korelasi persepsi motivasi dan hasil belajar siswa dalam

advertisement
KORELASI PERSEPSI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN KIMIA
KELAS X IPA SMA 3 KOTA JAMBI
Oleh: Dini O*,M.Haris E Hsb#, Rayandra A#
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas jambi
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dari beberapa hasil penelitian yang sudah diteliti terdapat hubungan antara persepsi
siswa dengan hasi belajar dan motivasi siswa dengan hasil belajar, untuk itu peneliti mencoba
menganalisis hubungan antara persepsi, motivasi dan hasil belajar yang dilihat dari aspek
kognitif siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi, motivasi dan
korelasi antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA 3 Kota Jambi.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis
jalur. Instrumen penelitian menggunakan angket dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan dari 180 siswa ada 173 memiliki persepsi yang tinggi
dengan persentase jumlah siswa sebesar 95,58%, dan ada 173 siswa memiliki motivasi tinggi
dengan persentase jumlah siswa sebesar 95,58%, Jika dilihat dari korelasi semua siswa
didapat hubungan antara persepsi dengan hasil belajar siswa dengan nilai r 0,977 atau 97,7%,
persepsi dengan motivasi belajar siswa dengan nilai r 0,968 atau 96,8% dan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa nilai r 0,923 atau 92,3%. Dan hanya 140 siswa yang
memiliki konsistensi antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan persepsi yang baik
dan motivasi belajar yang tinggi maka hasil belajar yang dilihat dari kemampuan kognitif
siswa akan semakain meningkat. Dan tidak semua siswa memiliki konsistensi antara persepsi,
motivasi dengan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Persepsi, Motivasi, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan suatu proses pendorong yang
sangat diperlukan dalam peningkatan
sumber
daya
manusia.
Kualitas
pendidikan sangat erat hubungannya
dengan hasil belajar yang dicapai setiap
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
siswa.
Menurut Djamarah (2002),
menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar disebabkan oleh
faktor dari luar individu (eksternal) dan
faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), faktor-faktor internal
yang mempengaruhi hasil belajar adalah
Fisiologis dan Psikologis. Faktor psikologi
yang dimaksud adalah minat, Motivasi,
persepsi dan lain-lain yang berhubungan
dengan jiwa seseorang (Wahyuningsih
2011).
Persepsi
merupakan
proses
pengamatan seseorang yang berasal dari
komponen
kognisi.
Persepsi
ini
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
pengalaman,
proses
belajar
dan
pengetahuan. Motivasi adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Individu (siswa) yang memiliki
persepsi positif atau baik tentang suatu
obyek (mata pelajaran kimia) maka ia
akan memiliki motivasi belajar yang baik,
akan tetapi apabila individu memiliki
persepsi yang negatif atau buruk tentang
suatu obyek maka ia akan memiliki
motivasi yang buruk. Ini menunjukkan
bahwa
persepsi
siswa
terhadap
pelajaran sangat berpengaruh terhadap
motivasi belajar (Wardana, 2012).
Selain itu, menurut Bandura
dalam Areepattamannil, dkk (2010)
persepsi siswa merupakan komponen
motivasi yang dapat mempengaruhi
motivasi akademik, strategi pembelajaran
dan kesuksesan akademik yang akhirnya
mereka capai. Jika siswa memiliki
motivasi dan persepsi yang positif dalam
pembelajaran sains, hal ini dapat
mempengaruhi prestasi siswa.
Hal ini terlihat pada hasil
penelitian-penelitian yang sudah diteliti
antara lain hasil penelitian Viktres (2011)
yang menunjukan bahwa siswa kelas X
Madrasah Aliyah mempunyai persepsi
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
yang baik mengenai proses pembelajaran
kimia, serta hubungan antara persepsi
dengan hasil belajar bernilai positif, hasil
penelitian
Agustina
(2011)
yang
menunjukan adanya hubungan antara
motivasi siswa dalam pembelajaran kimia
dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1
SMA N 10 Kota Jambi, dan hasil
penelitian Kizilgunes, dkk (2009)
menunjukan bahwa persepsi akan
mempengaruhi prestasi, tapi secara
langsung berdampak pada motivasi
berprestasi dan pendekatan belajar. Dari
beberapa penelitian yang sudah dilakukan
hanya melihat hubungan antara persepsi
dengan hasil belajar dan motivasi dengan
hasil belajar, tidak melihat hubungan
antara persepsi dengan motivasi, maupun
hubungan antara persepsi, motivasi
dengan hasil belajar dalam mata pelajaran
kimia. Oleh karena itu, perlu diteliti
hubungan kedua faktor psikologis ini
(persepsi dan motivasi) terhadap hasil
belajar.
