Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… PENGARUH PIJAT TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-6 BULAN DI KLINIK BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) “U” BANJARBARU Yayuk Puji Rahayu1, Nurhamidi2, Tria Amalia Astuti* 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Politeknik Kemenkes RI Banjarmasin * Korespondensi Penulis. Telepon: 085651004331, E-mail: [email protected] ISSN: 2086-3454 2 ABSTRAK Latar Belakang: Anak mempunyai pola tidur yang normal, tetapi 15-30% anak mengalami masalah tidur pada periode bayi. Seringkali gangguan tidur pada bayi tidak terdeteksi oleh orang tua dan tidak ditangani dengan benar. Menjaga kualitas tidur bayi dapat dilakukan dengan cara pemijatan. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6 bulan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment). Populasi adalah seluruh ibu dari bayi umur 0-6 bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru pada bulan Desember 2014 – Februari 2015 yang berjumlah 312 orang dan sampel sebagian dari populasi yang berjumlah 20 orang terbagi 10 orang kelompok kasus dan 10 orang kelompok kontrol, diambil dengan teknik pengambilan porpusive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Bayi sebagian besar memiliki kualitas tidur yang sedang, pada pengukuran awal kelompok intervensi berjumlah 4 orang dari 10 orang dan kelompok kontrol 7 orang dari 10 orang. Sedangkan pada pengukuran akhir kelompok intervensi berjumlah 9 orang dari 10 orang, sedangkan dari kelompok kontrol berjumlah 8 orang dari 10 orang. Hasil analisis statistik uji Wilcoxon didapatkan p=0,014 dengan hasil r=0,632 yang bermakna ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6 bulan. Simpulan: Ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi. Tenaga kesehatan meningkatkan promosi pijat bagi bayi kepada ibu-ibu dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan manfaat pijat bayi Kata Kunci: Pijat, Kualitas Tidur, Bayi 39 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… Beberapa ahli menyebutkan bahwa masalah PENDAHULUAN Perkembangan yang terjadi pada masa tidur pada masa bayi dapat berlanjut pada usia adalah perkembangan kognisi dan balita dan masa usia sekolah, dan hal tersebut bayi sosioemosional. Menurut Jean Piaget perkembangan kognisi merupakan tahapan dapat memprediksi terjadinya masalah tidur dan perilaku nantinya. yang disebut sebagai sensori motor. Tahapan Kualitas tidur bayi dipengaruhi oleh sensori motor berlangsung sejak lahir hingga beberapa bayi berusia 2 tahun. Perkembangan mental menunjukkan adanya kemampuan bayi untuk pada tahapan ini ditandai oleh kemampuan tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai bayi dan dengan kebutuhannya. Berbagai faktor yang mengkoordinasikan sensori–sensori dengan mempengaruhi tidur bayi. Keletihan akibat gerakan–gerakan fisik dan tindakan yang aktivitas fisik yang tinggi dapat memerlukan dilakukannya (Potter dan Perry, 2006). lebih mengorganisasikan Tidur merupakan salah satu yang dapat faktor. banyak Semuanya tidur untuk itu dapat menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. mempengaruhi perkembangan bayi. Tidur Hal adalah kondisi tidak sadar dimana individu melakukan aktivitas sehari-hari atau setelah dapat melakukan dibangunkan oleh stimulus atau tersebut dapat terlihat pemijatan dan bila bayi mencapai sensoris yang sesuai atau juga dapat dikatakan kelelahan. Latihan 2 jam atau lebih dalam hal sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang ini pemijatan bayi yang dilakukan sebelum relatif, penuh waktu tidur membuat tubuh mendingin dan lebih mempertahankan suatu keadaan kelelahan merupakan suatu urutan siklus yang berulang, yang dapat meningkatkan relaksasi karena dengan ciri adanya aktifitas yang minim, pemijatan dapat mempengaruhi keluarnya memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat hormon tidur melatonin (Putra, 2011). bukan hanya keadaan ketenangan tanpa kegiatan, tetapi perubahan proses fisiologi dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar (Hidayat, 2012). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan Menurut Godlen dalam Sekartini (2006) adalah eksperimen semu (quasy-experiment) sebagian besar anak mempunyai pola tidur dengan pendekatan Post Test Only Control yang normal, tetapi 15-30% anak mengalami Group Design yaitu untuk membandingkan masalah tidur pada periode bayi. Seringkali kualitas tidur yang dilakukan pemijatan bayi gangguan tidur pada bayi tidak terdeteksi oleh (kelompok Intervensi) dan tidak dilakukan orangtua dan tidak ditangani dengan benar. intervensi (kelompok kontrol). 