EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP

advertisement
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP
EXCHANGE PADA MATERI HIMPUNAN DI
MTs NURUL IHSAN
Mutmainnah
MTs Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya siswa dan guru selama proses pembelajaran
dikarenakan pusat pmbelajaran adalah guru itu sendiri. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga
respon siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa tidak tuntas. Salah satu cara mengatasi masalah
tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran group to group exchange.Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan : (1) untuk mendeskripsikan kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran group to group exchange (2) untuk mendekripsikan aktivitas siswa dalam
pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (3) untuk mendekripsikan
respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (4)
untuk mendekripsikan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran group to group exchange.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, angket dan tes. Hasil analisis data statistik deskriptif
menunjukkan, bahwa guru mampumengelola pembelajaran menggunakan strategi Group to Group
Exchange dengan hasil 3,71 berada dalam kategori sangat baik, Aktivitas siswa selama mengikuti
pelajaran aktif, Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 3,03 yang termasuk pada kategori aktif. Respon
siswa sesudah pembelajaran dikatakan positif, karena rata-rata persentase respon positif seluruh siswa
mencapai 95%.Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, karena persentase banyaknya siswa
mencapai 83%.
Kata kunci: Efektivitas, Strategi pembelajaran Group to Group Exchange
Abstract
Based on this research are the less effective students and teachers during the learning process because
the center of teaching is the teacher itself. Students are less active in learning so that students 'responses
become passive and students' learning outcomes are not complete. One way to solve these problems by
applied the strategy of learning group to group exchange. This study was conducted with the aim of: (1)
to describe the ability of teachers to manage learning using group-to-group exchange strategy (2) to
describe the student activity in learning using group-to-group exchange strategy (3) to describe the
student's response to learning using the strategy Group to group exchange (4) to describe the result of
students' learning after being taught using group to group exchange strategy. This research used
descriptive quantitative research. The method is used observation, questionnaires and tests.The result of
analysis data statistic descriptive show that, the teachers can manage Group to Group Exchange
Learning which the result 3,71 in best category. Student activities during active lessons. This is indicated
by an average of 3,03 which is included in the active category. Student response after learning is said to
be positive, because the average percentage of positive responses across students reaches 95%. Students’
learning completeness in the classical achieved because the percentage of the number of student reached
83%.
Keywords: Effectiveness, Learning strategy Group to Group Exchange.
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu peristiwa
dan
tindakan
sehari-hari.Belajar
merupakan
kegiatan
yang
tidak
terpisahkan dari manusia agar dapat
memenuhi kebutuhan dan perubahan
dalam dirinya (Susilo, 2013).Dalam
peroses belajar mengajar terdiri dari
beberapa
komponen.Beberapa
diantaranya siswa, guru, lingkungan dan
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
69
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
lain sebagainya. Dalam proses belajar
mengajar guru dan siswa mempunyai
peranan penting.
Guru sebagai pendidik yang
profesional harus bisa menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan,
membuat siswa aktif, produktif dan
afektif. Guru harus memahami berbagai
aktivitas dan karakteristik setiap siswa.
Sehingga dapat memudahkan guru dalam
menghadapi masalah yang sering dialami
siswa di kelas.
Menurut penelitian Hasan (2017)
respon siswa dalam menyelesaikan
masalah cenderung berada dalam 3 level,
diantaranya multi struktural, rasional dan
extended abstrak. Oleh karena itu guru
harus memperhatikan respon siswa.
Sering sekali dalam proses pembelajaran
guru menemukan siswa berbicara dengan
temannya,
tidak
mendengarkan
penjelasan guru, dan sering tidak percaya
diri untuk mengerjakan soal matematika
di depan kelas. Hal tersebut terjadi
karena
siswa
belum
mengetahui
pentingnya belajar matematika dalam
kehidupan
sehari-hari.Matematika
merupakan salah satu ilmu yang penting
dan bisa digunakan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia.
