METODE PENGAJARAN SENI KALIGRAFI (Seni kaligrafi salah satu

advertisement
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
METODE PENGAJARAN SENI KALIGRAFI
(Seni kaligrafi salah satu Media Permbelajaran
Agama Islam)
Siti Mariah Ulfah, S.Ag. M.Pd.I
ABSTRAK
Seni adalah keindahan ia lahir dari doronganfitrah manusia yang
cenderung kepada keindahan. Islam sebagai agama yang lurus
yang disampaikan Al-Quran .Semua seni yangsejalan dengan
ajaran Islam disebut dengan seni Islami. Hal ini senada dengan
ungkapan Sidi Gazalba :“Seni Islam ialah ciptaan bentuk yang
mengandung nilai estetika yang berpadu dengan nilai Islam.” Salah
satu cabagng seni Islam yang tergolong seni Visual adalah Kaligrafi
dalam bahasa Arab disebut “Al-Khat”.Seni Ini menduduki posisi
penting dalam kebudayaan Islam. Hal senada diungkapkan pula J.
Pedrsen bahwa dalam peradaban Islam budaya tulis menulis Arab
memainkan peranan penting menurut Sayeed Hoseen Nasr.
“Kaligrafi termasuk seni yang tinggi, karena ia menjadi symbol
kesenian Islam dkarena perkembangannya sejalan dengan
perkembagan ruh AL-Quran.”Didukung oleh ayat-ayat Al-Quran
sebagai motivator dan sumber aspirasinya yaitu “QS. ‘Alaq” dan
surah “Nun”.Sementara diIndonesia perkembangannya tidaklah
begitu ketinggalan karena kaligrafi merupakan media dalam
penyampaian ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran Agama Islam.Untuk mengembangkannya diperlukan
metodologi yang sesuai sehingga kaligrafi ini dapat berkembang
seiring dengan perkembangan ilmu Agama Islam.Dalam
pembahasan ini diungkapkan tentang defenisi, sejarah dan
perkembangannya serta metodologi pembelajarannya.
Kata Kunci: Seni , Kaligrafi, Metodologi Pembelajaran, PAI
A. Pendahuluan
Di Indonesia pengetahuan tentang sejarah seni kaligrafi Islam
belum banyak dikenal. Menampilkan sosok sejarah sangat
diperlukan karena akan menjembatani hubungan kebudayaan
khususnya seni melukis indah Arab yang pernah dominan dalam
literasi kebudayaanIslam, melalui pengetahuan sejarah setiap
peminat kaligrafi akan mendapatkan pesan-pesan berharga dan
kesadaran bahwa seni kaligrafi sesungguhnmya hadir justeru
melalui wahyu permulaan yang diterima Nabi Muhasmmad SAW.
63
64
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Dengan mengetahui masa-masa kedatangan ayat-ayat pena
(QS. AL-Alaq :1-5) diawal kenabian Muhammad kita bisa belajar
banyak bahwa ditinjau dari segi yuridis pun keawajiban mempelajari
ilmu tulis baca mendapat penekanan lebih. Islam memberi prioritas
utama pada sholat, sebagai ibadah pokok yang jadi tiang agama.
Oleh karena itu keselamatan seorang muslim atau kecelakaannya
diakhirat nanti ditentukan oleh bagaimana cara dia memelihara
sholatnya. Namun perintah sholat datang setelah didahului oleh
ayat-ayat pena.1
Nabi Muhammad menerima wahyu pertama justeru tentang
perintah membaca dan menulis tidak lepas dari latar belakang
bangsa Arab yangakan menjadi sasaran dakwahnya. Karena
bangsa Arab pada umumnya sebelum kedatangan Islam adalah
dikenal buta aksara bahkan disisi lain anti huruf .walaupun mereka
bangsa penyair namuntulisan mereka tidak termasuk ranking.
Tradisi mereka adalah tradisi lisan dari mulut kemulut dalam
menyampaikan pesan atau nalar syair dan menghafal
sislsilah.Dengan turunnya ayat-ayat penaini membangunkan
bangsa arab dari kelalaian bagi umat Islam ayat ini merupakan
literature tertua dalam hukum Islam.Pena dan tulisan berhubungan
erat dengan bidang keilmuan. Bil Qolam disini dimaknai tidak hanya
sekedar dengan pena atau kuas dan semacamnya namun lebih
luas lagi menurut Aldi Anwar menerjemahkan bil Qolam
dengan”perabot multi media” yang lebih luas yaitu radio, televise,
telepon,telegrafh, teleks, facsimile, komputer danlain-lain.
