar yang
terbaik. Bapak Gembala tidak berhasil saya hubungi. Saya
berhasil menghubungi Wakil Gembala dan menyampaikan
permasalahannya. Singkat cerita, telah disiapkan seorang
pendeta untuk ibadah pemakaman besoknya. Selesai
sudah masalah untuk memimpin ibadah pemakaman
saat itu. Namun bagi saya masalah masih berlanjut. Saya
merasa terusik dengan pertanyaan "mengapa saya tidak
siap untuk memimpin ibadah pemakaman tersebut?" Di
satu sisi saya menjawabnya, untuk memimpin ibadah
biasa saya siap, tapi memimpin ibadah pemakaman,
memerlukan liturgi tertentu. Dan untuk itu saya belum siap.
Namun di sisi lain saya menjawabnya sendiri, tapi kan
bisa di pelajari. Pergumulan ini, mendorong saya harus
BETHELnews
edisi 01/2009
5
Sekolah Theologia Extension
banyak belajar, dan mengantar saya banyak beberapa
toko-toko buku Kristen, antara lain Gunung Agung dan
Kharisma Pondok Gede, BPK Kwitang, sampai akhirnya
saya ke toko buku di Graha GBI. Setelah mempelajari
buku sejarah GBI, pada bagian terakhir saya menemukan
lembar informasi tentang STE. Saat itu saya langsung
tertarik, menelpon ke sekretariat STE, mendaftar, dan
langsung mengikuti kegiatan perkuliahan STE.
Bapak tercatat menyelesaikan modul dan skripsi
tercepat dengan hasil sangat baik. Bagaimana Bapak
mengerjakannya di tengah kesibukan sehari-hari ?
Mungkin ada dua hal yang mempengaruhi. Pertama, saya
memang senang belajar, dan sudah terbiasa dengan tugas
tulis menulis seperti dalam modul STE. Dan yang kedua,
saya percaya ini bukan kebetulan, tapi inilah rencana
Tuhan. Dalam rangka mutasi jabatan yang lalu, tanggal
8 Januari 2007 saya telah melapor di kantor yang baru.
Namun karena sesuatu hal, baru tanggal 28 April saya
melaksanakan serah terima jabatan. Sehingga selama
hampir empat bulan saya punya waktu luang untuk
membaca habis dan mengerjakan paket-paket perkuliahan
STE. Singkat cerita, Sebelum akhir tahun 2008, semua
tugas (soal semesteran dan skripsi) STE bisa selesai,
dan bersamaan Sidang Raya GBI bulan Oktober 2008,
saya bisa mengikuti wisuda STE, dan bersyukur dengan
predikat mahasiswa teladan tahun 2008.
Apa dampak yang Bapak rasakan setelah kuliah
STE?
Pertama dengan mempelajari paket STE, yang menurut
saya telah disusun secara sistimatis, membantu saya
mengerangkakan apa yang telah saya pelajari secara
mandiri melalui buku-buku selama ini, dalam satu
konsep Theologis yang komprehesif dan integral. Kedua,
materi-materi, antara lain pedoman Pelayanan Pendeta,
Pengkhotbah yang Dinamis, Firman yang Hidup, dan
Resensi Buku
Judul Buku
Penulis
Jumlah Hal
Penerbit
Cetakan
: Penginjil Yang Sukses
: H.L. Senduk
: 109 halaman
: Yayasan Bethel
: 2008
Buku ini memaparkan uraian praktis dan sederhana
perihal bagaimana kita seharusnya memenangkan jiwa
untuk datang kepada Kristus. Secara teknis penulis
menawarkan tehnik pendekatan yang mudah namun
jitu. Metode dan strategi yang disampaikan oleh penulis
memang sangat praktis dan efektif.
Salah satu keunikan buku ini adalah penulis memaparkan
satu-persatu dari limapuluh tipe tau golongan manusia
yang menolak Injil. Dalam sub topik ini dibentangkan
6
edisi 01/2009
beberapa yang lain, membuat saya merasa yakin bahwa
saya menjadi siap pakai. Hal ini telah merubah sikap saya
yang pernah merasa tidak siap, menjadi siap. Dan ini
membuat saya lebih aktif lagi dalam pelayanan, baik di
Gereja maupun di Persekutuan Warga Kristen di komplek
perumahan, maupun di Kantor. Dan yang ketiga, dalam
kenyataannya, setelah selesai STE, saya merasa dan
juga seperti yang dirasakan orang-orang yang melihat
kinerja saya, bahwa kualitas dan kuantitas pelayanan
saya meningkat. Seperti yang juga saya tulis dalam skripsi
saya, sesungguhnya STE adalah sarana yang tepat
bagi setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan mereka, bagi mereka yang sehariharinya masih melaksanakan pekerjaan sekuler, atau
pekerjaan lain yang tidak dapat di tinggalkan.
Sekolah Theologia Extension
ARTIKEL
Bisa ceritakan tentang keluarga Bapak ?
Istri saya orang Manado bernama Debora Rumawouw,
juga lulusan Sekolah Alkitab di Langoan, Minahasa,
Sulawesi Utara. Anak saya tiga, Rafael Alan Prasetya (6
Th), Zakaria Aryo Wardoyo (4 Th), dan Stefanus Agas
Wiratama (1 Bl). Puji Tuhan, saat ini semuanya sehat.
Adakah pesan khusus dari Bapak untuk pembaca ?
