resensi - Jurnal Transformasi Administrasi

advertisement
resensi
Judul Buku
Pelayanan Publik Baru dari Manajemen
Steering ke Serving
Penulis
Janet V. Denhardt & Robert B. Denhardt
Cetakan
Pertama tahun 2013
Penerbit
Kreasi Wacana
710
Jumlah Halaman
290 halaman
P
emerintah telah menggunakan
struktur manajemen dan
organisasi yang kompleks di
sepanjang sejarah manusia.
Administrasi publik merupakan suatu
bidang studi dan praktik yang secara
umum dianggap telah lahir pada
sekitar pergantian abad ini. Diawali
dengan deskripsi administrasi publik
lama yang merupakan dikotomi
antara politik dan administrasi. Pada
masa ini, pemerintah berperan
memberikan pelayanan. Dalam
prosesnya, masyarakat diberi
kesempatan untuk menyampaikan
secara langsung saran dan kritik
terhadap pelayanan tersebut melalui
lembaga-lembaga pemerintah yang
sudah ada. Namun, para administrator publik sebagai pihak pemberi
layanan memiliki peran yang terbatas
dalam pembuatan kebijakan dan tata
pemerintahan.
Buku ini mengurai juga tentang
manajemen publik baru yang
merupakan koreksi terhadap
administrasi publik lama. Manajemen
publik baru, mendominasi pemikiran
dan tindakan dalam bidang
administrasi public yang didasarkan
pada ide bahwa cara terbaik untuk
memahami perilaku manusia adalah
mengasumsikan bahwa pemerintah
dan aktor lain membuat pilihan-
 RESENSI 
pilihan dalam melaksanakan tindakan
berdasarkan kepentingan diri mereka
sendiri. Menurut pandangan ini,
peran pemerintah ialah membebaskan
kekuatan pasar untuk memfasilitasi
pilihan individual dan mencapai
efisiensi.
Buku ini memuat suatu
argumen yang lebih maju melalui apa
yang disebut dengan layanan publik
baru yang mengusahakan nilai
bersama dan kepentingan umum
melalui dialog yang tersebar luas dan
keterlibatan warga negara.
Kepentingan publik itu sendiri dilihat
sebagai suatu perluasan
kewarganegaraan, dimotivasi oleh
keinginan untuk melayani orang lain
dan mencapai tujuan-tujuan publik.
Seperti yang tercetak di sampul
depan, buku ini mencoba
mengusulkan suatu model layanan
publik baru yang didasarkan pada
kewarganegaraan, demokrasi dan
layanan dalam kepentingan publik
sebagai sebuah alternatif bagi modelmodel yang kini dominan didasarkan
pada teori ekonomi dan kepentingan
diri.
Janet V Denhardt dan Robert
B.Denhardt menyebutkan sejumlah
ide-ide menarik dalam menerapkan
layanan publik baru bagi orang-orang
yang bertugas dalam administrasi
publik.
Pertama, melayani warga
negara, bukan pelanggan.
Kepentingan publik adalah hasil suatu
dialog tentang nilai-nilai bersama
ketimbang kumpulan kepentingan
diri
individual. Oleh karena itu
pelayanan publik tidak hanya
bertanggung jawab kepada tuntutan
“para pelanggan”, tetapi lebih
tepatnya berfokus pada
pembangunan hubungan
kepercayaan dan kolaborasi dengan
dan diantara warga negara.
Kedua, mengusahakan
kepentingan publik. Para
administrator publik harus memberi
sumbangan untuk membangun suatu
gagasan kolektif kepentingan publik
yang dianut bersama. Tujuannya ialah
bukan untuk menemukan solusisolusi yang cepat yang didorong oleh
pilihan- pilihan individual. Lebih
tepatnya, adalah menciptakan
kepentingan-kepentingan bersama
dan tanggung jawab bersama.
Ketiga, menghargai warga
negara melebihi kewirausahaan.
