BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang perancangan identitas visual Bengkel Perkasa Motor maka diperlukan beberapa teori/metode desain sebagai dasar penunjang pembuatan identitas visualnya. 4.1.1 Pengertian Identitas Pengertian Identitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ciriciri atau keadaan khusus seseorang; jati diri. Sedangkan berdasarkan The New Oxford American Dictionary, Identity berarti [1] kenyataan mengenai seseorang atau perangai orang atau sesuatu; [2] karakteristik yang menentukan dalam usaha mendefinisikan sesuatu yang berbeda (ciri-ciri). Menurut AdamsMorioka pada buku yang berjudul “Logo Design Workbook : A Hands-On Guide To Creating Logos” pengertian Identity adalah Kombinasi dari sebuah logo (jenis huruf, warna, perumpamaan) dan perencanaan pekerjaan bersamaan yang senada untuk membentuk pesan yang unik dan terpadu untuk sebuah perusahaan, orang, benda atau ide. Identitas sangatlah diperlukan untuk membedakan pribadi-pribadi, dalam membentuk suatu identitas diperlukan kesinambungan dan totalitas baik dari internal maupun eksternal. 15 16 Agar Bengkel Perkasa Motor dapat mudah dikenali dia membutuhkan identitas yang dapat membedakan dirinya dengan bengkel-bengkel lain. Identitas yang dapat diselesaikan oleh pendekatan ilmu desain komunikasi bersifat eksternal yaitu dengan mengaplikasian desain yang sesuai dengan strategi komunikasinya. 4.1.2 Teori Semiotik Menurut Prof. Drs. Yongky Safanayong yang merupakan Guru Besar Desain UPH, Semiotik adalah ilmu yang berkenaan dengan pengertian tanda-tanda atau suatu studi tentang pemaknaan. Semiotik terdiri dari 1.Semantik: berkenaan dengan makna arti suatu gambar visual 2.Sintaktik: berkenaan dengan keseragaman, keterpaduan sistem 3.Pragmatik: berkenaan dengan teknis dan praktis, seperti ukuran, material, warna dengan pertimbangan kegunaan, kemudahan, keamanan, kenyamanan Sign (tanda) adalah dasar semiotik yang digunakan untuk dipelajari pengertian atau pemaknaannya (meaning)/ dasar untuk proses komunikasi adalah konsep pemaknaan (meaning), konsep dasar dalam semiotik adalah tanda/(sign) 17 Perkasa Motor membutuhkan tanda berupa visual yang memiliki arti dan keterpaduan sistem untuk dapat mempermudah proses komunikasi 4.1.3 Teori Logo Salah satu pembeda/ciri dari sebuah perusahaan dapat ditonjolkan dengan adanya logo. Pengertian logo dalam buku yang berjudul “Logo Design Workbook : A Hands-On Guide To Creating Logos” adalah lambang/simbol khusus dari sebuah perusahaan, benda, publikasi, layanan seseorang, atau ide. Dalam buku ini, logo dapat terbentuk dari 3 bagian yaitu; 1) Wordmark (tanda nama) Wordmark ini menggunakan nama dari perusahaan menjadi logo dalam bentuk tulisan Keuntungan: Pengenalan terhadap simbol sangatlah sulit dengan penggunaan logo nama dari perusahaan lebih mudah mengenali jenis perusahaannya Kelemahan: Bila tidak ditangani dengan ahli, wordmark sendiri dapat dapat terlihat umum dan kehilangan nilai pengingatnya. 2) Symbol (simbol/lambang) Simbol adalah gambar yang dapat melambangkan banyak arti Keuntungan: bentuk berupa gambar dapat langsung dikenali dapat lebih mudah mencerminkan perusahaan. 18 Kelemahan: Bila simbol terlepas dari wordmark dan tanda tersebut tidak memiliki bentuk yang kuat maka akan sulit dikenali 3) Monogram Desain dari 1 atau lebih yang biasanya merupakan inisial dari sebuah nama, yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan, publikasi, orang, benda, atau ide. Keuntungan: Monogram menyelesaikan masalah kesulitan menghafal dan kesulitan terbaca. Kelemahan: Monogram sering terlihat samar sebagai logo, Inisal seperti ini memiliki arti yang kecil. Maka konsep dari pembuatan logo bengkel Perkasa Motor membutuhkan bagian dari symbol dan wordmark. Symbol berupa hubungan pertemanan/partner antara individu dari bengkel Perkasa (lebh spesifik ke montir) terhadap customer, dan wordmark berupa nama ‘Perkasa’ sebagai identifikasi dari nama bengkel. 