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut penulis tertarik untuk melihat
Korelasi antara persepsi, motivasi siswa
dan hasil belajar, sehingga judul yang
dianalisa adalah “Korelasi Persepsi,
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam
Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA
3 Kota Jambi.”
A.
KAJIAN TEORI
Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Ikhsan dan Ishak ( 2008)
mendefinisikan
persepsi
sebagai
tanggapan (penerimaan) langsung dari
sesuatu atau proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui panca indera.
persepsi adalah bagaimana orang-orang
melihat
atau
menginterprestasikan
peristiwa,
objek
dan
manusia.
Berdasarkan dari lingkup yang lebih luas,
persepsi merupakan suatu proses yang
melibatkan
pengetahuan-pengetahuan
sebelumnya dalam memperoleh dan
menginterprestasikan
stimulus
yang
ditunjukan oleh panca indera.
Menurut Walgito (2010), faktorfaktor yang berperan dalam persepsi dapat
dikemukakan beberapa faktor, yaitu:
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang
mengenai alat indera atau reseptor.
b. Alat indera, syaraf dan pusat
susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan
alat untuk menerima stimulus.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk
mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan
langkah pertama sebagai suatu
persiapan
dalam
rangka
mengadakan persepsi.
Persepsi
meliputi
suatu
interaksi rumit yang melibatkan
setidaknya tiga komponen utama,
yaitu sebagai berikut:
1. Seleksi adalah proses penyaringan
oleh indera terhadap stimulus.
Dalam peoses ini, struktur
kognitif yang telah ada dalam
kepala
akan
menyeleksi,
membedakan data yang masuk
dan memilih data mana yang
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
relevan
sesuai
dengan
kepentingan dirinya.
2. Penyusunan
adalah
proses
mereduksi, mengorganisasikan,
menata atau menyederhanakan
informasi yang kompleks kedalam
suatau pola yang bermakana.
3. Penafsiran
adalah
proses
menerjemahkan
atau
menginterprestasikan informasi
atau stimulus kedalam bentuk
tingkah laku sebagai respons.
Dalam proses ini, individu
membangun kaitan-kaitan antara
stimulus yang datang dengan
stuktur kognitif yang lama, dan
membedakan
stimulus
yang
datang untuk memberikan makna
berdasarkan hasil interprestasi
yang
dikaitkan
dengan
pengalaman sebelumnya, dan
kemudian bertindak atau bereaksi.
(Desmita, 2012).
B. Motivasi
Menurut Sumardi dalam Djaali
(2009), motivasi adalah keadaan yang
terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Sementara itu Gates dalam Djaali (2009),
mengemukakan bahwa motivasi dalah
suatu kondisi fsikologis dan psikologi
yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur
tindakannyadengan
cara
tertentu. Adapun Greenberg dalam Djaali
(2009), menyebutkan bahwa motivasi
adalah proses membangkitkan,
mengarahkan dan memantapkan prilaku
arah suatu tujuan.
Dari beberapa pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
kondisi fsikologis dan psikologi yang
terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan
(kebutuhan).
Motivasi dan belajar merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku
secara relative permanen dan secara
potensial terjadi sebgai hasil dari praktik
atau penguatan (reinforced practice) yang
dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu (Hamzah, 2011).
Menurut Sardiman (2001), ada
beberapa fungsi motivasi yaitu sebagai
berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat,
jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energy.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni
kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi
perbuatan,
yakni
menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Terdapat dua aspek dalam teori
motivasi yang dikemukakan oleh
Santrock (2007), yaitu:
1. Motivasi
ekstrinsik,
yaitu
melakukan
sesuatu
untuk
mendapatkan sesuatu yang lain
(cara untuk mencapai tujuan).
Motivasi
ekstrinsik
sering
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman.
Misalnya, murid belajar keras
dalam menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik.
2. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi
internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu
sendiri). Misalnya, murid belajar
menghadapi ujian karena dia
senang pada mata pelajaran yang
diujikan itu.