Kalau saya boleh berpesan kepada pembaca, kalau
ada kerinduan saudara untuk meningkatkan pelayanan
saudara, jangan ragu-ragu, daftarkan diri saudara
sekarang, ikuti program STE, dan tingkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan saudara. Dan izinkan saya pinjam
pesan Dr. Leslie Flynn dalam bukunya 19 Karunia Roh,
"Anda dapat melakukan Penggembalaan tanpa harus
menjadi Gembala, anda dapat melakukan penginjilan tanpa
harus menjadi penginjil, dan Anda dapat mengajar tanpa
harus menjadi Pengajar". Kembangkan dan gunakanlah
Karunia Roh yang ada padamu. Syalom Elohim. JehovahJireh, yevare Otha.
kelimapuluh tipe orang tersebut dengan dalihan atau
argumentasi yang biasa mereka ajukan untuk membantah
kekristenan. Di sinilah penulis mencoba memberikan solusi
apologetis bagaimana mengajukan beberapa hal untuk
mematahkan serangan mereka.
Buku Penginjil Sukses Tidak saja mengajak kita
untuk bernegosiasi kepada jiwa-jiwa baru untuk beroleh
keselamatan, namun juga memberikan semangat dan ajakan
yang inspirasioanal agar para penginjil khususnya pemula
untuk maju menjadi pemenang jiwa dengan mengandalkan
kekuatan Roh Kudus namun tidak mengabaikan hal-hal
logis dan rasional.
Diakhiri dengan petunjuk-petunjuk praktis untuk
mem-follow-up jiwa baru yang telah dimenangkan,
semakin melengkapi urut-urutan strategis-praktis program
penginjilan pribadi sampai tuntas. Pada dasarnya, inilah
buku tipis yang harus menjadi pegangan bagi mereka yang
ingin sukses dalam penginjilan.
BETHELnews
3 Model
Pelatihan Pelayanan
Bagi Pelayan Tuhan
dan Aktivis Gereja
Oleh: Amos Hosea
S
etelah melakukan riset pertumbuhan gereja
yang dilakukan secara luas oleh Christian
A. Schwarz, salah satu kesimpulannya
mengatakan bahwa,”Para pemimpin gereja
yang bertumbuh berkonsentrasi pada pemberdayaan
orang Kristen lain untuk pelayanan. Mereka tidak
menggunakan pekerja awam sebagai ‘pembantu’
dalam mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka malah
membalik piramida otoritas sehingga pemimpin
membantu orang Kristen mencapai potensi rohani
yang Allah berikan pada mereka.” Para gembala
ini memperlengkapi, mendukung, memotivasi, dan
membimbing individu, memampukan mereka menjadi
semua yang Allah kehendaki atas diri mereka.”
(Christian A. Schwarz, Pertumbuhan Gereja Alamiah,
Metanoia, 1998, hal. 22).
Itulah sebabnya pelatihan dalam jemaat menjadi
salah satu esensi penting dalam pertumbuhan gereja.
Gereja-gereja yang bertumbuh melakukan pelatihan
dalam jemaat untuk memberdayakan jemaat bagi
pelayanan gereja Tuhan. Ledakan rohani terjadi ketika
para pemimpin melatih jemaatnya dalam pelayanan.
Beberapa penafsir Alkitab mengatakan bahwa kirakira dua per-tiga waktu yang dihabiskan oleh Tuhan
dalam masa pelayanan-Nya yang tercatat dalam InjilInjil adalah bersama-sama dengan para murid-muridNya. Tuhan Yesus memberi banyak waktu kepada
murid-murid-Nya dalam pelatihan yang kurikulumnya
adalah hidup Tuhan Yesus sendiri.
Tujuan tulisan ini adalah untuk mencoba
memberikan gambaran pelatihan yang selama ini
sudah dikembangkan dalam pelayanan gereja.
Dengan melihat ketiga pola pelatihan yang sedang
berlangsung dalam gereja, diharapkan para pemimpin
gereja semakin memperlengkapi para pemimpin
lainnya dalam jemaat.
BETHELnews
edisi 01/2009
7
Sekolah Theologia Extension
Sekolah Theologia Extension
3 Model
3 Model Pelatihan
J. Robert Clinton dalam bahan
kuliah, “Leadership Training Models”
(A Self-Study Manual For Evaluating
Training, 1984, halaman 154-219)
yang disajikan di Fuller Theological
Seminary,
Pasadena,
California,
Amerika Serikat, memberikan tiga
model pelatihan dalam pelayanan: (1)
Pelatihan Formal; (2) Pelatihan NonFormal; (3) Pelatihan Informal.
Model Pelatihan Formal
Model pelatihan formal biasanya
dikenal dalam bentuk Sekolah Tinggi
Teologi, Sekolah Alkitab, Seminari
Alkitab, atau model yang berjarak jauh
(ekstensi) seperti Sekolah Theologia
Extension (STE), dan sebagainya.
Karakteristik pola pelatihan formal
dikenal dengan tersedianya fasilitas di
sebuah tempat tertentu untuk belajar;
staf pengajar full-time; kurikurulum
yang terstruktur untuk mencapai
ijazah atau gelar tertentu; sehingga
mahasiswa sekolah teologi dapat
belajar sepenuh waktu.
Pelatihan sekolah teologi yang
formal biasanya mengikuti model
pola “Pelatihan Tradisional” di mana
proses pelatihan adalah sebuah
penumpukkan pengetahuan yang
akan diterima peserta belajar.
Tempat
pendidikan
adalah
seseorang pergi ke gedung sekolah/
kampus untuk memperoleh pelajaran/
kuliah formal.
Di dalam struktur
pendidikannya akan menjadi sah jika
di organisasi oleh sebuah lembaga
pendidikan yang memiliki badan
hukum.
