KORELASI PERSEPSI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X IPA SMA 3 KOTA JAMBI Oleh: Dini O*,M.Haris E Hsb#, Rayandra A# Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas jambi E-mail: [email protected] ABSTRAK Dari beberapa hasil penelitian yang sudah diteliti terdapat hubungan antara persepsi siswa dengan hasi belajar dan motivasi siswa dengan hasil belajar, untuk itu peneliti mencoba menganalisis hubungan antara persepsi, motivasi dan hasil belajar yang dilihat dari aspek kognitif siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi, motivasi dan korelasi antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA 3 Kota Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis jalur. Instrumen penelitian menggunakan angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan dari 180 siswa ada 173 memiliki persepsi yang tinggi dengan persentase jumlah siswa sebesar 95,58%, dan ada 173 siswa memiliki motivasi tinggi dengan persentase jumlah siswa sebesar 95,58%, Jika dilihat dari korelasi semua siswa didapat hubungan antara persepsi dengan hasil belajar siswa dengan nilai r 0,977 atau 97,7%, persepsi dengan motivasi belajar siswa dengan nilai r 0,968 atau 96,8% dan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa nilai r 0,923 atau 92,3%. Dan hanya 140 siswa yang memiliki konsistensi antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan persepsi yang baik dan motivasi belajar yang tinggi maka hasil belajar yang dilihat dari kemampuan kognitif siswa akan semakain meningkat. Dan tidak semua siswa memiliki konsistensi antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Persepsi, Motivasi, Hasil Belajar PENDAHULUAN Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses pendorong yang sangat diperlukan dalam peningkatan sumber daya manusia. Kualitas pendidikan sangat erat hubungannya dengan hasil belajar yang dicapai setiap *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II siswa. Menurut Djamarah (2002), menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor dari luar individu (eksternal) dan faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal), faktor-faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah Fisiologis dan Psikologis. Faktor psikologi yang dimaksud adalah minat, Motivasi, persepsi dan lain-lain yang berhubungan dengan jiwa seseorang (Wahyuningsih 2011). Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar dan pengetahuan. Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Individu (siswa) yang memiliki persepsi positif atau baik tentang suatu obyek (mata pelajaran kimia) maka ia akan memiliki motivasi belajar yang baik, akan tetapi apabila individu memiliki persepsi yang negatif atau buruk tentang suatu obyek maka ia akan memiliki motivasi yang buruk. Ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar (Wardana, 2012). Selain itu, menurut Bandura dalam Areepattamannil, dkk (2010) persepsi siswa merupakan komponen motivasi yang dapat mempengaruhi motivasi akademik, strategi pembelajaran dan kesuksesan akademik yang akhirnya mereka capai. Jika siswa memiliki motivasi dan persepsi yang positif dalam pembelajaran sains, hal ini dapat mempengaruhi prestasi siswa. Hal ini terlihat pada hasil penelitian-penelitian yang sudah diteliti antara lain hasil penelitian Viktres (2011) yang menunjukan bahwa siswa kelas X Madrasah Aliyah mempunyai persepsi *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II yang baik mengenai proses pembelajaran kimia, serta hubungan antara persepsi dengan hasil belajar bernilai positif, hasil penelitian Agustina (2011) yang menunjukan adanya hubungan antara motivasi siswa dalam pembelajaran kimia dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 10 Kota Jambi, dan hasil penelitian Kizilgunes, dkk (2009) menunjukan bahwa persepsi akan mempengaruhi prestasi, tapi secara langsung berdampak pada motivasi berprestasi dan pendekatan belajar. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan hanya melihat hubungan antara persepsi dengan hasil belajar dan motivasi dengan hasil belajar, tidak melihat hubungan antara persepsi dengan motivasi, maupun hubungan antara persepsi, motivasi dengan hasil belajar dalam mata pelajaran kimia. Oleh karena itu, perlu diteliti hubungan kedua faktor psikologis ini (persepsi dan motivasi) terhadap hasil belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melihat Korelasi antara persepsi, motivasi siswa dan hasil belajar, sehingga judul yang dianalisa adalah “Korelasi Persepsi, Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA 3 Kota Jambi.” A. KAJIAN TEORI Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Ikhsan dan Ishak ( 2008) mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek dan manusia. Berdasarkan dari lingkup yang lebih luas, persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukan oleh panca indera. Menurut Walgito (2010), faktorfaktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu: a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut: 1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap stimulus. Dalam peoses ini, struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data mana yang *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. 2. Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang kompleks kedalam suatau pola yang bermakana. 3. Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau menginterprestasikan informasi atau stimulus kedalam bentuk tingkah laku sebagai respons. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang dengan stuktur kognitif yang lama, dan membedakan stimulus yang datang untuk memberikan makna berdasarkan hasil interprestasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi. (Desmita, 2012). B. Motivasi Menurut Sumardi dalam Djaali (2009), motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu Gates dalam Djaali (2009), mengemukakan bahwa motivasi dalah suatu kondisi fsikologis dan psikologi yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannyadengan cara tertentu. Adapun Greenberg dalam Djaali (2009), menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan prilaku arah suatu tujuan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fsikologis dan psikologi yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebgai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah, 2011). Menurut Sardiman (2001), ada beberapa fungsi motivasi yaitu sebagai berikut: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Terdapat dua aspek dalam teori motivasi yang dikemukakan oleh Santrock (2007), yaitu: 1. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. 2. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran antara lain : a. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar b. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar c. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar (Hamzah, 2011). Menurut Brophy dalam Murti (2012), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa, yaitu: a. Harapan guru b. Instruksi langsung c. Umpanbalik (feedback) yang tepat d. Penguatan dan hadiah e. Hukuman C. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Sugihartono, dkk. (2007), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakakat. D. Hubungan Persepsi, Motivasi dan Hasil Belajar Menurut Bandura persepsi siswa merupakan komponen motivasi yang dapat mempengaruhi motivasi akademik, strategi pembelajaran dan kesuksesan akademik yang akhirnya mereka capai. Jika siswa memiliki motivasi dan persepsi yang positif dalam pembelajaran sains, hal ini dapat mempengaruhi prestasi siswa (Areepattamannil, dkk 2010). Dan menurut Kizilgunes, dkk (2009) bahwa persepsi akan mempengaruhi prestasi, tapi secara langsung berdampak pada motivasi berprestasi dan pendekatan belajar. Maka dapat dikatakan persepsi tidak secara langsung dapat mempengaruhi prestasi tapi harus melalui motivasi berprestasi dan pendekatan pembelajaran. Selain itu menurut hasil penelitian Asmaradita *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II (2013) menunjukan adanya hubungan antara persepsi dengan motivasi intinsik. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi akan berpengaruh terhadap motivasi dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi atau hasil belajar. E. Penelitian Relevan Rise Hidayati Viktres (2011), telah meneliti analisis persepsi siswa kela X Madrasah Aliyah tentang proses pembelajaran kimia dan hubungannya dengan hasil belajar kimia di MAN Model Kota Jambi. Penelitian ini menunjukan bahwa siswa kelas X Madrasah Aliyah mempunyai persepsi yang baik mengenai proses pembelajaran kimia, serta hubungan antara persepsi dengan hasil belajar bernilai positif. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi seorang siswa tentang proses pembelajaran kimia maka semakin bagus hasil belajar. Pada penelitian Iklima Agustina (2011), tentang analisis motivasi dan hubungannya dengan hasil belajar pada konsep termokimia melalui penerapan metode resitasi di kelas XI IPA SMA N 10 Kota Jambi. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa motivasi siswa dalam belajar kimia sangat tinggi dan dengan motivasi belajar yang tinggi maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga semakin meningkat. Selain itu, penelitian menurut Kizilgunes dkk (2009) yang mengusulkan sebuah model untuk menjelaskan bagaimana persepai, motivasi berprestasi, dan Pendekatan pembelajaran yang terkait dengan prestasi. Dengan menggunakan analisis jalur dalam pengolahan data, yang menunjukan persepsi akan mempengaruhi prestasi, tapi secara langsung berdampak pada motivasi berprestasi dan pendekatan belajar. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah di mana data yang di peroleh berupa angkaangka (score, nilai) atau pernyataanpernyataan yang di nilai, dan dianalisis dengan analisis statistik. B. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X IPA SMA 3 Kota Jambi dengan jumlah 180 siswa yang telah belajar kimia satu semester. C. Instrumen penelitian Menurut Arikonto (2010) instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, dan dokumentasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan angket dan dokumentasi hasil belajar dilihat dari *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II aspek kognitif siswa. Pengumpulan data yang diambil melalui siswa berupa angket persepsi dan motivasi. E. Analisis Data Untuk menganalisis data deskriptif yang dicari dengan teknik perhitungan persentase yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil angket persepsi dan motivasi siswa secara umum dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = × 100 % Tabel 3.7 Kriteria Persentase Deskriptif Persepsi Dan Motivasi (Intrinsik Dan Ekstinsik) Siswa Interval Kriteria 81 % - 100 % Sangat Baik 61% - 80 % Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Tidak Baik 0% - 20% Sangat Tidak Baik Analisis jalur (path Analysis) digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat. Untuk melakukan analisis jalur terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi kemudian analisis regresi untuk mengetahui nilai R dan R Square (Suliyanto,2011) Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,800 – 1,00 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 0,000 – 0,200 Tingkat Hubungan Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah ( Tak berkorelasi) Rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + .....+ bnXn + Keterangan: Y = Variabel tergantung (Nilai yang diproyeksi) A = Intercept (Konstanta) b1 = Koefisisen regresi untuk X1 b2 = Koefisisen regresi untuk X2 bn = Koefisisen regresi untuk Xn X1 = Variabel bebas pertama X2 = Variabel bebas kedua Xn = Variabel bebas ke n = Nilai residu (Suliyanto,2011) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis pada pada hasil angket persepsi dapat dilihat pada table No Nilai 1. 2. 3. 68 – 100 34 – 67 0 – 33 Jumlah Siswa 173 7 0 Kategori Tinggi Sedang Rendah Dari table 4.5 yang merupakan hasil dari analisis persepai siswa terhadap mata pelajaran kimia diketahui bahwa dari 180 siswa yang mengisi angket tentang persepsi siswa terhadap mata pelajaran kimia, ada 173 siswa yang memiliki persepsi tinggi terhadap mata pelajaran kimia, dengan besarnya persentase jumlah siswa yaitu 95,58%. Dan hanya 7 siswa yang mempunyai persepsi sedang terhadap mata pelajaran kimia, dengan besarnya presentase jumlah siswa 3,86%. Siswa mempunyai persepsi bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang menuntut pemahaman materi dengan baik sehingga siswa sulit dalam memahami materi kimia. Selain itu mata pelajaran kimia juga tidak begitu besar manfaatnya bagi siswa. Sedangkan tidak ada siswa yang memiliki persepsi rendah terhadap mata pelajaran kimia. Tabel 4.6 Hasil Analisis Data Motivasi Secara Keseluruhan No 1. 2. 3. Nilai 68 –100 34 – 67 0 – 33 Jumlah Siswa 173 5 2 Kategori Tinggi Sedang Rendah 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Persepsi Siswa *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II Dari table 4.6 yang merupakan hasil dari analisis motivasi belaja siswa terhadap mata pelajaran kimia diketahui bahwa dari 180 siswa yang mengisi angket tentang motivasi belajar siswa Motivas Hasil i Belajar Siswa Siswa Persepsi Siswa .968** .977** .000 .000 180 180 180 .968** 1 .923** Perse Pearson psiSi Correlation swa Sig. (2tailed) N Moti Pearson vasiS Correlation iswa Sig. (2tailed) N Hasil Belaj arSis w Pearson Correlation 1 .000 .000 180 180 180 ** ** 1 .977 .923 Sig. (2tailed) .000 .000 N 180 180 180 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). terhadap mata pelajaran kimia ada 173 siswa yang memiliki motivasi tinggi terhadap mata pelajaran kimia, dengan besarnya persentase jumlah siswa yaitu 95,58%. Selain itu, hanya 5 siswa yang memiliki motivasi sedang dengan persentase jumlah siswa 2,76%, hal ini dikarenakan kurangnya keinginan untuk belajar contohnya tidak mau bertanya kepada teman jika ada pelajaran yang belum dipahami dan tidak berkeinginan untuk menjadi siswa yang pandai dikelas. Sedangkan hanya 2 siswa yang memiliki motivasi rendah terhadap belajar *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II kimia dengan persentase jumlah siswa 1,10%. Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Hasil Belajar No Nilai Jumlah Siswa 146 Kategori 1. 68 – 100 Tinggi 2. 34 – 67 34 Sedang 3. 0 – 33 0 Rendah Hasil belajar yang dilihat hanya kemampuan kognitif siswa yang didapat dari nilai ujian akhir semester (UAS). Hasil belajar dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari 180 siswa ada 146 siswa yang memiliki nilai UAS yang tinggi, dan hanya 34 siswa yang memiliki nilai UAS sedang. Tabel 4.9 Hasil Analisis Korelasi Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 R .981a R Square .962 memiliki persepsi yang tinggi atau baik terhadap mata pelajaran kimia dengan siswa yang sama ada 167 siswa yang memiliki motivasi tinggi dan 140 siswa yang memiliki hasil belajar tinggi. Dari hasil analisis dapat dilihat hanya 140 siswa yang memiliki konsistensi. Konsistensi antara persepsi, motivasi dan hasil belajar dalam mata ma pelajaran kimia yang dimiliki dari setiap iap siswa dapat secara umum m di SMA 3 Kota Jambi meenunjukan adanya hubungan yan ang sangat kuat antara persepsi, mootivasi dengan hasil belajar siswaa sebesar s 98,1%, Jika dilihat at dari konsistensi persepsi, mootivasi dengan hasil belajar dari setiap s siswa SMA 3 Kota Jambi didapat d bahwa hanya 140 siswaa yang memiliki konsistensi antara persepsi, motivasi den engan hasil belajar siswa. dilihat pada gam ambar 4.4. 