Ada beberapa peranan
penting dari motivasi dalam
belajar dan pembelajaran antara
lain :
a. Peran
Motivasi
dalam
Menentukan Penguatan Belajar
b. Peran
Motivasi
dalam
Memperjelas Tujuan Belajar
c. Motivasi Menentukan Ketekunan
Belajar (Hamzah, 2011).
Menurut Brophy dalam Murti
(2012), terdapat lima faktor yang
dapat mempengaruhi motivasi belajar
siwa, yaitu:
a.
Harapan guru
b.
Instruksi langsung
c.
Umpanbalik (feedback) yang tepat
d.
Penguatan dan hadiah
e.
Hukuman
C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian
terpenting dalam pembelajaran. Sudjana
(2009) mendefinisikan hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dimyati dan Mudjiono (2006) juga
menyebutkan hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar.
Sugihartono,
dkk.
(2007),
menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar, sebagai
berikut:
a.
Faktor internal adalah faktor yang
ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal
meliputi: faktor jasmaniah dan
faktor psikologis.
b.
Faktor eksternal adalah faktor
yang ada di luar individu. Faktor
eksternal
meliputi:
faktor
keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakakat.
D. Hubungan Persepsi, Motivasi
dan Hasil Belajar
Menurut Bandura persepsi siswa
merupakan komponen motivasi yang
dapat mempengaruhi motivasi akademik,
strategi pembelajaran dan kesuksesan
akademik yang akhirnya mereka capai.
Jika siswa memiliki motivasi dan persepsi
yang positif dalam pembelajaran sains, hal
ini dapat mempengaruhi prestasi siswa
(Areepattamannil, dkk 2010). Dan
menurut Kizilgunes, dkk (2009) bahwa
persepsi akan mempengaruhi prestasi, tapi
secara langsung berdampak pada motivasi
berprestasi dan pendekatan belajar. Maka
dapat dikatakan persepsi tidak secara
langsung dapat mempengaruhi prestasi
tapi harus melalui motivasi berprestasi dan
pendekatan pembelajaran. Selain itu
menurut hasil penelitian Asmaradita
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
(2013) menunjukan adanya hubungan
antara persepsi dengan motivasi intinsik.
Maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi akan berpengaruh terhadap
motivasi dan secara langsung akan
mempengaruhi prestasi atau hasil belajar.
E. Penelitian Relevan
Rise Hidayati Viktres (2011),
telah meneliti analisis persepsi siswa kela
X Madrasah Aliyah tentang proses
pembelajaran kimia dan hubungannya
dengan hasil belajar kimia di MAN Model
Kota Jambi. Penelitian ini menunjukan
bahwa siswa kelas X Madrasah Aliyah
mempunyai persepsi yang baik mengenai
proses
pembelajaran
kimia,
serta
hubungan antara persepsi dengan hasil
belajar bernilai positif. Jadi dapat
dikatakan bahwa semakin baik persepsi
seorang
siswa
tentang
proses
pembelajaran kimia maka semakin bagus
hasil belajar.
Pada penelitian Iklima Agustina
(2011), tentang analisis motivasi dan
hubungannya dengan hasil belajar pada
konsep termokimia melalui penerapan
metode resitasi di kelas XI IPA SMA N
10 Kota Jambi. Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa motivasi siswa dalam
belajar kimia sangat tinggi dan dengan
motivasi belajar yang tinggi maka hasil
belajar yang diperoleh siswa juga semakin
meningkat.
Selain itu, penelitian menurut
Kizilgunes dkk (2009) yang mengusulkan
sebuah
model
untuk
menjelaskan
bagaimana persepai, motivasi berprestasi,
dan Pendekatan pembelajaran yang terkait
dengan prestasi. Dengan menggunakan
analisis jalur dalam pengolahan data, yang
menunjukan persepsi akan mempengaruhi
prestasi, tapi secara langsung berdampak
pada motivasi berprestasi dan pendekatan
belajar.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah suatu metode penelitian yang
bersifat induktif, objektif dan ilmiah di
mana data yang di peroleh berupa angkaangka (score, nilai) atau pernyataanpernyataan yang di nilai, dan dianalisis
dengan analisis statistik.
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas X IPA SMA 3
Kota Jambi dengan jumlah 180 siswa
yang telah belajar kimia satu semester.