Gelar dan akreditasi sangat penting
karena menyangkut simbol-simbol
setelah memperoleh pengetahuan. Di
dalam proses belajar-mengajarnya,
seorang mahasiswa cenderung pasif
8
edisi 01/2009
Pelatihan Pelayanan Bagi Pelayan Tuhan
dan Aktivis Gereja
karena metode belajar-mengajarnya
cenderung kepada perpindahan secara
verbal informasi yang terakumulasi dari
seorang pengajar atau dosen kepada
seorang murid dengan sebagian besar
dilakukan pengajar melalui ceramah/
kuliah, membaca buku-buku, dan
tulisan-tulisan dari para sarjana.
Seorang pengajar dipandang
sebagai orang yang berotoritas yang
mempunyai hak untuk menentukan
bahan pelajaran yang peserta belajar
akan pelajari dan seringkali juga
bagaimana dan kapan mereka akan
belajar.
Ada beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh model pelatihan formal
seperti dapat melatih dalam waktu yang
relatif singkat. Para pendidik dapat
mendemonstrasikan model komunitas
Kristen kepada para peserta belajar.
Sehingga model percontohan akan
sangat efektif dilaksanakan di dalam
sebuah seminari Alkitab.
Peserta belajar dapat memfokus
fasilitas riset pada satu tempat karena
ada berbagai sumber penelitian seperti
perpustakaan atau para pengajar yang
dapat dijadikan nara sumber penelitian
sehingga semua program pelatihan
dapat difokus pada satu tempat yaitu
di area lingkungan kampus.
Sekolah model pelatihan formal
menawarkan
penghargaan
para
peserta setelah lulus untuk diterima
dalam pelayanan. Ketika seseorang
tamat dari sekolah.
Ada beberapa kelemahan dalam
BETHELnews
pola pelatihan formal ini. Misalnya
melatih seorang peserta belajar terlalu
melebihi situasi pelayanan yang
sebenarnya. Kadang ada beberapa
mata pelajaran yang tidak terlalu
dibutuhkan dalam pelayanan tetapi
menjadi sebuah mata kuliah yang
harus dipelajari di sekolah teologi.
Akibatnya model ini tidak fleksibel
dalam memenuhi kebutuhan peserta
pelatihan bagi pelayanannya.
Di samping itu biaya sangat tinggi
untuk mencukupi berbagai kebutuhan
pelatihan seperti biaya kepemilikan
fasilitas
sekolah,
pemeliharaan
fasilitas, pembiayaan tenaga pengajar,
dan sebagainya.
Seringkali banyak yang lulusannya
tidak masuk dalam pelayanan secara
efektif karena penekanan pada
pengetahuan yang diterima oleh
mahasiswa atau siswa sekolah Alkitab.
Padahal di dalam pelayanan seorang
pelayan Tuhan dituntut memiliki
karakter rohani yang seperti Kristus
lebih utama dari pengetahuan yang
dimiliki seorang hamba Tuhan.
Model
Formal
Pelatihan
Non-
Karakteristik pola pelatihan nonformal lebih cenderung menekankan
pada pengetahuan Alkitab atau
teologi dan ketrampilan pelayanan
yang langsung dapat diterapkan
dalam situasi pelayanan tertentu.
Misalnya model pelatihan Saya
Pengikut Yesus (SPY) atau Doulos
Camp (DC) yang dilakukan dalam
pelatihan di Gereja Bethel Indonesia.
Beberapa gereja memiliki model
pelatihan seperti Kehidupan Orientasi
Melayani (KOM), pelatihan bagi
pengajar sekolah minggu, pemimpin
pujian, pengkhotbah jemaat, pelatihan
penginjilan Evangelism Explosion
(EE), dan sebagainya.
Dampak rohani yang terlihat
langsung dari pelatihan ini sebagai
daya tarik untuk peserta mengikuti
pelatihan model ini. Peserta pelatihan
tertarik mengikuti sebuah pelatihan
non-formal karena setelah mengikuti
sebuah pelatihan, seperti SPY, akan
terlihat perubahan hidup yang terjadi
dalam kehidupan peserta pelatihan.
Biasanya pelatihan non-formal
hanya fokus pada satu topik/
pelajaran.
Misalnya seperti yang
sudah disebutkan di atas seperti
pelatihan khusus pemimpin pujian
atau penginjilan.
Karena pelatihan lebih bersifat
praktis,
tidak
cenderung
pada
penguasaan sebuah pengetahuan
teori, maka biasanya peserta pelatihan
tidak diberikan kredit seperti kuliah di
sekolah/pelatihan formal.
Kecendrungannya
sebuah
pelatihan non-formal diberikan oleh
seorang pemimpin yang karismatis
yang sudah mendemonstrasikan
keahlian tersebut dan pengetahuan
yang sudah diajarkan.
Kekuatan pelatihan non-formal
adalah para peserta yang mengikuti
pelatihan ini didorong oleh keinginan
yang kuat dari dalam dirinya supaya
BETHELnews
dapat berfungsi dalam pelayanan.
Gerakan
pelatihan
non-formal
cenderung berasal dari jemaat
awam untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan
orang-orang
Kristen.
Kekuataan lainnya adalah dapat
diadaptasi ke dalam berbagai tingkat
kepemimpinan dalam gereja. Dan
sangat fleksibel-dapat diadaptasi
untuk memenuhi salah satu kebutuhan
dalam pelayanan.
Namun ada beberapa kelemahan
pelatihan non-formal seperti lemah
dalam
pertanggungjawabannya
dan tindak lanjut dari pelatihan,
lemah dalam pembiayaan pelatihan,
seringkali terlalu banyak janjinya dari
pada hasil yang dicapai dari pelatihan
ini, seringkali tidak dikenal secara luas
dan tidak terintregrasi dengan program
jangka panjang dalam pelatihan
gereja.