Dasar filosofis ini bertujuan untuk mengembalikan kontrol kita
pada tuntunan Al-Quran karena Al-Quran merupakan sumber
segala inspirasi dan dapat dijadikan ajang perburuan kreasi yang
tiada habis-habisnya.Al-Quran merupakan mata rantai penghubung
antara tulisan Arab dengan dunia Islam.
Di tanah Air kita khususnya dunia pendidikan mesin ketik
dengan tulisan Arab belum jadi ‘ancaman”.Namun diakui kebiasaan
menulis huruf Arab yang dulu diajarkan disekolah-sekolah dasar
dan menengah kini menghilang dari jajaran kurikulm, baik dari
tingkat dasar bahkan perguruan tinggi tidaklah sesemarak dahulu
menggunakan tulisan tangan, sekarang cenderung menggunakan
computer bahkan lebih canggih lagi tinggal mengcopy paste saja
dari Al-Quran Digital. Memang tulisan jelek dapat menghambat
bahkan menghilangkan gairah untuk membaca sementara dengan
hanya mengcopy paste saja tulisan dalam teks yang dibuat akan
tertata rapid an sempurna. Namun kalangan kaligrafi mulai
memasukkan seni menulis khat dalam kegiatan MTQ sehingga
usaha ini merangsang gairah kalangan muda untuk mempelajari
kaligrafi arab di mana-mana bahkan beberapa sekolah mengisi
rubrik kegiatan ekstrakulikulernya dengan pelajaran ketrampilan
kaligrafi. ini artinya peluang untuk secara resmi memasukkan
kembali seni menulis indah huruf arab atau Al-Quran ke dalam
kurikulum sekolah terbuka lebar, tidak hanya untuk memenuhi
target kurikulum atau tujuan yang lainnya tapi kali ini sekolah
mendorong para muridnya lebih kreatif dan membiasakan diri
menyukai kaligrafi bahkan harus mengepresikan lebih mendalam
lagi.
Di IAIN STS Jambi sendiri telah memasukkan kaligrafi atau
khat Imlak sebagai mata kuliah jurusan atau prodi sejak tahun 2001.
Banyak faktor sehingga dimasukkannya mata kuliah khot atau
kaligrafi tersebut diantaranya yaitu banyaknya alumni IAIN yang
tidak bisa menulis dan membaca Al-Quran padahal mereka adalah
calon guru Agama nantinya yang harus mengajarkan ilmu
Agamanya kepada siswa, menjadi guru Agama tentu tidak akan
lepas dari mengajarkan isi kandungan Al-Quran. Terutama pada
fakultas Tarbiyah jurusan Bahasa Arab dan jurusan PAI, dan
dilanjutkan dengan Prodi Tadris yaitu PGMI.Di fakultas ADAB yaitu
pada jurusan SPI, SKI dan BSA.
Terlepas dari itu semua bagaimana guru-guru dapat
menghidupkan kembali seni kaligrafi ini disekolah-sekolah
sementara tenaga pendidik yang professional dibidang ini sangat
terbatas. Mungkin kalau hanya sekedar anak bisa menulis saja
mereka bisa mengajarkannya namun kenyataannya agar guru juga
dapat mengajarkan tulisan indah kepada mereka itulah yang
menjadi problemanya Kehadiran media dalam proses pembelajaran
mempunyai arti penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak
jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara, kerumitan bahan yang
diajarkan pada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan
media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
sampaikan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan
keabstrakan bahan dan dikonkritkan dengan kehadiran media.
Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna daripada tanpa
bantuan media.
Bagaimana seni kaligrafi ini dapat dijadikan media
pembelajaran terutama pembelajaran Agama Islam. Karena kaligrafi
harus diajarkan dengan suatu cara yang mudah diterima dan dalam
waktu yang tidak lama.hal itu sangat dimungkinkan apabila
digunakan suatu metode yang tepat.