Sebagai ilmu dasar matematika
digunakan secara luas dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga membutuhkan suatu
upaya dalam pembelajaran matematika
agar
terlaksana
secara
optimal
(Kusumaningtyas, 2016). Oleh sebab itu,
matematika sangat penting untuk
dikuasai.Namun
pada
kenyataanya
banyak siswa yang kurang efektif belajar
matematika,
sebagian
siswa
saat
pembelajaran matematika di kelas hanya
diam dan terlihat pasif. Tentu hal ini
perlu menjadi perhatian guru matematika
untuk meningkatkan proses pembelajaran
dengan penerapan metode pembelajaran
yang tepat agar matematika menjadi
menarik dan tidak membosankan bagi
siswa.
Belajar
siswa
dapat
menyenangkan dan aktif melalui
penerepan strategi pembelajaran aktif.
Strategi pembelajaran group to
group exchange adalah salah satu strategi
belajar aktif dimana siswa dituntut untuk
berpikir dan bekerja sama untuk
menentukan
jawaban
berdasarkan
pengetahuan,
pemahaman
dan
keterampilan yang dimiliki sebelumnya.
Strategi ini merupakan perpaduan metode
diskusi, tanya jawab dan mengajar teman
sebaya. Tugas yang diberikan kepada
setiap kelompok siswa berbeda. Masingmasing kelompok "mengajar" apa yang
telah dipelajari untuk sisa kelas
(Silberman : 2011). Strategi ini untuk
mengetahui
pemahaman
dan
mengaktifkan siswa dalam pelajaran
matematika. Strategi ini cocok untuk
mengefektifkan
proses
belajar
matematika di kelas karena siswa diikut
sertakan dalam pembelajaran tidak hanya
duduk pasif. siswa lebih dominan bekerja
aktif ketimbang guru. Guru hanya
mengawasi masing-masing kelompok,
dapat menimbulkan rasa kompetitif yang
sehat.
Selain
itu
juga
dapat
mengembangkan
musyawarah
dan
tanggung jawab.
Hasil studi pendahuluan di MTs
Nurul Ihsan, diperoleh bahwa peroses
belajar mengajar matematika tidak
efektif, hal ini dibuktikan dalam proses
belajar mengajar guru tidak melibatkan
siswa secara langsung sehingga siswa
berbicara sendiri, tidak termotivasi untuk
belajar matematika, siswa tidak diberi
kesempatan
untuk
mengemukakan
pendapatnya dan tidak mendengarkan apa
yang dijelaskan oleh guru. Akibatnya,
ketika diberikan tes banyak siswa yang
tidak tuntas baik itu tuntas secara
individu maupun secara klasikal.
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
70
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
Melalui strategi pembelajaran
Group to Group Exchange ini, siswa
diharapkan lebih termotivasi dan
membantu siswa berpartisipasi aktif
dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar sehingga meningkatkan hasil
belajar, sehingga tujuan pembelajaran
matematika akan tercapai secara optimal.
Keunggulan
dari
strategi
pembelajaran Group to Group Exchange
menurut Dewi (2014)
1) Membiasakan siswa untuk bekerja
sama.
2) Bermusyawarah dan bertanggung
jawab.
3) Menghormati pandangan atau
tanggapan siswa lain.
4) Menumbuhkan
sifat
ketergantungan positif.
5) Memberikan kesempatan pada
siswa
untuk
mengembangkan
potensinya.
Menurut Noto (2011) Pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang
menekankan pada bagaimana agar
peserta didik mampu belajar cara belajar
(learning how to learn), Melalui
kreatifitas guru, pembelajaran di kelas
menjadi sebuah aktivitas/keaktifan yang
menyenangkan (joyfull learning).
Efektivitas pembelajaran dapat di
tentukan oleh 4 indikator, antara lain:
a. Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran baik.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
aktif.
c. Respon positif siswa dalam
pembelajaran
d. Hasil belajar siswa tuntas secara
klasikal.
Menurut Purwati, dkk (2015)metode
pembelajaran aktif tipe Group to Group
Exchange
(GGE)
efektif
dalam
meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas VII SMP. Rosmaini (2011)
menyimpulkan bahwa dengan penerapan
strategi pembelajaran GGE pada proses
pembelajaran
dapat
meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
Maka dari itulah penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan
judul
:
“Efektivitas
Strategi
Pembelajaran Group to Group Exchange
pada Materi Himpunan Kelas VII MTs
Nurul Ihsan”.
METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif.
