SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Anemia Pada Ibu Hamil Sasaran : Ibu Hamil Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 April 2014 Waktu : 60 menit Tempat : BPM Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom, Nganjuk 1. Karakteristik Peserta a. Jumlah Peserta : 12 orang b. Pendidikan : SMA, Diploma 2. Tujuan Penyuluhan a. Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Anemia pada Kehamilan. b. Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan : 1) Peserta dapat menjelaskan pengertian Anemia 2) Peserta dapat Menyebutkan Gejala Anemia 3) Peserta dapat menjelaskan Penyebab Anemia 4) Peserta dapat menjelaskan pengobatan anemia 5) Peserta dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari anemia 3. Materi Penyuluhan a. Terlampir 4. Metode 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) kuis 5. Media 1) Leaflet 2) LCD 6. Kegiatan penyuluhan No. 1. Tahap Kegiatan Waktu Mengucap salam Perkenalan Pendekatan dengan pesarta Menggali pengetahuan ibu tentang Anemia pada kehamilan Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian Anemia, Gejala anemia, penyebab anemia, pengobatan dan dampak anemia Memberi kesempatan peserta untuk bertanya. 15 menit Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh peserta paham tentang materi yang disampaikan Membagikan lieaflet Menyimpulkan hasil penyuluhan Ucapan terima kasih dan salam penutup 15 menit Pembukaan 2. 3. Penutup 30 menit 7. Evaluasi A Pelaksanaan 1. Tanggal / Jam : 16 April 2014 2. Waktu : 17..00 WIB 3. Tempat : BPM Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom Nganjuk 4. Jumlah Peserta : 12 orang 5. Respon terhadap penyuluhan : a) Jumlah peserta yang aktif : 7 orang b) Jumlah pertanyaan yang diajukan :5 c) Macam pertanyaan yang diajukan : 1. Bagaimana cara pencegahan anemia pada kehamilan 2. Makanan yang mengandung vitamin B-12 3. Makanan yang mengandung asam folat 4. Cara mengetahui anemia yng disebabkan karena kurangnya asam folat 5. Pengobatan anemia tanpa minum obat apa saja Materi Anemia pada kehamilan Pengertian anemia Anemia secara umum memiliki arti tidak cukupnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika jaringan tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen, maka fungsinya akan terganggu. Anemia pada ibu hamil, menjadi perhatian yang lebih, karena ini akan mempengaruhi janin yaitu berat badan lahir rendah, kelahiran prematur dan kematian ibu. Ibu hamil memang rentan terkena anemia, karena meningkatnya kebutuhan nutrisi guna memproduksi sel darah merah yang lebih banyak yaitu untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya. Umumnya, Anemia selama kehamilan tergolong ringan dan mudah ditangani jika ditemukan pada kondisi dini. Namun, dapat menjadi berbahaya bagi ibu dan janinnya, apabila lama tidak ketahuan dan tidak diobati. Di sinilah pentingnya untuk rutin periksa kehamilan sesuai yang dijadwalkan. Gejala Anemia Pada Kehamilan Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari perhatian, karena umumnya begitu ringan pada awalnya. Namun, karena terus berlangsung, maka gejalanya menjadi memburuk. Oleh karena itu kita harus mengenalinya secara dini. Beberapa gejala anemia pada ibu hamil yang harus dikenali antara lain: Kelemahan atau kelelahan Pusing Sesak napas Denyut jantung Cepat atau berdebar-debar Nyeri dada Tampak pucat pada bibir, kuku, dan kulit Tangan dan kaki dingin Sulit berkonsentrasi Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Ada banyak penyebab anemia sesuai dengan jenisnya, dan daftar di bawah ini merupakan jenis penyebab anemia pada ibu hamil yang paling utama: Anemia defisiensi besi Ini merupakan penyebab anemia pada ibu hamil yang paling banyak. Sekitar 15% sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami kekurangan zat besi. Zat Besi merupakan mineral yang ditemukan dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) dan digunakan untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika asupan zat besi kurang, maka hemoglobin darah akan menurun dan terjadilah anemia. Kurangnya zat besi dalam makanan sebagai akibat dari tidak makan makanan kaya zat besi yang cukup atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang dikonsumsi. Untuk itu, selalu penuhi kebutuhan zat besi dengan konsumsi sumber-sumber zat besi. Kebutuhan akan zat besi yang meningkat karena Kehamilan itu sendiri, selain untuk produksi sel-sel darah merah ibu, Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah janin. Oleh karena itu suplementasi besi selama kehamilan diperlukan. Anemia defisiensi folat Folat atau asam folat, merupakan vitamin yang larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin jika kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan. Asam folat merupakan suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga dapat ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau, pisang, melon, dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan Anemia, karena berperan dalam produksi sel darah merah. Anemia Kekurangan vitamin B12 Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi vitamin B-12 melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki kemampuan yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap kekurangan. Penyebab Anemia pada Kehamilan yang merupakan proses fisiologis Selain faktor di atas, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah. Disproporsi antara tingkat kenaikan volume plasma dan eritrosit memiliki perbedaan yang paling besar selama kehamilan trimester kedua. Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah diobati dengan menambahkan zat besi atau suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan cara seperti ini biasanya masalah anemia pada kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, wanita dengan anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah. Bicarakan dengan dokter tentang suplemen yang mungkin diperlukan untuk Anda. Pencegahan anemia selama kehamilan Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan mudah, profesional medis menganjurkan wanita hamil mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi) setiap hari. Contoh makanan kaya zat besi antara lain: Daging merah dan unggas Telur Sayuran berdaun hijau (seperti brokoli dan bayam) Kacang-kacangan dan biji-bijian Tahu dan tempe Karena banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk makan lebih banyak zat besi, maka mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain mengkonsumsi makanan ini. Makanan yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap zat besi yang lebih banyak, sehingga sangat bermanfaat juga. Makanan kaya vitamin C antara lain: Buah jeruk dan jus, Stroberi, Kiwi, dan Tomat. Lebih lanjut silahkan baca: Sumber vitamin C Dengan demikian, jangan sampai ada wanita hamil yang mengalami anemia. Semoga bermanfaat :) Dampak Anemia pada ibu dan janin Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat meningkatkan risiko seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat lahir. Sedangkan pada ibu hamil akan mengalami kehilangan sejumlah besar darah pada saat persalinan dan mengalami depresi setelah melahirkan. Sedangkan risiko anemia pada kehamilan yang disebabkan karena defisiensi folat maka dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi mengalami cacat lahir yang serius pada otak dan tulang belakang. Begitu juga dengan anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat menyebabkan keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah melahirkan, infeksi tang berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.