Dari latar belakang masalah tersebut keinginan akan minat
dan berkembangnya kaligrafi Islam ternyata tidak didukung dengan
1
Didin Sirojuddin Ar. Dinamika Kaligrafi Al-Quran, Terj. Ruh Al-Khattul ‘Arobi oleh Kamil
Al-baba, Jakarta: Darul “Ulum Press, 1983) hlm. Xii-XV
65
66
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
jumlah tenaga pendidik yang professional akhirnya penulis tertarik
untuk mengungkapkan dan mencari metode pengembangan
kaligrafi sebagai bagian dari pengembangan pembelajaran dengan
tema, METODE PENGAJARAN SENI KALIGRAFI (Seni kaligrafi
salah satu Media Permbelajaran Agama Islam)
B. Media Pembelajaran Agama
Media secara harfiah memiliki pengertian “perantara” atau
“pengantar” Association for education and Communication of
Tecnology (AECT) mendefenisikan media yaitu segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi sedangkan
Education Association (NEA) mendefenisikan sebagai benda yang
dapat dimanipulasikan dilihat, didengar,dibaca, atau dibicarakan
besertainstrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar dapat mmedia pendidikan mengempengaruhi
efektifitas program instruksional.2
Arif Sadiman dalam bukunya Media Pendidikan mengatakan
bahwa, kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan.3
Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan
sehingga terangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Fungsi media menurut Djamarah dalam bukunya “Strategi
belajar mengajar” yaitu, :
Alat bantu media berfungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran.Hal ini dilandasi dengan
keyakinan bahwaproses belajar mengajar dengan bantusan
media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Ini berarti kegiatan anak
didik dengan bantuan media akan menghasilkan hasil
belajaryang lebih baik dari pada tanpa bantuan media4
1. Alat Visual yang dapat dilihat, misalnyafilm,strif, transfaransi,
micro projection, papan tulis,bulletin Board,gambar-gambar
ilustrasi,chart, grafik,poster, peta dan globe.
2. Alat-alat yang bersifat Audio atau hanya dapat didengar,
misalnya phonograph record, transkripsi elektrik, radio dan
rekaman pada tape recorder.
3. Alat-alat yang bisa didengar dan dilihat misalnya,televisi, bendabenda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan misalnamodel
spicenmen, bak pasir, peta elektirk, koleksi diaroma
4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama,sandiwara boneka dan
sebagainya.5
Proses Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh setiap orang setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, baik
sengaja maupun tidak sengaja6
C. Seni Kaligrafi Sebagai Media Pembelajaran Agama Islam
1. Defenisi Kaligrafi
Ungkapan kaligrafi berasal bahasa Inggris yang
disederhanakan diambil dari bahasa latin “kalios” yang berarti
indah dan “graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti
seutuhnya kaligrafi adalah kepandaian menulis elok atau tulisan
elok .bahasa arab sendiri menyebutnya khat yang berarti garis
atau tulisan indah. Garis lintang, equator atau khatulistiwa
terambil dari kata Arab “khatulistiwa”, melintang elok membelah
bumi jadi dua bagian yang indah.7
Defenisi secaran Istilah tentang khat/kaligrafi menurut
Syekh Syamsuddin Al-Akfani dalam kitabnya IrsyadulQosid yaitu,
Khat/kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan
bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara
merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun atau
apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara
menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis,
menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara
Klasikfikasi media menurut Oemar Hamalik yang dikutip oleh
Usman dan Asnawir ada empat media pengajaran yaitu:
5
2
Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: ciputat Press, 2002),
hlm 11
3
Arif Sadiman, dkk, Media Pendidikan, ed. I-12, (Jakarta: Rajawali Press, 2009),hlm. 6
4
Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),
hlm.138
67
Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: ciputat Press, 2002)
hlm 29
6
Nana Sudjana, Dasar-dasar Profesi Belajar Mengajar, (Bandung: :Sinar Baru
Algrasindo, 2000), hlm.111
7
Didin Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi Islam, Cet ke-1, (Jakarta: Multi Kreasi Singgasana,
1992), hal, 1
68
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
bagaimana untuk menggubahnya.8Seni menurut kamus
besar bahasa Indonesia adalah seni menulis indah9
3. Kaidah Penulisan Kaligrafi
Penulisan kaligrafi Al-Quran terikat dengan aturan-aturan
tertentu atau kaedah baku. Yaitu ketentuan-ketentuan yang
mengarahkan penulis dalam berusaha menyelenggarakan
penyampaikan pengertian melalui tulisan agar supaya mencapai
efektifitas yang optimal baik dilihat dari segi keindahan maupun
keterbacaannya.11kedua segi ini harus memperhatikan kaidah
imlaiyahnya dan khottiyahnya
1) Kaidah Imlaiyah
Kaidah imlaiyah yaitu tatacara menulis huruf Arab yang
betul tekanannya adalah untuk menjaga supaya tulisan
dalam posisi tepat sesuai dengan makna-makna yang
dikandungnya12
Dalam penulisan huruf hijaiyah misalnya pada huruf sin
adanya tiga lekukan yang disebut dengan nibrah atau
gigi.Atau penulisan kata ar-rahim ditulis dengan Ar-rojimpada
kata Bismillahirrohmanirrohim.yang mana artinya sangat
bertolak belakang dan ini dapat menyebabkan suatu dosa
akibat dari kesalahan penulisan.