Model Pelatihan Informal
Pola pelatihan ini cenderung kurang
disadari oleh banyak pelayan Tuhan
sebagai sebuah pelatihan pelayanan.
Seperti apakah sebuah pelatihan
informal?
Pola pelatihan informal
menunjuk kepada pelatihan yang
terjadi dalam konteks atau pengalaman
hidup seseorang. Seringkali beberapa
orang menyebutnya sebagai “sekolah
kehidupan”.
Beberapa hamba
Tuhan memberi istilah kepada model
pelatihan ini dengan nama “sekolah
Roh Kudus”.
Contoh seseorang yang belajar
secara informal yaitu ketika seorang
pelayanan Tuhan langsung diberikan
pengalaman melayani dalam jemaat.
Seorang hamba Tuhan yang tidak
pernah belajar ilmu berkhotbah
di sekolah teologi dapat menjadi
pengkhotbah yang baik. Bagaimana
caranya?
Ketika gereja memberi
edisi 01/2009
9
Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene
Sekolah Theologia Extension
kesempatan melayani pelayanan
mimbar sang hamba Tuhan ini belajar
melalui pengalaman menggali Alkitab
setiap hari, mencatat khotbah yang
didengarnya, mencoba membuat
renungan secara pribadi, dan belajar
mengamati para pengkhotbah di
gereja.
Jadi seseorang belajar secara
informal dapat melalui pelajaran
Alkitab melalui radio, terlibat dalam
kelompok sel, terlibat dalam berbagai
macam pelayanan, mengikuti tim
penginjilan, dan sebagainya.
Dengan pemahaman pelatihan
informal seperti itu, maka kekuatan
pelatihan ini adalah selalu tersedia
dalam kehidupan.
Karena ketika
seseorang ingin menjadi seorang
pemimpin pujian yang baik dapat
langsung mencari dan belajar dari
seorang pemimpin pujian dengan cara
belajar ATM (Amati-Tiru-Modifikasi).
Pola pelatihan seperti ini selalu dapat
memenuhi kebutuhan pribadi karena
hasil dari inisiatif pribadi yang ingin
belajar dan berkembang.
Namun di samping itu ada
beberapa kelemahan yaitu rendah
dalam
pertanggungjawaban
dan
evaluasinya. Artinya ketika seseorang
belajar berkhotbah dengan pola
seperti ini, bagaimana mengukur
kemajuannya? Siapa yang menilai
kemajuannya dalam berkhotbah?
Dan juga pelatihan ini sulit untuk
dibuat polanya dalam waktu dan
kebutuhan karena sangat bersifat
individu. Kepribadian seseorang akan
sangat berpengaruh bagi pelatihan
ini.
Misalnya seseorang memiliki
kepribadian
yang
dipengaruhi
temperamen melankolis. Kemungkinan
besar akan sulit menetapkan ukuran
keberhasilan dalam belajar. Karena
temperamen melankolis yang selalu
Profil Penulis:
Pdt. Amos
Hosea
adalah Direktur Sekolah
Theologia Extension,
Jakarta, Dekan Fakultas
Misi Institut Theologia
dan Keguruan Indonesia
(ITKI) Jakarta dan
Pengamat Pertumbuhan,
Pengembangan gereja.
10 edisi 01/2009
ingin sempurna akan mempersulit
pola keberhasilan belajarnya.
Kesimpulan dan Refleksi
Pendiri dan bapa rohani Gereja
Bethel Indonesia (GBI), Pdt. Dr. H.L.
Senduk, memiliki visi dari Tuhan untuk
menjadikan GBI menjadi gereja yang
bertumbuh.
Strategi pertumbuhan
gereja
melalui
pemberdayaan
jemaat menjadi salah satu strategi
penting Pdt. Dr. H.L. Senduk dalam
pengembangan GBI baik secara pola
pelatihan formal, non-formal maupun
informal.
Hal ini terbukti dengan didirikannya
model pelatihan formal dalam GBI
seperti Sekolah Penginjil (SP), Institut
Theologia dan Keguruan Indonesia
(ITKI), dan Sekolah Menengah
Theologia Kristen (SMTK) yang
semuanya berada dalam wadah
Seminari Bethel Jakarta.
Pdt. Dr. H.L. Senduk sangat
mendorong setiap gembala jemaat
untuk melatih jemaat dalam berbagai
bentuk pelatihan non-formal. Hal ini
terbukti dengan begitu banyaknya
gereja-gereja di bawah naungan GBI
diwarnai dengan berbagai macam
model pelatihan non-formal seperti
yang sudah disebutkan terdahulu
seperti pelatihan yang bernama SOM,
KOM, SPY, dan sebagainya.
Pelatihan informal tercermin dalam
kesempatan di GBI buat jemaat yang
terpanggil melayani dapat ditahbiskan
menjadi pejabat GBI walaupun tidak
menempuh pendidikan formal teologi.
Sehingga di dalam wadah GBI
banyak para hamba Tuhan memiliki
latar belakang seorang profesional,
pengusaha, dan sebagainya.
Pertanyaan yang selalu muncul
adalah bagaimana seorang hamba
Tuhan yang tidak memiliki pendidikan
formal teologi dapat melayani dengan
baik? Pendiri GBI, Pdt. Dr. H.L.
Senduk mengharapkan STE dapat
memperlengkapi kepada para pejabat
GBI (Pendeta Pembantu, Pendeta
Muda, dan Pendeta) yang secara
formal belum pernah belajar dalam
pelatihan formal teologi. Bagi para
hamba-hamba Tuhan yang belum
mendapat kesempatan menempuh
pelatihan formal disekolah teologi,
disediakan
Sekolah
Theologia
Extension (STE) yang dapat diikuti
melalui program pembelajaran secara
tertulis karena Pdt. Dr. H.L. Senduk
sendiri yang menulis semua modul
dan buku-buku pelajaran yang akan
memperlengkapi orang-orang percaya
dalam pelayanan.