Pengumpulan
data
menggunakan kuantitatif yaitu berupa
angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Maka jenis penelitian ini adalah
kuantitatif
dengan
pendekatan
deskriptif(Sugiyono, 2015).
Sesuai
dengan
instrumen
penelitian, maka data yang akan
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
hasil
belajar
sesudah
proses
pembelajaran,
kemampuan
guru
mengelola pembelajaran, aktivitas siswa
dalam pembelajaran, dan respon siswa
dalam pembelajaran. Untuk memperoleh
data-data tersebut digunakan beberapa
metode yaitu :
1.
Metode Observasi (Pengamatan)
Metode observasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran dan
data aktivitas siswa. Lembar observasi
kemampuan
guru
mengelola
pembelajaran diberikan kepada satu
orang pengamat (observer I) dan lembar
observasi aktifitas siswa diberikan
kepada dua orang pengamat yang lain
(observer II dan observer III).
2.
Metode Angket
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
71
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
Metode angket digunakan untuk
mengumpulkan data tentang respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan
strategi group to group exchange. Data
diperoleh dengan cara memberikan
angket kepada siswa pada akhir kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan
instrumen angket respon siswa. Siswa
memberikan tanda check list (√) pada
baris yang sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan dan kolom yang sesuai
dengan respon siswa.
3. Metode Tes
Metode Tes digunakan untuk mengetahui
tentang hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan
strategi group to group exchange pada
materi himpunan.
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Analisis Data Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran
Data tentang kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran dianalisa dengan
menggunakan
statistik
deskriptif.Stastistik
deskriptif
yang
dipakai adalah dengan skor rata-rata.
Rumus:
Skor rata  rata 
skor yang diperoleh guru
Jumlah aspek pengamatan
Adapun pendeskripsian skor ratarata Tingkat Kemampuan Guru (TKG)
adalah sebagai berikut: (Susilo, 2013)
Rata-rata
1,00  Ratarata  1,50
1,50  Ratarata  2,50
2,50  Ratarata  3,50
3,50  Ratarata  4,00
Kategori
Sangat tidak baik
Tidak baik
Baik
Sangat baik
Kemampuan
guru
mengelola
pembelajaran dikatakan efektif jika rata-
rata skor hasil pengamatan jumlah aspek
yang diamati berada pada kategori baik
atau sangat baik.
2. Analisis Data Aktivitas Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran
dianalisis dengan menggunakan skor
rata-rata. Untuk menganalisis data
aktivitas tiap siswa dalam pembelajaran
diambil dari nilai rata-rata skor penilaian
aspek dikonversikan sebagai berikut:
RSP 
x
n
(Susilo, 2013)
Keterangan :
RSP : Rata-rata skor penilaian
x: skor penilaian
n : banyaknya aspek penilaian.
Adapun rata-rata kategori nilai rata-rata
aktifitas siswa adalah sebagai berikut
(Susilo, 2013) :
Tabel 3. 1 Rata-rata kategori aktivitas
siswa
Rata-rata
1,00 – 1,49
1,50 – 2,49
2,50 – 3,49
3,50 – 4,00
Kategori
Tidak aktif
Kurang aktif
Aktif
Sangat aktif
Suatu pembelajaran dikatakan
efektif apabila skor yang diperoleh siswa
berada pada kategori aktif dan sangat
aktif (Susilo, 2013)
3. Analisis data respon siswa
Data tentang respon siswa yang
diperoleh melalui hasil angket dianalisis
menggunakan statistik deskriptif dengan
persentase.Persentase data angket yang
diperoleh dihitung berdasarkan skala
Guttman.Jawaban diberi skor tertinggi
satu dan terendah nol (Sugiyono, 2015).
Persentase dari setiap respon siswa
dihitung dengan rumus :
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
72
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
Rs
 100%
S
Keterangan :
Pr= Persentase banyak siswa yang
memberikan respon terhadap kategori
yang ditanyakan dalam angket
Rs = Banyak siswa yang memberikan
respon terhadap setiap kategori yang
ditanyakan dalam angket
S = Banyak siswa yang menjadi
responden
Sedangkan rata-rata persentase
respon siswa dihitung dgn rumus :
Pr 
Jadi respon siswa dikatakan
positif terhadap komponen pembelajaran
tersebut jika rata-rata persentase respon
positif siswa  80%.