Dengan demikian seorang khottothoh (Ahli Khot) harus
menguasi beberapa ilmu seperti, ilmu Tajwid, Ilmu Bahasa
Arab (Nahwu dan shorofnya), Ilmu Balaghoh, Ilmu Mantiq,
dan Ilmu Qowaidul Imla’. Sebagai pengontrol agar dalam
penulisan ayat-ayat Al-Quran yang menjadi objek tulisan
terhindar dari kesalahan
Seni adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa
manusia.Sejak anak dilahirkan, dia lebih memiliki beberapa
aspek tertentu yang menjadi bagian pengalaman alami dari
kehidupan manusia.Semasa kecil, anak telah melihat seni dari
ibunya. Tumbuh menjadi besar, dia mulai mencari dan
mengasah jiwa seninya./ dengan nilai estetika yang bersumber
pada fikiran/ide dan diwujudkan dengan materi atau benda(alat
tulis) yang diatur oleh peraturan dan kaidah tertentu.
2. Fungsi KaligrafiArab
Peranan dan fungsi kaligrafi ini sangat sentral dikalangan
masyarakatdalam berbagai aktifitas terutama untuk menulis AlQuran, catatan perdaganagan,surat menyurat dan bentuk
dokumentasi lain. Keindahan huruf dan struktur kaligrafi
menjadikannya sangat berfungsi dalam kehidupan individu
maupun sosial. Diantara fungsinya dikalangan individu adalah:
1) Kaligrafi merupakan salah satu sarana komunikasi dan
pendekatan antar manusia, karena besar hubungan tulismenulis antar mereka dalam segala aspek kehidupan
2) Kaligrafi merupakan sarana mencari rizki mengingat bahwa
ia adalaha seni yang berbobot nilai tinggi dengan kedudukan
puncak yang pernah dicapai para ahlinya (seperti perdana
mentri ibnu Muqlah) dan bagi para fakir kaligrafi adalah uang
bagi hartawan kaligrafi adalah keindahan.
3) Kaligrafi memiliki fungsi khusus bagi para pencinta seni yaitu
mereka meraskan kenikmatan ruhaniah mengolah dan
menciptakan tulisan yang indah.
4) Sebagai apresiator merasakan kenikmatan memandang dan
menelaahnya karena ada unsur estetika pada hurufhurufnya.
Sementara dalam kehidupan sosial berfungsi sebagai alat
informasi, penghubung masyarakat yang merupakan bagian dari
sarana peralihan kebudayaan dan peradaban, digunakan untuk
penulisan mushaf Al-Quran, buku-buku pelajaran dan majalahmajalah dan sebagainya.10
2) Kaidah Khottiyah
Yaitu tatacara penulisan indah sesuai dengan rumusrumus menurut ketetapan yang berlaku pada setiap jenis
khat13
Menurut Ibnu Muqlah seorang ahli di bidang ilmu ukur
(Geometris) dan menduduki jabatan Perdana Mentri di
zaman pemerintahan Abbasiyah, dia merumuskan adanya
tiga unsur dalam pembuatan huruf yaitu titik belah ketupat,
huruf alif dan lingkaran.
Titik belah ketupat dijadikan patokan unit ukuran , alif
dijadikan patokan untuk semua huruf vertical dan lingkaran
memiliki radius dan jarak yang sama dengan ketinggian alif
11
8
Ibid, hlm.
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet, ke-4,
hlm. 434
10
Fauzi Salim Afifi, Pedoman Bagi Guru Kaligrafi, (Terj. D.Sirojuddin AR), (Jakarta:
Depbinkat Lemka, 1989), hal. 10.t.d
69
Amad Sadali, “Pengantar” untuk buku D.Sirojudin AR. Seni Kaligrafi Islam , Op.Cit,
hlm. Viii
12
Didin Sirojuddin AR., Kaligrafi Murni Mungkin Suatu Keharusan, “Pengantar untuk
buku, Ali Akbar, Kaidah Menulis dan Karya-karya Master KaligrafiIslam,( Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1995),hlm.