40 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Lokasi penelitian ini adalah di klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… yang meliputi variabel bebas dan variabel “U” terikat. Uji statistik yang dipakai adalah Banjarbaru dan di rumah masing-masing melalui uji Wilcoxon Signed Ranks Test. orang tua dari bayi dan sasaran penelitian Analisis ini dilakukan dengan bantuan adalah ibu dari bayi di klinik Bidan Praktik perangkat komputer dengan menggunakan Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru. tingkat kepercayaan 95%, dengan nilai α = Populasi penelitian ini adalah seluruh 0,05. ibu dari populasi bayi umur 0-6 bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru pada bulan Desember 2014 – Februari 2015 yang berjumlah 127 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Pengukuran Kualitas Tidur Awal Pada Bayi menggunakan teknik purposive sampling. Data kualitas tidur bayi umur 0- Adapun kiriteria inklusi dalam penelitian ini 6 bulan pada pengukuran kualitas tidur antara lain: awal pada bayi di Klinik Bidan Praktik 1. Ibu dari bayi yang bersedia menjadi responden Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru dapat dilihat pada tabel 1. 2. Ibu dari bayi yang memiliki tempat Tabel 1 Pengukuran kualitas tidur awal tinggal tetap di wilayah kerja Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” 3. Ibu yang tidak memiliki pekerjaan diluar rumah (ibu rumah tangga). Adapun kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini antara lain: 1. Ibu dari bayi berkomunikasi pengukuran kualitas tidur bayi awal dari yang tidak dapat kelompok dengan baik (tuna memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu rungu dan tuna wicara) dimasukkan data intervensi sebagian besar berjumlah 6 orang (60%) sedangkan dari 2. Ibu dari bayi yang tidak bisa baca tulis. Setelah Berdasarkan tabel 1 didapatkan diperoleh, dikomputer data selanjutnya diolah dengan menggunakan kelompok kontrol sebagian besar memiliki kualitas tidur yang sedang yaitu berjumlah 7 orang (70%). program komputer dan dianalisis. Pada tahap ini diteliti hubungan antara dua variabel 41 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… b. Pengukuran Kualitas Tidur Akhir Pada Bayi bahwa bayi sebagian besar Data kualitas tidur bayi memiliki kualitas tidur yang sedang umur 0-6 bulan pada pengukuran sebelum dilakukan pijat bayi sebanyak kualitas tidur akhir pada bayi di 4 orang dan setelah dilakukan pijat Klinik Bidan Praktik bayi sebanyak 9 orang. (BPM) “U” Banjarbaru Mandiri dapat dilihat pada tabel 2. Hasil analisis statistik uji Wilcoxon didapatkan p = 0,014 maka Tabel 2 Pengukuran kualitas tidur akhir pada Bayi di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “u” Banjarbaru Maret – Mei tahun 2015 p < α maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6 bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru. Berdasarkan tabel 2 didapatkan pengukuran kualitas tidur bayi akhir dari kelompok intervensi sebagian besar PEMBAHASAN 1. Pengukuran Kualitas Tidur Awal Pada Bayi Umur 0-6 Bulan Di Klinik Bidan memiliki kualitas tidur yang sedang yaitu Praktik sebanyak 9 orang (90%) sedangkan pada Banjarbaru bayi kelompok kontrol sebagian besar Mandiri Hasil (BPM) penelitian “U” didapatkan memiliki kualitas tidur yang sedang yaitu pengukuran kualitas tidur bayi awal sebanyak 8 orang (80%). dari kelompok intervensi sebagian 2. Analisis bivariat besar memiliki kualitas tidur yang Analisa pengaruh pijat buruk yaitu berjumlah 6 orang (60%) terhadap kualitas tidur bayi umur 0-6 sedangkan dari kelompok kontrol bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri sebagian besar memiliki kualitas tidur (BPM) “U” Banjarbaru dapat dilihat yang sedang yaitu berjumlah 7 orang pada tabel 3 berikut: (70%). Ini menunjukkan bahwa tiap Tabel 3 Pengaruh Pijat terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 0-6 Bulan di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “u”tabel Banjarbaru Maret – Mei Berdasarkan 3 didapatkan tahun 2015 bayi memiliki kualitas tidur yang berbeda. Tidur merupakan salah satu kebutuhan bayi yang harus tercukupi. Pemenuhan kebutuhan tidur sangat penting bagi bayi untuk mendukung 42 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 sistem kekebalan tubuh dan perkembangan otaknya. Faktor Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… skor jawaban responden yang sebagian besar meningkat. Memijat