APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA MATERI HIMPUNAN DI MTs NURUL IHSAN Mutmainnah MTs Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah [email protected] Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya siswa dan guru selama proses pembelajaran dikarenakan pusat pmbelajaran adalah guru itu sendiri. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga respon siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa tidak tuntas. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran group to group exchange.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : (1) untuk mendeskripsikan kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (2) untuk mendekripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (3) untuk mendekripsikan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (4) untuk mendekripsikan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, angket dan tes. Hasil analisis data statistik deskriptif menunjukkan, bahwa guru mampumengelola pembelajaran menggunakan strategi Group to Group Exchange dengan hasil 3,71 berada dalam kategori sangat baik, Aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran aktif, Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 3,03 yang termasuk pada kategori aktif. Respon siswa sesudah pembelajaran dikatakan positif, karena rata-rata persentase respon positif seluruh siswa mencapai 95%.Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, karena persentase banyaknya siswa mencapai 83%. Kata kunci: Efektivitas, Strategi pembelajaran Group to Group Exchange Abstract Based on this research are the less effective students and teachers during the learning process because the center of teaching is the teacher itself. Students are less active in learning so that students 'responses become passive and students' learning outcomes are not complete. One way to solve these problems by applied the strategy of learning group to group exchange. This study was conducted with the aim of: (1) to describe the ability of teachers to manage learning using group-to-group exchange strategy (2) to describe the student activity in learning using group-to-group exchange strategy (3) to describe the student's response to learning using the strategy Group to group exchange (4) to describe the result of students' learning after being taught using group to group exchange strategy. This research used descriptive quantitative research. The method is used observation, questionnaires and tests.The result of analysis data statistic descriptive show that, the teachers can manage Group to Group Exchange Learning which the result 3,71 in best category. Student activities during active lessons. This is indicated by an average of 3,03 which is included in the active category. Student response after learning is said to be positive, because the average percentage of positive responses across students reaches 95%. Students’ learning completeness in the classical achieved because the percentage of the number of student reached 83%. Keywords: Effectiveness, Learning strategy Group to Group Exchange. PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari.Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari manusia agar dapat memenuhi kebutuhan dan perubahan dalam dirinya (Susilo, 2013).Dalam peroses belajar mengajar terdiri dari beberapa komponen.Beberapa diantaranya siswa, guru, lingkungan dan Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 69 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) lain sebagainya. Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa mempunyai peranan penting. Guru sebagai pendidik yang profesional harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif, produktif dan afektif. Guru harus memahami berbagai aktivitas dan karakteristik setiap siswa. Sehingga dapat memudahkan guru dalam menghadapi masalah yang sering dialami siswa di kelas. Menurut penelitian Hasan (2017) respon siswa dalam menyelesaikan masalah cenderung berada dalam 3 level, diantaranya multi struktural, rasional dan extended abstrak. Oleh karena itu guru harus memperhatikan respon siswa. Sering sekali dalam proses pembelajaran guru menemukan siswa berbicara dengan temannya, tidak mendengarkan penjelasan guru, dan sering tidak percaya diri untuk mengerjakan soal matematika di depan kelas. Hal tersebut terjadi karena siswa belum mengetahui pentingnya belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari.Matematika merupakan salah satu ilmu yang penting dan bisa digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai ilmu dasar matematika digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, sehingga membutuhkan suatu upaya dalam pembelajaran matematika agar terlaksana secara optimal (Kusumaningtyas, 2016). Oleh sebab itu, matematika sangat penting untuk dikuasai.Namun pada kenyataanya banyak siswa yang kurang efektif belajar matematika, sebagian siswa saat pembelajaran matematika di kelas hanya diam dan terlihat pasif. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian guru matematika untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat agar matematika menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Belajar siswa dapat menyenangkan dan aktif melalui penerepan strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran group to group exchange adalah salah satu strategi belajar aktif dimana siswa dituntut untuk berpikir dan bekerja sama untuk menentukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang dimiliki sebelumnya. Strategi ini merupakan perpaduan metode diskusi, tanya jawab dan mengajar teman sebaya. Tugas yang diberikan kepada setiap kelompok siswa berbeda. Masingmasing kelompok "mengajar" apa yang telah dipelajari untuk sisa kelas (Silberman : 2011). Strategi ini untuk mengetahui pemahaman dan mengaktifkan siswa dalam pelajaran matematika. Strategi ini cocok untuk mengefektifkan proses belajar matematika di kelas karena siswa diikut sertakan dalam pembelajaran tidak hanya duduk pasif. siswa lebih dominan bekerja aktif ketimbang guru. Guru hanya mengawasi masing-masing kelompok, dapat menimbulkan rasa kompetitif yang sehat. Selain itu juga dapat mengembangkan musyawarah dan tanggung jawab. Hasil studi pendahuluan di MTs Nurul Ihsan, diperoleh bahwa peroses belajar mengajar matematika tidak efektif, hal ini dibuktikan dalam proses belajar mengajar guru tidak melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa berbicara sendiri, tidak termotivasi untuk belajar matematika, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan tidak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Akibatnya, ketika diberikan tes banyak siswa yang tidak tuntas baik itu tuntas secara individu maupun secara klasikal. Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 70 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) Melalui strategi pembelajaran Group to Group Exchange ini, siswa diharapkan lebih termotivasi dan membantu siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga meningkatkan hasil belajar, sehingga tujuan pembelajaran matematika akan tercapai secara optimal. Keunggulan dari strategi pembelajaran Group to Group Exchange menurut Dewi (2014) 1) Membiasakan siswa untuk bekerja sama. 2) Bermusyawarah dan bertanggung jawab. 3) Menghormati pandangan atau tanggapan siswa lain. 4) Menumbuhkan sifat ketergantungan positif. 5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensinya. Menurut Noto (2011) Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menekankan pada bagaimana agar peserta didik mampu belajar cara belajar (learning how to learn), Melalui kreatifitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktivitas/keaktifan yang menyenangkan (joyfull learning). Efektivitas pembelajaran dapat di tentukan oleh 4 indikator, antara lain: a. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran aktif. c. Respon positif siswa dalam pembelajaran d. Hasil belajar siswa tuntas secara klasikal. Menurut Purwati, dkk (2015)metode pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP. Rosmaini (2011) menyimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran GGE pada proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Maka dari itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Efektivitas Strategi Pembelajaran Group to Group Exchange pada Materi Himpunan Kelas VII MTs Nurul Ihsan”. METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuantitatif yaitu berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif(Sugiyono, 2015). Sesuai dengan instrumen penelitian, maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar sesudah proses pembelajaran, kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan respon siswa dalam pembelajaran. Untuk memperoleh data-data tersebut digunakan beberapa metode yaitu : 1. Metode Observasi (Pengamatan) Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan data aktivitas siswa. Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran diberikan kepada satu orang pengamat (observer I) dan lembar observasi aktifitas siswa diberikan kepada dua orang pengamat yang lain (observer II dan observer III). 2. Metode Angket Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 71 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi group to group exchange. Data diperoleh dengan cara memberikan angket kepada siswa pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan instrumen angket respon siswa. Siswa memberikan tanda check list (√) pada baris yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan kolom yang sesuai dengan respon siswa. 3. Metode Tes Metode Tes digunakan untuk mengetahui tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan strategi group to group exchange pada materi himpunan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif.Stastistik deskriptif yang dipakai adalah dengan skor rata-rata. Rumus: Skor rata rata skor yang diperoleh guru Jumlah aspek pengamatan Adapun pendeskripsian skor ratarata Tingkat Kemampuan Guru (TKG) adalah sebagai berikut: (Susilo, 2013) Rata-rata 1,00 Ratarata 1,50 1,50 Ratarata 2,50 2,50 Ratarata 3,50 3,50 Ratarata 4,00 Kategori Sangat tidak baik Tidak baik Baik Sangat baik Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika rata- rata skor hasil pengamatan jumlah aspek yang diamati berada pada kategori baik atau sangat baik. 2. Analisis Data Aktivitas Siswa Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan skor rata-rata. Untuk menganalisis data aktivitas tiap siswa dalam pembelajaran diambil dari nilai rata-rata skor penilaian aspek dikonversikan sebagai berikut: RSP x n (Susilo, 2013) Keterangan : RSP : Rata-rata skor penilaian x: skor penilaian n : banyaknya aspek penilaian. Adapun rata-rata kategori nilai rata-rata aktifitas siswa adalah sebagai berikut (Susilo, 2013) : Tabel 3. 