13
70
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
untuk menentukan besar dan lebarnya huruf-huruf yang
horizontal, semua huruf harus dibuat berdasarkan ketiga
ketentuan ini. Adapun ketentuan tersebut menurut Ibnu
Muqlah yaitu harus memenuhi lima kriteria untuk menilai
kebenaran dan keindahan suatu tulisan pertama tawfiyah
(tepat),Itmam (tuntas), Ikmal (sempurna), Isyba’ (padat), dan
Irsal (lancar). Dan untuk tata letaknya ada empat kriteria tata
letak yang baik yaitu Tarsif (rapat dan teratur), Ta’lif
(tersusun), Tastir (selaras), Tansil (bagai pedang atau
lembing karena indahnya yakni meletakkan sapuan-sapuan
garis memanjang yang indah pada huruf sambung14
terfikir sebai-baiknya untuk mencapai tujuan tertentu menurut
ahmad Tafsir yaitu metode adalah cara yang paling tepat dan
tepat dalam melakukan sesuatu16 Logi berasal dari kata logos
yang berarti ilmu jadi metodologi artinya suatu ilmu yang
membicarakan suatu cara yang paling tepat dan cepat dalam
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.17
Pengajaran adalah proses pemberian bahan pelajarfan,
jadi metodologi pengajaran adalha suatu ilmu yang
membicarakann tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan pengajaran.18
2) Seni Kaligrafi
a. Defenisi Seni
Seni adalah keindahan ia lahir dari dorongan fitrah
manusia yang cenderung kepada keindahan. Islam sebagai
agama yang lurus yang disampaikan Al-Quran .Semua seni
yang sejalan dengan ajaran Islam disebut dengan seni
Islami. Hal ini senada dengan ungkapan Sidi Gazalba : “Seni
Islam ialah ciptaan bentuk yang mengandung nilai estetika
yang berpadu dengan nilai Islam.” Salah satu cabagng seni
Islam yang tergolong seni Visual adalah Kaligrafi dalam
bahasa Arab disebut “Al-Khat”.Seni Ini menduduki posisi
penting dalam kebudayaan Islam. Hal senada diungkapkan
pula J. Pedrsen bahwa dalam peradaban Islam budaya tulis
menulis Arab memainkan peranan penting menurut Sayeed
Hoseen Nasr. “Kaligrafi termasuk seni yang tinggi, karena ia
menjadi symbol kesenian Islam dkarena perkembangannya
sejalan dengan perkembagan ruh AL-Quran.”Didukung oleh
ayat-ayat Al-Quran sebagai motivator dan sumber
aspirasinya yaitu “QS. ‘Alaq” dan surah “Nun”.Sementara
diIndonesia perkembangannya tidaklah begitu ketinggalan
karena kaligrafi merupakan media dalam penyampaian ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran Agama Islam.
4. Pembinaan dan Guru Kaligrafi
Kaligrafi Al-Quran bermula dari Pameran kaligrafi Islam
yang pertama kali digelar mengiringi MTQ TK Nasional ke-11
tahun 1979 di Semarang pameran tersebut mendapat sambutan
luar biasa dari masyarakat. Dan mereka menginginkan anakanak mereka dapat berbuat seperti itu juga terutama anak-anak
yang memmilki jiwa seni yang tinggi.Semangat tersbut
memunculkan keinginan memnberikan pengetahuan kepada
siapapun anak bangsa yang ingin memperdalam kaligrafi Alquran sehingga Muncullah ide untuk mendirikan sanggar kaligrafi
Al-quran. Adapun lembaga yang pertama muncul yaitu yang
diasuh oleh bapak didin sirojudin Ar. Dengan nama Lembaga
Kaligrafi Al-Quran (LEMKA) pada tanggal 17 April 1985 di
fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.15
Dengan berdirinya Lemka selanjutnya memicu pendirian
lembaga-lembaga serupa diseluruh nusantara. Seperti di Jambi
pada tahun 1997 berdiri Assosiasi Khoththot dan khoththothoh
Jambi atau lebih dekenal dengan (ASHABI) namun lembaga ini
tidak tau kemana rimbanya. Karena tidak jelasnya
kepengurusan.Dilembaga dan sanggar kaligrafi padsa umumnya
pembinaan kaligrafi diwujudkan dalam bentuk kursus ditambah
dengan kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya mendukung kearah
pengembangan tujuan yang ingin dicapai.