Keistimewaan STE adalah
semua modul dibuat sesuai dengan
kompentensi seorang hamba Tuhan.
Pendiri GBI, Pdt. Dr. H.L. Senduk,
sudah merancang modul yang
diharapkan memperlengkapi para
hamba Tuhan GBI sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab pelayan
seorang Pendeta Pembantu, Pendeta
Muda dan Pendeta.
Gereja
Bethel
Indonesia
menjadi gereja yang bertumbuh
karena gereja yang Tuhan Yesus
dirikan ini menggenapi firman Tuhan
Yesus dalam memenangkan jiwa,
memperlengkapi
dan
mengutus
kembali seperti yang terdapat dalam
Matius 28:19 Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20
dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
donatur yang selalu setia membantu Yayasan Bethel. Dana
yang kami terima telah kami alokasikan kepada
kegiatan setiap unit Yayasan Bethel: Bethel News, Gerakan
Orang Tua Asuh, Pelayanan Penginjilan ke daerah.
Doa kami kiranya Tuhan Yesus akan mengembalikan
pemberian Bapak/Ibu/Saudara sekalian
dengan berlipat kali ganda.
BETHELnews
Perjalanan Pelayanan PPIO
ke Probolinggo, Tengger
dan sekitarnya
P
erjalanan pelayanan ini dimulai pada tanggal 17 Maret 2009
dalam bentuk Ibadah Khusus Anak di Panti Asuhan Cinta
Kasih, desa Maron, Probolinggo. Dalam pelayanan perdana
ini, kami melihat bagaimana Roh Allah bekerja menjamah
anak-anak yang hadir. Kami juga sempat mengunjungi GBI Maron
dan berdoa bagi gembala jemaat yang ada.
Berikutnya, pada tanggal 18 Maret, tim PPIO melayani seminar
khusus hamba-hamba Tuhan dengan materi “Penginjlan Pribadi” yang
disampaikan oleh Pdp. Herman Tjahjadi dan materi “Hamba Tuhan
yang Efektif” yang disampaikan oleh Pdt. Budi Prayitno. Kemudian
Suasana KKR anak di Panti Asuhan
dilanjutkan dengan Ibadah KKR-MKI. dilayani oleh Pdt. Dr. Soeprapto
Cinta Kasih desa Maron
Sapari, MTh
Pada hari berikutnya yakni tanggal 19 Maret, tim kembali melayani seminar khusus hamba-hamba Tuhan dengan materi
“Homeletika” yang disampaikan oleh Pdt. DR. Soeprapto Sapari. Sore
harinya, tim kembali melayani ibadah KKR-MKI. KKR kali ini dilayani
oleh Pdt. J. Bambang Soebowo.
Untuk pelayanan tim pada tanggal 18 dan 19 Maret, Seminar
diselenggarakan di gedung GBI Bukit Sion, Probolinggo, yang
digembalakan oleh Pdt. Daud Ruku, sedangkan ibadah KKR MKI
menggunakan gedung GBI Syalom, Probolinggo yang digembalakan
oleh Pdt. Adreas. Kegiatan Seminar khusus hamba-hamba Tuhan
ini, dihadiri oleh lebih kurang 100 orang yang terdiri dari beberapa
organisasi gereja, baik dari Probolinggo maupun dari luar Probolinggo.
Demikian juga dalam ibadah KKR yang diadakan selama dua malam.
Tanggal 20 Maret, perjalanan pelayanan dilanjutkan dengan
perkunjungan bagi jemaat Tuhan yang ada di Pegunungan Tengger.
Dalam perkunjungan ini, kami didampingi oleh gembala Pembina,
Pdt. Daud Ruku. Di sinilah kami melihat bagaimana jemaat Tuhan
mempertahanan imannya dari tekanan-tekanan masyarakat maupun
Salah satu suasana seminar khusus hamba Tuhan
pemerintah setempat. Kunjungan ini kami lakukan dari rumah ke
di GBI Bukit Sion, Probolinggo
rumah, dari keluarga
ke keluarga yang ada di desa Curah Wangi, Kedalung, Sapi Kerep dan
Cemoro Lawang Tengger. Kunjungan ini berakhir sampai sore hari
dan kami bermalam di penginapan yang ada di puncak Tengger.
Keesokan hari, Sabtu, 21 Maret, kami kembali ke Probolinggo,
untuk melayani seminar khusus bagi guru-guru Sekolah Minggu se
Probolinggo. Materi ini di sampaikan oleh bapak Ev. Suryanto, SPAK.
Acara ini diselenggarakan di GBI Pondok Daud, Probolinggo.
Minggu, 22 Maret kami melayani KKR di beberapa gereja yang ada.
Gereja yang kami layani antara lain: GBI Bukit Sion Probolinggo, GBI
Pondok Daud Probolinggo yang digembalakan oleh Pdt. Nim Rumengan,
GBIS Kraksaan yang digembalakan oleh Pdt. Zakharia Kosasih dan
GMDC Kraksaan yang digembalakan oleh Pdt. Sulyanto.