4. 173 16 167 Persepsi Motiv otivasi Ting Tinggi Tinggi Gambar 4.4 140 Hasil Belajar Tinggi Histo togram Konsistensi Persep epsi, Motivasi Dan Hasil il Belajar PENUTUP A. Kesimpulan an Dari hasil pene nelitian dan pembahasan yang telah ah dikemukakan pada bab sebelumnya, makaa dapat ditarik kesimpulan sebagai ber erikut: 1. Siswa kelas X IIPA SMA 3 Kota Jambi memiliki ki persepsi yang baik terhadap mata ta pelajaran kimia telihat dengan persentase jumlah siswa sebesar 95 95,58%. 2. Siswa kelas X IPA SMA 3 Kota Jambi memelik liki motivasi yang tinggi dalam mata ma pelajaran kimia dengan persent ntase jumlah siswa sebesar 95,58% %. 3. Jika dilihat dari ri korelasi persepsi, motivasi dengan an hasil belajar siswa *Mahasiswa Pendidik ikan Kimia # Dosen Pembimbingg I # Dosen Pembimbingg II B. Saran Saran yang g ingin dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk leb ebih meningkatkan motivasi dan an hasil belajar siswa diharapkan guru dapat menggunakan an metode pembelajaran n yang menarik dan dapat meman anfaatkan media-media pembelajaran n yang bervariasi. 2. untuk pene nelitian selanjutnya diharapkan hasil h belajar siswa dilihat dari ri tiga aspek yaitu kognitif, psiko komotor dan afektif. 3. Untuk pen enelitian selanjutnya diharapkan menggunakan m subjek penelitian dari da beberapa sekolah atau membbandingkan sekolah negeri dan swa wasta. 4. untuk pene nelitian selanjutnya diharapkan menganalisis m faktorfaktor penyeb ebab dari persepsi dan Motivasi. DAFTAR RUJUKAN Agustina, Iklima. 2011. Analisis Motivasi Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Pada Konsep Termokimia Melalui Penerapan Metode Resitasi Di Kelas XI IPA SMA N 10 Kota Jambi, Skripsi, Universitas Jambi, Jambi. Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Bandung: Remadja karya. Areepattamannil, Shaljan. 2010. Influence of motivation, self-beliefs, and instructionalpractices on science achievement of adolescents in Canada. Jurnal penelitian. 14:233–259. Asmaradita, Novia. 2013. Hubungan Antara Persepsi Kualitas Interaksi Atasan - Bawahan Dan Motivasi Intrinsik Dengan Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan Outsourcing Di PT. Coca-Cola Amatil Central Java, Skripsi, Universitas Negeri Surakarta, Surakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II Djaali. 2009. Psikologi Jakarta: Bumi Aksara. Pendidikan. Djamarah, dkk. (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Hamzah, B.Uno. 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Ikhsan dan Ishak. 2008. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmadi, I., dan Indraspuri, R. 2010. Pengaruh Penggunaan Artikel Internet pada Model Pembelajaran Kreatif Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (1): 23-35. Kean dan Middlecamp.1985.Hakikat Pembelajaran Kimia di akses 26 Maret 2014 http://chemistryandkpopforever.bl ogspot.com/2013/05/hakikat-danpembeajaran-kimia.html Keenan, dkk. 1984. Kimia Universitas. Erlangga: Jakarta Untuk Kizilgunes, Berna, dkk. 2009. Modeling the Relations Among Students’ Epistemological Beliefs, Motivation, Learning Approach, Jurnal and Achievement. Penelitian. Volume 102.No 4. Marbun, Natalia. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Children Learning In Science Terhadap Hasil BelajarSiswa Kelas XII IS di SMA Negeri 1 Perbaungan . Skripsi. FE. Medan.UNIMED. Mulyasa. (2006). Kurikulum Berbasis Bandung: PT Kompetensi. Remaja Rosdakarya. Murti, Dhewanti Indra. 2012. Pengaruh Lingkungan Sekolah Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Lokal Area Network Di Smk Taman siswa Jetis Yogyakarta, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Nana, Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya : Bandung. Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers Santrock, John W. 2007 . Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media Group. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. *Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I # Dosen Pembimbing II Sudijono, A. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sugihartono, dkk . 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar. Diakses26Maret2014. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan. Yogyakarta: OFFSET Viktres, Rise Hidayanti. 2011. Analisis Persepsi Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Tentang Proses Pembelajaran Kimia Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Kimia Di MAN Model Kota Jambi, Skripsi, Universitas Jambi, Jambi. Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi OFFSET. Wahyuningsih, Fitri. (2011), Persepsi Siswa terhadap Pelajaran Biologi dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi , FMIPA, UNIMED, Medan. Wardana, Agung. 2012. Persepsi siswa kelas XI SMA N 1 Depok Sleman terhadap kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani tahun pelajaran 2010/2011, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.