Manajemen Sumber Daya Manusia

advertisement
Jargon-jargon New
Governance
“
Jargon-jargon New
Governance






Minimal State
Corporate Governance
New Public Management
Good Governance
Socio-cybernetic system
Self-organising network
Minimal State




Pro pasar ataupun quasi-market
Skeptis terhadap efektifitas negara
Anggaran pemerintah harus dipotong, dana
dialokasikan untuk swasta
Negara sebagai “penjaga malam”  diperlukan
hanya jika ada individu-individu secara kolektif tidak
mampu mengatasinya.
Corporate Governance

Sasaran perubahan:


Sistem manajemen dan pengendalian organisasi
sektor publik (pemerintah) dilakukan sebagaimana
terjadi dalam perusahaan swasta.
Issue-issue kunci:





Keterbukaan informasi
Menjaga integritas dalam perjanjian
Tuntas dalam menangani masalah
Mengembangkan akuntabilitas
Pembagian tanggungjawab dan peran secara jelas.
New Public Management (1)

Versi Managerialis:

Serahkan pekerjaan kepada tenaga-tenaga
manajemen profesional.
Ada standar kriteria kinerja yang tegas

Managing by result  output dan outcome.




Pola baru hubungan antara negara-rakyat (warga
negara adalah customers).
Lebih dekat dengan customers
Customers merasa tidak sia-sia membayar jasa
New Public Management (2)

Versi Institutional Economics



Premis: masyarakat berperilaku rasional
Pilihan terbaik ditentukan oleh struktur pilihanpilihan yang ada
Issue kunci: menata ulang struktur
insentif/disintentif dalam transaksi-transaksi public
goods

Mengembangkan kompetisi
New Public Management (3)

Versi Mewirausahakan Birokrasi:



Redefinisi peran pemerintah: rowing (service
delivery)  steering (pengambilan keputusan).
Dorong: kompetisi, pemberdayaan masyarakat,
fokus pada hasil bukan input, beri kebebasan pada
customers, mencegah daripada mengatasi.
Katalisasi penyelesaian masalah masyarakat.
Good Governance (1)

Fokus: penggunaan kekuasaan suatu negara

Ranah Perubahan:
untuk mengatasi masalahnya sendiri.



Sistemik: distribusi kekuasaan politis maupun ekonomis,
secara internal maupun eksternal
Politis: luasnya kewenangan dan legitimasi yang didapat
dari proses politik yang demokratis
Administratif: pelayanan publik yang efisien dan akuntabel
oleh birokrasi yang kompeten untuk mendesain dan
mengimplementasikan program, serta pengelolaan
kepentingan publik.
Good Governance (2)

Issue-issue kunci:









Efisiensi pelayanan publik
Pengadilan yang independen
Kerangka hukum untuk menegakkan kontrak
Pengelolaan keuangan negara secara akuntabel
Auditor yang independen
Pewakilan rakyat yang akuntabel
Hormati hukum dan HAM
Tata kelembagaan yang pluralistik
Pers yang bebas
Good Governance (3)

Karakteristik:






Akuntabilitas
Kompetensi
Partisipasi
Transparansi
Equity
Rule of Law
Sistem Sosio-Sibernetik (1)


Bidikan: para pelaku terkait dan pola
interaksinya melibatkan berbagai
negosiasi.
Ranah Governance:


Proses: keterarahan intervensi-intervensi
yang dilakukan
Keseluruhan efek dari intervensi yang
dilakukan.
Sistem Sosio-Sibernetik (2)


Keluar dari pilihan negara vs pasar
Bagaimana mendayagunakan struktur dan
manajemen (Komplementarian antara
pendayagunaan tatanan hirarkis dengan
kemampuan mengatur diri sendiri)

Tanggungjawab dan pertanggungjawaban
dalam mengambil langkah tersebar luas
(tidak hanya pada Pemerintah).
Sistem Sosio-Sibernetik (3)

Model: self-regulation atau co-regulation,
public-private partnership, co-operative
management, enterpreneural verture’



Jangkauan: lokal, nasional maupun
internasional.
Mekanisme: formal maupun informal
Sifat: interaktif.
Interaksi (1)
Masyarakat Sipil
Negara
Pasar
Interaksi
State
Pasar
Civil Society
Private Sector
Self Organizing Network (1)



Ada networking, baik di dalam pemerintah,
di dalam masyarakat maupun antara
pemerintah dengan masyarakat.
Menghindari ada konflik dalam mengelola
urusan publik
Terjadi saling pertukaran sumber daya
(uang, informasi, skill) dalam proses
interaksinya.
Self-organizing network (2)





Network  social coordination, self organising
Network  alternatif terhadap negara dan
pasar.
Pilar: trust, reputasi, ketergantungan timbal
balik.
Governance: mengelola jaringan supaya
tercipta sinergi
Network yang terintegrasi mampu menciptakan
resistensi dan menghindarkan semua pihak dari
dominasi salah satu kekuatan.
Refleksi:




Cermati baik-baik keunggulan dan
kelemahan masing-masing varian.
Cermati mana saja yang relevan
untuk menjadi acuan reformasi
penyelenggaraan pemerintahan di
daerah Anda
Apa saja tantangan yang kiranya
Anda hadapi?
Bagaimana antisipasi Anda untuk
mengatasinya?
Download