Pada hari yang sama, tim melayani KKR khusus anak-anak yang
diadakan di GBI Pondok Daud yang dilayani oleh Ev. Suryanto SPAK
di bantu oleh Ibu Pdp. Elis Irawan dan dihadiri oleh beberapa gereja
Beberapa jemaat yang didoakan oleh tim pada
yang ada.
salah satu ibadah KKR di GBI Syalom, Probolinggo
Puji Tuhan! Dari perjalanan kami kali ini, ada satu catatan penting
yaitu bahwa Tuhan melalui Roh Kudusnya tetap menyatakan karya kasihNya yang luar biasa. Banyak yang mengalami
jamahan Tuhan. Sehingga mereka disegarkan dan dipulihkan. Haleluya!!! (bpr)
BETHELnews
edisi 01/2009
11
Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene
Pelayanan Sosial
VISI DAN MISI 2009-2012
STRUKTUR PENGURUS PPIO – PUSAT
Priode 2008-2012
VISI :
•
Injil yang hidup dan berkuasa (Rm 1:16-17)
•
Kembali menghidupkan semangat pelayanan Penginjilan
bagi Indonesia, secara khusus daerah-daerah terpencil
yang kurang atau belum terlayani
MISI :
•
Melakukan kunjungan pelayanan ke daerah-daerah
dengan bentuk KKR-MKI, Film (PI), Seminar serta
pelatihan-pelatihan (Pendewasaan- Pembekalan).
•
Membuka/menambah
wawasan
tentang
pentingnya
pelayanan Penginjilan baik secara kelompok maupun
secara pribadi kepada daerah-daerah yang dikunjungi/
dilayani
SASARAN :
•
Daerah yang sangat membutuhkan
•
Daerah pelosok/ desa-desa terpencil, dan yang jarang
dikunjungi
GOL :
•
Terjadikan kebangunan rohani di daerah yang dikunjungi/
dilayani
•
Perubahan kehidupan rohani hamba-hamba Tuhan dan
umat di daerah yang dikunjungi/dilayani
•
Melahirkan
jiwa-jiwa
baru
di
jemaat-jemaat
yang
dikunjungi/dilayani
•
Penambahan wadah-wadah pelayanan baru (Pos PI
Penasehat:
Pdt. H.N. Jorry Tasik
Pdt. Dr. Soeprapto Sapari, MTh
Pdt. J. Bambang Soebowo
Pdt. George Tapiheru, M.Th
Anggota kehormatan :
Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA
Pdt. Hosea Y.R. Alim
Pdt. Ferry Haurissa, STh
Pdt. Ferry Lembong, MTh
Ibu Soewono
Pdm. Hanna Kusuma
STAFF
Ketua
: Pdt. Budi Prayitno
Sekretaris : Bp. Suryanto Y.S. SPAK
Bendahara : Pdt. Agus Irawan, SPAK
Seksi Diktat & PI : Pdt. Dr. Apin Milita Christi
Seksi Literatur
: Pdp. Herman Tjahjadi
Seksi Media : Bp. Suryanto Y.S, SPAK
Sekretariat : Sdri. Teriposa T, SPAK
dan lain sebagainya)
DUKUNG DAN DOAKAN PROGRAM PELAYANAN PPIO-JAKARTA !!!
TAHUN 2009
1. Probolinggo-JaTim (16-23 Maret)
2. Kalimantan Tengah (24-31 Agustus)
3. Sumba - NTT (8-15 Juni)
4. Mentawai & Padang - Sumbar (26-31 Oktober)
TAHUN 2010
1. Sumatera-Selatan
2. Kalimantan-Timur
3. Sulawesi-Selatan
4. Sumatera-Utara
Pelayanan Sosial
Info Yayasan
Pelayanan
Bethel
Balkesmas Bethel
Balkesmas Bethel Maranatha Kerk yang beralamat di Petamburan IV no.5 Telp. 53650678
adalah klinik umum yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.Balkesmas dibuka hari Senin -Sabtu.
Pagi Jam 09.00 s/d 12.00
Sore Jam 16.00 s/d 19.00
dilengkapai dengan dokter Umum dan dokter Gigi dengan berbagai pengobatan antara
lain:
Dokter umum:
1. Dr. Andy Hidayat
2. Dr. Tommy
3. Dr. Stevanus A.Pashat
4. Dr. Emilliana Listiyawati
Melayani pengobatan : Pemeriksaan umum,
Test buta warna, suntik KB, Beda Minor, Su-
nat, Pemeriksaan Tes glukosa, koleterol, tribliserida dan asam urat. Pelayanan khusus
misalnya: Ceramah, presentasi kesehatan
umum, narkoba oleh dr. Stevanus A.Pashat.
Konsultasi perawatan kecantikan oleh Dr.
Emilliana Listiyawati.
Dokter Gigi:
1. Drg.David Handalan Elwanda (Koordinator)
2. Drg. Indra Gunawan
3. Drg. Erni
4. Drg. Irma
Melayani pengobatan : Konsultasi, penambalan gigi dengan memakai bahan Amalgam, Glassionomer, composite (sinar)
elastik, pencabutan gigi, pembuatan gigi
palsu (lepas, cekat, perawatan Orthodontie
sederhana).dhe
sambungan hal 1
Segenap Pengurus Yayasan Bethel
(PU, PPIO, STE, BALKES, SOSIAL)
Segenap Pengurus Yayasan Bethel
(PU, PPIO, STE, BALKES, SOSIAL)
Turut Sepenanggungan atas
Berpulangnya ke Rumah Bapa di Sorga
Alm. Pdt. S.J. Mesach
Pada Hari Jumat 24 April 2009
Semoga seluruh keluarga diberi kekuatan dan
penghiburan oleh Yesus Kristus
12 edisi 01/2009
BETHELnews
Turut Sepenanggungan atas
Berpulangnya ke Rumah Bapa di Sorga
Almh. Ibu Hanna Hosiany Gerungan Senduk
Pada Hari Selasa 2 Juni 2009
Kakak dari Steve H. Senduk, Hadi Satyagraha
dan Inge H. Senduk
Mama dari David M. Gerungan
Mertua dari The Fenny
Oma dari Davina dan Carissa
barang tentu pesertanya adalah petobat baru terpanggil
untuk melayani Tuhan. Kendati ada saja halangan yang
merintangi, namun ibu Niena tetap berkeyakinan bahwa
pasti ada orang yang akan bersungguh-sungguh untuk
menekuni perkulihan ini. Baginya ada rasa kepuasan
tersendiri menekuni misi pelayanan penjara yang telah
berjalan hampir 9 tahun ini. Apalagi ketika menemukan
murid yang telah mampu menyelesaikan perkuliahan
ini sampai diwisuda. Tercatat ada dua orang yang telah
diwisuda pada bulan oktober 2008 lalu. Kedua wisudawan
tersebut adalah eks napi Rutan Kebon Waru Bandung, dan
napi dari LP Cipinang Jakarta.