C. Instrumen penelitian
Menurut
Arikonto
(2010)
instrument penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam
mengumpulkan
data
agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Dalam penelitian ini instrumen penelitian
yang digunakan adalah angket, dan
dokumentasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan angket dan
dokumentasi hasil belajar dilihat dari
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
aspek kognitif siswa. Pengumpulan
data yang diambil melalui siswa
berupa angket persepsi dan motivasi.
E. Analisis Data
Untuk
menganalisis
data
deskriptif yang dicari dengan teknik
perhitungan persentase yang digunakan
untuk mengolah data yang diperoleh dari
hasil angket persepsi dan motivasi siswa
secara umum dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
=
× 100 %
Tabel 3.7 Kriteria Persentase Deskriptif
Persepsi
Dan
Motivasi
(Intrinsik Dan Ekstinsik)
Siswa
Interval
Kriteria
81 % - 100 %
Sangat Baik
61% - 80 %
Baik
41% - 60%
Cukup Baik
21% - 40%
Tidak Baik
0% - 20%
Sangat Tidak Baik
Analisis jalur (path Analysis)
digunakan untuk menganalisis hubungan
kausal antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung variabel penyebab terhadap
sebuah variabel akibat. Untuk melakukan
analisis jalur terlebih dahulu dilakukan
analisis korelasi kemudian analisis regresi
untuk mengetahui nilai R dan R Square
(Suliyanto,2011)
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien
Korelasi
Interval
Koefisien
0,800 – 1,00
0,600 – 0,800
0,400 – 0,600
0,200 – 0,400
0,000 – 0,200
Tingkat Hubungan
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah ( Tak
berkorelasi)
Rumus analisis regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + .....+ bnXn +
Keterangan:
Y = Variabel tergantung (Nilai yang
diproyeksi)
A = Intercept (Konstanta)
b1 = Koefisisen regresi untuk X1
b2 = Koefisisen regresi untuk X2
bn = Koefisisen regresi untuk Xn
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua
Xn = Variabel bebas ke n
= Nilai residu
(Suliyanto,2011)
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Analisis pada pada hasil
angket persepsi dapat dilihat pada table
No
Nilai
1.
2.
3.
68 – 100
34 – 67
0 – 33
Jumlah
Siswa
173
7
0
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Dari table 4.5 yang merupakan
hasil dari analisis persepai siswa terhadap
mata pelajaran kimia diketahui bahwa
dari 180 siswa yang mengisi angket
tentang persepsi siswa terhadap mata
pelajaran kimia, ada 173 siswa yang
memiliki persepsi tinggi terhadap mata
pelajaran kimia,
dengan besarnya
persentase jumlah siswa yaitu 95,58%.
Dan hanya 7 siswa yang mempunyai
persepsi sedang terhadap mata pelajaran
kimia, dengan besarnya presentase jumlah
siswa 3,86%. Siswa mempunyai persepsi
bahwa kimia merupakan mata pelajaran
yang menuntut pemahaman materi dengan
baik sehingga siswa sulit dalam
memahami materi kimia. Selain itu mata
pelajaran kimia juga tidak begitu besar
manfaatnya bagi siswa.
Sedangkan tidak ada siswa yang
memiliki persepsi rendah terhadap mata
pelajaran kimia.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Data Motivasi
Secara Keseluruhan
No
1.
2.
3.
Nilai
68 –100
34 – 67
0 – 33
Jumlah
Siswa
173
5
2
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Persepsi
Siswa
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
Dari table 4.6 yang merupakan
hasil dari analisis motivasi belaja siswa
terhadap mata pelajaran kimia diketahui
bahwa dari 180 siswa yang mengisi
angket tentang motivasi belajar siswa
Motivas Hasil
i
Belajar
Siswa
Siswa
Persepsi
Siswa
.968**
.977**
.000
.000
180
180
180
.968**
1
.923**
Perse Pearson
psiSi Correlation
swa
Sig. (2tailed)
N
Moti Pearson
vasiS Correlation
iswa Sig. (2tailed)
N
Hasil
Belaj
arSis
w
Pearson
Correlation
1
.000
.000
180
180
180
**
**
1
.977
.923
Sig. (2tailed)
.000
.000
N
180
180
180
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
terhadap mata pelajaran kimia ada 173
siswa yang memiliki motivasi tinggi
terhadap mata pelajaran kimia, dengan
besarnya persentase jumlah siswa yaitu
95,58%.