1 Rata-rata kategori aktivitas siswa Rata-rata 1,00 – 1,49 1,50 – 2,49 2,50 – 3,49 3,50 – 4,00 Kategori Tidak aktif Kurang aktif Aktif Sangat aktif Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila skor yang diperoleh siswa berada pada kategori aktif dan sangat aktif (Susilo, 2013) 3. Analisis data respon siswa Data tentang respon siswa yang diperoleh melalui hasil angket dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan persentase.Persentase data angket yang diperoleh dihitung berdasarkan skala Guttman.Jawaban diberi skor tertinggi satu dan terendah nol (Sugiyono, 2015). Persentase dari setiap respon siswa dihitung dengan rumus : Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 72 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) Rs 100% S Keterangan : Pr= Persentase banyak siswa yang memberikan respon terhadap kategori yang ditanyakan dalam angket Rs = Banyak siswa yang memberikan respon terhadap setiap kategori yang ditanyakan dalam angket S = Banyak siswa yang menjadi responden Sedangkan rata-rata persentase respon siswa dihitung dgn rumus : Pr Jadi respon siswa dikatakan positif terhadap komponen pembelajaran tersebut jika rata-rata persentase respon positif siswa 80%. 4. Analisis data hasil belajar siswa Analisis data hasil belajar bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa.Data yang dianalisis adalah skor tes. Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan rumus : ketuntasan klasikal jumlah siswa yang tuntas 100% jumlah siswa keseluruhan Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika hasil belajar yang diperoleh minimal 70% dari skor toal. Selanjutnya dikatakan tuntas secara klasikal jika 80% siswa tuntas belajarnya (Pujiati, 2008). BAHSAN UTAMA 1. Hasil dan Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Menggunakan Strategi Group to Group Exchange Hasil analisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Group to Group Exchange adalah sebagai berikut. 4,5 A1 4 A2 3,5 A3 B1 3 Skor Rata rata persentase respon siswa skor yang diperoleh siswa 100% jumlah skor maksimum Hasil Pengamatan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran B2 2,5 B3 2 B4 B5 1,5 B6 1 B7 C1 0,5 C2 0 A1 A3 B2 B4 B6 C1 D1 Aspek yang dinilai D1 E1 Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Kemamapuan Guru Mengelola Pembelajaran Keterangan (Pendahuluan) A1 : Mengingatkan kembali materi sebelumnya. A2 : Memotivasi siswa A3 : Menyampaikan tujuan pembelajaran (Kegiatan Inti) B1 : Guru menyampaikan informasi dengan singkat dan menyampaikan materi B2 : Membentuk kelompok siswa untuk berdiskusi dan tanya jawab B3 : Membagikan LKK (Lembar Kerja Kelompok) B4 : Guru memerintahkan siswa untuk mempelajari dan mengerjakan soal-soal dalam LKK dengan kelompok masing-masing sesuai Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 73 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) pembagian tugas yang telah diberikan guru B5 : Kemampuan membimbing siswa untuk menyelesaikan permasalahan B6 : Guru menentukan siswa yang akan menjadi juru bicara dari masingmasing topik yang berbeda dan guru memerintahkan perwakilan juru bicara dari tiap kelompok untuk presentasi B7 : Kemampuan mendorong siswa untuk bertanya, mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan (Penutup) C1 : Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari C2 : Kemampuan menutup pelajaran D1 : Suasana Pembelajaran E1 : Pengelolaan Waktu skor yang diperoleh guru Skor rata rata jumlah apek pengamatan (3 4) (4 10) 14 52 14 3,71 Berdasarkan hasil analisis data dan dikonversi dengan tabel rata-rata kemampuan guru dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran group to group exchange di kelas VII MTs Nurul Ihsan, ditinjau dari aktivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif, karena rata-rata setiap aspek pengamatan berada dalam kategori baik dan sangat baik serta rata-rata semua aspek pengamatan berada pada kategori sangat baik yaitu 3,71. 2. Hasil dan Analisis Data Pengamatan Aktivitas Siswa Gambar 4.3 berikut merupakan persentase hasil dan analisis yang dilakukan terhadap siswa kelas VII MTs Nurul Ihsan. Persentase Aktivitas Siswa 1 12% 13% 2 3 12% 12% 12% 13% 12% 14% 4 5 6 7 8 Gambar 4.2 Persentase Aktivitas Siswa Keterangan : 1. Menyimak seluruh informasi yang disampaikan oleh guru. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,17 atau 13% 2. Tidak berbicara dengan teman dalam kelompok kecuali membahas bahan pelajaran. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 2,89 atau 12% 3. Bertanya atau memberi tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,05 atau 13%. 4. Bekerjasama dengan teman pada saat mengerjakan tugas kelompok. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,28 atau 14% 5. Mengajukan pendapat pada saat diskusi kelompok. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 74 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3 atau 12% 6. Melaksanakan diskusi kelompok sampai batas waktu yang ditentukan. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3 atau 12%. 7. Membuat atau memberikan pendapat tentang kesimpulan materi yang telah diberikan. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 2,89 atau 12%. 8. Mencatat kesimpulan atau rangkuman materi yang diberikan. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3 atau 12%. x RSP n 24,28 8 3,03 Berdasarkan gambar 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran group to group exchange di kelas VII MTs Nurul Ihsan, ditinjau dari aktivitas siswa dikatakan efektif, karena rata-rata skor dari setiap aspek aktif dan rata-rata skor klasikal pengamatan berada dalam kategori aktif yaitu 3,03. 