4.
Analisis data hasil belajar siswa
Analisis data hasil belajar
bertujuan
untuk
mendeskripsikan
ketuntasan hasil belajar siswa.Data yang
dianalisis adalah skor tes. Data hasil
belajar siswa dianalisis menggunakan
rumus :
ketuntasan klasikal 
jumlah siswa yang tuntas
 100%
jumlah siswa keseluruhan
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya
jika hasil belajar yang diperoleh minimal
70% dari skor toal. Selanjutnya dikatakan
tuntas secara klasikal jika 80% siswa
tuntas belajarnya (Pujiati, 2008).
BAHSAN UTAMA
1. Hasil dan Analisis Data Kemampuan
Guru
Mengelola
Pembelajaran
Menggunakan Strategi Group to
Group Exchange
Hasil analisis data kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran
Group to Group Exchange adalah
sebagai berikut.
4,5
A1
4
A2
3,5
A3
B1
3
Skor
Rata  rata persentase respon siswa 
skor yang diperoleh siswa
 100%
jumlah skor maksimum
Hasil Pengamatan Guru
Dalam Mengelola
Pembelajaran
B2
2,5
B3
2
B4
B5
1,5
B6
1
B7
C1
0,5
C2
0
A1 A3 B2 B4 B6 C1 D1
Aspek yang dinilai
D1
E1
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil
Kemamapuan Guru Mengelola
Pembelajaran
Keterangan
(Pendahuluan)
A1 : Mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
A2 : Memotivasi siswa
A3 :
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
(Kegiatan Inti)
B1 : Guru menyampaikan informasi
dengan
singkat
dan
menyampaikan materi
B2 : Membentuk kelompok siswa untuk
berdiskusi dan tanya jawab
B3 : Membagikan LKK (Lembar Kerja
Kelompok)
B4 : Guru memerintahkan siswa untuk
mempelajari dan mengerjakan
soal-soal dalam LKK dengan
kelompok masing-masing sesuai
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
73
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
pembagian tugas yang telah
diberikan guru
B5 : Kemampuan membimbing siswa
untuk menyelesaikan permasalahan
B6 : Guru menentukan siswa yang akan
menjadi juru bicara dari masingmasing topik yang berbeda dan
guru memerintahkan perwakilan
juru bicara dari tiap kelompok
untuk presentasi
B7 : Kemampuan mendorong siswa
untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat
atau
menjawab
pertanyaan
(Penutup)
C1 : Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang sudah dipelajari
C2 : Kemampuan menutup pelajaran
D1 : Suasana Pembelajaran
E1 : Pengelolaan Waktu
skor yang diperoleh guru
Skor rata  rata 
jumlah apek pengamatan
(3  4)  (4  10)
14
52

14
 3,71
Berdasarkan hasil analisis data
dan dikonversi dengan tabel rata-rata
kemampuan guru dapat disimpulkan
bahwa strategi pembelajaran group to
group exchange di kelas VII MTs Nurul
Ihsan, ditinjau dari aktivitas kemampuan
guru mengelola pembelajaran dikatakan
efektif, karena rata-rata setiap aspek
pengamatan berada dalam kategori baik
dan sangat baik serta rata-rata semua
aspek pengamatan berada pada kategori
sangat baik yaitu 3,71.

2. Hasil dan Analisis Data Pengamatan
Aktivitas Siswa
Gambar 4.3 berikut merupakan
persentase hasil dan analisis yang
dilakukan terhadap siswa kelas VII MTs
Nurul Ihsan.
Persentase Aktivitas Siswa
1
12%
13%
2
3
12%
12%
12%
13%
12%
14%
4
5
6
7
8
Gambar 4.2 Persentase Aktivitas Siswa
Keterangan :
1. Menyimak seluruh informasi yang
disampaikan oleh guru. Setelah
dihitung menggunakan rumus yang
telah ditentukan pada analisis data
aktivitas siswa diperoleh rata-rata
3,17 atau 13%
2. Tidak berbicara dengan teman dalam
kelompok kecuali membahas bahan
pelajaran.