D. Metodologi Pengajaran Seni Kaligrafi Al-Quran
1) Pengertian metodologi Pengajaran
Metodologi pengajaran terdiri dari dua kata yaitu
metodologi dan pengajaran. Metodologi merupakan rangkaian
dari kata metode dan logi metode ialah cara yang teratur dan
14
Syaharuddi, Kaligrafi Al-Quran dan metodologi Pengajarannya, (Jakarta: Tsabit
Kaligrafi Plus, 2001), hlm.15-17
15
Syaharuddi, Op.cit. hlm 32
71
16
Amad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), cet ke-2, hlm.9
17
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,1994),
hlm.104
18
Ibid hlm. 42
72
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Badan/Struktur fungsi seni terhadap anak-anak
Intelegen
Fisik
Emosi
Sosial
si
Jasmani
Pikir
Rasa/Haru
Hubungan
dengan
orang lain
Pertumbu Kreatif
Kasih
Menolong,pe
han fisikImajinatif
sayang,
rhatian,
yang
senang
kepentingan
selaras
umum
perbedaan aktivitas-aktivitas yang dikendalikan oleh
kedua belahan otak tersebut.
Belahan otak kiri mengendalikan aktifitasaktifitas :1) Matematika, 2) Bahasa 3). Logika 4) Analisis
dan 5). Menulis.Belahan otak kanan menangani
aktifitas-aktifitas:1) Imajinasi, 2) Warna 3) Musik 4)
Irama/ritme, dan 5) Melamun
Ornstein juga menemukan bahwa orang yang
sudah terbiasa memakai salah satu belahan otaknya,
relative sulit menggunakan belahan otak lainnya, baik
dalam situasi umum maupun khusus. Yang lebih penting
lagi, Ornstein menemukan bahwa apabila belahan otak
yang “ lebih lemah “ dirangsang dan disuruh bekerja
bersama belahan otak yang “ lebih kuat “ , maka akan
tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang jauh lebih
besar ( tinggi )
2. Seni kaligrafi itu bertolak dari kemampuan yang telah
dimiliki anak :
a. Isi coretan sesuai dengan dunia anak
b. Mengenalkan Huruf-huruf dan ayat-ayat pendek
c. Pemberian warna pada media gambar jadi
Dengan demikian, dengan Seni :
a) Anak dapat melakukan kegiatan melatih otot
tubuhnya seperti pada senam,
b) Anak dapat menambah meniru, berimajinasi,
berfantasi.
c) Anak dapat menyalurkan emosinya,.merasa
senang.
d) Seperti pada anak usia dini anak-anak sudah mulai
mengenal tulisan dengan mencoret-coret dinding
dan mewarnai gambar, anak belajar bersama
mematuhi aturan permainan, mengurangi atau
menghilangkan kecenderungan mementingkan diri
sendiri.
b. Kriteria Seni Kaligrafi Anak-anak
Atas dasar uraian tersebut diatas, maka Seni corat
coret yang sesuai untuk anak-anak, adalah antara lain :
1. Seni yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan diri anak ( aspek fisik, intelegensi, emosi,
social ).
Tahukah anda bahwa otak kita terdiri atas dua
belahan ?. Lebih jauh tahukah anda bahwa kedua
belahan itu merupakan dua otak yang terpisah ?Telah
diketahui bahwa otak manusia terdiri atas dua belahan,
yakni belahan kiri dan belahan kanan.Juga telah
diketahui bahwa jika belahan otak kiri mengalami
kerusakan, maka badan sebelah kanan cenderung
lumpuh, dan juga jika belahan otak kanan mengalami
kerusakan, maka belahan badan kiri cenderung lumpuh.
Dengan perkataan lain , masing-masing belahan otak
mengendalikan belahan badan yang berlawanan sisi.
Profesor Robert Ornstein dari Universitas California
menyelesaikan penelitian yang hasilnya mempertegas
73
c. Hakekat Seni Kaligrafi untuk Anak-anak
a) Coretan merupakan bahasa Emosi.