3. Hasil dan Analisi DataAngket Respon Siswa Dari hasil angket respon siswa setelah mengikuti pelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange dan dianalisis maka di peroleh persentase angket respon siswa Berdasarkan gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran group to group exchange pada materi himpunan kelas VII MTs Nurul Ihsan efektif karena sebanyak 95% siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange pada materi himpunan kelas VII MTs Nurul Ihsan dan sebanyak 5% siswa memberikan respon negatif. Respon siswa yang positif akan memberikan dampak langsung terhadap terciptanya proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. 4. Hasil dan Analisis Data Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai hasil dan analisis pengamatan yang dilakukan terhadap siswa, maka persentase terhadap masing-masing penilaian diperoleh sebagaimana terlihat pada gambar 4.7 berikut. Persentase Ketuntasan THB Siswa Kelas VII MTs Nurul Ihsan Tahun Ajaran 2016-2017 17% Tuntas 83% Tidak Tuntas Gambar 4.7 Persentase Ketuntasan THB Siswa Kelas VII MTs Nurul Ihsan Tahun Ajaran 2016-2017 Berdasarkan gambar 4.7, maka dapat disimpulkan bahwa dari 18 siswa ada 3 orang yang tidak tuntas dan 15 siswa tuntas, dengan jumlah persentase siswa yang tuntas yaitu 83%. Hal ini membuktikan bahwa strategi pembelajaran group to group exchange pada materi himpunan kelas VII MTs Nurul Ihsan, ditinjau dari hasil belajar siswa dikatakan efektif, karena jumlah Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 75 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) persentase siswa yang tuntas lebih dari 80%. Berdasarkan hasil analisis pembelajaran Group to Group Exchange diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Kemampuan Guru dalam mengelola pembelajaran efektif. Karena rata-rata skor hasil pengamatan mencapai 3,71 yang berarti berada dalam kategori sangat baik. 2. Aktivitas siswa selama pembelajaran efektif karena dari 8 indikator yang ditntukan sudah termasuk aktif dan skor yang paling rendah dari 8 indikator yang ditentukan yaitu pada indikator 2 yakni tidak berbicara dengan teman dalam kelompok kecuali membahs bahan pelajaran dengan nilai rata-rata 2,89 atau 12%, indikator 7 yaitu membuat atau memberikan pendapat tentang kesimpulan materi yang telah diberikan dengan skor rata-rata 2,89 atau 12% dan yang berkaitan dengan kelemahan mengunakan strategi pembelajaran group to group exchange yaitu pada indikator 5 yaitu mengajukan pendapat pada saat diskusi kelompok dengan skor ratarata 3 atau 12%. Setelah dianalisis dari 8 indikator yang ditentukan maka rata-rata dari setiap pengamatan berada pada kategori aktif yaitu 3,03. 3. Respon siswa sesudah pembelajaran dikatakan positif, karena rata-rata persentase respon positif seluruh siswa mencapai 95%. 4. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, karena persentase banyaknya siswa mencapai 83%. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dalam data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Group to Group Exchange efektif digunakan pada materi Himpunan di kelas VII MTs Nurul Ihsan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil analisis sebagai berikut: 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran efektif, karena skor rata-rata yang diperoleh berada pada kategori sangat baik. 2. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran efektif karena rata-rata skor klasikal berada pada kategori aktif. 3. Respon siswa terhadap pembelajaran efektif karena rata-rata persentase respon positif lebih dari 80% 4. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai karena persentase banyaknya siswa yang tuntas lebih dari 80%. Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran group to group exchange peneliti menyarankan bagi para guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang kreatif yaitu salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange supaya suasana pembelajaran lebih aktif, efektif, efisien dan menyenangkan dan bagi lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan berbagai macam model, strategi, pendekatan dan metode dalam pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Dewi, E. Y., Wiyasa, & Semara, P. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Group To Group Exchange Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Gugus II Tampaksirinng. e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, II (1), 112. Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 76 APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online) Hasan, B. (2017). Karakteristik Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Berdasarkan Taksonomi SOLO. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 3(1). Kusumaningtyas, W. (2016). Efektivitas Metode Inquiry Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal E-DuMath, II (1), 102-108. Noto, Biografi Penulis Mutmainnah S.Pd Penulis adalah guru matematika MTs Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah. Pendidikan terakhir penulis adalah Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan, lulus tahun 2017. M. S. (2011). Efektivitas Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Kelas VII SMP Islam Pekalongan Tahun 2009/2010 Materi Segi Empat. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, XX (2), 1-13. Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasa Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Ilmiah Kependidikan, I (1), 1-20. Silberman. (2011). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif Cetakan IV (Edisi Revisi). Bandung: Nusa Media, Nuansa. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Susilo, F. A. (2013). Peningkatan Efektivitas Pada Proses Pembelajaran. MATHEdunesa, II (1), 1-9. Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange ..................... 77