Setelah
dihitung
menggunakan rumus
yang telah
ditentukan pada analisis data
aktivitas siswa diperoleh rata-rata
2,89 atau 12%
3. Bertanya atau memberi tanggapan
terhadap apa yang disampaikan oleh
guru. Setelah dihitung menggunakan
rumus yang telah ditentukan pada
analisis
data
aktivitas
siswa
diperoleh rata-rata 3,05 atau 13%.
4. Bekerjasama dengan teman pada saat
mengerjakan
tugas
kelompok.
Setelah
dihitung
menggunakan
rumus yang telah ditentukan pada
analisis
data
aktivitas
siswa
diperoleh rata-rata 3,28 atau 14%
5. Mengajukan pendapat pada saat
diskusi kelompok. Setelah dihitung
menggunakan rumus
yang telah
ditentukan pada analisis data
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
74
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3
atau 12%
6. Melaksanakan diskusi kelompok
sampai batas waktu yang ditentukan.
Setelah
dihitung
menggunakan
rumus yang telah ditentukan pada
analisis
data
aktivitas
siswa
diperoleh rata-rata 3 atau 12%.
7. Membuat atau memberikan pendapat
tentang kesimpulan materi yang telah
diberikan.
Setelah
dihitung
menggunakan rumus
yang telah
ditentukan pada analisis data
aktivitas siswa diperoleh rata-rata
2,89 atau 12%.
8. Mencatat
kesimpulan
atau
rangkuman materi yang diberikan.
Setelah
dihitung
menggunakan
rumus yang telah ditentukan pada
analisis
data
aktivitas
siswa
diperoleh rata-rata 3 atau 12%.
x
RSP 
n
24,28

8
 3,03
Berdasarkan gambar 4.3 di atas,
dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran group to group exchange di
kelas VII MTs Nurul Ihsan, ditinjau dari
aktivitas siswa dikatakan efektif, karena
rata-rata skor dari setiap aspek aktif dan
rata-rata skor klasikal pengamatan berada
dalam kategori aktif yaitu 3,03.
3. Hasil dan Analisi DataAngket Respon
Siswa
Dari hasil angket respon siswa setelah
mengikuti
pelajaran
menggunakan
strategi pembelajaran group to group
exchange dan dianalisis maka di peroleh
persentase angket respon siswa
Berdasarkan gambar 4.5 di atas
menunjukkan bahwa penerapan strategi
pembelajaran group to group exchange
pada materi himpunan kelas VII MTs
Nurul Ihsan efektif karena sebanyak 95%
siswa memberikan respon positif
terhadap
pembelajaran
matematika
menggunakan strategi pembelajaran
group to group exchange pada materi
himpunan kelas VII MTs Nurul Ihsan dan
sebanyak 5% siswa memberikan respon
negatif. Respon siswa yang positif akan
memberikan dampak langsung terhadap
terciptanya proses pembelajaran yang
kondusif dan menyenangkan.
4. Hasil dan Analisis Data Hasil Belajar
Siswa
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai
hasil dan analisis pengamatan yang
dilakukan
terhadap
siswa,
maka
persentase
terhadap
masing-masing
penilaian diperoleh sebagaimana terlihat
pada gambar 4.7 berikut.
Persentase Ketuntasan THB Siswa
Kelas VII MTs Nurul Ihsan Tahun
Ajaran 2016-2017
17%
Tuntas
83%
Tidak Tuntas
Gambar 4.7 Persentase Ketuntasan
THB Siswa Kelas VII MTs Nurul
Ihsan Tahun Ajaran 2016-2017
Berdasarkan gambar 4.7, maka
dapat disimpulkan bahwa dari 18 siswa
ada 3 orang yang tidak tuntas dan 15
siswa tuntas, dengan jumlah persentase
siswa yang tuntas yaitu 83%. Hal ini
membuktikan
bahwa
strategi
pembelajaran group to group exchange
pada materi himpunan kelas VII MTs
Nurul Ihsan, ditinjau dari hasil belajar
siswa dikatakan efektif, karena jumlah
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
75
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
persentase siswa yang tuntas lebih dari
80%.
Berdasarkan
hasil
analisis
pembelajaran Group to Group Exchange
diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Kemampuan Guru dalam mengelola
pembelajaran efektif. Karena rata-rata
skor hasil pengamatan mencapai 3,71
yang berarti berada dalam kategori
sangat baik.