Coretan dan mewarnai adalah bahasa emosi, karena
dengan
coretan
dan
mewanai
anak
dapat
mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu,
kagum, haru
b) Seni Kaligrafi badi anak adalah bahasa gerak.
Gerakan pada tangan merupakan aktifitas anakl
yang tiada hentinya.Mencoret-coret adalah kegiatan
kreatif. Mencoret yang diarahkan ke kaligrafi dapat
mengembangkan imajinasi.19
19
http\\ N. Imas Fathonah, ( 2008), Seni Kaligrafi Salah Satu Media Pembelajaran di
Raudatul Athfal disampaikan pada acara pelatihan peningkatan mutu fasilitator
pendidikan anak usia dini tingkat provinsi Jawa Barat
74
Metode …
E. Metode Mengajar Seni Kaligrafi Al-Quran
Seni Kaligrafi sebagai Media Pembelajaran Agama
Islam.Memang harus diaplikasikan karena pembelajaran Agama
Islam sebagai dasar kehidupan umat Islam harus ditaanamkan sejak
dini.Dalam kegiatan belajar mengajar kaligrafi khususnya anak-anak
usia Dasar seperti madrasah Ibtidaiyah hendaknya diterapkan
secara maksimal beberapa metode dan metode-metode tersebut
yang dianggap sesuai dengan materi pelajaran Agama yang tidak
hanya dibidang tulisan tetapi juga bidang wawasan seni Islam
dengan tidak mengesampingkan keterkaitan penguasaan guru
terhadap materi dan kemampuan umumnya, materi pelajaran
kaligrafi lebih banyak menentukan disamping faktor-faktor yang lain.
Bila mengacu pada metode yang digunakan LEMKA sebagai
barometer kegiatan pembelajaran kaligrafi maka metode-metode
yang digunakan adalah sebagai berikiut :
1) Metode Ceramah
Yaitu menurut Ramyulis “penerangan dan penutupan
secara lisan oleh guru terhadap kelas 20 ini adalah metode tertua
karena metode ini cukup fleksibel dan luwes serta murah dan
mudah dijalankan. Namun metode ini wajib ada karena
pengantar dalam pemberian materi tentu saja dengan metode
ceramah
2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu suatu metode mengajar dimana
seorang guru atauorang lain yang sengaja diminta atau murid
sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses
atau suatu kaifiyat melakukann sesuatu21
3) Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar dalam
bentuk komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik samsama aktif. Dalam hal menurut Aep Ermana dalam
menyampaikan Metodologi Pengajaran Kaligrafi Al-Quran ini
guru acapkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan dan peserta
didik /kursus berusaha menjawabnya dan berlaku pula
sebaliknya diantara manfaat metode ini adalah dapat atau
dengan mudah mengukur persepsi dan perkembangan kognisi
peserta didik serta dapat menoptimalkan keterlibatan peserta
kursus daklam prosesn pembelajaran22
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
4) Metode Game
Metode game atau permainan merupakan metode yang
menciptakan suasana rileks atau santai dalam proses belajar
menagajar sehingga ketegangan belajar bisa kita hindari ,
permainan bisa dikembangkan melalui improvasi guru23
5) Metode Latihan/Drill
Metode ini banyak melibatkan siswa peserta kursus
mereka mengulang-ngulang terus apa yang telah diperoleh dari
guru nya.unsur utama dari penggunaan metode ini adalah
motivasi , jika unsur motivasi tidak ditingkatkan maka keinginan
untuk mengulang-ngulang akan menurun24
6) Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas yaitu metode yang merangsang
siswa lebih aktid dengan memberikan pekerjaan diluar kelas,
yang kemudian dipertanggung jawabkan kepada guru25
7) Metode Karyawisata
Memperkaya wawasan tentang kreasi seni Isdlami dan
perkembangan kaligrafi di zaman ini dengan mengunjkungi
tempat-tempat seperti Bait Al-Quran, galeri, pameran kaligrafi
dan lain-lain termasuk karyawisata.Sangat menarik karena
disamping mengamati perkembangan kaligrafi juga dapat
menghilangkan kejenuhan sekaligus mencari suasana baru.