Selain itu, hanya 5 siswa yang
memiliki motivasi sedang dengan
persentase jumlah siswa 2,76%, hal ini
dikarenakan kurangnya keinginan untuk
belajar contohnya tidak mau bertanya
kepada teman jika ada pelajaran yang
belum dipahami dan tidak berkeinginan
untuk menjadi siswa yang pandai dikelas.
Sedangkan hanya 2 siswa yang
memiliki motivasi rendah terhadap belajar
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
kimia dengan persentase jumlah siswa
1,10%.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Hasil
Belajar
No
Nilai
Jumlah
Siswa
146
Kategori
1.
68 – 100
Tinggi
2.
34 – 67
34
Sedang
3.
0 – 33
0
Rendah
Hasil belajar yang dilihat hanya
kemampuan kognitif siswa yang didapat
dari nilai ujian akhir semester (UAS).
Hasil belajar dibagi menjadi tiga kategori
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari 180
siswa ada 146 siswa yang memiliki nilai
UAS yang tinggi, dan hanya 34 siswa
yang memiliki nilai UAS sedang.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Korelasi
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi
Linier Berganda
Model
1
R
.981a
R Square
.962
memiliki persepsi yang tinggi atau
baik terhadap mata pelajaran kimia
dengan siswa yang sama ada 167 siswa
yang memiliki motivasi tinggi dan 140
siswa yang memiliki hasil belajar tinggi.
Dari hasil analisis dapat dilihat hanya 140
siswa
yang
memiliki
konsistensi.
Konsistensi antara persepsi, motivasi dan
hasil belajar dalam mata
ma pelajaran kimia
yang dimiliki dari setiap
iap siswa dapat
secara umum
m di SMA 3 Kota
Jambi
meenunjukan
adanya
hubungan yan
ang sangat kuat antara
persepsi, mootivasi dengan hasil
belajar siswaa sebesar
s
98,1%,
Jika dilihat
at dari konsistensi
persepsi, mootivasi dengan hasil
belajar dari setiap
s
siswa SMA 3
Kota Jambi didapat
d
bahwa hanya
140
siswaa
yang
memiliki
konsistensi
antara
persepsi,
motivasi den
engan hasil belajar
siswa.
dilihat pada gam
ambar 4.4.
4.
173
16
167
Persepsi Motiv
otivasi
Ting
Tinggi
Tinggi
Gambar
4.4
140
Hasil
Belajar
Tinggi
Histo
togram Konsistensi
Persep
epsi, Motivasi Dan
Hasil
il Belajar
PENUTUP
A.
Kesimpulan
an
Dari hasil pene
nelitian dan
pembahasan yang telah
ah dikemukakan pada
bab sebelumnya, makaa dapat ditarik
kesimpulan sebagai ber
erikut:
1.
Siswa kelas X IIPA SMA 3 Kota
Jambi memiliki
ki persepsi yang baik
terhadap mata
ta pelajaran kimia
telihat dengan persentase jumlah
siswa sebesar 95
95,58%.
2.
Siswa kelas X IPA SMA 3 Kota
Jambi memelik
liki motivasi yang
tinggi dalam mata
ma pelajaran kimia
dengan persent
ntase jumlah siswa
sebesar 95,58%
%.
3.
Jika dilihat dari
ri korelasi persepsi,
motivasi dengan
an hasil belajar siswa
*Mahasiswa Pendidik
ikan Kimia
#
Dosen Pembimbingg I
#
Dosen Pembimbingg II
B.
Saran
Saran yang
g ingin dikemukakan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk
leb
ebih
meningkatkan
motivasi dan
an hasil belajar siswa
diharapkan
guru
dapat
menggunakan
an
metode
pembelajaran
n yang menarik dan
dapat meman
anfaatkan media-media
pembelajaran
n yang bervariasi.
2.
untuk
pene
nelitian
selanjutnya
diharapkan hasil
h
belajar siswa
dilihat dari
ri tiga aspek yaitu
kognitif, psiko
komotor dan afektif.
3.
Untuk
pen
enelitian
selanjutnya
diharapkan menggunakan
m
subjek
penelitian dari
da beberapa sekolah
atau membbandingkan sekolah
negeri dan swa
wasta.