yang mempengaruhi bayi mudah dan menyenangkan untuk kualitas tidur bayi adalah umur bayi. dilakukan. Memijat bukan asal tekan Pada penelitian ini yang menjadi dan remas otot, beberapa prinsip harus sampel adalah umur 0-6 bulan, dimana dipahami lebih dulu. Pemijatan pada usia tersebut daya tahan tubuhnya bayi di Klinik Bidan Praktik Mandiri masih lemah. Terlebih lagi biasanya (BPM) “U” dilakukan oleh tanaga karena umur tersebut masih kecil bayi terapi yang sudah berpengalaman dan suka bersertifikat. dibawa-bawa orangtuanya sehingga dengan begitu banyak kuman Secara alamiah, pijatan diluar sana mudah akan jatuh sakit memberi stimulus pada hormon di sehingga dapat mempengaruhi kualitas dalam tubuh, satu substansi yang tidurnya (Hidayat, 2012). mengatur fungsi-fungsi seperti nafsu 2. Pengukuran Kualitas Tidur Akhir makan, tidur, ingatan dan belajar, Pada Bayi Umur 0-6 Bulan Di Klinik pengatur temperatur, mood, perilaku, Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” fungsi pembuluh darah, kontraksi otot, Banjarbaru pengatur sistem endokrin (pengatur Hasil penelitian didapatkan metabolisme, pertumbuhan dan pengukuran kualitas tidur bayi akhir pubertas) dan depresi. Bahkan ada dari kelompok intervensi sebagian penelitian yang menunjukkan bahwa besar memiliki kualitas tidur yang pijat bayi dapat meningkatkan berat sedang yaitu sebanyak 9 orang (90%) badan bayi, membantu bayi yang tidak sedangkan bisa tidur dengan nyenyak, kurang kontrol pada sebagian bayi kelompok besar memiliki nafsu makan dan kurang kualitas tidur yang sedang yaitu berkonsentrasi. Hal ini tentu saja sebanyak sangat 8 orang (80%). Ini bermanfaat bagi tumbuh menunjukkan bahwa jumlah bayi yang kembang anak selanjutnya (Prasetyo, memiliki 2013). berkurang kualitas setelah tidur buruk dilakukan pemijatan. Adanya peningkatan kualitas tidur bayi dapat dilihat dari jumlah 3. Pengaruh Pijat Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 0-6 Bulan Di Klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) “U” Banjarbaru 43 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Hasil didapatkan vagus adalah saraf kepala kesepuluh bahwa bayi sebagian besar memiliki yang mengatur fungsi organ tubuh kualitas tidur yang sedang, pada termasuk dibagian dada dan perut. pengukuran awal kelompok intervensi Rangsangan pada saraf vagus (saraf berjumlah 4 orang dan kelompok parasimpatis) akan merangsang sel kontrol 7 orang. Sedangkan pada enterochromaffin pengukuran akhir kelompok intervensi gastrointestinal untuk mengeluarkan berjumlah 9 orang, sedangkan dari hormon serotonin (Guyton dan Hall, kelompok kontrol berjumlah 8 orang. 2007). Uji penelitian Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… statistik menunjukkan bayi umur 0-6 bulan di Klinik Bidan Mandiri (BPM) saluran ada pengaruh pijat terhadap kualitas tidur Praktik dalam “U” UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kami ucapkan kepada direktur AKBID Sari Mulia yang telah Banjarbaru. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pijat bayi merupakan salah satu cara yang memberikan dukungan dalam melakukan penelitian dan BPM ‘U” Banjarmasin yang telah memfasilitasi tempat penelitian membuat perasaan nyaman bagi bayi karena pijatan lembut akan membantu meringankan ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan DAFTAR PUSTAKA Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. tertidur. Pijatan pada bayi membantu otak anak memproduksi hormon oksitosin, yang menurunkan kadar stres dalam otaknya. Dengan kata lain, pijatan bayi bisa membantunya relaks, mengurangi lama ia menangis dan membantunya tidur. Pemijatan juga akan meningkatkan tonus vagal sehingga merangsang saraf vagus. Suplai saraf parasimpatis dihantarkan ke dan dari Hidayat, A. A. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Potter., Perry. 2006. Perkembangan Anak. Jakarta: EGC. Prasetyo. 2013. Teknik-teknik Tepat memijat Bayi Sendiri Panduan Lengkap dan Uraian Kemanfaatannya. Jogjakarta: Diva Press. Putra, S. R. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jogyakarta: D-Medika. abdomen melalui saraf vagus. Saraf 44 Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Rahyu, et. al., Pengaruh Pijat terhadap Kualitas… Sekartini, R. 2006. Masalah Tidur pada Anak [internet], tersedia dalam: http://saripediatri.idai.or.id [diakses tanggal 10 November 2014]. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia. 2013. Panduan Menyusun Skripsi. Banjarmasin: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin 45