KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian susu fermentasi dengan probiotik strain lokal pada tikus dapat menurunkan kolesterol serum darah serta meningkatkan total bakteri asam laktat pada feses tikus percobaan. Dengan demikian, probiotik yang dikonsumsi mampu bertahan hidup serta berkoloni di dalam saluran pencernaan serta mampu mengikat kolesterol di dalam usus. Saran Perlu dilakukan uji in vivo dengan mengkondisikan tikus pada kondisi hiperkolesterol terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan agar hasil penurunan kolesterol di dalam serum darah lebih terlihat dengan jelas. 40 RINGKASAN Salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada manusia adalah penyakit jantung. Pola hidup dan pola makan yang tidak baik seperti jarang melakukan kegiatan fisik serta sering mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah, akibatnya akan meningkatkan resiko penyakit jantung. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, ada beberapa bahan makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Bahan makanan tersebut adalah bahan pangan yang mengandung probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan susu fermentasi dengan isolat probiotik asal manusia terhadap penurunan kolesterol di dalam serum darah dan peningkatan total bakteri asam laktat (BAL) pada feses dengan metode in vivo pada tikus percobaan. Materi penelitian yang digunakan meliputi 1) tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain Sprague dawley umur 2 bulan sebanyak 25 ekor dari LPPT UGM; 2) pakan basal tikus AIN 93M dari PAU UGM; 3) lemak babi; 4) susu skim bubuk; 5) susu sapi segar dari UPT Ternak Perah; 6) kultur bakteri Lactobacillus casei strain AP, Lactobacillus casei strain AG, dan Pediococcus acidilactici strain BE; 7) MRS Agar; dan 8) Bile salt. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain Sprague dawley dengan jenis kelamin jantan 41 yang berusia 2 bulan dibagi secara acak ke dalam lima kelompok. Tiap kelompok terdiri atas lima ekor tikus. Pengelompokannya terdiri atas: 1) Pakan basal; 2) Pakan kolesterol tinggi; 3) Pakan kolesterol tinggi dan susu fermentasi dengan kultur L. casei strain AP, sebanyak 2ml/ekor/hari; 4) Pakan kolesterol tinggi dan susu fermentasi dengan kultur L. casei strain AG sebanyak 2 ml/ekor/hari; 5) Pakan kolesterol tinggi dan susu fermentasi dengan kultur P. acidilactici strain BE sebanyak 2ml/ekor/hari. Tikus dipelihara selama 14 hari. Pengujian kolesterol serum darah dilakukan dengan metode Enzymaticcolorimetric test CHOD-POD sedangkan total bakteri asam laktat (BAL) pada feses tikus dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Keduanya dilaksanakan pada hari ke 0, 7, dan 14. Kedua data yang diperoleh dianalisis dengan metode split plot 5x3. Hasil menunjukkan bahwa strain probiotik lokal memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah dan peningkatan kadar BAL di dalam feses tikus percobaan pada kelompok tikus yang diberi susu fermentasi. Strain probiotik L. casei strain AG dapat menurunkan kolesterol sebanyak 36,29%, L. casei strain AP dapat menurunkan kolesterol sebanyak 22,85%, dan P. acidilactici strain BE dapat menurunkan kolesterol sebanyak 23,18%. Hasil perhitungan peningkatan BAL pada feses tikus menunjukkan bahwa ketiga strain probiotik mampu bertahan hidup melalui saluran pencernaan dan dapat berkembang biak di dalamnya. 42 Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian susu fermentasi dengan probiotik strain lokal pada tikus dapat menurunkan kolesterol serum darah serta meningkatkan total bakteri asam laktat pada feses tikus percobaan. 43