4.1.4 Positioning Dalam buku “Positioning : The Battle For Your Mind” (Pernerbit Salemba Empat, 2002), Al Ries dan Jack Trout menjelaskan bahwa positioning bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk melainkan sesuatu yang dilakukan terhadap pelanggan. Positioning berhubungan dengan bagaimana customer menempatkan produk di otaknya, 19 di alam khayalnya. Sehingga customer memiliki penilaian tertentu dan kemudian mengidentifikasikan dirinya dengan produk. Bengkel Perkasa Motor memposisikan dirinya sebagai bengkel mobil terpercaya layaknya seorang teman dan partner dalam berbagi edukasi yang berguna bagi customer mengenai mobilnya 4.1.5 Teori Brand Dalam buku “The Branding Identity” (Penerbit John Wiley & Sons, Inc.,2003), Aline Wheeler, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang terletak di setiap pikiran customer tentang sebuah produk, jasa, atau perusahaan. Menurut Walter Landor, pendiri Landor Associates, “Products are created in factory. Brands are created in the mind”. Menurut Milton Gleaser, designer, “A logo is the point of entry to the brand” Pembuatan identitas visual pendukung Bengkel Perkasa Motor dimulai dari logo yang baik karena membantu terbentuknya sebuah brand. Menurut Joel Desgrippes, dlg* worldwide dalam buku yang berjudul “Emotional Branding” karangan Marc Gobe, Branding (penciptaan merek) bukan hanya mengenai ubikuitas (berada dimana-mana), visibilitas dan fungsi, namun mengenai penciptaan ikatan emosional dengan masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya jika sebuah produk atau jasa 20 dapat memicu sebuah dialog emosional dengan customer, barulah produk atau jasa ini memenuhi kualifikasi sebagai merek. Empat pilar penting dari konsep dasar dari Emotional Branding adalah 1) Hubungan adalah tentang menumbuhkan hubungan yang mendalam dan menunjukan rasa hormat pada jati diri customer Anda yang sebenarnya sering memberikan mereka pengalaman emosional yang benar-benar mereka inginkan. 2) Pengalaman PancaIndra merupakan suatu area yang sangat besar yang belum dieksplorasi sepenuhnya dna juga merupakan tambang emas potensial untuk merk abad 21. 3) Imajinasi ...dalam penetapan desain merek adalah upaya yang membuat proses emotional branding menjadi nyata. Pendekatan imajinatif dalam deain produk, kemasa, toko, ritel dan situs web memungkinkan merek menembus batas atas harapan dan meraih hati customer dengan cara yang baru dan segar. 4) Visi adalah faktor utama kesuksesan merek dalam jangka panjang. Perangkat yang dimiliki perusahaan saya membantu mengatur 21 perusahaan agar berada dalam satu arah merek yang kohesif dan berfokus pada resonansi emosional bagi customer saat ini. Agar dapat tercipta emotional branding maka Perkasa Motor harus membangun empat pilar diatas salah satunya dengan memberi ilustrasi visual nyata situasi bengkel (baik berupa maket/dummy atau aplikasi yang mendekati suasana bengkel yang sebenarnya) 4.1.6 Teori Warna Jacci Howard dalam “Color Meanings” (www.w3c.org) menjelaskan apabila terdapat satu warna (hue) yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil dengan baik. Ketika 1 warna mendominasi bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut. Warna merupakan elemen desain yang sangat kuat. Warna sering menjadi aspek yang paling disadari dari sebuah desain. Warna lebih dari hanya sekedar sebuah kombinasi antara merah dan biru, atau kuning dan hitam. Warna merupakan komunikasi non-verbal. Warna memiliki simbol dan arti lebih dari sekedar tinta. Sebagai desainer grafis, warna merupakan salah satu dasar utama untuk berkomunikasi. Penggunaan warna yang benar dan tepat dapat membantu mempercepat penyampaian pesan pada customer. 