Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG MODUL 12. APLIKASI PERIKANAN TANGKAP Keberhasilan SIG usaha SIG UNTUK PENGELOLAAN penangkapan ikan sangat ditentukan kemampuan fishing master untuk menduga daerah penangkapan yang potensial. dilakukan mengungkapkan Banyak penelitian yang telah bahwa keberadaan ikan yang menjadi tujuan penangkapan dipengaruhu kondisi parameterparameter oseanografi seperti suhu, salinitas, kandungan fitoplantok, arus dan faktor lainnya. Masing-masing jenis ikan mempunyai respon yang spesifik terhadap parameter-parameter oseanografi tersebut. kondidi Sebagai contoh ikan tuna mata besar optimum tertangkap pada suhu 10-15oC, Salinitas 34.5-35.5 %o dan kandungan oksigen > 1ml/l (Hanamoto, 1985). Penentuan daerah potensial penangkapan ikan berdasarkan input layer-layer faktor oseanografi. Dearah potensial untuk penangkapan ditentukan berdasarkan kriteria sebelumnya (Gambar 12.1a). jenis yang ikan tertentu telah diteliti Permasalahannya hingga saat ini, kriteria yang spesifik terhadap jenis ikan tertentu belum banyak diteliti. Parameter oseanografi yang dapat diturunkan lapang dari seperti sensor suhu, satelit kandungan maupun hasil klorofil, observasi tinggi paras laut Gambar 12.1b). Gambar 12.1a. Overlay faktor-faktor oseanografi untuk penentuan fishing ground Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG Gambar 12.1B. Parameter konsentrasi klorofil-a, tinggi paras laut dan suhu permukaan laut untuk menentukan daerah penangkapan ikan. Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG Data spasial dan atribut yang berhubungan dengan unit penangkapan ikan seperti tertera pada Tabel 12.4 dapat dibangun dalam SIG. Data ini sebagian besar dapat diperoleh dari pelabuhan tempat pendaratan ikan, dinas kelautan dan perikanan setempat. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai armada, alat tangkap, hasil tangkapan dan daerah penangkapan ikan target sebaiknya juga dilakukan pengamatan langsung di lapangan. satu contoh aplikasi SIG untuk pengelolaan Salah perikanan tangkap yang diuraikan di sini adalah yang dikembangkan oleh Baro et al., di wilayah Malaga. Contoh diagram pemroses data secara umum tertera pada Gambar 12.2 dan pengembangan model basis data untuk pengelolaan perikanan tangkap tertera pada Gambar 12.3. Tabel 12.4. Data spasial lingkungan laut dan data unit penangkapan untuk SIG No. 1 Tipe Data Data kartografi 2 Basis data spesifik Peta lingkungan Informasi Batimetri, garis pantai, referensi geografik Data lingkungan laut (suhu, salinitas, arus, klorofil) Daerah penangkapan umum Daerah penagkapan sesuai dengan alat tangkap Lokasi pendaratan dan pelabuhan Jenis ikan yang didaratkan Karakteristik armada Nelayan, dll pantai didigitasi yang digunakan sebagai peta dasar dalam SIG. Peta tematik lainnya juga didigitasi orisinil Gambar sebagai daerah 12.4). masukan penangkapan Peta-peta dalam ikan ini SIG seperti (Contoh selanjutnya tertera peta pada direlasikan dengan data atribut yang sesuai dalam tabel basis data. Basis data mengandung semua informasi yang terintegrasi dalam format SIG: Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG - Titik (referensi geografrk dari garis pantai, pelabuhan perikanan, titik-titik penangkapan....) - Garis (garis kontur kedalaman, suagai,....) - Poligon (daerah penangkapan, tipe dasar perairan, .,.) - Grid (densitas hasil tangkapan, ....) - Grafik (spesies dan alat tangkap, ...) - Informasi alfanumerik: deskripsi armada dan sensus. Gambar 12.2. Diagram pemrosesan data secara umum (Baroet al,) Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG Gambar 12.3. Model basis data SIG untuk pengelolaan perikanan artisanal (Baro, et al.) Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG Gambar 12.4. Contoh peta orisinil daerah penangkapan ikan yang akan didigitasi sebagai input dalam SIG (Baro, et al.) Produk pemetaan utama area yang armada dihasilkan dari penangkapan aplikasi (Gambar fishing ground spesies target (12.6). SIG 12.5) ini dan adalah pemetaan Selain itu produk-produk turunan lainnya dapat dihasilkan seperti sebaran spasial daerah penangkapan yang overlap antara daerah penangkapan dua tipe alat penangkapan (Gambar 12.7). Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatur wilayah penangkapan untuk menghindari konflik di antara nelayan. Sistem Informasi Geografi Kelautan ITK-IPB- JLG Gambar 12.5. Pemetaan area penangkapan dalam SIG dan hubungannya dengat tabel data atribut Gambar 12.6. .Fishing ground spesies target (Baro et al.) Sistem Informasi Geografi Kelautan Gambar 12.7 wilayah overlapping antara daerah penangkapan trawl dan pancing 1