2. Aktivitas siswa selama pembelajaran
efektif karena dari 8 indikator yang
ditntukan sudah termasuk aktif dan
skor yang paling rendah dari 8
indikator yang ditentukan yaitu pada
indikator 2 yakni tidak berbicara
dengan teman dalam kelompok
kecuali membahs bahan pelajaran
dengan nilai rata-rata 2,89 atau 12%,
indikator 7 yaitu membuat atau
memberikan
pendapat
tentang
kesimpulan materi yang telah
diberikan dengan skor rata-rata 2,89
atau 12% dan yang berkaitan dengan
kelemahan mengunakan strategi
pembelajaran group to group
exchange yaitu pada indikator 5 yaitu
mengajukan pendapat pada saat
diskusi kelompok dengan skor ratarata 3 atau 12%. Setelah dianalisis
dari 8 indikator yang ditentukan maka
rata-rata dari setiap pengamatan
berada pada kategori aktif yaitu 3,03.
3. Respon
siswa
sesudah
pembelajaran dikatakan positif,
karena rata-rata persentase respon
positif seluruh siswa mencapai
95%.
4. Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal tercapai, karena persentase
banyaknya siswa mencapai 83%.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dalam
data yang diperoleh dari penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Group to Group Exchange
efektif digunakan pada materi Himpunan
di kelas VII MTs Nurul Ihsan. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dari hasil
analisis sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran efektif, karena skor
rata-rata yang diperoleh berada pada
kategori sangat baik.
2. Aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran efektif karena rata-rata
skor klasikal berada pada kategori
aktif.
3. Respon siswa terhadap pembelajaran
efektif karena rata-rata persentase
respon positif lebih dari 80%
4. Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal tercapai karena persentase
banyaknya siswa yang tuntas lebih
dari 80%.
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
penerapan
strategi
pembelajaran group to group exchange
peneliti menyarankan bagi para guru
hendaknya dapat menerapkan model
pembelajaran yang kreatif yaitu salah
satunya dengan menggunakan strategi
pembelajaran group to group exchange
supaya suasana pembelajaran lebih aktif,
efektif, efisien dan menyenangkan dan
bagi
lembaga
pendidikan
dapat
mengoptimalkan pembelajaran dengan
berbagai
macam
model,
strategi,
pendekatan
dan
metode
dalam
pembelajaran dengan
sarana dan
prasarana yang dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, E. Y., Wiyasa, & Semara, P.
(2014).
Pengaruh
Model
Pembelajaran Group To Group
Exchange
Berbantuan
Media
Gambar Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas IV SD Gugus II
Tampaksirinng. e-Jurnal Mimbar
PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan PGSD, II (1), 112.
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
76
APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 3, no. 2, Juli 2017
ISSN: 2407-8840 (print)
ISSN: 2580-9253 (online)
Hasan, B. (2017). Karakteristik Respon
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Geometri Berdasarkan Taksonomi
SOLO. JINoP (Jurnal Inovasi
Pembelajaran), 3(1).
Kusumaningtyas, W. (2016). Efektivitas
Metode Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa. Jurnal
E-DuMath, II (1), 102-108.
Noto,
Biografi Penulis
Mutmainnah S.Pd
Penulis adalah guru matematika MTs
Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah.
Pendidikan terakhir penulis adalah
Program Sarjana (S1) Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Bangkalan,
lulus tahun 2017.
M. S. (2011). Efektivitas
Pembelajaran Matematika Model
Kooperatif
Teams
Games
Tournament (TGT) Kelas VII SMP
Islam
Pekalongan
Tahun
2009/2010 Materi Segi Empat.
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi, XX (2), 1-13.
Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi
Dan Ketuntasa Belajar Matematika
Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD.
Jurnal
Ilmiah
Kependidikan, I (1), 1-20.
Silberman. (2011). Active Learning 101
Cara Belajar Siswa Aktif Cetakan
IV (Edisi Revisi). Bandung: Nusa
Media, Nuansa.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif , Kualitatif & RND.
Bandung: Alfabeta.
Susilo, F. A. (2013). Peningkatan
Efektivitas
Pada
Proses
Pembelajaran. MATHEdunesa, II
(1), 1-9.
Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................
77
Download