22 Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok warna yang berbeda, yaitu: Cool Color (Calming) : Biru, Hijau, Turquoise (biru-hijau), Perak. Color (Exciting) : Merah, Merah Muda / Pink, Kuning, Emas, Oranye. Mixed Cool / Warm Color : Ungu, Lavender (lembayung muda), Hijau, Turquoise Neutral Color (Unifying) : Cokelat. Beige, Ivory (gading), Abu-abu, Hitam, Putih Warna yang akan digunakan untuk menunjang identitas visual yang baik yang mencerminkan Bengkel Perkasa Motor adalah solid color merah dan biru. Biru membawa kesan fresh dan eco-friendly, bold dan warna merah (menarik) yang mewakilkan panas mesin, api, mature, semangat, dan power. 4.1.7 Teori tipografi Menurut Danton Sihombing MFA dalam buku karangannya“ Tipografi dalam Desain Grafis”, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog atau brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis. Tipografi bisa saja menjadi inti gagasan suatu komunikasi grafika dan huruf menjadi satu-satunya visualisasi yang efektif. Kekeliruan atau ketidak 23 pekaan dalam tipografi bisa merusak hasil komunikasi grafis, walaupun bentuk visualisasi lainnya telah dibuat dengan prima. Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang harus, terpenuhi antara lain : Clearity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus dapat dilihat secara jelas. Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut. Legibility lebih menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak. Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut. Untuk identitas visual Bengkel Perkasa maka font yang paling sesuai digunakan adalah Corbel karena menampilkan modern, kokoh dan dinamis serta memenuhi kriteria diatas. 4.1.8 Teori Layout Menurut Frank F Jefkin, untuk sebuah layout yang baik diperlukan 1) Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat; 2) Variasi, agar tidak monoton / membosankan; 3) Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi, dan selaras 4) Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna 24 5) Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsurunsur yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan; 6) Proporsi merupakan suatu perbandingan; 7) Kontras merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang. Layout yang akan dipakai dalam identitas visual Bengkel Perkasa harus memenuhi kriteria diatas. 4.1.9 Teori Ilustrasi Menurut Drs. Soemarsono. D, ilustrasi dibedakan menjadi 2 yaitu; ilustrasi utama dan ilustrasi pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama. Sedangkan menurut Andrew Loomis dalam bukunya yang berjudul “Succesful Drawing”, terdapat 5P’s dan 5C’s. 5 P’s meliputi : • Proportion (Proporsional ) : proporsi objek dalam 3 dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan) Placement (penempatan) : posisi objek di dalam sebuah ruang Perspective (perspektif) : hubungan antara sudut pandang dengan subjek Planes (Bidang) : penampakan permukaan yang terbentuk oleh cahaya dan bayangan Pattern (Pola) : pertimbangan akan penyusunan tones dari subjek 25 5C’s mencakup: Conception (konsep) : visualisasi atas sebuah ide (rough sketch). Construction (konstruksi) : sebuah upaya untuk menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun dari pengetahuan dasar. Contour (kontur) : batas-batas dari bentuk dalam ruang, berdasarkan sudut pandang. Character (karakter) : kualitas yang khusus dari masing-masing objek. Consistency (konsistensi) : seluruh esensi dari konstruksi, pencahayaan, dan pattern tergabung sebagai satu kesatuan. Ilustrasi akan digunakan sebagai visual pendukung dalam penyajian edukasi melalui promosi yang terdapat pada media poster, flyer dan sebagainya. 