Patut disyukuri jika ada yang peduli terhadap kerinduan
mereka yang ingin mendalami Alkitab, apalagi dengan
keterbatasan tempat seperti yang dialami oleh anak-anak
Tuhan di dalam penjara.“Selama ada kerinduan untuk
mendalami Alkitab maka sikon tak menjadi halangan,”
demikian cetus salah seorang narapidana peserta STE. Kini
tak heran bagi kita jika mengingat perjuangan pelayanan
Injil rasul Paulus yang menulis suratnya kepada jemaatjemaat dari dalam penjara.(ab)
BETHELnews
Bersama peserta STE di Lembaga Pemasyarakatan Tanggerang Banten
edisi 01/2009
13
Konsultasi Hukum
as
l
i
t
k
napa
YAYASAN BETHEL
DR. (HC) Ridwan Halim, SH, S.Th
BERHAK-KAH ISTRI ATAS HARTA
SUAMI YANG PINDAH AGAMA?
Kami suami istri dari 3 (tiga) anak sebagai keluarga Kristen.
Tetapi setelah tahun kesepuluh perkawinan kami, suami
saya meninggalkan saya dan anak-anak dan kemudian
menikah lagi dengan seorang wanita Muslim serta ia
menjadi seorang Muslim juga. Sudah hampir 3 (tiga) tahun
saya dan anak-anak ditinggal begitu saja tanpa diberikan
nafkah apapun sebab suami saya itu mengatakan bahwa
dia akan menceraikan saya dan beralasan bahwa sebagai
non Muslim, saya dan anak-anak tidak berhak menerima
apapun dari dia. Yang ingin saya tanyakan ialah: Benarkah
ada peraturan bahwa saya sebagai bekasd istri yang non
Muslim tidak bisa menerima apapun dari mantan suami
yang sudah beragama Islam?
Demikianlah pertanyaan saya. Terima kasih.
Pettykootje, Bogor.
Jawab:
Sebenarnya, peraturan/keputusan hukum yang
menyatakan bahwa orang non Muslim tidak bisa menerima
railik dari seorang Muslim, itu sudah ada sejak tahun 1924,
yakni dalam Yurisprudensi Landraad Bogor, tahun 1924,
Tetapi hal inipun hanya terbatas dalam hal waris-mewaris
saja. Sedangkan yang ada sekarang, bukanlah peraturan
yang secara harfiah menetapkan demikian, melainkan
peraturan Hukum Waris Islam yang dalam ketentuan
umumnya berbunyi sebagai berikut :
"Hukum Kewarisan ialah hukum yang mengatur tentang
pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah)
pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi
ahliwaris dan berapa bagiannya masing-masing" (pasal
171 huruf Keputusan Menteri Agama (KepMen Agama) No.
154 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan Instruksi Presiden
(Inpres) No.l Tahun 1991 Tanggal 10 Juni 1991).
"Pewaris ialah orang yang pada saat meninggalnya
atau yang dinyatakan meninggal berdasarkan putusan
Pengadilan beragama Islam, meninggalkan ahli waris dan
harta peninggalan" (pasal 171 huruf b KepMen Agama
No.154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan InPres No.l
Tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991).
"Ahliwaris ialah orang yang pada saat meninggal dunia
mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan
dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang
karena hukum untuk menjadi ahliwaris" (pasal 171 huruf c
KepMen Agama No.154 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan
InPres No.l Tahun 1991 Tanggal 10 Juni 1991).
Menurut peraturan tersebut di atas, jelaslah bahwa
pewarisan dalam sistem Hukum Islam baru bisa
berlangsung apabila pewaris dan ahliwaris sama-sama
beragama Islam di samping persyaratan lainnya. Adapun
peraturan ini sebenarnya ditujukan bagi umat Islam sendiri.
Tetapi berhubung suami ibu pindah agama (Islam), maka
14 edisi 01/2009
ketentuan hukum di atas menjadi berakibat bahwa ibu
dan anak-anak tidak bisa menerima warisan apa-apa dari
suami. Namun ini hanya dari sudut pewarisan saja.
Sedangkan dari sudut lain, ibu tetap tidak terhalang
untuk bisa menerima:
a. Wasiat dari suami Ibu, sepanjang harta benda yang
diwasiatkan itu adalah haknya (pasal 194 ayat 1 dan 2
KepMen Agama No.154 Tahun 1991), atau :
b. Hibah dari suami ibu, sepanjang harta benda yang
dihibahkan itu adalah haknya (pasal 210 ayat 1 dan 2
KepMen Agama No,154 Tahun 1991).
Memang, untuk memperoleh wasiat ataupun hibah dari
suami ibu itu diperlukan persetujuan dari semua ahliwaris
dari pihak keluarga suara ibu saat ini (pasal 195 ayat 3
KepMen Agama No.154 Tahun 1991). Adapun besar
maksimum wasiat yang bisa diperoleh ialah 1/3 (sepertiga)
dari seluruh harta warisan (Hadith Abi Waqas jo pasal 195
ayat 2 KepMen Agama No.154 Tahun 1991).