Dengan demikian beberpa metode pengajaran kaligrafui
yang sering digunakan adalah metode ceramah, drill atau latihan
dan ntanya jawab.Disamping metode oini lebihmudah dan tidak
membutuhkan biaya yang banyak. Dan dalam penerapan
metodepun harus memperhatikan beberapa faktor yaitun
relevansi dengan tujuan pengajaran, relevnsi dengan materi
pengajaran dan Relevnsi dengn situasi atau keadaan guru
Disamping itu metode juga harus disesuaikan dengan
alat atau sarana dan prasarana yang digunakan. Misalnya bila
buku atau alat tulisnya kurang tentu harus mencari metode lain
yang keseluruhan siswa dapat menggunakannya.
F. Kesimpulan
1. Seni adalah keindahan ia lahir dari dorongan fitrah manusia yang
cenderung kepada keindahan. Islam sebagai agama yang lurus
yang disampaikan Al-Quran . Semua seni yang sejalan dengan
ajaran Islam disebut dengan seni Islami. Hal ini senada dengan
ungkapan Sidi Gazalba : “Seni Islam ialah ciptaan bentuk yang
mengandung nilai estetika yang berpadu dengan nilai Islam.”
20
Ibid, hlm 44
Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional,
1983),hlm 94
22
Syaharuddin , op.cit. hlm.48
23
21
75
24
76
Ibid, hlm 48
Nana Sudjana, op. cit hal. 81
Metode …
Salah satu cabagng seni Islam yang tergolong seni Visual adalah
Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut “Al-Khat”.
2. Seni Kaligrafi sebagai Media Pembelajaran Agama Islam.
Memang harus diaplikasikan karena pembelajaran Agama Islam
sebagai dasar kehidupan umat Islam harus ditaanamkan sejak
dini. Dalam kegiatan belajar mengajar kaligrafi khususnya anakanak usia Dasar seperti madrasah Ibtidaiyah hendaknya
diterapkan secara maksimal beberapa metode dan metodemetode tersebut yang dianggap sesuai dengan materi pelajaran
Agama yang tidak hanya dibidang tulisan tetapi juga bidang
wawasan seni Islam Metode yang digunakan yaitu metode
ceramah, Demonstrasi, Tanya Jawab, Game, Dril, Pemberian
tugas, dan Karyawisata.
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Diposkan oleh Kampus 11/04/20081
Nana Sudjana, (2000), Dasar-dasar Profesi Belajar Mengajar, Bandung:
:Sinar Baru Algrasindo
N. Imas Fathonah, ( 2008), Seni Kaligrafi Salah Satu Media
Pembelajaran di Raudatul Athfal disampaikan pada acara
pelatihan peningkatan mutu fasilitator pendidikan anak
usia dini tingkat provinsi Jawa Barat
Ramayulis,(1994), Metodologi Pengajaran Agama Islam,Jakarta: Kalam
Mulia
Saiful Bahri Djamarah, (1997), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta,
DAFTAR PUSTAKA
Amad Tafsir, (1996), Metodologi Pengajaran Agama Islam,cet ke-2,
Bandung: Remaja Rosdakarya,
Arif Sadiman, dkk, (2009),Media Pendidikan, ed. I-12, Jakarta: Rajawali
Press
Syaharuddi,(2001), Kaligrafi Al-Quran dan metodologi Pengajarannya,
(Jakarta: Tsabit Kaligrafi Plus
Zuhairini, et.al, (1983), Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya:
Usaha Nasional
Basyaruddin Usman dan Asnawir, (2002), Media Pembelajaran, Jakarta:
Ciputat Press
Didin Sirojuddin Ar.(1983), Dinamika Kaligrafi Al-Quran, Terj. Ruh AlKhattul ‘Arobi oleh Kamil Al-baba, Jakarta: Darul “Ulum
Press
_________________, (1992), Seni Kaligrafi Islam, Cet ke-1, Jakarta:
Multi Kreasi Singgasana Didin Sirojuddin Ar. (1983), Dinamika Kaligrafi
Al-Quran, Terj. Ruh Al-Khattul ‘Arobi oleh Kamil Al-baba,
Jakarta: Darul “Ulum Press
_________________,(1995),Kaligrafi Murni Mungkin Suatu Keharusan,
“Pengantar untuk buku, Ali Akbar, Kaidah Menulis dan
Karya-karyaMaster Kaligrafi Islam, Jakarta: Pustaka
Firdaus
Depdikbud, (1995), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet, ke-4, Jakarta:
Balai Pustaka
Fauzi Salim Afifi, (1989), Pedoman Bagi Guru Kaligrafi, (Terj.
D.Sirojuddin AR), Jakarta: Depbinkat Lemka
77
78
Download