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi Kata Kunci • Friendly • Trustable • Konsultasi • Edukasi • Care • Power • Revive (bangkit) 26 Masalah yang dikomunikasikan Identitas visual Bengkel Perkasa yang dapat menjadi semangat baru untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan sistem kerja Fakta Kunci • Perlu adanya nuansa baru yang lebih akrab, dekat dan intim dengan target audience • Masih sedikit customer yang mengerti seluk beluk mengenai mobil Tujuan Komunikasi Memberikan sebuah identitas baru yang komunikatif terhadap audience dengan visualisasi yang sesuai gambaran profesional layanan bengkel. Diharapkan dengan Tujuan Komunikasi diatas customer akan mengalami proses AIDCA (Attention > Interest > Desire > Conviction > Action) • Attention yaitu customer mengetahui perubahan identitas Bengkel Perkasa • Interest yaitu customer tertarik untuk mengetahui lingkup perubahan Bengkel Perkasa • Desire yaitu customer ingin merasakan layanan dari Bengkel Perkasa yang baru • Conviction yaitu customer yakin dan percaya mencoba Bengkel Perkasa yang baru 27 • Action yaitu customer terlibat langsung datang dan mencoba layanan Bengkel Perkasa Profil Target Jenis Bisnis : Prioritas pada B2C (Bussiness To Consumen) Sekunder pada B2B (Bussiness To Bussiness) Geografi: Domisili : Jakarta Timur, Jakarta Kepadatan : Perkotaan Demografi: Usia : 25 – 45 tahun Gender utama : pria (single dan berkeluarga) Gender sekunder : wanita Kelas ekonomi : B-B+ Pendidikan : Minimal SMA Psikografi: • Hidup Modern, Mapan • Suka membandingkan (Selektif), • Mengutamakan kualitas, kenyamanan, • Dinamis, Aktif, 28 • Memiliki rasa ingin tahu, Kreatif • Menyukai perbincangan • Update akan teknologi • Bertanggung jawab • Berwawasan luas Positioning “ PERKASA Car-Service Station “ adalah bengkel non resmi terpercaya dalam kualitas pelayanan, friendly serta menyediakan pelayanan edukasi ke customer mengenai mobil Slogan AutoCare, AutoLearn, AutoRevive • AutoCare: PERKASA Car-Service Station memberikan perhatian, perawatan, perlindungan dan pemeliharaan mobil Anda • AutoLearn: PERKASA Car-Service Station merupakan partner tepat dalam belajar dan berbagi informasi mengenai mobil • AutoRevive: PERKASA Car-Service Station memberikan semangat baru kecintaan Anda terhadap mobil dengan cara membangkitkan performa mobil. 29 USP (Unique Selling Proposition) Yang membuat “ PERKASA Car-Service Station “ menjadi unik adalah perlakuan ke customer layaknya partner/teman dengan sikap friendly yang dapat mendukung terciptanya suasana saling berbagi edukasi membuat customer semakin peduli akan kondisi kendaraan dan keselamatannya 4.2.2 Strategi Desain Tone and manner Untuk mempermudah dalam mengkomunikasi visi dan misi Bengkel Perkasa Motor ke customer maka desain harus menampilkan suasana mature-but-young at heart, modern, strong, kreatif, dinamis, bersih, dan sehat. Strategi Verbal Menggunakan bahasa indonesia baku (formal) namun tidak kaku mengingat usia target berada diperbatasan tua-muda (dewasa) tidak menutup kemungkinan mempergunakan bahasa inggris yang mudah dan ringan. Strategi Visual • Warna yang segar (lain dari bengkel-bengkel yang sudah ada) dan warna yang modern, menarik, kuat, netral, machine • Warna memiliki unsur yang identik dengan laki-laki mapan dewasa 30 • Layout tampak kuat tetapi dinamis • Tipografi yang tampak modern dan mature • Tampilan logo kuat, berkarakteristik, mapan 4.3 Pemilihan Item Item yang akan digunakan dalam rancangan identitas visual dengan mengaplikasikan teori semiotik berupa: a) Logo dan stationary (GSM) b) Identitas • Apparel • Dokumen bisnis • Kendaraan perusahaan • Website • Signage (indoor & outdoor) • Tone interior (ruangan) • Tone properti • Visual merchandise • Item pendukung lainnya