Di samping itu, hak ibu yang sudah pasti ada atas suami
ibu tersebut ialah alimentasi (hak dan kewajiban orang tua
dan anak) berupa sejumlah tunjangan tetap untuk biaya
pendidikan dan pemeliharaan anak-anak (pasal 41 ayat
2 UU No.l Tahun 1974 tentang Perkawinan), meski anakanak semuanya ikut ibu untuk dididik dan dibesarkan (pasal
41 ayat 1 UU No.l Tahun 1974).
Dalam hal ini tentu saja tidak ada alasan bagi suami
ibu untuk mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk
memberikan alimentasi tersebut, mengingat dialah yang
meninggalkan Ibu dan bahkan menikah lagi. Karena itu,
Pengadilan dapat mewajibkan yang bersangkutan untuk
memberikan alimentasi itu kepada ibu (Pasal 4-1 ayat 3
UU No.1 Tahun 1974).
RAJAWALI PERKASA
TERIMA SEGALA JENIS PERCETAKAN
* NOTA/SURAT JALAN * KARTU UNDANGAN
* STIKER
* BROSUR
* KALENDER
* DLL
* HAND BAG
BETHELnews
Jl. Petamburan IV No. 37 Jakarta Pusat 10260
Tlp : 021 - 5303314, Fax : 021 - 5303314
Genap 57 tahun mengusung panji Kristus di nusantara, yayasan yang
didirikan oleh H.L. Senduk ini masih berdiri tegak menantang zaman.
Siapakah yang tahu sebelumnya, kalau akhirnya kelak yayasan ini
menjadi cikal bakal berdirinya Gereja Bethel Indonesia yang jumlah
jemaat lokalnya mencapai ribuan tersebar sampai ke mancanegara.
A
walnya di latar belakangi oleh kebutuhan gigi dan keluarga berencana. Pelayanan sosial, secara
masyarakat secara umum dan kebutuhan umat langsung memberikan bantuan kepada masyarakat
Kristiani secara khusus. Dalam berbagai bidang ekonomi lemah secara bertahap, mengadakan berbagai
kehidupan inilah Pdt. Dr. Ho Lukas
pelatihan dan ketrampilan bagi
Senduk yang mencoba mencari
masyarakat, mengadakan bakti
solusi sehingga lahirlah sebuah
sosial dalam berbagai kegiatan,
Yayasan Bethel yang diprakarsai
dll. Sekolah Theologia Extension
STRUKTUR PENGURUS YAYASAN BETHEL
oleh beliau yang diberi nama
(S.T.E.) menyediakan fasilitas
Yayasan Bethel.
pendidikan bagi mereka yang
Pembina : Hadi Satyagraha, Ph.D
Dengan melewati berbagai
rindu mendalami Firman Tuhan
Pdt. Jorry N.H. Tasik
pergumulan sehingga didirikanlah
namun tak memiliki banyak
Yayasan Bethel dengan
Akte
waktu. Oleh karenanya kami
Pengawas : Ir. Steve Hosea Senduk
Notaris pada No. 8 tanggal 8
menyediakan fasilitas pendidikan
Pdt. dr. Olly E. Mesach
Mei 1952 dengan sebuah visi:
ini secara jarak jauh dan terbuka
Ketua Pengurus : Drg. A. Indra Gunawan
“Mewujudkan Amanat Agung
kepada semua denomiasi. Kami
Sekretaris : Ir. David M. Gerungan, MM
Tuhan Yesus, memberitakan
juga menyediakan kelas Tatap
Bendahara : The Fenny Gerungan, SE
kabar baik bagi masyarakat.”
Muka untuk pendidikan S.T.E.
Direktur PU Bethel : Dra. Erna Karundeng, MA
Sedangkan misinya:“Membangun
Penerbitan buku-buku rohani,
kehidupan dan kesejahteraan
dimaksudkan
untuk
melayani
Direktur STE : Pdt. Amos Hosea, MA
lewat karya yang baik bagi
para
hamba-hamba
Tuhan
dan
Koord. Pelaksana Kesehatan : Drg. David H. Elwanda
sesama”.
mahasiswa
S.T.E.
khususnya
Ketua PPIO : Pdt. Budi Prayitno
Yayasan Bethel inilah yang
untuk menunjang proses belajar
Koord. Pelayanan Sosial : Elis Rante , S.PAK
merupakan cikal bakal berdirinya
mengajar.
Gereja Bethel Indonesia (GBI).
Inilah sejarah dan perkembangan
Melalui pelayanan Yayasan Bethel,
secara singkat yang dapat kami
implementasi visi dan misi telah
sampaikan
mengenai Yayasan
memiliki 5 jalur pelayanan khusus yang disebut dengan unit Bethel. Yayasan Bethel juga mempunyai kepemimpinan
kerja yakni: Pendidikan Umum yang terdiri dari PG,TK, SD, secara struktural yang berubah sesuai dengan masa dan
SLTP, SMA, SMK. Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene waktu kepemimpinan tersebut. Hari ini dan kedepannya
(PPIO) bergerak di bidang kerohanian, Pelayanan jika Tuhan berkehendak maka kami akan mengembangkan
Kesehatan yang dilaksanakan melalui Balkesmas Bethel, pelayanan Yayasan Bethel dengan berbagai kegiatan
yang melayani masyarakat dengan perawatan umum, yang tentunya akan memberkati banyak orang.ybd
news
BETHELnews
BETHEL
edisi 01/2009
15
Pelayanan Sosial
16 edisi 01/2009
BETHELnews
Download