4.
untuk
pene
nelitian
selanjutnya
diharapkan menganalisis
m
faktorfaktor penyeb
ebab dari persepsi dan
Motivasi.
DAFTAR RUJUKAN
Agustina, Iklima. 2011. Analisis Motivasi
Dan Hubungannya Dengan
Hasil Belajar Pada Konsep
Termokimia Melalui Penerapan
Metode Resitasi Di Kelas XI
IPA SMA N 10 Kota Jambi,
Skripsi, Universitas Jambi,
Jambi.
Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. Bandung: Remadja karya.
Areepattamannil, Shaljan. 2010. Influence
of motivation, self-beliefs, and
instructionalpractices
on
science
achievement
of
adolescents in Canada. Jurnal
penelitian. 14:233–259.
Asmaradita, Novia. 2013. Hubungan
Antara
Persepsi
Kualitas
Interaksi Atasan - Bawahan
Dan Motivasi Intrinsik Dengan
Organizational
Citizenship
Behavior Pada Karyawan
Outsourcing Di PT. Coca-Cola
Amatil Central Java, Skripsi,
Universitas Negeri Surakarta,
Surakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
Djaali. 2009. Psikologi
Jakarta: Bumi Aksara.
Pendidikan.
Djamarah, dkk. (2002), Strategi Belajar
Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamzah, B.Uno. 2011. Teori Motivasi &
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikhsan dan Ishak. 2008. Akuntansi
Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmadi, I., dan Indraspuri, R. 2010.
Pengaruh Penggunaan Artikel
Internet pada Model Pembelajaran Kreatif Problem Solving
terhadap Hasil Belajar Kimia.
Jurnal
Inovasi
Pendidikan
Kimia, 4 (1): 23-35.
Kean
dan Middlecamp.1985.Hakikat
Pembelajaran Kimia di akses 26
Maret
2014
http://chemistryandkpopforever.bl
ogspot.com/2013/05/hakikat-danpembeajaran-kimia.html
Keenan, dkk. 1984. Kimia
Universitas. Erlangga: Jakarta
Untuk
Kizilgunes, Berna, dkk. 2009. Modeling
the Relations Among Students’
Epistemological
Beliefs,
Motivation, Learning Approach,
Jurnal
and
Achievement.
Penelitian. Volume 102.No 4.
Marbun, Natalia. 2010. Pengaruh Model
Pembelajaran Children Learning
In Science Terhadap Hasil
BelajarSiswa Kelas XII IS di
SMA Negeri 1 Perbaungan .
Skripsi. FE. Medan.UNIMED.
Mulyasa. (2006). Kurikulum Berbasis
Bandung:
PT
Kompetensi.
Remaja Rosdakarya.
Murti, Dhewanti Indra. 2012. Pengaruh
Lingkungan Sekolah Peran Guru
Dalam
Proses
Pembelajaran
Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Lokal Area
Network Di Smk Taman siswa
Jetis
Yogyakarta,
Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.
Nana, Sudjana. 2009. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi
Komunikasi. Remaja Rosdakarya :
Bandung.
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika.
Bandung: Alfabeta
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers
Santrock, John W. 2007 . Psikologi
Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta
: Prenada Media Group.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
*Mahasiswa Pendidikan Kimia
#
Dosen Pembimbing I
#
Dosen Pembimbing II
Sudijono, A. 2012. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugihartono, dkk . 2007. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
Hasil
belajar. Diakses26Maret2014.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan.
Yogyakarta: OFFSET
Viktres, Rise Hidayanti. 2011. Analisis
Persepsi Siswa Kelas X
Madrasah
Aliyah
Tentang
Proses Pembelajaran Kimia Dan
Hubungannya Dengan Hasil
Belajar Kimia Di MAN Model
Kota Jambi, Skripsi, Universitas
Jambi, Jambi.
Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi OFFSET.
Wahyuningsih, Fitri. (2011), Persepsi
Siswa
terhadap
Pelajaran
Biologi dan Hubungannya
dengan Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan Tahun
Pembelajaran
2011/2012,
Skripsi , FMIPA, UNIMED,
Medan.
Wardana, Agung. 2012. Persepsi siswa
kelas XI SMA N 1 Depok
Sleman terhadap kegiatan
belajar mengajar pendidikan
jasmani
tahun
pelajaran
2010/2011, Skripsi, Universitas
Negeri
Yogyakarta,
Yogyakarta.
Download