1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi. Operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang, karena perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijualnya. Dalam perusahaan manufaktur, penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit. Perusahaan manufaktur harus menggabungkan harga bahan yang dipakai dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual. Industri manufaktur di Indonesia mengalami pertumbuhan selama beberapa waktu terakhir setelah sempat mengalami penurunan sejak krisis finansial Asia tahun 1996. Pertumbuhan ini dipicu oleh tingginya permintaan domestikdan cepatnya pertumbuhan investasi asing (Syafputri, 2012). Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan menjadi media bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pemenuhan kebutuhan pihak-pihak eksternal yaitu diperolehnya informasi kinerja perusahaan. Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam laporan keuangan adalah informasi laba yang terkandung dalam laporan Laba/Rugi (Boediono, 2005). 1 Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015 2 Laporan Laba/Rugi merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang sangat penting karena di dalamnya terkandung informasi laba yang bermanfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1, informasi laba merupakan indikator untuk mengukur kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam mencapai tujuan operasi yang telah ditetapkan serta membantu pemilik untuk memperkirakan earnings power perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi laba sering menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunis manajemen untuk memaksimumkan kepuasaannya. Tindakan yang mementingkan kepentingan sendiri (opportunistic) tersebut dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau diturunkan sesuai keinginannya. Perilaku manajemen untuk mengatur laba sesuai keinginannya tersebut dikenal dengan istilah manajemen laba (Nasution dan Setiawan, 2007). Badruzaman (2010) mendefinisikan manajemen laba adalah cara yang ditempuh manajemen dalam mengelola perusahaan melalui pemilihan kebijakan akuntansi tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan laba bersih dan nilai perusahaan sesuai dengan harapan manajemen. Manajemen laba diduga muncul dan dilakukan oleh manajer atau para penyusun laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu perusahaab karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan tersebut. Manajemen laba sebagai suatu fenomena dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang menjadi pendorong timbulnya fenomena tersebut. Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015 3 Masalah agensi (Agency Theory) telah menarik perhatian yang sangat besar dari para peneliti di bidang akuntansi keuangan (Fuad, 2005). Masalah agensi timbul karena adanya konflik kepentingan antara stakeholder dan manajer, karena tidak bertemunya utilitas yang maksimal antara mereka. Sebagai agent, manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka. Sehingga ada kemungkinan besar agent tidak selalu bertindak demi kepentingan terbaik principal. Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul karena adanya suatu kontrak yang dilakukan oleh satu orang atau lebih principal yang mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan mendelegasi wewenang pengambilan keputusan kepada agent. Manajer sebagai pihak pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik. Oleh karena itu, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan yang sesungguhnya kepada pemilik. Akan tetapi, informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sesungguhnya. Ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information asymmetry). Asimetri Informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi yang lebih banyak mengenai prospek perusahaan Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015 4 yang tidak dimiliki oleh pihak eksternal perusahaan. Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen laba. Asimetri informasi dapat terjadi karena manajer lebih mengetahui informasi perusahaan dibandingkan dengan pemilik atau pemegang saham, sehingga manajemen akan berusaha memanipulasi kinerja perusahaan yang dilaporkan untuk kepentingannya sendiri (Herawaty, 2008). Selain asimetri informasi, faktor lain yang mempengaruhi manajemen laba yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati–hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung melakukan pengelolaan laba secara efisien. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat (Nasution dan Setiawan, 2007). Perusahaan berukuran sedang dan besar lebih juga memiliki tekanan yang kuat dari para stakeholdersnya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para investornya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini mendorong manajemen untuk dapat memenuhi harapan tersebut (Barton and Simko, 2002). Berdasarkan uraian diatas maka penelitian tertarik ini mengambil judul ”Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba” (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015 5 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba? 3. Apakah asimetri informasi dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba? 1.3 Pembatasan Masalah Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penulis membatasi penulisan pada: “laporan keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang berkaitan dengan Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba. 2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015 6 3. Untuk menganalisis pengaruh asimetri informasi dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap manajemen laba. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan informasi bagi penentuan kebijakan khususnya tentang kebijakan manajemen laba. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur-literatur terdahulu mengenai praktik manajemen laba di negara berkembang khususnya Indonesia.. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding antar teori yang diterima selama di bangku kuliah dengan praktik yang dilakukan di perusahaan. 4. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada investor dan calon investor serta pelaku pasar lainnya dalam memandang laba yang diumumkan perusahaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan-keputusan ekonomi secara cepat dan tepat (baik keputusan investasi, kredit, maupun keputusan yang lain). Pengaruh Asimetri Informasi..., Willi Agus Kurniawan, FEB UMP, 2015