Kepentingan publik lebih baik
dimajukan oleh pelayanan publik dan
warga negara yang bertekad
memberikan sumbangan bermakna
kepada masyarakat ketimbang oleh
manajer usahawan yang bertindak
seakan-akan uang publik itu adalah
milik mereka sendiri.
Keempat, berpikir secara
strategis, bertindak secara demokratis.
Kebijakan dan program memenuhi
kebutuhan publik dapat dicapai
secara paling efektif dan paling
bertanggung jawab melalui usaha
kolektif dan proses kolaboratif.
Kelima, mengakui bahwa
akuntabilitas tidak sederhana.
Pelayanan publik harus lebih
memerhatikan ketimbang pasar,
mereka juga harus mematuhi undang-
JURNAL TRANSFORMASI ADMINISTRASI  VOLUME 04  NOMOR 01  TAHUN 2014
711
 RESENSI 
712
undang dan hukum konstitusional,
nilai komunitas, norma politik,
standar profesional, dan kepentingan
warga negara.
Keenam, melay ani b uk an
menyetir. Semakin penting bagi para
pelayan publik untuk menggunakan
kepemimpinan berbasis nilai yang
dianut bersama dalam membantu
warga negara mengutarakan dengan
jelas dan memenuhi kepentingan
bersama mereka ketimbang berusaha
mengendalikan atau menyetir
masyarakat dalam arah-arah yang
baru.
Ketujuh menghargai manusia,
bukan sekedar produktivitas.
Organisasi publik dan jaringan tempat
mereka berpartisipasi lebih mungkin
berhasil dalam jangka panjang jika
mereka bekerja melalui proses-proses
kolaborasi dan kepemimpinan
bersama yang didasarkan pada
penghargaan terhadap semua orang.
Poin penting yang perlu
digarisbawahi dari buku ini ada dua
hal, yaitu Kunci pertama untuk
mewujudkan pelayanan publik baru
yang berkualitas terletak pada refleksi
diri sebagai pelayan publik, hanya
refleksi dirilah kita dapat
mengembangkan kapasitas untuk
melayani orang lain. Poin kedua bagi
kita sebagai warga negara, adalah
penting untuk mengakui bahwa
membuat negeri dan komunitas kita
lebih baik memerlukan setidaknya
kerjasama kita dan idealnya
keterlibatan aktif kita. Menurut
definisi, pemerintahan kita adalah
milik dan tanggung jawab kita. Kita
dapat dan harus mempunyai harapan
yang tinggi terhadap pemerintahan,
tetapi agar pemerintah bekerja dengan
baik, diperlukan kewarganegaraan
yang aktif. Kedua poin tersebut saling
berkaitan dan tak terpisahkan.
Terus terang, buku ini memuat
semua yang Anda butuhkan untuk
mewujudkan sebuah layanan publik
baru yang memberikan teknik-teknik
dan nilai-nilai yang berharga dimana
kita dapat membayangkan suatu
layanan publik yang didasarkan pada
dan diintegrasikan sepenuhnya
dengan wacana warga negara dan
kepentingan publik. Terlepas dari
beberapa kesalahan cetak yang agak
mengganggu, buku ini pantas untuk
dijadikan referensi untuk mengupas
model dan manajemen layanan publik
baru. Penjelasan dalam buku,
terstruktur dengan baik ditambah
dengan real case di setiap akhir bab,
serta digabung dengan solusi yang
applicable merupakan nilai tambah
bagi buku ini.
Terakhir, mengutip kalimat
Louis Gawthrop, “Bekerja dalam
layanan demokrasi
adalah mengakui
bahwa semua kita terpanggil, pada derajat
tanggung jawab yang berbeda-beda untuk
menjadi penjaga, pengawal atau nabi
untuk orang lain”. Semoga, kita dapat
menjadikan pekerjaan pelayan publik
adalah pekerjaan kehidupan kita.
Maka ada kesempatan dan kepuasan
besar yang diperoleh dalam bekerja
yang membuat dunia dan komunitas
kita menjadi lebih baik.
Hilma Yuniasti
JURNAL TRANSFORMASI ADMINISTRASI  VOLUME 04  NOMOR 01  TAHUN 2014
Download